SlideShare a Scribd company logo
z
JUNAL PEMBELAJARAN MODUL 3
PEMBELAJARAN MENDALAM DAN
ASESMEN
” Makna, Urgensi dan Strategi Internalisasi
Pendidikan Nilai dalam Kerangka Pendidikan
Nasional”
NAMA : Sri Lestari,S.Pd
NIM : A951248578
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
PENDIDIKAN PROFESI GURU
PPG GURU TERTENTU PILOTING I
2025
z
Nilai-Nilai Dasar dalam Pendidikan
Nilai-nilai dasar dalam pendidikan merupakan fondasi
utama yang harus ditanamkan sejak dini untuk
membentuk karakter dan jati diri peserta didik. Dalam
konteks pendidikan nasional, nilai-nilai ini mencakup
religiusitas, kejujuran, tanggung jawab,
kedisiplinan, toleransi, gotong royong, cinta tanah
air, kerja keras, dan rasa hormat kepada orang lain.
Nilai-nilai tersebut tidak hanya bertujuan membentuk
siswa yang cerdas secara intelektual, tetapi juga
berkepribadian luhur dan bermoral tinggi. Pendidikan
nilai tidak terlepas dari Pancasila sebagai dasar
negara, yang menjiwai seluruh proses pendidikan di
Indonesia. Oleh karena itu, nilai-nilai dasar ini perlu
diintegrasikan dalam semua mata pelajaran, kegiatan
sekolah, dan interaksi sosial di lingkungan pendidikan.
z
Tujuan Kebiasaan Anak Indonesia Hebat
Tujuan dari pembentukan kebiasaan anak Indonesia
hebat adalah untuk menciptakan generasi yang
berintegritas, berdaya saing, dan berkarakter
kuat, yang siap menghadapi tantangan zaman
global. Anak Indonesia hebat adalah anak yang
mampu berpikir kritis, memiliki empati, bersikap
inklusif, dan mampu mengambil keputusan
berdasarkan nilai-nilai moral dan sosial yang kuat.
Melalui penanaman kebiasaan positif, seperti disiplin
waktu, membaca, menghargai perbedaan, serta cinta
lingkungan dan budaya bangsa, pendidikan nilai
diarahkan untuk membentuk kebiasaan baik yang
tertanam dalam perilaku sehari-hari. Tujuan akhirnya
adalah membentuk warga negara yang bukan hanya
cakap secara akademik, tetapi juga bertanggung
jawab sosial dan memiliki semangat kebangsaan.
z
Peran Guru dalam Pendidikan Nilai
Guru memegang peranan sentral dalam proses
internalisasi nilai dalam pendidikan. Guru bukan
hanya sebagai penyampai ilmu pengetahuan,
tetapi juga sebagai teladan nilai (role model)
bagi peserta didik. Melalui sikap, perilaku, dan
interaksi sehari-hari, guru memberikan contoh
konkret dari nilai-nilai seperti kejujuran, kerja
sama, dan tanggung jawab. Selain itu, guru juga
bertugas menciptakan suasana kelas yang
kondusif untuk pembentukan karakter,
menyisipkan nilai-nilai dalam proses
pembelajaran, dan mendorong refleksi diri siswa
terhadap tindakan mereka. Guru juga berperan
sebagai fasilitator yang mendorong siswa untuk
menginternalisasi nilai melalui diskusi, studi
kasus, proyek sosial, dan kegiatan kolaboratif
yang mengembangkan kepekaan sosial dan
moral.
z
Cara Guru Mendidik secara Konseptual
Mendidik secara konseptual berarti guru tidak
hanya memberikan nilai-nilai sebagai hafalan,
tetapi mengaitkannya dengan pengalaman nyata,
refleksi kritis, dan pembelajaran kontekstual.
Guru dapat menerapkan metode pembelajaran
berbasis nilai seperti studi kasus, diskusi kelompok,
proyek sosial, simulasi, dan experiential learning
agar siswa memahami makna nilai dalam
kehidupan sehari-hari. Misalnya, nilai kejujuran
tidak hanya diajarkan secara teoritis, tetapi juga
dipraktikkan melalui kegiatan evaluasi diri,
pelaporan tugas yang jujur, dan permainan peran.
Pembelajaran yang konseptual memungkinkan
siswa memahami, merasakan, dan menerapkan
nilai-nilai tersebut dalam kehidupan nyata, bukan
sekadar menghafalnya.
z
Kesimpulan
 Pendidikan nilai merupakan inti dari
pembangunan karakter dalam sistem pendidikan
nasional. Nilai-nilai dasar seperti kejujuran,
tanggung jawab, dan toleransi harus ditanamkan
sejak dini untuk membentuk anak Indonesia
hebat yang berakhlak dan berdaya saing. Guru
memegang peran penting sebagai teladan dan
pendidik nilai, serta harus mampu menerapkan
pendekatan pembelajaran yang konseptual agar
siswa dapat menginternalisasi nilai secara
menyeluruh. Oleh karena itu, strategi
internalisasi nilai harus dilakukan secara
terstruktur dan berkelanjutan, agar peserta didik
tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga
utuh secara moral dan sosial.
z
Umpan Balik dari siswa dan guru
1. Umpan Balik dari Siswa
 Saya jadi lebih paham arti penting kejujuran, tanggung jawab, dan menghormati teman setelah
guru menjelaskan nilai-nilai itu dengan cerita nyata dan kegiatan kelompok.
 Guru saya selalu datang tepat waktu dan tidak pernah marah-marah. Saya jadi merasa harus
meniru sikap disiplin itu.
 Belajar nilai lewat diskusi dan simulasi membuat saya tidak bosan dan lebih mengerti cara
bersikap di dunia nyata.
2. Umpan Balik dari Guru
 Saya menyadari bahwa siswa lebih terpengaruh oleh tindakan saya daripada apa yang saya
katakan. Maka saya berusaha memberi contoh.
 Anak-anak sekarang banyak terpengaruh media sosial. Kita harus kreatif menyampaikan nilai
agar tetap relevan dan tidak menggurui.
 Pendidikan nilai tidak bisa hanya dilakukan di kelas. Semua guru dan lingkungan sekolah harus
mendukung budaya positif.
z
DOKUMENTASI

More Related Content

PDF
MURNI_201698545770_PENDIDIKAN NILAI.pdffss
PPTX
FILOSOFI PENDIDIKAN DAN PEIDIKAN NILAI.pptx
PDF
Agung Rimba Kurniawan_246101143800_Makna Urgensi dan Strategi Internalisasi P...
PPTX
Makna Urgensi dan Strategi Internalisasi Pendidikan Nilai dalam Kerangka Pend...
PDF
Silvia Puspitaning Pratama_2439323_Makna, Urgensi dan Strategi Internalisasi ...
PDF
Artikel_vfgPenguatan Profil Pancasila.pdf
PPT
JURNAL PEMBELAJARAN FALSAFAH PENDIDIKAN DAN PENDIDIKAN NILAI.ppt
PDF
FILOSOFI PENDIDIKAN DAN PENDIDIKAN NILAI.pdf
MURNI_201698545770_PENDIDIKAN NILAI.pdffss
FILOSOFI PENDIDIKAN DAN PEIDIKAN NILAI.pptx
Agung Rimba Kurniawan_246101143800_Makna Urgensi dan Strategi Internalisasi P...
Makna Urgensi dan Strategi Internalisasi Pendidikan Nilai dalam Kerangka Pend...
Silvia Puspitaning Pratama_2439323_Makna, Urgensi dan Strategi Internalisasi ...
Artikel_vfgPenguatan Profil Pancasila.pdf
JURNAL PEMBELAJARAN FALSAFAH PENDIDIKAN DAN PENDIDIKAN NILAI.ppt
FILOSOFI PENDIDIKAN DAN PENDIDIKAN NILAI.pdf

Similar to JURNAL PEMBELAJARAN 3.pptx hal yang sangat mudah (20)

PPTX
ppt contoh penyelesaian modul belajar mandiri
DOCX
Data bem unpatti
PDF
JURNAL 3 Urgensi Pendidikan Nilai oke oke
DOCX
MAKALAH STRATEGI INTERNALISASI NILAI DAN MORAL.docx
DOCX
PPTX
sumber-sumber nilai dalam pendidikan karakter
PPTX
Pendidikan nilai ki hadjar Dewantara ppt
PDF
CONTOH_Tugas Refleksi Modul Profesional.pdf
PDF
CONTOH_Tugas Refleksi Modul Profesional.pdf
PDF
CONTOH_Tugas Refleksi Modul Profesional.pdf
PDF
CONTOH_Tugas Refleksi Modul Profesional.pdf
PDF
Jurnal Pembelajaran Modul Ida laila- Pendidikan nilai.pdf
PDF
Simposium guru
DOCX
Modul 1335467797454321232435454545452.docx
PPTX
Internalisasi.pptx
DOCX
Guru berkarakter
PPT
Pembinaan kARAKTER. untuk siswa baru tingkat smpppt
PDF
Hidden curriculum
PPTX
Hidden curriculum
DOC
P kn perspektif pendidikan nilai fkip unlam
ppt contoh penyelesaian modul belajar mandiri
Data bem unpatti
JURNAL 3 Urgensi Pendidikan Nilai oke oke
MAKALAH STRATEGI INTERNALISASI NILAI DAN MORAL.docx
sumber-sumber nilai dalam pendidikan karakter
Pendidikan nilai ki hadjar Dewantara ppt
CONTOH_Tugas Refleksi Modul Profesional.pdf
CONTOH_Tugas Refleksi Modul Profesional.pdf
CONTOH_Tugas Refleksi Modul Profesional.pdf
CONTOH_Tugas Refleksi Modul Profesional.pdf
Jurnal Pembelajaran Modul Ida laila- Pendidikan nilai.pdf
Simposium guru
Modul 1335467797454321232435454545452.docx
Internalisasi.pptx
Guru berkarakter
Pembinaan kARAKTER. untuk siswa baru tingkat smpppt
Hidden curriculum
Hidden curriculum
P kn perspektif pendidikan nilai fkip unlam
Ad

Recently uploaded (20)

PDF
Industrial Higiene Pada tempat kerja sada
PDF
Pemahaman Operasional (ISO 14001_2015).
PPTX
Spesifikasi Umum 2018 - Penjelasan Semen.pptx
PDF
chapter 1 Smith and Van ness thermodynamics
PPTX
Praktik_Pengembangan_Perangkat_Lunak_yang_Aman.pptx
PPTX
Seminar Proposal Dual Fuel DANY IMAN SANTOSO.pptx
PPTX
585590334-INTAKE-AND-EXHAUST-SYSTEM-Ahmad-Aditya-S-W.pptx
PPTX
Kemanan Jaringan- untuk MT.pptxsdfdsfdsdf
PPTX
Faktor Kimia K3 pada tempat kerja asdasasda
PPTX
02 SEL ELEKTROKIMIA 1.pptx kimia fisika 1
PDF
Biru Abstrak Lucu Presentasi Tugas Kelompok_20250506_083557_0000.pdf
PPTX
7-presentasi-pk-metrologi-141030010022-conversion-gate01.pptx
PPTX
ANALISA HARGA SATUAN DIV 7 gabungan spek.pptx
PPT
PCM pekerjaan pembangunan Jembatan payahe
PPTX
Seminar Progres Internal 1 dual fuel.pptx
PPTX
Materi ITS September 2024 - UPDT K - 12.pptx
PPT
11111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111
PDF
Jual Echosounder Hi-Target HD Lite Brochure EN.pdf
PPT
Penanganan motor starter pada dunia otomotif
PPTX
4. Penyusunan Rancangan Kontrak _edit 2024-Parwanta1.pptx
Industrial Higiene Pada tempat kerja sada
Pemahaman Operasional (ISO 14001_2015).
Spesifikasi Umum 2018 - Penjelasan Semen.pptx
chapter 1 Smith and Van ness thermodynamics
Praktik_Pengembangan_Perangkat_Lunak_yang_Aman.pptx
Seminar Proposal Dual Fuel DANY IMAN SANTOSO.pptx
585590334-INTAKE-AND-EXHAUST-SYSTEM-Ahmad-Aditya-S-W.pptx
Kemanan Jaringan- untuk MT.pptxsdfdsfdsdf
Faktor Kimia K3 pada tempat kerja asdasasda
02 SEL ELEKTROKIMIA 1.pptx kimia fisika 1
Biru Abstrak Lucu Presentasi Tugas Kelompok_20250506_083557_0000.pdf
7-presentasi-pk-metrologi-141030010022-conversion-gate01.pptx
ANALISA HARGA SATUAN DIV 7 gabungan spek.pptx
PCM pekerjaan pembangunan Jembatan payahe
Seminar Progres Internal 1 dual fuel.pptx
Materi ITS September 2024 - UPDT K - 12.pptx
11111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111
Jual Echosounder Hi-Target HD Lite Brochure EN.pdf
Penanganan motor starter pada dunia otomotif
4. Penyusunan Rancangan Kontrak _edit 2024-Parwanta1.pptx
Ad

JURNAL PEMBELAJARAN 3.pptx hal yang sangat mudah

  • 1. z JUNAL PEMBELAJARAN MODUL 3 PEMBELAJARAN MENDALAM DAN ASESMEN ” Makna, Urgensi dan Strategi Internalisasi Pendidikan Nilai dalam Kerangka Pendidikan Nasional” NAMA : Sri Lestari,S.Pd NIM : A951248578 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA PENDIDIKAN PROFESI GURU PPG GURU TERTENTU PILOTING I 2025
  • 2. z Nilai-Nilai Dasar dalam Pendidikan Nilai-nilai dasar dalam pendidikan merupakan fondasi utama yang harus ditanamkan sejak dini untuk membentuk karakter dan jati diri peserta didik. Dalam konteks pendidikan nasional, nilai-nilai ini mencakup religiusitas, kejujuran, tanggung jawab, kedisiplinan, toleransi, gotong royong, cinta tanah air, kerja keras, dan rasa hormat kepada orang lain. Nilai-nilai tersebut tidak hanya bertujuan membentuk siswa yang cerdas secara intelektual, tetapi juga berkepribadian luhur dan bermoral tinggi. Pendidikan nilai tidak terlepas dari Pancasila sebagai dasar negara, yang menjiwai seluruh proses pendidikan di Indonesia. Oleh karena itu, nilai-nilai dasar ini perlu diintegrasikan dalam semua mata pelajaran, kegiatan sekolah, dan interaksi sosial di lingkungan pendidikan.
  • 3. z Tujuan Kebiasaan Anak Indonesia Hebat Tujuan dari pembentukan kebiasaan anak Indonesia hebat adalah untuk menciptakan generasi yang berintegritas, berdaya saing, dan berkarakter kuat, yang siap menghadapi tantangan zaman global. Anak Indonesia hebat adalah anak yang mampu berpikir kritis, memiliki empati, bersikap inklusif, dan mampu mengambil keputusan berdasarkan nilai-nilai moral dan sosial yang kuat. Melalui penanaman kebiasaan positif, seperti disiplin waktu, membaca, menghargai perbedaan, serta cinta lingkungan dan budaya bangsa, pendidikan nilai diarahkan untuk membentuk kebiasaan baik yang tertanam dalam perilaku sehari-hari. Tujuan akhirnya adalah membentuk warga negara yang bukan hanya cakap secara akademik, tetapi juga bertanggung jawab sosial dan memiliki semangat kebangsaan.
  • 4. z Peran Guru dalam Pendidikan Nilai Guru memegang peranan sentral dalam proses internalisasi nilai dalam pendidikan. Guru bukan hanya sebagai penyampai ilmu pengetahuan, tetapi juga sebagai teladan nilai (role model) bagi peserta didik. Melalui sikap, perilaku, dan interaksi sehari-hari, guru memberikan contoh konkret dari nilai-nilai seperti kejujuran, kerja sama, dan tanggung jawab. Selain itu, guru juga bertugas menciptakan suasana kelas yang kondusif untuk pembentukan karakter, menyisipkan nilai-nilai dalam proses pembelajaran, dan mendorong refleksi diri siswa terhadap tindakan mereka. Guru juga berperan sebagai fasilitator yang mendorong siswa untuk menginternalisasi nilai melalui diskusi, studi kasus, proyek sosial, dan kegiatan kolaboratif yang mengembangkan kepekaan sosial dan moral.
  • 5. z Cara Guru Mendidik secara Konseptual Mendidik secara konseptual berarti guru tidak hanya memberikan nilai-nilai sebagai hafalan, tetapi mengaitkannya dengan pengalaman nyata, refleksi kritis, dan pembelajaran kontekstual. Guru dapat menerapkan metode pembelajaran berbasis nilai seperti studi kasus, diskusi kelompok, proyek sosial, simulasi, dan experiential learning agar siswa memahami makna nilai dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, nilai kejujuran tidak hanya diajarkan secara teoritis, tetapi juga dipraktikkan melalui kegiatan evaluasi diri, pelaporan tugas yang jujur, dan permainan peran. Pembelajaran yang konseptual memungkinkan siswa memahami, merasakan, dan menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan nyata, bukan sekadar menghafalnya.
  • 6. z Kesimpulan  Pendidikan nilai merupakan inti dari pembangunan karakter dalam sistem pendidikan nasional. Nilai-nilai dasar seperti kejujuran, tanggung jawab, dan toleransi harus ditanamkan sejak dini untuk membentuk anak Indonesia hebat yang berakhlak dan berdaya saing. Guru memegang peran penting sebagai teladan dan pendidik nilai, serta harus mampu menerapkan pendekatan pembelajaran yang konseptual agar siswa dapat menginternalisasi nilai secara menyeluruh. Oleh karena itu, strategi internalisasi nilai harus dilakukan secara terstruktur dan berkelanjutan, agar peserta didik tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga utuh secara moral dan sosial.
  • 7. z Umpan Balik dari siswa dan guru 1. Umpan Balik dari Siswa  Saya jadi lebih paham arti penting kejujuran, tanggung jawab, dan menghormati teman setelah guru menjelaskan nilai-nilai itu dengan cerita nyata dan kegiatan kelompok.  Guru saya selalu datang tepat waktu dan tidak pernah marah-marah. Saya jadi merasa harus meniru sikap disiplin itu.  Belajar nilai lewat diskusi dan simulasi membuat saya tidak bosan dan lebih mengerti cara bersikap di dunia nyata. 2. Umpan Balik dari Guru  Saya menyadari bahwa siswa lebih terpengaruh oleh tindakan saya daripada apa yang saya katakan. Maka saya berusaha memberi contoh.  Anak-anak sekarang banyak terpengaruh media sosial. Kita harus kreatif menyampaikan nilai agar tetap relevan dan tidak menggurui.  Pendidikan nilai tidak bisa hanya dilakukan di kelas. Semua guru dan lingkungan sekolah harus mendukung budaya positif.