KEBUTUHAN ELIMINASI
KEBUTUHAN DASAR MANUSIA
SEMESTER I
Oleh:
Ns. Ni Luh Cica Kusumadewi, S.Kep., M.Kes
Pengkajian Keperawatan
Anamnesa Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan
Laboratorium
Uji
Diagnostik
Anamnesa
Keluhan
Utama
Data Biografi
dan
Demografi
Riwayat
Kesehatan
Riwayat
Keluarga
Faktor yang
mempengaruhi
eleiminai
Obat-obatan
Anamnesa
Fokus pada pola dan kebisaan eliminasi bowel
 Kaji pola eliminasi ?? Frekuensi dan waktu/ harinya
 Kaji karakteristik feses ?? Skala bristol
 Identifikasi rutinitas apa saja yg diikuti untuk mempromosikan
eliminasi yang normal e.g minum air hangat atau makanan
⇢
tertentu
 Kaji adanya penggunaan laksaktif, enema di rumah??
 Kaji adanya bowel diversion dan statusnya ?? E.g colostomy,
ileostomy
Lanjutan
 Kaji adanya perubahan nafsu
makan
 Riwayat diet
 Kaji Intake cairan per harinya
 Riwayat pembedahana atau
penyakit GI tract
 Riwayat medikasi/pengobatan
 Kaji status emosional
 Kaji aktivitas / exercise
 Kaji adanya nyeri or discomfort
 Kaji sosial ekonomi
Pemeriksaan Fisik
INSPEKSI
Rektum. Pemeriksa daerah sekitar anus untuk lesi, perubahan
warna,peradangan, dan hemoroid
Pemeriksaan Normal Abnormal
Lihat integritas kulit. Kulit tidak cacat
Warna sama
Terdapat ruam atau lesi
Kulit berkilau menunjukkan
asites, edema
Lihat kontur abdomen dan
kesimetrisan.
Datar membulat(convex),
atau skapoid (concave).
Tidak ada pembesaran hati
atau limpa.
Kontur simetris.
Terdistensi
Ada pembesaran.
Asimetris, penonjolan sekitar
umbilukus, inguinal, atau
skar kemungkinan ada
hernia atatu tumur.
Amati pegerakan abdomen
berhubungan dg peristaltik.
Peristaltis terlihat pada
orang yang sangat kurus
Peristaltis yang tampak
pada orang normal
menunjukkan obstruksi usus.
AUSKULTASI
Pemeriksaan Normal Abnormal
Auskultasi bising usus,
gunakan diafragma
stetoskop. Memberikan
informasi pergerakan
cairan dan udara.
Terdengar setiap 5-10
detik, sekitar 5-35
x/menit.
•Hipoaktif, sangat lemah dan jarang
(1 x/menit), menunjukkan penurunanan
motilitas usus yang berhubungan
dengan ileus paralitik.
•Hiperaktif (setiap 3 detik)/
borborygmi. Menunjukkan
peningkatan motilitas berhubungan
dengan diare, obstruksi usus awal,
penggunaan laksatif.
•Ketiadaan bising usus (tidak
terdengar selama 3-5 menit)
menunjukkan penghentian motilitas
usus.
Asukultasi bunyi vaskular,
menggunakan bel
stetoskop, tempatkan
pada aorta, arteri renal,
arteri iliaka, dan arteri
femoral.
Dengarkan adanya bruit.
Tidak ada bruit. Bruit terdengar keras di area aorta,
memungkinkan aneurisma.
Bruit di area arteri renal atau iliaka.
PERKUSI
Pemeriksaan Normal Abnormal
Perkusi beberapa area di
tiap empat kuadran untuk
menentukan bunyi timpani
(gas pada usus dan perut)
dan tumpul (penurunan atau
ketiadaan resonan karena
massa dan ciran). Gunakan
pola sistematis: dimulai dari
kuadran kanan bawah,
kanan atas, kiri atas, dan kiri
bawah.
Timpani pada seluruh perut.
Tumpul terutama para hati
dan limpa atau kandung
kemih yang penuh.
Bunyi tumpul yang pada
area yang luas,
berhubungan dengan
keberadaan cairan atau
tumor.
PALPASI
Pemeriksaan Normal Abnormal
Palpasi ringan, untuk
mendeteksi massa, area
spasme muskular/ kekakuan,
dan area yang nyeri.
Palpasi dalam, untuk
menentukan ukuran dan
bentuk organ dan massa
abdomen.
Empuk(tenderness), abdomen
relax dan halus, tegangan
konsisten.
Tenderness dan hipersensitif.
Terdapat massa dangkal.
Tegangan meningkat pada
area tertertu.
1. Diagnosa Keperawatan
Konstipasi
Diare
Bowel Incontinence
Risiko gangguan kekurangan cairan
Risiko gangguan integritas kulit
Kurang pengetahuan
2. Penatalaksanaan Keperawatan
Tujuan: memulihkan dan mempertahankan pola
eliminasi yang baik dan mencegah komplikasi yang
dapat terjadi akibat gangguan eliminasi tersebut.
Modifikasi Gaya Hidup
1. Diet
2. Asupan cairan
3. Aktivitas/latihan
4. Tindakan Pencegahan
1. Diet
 Makanan tinggi serat (konstipasi)
 Makanan lunak, porsi sedikit tapi sering (diare)
 Batasi makanan yang menghasilkamn gas (kol,
buncis, bawang merah)
2. Asupan cairan
 Intake: 2000-3000 cc perhari (sesuai toleransi)
 Hindari: cairan yang terlalu hangat atau terlalu
dingin, kafein dan minuman berkarbonasi
3. Aktivitas/latihan
 Posisi terlentang : klien menguatkan otot abdomen
dengan menariknya kedalam menahannya selama 10
detik kemudian merelaksasikannya ini harus sebanyak 5
sampai 10 kali atau tergantung pada kesehatan klien.
 Posisi terlentang : kontraksikan otot paha dan tahan
selama 10 detik, ulangi latihan 5-10 kali, 4 kali sehari,
ini membantu klien yang tirah baring mendapatkan
kekuatan otot paha, sehingga defekasi normal.
 Ajarkan teknik massage abdoment, valsalva maneuver,
napas dalam
4. Tindakan Pencegahan:
Management stres
Hindari kebiasaan minum alkohol dan merokok
Diskusikan kebiasaan defekasi
Modifikasi lingkungan
Jaga privasi klien
Ajarkan posisi BAB yang baik
Monitor integritas kulit
Monitor vital sign dan tanda-tanda dehidrasi
Kompres panas dan dingin jika nyeri
Opioid Konstipasi
Opioid dapat meningkatkan tonus otot polos dan
menurunkan motilitas dari saluran gastrointestinal. Opioid juga
menghilangkan kontraksi peristaltic propulsive pada usus halus
dan besar, dan menghambat masuknya isi lambung ke dalam
duodenum.
Adjavu
 Medikasi yang dikemabngakan memiliki kemampuan untuk
meredakan nyeri.
 Contohnya: antidepresan, antiansietas.
 Antidepresan jenis trycyclic antidepressant (TCAs) seperti
amitriptyline (Elavil).
 Memblok serotonin dan epinefrin.
 TCA dapat diberikan sebelum tidur.
Laksatif
Laksatif yaitu obat pencahar yang dapat melunakan dan
mencairkan feses. Laksatif dikontraindikasikan pada pasien yang
mengalami nyeri abdomen, mual, kram, dan kolik yang tidak
terdiagnosis.
Klasifikasi Contoh Kerja Pendidikan pasien
Bulk
forming
(pembentuk
massa)
Psyllium
hydrophilic
mucilloid
(Metamucil)
Derivate polisida dari
selulosa bergabung
dengan cairan usus
mengembangkan dan
merangsang peristaltic.
Gunakan dengan 240 cc air.
Laporkan jika terjadi distensi
abdomen dan flatus yang
abnormal.
Preparat
salin
Magnesium
hidroksida
Mengubah konsistensi
feses dengan mendorong
air kedalam usus dengan
osmosis dan merangsang
peristaltic. Terjadi dalam
2 jam.
Laksatif magnesium tidak
boleh digunakan pada pasien
insufisiensi ginjal. Tidak dapat
digunakan untuk jangka
panjang karena bersifat toksik.
Klasifikasi Contoh Kerja Pendidikan Pasien
Lubrikan Minyak
mineral
Hidrokarbon yang tidak dapat
di absorpsi melunakan feses
dengan melumasi mukosa.
Terjadi dalam 6-8 jam.
Tidak digunakan bersamaan
dengan makanan karena minyak
mineral dapat merusak absrospsi
vitamin dan memperlambat
pengosongan lambung.
Stimulant Bisakodil
(Dulcolax)
Mengiritasi epithelium kolon
dengan merangsang ujung
saraf sensorik dan
meningktakan sekresi
mukosa. Kerja terjadi dalam
6-8 jam.
Daoat menyebabkan
ketidakseimbangan elektrolit pada
lansia. Tablet harus ditelan tidak
dikunyah. Hindari susu atau
antasida dalam 1 jam penggunaan
obat karena salut enteric dapat
larut sebelum waktunya.
Klasifikasi Contoh Kerja Pendidikan Pasien
Pelunak feses Dioktil sodium
sulfosuksinat
(Colace).
Melunakan dan
memperlambat
pengeringan feses;
memungkinkan air
memasuki feses
Dapat digunakan
dengan aman oleh
pasien gangguan
fungsi jantung atau
anoreksia).
Preparat osmotic. Pollietilenglikon dan
elektrolit (Colyte)
Membersihkan kolon
dengan cepat dan
menimbulkan diare.
Memerlukan waktu
yang lama untuk
menggunakan dengan
aman karena preparat
ini produk volume
besar. Mual dan
kembung dapat
terjadi.
Enema
Enema adalah suatu larutan yang dimasukan melalui
rectum dan anus hingga ke usus besar. Enema bekerja untuk
mendistensi usus dan kadang untuk mengiritasi mukosa usus
sehingga meningkatkan peristaltic dan eksresi feses dan flatus.
Enema Pembersih
Enema pembersih digunakan untuk mengeluarkan feses selama
pembedahan, sebelum pemeriksaan diagnostic dan keadaan konstipasi atau
impaksi. Volume maksimum yang dianjurkan adalah (1) Bayi 150 - 250 ml, (2)
Toddler 250 – 350 ml, (3) Anak usia sekolah 300 – 500 ml, (4) Remaja 500 – 750
ml, (5) Dewasa 750 – 1000 ml.
Enema lainnya
Enema karminatif
• Diberikan terutama
untuk
mengeluarkan
flatus.
Enema retensi
• Memasukan minyak
atau obat kedalam
reklum dan kolon
sigmoid.
• Melembutkan feses
dan melubrikasi
rectum serta
saluran anus
sehingga
memungkinkan
pengeluaran feses.
Enema Aliran Balik
• Digunakan cairan
100-200 ml yang
dimasukan melalui
rectum dan kolon
sigmoid sehingga
menstimulasi
peristaltic.
• Proses ini diulang
sebanyak 5-6 kali
sampai flatus
dikeluarkan dan
distensi abdomen
berkurang.
Diare (pengobatan penyakit dasar)
Sumber infeksi
• Cacing/Helmintiasis
dengan oksamnikium,
metrifonat,
prazikuantel atau
niridazol.
• Parasit (protozoa)
dengan metronidazole
(flagyl), quinarkin,
furozolidone.
Pengembalian cairan
elektrolit
• Oralit
• BB x 25-35 ml
• Sodium 2-3
meq/100ml H2O/hari
• Pottasium 1-2
meq/100ml/hari
Invasive
Sphincteroplasty
Atrifical bowel
sphincter
Anomaly
sfingter
Sementara
Permanen
Stoma
Ileostomy
Open, Transparent bag
Perbedaan types of ileostomies
Permanent ileostomy
 end ileostomy
Temporary ileostomies
end ileostomy
loop ileostomy
Closed-end bag
Colostomy
Open-end bag
Perbedaan types of colostomies
Permanent colostomies
 sigmoid colostomy
Temporary colostomies
sigmoid colostomy a.m. Hartmann
loop transverse colostomy
divided transverse colostomy
Perawatan Stoma
 Menilai stoma, kaji warna ⇛ Warna normal adalah
pink / merah.
 Stoma berwarna ungu ⇛ mengindikasikan penurunan
sirkulasi ke stoma dan membutuhkan perhatian segera.
 Periksa area sekitar stoma untuk kerusakan kulit, lesi
atau iritasi.
 Catatan warna, bau, jumlah, dan konsistensi feses yg
diekskresikan melalui ostomy.
 Rekam lokasi stoma dalam catatan perawat Anda
KDM_Kebutuhan Eliminasi copy........pptx
Thank You
dinawa

More Related Content

DOCX
Konsep dasar peki
PPTX
PPT Kel. 3 Gerontik Yeti Oktarina universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
PPTX
ELIMINASI_FEKAL.pptx
PPTX
kebutuhan eliminasi fekal pada pasien di pelayanan kesehatan
PPTX
Dispepsia adalah suatu sindrom atau sekumpulan gejala yang mengakibatkan gang...
PPT
Merawat lansia dengan sembelit
PPTX
gerd-241031011958-1f7e403f (hjhjhj1).pptx
PDF
Pandua Asuhan Keperawatan (PAK) CA RECTI_Ummul..
Konsep dasar peki
PPT Kel. 3 Gerontik Yeti Oktarina universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
ELIMINASI_FEKAL.pptx
kebutuhan eliminasi fekal pada pasien di pelayanan kesehatan
Dispepsia adalah suatu sindrom atau sekumpulan gejala yang mengakibatkan gang...
Merawat lansia dengan sembelit
gerd-241031011958-1f7e403f (hjhjhj1).pptx
Pandua Asuhan Keperawatan (PAK) CA RECTI_Ummul..

Similar to KDM_Kebutuhan Eliminasi copy........pptx (20)

PPTX
kelainan pada Usus besar
PPT
Askep dispepsia 1
PPTX
Tatalaksana Keperawatan Dysphagia pada Lansia.pptx
PPTX
Antispasmodik
PPT
Eliminasi alvi (bab)
PPTX
Penyuluhan diare pharmabroo
PPTX
KONSEP DASAR KEBUTUHAN ELIMINASI FEKAL.pptx
PPTX
Abdominal Pain.pptx
PPTX
2048201088_Evi Deswita_FARMAKOLOGI_GI.pptx
PPTX
GERD dan maag cara mengatasi by anto.pptx
DOCX
PPTX
digestive systeme, materi sistem digesti
PPT
pbl 3b Nyeri uluhati
PPTX
Konsep dasar pemenuhan eliminasi fecal
PPTX
KDTK kelas XI KEBUTUHAN ELIMINASI manusia.pptx
PDF
Sembelit dan Kesulitan BAB pada Anak
PPTX
PPT
Dispepsia
PPTX
Sistem Pencernaan Manusia kelompok 1.pptx
DOCX
PEmbahasaan PBL Sistem Digestive Kelompok 2
 
kelainan pada Usus besar
Askep dispepsia 1
Tatalaksana Keperawatan Dysphagia pada Lansia.pptx
Antispasmodik
Eliminasi alvi (bab)
Penyuluhan diare pharmabroo
KONSEP DASAR KEBUTUHAN ELIMINASI FEKAL.pptx
Abdominal Pain.pptx
2048201088_Evi Deswita_FARMAKOLOGI_GI.pptx
GERD dan maag cara mengatasi by anto.pptx
digestive systeme, materi sistem digesti
pbl 3b Nyeri uluhati
Konsep dasar pemenuhan eliminasi fecal
KDTK kelas XI KEBUTUHAN ELIMINASI manusia.pptx
Sembelit dan Kesulitan BAB pada Anak
Dispepsia
Sistem Pencernaan Manusia kelompok 1.pptx
PEmbahasaan PBL Sistem Digestive Kelompok 2
 
Ad

More from icha582186 (20)

PDF
KEBUTUHAN ALAT BTCLS TERAKREDITASI FIKS.pdf
PDF
Jadwal BTCLS MST 119.................pdf
DOCX
Ruang dan Fasilitas BTCLS...........docx
PDF
KEBUTUHAN ALAT BTCLS TERAKREDITASI FIKS.pdf
PDF
Jadwal Pelatihan BTCLS MST 119........pdf
PPTX
Made Hedy Sanjaya........ (202261201013).pptx
PPTX
Perilaku Organisasi.................pptx
PPTX
5 Level of Preventif....................pptx
PPTX
Konsep Dasar Promkes................pptx
PPT
IMPLAN KOKLEA............................ppt
PPTX
Trend Isu Gangguan Persyarafan..........pptx
PPTX
Kebutuhan Dasar Manusia_ Pemenuhan Kebutuhan Oksigenasi.pptx
PPTX
SARAH-PUBLIC HEALTH.....................pptx
PPT
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
PPTX
Sistem Pelayanan Kesehatan..........pptx
PPTX
Sistem Pelayanan Kesehatan...........pptx
PPT
Pemeriksaan Fisik Kardiovaskuler......ppt
PPT
Sistematika Pemeriksaan Fisik...........ppt
PPTX
12. Pemeriksaan Laboratorium Darah Lengkap.pptx
PPTX
Model Perawatan Paliatif Care...........
KEBUTUHAN ALAT BTCLS TERAKREDITASI FIKS.pdf
Jadwal BTCLS MST 119.................pdf
Ruang dan Fasilitas BTCLS...........docx
KEBUTUHAN ALAT BTCLS TERAKREDITASI FIKS.pdf
Jadwal Pelatihan BTCLS MST 119........pdf
Made Hedy Sanjaya........ (202261201013).pptx
Perilaku Organisasi.................pptx
5 Level of Preventif....................pptx
Konsep Dasar Promkes................pptx
IMPLAN KOKLEA............................ppt
Trend Isu Gangguan Persyarafan..........pptx
Kebutuhan Dasar Manusia_ Pemenuhan Kebutuhan Oksigenasi.pptx
SARAH-PUBLIC HEALTH.....................pptx
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Sistem Pelayanan Kesehatan..........pptx
Sistem Pelayanan Kesehatan...........pptx
Pemeriksaan Fisik Kardiovaskuler......ppt
Sistematika Pemeriksaan Fisik...........ppt
12. Pemeriksaan Laboratorium Darah Lengkap.pptx
Model Perawatan Paliatif Care...........
Ad

Recently uploaded (20)

PPT
GBS gangguan pada sistem iimunitas tubuh
PPTX
Penyuluhan mengenai Asma Awam edit-1.pptx
PDF
Novel FLORENCE NIGHTINGALE Ibu Perawat Modern. Karya Ferizal BAPAK SASTRA KES...
PPTX
PRESENTASI TERKAIT ERGONOMI DIAREA BEKERJA
PDF
Novel Biografi Ibnu Sina. Karya Ferizal BAPAK SASTRA KESEHATAN INDONESIA
PDF
Novel Sejarah Lahirnya Puskesmas : Leimena, Soeharto, Siwabessy. KARYA FERIZA...
PPTX
laporan kasus SOPT (sindrom obstruksi pasca TBC) di Rumah Sakit
PPTX
21124036_Macam Mutasi Genghgghghhhhgggggh
PPTX
Paparan Penilaian Evaluasi Pelayanan Publik Tahun 2024
PPTX
APLIKASI FISIOLOooooGI OLAHRAGA 2020.pptx
PDF
Buku Asuhan Kebidanan pada Masa Nifas dan Menyusui
PDF
Novel Biografi Ibnu Sina. Karya Ferizal BAPAK SASTRA KESEHATAN INDONESIA
PDF
PENGUATAN JEJARING LAYANAN TB DI RS - MALANG 21052024.pdf
DOCX
modul Basic Trauma Cardiac Life Support.docx
PDF
NOVEL INSPIRASI AI INDONESIA : Hippocrates, Pierre Fauchard, Ottawa Charter 1...
PDF
Novel Dari Pencegahan Ilmiah Edward Jenner dan Louis Pasteur ke Pencegahan Be...
PPTX
LJ VN 16082025 Fix.pptx adalah laporan jaga
PDF
Novel Biografi Ibnu Sina. Karya Ferizal BAPAK SASTRA KESEHATAN INDONESIA
PDF
Novel Sejarah Lahirnya Puskesmas : Leimena, Soeharto, Siwabessy. KARYA FERIZA...
PDF
Novel Sejarah Lahirnya Puskesmas : Leimena, Soeharto, Siwabessy. KARYA FERIZA...
GBS gangguan pada sistem iimunitas tubuh
Penyuluhan mengenai Asma Awam edit-1.pptx
Novel FLORENCE NIGHTINGALE Ibu Perawat Modern. Karya Ferizal BAPAK SASTRA KES...
PRESENTASI TERKAIT ERGONOMI DIAREA BEKERJA
Novel Biografi Ibnu Sina. Karya Ferizal BAPAK SASTRA KESEHATAN INDONESIA
Novel Sejarah Lahirnya Puskesmas : Leimena, Soeharto, Siwabessy. KARYA FERIZA...
laporan kasus SOPT (sindrom obstruksi pasca TBC) di Rumah Sakit
21124036_Macam Mutasi Genghgghghhhhgggggh
Paparan Penilaian Evaluasi Pelayanan Publik Tahun 2024
APLIKASI FISIOLOooooGI OLAHRAGA 2020.pptx
Buku Asuhan Kebidanan pada Masa Nifas dan Menyusui
Novel Biografi Ibnu Sina. Karya Ferizal BAPAK SASTRA KESEHATAN INDONESIA
PENGUATAN JEJARING LAYANAN TB DI RS - MALANG 21052024.pdf
modul Basic Trauma Cardiac Life Support.docx
NOVEL INSPIRASI AI INDONESIA : Hippocrates, Pierre Fauchard, Ottawa Charter 1...
Novel Dari Pencegahan Ilmiah Edward Jenner dan Louis Pasteur ke Pencegahan Be...
LJ VN 16082025 Fix.pptx adalah laporan jaga
Novel Biografi Ibnu Sina. Karya Ferizal BAPAK SASTRA KESEHATAN INDONESIA
Novel Sejarah Lahirnya Puskesmas : Leimena, Soeharto, Siwabessy. KARYA FERIZA...
Novel Sejarah Lahirnya Puskesmas : Leimena, Soeharto, Siwabessy. KARYA FERIZA...

KDM_Kebutuhan Eliminasi copy........pptx

  • 1. KEBUTUHAN ELIMINASI KEBUTUHAN DASAR MANUSIA SEMESTER I Oleh: Ns. Ni Luh Cica Kusumadewi, S.Kep., M.Kes
  • 2. Pengkajian Keperawatan Anamnesa Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Laboratorium Uji Diagnostik
  • 4. Anamnesa Fokus pada pola dan kebisaan eliminasi bowel  Kaji pola eliminasi ?? Frekuensi dan waktu/ harinya  Kaji karakteristik feses ?? Skala bristol  Identifikasi rutinitas apa saja yg diikuti untuk mempromosikan eliminasi yang normal e.g minum air hangat atau makanan ⇢ tertentu  Kaji adanya penggunaan laksaktif, enema di rumah??  Kaji adanya bowel diversion dan statusnya ?? E.g colostomy, ileostomy
  • 5. Lanjutan  Kaji adanya perubahan nafsu makan  Riwayat diet  Kaji Intake cairan per harinya  Riwayat pembedahana atau penyakit GI tract  Riwayat medikasi/pengobatan  Kaji status emosional  Kaji aktivitas / exercise  Kaji adanya nyeri or discomfort  Kaji sosial ekonomi
  • 8. Rektum. Pemeriksa daerah sekitar anus untuk lesi, perubahan warna,peradangan, dan hemoroid Pemeriksaan Normal Abnormal Lihat integritas kulit. Kulit tidak cacat Warna sama Terdapat ruam atau lesi Kulit berkilau menunjukkan asites, edema Lihat kontur abdomen dan kesimetrisan. Datar membulat(convex), atau skapoid (concave). Tidak ada pembesaran hati atau limpa. Kontur simetris. Terdistensi Ada pembesaran. Asimetris, penonjolan sekitar umbilukus, inguinal, atau skar kemungkinan ada hernia atatu tumur. Amati pegerakan abdomen berhubungan dg peristaltik. Peristaltis terlihat pada orang yang sangat kurus Peristaltis yang tampak pada orang normal menunjukkan obstruksi usus.
  • 10. Pemeriksaan Normal Abnormal Auskultasi bising usus, gunakan diafragma stetoskop. Memberikan informasi pergerakan cairan dan udara. Terdengar setiap 5-10 detik, sekitar 5-35 x/menit. •Hipoaktif, sangat lemah dan jarang (1 x/menit), menunjukkan penurunanan motilitas usus yang berhubungan dengan ileus paralitik. •Hiperaktif (setiap 3 detik)/ borborygmi. Menunjukkan peningkatan motilitas berhubungan dengan diare, obstruksi usus awal, penggunaan laksatif. •Ketiadaan bising usus (tidak terdengar selama 3-5 menit) menunjukkan penghentian motilitas usus. Asukultasi bunyi vaskular, menggunakan bel stetoskop, tempatkan pada aorta, arteri renal, arteri iliaka, dan arteri femoral. Dengarkan adanya bruit. Tidak ada bruit. Bruit terdengar keras di area aorta, memungkinkan aneurisma. Bruit di area arteri renal atau iliaka.
  • 11. PERKUSI Pemeriksaan Normal Abnormal Perkusi beberapa area di tiap empat kuadran untuk menentukan bunyi timpani (gas pada usus dan perut) dan tumpul (penurunan atau ketiadaan resonan karena massa dan ciran). Gunakan pola sistematis: dimulai dari kuadran kanan bawah, kanan atas, kiri atas, dan kiri bawah. Timpani pada seluruh perut. Tumpul terutama para hati dan limpa atau kandung kemih yang penuh. Bunyi tumpul yang pada area yang luas, berhubungan dengan keberadaan cairan atau tumor.
  • 12. PALPASI Pemeriksaan Normal Abnormal Palpasi ringan, untuk mendeteksi massa, area spasme muskular/ kekakuan, dan area yang nyeri. Palpasi dalam, untuk menentukan ukuran dan bentuk organ dan massa abdomen. Empuk(tenderness), abdomen relax dan halus, tegangan konsisten. Tenderness dan hipersensitif. Terdapat massa dangkal. Tegangan meningkat pada area tertertu.
  • 13. 1. Diagnosa Keperawatan Konstipasi Diare Bowel Incontinence Risiko gangguan kekurangan cairan Risiko gangguan integritas kulit Kurang pengetahuan
  • 14. 2. Penatalaksanaan Keperawatan Tujuan: memulihkan dan mempertahankan pola eliminasi yang baik dan mencegah komplikasi yang dapat terjadi akibat gangguan eliminasi tersebut. Modifikasi Gaya Hidup 1. Diet 2. Asupan cairan 3. Aktivitas/latihan 4. Tindakan Pencegahan
  • 15. 1. Diet  Makanan tinggi serat (konstipasi)  Makanan lunak, porsi sedikit tapi sering (diare)  Batasi makanan yang menghasilkamn gas (kol, buncis, bawang merah) 2. Asupan cairan  Intake: 2000-3000 cc perhari (sesuai toleransi)  Hindari: cairan yang terlalu hangat atau terlalu dingin, kafein dan minuman berkarbonasi
  • 16. 3. Aktivitas/latihan  Posisi terlentang : klien menguatkan otot abdomen dengan menariknya kedalam menahannya selama 10 detik kemudian merelaksasikannya ini harus sebanyak 5 sampai 10 kali atau tergantung pada kesehatan klien.  Posisi terlentang : kontraksikan otot paha dan tahan selama 10 detik, ulangi latihan 5-10 kali, 4 kali sehari, ini membantu klien yang tirah baring mendapatkan kekuatan otot paha, sehingga defekasi normal.  Ajarkan teknik massage abdoment, valsalva maneuver, napas dalam
  • 17. 4. Tindakan Pencegahan: Management stres Hindari kebiasaan minum alkohol dan merokok Diskusikan kebiasaan defekasi Modifikasi lingkungan Jaga privasi klien Ajarkan posisi BAB yang baik Monitor integritas kulit Monitor vital sign dan tanda-tanda dehidrasi Kompres panas dan dingin jika nyeri
  • 18. Opioid Konstipasi Opioid dapat meningkatkan tonus otot polos dan menurunkan motilitas dari saluran gastrointestinal. Opioid juga menghilangkan kontraksi peristaltic propulsive pada usus halus dan besar, dan menghambat masuknya isi lambung ke dalam duodenum.
  • 19. Adjavu  Medikasi yang dikemabngakan memiliki kemampuan untuk meredakan nyeri.  Contohnya: antidepresan, antiansietas.  Antidepresan jenis trycyclic antidepressant (TCAs) seperti amitriptyline (Elavil).  Memblok serotonin dan epinefrin.  TCA dapat diberikan sebelum tidur.
  • 20. Laksatif Laksatif yaitu obat pencahar yang dapat melunakan dan mencairkan feses. Laksatif dikontraindikasikan pada pasien yang mengalami nyeri abdomen, mual, kram, dan kolik yang tidak terdiagnosis.
  • 21. Klasifikasi Contoh Kerja Pendidikan pasien Bulk forming (pembentuk massa) Psyllium hydrophilic mucilloid (Metamucil) Derivate polisida dari selulosa bergabung dengan cairan usus mengembangkan dan merangsang peristaltic. Gunakan dengan 240 cc air. Laporkan jika terjadi distensi abdomen dan flatus yang abnormal. Preparat salin Magnesium hidroksida Mengubah konsistensi feses dengan mendorong air kedalam usus dengan osmosis dan merangsang peristaltic. Terjadi dalam 2 jam. Laksatif magnesium tidak boleh digunakan pada pasien insufisiensi ginjal. Tidak dapat digunakan untuk jangka panjang karena bersifat toksik.
  • 22. Klasifikasi Contoh Kerja Pendidikan Pasien Lubrikan Minyak mineral Hidrokarbon yang tidak dapat di absorpsi melunakan feses dengan melumasi mukosa. Terjadi dalam 6-8 jam. Tidak digunakan bersamaan dengan makanan karena minyak mineral dapat merusak absrospsi vitamin dan memperlambat pengosongan lambung. Stimulant Bisakodil (Dulcolax) Mengiritasi epithelium kolon dengan merangsang ujung saraf sensorik dan meningktakan sekresi mukosa. Kerja terjadi dalam 6-8 jam. Daoat menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit pada lansia. Tablet harus ditelan tidak dikunyah. Hindari susu atau antasida dalam 1 jam penggunaan obat karena salut enteric dapat larut sebelum waktunya.
  • 23. Klasifikasi Contoh Kerja Pendidikan Pasien Pelunak feses Dioktil sodium sulfosuksinat (Colace). Melunakan dan memperlambat pengeringan feses; memungkinkan air memasuki feses Dapat digunakan dengan aman oleh pasien gangguan fungsi jantung atau anoreksia). Preparat osmotic. Pollietilenglikon dan elektrolit (Colyte) Membersihkan kolon dengan cepat dan menimbulkan diare. Memerlukan waktu yang lama untuk menggunakan dengan aman karena preparat ini produk volume besar. Mual dan kembung dapat terjadi.
  • 24. Enema Enema adalah suatu larutan yang dimasukan melalui rectum dan anus hingga ke usus besar. Enema bekerja untuk mendistensi usus dan kadang untuk mengiritasi mukosa usus sehingga meningkatkan peristaltic dan eksresi feses dan flatus.
  • 25. Enema Pembersih Enema pembersih digunakan untuk mengeluarkan feses selama pembedahan, sebelum pemeriksaan diagnostic dan keadaan konstipasi atau impaksi. Volume maksimum yang dianjurkan adalah (1) Bayi 150 - 250 ml, (2) Toddler 250 – 350 ml, (3) Anak usia sekolah 300 – 500 ml, (4) Remaja 500 – 750 ml, (5) Dewasa 750 – 1000 ml.
  • 26. Enema lainnya Enema karminatif • Diberikan terutama untuk mengeluarkan flatus. Enema retensi • Memasukan minyak atau obat kedalam reklum dan kolon sigmoid. • Melembutkan feses dan melubrikasi rectum serta saluran anus sehingga memungkinkan pengeluaran feses. Enema Aliran Balik • Digunakan cairan 100-200 ml yang dimasukan melalui rectum dan kolon sigmoid sehingga menstimulasi peristaltic. • Proses ini diulang sebanyak 5-6 kali sampai flatus dikeluarkan dan distensi abdomen berkurang.
  • 27. Diare (pengobatan penyakit dasar) Sumber infeksi • Cacing/Helmintiasis dengan oksamnikium, metrifonat, prazikuantel atau niridazol. • Parasit (protozoa) dengan metronidazole (flagyl), quinarkin, furozolidone. Pengembalian cairan elektrolit • Oralit • BB x 25-35 ml • Sodium 2-3 meq/100ml H2O/hari • Pottasium 1-2 meq/100ml/hari
  • 30. Perbedaan types of ileostomies Permanent ileostomy  end ileostomy Temporary ileostomies end ileostomy loop ileostomy
  • 32. Perbedaan types of colostomies Permanent colostomies  sigmoid colostomy Temporary colostomies sigmoid colostomy a.m. Hartmann loop transverse colostomy divided transverse colostomy
  • 33. Perawatan Stoma  Menilai stoma, kaji warna ⇛ Warna normal adalah pink / merah.  Stoma berwarna ungu ⇛ mengindikasikan penurunan sirkulasi ke stoma dan membutuhkan perhatian segera.  Periksa area sekitar stoma untuk kerusakan kulit, lesi atau iritasi.  Catatan warna, bau, jumlah, dan konsistensi feses yg diekskresikan melalui ostomy.  Rekam lokasi stoma dalam catatan perawat Anda

Editor's Notes

  • #4: pola kebiasaan eliminasi. Meliputi frekuensi dan waktu. Kaji adanya inkontinensia feses, konstipasi, diare Kaji dan deskripsikan karakteristik feses. Menetukan apakah feses biasanya cair (diare), atau berbentuk lunak, keras, kaji warna feses, dan adanya darah (contohnya kaji adanya hematokezia atau melena). Meminta klien untuk menggambarkan bentuk feses dan jumlah per harinya. Kaji apakah adanya penggunaan obat-obatan yang membantu elimansi klien seperti enema, obat pencahar, atau makanan tambahan dalam membant pergerakan kebiasaan sebelum eliminasi, serta kaji seberapa sering pasien menggunakannya Kaji adanya status pengalihan elimanasi usus,. Kaji apakah klien memiliki ostomy,nilai frekuensi drainase feses, karakter feses, tampilan dan kondisi stoma (warna, bengkak, dan iritasi), jenis perangkat pengumpulan feses yang digunakan, dan metode digunakan untuk mempertahankan fungsi ostomy tersebut
  • #5: pengkajian perubahan pola makan dan perubahan berat badan (jumlah kehilangan atau kenaikan). Jika perubahan berat badan ada,tanyakan apakah hal tersebut direncanakan (misalnya, berat hilang dengan diet) Riwayat Diet. Tentukan preferensi makanan klien untuk satu hari. Tentukan asupan buah-buahan, sayuran, sereal, dan roti dan waktu makan yang teratur atau tidak teratur. Deskripsi asupan cairan harian. Kaji termasuk jenis dan jumlah cairan. Kaji riwayat operasi atau penyakit yang mempengaruhi saluran pencernaan: Informasi ini membantu menjelaskan gejala, potensi untuk menjaga atau memulihkan pola eliminasi usus normal, dan apakah ada riwayat keluarga kanker GI. Riwayat pengobatan: Tanyakan apakah klien konsumsi obat (misalnya, obat pencahar, antasida, suplemen zat besi, dan analgesik) yang mengubah buang air besar atau karakteristik tinja. Serta tanyakan adanya riwayat alergi. Emosi klien secara signifikan mengubah dapat frekuensi buang air besar. Selama pengamatan penilaian emosi klien, nada suara, dan tingkah laku mengungkapkan perilaku yang signifikan yang menunjukkan stres.
  • #7: Jaundice: Liver disease. Redness: Inflammation. Cyanosis: Hypoxia. ¦ ¦ Skin color should be consistent with patient’s ethnicity. Color may be lighter on abdomen than on other areas of body because of lack of sun exposure. Skin color should be the same throughout the abdomen. Abdominal skin intact with no lesions or masses. Striae may be present. If new, should be pink; if old, white/silver. In a pregnant patient, striae and linea nigra may be present. Linea nigra ABNORMAL FINDINGS/RATIONALE Bluish discoloration around umbilicus (Cullen’s sign): Hemorrhagic pancreatitis or intraperitoneal bleeding. Discoloration of lower abdominal flanks and lower back (Grey-Turner’s sign): Pancreatitis or extraperitoneal bleeding. Bruises: Recent trauma. Pink-purple striae: Cushing’s syndrome. Spider angioma: Liver failure. Caput medusa (dilated veins that extend from the umbilicus): Liver failure Hernias (protrusion of abdominal organs through opening in abdominal wall): Caused by weakness of abdominal muscles. Seen as bulges that occur when patient bears down. Occur on old surgical incisions, around umbilicus, or in inguinal area. Epigastric or linea alba hernias occur when intestine protrudes through opening in midline of abdomen above umbilicus. Diastasis recti (separation of rectus abdominis muscle that occurs in linea alba): Occurs in pregnant women and newborns. Dermatomally distributed vesicular rash on lower rib cage in upper quadrants: Herpes zoster.
  • #9: HELPFUL HINT Listen over the ileocecal valve in the RLQ to the right of the umbilicus. This is normally a very active area connecting the small intestine to the large intestine. Auscultating the abdomen ABNORMAL FINDINGS/RATIONALE Bowel sounds more than 30 clicks (bowel sounds)/min: Hyperactive bowel sounds or hyperperistalsis. Causes include irritable bowel disease, bowel infection, early bowel obstruction, diarrhea, resolving paralytic ileus, or laxative use. Types of hyperperistalsis include: ¦ ¦ Borborygmi, which may be audible without a stethoscope and are characterized by a long stomach “gurgling.” Succussion splash, a loud sound like splashing water, is often heard without a stethoscope as the patient moves from side to side. It occurs when the abdomen is filled with air or fluid and indicates delayed gastric emptying from an obstruction or gastric dilatation. Bowel sounds less than 5 clicks/min but present: Hypoactive or hypoperistalsis. Causes include peritonitis, medications such as opioids, bowel obstruction, or postoperative occurrence. Absent bowel sounds are caused by late bowel obstruction, peritonitis, or paralytic ileus after surgery during which the bowel was manipulated
  • #11: xtremely high-pitched tympanic sounds: Distension. Extensive dullness: Organ enlargement or underlying mass.
  • #12: Involuntary guarding and rigidity: Peritonitis. Areas of tenderness: Indicates underlying problem. Masses: May indicate underlying tumor, enlarged uterus, feces-filled colon. Enlarged liver: May indicate cirrhosis, tumor, hepatitis. Enlarged spleen: May indicate malignancy, infection, trauma to spleen.
  • #30: Loop ileostomy is most often used for relief as it is an easy operation method and easy to put back.
  • #32: Sutures on the everted stoma will be removed app. 10 days post-op. The Ostomy is not sutured in the underlying layers