SlideShare a Scribd company logo
INTERAKSI KERUANGAN DESA-KOTA
-KOTA-
Nashriyah N. Tsabitah, S.Pd
SMA NEGERI 17 BANDUNG
KERUANGAN KOTA
PENGERTIAN KOTA
KARAKTERISTIK FISIK KOTA
KARAKTERISTIK SOSIAL KOTA
TAHAPAN PERKEMBANGAN KOTA
FUNGSI KOTA
POTENSI KOTA
STRUKTUR RUANG KOTA
PENGERTIAN KOTA
Menurut R. Bintarto, kota merupakan suatu
sistem jaringan kehidupan yang ditandai dengan
kepadatan penduduk yang tinggi dan diwarnai
dengan strata ekonomi yang heterogeny serta
materialistis.
KARAKTERISTIK FISIK KOTA
Tersedia banyak pusat layanan ekonomi
Terdapat tempat wisata dan area olahraga
Terdapat Gedung-Gedung pemerintahan
Terdapat alun-alun
Area parkir cukup memadai
KARAKTERISTIK SOSIAL KOTA
Masyarakat bersifat heterogen
Terjadi kesenjangan sosial antara penduduk miskin dan kaya
Mata pencaharian penduduk di bidang non agraris
Hubungan kekerabatannya mulai pudar
Bersifat individualis dan meterialistis
Pandangan hidup lebih rasional
TAHAPAN PERKEMBANGAN KOTA
EOPOLIS
Perkembangan
desa yang
teratur menuju
ke arah kota
POLIS
Perkembangan
kota yang
Sebagian
penduduknya
masih
berorientasi
pada sektor
agraris METROPOLIS
Perkembangan
kota yang telah
mengarah pada
kegiatan
industri
MEGAPOLIS
Wilayah
perkotaan yang
terdiri dari atas
gabungan
beberapa kota
metropolis
TRYANOPOLIS
Perkembangan
kota yang
ditandaidengan
kekacauan,
kemacetan lalu
lintas, dan
tingginya
kriminalitas
NEKROPOLIS
Suatu kota yang
mulai
ditinggalkan
penduduknya
dan menjadi
kota mati
FUNGSI KOTA
Menurut Gist N.P dan Hallbert L.A, fungsi kota dibedakan
sebagai berikut:
• Kota sebagai pusat industri
• Kota sebagai pusat perdagangan
• Kota sebagai pusat politik
• Kota sebagai pusat kebudayaan
• Kota sebagai pusat rekreasi dan Kesehatan
• Kota mempunyai fungsi tertentu yang menonjol
POTENSI KOTA
Potensi Ekonomi
• Luas lahan pertanian di kota terbatas. Kondisi tersebut memengaruhi potensiekonomi kota berorientasi pada sektor
nonagraris. Oleh karena itu, kegiatan ekonomi di kota lebih beragam di banding di desa. Kota mengembangkan kegiatan
ekonomi seperti industry dan pelayanan jasa.
Potensi Sosial
• Aspek sosial terkait tingkat kesejahteraan penduduk seperti Kesehatan, Pendidikan, dan pendapatan. Fasilitas Kesehatan dan
Pendidikan di kota lebih lengkap.
Potensi Budaya
• Budaya di kota terkait dengan penggunaan Bahasa, perkembangan teknologi, organisasi sosial, mata pencaharian,kesenian,
dan kehidupan keagamaan. Perkembangan teknologi di kota cukup pesat. Kondisi tersebut dapat dilihat dari penggunaan
teknologi modern dalam setiap aktivitas.
Potensi Politik
• Politik merupakan bagian penting dari kota. Potensi kota terkait dengan pusat administrasi dan pusat pemerintahan. Gedung-
Gedung pemerintahan terdapat di wilayah kota.
STRUKTUR RUANG KOTA
Pemanfaatan ruang kota lebih beragam dan
lebih kompleks. Kota yang tidak terencana dan
tidak tertata menunjukkan perkembangan tidak
seimbang. Ketimpangan tersebut merusak
estetika perkotaan. Struktur kota dibedakan
menjadi STRUKTUR EKONOMI KOTA dan
STRUKTUR INTERNAL KOTA
Struktur Ekonomi Kota
Struktur ekonomi kota merupakan struktur yang aktivitas
utamanya mendukung perkembangan ekonomi kota. Struktur
ekonomi terdiri atas ekonomi dasar dan bukan dasar.
1. Kegiatan ekonomi dasa merupakan kegiatan distribusi
barang dari kota ke daerah lain seperti hasil industry,
perdagangan, dan hiburan.
2. Kegiatan ekonomi bukan dasar merupakan kegiatan
produksi serta distribusi barang dan/atau jasa untuk
keperluan dalam kota.
Struktur Internal Kota
Struktur internal kota menunjukkan penggunaan ruang kota
untuk tujuan berbeda-beda. Tujuan penggunaan ruang
berkaitan dengan pemanfaatan lahan. Zona penggunaan
lahan berkembang dari titik-titik aktivitas yang terkonsentrasi
permanen. Area ini berkembang menjadi zona-zona
penggunaan lahan. Keberadaan zona-zona tersebut memiliki
keterkaitan erat.
Contoh: zona pemukiman, perdagangan, perkantoran,
industry, dan pemerintahan.
Zona-zona tersebut tersebut tersusun dengan pola tertentu.
Teori Konsentris
Dikemukakan oleh Ernest W. Burgess.
Burgess melakukan penelitian di Kota
Chicago, Amerika Serikat 1920.
Penelitian ini menghasilkan
teoriperkembangan kota dimulai dari
pusat kota kemudian meluas ke
pinggiran kota karena penduduk yang
bertambah.
Teori Sektoral
Dikemukakan oleh Hommer Hoyt pa
1930 dari hasil penelitian di Kota
Chicago.
Hoyt berpendapat:
a) Daerah yang memiliki harga tanah
atau sewa tanah tinggi biasanya
terletak di kota.
b) Daerah yang memiliki sewa tanah
dan harga tanah rendah
merupakan jalur-jalur bentuknya
memanjang dari pusat kota ke
daerah perbatasan.
c) Zona pusat adalahdaerah pusat
kegiatan.
Teori Inti Ganda
Penyempurna teori Burgess dan Hoyt.
Dikemukakan oleh Harris dan Ullman
pada tahun 1945. Teori ini
menjelaskan berkembang lebih
kompleks daripada model konsentris
dan sectoral.
Kota tumbuh dari nucleus baru yang
berfungsi sebagai kutub pertumbuhan.
Beberapa nucleus berkumpul dan
berkembang membentuk struktur kota
baru.
Nukleus tersebut adalah pusat-pusat
keramaian yang biasanya berupa
tempat pelayanan umum seperti
terminal, terminal bus, stasiun,
bandara, Pelabuhan, sekolah, dsb.
Teori Konsektoral Tipe
Eropa
Merupakan hasil penelitian di Inggris
pada tahun 1965 yang dikemukakan
Peter Mann.
Teori ini merupakan gabungan dari
teori Konsentris dan Teori Sektoral
dengan menonjolkan konsentrasi
wilayah.
Teori Konsektoral Tipe
Amerika Latin
Teori ini berdasarkan penelitiandi
Amerika Latin yang dilakukan Ernest
Griffin dan Larry Lord pada 1980. teori
ini terdiri dari enam zona.
FAKTOR PERSEBARAN PERMUKIMAN DI PERKOTAAN
1. Persaingan
Perbandingan jumlah penduduk dan luas wilayah tidak seimbang sehingga memunculkan
persaingan untuk mendapatkan lokasi pemukiman.
2. Sejarah perkembangan
Sebagian besar penduduk kota merupakan pendatang, sehingga harus menyewa
3. Transportasi
Memudahkan penduduk mencapai suatu tempat sehingga penduduk memilih pemukinan dekat
dengan jalur transportasi yang didukung oleh fasilitas seperti halte, shelter, terminal, stasiun dan
bandara.
4. Nilai sosial dan persepsi
Persebaran pemukiman dipengaruhi oleh status sosial penduduk. Rumah mewah menunjukan
status sosial tinggi yang berada di komplek, sedangkan rumah kecil dan sederhana berada di
pinggiran yang sempit.
5. Kebijakan pemerintah
Aturan resmi pemerintah menjadikan penataan kota memiliki kekuatan hukum. Dengan demikian,
masyarakat tidak bisa menggunakan lahan kota berdasarkan kehendak pribadi.

More Related Content

PDF
Laporan praktikum analisis trendline (peramalan jumlah wisatawan yang datang ...
DOCX
Analisis Interaksi Keruangan Kota Cirebon dengan Wilayah Sekitarnya
PDF
Profil KOTAKU Kabupaten Jember
PDF
Peraturan Menteri PU No.20 Tahun 2007
DOCX
Bab 2 Gambaran Kondisi Daerah - RKPD Kab. Garut 2023
PDF
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi NAD
PPTX
Audit, Pengawasan dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
PDF
Penyusunan Rencana Tata Ruang dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah
Laporan praktikum analisis trendline (peramalan jumlah wisatawan yang datang ...
Analisis Interaksi Keruangan Kota Cirebon dengan Wilayah Sekitarnya
Profil KOTAKU Kabupaten Jember
Peraturan Menteri PU No.20 Tahun 2007
Bab 2 Gambaran Kondisi Daerah - RKPD Kab. Garut 2023
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi NAD
Audit, Pengawasan dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Penyusunan Rencana Tata Ruang dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah

What's hot (20)

PPTX
Pembiayaan Kesejahteraan Wilayah & Kota
PDF
Presentasi Review RDTR Kota Simpang Ampek
PDF
Insentif-Disinsentif Penataan Ruang di D.I. Yogyakarta
PDF
Struktur ruang
PPTX
Teori 2 kependudukan
DOCX
Tubes II EWK :Analisis Agregat dan Intra Wilayah Kab. banjarnegara
PPTX
Survey dan Pemetaan dalam Penataan Ruang
PDF
Profil desa tanjungsari
PDF
Pertemuan 01 prasarana dan sarana wilayah kota 1
PPTX
1. Perencanaan Penganggaran Penatausahaan dan Pelaporan Pertanggungjawaban Da...
PDF
Tata Cara Rekomendasi BIG pada Lampiran Peta RDTR
PDF
Kepmen 534 2001 spm tt ruang perkim
PPT
PERENCANAAN TATA RUANG
PDF
Pedoman umum rtbl
PPTX
Development from below (riska)
DOC
Anlok central place theory
PPT
Peran masyarakat dlm penataan ruang
DOCX
Isu pengembangan wilayah
PDF
RPJMD menurut Permendagri 86 Tahun 2017
Pembiayaan Kesejahteraan Wilayah & Kota
Presentasi Review RDTR Kota Simpang Ampek
Insentif-Disinsentif Penataan Ruang di D.I. Yogyakarta
Struktur ruang
Teori 2 kependudukan
Tubes II EWK :Analisis Agregat dan Intra Wilayah Kab. banjarnegara
Survey dan Pemetaan dalam Penataan Ruang
Profil desa tanjungsari
Pertemuan 01 prasarana dan sarana wilayah kota 1
1. Perencanaan Penganggaran Penatausahaan dan Pelaporan Pertanggungjawaban Da...
Tata Cara Rekomendasi BIG pada Lampiran Peta RDTR
Kepmen 534 2001 spm tt ruang perkim
PERENCANAAN TATA RUANG
Pedoman umum rtbl
Development from below (riska)
Anlok central place theory
Peran masyarakat dlm penataan ruang
Isu pengembangan wilayah
RPJMD menurut Permendagri 86 Tahun 2017
Ad

Similar to Interaksi Keruangan Desa-Kota : Kota (20)

PPTX
ppt KD 3.2 INTERAKSI KERUANGAN DESA DAN KOTA.pptx
PPTX
Interaksi desa kota kelas duabelas .pptx
PPTX
ppt KD 3.2 INTERAKSI KERUANGAN DESA DAN KOTA.pptx
PPTX
geografi kelas XII.pptx
PPTX
ppt KD 3.2 INTERAKSI KERUANGAN DESA DAN KOTA.pptx
PDF
Ppt kd 3.2 interaksi keruangan desa dan kota
PPTX
ppt KD 3.2 INTERAKSI KERUANGAN DESA DAN KOTA-dikonversi.pptx
PPTX
Geografi : Kota
PDF
PPT bab 2 Geografi kelas 11, - interaksi Kota Dan Desa
DOCX
Bab 2 teori dan kebijakan
PPTX
ppt KD 3.2 INTERAKSI KERUANGAN DESA DAN KOTA.pptx
PPTX
Geografi (pola keruangan kota)
PPTX
URBAN GEOGRAPHY.pptx
PPTX
Pola keruangan kota Geografi Kelas XII
PPT
POLA KERUANGAN KOTA SMA KLS 12 GEOGRAFI
PPTX
interaksi desa dan kota
PPTX
Urbanisasi sugiono
DOCX
Rangkuman Pola Keruangan.docx
PPTX
Mata-kuliah-Teori-KOTA_DAN_PERMUKIMAN.pptx
PPTX
Masalah Perencanaan : Kontra pemindahan Ibu kota
ppt KD 3.2 INTERAKSI KERUANGAN DESA DAN KOTA.pptx
Interaksi desa kota kelas duabelas .pptx
ppt KD 3.2 INTERAKSI KERUANGAN DESA DAN KOTA.pptx
geografi kelas XII.pptx
ppt KD 3.2 INTERAKSI KERUANGAN DESA DAN KOTA.pptx
Ppt kd 3.2 interaksi keruangan desa dan kota
ppt KD 3.2 INTERAKSI KERUANGAN DESA DAN KOTA-dikonversi.pptx
Geografi : Kota
PPT bab 2 Geografi kelas 11, - interaksi Kota Dan Desa
Bab 2 teori dan kebijakan
ppt KD 3.2 INTERAKSI KERUANGAN DESA DAN KOTA.pptx
Geografi (pola keruangan kota)
URBAN GEOGRAPHY.pptx
Pola keruangan kota Geografi Kelas XII
POLA KERUANGAN KOTA SMA KLS 12 GEOGRAFI
interaksi desa dan kota
Urbanisasi sugiono
Rangkuman Pola Keruangan.docx
Mata-kuliah-Teori-KOTA_DAN_PERMUKIMAN.pptx
Masalah Perencanaan : Kontra pemindahan Ibu kota
Ad

More from Nashriyah Tsabitah (19)

PPTX
Planet bumi sebagai ruang kehidupan
PDF
C. penyusunan laporan penelitian geografi
PDF
B. langkah kerja dalam penelitian geografi
PDF
D. dampak perkembangan wilayah di desa dan kota serta usaha pemerataan pemban...
PDF
A. penelitian ilmiah dalam ilmu geografi
PDF
C. pola interaksi dan faktor faktor yang memengaruhi interaksi desa-kota
PPTX
Sistem informasi geografis dan pengolahan data spasial
PPTX
Dasar dasar penginderaan jauh
PPTX
Struktur Keruangan dan Perkembangan Desa
DOC
SOAL USBN GEOGRAFI K13 2016-2017
DOCX
Soal uts genap geo kelas x 2015 2016 - smait
PDF
Kisi kisi ukk 2016 kelas x smait rj
PDF
Uh geografi kelas x bab 4 pedosfer smait
PDF
Modul kelas x atmosfer
PPTX
Dinamika pedosfer
PDF
Pre test atmosfer
PDF
Ulangan harian kelas x bab 5 atmosfer
PDF
Latihan bab 6 hidrosfer
PDF
Ulangan harian kelas x bab 6 hidrosfer
Planet bumi sebagai ruang kehidupan
C. penyusunan laporan penelitian geografi
B. langkah kerja dalam penelitian geografi
D. dampak perkembangan wilayah di desa dan kota serta usaha pemerataan pemban...
A. penelitian ilmiah dalam ilmu geografi
C. pola interaksi dan faktor faktor yang memengaruhi interaksi desa-kota
Sistem informasi geografis dan pengolahan data spasial
Dasar dasar penginderaan jauh
Struktur Keruangan dan Perkembangan Desa
SOAL USBN GEOGRAFI K13 2016-2017
Soal uts genap geo kelas x 2015 2016 - smait
Kisi kisi ukk 2016 kelas x smait rj
Uh geografi kelas x bab 4 pedosfer smait
Modul kelas x atmosfer
Dinamika pedosfer
Pre test atmosfer
Ulangan harian kelas x bab 5 atmosfer
Latihan bab 6 hidrosfer
Ulangan harian kelas x bab 6 hidrosfer

Recently uploaded (20)

PDF
0 KELOMPOK 2 LK 1 MODUL 3 Pembelajaran Mendalam Pelatihan.pdf
PDF
Modul 7 Kp 1 Pelatihan Pembelajaran Mendalam
DOCX
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam Senbud Seni Teater Kelas XII Terbaru 2025
PDF
Timbal Balik yang Timbang: Perdagangan Tak Setara AS–Indonesia
PPTX
Presentasi_Pembelajaran_Mendalam_Lengkap.pptx
DOCX
Modul Ajar Deep Learning Senbud Seni Rupa Kelas 12 SMA Terbaru 2025
PPTX
Peran Staf Ritel dalam Penanganan dan Distribusi Produk
PDF
[Kelas 11] PPT Sistem Koordinasi pada manusia.pdf
PDF
Materi Seminar AITalks: AI dan Konseling GPT
PDF
Capaian Pembelajaran Koding dan Kecerdasan Artifisial.pdf
PPTX
5. Salindia (Bahan Tayang) Modul 5_ Perencanaan Pembelajaran (1).pptx
DOCX
Modul Ajar Deep Learning Sejarah Indonesia Kelas 12 SMA Terbaru 2025
DOCX
788647528-JURNAL-PEMBELAJARAN-INFORMATIKA.docx
PPTX
Slide PPT Metode Ilmiah Kelas 7 SMP.pptx
DOCX
LK - Pengalaman Belajar Pembelajaran Mendalam.docx
DOCX
Modul Ajar Deep Learning Senbud Seni Teater Kelas 12 SMA Terbaru 2025
PPTX
Konsep & Strategi Penyusunan HPS (Perpres No. 16/2018 jo. No.12/2021 & No. 4...
PPT
pengantar algoritma dan pemrograman dasar
DOCX
Modul Ajar Deep Learning Bahasa Inggris Kelas 11 SMA Terbaru 2025
PPTX
PPT MATERI KODING DAN KECERDASAN ARTIFISIAL UNTUK PEMBELAJARAN
0 KELOMPOK 2 LK 1 MODUL 3 Pembelajaran Mendalam Pelatihan.pdf
Modul 7 Kp 1 Pelatihan Pembelajaran Mendalam
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam Senbud Seni Teater Kelas XII Terbaru 2025
Timbal Balik yang Timbang: Perdagangan Tak Setara AS–Indonesia
Presentasi_Pembelajaran_Mendalam_Lengkap.pptx
Modul Ajar Deep Learning Senbud Seni Rupa Kelas 12 SMA Terbaru 2025
Peran Staf Ritel dalam Penanganan dan Distribusi Produk
[Kelas 11] PPT Sistem Koordinasi pada manusia.pdf
Materi Seminar AITalks: AI dan Konseling GPT
Capaian Pembelajaran Koding dan Kecerdasan Artifisial.pdf
5. Salindia (Bahan Tayang) Modul 5_ Perencanaan Pembelajaran (1).pptx
Modul Ajar Deep Learning Sejarah Indonesia Kelas 12 SMA Terbaru 2025
788647528-JURNAL-PEMBELAJARAN-INFORMATIKA.docx
Slide PPT Metode Ilmiah Kelas 7 SMP.pptx
LK - Pengalaman Belajar Pembelajaran Mendalam.docx
Modul Ajar Deep Learning Senbud Seni Teater Kelas 12 SMA Terbaru 2025
Konsep & Strategi Penyusunan HPS (Perpres No. 16/2018 jo. No.12/2021 & No. 4...
pengantar algoritma dan pemrograman dasar
Modul Ajar Deep Learning Bahasa Inggris Kelas 11 SMA Terbaru 2025
PPT MATERI KODING DAN KECERDASAN ARTIFISIAL UNTUK PEMBELAJARAN

Interaksi Keruangan Desa-Kota : Kota

  • 1. INTERAKSI KERUANGAN DESA-KOTA -KOTA- Nashriyah N. Tsabitah, S.Pd SMA NEGERI 17 BANDUNG
  • 2. KERUANGAN KOTA PENGERTIAN KOTA KARAKTERISTIK FISIK KOTA KARAKTERISTIK SOSIAL KOTA TAHAPAN PERKEMBANGAN KOTA FUNGSI KOTA POTENSI KOTA STRUKTUR RUANG KOTA
  • 3. PENGERTIAN KOTA Menurut R. Bintarto, kota merupakan suatu sistem jaringan kehidupan yang ditandai dengan kepadatan penduduk yang tinggi dan diwarnai dengan strata ekonomi yang heterogeny serta materialistis.
  • 4. KARAKTERISTIK FISIK KOTA Tersedia banyak pusat layanan ekonomi Terdapat tempat wisata dan area olahraga Terdapat Gedung-Gedung pemerintahan Terdapat alun-alun Area parkir cukup memadai
  • 5. KARAKTERISTIK SOSIAL KOTA Masyarakat bersifat heterogen Terjadi kesenjangan sosial antara penduduk miskin dan kaya Mata pencaharian penduduk di bidang non agraris Hubungan kekerabatannya mulai pudar Bersifat individualis dan meterialistis Pandangan hidup lebih rasional
  • 6. TAHAPAN PERKEMBANGAN KOTA EOPOLIS Perkembangan desa yang teratur menuju ke arah kota POLIS Perkembangan kota yang Sebagian penduduknya masih berorientasi pada sektor agraris METROPOLIS Perkembangan kota yang telah mengarah pada kegiatan industri MEGAPOLIS Wilayah perkotaan yang terdiri dari atas gabungan beberapa kota metropolis TRYANOPOLIS Perkembangan kota yang ditandaidengan kekacauan, kemacetan lalu lintas, dan tingginya kriminalitas NEKROPOLIS Suatu kota yang mulai ditinggalkan penduduknya dan menjadi kota mati
  • 7. FUNGSI KOTA Menurut Gist N.P dan Hallbert L.A, fungsi kota dibedakan sebagai berikut: • Kota sebagai pusat industri • Kota sebagai pusat perdagangan • Kota sebagai pusat politik • Kota sebagai pusat kebudayaan • Kota sebagai pusat rekreasi dan Kesehatan • Kota mempunyai fungsi tertentu yang menonjol
  • 8. POTENSI KOTA Potensi Ekonomi • Luas lahan pertanian di kota terbatas. Kondisi tersebut memengaruhi potensiekonomi kota berorientasi pada sektor nonagraris. Oleh karena itu, kegiatan ekonomi di kota lebih beragam di banding di desa. Kota mengembangkan kegiatan ekonomi seperti industry dan pelayanan jasa. Potensi Sosial • Aspek sosial terkait tingkat kesejahteraan penduduk seperti Kesehatan, Pendidikan, dan pendapatan. Fasilitas Kesehatan dan Pendidikan di kota lebih lengkap. Potensi Budaya • Budaya di kota terkait dengan penggunaan Bahasa, perkembangan teknologi, organisasi sosial, mata pencaharian,kesenian, dan kehidupan keagamaan. Perkembangan teknologi di kota cukup pesat. Kondisi tersebut dapat dilihat dari penggunaan teknologi modern dalam setiap aktivitas. Potensi Politik • Politik merupakan bagian penting dari kota. Potensi kota terkait dengan pusat administrasi dan pusat pemerintahan. Gedung- Gedung pemerintahan terdapat di wilayah kota.
  • 9. STRUKTUR RUANG KOTA Pemanfaatan ruang kota lebih beragam dan lebih kompleks. Kota yang tidak terencana dan tidak tertata menunjukkan perkembangan tidak seimbang. Ketimpangan tersebut merusak estetika perkotaan. Struktur kota dibedakan menjadi STRUKTUR EKONOMI KOTA dan STRUKTUR INTERNAL KOTA
  • 10. Struktur Ekonomi Kota Struktur ekonomi kota merupakan struktur yang aktivitas utamanya mendukung perkembangan ekonomi kota. Struktur ekonomi terdiri atas ekonomi dasar dan bukan dasar. 1. Kegiatan ekonomi dasa merupakan kegiatan distribusi barang dari kota ke daerah lain seperti hasil industry, perdagangan, dan hiburan. 2. Kegiatan ekonomi bukan dasar merupakan kegiatan produksi serta distribusi barang dan/atau jasa untuk keperluan dalam kota.
  • 11. Struktur Internal Kota Struktur internal kota menunjukkan penggunaan ruang kota untuk tujuan berbeda-beda. Tujuan penggunaan ruang berkaitan dengan pemanfaatan lahan. Zona penggunaan lahan berkembang dari titik-titik aktivitas yang terkonsentrasi permanen. Area ini berkembang menjadi zona-zona penggunaan lahan. Keberadaan zona-zona tersebut memiliki keterkaitan erat. Contoh: zona pemukiman, perdagangan, perkantoran, industry, dan pemerintahan. Zona-zona tersebut tersebut tersusun dengan pola tertentu.
  • 12. Teori Konsentris Dikemukakan oleh Ernest W. Burgess. Burgess melakukan penelitian di Kota Chicago, Amerika Serikat 1920. Penelitian ini menghasilkan teoriperkembangan kota dimulai dari pusat kota kemudian meluas ke pinggiran kota karena penduduk yang bertambah.
  • 13. Teori Sektoral Dikemukakan oleh Hommer Hoyt pa 1930 dari hasil penelitian di Kota Chicago. Hoyt berpendapat: a) Daerah yang memiliki harga tanah atau sewa tanah tinggi biasanya terletak di kota. b) Daerah yang memiliki sewa tanah dan harga tanah rendah merupakan jalur-jalur bentuknya memanjang dari pusat kota ke daerah perbatasan. c) Zona pusat adalahdaerah pusat kegiatan.
  • 14. Teori Inti Ganda Penyempurna teori Burgess dan Hoyt. Dikemukakan oleh Harris dan Ullman pada tahun 1945. Teori ini menjelaskan berkembang lebih kompleks daripada model konsentris dan sectoral. Kota tumbuh dari nucleus baru yang berfungsi sebagai kutub pertumbuhan. Beberapa nucleus berkumpul dan berkembang membentuk struktur kota baru. Nukleus tersebut adalah pusat-pusat keramaian yang biasanya berupa tempat pelayanan umum seperti terminal, terminal bus, stasiun, bandara, Pelabuhan, sekolah, dsb.
  • 15. Teori Konsektoral Tipe Eropa Merupakan hasil penelitian di Inggris pada tahun 1965 yang dikemukakan Peter Mann. Teori ini merupakan gabungan dari teori Konsentris dan Teori Sektoral dengan menonjolkan konsentrasi wilayah.
  • 16. Teori Konsektoral Tipe Amerika Latin Teori ini berdasarkan penelitiandi Amerika Latin yang dilakukan Ernest Griffin dan Larry Lord pada 1980. teori ini terdiri dari enam zona.
  • 17. FAKTOR PERSEBARAN PERMUKIMAN DI PERKOTAAN 1. Persaingan Perbandingan jumlah penduduk dan luas wilayah tidak seimbang sehingga memunculkan persaingan untuk mendapatkan lokasi pemukiman. 2. Sejarah perkembangan Sebagian besar penduduk kota merupakan pendatang, sehingga harus menyewa 3. Transportasi Memudahkan penduduk mencapai suatu tempat sehingga penduduk memilih pemukinan dekat dengan jalur transportasi yang didukung oleh fasilitas seperti halte, shelter, terminal, stasiun dan bandara. 4. Nilai sosial dan persepsi Persebaran pemukiman dipengaruhi oleh status sosial penduduk. Rumah mewah menunjukan status sosial tinggi yang berada di komplek, sedangkan rumah kecil dan sederhana berada di pinggiran yang sempit. 5. Kebijakan pemerintah Aturan resmi pemerintah menjadikan penataan kota memiliki kekuatan hukum. Dengan demikian, masyarakat tidak bisa menggunakan lahan kota berdasarkan kehendak pribadi.