SlideShare a Scribd company logo
NAMA KELOMPOK       NAMA KELOMPOK

                   

                   
                    

                    
                   
                   
                    

                   
                   
                    
1. Aerosol
 Sediaan yang dikemas di bawah tekanan, mengandung
   zat aktif terapeutik yang dilepas pada saat sIstem katup
   yang sesuai di tekan. Sedian ini digunakan untuk
   pemakaian topiKal pada kulit dan juga untuk
   pemakaian lokal pada hidung.
2. Kapsulae (Kapsul)
    Merupakan sediaan padat yang terdiri dari obat dalam
    cangkang keras atau lunak yang dapat larut.
    Keuntungan/tujuan sediaan kapsul yaitu:
 Menutupi bau dan rasa yang tidak enak
 Menghindari kontak langsung dengan udara dan sinar
    matahari
 Lebih enak dipandang
 Dapat untuk 2 sediaan yang tidak tercampur secara fisis
    (income fisis), dengan pemisahan antara lain
    menggunakan kapsul lain yang lebih kecil kemudian
    dimasukkan bersama serbuk lain ke dalam kapsul yang
    lebih besar.
 Mudah ditelan.
3. Tablet (Compressi)
 Sedian padat mengandung bahan obat dengan atau
    tanpa bahan pengisi. Merupakan sediaan padat
    kompak dibuat secara kempa cetak dalam bentuk
    tabung pipih atau sirkuler kedua permukaan rata
    atau cembung mengandung satu jenis obat atau
    lebih dengan atau tanpa bahan tambahan.
   Tablet Kempa : paling banyak digunakan, ukuran
    dapat bervariasi, bentuk serta penandaannya
    tergantung design cetakan.
   Tablet Cetak : dibuat dengan memberikan tekanan
    rendah pada massa lembab dalam lubang cetakan.
   Tablet Trikurat : tablet kempa atau cetak bentuk
    kecil umumnya silindris. Sudah jarang ditemukan
   Tablet Hipodermik : dibuat dari bahan yang mudah larut atau
    melarut sempurna dalam air. Dulu untuk membuat sediaan
    injeksi hipodermik, sekarang diberikan secara oral.
   Tablet Sublingual : dikehendaki efek cepat (tidak lewat hati).
    Digunakan dengan meletakkan tablet di bawah lidah.
   Tablet Bukal : digunakan dengan meletakkan di antara pipi dan
    gusi.
   Tablet Efervescen : tablet larut dalam air. Harus dikemas dalam
    wadah tertutup rapat atau kemasan tahan lembab. Pada etiket
    tertulis “tidak untuk langsung ditelan”.
   Tablet Kunyah : cara penggunaannya dikunyah. Meninggalkan
    sisa rasa enak di rongga mulut, mudah ditelan, tidak
    meninggalkan rasa pahit, atau tidak enak.
4. Krim
   Sediaan setengah padat mengandung satu atau lebih
   bahan obat terlarut atau terdispersi dalam bahan
   dasar yang sesuai.
5. Emulsi
    Merupakan sediaan berupa campuran dari dua fase
    cairan dalam sistem dispersi, fase cairan yang satu
    terdispersi sangat halus dan merata dalam fase
    cairan lainnya, umumnya distabilkan oleh zat
    pengemulsi.
6. Ekstrak
  Sediaan pekat yang di peroleh dengan
  mengekstraksi zat aktif dari simpliisia nabati atau
  simplisia hewani menggunakan pelarut yang sesuai
  kemudian semua atau hamper semua pelarut di
  uapkan dan massa atau serbuk yang tersisa
  diperlukan sedemikian rupa sehingga memenuhi
  syarat yang ditetapkan.
7. Gel (geli)
   Sistem semi padat terdiri dari suspense yang di buat
    partikel anorganik yang kecil atau molekul organic yang
    besar, terpenetrsai oleh suatu cairan.

8. Immunosera (Imunoserum)
 Merupakan sediaan yang mengandung Imunoglobin
   khas yang diperoleh dari serum hewan dengan
   pemurnian. Berkhasiat menetralkan toksin kuman
   (bisa ular) dan mengikat kuman/virus/antigen.


9. Implan atau Pelet
 Sedian dengan massa padat berukuran kecil, berisi obat
   dengan kemurnian tinggi (dengan atau tanpa eksipien),
   dibuat dengan cara pengempaan atau pencetakan.
10. Infusa
   Sediaan cair yang dibuat dengan mengekstraksi simplisia
    nabati dengan air pada suhu 90’ selama 15 menit.
11. Inhalasi
 Sediaan obat atau larutan atau suspensi terdiri dari satu atau
   lebih bahan obat yang diberikan melalui saluran nafas
   hidung atau mulut untuk memperoleh efek local atau
   sistemik.
12.Injectiones (Injeksi)
 Sediaan steril untuk kegunaan parenteral, yaitu dibawah
  atau menembus kulit atau selaput lender.Merupakan
  sediaan steril berupa larutan, emulsi atau suspensi atau
  serbuk yang harus dilarutkan atau disuspensikan lebih
  dahulu sebelum digunakan, yang disuntikkan dengan cara
  merobek jaringan ke dalam kulit atau melalui kulit atau
  selaput lendir. Tujuannya yaitu kerja obat cepat serta dapat
  diberikan pada pasien yang tidak dapat menerima
  pengobatan melalui mulut.
13. Irigasi
 Larutan steril yang digunakan untuk mencuci
   atau membersihkan luka terbuka atau rongga
   tubuh, penggunaan adalah secara topical.
14. Lozenges atau tablet hisap
 Sediian padat yang mengandung satu atau lebih
   bahan obat, umumnya dengan bahan dasar
   beraroma manis, yang dapat membuat tablet
   melarut atau hancur perlahan dalam mulut.
15. Sediaan Obat mata
 Salep mata
   Salep steril yang digunakan pada mata.
 Larutan Obat mata
   Larutan steril bebas partikel asing merupakan
   sediaan yang dibuat dan dikemas sedimikian rupa
   hingga sesuai di gunakan untuk mata.
16. Pasta
 Sediaan semi padata yang mengandung satu atau lebih
   bahan yang di tujukan untuk pemakaiaan topical.
17. Plester
 Bahan yang digunakan untuk pemakaian luar terbuat
   dari bahan yang dapat melekat pada kulit dan menempel
   pada pembalut.
18. Serbuk
 Campuran kering bahan obat atau zat kimia yang
   dihaluskan, berupa serbuk yang dibagi bagi (pulveres)
   atau serbuk yang tak terbagi. (pulvis).
 a.Pulvis (Serbuk) Merupakan campuran kering bahan
   obat atau zat kimia yang dihaluskan,ditujukan untuk
   pemakaian oral atau untuk pemakaian luar.
  b.Pulveres Merupakan serbuk yang dibagi dalam bobot
  yang lebih kurang sama, dibungkus menggunakan bahan
  pengemas yang cocok untuk sekali minum.
19. Solutiones (Larutan) Merupakan sediaan cair yang mengandung satu atau lebih zat kimia
    yang dapat larut, biasanya dilarutkan dalam air, yang karena bahan-bahannya, cara
    peracikan atau penggunaannya, tidak dimasukkan dalam golongan produk lainnya (Ansel).
    Dapat juga dikatakan sediaan cair yang mengandung satu atau lebih zat kimia yang larut,
    misalnya terdispersi secara molekuler dalam pelarut yang sesuai atau campuran pelarut
    yang saling bercampur. Cara penggunaannya yaitu larutan oral (diminum) dan larutan
    topikal (kulit).
    Solutio atau larutan
Sediaan cair yang mengandung satu atau lebih zat kimia yang terlarut. Taerbagi atas :
1. Larutan Oral
 Sediaan cair yang dimasukan untuk pemberian oral.
2. Larutan tipikal
 Sediaan cair yang dimasukan untuk penggunaan topical paad atau mukosa.
3. Larutan Otik
 Sediaan cair yang dimasukan untuk penggunaan dalam telinga.
4.    Larutan Optalmik
 Sediaan cair yang digunakan pada mata.
5. Spirit
 Larutan mengandung etanol atau hidroalkohol dari zat yang mudah menguap.
6. Tingtur
 Larutan mengandung etanol atau hidro alcohol di buat dari bahan tumbuhan atau senyawa
    kimia.
20. Suppositoria
    Merupakan sediaan padat dalam berbagai bobot dan bentuk yang
    diberikan melalui rektal, vagina atau uretra, umumnya meleleh,
    melunak atau melarut pada suhu tubuh. Tujuan pengobatan
    yaitu:
 Penggunaan lokal >> memudahkan defekasi serta mengobati
    gatal, iritasi, dan inflamasi karena hemoroid.
 Penggunaan sistemik >> aminofilin dan teofilin untuk asma,
    chlorprozamin untuk anti muntah, chloral hydrat untuk sedatif
    dan hipnotif, aspirin untuk analgenik antipiretik.

21. Pilulae (PIL)
    Merupakan bentuk sediaan padat bundar dan kecil mengandung
    bahan obat dan dimaksudkan untuk pemakaian oral. Saat ini
    sudah jarang ditemukan karena tergusur tablet dan kapsul. Masih
    banyak ditemukan pada seduhan jamu.
22. Suspensi
   Merupakan sediaan cair yang mengandung partikel padat
   tidak larut terdispersi dalam fase cair. Macam suspensi
   antara lain: suspensi oral (juga termasuk
   susu/magma), suspensi topikal (penggunaan pada
   kulit), suspensi tetes telinga (telinga bagian luar), suspensi
   optalmik, suspensi sirup kering.


23. Galenik
   Merupakan sediaan yang dibuat dari bahan baku yang
   berasal dari hewan atau tumbuhan yang disari.
24. Unguenta (Salep)
Merupakan sediaan setengah padat ditujukan untuk
pemakaian topikal pada kulit atau selaput lendir. Dapat juga
dikatakan sediaan setengah padat yang mudah dioleskan dan
digunakan sebagai obat luar. Bahan obat harus larut atau
terdispersi homogen dalam dasar salep yang cocok.
25. Guttae (Obat Tetes)
Merupakan sediaan cairan berupa larutan, emulsi, atau
suspensi, dimaksudkan untuk obat dalam atau obat
luar, digunakan dengan cara meneteskan menggunakan
penetes yang menghasilkan tetesan setara dengan tetesan
yang dihasilkan penetes beku yang disebutkan Farmacope
Indonesia. Sediaan obat tetes dapat berupa antara lain:
Guttae (obat dalam), Guttae Oris (tets mulut), Guttae
Auriculares (tetes telinga), Guttae Nasales (tetes
hidung), Guttae Ophtalmicae (tetes mata).
Farmakologi tugas kel 1 yuhuuee

More Related Content

DOCX
Soal bakteriologi (dwi p) bab 8-14
DOCX
keuntungan kerugian sediaan farmasi
PPT
Trouble Shooting Dalam Pembuatan Media Mikrobiologi
DOCX
laporan praktikum identifikasi senyawa organik
PPTX
Kanker paru paru
DOCX
Laporan isolasi bakteri
DOCX
laporan praktikum uji anion dan kation
PPTX
Soal bakteriologi (dwi p) bab 8-14
keuntungan kerugian sediaan farmasi
Trouble Shooting Dalam Pembuatan Media Mikrobiologi
laporan praktikum identifikasi senyawa organik
Kanker paru paru
Laporan isolasi bakteri
laporan praktikum uji anion dan kation

What's hot (20)

DOCX
Stabilitas Obat
DOCX
Laporan hasil praktikum pembiasan pada prisma
DOCX
Laporan lengakap percobaan pembiasan cahaya
PPTX
Neoplasma
DOCX
laporan praktikum analisis gravimetri
PPTX
Antibiotik dan golongannya
DOCX
Larutan dan Kelarutan
PPTX
Inflamasi akut
DOCX
Laporan - Indek Bias
PPTX
Anatomi dan Fisiologi Sistem Kardiovaskuler
PPTX
Patofisiologi sistem pernapasan
PPT
Indeks bias
PPTX
Konstanta dielektrik
PPT
Elektroforesis
PDF
Peraturan Pemerintah No. 66 tentang KESEHATAN LINGKUNGAN
PPTX
14 persiapan uas
DOCX
Laporan farfmasi fisika emulsifikasi
PPTX
Trypanosoma
DOCX
Laporan Utama Pewarnaan Negatif
PPT
GC kolom
Stabilitas Obat
Laporan hasil praktikum pembiasan pada prisma
Laporan lengakap percobaan pembiasan cahaya
Neoplasma
laporan praktikum analisis gravimetri
Antibiotik dan golongannya
Larutan dan Kelarutan
Inflamasi akut
Laporan - Indek Bias
Anatomi dan Fisiologi Sistem Kardiovaskuler
Patofisiologi sistem pernapasan
Indeks bias
Konstanta dielektrik
Elektroforesis
Peraturan Pemerintah No. 66 tentang KESEHATAN LINGKUNGAN
14 persiapan uas
Laporan farfmasi fisika emulsifikasi
Trypanosoma
Laporan Utama Pewarnaan Negatif
GC kolom
Ad

Viewers also liked (9)

PPTX
A short film1
PPTX
Farmakologi tugas kel 1
PPTX
Kwn uud 1945
PPTX
Determinasi gigi molar decidui bawah syiiiik
PPTX
Present by 3rd
DOCX
Flash card calculus
DOCX
Flash card fluor
PPTX
Pancasila dalam konteks ketatanegaraan republik indonesia
PPTX
Antiseptik
A short film1
Farmakologi tugas kel 1
Kwn uud 1945
Determinasi gigi molar decidui bawah syiiiik
Present by 3rd
Flash card calculus
Flash card fluor
Pancasila dalam konteks ketatanegaraan republik indonesia
Antiseptik
Ad

Similar to Farmakologi tugas kel 1 yuhuuee (20)

PPTX
Memahami dasar dasar-farmakologi_(sediaan_obat)
DOCX
Pengertian blangkar
DOCX
Farmakologi
PPTX
2315901249_Nila Oktisna, S.SiT_PENGGOLONGAN OBAT DAN PENGGUNANNYA.pptx
PPTX
penggolongan obat dan penggunaannya.pptx
PPTX
penggolongan obat dan penggunaannya.pptx
PPTX
penggolongan obat dan penggunaannya.pptx
PPT
Pertemuan 3 BENTUK SEDIAAN ATURAN PAKAIADAN dan RUTE PEMAKAIAN OBAT.ppt
PDF
bentuk sediaan obat pada macam - macam pemberian obat
PPTX
Bentuk Sediaan.pptx
PPTX
Mutiara annisa rasyid_300 tugas pengantar ilmu farmasi.pptx
PPTX
sedian farmasi.pptx
PPTX
Bentuk – bentuk obat
PPT
Pengantar sediaan farmasi
PPTX
Farmakologi dalam asuhan kebidanan_20250304_134927_0000.pptx
PPTX
Bentuk sediaan obat
PPTX
Bentuk sediaan obat
PPTX
Bentuk Sediaan Obat
PPTX
macam-macam contoh sediaan farmasii.pptx
PPTX
Bentuk dan cara pemberian obat
Memahami dasar dasar-farmakologi_(sediaan_obat)
Pengertian blangkar
Farmakologi
2315901249_Nila Oktisna, S.SiT_PENGGOLONGAN OBAT DAN PENGGUNANNYA.pptx
penggolongan obat dan penggunaannya.pptx
penggolongan obat dan penggunaannya.pptx
penggolongan obat dan penggunaannya.pptx
Pertemuan 3 BENTUK SEDIAAN ATURAN PAKAIADAN dan RUTE PEMAKAIAN OBAT.ppt
bentuk sediaan obat pada macam - macam pemberian obat
Bentuk Sediaan.pptx
Mutiara annisa rasyid_300 tugas pengantar ilmu farmasi.pptx
sedian farmasi.pptx
Bentuk – bentuk obat
Pengantar sediaan farmasi
Farmakologi dalam asuhan kebidanan_20250304_134927_0000.pptx
Bentuk sediaan obat
Bentuk sediaan obat
Bentuk Sediaan Obat
macam-macam contoh sediaan farmasii.pptx
Bentuk dan cara pemberian obat

More from 07051994 (20)

DOCX
Pulpa capping egaaaaaaa
DOCX
Boiling ega
PPTX
Determinasi gigi molar decidui bawah syiiiik
PPTX
Kwn bab 4
PPTX
Kwn bab iii
PPT
Kwn bab ii
PPTX
Pancasila bab ii
PPTX
Prilaku lingkup kesehatan
PPTX
Sariawaaaaaan(stomatitis)
PPT
Presentation2
PPTX
Ikm rumah sehat
PPTX
Ikm kia anak
PPTX
Ikm ibu hamil
DOCX
Keterangan gingivitis
DOCX
Flash card gingivitis
DOCX
Keterangan karies gigi
DOCX
Flash card karies ega
DOCX
Keterangan karang gigi
DOC
Keterangan fluor
DOCX
Fluor adalah zat yang dapat melindungi gigi dari kerusakan
Pulpa capping egaaaaaaa
Boiling ega
Determinasi gigi molar decidui bawah syiiiik
Kwn bab 4
Kwn bab iii
Kwn bab ii
Pancasila bab ii
Prilaku lingkup kesehatan
Sariawaaaaaan(stomatitis)
Presentation2
Ikm rumah sehat
Ikm kia anak
Ikm ibu hamil
Keterangan gingivitis
Flash card gingivitis
Keterangan karies gigi
Flash card karies ega
Keterangan karang gigi
Keterangan fluor
Fluor adalah zat yang dapat melindungi gigi dari kerusakan

Farmakologi tugas kel 1 yuhuuee

  • 1. NAMA KELOMPOK NAMA KELOMPOK                    
  • 2. 1. Aerosol  Sediaan yang dikemas di bawah tekanan, mengandung zat aktif terapeutik yang dilepas pada saat sIstem katup yang sesuai di tekan. Sedian ini digunakan untuk pemakaian topiKal pada kulit dan juga untuk pemakaian lokal pada hidung. 2. Kapsulae (Kapsul) Merupakan sediaan padat yang terdiri dari obat dalam cangkang keras atau lunak yang dapat larut. Keuntungan/tujuan sediaan kapsul yaitu:  Menutupi bau dan rasa yang tidak enak  Menghindari kontak langsung dengan udara dan sinar matahari  Lebih enak dipandang  Dapat untuk 2 sediaan yang tidak tercampur secara fisis (income fisis), dengan pemisahan antara lain menggunakan kapsul lain yang lebih kecil kemudian dimasukkan bersama serbuk lain ke dalam kapsul yang lebih besar.  Mudah ditelan.
  • 3. 3. Tablet (Compressi)  Sedian padat mengandung bahan obat dengan atau tanpa bahan pengisi. Merupakan sediaan padat kompak dibuat secara kempa cetak dalam bentuk tabung pipih atau sirkuler kedua permukaan rata atau cembung mengandung satu jenis obat atau lebih dengan atau tanpa bahan tambahan.  Tablet Kempa : paling banyak digunakan, ukuran dapat bervariasi, bentuk serta penandaannya tergantung design cetakan.  Tablet Cetak : dibuat dengan memberikan tekanan rendah pada massa lembab dalam lubang cetakan.  Tablet Trikurat : tablet kempa atau cetak bentuk kecil umumnya silindris. Sudah jarang ditemukan
  • 4. Tablet Hipodermik : dibuat dari bahan yang mudah larut atau melarut sempurna dalam air. Dulu untuk membuat sediaan injeksi hipodermik, sekarang diberikan secara oral.  Tablet Sublingual : dikehendaki efek cepat (tidak lewat hati). Digunakan dengan meletakkan tablet di bawah lidah.  Tablet Bukal : digunakan dengan meletakkan di antara pipi dan gusi.  Tablet Efervescen : tablet larut dalam air. Harus dikemas dalam wadah tertutup rapat atau kemasan tahan lembab. Pada etiket tertulis “tidak untuk langsung ditelan”.  Tablet Kunyah : cara penggunaannya dikunyah. Meninggalkan sisa rasa enak di rongga mulut, mudah ditelan, tidak meninggalkan rasa pahit, atau tidak enak.
  • 5. 4. Krim Sediaan setengah padat mengandung satu atau lebih bahan obat terlarut atau terdispersi dalam bahan dasar yang sesuai. 5. Emulsi Merupakan sediaan berupa campuran dari dua fase cairan dalam sistem dispersi, fase cairan yang satu terdispersi sangat halus dan merata dalam fase cairan lainnya, umumnya distabilkan oleh zat pengemulsi. 6. Ekstrak Sediaan pekat yang di peroleh dengan mengekstraksi zat aktif dari simpliisia nabati atau simplisia hewani menggunakan pelarut yang sesuai kemudian semua atau hamper semua pelarut di uapkan dan massa atau serbuk yang tersisa diperlukan sedemikian rupa sehingga memenuhi syarat yang ditetapkan.
  • 6. 7. Gel (geli)  Sistem semi padat terdiri dari suspense yang di buat partikel anorganik yang kecil atau molekul organic yang besar, terpenetrsai oleh suatu cairan. 8. Immunosera (Imunoserum)  Merupakan sediaan yang mengandung Imunoglobin khas yang diperoleh dari serum hewan dengan pemurnian. Berkhasiat menetralkan toksin kuman (bisa ular) dan mengikat kuman/virus/antigen. 9. Implan atau Pelet  Sedian dengan massa padat berukuran kecil, berisi obat dengan kemurnian tinggi (dengan atau tanpa eksipien), dibuat dengan cara pengempaan atau pencetakan.
  • 7. 10. Infusa  Sediaan cair yang dibuat dengan mengekstraksi simplisia nabati dengan air pada suhu 90’ selama 15 menit. 11. Inhalasi  Sediaan obat atau larutan atau suspensi terdiri dari satu atau lebih bahan obat yang diberikan melalui saluran nafas hidung atau mulut untuk memperoleh efek local atau sistemik. 12.Injectiones (Injeksi)  Sediaan steril untuk kegunaan parenteral, yaitu dibawah atau menembus kulit atau selaput lender.Merupakan sediaan steril berupa larutan, emulsi atau suspensi atau serbuk yang harus dilarutkan atau disuspensikan lebih dahulu sebelum digunakan, yang disuntikkan dengan cara merobek jaringan ke dalam kulit atau melalui kulit atau selaput lendir. Tujuannya yaitu kerja obat cepat serta dapat diberikan pada pasien yang tidak dapat menerima pengobatan melalui mulut.
  • 8. 13. Irigasi  Larutan steril yang digunakan untuk mencuci atau membersihkan luka terbuka atau rongga tubuh, penggunaan adalah secara topical. 14. Lozenges atau tablet hisap  Sediian padat yang mengandung satu atau lebih bahan obat, umumnya dengan bahan dasar beraroma manis, yang dapat membuat tablet melarut atau hancur perlahan dalam mulut. 15. Sediaan Obat mata  Salep mata Salep steril yang digunakan pada mata.  Larutan Obat mata Larutan steril bebas partikel asing merupakan sediaan yang dibuat dan dikemas sedimikian rupa hingga sesuai di gunakan untuk mata.
  • 9. 16. Pasta  Sediaan semi padata yang mengandung satu atau lebih bahan yang di tujukan untuk pemakaiaan topical. 17. Plester  Bahan yang digunakan untuk pemakaian luar terbuat dari bahan yang dapat melekat pada kulit dan menempel pada pembalut. 18. Serbuk  Campuran kering bahan obat atau zat kimia yang dihaluskan, berupa serbuk yang dibagi bagi (pulveres) atau serbuk yang tak terbagi. (pulvis).  a.Pulvis (Serbuk) Merupakan campuran kering bahan obat atau zat kimia yang dihaluskan,ditujukan untuk pemakaian oral atau untuk pemakaian luar. b.Pulveres Merupakan serbuk yang dibagi dalam bobot yang lebih kurang sama, dibungkus menggunakan bahan pengemas yang cocok untuk sekali minum.
  • 10. 19. Solutiones (Larutan) Merupakan sediaan cair yang mengandung satu atau lebih zat kimia yang dapat larut, biasanya dilarutkan dalam air, yang karena bahan-bahannya, cara peracikan atau penggunaannya, tidak dimasukkan dalam golongan produk lainnya (Ansel). Dapat juga dikatakan sediaan cair yang mengandung satu atau lebih zat kimia yang larut, misalnya terdispersi secara molekuler dalam pelarut yang sesuai atau campuran pelarut yang saling bercampur. Cara penggunaannya yaitu larutan oral (diminum) dan larutan topikal (kulit). Solutio atau larutan Sediaan cair yang mengandung satu atau lebih zat kimia yang terlarut. Taerbagi atas : 1. Larutan Oral  Sediaan cair yang dimasukan untuk pemberian oral. 2. Larutan tipikal  Sediaan cair yang dimasukan untuk penggunaan topical paad atau mukosa. 3. Larutan Otik  Sediaan cair yang dimasukan untuk penggunaan dalam telinga. 4. Larutan Optalmik  Sediaan cair yang digunakan pada mata. 5. Spirit  Larutan mengandung etanol atau hidroalkohol dari zat yang mudah menguap. 6. Tingtur  Larutan mengandung etanol atau hidro alcohol di buat dari bahan tumbuhan atau senyawa kimia.
  • 11. 20. Suppositoria Merupakan sediaan padat dalam berbagai bobot dan bentuk yang diberikan melalui rektal, vagina atau uretra, umumnya meleleh, melunak atau melarut pada suhu tubuh. Tujuan pengobatan yaitu:  Penggunaan lokal >> memudahkan defekasi serta mengobati gatal, iritasi, dan inflamasi karena hemoroid.  Penggunaan sistemik >> aminofilin dan teofilin untuk asma, chlorprozamin untuk anti muntah, chloral hydrat untuk sedatif dan hipnotif, aspirin untuk analgenik antipiretik. 21. Pilulae (PIL) Merupakan bentuk sediaan padat bundar dan kecil mengandung bahan obat dan dimaksudkan untuk pemakaian oral. Saat ini sudah jarang ditemukan karena tergusur tablet dan kapsul. Masih banyak ditemukan pada seduhan jamu.
  • 12. 22. Suspensi Merupakan sediaan cair yang mengandung partikel padat tidak larut terdispersi dalam fase cair. Macam suspensi antara lain: suspensi oral (juga termasuk susu/magma), suspensi topikal (penggunaan pada kulit), suspensi tetes telinga (telinga bagian luar), suspensi optalmik, suspensi sirup kering. 23. Galenik Merupakan sediaan yang dibuat dari bahan baku yang berasal dari hewan atau tumbuhan yang disari.
  • 13. 24. Unguenta (Salep) Merupakan sediaan setengah padat ditujukan untuk pemakaian topikal pada kulit atau selaput lendir. Dapat juga dikatakan sediaan setengah padat yang mudah dioleskan dan digunakan sebagai obat luar. Bahan obat harus larut atau terdispersi homogen dalam dasar salep yang cocok. 25. Guttae (Obat Tetes) Merupakan sediaan cairan berupa larutan, emulsi, atau suspensi, dimaksudkan untuk obat dalam atau obat luar, digunakan dengan cara meneteskan menggunakan penetes yang menghasilkan tetesan setara dengan tetesan yang dihasilkan penetes beku yang disebutkan Farmacope Indonesia. Sediaan obat tetes dapat berupa antara lain: Guttae (obat dalam), Guttae Oris (tets mulut), Guttae Auriculares (tetes telinga), Guttae Nasales (tetes hidung), Guttae Ophtalmicae (tetes mata).