2. 22
DDAASSAARR PPEEMMIIKKIIRRAANN
1. Lokasi usaha Industri sebahagian besar tidak berada
dalam satu wilayah administratif.
2. Adanya kecenderungan untuk merubah konsep
pembinaan sektor industri ke arah yang lebih baik dan
tepat sasaran.
3. Masih sering ditemukannya persaingan antar usaha
sejenis, sehingga bargaining power terhadap suplier
dan buyer menjadi rendah yang pada gilirannya usaha
yang dijalankan sulit dipertahankan.
4. Pada satu kelompok usaha sejenis masih sulit
ditemukan pemimpin yang di patuhi oleh anggotanya.
5. Masih sering ditemukannya hambatan administrasi dan
otorisasi dari institusi pengambil kebijakan.
6. Adanya kecenderungan semakin melemahnya motivasi
berusaha dikalangan pelaku usaha sebagai dampak
belum membaiknya kondisi ekonomi makro yang ada
saat ini.
3. 33
Strategi Pengembangan Industri Provinsi Jambi
2006 s/d 2010
A. Startegi Pokok.
Peningkatan Daya Saing melalui peningkatan nilai tambah sepanjang rantai
nilai, produktifitas dan efisiensi sub sektor industri.
B. Strategi Operasional.
1. Implementasi pembangunan industri Provinsi Jambi dilakukan secara
holistic, sinergi dan terintegrasi.
2. Sinergi dengan Kabupaten / Kota dilakukan dengan 2 ( dua ) pendekatan
yakni :
Top - Down
Pengembangan Industri Prioritas, yang dipilih berdasarkan
Kemmapuan untuk bersaing dipasar Domestik, Nasional dan
Internasional melalui pendekatan Klaster Industri.
Bottom - Up Penetapan Kompetensi Inti Daerah melalui pemberdayaan
Produk industri unggulan daerah.
4. 44
Tujuan :
1. Mengangkat industri yang potensial menjadi industri
unggulan.
2. Memberdayakan industri yang potensial agar memiliki
daya saing tinggi sehingga dapat bersaing dipasaran
Domestik,
Nasional dan Internasional.
3. Mengupayakan kerjasama kemitraan dan penguasaan
kompetensi inti yang berbeda melalui penerapan kebijakan
rantai nilai, lintas batas, analisis skala dan
cakupan ekonomis.
6. 66
Pengertian Kompetensi Inti :
( Hamel dan Prahalad ) 1990
Adalah suatu kumpulan yang terintegrasi dari serangkaian keahlian dan
teknologi yang merupakan akumulasi dari pembelajaran yang akan
bermanfaat bagi keberhasilan bersaing suatu bisnis.
Adalah pembelajaran kolektif dalam organisasi khususnya dalam
bagaimana mengkoordinasikan kemampuan produksi yang bermacam
macam dan mengintegrasikan berbagai arus teknologi.
Adalah penyelarasan arus teknologi tentang kerja organisasi dan
penghantaran nilai kepada pelanggan.
Adalah komunikasi, keterlibatan, dan komitmen yang mendalam terhadap
kerja lintas batas organisasi.
7. 77
AALLUURR PPIIKKIIRR KKOONNSSEEPP PPEENNGGEEMMBBAANNGGAANN
KKLLAASSTTEERR IINNDDAAGG
CClluusstteerriinngg iinndduussttrrii aaddaallaahh mmeerruuppaakkaann ssuuaattuu kkoonnsseepp kkeeggiiaattaann
tteerrppaadduu,, yyaanngg sseeccaarraa jjeellaass mmeenniittiikkbbeerraattkkaann ppeenniinnggkkaattaann ddaayyaa
ssaaiinngg sseeccaarraa bbeerrssaammaa--ssaammaa ((ccoolllleeccttiivvee ccoommppeettiittiivveenneess)) ddaallaamm
ssaattuu kkeelloommppookk uussaahhaa..
Bagan Alur
Pikir
Clustering
Related
Core Buye
Supportin
g
Instituti
on
r
Supplie
r
Peningkata
n daya
saing
berbasis
kompetensi
inti
daerah
Supportin
g
9. 99
1. Penentuan Indikator :
a. Kajian Data.
b. Sumber Data
c. Indikator Kompetensi
d. Metode analisis indikator
2. Tahapan Pemunculan Kompetensi
Inti Daerah :
a. Analisis Bobot antar Faktor ( BAF )
Kondisi Internal.
1. SWOT Analisis ( Growth and Share )
2. Analis Nilai Tambah
- Cara Tahunan.
- Rata-rata tiap tahun.
- Analisis Bobot.
b. Analisis Potensi Faktor Eksternal.
1. Peluang Pasar.
2. Sumber Daya Alam.
3. Sumber Daya Manusia.
4. Sarana dan Prasarana.
5. Institusi pennujang.
6. Strategi ( Kebijakan Pemerintah
dan Perusahaan ).
7. Industri Pendukung
BAGAN ALUR PEMIKIRAN
KOMPETENSI INTI DAERAH
Konsep / Ide
1. Latar Belakang
2. Kebijakan.
3. Kondisi geografis
4. Potensi SDA, SDM
5. Sarana dan Prasarana
6. Dukungan Dana
Komoditi Unggulan
Daerah
LANGKAH-LANKAH AKSI
BERLIAN INTENSITAS KLASTER
Elemen-Elemen Klaster.
a. Industri Inti.
b. Industri Pemasok.
c. Pembeli.
d. Industri Pendukung.
e. Indutri Terkait.
f. Lembaga Pendukung
KLASTER
INDUSTRI
PERMASALAHAN
1. Internal
2. Eksternal
SWOT ANALISIS
CORE KLASTER
STARTEGI PEMBINAAN
BERKELANJUTAN
16 Langkah Aksi
Industri Yang
Berdaya
Saing
Jambi Maju, Mampu
Dan Mandiri
12. 1122
MMOODDEELL PPEENNGGEEMMBBAANNGGAANN KKLLAASSTTEERR II
DISKUSI DAN SINKRONISASI MISI
KUNJUNGAN LAPANGAN DAN DISKUSI
IDENTIFIKASI POTENSI EKPLORATIF
DISKUSI DAN PENETAPAN RENCANA TINDAK
LANJUT
PERENCANAAN PENGUATAN KAPASITAS
FAKTOR KONDISI INTERNAL DAN EKTERNAL
BASIS STUDY SEMINAR HASIL
IDENTIFIKASI
PENENTUAN TEMA SPESIFIK
KLASTER
STUDY BANDING
IMPLEMENTASI PENGUATAN KAPASITAS
IMPLEMENTASI AGENDA
TINDAKAN
PENGUATAN KAPASITAS
LEMBAGA PENDUKUNG
PENU8MBUHAN
PENGUATAN LINGKUNGAN
BISNIS
PENGUATAN KAPASITAS
PELAKU EKONOMI
PERBAIKAN IKLIM USAHA
T
A
HAP
1
T
A
HAP
2
T
A
HA
P
3
T
EL
A
H
DI
L
AK
UKA
N
RE
NCA
NA
TI
NDAK
L
A
NJ
UT
13. 1133
MMOODDEELL PPEENNGGEEMMBBAANNGGAANN
KKLLAASSTTEERR IIII
EKPLORASI/A
NALISA
INISIASI
KONSENSUS
PRAKARSA
PENGEMBANGA
N TIM PRAKARSA
PENYUSUNAN KERANGKA DAN
AGENDA PENGEMBANGAN
PERUMUSAN STRATEGI DAN
IMPLIKASI KEBIJAKAN
KELEMBAGAAN KOLABORASI
DAN STRUKTUR
OPERASIONAL
PERENCANAAN
AKSI
AKTIVASI AWAL
INISIATIF/PRAKARSA
PENGEMBANGAN
PEMBELAJARAN DAN KEPEMIMPINAN
KONSENSUS RENCANA
PENGGALIAN/
PENENTUAN SDM,
SUMBER DANA
PENGELOLAAN TUGAS,
SDM DAN HUBUNGAN
PENGELOLAAN
KEBERSAMAAN,
KOMITMEN DAN
SINERGI
PENGAMANAN
KESEPAKATAN
PERSETUJUAN
PENINGKATAN
KAPASITAS
MOBILISASI DAN
PELAKSANAAN AKTIVITAS
PENCAPAIAN MISI
PENGELOLAAN DAN KETERLIBATAN
PENGELOLAAN
SINERGI
PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PERBAIKAN
15. PPeemmuunnccuullaann EEnnttiittaass KKoommppeetteennssii IInnttii
Komoditi / Usaha unggulan.
Komoditi / Usaha potensial.
Komoditi / Usaha jenuh.
Komoditi / Usaha menurun.
TTaahhaappaann AAnnaalliissiiss PPeemmuunnccuullaann KKoommppeetteennssii IInnttii
Analisis bobot antar faktor (BAF)
1155
internal
A. Alat Analisis.
a. SWOT analisis (Growth and
Share)
b. Analisis nilai tambah
1. Cara Tahunan :
Lp.Xt =
X 100 % =
Xt – Xt-1
Xt – 1
16. 1166
2.Cara rata-rata setiap tahun :
Xt n
Xt o
Lp.Xt =
-1 X 100 %
3.Analisa bobot
a. Nilai selang (score) = Nmax
–– Nmin
b. Nilai selang (internal) F1 =
Xs =
c. Bobot faktor komoditi
F1 = 1 +
Max – Xmin
N (score)
X1 – Xmin
Xs
17. Identifikasi potensi faktor –– faktor
external
a. Peluang pasar
b. Sumber daya alam
c. Sumber daya manusia
d. Sarana dan prasarana
e. Institusi penunjang
f. Strategi (kebijakan pemerintah
dan perusahaan)
g. Industri / Usaha terkait /
Pendukung
1177