KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT.pptx
Tujuan Belajar
 Setelah mempelajari bab ini, diharapkan dapat:
1. Menjelaskan pengertian cairan dan elektrolit,review
sistem sirkulasi,distribusi cairan dan elektrolit,
pergerakan cairan dan elektrolit,volume cairan
tubuh,gangguan keseimbangan elektrolit.
2. Menjelaskan konsep asam dan basa, pengertian asam
dan basa,gangguan keseimbangan asam-basa.
3. Asuhan Keperawatan kebutuhan cairan dan elektrolit
 Pengertian cairan dan elektrolit ?
Sistem yang berperan dalam
kebutuhan cairan dan elektrolit:
Pengaturan kebutuhan cairan dan elektrolit dalam
tubuh diatur oleh:
 Ginjal
 Kulit
 Paru
 Gastrointestinal
 Pengaturan keseimbangan cairan dapat melalui sistem
endokrin, seperti sistem hormonal:
Anti Diuretik Hormon (ADH)
Aldosteron
Prostaglandin
Glukokortikoid
Mekanisme Rasa Haus
Cara Perpindahan Cairan Tubuh
 Difusi
Proses difusi dapat terjadi bila dua zat bercampur dalam sel membran. Dalam
tubuh,proses difusi air,elektrolit dan zal lain terjadi melalui membran kapiler
yang permeabel.
 Osmosis
Proses perpindahan zat/larutan dengan konsentrasi yang kurang pekat ke
larutan yang lebih pekat melalui membran semipermeabel. Solut adalah zat
pelarut, sedang solven adalah larutannya. Air merupakan solven, garam adalah
solut.
 Transpor Aktif
Transpor aktif merupakan gerak zat yang akan berdifusi dan berosmosis. Proses
ini terutama untuk mempertahankan natrium dalam cairan intra dan ekstrasel.
Proses pengaturan cairan dapat dipengaruhi oleh dua
faktor, yaitu:
 Tekanan cairan
Proses difusi dan osmosis melibatkan adanya tekanan cairan. Proses osmotik juga
menggunakan tekanan osmotik,yang merupakan kemampuan partikel pelarut
untuk menarik larutan melalui membran.
 Membran Semipermiabel
Merupakan penyaring agar cairan yang bermolekul besar tidak tergabung.
Membran semipermiabel terdapat pada dinding kapiler pembuluh darah, yang
terdapat di seluruh tubuh sehingga melokul atau zat lain tidak berpindah ke
jaringan.
Kebutuhan Cairan Tubuh Bagi Manusia
 Katagori persentase cairan tubuh berdasakan umur:
Bayi baru lahir 75% dari total bb.
Pria dewasa 57% dari total bb.
Wanita dewasa 55% dari total bb.
Dewasa tua 45% dari total bb.
Kebutuhan Air Berdasarkan Umur dan Berat Badan:
UMUR Jlh air dalam 24 jam Ml/kg berat badan
3 hari 250-300 80-100
1 tahun 1150-1300 120-135
2 tahun 1350-1500 115-125
4 tahun 1600-1800 100-110
10 tahun 2000-2500 70-85
14 tahun 2200-2700 50-60
18 tahun 2200-2700 40-50
Dewasa 2400-2600 20-30
Pengaturan Volume Cairan Tubuh
Asupan Cairan
 Asupan (intake) cairan untuk kondisi normal pada
orang dewasa adalah ± 2500 cc/hari. Asupan cairan
dapat langsung berupa cairan atau di tanbah dari
makanan lain. Pengaturan mekanisme
keseimbangan cairan ini menggunakan mekanisme
haus --- hipotalamus.
Pengeluaran Cairan
 Pengeluaran (output) cairan sebagai bagian dalam
mengimbangi asupan cairan pada orang dewasa,
dalam kondisi normal adalah ± 2300 cc. jumlah air
yang paling banyak keluar berasal dari ekskresi
ginjal (berupa urine), sebanyak ± 1500 cc/hari. Bila
volume urine yang dikeluarkan ≤ 500 cc/hari, perlu
ada perhatian khusus.
Hasil-hasil pengeluaran cairan adalah:
Urine (± 1500 cc)
Keringat (?)
Feses (±100 cc)
JENIS CAIRAN
Cairan Nutrien
 Pasien yang istirahat di tempat tidur memerlukan
450 kalori setiap harinya. Kalori yang terdapat dalam
cairan nutrien dapat berkisar antara 200-1500 kalori
per liter.
 Cairan nutrien terdiri atas:
1. Karbohidrat dan air, (dextrose/glukosa), levulose.
2. Asam amino, contoh: amigen, aminosol, travamin.
3. Lemak, contoh: lipomul dan liposyn.
Blood Volume Expanders
 Blood Volume Expanders merupakan bagian dari jenis
cairan yang berfungsi meningkatkan volume
pembuluh darah setelah kehilangan darah atau
plasma.
 Jenis Blood Volume Expanders antara lain: human
serum albumin dan dextran dengan konsentrasi yang
berbeda.
MASALAH KEBUTUHAN CAIRAN
Hipovolume atau Dehidrasi.
 Ada tiga macam kekurangan volume cairan eksternal:
1. Dehidrasi isotonik, terjadi jika tubuh kehilangan
sejumlah cairan dan elektrolit secara seimbang.
2. Dehidrasi hipertonik, terjadi jika tubuh kehilangan
lebih banyak air dari pada elektrolit.
3. Dehidrasi hipotonik, terjadi jika tubuh kehilangan
lebih banyak elektrolit daripada air.
Macam dehidrasi berdasarkan derajatnya:
• Dehidrasi Berat, dengan ciri-ciri :
a. Pengeluaran/kehilangan cairan sebanyak 4-6 lt.
b. Serum natrium mencapai 259-166 mEq/lt.
c. Hipotensi.
d. Turgor kulit buruk.
e. Oliguria.
f. Nadi dan pernapasan meningkat.
g. Kehilangan cairan mencapai lebih 10% BB.
• Dehidrasi Sedang, dengan ciri-ciri :
a. Kehilangan cairan 2-4 lt atau antara 5-10% BB.
b. Serum natrium mencapai 152-158 mEq/lt.
c. Mata cekung.
• Dehidrasi Ringan, dengan ciri-ciri, kehilangan
cairan mencapai 5% BB atau 1,5-2 lt.
Hipervolume atau Overhidrasi
 Terdapat dua manifestasi yang ditimbukan akibat
kelebihan cairan, yaitu hipervolume (peningkatan
volume tekanan darah) dan edema (kelebihan cairan
pada interstisial).
 Beberapa jenis edema:
Pitting edema = edema perifer
Nonpitting edema
Edema anasarka  edema paru
Kebutuhan Elektrolit
 Elektrolit terdapat pada seluruh cairan tubuh. Cairan
tubuh mengandung oksigen,nutrien,dan sisa
metabolisme, seperti karbondioksida, yang semuanya
disebut dengan ion.
 Beberapa jenis garam dalam air akan dipecah dalam
bentuk ion elektrolit, contohnya, NaCl. Pecahan
elektrolit tersebut merupakan ion yang dapat
menhhantarkan arus listrik. Ion yang bermuatan
negatif disebut anion sedangkan ion yang bermuatan
positif disebut kation.
 Contoh anion antara lain klorida, bikarbonat, & fosfat.
 Contoh kation antara lain natrium, kalium, kalsium &
magnesium.
 Komposisi elektrolit dalam plasma adalah sbb:
1. Natrium : 135-145 mEq/lt
2. Kalium : 3,5-5,3 mEq/lt
3. Kalsium : 4-5 mEq/lt
4. Magnesium : 1,5-2,5 mEq/lt
5. Klorida : 100-106 mEq/lt
6. Bikarbonat : 22-26 mEq/lt
7. Posfat : 2,5-4,5 mg/100ml.
Pengaturan Elektrolit
 Pengaturan keseimbangan Natrium
Natrium merupakan kation dalam tubuh yang berfungsi
mengatur osmolaritas dan volume cairan tubuh.
Natrium paling banyak terdapat pada cairan ekstrasel.
Natrium mengatur keseimbangan cairan tubuh.
Ekskresi dari natrium dapat dilakukan melalui ginjal
atau sebagian kecil melalui feses,keringat dan air mata.
 Pengaturan keseimbangan Kalium.
Kalium merupakan kation utama yang terdapat dalam cairan
intrasel dan berfungsi mengatur keseimbangan elektrolit.
Sistem pengaturan keseimbangan kalium melalui 3 langkah:
1) Peningkatan konsentrasi kalium dalam cairan ekstrasel
yang menyebabkan Peningkatan produksi aldosteron.
2) Peningkatan jumlah aldosteron akan mempengaruhi
jumlah kalium yang dikelurkan melalui ginjal.
3) Peningkatan pengeluaran kalium;kosentrasi kalium
dalam cairan ekstrasel menurun.
 Pengaturan Keseimbangan Kalsium.
Kalsium dalam tubuh berfungsi membentuk tulang,
menghantarkan impuls kontraksi otot, koagulasi darah,
dan membantu beberapa enzim pangkreas. Kalsium di
ekskresi melalui urine dan keringat. Konsentrasi
kalsium dalam tubuh diatur langsung oleh hormon
paratiroid dalam reabsorbsi tulang. Jika kadar kalsium
darah menurun, kelenjar paratiroid akan merangsang
pembentukan hormon paratiroid yang langsung
mengkatkan jumlah kalsium dalam darah.
 Pengaturan keseimbangan klorida
Klorida merupakan anion utama dalam cairan ekstrasel.
Fungsi klorida biasanya bersatu dengan natrium, yaitu
mempertahankan keseimbangan tekanan osmotik
dalam darah,
Hipokloremia  kekurangan kadar klorida dalam
darah.
Hiperkloremia  kelebihan klor dalam darah.
Normalnya pada orang dewasa adalah 95-108 mEq/lt
 Pengaturan keseimbangan magnesium
Magnesium merupakan kation dalam tubuh, merupakan
yang terpenting kedua dalam cairan intrasel.
Keseimbangannya diatur oleh kelenjar paratiroid.
Magnesium dalam tubuh di pengaruhi oleh konsentrasi
kalsium.
 Pengaturan keseimbangan bikarbonat.
Bikarbonat merupakan elektrolit utama larutan bufter
(penyangga) dalam tubuh.
Jenis Cairan Elektrolit
 Cairan elektrolit adalah cairan saline atau cairan yang
memiliki sifat bertegangan tetap dengan bermacam-
macam elektrolit. Cairan saline terdiri atas cairan
isotonik, hipotonik dan hipertonik. Contoh Cairan
elektrolit adalah:
1. Cairan Ringer’s
2. Cairan Ringer’s Laktat
3. Cairan Buffer’s
Masalah Kebutuhan Elektrolit
 Hiponatremia
disebabkan oleh hilangnya cairan tubuh secara
berlebihan misalnya diare yang berkepanjangan.
Ditandai dengan rasa haus berlebihan, denyut nadi yang
cepat, hipotensi, konvulsi, dan membran mukosa kering.
 Hipernatremia
Merupakan suatu keadaan dimana kadar natrium dalam
plasma tinggi, ditandai dengan adanya mukosa kering,
oliguri,turgor kulit buruk dan permukaan kulit bengkak,
kulit kemerahan, lidah kering dan kemerahan, konvulsi,
suhu badan naik.
Kondisi demikian dapat disebabkan karena dehidrasi,
diare, pemasukan air yang berlebihan sementara asupan
garam sedikit.
 Hipokalemia
Tanda-tandanya: denyut nadi lemah, turunnya tekanan
darah, tidak nafsu makan dan muntah, perut kembung,
lemah dan lunaknya otot tubuh, aritmia, penurunan
bising usus,
 Hiperkalemia
Sering terjadi pada pasien luka bakar, penyakit ginjal,
asidosis metabolik, pemberian kalium yang berlebihan
melalui intravena yang ditandai dengan adanya mual,
hiperaktivitas sistem pencernaan, aritmia, kelemahan,
sedikitnya jumlah urine dan diare, adanya kecemasan
dan iritabilitas.
 Hipokalsemia?
 Hiperkalsemia?
 Hipomagnesia?
 Hipermagnesia?
Keseimbangan Asam Basa
 Dalam aktivitasnya, sel tubuh memerlukan
Keseimbangan asam-basa. Keseimbangan asam-basa
dapat diukur dengan pH (derajat keasaman). Dalam
keadaan normal, pH cairan tubuh adalah 7,35-7,45.
 Kadar pH yang rendah dan konsentrasi ion H+ yang
tinggi disebut asidosis.
 Kadar pH yang tinggi dan konsentrasi ion H+ yang
rendah disebut alkalosis.
Jenis Asam Basa
 Cairan basa (alkali) digunakan untuk mengereksi
asidosis. Keadaan asidosis dapat disebabkan oleh henti
jantung dan koma diabetika. Contoh cairan alkali
adalah natrium (sodium) laktat dan natrium
bikarbonat.
 Selain sistem pernapasan, ginjal juga berperan
mempertahankan asam basa yang sangat kompleks.
Ginjal mengeluarkan ion hidrogen dan membentuk
ion bokarbonat sehingga pH darah normal. Jika pH
plasma turun dan menjadi lebih asam, ion hidrogen
dikeluarkan dan bikarbonat dibentuk kembali.
Masalah Keseimbangan Asam-Basa
 Asidosis Respiratorik
Merupakan suatu keadaan yang disebabkan oleh
kegagalan sistem pernapasan dalam membuang
karbondioksida dari cairan tubuh sehingga terjadi
kerusakan pada pernapasan.
Penyebabnya adalah adanya penyakit obstruksi, trauma
kepala, perdarahan, dan lain-lain.
 Asidosis Metabolik
Merupakan suatu keadaan kehilangan basa atau
terjadinya penumpukan asam yang ditandai dengan
adanya penurunan pH.
 Alkalosis Respiratorik
Merupakan suatu keadaan kehilangan CO2 dari paru
akibat adanya hiperventilasi, kecemasan, emboli paru,
dll.
 Alkalosis Metabolik
Merupakan suatu keadaan kehilangan ion hidrogen atau
penambahan basa pada cairan tubuh dengan adanya
peningkatan bikarbonat plasma > 26mEq/lt dan pH
arteri > 7,45.
Keadaan Asam Basa
HCO3 pH Plasma pCO2 Plasma Gangguan
Asam-Basa
Meningkat Menurun Meningkat Asidosis
respiratorik
Menurun Menurun Menurun Asidosis
metabolik
Menurun Meningkat Menurun Alkalosis
respiratorik
Meningkat Meningkat Meningkat Alkalosis
metabolik
Faktor-faktor yang mempengaruhi
kebutuhan cairan dan elektrolit
 Usia
 Temperatur
 Diet
 Stress
 Sakit
Asuhan Keperawatan pada Masalah
Kebutuhan Cairan dan Elektrolit
A. Pengkajian
1. Riwayat Keperawatan
2. Faktor yang berhubungan
3. Pengkajian Fisik
4. Pemeriksaan Lab atau diagnostik lainnya.
B. Diagnosis Keperawatan
1. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan:
 Pengeluaran urine secara berlebihan akibat penyakit
diabetes mellitus atau lainnya
 Peningkatan permeabilitas kapiler dan hilangnya
evaporasi pada pasien luka bakar atau meningkatnya
kecepatan metabolisme
 Pengeluaran cairan secara berlebihan.
 Asupan cairan yang tidak adekuat.
 perdarahan
2. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan:
 Penurunan mekanisme regulator akibat kelainan pada
ginjal.
 Penurunan curah jantung akibat penyakit jantung
 Gangguan aliran balik vena akibat penyakit vaskuler
perifer atau trombus.
 Retensi natrium dan air akibat terapi kortikosteroid.
 Tekanan osmotik koloid yang rendah.
C. Perencanaan Keperawatan
Tujuan:
 Mempertahankan volume cairan dalam keadaan seimbang.
Rencana Tindakan:
1. Monitor jumlah asupan dan pengeluaran cairan serta
perubahan status keseimbangan cairan.
2. Pertahankan keseimbangan cairan: (bila kekurangan
cairan, lakukan…? Bila. kelebihan cairan, lakukan…?)
3. Lakukan mobilisasi melalui pengaturan posisi
4. Anjurkan cara mempertahankan keseimbangan cairan.
D. Pelaksanaan (tindakan) Keperawatan
1. Pemberian cairan melalui infus (alat dan bahan,
prosedur kerja, serta cara menghitung jumlah
tetesan infus).
2. Tranfusi darah (alat dan bahan, prosedur kerja).
DISKUSIKAN 10 MENIT
E. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi terhadap gangguan kebutuhan cairan dan
elektrolit secara umum dapat dinilai dari adanya
kemampuan dalam mempertahankan keseimbangan
cairan dan elektrolit dengan ditunjukkan oleh adanya
keseimbangan antara jumlah asupan dan pengeluaran,
nilai elektrolit dalam batas normal, berat badan sesuai
dengan tinggi badan atau tidak ada penurunan, turgor
kulit baik, tidak terjadi edema, dan lain sebagainya.
TOPIWASU

More Related Content

PPTX
Kebutuhan cairan dan elketrlit
PPT
Cairan dan elektrolit
PPT
Keseimbangan cairan dan elektrolit
PPTX
Eliminasi _Keperawatan Dasar
PDF
(1) Keseimbangan cairan dan elektrolit
PPT
Eliminasi fekal ppt
PPTX
Konsep kebutuhan eliminasi Urine
PPTX
Gangguan oksigenasi
Kebutuhan cairan dan elketrlit
Cairan dan elektrolit
Keseimbangan cairan dan elektrolit
Eliminasi _Keperawatan Dasar
(1) Keseimbangan cairan dan elektrolit
Eliminasi fekal ppt
Konsep kebutuhan eliminasi Urine
Gangguan oksigenasi

What's hot (20)

PPT
Kebutuhan dasar manusia
PDF
Cairan dan elektrolit
PPTX
Dokumen.tips kebutuhan eliminasi-power-point
PPTX
Pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit
PPTX
Evidence based nursing
PPTX
Kebutuhan cairan dan elektrolit
DOCX
Askep kebutuhan nutrisi
PPTX
Anatomi & fisiologi sistem imunologi
PPTX
TANDA-TANDA VITAL (TTV).pptx
PPTX
Pengkajian Keperawatan
PPTX
Restrain
PPT
Asuhan keperawatan kehilangan dan berduka
PPT
Prosedur pemasangan kateter slideshare
PPT
Sistem Perkemihan
PPT
Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital (Vital Sign)
PPTX
Konsep pasien terminal & menjelang ajal
PPTX
Keseimbangan asam basa tubuh
PPTX
Hipertiroid dan Hipotiroid
PPT
Oksigenasi [pmi] umum
Kebutuhan dasar manusia
Cairan dan elektrolit
Dokumen.tips kebutuhan eliminasi-power-point
Pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit
Evidence based nursing
Kebutuhan cairan dan elektrolit
Askep kebutuhan nutrisi
Anatomi & fisiologi sistem imunologi
TANDA-TANDA VITAL (TTV).pptx
Pengkajian Keperawatan
Restrain
Asuhan keperawatan kehilangan dan berduka
Prosedur pemasangan kateter slideshare
Sistem Perkemihan
Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital (Vital Sign)
Konsep pasien terminal & menjelang ajal
Keseimbangan asam basa tubuh
Hipertiroid dan Hipotiroid
Oksigenasi [pmi] umum
Ad

Similar to KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT.pptx (20)

PPTX
KEBUTUHAN_CAIRAN_DAN_ELEKTROLIT.pptx
PPTX
KEBUTUHAN_CAIRAN_DAN_ELEKTROLIT.pptx
PPTX
kebutuhan cairan dan elektrolit kebutuhan dasar manusia.pptx
PPTX
Prinsip pemenuhan kebutuhan CAIRAN dan eletrolit
PPTX
MATERI pembelajaran - KEB CAIRAN DAN ELEKTROLIT.pptx
PPTX
Kebutuhan Electrolit
DOCX
KONSEP KEBUTUHAN CAIRANNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNN
PPT
Cairan dan Elektrolit (2).ppt
PPTX
IX. KEBUTUHAN NUTRISI, CAIRAN DAN ELEKTROLIT.pptx
PPT
CAIRAN & ELEKTROLIT.ppt
PPTX
Benda Cair dan Gas
PPTX
Konsep kebutuhan cairan dan elektrolit baru
PPTX
02. KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT.pptx
DOC
Keseimbangan air dan elektrolit
PPTX
Cairan elekrolit
PPT
Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit_materi bagi mahasiswa keperawatan
PPTX
Terapi Cairan & Elektrolit
PPT
Cairan dan elektrolit.ppt
PPTX
CAIRAN & ELEKTROLIT.pptx
PPTX
CAIRAN_TUBUH (download from internet)
KEBUTUHAN_CAIRAN_DAN_ELEKTROLIT.pptx
KEBUTUHAN_CAIRAN_DAN_ELEKTROLIT.pptx
kebutuhan cairan dan elektrolit kebutuhan dasar manusia.pptx
Prinsip pemenuhan kebutuhan CAIRAN dan eletrolit
MATERI pembelajaran - KEB CAIRAN DAN ELEKTROLIT.pptx
Kebutuhan Electrolit
KONSEP KEBUTUHAN CAIRANNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNN
Cairan dan Elektrolit (2).ppt
IX. KEBUTUHAN NUTRISI, CAIRAN DAN ELEKTROLIT.pptx
CAIRAN & ELEKTROLIT.ppt
Benda Cair dan Gas
Konsep kebutuhan cairan dan elektrolit baru
02. KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT.pptx
Keseimbangan air dan elektrolit
Cairan elekrolit
Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit_materi bagi mahasiswa keperawatan
Terapi Cairan & Elektrolit
Cairan dan elektrolit.ppt
CAIRAN & ELEKTROLIT.pptx
CAIRAN_TUBUH (download from internet)
Ad

More from AyuMustika17 (20)

PPTX
MTBS (1).pptxgfrdyhbvghuujhjbvvggdhhvvcc
PPTX
PERAWATAN BEDAH KEBIDANAN (1).pptxgghhhhhg
PPTX
ASUHAN SAYANG IBU DAN PELAYANAN KEBIDANAN YANG RESPONSIVE.pptx
PPT
Peran BidaN Dalam Promkes.pptuffghjjhggg
PPT
kelompok 2 KESPRO.pptklbxdfserdjnkhnjbjj
PPT
Ginekologi.pptfthfugoius4rsdyfguhui0pi[po
PPT
Konsep Imunisasi pada anak.pptzdeftfyghkj
PPT
Perubahan Fisiologis pada BBL.pptmbjhgjkk
PPTX
TANDA BAHAYA KEHAMILAN.pptxmjzscdnhjkSBF
PPTX
EVIDENCE BASED PRACTICE kehamilan.pptxjh
PPTX
Mobilisasi dan Imobilisasi.pptxbgjygiuhkjn
PPTX
Konsep Dasar Persalinan dan Asuhan Persalinan kala I
PPT
PEMERIKSAAN_FISIK.pptrfghjhvhjjbvvjjbbnkn
PPT
PPT-7-Konsep-imunisasi-pada-anak.pptbgugtufuyh
PPTX
PPT-UEU-Anatomi-dan-Fisiologi-2-Pertemuan-5.pptx
PPTX
PERTEMUAN III.pptx pertumbuhan perkembangan anak
PPT
ANATOMI_SISTEM_IMUN.pptjihgfdsefgyuycfgtsrr
PPTX
ANATOMI_SISTEM_ENDOKRIN_PPTkjkjhukh.pptx
PPT
Pemeriksaan Fisik S1.pptkjkuhgofuv;;kkopojoi
PPTX
Perawatan Jenazah kdk1 d3 kebidanan.pptx
MTBS (1).pptxgfrdyhbvghuujhjbvvggdhhvvcc
PERAWATAN BEDAH KEBIDANAN (1).pptxgghhhhhg
ASUHAN SAYANG IBU DAN PELAYANAN KEBIDANAN YANG RESPONSIVE.pptx
Peran BidaN Dalam Promkes.pptuffghjjhggg
kelompok 2 KESPRO.pptklbxdfserdjnkhnjbjj
Ginekologi.pptfthfugoius4rsdyfguhui0pi[po
Konsep Imunisasi pada anak.pptzdeftfyghkj
Perubahan Fisiologis pada BBL.pptmbjhgjkk
TANDA BAHAYA KEHAMILAN.pptxmjzscdnhjkSBF
EVIDENCE BASED PRACTICE kehamilan.pptxjh
Mobilisasi dan Imobilisasi.pptxbgjygiuhkjn
Konsep Dasar Persalinan dan Asuhan Persalinan kala I
PEMERIKSAAN_FISIK.pptrfghjhvhjjbvvjjbbnkn
PPT-7-Konsep-imunisasi-pada-anak.pptbgugtufuyh
PPT-UEU-Anatomi-dan-Fisiologi-2-Pertemuan-5.pptx
PERTEMUAN III.pptx pertumbuhan perkembangan anak
ANATOMI_SISTEM_IMUN.pptjihgfdsefgyuycfgtsrr
ANATOMI_SISTEM_ENDOKRIN_PPTkjkjhukh.pptx
Pemeriksaan Fisik S1.pptkjkuhgofuv;;kkopojoi
Perawatan Jenazah kdk1 d3 kebidanan.pptx

Recently uploaded (20)

PDF
Novel Puskesmas Adalah Cinta. Karya Ferizal Bapak Sastra Kesehatan Indonesia
PPTX
05. MPI 5 - SURVEILANS CAMPAK RUBELLA.pptx
PDF
Garis_Panduan_Kawalan_Infeksi_Di_Fasiliti_Kesihatan_Primer.pdf
PPTX
Laporan Kasus Intracerebral haemorrhage up.pptx
PPTX
CONTOH PPT UJIAN KOMPRE BAGI MAHASISWA S2 KESEHATAN
PPTX
rembuq_MATERI_STUNTING__25_ds_Tanjung[1].pptx
PDF
1. Rekap By Name Anak Skrining - Register Per Nama Anak SD.pdf
PPTX
Gaya Hidup Sehat dan Produktif dr Firman SpJP.pptx
PPTX
MATERI TENTANG PPT KELOMPOK 4 DEMAM THYPOID
PDF
Materi Kuliah fitoterapi penyakit kardiovaskular
PDF
NOVEL SEJARAH PERJUANGAN KEMERDEKAAN : PRESIDEN SUKARNO DAN TIGA SERANGKAI . ...
PDF
Novel Legenda Trisula Cahaya : Hippocrates, Pierre Fauchard, dan Ferizal . K...
PPTX
PPT LAPORAN KASUS DEMAM BERDARAH DENGUE GRADE I
PDF
NOVEL TRILOGI PUSKESMAS KARYA FERIZAL BAPAK SASTRA KESEHATAN INDONESIA
PDF
Novel Dari Pencegahan Ilmiah Edward Jenner dan Louis Pasteur ke Pencegahan Be...
PDF
NOVEL INSPIRASI AI INDONESIA : Hippocrates, Pierre Fauchard, Ottawa Charter 1...
PDF
NOVEL TRILOGI PUSKESMAS. KARYA FERIZAL BAPAK SASTRA KESEHATAN INDONESIA
PPTX
PPT PKM LAMPER TENGAH NOVITA DAN PUTRI.pptx
PDF
NOVEL MOMENTUM KESEHATAN ABAD INI ADALAH VISI INDONESIA EMAS 2045. KARYA Fer...
PDF
Rancangan Detail Menu BOK P2 Tahun 2026.pdf
Novel Puskesmas Adalah Cinta. Karya Ferizal Bapak Sastra Kesehatan Indonesia
05. MPI 5 - SURVEILANS CAMPAK RUBELLA.pptx
Garis_Panduan_Kawalan_Infeksi_Di_Fasiliti_Kesihatan_Primer.pdf
Laporan Kasus Intracerebral haemorrhage up.pptx
CONTOH PPT UJIAN KOMPRE BAGI MAHASISWA S2 KESEHATAN
rembuq_MATERI_STUNTING__25_ds_Tanjung[1].pptx
1. Rekap By Name Anak Skrining - Register Per Nama Anak SD.pdf
Gaya Hidup Sehat dan Produktif dr Firman SpJP.pptx
MATERI TENTANG PPT KELOMPOK 4 DEMAM THYPOID
Materi Kuliah fitoterapi penyakit kardiovaskular
NOVEL SEJARAH PERJUANGAN KEMERDEKAAN : PRESIDEN SUKARNO DAN TIGA SERANGKAI . ...
Novel Legenda Trisula Cahaya : Hippocrates, Pierre Fauchard, dan Ferizal . K...
PPT LAPORAN KASUS DEMAM BERDARAH DENGUE GRADE I
NOVEL TRILOGI PUSKESMAS KARYA FERIZAL BAPAK SASTRA KESEHATAN INDONESIA
Novel Dari Pencegahan Ilmiah Edward Jenner dan Louis Pasteur ke Pencegahan Be...
NOVEL INSPIRASI AI INDONESIA : Hippocrates, Pierre Fauchard, Ottawa Charter 1...
NOVEL TRILOGI PUSKESMAS. KARYA FERIZAL BAPAK SASTRA KESEHATAN INDONESIA
PPT PKM LAMPER TENGAH NOVITA DAN PUTRI.pptx
NOVEL MOMENTUM KESEHATAN ABAD INI ADALAH VISI INDONESIA EMAS 2045. KARYA Fer...
Rancangan Detail Menu BOK P2 Tahun 2026.pdf

KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT.pptx

  • 2. Tujuan Belajar  Setelah mempelajari bab ini, diharapkan dapat: 1. Menjelaskan pengertian cairan dan elektrolit,review sistem sirkulasi,distribusi cairan dan elektrolit, pergerakan cairan dan elektrolit,volume cairan tubuh,gangguan keseimbangan elektrolit. 2. Menjelaskan konsep asam dan basa, pengertian asam dan basa,gangguan keseimbangan asam-basa. 3. Asuhan Keperawatan kebutuhan cairan dan elektrolit
  • 3.  Pengertian cairan dan elektrolit ?
  • 4. Sistem yang berperan dalam kebutuhan cairan dan elektrolit: Pengaturan kebutuhan cairan dan elektrolit dalam tubuh diatur oleh:  Ginjal  Kulit  Paru  Gastrointestinal
  • 5.  Pengaturan keseimbangan cairan dapat melalui sistem endokrin, seperti sistem hormonal: Anti Diuretik Hormon (ADH) Aldosteron Prostaglandin Glukokortikoid Mekanisme Rasa Haus
  • 6. Cara Perpindahan Cairan Tubuh  Difusi Proses difusi dapat terjadi bila dua zat bercampur dalam sel membran. Dalam tubuh,proses difusi air,elektrolit dan zal lain terjadi melalui membran kapiler yang permeabel.  Osmosis Proses perpindahan zat/larutan dengan konsentrasi yang kurang pekat ke larutan yang lebih pekat melalui membran semipermeabel. Solut adalah zat pelarut, sedang solven adalah larutannya. Air merupakan solven, garam adalah solut.  Transpor Aktif Transpor aktif merupakan gerak zat yang akan berdifusi dan berosmosis. Proses ini terutama untuk mempertahankan natrium dalam cairan intra dan ekstrasel.
  • 7. Proses pengaturan cairan dapat dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu:  Tekanan cairan Proses difusi dan osmosis melibatkan adanya tekanan cairan. Proses osmotik juga menggunakan tekanan osmotik,yang merupakan kemampuan partikel pelarut untuk menarik larutan melalui membran.  Membran Semipermiabel Merupakan penyaring agar cairan yang bermolekul besar tidak tergabung. Membran semipermiabel terdapat pada dinding kapiler pembuluh darah, yang terdapat di seluruh tubuh sehingga melokul atau zat lain tidak berpindah ke jaringan.
  • 8. Kebutuhan Cairan Tubuh Bagi Manusia  Katagori persentase cairan tubuh berdasakan umur: Bayi baru lahir 75% dari total bb. Pria dewasa 57% dari total bb. Wanita dewasa 55% dari total bb. Dewasa tua 45% dari total bb.
  • 9. Kebutuhan Air Berdasarkan Umur dan Berat Badan: UMUR Jlh air dalam 24 jam Ml/kg berat badan 3 hari 250-300 80-100 1 tahun 1150-1300 120-135 2 tahun 1350-1500 115-125 4 tahun 1600-1800 100-110 10 tahun 2000-2500 70-85 14 tahun 2200-2700 50-60 18 tahun 2200-2700 40-50 Dewasa 2400-2600 20-30
  • 10. Pengaturan Volume Cairan Tubuh Asupan Cairan  Asupan (intake) cairan untuk kondisi normal pada orang dewasa adalah ± 2500 cc/hari. Asupan cairan dapat langsung berupa cairan atau di tanbah dari makanan lain. Pengaturan mekanisme keseimbangan cairan ini menggunakan mekanisme haus --- hipotalamus.
  • 11. Pengeluaran Cairan  Pengeluaran (output) cairan sebagai bagian dalam mengimbangi asupan cairan pada orang dewasa, dalam kondisi normal adalah ± 2300 cc. jumlah air yang paling banyak keluar berasal dari ekskresi ginjal (berupa urine), sebanyak ± 1500 cc/hari. Bila volume urine yang dikeluarkan ≤ 500 cc/hari, perlu ada perhatian khusus.
  • 12. Hasil-hasil pengeluaran cairan adalah: Urine (± 1500 cc) Keringat (?) Feses (±100 cc)
  • 13. JENIS CAIRAN Cairan Nutrien  Pasien yang istirahat di tempat tidur memerlukan 450 kalori setiap harinya. Kalori yang terdapat dalam cairan nutrien dapat berkisar antara 200-1500 kalori per liter.  Cairan nutrien terdiri atas: 1. Karbohidrat dan air, (dextrose/glukosa), levulose. 2. Asam amino, contoh: amigen, aminosol, travamin. 3. Lemak, contoh: lipomul dan liposyn.
  • 14. Blood Volume Expanders  Blood Volume Expanders merupakan bagian dari jenis cairan yang berfungsi meningkatkan volume pembuluh darah setelah kehilangan darah atau plasma.  Jenis Blood Volume Expanders antara lain: human serum albumin dan dextran dengan konsentrasi yang berbeda.
  • 15. MASALAH KEBUTUHAN CAIRAN Hipovolume atau Dehidrasi.  Ada tiga macam kekurangan volume cairan eksternal: 1. Dehidrasi isotonik, terjadi jika tubuh kehilangan sejumlah cairan dan elektrolit secara seimbang. 2. Dehidrasi hipertonik, terjadi jika tubuh kehilangan lebih banyak air dari pada elektrolit. 3. Dehidrasi hipotonik, terjadi jika tubuh kehilangan lebih banyak elektrolit daripada air.
  • 16. Macam dehidrasi berdasarkan derajatnya: • Dehidrasi Berat, dengan ciri-ciri : a. Pengeluaran/kehilangan cairan sebanyak 4-6 lt. b. Serum natrium mencapai 259-166 mEq/lt. c. Hipotensi. d. Turgor kulit buruk. e. Oliguria. f. Nadi dan pernapasan meningkat. g. Kehilangan cairan mencapai lebih 10% BB.
  • 17. • Dehidrasi Sedang, dengan ciri-ciri : a. Kehilangan cairan 2-4 lt atau antara 5-10% BB. b. Serum natrium mencapai 152-158 mEq/lt. c. Mata cekung. • Dehidrasi Ringan, dengan ciri-ciri, kehilangan cairan mencapai 5% BB atau 1,5-2 lt.
  • 18. Hipervolume atau Overhidrasi  Terdapat dua manifestasi yang ditimbukan akibat kelebihan cairan, yaitu hipervolume (peningkatan volume tekanan darah) dan edema (kelebihan cairan pada interstisial).  Beberapa jenis edema: Pitting edema = edema perifer Nonpitting edema Edema anasarka  edema paru
  • 19. Kebutuhan Elektrolit  Elektrolit terdapat pada seluruh cairan tubuh. Cairan tubuh mengandung oksigen,nutrien,dan sisa metabolisme, seperti karbondioksida, yang semuanya disebut dengan ion.  Beberapa jenis garam dalam air akan dipecah dalam bentuk ion elektrolit, contohnya, NaCl. Pecahan elektrolit tersebut merupakan ion yang dapat menhhantarkan arus listrik. Ion yang bermuatan negatif disebut anion sedangkan ion yang bermuatan positif disebut kation.
  • 20.  Contoh anion antara lain klorida, bikarbonat, & fosfat.  Contoh kation antara lain natrium, kalium, kalsium & magnesium.  Komposisi elektrolit dalam plasma adalah sbb: 1. Natrium : 135-145 mEq/lt 2. Kalium : 3,5-5,3 mEq/lt 3. Kalsium : 4-5 mEq/lt 4. Magnesium : 1,5-2,5 mEq/lt 5. Klorida : 100-106 mEq/lt 6. Bikarbonat : 22-26 mEq/lt 7. Posfat : 2,5-4,5 mg/100ml.
  • 21. Pengaturan Elektrolit  Pengaturan keseimbangan Natrium Natrium merupakan kation dalam tubuh yang berfungsi mengatur osmolaritas dan volume cairan tubuh. Natrium paling banyak terdapat pada cairan ekstrasel. Natrium mengatur keseimbangan cairan tubuh. Ekskresi dari natrium dapat dilakukan melalui ginjal atau sebagian kecil melalui feses,keringat dan air mata.
  • 22.  Pengaturan keseimbangan Kalium. Kalium merupakan kation utama yang terdapat dalam cairan intrasel dan berfungsi mengatur keseimbangan elektrolit. Sistem pengaturan keseimbangan kalium melalui 3 langkah: 1) Peningkatan konsentrasi kalium dalam cairan ekstrasel yang menyebabkan Peningkatan produksi aldosteron. 2) Peningkatan jumlah aldosteron akan mempengaruhi jumlah kalium yang dikelurkan melalui ginjal. 3) Peningkatan pengeluaran kalium;kosentrasi kalium dalam cairan ekstrasel menurun.
  • 23.  Pengaturan Keseimbangan Kalsium. Kalsium dalam tubuh berfungsi membentuk tulang, menghantarkan impuls kontraksi otot, koagulasi darah, dan membantu beberapa enzim pangkreas. Kalsium di ekskresi melalui urine dan keringat. Konsentrasi kalsium dalam tubuh diatur langsung oleh hormon paratiroid dalam reabsorbsi tulang. Jika kadar kalsium darah menurun, kelenjar paratiroid akan merangsang pembentukan hormon paratiroid yang langsung mengkatkan jumlah kalsium dalam darah.
  • 24.  Pengaturan keseimbangan klorida Klorida merupakan anion utama dalam cairan ekstrasel. Fungsi klorida biasanya bersatu dengan natrium, yaitu mempertahankan keseimbangan tekanan osmotik dalam darah, Hipokloremia  kekurangan kadar klorida dalam darah. Hiperkloremia  kelebihan klor dalam darah. Normalnya pada orang dewasa adalah 95-108 mEq/lt
  • 25.  Pengaturan keseimbangan magnesium Magnesium merupakan kation dalam tubuh, merupakan yang terpenting kedua dalam cairan intrasel. Keseimbangannya diatur oleh kelenjar paratiroid. Magnesium dalam tubuh di pengaruhi oleh konsentrasi kalsium.
  • 26.  Pengaturan keseimbangan bikarbonat. Bikarbonat merupakan elektrolit utama larutan bufter (penyangga) dalam tubuh.
  • 27. Jenis Cairan Elektrolit  Cairan elektrolit adalah cairan saline atau cairan yang memiliki sifat bertegangan tetap dengan bermacam- macam elektrolit. Cairan saline terdiri atas cairan isotonik, hipotonik dan hipertonik. Contoh Cairan elektrolit adalah: 1. Cairan Ringer’s 2. Cairan Ringer’s Laktat 3. Cairan Buffer’s
  • 28. Masalah Kebutuhan Elektrolit  Hiponatremia disebabkan oleh hilangnya cairan tubuh secara berlebihan misalnya diare yang berkepanjangan. Ditandai dengan rasa haus berlebihan, denyut nadi yang cepat, hipotensi, konvulsi, dan membran mukosa kering.
  • 29.  Hipernatremia Merupakan suatu keadaan dimana kadar natrium dalam plasma tinggi, ditandai dengan adanya mukosa kering, oliguri,turgor kulit buruk dan permukaan kulit bengkak, kulit kemerahan, lidah kering dan kemerahan, konvulsi, suhu badan naik. Kondisi demikian dapat disebabkan karena dehidrasi, diare, pemasukan air yang berlebihan sementara asupan garam sedikit.
  • 30.  Hipokalemia Tanda-tandanya: denyut nadi lemah, turunnya tekanan darah, tidak nafsu makan dan muntah, perut kembung, lemah dan lunaknya otot tubuh, aritmia, penurunan bising usus,
  • 31.  Hiperkalemia Sering terjadi pada pasien luka bakar, penyakit ginjal, asidosis metabolik, pemberian kalium yang berlebihan melalui intravena yang ditandai dengan adanya mual, hiperaktivitas sistem pencernaan, aritmia, kelemahan, sedikitnya jumlah urine dan diare, adanya kecemasan dan iritabilitas.
  • 32.  Hipokalsemia?  Hiperkalsemia?  Hipomagnesia?  Hipermagnesia?
  • 33. Keseimbangan Asam Basa  Dalam aktivitasnya, sel tubuh memerlukan Keseimbangan asam-basa. Keseimbangan asam-basa dapat diukur dengan pH (derajat keasaman). Dalam keadaan normal, pH cairan tubuh adalah 7,35-7,45.  Kadar pH yang rendah dan konsentrasi ion H+ yang tinggi disebut asidosis.  Kadar pH yang tinggi dan konsentrasi ion H+ yang rendah disebut alkalosis.
  • 34. Jenis Asam Basa  Cairan basa (alkali) digunakan untuk mengereksi asidosis. Keadaan asidosis dapat disebabkan oleh henti jantung dan koma diabetika. Contoh cairan alkali adalah natrium (sodium) laktat dan natrium bikarbonat.  Selain sistem pernapasan, ginjal juga berperan mempertahankan asam basa yang sangat kompleks. Ginjal mengeluarkan ion hidrogen dan membentuk ion bokarbonat sehingga pH darah normal. Jika pH plasma turun dan menjadi lebih asam, ion hidrogen dikeluarkan dan bikarbonat dibentuk kembali.
  • 35. Masalah Keseimbangan Asam-Basa  Asidosis Respiratorik Merupakan suatu keadaan yang disebabkan oleh kegagalan sistem pernapasan dalam membuang karbondioksida dari cairan tubuh sehingga terjadi kerusakan pada pernapasan. Penyebabnya adalah adanya penyakit obstruksi, trauma kepala, perdarahan, dan lain-lain.
  • 36.  Asidosis Metabolik Merupakan suatu keadaan kehilangan basa atau terjadinya penumpukan asam yang ditandai dengan adanya penurunan pH.
  • 37.  Alkalosis Respiratorik Merupakan suatu keadaan kehilangan CO2 dari paru akibat adanya hiperventilasi, kecemasan, emboli paru, dll.
  • 38.  Alkalosis Metabolik Merupakan suatu keadaan kehilangan ion hidrogen atau penambahan basa pada cairan tubuh dengan adanya peningkatan bikarbonat plasma > 26mEq/lt dan pH arteri > 7,45.
  • 39. Keadaan Asam Basa HCO3 pH Plasma pCO2 Plasma Gangguan Asam-Basa Meningkat Menurun Meningkat Asidosis respiratorik Menurun Menurun Menurun Asidosis metabolik Menurun Meningkat Menurun Alkalosis respiratorik Meningkat Meningkat Meningkat Alkalosis metabolik
  • 40. Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan cairan dan elektrolit  Usia  Temperatur  Diet  Stress  Sakit
  • 41. Asuhan Keperawatan pada Masalah Kebutuhan Cairan dan Elektrolit A. Pengkajian 1. Riwayat Keperawatan 2. Faktor yang berhubungan 3. Pengkajian Fisik 4. Pemeriksaan Lab atau diagnostik lainnya.
  • 42. B. Diagnosis Keperawatan 1. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan:  Pengeluaran urine secara berlebihan akibat penyakit diabetes mellitus atau lainnya  Peningkatan permeabilitas kapiler dan hilangnya evaporasi pada pasien luka bakar atau meningkatnya kecepatan metabolisme  Pengeluaran cairan secara berlebihan.  Asupan cairan yang tidak adekuat.  perdarahan
  • 43. 2. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan:  Penurunan mekanisme regulator akibat kelainan pada ginjal.  Penurunan curah jantung akibat penyakit jantung  Gangguan aliran balik vena akibat penyakit vaskuler perifer atau trombus.  Retensi natrium dan air akibat terapi kortikosteroid.  Tekanan osmotik koloid yang rendah.
  • 44. C. Perencanaan Keperawatan Tujuan:  Mempertahankan volume cairan dalam keadaan seimbang. Rencana Tindakan: 1. Monitor jumlah asupan dan pengeluaran cairan serta perubahan status keseimbangan cairan. 2. Pertahankan keseimbangan cairan: (bila kekurangan cairan, lakukan…? Bila. kelebihan cairan, lakukan…?) 3. Lakukan mobilisasi melalui pengaturan posisi 4. Anjurkan cara mempertahankan keseimbangan cairan.
  • 45. D. Pelaksanaan (tindakan) Keperawatan 1. Pemberian cairan melalui infus (alat dan bahan, prosedur kerja, serta cara menghitung jumlah tetesan infus). 2. Tranfusi darah (alat dan bahan, prosedur kerja). DISKUSIKAN 10 MENIT
  • 46. E. Evaluasi Keperawatan Evaluasi terhadap gangguan kebutuhan cairan dan elektrolit secara umum dapat dinilai dari adanya kemampuan dalam mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit dengan ditunjukkan oleh adanya keseimbangan antara jumlah asupan dan pengeluaran, nilai elektrolit dalam batas normal, berat badan sesuai dengan tinggi badan atau tidak ada penurunan, turgor kulit baik, tidak terjadi edema, dan lain sebagainya.