2. PENGERTIAN
• Bronkitis adalah suatu peradangan pada bronkus,
bronkhiali, dan trakhea (saluran udara ke paru-paru)
(Arif, 2008). Perbedaan dari normal bronki versus
bronkitis(Widiyanti,2011).
3. Klasifikasi bronkitis
1. Bronkitis akut
Adalah serangan bronkitis dengan perjalanan penyakit yang
singkat (beberapa hari hingga beberapa minggu), rata-rata 10-14 hari.
Bronkitis akut pada umumnya ringan. Disebabkan oleh karena terkena
dingin (musim dingin), hujan, kehadiran polutan yang mengiritasi
infeksi akut, dan ditandai dengan demam, nyeri dada (terutama disaat
batuk), dyspnea, dan batuk (Depkes RI, 2005).
2. Bronkitis kronik
Merupakan kelainan saluran napas yang ditandai oleh batuk
kronik berdahak minimal 3 bulan dalam setahun, sekurang-kurangnya
dua tahun berturut-turut, tidak disebabkan penyakit lainnya (PDPI,
2003). Sekresi yang menumpuk dalam bronchioles mengganggu
pernapasan yang efektif. Merokok atau pemejanan terhadap terhadap
polusi adalah penyebab utama bronkitis kronik
5. FAKTOR RESIKO
1. Asap rokok/ merokok
2. Hiperesponsif saluran pernafasan
3. Infeksi saluran pernafasan
4. Pemaparan akibat perkerjaan
5. Polusi udara
6. Faktor genetik
7. Daya tahan tubuh rendah
6. PENYEBAB (Iskandar, 2010)
1. Bronkhitis infeksiosa,
Disebabkan oleh infeksi virus dan bakteri atau organisme lain yang
menyerupai bakteri (Mycoplasma pneumoniae dan Chlamyidia).
Serangan bronkhitis berulang bisa terjadi pada perokok, penderita
penyakit paru-paru dan saluran pernapasan menahun. Infeksi
berulang bisa terjadi akibat sinusitus kronis, bronkhiektasis, alergi,
pembesaran amandel dan adenoid pada anak-anak.
2. Bronkhitis iritatif,
Disebabkan oleh zat atau benda yang bersifat iritatif seperti debu,
asap (dari asam kuat, amonia, sejumlah pelarut organik, klorin,
hidrogen, sulfida, sulfur dioksida dan bromin), polusi udara
menyebabkan iritasi ozon dan nitrogen dioksida serta tembakau dan
rokok.
7. PATOFISIOLOGI
Asap mengiritasi jalan napas, mengakibatkan
hipersekresi lendir dan inflamasi. Karena iritasi yang konstan
ini, kelenjar-kelenjar yang mensekresi lendir dan sel-sel globet
meningkat jumlahnya, fungsi sillia menurun, dan lebih banyak
lendir yang dihasilkan dan akibatnya bronchioles menjadi
menyempit dan tersumbat. Alveoli yang berdekatan dengan
bronchioles dapat menjadi rusak dan membentuk fibrosis,
mengakibatkan perubahan fungsi makrofag alveolar, yang
berperan penting dalam menghancurkan partikel asing
termasuk bakteri. Pasien kemudian menjadi lebih rentan
terhadap infeksi pernapasan. Penyempitan bronchial lebih
lanjut terjadi sebagai akibat perubahan fibrotic yang terjadi
dalam jalan napas. Pada waktunya, mungkin terjadi perubahan
paru yang irreversible, kemungkinan mengakibatkan
emphysema dan bronchiectasis (Smeltzer dan Bare, 2001).
11. TERAPI FARMAKOLOGI
• Amoksilin
- Dosis : 3xsehari 1 tablet, harus dihabiskan
- Khasiat : untuk mengatasi infeksi berbagai jenis
bakteri, seperti infeksi pada saluran
pernapasan, saluran kemih, dan telinga. Amoxicillin
hanya berfungsi untuk mengobati infeksi bakteri dan
tidak bisa mengatasi infeksi yang disebabkan oleh
virus, misalnya flu. Obat ini membunuh bakteri
dengan cara menghambat pembentukan dinding sel
bakteri.
12. • Ambroxol
Dosis : 3xsehari 1 tablet (30 mg)
Khasiat : ambroxol ini merupakan obat
pengencer dahak (mukolitik), digunakan untuk
mengatasi gangguan pernafasan akibat produksi
dahak yang berlebihan pada kondisi seperti
bronkitis dan emfisema.
13. • Tremenza tab (Pseudoefedrin HCl+Triprolidin
HCl)
• Dosis : 3xsehari 1 tablet
• Khasiat : Pseudoefedrin HCl bekerja sebagai
nasal dekongestan, ketika mengalami
peradangan, saluran nafas mengalami
inflamasi yang menyebabkan pelebaran
pembuluh darah sehingga hidung tersumbat.
• Triprolidin HCl bekerja mencegah pelepasan
senyawa histamin seperti bersin-bersin
14. TERAPI NON FARMAKOLOGI
1. Berhenti merokok
2. Jika timbul sesak nafas biarlah pasien
menghirupp uap air panas tiga kali sehari
3. Taruhlah kompres uap diatas dada pasien 2x
sehari
4. Rehabilitasi paru-paru secara rutin dengan
berolahraga dan latihan pernafasan
5. Istirahat yang cukup
15. KIE
• Amoksilin
- Dosis : 3xsehari 1 tablet, harus dihabiskan
- Khasiat : untuk mengatasi infeksi berbagai
jenis bakteri, termasuk infeksi pada saluran
pernapasan.
16. • Ambroxol
Dosis : 3xsehari 1 tablet (30 mg)
Khasiat : ambroxol ini merupakan obat
pengencer dahak (mukolitik), digunakan untuk
mengatasi gangguan pernafasan akibat produksi
dahak yang berlebihan pada kondisi seperti
bronkitis dan emfisema.
17. • Tremenza tab (Pseudoefedrin HCl+Triprolidin HCl)
• Dosis : 3xsehari 1 tablet
• Khasiat : Pseudoefedrin HCl bekerja sebagai nasal
dekongestan, ketika mengalami peradangan, saluran
nafas mengalami inflamasi yang menyebabkan
pelebaran pembuluh darah sehingga hidung
tersumbat.
• Triprolidin HCl bekerja mencegah pelepasan senyawa
histamin seperti bersin-bersin
18. Monitoring Terapi
Nama obat Monitor efek samping Monitor yang terjadi pada
pasien.
Amoksilin • Alergi
• Mual dan muntah
• Diare
Penggunaan amoksilin
diharapkan dapat mengobati
maupun menghambat bakteri
penyebab bronkitis, sehingga
bronkitis dapat teratasi.
Ambroxol • Reaksi intoleran
• Alergi
• Dyspepsia
Gejala bronkitis biasanya ditandai
dengan batuk berdahak, produksi
lendir yang berlebihan
menyebabkan timbulnya batuk
berdahak ini. Dengan ambroxol
dahak akan diencerkan dan
dikeluarkan sehingga batuk dapat
teratasi.
19. Nama obat Monitor efek samping Monitor yang terjadi pada pasien
Tremenza tab • Mengantuk
• Sakit kepala
• Rasa kering pada mulut
dan tenggorokan.
Diharapkan pilek yang timbul akibat
bronkitis dapat teratasi dengan adanya
dekongestan.
21. PERTANYAAN
1. Bronkitis kan disebabkan oleh virus/bakteri,
lah jika ada salah satu anggota dari
keluarga saya menderita bronkitis itu bisa
menurun ke saya apa tidak? Jawab:
bronkitis itu bukan oenyakit yang menular,
tetapi jika salah satu keluarga anda yang
menderita bronkitis dengan penanganan yang
tidak tepat kemungkinan besar akan menular ke
anda.
22. 2. Hiperesponsiv saluran pernafasan itu maksudnya
bagaimana? Apakah bronkitis bisa menular/tidak?
Jawab:
Hiperesponsif saluran pernafasan merupakan sensitifnya
saluran pernafasan terhadap zat iritatif sehingga jika
terdapat zat iritatif seperti debu atau asap, bronkitis
tersebut dapat kambuh kembali. Dan penularan bonkitis
dapat dilihat dari penyebabnya, jika penyebabnya dari
zat iritatif maka bronkitis tidak menular namun jika
peneyebabnya dari infeksiosa seperti bakteri , bronkitis
dapat menular melalui air ludah.
23. 3. Bedanya bronkitis dengan pneumonia? jawab: bisa dilihat dari
gejala nya. Gejala pneumonia bisa dikatakan rngan atau parah
tergantung dari penyebab, usia dan kondisi kesehatan tubuh secara
menyeluruh misal; batuk yang bisa menghasilkan dahak berwarna
kuning, hijau, bahkan berdarah. Sesak nafas, demam, menggigil,
nyeri dada sakit kepala, lemas, bahkan bisa terjadi kejang.
Sedangkan gejala bronkitis yang muncul biasanya dada terasa sesak
seperti tersumbat, batuk yang menghasilkan lendir berwarna bening,
putih, kuning hijau dan bercampur darah, mengi atau napas berbunyi
lirih. Selain dari gejala penyebab nya juga berbeda, pada pneumonia
disebabkan oleh bakteri streptococcus sp, mycoplasma sp, dan
legionella sp. Sedangkan bronkitis disebabkan oleh infeksi virus dan
bakteri atau organisme lain yang menyerupai bakteri (Mycoplasma
pneumoniae dan Chlamyidia).
24. 4. Teman saya menderita bronkitis kemudia
mengalami penurunan trombosit, apakah
bronkitis sendiri dapat menyebabkan
penurunan trombosit? jawab: penurunan
trombosit sendiri kan disebabkan karena
bakteri/virus, kemungkinan bakteri/virus
penyebab terjadinya bronkitis menyerang
trombosit sehingga pada pasien yang menderita
bronkitis menyebabkan penurunan pada
trombosit
25. 5. Bagaimana cara membedakan batuk
produktif bronkitis dengan batuk berdahak
pada TBC? Jawab
Jika batuk produktif pada bronkitis tidak disertai
darah dan batuk akan kunjung sembuh jika
langsung diberi pengobatan, namun batuk pada
tbc biasanya disertai dengan darah dan tidak
kunjung sembuh walau sudah melewati tiga
minggu.
26. 6. Bronkitis disebabkan oleh virus,
apakah tetap diberikan antibiotik atau
tidak? Jawab:
Tidak perlu diberikan antibiotik sesuai
dengan pedoman Pemilihan Antibiotik
dan Dosis Bronkitis menurut (BPOM RI,
2008). Antibiotik diberikan jika bronkitis
disebabkan karna bakteri.