2. Manajemen
Mutu
Penerapan
sistem
manajemen
mutu pada
proyek
Standar Yang
Digunakan
Pengertian
mutu dan
sistem
manajemen
mutr
Sistem dalam
Manajemen
Mutu
Tujuan Sistem
Manajemen
Mutu
Syarat Dalam
Pelaksanaan
Sistem
Manajemen
Mutu
Latar
Belakang
Dalam pelaksanaan proyek
konstruksi sasaran yang harus
diperhatikan selain jadwal, biaya,
barang, atau yang lainnya adalah
pemenuhan persyaratan mutu.
Karena setiap kesalahan akan
berpengaruh pada mutu. Maka dari
itu, untuk mengurangi kesalahan
pada tahap pelaksanaan konstruksi
diperlukan suatu manajemen, yaitu
manajemen mutu.
3. Pengertian Mutu dan Sistem Manajemen Mutu
Pengertian
Mutu
Pada dasarnya mutu memiliki pengertian yang luas serta
dapat memiliki arti yang bermacam-macam. Mutu produk
dan jasa dapat diartikan sebagai keseluruhan gabungan
antara sifat-sifat produk atau jasa pelayanan baik dari
pemasaran, engineering, manufaktur, atau pemeliharaan
dimana produk dan jasa pelayanan dalam penggunaannya
akan sesuai dengan harapan konsumen.
Pengertian Sistem
Manajemen Proyek
Manajemen mutu merupakan aspek-aspek dari fungsi
manajemen secara keseluruhan yang menetapkan dan
menjalankan kebijakan mutu suatu perusahaan. Seorang
manajer proyek harus berupaya untuk mencukupkan
kebutuhan konsumen serta ketepatan waktu dengan
anggara yang hemat dan ekonomis.
4. Tujuan Sistem Manajemen Mutu
Tujuan dari sistem manajemen mutu menurut Gaspers
(2002) diantaranya sebagai berikut :
1. Menjamin kesesuaian dari suatu peoses dan produk
terhadap kebutuhan atau persyaratan tertentu.
2. Memberikan kepuasan kepada konsumen melalui
pemenuhan kebutuhan dan persyaratan proses dan produk
yang ditentukan pelanggan dan organisasi.
Menurut Badan Standarisasi Nasional sistem manajemen mutu
bertujuan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan melalui
penerapan sistem yang efektif termasuk proses untuk perbaikan
sistem secara berkesinambungan dan jaminan kesesuaian
dengan persyaratan pelanggan, regulasi, dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
5. Syarat Dalam Pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu
Persyaratan umum
Perusahaan konstruksi harus menyusun, menuliskan, menerapkan, dan
memelihara suatu sistem manajemen mutu dan terus-menerus
mengupayakan efektifitasnya serta peningkatannya sesuai dengan
standart internasional.
6. Sistem Dalam Manajemen Mutu
Sistem mutu menurut ISO 8402 meliputi
struktur organisasi, pertanggung jawaban, prosedur,
proses, dan berbagai sumber daya untuk
mengimplementasikan manajemen mutu. Tujuan
dari sistem mutu adalah memberikan pendekatan
yang sistemik dalam usaha pencegahan kegagalan
dari suatu produk. inspeksi
(inspection)
pengendalian
mutu (Quality
Control)
penjaminan mutu
(Quality
Assurance),
manajemen mutu
(Quality
Management)
Manajemen mutu
terpadu (Total
Quality
Management).
Sistem mutu dari waktu ke
waktu terus mengalami perkembangan.
7. Standar Yang Digunakan Dalam Pengolahan Sistem
Manajemen Mutu
ISO 9001 : 2000 adalah suatu standar internasional
untuk sistem manajemen mutu yang menetapkan persyaratan
– persyaratan dan rekomendasi desain dan penilaian dari suatu
sistem manajemen mutu, yang bertujuan untuk menjamin
bahwa organisasi akan memberikan produk (barang dan/ jasa)
yang memenuhi persyaratan yang ditetapkan. ISO 9001 : 2000
bukan merupakan standar produk, karena tidak menyatakan
persyaratan – persyaratan yang harus dipenuhi oleh produk
(barang dan/ jasa), tetapi hanyalah merupakan standar sistem
manajemen.
8. Dalam menerapkan ISO 9001 : 2000 untuk
perusahaan di dalam konstruksi ada beberapa
kebutuhan yang harus dipenuhi yaitu :
• Tanggung jawab manajemen
• Peninjauan ulang terhadap kontrak
• Pengendalian terhadap desain
• Penegendalian terhadap dokumen
• Pembelian
• Pengendalian terhadap proses
• Tindakan korektif
• Pelatihan dan peninjauan ulang dan audit, karena ISO 9001 : 2000 berfokus atas
kepuasan pelanggan.
9. Penerapan sistem manajemen mutu pada proyek
Berdasarkan klausul-klausul yang ada dalam ISO 9001-2008 maka
penerapannya di dalam perusahaan konstruksi dapat dilihat sebagai
berikut:
1. Perencanaan Proyek Sesuai dengan klausul 7.1 tentang perencanaan
realisasi produk, perusahaan konstruksi diminta untuk melakukan
perencanaan yang matang untuk setiap proyek yang ditangani.
2. Pengelolaan Sumber Daya Manusia Dalam sistem manajemen mutu
ISO 9001:2008, pengelolaan SDM menjadi hal yang sangat penting
karena SDM yang berkualitas akan menghasilkan kerja yang
berkualitas. Banyaknya pekerja yang terlibat menjadi tantangan
tersendiri bagi Project Manajer untuk memastikan para pekerja
bekerja sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya
10. Penerapan sistem manajemen mutu pada proyek
3. Pengadaan Material dan Peralatan Kerja Pengadaan material dan
peralatan kerja menjadi salah satu faktor penting kelancaran sebuah
proyek. Pembuatan bill of material yang tepat sedari awal akan sangat
membantu proses pengadaan material dan peralatan kerja. Meski harus
dakui, ditengah-tengah berjalannya proyek bisa saja terjadi pekerjaan
tambah kurang. Agar proses pengadaan material dapat berjalan dengan
lancar namun tetap dapat dikontrol perlu dibuat mekanisme pengadaan
material yang cepat dan tepat sehingga material tersedia pada waktu
dibutuhkan tanpa hilangnya control
11. Penerapan sistem manajemen mutu pada proyek
4. Pemeliharaan Peralatan Kerja Manajemen Aset menjadi critical point
berikutnya yang harus diperhatikan. Perlu ditekankan bahwa
pemeliharaan sangat berbeda dengan perbaikan. Pemeliharaan adalah
suatu upaya preventif agar peralatan yang dimiliki selalu dalam kondisi
siap digunakan. Tanpa prosedur pemeliharaan yang baik, mesin atau
peralatan saja rusak pada saat dibutuhkan. Oleh karena itu,
pemeliharaan mesin dan peralatan kerja menjadi suatu keharusan.
5. Pemantauan Proyek Agar proyek bisa berjalan tepat waktu, sesuai
spesifikasi dan kualitas yang konsisten maka pemantauan proyek
menjadi hal yang wajib dilakukan. Beberapa Checklist perlu dibuat agar
proses pemeriksaaan dan pemantauan proyek bisa dilakukan secara
menyeluruh misalnya checklist pemeriksaan pembesian, checklist
persiapan pengecoran beton, dan sebagainya