SlideShare a Scribd company logo
7
Most read
13
Most read
17
Most read
Cultural TourismCultural Tourism OfOf
WaereboWaerebo VillageVillage
DISUSUN OLEH :DISUSUN OLEH :
•• RosaRosa RiyanaRiyana ( 1731010034 )( 1731010034 )
•• NadiraNadira Alexandra (Alexandra ( 17310100131731010013 ))
•• FaadilahFaadilah Arista P.Arista P. (( 17310100421731010042 ))
•• GibranGibran DelamoryDelamory (( 17310100291731010029 ))
•• Christopher Dominic (1731010001)Christopher Dominic (1731010001)
•• RosaRosa RiyanaRiyana ( 1731010034 )( 1731010034 )
•• NadiraNadira Alexandra (Alexandra ( 17310100131731010013 ))
•• FaadilahFaadilah Arista P.Arista P. (( 17310100421731010042 ))
•• GibranGibran DelamoryDelamory (( 17310100291731010029 ))
•• Christopher Dominic (1731010001)Christopher Dominic (1731010001)
LocationLocation
 Bagian dari Desa Satar Lenda, Kecamatan Satarmese, Kabupaten Manggarai
Barat, Flores.
 Kampung ini terletak diatas ketinggian 1.200 meter di atas permukaan laut
(mdpl) dan diselimuti kabut tipis sehingga dijuluki “Kampung Diatas Awan’’.
 Wae Rebo yang berpenghuni 112 Kepala Keluarga atau sekitar 625 jiwa
penduduk (data 2012)
 Bagian dari Desa Satar Lenda, Kecamatan Satarmese, Kabupaten Manggarai
Barat, Flores.
 Kampung ini terletak diatas ketinggian 1.200 meter di atas permukaan laut
(mdpl) dan diselimuti kabut tipis sehingga dijuluki “Kampung Diatas Awan’’.
 Wae Rebo yang berpenghuni 112 Kepala Keluarga atau sekitar 625 jiwa
penduduk (data 2012)
Accessibility toAccessibility to WaereboWaerebo VillageVillage
Di tempuh dengan start perjalanan udara dari Bandara Ngurah Rai Denpasar menuju Bandara
Labuan Bajo, yang terdapat di Kabupaten Manggarai Barat. Selanjutnya Anda harus menempuh
perjalanan darat selama 4 jam menuju Kota Ruteng, sebuah kota kecil di Kabupaten Manggarai
Tengah.
Selama perjalanan, dapat menikmati sawah yang berbentuk sarang laba-laba di Lembor atau
Cancar. setelah itu perjalanan dapat dilanjutkan menuju Desa Denge yang merupakan desa
terakhir sebelum trakking selama empat jam menuju Wae Rebo.
Historical ofHistorical of MbaruMbaru NiangNiang
Mbaru Niang berasal dari bahasa setempat yang berarti rumah tinggi (Mbaru =Mbaru Niang berasal dari bahasa setempat yang berarti rumah tinggi (Mbaru =
Rumah | Niang = Tinggi). Mbaru Niang merupakan rumah panggung tradisionalRumah | Niang = Tinggi). Mbaru Niang merupakan rumah panggung tradisional
yang tersisa tujuh di desa Wae Rebo,yang tersisa tujuh di desa Wae Rebo, NTT.NTT.
MbaruMbaru niangniang sudahsudah punahpunah sebelumsebelum memasukimemasuki awalawal tahuntahun 7070--anan saatsaat pemerintahpemerintah
mengkampanyekanmengkampanyekan perpindahanperpindahan masyarakatmasyarakat pegununganpegunungan keke datarandataran rendahrendah..
SeorangSeorang antropologantropolog, Catherine, Catherine AllertonAllerton mengenangmengenang pembicaraannyapembicaraannya dengandengan tu’atu’a
gologolo,, pemimpinpemimpin politikpolitik dandan kepalakepala kampungkampung,, jugajuga tu’atu’a gendanggendang,, kepalakepala upacaraupacara
adatadat.. WargaWarga WaeWae ReboRebo saatsaat ituitu taktak memutuskanmemutuskan meninggalkanmeninggalkan dusunnyadusunnya.. SudahSudah
generasigenerasi keke--1818 hinggahingga kinikini WaeWae ReboRebo bertahanbertahan daridari seorangseorang penghunipenghuni pertamapertama
dandan pendiripendiri WaeWae ReboRebo lebihlebih daridari 100100 tahuntahun lalulalu,, EmpoEmpo MaroMaro..
LeluhurLeluhur WaeWae ReboRebo,, termasuktermasuk EmpoEmpo MaroMaro,, mewariskanmewariskan 77 buahbuah rumahrumah kerucutkerucut
yangyang sangatsangat menawanmenawan meskipunmeskipun telahtelah dimakandimakan usiausia dandan beberapabeberapa didi antaranyaantaranya
telahtelah rubuhrubuh dandan belumbelum dibinadibina kembalikembali.. SebuahSebuah yayasanyayasan daridari JakartaJakarta diberitakandiberitakan
telahtelah memberikanmemberikan bantuanbantuan pertandapertanda kasihkasih sayangnyasayangnya padapada keasliankeaslian WaeWae ReboRebo
dengandengan mendirikanmendirikan satusatu rumahrumah yangyang samasama bentuknyabentuknya dandan dinamakandinamakan TirtoTirto GenaGena
NdoromNdorom,, dimanadimana TirtoTirto adalahadalah secuilsecuil katakata daridari namanama yayasanyayasan donaturdonatur taditadi..
Mbaru Niang berasal dari bahasa setempat yang berarti rumah tinggi (Mbaru =Mbaru Niang berasal dari bahasa setempat yang berarti rumah tinggi (Mbaru =
Rumah | Niang = Tinggi). Mbaru Niang merupakan rumah panggung tradisionalRumah | Niang = Tinggi). Mbaru Niang merupakan rumah panggung tradisional
yang tersisa tujuh di desa Wae Rebo,yang tersisa tujuh di desa Wae Rebo, NTT.NTT.
MbaruMbaru niangniang sudahsudah punahpunah sebelumsebelum memasukimemasuki awalawal tahuntahun 7070--anan saatsaat pemerintahpemerintah
mengkampanyekanmengkampanyekan perpindahanperpindahan masyarakatmasyarakat pegununganpegunungan keke datarandataran rendahrendah..
SeorangSeorang antropologantropolog, Catherine, Catherine AllertonAllerton mengenangmengenang pembicaraannyapembicaraannya dengandengan tu’atu’a
gologolo,, pemimpinpemimpin politikpolitik dandan kepalakepala kampungkampung,, jugajuga tu’atu’a gendanggendang,, kepalakepala upacaraupacara
adatadat.. WargaWarga WaeWae ReboRebo saatsaat ituitu taktak memutuskanmemutuskan meninggalkanmeninggalkan dusunnyadusunnya.. SudahSudah
generasigenerasi keke--1818 hinggahingga kinikini WaeWae ReboRebo bertahanbertahan daridari seorangseorang penghunipenghuni pertamapertama
dandan pendiripendiri WaeWae ReboRebo lebihlebih daridari 100100 tahuntahun lalulalu,, EmpoEmpo MaroMaro..
LeluhurLeluhur WaeWae ReboRebo,, termasuktermasuk EmpoEmpo MaroMaro,, mewariskanmewariskan 77 buahbuah rumahrumah kerucutkerucut
yangyang sangatsangat menawanmenawan meskipunmeskipun telahtelah dimakandimakan usiausia dandan beberapabeberapa didi antaranyaantaranya
telahtelah rubuhrubuh dandan belumbelum dibinadibina kembalikembali.. SebuahSebuah yayasanyayasan daridari JakartaJakarta diberitakandiberitakan
telahtelah memberikanmemberikan bantuanbantuan pertandapertanda kasihkasih sayangnyasayangnya padapada keasliankeaslian WaeWae ReboRebo
dengandengan mendirikanmendirikan satusatu rumahrumah yangyang samasama bentuknyabentuknya dandan dinamakandinamakan TirtoTirto GenaGena
NdoromNdorom,, dimanadimana TirtoTirto adalahadalah secuilsecuil katakata daridari namanama yayasanyayasan donaturdonatur taditadi..
DenahDenah MbaruMbaru NiangNiang
Foundation ofFoundation of MbaruMbaru NiangNiang
Mbaru Niang adalah rumah adat yang
berbentuk kerucut dan atapnya terbuat
dari daun lontar. proses pembangunan
rumah ini adalah tanpa menggunakan
paku, melainkan dengan konsep pasak
dan pen, dan diikat dengan rotan
sebagai penguat setiap tulang
fondasinya.
Pondasi dari mbaru niang terdiri dari
beberapa bilang batang kayu yang
ditanam ke tanah sedalam 2 meter.
terdapat permasalah pondasi pada
bangunan lama, yaitu kayu yang
membusuk karena lembab atau rapuh,
sehingga tak kuat menahan keseluruhan
bangunan rumah. seiring dengan
kedatangan tamu dan beberapa
masukan dari ahli, pondasi mbaru
niang sekarang dibungkus dengan
plastik dan ijuk untuk melindungi kayu
bersentuhan langsung dengan tanah
wae rebo yang lembab.
Mbaru Niang adalah rumah adat yang
berbentuk kerucut dan atapnya terbuat
dari daun lontar. proses pembangunan
rumah ini adalah tanpa menggunakan
paku, melainkan dengan konsep pasak
dan pen, dan diikat dengan rotan
sebagai penguat setiap tulang
fondasinya.
Pondasi dari mbaru niang terdiri dari
beberapa bilang batang kayu yang
ditanam ke tanah sedalam 2 meter.
terdapat permasalah pondasi pada
bangunan lama, yaitu kayu yang
membusuk karena lembab atau rapuh,
sehingga tak kuat menahan keseluruhan
bangunan rumah. seiring dengan
kedatangan tamu dan beberapa
masukan dari ahli, pondasi mbaru
niang sekarang dibungkus dengan
plastik dan ijuk untuk melindungi kayu
bersentuhan langsung dengan tanah
wae rebo yang lembab.
Details ofDetails of MbaruMbaru NiangNiang
Tujuh rumah Mbaru Niang yang dibuat oleh para nenek moyang mereka memiliki arti untuk
menghormati 7 arah mata angin dari puncak-puncak gunung yang yang mengelilingi Kampung Waerebo.
Hal itu mereka percayai sebagai cara untuk menghormati roh-roh yang memberikan mereka
kesejahteraan. Semua Mbaru Niang berdiri di tanah datar dan dibangun mengelillingi sebuah altar yang
disebut “Compang”. Compang berdiri sebagai titik pusat dari ketujuh rumah tersebut dan dipercaya
sebagai bangunan paling sakral yang ada di disana. Fungsi Compang adalah sebagai altar untuk memuji
dan menyembah Tuhan serta para roh-roh nenek moyang. Di setiap rumah ditinggali oleh delapan hingga
sembilan kepala keluarga. Di dalam rumah tersebut ada sebuah dapur dan ada kamar-kamar yang
tersedia. Setiap kamar tersebut dihuni oleh satu keluarga.
Seluruh Mbaru Niang memiliki nama asli yang berbeda-beda, mereka adalah:
Details ofDetails of MbaruMbaru NiangNiang
MBARU NIANG TERDIRI DARI
5 TINGKAT :
Dalam Mbaru Niang, aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh para keluarga dan
warga Waerebo kebanyakan berpusat pada tingkat pertama dari rumah tersebut,
atau yang biasa disebut dengan Tenda. Dengan bentuk lantai yang bulat, Niang
Gendang (Rumah Utama) memiliki diameter 14 Meter. Sedangkan Niang Gena
(rumah yang lainnya) memiliki diameter 11 Meter. Alasan adanya perbedaan
ukuran diameter tersebut adalah jumlah keluarga yang mendiami setiap rumah.
Niang Gendang didiami oleh 8 keluarga, sedangkan Niang Gena diisi oleh 6
Keluarga.
CommunityCommunity ActivitiesActivities
WisatawanWisatawan atauatau tamutamu yangyang berkunjungberkunjung disambutdisambut upacaraupacara adatadat Pa'uPa'u
WaeWae Lu'uLu'u yangyang bertujuanbertujuan memintameminta izinizin dandan perlindunganperlindungan kepadakepada rohroh
leluhurleluhur terhadapterhadap tamutamu hinggahingga meninggalkanmeninggalkan kampungkampung tersebuttersebut..
MenurutMenurut KetuaKetua adatadat,, leluhurleluhur merekamereka berasalberasal daridari MinangkabauMinangkabau,,
Sumatera Barat yangSumatera Barat yang merantaumerantau hinggahingga keke lembahlembah WaereboWaerebo, yang, yang saatsaat
iniini merupakanmerupakan generasigenerasi keke--19.19.
CommunityCommunity ActivitiesActivities
Di tengah dusun terdapat panggung batu (COMPANG) yang dikisahkan telah dibina
atas bantuan penunggu hutan yang berupa manusia gagah menawan yang mampu
mengangkat batu besar dengan satu tangan. Masing-masing tangan dan kaki penunggu
hutan ini memiliki jari berjumlah enam. Rambutnya dikisahkan sangat panjang dan
parasnya cantik rupawan. Setelah panggung ini selesai, tarian caci digelar dan juga
tabuhan gendang dilaksanakan (mbata).
CommunityCommunity ActivitiesActivities
Penduduknya juga mengembangkan
komoditas kopi sebagai mata
pencahariannya, kopi jenis Arabica
merupakan produk unggulan karena
aroma dan cita rasa yang khas,
wisatawan adapat mencicipi kopi khas
Waerebo dengan membeli langsung dari
penduduk dengan harga Rp80.000 –
Rp200.000 per kilogram.
CommunityCommunity ActivitiesActivities
Mereka biasa menenun di area kolong Mbaru Niang.
Desa Wae Rebo memiliki kain tenun yang bermotif
Manggarai dan memiliki warna yang lebih cerah. Motif
Manggarai, yang menyerupai bunga memiliki warna
yang mendominasi, seperti hijau terang, jingga terang,
biru terang, kuning terang, dengan warna dasar
hitam.
Untuk pewarnaan kain tenun, masyarakat Desa Wae
Rebo sudah ada yang menggunakan proses pewarnaan
yang tidak lagi tradisional. Jadi, ada pewarnaan yang
sudah terpengaruh oleh dunia luar. Namun, masih ada
beberapa yang menggunakan pewarnaan dari alam.
BERTENUN
Mereka biasa menenun di area kolong Mbaru Niang.
Desa Wae Rebo memiliki kain tenun yang bermotif
Manggarai dan memiliki warna yang lebih cerah. Motif
Manggarai, yang menyerupai bunga memiliki warna
yang mendominasi, seperti hijau terang, jingga terang,
biru terang, kuning terang, dengan warna dasar
hitam.
Untuk pewarnaan kain tenun, masyarakat Desa Wae
Rebo sudah ada yang menggunakan proses pewarnaan
yang tidak lagi tradisional. Jadi, ada pewarnaan yang
sudah terpengaruh oleh dunia luar. Namun, masih ada
beberapa yang menggunakan pewarnaan dari alam.
Lama pengerjaan satu kain diselesaikan dalam kurun
waktu yang beragam. Untuk yang berukuran kecil
biasanya diselesaikan dalam kurun waktu satu minggu.
Sedangkan, untuk kain yang seperti sarung dan dapat
digunakan sebagai bawahan, biasanya tiga hingga lima
bulan pengerjaan.
“Harga kain tenun juga tergantung dari ukuran kain.
Untuk ukuran kain yang paling kecil seperti yang bisa
digunakan sebagai ikat kepala biasanya dihargai mulai
dari Rp200 ribu dan yang besar seperti sarung itu
mulai dari Rp500 ribu,”
Community Reliance
Di Wae Rebo hanya terdapat satu klan atau marga saja. Klan
tersebut memiliki gendang pusaka di rumah gendang di tiang
utamanya. Mereka memiliki pantangan untuk tidak makan satu
binatang, yaitu musang. Dari penuturan tetua, leluhur mereka
datang ke Wae Rebo dengan bertemankan seekor musang sehingga
dipercayai bahwa musang adalah bagian dari leluhur mereka.
Community Reliance
Katolik adalah agama yang dipeluk
masyarakatnya, walau kepercayaan
animisme masih kental terasa dalam
kehidupan mereka.
Mereka yakin bahwa tanah atau
hutan memiliki emosi dan perasaan.
Sebelum bercocok tanam dan
mencangkulnya, sebuah ritual harus
dilakukan untuk meminta izin pada
penunggunya. Bila tak berizin maka
tanah akan menjerit dan merintih.
Bercocok tanam pun harus rutin agar
tanah tidak ‘menangis’ sedih. Warga
Wae Rebo memandang tanah sebagai
bagian dari mereka dan seperti
manusia yang harus dihormati.
Katolik adalah agama yang dipeluk
masyarakatnya, walau kepercayaan
animisme masih kental terasa dalam
kehidupan mereka.
Mereka yakin bahwa tanah atau
hutan memiliki emosi dan perasaan.
Sebelum bercocok tanam dan
mencangkulnya, sebuah ritual harus
dilakukan untuk meminta izin pada
penunggunya. Bila tak berizin maka
tanah akan menjerit dan merintih.
Bercocok tanam pun harus rutin agar
tanah tidak ‘menangis’ sedih. Warga
Wae Rebo memandang tanah sebagai
bagian dari mereka dan seperti
manusia yang harus dihormati.
LODOKH (LODOKH (SawahSawah didi DesaDesa WaereboWaerebo))
Lodokh adalah sawah yang berbentuk jaring laba-laba. Dihasilkan dari pola
penanaman sawah atau kebun secara tradisional di Flores Barat. Setiap bagian dari
sawah/kebun berbentuk jaring laba-laba tersebut dilakukan dengan sistem pembagian
tanah oleh ketua adat. Pembagian ini selalu dianggap adil oleh masyarakat. Keluarga
yang memiliki sawah/kebun harus mematuhi aturan seperti masa tanam, upacara
yang harus dilakukan, dan pengerjaan sawah/kebun tersebut.
• Pada tahun 2012, Desa Wae Rebo dinobatkan sebagai situs warisan dunia oleh UNESCO. Rumah
adat Mbaru Niang dianggap sangat langka dan ada di Wae Rebo yang terpencil di atas pegunungan.
• Kampung Wae Rebo mendapatkan penghargaan tertinggi kategori konservasi warisan budaya
UNESCO Asia-Pasifik dan menjadi salah satu kandidat peraih Penghargaan Aga Khan untuk
arsitektur pada tahun 2013.
• Award of Excellence dari Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan PBB atau
UNESCO untuk kawasan Asia Pasifik karena Kampung Adat Wae Rebo setidaknya telah dikunjungi
tiga ribu lima ratus pengunjung di penghujung tahun 2014.
DinobatkanDinobatkan sebagaisebagai warisanwarisan budayabudaya duniadunia oleholeh UNESCOUNESCO
Ada hari spesial di Wae Rebo di pertengahan bulanAda hari spesial di Wae Rebo di pertengahan bulan NovemberNovember
Masyarakat Wae Rebo memiliki hari spesial setiap tahunnya di bulan November, namanya
Upacara Adat Penti. Upacara adat ini merupakan ungkapan syukur atas panen setahun lalu dan
permohonan perlindungan keharmonisan untuk kehidupan yang akan datang.
Pada upacara Adat Penti ini seluruh masyarakat akan berpakaian adat lengkap sesuai kebiasaan
turun-temurun. Pada upacara Adar Penti ini biasanya akan ada beberapa ritual unik yang
biasanya menjadi salah satu hal yang menjadi alasan mengapa wisatawan datang ke Wae Rebo.
SaatSaat upacaraupacara kemerdekaankemerdekaan,, benderabendera akanakan dipasangdipasang
didi atasatas rumahrumah adatadat
Meskipun terpencil, jangan pernah lupa bahwa Wae Rebo juga bagian dari Indonesia. Saat hari
kemerdekaan, selalu ada upacara untuk memperingati hari kemerdekaan Indonesia.
Uniknya, saat upacara bendera, warga Wae Rebo memasang bendera Indonesia di atas rumah
adat bukan di tiang bendera. Untuk memasangnya, beberapa orang harus ikut andil agar
sang bendera berdiri kokoh.
WargaWarga WaeWae ReboRebo adalahadalah keturunanketurunan MinangMinang
Kita semua tahu bahwa Wae Rebo adalah sebuah perkampungan yang berada di Manggarai Barat, NTT.
Tapi warga desa mengungkapkan bahwa mereka adalah keturunan orang-orang dari Tanah Minang.
Nenek Moyang masyarakat Wae Rebo bernama Empo Maro. Ia berasal dari Minangkabau, Sumatera.
Dikisahkan bahwa ia dan keluarganya berlayar dari Sumatera ke Labuan Bajo. Empo Maro tidak
langsung menemukan tempat tinggal yang kini menjadi tempat suku Wae Rebo tapi beberapa kali
pindah dari Waraloka, Mangapa’ang, Todo, Papo, Liho, Mofo, Golo Pondo, Ndara, Golo Pando, Golo
Damu, dan akhirnya menetap permanen di Wae Rebo di mana sekarang keturunannya tinggal.
Sekian dari Kami
MATUR NUWUN

Sekian dari Kami
MATUR NUWUN


More Related Content

PPTX
FINAL-PPT-OF-TBOLI-HOUSES.pptx
NazzlekhateValdez
 
PDF
arsitektur-tradisional-batak-toba
Joseph Febrino
 
PPTX
Mangyan - History of Architecture
Julius Cea
 
PPTX
Romblon Province
JhennielouSanchez
 
PDF
HOA_2 LECTURE.pdf
nileneconde1
 
PPTX
Sosiologi - Suku Kajang
maghfiraputeri
 
PPTX
Angkor wat presentation-template
Sokunthea So
 
PPT
Llimbo annotated
Dylan Weston
 
FINAL-PPT-OF-TBOLI-HOUSES.pptx
NazzlekhateValdez
 
arsitektur-tradisional-batak-toba
Joseph Febrino
 
Mangyan - History of Architecture
Julius Cea
 
Romblon Province
JhennielouSanchez
 
HOA_2 LECTURE.pdf
nileneconde1
 
Sosiologi - Suku Kajang
maghfiraputeri
 
Angkor wat presentation-template
Sokunthea So
 
Llimbo annotated
Dylan Weston
 

What's hot (20)

PPT
Kriteria kegiatan pembangunan infrastruktur persampahan
Joy Irman
 
PPT
Kelompok 3 (prasarana drainase perkotaan)
Erlana Citra Putri Kharisma
 
PPT
Kota baru
Aphandic Duvadilan
 
PPT
Sistem pengelolaan persampahan
Joy Irman
 
PPT
Slum Improvement Action Plan (SIAP) NUSP2 Kota Batam
Bagus ardian
 
DOCX
Contoh proposal-ppdb
kamal turmudzi
 
PPTX
4. elemen urban design
Benny Iskandar
 
PPT
PENGETAHUAN PETA 1..ppt
PambudiSusila2
 
PPTX
Presentasi kaw.pantai
Nuril Azmi
 
PPT
Laporan pbl dan puskesmas
Prodalima Sinulingga, M.Kep
 
PPT
Sistem transportasi 3 tgl dan transportasi
Renhard Manurung
 
PPTX
Sistem pembuangan air (utilitas)
Imam Triyoga
 
PPTX
Bentuk Kota
Agus Aktawan
 
PPTX
PERAN MUSEUM WAYANG BANYUMAS DALAM MENINGKATKAN KECINTAAN GENERASI MUDA TERH...
Thomas Pamungkas
 
PDF
Pedoman Penataan Ruang Kawasan Sekitar Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Sampah (...
Joy Irman
 
PPTX
Power point alat transportasi
Naim Potret
 
DOCX
Sertifikat juara kelas
Lalu Gede Sudarman
 
PDF
Zero Waste Research
SMTI Pontianak
 
DOCX
surat pemanggilan orang tua.docx
ahmadfauzi813307
 
PDF
Green Material
Hajrah Nanda Putri
 
Kriteria kegiatan pembangunan infrastruktur persampahan
Joy Irman
 
Kelompok 3 (prasarana drainase perkotaan)
Erlana Citra Putri Kharisma
 
Sistem pengelolaan persampahan
Joy Irman
 
Slum Improvement Action Plan (SIAP) NUSP2 Kota Batam
Bagus ardian
 
Contoh proposal-ppdb
kamal turmudzi
 
4. elemen urban design
Benny Iskandar
 
PENGETAHUAN PETA 1..ppt
PambudiSusila2
 
Presentasi kaw.pantai
Nuril Azmi
 
Laporan pbl dan puskesmas
Prodalima Sinulingga, M.Kep
 
Sistem transportasi 3 tgl dan transportasi
Renhard Manurung
 
Sistem pembuangan air (utilitas)
Imam Triyoga
 
Bentuk Kota
Agus Aktawan
 
PERAN MUSEUM WAYANG BANYUMAS DALAM MENINGKATKAN KECINTAAN GENERASI MUDA TERH...
Thomas Pamungkas
 
Pedoman Penataan Ruang Kawasan Sekitar Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Sampah (...
Joy Irman
 
Power point alat transportasi
Naim Potret
 
Sertifikat juara kelas
Lalu Gede Sudarman
 
Zero Waste Research
SMTI Pontianak
 
surat pemanggilan orang tua.docx
ahmadfauzi813307
 
Green Material
Hajrah Nanda Putri
 
Ad

More from Dedy Wijayanto (20)

PPTX
Part 3 develop new products and services
Dedy Wijayanto
 
PPTX
Part 2 develop new products and services
Dedy Wijayanto
 
PPTX
Part 1 develop new products and services
Dedy Wijayanto
 
PPTX
Various types of reports
Dedy Wijayanto
 
PPTX
Protective environments for children in tourism destinations
Dedy Wijayanto
 
PPTX
Part 3 up-date local knowledge
Dedy Wijayanto
 
PPTX
Part 3 escort, carry and store valuable items
Dedy Wijayanto
 
PPTX
Part 3 operational approaches
Dedy Wijayanto
 
PPT
Part 2 up-date local knowledge
Dedy Wijayanto
 
PPTX
Part 2 operational approaches
Dedy Wijayanto
 
PPTX
Part 2 design meals to meet specific dietary or cultural needs
Dedy Wijayanto
 
PPTX
Part 1 escort, carry and store valuable items
Dedy Wijayanto
 
PPTX
Part 1 develop and up-date local knowledge
Dedy Wijayanto
 
PPTX
Part 1 operational approaches
Dedy Wijayanto
 
PPTX
Escort, carry and store valuable items
Dedy Wijayanto
 
PPTX
Design meals to meet specific dietary or cultural needs
Dedy Wijayanto
 
PPTX
Deliver a short oral presentation in english
Dedy Wijayanto
 
PPTX
Conduct a night audit
Dedy Wijayanto
 
PPTX
Communicate in english on the telephone
Dedy Wijayanto
 
PPTX
Part 4 public areas, facilities and equipment
Dedy Wijayanto
 
Part 3 develop new products and services
Dedy Wijayanto
 
Part 2 develop new products and services
Dedy Wijayanto
 
Part 1 develop new products and services
Dedy Wijayanto
 
Various types of reports
Dedy Wijayanto
 
Protective environments for children in tourism destinations
Dedy Wijayanto
 
Part 3 up-date local knowledge
Dedy Wijayanto
 
Part 3 escort, carry and store valuable items
Dedy Wijayanto
 
Part 3 operational approaches
Dedy Wijayanto
 
Part 2 up-date local knowledge
Dedy Wijayanto
 
Part 2 operational approaches
Dedy Wijayanto
 
Part 2 design meals to meet specific dietary or cultural needs
Dedy Wijayanto
 
Part 1 escort, carry and store valuable items
Dedy Wijayanto
 
Part 1 develop and up-date local knowledge
Dedy Wijayanto
 
Part 1 operational approaches
Dedy Wijayanto
 
Escort, carry and store valuable items
Dedy Wijayanto
 
Design meals to meet specific dietary or cultural needs
Dedy Wijayanto
 
Deliver a short oral presentation in english
Dedy Wijayanto
 
Conduct a night audit
Dedy Wijayanto
 
Communicate in english on the telephone
Dedy Wijayanto
 
Part 4 public areas, facilities and equipment
Dedy Wijayanto
 
Ad

Recently uploaded (20)

PPTX
RENCANA (Peruri Karawang, 05 Agst'25) + Link-link Materi Training_Teknik Peny...
Kanaidi ken
 
PDF
LOMBA GERAKAN SEKOLAH SEHAT UNTUK SEKOLAH DASAR
widiawati3859
 
DOCX
Modul Ajar Deep Learning PKN Kelas 10 SMA Terbaru 2025
wahyurestu63
 
DOCX
Modul Ajar Deep Learning Matematika Kelas 11 Terbaru 2025
wahyurestu63
 
DOCX
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam Prakarya Pengelolaan Kelas VIII Terbaru 2025
fubierabita
 
DOCX
Modul Ajar Deep Learning PJOK Kelas 11 Terbaru 2025
wahyurestu63
 
PPTX
KONSEP DASAR PEMROGRAMAN DASAR SMK KELAS 10.pptx
Algivesahlan
 
PPTX
Presentasi_Koding_dan_KECERDASAN ARTIFISIAL_FINAL.pptx
feryfauzi22
 
PPTX
Bahan Ajar Teks Deskripsi kelas 9 SMP.pptx
syaniamuskitta33
 
PPTX
Penerapan Pembelajaran AI dan Koding.pptx
riafajriani
 
DOCX
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam PJOK Kelas 11 Terbaru 2025
UrayFubie
 
DOCX
Modul Ajar Deep Learning Ekonomi Kelas 10 Terbaru 2025
wahyurestu63
 
PDF
MODUL 5 KELOMPOK 6 CERIA PELATIHAN PM KEPSEK ASAHAN
suhendro79
 
PPTX
PELAKSANAAN (di Htl_GFeruci, 28 Jul'25) + Link2 MATERI Training_LEADERSHIP & ...
Kanaidi ken
 
DOCX
Modul Ajar Deep Learning MTK Kelas 12 Terbaru 2025
wahyurestu63
 
DOCX
Modul Ajar Deep Learning Fisika Kelas 10 Terbaru 2025
wahyurestu63
 
PPTX
PEMBELAJARAN MENDALAM KEPALA SEKOLAH.pptx
WahyudinHalilintar1
 
DOCX
Modul Ajar Deep Learning PKWU Kelas 11 Terbaru 2025
wahyurestu63
 
DOCX
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam Prakarya budidaya Kelas 8 Terbaru 2025
UrayFubie
 
DOCX
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam Prakarya Pengelolaan Kelas 8 Terbaru 2025
UrayFubie
 
RENCANA (Peruri Karawang, 05 Agst'25) + Link-link Materi Training_Teknik Peny...
Kanaidi ken
 
LOMBA GERAKAN SEKOLAH SEHAT UNTUK SEKOLAH DASAR
widiawati3859
 
Modul Ajar Deep Learning PKN Kelas 10 SMA Terbaru 2025
wahyurestu63
 
Modul Ajar Deep Learning Matematika Kelas 11 Terbaru 2025
wahyurestu63
 
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam Prakarya Pengelolaan Kelas VIII Terbaru 2025
fubierabita
 
Modul Ajar Deep Learning PJOK Kelas 11 Terbaru 2025
wahyurestu63
 
KONSEP DASAR PEMROGRAMAN DASAR SMK KELAS 10.pptx
Algivesahlan
 
Presentasi_Koding_dan_KECERDASAN ARTIFISIAL_FINAL.pptx
feryfauzi22
 
Bahan Ajar Teks Deskripsi kelas 9 SMP.pptx
syaniamuskitta33
 
Penerapan Pembelajaran AI dan Koding.pptx
riafajriani
 
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam PJOK Kelas 11 Terbaru 2025
UrayFubie
 
Modul Ajar Deep Learning Ekonomi Kelas 10 Terbaru 2025
wahyurestu63
 
MODUL 5 KELOMPOK 6 CERIA PELATIHAN PM KEPSEK ASAHAN
suhendro79
 
PELAKSANAAN (di Htl_GFeruci, 28 Jul'25) + Link2 MATERI Training_LEADERSHIP & ...
Kanaidi ken
 
Modul Ajar Deep Learning MTK Kelas 12 Terbaru 2025
wahyurestu63
 
Modul Ajar Deep Learning Fisika Kelas 10 Terbaru 2025
wahyurestu63
 
PEMBELAJARAN MENDALAM KEPALA SEKOLAH.pptx
WahyudinHalilintar1
 
Modul Ajar Deep Learning PKWU Kelas 11 Terbaru 2025
wahyurestu63
 
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam Prakarya budidaya Kelas 8 Terbaru 2025
UrayFubie
 
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam Prakarya Pengelolaan Kelas 8 Terbaru 2025
UrayFubie
 

Cultural tourism of waerebo village.pptx [read only]

  • 1. Cultural TourismCultural Tourism OfOf WaereboWaerebo VillageVillage
  • 2. DISUSUN OLEH :DISUSUN OLEH : •• RosaRosa RiyanaRiyana ( 1731010034 )( 1731010034 ) •• NadiraNadira Alexandra (Alexandra ( 17310100131731010013 )) •• FaadilahFaadilah Arista P.Arista P. (( 17310100421731010042 )) •• GibranGibran DelamoryDelamory (( 17310100291731010029 )) •• Christopher Dominic (1731010001)Christopher Dominic (1731010001) •• RosaRosa RiyanaRiyana ( 1731010034 )( 1731010034 ) •• NadiraNadira Alexandra (Alexandra ( 17310100131731010013 )) •• FaadilahFaadilah Arista P.Arista P. (( 17310100421731010042 )) •• GibranGibran DelamoryDelamory (( 17310100291731010029 )) •• Christopher Dominic (1731010001)Christopher Dominic (1731010001)
  • 3. LocationLocation  Bagian dari Desa Satar Lenda, Kecamatan Satarmese, Kabupaten Manggarai Barat, Flores.  Kampung ini terletak diatas ketinggian 1.200 meter di atas permukaan laut (mdpl) dan diselimuti kabut tipis sehingga dijuluki “Kampung Diatas Awan’’.  Wae Rebo yang berpenghuni 112 Kepala Keluarga atau sekitar 625 jiwa penduduk (data 2012)  Bagian dari Desa Satar Lenda, Kecamatan Satarmese, Kabupaten Manggarai Barat, Flores.  Kampung ini terletak diatas ketinggian 1.200 meter di atas permukaan laut (mdpl) dan diselimuti kabut tipis sehingga dijuluki “Kampung Diatas Awan’’.  Wae Rebo yang berpenghuni 112 Kepala Keluarga atau sekitar 625 jiwa penduduk (data 2012)
  • 4. Accessibility toAccessibility to WaereboWaerebo VillageVillage Di tempuh dengan start perjalanan udara dari Bandara Ngurah Rai Denpasar menuju Bandara Labuan Bajo, yang terdapat di Kabupaten Manggarai Barat. Selanjutnya Anda harus menempuh perjalanan darat selama 4 jam menuju Kota Ruteng, sebuah kota kecil di Kabupaten Manggarai Tengah. Selama perjalanan, dapat menikmati sawah yang berbentuk sarang laba-laba di Lembor atau Cancar. setelah itu perjalanan dapat dilanjutkan menuju Desa Denge yang merupakan desa terakhir sebelum trakking selama empat jam menuju Wae Rebo.
  • 5. Historical ofHistorical of MbaruMbaru NiangNiang Mbaru Niang berasal dari bahasa setempat yang berarti rumah tinggi (Mbaru =Mbaru Niang berasal dari bahasa setempat yang berarti rumah tinggi (Mbaru = Rumah | Niang = Tinggi). Mbaru Niang merupakan rumah panggung tradisionalRumah | Niang = Tinggi). Mbaru Niang merupakan rumah panggung tradisional yang tersisa tujuh di desa Wae Rebo,yang tersisa tujuh di desa Wae Rebo, NTT.NTT. MbaruMbaru niangniang sudahsudah punahpunah sebelumsebelum memasukimemasuki awalawal tahuntahun 7070--anan saatsaat pemerintahpemerintah mengkampanyekanmengkampanyekan perpindahanperpindahan masyarakatmasyarakat pegununganpegunungan keke datarandataran rendahrendah.. SeorangSeorang antropologantropolog, Catherine, Catherine AllertonAllerton mengenangmengenang pembicaraannyapembicaraannya dengandengan tu’atu’a gologolo,, pemimpinpemimpin politikpolitik dandan kepalakepala kampungkampung,, jugajuga tu’atu’a gendanggendang,, kepalakepala upacaraupacara adatadat.. WargaWarga WaeWae ReboRebo saatsaat ituitu taktak memutuskanmemutuskan meninggalkanmeninggalkan dusunnyadusunnya.. SudahSudah generasigenerasi keke--1818 hinggahingga kinikini WaeWae ReboRebo bertahanbertahan daridari seorangseorang penghunipenghuni pertamapertama dandan pendiripendiri WaeWae ReboRebo lebihlebih daridari 100100 tahuntahun lalulalu,, EmpoEmpo MaroMaro.. LeluhurLeluhur WaeWae ReboRebo,, termasuktermasuk EmpoEmpo MaroMaro,, mewariskanmewariskan 77 buahbuah rumahrumah kerucutkerucut yangyang sangatsangat menawanmenawan meskipunmeskipun telahtelah dimakandimakan usiausia dandan beberapabeberapa didi antaranyaantaranya telahtelah rubuhrubuh dandan belumbelum dibinadibina kembalikembali.. SebuahSebuah yayasanyayasan daridari JakartaJakarta diberitakandiberitakan telahtelah memberikanmemberikan bantuanbantuan pertandapertanda kasihkasih sayangnyasayangnya padapada keasliankeaslian WaeWae ReboRebo dengandengan mendirikanmendirikan satusatu rumahrumah yangyang samasama bentuknyabentuknya dandan dinamakandinamakan TirtoTirto GenaGena NdoromNdorom,, dimanadimana TirtoTirto adalahadalah secuilsecuil katakata daridari namanama yayasanyayasan donaturdonatur taditadi.. Mbaru Niang berasal dari bahasa setempat yang berarti rumah tinggi (Mbaru =Mbaru Niang berasal dari bahasa setempat yang berarti rumah tinggi (Mbaru = Rumah | Niang = Tinggi). Mbaru Niang merupakan rumah panggung tradisionalRumah | Niang = Tinggi). Mbaru Niang merupakan rumah panggung tradisional yang tersisa tujuh di desa Wae Rebo,yang tersisa tujuh di desa Wae Rebo, NTT.NTT. MbaruMbaru niangniang sudahsudah punahpunah sebelumsebelum memasukimemasuki awalawal tahuntahun 7070--anan saatsaat pemerintahpemerintah mengkampanyekanmengkampanyekan perpindahanperpindahan masyarakatmasyarakat pegununganpegunungan keke datarandataran rendahrendah.. SeorangSeorang antropologantropolog, Catherine, Catherine AllertonAllerton mengenangmengenang pembicaraannyapembicaraannya dengandengan tu’atu’a gologolo,, pemimpinpemimpin politikpolitik dandan kepalakepala kampungkampung,, jugajuga tu’atu’a gendanggendang,, kepalakepala upacaraupacara adatadat.. WargaWarga WaeWae ReboRebo saatsaat ituitu taktak memutuskanmemutuskan meninggalkanmeninggalkan dusunnyadusunnya.. SudahSudah generasigenerasi keke--1818 hinggahingga kinikini WaeWae ReboRebo bertahanbertahan daridari seorangseorang penghunipenghuni pertamapertama dandan pendiripendiri WaeWae ReboRebo lebihlebih daridari 100100 tahuntahun lalulalu,, EmpoEmpo MaroMaro.. LeluhurLeluhur WaeWae ReboRebo,, termasuktermasuk EmpoEmpo MaroMaro,, mewariskanmewariskan 77 buahbuah rumahrumah kerucutkerucut yangyang sangatsangat menawanmenawan meskipunmeskipun telahtelah dimakandimakan usiausia dandan beberapabeberapa didi antaranyaantaranya telahtelah rubuhrubuh dandan belumbelum dibinadibina kembalikembali.. SebuahSebuah yayasanyayasan daridari JakartaJakarta diberitakandiberitakan telahtelah memberikanmemberikan bantuanbantuan pertandapertanda kasihkasih sayangnyasayangnya padapada keasliankeaslian WaeWae ReboRebo dengandengan mendirikanmendirikan satusatu rumahrumah yangyang samasama bentuknyabentuknya dandan dinamakandinamakan TirtoTirto GenaGena NdoromNdorom,, dimanadimana TirtoTirto adalahadalah secuilsecuil katakata daridari namanama yayasanyayasan donaturdonatur taditadi..
  • 7. Foundation ofFoundation of MbaruMbaru NiangNiang Mbaru Niang adalah rumah adat yang berbentuk kerucut dan atapnya terbuat dari daun lontar. proses pembangunan rumah ini adalah tanpa menggunakan paku, melainkan dengan konsep pasak dan pen, dan diikat dengan rotan sebagai penguat setiap tulang fondasinya. Pondasi dari mbaru niang terdiri dari beberapa bilang batang kayu yang ditanam ke tanah sedalam 2 meter. terdapat permasalah pondasi pada bangunan lama, yaitu kayu yang membusuk karena lembab atau rapuh, sehingga tak kuat menahan keseluruhan bangunan rumah. seiring dengan kedatangan tamu dan beberapa masukan dari ahli, pondasi mbaru niang sekarang dibungkus dengan plastik dan ijuk untuk melindungi kayu bersentuhan langsung dengan tanah wae rebo yang lembab. Mbaru Niang adalah rumah adat yang berbentuk kerucut dan atapnya terbuat dari daun lontar. proses pembangunan rumah ini adalah tanpa menggunakan paku, melainkan dengan konsep pasak dan pen, dan diikat dengan rotan sebagai penguat setiap tulang fondasinya. Pondasi dari mbaru niang terdiri dari beberapa bilang batang kayu yang ditanam ke tanah sedalam 2 meter. terdapat permasalah pondasi pada bangunan lama, yaitu kayu yang membusuk karena lembab atau rapuh, sehingga tak kuat menahan keseluruhan bangunan rumah. seiring dengan kedatangan tamu dan beberapa masukan dari ahli, pondasi mbaru niang sekarang dibungkus dengan plastik dan ijuk untuk melindungi kayu bersentuhan langsung dengan tanah wae rebo yang lembab.
  • 8. Details ofDetails of MbaruMbaru NiangNiang Tujuh rumah Mbaru Niang yang dibuat oleh para nenek moyang mereka memiliki arti untuk menghormati 7 arah mata angin dari puncak-puncak gunung yang yang mengelilingi Kampung Waerebo. Hal itu mereka percayai sebagai cara untuk menghormati roh-roh yang memberikan mereka kesejahteraan. Semua Mbaru Niang berdiri di tanah datar dan dibangun mengelillingi sebuah altar yang disebut “Compang”. Compang berdiri sebagai titik pusat dari ketujuh rumah tersebut dan dipercaya sebagai bangunan paling sakral yang ada di disana. Fungsi Compang adalah sebagai altar untuk memuji dan menyembah Tuhan serta para roh-roh nenek moyang. Di setiap rumah ditinggali oleh delapan hingga sembilan kepala keluarga. Di dalam rumah tersebut ada sebuah dapur dan ada kamar-kamar yang tersedia. Setiap kamar tersebut dihuni oleh satu keluarga. Seluruh Mbaru Niang memiliki nama asli yang berbeda-beda, mereka adalah:
  • 9. Details ofDetails of MbaruMbaru NiangNiang MBARU NIANG TERDIRI DARI 5 TINGKAT : Dalam Mbaru Niang, aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh para keluarga dan warga Waerebo kebanyakan berpusat pada tingkat pertama dari rumah tersebut, atau yang biasa disebut dengan Tenda. Dengan bentuk lantai yang bulat, Niang Gendang (Rumah Utama) memiliki diameter 14 Meter. Sedangkan Niang Gena (rumah yang lainnya) memiliki diameter 11 Meter. Alasan adanya perbedaan ukuran diameter tersebut adalah jumlah keluarga yang mendiami setiap rumah. Niang Gendang didiami oleh 8 keluarga, sedangkan Niang Gena diisi oleh 6 Keluarga.
  • 10. CommunityCommunity ActivitiesActivities WisatawanWisatawan atauatau tamutamu yangyang berkunjungberkunjung disambutdisambut upacaraupacara adatadat Pa'uPa'u WaeWae Lu'uLu'u yangyang bertujuanbertujuan memintameminta izinizin dandan perlindunganperlindungan kepadakepada rohroh leluhurleluhur terhadapterhadap tamutamu hinggahingga meninggalkanmeninggalkan kampungkampung tersebuttersebut.. MenurutMenurut KetuaKetua adatadat,, leluhurleluhur merekamereka berasalberasal daridari MinangkabauMinangkabau,, Sumatera Barat yangSumatera Barat yang merantaumerantau hinggahingga keke lembahlembah WaereboWaerebo, yang, yang saatsaat iniini merupakanmerupakan generasigenerasi keke--19.19.
  • 11. CommunityCommunity ActivitiesActivities Di tengah dusun terdapat panggung batu (COMPANG) yang dikisahkan telah dibina atas bantuan penunggu hutan yang berupa manusia gagah menawan yang mampu mengangkat batu besar dengan satu tangan. Masing-masing tangan dan kaki penunggu hutan ini memiliki jari berjumlah enam. Rambutnya dikisahkan sangat panjang dan parasnya cantik rupawan. Setelah panggung ini selesai, tarian caci digelar dan juga tabuhan gendang dilaksanakan (mbata).
  • 12. CommunityCommunity ActivitiesActivities Penduduknya juga mengembangkan komoditas kopi sebagai mata pencahariannya, kopi jenis Arabica merupakan produk unggulan karena aroma dan cita rasa yang khas, wisatawan adapat mencicipi kopi khas Waerebo dengan membeli langsung dari penduduk dengan harga Rp80.000 – Rp200.000 per kilogram.
  • 13. CommunityCommunity ActivitiesActivities Mereka biasa menenun di area kolong Mbaru Niang. Desa Wae Rebo memiliki kain tenun yang bermotif Manggarai dan memiliki warna yang lebih cerah. Motif Manggarai, yang menyerupai bunga memiliki warna yang mendominasi, seperti hijau terang, jingga terang, biru terang, kuning terang, dengan warna dasar hitam. Untuk pewarnaan kain tenun, masyarakat Desa Wae Rebo sudah ada yang menggunakan proses pewarnaan yang tidak lagi tradisional. Jadi, ada pewarnaan yang sudah terpengaruh oleh dunia luar. Namun, masih ada beberapa yang menggunakan pewarnaan dari alam. BERTENUN Mereka biasa menenun di area kolong Mbaru Niang. Desa Wae Rebo memiliki kain tenun yang bermotif Manggarai dan memiliki warna yang lebih cerah. Motif Manggarai, yang menyerupai bunga memiliki warna yang mendominasi, seperti hijau terang, jingga terang, biru terang, kuning terang, dengan warna dasar hitam. Untuk pewarnaan kain tenun, masyarakat Desa Wae Rebo sudah ada yang menggunakan proses pewarnaan yang tidak lagi tradisional. Jadi, ada pewarnaan yang sudah terpengaruh oleh dunia luar. Namun, masih ada beberapa yang menggunakan pewarnaan dari alam. Lama pengerjaan satu kain diselesaikan dalam kurun waktu yang beragam. Untuk yang berukuran kecil biasanya diselesaikan dalam kurun waktu satu minggu. Sedangkan, untuk kain yang seperti sarung dan dapat digunakan sebagai bawahan, biasanya tiga hingga lima bulan pengerjaan. “Harga kain tenun juga tergantung dari ukuran kain. Untuk ukuran kain yang paling kecil seperti yang bisa digunakan sebagai ikat kepala biasanya dihargai mulai dari Rp200 ribu dan yang besar seperti sarung itu mulai dari Rp500 ribu,”
  • 14. Community Reliance Di Wae Rebo hanya terdapat satu klan atau marga saja. Klan tersebut memiliki gendang pusaka di rumah gendang di tiang utamanya. Mereka memiliki pantangan untuk tidak makan satu binatang, yaitu musang. Dari penuturan tetua, leluhur mereka datang ke Wae Rebo dengan bertemankan seekor musang sehingga dipercayai bahwa musang adalah bagian dari leluhur mereka.
  • 15. Community Reliance Katolik adalah agama yang dipeluk masyarakatnya, walau kepercayaan animisme masih kental terasa dalam kehidupan mereka. Mereka yakin bahwa tanah atau hutan memiliki emosi dan perasaan. Sebelum bercocok tanam dan mencangkulnya, sebuah ritual harus dilakukan untuk meminta izin pada penunggunya. Bila tak berizin maka tanah akan menjerit dan merintih. Bercocok tanam pun harus rutin agar tanah tidak ‘menangis’ sedih. Warga Wae Rebo memandang tanah sebagai bagian dari mereka dan seperti manusia yang harus dihormati. Katolik adalah agama yang dipeluk masyarakatnya, walau kepercayaan animisme masih kental terasa dalam kehidupan mereka. Mereka yakin bahwa tanah atau hutan memiliki emosi dan perasaan. Sebelum bercocok tanam dan mencangkulnya, sebuah ritual harus dilakukan untuk meminta izin pada penunggunya. Bila tak berizin maka tanah akan menjerit dan merintih. Bercocok tanam pun harus rutin agar tanah tidak ‘menangis’ sedih. Warga Wae Rebo memandang tanah sebagai bagian dari mereka dan seperti manusia yang harus dihormati.
  • 16. LODOKH (LODOKH (SawahSawah didi DesaDesa WaereboWaerebo)) Lodokh adalah sawah yang berbentuk jaring laba-laba. Dihasilkan dari pola penanaman sawah atau kebun secara tradisional di Flores Barat. Setiap bagian dari sawah/kebun berbentuk jaring laba-laba tersebut dilakukan dengan sistem pembagian tanah oleh ketua adat. Pembagian ini selalu dianggap adil oleh masyarakat. Keluarga yang memiliki sawah/kebun harus mematuhi aturan seperti masa tanam, upacara yang harus dilakukan, dan pengerjaan sawah/kebun tersebut.
  • 17. • Pada tahun 2012, Desa Wae Rebo dinobatkan sebagai situs warisan dunia oleh UNESCO. Rumah adat Mbaru Niang dianggap sangat langka dan ada di Wae Rebo yang terpencil di atas pegunungan. • Kampung Wae Rebo mendapatkan penghargaan tertinggi kategori konservasi warisan budaya UNESCO Asia-Pasifik dan menjadi salah satu kandidat peraih Penghargaan Aga Khan untuk arsitektur pada tahun 2013. • Award of Excellence dari Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan PBB atau UNESCO untuk kawasan Asia Pasifik karena Kampung Adat Wae Rebo setidaknya telah dikunjungi tiga ribu lima ratus pengunjung di penghujung tahun 2014. DinobatkanDinobatkan sebagaisebagai warisanwarisan budayabudaya duniadunia oleholeh UNESCOUNESCO
  • 18. Ada hari spesial di Wae Rebo di pertengahan bulanAda hari spesial di Wae Rebo di pertengahan bulan NovemberNovember Masyarakat Wae Rebo memiliki hari spesial setiap tahunnya di bulan November, namanya Upacara Adat Penti. Upacara adat ini merupakan ungkapan syukur atas panen setahun lalu dan permohonan perlindungan keharmonisan untuk kehidupan yang akan datang. Pada upacara Adat Penti ini seluruh masyarakat akan berpakaian adat lengkap sesuai kebiasaan turun-temurun. Pada upacara Adar Penti ini biasanya akan ada beberapa ritual unik yang biasanya menjadi salah satu hal yang menjadi alasan mengapa wisatawan datang ke Wae Rebo.
  • 19. SaatSaat upacaraupacara kemerdekaankemerdekaan,, benderabendera akanakan dipasangdipasang didi atasatas rumahrumah adatadat Meskipun terpencil, jangan pernah lupa bahwa Wae Rebo juga bagian dari Indonesia. Saat hari kemerdekaan, selalu ada upacara untuk memperingati hari kemerdekaan Indonesia. Uniknya, saat upacara bendera, warga Wae Rebo memasang bendera Indonesia di atas rumah adat bukan di tiang bendera. Untuk memasangnya, beberapa orang harus ikut andil agar sang bendera berdiri kokoh.
  • 20. WargaWarga WaeWae ReboRebo adalahadalah keturunanketurunan MinangMinang Kita semua tahu bahwa Wae Rebo adalah sebuah perkampungan yang berada di Manggarai Barat, NTT. Tapi warga desa mengungkapkan bahwa mereka adalah keturunan orang-orang dari Tanah Minang. Nenek Moyang masyarakat Wae Rebo bernama Empo Maro. Ia berasal dari Minangkabau, Sumatera. Dikisahkan bahwa ia dan keluarganya berlayar dari Sumatera ke Labuan Bajo. Empo Maro tidak langsung menemukan tempat tinggal yang kini menjadi tempat suku Wae Rebo tapi beberapa kali pindah dari Waraloka, Mangapa’ang, Todo, Papo, Liho, Mofo, Golo Pondo, Ndara, Golo Pando, Golo Damu, dan akhirnya menetap permanen di Wae Rebo di mana sekarang keturunannya tinggal.
  • 21. Sekian dari Kami MATUR NUWUN  Sekian dari Kami MATUR NUWUN 