SlideShare a Scribd company logo
DISUSUN OLEH : KELOMPOK 10
TRIAH NUROKTAVIANI
TUTI SUHARYATI
YOGA EKA GUTAWA
YULINDA NURUL AYU
Pengertian
Diabetes militus merupakan sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh kenaikan kadar
glukosa dalam darah atau hiperglikemia.
Terdapat penurunan dalam kemampuan tubuh untuk berespon terhadap insulin
Tidak terdapat pembentukan insulin oleh pankreas, kondsi ini memengaruhi pada hiperglikemia
KLASIFIKASI DIABETES
Tipe Diabetes
Ada beberapa tipe diabetes militus yang berbeda; penyakit ini dibedakan berdasarkan penyebab,
perjalanan klinik dan terapinya. Klasifikasi diabetes yang pertama adalah :
 Tipe 1 : diabetes militus tergantung insulin ( insulin dependent diabetes militus ) ( IDDM )
 Tipe ll : diabetes militus tidak tergantung insulin ( non insulint dependent diabetes militus ) (NIDDM)
 Diabetes militus yang berhubungan dengan keadaan atau syndrome lainnya
 Diabetes militus gestasional ( distational diabetes militus ( GDM )
 Diabetes insipidus : Diabetes insipidus adalah kelainan lobus posterior dari kelenjar hipofisis akibat
defisiensi vasopressin, hormone antidiuretic (ADH). Diabetes insipidusditandaioleh polydipsia dan
polyuria
Anatomi Fisiologi
Pulau Pankreas
Sel yang menyusun pulau pancreas (langerhans)
ditemukan dalam kelompok yang tersebar tidak beraturan
pada substansi pancreas. Tidak seperti pancreas
eksokrin, yang menghasilkan getah pankreatik, tidak ada
duktus yang berasal dari kumpulan sel langerhans. .
hormone pancreas disekresi secara langsung ke aliran
darah dan beredar keseluruh tubuh. Ada tiga jenis sel
dipulau langerhans yaitu sebagai berikut.
1. sel a (alfa) yang menyekresi glucagon
2. sel B (beta) yang menyekresi insulin
3. sel y (gama) yang menyekresi somatostatin
Lanjutan….
Insulin disekresikan oleh sel-sel beta yang
merupakan salah satu dari empat tipe sel dalam
pulau-pulau langerhans pancreas. Insulin
merupakan hormone anabolic atau hormone untuk
menyimpan kalori (storage hormone). Apabila
seorang makan makanan, sekresi insulin akan
meningkat dan menggerakan glukosa ke dalam sel-
sel otot, hati serta lemak. Dalam sel tersebut, insulin
menimbulkan efek berikut ini :
 Menstimulasi penyimpanan glukosa dalam hati
dan otot (dalam bentuk glikogen)
 Meningkatkan penyimpanan lemak dari
makanan dalam jaringan adipose
 Mempercepat pengangkutan asam-asam amino
(yang berasal dari protein makanan) ke dalam
sel
Kadar glukosa darah normal adalah 3,5-8
mmol/liter (63-144mg/100 ml). kadar glukosa
darah dikendalikan oleh hormon insulin
(menurunkan kadar glukosa darah) dan
glucagon (meningkatkan kadar glukosa darah).
-faktor genetic
-Inveksi virus
-Pengrusakan imunologik
Kerusakan sel beta
Ketidak seimbangan
produksi insulin
Gula dalam darah
tidak dapat dibawa
masuk dalam sel
glukosuria Batas melebihi ambang
ginjal
hiperglikemia Anabolisme protein
menurun
Dieresis osmotik Vikositas darah
meningkat
Syik hiperglikemik
Kerusakan pada
antibodi
Poliuri retensi urine Alirah darah lambat
Koma diabetik Kekebalan tubuh
menurun
Kehilangan elektrolit
dalam sel
dehidrasi
Resiko syok
Merangsang
hipotalamus
Pusat lapar dan haus
Polidipsi
polipagia
Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
Iskemik jaringan
Ketidaksimbangan
perfusi jaringan perifer
Kehilangan kalori
Sel kekurangan untuk
bahan metabolisme
Katabolisme lemak
Asam lemak
keteasidosis
Rsiko infeksi
Protein dan lemak
dibakar
gangren
Nekrosis luka
Pemecahan protein
keton
Neuropati sensori
perifer
Klien tidak merasa sakit
Kerusakan integritas
jaringan
BB menurun
keletihan
ureum
Manifestasi Klinik
Manifestasi klinis DM dikaitkan dengan
konsekwensi metabolic devisiensi insulin ( price
dan Wilson )
 Kadar glukosa puasa tidak normal, glukosa
plasma sewaktu lebih dari sama dengan 200
mg/dl ( 11,1 ml mol/l)
 Hiperglikemia berat berakibat glukosa ria
yang akan menjadi diaresis osmotic yang
meningkatkan pengeluaran urine ( polyuria
)dan timbul rasa haus ( polydipsia )
 Rasa lapar yang semakin besar ( polipagia,BB
kurang )
 Lelah dan mengantuk
 Gejala lain yang dileuhkan adalah kesemutan,
gatal, mata kabur, impotensi, peruritas vulva.
1.Jantung dan Stroke
2. Komplikasi yang Menyebabkan
Kerusakan Neuropati (Saraf)
3. Komplikasi yang Menyebabkan
Kerusakan pada Organ Kaki
4. Komplikasi yang Menyebabkan
Kerusakan Retina
5. Komplikasi yang Menyebabkan
Kerusakan Ginjal
6. Komplikasi yang Menyebabkan Disfungsi
Seksual
Komplikasi
PENATALAKSANAAN DIIT
 Kelompokan semua unsure makanan yang penting ( mis, vitamin,
mineral )
 Pencapaian dan pemeliharan berat badan ideal : pemenuhan kebutuhan
energi
 Pencegahan pluktuasi kadar gula darah sehari-hari yang luas :
pertahankan sedekat dan seaman mungkin pada kadar gula darah
normal.
 Kurangi kadar lemak darah, jika terjadi peningkatan.
 Pasien yang membutuhkan insulin untuk membantu mengontrol kadar
gula darahnya harus mempertahankan konsistensi dalam jumlah kalori
dan karbohidrat yang dimakan pada waktu makan yang berbeda.
 Untuk pasien obesitas ( terutama diabetes tipe 2 ) penirunan berat badan
merupakan kunci keberhasilan pengobatan dan faktor pencegahan
utama untuk perkembangan diabetes.
1. Kadar Glukosa Darah
2. Kadar Glukosa Plasma
3. tes laboratorium DM
4. tes saring
Tes-tes saring pada DM adalah :
- GDP, GDS
-Tes glukosa urin:
Tes konvensional metode reduksi/benedict)
Tes carik celup (metode glucose
oxidase/hexokinase)
5. tes diagnostic
Tes-tes diagnostic pada DM adalah:
GPD,GDS,GD2PP(glukosa darah 2 jam post
prrandial), glukosa jam ke-2 TTGO
6. tes monitoring terapi
7. Tes untuk mendeteksi komplikasi
-mikroalbuminuria : urin
-ureum, keratin, asam urat
- kolestrol LDL: plasma vena (puasa)
-kolestrol HDL : plasma vena (puasa)
-trigliserida : plasma vena (puasa)
1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh b.d gangguan
keseimbangan insulin, makanan dan
aktivitas jasmani.
2. Resiko syok b.d ketidakmampuan
elektrolit ke dalam sel tubuh, hipovolemia
3. Kerusakan integritas jaringan b.d nekrosis
kerusakan jaringan (nekrosis luka
gangrene)
4. Resiko infeksi b.d trauma pada jaringan,
proses penyakit (diabetes melitus)
5. Resiko ketidakseimbangan elektrolit b.d
gejala poliuria dan dehidrasi
6. Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer
b.d penurunan sirkulasi darah keperifer
proses penyakit (DM)
Pemeriksaan Penunjang Diagnosa Keperawatan
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
INTERVENSI RASIONAL
11 Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh b.d
gangguan
keseimbangan insulin,
makanan dan aktivitas
jasmani.
1. Kaji nutrisi dan
kebiasaan makan
2. Timbang berat badan
setiap seminggu sekali
3. Identifikasi perubahan
pola makan
4. Kolaborasi dengan ahli
gizi dalam pemberian
diet makanan lunak
pada pasien
1. Untuk mengetahui tentang keadaan dan
kebutuhan nutrisi pasien sehingga dapat
diberikan tindakan dan pengaturan diet
yang adekuat
2. Mengetahui perkembangan berat badan
pasien (berat badan merupakan salah
satu indikasi untuk menentukan diet)
3. Mengetahui apakah pasien telah
melaksanakan program diet yang
ditetapkan
4. Pemberian diet yamg sesuai dapat
mencegah komplikasi terjadinya
hipoglikemia/hiperglikemia
INTERVENSI
KEPERAWATAN
2 Resiko syok b.d
ketidakmampuan
elektrolit ke dalam sel
tubuh, hipovolemia
1. Monitoring status sirkulasi BP,
warna kulit, suhu kulit, denyut
jantung, HR, dan ritme nadi
perifer, dan kapiler refill
2. Monitoring tanda awal syok
3. Tempatkan pasien pada posisi
supine, kaki elevasi untuk
peningkatan preload
1. Memantau ketidakadekuatan sirkulasi darah
dan mengetahui adanya tanda-tanda syok
2. Untuk mengidentifikasi adanya syok untuk
menentukan tindakan keperawatan yang
diberikan
3. Posisi supinasi dengan posisi kaki elevasi
dapat meningkatkan preload
3 Kerusakan integritas
jaringan b.d nekrosis
kerusakan jaringan
(nekrosis luka
gangrene)
1. Anjurkan pasien untuk
menggunakan pakaian yang
longgar
2. Jaga kulit agar tetap bersih dan
kering
3. Mobilisasi pasien setiap 2 jam
sekali
1. Pakaian yang longgar dapat menghindari
terjadinya decubitus
2. Untuk menghindari adanya kontaminasi bakteri
dan infeksi
3. Untuk melatih kekuatan otot agar tidak kaku
karena bedres
4. Pada pasien diabetes dengan luka ganggren
4. Resiko
infeksi b.d
trauma
pada
jaringan,
proses
penyakit
(diabetes
melitus)
1. Kaji kulit
untuk luka
terbuka, benda
asing,
kemerahan,
perdarahan,
perubahan
warna
2. Bersihkan
kulit dengan
air sabun
hangat
3. Kolaborasi
gunakan
tempat tidur
busa, bulu
domba, bantal
sesuai indikasi
1. Memberikan
informasi tentang
sirkulasi kulit dan
masalah yang
disebabkan oleh
alat
2. Menurunkan kadar
kontaminasi kulit
3. Mencegah tekanan
yang berlebihan pada
kulit
5. Resiko
ketidaksei
mbangan
elektrolit
b.d gejala
poliuria
dan
dehidrasi
1. Monitoring status
dehidrasi (kelembapan
membran mukosa,
nadi adekuat, tekanan
darah orostatik
2. Kaji tanda-tanda vital
Monitoring status
cairan intake dan
output cairan
1. Mengetahui staatus
dehidrasi dan
menentukan
kebutuhan cairan
2. Memantau
perkembangan
kesehatan dan
mengetahui intake
output cairan untuk
menetukan status
dehidrasi
6.Ketidakef
ektifan
perfusi
jaringan
perifer b.d
 sirkulasi
darah
keperifer
1. Pantau tanda vital dan
catat perubahan
tekanan darah pada
perubahan posisi
kekuatan nadi perifer
1. Mengetahui
perkembangan
sirkulasi dan
mengetahui
keadekuatan
sirkulasi.
DAFTAR PUSTAKA

1. Nurarif Amin Huda dan Hardhi Kusuma.2015.Aplikasi
Keperawatan Berdasarkan Diagnose Medis dan Nanda NIC-
NOC. Jogjakarta: Mediaaction
2. Semeltzer, Suzanne C.2013. Buku Ajar Keperawatan Medical
Bedah Brunner dan Sudart. Jakarta: EGC
3. Baughman, Diane C.2000. Keperawatan Medical Bedah Buku
Saku Dari Brunner Dan Suddarth. Jakarta: EGC
Diabetes Militus

More Related Content

DOCX
Laporan pendahuluan askep abses
DOCX
Laporan pendahuluan nyeri
DOC
1. asuhan keperawatan pada bph
DOCX
Studi kasus dm
DOC
Tak halusinasi
DOC
ASKEP HIPERTENSI
DOC
Sp isolasi sosial
DOCX
Tugas askep kasus hipertensi
Laporan pendahuluan askep abses
Laporan pendahuluan nyeri
1. asuhan keperawatan pada bph
Studi kasus dm
Tak halusinasi
ASKEP HIPERTENSI
Sp isolasi sosial
Tugas askep kasus hipertensi

What's hot (20)

DOC
Resume hd tn.y
DOC
Postural drainage
DOCX
Askep diabetes mellitus
PPTX
PPTX
Negosiaisi Dalam Keperawatan
DOC
Resume pasien ny. j
DOCX
Askep anak kejang demam
DOCX
Woc stroke
PDF
Pneumonia
PPTX
PEMBAHASAN SOAL MATERNITAS.pptx
DOCX
Gerd kelompok 3
DOC
Form askep JIWA
DOCX
Analisa data
PPT
kehilangan & berduka keperawatan jiwa
PDF
Jawaban mtbs puskesmas prambon wetan
DOC
4. askep diare akut dehidrasi sedang
DOCX
Asuhan keperawatan pada pasien stomatitis
DOCX
Askep gerontik rini print
Resume hd tn.y
Postural drainage
Askep diabetes mellitus
Negosiaisi Dalam Keperawatan
Resume pasien ny. j
Askep anak kejang demam
Woc stroke
Pneumonia
PEMBAHASAN SOAL MATERNITAS.pptx
Gerd kelompok 3
Form askep JIWA
Analisa data
kehilangan & berduka keperawatan jiwa
Jawaban mtbs puskesmas prambon wetan
4. askep diare akut dehidrasi sedang
Asuhan keperawatan pada pasien stomatitis
Askep gerontik rini print
Ad

Viewers also liked (20)

PPTX
Tumor Orbita
PPTX
PPTX
PPTX
Anatomi Panggul
PPTX
Kelainan Refraksi
PPT
Konsep Keperawatan Maternitas
PPTX
Summary of topic 5.2
PPTX
Summary of topic 5.1
PPTX
Summary of topic 5.3
PPTX
Asuhan Keperawatan Wanita Hamil HIV-AIDS
PDF
1. ibm blockchain explained
PPTX
diabetes militus
PPTX
Anfis Payudara
PPT
Perspektif Keperawatan Maternitas
PPTX
Asuhan Keperawatan pada Pasien Post Partum Normal atas Indikasi Ketuban Pecah...
PPTX
Konsep Dasar Sectio Caesarea
PPT
Anatomi Perkemihan
PPT
Anatomi Sistem Reproduksi Pria
PPTX
Konjungtivitis
PPTX
Tumor Orbita
Anatomi Panggul
Kelainan Refraksi
Konsep Keperawatan Maternitas
Summary of topic 5.2
Summary of topic 5.1
Summary of topic 5.3
Asuhan Keperawatan Wanita Hamil HIV-AIDS
1. ibm blockchain explained
diabetes militus
Anfis Payudara
Perspektif Keperawatan Maternitas
Asuhan Keperawatan pada Pasien Post Partum Normal atas Indikasi Ketuban Pecah...
Konsep Dasar Sectio Caesarea
Anatomi Perkemihan
Anatomi Sistem Reproduksi Pria
Konjungtivitis
Ad

Similar to Diabetes Militus (20)

DOCX
Asuhan keperawatan diabetes mellitus AKPER PEMKAB MUNA
DOCX
Asuhan keperawatan diabetes mellitus AKPER PEMKAB MUNA
DOC
DOCX
Asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan sistem endokrin
DOCX
Asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan sistem endokrin
PPT
PETOFISIOLOGI PENYAKIT METOBOLIK DM, HIPERCHOLESTROL, RA
PPTX
Diabetes millitus tugas kelompok mata kuliah farmakologi
PPTX
DIABETUS MELITUS-1.pptx
DOC
Diabetes militus
DOC
Laporan pendahuluan askep ujian icu dm
PPTX
pencegahan Diabetes melitus dr.Thabrani,Sp.PD
PPTX
DM diabetes mellitus pptpptpptpptpp.pptx
PPTX
how it happened diabetes melitus
DOCX
Satuan acara penyuluhan
PPTX
farmakoterapi penyakit DM.pptx
PPTX
367727836-PPT-DM.pptxjnnnnjnnnñnnnnnnnnnnn
DOCX
LAPORAN PENDAHULUAN DIABETES MELITUS
DOCX
woc juvenile diabetes atau kencing manis
DOC
Konsep Dasar Penyakit Diabetes Mellitus
Asuhan keperawatan diabetes mellitus AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan diabetes mellitus AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan sistem endokrin
Asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan sistem endokrin
PETOFISIOLOGI PENYAKIT METOBOLIK DM, HIPERCHOLESTROL, RA
Diabetes millitus tugas kelompok mata kuliah farmakologi
DIABETUS MELITUS-1.pptx
Diabetes militus
Laporan pendahuluan askep ujian icu dm
pencegahan Diabetes melitus dr.Thabrani,Sp.PD
DM diabetes mellitus pptpptpptpptpp.pptx
how it happened diabetes melitus
Satuan acara penyuluhan
farmakoterapi penyakit DM.pptx
367727836-PPT-DM.pptxjnnnnjnnnñnnnnnnnnnnn
LAPORAN PENDAHULUAN DIABETES MELITUS
woc juvenile diabetes atau kencing manis
Konsep Dasar Penyakit Diabetes Mellitus

More from Fransiska Oktafiani (20)

DOCX
Satuan acara penyuluhan dan leaflet diare pada anak
DOCX
Format asuhan keperawatan anak 2018
DOCX
Patofisiologi diare pada anak
DOCX
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK USIA 17 BULAN (TODDLER) DENGAN DIARE
PPTX
Proposal Karya Tulis Ilmiah Asuhan Keperawatan pada Anak Todler dengan Diare
DOC
Buku Panduan Karya Tulis Ilmiah Berbasis Studi Kasus 2018
DOCX
Sejarah Obat Herbal Indonesia
PPT
DIAGNOSTIK INVASIF DAN INTERVENSI NON BEDAH
PPT
Drugs And Defibrillation
PPT
Sindroma Koroner Akut
PPT
Defibrillation || DC (Dirrect Current) Shock
PPTX
Ambulans Keperawatan
PPT
Cardiopulmonary Resuscitation (CPR) atau Resusitasi Jantung Paru-paru
PPT
Diagnosis & Penanganan Syok
PPT
proses keperawatan jiwa 2017
PPTX
konsep dasar karya tulis ilmiah
PPT
Konsep keperawatan keluarga 2017
PPTX
penyajian data hasil karya tulis ilmiah
DOCX
Skenario penyegaran kader
PPTX
Bagian inti BABI KTI
Satuan acara penyuluhan dan leaflet diare pada anak
Format asuhan keperawatan anak 2018
Patofisiologi diare pada anak
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK USIA 17 BULAN (TODDLER) DENGAN DIARE
Proposal Karya Tulis Ilmiah Asuhan Keperawatan pada Anak Todler dengan Diare
Buku Panduan Karya Tulis Ilmiah Berbasis Studi Kasus 2018
Sejarah Obat Herbal Indonesia
DIAGNOSTIK INVASIF DAN INTERVENSI NON BEDAH
Drugs And Defibrillation
Sindroma Koroner Akut
Defibrillation || DC (Dirrect Current) Shock
Ambulans Keperawatan
Cardiopulmonary Resuscitation (CPR) atau Resusitasi Jantung Paru-paru
Diagnosis & Penanganan Syok
proses keperawatan jiwa 2017
konsep dasar karya tulis ilmiah
Konsep keperawatan keluarga 2017
penyajian data hasil karya tulis ilmiah
Skenario penyegaran kader
Bagian inti BABI KTI

Recently uploaded (20)

PPTX
EBP Bencana untuk perawat kesehatan.pptx
PPTX
1. Materi Perencanaan BOK Puskesmas.pptx
DOCX
GIT_S4.docxhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
PPTX
MATERI FORUM PERANGKAT DAERAH KESEHATAN 2026.pptx
PPTX
KNKP - MEDICATION SAFETY untuk WPSD 2022.pptx
PPTX
PRA PROPOSAL TEUKU REVANDI JOHAS (1).pptx
PDF
NOVEL FERIZAL DAN KEKASIHNYA DOKTER ANA MARYANA BERJUANG MEMPERTAHANKAN HAKIK...
PPTX
Imunisasi MR dan HPV Anak Sekolah- BIAS 2025
PPTX
Kasus Ocular Dextra et Sinistra Katarak Imatur
PPTX
2. embriologi dan introduction CAKUT.pptx
PPTX
tamasya Quickwin.pptx Taman Asik Sayang Anak
PPTX
Bimtek Optik Alkes untuk petugas puskesmas.pptx
PDF
TRILOGI NOVEL HIPPOCRATES. KARYA FERIZAL BAPAK SASTRA KESEHATAN INDONESIA
PPTX
Sosialisasi TPT Terapi Pencegahan Tuberkulosis.pptx
PPT
Slide imunisasi wati 1.ppt berisi daftar imunisasi
PPTX
Program-Gizi-di-Puskesmas-Spesifik-dan-Sensitif_MPGM.pptx
PPTX
Ppt Riskasilvia Bagaimana Olahraga Mempengaruhi Kesehatan.pptx
PDF
Novel Heroisme Cinta Dari Akreditasi Puskesmas 2018, ke Pandemi Covid-19, ke ...
PPTX
cara hidup sehat orang dewasa yang dapat diteladani.pptx
PPTX
PAPARAN berAKHLAK satuan pendidikan.pptx
EBP Bencana untuk perawat kesehatan.pptx
1. Materi Perencanaan BOK Puskesmas.pptx
GIT_S4.docxhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
MATERI FORUM PERANGKAT DAERAH KESEHATAN 2026.pptx
KNKP - MEDICATION SAFETY untuk WPSD 2022.pptx
PRA PROPOSAL TEUKU REVANDI JOHAS (1).pptx
NOVEL FERIZAL DAN KEKASIHNYA DOKTER ANA MARYANA BERJUANG MEMPERTAHANKAN HAKIK...
Imunisasi MR dan HPV Anak Sekolah- BIAS 2025
Kasus Ocular Dextra et Sinistra Katarak Imatur
2. embriologi dan introduction CAKUT.pptx
tamasya Quickwin.pptx Taman Asik Sayang Anak
Bimtek Optik Alkes untuk petugas puskesmas.pptx
TRILOGI NOVEL HIPPOCRATES. KARYA FERIZAL BAPAK SASTRA KESEHATAN INDONESIA
Sosialisasi TPT Terapi Pencegahan Tuberkulosis.pptx
Slide imunisasi wati 1.ppt berisi daftar imunisasi
Program-Gizi-di-Puskesmas-Spesifik-dan-Sensitif_MPGM.pptx
Ppt Riskasilvia Bagaimana Olahraga Mempengaruhi Kesehatan.pptx
Novel Heroisme Cinta Dari Akreditasi Puskesmas 2018, ke Pandemi Covid-19, ke ...
cara hidup sehat orang dewasa yang dapat diteladani.pptx
PAPARAN berAKHLAK satuan pendidikan.pptx

Diabetes Militus

  • 1. DISUSUN OLEH : KELOMPOK 10 TRIAH NUROKTAVIANI TUTI SUHARYATI YOGA EKA GUTAWA YULINDA NURUL AYU
  • 2. Pengertian Diabetes militus merupakan sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia. Terdapat penurunan dalam kemampuan tubuh untuk berespon terhadap insulin Tidak terdapat pembentukan insulin oleh pankreas, kondsi ini memengaruhi pada hiperglikemia KLASIFIKASI DIABETES Tipe Diabetes Ada beberapa tipe diabetes militus yang berbeda; penyakit ini dibedakan berdasarkan penyebab, perjalanan klinik dan terapinya. Klasifikasi diabetes yang pertama adalah :  Tipe 1 : diabetes militus tergantung insulin ( insulin dependent diabetes militus ) ( IDDM )  Tipe ll : diabetes militus tidak tergantung insulin ( non insulint dependent diabetes militus ) (NIDDM)  Diabetes militus yang berhubungan dengan keadaan atau syndrome lainnya  Diabetes militus gestasional ( distational diabetes militus ( GDM )  Diabetes insipidus : Diabetes insipidus adalah kelainan lobus posterior dari kelenjar hipofisis akibat defisiensi vasopressin, hormone antidiuretic (ADH). Diabetes insipidusditandaioleh polydipsia dan polyuria
  • 3. Anatomi Fisiologi Pulau Pankreas Sel yang menyusun pulau pancreas (langerhans) ditemukan dalam kelompok yang tersebar tidak beraturan pada substansi pancreas. Tidak seperti pancreas eksokrin, yang menghasilkan getah pankreatik, tidak ada duktus yang berasal dari kumpulan sel langerhans. . hormone pancreas disekresi secara langsung ke aliran darah dan beredar keseluruh tubuh. Ada tiga jenis sel dipulau langerhans yaitu sebagai berikut. 1. sel a (alfa) yang menyekresi glucagon 2. sel B (beta) yang menyekresi insulin 3. sel y (gama) yang menyekresi somatostatin
  • 4. Lanjutan…. Insulin disekresikan oleh sel-sel beta yang merupakan salah satu dari empat tipe sel dalam pulau-pulau langerhans pancreas. Insulin merupakan hormone anabolic atau hormone untuk menyimpan kalori (storage hormone). Apabila seorang makan makanan, sekresi insulin akan meningkat dan menggerakan glukosa ke dalam sel- sel otot, hati serta lemak. Dalam sel tersebut, insulin menimbulkan efek berikut ini :  Menstimulasi penyimpanan glukosa dalam hati dan otot (dalam bentuk glikogen)  Meningkatkan penyimpanan lemak dari makanan dalam jaringan adipose  Mempercepat pengangkutan asam-asam amino (yang berasal dari protein makanan) ke dalam sel Kadar glukosa darah normal adalah 3,5-8 mmol/liter (63-144mg/100 ml). kadar glukosa darah dikendalikan oleh hormon insulin (menurunkan kadar glukosa darah) dan glucagon (meningkatkan kadar glukosa darah).
  • 5. -faktor genetic -Inveksi virus -Pengrusakan imunologik Kerusakan sel beta Ketidak seimbangan produksi insulin Gula dalam darah tidak dapat dibawa masuk dalam sel glukosuria Batas melebihi ambang ginjal hiperglikemia Anabolisme protein menurun Dieresis osmotik Vikositas darah meningkat Syik hiperglikemik Kerusakan pada antibodi Poliuri retensi urine Alirah darah lambat Koma diabetik Kekebalan tubuh menurun Kehilangan elektrolit dalam sel dehidrasi Resiko syok Merangsang hipotalamus Pusat lapar dan haus Polidipsi polipagia Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh Iskemik jaringan Ketidaksimbangan perfusi jaringan perifer Kehilangan kalori Sel kekurangan untuk bahan metabolisme Katabolisme lemak Asam lemak keteasidosis Rsiko infeksi Protein dan lemak dibakar gangren Nekrosis luka Pemecahan protein keton Neuropati sensori perifer Klien tidak merasa sakit Kerusakan integritas jaringan BB menurun keletihan ureum
  • 6. Manifestasi Klinik Manifestasi klinis DM dikaitkan dengan konsekwensi metabolic devisiensi insulin ( price dan Wilson )  Kadar glukosa puasa tidak normal, glukosa plasma sewaktu lebih dari sama dengan 200 mg/dl ( 11,1 ml mol/l)  Hiperglikemia berat berakibat glukosa ria yang akan menjadi diaresis osmotic yang meningkatkan pengeluaran urine ( polyuria )dan timbul rasa haus ( polydipsia )  Rasa lapar yang semakin besar ( polipagia,BB kurang )  Lelah dan mengantuk  Gejala lain yang dileuhkan adalah kesemutan, gatal, mata kabur, impotensi, peruritas vulva. 1.Jantung dan Stroke 2. Komplikasi yang Menyebabkan Kerusakan Neuropati (Saraf) 3. Komplikasi yang Menyebabkan Kerusakan pada Organ Kaki 4. Komplikasi yang Menyebabkan Kerusakan Retina 5. Komplikasi yang Menyebabkan Kerusakan Ginjal 6. Komplikasi yang Menyebabkan Disfungsi Seksual Komplikasi
  • 7. PENATALAKSANAAN DIIT  Kelompokan semua unsure makanan yang penting ( mis, vitamin, mineral )  Pencapaian dan pemeliharan berat badan ideal : pemenuhan kebutuhan energi  Pencegahan pluktuasi kadar gula darah sehari-hari yang luas : pertahankan sedekat dan seaman mungkin pada kadar gula darah normal.  Kurangi kadar lemak darah, jika terjadi peningkatan.  Pasien yang membutuhkan insulin untuk membantu mengontrol kadar gula darahnya harus mempertahankan konsistensi dalam jumlah kalori dan karbohidrat yang dimakan pada waktu makan yang berbeda.  Untuk pasien obesitas ( terutama diabetes tipe 2 ) penirunan berat badan merupakan kunci keberhasilan pengobatan dan faktor pencegahan utama untuk perkembangan diabetes.
  • 8. 1. Kadar Glukosa Darah 2. Kadar Glukosa Plasma 3. tes laboratorium DM 4. tes saring Tes-tes saring pada DM adalah : - GDP, GDS -Tes glukosa urin: Tes konvensional metode reduksi/benedict) Tes carik celup (metode glucose oxidase/hexokinase) 5. tes diagnostic Tes-tes diagnostic pada DM adalah: GPD,GDS,GD2PP(glukosa darah 2 jam post prrandial), glukosa jam ke-2 TTGO 6. tes monitoring terapi 7. Tes untuk mendeteksi komplikasi -mikroalbuminuria : urin -ureum, keratin, asam urat - kolestrol LDL: plasma vena (puasa) -kolestrol HDL : plasma vena (puasa) -trigliserida : plasma vena (puasa) 1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d gangguan keseimbangan insulin, makanan dan aktivitas jasmani. 2. Resiko syok b.d ketidakmampuan elektrolit ke dalam sel tubuh, hipovolemia 3. Kerusakan integritas jaringan b.d nekrosis kerusakan jaringan (nekrosis luka gangrene) 4. Resiko infeksi b.d trauma pada jaringan, proses penyakit (diabetes melitus) 5. Resiko ketidakseimbangan elektrolit b.d gejala poliuria dan dehidrasi 6. Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer b.d penurunan sirkulasi darah keperifer proses penyakit (DM) Pemeriksaan Penunjang Diagnosa Keperawatan
  • 9. DIAGNOSA KEPERAWATAN INTERVENSI RASIONAL 11 Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d gangguan keseimbangan insulin, makanan dan aktivitas jasmani. 1. Kaji nutrisi dan kebiasaan makan 2. Timbang berat badan setiap seminggu sekali 3. Identifikasi perubahan pola makan 4. Kolaborasi dengan ahli gizi dalam pemberian diet makanan lunak pada pasien 1. Untuk mengetahui tentang keadaan dan kebutuhan nutrisi pasien sehingga dapat diberikan tindakan dan pengaturan diet yang adekuat 2. Mengetahui perkembangan berat badan pasien (berat badan merupakan salah satu indikasi untuk menentukan diet) 3. Mengetahui apakah pasien telah melaksanakan program diet yang ditetapkan 4. Pemberian diet yamg sesuai dapat mencegah komplikasi terjadinya hipoglikemia/hiperglikemia INTERVENSI KEPERAWATAN
  • 10. 2 Resiko syok b.d ketidakmampuan elektrolit ke dalam sel tubuh, hipovolemia 1. Monitoring status sirkulasi BP, warna kulit, suhu kulit, denyut jantung, HR, dan ritme nadi perifer, dan kapiler refill 2. Monitoring tanda awal syok 3. Tempatkan pasien pada posisi supine, kaki elevasi untuk peningkatan preload 1. Memantau ketidakadekuatan sirkulasi darah dan mengetahui adanya tanda-tanda syok 2. Untuk mengidentifikasi adanya syok untuk menentukan tindakan keperawatan yang diberikan 3. Posisi supinasi dengan posisi kaki elevasi dapat meningkatkan preload 3 Kerusakan integritas jaringan b.d nekrosis kerusakan jaringan (nekrosis luka gangrene) 1. Anjurkan pasien untuk menggunakan pakaian yang longgar 2. Jaga kulit agar tetap bersih dan kering 3. Mobilisasi pasien setiap 2 jam sekali 1. Pakaian yang longgar dapat menghindari terjadinya decubitus 2. Untuk menghindari adanya kontaminasi bakteri dan infeksi 3. Untuk melatih kekuatan otot agar tidak kaku karena bedres 4. Pada pasien diabetes dengan luka ganggren
  • 11. 4. Resiko infeksi b.d trauma pada jaringan, proses penyakit (diabetes melitus) 1. Kaji kulit untuk luka terbuka, benda asing, kemerahan, perdarahan, perubahan warna 2. Bersihkan kulit dengan air sabun hangat 3. Kolaborasi gunakan tempat tidur busa, bulu domba, bantal sesuai indikasi 1. Memberikan informasi tentang sirkulasi kulit dan masalah yang disebabkan oleh alat 2. Menurunkan kadar kontaminasi kulit 3. Mencegah tekanan yang berlebihan pada kulit 5. Resiko ketidaksei mbangan elektrolit b.d gejala poliuria dan dehidrasi 1. Monitoring status dehidrasi (kelembapan membran mukosa, nadi adekuat, tekanan darah orostatik 2. Kaji tanda-tanda vital Monitoring status cairan intake dan output cairan 1. Mengetahui staatus dehidrasi dan menentukan kebutuhan cairan 2. Memantau perkembangan kesehatan dan mengetahui intake output cairan untuk menetukan status dehidrasi 6.Ketidakef ektifan perfusi jaringan perifer b.d  sirkulasi darah keperifer 1. Pantau tanda vital dan catat perubahan tekanan darah pada perubahan posisi kekuatan nadi perifer 1. Mengetahui perkembangan sirkulasi dan mengetahui keadekuatan sirkulasi.
  • 12. DAFTAR PUSTAKA  1. Nurarif Amin Huda dan Hardhi Kusuma.2015.Aplikasi Keperawatan Berdasarkan Diagnose Medis dan Nanda NIC- NOC. Jogjakarta: Mediaaction 2. Semeltzer, Suzanne C.2013. Buku Ajar Keperawatan Medical Bedah Brunner dan Sudart. Jakarta: EGC 3. Baughman, Diane C.2000. Keperawatan Medical Bedah Buku Saku Dari Brunner Dan Suddarth. Jakarta: EGC