Dokumen tersebut membahas kebijakan nasional Indonesia dalam mitigasi perubahan iklim, termasuk target penurunan emisi, pelaksanaan kebijakan di tingkat nasional dan peran non-party stakeholders."
5. IPCC SR 1.5C
Posisi
• 1,0 oC sejak pra-industri
• Dengan tingkat ambisi
penurunan emisi GRK
yang ada, akan mencapai
1,5 oC tahun 2030-2050
Dampak di Asia Tenggara
• 1,5 oC:
Risiko kenaikan muka air laut,
peningkatan curah hujan,
peningkatan hujan lebat
• 1,5-2,0 oC:
Risiko kenaikan muka air laut,
peningkatan curah hujan,
peningkatan hujan lebat, produksi
pangan akan berkurang 1/3
6. 2012 : 1,453,957 Gg CO2e
(First BUR Indonesia, 2015)
2016 : 1,457,774 Gg CO2e
(Second BUR Indonesia, 2018)
2014 : 1,844,329 Gg CO2e
Third National Communication Indonesia, 2017
2000 : 1,377,982 Gg CO2e
2005 : 1,791,371 Gg CO2e
(Second National Communication Indonesia, 2010
7. KOMITMEN INDONESIA
Presiden RI Joko Widodo
COP21/CMP11, Paris-Perancis, 2015
Menteri LHK, High-level Signature Ceremony of the
Paris Agreement, New York–USA, 2016
Ratifikasi Paris Agreement (UU No. 16/2016)
dan the First NDC
9. UU no 6/1994
tentang
Pengesahan
Konvensi
Kerangka Kerja
PBB tentang
Perubahan
Iklim
Pre-2020 Post-2020: UU No. 16/2016
UU no 32/2009
tentang
Perlindungan
dan
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
Perpres
61/2011
Perpres
71/2011
Nationally Determined Contribution:
Mitigasi, Adaptasi, Transparency, Means of
Implementation
CTU (Clarity, Transparency,
Understanding)
TACCC (Transparency, Accuracy,
Completeness, Comparability,
Consistency)
Mitigasi
Adaptasi
Inventarisasi
GRK
Sistem Registri Nasional
Permen LHK
P.70/2017
Ttg Tata Cara
REDD+
Negara Annex I >< non Annex I UNFCCC
Tidak ada target global, target hanya negara Annex I
• Peningkatan suhu global < 2 oC, menuju < 1,5 oC
• Tujuan jangka panjang rendah emisi GRK
• Pasal khusus tentang REDD+
• Pasal khusus tentang Non-Party Stakeholders
Mitigasi
Adaptasi
Inventarisasi
GRK
Mitigasi
Inventarisasi
GRK
Permen LHK
P.71/2017
Ttg SRN
Permen LHK
P.72/2017
Ttg MRV
Permen LHK
P.73/2017
Ttg IGRK
10. AKSI MITIGASI UNTUK PENCAPAIAN
TARGET NDC
•Efisiensi Penggunaan Energi Final
•Pemanfaatan Clean Coal Technology -
CCT
•Produksi Listrik EBT
•Penggunaan bahan bakar nabati - BBN
(Mandatory B30) pada Sektor Transportasi
•Penambahan Jaringan Gas
•Penambahan Stasiun Pengisian Bahan
Bakar Gas - SPBG
Energi
HYDRO
ELECTRIC
NUCLEAR
OIL
COAL
BIOMASS
SOLAR
GEOTHERMAL
WIND TIDAL
•Penurunan deforestasi*
•Peningkatan penerapan prinsip
pengelolaan hutan berkelanjutan, baik di
hutan alam (penurunan degradasi)
maupun di hutan tanaman*.
•Rehabilitasi 12 juta ha lahan terdegradasi
pada tahun 2030
•Restorasi 2 juta ha gambut pada tahun
2030
Catatan: * berada di bawah skema REDD+
Kehutanan
•Penggunaan varietas rendah emisi di
lahan sawah
•Penerapan sistem pengairan sawah lebih
hemat air.
•Pemanfaatan limbah ternak untuk biogas.
•Perbaikan suplemen pakan.
Pertanian
•Pengelolaan limbah padat
•Pengelolaan limbah cair industri
•Pengeloaan limbah cair domestik
•Peningkatan penerapan landfill gas (LFG)
recovery dari 2010-2030 dalam
pengelolaan TPA.
•Peningkatan persentase pemanfaatan
sampah melalui pengomposan dan 3R
(kertas).
•Peningkatan persentase PLTSa/RDF
(Refuse Derived Fuel)
Limbah
•Industri semen melaksanakan aksi mitigasi
melalui pengurangan “clinker to cement
ratio” (blended cement)
•Peningkatan efisiensi industri amonia
melalui optimasi pemanfaatan gas bumi
(feedstock) dan CO2 recovery pada
primary reformer.
•Penambahan aksi mitigasi lainnya seperti
CO2 recovery, improvement process pada
smelter, dan pemanfaatan besi bekas
(scrap) pada industri besi dan baja serta
sisa klaim IPPU (PFCs) dari CDM
aluminum smelter.
IPPU
-industrial processes
and product use
12. PENETAPAN TARGET:
SEKILAS TENTANG INVENTARISASI GRK DAN BASELINE
Emisi GRK: lepasnya GRK
ke atmosfer pada suatu
area tertentu dalam jangka
waktu tertentu
= Faktor Emisi x Data Aktifitas
Mitigasi perubahan iklim adalah usaha
pengendalian untuk mengurangi risiko akibat
perubahan iklim melalui kegiatan yang dapat
mengurangi emisi GRK, meningkatkan serapan
karbon dan/atau konservasi cadangan karbon.
Baseline mitigasi adalah perkiraan tingkat emisi
dan proyeksi GRK dengan skenario tanpa
intervensi kebijakan dan/atau teknologi mitigasi
dari bidang-bidang yang telah diidentifikasi dalam
kurun waktu yang disepakati atau disebut juga
Business as Usual Baseline (BAU Baseline).
Metodologi: IPCC Guidelines
13. NDC Indonesia: Emisi Baseline
dan Target Penurunan Emisi
0.0
0.5
1.0
1.5
2.0
2.5
3.0
3.5
BAU BAU CM1 CM2
2010 2030
Emission
(Gt
CO2e)
Forestry
Agriculture
IPPU
Waste
15. PELAKSANAAN DI TINGKAT NASIONAL
20
The First NDC
SK MENLHK No.
679/2017
Road Map NDC
Sektoral
Enabling
Conditions
Laporan
Capaian
Alokasi Target
K/L– Pemda-Perusahaan
2019 2020 2021
2016-2017 2021
SRN
Updated
NDC
Target
nasional
penurunan
emisi GRK
tahun
2030
Rincian
Target per
2 tahun
setiap sub
sektor dan
aksi
mitigasinya
nasional
Update
Dokumen
NDC sesuai
Katowice
Climate
Package
• Identifikasi
gap
pendanaan
NDC ><
budget tagging
RPJMN 2020-
2024
• BPDLH
- Peraturan:
Rperpres
NEK
- BPDLH
16. Road Map menuju 2030
2021
2022
2024
2026
2028
2030
2020
Strategi Pelaksanaan
Pendanaan
Peningkatan Kapasitas
dan teknologi
2010
1,334 GtCO2e
0,834 GtCO2e
17. Baseline dan Target Penurunan Emisi GRK (NDC)
*Emisi dari sektor pertanian yang terkait dengan penggunaan lahan masuk ke sektor kehutanan. Yang masuk ke dalam sektor pertanian hanya yang terkait
dengan pengelolaan sawah (varietas rendah emisi, pengelolaan air), peternakan (limbah dan pakan), pembakaran biomass, pemupukan dan pengapuran.
Keberhasilan penurunan emisi di sektor kehutananan sangat dipengaruhi oleh kinerja sektor pertanian dalam upaya meningkatkan produktivitas dan indek
penanaman/efisiensi penggunaan lahan. Total penurunan emisi pada CM2 lebih rendah dari CM 1 karena besar perluasan lahan sawah baru pada CM2 lebih
rendah dari CM1 karena lebih tingginya produktivitas tanaman dan IP pada CM2. Dari sisi luas pelaksanaan aksi mitigasi CM2>CM1
Baseline dan Target Penurunan Emisi Tahun
2018 2020 2022 2024 2026 2028 2030
Emisi BAU-Semua Sektor (Gt CO2e) 1.862.960 1.980.059 2.092.095 2.262.866 2.445.436 2.642.152 2.869.394
PE-CM1 (% BAU) 18,1% 20,0% 22,8% 25,1% 26,8% 28,1% 29,1%
PE-CM2 (% BAU) 28,2% 31,8% 35,3% 36,3% 37,2% 37,5% 37,7%
BAU-Energi (Gt CO2e) 803.355 903.929 1.028.947 1.175.337 1.329.516 1.488.135 1.669.250
PE-CM1 (% BAU) 2,48% 3,44% 5,23% 7,13% 8,70% 9,81% 10,95%
PE-CM2 (% BAU) 3,33% 4,91% 7,04% 9,25% 11,11% 12,50% 13,88%
BAU-Industri (Gt CO2e) 56.423 59.494 61.215 63.961 65.748 67.627 69.603
PE-CM1 (% BAU) 0,10% 0,11% 0,12% 0,11% 0,11% 0,10% 0,10%
PE-CM2 (% BAU) 0,10% 0,13% 0,14% 0,13% 0,13% 0,12% 0,11%
BAU-Limbah (Gt CO2e) 127.388 143.145 161.783 184.767 212.640 250.215 295.843
PE-CM1 (% BAU) 0,07% 0,09% 0,15% 0,21% 0,25% 0,31% 0,40%
PE-CM2 (% BAU) 0,07% 0,09% 0,15% 0,21% 0,42% 0,67% 0,92%
BAU-Pertanian (Gt CO2e) 115.033 115.925 116.012 116.924 117.959 119.142 120.457
PE-CM1 (% BAU) 0,18% 0,22% 0,24% 0,28% 0,31% 0,34% 0,37%
PE-CM2 (% BAU)* 0,07% 0,09% 0,08% 0,10% 0,12% 0,14% 0,16%
BAU-Kehutanan (Gt CO2e) 760.760 757.566 724.139 721.877 719.572 717.033 714.241
PE-CM1 (% BAU) 15,26% 16,19% 17,07% 17,33% 17,47% 17,49% 17,32%
PE-CM2 (% BAU) 24,63% 26,54% 27,90% 26,64% 25,45% 24,08% 22,66%
24. TARGET NASIONAL DAN SEKTORAL
TARGET 29%, up to 41%
Forestry Sector,
including REDD+
National
Target
Sub-
national:
Provinces
Private
sectors
Energy
Sector,
including transportation
National
Target
Sub-
national:
Provinces
Private
sectors
Waste
Sector
National
Target
Sub-
national:
provinces,
districts,
cities
Private
sectors
Agriculture Sector
National
Target
Sub
National,
private
sector
IPPU
Sector
National
Target
Private
sectors
26. SEKTOR KEHUTANAN
Target : 497 juta ton CO2e
Penanaman di Tahura/ hutan kota/lahan
kosong, penanaman secara menyebar,
wanatani/kebun campuran
Pencegahan dan pengendalian kebakaran
hutan
Patroli terpadu
Rewetting dan revegetasi kawasan gambut,
termasuk pada area pertanian dan lahan
tidak produktif
Contoh Aksi Mitigasi oleh Propinsi
28. Proses Perhitungan Kontribusi
Pendaftaran
Aksi pada SRN
KLHK
Verifikasi
Agregasi dan
pelaporan
capaian NDC
tingkat nasional
Kementerian/
Lembaga, provinsi,
Kab/kota, dunia
usaha, masyarakat
KLHK KLHK