Materi Pembelajaran Kelas X Kimia Industri
PENGECILAN UKURAN
Proses pemecahan dari bongkahan besar menjadi bongkahan
kecil membentuk bahan setengah jadi menjadi bahan jadi.
Tujuan Pengecilan
Ukuran
• Untuk memecahkan suatu bongkahan yang besar menjadi
yang kecil.
• Untuk memproduksi suatu produk yang memerlukan
ukuran atau range ukuran tertentu.
Tingkatan Pengecilan Ukuran :
1. Pengecilan Ukuran Kasar antara lain : Jaw crusher, cone
crusher (course size reduction )
2. Pengecilan Ukuran Medium antara lain : roller crusher, disk
crusher, disintegrator dan hammer mill (intermediate size
reduction )
3. Pengecilan Ukuran halus (fine size reduction )
Faktor – faktor yang mempengaruhi proses
pengecilan ukuran :
1. Kadar Air (moisture content )
2. Perbandingan reduksi ( reduction ratio )
3. Sistem Penghancuran.
GRINDING SIZING ADALAH PROSES PENGECILAN RAW MATERIAL DAN MENYAMARATAKAN UKURAN
• Alat pemecah ini dipakai untuk
memecahkan bijih – bijih atau batu –
batu. Bijih – bijih dipecahkan diantara
dua buah rahang besi atau baja. Salah
satu dari kedua rahang tersebut tidak
bergerak sedangkan rahang yang satu
lagi bergerak mundur maju yang
disebabkan oleh pergerakan sebuah
sumbu esentrik.
• Ada dua cara penggerakan dari rahang
yang bergerak. Cara yang pertama
titik engsel rahang itu berada
dibagian atas yang bergerak maju
mundur, cara ini disebut sistem Blake.
• Cara yang kedua titik engsel rahang
terletak dibagian bawah dan bagian
atasnya bergerak mundur maju, cara
ini disebut sistem Dodge.
• Kebaikan Sistem Blake : waktu
pemecahan berlangsung banyak.
• Keburukan Sistem Blake : hasil
gilingnya kurang rata.
• Kebaikan Sistem Dodge : pada titik
engselnya yang terletak dibagian atas,
waktu pemecahan berlangsung lubang
pembuangan hanya sedikit, terbuka.
• Keburukan sistem Dodge : lubang
pembuangan mudah tersumbat.
GYRATORY CRUSHER
• Pemecah ini sebenarnya sama dengan
cara kerja pemecah rahang, yaitu
elemen pemecah bergerak menuju ke
dan pergi dari plat pemecah tetap.
• Pemecah ini terdiri dari rangka luar
yang bagian dalamnya bersandar
suatu permukaan yang berbentuk
kerucut (concaves).
GRINDING SIZING ADALAH PROSES PENGECILAN RAW MATERIAL DAN MENYAMARATAKAN UKURAN
Cone Crusher
• Pemecah ini mirip dg pemecah gyratory. Inner cone atau crushing
head didukung oleh tapered eccentric journal, yg mana diputar
dg level gear yg digerakkan oleh suatu sumbu utama.
• Berat dari crushing head dan spinddle disupport pada bearing
plate supplied dg olie dibawah tekanan.
• Cara kerja mirip dengan gyratory crusher, tetapi ada dua hal yg
berbeda:
1. Outer stationary crushing plate menganga ke atas/keluar utk
menaikkan luas discharge, sehingga mesin mudah bersih dari sisa
produk.
2. Stationary crushing plate ditahan dalam posisinya oleh helical
spring, shg bila ada zat yg tidak bisa dihancurkan masuk ke dalam
crusher zone, maka crushing plate akan terangkat utk
menghindari kerusakan mesin.
• Pemecah kerucut ini cocok dalam ukuran 2 ukuran (ukuran
feed kasar dan halus)
• Muatan yg masuk ke dalam crusher harus dikeringkan dan
ukurannya agak merata.
• Pemecah kerucut memberi hasil yg baik bila beroperasi
dalam closed circuit dengan ayakan.
CONE CRUSHER
Rotary Crusher
• Pemecah ini terdiri atas sebuah sumbu,
biasanya tegak. Pada sumbu tersebut di
pasang sebuah kerucut. Di bagian atas
terdapat gigi-gigi kecil utk penggilingan
halus.
• Rangka / shell yg berhubungan dg kerucut
mempunyai gigi yg sama, jarak antara
kerucut dan shell dapat diatur dg menaik /
turunkan kerucut tersebut.
GRINDING SIZING ADALAH PROSES PENGECILAN RAW MATERIAL DAN MENYAMARATAKAN UKURAN
Toothed Roll Crusher
• Pemecah ini adalah pemecah kasar utk menghancurkan zat
padat lunak, misalnya kapur dolomite, batu phospat, batu
semen, batu bara, kapur dan sebagainya, dg melakukan
penghancuran dg tekanan dari gigi melawan bahan gumpalan.
• Terdiri atas bagian tetap (curve anvil), landasan yg dipasang
pada rangkanya dg tangkai-tangkai baja yg kuat dan dibantu
dg sejumlah pegas yg kuat.
• Adanya aksi pemukulan (sledging action) dari gigi-gigi rol itu,
sedangkan pemecahan sekunder terjadi karena jepitan
langsung (direct nipping) antara rol dan anvil.
• Ukuran partikel muatan utk mesin ini bisa sebesar 20 inch,
range kapasitas sampai 500 ton per jam.
• Alat ini tidak bisa digunakan untuk zat padat yg sangat
keras.
• Mesin ini beroperasi dg cara kompresi, impact (pukulan,
tumbukan), dan shear. Sedangkan mesin rol halus (smooth
roll machine) beroperasi dengan kompresi saja.
GRINDING SIZING ADALAH PROSES PENGECILAN RAW MATERIAL DAN MENYAMARATAKAN UKURAN
Crushing Roll
• Terdiri atas dua rol yg sama terbuat dari besi tuang dan
dilapisi baja keras.
• Rol-rol dipasang pada sumbu mendatar yg diletakkan pada
bantalan dan rangka yg sesuai. Rol-rol itu berputar dg arah
yg berlawanan, dan kecepatan yg sama.
• Salah satu rol dapat bergeser ke kiri dan ke kanan, dg
demikian bila ada zat lain yg tidak dapat dipecahkan, maka
rol B dapat menggeser ke kanan, shg tidak ada kerusakan
peralatan.
• Diameter rol lebih besar dari pada lebar permukaan rol,
kadang-kadang 2-3x lebar permukaan rol.
• Alat ini banyak dipakai utk penghancuran biji-bijian. Bila rol
dibuat bergerigi disebut pemecah gigi (tooth crusher),
dimana kecepatan kedua rol diatur tidak sama, kira-kira 1:2.
Alat ini banyak dipakai utk penghancuran daging tulang, batu
talk, kulit kerang, dsb.
GRINDING SIZING ADALAH PROSES PENGECILAN RAW MATERIAL DAN MENYAMARATAKAN UKURAN
Impact Breaker
• Pemecah dg benturan ini termasuk pemecah palu (hammer
crusher) dan pemecah benturan dg rotor (rotor impact
breaker) yg mempunyai beban berat.
• Pada hammer crusher, palu dipasang pada disk yg berada
pada sebuah sumbu. Bagian bawah kamar pemecah ini terdiri
atas sangkar/kisi yg dilalui zat padat itu.
• Ketika zat padat dimasukkan melalui plat pemecah, palu-palu
yg berputar dg kecepatan tinggi memukul zat padat itu, dan
memecahkannya menjadi bagian-bagian kecil, dan dilempar
ke bawah melalui kisi-kisi.
• Jenis rotor impact menggunakan batang kasar atau besi
strip yg diikat terhadap luar dari suatu silinder yg berputar
dg kecepatan tinggi.
• Pemecah dg benturan ini tidak cocok utk padatan yg bersifat
keras dan abrasif, tetapi sangat cocok utk bahan yg bersifat
ulet, berserat dan lengket, pemecah ini cocok utk pemecah
(breaking), pemotong (cutting), dan perobekan (tearing).
GRINDING SIZING ADALAH PROSES PENGECILAN RAW MATERIAL DAN MENYAMARATAKAN UKURAN
HAMMER CRUSHER ROTOR CRUSHER
HAMMER MILL
• Penggiling palu ini serupa dg pemecah palu, dimana palu
digantung dg engsel pada suatu piringan atau silinder yg
berputar dg cepat. Jarak antara blade yg tetap di dalam
rumah dg palu bergerak dapat diatur utk kehalusan partikel
yg dikehendaki.
• Penggilingan disebabkan oleh benturan (impartion) dan
gesekan (atrition), penggiling ini cocok utk bahan dg
kekerasan Moh<1,5 tetapi tidak cocok utk bahan yg abrasif.
• Penggiling palu banyak digunakan utk batu arang, zat yg
berserat, biji, tulang, selulose, gula, kulit kayu, kedelai,
coklat, buah-buahan dsb.
• Bila kisi-kisinya diganti dg pisau disebut shreder yg mana
banyak digunakan utk menggiling kopra.
GRINDING SIZING ADALAH PROSES PENGECILAN RAW MATERIAL DAN MENYAMARATAKAN UKURAN
Disintegrator Sangkar Bajing
(Squirrel Cage Disintegrator)
• Alat ini disebut disintegrator, karena dapat
mendisintegrasi atau menyobek bahan-bahan
berserat yg tidak terlalu keras.
• Alat ini terdiri atas elemen-elemen berputar yg
bentuknya menyerupai sangkar bajing. Sangkar
berputar dg suatu putaran melalui sebuah sumbu
mendatar. Sebuah sangkar lainnya yg lebih kecil
terletak di dalam sangkar besar, berputar dg
arah berlawanan.
• Zat padat dimasukkan pada sangkar yg kecil,
karena sangkar berputar dg cepat, maka timbul
gaya sentrifugal yg menyebabkan terjadinya
pelemparan zat padat tersebut melalui sangkar
ke sangkar lainnya.
• Zat padat itu menderita pukulan (oleh batang
sangkar) hingga menjadi bagian-bagian kecil.
• Alat ini banyak dipakai utk zat yg mudah hancur,
misalnya batu bara, kapur, juga zat yg berserat.
Penggiling Sistem Jatuh
(Tumbling Mill)
Jenis alat ini unggul untuk penghancuran bubuk
bersifat keras dan abrasif menjadi lebih halus.
Dilihat dari bentuk media penggiling, tumbling
mill dibedakan menjadi :
a. Rod mill (penggiling berbentuk batang)
b. Pebble mill (penggiling berbentuk bola batu)
c. Ball mill (penggiling berbentuk bola besi)
Rod Mill
• Rod mill merupakan alat penghalus yang bekerja
secara batch. Terdiri atas sebuah silinder baja
yang diletakkan secara mendatar, menurut sisi
yang berputar sepanjang sumbunya.
• Dalam silinder baja diisi dengan sejumlah grinding
media yang berbentuk batang. Batang-batang
selalu lebih panjang dari pada diameter silinder,
hingga terletak sejajar dengan sumbu.
• Benturan dari batang-batang tersebut diterima
oleh padatan yang kasar, dan menyebabkan
pemecahan, dan memberi hasil dengan ukuran yang
rata.
• Rod mill ini lebih mahal dari pada ball mill dalam
pengoperasiannya. Bila menghendaki hasil
pemecahan yang mengandung sedikit halus, maka
pilihan akan jatuh pada rod mill.
• Batang-batang yang aus, harus diganti sebelum
batang-batang itu menjadi bengkok.
• Sumbu di mill dapat digerakkan oleh gigi-gigi
atau dengan belt berbentuk V atau dengan
sebuah rantai.
• Pengisian dan pengeluaran dilakukan melalui
lubang yang terdapat pada silinder itu.
Rod Mill
Tampak bagian dalam
Rod Mill
Tampak bagian luar
Pebble Mill
• Grinding media terdiri dari batu-batu.
Dengan cara kerja batch.
• Alat ini selain untuk pemecah, juga untuk
pencampur.
• Pebble mill selain dipakai pada dry grinding,
juga untuk wet grinding dan dikerjakan
pada suhu tertentu.
Pebble Mill
Ball Mill
• Prinsip kerja dari alat ini juga sama dengan rod mill, tapi
grinding medianya memakai bola, dengan pengisian setengah
penuh.
• Bola yg dipakai bisa berupa bola baja, bola besi tuang/cor,
batu flint.
• Effisiensi penggilingan tergantung pada banyaknya kontak
antara bola-bola. Semakin banyak bola, semakin banyak
kontak dan semakin banyak pula penggilingan.
• Secara kasar dapat dikatakan ball mill baja dengan volume
penggilingan tertentu, kecepatan penggilingan kurang lebih
3x lebih cepat dari pada pebble mill dengan volume
penggilingan yang besar.
• Bagian dalam silinder ball mill selalu dilapisi baja keras
(manganese steel), karena harus menggiling biji yang keras.
• Untuk industri kimia yg biasa, baja yang dipakai cukup baja
karbon atau baja alloy yg spesial.
• Karena adanya gesekan antara bola dengan padatan, maka
permukaan dalam silinder secara perlahan-lahan menjadi
licin, yang akan mengurangi effisiensi, karena adanya
penggelinciran.
• Untuk menghindari hal itu, pada permukaan silinder dapat
dipasang baffle (penghalang) yg berbentuk gelombang atau
batang.
PEMBESARAN
Suatu pengerjaan untuk mengubah benda yang berukuran kecil
menjadi benda yang berukuran besar.
Proses pembesaran dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
1. Flokulasi ( floculation )
2. Fusi ( fusion )
3. Pengompakan (Compating )
Pengompakan dapat dibedakan
menjadi :
1. Briket
2. Pelet
3. Tablet
4. Granulasi
Flokulasi
Apabila terdapat suatu koloid dispersi
partikel-partikel zat padat yang
sangat halus dalam cairan yang tidak
dapat disaring dan diendapkan dengan
cara biasa. Partikel tersebut tidak
dapat bersatu
Fusi
Fusi adalah proses pemasangan sementara
partikel-partikel kecil sehingga menjadi
cair. Cairan ini kemudian mengikat zat
padat lainnya menjadi satu,sehingga
ukurannya lebih besar. Karena selama
penggabungan dilakukan dalam kain yang
berputar maka terbentuklah butir-butir
bulat. Kemudian setelah dingin butiran itu
menjadi padat. Proses itu disebut fusi.
Bila proses pencairan sangat cepat disebut
nodulasi jika lambat disebut aglomerasi
Tablet
Prinsip Pembuatan tablet :
Mengisikan bahan – bahan yang berbentuk serbuk ke dalam
cetakan, kemudian dipres.
Granulat
Butir – butir kecil yang mempunyai ukuran dan bentuk tertentu.
Tujuan
pembentukan :
1. Mempersiapkan benda untuk proses selanjutnya.
2. Untuk memudahkan transportasi atau penyimpanan
3. Mengurangi kehilangan debu.
4. Mengurangi luas permukaan dari puder agar sedikit berhubungan
dengan udara.
Pembuatan tablet
Alat pembuat tablet ini terdiri dari
lubang yang berbentuk silinder yang
dasarnya dapat bergerak seperti
pluyer gunanya untuk mendarong
keluar tablet yang telah terbentuk
dalam cetakan,dan proses ini dapat
berlangsung kontinyu.
Cara pembuatan granule :
1. Menggunakan zat perekat
2. Melalui briket
3. Dengan pengering pancar (spray
dryer )
4. Dengan proses Spheronizing
Sifat-sifat granula:
Granula bersifat:
• Tidak menimbulkan debu
• Dapat mengucur dengan baik
• Mudah diangkut dan mudah
digunakan.
• Berpori sehingga mempunyai luas
permukaan besar
Cara pembuatan granula dengan
perekat
Cara ini digunakan untuk serbuk yang daya
rekatnya kurang. Untuk zat yang larut dalam
air digunakan perekat air. Beberapa perekat
yang digunakan untuk pembuatan granula
yang lain adalah:
Gula,gelatin,dextrin aci dan melase.
• Pembuatan granula dengan perekat
dalam keadaan lembab dikerjakan
dengan cara serbuk yang akan
dijadikan granula dibasahi dengan zat
pengikat kemudian dimasukkan dalam
penguli,pencampur putar atau baki
pencampur, dalam alat tersebut
campuran diuli secara intensif dan
hasilnya dapat berupa butiran atau
bongkahan tergantung pada alatnya.
• Granulasi kering dapat dikerjakan
dengan bantuan penyaring putar, yang
berputar berlawanan arah. Bentuk
permukaan penggilinh disesuaikan
keinginan. Pada alat ini serbuk
ditekan sehingga menghasilkan
granulat besar. Granulasi kering ini
jarang dilakukan.
Metode khusus untuk membuat
granula
• Metode khusus yang digunakan adalah :
menekan secara kontinu massa bahan
sintetis yang bersifat termoplastis dalam
alat penekan,bahan yang keluar dipotong2
oleh pisau ynag berputarpemotongan
dilakukan pada bahan padat yang kasar,
sedangkan partikel2 halus hanya dilakukan
penyaringan saja.
Contoh pembuatan dan pemanfaatan
granula dibidang industri kimia
• Sebagai produk anatara untuk pembuatan
tablet dan drage(pil berlapis gula)
• Sebagai bahan penerap gas,sebagai produk
antara untuk untuk reaksi-reaksi kimia
dengan gas.
• Bahan cat bebas debu
• Produk antara untuk pembuatan cetakan dari
bahan sintetis yang bersifat termoplastis.
•
• Bahan pupuk yang mudah ditakar dengan
tangan atau mesin
• Bahan makanan yang dapat segera melarut
dan mudah ditakar
Pembuatan granula melalui briket
• Cara ini dilakukan dengan
memampatkan zat yang berbentuk
padat atau serbuk sehingga
terbentuklah briket pembentukan
briket hampir sama dengan
pembentukan tablet yaitu tanpa
penambahan perekat
1. Apakah yang dimaksud dengan pembesaran?
2. Jelaskan tentang briket yang kalian
ketahui!
3. Jelaskan cara kerja tentang ball mill,
pebbel mill
4. Sebutkan fungsi dari rod mill, disintergator
sangkar bajing
5. Sebutkan kegunaan dari briket!
6. Sebutkan sifat – sifat granula
7. Apakah yang dimaksud dengan fusi,
flokalasi
8. Jelaskan cara kerja pembuatan
granula
9. Jelaskan pembuatan granula dengan
perekat
10. Sebutkan contoh dari pembuatan
granula dalam bidang industri

More Related Content

PPTX
Persentasi Alat Industri Kimia (Size Reduction)
PPTX
Kelompok 05 - grinding.pptxRGNXHXNGFBXCVC
PPTX
birin pkk.pptx
PPT
Mesin Pemecah Material
PPTX
Mesin pengolahan emas
PPT
Mesin pengecil ukuran
PPTX
Bahan Ajar Alat Industri Kimia
PPT
uvuiv vuivi
Persentasi Alat Industri Kimia (Size Reduction)
Kelompok 05 - grinding.pptxRGNXHXNGFBXCVC
birin pkk.pptx
Mesin Pemecah Material
Mesin pengolahan emas
Mesin pengecil ukuran
Bahan Ajar Alat Industri Kimia
uvuiv vuivi

Recently uploaded (20)

PDF
Modul Ajar Deep Learning PJOK Kelas 5 Kurikulum Merdeka
PPTX
Rekayasa-Prompt-untuk-Kreasi-Konten bahan peer teaching.pptx
DOCX
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam Fisika Kelas XII SMA Terbaru 2025
PPTX
Contoh Soal TKA Geografi Kelas XIIhhffff
PDF
Modul Ajar Deep Learning Matematika Kelas 1 Kurikulum Merdeka
DOCX
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam Ekonomi Kelas X SMA Terbaru 2025
DOCX
Download Modul Ajar Kurikulum Berbasis Cinta ( KBC ) SKI Kelas 7 MTs
DOCX
Modul Ajar Deep Learning PKWU Pengelolaan Kelas 11 SMA Terbaru 2025
DOCX
Modul Ajar Deep Learning PKWU Kerajinan Kelas 11 SMA Terbaru 2025
PDF
Modul Ajar Deep Learning Bahasa Indonesia Kelas 1 Kurikulum Merdeka
DOCX
Download Modul Ajar Kurikulum Berbasis Cinta ( KBC ) Aqidah Akhlak Kelas 7 Te...
PDF
Modul Ajar Deep Learning Bahasa Indonesia Kelas 5 Kurikulum Merdeka
DOCX
Modul Ajar Deep Learning Fisika Kelas 12 SMA Terbaru 2025
PDF
Modul Ajar Deep Learning Seni Budaya Kelas 1 Kurikulum Merdeka
DOCX
Daftar Judul Paper Artificial Intelligence in Information System
PPTX
PPK - XII AKL KD KEWIRAUSAHAAN SMK1.pptx
PDF
Modul Ajar Deep Learning IPAS Kelas 5 Kurikulum Merdeka [modulguruku.com]
PPTX
PPT MODUL 3 PENYELARASAN VISI MISI DENGAN OEMBELAJARAN MENDALAM
DOCX
Download Modul Ajar Kurikulum Berbasis Cinta ( KBC ) Bahasa Arab Kelas 7 MTs
PDF
Modul Ajar Deep Learning Pendidikan Pancasila Kelas 4 Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Deep Learning PJOK Kelas 5 Kurikulum Merdeka
Rekayasa-Prompt-untuk-Kreasi-Konten bahan peer teaching.pptx
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam Fisika Kelas XII SMA Terbaru 2025
Contoh Soal TKA Geografi Kelas XIIhhffff
Modul Ajar Deep Learning Matematika Kelas 1 Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam Ekonomi Kelas X SMA Terbaru 2025
Download Modul Ajar Kurikulum Berbasis Cinta ( KBC ) SKI Kelas 7 MTs
Modul Ajar Deep Learning PKWU Pengelolaan Kelas 11 SMA Terbaru 2025
Modul Ajar Deep Learning PKWU Kerajinan Kelas 11 SMA Terbaru 2025
Modul Ajar Deep Learning Bahasa Indonesia Kelas 1 Kurikulum Merdeka
Download Modul Ajar Kurikulum Berbasis Cinta ( KBC ) Aqidah Akhlak Kelas 7 Te...
Modul Ajar Deep Learning Bahasa Indonesia Kelas 5 Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Deep Learning Fisika Kelas 12 SMA Terbaru 2025
Modul Ajar Deep Learning Seni Budaya Kelas 1 Kurikulum Merdeka
Daftar Judul Paper Artificial Intelligence in Information System
PPK - XII AKL KD KEWIRAUSAHAAN SMK1.pptx
Modul Ajar Deep Learning IPAS Kelas 5 Kurikulum Merdeka [modulguruku.com]
PPT MODUL 3 PENYELARASAN VISI MISI DENGAN OEMBELAJARAN MENDALAM
Download Modul Ajar Kurikulum Berbasis Cinta ( KBC ) Bahasa Arab Kelas 7 MTs
Modul Ajar Deep Learning Pendidikan Pancasila Kelas 4 Kurikulum Merdeka
Ad
Ad

GRINDING SIZING ADALAH PROSES PENGECILAN RAW MATERIAL DAN MENYAMARATAKAN UKURAN

  • 1. Materi Pembelajaran Kelas X Kimia Industri
  • 2. PENGECILAN UKURAN Proses pemecahan dari bongkahan besar menjadi bongkahan kecil membentuk bahan setengah jadi menjadi bahan jadi. Tujuan Pengecilan Ukuran • Untuk memecahkan suatu bongkahan yang besar menjadi yang kecil. • Untuk memproduksi suatu produk yang memerlukan ukuran atau range ukuran tertentu.
  • 3. Tingkatan Pengecilan Ukuran : 1. Pengecilan Ukuran Kasar antara lain : Jaw crusher, cone crusher (course size reduction ) 2. Pengecilan Ukuran Medium antara lain : roller crusher, disk crusher, disintegrator dan hammer mill (intermediate size reduction ) 3. Pengecilan Ukuran halus (fine size reduction ) Faktor – faktor yang mempengaruhi proses pengecilan ukuran : 1. Kadar Air (moisture content ) 2. Perbandingan reduksi ( reduction ratio ) 3. Sistem Penghancuran.
  • 5. • Alat pemecah ini dipakai untuk memecahkan bijih – bijih atau batu – batu. Bijih – bijih dipecahkan diantara dua buah rahang besi atau baja. Salah satu dari kedua rahang tersebut tidak bergerak sedangkan rahang yang satu lagi bergerak mundur maju yang disebabkan oleh pergerakan sebuah sumbu esentrik.
  • 6. • Ada dua cara penggerakan dari rahang yang bergerak. Cara yang pertama titik engsel rahang itu berada dibagian atas yang bergerak maju mundur, cara ini disebut sistem Blake. • Cara yang kedua titik engsel rahang terletak dibagian bawah dan bagian atasnya bergerak mundur maju, cara ini disebut sistem Dodge.
  • 7. • Kebaikan Sistem Blake : waktu pemecahan berlangsung banyak. • Keburukan Sistem Blake : hasil gilingnya kurang rata. • Kebaikan Sistem Dodge : pada titik engselnya yang terletak dibagian atas, waktu pemecahan berlangsung lubang pembuangan hanya sedikit, terbuka.
  • 8. • Keburukan sistem Dodge : lubang pembuangan mudah tersumbat.
  • 9. GYRATORY CRUSHER • Pemecah ini sebenarnya sama dengan cara kerja pemecah rahang, yaitu elemen pemecah bergerak menuju ke dan pergi dari plat pemecah tetap. • Pemecah ini terdiri dari rangka luar yang bagian dalamnya bersandar suatu permukaan yang berbentuk kerucut (concaves).
  • 11. Cone Crusher • Pemecah ini mirip dg pemecah gyratory. Inner cone atau crushing head didukung oleh tapered eccentric journal, yg mana diputar dg level gear yg digerakkan oleh suatu sumbu utama. • Berat dari crushing head dan spinddle disupport pada bearing plate supplied dg olie dibawah tekanan. • Cara kerja mirip dengan gyratory crusher, tetapi ada dua hal yg berbeda: 1. Outer stationary crushing plate menganga ke atas/keluar utk menaikkan luas discharge, sehingga mesin mudah bersih dari sisa produk. 2. Stationary crushing plate ditahan dalam posisinya oleh helical spring, shg bila ada zat yg tidak bisa dihancurkan masuk ke dalam crusher zone, maka crushing plate akan terangkat utk menghindari kerusakan mesin.
  • 12. • Pemecah kerucut ini cocok dalam ukuran 2 ukuran (ukuran feed kasar dan halus) • Muatan yg masuk ke dalam crusher harus dikeringkan dan ukurannya agak merata. • Pemecah kerucut memberi hasil yg baik bila beroperasi dalam closed circuit dengan ayakan.
  • 14. Rotary Crusher • Pemecah ini terdiri atas sebuah sumbu, biasanya tegak. Pada sumbu tersebut di pasang sebuah kerucut. Di bagian atas terdapat gigi-gigi kecil utk penggilingan halus. • Rangka / shell yg berhubungan dg kerucut mempunyai gigi yg sama, jarak antara kerucut dan shell dapat diatur dg menaik / turunkan kerucut tersebut.
  • 16. Toothed Roll Crusher • Pemecah ini adalah pemecah kasar utk menghancurkan zat padat lunak, misalnya kapur dolomite, batu phospat, batu semen, batu bara, kapur dan sebagainya, dg melakukan penghancuran dg tekanan dari gigi melawan bahan gumpalan. • Terdiri atas bagian tetap (curve anvil), landasan yg dipasang pada rangkanya dg tangkai-tangkai baja yg kuat dan dibantu dg sejumlah pegas yg kuat. • Adanya aksi pemukulan (sledging action) dari gigi-gigi rol itu, sedangkan pemecahan sekunder terjadi karena jepitan langsung (direct nipping) antara rol dan anvil. • Ukuran partikel muatan utk mesin ini bisa sebesar 20 inch, range kapasitas sampai 500 ton per jam.
  • 17. • Alat ini tidak bisa digunakan untuk zat padat yg sangat keras. • Mesin ini beroperasi dg cara kompresi, impact (pukulan, tumbukan), dan shear. Sedangkan mesin rol halus (smooth roll machine) beroperasi dengan kompresi saja.
  • 19. Crushing Roll • Terdiri atas dua rol yg sama terbuat dari besi tuang dan dilapisi baja keras. • Rol-rol dipasang pada sumbu mendatar yg diletakkan pada bantalan dan rangka yg sesuai. Rol-rol itu berputar dg arah yg berlawanan, dan kecepatan yg sama. • Salah satu rol dapat bergeser ke kiri dan ke kanan, dg demikian bila ada zat lain yg tidak dapat dipecahkan, maka rol B dapat menggeser ke kanan, shg tidak ada kerusakan peralatan.
  • 20. • Diameter rol lebih besar dari pada lebar permukaan rol, kadang-kadang 2-3x lebar permukaan rol. • Alat ini banyak dipakai utk penghancuran biji-bijian. Bila rol dibuat bergerigi disebut pemecah gigi (tooth crusher), dimana kecepatan kedua rol diatur tidak sama, kira-kira 1:2. Alat ini banyak dipakai utk penghancuran daging tulang, batu talk, kulit kerang, dsb.
  • 22. Impact Breaker • Pemecah dg benturan ini termasuk pemecah palu (hammer crusher) dan pemecah benturan dg rotor (rotor impact breaker) yg mempunyai beban berat. • Pada hammer crusher, palu dipasang pada disk yg berada pada sebuah sumbu. Bagian bawah kamar pemecah ini terdiri atas sangkar/kisi yg dilalui zat padat itu. • Ketika zat padat dimasukkan melalui plat pemecah, palu-palu yg berputar dg kecepatan tinggi memukul zat padat itu, dan memecahkannya menjadi bagian-bagian kecil, dan dilempar ke bawah melalui kisi-kisi.
  • 23. • Jenis rotor impact menggunakan batang kasar atau besi strip yg diikat terhadap luar dari suatu silinder yg berputar dg kecepatan tinggi. • Pemecah dg benturan ini tidak cocok utk padatan yg bersifat keras dan abrasif, tetapi sangat cocok utk bahan yg bersifat ulet, berserat dan lengket, pemecah ini cocok utk pemecah (breaking), pemotong (cutting), dan perobekan (tearing).
  • 26. HAMMER MILL • Penggiling palu ini serupa dg pemecah palu, dimana palu digantung dg engsel pada suatu piringan atau silinder yg berputar dg cepat. Jarak antara blade yg tetap di dalam rumah dg palu bergerak dapat diatur utk kehalusan partikel yg dikehendaki. • Penggilingan disebabkan oleh benturan (impartion) dan gesekan (atrition), penggiling ini cocok utk bahan dg kekerasan Moh<1,5 tetapi tidak cocok utk bahan yg abrasif.
  • 27. • Penggiling palu banyak digunakan utk batu arang, zat yg berserat, biji, tulang, selulose, gula, kulit kayu, kedelai, coklat, buah-buahan dsb. • Bila kisi-kisinya diganti dg pisau disebut shreder yg mana banyak digunakan utk menggiling kopra.
  • 29. Disintegrator Sangkar Bajing (Squirrel Cage Disintegrator) • Alat ini disebut disintegrator, karena dapat mendisintegrasi atau menyobek bahan-bahan berserat yg tidak terlalu keras. • Alat ini terdiri atas elemen-elemen berputar yg bentuknya menyerupai sangkar bajing. Sangkar berputar dg suatu putaran melalui sebuah sumbu mendatar. Sebuah sangkar lainnya yg lebih kecil terletak di dalam sangkar besar, berputar dg arah berlawanan.
  • 30. • Zat padat dimasukkan pada sangkar yg kecil, karena sangkar berputar dg cepat, maka timbul gaya sentrifugal yg menyebabkan terjadinya pelemparan zat padat tersebut melalui sangkar ke sangkar lainnya. • Zat padat itu menderita pukulan (oleh batang sangkar) hingga menjadi bagian-bagian kecil. • Alat ini banyak dipakai utk zat yg mudah hancur, misalnya batu bara, kapur, juga zat yg berserat.
  • 31. Penggiling Sistem Jatuh (Tumbling Mill) Jenis alat ini unggul untuk penghancuran bubuk bersifat keras dan abrasif menjadi lebih halus. Dilihat dari bentuk media penggiling, tumbling mill dibedakan menjadi : a. Rod mill (penggiling berbentuk batang) b. Pebble mill (penggiling berbentuk bola batu) c. Ball mill (penggiling berbentuk bola besi)
  • 32. Rod Mill • Rod mill merupakan alat penghalus yang bekerja secara batch. Terdiri atas sebuah silinder baja yang diletakkan secara mendatar, menurut sisi yang berputar sepanjang sumbunya. • Dalam silinder baja diisi dengan sejumlah grinding media yang berbentuk batang. Batang-batang selalu lebih panjang dari pada diameter silinder, hingga terletak sejajar dengan sumbu. • Benturan dari batang-batang tersebut diterima oleh padatan yang kasar, dan menyebabkan pemecahan, dan memberi hasil dengan ukuran yang rata.
  • 33. • Rod mill ini lebih mahal dari pada ball mill dalam pengoperasiannya. Bila menghendaki hasil pemecahan yang mengandung sedikit halus, maka pilihan akan jatuh pada rod mill. • Batang-batang yang aus, harus diganti sebelum batang-batang itu menjadi bengkok. • Sumbu di mill dapat digerakkan oleh gigi-gigi atau dengan belt berbentuk V atau dengan sebuah rantai. • Pengisian dan pengeluaran dilakukan melalui lubang yang terdapat pada silinder itu.
  • 34. Rod Mill Tampak bagian dalam Rod Mill Tampak bagian luar
  • 35. Pebble Mill • Grinding media terdiri dari batu-batu. Dengan cara kerja batch. • Alat ini selain untuk pemecah, juga untuk pencampur. • Pebble mill selain dipakai pada dry grinding, juga untuk wet grinding dan dikerjakan pada suhu tertentu.
  • 37. Ball Mill • Prinsip kerja dari alat ini juga sama dengan rod mill, tapi grinding medianya memakai bola, dengan pengisian setengah penuh. • Bola yg dipakai bisa berupa bola baja, bola besi tuang/cor, batu flint. • Effisiensi penggilingan tergantung pada banyaknya kontak antara bola-bola. Semakin banyak bola, semakin banyak kontak dan semakin banyak pula penggilingan.
  • 38. • Secara kasar dapat dikatakan ball mill baja dengan volume penggilingan tertentu, kecepatan penggilingan kurang lebih 3x lebih cepat dari pada pebble mill dengan volume penggilingan yang besar. • Bagian dalam silinder ball mill selalu dilapisi baja keras (manganese steel), karena harus menggiling biji yang keras. • Untuk industri kimia yg biasa, baja yang dipakai cukup baja karbon atau baja alloy yg spesial.
  • 39. • Karena adanya gesekan antara bola dengan padatan, maka permukaan dalam silinder secara perlahan-lahan menjadi licin, yang akan mengurangi effisiensi, karena adanya penggelinciran. • Untuk menghindari hal itu, pada permukaan silinder dapat dipasang baffle (penghalang) yg berbentuk gelombang atau batang.
  • 40. PEMBESARAN Suatu pengerjaan untuk mengubah benda yang berukuran kecil menjadi benda yang berukuran besar. Proses pembesaran dapat diklasifikasikan sebagai berikut : 1. Flokulasi ( floculation ) 2. Fusi ( fusion ) 3. Pengompakan (Compating ) Pengompakan dapat dibedakan menjadi : 1. Briket 2. Pelet 3. Tablet 4. Granulasi
  • 41. Flokulasi Apabila terdapat suatu koloid dispersi partikel-partikel zat padat yang sangat halus dalam cairan yang tidak dapat disaring dan diendapkan dengan cara biasa. Partikel tersebut tidak dapat bersatu
  • 42. Fusi Fusi adalah proses pemasangan sementara partikel-partikel kecil sehingga menjadi cair. Cairan ini kemudian mengikat zat padat lainnya menjadi satu,sehingga ukurannya lebih besar. Karena selama penggabungan dilakukan dalam kain yang berputar maka terbentuklah butir-butir bulat. Kemudian setelah dingin butiran itu menjadi padat. Proses itu disebut fusi. Bila proses pencairan sangat cepat disebut nodulasi jika lambat disebut aglomerasi
  • 43. Tablet Prinsip Pembuatan tablet : Mengisikan bahan – bahan yang berbentuk serbuk ke dalam cetakan, kemudian dipres. Granulat Butir – butir kecil yang mempunyai ukuran dan bentuk tertentu. Tujuan pembentukan : 1. Mempersiapkan benda untuk proses selanjutnya. 2. Untuk memudahkan transportasi atau penyimpanan 3. Mengurangi kehilangan debu. 4. Mengurangi luas permukaan dari puder agar sedikit berhubungan dengan udara.
  • 44. Pembuatan tablet Alat pembuat tablet ini terdiri dari lubang yang berbentuk silinder yang dasarnya dapat bergerak seperti pluyer gunanya untuk mendarong keluar tablet yang telah terbentuk dalam cetakan,dan proses ini dapat berlangsung kontinyu.
  • 45. Cara pembuatan granule : 1. Menggunakan zat perekat 2. Melalui briket 3. Dengan pengering pancar (spray dryer ) 4. Dengan proses Spheronizing
  • 46. Sifat-sifat granula: Granula bersifat: • Tidak menimbulkan debu • Dapat mengucur dengan baik • Mudah diangkut dan mudah digunakan. • Berpori sehingga mempunyai luas permukaan besar
  • 47. Cara pembuatan granula dengan perekat Cara ini digunakan untuk serbuk yang daya rekatnya kurang. Untuk zat yang larut dalam air digunakan perekat air. Beberapa perekat yang digunakan untuk pembuatan granula yang lain adalah: Gula,gelatin,dextrin aci dan melase.
  • 48. • Pembuatan granula dengan perekat dalam keadaan lembab dikerjakan dengan cara serbuk yang akan dijadikan granula dibasahi dengan zat pengikat kemudian dimasukkan dalam penguli,pencampur putar atau baki pencampur, dalam alat tersebut campuran diuli secara intensif dan hasilnya dapat berupa butiran atau bongkahan tergantung pada alatnya.
  • 49. • Granulasi kering dapat dikerjakan dengan bantuan penyaring putar, yang berputar berlawanan arah. Bentuk permukaan penggilinh disesuaikan keinginan. Pada alat ini serbuk ditekan sehingga menghasilkan granulat besar. Granulasi kering ini jarang dilakukan.
  • 50. Metode khusus untuk membuat granula • Metode khusus yang digunakan adalah : menekan secara kontinu massa bahan sintetis yang bersifat termoplastis dalam alat penekan,bahan yang keluar dipotong2 oleh pisau ynag berputarpemotongan dilakukan pada bahan padat yang kasar, sedangkan partikel2 halus hanya dilakukan penyaringan saja.
  • 51. Contoh pembuatan dan pemanfaatan granula dibidang industri kimia • Sebagai produk anatara untuk pembuatan tablet dan drage(pil berlapis gula) • Sebagai bahan penerap gas,sebagai produk antara untuk untuk reaksi-reaksi kimia dengan gas. • Bahan cat bebas debu • Produk antara untuk pembuatan cetakan dari bahan sintetis yang bersifat termoplastis. •
  • 52. • Bahan pupuk yang mudah ditakar dengan tangan atau mesin • Bahan makanan yang dapat segera melarut dan mudah ditakar
  • 53. Pembuatan granula melalui briket • Cara ini dilakukan dengan memampatkan zat yang berbentuk padat atau serbuk sehingga terbentuklah briket pembentukan briket hampir sama dengan pembentukan tablet yaitu tanpa penambahan perekat
  • 54. 1. Apakah yang dimaksud dengan pembesaran? 2. Jelaskan tentang briket yang kalian ketahui! 3. Jelaskan cara kerja tentang ball mill, pebbel mill 4. Sebutkan fungsi dari rod mill, disintergator sangkar bajing
  • 55. 5. Sebutkan kegunaan dari briket! 6. Sebutkan sifat – sifat granula 7. Apakah yang dimaksud dengan fusi, flokalasi 8. Jelaskan cara kerja pembuatan granula
  • 56. 9. Jelaskan pembuatan granula dengan perekat 10. Sebutkan contoh dari pembuatan granula dalam bidang industri