7/4/2014 Hizbut Tahrir Indonesia » Blog Archive » Islam,Khilafah, dan Hizbut Tahrir Dalam Pandangan Barat (2)
http://m.hizbut-tahrir.or.id/2009/09/07/islamkhilafah-dan-hizbut-tahrir-dalam-pandangan-barat-2/ 1/7
Islam,Khilafah, dan Hizbut Tahrir Dalam Pandangan Barat
(2)
September 7th, 2009 by farid
ISLAM DI MATA BARAT
Inilah sikap yang telah diputuskan dan telah ditetapkan sejak dahulu dalam pemikiran Barat dan
akal para pemimpinnya. Sebuah sikap yang telah biasa dijalankan oleh orang-orang Barat dan
para pengiktunya dengan penuh keyakinan dan kepuasan, dengan penuh keinginan,
kesadaran, dan kesengajaan. Ini bukan perkara baru. Permusuhan terhadap kaum Muslim ini
akan tetap selalu terpendam dan terus tumbuh mengakar di dalam relung jiwa kaum kafir
semenjak Allah menuturkan karakter mereka di dalam Al-Quran;
“Dan Sesungguhnya mereka telah membuat makar yang besar. Padahal di sisi Allah-lah
(balasan) makar mereka itu. dan Sesungguhnya makar mereka itu (amat besar) sehingga
gunung-gunung dapat lenyap karenanya.(TQS. Ibrahim: 46)
Musuh-musuh itu telah dengan terang-terangan dalam permusuhan ini selam berabad-abad
lamanya. Karenanya ketika tentara mereka mengenakan pakaian perangnya dan datang untuk
menjajah negeri-negeri Islam, mereka berteriak dengan sekuat suaranya, “Ibuku, selesaikan-lah
sembahyangmu…, jangan engkau menangis…, tetapi tersenyum dan berharaplah…., aku
berangkat ke Tripoli… dengan penuh kegembiraan dan kesenangan… akan aku curahkan
darahku untuk memusnahkan umat terlaknat…akan aku perangi agama Islam….aku akan
berperang dengan sekuat tenaga demi menghapus al-Quran…”.
Barat telah membangun hubungan dengan kita di atas satu dasar; bahwa, perang Salib masih
terus berlangsung. Dengan demikian, permusuhan Barat terhadap dunia Arab dan Islam
sesungguhnya adalah permsuhan agama dan hadharah (peradaban) yang selama ini telah
mengakar di dalam jiwa kaum Barat dan para pendukungnya. Peperangan mereka atas kita itu
akan terus berlangsung agar raksasa Islam (yang mereka hatairkan itu) tidak muncul kembali.
Dalam bukunya, al-Islâm ‘alâ Muftaraq al-Thuruq, Muhammad Asad (Leopold
Weiss) mengatakan, “Kebencian ini sungguh selalu memenuhi jiwa bangsa Barat tiap kali
disebut kata Muslim. Hal ini telah merasuk ke dalam peribahasa-pribahasa mereka, sehingga
hal ini telah tertancap kuat kedalam hati setiap orang Eropa, laki-laki maupun wanita. Dan yang
lebih aneh lagi, semua ini masih terus hidup di dalam hati mereka meskipun telah berlangsung
masa-masa pergantian (tabaddul) tsaqâfah (kultur dan peradaban). Setelah itu, perasaan
keagamaan baru mulai memadam…Akan tetapi permusuhan terhadap Islam masih terus
berlangsung…Selanjutnya, sikap meremehkan yang telah mentradisi itu mulai merasuk dalam
bentuk faksionalis yang tidak rasional kedalam kajian-kajian ilmiah mereka. Sehingga,
7/4/2014 Hizbut Tahrir Indonesia » Blog Archive » Islam,Khilafah, dan Hizbut Tahrir Dalam Pandangan Barat (2)
http://m.hizbut-tahrir.or.id/2009/09/07/islamkhilafah-dan-hizbut-tahrir-dalam-pandangan-barat-2/ 2/7
meremehkan Islam adalah merupakan bagian fundamental dalam pemikiran Eropa”. Ini-lah
yang muncul dari lisan mereka. Padahal, apa yang tersimpan di dalam dada mereka jauh lebih
besar (wamâ tukhfî shudûruhum akbar).
Samuel Zwimmer, ketua organisasi missionaris dalam sebuah konfrensi kaum missionaris di
al-Qusd yang diselenggarakan pada tahun 1935 M, mengatakan “Tugas kaum missionaris
yang ditekankan kepada kalian oleh negara-negara Kristiani untuk dijalankan di negara-negara
Muhammad (Islam. peny) sesungguhnya bukan memasukkan kaum Muslim ke dalam agama
Kristen. Sebab, itu artinya memberikan petunjuk dan penghormatan kepada mereka. Akan
tetapi, tugas kalian adalah mengeluarkan kaum Muslim dari Islam-nya, sehingga ia tidak
memiliki hubungan lagi dengan Allah. Dengan demikian, mereka tidak akan ada lagi hubungan
dengan akhlak yang menjadi tonggak berdirinya umat dalam kehidupannya. Karena itu, dengan
aktifitas ini, kalian akan menjadi cikal-bakal terbukanya penjajahan di kerajaan-kerajaan Islam.
Sebab, kalian telah mempersiapkan semua pikiran mereka untuk ikut serta berjalan di jalan
yang kalian tempuh; yakni agar tidak kenal lagi dengan hubungannya dengan Allah dan tidak
memiliki keinginan lagi untuk mengenalnya. Dengan demikian, kalian telah mengeluarkan kaum
Muslim dari Islam, akan tetapi kalian tidak memasukkannya ke dalam agama Kristen
(Masîhiyah). Dan pada saat itulah, lahir generasi Islam yang sesuai dengan apa yang
diinginkan oleh kaum penjajah; tidak pernah memperhatikan hal-hal yang besar, gemar
bersenang-senang, bermalas-malasan dan selalu ingin menuruti syahwatnya dengan berbagai
cara, sehingga syahwat itulah yang menjadi tujuan dalam kehidupannya. Jadi, jika mereka
belajar, tak lain adalah kerena syahwat, jika mereka mengumpulkan harta juga karena syahwat
dan jika menempati posisi yang tinggi lagi-lagi dalam jalan syahwat, mereka menjadi orang-
orang yang loyal untuk mengorbankan segalanya demi tercapainya syahwat. Wahai para
missionaris, tugas kalian akan benar-benar sampurna jika kalian mampu melaksanakan semua
ini”.
Dalam sebuah artikelnnya yang dipublikasikan dalam surat kabar al-‘Âlam al-Islâmy al-
Tabsyîriyah, Isaiah Bowman mengatakan, “Tidak pernah dijumpai sama sekali ada suatu
bangsa Kristiani yang telah masuk ke dalam Islam kemudian kembali menjadi Nasrani. Jadi,
Islam adalah satu-satunya bahaya yang menghadang keberlangsungan Zionisme dan Israel”.
Seorang missionaris, Takaly, mengatakan, “Kita harus menggunakan al-Quran. Sebab, al-
Quran adalah sebuah sejata yang paling ampuh yang ada di dalam Islam untuk melawan Islam
itu sendiri, sehingga kita benar-benar mampu menghancurkan Islam. Kita harus menjelaskan
kepada kaum Muslim bahwa sesungguhnya kebenaran yang ada di dalam al-Quran bukan
perkara baru, sementara, perkara baru yang ada di dalam al-Quran sesungguhnya bukan
perkara yang benar”.
Seorang missionaris lain, William Gifford Palgrave mengatakan, “Kapan jika al-Quran dan
kota Makkah telah tertutupi dari negeri-negeri Arab, ketika itulah kita akan dapat melihat
bangsa Arab masuk ke dalam hadhârah (peradaban) Barat dan menjauah dari Muhammad dan
7/4/2014 Hizbut Tahrir Indonesia » Blog Archive » Islam,Khilafah, dan Hizbut Tahrir Dalam Pandangan Barat (2)
http://m.hizbut-tahrir.or.id/2009/09/07/islamkhilafah-dan-hizbut-tahrir-dalam-pandangan-barat-2/ 3/7
kitabnya”.
Lawrence Brown mengatakan, “Islam-lah sesungguhnya satu-satunya tembok pertahanan
yang menghadang penjajahan Eropa”.
Mureaux Berger dalam bukunya, al-Âlam al-‘Araby al-Mu’âshir, mengatakan, “Ketakutan kita
terhadap bangsa Arab serta perhatian besar kita kepada umat Arab sesungguhnya tidak lahir
akibat adanya sumber minyak yang melimpah di sana. Tetapi, karena Islam”.
Gardner mengatakan, “Peperangan Salib sesungguhnya tidak untuk menyelamatkan al-Quds,
akan tetapi untuk menghancurkan Islam”.
Cardinal Port menegaskan, “Orang-orang Kristiani harus kerja sama dengan Yahudi untuk
menghancurkan Islam yang membebaskan bumi suci (al-Ardh al-Muqaddasah). (Nasyrah al-
Ta’âyusy al-Masybûh: Hal. 4)
Raja Louis kesembilan, raja Prancis yang tawan di Dâr Ibn Luqmân di al-Manshurah, dalam
sebuah dokumen yang tersimpan di Dâr al-Watsâ’iq al-Qaumiyah (Kantor Dokumen Nasional)
Paris mengatakan, “Sesungguhnya tidak mungkin dapat mengalahkan kaum Muslim melalui
peperangan. Akan tetapi, kita dapat mengalahkan mereka dengan melalui cara politik sebagai
berikut:
· Menyebarkan perpecahan diantara pemimpin kaum Muslim. Jika telah terjadi, dengan
semaksimal mungkin harus dilakukan sebuah tindakan-tindakan yang akan menjadikan
perpecahan itu semakin melebar. Sehingga hal ini menjadi faktor yang akan melemahkan
kaum Muslim.
· Mencegah berdirinya pemerintahan yang baik di negeri-negeri Islam dan Arab
· Menghancurkan sistem kepemerintahan di negeri-negeri Islam dengan suap, kerusakan dan
wanita. Sehingga pudarlah kaedah kehidupan mereka dari tujuan yang tingginya.
· Menghalangi lahirnya sebuah tentara yang percaya akan kewajibannya terhadap tanah air dan
yang rela berkorban demi ideologinya.
· Berusaha menghalangi berdirinya persatuan Arab di wilayah Arab.
· Berusaha mendirikan negara Barat di wilayah Arab yang membentang diantara Gaza selatan,
Antioch Utara kemudian mengarah ke Timur dan membentang sampai ke Barat.
Gibb (tokoh missionaris di Inggris) mengatakan, “Islam telah kehilangan dominasinya atas
kehidupan sosial kaum Muslim. Sementara, wilayah kekuasaannya semakin menyempit sedikit
demi sedikit hingga tinggal ritual-ritual yang amat sempit. Semua ini semakin beranjak
sampurna tanpa adanya sebuah kesadaran sedikitpun. Perkembangan itu kini telah benar-
7/4/2014 Hizbut Tahrir Indonesia » Blog Archive » Islam,Khilafah, dan Hizbut Tahrir Dalam Pandangan Barat (2)
http://m.hizbut-tahrir.or.id/2009/09/07/islamkhilafah-dan-hizbut-tahrir-dalam-pandangan-barat-2/ 4/7
benar jauh dan tidak mungkin akan kembali lagi. Akan tetapi, kesuksesan perkembangan ini
sangat tergantung dengan para tokoh dan pemimpin kaum Muslim, terlebih para pemudanya.
Semua itu tak lain adalah buah hasil kegiatan pendidikan dan tsaqafah libral”.
Orang-orang Inggris menyebut serangan militer mereka atas al-Quds pada saat perang dunia
pertama sebagai perang Salib. Patterson Schmidt, dalam bukunya, Hayât al-Masîh al-
Sya’biyah, mengatakan, “Selama itu perang Salib selalu membawa kegagalan. Akan tetapi
peristiwa besar telah terjadi setelah itu, yakni pada saat Inggris mengirimkan pasukan Salibnya
yang kedelapan. Pada kali ini telah benar-benar berhasil. Serangan Allenby atas al-Quds pada
saat perang dunia pertama adalah serangan pasukan Salib yang kedelapan sekaligus yang
terakhir. Oleh sebab itu, surat kabar Inggris menyebarkan foto Allenby dan di bawahnya tertulis
sebuah ungkapan Allenby pada saat menaklukkan al-Quds yang amat terkenal, “Pada hari ini-
lah, perang Salib telah usai”.
Berbagai surat kabar memberitakan bahwa ini bukan sikap Allenby saja, akan tetapi justru
seluruh sikap politik Inggris. Surat kabar-surat kabar itu menulis, “Lloyd George, menteri luar
negeri Inggris, di parlemen Inggris mengucapkan selamat kepada Jendral Allenby karena
memperoleh kemenangan dalam akhir sebuah pertempuran dari perang Salib yang disebut
oleh Lloyd George sebagai perang Salib yang kedelapan”.
Orang-orang Prancis juga tidak asing lagi dengan perang Salib. Sebab, hakekat agama kufur
adalah satu. Contohnya adalah Jendral Goro. Setelah mengalahkan pasukan Maysaloon di
luar kota Damaskus, ia langsung pergi menuju pusara Shalahuddin al-Ayyubi di masjid jâmi’ al-
Umawy dan menjejaknya dengan kakinya saraya mengatakan kepadanya, “Lihatlah, kami telah
kembali wahai Shalahuddin!”.
Gerakan Salib di Prancis ini dikuatkan oleh ungkapan Monsieur Beidou, menteri luar negeri
Prancis, ketika dikunjungi oleh sejumlah anggota parlemen Prancis dan memintanya untuk
membuat spesifikasi pertempuran yang terjadi di Marrakech. Monsieur mengatakan kepada
mereka, “Itu adalah sebuah pertempuran antara Bulan Sabit dan Salib”.
Orang-orang Yahudi yang terlaknat di setiap masa itu, pada saat pasukan Israel memasuki al-
Quds pada tahun 1967 M, pasukan perang itu langsung berkerumun di sekitar Tembok
Ratapan (al-hâith al-mabkâ) dan meneriakan bersama Moshe Dayan, “Ini-lah hari pembalasan
hari pertempuran Khaibar…Duhai dendam Khaibar”. Israel telah mengeksploitasi Gerakan
Salib Barat sehingga Barat mendukungnya dengan melakukan demonstrasi di Paris sebelum
perang tahun 1967 M dengan membawa banyak spanduk. Jean-Paul Sartre ikut berada di
bawah spanduk-spanduk itu. Pada spanduk-spanduk dan berbagai kotak sumbangan untuk
Israel itu tertuliskan “Bunuh Kaum Muslim!”.
Tentu saja semangat Pasukan Salib Barat menjadi berkobar-kobar. Masyarakat Prancis rela
menyumbangkan sebanyak satu milyar Frank selama empat hari saja untuk mendukung dan
7/4/2014 Hizbut Tahrir Indonesia » Blog Archive » Islam,Khilafah, dan Hizbut Tahrir Dalam Pandangan Barat (2)
http://m.hizbut-tahrir.or.id/2009/09/07/islamkhilafah-dan-hizbut-tahrir-dalam-pandangan-barat-2/ 5/7
memperkuat Zionisme yang terus menerus mengirim surat kepada Pasukan Salib Eropa di
wilayah itu, yakni untuk memerangi Islam dan memberangus kaum Muslim.
Dalam satu perkembangan, tak sekalipun tiupan kedengkian Pasukan Salib itu pernah
mengalami perbedaan dalam rentang waktu yang amat panjang. Eugene Rostow, kepala
bagian perencanaan pada kementerian luar negeri Amerika dan pembantu menteri luar negeri
Amerika sekaligus penasehat presiden Johnson untuk urusan Timur Tengah sampai pada
tahun 1967 M, mengatakan, “Kita harus mengetahui bahwa perbedaan yang ada diantara kita
dan bangsa-bangsa Arab bukanlah perbedaan antara negara atau bangsa. Akan tetapi,
merupakan perbedaan antara hadhârah (peradaban) Islam dan hadhârah (peradaban) Kristiani
(Masîhiyah). Sebab, pertempuran antara Islam dan Kristen sesungguhnya terus berdarah-darah
sejak abad pertengahan. Dan pertempuran itu, masih terus berlangsung hingga kini dengan
bentuknya yang berbeda-beda. Sejak satu setengah abad yang lalu, Islam telah tunduk di
bawah kekuasaan Barat. Sementara, warisan Islam telah tunduk pada warisan Kristiani”.
Eugene Rostow melanjutkan, “Situasi sejarah yang ada semakin menguatkan bahwa Amerika
adalah merupakan bagian penyempurna dunia Barat; baik dalam filsafat, akidah maupun
dalam sistemnya. Hal inilah yang menjadikan Amerika berdiri memusuhi dunia Timur Islam
beserta filasfat dan akidah yang terujud di dalam Islam. Amerika tidak mungkin kecuali harus
berdiri pada barisan yang memusuhi Islam dan bersama-sama dengan dunia Barat dan negara
Zionis. Sebab, jika Amerika melakukan sebaliknya, itu artinya Amerika telah mengingkari
bahasa, filsafat, tsaqafah dan lembaga-lembanganya”. Rostow menjelaskan dan menegaskan
bahwa tujuan penjajahan di Timur Tengah tak lain adalah menghancurkan hadhârah
(peradaban) Islam. Sementara itu, berdirinya negara Israel adalah merupakan satu bagian dari
rancangan-rancangan yang ada. Hal itu tidak lain adalah untuk meneruskan pertempuran Salib.
Willy Claes, Sekjen NATO pada awal tahun sembilan puluhan abad yang lalu, mengatakan,
“Telah tiba saatnya bagi kita untuk melepaskan segala macam perbedaan dan permusuhan di
masa lalu. Dan saat kita menghadapi musuh hakiki kita semua, itulah Islam!”.
Jean Calvin, pemimpin tertinggi pasukan persatuan NATO pada tahun 1994 M, mengatakan,
“Kita telah beruntung pada saat perang dingin. Dan kita kini kembali lagi setelah tujuh puluh
tahun dari pertempuran yang kecil menuju sebuah arena pertempuran yang telah berkobar
sejak seribu tiga ratus tahun yang lalu. Itulah sebuah petempuran langsung yang amat besar
melawan Islam”.
Pemimpin redaksi surat kabar Times dalam sebuah bukunya, Safar Âsiyâ, memberikan
nasehat kepada pemerintah Amerika agar membuat kedikatatoran militer di negeri-negeri
Islam untuk menghalangi kembalinya Islam yang akan memimpin kaum Muslim, sehingga
mereka akan mampu mengalahkan Barat, hadhârah (peradaban) dan penjajahannya”.
Sementara Kissinger, mantan menteri luar negeri Amerika yang sebelumnya dan sekaligus
sebagai salah satu teoritisi politik strategi keturunan Yahudi, mengatakan, “Sesungguhnya
7/4/2014 Hizbut Tahrir Indonesia » Blog Archive » Islam,Khilafah, dan Hizbut Tahrir Dalam Pandangan Barat (2)
http://m.hizbut-tahrir.or.id/2009/09/07/islamkhilafah-dan-hizbut-tahrir-dalam-pandangan-barat-2/ 6/7
musuh baru yang harus dihadapi oleh Barat adalah dunia Arab Islam, sebagai sebuah dunia
yang menjadi musuh baru bagi Barat”.
Nixon, mantan presiden Amerika , sekaligus sebgai salah satu ahli strategi Amerika, dalam
bukunya, al-Furshah al-Sânihah, mengatakan, “Islam bukanlah agama semata. Akan tetapi, ia
merupakan dasar bagi sebuah hadhârah (peradaban) yang besar”. Dia juga mengatakan,
“Islam dan Barat adalah dua hal yang bertentangan. Dalam padangan Islam dunia terbagi
menjadi dua; Dâr al-Islâm dan Dâr al-Harb, dimana yang pertama harus mengalahkan yang
kedua”. Terkait kaum Fundamentalis, Nixon mengatakan, “Mereka adalah orang-orang yang
bertekad bulat untuk mengembalikan hadhârah (peradaban) Islam dengan cara
membangkitkan masa lalu. Mereka juga menyerukan penerapan syari’at Islam dan menyerukan
bahwa Islam adalah agama dan negara. Akan tetapi, meskipun mereka melihat masa lalu,
mereka sesungguhnya menjadikannya sebagai petunjuk menuju masa depan”.
Dalam bukunya, Shidâm al-Hadharât: ‘I’âdat Shun’ al-Nizhâm al-‘âlamy, Samuel Huntington,
mengatakan, “Hubungan antara Islam dan Kristiani biasanya ibarat badai. Keduanya adalah
perkara yang berbeda satu sama lain. Pertempuran abad ke dua puluh antara Demokrasi
Libral dan Marxism-Leninism sesungguhnya hanya fenomena dangkal yang akan sirna ketika
dibandingkan dengan hubungan pertempuran yang terus berlangsung dan mendalam antara
Islam dan Kristiani (Masihiyah)”. Samuel juga mengatakan, “Islam adalah satu-satunya
haadharah (peradaban) yang membuat keberlangsungan Barat berada dalam keraguan. Hal itu
paling tidak telah dua kali dilakukan”. Akan kaitannya dengan faktor-faktor yang menyebabkan
pertempuran antara Islam dan Barat di masa mendatang Samuel menyebutkan lima faktor:
· Pertumbuhan penduduk dunia Islam menggantikan jumlah yang amat besar dari para pemuda
pengangguran dan tamak yang direkrut menjadi tentara untuk urusan-urusan Islam.
· Kebangkitan Islam telah memberikan kepercayaan (positifisme) baru bagi kaum Muslim pada
sifat dasar dan kemampuan hadhârah (peradaban) mereka serta nilai-nilai khas mereka
dibandingkan dengan hadharah dan nilai-nilai bagi Barat.
· Usaha Barat penjajah yang terus menerus menyebarkan nilai-nilai dan organisai-organisaniya,
serta campur-tangan mereka di dalam pergolakan-pergolakan yang terjadi di dunia Islam telah
menyebabkan kekesalan hati yang amat dalam pada diri kaum Muslim.
· Runtuhnya Sosialisme telah melenyapkan musuh bersama bagi Barat dan Islam. Sehingga,
tinggal keduanya (Islam dan Barat) yang menjadi musuh yang akan membahayakan satu sama
lain.
· Gesekan (friksi) dan percampuran yang terus bertambah antara kaum Muslim dan Barat akan
membangkitkan sensifitas-identitas khusunya pada masing-masing pihak. Bagaimana tidak,
satu sama lain saling berbeda.
7/4/2014 Hizbut Tahrir Indonesia » Blog Archive » Islam,Khilafah, dan Hizbut Tahrir Dalam Pandangan Barat (2)
http://m.hizbut-tahrir.or.id/2009/09/07/islamkhilafah-dan-hizbut-tahrir-dalam-pandangan-barat-2/ 7/7
Inilah lima faktor-faktor terpenting bagi terjadinya pertempuran antara Barat dan Islam dan terus
akan berjalan kedepan menuju sebuah pertempuran baru.
Pada 16/12/2008 M, Bush tiba di Afganistan dalam kunjungan terakhirnya kepada sekutunya,
Karzay, setelah mengunjungi Iraq yang menyebabkan dirinya mendapat lemparan sepatu yang
menghinakan itu. Di antara yang ia katakan –pada waktu itu, “Saya ingin berterima kasih
kepada presiden Karzay dan ingin menyampaikan kepada rakyat Afganistan bahwa Amerika
Serikat (AS) mendukung mereka dan terus akan mendukung mereka dalam perjuangan yang
amat panjang dalam memerangi terorisme dengan pertimbangan bahwa pertempuran
keyakinan memang memakan waktu yang amat panjang”.
Inilah setetes dari lautan penjelasan yang akan mengungkap apa yang tersembunyi di balik
jiwa-jiwa kaum Barat yang kotor lagi pendengki itu. (sumber : majalah alwaie Arab edisi
Khusus)
Baca juga :
1. Islam, Khilafah, dan Hizbut Tahrir Dalam Pandangan Barat (1)
2. Islam,Khilafah, dan Hizbut Tahrir Dalam Pandangan Barat (3)
3. Khilafah Dalam Pandangan Barat
4. Hizbut Tahrir: Setiap Rekonsiliasi Yang Tidak Berdasarkan Islam Akan Terbelenggu
Dalam Proyek-Proyek Pendudukan Dan Barat
5. Hizbut Tahrir Seru Deklarasikan Khilafah Islam Dari Mesir

More Related Content

PDF
Permusuhan antara-umat-islam-dengan-bangsa-yahudi
PDF
Khilafah dalam pandangan barat
PDF
Peringatan dari-bahaya-penculikan-pembunuhan-serta-tindak-peledakan-1-2
PDF
Nasionalisme dalam pandangan Syariah Islam
PPTX
ISIS Teroris Internasional Yang Mengatasnamakan Islam
PPTX
Ghazwul dan akibatnya
DOC
Abdul azis rantissi
PPTX
Ghazwul fikri
Permusuhan antara-umat-islam-dengan-bangsa-yahudi
Khilafah dalam pandangan barat
Peringatan dari-bahaya-penculikan-pembunuhan-serta-tindak-peledakan-1-2
Nasionalisme dalam pandangan Syariah Islam
ISIS Teroris Internasional Yang Mengatasnamakan Islam
Ghazwul dan akibatnya
Abdul azis rantissi
Ghazwul fikri

What's hot (20)

PPTX
غزو الفكر (Ghozwul Fikri)
PPTX
GHAZWUL FIKRI
PDF
12.12.2014 (rumi) menangani sikap ekstrim dalam melaksanakan jihad.doc
PDF
BUKU TANDA KEDATANGAN DAJJAL DI ERA MODERN
DOCX
Sejarah kebudayaan islam
PPTX
Ghazwul Fikri / Peperangan Pemikiran
PDF
Daulah islam
PDF
TRAGEDI KARBALA NAINAWA
PPT
Ghazwul fikri
PDF
Melemahnya Daulah Islam
PDF
SEJARAH AL-HUSAIN DAN TRAGEDI KARBALA
PDF
GHAZWUL FIKRI
PPTX
Materi kajian ghazwul fikri
PDF
Tragedi karbala 10_muharram
DOCX
Golongan Munafik (Akidah dan Akhlak)
PPTX
Ghozwul fikri
PPTX
Ppt hamzah
PDF
PDF
Rekonstruksi dan reunifikasi kekuatan dunia islam
PDF
Tsaqofah dan metode hizbut tahrir dalam mendirikan negara khilafah islamiyah
غزو الفكر (Ghozwul Fikri)
GHAZWUL FIKRI
12.12.2014 (rumi) menangani sikap ekstrim dalam melaksanakan jihad.doc
BUKU TANDA KEDATANGAN DAJJAL DI ERA MODERN
Sejarah kebudayaan islam
Ghazwul Fikri / Peperangan Pemikiran
Daulah islam
TRAGEDI KARBALA NAINAWA
Ghazwul fikri
Melemahnya Daulah Islam
SEJARAH AL-HUSAIN DAN TRAGEDI KARBALA
GHAZWUL FIKRI
Materi kajian ghazwul fikri
Tragedi karbala 10_muharram
Golongan Munafik (Akidah dan Akhlak)
Ghozwul fikri
Ppt hamzah
Rekonstruksi dan reunifikasi kekuatan dunia islam
Tsaqofah dan metode hizbut tahrir dalam mendirikan negara khilafah islamiyah
Ad

Similar to Islam, khilafah, dan hizbut tahrir dalam pandangan barat (2) (20)

PPT
Tantangan Umat Islam dan Kuasa Zionis.ppt
DOCX
gerakan kristianisasi
PDF
Detik detik hidupku hasan al banna
PDF
Detik detik hidupku hasan al banna
PPTX
Umat islam dan kuasa zionis
PDF
Peradaban Barat Melawan Islam
PDF
Nasionalisme itu Sampah
DOCX
Islam dalam krisis multidimensi
DOCX
Realita umat islam sekarang
PDF
Bulletin ARH Library News edisi 3 (15 Maret 2013)
PPTX
Obsesi#31 dekonstruksi islam
PPT
Propaganda dan gambarann Yahudi dunia.ppt
PPTX
Ghazwul_Fikri.pptx
DOC
STRATEGI BANGSA ARAB.doc
PPTX
(Sadn1013 h) kump 7
PDF
kepribadian_islam_i_syakhsyiyah_1_395_564_id_kitabtsaqofah_wordpress.pdf
PDF
Alat Penggaris Busur, Siku
PDF
studi_dasar_pemikiran_islam_dirasat_fil_fikri_islam_v2_kitabtsaqofah.pdf
PDF
Problematika Utama Umat Islam
DOCX
Barat lawan islam (Versi Terbaru)
Tantangan Umat Islam dan Kuasa Zionis.ppt
gerakan kristianisasi
Detik detik hidupku hasan al banna
Detik detik hidupku hasan al banna
Umat islam dan kuasa zionis
Peradaban Barat Melawan Islam
Nasionalisme itu Sampah
Islam dalam krisis multidimensi
Realita umat islam sekarang
Bulletin ARH Library News edisi 3 (15 Maret 2013)
Obsesi#31 dekonstruksi islam
Propaganda dan gambarann Yahudi dunia.ppt
Ghazwul_Fikri.pptx
STRATEGI BANGSA ARAB.doc
(Sadn1013 h) kump 7
kepribadian_islam_i_syakhsyiyah_1_395_564_id_kitabtsaqofah_wordpress.pdf
Alat Penggaris Busur, Siku
studi_dasar_pemikiran_islam_dirasat_fil_fikri_islam_v2_kitabtsaqofah.pdf
Problematika Utama Umat Islam
Barat lawan islam (Versi Terbaru)
Ad

More from FlamencoRizky (20)

PDF
Seputar pandangan manusia terhadap gharizah an nau’
PDF
Penegakan hukum makin suram
PDF
Kejahatan dipicu kebencian tiga pemuda muslim ditembak mati di as
PDF
Menggunakan Automatic Level
PDF
Perubahan harus menyentuh sistem
PDF
Pengantar [kegagalan revolusi timur tengah]
PDF
Pt freeport dimanjakan, rakyat dirugikan
PDF
Bukannya freeport dipidanakan malah dimudahkan, bukti tunduknya rezim jokowi ...
PDF
Indonesia negeri muslim yang terjual
PDF
Sikap seorang-muslim-ketika-melihat-kemungkaran
PDF
Kaum manula di barat kesepian saat natal
PDF
Refleksi akhir tahun peserta hip padati islamic center kota kendari
PDF
Kala penguasa menabrak fatwa
PDF
Kristen sendiri anggap natal tak sah
PDF
Sekelompok konspirator menjadikan perang melawan isis sebagai jalan untuk mem...
PDF
Pasukan khilafah utsmani berperang untuk gaza
PDF
Kekayaan laut melimpah, indonesia tak pantas punya utang
PDF
Asean free trade regime is cancer for the muslim ummah in southeast asia!
PDF
Refleksi akhir tahun 2014
PDF
Tetap kokoh menghadapi setiap makar yang mendistorsi khilafah atau melemahkan...
Seputar pandangan manusia terhadap gharizah an nau’
Penegakan hukum makin suram
Kejahatan dipicu kebencian tiga pemuda muslim ditembak mati di as
Menggunakan Automatic Level
Perubahan harus menyentuh sistem
Pengantar [kegagalan revolusi timur tengah]
Pt freeport dimanjakan, rakyat dirugikan
Bukannya freeport dipidanakan malah dimudahkan, bukti tunduknya rezim jokowi ...
Indonesia negeri muslim yang terjual
Sikap seorang-muslim-ketika-melihat-kemungkaran
Kaum manula di barat kesepian saat natal
Refleksi akhir tahun peserta hip padati islamic center kota kendari
Kala penguasa menabrak fatwa
Kristen sendiri anggap natal tak sah
Sekelompok konspirator menjadikan perang melawan isis sebagai jalan untuk mem...
Pasukan khilafah utsmani berperang untuk gaza
Kekayaan laut melimpah, indonesia tak pantas punya utang
Asean free trade regime is cancer for the muslim ummah in southeast asia!
Refleksi akhir tahun 2014
Tetap kokoh menghadapi setiap makar yang mendistorsi khilafah atau melemahkan...

Islam, khilafah, dan hizbut tahrir dalam pandangan barat (2)

  • 1. 7/4/2014 Hizbut Tahrir Indonesia » Blog Archive » Islam,Khilafah, dan Hizbut Tahrir Dalam Pandangan Barat (2) http://m.hizbut-tahrir.or.id/2009/09/07/islamkhilafah-dan-hizbut-tahrir-dalam-pandangan-barat-2/ 1/7 Islam,Khilafah, dan Hizbut Tahrir Dalam Pandangan Barat (2) September 7th, 2009 by farid ISLAM DI MATA BARAT Inilah sikap yang telah diputuskan dan telah ditetapkan sejak dahulu dalam pemikiran Barat dan akal para pemimpinnya. Sebuah sikap yang telah biasa dijalankan oleh orang-orang Barat dan para pengiktunya dengan penuh keyakinan dan kepuasan, dengan penuh keinginan, kesadaran, dan kesengajaan. Ini bukan perkara baru. Permusuhan terhadap kaum Muslim ini akan tetap selalu terpendam dan terus tumbuh mengakar di dalam relung jiwa kaum kafir semenjak Allah menuturkan karakter mereka di dalam Al-Quran; “Dan Sesungguhnya mereka telah membuat makar yang besar. Padahal di sisi Allah-lah (balasan) makar mereka itu. dan Sesungguhnya makar mereka itu (amat besar) sehingga gunung-gunung dapat lenyap karenanya.(TQS. Ibrahim: 46) Musuh-musuh itu telah dengan terang-terangan dalam permusuhan ini selam berabad-abad lamanya. Karenanya ketika tentara mereka mengenakan pakaian perangnya dan datang untuk menjajah negeri-negeri Islam, mereka berteriak dengan sekuat suaranya, “Ibuku, selesaikan-lah sembahyangmu…, jangan engkau menangis…, tetapi tersenyum dan berharaplah…., aku berangkat ke Tripoli… dengan penuh kegembiraan dan kesenangan… akan aku curahkan darahku untuk memusnahkan umat terlaknat…akan aku perangi agama Islam….aku akan berperang dengan sekuat tenaga demi menghapus al-Quran…”. Barat telah membangun hubungan dengan kita di atas satu dasar; bahwa, perang Salib masih terus berlangsung. Dengan demikian, permusuhan Barat terhadap dunia Arab dan Islam sesungguhnya adalah permsuhan agama dan hadharah (peradaban) yang selama ini telah mengakar di dalam jiwa kaum Barat dan para pendukungnya. Peperangan mereka atas kita itu akan terus berlangsung agar raksasa Islam (yang mereka hatairkan itu) tidak muncul kembali. Dalam bukunya, al-Islâm ‘alâ Muftaraq al-Thuruq, Muhammad Asad (Leopold Weiss) mengatakan, “Kebencian ini sungguh selalu memenuhi jiwa bangsa Barat tiap kali disebut kata Muslim. Hal ini telah merasuk ke dalam peribahasa-pribahasa mereka, sehingga hal ini telah tertancap kuat kedalam hati setiap orang Eropa, laki-laki maupun wanita. Dan yang lebih aneh lagi, semua ini masih terus hidup di dalam hati mereka meskipun telah berlangsung masa-masa pergantian (tabaddul) tsaqâfah (kultur dan peradaban). Setelah itu, perasaan keagamaan baru mulai memadam…Akan tetapi permusuhan terhadap Islam masih terus berlangsung…Selanjutnya, sikap meremehkan yang telah mentradisi itu mulai merasuk dalam bentuk faksionalis yang tidak rasional kedalam kajian-kajian ilmiah mereka. Sehingga,
  • 2. 7/4/2014 Hizbut Tahrir Indonesia » Blog Archive » Islam,Khilafah, dan Hizbut Tahrir Dalam Pandangan Barat (2) http://m.hizbut-tahrir.or.id/2009/09/07/islamkhilafah-dan-hizbut-tahrir-dalam-pandangan-barat-2/ 2/7 meremehkan Islam adalah merupakan bagian fundamental dalam pemikiran Eropa”. Ini-lah yang muncul dari lisan mereka. Padahal, apa yang tersimpan di dalam dada mereka jauh lebih besar (wamâ tukhfî shudûruhum akbar). Samuel Zwimmer, ketua organisasi missionaris dalam sebuah konfrensi kaum missionaris di al-Qusd yang diselenggarakan pada tahun 1935 M, mengatakan “Tugas kaum missionaris yang ditekankan kepada kalian oleh negara-negara Kristiani untuk dijalankan di negara-negara Muhammad (Islam. peny) sesungguhnya bukan memasukkan kaum Muslim ke dalam agama Kristen. Sebab, itu artinya memberikan petunjuk dan penghormatan kepada mereka. Akan tetapi, tugas kalian adalah mengeluarkan kaum Muslim dari Islam-nya, sehingga ia tidak memiliki hubungan lagi dengan Allah. Dengan demikian, mereka tidak akan ada lagi hubungan dengan akhlak yang menjadi tonggak berdirinya umat dalam kehidupannya. Karena itu, dengan aktifitas ini, kalian akan menjadi cikal-bakal terbukanya penjajahan di kerajaan-kerajaan Islam. Sebab, kalian telah mempersiapkan semua pikiran mereka untuk ikut serta berjalan di jalan yang kalian tempuh; yakni agar tidak kenal lagi dengan hubungannya dengan Allah dan tidak memiliki keinginan lagi untuk mengenalnya. Dengan demikian, kalian telah mengeluarkan kaum Muslim dari Islam, akan tetapi kalian tidak memasukkannya ke dalam agama Kristen (Masîhiyah). Dan pada saat itulah, lahir generasi Islam yang sesuai dengan apa yang diinginkan oleh kaum penjajah; tidak pernah memperhatikan hal-hal yang besar, gemar bersenang-senang, bermalas-malasan dan selalu ingin menuruti syahwatnya dengan berbagai cara, sehingga syahwat itulah yang menjadi tujuan dalam kehidupannya. Jadi, jika mereka belajar, tak lain adalah kerena syahwat, jika mereka mengumpulkan harta juga karena syahwat dan jika menempati posisi yang tinggi lagi-lagi dalam jalan syahwat, mereka menjadi orang- orang yang loyal untuk mengorbankan segalanya demi tercapainya syahwat. Wahai para missionaris, tugas kalian akan benar-benar sampurna jika kalian mampu melaksanakan semua ini”. Dalam sebuah artikelnnya yang dipublikasikan dalam surat kabar al-‘Âlam al-Islâmy al- Tabsyîriyah, Isaiah Bowman mengatakan, “Tidak pernah dijumpai sama sekali ada suatu bangsa Kristiani yang telah masuk ke dalam Islam kemudian kembali menjadi Nasrani. Jadi, Islam adalah satu-satunya bahaya yang menghadang keberlangsungan Zionisme dan Israel”. Seorang missionaris, Takaly, mengatakan, “Kita harus menggunakan al-Quran. Sebab, al- Quran adalah sebuah sejata yang paling ampuh yang ada di dalam Islam untuk melawan Islam itu sendiri, sehingga kita benar-benar mampu menghancurkan Islam. Kita harus menjelaskan kepada kaum Muslim bahwa sesungguhnya kebenaran yang ada di dalam al-Quran bukan perkara baru, sementara, perkara baru yang ada di dalam al-Quran sesungguhnya bukan perkara yang benar”. Seorang missionaris lain, William Gifford Palgrave mengatakan, “Kapan jika al-Quran dan kota Makkah telah tertutupi dari negeri-negeri Arab, ketika itulah kita akan dapat melihat bangsa Arab masuk ke dalam hadhârah (peradaban) Barat dan menjauah dari Muhammad dan
  • 3. 7/4/2014 Hizbut Tahrir Indonesia » Blog Archive » Islam,Khilafah, dan Hizbut Tahrir Dalam Pandangan Barat (2) http://m.hizbut-tahrir.or.id/2009/09/07/islamkhilafah-dan-hizbut-tahrir-dalam-pandangan-barat-2/ 3/7 kitabnya”. Lawrence Brown mengatakan, “Islam-lah sesungguhnya satu-satunya tembok pertahanan yang menghadang penjajahan Eropa”. Mureaux Berger dalam bukunya, al-Âlam al-‘Araby al-Mu’âshir, mengatakan, “Ketakutan kita terhadap bangsa Arab serta perhatian besar kita kepada umat Arab sesungguhnya tidak lahir akibat adanya sumber minyak yang melimpah di sana. Tetapi, karena Islam”. Gardner mengatakan, “Peperangan Salib sesungguhnya tidak untuk menyelamatkan al-Quds, akan tetapi untuk menghancurkan Islam”. Cardinal Port menegaskan, “Orang-orang Kristiani harus kerja sama dengan Yahudi untuk menghancurkan Islam yang membebaskan bumi suci (al-Ardh al-Muqaddasah). (Nasyrah al- Ta’âyusy al-Masybûh: Hal. 4) Raja Louis kesembilan, raja Prancis yang tawan di Dâr Ibn Luqmân di al-Manshurah, dalam sebuah dokumen yang tersimpan di Dâr al-Watsâ’iq al-Qaumiyah (Kantor Dokumen Nasional) Paris mengatakan, “Sesungguhnya tidak mungkin dapat mengalahkan kaum Muslim melalui peperangan. Akan tetapi, kita dapat mengalahkan mereka dengan melalui cara politik sebagai berikut: · Menyebarkan perpecahan diantara pemimpin kaum Muslim. Jika telah terjadi, dengan semaksimal mungkin harus dilakukan sebuah tindakan-tindakan yang akan menjadikan perpecahan itu semakin melebar. Sehingga hal ini menjadi faktor yang akan melemahkan kaum Muslim. · Mencegah berdirinya pemerintahan yang baik di negeri-negeri Islam dan Arab · Menghancurkan sistem kepemerintahan di negeri-negeri Islam dengan suap, kerusakan dan wanita. Sehingga pudarlah kaedah kehidupan mereka dari tujuan yang tingginya. · Menghalangi lahirnya sebuah tentara yang percaya akan kewajibannya terhadap tanah air dan yang rela berkorban demi ideologinya. · Berusaha menghalangi berdirinya persatuan Arab di wilayah Arab. · Berusaha mendirikan negara Barat di wilayah Arab yang membentang diantara Gaza selatan, Antioch Utara kemudian mengarah ke Timur dan membentang sampai ke Barat. Gibb (tokoh missionaris di Inggris) mengatakan, “Islam telah kehilangan dominasinya atas kehidupan sosial kaum Muslim. Sementara, wilayah kekuasaannya semakin menyempit sedikit demi sedikit hingga tinggal ritual-ritual yang amat sempit. Semua ini semakin beranjak sampurna tanpa adanya sebuah kesadaran sedikitpun. Perkembangan itu kini telah benar-
  • 4. 7/4/2014 Hizbut Tahrir Indonesia » Blog Archive » Islam,Khilafah, dan Hizbut Tahrir Dalam Pandangan Barat (2) http://m.hizbut-tahrir.or.id/2009/09/07/islamkhilafah-dan-hizbut-tahrir-dalam-pandangan-barat-2/ 4/7 benar jauh dan tidak mungkin akan kembali lagi. Akan tetapi, kesuksesan perkembangan ini sangat tergantung dengan para tokoh dan pemimpin kaum Muslim, terlebih para pemudanya. Semua itu tak lain adalah buah hasil kegiatan pendidikan dan tsaqafah libral”. Orang-orang Inggris menyebut serangan militer mereka atas al-Quds pada saat perang dunia pertama sebagai perang Salib. Patterson Schmidt, dalam bukunya, Hayât al-Masîh al- Sya’biyah, mengatakan, “Selama itu perang Salib selalu membawa kegagalan. Akan tetapi peristiwa besar telah terjadi setelah itu, yakni pada saat Inggris mengirimkan pasukan Salibnya yang kedelapan. Pada kali ini telah benar-benar berhasil. Serangan Allenby atas al-Quds pada saat perang dunia pertama adalah serangan pasukan Salib yang kedelapan sekaligus yang terakhir. Oleh sebab itu, surat kabar Inggris menyebarkan foto Allenby dan di bawahnya tertulis sebuah ungkapan Allenby pada saat menaklukkan al-Quds yang amat terkenal, “Pada hari ini- lah, perang Salib telah usai”. Berbagai surat kabar memberitakan bahwa ini bukan sikap Allenby saja, akan tetapi justru seluruh sikap politik Inggris. Surat kabar-surat kabar itu menulis, “Lloyd George, menteri luar negeri Inggris, di parlemen Inggris mengucapkan selamat kepada Jendral Allenby karena memperoleh kemenangan dalam akhir sebuah pertempuran dari perang Salib yang disebut oleh Lloyd George sebagai perang Salib yang kedelapan”. Orang-orang Prancis juga tidak asing lagi dengan perang Salib. Sebab, hakekat agama kufur adalah satu. Contohnya adalah Jendral Goro. Setelah mengalahkan pasukan Maysaloon di luar kota Damaskus, ia langsung pergi menuju pusara Shalahuddin al-Ayyubi di masjid jâmi’ al- Umawy dan menjejaknya dengan kakinya saraya mengatakan kepadanya, “Lihatlah, kami telah kembali wahai Shalahuddin!”. Gerakan Salib di Prancis ini dikuatkan oleh ungkapan Monsieur Beidou, menteri luar negeri Prancis, ketika dikunjungi oleh sejumlah anggota parlemen Prancis dan memintanya untuk membuat spesifikasi pertempuran yang terjadi di Marrakech. Monsieur mengatakan kepada mereka, “Itu adalah sebuah pertempuran antara Bulan Sabit dan Salib”. Orang-orang Yahudi yang terlaknat di setiap masa itu, pada saat pasukan Israel memasuki al- Quds pada tahun 1967 M, pasukan perang itu langsung berkerumun di sekitar Tembok Ratapan (al-hâith al-mabkâ) dan meneriakan bersama Moshe Dayan, “Ini-lah hari pembalasan hari pertempuran Khaibar…Duhai dendam Khaibar”. Israel telah mengeksploitasi Gerakan Salib Barat sehingga Barat mendukungnya dengan melakukan demonstrasi di Paris sebelum perang tahun 1967 M dengan membawa banyak spanduk. Jean-Paul Sartre ikut berada di bawah spanduk-spanduk itu. Pada spanduk-spanduk dan berbagai kotak sumbangan untuk Israel itu tertuliskan “Bunuh Kaum Muslim!”. Tentu saja semangat Pasukan Salib Barat menjadi berkobar-kobar. Masyarakat Prancis rela menyumbangkan sebanyak satu milyar Frank selama empat hari saja untuk mendukung dan
  • 5. 7/4/2014 Hizbut Tahrir Indonesia » Blog Archive » Islam,Khilafah, dan Hizbut Tahrir Dalam Pandangan Barat (2) http://m.hizbut-tahrir.or.id/2009/09/07/islamkhilafah-dan-hizbut-tahrir-dalam-pandangan-barat-2/ 5/7 memperkuat Zionisme yang terus menerus mengirim surat kepada Pasukan Salib Eropa di wilayah itu, yakni untuk memerangi Islam dan memberangus kaum Muslim. Dalam satu perkembangan, tak sekalipun tiupan kedengkian Pasukan Salib itu pernah mengalami perbedaan dalam rentang waktu yang amat panjang. Eugene Rostow, kepala bagian perencanaan pada kementerian luar negeri Amerika dan pembantu menteri luar negeri Amerika sekaligus penasehat presiden Johnson untuk urusan Timur Tengah sampai pada tahun 1967 M, mengatakan, “Kita harus mengetahui bahwa perbedaan yang ada diantara kita dan bangsa-bangsa Arab bukanlah perbedaan antara negara atau bangsa. Akan tetapi, merupakan perbedaan antara hadhârah (peradaban) Islam dan hadhârah (peradaban) Kristiani (Masîhiyah). Sebab, pertempuran antara Islam dan Kristen sesungguhnya terus berdarah-darah sejak abad pertengahan. Dan pertempuran itu, masih terus berlangsung hingga kini dengan bentuknya yang berbeda-beda. Sejak satu setengah abad yang lalu, Islam telah tunduk di bawah kekuasaan Barat. Sementara, warisan Islam telah tunduk pada warisan Kristiani”. Eugene Rostow melanjutkan, “Situasi sejarah yang ada semakin menguatkan bahwa Amerika adalah merupakan bagian penyempurna dunia Barat; baik dalam filsafat, akidah maupun dalam sistemnya. Hal inilah yang menjadikan Amerika berdiri memusuhi dunia Timur Islam beserta filasfat dan akidah yang terujud di dalam Islam. Amerika tidak mungkin kecuali harus berdiri pada barisan yang memusuhi Islam dan bersama-sama dengan dunia Barat dan negara Zionis. Sebab, jika Amerika melakukan sebaliknya, itu artinya Amerika telah mengingkari bahasa, filsafat, tsaqafah dan lembaga-lembanganya”. Rostow menjelaskan dan menegaskan bahwa tujuan penjajahan di Timur Tengah tak lain adalah menghancurkan hadhârah (peradaban) Islam. Sementara itu, berdirinya negara Israel adalah merupakan satu bagian dari rancangan-rancangan yang ada. Hal itu tidak lain adalah untuk meneruskan pertempuran Salib. Willy Claes, Sekjen NATO pada awal tahun sembilan puluhan abad yang lalu, mengatakan, “Telah tiba saatnya bagi kita untuk melepaskan segala macam perbedaan dan permusuhan di masa lalu. Dan saat kita menghadapi musuh hakiki kita semua, itulah Islam!”. Jean Calvin, pemimpin tertinggi pasukan persatuan NATO pada tahun 1994 M, mengatakan, “Kita telah beruntung pada saat perang dingin. Dan kita kini kembali lagi setelah tujuh puluh tahun dari pertempuran yang kecil menuju sebuah arena pertempuran yang telah berkobar sejak seribu tiga ratus tahun yang lalu. Itulah sebuah petempuran langsung yang amat besar melawan Islam”. Pemimpin redaksi surat kabar Times dalam sebuah bukunya, Safar Âsiyâ, memberikan nasehat kepada pemerintah Amerika agar membuat kedikatatoran militer di negeri-negeri Islam untuk menghalangi kembalinya Islam yang akan memimpin kaum Muslim, sehingga mereka akan mampu mengalahkan Barat, hadhârah (peradaban) dan penjajahannya”. Sementara Kissinger, mantan menteri luar negeri Amerika yang sebelumnya dan sekaligus sebagai salah satu teoritisi politik strategi keturunan Yahudi, mengatakan, “Sesungguhnya
  • 6. 7/4/2014 Hizbut Tahrir Indonesia » Blog Archive » Islam,Khilafah, dan Hizbut Tahrir Dalam Pandangan Barat (2) http://m.hizbut-tahrir.or.id/2009/09/07/islamkhilafah-dan-hizbut-tahrir-dalam-pandangan-barat-2/ 6/7 musuh baru yang harus dihadapi oleh Barat adalah dunia Arab Islam, sebagai sebuah dunia yang menjadi musuh baru bagi Barat”. Nixon, mantan presiden Amerika , sekaligus sebgai salah satu ahli strategi Amerika, dalam bukunya, al-Furshah al-Sânihah, mengatakan, “Islam bukanlah agama semata. Akan tetapi, ia merupakan dasar bagi sebuah hadhârah (peradaban) yang besar”. Dia juga mengatakan, “Islam dan Barat adalah dua hal yang bertentangan. Dalam padangan Islam dunia terbagi menjadi dua; Dâr al-Islâm dan Dâr al-Harb, dimana yang pertama harus mengalahkan yang kedua”. Terkait kaum Fundamentalis, Nixon mengatakan, “Mereka adalah orang-orang yang bertekad bulat untuk mengembalikan hadhârah (peradaban) Islam dengan cara membangkitkan masa lalu. Mereka juga menyerukan penerapan syari’at Islam dan menyerukan bahwa Islam adalah agama dan negara. Akan tetapi, meskipun mereka melihat masa lalu, mereka sesungguhnya menjadikannya sebagai petunjuk menuju masa depan”. Dalam bukunya, Shidâm al-Hadharât: ‘I’âdat Shun’ al-Nizhâm al-‘âlamy, Samuel Huntington, mengatakan, “Hubungan antara Islam dan Kristiani biasanya ibarat badai. Keduanya adalah perkara yang berbeda satu sama lain. Pertempuran abad ke dua puluh antara Demokrasi Libral dan Marxism-Leninism sesungguhnya hanya fenomena dangkal yang akan sirna ketika dibandingkan dengan hubungan pertempuran yang terus berlangsung dan mendalam antara Islam dan Kristiani (Masihiyah)”. Samuel juga mengatakan, “Islam adalah satu-satunya haadharah (peradaban) yang membuat keberlangsungan Barat berada dalam keraguan. Hal itu paling tidak telah dua kali dilakukan”. Akan kaitannya dengan faktor-faktor yang menyebabkan pertempuran antara Islam dan Barat di masa mendatang Samuel menyebutkan lima faktor: · Pertumbuhan penduduk dunia Islam menggantikan jumlah yang amat besar dari para pemuda pengangguran dan tamak yang direkrut menjadi tentara untuk urusan-urusan Islam. · Kebangkitan Islam telah memberikan kepercayaan (positifisme) baru bagi kaum Muslim pada sifat dasar dan kemampuan hadhârah (peradaban) mereka serta nilai-nilai khas mereka dibandingkan dengan hadharah dan nilai-nilai bagi Barat. · Usaha Barat penjajah yang terus menerus menyebarkan nilai-nilai dan organisai-organisaniya, serta campur-tangan mereka di dalam pergolakan-pergolakan yang terjadi di dunia Islam telah menyebabkan kekesalan hati yang amat dalam pada diri kaum Muslim. · Runtuhnya Sosialisme telah melenyapkan musuh bersama bagi Barat dan Islam. Sehingga, tinggal keduanya (Islam dan Barat) yang menjadi musuh yang akan membahayakan satu sama lain. · Gesekan (friksi) dan percampuran yang terus bertambah antara kaum Muslim dan Barat akan membangkitkan sensifitas-identitas khusunya pada masing-masing pihak. Bagaimana tidak, satu sama lain saling berbeda.
  • 7. 7/4/2014 Hizbut Tahrir Indonesia » Blog Archive » Islam,Khilafah, dan Hizbut Tahrir Dalam Pandangan Barat (2) http://m.hizbut-tahrir.or.id/2009/09/07/islamkhilafah-dan-hizbut-tahrir-dalam-pandangan-barat-2/ 7/7 Inilah lima faktor-faktor terpenting bagi terjadinya pertempuran antara Barat dan Islam dan terus akan berjalan kedepan menuju sebuah pertempuran baru. Pada 16/12/2008 M, Bush tiba di Afganistan dalam kunjungan terakhirnya kepada sekutunya, Karzay, setelah mengunjungi Iraq yang menyebabkan dirinya mendapat lemparan sepatu yang menghinakan itu. Di antara yang ia katakan –pada waktu itu, “Saya ingin berterima kasih kepada presiden Karzay dan ingin menyampaikan kepada rakyat Afganistan bahwa Amerika Serikat (AS) mendukung mereka dan terus akan mendukung mereka dalam perjuangan yang amat panjang dalam memerangi terorisme dengan pertimbangan bahwa pertempuran keyakinan memang memakan waktu yang amat panjang”. Inilah setetes dari lautan penjelasan yang akan mengungkap apa yang tersembunyi di balik jiwa-jiwa kaum Barat yang kotor lagi pendengki itu. (sumber : majalah alwaie Arab edisi Khusus) Baca juga : 1. Islam, Khilafah, dan Hizbut Tahrir Dalam Pandangan Barat (1) 2. Islam,Khilafah, dan Hizbut Tahrir Dalam Pandangan Barat (3) 3. Khilafah Dalam Pandangan Barat 4. Hizbut Tahrir: Setiap Rekonsiliasi Yang Tidak Berdasarkan Islam Akan Terbelenggu Dalam Proyek-Proyek Pendudukan Dan Barat 5. Hizbut Tahrir Seru Deklarasikan Khilafah Islam Dari Mesir