SlideShare a Scribd company logo
3/24/2017 1
OLEH :
VLORENSYA SAPAN
PO713251151150
II - C
Pengertian
Asma
Klasifika
si Asma
Gejala
Asma
Penyeba
b Asma
Pengoba
tan
Asma
Pencegahan
Asma
3/24/2017 2
ANTIASMA
3/24/2017 3
Istilah asma berasal dari
bahasa Yunani “Asthma”
yang berarti terengah-
engah.
PENGERTIAN ASMA
3/24/2017 4
Asma adalah suatu penyakit pernapasan yang ditandai
dengan inflamasi saluran pernafasan (bronkus) yang
menyebabkan aliran udara ke dan dari paru-paru
menjadi kurang lancar, sehingga menimbulkan gejala-
gejala khas yaitu mengi, batuk, konstriksi dada, dan
sesak napas. Selama berlansungnya serangan asma,
otot-otot bronkus mengencang, lapisan mukosa
saluran pernafasan membengkak, dan produksi
mukus/lendir saluran pernafasan meningkat secara
berlebihan sehingga mengakibatkan penyempitan
saluran napas.
KLASIFIKASI ASMA
3/24/2017 5
Intermiten
• Gejala : siang hari ˂ 2x/ minggu. Malam hari ˂ 2x/ bulan, serangan berlansung
selama > beberapa jam, intensitas serangan bervariasi, fungsi paru masih
normal.
Persisten
ringan
• Gejala : siang hari ˃ 2x/ minggu, tetapi ˂ 1x/ hari, malam hari ˃ 2x/bulan,
serangan dapat mempengaruhi aktifitas.
Persisten
sedang
• Gejala : siang hari ada gejala, malam hari ˃ 1x/ minggu serangan
mempengaruhi aktifitas, serangan ˃ 2x/minggu serangan berlangsung berhari-
hari, sehari-hari menggunakan inhalasi beta 2 agonis short acting.
Persisten
berat
• Gejala : Berlansung terus menerus dan timbul setiap hari, serangan asma
malam sering terjadi, aktifitas fisik terbatas.
GEJALA-GEJALA ASMA
3/24/2017 6
1. Sering batuk berkepanjangan terutama di waktu malam
hari atau cuaca dingin.
2. Rasa sesak di dada.
3. Pada anak-anak bisa berupa rasa gatal di dada atau di
leher.
4. Kebingungan, letargi (keadaan kesadaran yang menurun,
dimana penderita seperti tidur lelap, tetapi dapat
dibangunkan sebentar kemudian segera tertidur kembali)
5. Sianosis (kulit tampak kebiruan)
6. Kadang beberapa alveoli (kantong udara di paru-paru) bisa
pecah dan menyebabkan udara terkumpul di dalam
rongga pleura atau menyebabkan udara terkumpul di
sekitar organ dada.
FAKTOR RESIKO ASMA
3/24/2017 7
Genetik
Alergen
Stress
Makanan
Infeksi virus
Umur
Jenis kelamin
PENGOBATAN ASMA
3/24/2017 8
Berdasarkan jenis pengobatannya, obat asma di bagi
menjadi 3, yaitu :
1. Obat pereda
2. Obat pencegah
3. Obat pengontrol
3/24/2017 9
OBAT PEREDA
Jenis obat pereda antara lain adalah salbutamol,
terbutalin, bambuterol, fenoterol dan formeterol.
Mereka dikenal sebagai bronkodilator yang
bekerja membuka saluran udara sehingga
membuat pernapasan lebih lega. Secara umum,
obat pereda harus digunakan hanya saat terjadi
serangan asma. Jika menggunakan obat pereda
lebih dari 3-4 kali seminggu maka harus
berkonsultasi kepada dokter, karena hal itu
menunjukkan bahwa asma tidak terkontrol
dengan baik.
3/24/2017 10
OBAT PENCEGAH
o Obat pencegah membuat saluran udara kurang sensitif
terhadap pemicu dan mengurangi pembengkakan dan
peradangan saluran udara sehingga menurunkan insiden dan
keparahan serangan asma.
o Jenis utama obat pencegah asma adalah kortikosteroid, seperti
beklometason, budesonid, dan flutikason. Obat-obatan ini
tidak digunakan untuk mengurangi serangan asma akut. Pasien
asma dianjurkan mengambilnya setiap hari dengan inhaler.
Obat-obatan ini tidak dapat menyembuhkan asma sehingga
gejala asma dapat kembali timbul dalam beberapa hari atau
minggu setelah penghentian obat.
3/24/2017 11
OBAT PENGONTROL
Contoh obat pengontrol adalah salmeterol dan
eformoterol. Obat-obatan ini dapat menjaga saluran udara
terbuka sampai 12 jam setelah pengambilan. Obat
pengontrol tidak mengobati peradangan sehingga harus
digunakan bersamaan dengan obat pencegah. Beberapa
produk asma berisi kombinasi pencegah dan pengontrol
gejala. Obat-obatan itu diminum setiap hari dan tidak
boleh diambil untuk mengelola serangan asma.
OBAT-OBAT ASMA
3/24/2017 12
Berdasarkan mekanisme kerjanya, obat asma dapat di bagi
dalam beberapa kelompok,yaitu
Antialergika
Bronkhodilator
Antihistaminika
Kortikosteroid
ANTIALERGIKA
3/24/2017 13
Zat-zat yang berkhasiat menstabilisasi mastcells, sehingga tidak pecah dan
mengakibatkan terlepasnya histamine dan mediator peradang lainnya. Yang
terkenal adalah kromoglikat dan nedocromil, tetapi juga antihistaminnika
(ketotipen, oksatomida) dan β2-adrenergika (lemah) memiliki daya kerja ini.
Obat ini sangat berguna untuk prefensi serangan asma dan rhinitis alergis (hay
fever).
 Kromoglikat
 Indikasi : Profilaksis asma bronchial termasuk pencegahan asma yang
dicetuskan oleh aktivitas.
 Mekanisme kerja : Stabilisator mastcell sehingga menghalangi
pelepasan histamin, serotonin dan leukotrien pada waktu terjadi reaksi
antigen antibodi.
 Efek samping : Iritasi tenggorokan ringa, napas berbau, mual, batuk,
bronchospasme sementara
 Sediaan : Inhalasi 5mg/ aktuasi (Intal 5 ® )
3/24/2017 14
 Salbutamol
 Dosis : 2mg, 4mg/tab, 2mg/5ml
Anak-anak : 3-4x 1/4-1/2 tab
Dewasa : 3-4x 2 tab
 Indikasi : asma bronkial, bronkitis kronik, emfisema
pulmonum,
 Efek samping : kejang otot, tremor,takikardia, sakit kepala,
ketegangan, gugup,mual, vasodilatasi perifer, dan susah
tidur.
 Kontraindikasi : Hipersensitif
ANTIALERGIKA
BRONCHODILATOR
3/24/2017 15
Mekanisme kerja obat ini adalah merangsang sistem
adrenergik sehingga memberikan efek bronkodilatasi.
Digunakan sebagai obat utama dalam bentuk aerosol.
Termasuk kedalamnya adalah :
1. Adrenergika
2. Antikolinergika
3. Derivat xantin
3/24/2017
BRONCHODILATOR
(Adrenergika)
16
o Zat-zat ini bekerja selektif terhadap reseptor 2 (bronchospasmolyse) dan
tidak bekerja terhadap reseptor 1 (stimulasi jantung).
Contoh obat : salbutamol, terbutalin, klenbuterol, salmeterol, fenoterol,
formoterol dan prokaterol.
o Mekanisme kerjanya adalah melalui stimulasi reseptor β2 yang banyak
terdapat di trachea (batang tenggorok dan bronchi yang menyebabkan
aktivasi dari adenilsiklase.Enzim ini memperkuat pengubahan
adenosintrifosfat (ATP) yang kaya energi menjadi cyclic-adenosine-
monophosphape (cAMP) dengan pembebasan enersi yang digunakan
proses-proses dalam sel.Meningkatnya kadar (cAMP) didalam sel
menghasilkan beberapa efek melalui enzim fosfokinase bronchodilatasi dan
penghambatan pelepasan mediator oleh mastcells.
o Efek samping : Rasa gugup, rasa khawatir Takikardia, palpitasi Nyeri kepala,
mual dan muntah
BRONCHODILATOR
(Antikolinergika)
3/24/2017 17
o Dalam otot polos terdapat keseimbangan antara sistem adrenergik dan
kolinergik. Bila reseptor 2 sistem adrenergik terhambat, maka sistem
kolinergikmenjadi dominan, sehingga terjadi peciutan bronchi. Antikolinergik
bekerja memblokir reseptor saraf kolinergik pada otot polos bronchi sehingga
aktivitas saraf adrenergik menjadi dominan, engan efek bronchodilatasi.
Contoh obat : Ipratropium,tiotropiumdan deftropin
o Efek samping : tachycardia, pengentalan dahak, mulut kering,obstipasi, sukar
kencing, gangguan akomodasi. Efek samping dapat diperkecil dengan
pemberian inhalasi.
BRONCHODILATOR
(Antikolinergika)
3/24/2017 18
 Ipratropium Bromide
Indikasi : Asma bronchial, bronchitis kronis, emfisema
Kontra indikasi : Hipersensitiv terhadap senyawa yang menyerupai atropin
Efek samping : Mulut kering, iritasi kerongkongan, batuk, peningkatan tekanan
intra okuler jika mengenai mata penderita glaukoma.
Interaksi obat : Memperkuat efek antikolinergik obat lain, bronchodilatasi
diperkuat oleh derivat xantin dan preparat β-adrenergik .
Sediaan : Tablet, inhalasi
Dosis yang dianjurkan 0,1 ml/kg nebulasi tiap – tiap 4 jam, atau lebih dari 6
tahun: 8 – 20 tetes, kurang dari 6 tahun: 4 – 10 tetes larutan 0,025%
BRONCHODILATOR
(Derivate xantin)
3/24/2017 19
Mempunyai daya bronchodilatasi berdasarkan
penghambatan enzim fosfodiesterase dan meningkatkan
kadar cAMP selular.
Contoh obat : Teofilin, Aminofilin
Efek samping : Mual, muntah, nyeri lambung karena
peningkatan sekresi asam lambung, pendarahan usus,
disritmia jantung, palpitasi (berdebar), hipotensi berat,
hiperrefleks, dan kejang.
BRONCHODILATOR
(Derivate xantin)
3/24/2017 20
 Teofilin
 Indikasi : Asma bronkial, bronchitis asmatic knonis, emfisema
 Mekanisme kerja : Menghambat aktifitas fosfodiesterase yang dihasilkan
oleh peningkatan kadar cAMP dalam otot polos saluran napas. Teofilin
menghambat degranulasisel mastosit, mengurangi kebocoran
mikrovaskular, dan meningkatkan bersihan mukosiliar.
 Kontra indikasi : Penderita tukak lambung yang aktif dan yang
mempunyai riwayat penyakit kejang.
 Efek samping : Penggunaan pada dosis tinggi dapat menyebabkan mual,
muntah, nyeri epigastrik, diare, sakit kepala, insomnia, kejang otot,
palpitasi, tachycardia, hipotensi, aritmia, dll.
 Sediaan : Tablet, elixir, rectal, injeksi
ANTIHISTAMINIKA
3/24/2017 21
Obat ini memblokir reseptor histamin sehingga mencegah
bronchokonstriksi. Banyak antihistamin memiliki daya antikolinergika
dan sedatif. Antagonis yang mblok reseptor histamin H1 digunakan
pada terapi alergi seperti demam hay, urtikaria, ruam akibat sensitivitas
terhadap obat, pruritus, serta gigitan dan sengatan serangga.
Mekanisme kerja : bekerja memblok reseptor H1 secara kompetitif atau
non kompetitif untuk mengurangi kotraksi otot polos saluran nafas,
mngurangi permeabilitas vaskular, dan mengurangi reflex serabut
sensoris yang membebaskan neuro peptida dari serabut sensoris.
Contoh obat : Ketotipen, oksatomida
3/24/2017 22
 Ketotifen
Indikasi : Profilaksis asma bronchial karena alergi
Mekanisme kerja : Dapat memblokir reseptor histamin dan
menstabilisasi mastcell.
Efek samping : Mengantuk, pusing, mulut kering, kenaikan berat
badan.
Interaksi obat : Memperkuat efek sedativ depresan SSP.
Sediaan : Tablet
ANTIHISTAMINIKA
KORTIKOSTEROID
3/24/2017 23
Kortikosteroid berkhasiat meniadakan efek mediator, seperti
peradangan dan gatal gatal. Daya antiradang ini berdasarkan
blockade enzim fosfolipase A2, sehingga pembentukan mediator
peradangan prostaglandin dan leukotrien dari asam arachidonat
tidak terjadi. Kortikosteroid menghambat mekanisme kegiatan
allergen yang melalui IgE dapat menyebabkan degranulasi
mastcells, juga meningkatkan kepekaan reseptor beta 2 hingga
efek beta mimetika diperkuat.
Contoh obat : Hidrokortison, Prednisone, Dexametason
3/24/2017 24
Kortikosteroid bekerja dengan banyak mekanisme yaitu :
o žRelaksasi bronkospasme
o žMengurangi sekresi mukosa
o žPotensiasi dengan reseptor adrenergik beta
o žMengantagonis aksi aksi kolinergik
o žStabilisasi lisosom
o žMemiliki sifat antiinflamsi
o žMenghambat pembentukan antibodi dan mengantagonis kerja histamin.
o žKortikosteroid tidak menghambat pembebasan mediator dari sel mastosit,
dan tidak pula menghambat respon awal terhadap alergen , tetapi
memblok respon lambat dan hiperresponsif selanjutnya.
o žSteroid yang aktif pada pemberian topikal dan dapat mengontrol asma
tanpa menyebabkan efek sistemik atau suspersi adrenal adalah
beklometason dipropionat, budesonid, triamsinolon asetat, dan flunisolid.
KORTIKOSTEROID
3/24/2017 25
 Methyl prednisolone
 Dosis : 4mg, 8mg, dan 16mg
Anak –anak : 0,4-1,6 mg/kg BB
Dewasa : 4-48 mg/hari
 Kontraindikasi : infeksi jamur ,sistemik, dan hipersensitif.
 Indikasi : asma bronkial, gangguan endokrin, gastrointestinal,
reumatik,eksema,alergi,meningitis tuberkulosa.
 Efek samping : gangguan elektrolit dan cairan tubuh,gangguan
pencernaan, keringat berlebih, kelemahan otot, hambatan
pertumbuhaan pada anak, DM, glaukoma, katarak, meningkatnya
tekanan darah.
KORTIKOSTEROID
PENCEGAHAN ASMA
3/24/2017 26
Health
Promotion
Specific
protection
Disability
Limitation
Early Diagnosis
dan Prompt
Treatment
Rehabilitation
3/24/2017 27

More Related Content

PDF
PENGANTAR FARMAKOKINETIK
PPT
Drugs And The Kidney
PPTX
SWAMEDIKASI
PPTX
Adverse drug reaction monitoring and reporting
PPTX
distribusi obat farmasi manfar rumah sakit
PDF
Iontophoresis
PENGANTAR FARMAKOKINETIK
Drugs And The Kidney
SWAMEDIKASI
Adverse drug reaction monitoring and reporting
distribusi obat farmasi manfar rumah sakit
Iontophoresis

What's hot (20)

PPTX
Pengendalian mutu-simplisia-dan-ekstrak
DOCX
Laporan farmakologi (1)
PPTX
Bioavailabilitas dan Bioekivalensi
DOCX
keuntungan kerugian sediaan farmasi
PPTX
Evaluasi Tablet
PPTX
Metode soap
PDF
Antibiotik beta Laktam dan Makrolida - Kimia Farmasi 1
PPTX
Ppt bu anggun
PPTX
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN MELALUI KULIT
PPT
Uji Disolusi
PDF
19008 self formulation asetosal.
PDF
Mikromeritik
PPTX
Farmakologi
PPTX
Pengatar Farmakognosi
PPTX
resep 3A seri V
PPTX
Analgesik antipiretik-anasthesi
PPT
Rasionalitas penggunaan obat
PPT
Farmakologi Obat saluran-pencernaan
PPTX
Pelayanan Informasi Obat (PIO)
Pengendalian mutu-simplisia-dan-ekstrak
Laporan farmakologi (1)
Bioavailabilitas dan Bioekivalensi
keuntungan kerugian sediaan farmasi
Evaluasi Tablet
Metode soap
Antibiotik beta Laktam dan Makrolida - Kimia Farmasi 1
Ppt bu anggun
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN MELALUI KULIT
Uji Disolusi
19008 self formulation asetosal.
Mikromeritik
Farmakologi
Pengatar Farmakognosi
resep 3A seri V
Analgesik antipiretik-anasthesi
Rasionalitas penggunaan obat
Farmakologi Obat saluran-pencernaan
Pelayanan Informasi Obat (PIO)
Ad

Similar to FARMAKOLOGI ANTIASMA (20)

PPTX
Asma ppt (2)
PPTX
PPT Kel 4 Farmakologi.pptx
PPTX
Obat sistem pernapasan AKPER PEMKAB MUNA
PPTX
Farmakologi Sistem Respirasi.pptkchlxBSCAMx
DOC
Hampir jadi 1
PPTX
6. farmakologi ASMA.pptx
PPTX
Obat sistem respirasi
PPTX
9. OBAT SISTEM RESPIRASI.pptx
PPT
farmakologi dan terapi obat obat anti asma
PPT
KOnsep dasar keperawatan medis penyakit ASMA.ppt
PDF
PPT Obat pada sistem pernapasan farmakologi.pdf
PPTX
Kelompok 3-4 Kegawatdaruratan Asma .pptx
PPT
PPT patofisiologi klasifikasi farmakoterapi aSMA.ppt
PPTX
Penyakit pernafasan (Asma)
PPTX
Farmakoterapi Asma adalah penyakit peradangan (inflamasi)
PPT
EFEK SAMPING OBATTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTT.ppt
PPT
356906218-PPT-Referat-Anestesi-Pada-Pasien-Asma.ppt
PPTX
Sistem saluran pernapasan-WPS Office.pptx
PDF
KELOMPOK 2 - PPOK DAN ASMA.pdf penyakitt
Asma ppt (2)
PPT Kel 4 Farmakologi.pptx
Obat sistem pernapasan AKPER PEMKAB MUNA
Farmakologi Sistem Respirasi.pptkchlxBSCAMx
Hampir jadi 1
6. farmakologi ASMA.pptx
Obat sistem respirasi
9. OBAT SISTEM RESPIRASI.pptx
farmakologi dan terapi obat obat anti asma
KOnsep dasar keperawatan medis penyakit ASMA.ppt
PPT Obat pada sistem pernapasan farmakologi.pdf
Kelompok 3-4 Kegawatdaruratan Asma .pptx
PPT patofisiologi klasifikasi farmakoterapi aSMA.ppt
Penyakit pernafasan (Asma)
Farmakoterapi Asma adalah penyakit peradangan (inflamasi)
EFEK SAMPING OBATTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTT.ppt
356906218-PPT-Referat-Anestesi-Pada-Pasien-Asma.ppt
Sistem saluran pernapasan-WPS Office.pptx
KELOMPOK 2 - PPOK DAN ASMA.pdf penyakitt
Ad

More from Sapan Nada (17)

PPTX
Toksikologi
PPTX
Konseling dan pio nada
PPTX
Fitokimia Kromatografi lapis tipis
DOCX
Laporan Farmakologi II "EFEK DIARE"
PPTX
Farmakologi Hormon
PPTX
Sediaan obat Kapsul
PPT
Farmakologi MINERAL
PPTX
HAS senyawa penekan sistem saraf pusat
PPTX
Anatomi fisiologi tumbuhan akar, batang, dan daun
PPTX
FITOKIMIA EKSTRAK
PPTX
Pendahuluan farmakognosi
PPTX
farmakognosi isoprenoid
PPTX
farmakognosi LIPID
PPTX
Farmakognosi ALKALOID
PPTX
Pendahuluan Farmakologi
PPTX
FARMAKOLOGI ANTITUSIF
PPTX
EKSPEKTORAN & MUKOLITIK
Toksikologi
Konseling dan pio nada
Fitokimia Kromatografi lapis tipis
Laporan Farmakologi II "EFEK DIARE"
Farmakologi Hormon
Sediaan obat Kapsul
Farmakologi MINERAL
HAS senyawa penekan sistem saraf pusat
Anatomi fisiologi tumbuhan akar, batang, dan daun
FITOKIMIA EKSTRAK
Pendahuluan farmakognosi
farmakognosi isoprenoid
farmakognosi LIPID
Farmakognosi ALKALOID
Pendahuluan Farmakologi
FARMAKOLOGI ANTITUSIF
EKSPEKTORAN & MUKOLITIK

Recently uploaded (20)

PPTX
tamasya Quickwin.pptx Taman Asik Sayang Anak
PPTX
Sistem dan sub sistem rekam medis nisa.pptx
PDF
NOVEL FERIZAL DAN KEKASIHNYA DOKTER ANA MARYANA BERJUANG MEMPERTAHANKAN HAKIK...
PPTX
JML CKG HINGGA hingva tanggal 29 nuli 2025
PDF
F. K_Buku_Nugraha_KEGAWATDARURATAN MATA.pdf
PPTX
Materi pembelajaran keperawatan dewasa dengan Asuhan keperawatan malaria.pptx
PPTX
Materi Inti 2 - Promosi Kesehatan Jiwa (Rizki Fajariyah) (1).pptx
PPT
Cek kesehatan gratis di kelompok umur di indonesia
PPTX
PETUNJUK TEKNIS GEMBIRA JUMBARA XVI 2025[1].pptx
PDF
TRILOGI NOVEL HIPPOCRATES. KARYA FERIZAL BAPAK SASTRA KESEHATAN INDONESIA
PDF
BUKTI SASTRA KESEHATAN INDONESIA MAMPU MENYELAMATKAN BANGSA DARI DISRUPSI SUP...
PPTX
SBAR dan Cara Penerapannya di Rumah sakit
PDF
V 1 IKP DAN IKK LABKESMAS tahun 2024.pdf
PPTX
GATI Quickwin Gerakan Ayah Teladan Indonesia
PPTX
PENCEGAHAN Materi Hipertensi DM Germas pptx.pptx
PPTX
EBP Bencana untuk perawat kesehatan.pptx
PDF
Novel Heroisme Cinta Dari Akreditasi Puskesmas 2018, ke Pandemi Covid-19, ke ...
PPT
presentasi terbaru mengenai HIV AIDS 2021
PDF
Buku Pedoman Klaster 4 di Puskemas dokumen
PDF
Teori Humanisasi Kedokteran Berbasis Sastra Biografis Hippocrates. Berdasark...
tamasya Quickwin.pptx Taman Asik Sayang Anak
Sistem dan sub sistem rekam medis nisa.pptx
NOVEL FERIZAL DAN KEKASIHNYA DOKTER ANA MARYANA BERJUANG MEMPERTAHANKAN HAKIK...
JML CKG HINGGA hingva tanggal 29 nuli 2025
F. K_Buku_Nugraha_KEGAWATDARURATAN MATA.pdf
Materi pembelajaran keperawatan dewasa dengan Asuhan keperawatan malaria.pptx
Materi Inti 2 - Promosi Kesehatan Jiwa (Rizki Fajariyah) (1).pptx
Cek kesehatan gratis di kelompok umur di indonesia
PETUNJUK TEKNIS GEMBIRA JUMBARA XVI 2025[1].pptx
TRILOGI NOVEL HIPPOCRATES. KARYA FERIZAL BAPAK SASTRA KESEHATAN INDONESIA
BUKTI SASTRA KESEHATAN INDONESIA MAMPU MENYELAMATKAN BANGSA DARI DISRUPSI SUP...
SBAR dan Cara Penerapannya di Rumah sakit
V 1 IKP DAN IKK LABKESMAS tahun 2024.pdf
GATI Quickwin Gerakan Ayah Teladan Indonesia
PENCEGAHAN Materi Hipertensi DM Germas pptx.pptx
EBP Bencana untuk perawat kesehatan.pptx
Novel Heroisme Cinta Dari Akreditasi Puskesmas 2018, ke Pandemi Covid-19, ke ...
presentasi terbaru mengenai HIV AIDS 2021
Buku Pedoman Klaster 4 di Puskemas dokumen
Teori Humanisasi Kedokteran Berbasis Sastra Biografis Hippocrates. Berdasark...

FARMAKOLOGI ANTIASMA

  • 1. 3/24/2017 1 OLEH : VLORENSYA SAPAN PO713251151150 II - C
  • 3. ANTIASMA 3/24/2017 3 Istilah asma berasal dari bahasa Yunani “Asthma” yang berarti terengah- engah.
  • 4. PENGERTIAN ASMA 3/24/2017 4 Asma adalah suatu penyakit pernapasan yang ditandai dengan inflamasi saluran pernafasan (bronkus) yang menyebabkan aliran udara ke dan dari paru-paru menjadi kurang lancar, sehingga menimbulkan gejala- gejala khas yaitu mengi, batuk, konstriksi dada, dan sesak napas. Selama berlansungnya serangan asma, otot-otot bronkus mengencang, lapisan mukosa saluran pernafasan membengkak, dan produksi mukus/lendir saluran pernafasan meningkat secara berlebihan sehingga mengakibatkan penyempitan saluran napas.
  • 5. KLASIFIKASI ASMA 3/24/2017 5 Intermiten • Gejala : siang hari ˂ 2x/ minggu. Malam hari ˂ 2x/ bulan, serangan berlansung selama > beberapa jam, intensitas serangan bervariasi, fungsi paru masih normal. Persisten ringan • Gejala : siang hari ˃ 2x/ minggu, tetapi ˂ 1x/ hari, malam hari ˃ 2x/bulan, serangan dapat mempengaruhi aktifitas. Persisten sedang • Gejala : siang hari ada gejala, malam hari ˃ 1x/ minggu serangan mempengaruhi aktifitas, serangan ˃ 2x/minggu serangan berlangsung berhari- hari, sehari-hari menggunakan inhalasi beta 2 agonis short acting. Persisten berat • Gejala : Berlansung terus menerus dan timbul setiap hari, serangan asma malam sering terjadi, aktifitas fisik terbatas.
  • 6. GEJALA-GEJALA ASMA 3/24/2017 6 1. Sering batuk berkepanjangan terutama di waktu malam hari atau cuaca dingin. 2. Rasa sesak di dada. 3. Pada anak-anak bisa berupa rasa gatal di dada atau di leher. 4. Kebingungan, letargi (keadaan kesadaran yang menurun, dimana penderita seperti tidur lelap, tetapi dapat dibangunkan sebentar kemudian segera tertidur kembali) 5. Sianosis (kulit tampak kebiruan) 6. Kadang beberapa alveoli (kantong udara di paru-paru) bisa pecah dan menyebabkan udara terkumpul di dalam rongga pleura atau menyebabkan udara terkumpul di sekitar organ dada.
  • 7. FAKTOR RESIKO ASMA 3/24/2017 7 Genetik Alergen Stress Makanan Infeksi virus Umur Jenis kelamin
  • 8. PENGOBATAN ASMA 3/24/2017 8 Berdasarkan jenis pengobatannya, obat asma di bagi menjadi 3, yaitu : 1. Obat pereda 2. Obat pencegah 3. Obat pengontrol
  • 9. 3/24/2017 9 OBAT PEREDA Jenis obat pereda antara lain adalah salbutamol, terbutalin, bambuterol, fenoterol dan formeterol. Mereka dikenal sebagai bronkodilator yang bekerja membuka saluran udara sehingga membuat pernapasan lebih lega. Secara umum, obat pereda harus digunakan hanya saat terjadi serangan asma. Jika menggunakan obat pereda lebih dari 3-4 kali seminggu maka harus berkonsultasi kepada dokter, karena hal itu menunjukkan bahwa asma tidak terkontrol dengan baik.
  • 10. 3/24/2017 10 OBAT PENCEGAH o Obat pencegah membuat saluran udara kurang sensitif terhadap pemicu dan mengurangi pembengkakan dan peradangan saluran udara sehingga menurunkan insiden dan keparahan serangan asma. o Jenis utama obat pencegah asma adalah kortikosteroid, seperti beklometason, budesonid, dan flutikason. Obat-obatan ini tidak digunakan untuk mengurangi serangan asma akut. Pasien asma dianjurkan mengambilnya setiap hari dengan inhaler. Obat-obatan ini tidak dapat menyembuhkan asma sehingga gejala asma dapat kembali timbul dalam beberapa hari atau minggu setelah penghentian obat.
  • 11. 3/24/2017 11 OBAT PENGONTROL Contoh obat pengontrol adalah salmeterol dan eformoterol. Obat-obatan ini dapat menjaga saluran udara terbuka sampai 12 jam setelah pengambilan. Obat pengontrol tidak mengobati peradangan sehingga harus digunakan bersamaan dengan obat pencegah. Beberapa produk asma berisi kombinasi pencegah dan pengontrol gejala. Obat-obatan itu diminum setiap hari dan tidak boleh diambil untuk mengelola serangan asma.
  • 12. OBAT-OBAT ASMA 3/24/2017 12 Berdasarkan mekanisme kerjanya, obat asma dapat di bagi dalam beberapa kelompok,yaitu Antialergika Bronkhodilator Antihistaminika Kortikosteroid
  • 13. ANTIALERGIKA 3/24/2017 13 Zat-zat yang berkhasiat menstabilisasi mastcells, sehingga tidak pecah dan mengakibatkan terlepasnya histamine dan mediator peradang lainnya. Yang terkenal adalah kromoglikat dan nedocromil, tetapi juga antihistaminnika (ketotipen, oksatomida) dan β2-adrenergika (lemah) memiliki daya kerja ini. Obat ini sangat berguna untuk prefensi serangan asma dan rhinitis alergis (hay fever).  Kromoglikat  Indikasi : Profilaksis asma bronchial termasuk pencegahan asma yang dicetuskan oleh aktivitas.  Mekanisme kerja : Stabilisator mastcell sehingga menghalangi pelepasan histamin, serotonin dan leukotrien pada waktu terjadi reaksi antigen antibodi.  Efek samping : Iritasi tenggorokan ringa, napas berbau, mual, batuk, bronchospasme sementara  Sediaan : Inhalasi 5mg/ aktuasi (Intal 5 ® )
  • 14. 3/24/2017 14  Salbutamol  Dosis : 2mg, 4mg/tab, 2mg/5ml Anak-anak : 3-4x 1/4-1/2 tab Dewasa : 3-4x 2 tab  Indikasi : asma bronkial, bronkitis kronik, emfisema pulmonum,  Efek samping : kejang otot, tremor,takikardia, sakit kepala, ketegangan, gugup,mual, vasodilatasi perifer, dan susah tidur.  Kontraindikasi : Hipersensitif ANTIALERGIKA
  • 15. BRONCHODILATOR 3/24/2017 15 Mekanisme kerja obat ini adalah merangsang sistem adrenergik sehingga memberikan efek bronkodilatasi. Digunakan sebagai obat utama dalam bentuk aerosol. Termasuk kedalamnya adalah : 1. Adrenergika 2. Antikolinergika 3. Derivat xantin
  • 16. 3/24/2017 BRONCHODILATOR (Adrenergika) 16 o Zat-zat ini bekerja selektif terhadap reseptor 2 (bronchospasmolyse) dan tidak bekerja terhadap reseptor 1 (stimulasi jantung). Contoh obat : salbutamol, terbutalin, klenbuterol, salmeterol, fenoterol, formoterol dan prokaterol. o Mekanisme kerjanya adalah melalui stimulasi reseptor β2 yang banyak terdapat di trachea (batang tenggorok dan bronchi yang menyebabkan aktivasi dari adenilsiklase.Enzim ini memperkuat pengubahan adenosintrifosfat (ATP) yang kaya energi menjadi cyclic-adenosine- monophosphape (cAMP) dengan pembebasan enersi yang digunakan proses-proses dalam sel.Meningkatnya kadar (cAMP) didalam sel menghasilkan beberapa efek melalui enzim fosfokinase bronchodilatasi dan penghambatan pelepasan mediator oleh mastcells. o Efek samping : Rasa gugup, rasa khawatir Takikardia, palpitasi Nyeri kepala, mual dan muntah
  • 17. BRONCHODILATOR (Antikolinergika) 3/24/2017 17 o Dalam otot polos terdapat keseimbangan antara sistem adrenergik dan kolinergik. Bila reseptor 2 sistem adrenergik terhambat, maka sistem kolinergikmenjadi dominan, sehingga terjadi peciutan bronchi. Antikolinergik bekerja memblokir reseptor saraf kolinergik pada otot polos bronchi sehingga aktivitas saraf adrenergik menjadi dominan, engan efek bronchodilatasi. Contoh obat : Ipratropium,tiotropiumdan deftropin o Efek samping : tachycardia, pengentalan dahak, mulut kering,obstipasi, sukar kencing, gangguan akomodasi. Efek samping dapat diperkecil dengan pemberian inhalasi.
  • 18. BRONCHODILATOR (Antikolinergika) 3/24/2017 18  Ipratropium Bromide Indikasi : Asma bronchial, bronchitis kronis, emfisema Kontra indikasi : Hipersensitiv terhadap senyawa yang menyerupai atropin Efek samping : Mulut kering, iritasi kerongkongan, batuk, peningkatan tekanan intra okuler jika mengenai mata penderita glaukoma. Interaksi obat : Memperkuat efek antikolinergik obat lain, bronchodilatasi diperkuat oleh derivat xantin dan preparat β-adrenergik . Sediaan : Tablet, inhalasi Dosis yang dianjurkan 0,1 ml/kg nebulasi tiap – tiap 4 jam, atau lebih dari 6 tahun: 8 – 20 tetes, kurang dari 6 tahun: 4 – 10 tetes larutan 0,025%
  • 19. BRONCHODILATOR (Derivate xantin) 3/24/2017 19 Mempunyai daya bronchodilatasi berdasarkan penghambatan enzim fosfodiesterase dan meningkatkan kadar cAMP selular. Contoh obat : Teofilin, Aminofilin Efek samping : Mual, muntah, nyeri lambung karena peningkatan sekresi asam lambung, pendarahan usus, disritmia jantung, palpitasi (berdebar), hipotensi berat, hiperrefleks, dan kejang.
  • 20. BRONCHODILATOR (Derivate xantin) 3/24/2017 20  Teofilin  Indikasi : Asma bronkial, bronchitis asmatic knonis, emfisema  Mekanisme kerja : Menghambat aktifitas fosfodiesterase yang dihasilkan oleh peningkatan kadar cAMP dalam otot polos saluran napas. Teofilin menghambat degranulasisel mastosit, mengurangi kebocoran mikrovaskular, dan meningkatkan bersihan mukosiliar.  Kontra indikasi : Penderita tukak lambung yang aktif dan yang mempunyai riwayat penyakit kejang.  Efek samping : Penggunaan pada dosis tinggi dapat menyebabkan mual, muntah, nyeri epigastrik, diare, sakit kepala, insomnia, kejang otot, palpitasi, tachycardia, hipotensi, aritmia, dll.  Sediaan : Tablet, elixir, rectal, injeksi
  • 21. ANTIHISTAMINIKA 3/24/2017 21 Obat ini memblokir reseptor histamin sehingga mencegah bronchokonstriksi. Banyak antihistamin memiliki daya antikolinergika dan sedatif. Antagonis yang mblok reseptor histamin H1 digunakan pada terapi alergi seperti demam hay, urtikaria, ruam akibat sensitivitas terhadap obat, pruritus, serta gigitan dan sengatan serangga. Mekanisme kerja : bekerja memblok reseptor H1 secara kompetitif atau non kompetitif untuk mengurangi kotraksi otot polos saluran nafas, mngurangi permeabilitas vaskular, dan mengurangi reflex serabut sensoris yang membebaskan neuro peptida dari serabut sensoris. Contoh obat : Ketotipen, oksatomida
  • 22. 3/24/2017 22  Ketotifen Indikasi : Profilaksis asma bronchial karena alergi Mekanisme kerja : Dapat memblokir reseptor histamin dan menstabilisasi mastcell. Efek samping : Mengantuk, pusing, mulut kering, kenaikan berat badan. Interaksi obat : Memperkuat efek sedativ depresan SSP. Sediaan : Tablet ANTIHISTAMINIKA
  • 23. KORTIKOSTEROID 3/24/2017 23 Kortikosteroid berkhasiat meniadakan efek mediator, seperti peradangan dan gatal gatal. Daya antiradang ini berdasarkan blockade enzim fosfolipase A2, sehingga pembentukan mediator peradangan prostaglandin dan leukotrien dari asam arachidonat tidak terjadi. Kortikosteroid menghambat mekanisme kegiatan allergen yang melalui IgE dapat menyebabkan degranulasi mastcells, juga meningkatkan kepekaan reseptor beta 2 hingga efek beta mimetika diperkuat. Contoh obat : Hidrokortison, Prednisone, Dexametason
  • 24. 3/24/2017 24 Kortikosteroid bekerja dengan banyak mekanisme yaitu : o žRelaksasi bronkospasme o žMengurangi sekresi mukosa o žPotensiasi dengan reseptor adrenergik beta o žMengantagonis aksi aksi kolinergik o žStabilisasi lisosom o žMemiliki sifat antiinflamsi o žMenghambat pembentukan antibodi dan mengantagonis kerja histamin. o žKortikosteroid tidak menghambat pembebasan mediator dari sel mastosit, dan tidak pula menghambat respon awal terhadap alergen , tetapi memblok respon lambat dan hiperresponsif selanjutnya. o žSteroid yang aktif pada pemberian topikal dan dapat mengontrol asma tanpa menyebabkan efek sistemik atau suspersi adrenal adalah beklometason dipropionat, budesonid, triamsinolon asetat, dan flunisolid. KORTIKOSTEROID
  • 25. 3/24/2017 25  Methyl prednisolone  Dosis : 4mg, 8mg, dan 16mg Anak –anak : 0,4-1,6 mg/kg BB Dewasa : 4-48 mg/hari  Kontraindikasi : infeksi jamur ,sistemik, dan hipersensitif.  Indikasi : asma bronkial, gangguan endokrin, gastrointestinal, reumatik,eksema,alergi,meningitis tuberkulosa.  Efek samping : gangguan elektrolit dan cairan tubuh,gangguan pencernaan, keringat berlebih, kelemahan otot, hambatan pertumbuhaan pada anak, DM, glaukoma, katarak, meningkatnya tekanan darah. KORTIKOSTEROID