A. Pengertian Iman
 Secara etimologi, kata iman berasal dari bahasa Arab:
Aamana – yu’minu – iimaanan, yang berarti percaya.
 Secara terminologi / istilahy, iman adalah membenarkan
dengan hati (tashdiq bi qalb), menyatakan dengan lisan
(iqrar bi lisan), dan membuktikan dengan perbuatan (amal
bi arkan) terhadap kebenaran atau keyakinan tertentu.
 Dalam Al-Qur’an, kata iman sering dirangkai dengan kata-
kata tertentu yang menjadi corak atau sifat dari yang
diimaninya itu, seperti dengan kata: jibti (idealisme),
thaghut (naturalisme), bathil, kafir, dll. Kata iman yang
tidak dirangkai dengan sesuatu berarti menunjukkan
makna positif.
 Kata iman dalam Al-Qur’an juga disifati dengan Asyaddu
Hubban (sangat cinta), jadi orang beriman kepada Allah
berarti orang yang sangat cinta kepada Allah.
 Karena iman itu bukan hanya suatu
kepercayaan, tetapi adalah keyakinan yang
mendorong perbuatan baik, maka wujud iman
adalah dilaksanakannya amal-amal shalih yang
sesuai dengan aturan atau ajaran Islam secara
lahir dan batin.
 Jadi wujud iman merupakan keutuhan dari
keyakinan, ucapan dan perbuatan seseorang
dalam melaksanakan amal shalih.
 Dengan demikian wujud iman itu sangat luas,
karena mencakup berbagai jenis amal shalih
yang dilakukan oleh manusia yang didasarkan
atas keyakinannya kepada Allah.
• Setidaknya meliputi tiga tahap ikhtiar, yaitu:
 Tahap penyiapan benih keimanan anak, dilakukan
dengan hubungan suami isteri yang Islami,
mengkonsumsi makanan/minuman yang halal,
berpandangan dan bersikap hidup yang Islami.
 Tahap pengenalan pada ajaran Islam, yaitu melalui
pendidikan oleh keluarga atau lingkungannya, mulai
tingkat verbal, pemahaman, sampai amalan, dan
dilakukan sedini mungkin, terutama pendidikan akhlak
dan Al-Qur’an.
Tahap pembiasaan, yaitu membiasakan untuk
melaksanakan apa yang diperintahkan Allah dan
menjauhi laranganNya dengan penuh kesadaran.
 Prinsip-prinsip penting dalam keberhasilan
pendidikan mental dan perilaku seseorang:
Prinsip pembiasaan berkesinambungan, artinya
dilakukan secara terus menerus tanpa berhenti,
karena hidup memang ujian dan iman itu dapat
bertambah dan berkurang.
Prinsip internalisasi dan individuasi, yaitu
menjadikan nilai-nilai keimanan itu sebagai bagian
dari sikap mental atau hidupnya, serta berupaya
menempatkan nilai-nilai iman itu serasi atau
selaras dengan sifat kepribadiannya.
Prinsip sosialisasi, yaitu membuktikan bahwa
nilai-nilai iman itu memang cocok untuk
kehidupan sosial, karena memang sesuai dengan
kebutuhan masyarakat, juga tidak mengukur nilai
keimanan itu semata-mata dari dirinya sendiri.
 Prinsip konsistensi dan koherensi, yaitu
pembentukan iman itu harus dilakukan secara
tetap dan konsekuen, dalam arti tidak selalu
berubah-ubah tanpa arah dan tujuan yang jelas,
serta tanpa mengandung pertentangan antara
nilai yang satu dengan nilai yang lainnya. Artinya
setiap langkah terdahulu digunakan untuk
mendukung atau memperkuat langkah-langkah
berikutnya.
 Prinsip integrasi, yaitu mengupayakan
pembentukan keimanan itu dilakukan secara
luas dan menyeluruh, meliputi berbagai aspek
secara komprehensif. Tidak menganggap iman
itu sebagai ilmu atau ketrampilan tingkah laku
yang terpisah-pisah.
 Jika disebut nama Allah hatinya bergetar, dan
berusaha agar ilmu Allah itu tidak lepas dari syaraf
memorinya, jika dibacakan Al-Qur’an hatinya
bergejolak untuk segera melaksanakannya. Sesuai
dengan Q.S. Al-Anfal : 2.
 Senantiasa tawakkal, yaitu bekerja keras
berdasarkan ilmu Allah yang diiringi dengan do’a
dan penyerahan diri pada Allah. Q.S. Ali Imran: 120,
Al-Maidah: 12, Al-Anfal: 2, At-Taubah: 52, Ibrahim:
11, Al-Mujadalah:10, At-Taghabun: 13.
 Tertib dalam melaksanakan shalat dan selalu
menjaga pelaksanannya. Q.S. Al-Anfal: 3, Al-
Mukminun: 2, 7.
 Menafkahkan sebagian dari rizki yang
diterimanya. Q.S. Al-Anfal : 3, Q.S. Al-
Mukminun : 4.
 Menghindari perkataan/perbuatan yang tidak
bermanfaat dan menjaga kehormatan. Q.S. Al-
Mukminun : 3 , 5.
 Memelihara amanat dan menepati janji. Q.S.
Al-Mukminun : 6.
 Berjihad di jalan Allah dan suka menolong. Q.S.
Al-Anfal : 74.
 Tidak meninggalkan pertemuan sebelum
minta izin. Q.S. An-Nur : 62. dll.
 Keimanan pada keesaan Allah (tauhid) meliputi
dua aspek, yaitu tauhid teoritis dan tauhid
praktis.
Tauhid teoritis, adalah pengakuan tentang keesaan
zat, sifat, dan perbuatan tuhan, sehingga berkaitan
dengan kepercayaan, pengetahuan, persepsi, dan
pemikiran manusia tentang konsep tuhan.
Konsekuensi logis tauhid teoritis adalah pengakuan
yang ikhlas bahwa Allah adalah satu-satunya
wujud mutlak yang menjadi sumber dari semua
wujud.
Tauhid praktis (tauhid ibadah), adalah terapan atau
tindak lanjut dari tauhid teoritis yang berupa amal
perbuatan atau ibadah manusia.
 Perpaduan antara tauhid teoritis dan praktis
merupakan bentuk keimanan yang sempurna.
 Sedangkan taqwa merupakan perasaan takut
dan mengagungkan kepada Allah dengan cara
melaksanakan perintah-perintahNya dan
menjauhi semua larangaNya.
 Dengan demikian korelasi antara keimanan
dan ketaqwaan adalah sangat erat. Taqwa
merupakan bukti atau perwujudan dari orang
yang memiliki kesempurnaan iman. Sementara
iman merupakan dasar dan semangat yang
melandasi ketaqwaan.

ِ‫هَّلل‬‫ا‬ ِّ
‫ب‬ُ
‫ح‬َ
‫ك‬ ْ
‫م‬ُ
‫ه‬َ
‫ن‬‫و‬ُّ
‫ب‬ِ
‫ح‬ُ
‫ي‬ ‫ًا‬
‫د‬‫ا‬َ
‫د‬ْ‫ن‬َ‫أ‬ ِ‫هَّلل‬‫ا‬ ِ
‫ُون‬
‫د‬ ْ
‫ِن‬
‫م‬ ُ
‫ذ‬ِ
‫خ‬َّ
‫ت‬َ
‫ي‬ ْ
‫ن‬َ
‫م‬ ِ
‫اس‬َّ
‫الن‬ َ
‫ِن‬
‫م‬َ
‫و‬
‫هَّلِل‬ ‫ا‬ ًّ
‫ب‬ُ
‫ح‬ ُّ
‫د‬َ
‫ش‬َ‫أ‬ ‫وا‬ُ
‫ن‬َ
‫م‬‫آ‬ َ
‫ِين‬
‫ذ‬َّ‫ال‬َ
‫و‬
َ
‫ن‬ْ
‫و‬َ
‫ر‬َ
‫ي‬ ْ
‫ذ‬ِ‫إ‬ ‫وا‬ُ
‫م‬َ‫ل‬ َ
‫ظ‬ َ
‫ِين‬
‫ذ‬َّ‫ال‬ ‫ى‬َ
‫ر‬َ
‫ي‬ ْ
‫و‬َ‫ل‬َ
‫و‬ ِ
ِ
‫اب‬َ
‫ذ‬َ
‫ع‬ْ‫ال‬ ُ
‫د‬‫ِي‬
‫د‬َ
‫ش‬ َ‫هَّلل‬‫ا‬ َّ
‫ن‬َ‫أ‬َ
‫و‬ ‫ا‬ ً
‫ع‬‫ِي‬
‫م‬َ
‫ج‬ ِ‫هَّلِل‬ َ
‫ة‬َّ
‫و‬ُ
‫ق‬ْ‫ال‬ َّ
‫ن‬َ‫أ‬ َ
‫اب‬َ
‫ذ‬َ
‫ع‬ْ‫ال‬
(
١٦٥
)
Al-Baqarah
:
 165. Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah
tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya
sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang
beriman Amat sangat cintanya kepada Allah. dan jika seandainya
orang-orang yang berbuat zalim itu[106] mengetahui ketika
mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu
kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah Amat berat siksaan-
Nya (niscaya mereka menyesal).

 [106] Yang dimaksud dengan orang yang zalim di sini ialah orang-
orang yang menyembah selain Allah.

‫ا‬َ
‫ذ‬ِ‫إ‬َ
‫و‬ ْ
‫م‬ُ
‫ه‬ُ
‫ب‬‫و‬ُ‫ل‬ُ
‫ق‬ ْ
‫ت‬َ‫ل‬ِ
‫ج‬َ
‫و‬ ُ‫هَّلل‬‫ا‬ َ
‫ِر‬
‫ك‬ُ
‫ذ‬ ‫ا‬َ
‫ذ‬ِ‫إ‬ َ
‫ِين‬
‫ذ‬َّ‫ال‬ َ
‫ون‬ُ
‫ن‬ِ
‫م‬ْ
‫ؤ‬ُ
‫م‬ْ‫ال‬ ‫ا‬ َ
‫م‬َّ
‫ن‬ِ‫إ‬
َ
‫ون‬ُ‫ل‬َّ
‫ك‬َ
‫و‬َ
‫ت‬َ
‫ي‬ ْ
‫م‬ِ
‫ه‬ِّ
‫ب‬َ
‫ر‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ
‫ع‬َ
‫و‬ ‫ا‬ً
‫ن‬‫ا‬َ
‫م‬‫ي‬ِ‫إ‬ ْ
‫م‬ُ
‫ه‬ْ‫ت‬َ
‫د‬‫ا‬َ
‫ز‬ ُ
‫ه‬ُ
‫ت‬‫ا‬َ
‫ي‬‫آ‬ ْ
‫م‬ِ
‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ
‫ع‬ ْ
‫ت‬َ
‫ي‬ِ‫ل‬ُ
‫ت‬
(
٢
)
( َ
‫ون‬ُ
‫ق‬ِ
‫ف‬ْ‫ن‬ُ
‫ي‬ ْ
‫م‬ُ
‫اه‬َ
‫ن‬ْ
‫ق‬َ
‫ز‬َ
‫ر‬ ‫ا‬َّ
‫ِم‬
‫م‬َ
‫و‬ َ
‫ة‬‫ال‬ َّ
‫الص‬ َ
‫ون‬ُ
‫م‬‫ِي‬
‫ق‬ُ
‫ي‬ َ
‫ِين‬
‫ذ‬َّ‫ال‬
٣
)
Al-Anfal
 2. Sesungguhnya orang-orang yang beriman[594] ialah mereka
yang bila disebut nama Allah[595] gemetarlah hati mereka, dan
apabila dibacakan ayat-ayatNya bertambahlah iman mereka
(karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal.
 3. (yaitu) orang-orang yang mendirikan shalat dan yang
menafkahkan sebagian dari rezki yang Kami berikan kepada
mereka.
 [594] Maksudnya: orang yang sempurna imannya.
 [595] Dimaksud dengan disebut nama Allah Ialah: menyebut sifat-
sifat yang mengagungkan dan memuliakannya.

ُ
‫ص‬َّ
‫ب‬َ
‫ر‬َ
‫ت‬َ
‫ن‬ ُ
‫ن‬ ْ
‫ح‬َ
‫ن‬َ
‫و‬ ِ
‫ن‬ْ‫ي‬َ
‫ي‬َ
‫ن‬ ْ
‫س‬ُ
‫ح‬ْ‫ال‬ ‫ى‬َ
‫د‬ ْ
‫ح‬ِ‫إ‬ ‫ال‬ِ‫إ‬ ‫ا‬ َ
‫ن‬ِ
‫ب‬ َ
‫ون‬ ُ
‫ص‬َّ
‫ب‬َ
‫ر‬َ
‫ت‬ ْ
‫ل‬َ
‫ه‬ ْ
‫ل‬ُ
‫ق‬
‫َّا‬
‫ن‬ِ‫إ‬ ‫وا‬ ُ
‫ص‬َّ
‫ب‬َ
‫ر‬َ
‫ت‬َ
‫ف‬ ‫ا‬َ
‫ن‬‫ِي‬
‫د‬ْ‫ي‬َ
‫أ‬ِ
‫ب‬ ْ
‫و‬َ‫أ‬ ِ
‫ِه‬
‫د‬ْ‫ن‬ِ
‫ع‬ ْ
‫ِن‬
‫م‬ ٍ
‫اب‬َ
‫ذ‬َ
‫ع‬ِ
‫ب‬ ُ‫هَّلل‬‫ا‬ ُ
‫م‬ُ
‫ك‬َ
‫ب‬‫ي‬ ِ
‫ص‬ُ
‫ي‬ ْ
‫ن‬َ‫أ‬ ْ
‫م‬ُ
‫ك‬ِ
‫ب‬
( َ
‫ون‬ ُ
‫ص‬ِّ
‫ب‬َ
‫ر‬َ
‫ت‬ُ
‫م‬ ْ
‫م‬ُ
‫ك‬َ
‫ع‬َ
‫م‬
٥٢
)
At-Taubah
:
 52. Katakanlah: "tidak ada yang kamu tunggu-
tunggu bagi Kami, kecuali salah satu dari dua
kebaikan[646]. dan Kami menunggu-nunggu bagi
kamu bahwa Allah akan menimpakan kepadamu
azab (yang besar) dari sisi-Nya. sebab itu
tunggulah, Sesungguhnya Kami menunggu-
nunggu bersamamu."
 [646] Yaitu mendapat kemenangan atau mati
syahid.

َ
‫ال‬َ
‫ق‬َ
‫و‬ ‫ا‬ً
‫ب‬‫ِي‬
‫ق‬َ
‫ن‬ َ
‫ر‬َ
‫ش‬َ
‫ع‬ ْ
‫ي‬َ
‫ن‬ْ‫اث‬ ُ
‫م‬ُ
‫ه‬ْ‫ن‬ِ
‫م‬ ‫ا‬َ
‫ن‬ْ‫ث‬َ
‫ع‬َ
‫ب‬َ
‫و‬ َ
‫ِيل‬
‫ئ‬‫ا‬َ
‫ر‬ ْ
‫س‬ِ‫إ‬ ‫ِي‬
‫ن‬َ
‫ب‬ َ
‫اق‬َ
‫ث‬‫ِي‬
‫م‬ ُ‫هَّلل‬‫ا‬ َ
‫ذ‬َ
‫خ‬َ‫أ‬ ْ
‫د‬َ
‫ق‬َ‫ل‬َ
‫و‬
‫ِي‬‫ل‬ ُ
‫س‬ُ
‫ر‬ِ
‫ب‬ ْ
‫م‬ُ
‫ت‬ْ‫ن‬َ
‫م‬‫آ‬َ
‫و‬ َ
‫اة‬َ
‫ك‬َّ
‫الز‬ ُ
‫م‬ُ
‫ت‬ْ‫ي‬َ
‫ت‬‫آ‬َ
‫و‬ َ
‫ة‬‫ال‬ َّ
‫الص‬ ُ
‫م‬ُ
‫ت‬ْ
‫م‬َ
‫ق‬َ‫أ‬ ْ
‫ِن‬
‫ئ‬َ‫ل‬ ْ
‫م‬ُ
‫ك‬َ
‫ع‬َ
‫م‬ ‫ي‬ ِّ
‫ن‬ِ‫إ‬ ُ‫هَّلل‬‫ا‬
ْ
‫م‬ُ
‫ك‬ِ
‫ت‬‫ا‬َ
‫ئ‬ِّ
‫ي‬ َ
‫س‬ ْ
‫م‬ُ
‫ك‬ْ‫ن‬َ
‫ع‬ َّ
‫ن‬َ
‫ر‬ِّ
‫ف‬َ
‫ك‬‫أل‬ ‫ا‬ً
‫ن‬ َ
‫س‬َ
‫ح‬ ‫ا‬ ً
‫ض‬ْ
‫ر‬َ
‫ق‬ َ‫هَّلل‬‫ا‬ ُ
‫م‬ُ
‫ت‬ ْ
‫ض‬َ
‫ر‬ْ‫ق‬َ‫أ‬َ
‫و‬ ْ
‫م‬ُ
‫وه‬ُ
‫م‬ُ
‫ت‬ْ
‫ر‬َّ
‫ز‬َ
‫ع‬َ
‫و‬
ْ
‫م‬ُ
‫ك‬ْ‫ن‬ِ
‫م‬ َ
‫ِك‬‫ل‬َ
‫ذ‬ َ
‫د‬ْ
‫ع‬َ
‫ب‬ َ
‫ر‬َ
‫ف‬َ
‫ك‬ ْ
‫ن‬َ
‫م‬َ
‫ف‬ ُ
‫ار‬َ
‫ه‬ْ‫ن‬‫األ‬ ‫ا‬ َ
‫ه‬ِ
‫ت‬ ْ
‫ح‬َ
‫ت‬ ْ
‫ِن‬
‫م‬ ‫ي‬ِ
‫ر‬ ْ
‫ج‬َ
‫ت‬ ٍ
‫ات‬َّ
‫ن‬َ
‫ج‬ ْ
‫م‬ُ
‫ك‬َّ
‫ن‬َ‫ل‬ِ
‫ْخ‬
‫د‬‫أل‬َ
‫و‬
( ِ
‫يل‬ِ
‫ب‬َّ
‫الس‬ َ
‫ء‬‫ا‬َ
‫و‬َ
‫س‬ َّ
‫ل‬ َ
‫ض‬ ْ
‫د‬َ
‫ق‬َ
‫ف‬
١٢
)
Al-Maidah
:
 12. Dan Sesungguhnya Allah telah mengambil Perjanjian (dari) Bani
Israil dan telah Kami angkat diantara mereka 12 orang pemimpin
dan Allah berfirman: "Sesungguhnya aku beserta kamu,
Sesungguhnya jika kamu mendirikan shalat dan menunaikan zakat
serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan
kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik[406]
Sesungguhnya aku akan menutupi dosa-dosamu. dan Sesungguhnya
kamu akan Kumasukkan ke dalam surga yang mengalir air
didalamnya sungai-sungai. Maka Barangsiapa yang kafir di antaramu
sesudah itu, Sesungguhnya ia telah tersesat dari jalan yang lurus.
 [406] Maksudnya Ialah: menafkahkan harta untuk menunaikan
kewajiban dengan hati yang ikhlas.

َ
‫س‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ
‫و‬ ‫وا‬ُ
‫ن‬َ
‫م‬‫آ‬ َ
‫ِين‬
‫ذ‬َّ‫ال‬ َ
‫ن‬ُ
‫ز‬ ْ
‫ح‬َ
‫ي‬ِ‫ل‬ ِ
‫ان‬ َ
‫ط‬ْ‫ي‬َّ
‫الش‬ َ
‫ِن‬
‫م‬ ‫ى‬َ
‫و‬ ْ
‫ج‬َّ
‫الن‬ ‫ا‬ َ
‫م‬َّ
‫ن‬ِ‫إ‬
ِ
‫ل‬َّ
‫ك‬َ
‫و‬َ
‫ت‬َ
‫ي‬ْ‫ل‬َ
‫ف‬ ِ‫هَّلل‬‫ا‬ ‫ى‬ َ‫ل‬َ
‫ع‬َ
‫و‬ ِ‫هَّلل‬‫ا‬ ِ
‫ن‬ْ
‫ذ‬ِ‫إ‬ِ
‫ب‬ ‫ال‬ِ‫إ‬ ‫ا‬ ً
‫ئ‬ْ‫ي‬َ
‫ش‬ ْ
‫م‬ِ
‫ه‬ِّ
‫ار‬ َ
‫ض‬ِ
‫ب‬
َ
‫ون‬ُ
‫ن‬ِ
‫م‬ْ
‫ؤ‬ُ
‫م‬ْ‫ال‬
(
١٠
)
Al-Mujadalah
:
 10. Sesungguhnya pembicaraan rahasia itu adalah dari
syaitan, supaya orang-orang yang beriman itu berduka
cita, sedang pembicaraan itu Tiadalah memberi mudharat
sedikitpun kepada mereka, kecuali dengan izin Allah dan
kepada Allah-lah hendaknya orang-orang yang beriman
bertawakkal.

( َ
‫ون‬ُ
‫ن‬ِ
‫م‬ْ
‫ؤ‬ُ
‫م‬ْ‫ال‬ ِ
‫ل‬َّ
‫ك‬َ
‫و‬َ
‫ت‬َ
‫ي‬ْ‫ل‬َ
‫ف‬ ِ‫هَّلل‬‫ا‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ
‫ع‬َ
‫و‬ َ
‫و‬ُ
‫ه‬ ‫ال‬ِ‫إ‬ َ
‫ه‬َ‫ل‬ِ‫إ‬ ‫ال‬ ُ‫هَّلل‬‫ا‬
١٣
)
At-
Taghabun
:
 13. (Dia-lah) Allah tidak ada Tuhan selain Dia. dan
hendaklah orang-orang mukmin bertawakkal kepada Allah
saja.

( َ
‫ون‬ُ
‫ن‬ِ
‫م‬ْ
‫ؤ‬ُ
‫م‬ْ‫ال‬ َ
‫ح‬َ‫ل‬ْ‫ف‬َ‫أ‬ ْ
‫د‬َ
‫ق‬
١
)
ْ
‫م‬ِ
‫ِه‬
‫ت‬‫ال‬ َ
‫ص‬ ‫ي‬ ِ
‫ف‬ ْ
‫م‬ُ
‫ه‬ َ
‫ِين‬
‫ذ‬َّ‫ال‬
( َ
‫ون‬ُ
‫ع‬ِ
‫اش‬ َ
‫خ‬
٢
)
َ
‫ون‬ ُ
‫ض‬ِ
‫ر‬ْ
‫ع‬ُ
‫م‬ ِ
‫و‬ْ
‫غ‬َّ‫الل‬ ِ
‫ن‬َ
‫ع‬ ْ
‫م‬ُ
‫ه‬ َ
‫ِين‬
‫ذ‬َّ‫ال‬َ
‫و‬
(
٣
)
Al-Mukminun
:
 1. Sesungguhnya beruntunglah orang-orang
yang beriman,
 2. (yaitu) orang-orang yang khusyu' dalam
sembahyangnya,
 3. Dan orang-orang yang menjauhkan diri dari
(perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna,

َ
‫ون‬ُ‫ل‬ِ
‫اع‬َ
‫ف‬ ِ
‫اة‬َ
‫ك‬َّ
‫ِلز‬‫ل‬ ْ
‫م‬ُ
‫ه‬ َ
‫ِين‬
‫ذ‬َّ‫ال‬َ
‫و‬
(
٤
)
ْ
‫م‬ِ
‫ه‬ِ
‫وج‬ُ
‫ر‬ُ
‫ف‬ِ‫ل‬ ْ
‫م‬ُ
‫ه‬ َ
‫ِين‬
‫ذ‬َّ‫ال‬َ
‫و‬
َ
‫ون‬ ُ
‫ِظ‬
‫ف‬‫ا‬َ
‫ح‬
(
٥
)
ْ
‫م‬ُ
‫ه‬ُ
‫ن‬‫ا‬َ
‫م‬ْ‫ي‬َ‫أ‬ ْ
‫ت‬َ
‫ك‬َ‫ل‬َ
‫م‬ ‫ا‬َ
‫م‬ ْ
‫أو‬ ْ
‫م‬ِ
‫ه‬ِ
‫اج‬َ
‫و‬ْ
‫ز‬َ‫أ‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ
‫ع‬ ‫ال‬ِ‫إ‬
( َ
‫ِين‬
‫م‬‫و‬ُ‫ل‬َ
‫م‬ ُ
‫ر‬ْ‫ي‬َ
‫غ‬ ْ
‫م‬ُ
‫ه‬َّ
‫ن‬ِ
‫إ‬َ
‫ف‬
٦
)
َ
‫ِك‬
‫ئ‬َ‫ل‬‫و‬ُ
‫أ‬َ
‫ف‬ َ
‫ِك‬‫ل‬َ
‫ذ‬ َ
‫ء‬‫ا‬َ
‫ر‬َ
‫و‬ ‫ى‬َ
‫غ‬َ
‫ت‬ْ‫ب‬‫ا‬ ِ
‫ن‬َ
‫م‬َ
‫ف‬
َ
‫ُون‬
‫د‬‫ا‬َ
‫ع‬ْ‫ال‬ ُ
‫م‬ُ
‫ه‬
(
٧
)
Al-Mukminun
:
 4. Dan orang-orang yang menunaikan zakat,
 5. Dan orang-orang yang menjaga kemaluannya,
 6. Kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak yang
mereka miliki[994]; Maka Sesungguhnya mereka dalam
hal ini tiada terceIa.
 7. Barangsiapa mencari yang di balik itu[995] Maka
mereka Itulah orang-orang yang melampaui batas.
 [994] Maksudnya: budak-budak belian yang
didapat dalam peperangan dengan orang kafir,
bukan budak belian yang didapat di luar
peperangan. dalam peperangan dengan orang-
orang kafir itu, wanita-wanita yang ditawan
biasanya dibagi-bagikan kepada kaum muslimin
yang ikut dalam peperangan itu, dan kebiasan
ini bukanlah suatu yang diwajibkan. imam boleh
melarang kebiasaan ini. Maksudnya: budak-
budak yang dimiliki yang suaminya tidak ikut
tertawan bersama-samanya.
 [995] Maksudnya: zina, homoseksual, dan
sebagainya.

ِ‫هَّلل‬‫ا‬ ِ
‫يل‬ِ
‫ب‬ َ
‫س‬ ‫ي‬ ِ
‫ف‬ ‫ُوا‬
‫د‬َ
‫اه‬َ
‫ج‬َ
‫و‬ ‫وا‬ُ
‫ر‬َ
‫اج‬َ
‫ه‬َ
‫و‬ ‫وا‬ُ
‫ن‬َ
‫م‬‫آ‬ َ
‫ِين‬
‫ذ‬َّ‫ال‬َ
‫و‬
ْ
‫م‬ُ
‫ه‬َ‫ل‬ ‫ا‬ًّ
‫ق‬َ
‫ح‬ َ
‫ون‬ُ
‫ن‬ِ
‫م‬ْ
‫ؤ‬ُ
‫م‬ْ‫ال‬ ُ
‫م‬ُ
‫ه‬ َ
‫ِك‬
‫ئ‬َ‫ل‬‫و‬ُ‫أ‬ ‫وا‬ُ
‫ر‬ َ
‫ص‬َ
‫ن‬َ
‫و‬ ‫ا‬ْ
‫و‬َ
‫و‬‫آ‬ َ
‫ِين‬
‫ذ‬َّ‫ال‬َ
‫و‬
( ٌ
‫م‬‫ي‬ِ
‫ر‬َ
‫ك‬ ٌ
‫ق‬ْ
‫ز‬ِ
‫ر‬َ
‫و‬ ٌ
‫ة‬َ
‫ِر‬
‫ف‬ْ
‫غ‬َ
‫م‬
٧٤
)
Al-Anfal
:
 74. Dan orang-orang yang beriman dan berhijrah
serta berjihad pada jalan Allah, dan orang-orang
yang memberi tempat kediaman dan memberi
pertolongan (kepada orang-orang muhajirin),
mereka Itulah orang-orang yang benar-benar
beriman. mereka memperoleh ampunan dan
rezki (nikmat) yang mulia.

ُ
‫ه‬َ
‫ع‬َ
‫م‬ ‫وا‬ُ
‫ن‬‫ا‬َ
‫ك‬ ‫ا‬َ
‫ذ‬ِ‫إ‬َ
‫و‬ ِ
‫ه‬ِ‫ل‬‫و‬ ُ
‫س‬َ
‫ر‬َ
‫و‬ ِ‫هَّلل‬‫ا‬ِ
‫ب‬ ‫وا‬ُ
‫ن‬َ
‫م‬‫آ‬ َ
‫ِين‬
‫ذ‬َّ‫ال‬ َ
‫ون‬ُ
‫ن‬ِ
‫م‬ْ
‫ؤ‬ُ
‫م‬ْ‫ال‬ ‫ا‬ َ
‫م‬َّ
‫ن‬ِ‫إ‬
َ
‫ِين‬
‫ذ‬َّ‫ال‬ َّ
‫ن‬ِ‫إ‬ ُ
‫ه‬‫و‬ُ
‫ن‬ِ
‫ذ‬ْ‫أ‬َ
‫ت‬ ْ
‫س‬َ
‫ي‬ ‫َّى‬
‫ت‬َ
‫ح‬ ‫وا‬ُ
‫ب‬َ
‫ه‬ْ
‫ذ‬َ
‫ي‬ ْ
‫م‬َ‫ل‬ ٍ
‫ِع‬
‫م‬‫ا‬ َ
‫ج‬ ٍ
‫ر‬ْ
‫م‬َ‫أ‬ ‫ى‬ َ‫ل‬َ
‫ع‬
‫ا‬َ
‫ذ‬ِ‫إ‬َ
‫ف‬ ِ
‫ه‬ِ‫ل‬‫و‬ ُ
‫س‬َ
‫ر‬َ
‫و‬ ِ‫هَّلل‬‫ا‬ِ
‫ب‬ َ
‫ون‬ُ
‫ن‬ِ
‫م‬ْ
‫ؤ‬ُ
‫ي‬ َ
‫ِين‬
‫ذ‬َّ‫ال‬ َ
‫ِك‬
‫ئ‬َ‫ل‬‫و‬ُ‫أ‬ َ
‫ك‬َ
‫ن‬‫و‬ُ
‫ن‬ِ
‫ذ‬ْ‫أ‬َ
‫ت‬ ْ
‫س‬َ
‫ي‬
ُ
‫م‬ُ
‫ه‬َ‫ل‬ ْ
‫ِر‬
‫ف‬ْ
‫غ‬َ
‫ت‬ ْ
‫اس‬َ
‫و‬ ْ
‫م‬ُ
‫ه‬ْ‫ن‬ِ
‫م‬ َ
‫ت‬ْ‫ئ‬ِ
‫ش‬ ْ
‫ن‬َ
‫م‬ِ‫ل‬ ْ
‫ن‬َ
‫ذ‬ْ‫أ‬َ
‫ف‬ ْ
‫م‬ِ
‫ِه‬
‫ن‬ْ‫أ‬َ
‫ش‬ ِ
‫ض‬ْ
‫ع‬َ
‫ب‬ِ‫ل‬ َ
‫وك‬ُ
‫ن‬َ
‫ذ‬ْ‫أ‬َ
‫ت‬ ْ
‫اس‬
( ٌ
‫م‬‫ي‬ِ
‫ح‬َ
‫ر‬ ٌ
‫ور‬ُ
‫ف‬َ
‫غ‬ َ‫هَّلل‬‫ا‬ َّ
‫ن‬ِ‫إ‬ َ‫هَّلل‬‫ا‬
٦٢
)
An-Nur
:
 62. Sesungguhnya yang sebenar-benar orang mukmin ialah orang-
orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, dan apabila
mereka berada bersama-sama Rasulullah dalam sesuatu urusan
yang memerlukan pertemuan, mereka tidak meninggalkan
(Rasulullah) sebelum meminta izin kepadanya. Sesungguhnya
orang-orang yang meminta izin kepadamu (Muhammad) mereka
Itulah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya,
Maka apabila mereka meminta izin kepadamu karena sesuatu
keperluan, berilah izin kepada siapa yang kamu kehendaki di antara
mereka, dan mohonkanlah ampunan untuk mereka kepada Allah.
Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

More Related Content

PPT
Bab_2_KEIMANAN_dan_KETAQWAAN.ppt
PPT
KEIMANAN DAN KETAQWAAN, AGAMA ISLAM, ............
PPT
Iman dan Taqwa Senjata Utama dalam Hidup.ppt
PPT
Keimanan serta ketakwaan dalam islam.ppt
PPTX
Pengertian keimanan dan ketakwaan
PPTX
Agama islam
PPTX
Agama islam
PPTX
Agama islam
Bab_2_KEIMANAN_dan_KETAQWAAN.ppt
KEIMANAN DAN KETAQWAAN, AGAMA ISLAM, ............
Iman dan Taqwa Senjata Utama dalam Hidup.ppt
Keimanan serta ketakwaan dalam islam.ppt
Pengertian keimanan dan ketakwaan
Agama islam
Agama islam
Agama islam

Similar to keimanan-dan-ketaqwaan kita kepada Allah SWT (20)

PPTX
Agama islam
PPTX
Agama islam
PPTX
Pendidikan Agama Islam
PPTX
Agama islam
PPTX
Agama islam
PPTX
Agama islam
PPTX
Agama islam
PPTX
Agama islam[1]
PPTX
Pendidikan Islam
PPTX
Agama
PPTX
Agama islam
PPTX
Agama islam
PPTX
Pendidikan Agama Islam
PPTX
Pendidikan Agama Islam
PPTX
Agama Islam
PPTX
Agama islam
PPTX
Pendidikan Agama Islam
DOCX
Pokok pokok ajaran islam
PPTX
1 modul 1 kb 1 akidah islam
DOCX
Agama islam
Agama islam
Pendidikan Agama Islam
Agama islam
Agama islam
Agama islam
Agama islam
Agama islam[1]
Pendidikan Islam
Agama
Agama islam
Agama islam
Pendidikan Agama Islam
Pendidikan Agama Islam
Agama Islam
Agama islam
Pendidikan Agama Islam
Pokok pokok ajaran islam
1 modul 1 kb 1 akidah islam
Ad

More from agungprasety30 (11)

PPTX
KEL 3_TAYAMUM & ISTINJA dalam madzhab syafii.pptx
PPTX
KELOMPOK 4_Sosiologi Pendidikan Islam.pptx
PPTX
Meeting 4 untuk mahasiswa disekitar.pptx
PPTX
Meeting 3 untuk mahasiswa disekitar.pptx
PPTX
Meeting 2untuk mahasiswa semester 8.pptx
PPTX
Kapita selekta kel.1 fix...pendidikan islam dan urgensinya menurut islam.pptx
PPTX
Introduction to English for PAI semester 3.pptx
PPTX
KELOMPOK 4_Sosiologi Pendidikan Islam.pptx
PDF
Buku-Anggaran Dasar-dan-Anggaran Rumah Tangga
PDF
sosiologi pendidikan islam bu dr samsinar
PPTX
muqoddimah AD-ART organisasi Muhammadiyah.pptx
KEL 3_TAYAMUM & ISTINJA dalam madzhab syafii.pptx
KELOMPOK 4_Sosiologi Pendidikan Islam.pptx
Meeting 4 untuk mahasiswa disekitar.pptx
Meeting 3 untuk mahasiswa disekitar.pptx
Meeting 2untuk mahasiswa semester 8.pptx
Kapita selekta kel.1 fix...pendidikan islam dan urgensinya menurut islam.pptx
Introduction to English for PAI semester 3.pptx
KELOMPOK 4_Sosiologi Pendidikan Islam.pptx
Buku-Anggaran Dasar-dan-Anggaran Rumah Tangga
sosiologi pendidikan islam bu dr samsinar
muqoddimah AD-ART organisasi Muhammadiyah.pptx
Ad

Recently uploaded (20)

DOCX
Modul Ajar Deep Learning PKWU Pengelolaan Kelas 11 SMA Terbaru 2025
PPTX
Digital Marketing Dasar Untuk Pemula.pptx
PPTX
Desain ojt 1 koding dan kecerdasan artificial .pptx
PPT
MATA KULIAH FILSAFAT ILMU ADMINISTRASI PENDIDIKAN
PPTX
ppt_bola_basket_kelas x sma mata pelajaran pjok.pptx
PPTX
Berpikir_Komputasional_Kelas5_IlustrasiKosong.pptx
PDF
Modul Ajar Deep Learning Matematika Kelas 6 Kurikulum Merdeka
PDF
Aminullah Assagaf_B34_Statistik Ekonometrika_PLS SPSS.pdf
PPT
Inkuiri Kolaboratif bagi guru di Satuan Pendidikan .ppt
PPTX
Keusahawanan dan Perniagaan Islam - Dr Mohd Adib Abd Muin 20 Ogos 2025.pptx
PDF
Faktor-Faktor Pergeseran dari Pemasaran Konvensional ke Pemasaran Modern
PDF
Laktasi dan Menyusui (MK Askeb Esensial Nifas, Neonatus, Bayi, Balita dan Ana...
PDF
Aminullah Assagaf_B34_Statistik Ekonometrika Terapan_22 Agus 2025.pdf
PDF
MRT Tangguh, Indonesia Maju: Mewujudkan Transportasi Publik yang Aman, Nyaman...
PDF
Aminullah Assagaf_B34_Statistik Ekonometrika.pdf
PDF
Modul Ajar Deep Learning Seni Rupa Kelas 6 Kurikulum Merdeka
PPTX
Pengimbasan pembelajaran mendalam (deep learning
PDF
Modul Ajar Deep Learning Pendidikan Pancasila Kelas 6 Kurikulum Merdeka
PDF
Materi Sosialisasi OMI Jawa Timur 2025.pdf
PPTX
Inkuiri_Kolaboratif_Pembelajaran_Mendalam (1).pptx
Modul Ajar Deep Learning PKWU Pengelolaan Kelas 11 SMA Terbaru 2025
Digital Marketing Dasar Untuk Pemula.pptx
Desain ojt 1 koding dan kecerdasan artificial .pptx
MATA KULIAH FILSAFAT ILMU ADMINISTRASI PENDIDIKAN
ppt_bola_basket_kelas x sma mata pelajaran pjok.pptx
Berpikir_Komputasional_Kelas5_IlustrasiKosong.pptx
Modul Ajar Deep Learning Matematika Kelas 6 Kurikulum Merdeka
Aminullah Assagaf_B34_Statistik Ekonometrika_PLS SPSS.pdf
Inkuiri Kolaboratif bagi guru di Satuan Pendidikan .ppt
Keusahawanan dan Perniagaan Islam - Dr Mohd Adib Abd Muin 20 Ogos 2025.pptx
Faktor-Faktor Pergeseran dari Pemasaran Konvensional ke Pemasaran Modern
Laktasi dan Menyusui (MK Askeb Esensial Nifas, Neonatus, Bayi, Balita dan Ana...
Aminullah Assagaf_B34_Statistik Ekonometrika Terapan_22 Agus 2025.pdf
MRT Tangguh, Indonesia Maju: Mewujudkan Transportasi Publik yang Aman, Nyaman...
Aminullah Assagaf_B34_Statistik Ekonometrika.pdf
Modul Ajar Deep Learning Seni Rupa Kelas 6 Kurikulum Merdeka
Pengimbasan pembelajaran mendalam (deep learning
Modul Ajar Deep Learning Pendidikan Pancasila Kelas 6 Kurikulum Merdeka
Materi Sosialisasi OMI Jawa Timur 2025.pdf
Inkuiri_Kolaboratif_Pembelajaran_Mendalam (1).pptx

keimanan-dan-ketaqwaan kita kepada Allah SWT

  • 1. A. Pengertian Iman  Secara etimologi, kata iman berasal dari bahasa Arab: Aamana – yu’minu – iimaanan, yang berarti percaya.  Secara terminologi / istilahy, iman adalah membenarkan dengan hati (tashdiq bi qalb), menyatakan dengan lisan (iqrar bi lisan), dan membuktikan dengan perbuatan (amal bi arkan) terhadap kebenaran atau keyakinan tertentu.  Dalam Al-Qur’an, kata iman sering dirangkai dengan kata- kata tertentu yang menjadi corak atau sifat dari yang diimaninya itu, seperti dengan kata: jibti (idealisme), thaghut (naturalisme), bathil, kafir, dll. Kata iman yang tidak dirangkai dengan sesuatu berarti menunjukkan makna positif.  Kata iman dalam Al-Qur’an juga disifati dengan Asyaddu Hubban (sangat cinta), jadi orang beriman kepada Allah berarti orang yang sangat cinta kepada Allah.
  • 2.  Karena iman itu bukan hanya suatu kepercayaan, tetapi adalah keyakinan yang mendorong perbuatan baik, maka wujud iman adalah dilaksanakannya amal-amal shalih yang sesuai dengan aturan atau ajaran Islam secara lahir dan batin.  Jadi wujud iman merupakan keutuhan dari keyakinan, ucapan dan perbuatan seseorang dalam melaksanakan amal shalih.  Dengan demikian wujud iman itu sangat luas, karena mencakup berbagai jenis amal shalih yang dilakukan oleh manusia yang didasarkan atas keyakinannya kepada Allah.
  • 3. • Setidaknya meliputi tiga tahap ikhtiar, yaitu:  Tahap penyiapan benih keimanan anak, dilakukan dengan hubungan suami isteri yang Islami, mengkonsumsi makanan/minuman yang halal, berpandangan dan bersikap hidup yang Islami.  Tahap pengenalan pada ajaran Islam, yaitu melalui pendidikan oleh keluarga atau lingkungannya, mulai tingkat verbal, pemahaman, sampai amalan, dan dilakukan sedini mungkin, terutama pendidikan akhlak dan Al-Qur’an. Tahap pembiasaan, yaitu membiasakan untuk melaksanakan apa yang diperintahkan Allah dan menjauhi laranganNya dengan penuh kesadaran.
  • 4.  Prinsip-prinsip penting dalam keberhasilan pendidikan mental dan perilaku seseorang: Prinsip pembiasaan berkesinambungan, artinya dilakukan secara terus menerus tanpa berhenti, karena hidup memang ujian dan iman itu dapat bertambah dan berkurang. Prinsip internalisasi dan individuasi, yaitu menjadikan nilai-nilai keimanan itu sebagai bagian dari sikap mental atau hidupnya, serta berupaya menempatkan nilai-nilai iman itu serasi atau selaras dengan sifat kepribadiannya. Prinsip sosialisasi, yaitu membuktikan bahwa nilai-nilai iman itu memang cocok untuk kehidupan sosial, karena memang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, juga tidak mengukur nilai keimanan itu semata-mata dari dirinya sendiri.
  • 5.  Prinsip konsistensi dan koherensi, yaitu pembentukan iman itu harus dilakukan secara tetap dan konsekuen, dalam arti tidak selalu berubah-ubah tanpa arah dan tujuan yang jelas, serta tanpa mengandung pertentangan antara nilai yang satu dengan nilai yang lainnya. Artinya setiap langkah terdahulu digunakan untuk mendukung atau memperkuat langkah-langkah berikutnya.  Prinsip integrasi, yaitu mengupayakan pembentukan keimanan itu dilakukan secara luas dan menyeluruh, meliputi berbagai aspek secara komprehensif. Tidak menganggap iman itu sebagai ilmu atau ketrampilan tingkah laku yang terpisah-pisah.
  • 6.  Jika disebut nama Allah hatinya bergetar, dan berusaha agar ilmu Allah itu tidak lepas dari syaraf memorinya, jika dibacakan Al-Qur’an hatinya bergejolak untuk segera melaksanakannya. Sesuai dengan Q.S. Al-Anfal : 2.  Senantiasa tawakkal, yaitu bekerja keras berdasarkan ilmu Allah yang diiringi dengan do’a dan penyerahan diri pada Allah. Q.S. Ali Imran: 120, Al-Maidah: 12, Al-Anfal: 2, At-Taubah: 52, Ibrahim: 11, Al-Mujadalah:10, At-Taghabun: 13.  Tertib dalam melaksanakan shalat dan selalu menjaga pelaksanannya. Q.S. Al-Anfal: 3, Al- Mukminun: 2, 7.
  • 7.  Menafkahkan sebagian dari rizki yang diterimanya. Q.S. Al-Anfal : 3, Q.S. Al- Mukminun : 4.  Menghindari perkataan/perbuatan yang tidak bermanfaat dan menjaga kehormatan. Q.S. Al- Mukminun : 3 , 5.  Memelihara amanat dan menepati janji. Q.S. Al-Mukminun : 6.  Berjihad di jalan Allah dan suka menolong. Q.S. Al-Anfal : 74.  Tidak meninggalkan pertemuan sebelum minta izin. Q.S. An-Nur : 62. dll.
  • 8.  Keimanan pada keesaan Allah (tauhid) meliputi dua aspek, yaitu tauhid teoritis dan tauhid praktis. Tauhid teoritis, adalah pengakuan tentang keesaan zat, sifat, dan perbuatan tuhan, sehingga berkaitan dengan kepercayaan, pengetahuan, persepsi, dan pemikiran manusia tentang konsep tuhan. Konsekuensi logis tauhid teoritis adalah pengakuan yang ikhlas bahwa Allah adalah satu-satunya wujud mutlak yang menjadi sumber dari semua wujud. Tauhid praktis (tauhid ibadah), adalah terapan atau tindak lanjut dari tauhid teoritis yang berupa amal perbuatan atau ibadah manusia.
  • 9.  Perpaduan antara tauhid teoritis dan praktis merupakan bentuk keimanan yang sempurna.  Sedangkan taqwa merupakan perasaan takut dan mengagungkan kepada Allah dengan cara melaksanakan perintah-perintahNya dan menjauhi semua larangaNya.  Dengan demikian korelasi antara keimanan dan ketaqwaan adalah sangat erat. Taqwa merupakan bukti atau perwujudan dari orang yang memiliki kesempurnaan iman. Sementara iman merupakan dasar dan semangat yang melandasi ketaqwaan.
  • 10.  ِ‫هَّلل‬‫ا‬ ِّ ‫ب‬ُ ‫ح‬َ ‫ك‬ ْ ‫م‬ُ ‫ه‬َ ‫ن‬‫و‬ُّ ‫ب‬ِ ‫ح‬ُ ‫ي‬ ‫ًا‬ ‫د‬‫ا‬َ ‫د‬ْ‫ن‬َ‫أ‬ ِ‫هَّلل‬‫ا‬ ِ ‫ُون‬ ‫د‬ ْ ‫ِن‬ ‫م‬ ُ ‫ذ‬ِ ‫خ‬َّ ‫ت‬َ ‫ي‬ ْ ‫ن‬َ ‫م‬ ِ ‫اس‬َّ ‫الن‬ َ ‫ِن‬ ‫م‬َ ‫و‬ ‫هَّلِل‬ ‫ا‬ ًّ ‫ب‬ُ ‫ح‬ ُّ ‫د‬َ ‫ش‬َ‫أ‬ ‫وا‬ُ ‫ن‬َ ‫م‬‫آ‬ َ ‫ِين‬ ‫ذ‬َّ‫ال‬َ ‫و‬ َ ‫ن‬ْ ‫و‬َ ‫ر‬َ ‫ي‬ ْ ‫ذ‬ِ‫إ‬ ‫وا‬ُ ‫م‬َ‫ل‬ َ ‫ظ‬ َ ‫ِين‬ ‫ذ‬َّ‫ال‬ ‫ى‬َ ‫ر‬َ ‫ي‬ ْ ‫و‬َ‫ل‬َ ‫و‬ ِ ِ ‫اب‬َ ‫ذ‬َ ‫ع‬ْ‫ال‬ ُ ‫د‬‫ِي‬ ‫د‬َ ‫ش‬ َ‫هَّلل‬‫ا‬ َّ ‫ن‬َ‫أ‬َ ‫و‬ ‫ا‬ ً ‫ع‬‫ِي‬ ‫م‬َ ‫ج‬ ِ‫هَّلِل‬ َ ‫ة‬َّ ‫و‬ُ ‫ق‬ْ‫ال‬ َّ ‫ن‬َ‫أ‬ َ ‫اب‬َ ‫ذ‬َ ‫ع‬ْ‫ال‬ ( ١٦٥ ) Al-Baqarah :  165. Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman Amat sangat cintanya kepada Allah. dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu[106] mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah Amat berat siksaan- Nya (niscaya mereka menyesal).   [106] Yang dimaksud dengan orang yang zalim di sini ialah orang- orang yang menyembah selain Allah.
  • 11.  ‫ا‬َ ‫ذ‬ِ‫إ‬َ ‫و‬ ْ ‫م‬ُ ‫ه‬ُ ‫ب‬‫و‬ُ‫ل‬ُ ‫ق‬ ْ ‫ت‬َ‫ل‬ِ ‫ج‬َ ‫و‬ ُ‫هَّلل‬‫ا‬ َ ‫ِر‬ ‫ك‬ُ ‫ذ‬ ‫ا‬َ ‫ذ‬ِ‫إ‬ َ ‫ِين‬ ‫ذ‬َّ‫ال‬ َ ‫ون‬ُ ‫ن‬ِ ‫م‬ْ ‫ؤ‬ُ ‫م‬ْ‫ال‬ ‫ا‬ َ ‫م‬َّ ‫ن‬ِ‫إ‬ َ ‫ون‬ُ‫ل‬َّ ‫ك‬َ ‫و‬َ ‫ت‬َ ‫ي‬ ْ ‫م‬ِ ‫ه‬ِّ ‫ب‬َ ‫ر‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ ‫ع‬َ ‫و‬ ‫ا‬ً ‫ن‬‫ا‬َ ‫م‬‫ي‬ِ‫إ‬ ْ ‫م‬ُ ‫ه‬ْ‫ت‬َ ‫د‬‫ا‬َ ‫ز‬ ُ ‫ه‬ُ ‫ت‬‫ا‬َ ‫ي‬‫آ‬ ْ ‫م‬ِ ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ ‫ع‬ ْ ‫ت‬َ ‫ي‬ِ‫ل‬ُ ‫ت‬ ( ٢ ) ( َ ‫ون‬ُ ‫ق‬ِ ‫ف‬ْ‫ن‬ُ ‫ي‬ ْ ‫م‬ُ ‫اه‬َ ‫ن‬ْ ‫ق‬َ ‫ز‬َ ‫ر‬ ‫ا‬َّ ‫ِم‬ ‫م‬َ ‫و‬ َ ‫ة‬‫ال‬ َّ ‫الص‬ َ ‫ون‬ُ ‫م‬‫ِي‬ ‫ق‬ُ ‫ي‬ َ ‫ِين‬ ‫ذ‬َّ‫ال‬ ٣ ) Al-Anfal  2. Sesungguhnya orang-orang yang beriman[594] ialah mereka yang bila disebut nama Allah[595] gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayatNya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal.  3. (yaitu) orang-orang yang mendirikan shalat dan yang menafkahkan sebagian dari rezki yang Kami berikan kepada mereka.  [594] Maksudnya: orang yang sempurna imannya.  [595] Dimaksud dengan disebut nama Allah Ialah: menyebut sifat- sifat yang mengagungkan dan memuliakannya.
  • 12.  ُ ‫ص‬َّ ‫ب‬َ ‫ر‬َ ‫ت‬َ ‫ن‬ ُ ‫ن‬ ْ ‫ح‬َ ‫ن‬َ ‫و‬ ِ ‫ن‬ْ‫ي‬َ ‫ي‬َ ‫ن‬ ْ ‫س‬ُ ‫ح‬ْ‫ال‬ ‫ى‬َ ‫د‬ ْ ‫ح‬ِ‫إ‬ ‫ال‬ِ‫إ‬ ‫ا‬ َ ‫ن‬ِ ‫ب‬ َ ‫ون‬ ُ ‫ص‬َّ ‫ب‬َ ‫ر‬َ ‫ت‬ ْ ‫ل‬َ ‫ه‬ ْ ‫ل‬ُ ‫ق‬ ‫َّا‬ ‫ن‬ِ‫إ‬ ‫وا‬ ُ ‫ص‬َّ ‫ب‬َ ‫ر‬َ ‫ت‬َ ‫ف‬ ‫ا‬َ ‫ن‬‫ِي‬ ‫د‬ْ‫ي‬َ ‫أ‬ِ ‫ب‬ ْ ‫و‬َ‫أ‬ ِ ‫ِه‬ ‫د‬ْ‫ن‬ِ ‫ع‬ ْ ‫ِن‬ ‫م‬ ٍ ‫اب‬َ ‫ذ‬َ ‫ع‬ِ ‫ب‬ ُ‫هَّلل‬‫ا‬ ُ ‫م‬ُ ‫ك‬َ ‫ب‬‫ي‬ ِ ‫ص‬ُ ‫ي‬ ْ ‫ن‬َ‫أ‬ ْ ‫م‬ُ ‫ك‬ِ ‫ب‬ ( َ ‫ون‬ ُ ‫ص‬ِّ ‫ب‬َ ‫ر‬َ ‫ت‬ُ ‫م‬ ْ ‫م‬ُ ‫ك‬َ ‫ع‬َ ‫م‬ ٥٢ ) At-Taubah :  52. Katakanlah: "tidak ada yang kamu tunggu- tunggu bagi Kami, kecuali salah satu dari dua kebaikan[646]. dan Kami menunggu-nunggu bagi kamu bahwa Allah akan menimpakan kepadamu azab (yang besar) dari sisi-Nya. sebab itu tunggulah, Sesungguhnya Kami menunggu- nunggu bersamamu."  [646] Yaitu mendapat kemenangan atau mati syahid.
  • 13.  َ ‫ال‬َ ‫ق‬َ ‫و‬ ‫ا‬ً ‫ب‬‫ِي‬ ‫ق‬َ ‫ن‬ َ ‫ر‬َ ‫ش‬َ ‫ع‬ ْ ‫ي‬َ ‫ن‬ْ‫اث‬ ُ ‫م‬ُ ‫ه‬ْ‫ن‬ِ ‫م‬ ‫ا‬َ ‫ن‬ْ‫ث‬َ ‫ع‬َ ‫ب‬َ ‫و‬ َ ‫ِيل‬ ‫ئ‬‫ا‬َ ‫ر‬ ْ ‫س‬ِ‫إ‬ ‫ِي‬ ‫ن‬َ ‫ب‬ َ ‫اق‬َ ‫ث‬‫ِي‬ ‫م‬ ُ‫هَّلل‬‫ا‬ َ ‫ذ‬َ ‫خ‬َ‫أ‬ ْ ‫د‬َ ‫ق‬َ‫ل‬َ ‫و‬ ‫ِي‬‫ل‬ ُ ‫س‬ُ ‫ر‬ِ ‫ب‬ ْ ‫م‬ُ ‫ت‬ْ‫ن‬َ ‫م‬‫آ‬َ ‫و‬ َ ‫اة‬َ ‫ك‬َّ ‫الز‬ ُ ‫م‬ُ ‫ت‬ْ‫ي‬َ ‫ت‬‫آ‬َ ‫و‬ َ ‫ة‬‫ال‬ َّ ‫الص‬ ُ ‫م‬ُ ‫ت‬ْ ‫م‬َ ‫ق‬َ‫أ‬ ْ ‫ِن‬ ‫ئ‬َ‫ل‬ ْ ‫م‬ُ ‫ك‬َ ‫ع‬َ ‫م‬ ‫ي‬ ِّ ‫ن‬ِ‫إ‬ ُ‫هَّلل‬‫ا‬ ْ ‫م‬ُ ‫ك‬ِ ‫ت‬‫ا‬َ ‫ئ‬ِّ ‫ي‬ َ ‫س‬ ْ ‫م‬ُ ‫ك‬ْ‫ن‬َ ‫ع‬ َّ ‫ن‬َ ‫ر‬ِّ ‫ف‬َ ‫ك‬‫أل‬ ‫ا‬ً ‫ن‬ َ ‫س‬َ ‫ح‬ ‫ا‬ ً ‫ض‬ْ ‫ر‬َ ‫ق‬ َ‫هَّلل‬‫ا‬ ُ ‫م‬ُ ‫ت‬ ْ ‫ض‬َ ‫ر‬ْ‫ق‬َ‫أ‬َ ‫و‬ ْ ‫م‬ُ ‫وه‬ُ ‫م‬ُ ‫ت‬ْ ‫ر‬َّ ‫ز‬َ ‫ع‬َ ‫و‬ ْ ‫م‬ُ ‫ك‬ْ‫ن‬ِ ‫م‬ َ ‫ِك‬‫ل‬َ ‫ذ‬ َ ‫د‬ْ ‫ع‬َ ‫ب‬ َ ‫ر‬َ ‫ف‬َ ‫ك‬ ْ ‫ن‬َ ‫م‬َ ‫ف‬ ُ ‫ار‬َ ‫ه‬ْ‫ن‬‫األ‬ ‫ا‬ َ ‫ه‬ِ ‫ت‬ ْ ‫ح‬َ ‫ت‬ ْ ‫ِن‬ ‫م‬ ‫ي‬ِ ‫ر‬ ْ ‫ج‬َ ‫ت‬ ٍ ‫ات‬َّ ‫ن‬َ ‫ج‬ ْ ‫م‬ُ ‫ك‬َّ ‫ن‬َ‫ل‬ِ ‫ْخ‬ ‫د‬‫أل‬َ ‫و‬ ( ِ ‫يل‬ِ ‫ب‬َّ ‫الس‬ َ ‫ء‬‫ا‬َ ‫و‬َ ‫س‬ َّ ‫ل‬ َ ‫ض‬ ْ ‫د‬َ ‫ق‬َ ‫ف‬ ١٢ ) Al-Maidah :  12. Dan Sesungguhnya Allah telah mengambil Perjanjian (dari) Bani Israil dan telah Kami angkat diantara mereka 12 orang pemimpin dan Allah berfirman: "Sesungguhnya aku beserta kamu, Sesungguhnya jika kamu mendirikan shalat dan menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik[406] Sesungguhnya aku akan menutupi dosa-dosamu. dan Sesungguhnya kamu akan Kumasukkan ke dalam surga yang mengalir air didalamnya sungai-sungai. Maka Barangsiapa yang kafir di antaramu sesudah itu, Sesungguhnya ia telah tersesat dari jalan yang lurus.  [406] Maksudnya Ialah: menafkahkan harta untuk menunaikan kewajiban dengan hati yang ikhlas.
  • 14.  َ ‫س‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ ‫و‬ ‫وا‬ُ ‫ن‬َ ‫م‬‫آ‬ َ ‫ِين‬ ‫ذ‬َّ‫ال‬ َ ‫ن‬ُ ‫ز‬ ْ ‫ح‬َ ‫ي‬ِ‫ل‬ ِ ‫ان‬ َ ‫ط‬ْ‫ي‬َّ ‫الش‬ َ ‫ِن‬ ‫م‬ ‫ى‬َ ‫و‬ ْ ‫ج‬َّ ‫الن‬ ‫ا‬ َ ‫م‬َّ ‫ن‬ِ‫إ‬ ِ ‫ل‬َّ ‫ك‬َ ‫و‬َ ‫ت‬َ ‫ي‬ْ‫ل‬َ ‫ف‬ ِ‫هَّلل‬‫ا‬ ‫ى‬ َ‫ل‬َ ‫ع‬َ ‫و‬ ِ‫هَّلل‬‫ا‬ ِ ‫ن‬ْ ‫ذ‬ِ‫إ‬ِ ‫ب‬ ‫ال‬ِ‫إ‬ ‫ا‬ ً ‫ئ‬ْ‫ي‬َ ‫ش‬ ْ ‫م‬ِ ‫ه‬ِّ ‫ار‬ َ ‫ض‬ِ ‫ب‬ َ ‫ون‬ُ ‫ن‬ِ ‫م‬ْ ‫ؤ‬ُ ‫م‬ْ‫ال‬ ( ١٠ ) Al-Mujadalah :  10. Sesungguhnya pembicaraan rahasia itu adalah dari syaitan, supaya orang-orang yang beriman itu berduka cita, sedang pembicaraan itu Tiadalah memberi mudharat sedikitpun kepada mereka, kecuali dengan izin Allah dan kepada Allah-lah hendaknya orang-orang yang beriman bertawakkal.  ( َ ‫ون‬ُ ‫ن‬ِ ‫م‬ْ ‫ؤ‬ُ ‫م‬ْ‫ال‬ ِ ‫ل‬َّ ‫ك‬َ ‫و‬َ ‫ت‬َ ‫ي‬ْ‫ل‬َ ‫ف‬ ِ‫هَّلل‬‫ا‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ ‫ع‬َ ‫و‬ َ ‫و‬ُ ‫ه‬ ‫ال‬ِ‫إ‬ َ ‫ه‬َ‫ل‬ِ‫إ‬ ‫ال‬ ُ‫هَّلل‬‫ا‬ ١٣ ) At- Taghabun :  13. (Dia-lah) Allah tidak ada Tuhan selain Dia. dan hendaklah orang-orang mukmin bertawakkal kepada Allah saja.
  • 15.  ( َ ‫ون‬ُ ‫ن‬ِ ‫م‬ْ ‫ؤ‬ُ ‫م‬ْ‫ال‬ َ ‫ح‬َ‫ل‬ْ‫ف‬َ‫أ‬ ْ ‫د‬َ ‫ق‬ ١ ) ْ ‫م‬ِ ‫ِه‬ ‫ت‬‫ال‬ َ ‫ص‬ ‫ي‬ ِ ‫ف‬ ْ ‫م‬ُ ‫ه‬ َ ‫ِين‬ ‫ذ‬َّ‫ال‬ ( َ ‫ون‬ُ ‫ع‬ِ ‫اش‬ َ ‫خ‬ ٢ ) َ ‫ون‬ ُ ‫ض‬ِ ‫ر‬ْ ‫ع‬ُ ‫م‬ ِ ‫و‬ْ ‫غ‬َّ‫الل‬ ِ ‫ن‬َ ‫ع‬ ْ ‫م‬ُ ‫ه‬ َ ‫ِين‬ ‫ذ‬َّ‫ال‬َ ‫و‬ ( ٣ ) Al-Mukminun :  1. Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman,  2. (yaitu) orang-orang yang khusyu' dalam sembahyangnya,  3. Dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna,
  • 16.  َ ‫ون‬ُ‫ل‬ِ ‫اع‬َ ‫ف‬ ِ ‫اة‬َ ‫ك‬َّ ‫ِلز‬‫ل‬ ْ ‫م‬ُ ‫ه‬ َ ‫ِين‬ ‫ذ‬َّ‫ال‬َ ‫و‬ ( ٤ ) ْ ‫م‬ِ ‫ه‬ِ ‫وج‬ُ ‫ر‬ُ ‫ف‬ِ‫ل‬ ْ ‫م‬ُ ‫ه‬ َ ‫ِين‬ ‫ذ‬َّ‫ال‬َ ‫و‬ َ ‫ون‬ ُ ‫ِظ‬ ‫ف‬‫ا‬َ ‫ح‬ ( ٥ ) ْ ‫م‬ُ ‫ه‬ُ ‫ن‬‫ا‬َ ‫م‬ْ‫ي‬َ‫أ‬ ْ ‫ت‬َ ‫ك‬َ‫ل‬َ ‫م‬ ‫ا‬َ ‫م‬ ْ ‫أو‬ ْ ‫م‬ِ ‫ه‬ِ ‫اج‬َ ‫و‬ْ ‫ز‬َ‫أ‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ ‫ع‬ ‫ال‬ِ‫إ‬ ( َ ‫ِين‬ ‫م‬‫و‬ُ‫ل‬َ ‫م‬ ُ ‫ر‬ْ‫ي‬َ ‫غ‬ ْ ‫م‬ُ ‫ه‬َّ ‫ن‬ِ ‫إ‬َ ‫ف‬ ٦ ) َ ‫ِك‬ ‫ئ‬َ‫ل‬‫و‬ُ ‫أ‬َ ‫ف‬ َ ‫ِك‬‫ل‬َ ‫ذ‬ َ ‫ء‬‫ا‬َ ‫ر‬َ ‫و‬ ‫ى‬َ ‫غ‬َ ‫ت‬ْ‫ب‬‫ا‬ ِ ‫ن‬َ ‫م‬َ ‫ف‬ َ ‫ُون‬ ‫د‬‫ا‬َ ‫ع‬ْ‫ال‬ ُ ‫م‬ُ ‫ه‬ ( ٧ ) Al-Mukminun :  4. Dan orang-orang yang menunaikan zakat,  5. Dan orang-orang yang menjaga kemaluannya,  6. Kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak yang mereka miliki[994]; Maka Sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada terceIa.  7. Barangsiapa mencari yang di balik itu[995] Maka mereka Itulah orang-orang yang melampaui batas.
  • 17.  [994] Maksudnya: budak-budak belian yang didapat dalam peperangan dengan orang kafir, bukan budak belian yang didapat di luar peperangan. dalam peperangan dengan orang- orang kafir itu, wanita-wanita yang ditawan biasanya dibagi-bagikan kepada kaum muslimin yang ikut dalam peperangan itu, dan kebiasan ini bukanlah suatu yang diwajibkan. imam boleh melarang kebiasaan ini. Maksudnya: budak- budak yang dimiliki yang suaminya tidak ikut tertawan bersama-samanya.  [995] Maksudnya: zina, homoseksual, dan sebagainya.
  • 18.  ِ‫هَّلل‬‫ا‬ ِ ‫يل‬ِ ‫ب‬ َ ‫س‬ ‫ي‬ ِ ‫ف‬ ‫ُوا‬ ‫د‬َ ‫اه‬َ ‫ج‬َ ‫و‬ ‫وا‬ُ ‫ر‬َ ‫اج‬َ ‫ه‬َ ‫و‬ ‫وا‬ُ ‫ن‬َ ‫م‬‫آ‬ َ ‫ِين‬ ‫ذ‬َّ‫ال‬َ ‫و‬ ْ ‫م‬ُ ‫ه‬َ‫ل‬ ‫ا‬ًّ ‫ق‬َ ‫ح‬ َ ‫ون‬ُ ‫ن‬ِ ‫م‬ْ ‫ؤ‬ُ ‫م‬ْ‫ال‬ ُ ‫م‬ُ ‫ه‬ َ ‫ِك‬ ‫ئ‬َ‫ل‬‫و‬ُ‫أ‬ ‫وا‬ُ ‫ر‬ َ ‫ص‬َ ‫ن‬َ ‫و‬ ‫ا‬ْ ‫و‬َ ‫و‬‫آ‬ َ ‫ِين‬ ‫ذ‬َّ‫ال‬َ ‫و‬ ( ٌ ‫م‬‫ي‬ِ ‫ر‬َ ‫ك‬ ٌ ‫ق‬ْ ‫ز‬ِ ‫ر‬َ ‫و‬ ٌ ‫ة‬َ ‫ِر‬ ‫ف‬ْ ‫غ‬َ ‫م‬ ٧٤ ) Al-Anfal :  74. Dan orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad pada jalan Allah, dan orang-orang yang memberi tempat kediaman dan memberi pertolongan (kepada orang-orang muhajirin), mereka Itulah orang-orang yang benar-benar beriman. mereka memperoleh ampunan dan rezki (nikmat) yang mulia.
  • 19.  ُ ‫ه‬َ ‫ع‬َ ‫م‬ ‫وا‬ُ ‫ن‬‫ا‬َ ‫ك‬ ‫ا‬َ ‫ذ‬ِ‫إ‬َ ‫و‬ ِ ‫ه‬ِ‫ل‬‫و‬ ُ ‫س‬َ ‫ر‬َ ‫و‬ ِ‫هَّلل‬‫ا‬ِ ‫ب‬ ‫وا‬ُ ‫ن‬َ ‫م‬‫آ‬ َ ‫ِين‬ ‫ذ‬َّ‫ال‬ َ ‫ون‬ُ ‫ن‬ِ ‫م‬ْ ‫ؤ‬ُ ‫م‬ْ‫ال‬ ‫ا‬ َ ‫م‬َّ ‫ن‬ِ‫إ‬ َ ‫ِين‬ ‫ذ‬َّ‫ال‬ َّ ‫ن‬ِ‫إ‬ ُ ‫ه‬‫و‬ُ ‫ن‬ِ ‫ذ‬ْ‫أ‬َ ‫ت‬ ْ ‫س‬َ ‫ي‬ ‫َّى‬ ‫ت‬َ ‫ح‬ ‫وا‬ُ ‫ب‬َ ‫ه‬ْ ‫ذ‬َ ‫ي‬ ْ ‫م‬َ‫ل‬ ٍ ‫ِع‬ ‫م‬‫ا‬ َ ‫ج‬ ٍ ‫ر‬ْ ‫م‬َ‫أ‬ ‫ى‬ َ‫ل‬َ ‫ع‬ ‫ا‬َ ‫ذ‬ِ‫إ‬َ ‫ف‬ ِ ‫ه‬ِ‫ل‬‫و‬ ُ ‫س‬َ ‫ر‬َ ‫و‬ ِ‫هَّلل‬‫ا‬ِ ‫ب‬ َ ‫ون‬ُ ‫ن‬ِ ‫م‬ْ ‫ؤ‬ُ ‫ي‬ َ ‫ِين‬ ‫ذ‬َّ‫ال‬ َ ‫ِك‬ ‫ئ‬َ‫ل‬‫و‬ُ‫أ‬ َ ‫ك‬َ ‫ن‬‫و‬ُ ‫ن‬ِ ‫ذ‬ْ‫أ‬َ ‫ت‬ ْ ‫س‬َ ‫ي‬ ُ ‫م‬ُ ‫ه‬َ‫ل‬ ْ ‫ِر‬ ‫ف‬ْ ‫غ‬َ ‫ت‬ ْ ‫اس‬َ ‫و‬ ْ ‫م‬ُ ‫ه‬ْ‫ن‬ِ ‫م‬ َ ‫ت‬ْ‫ئ‬ِ ‫ش‬ ْ ‫ن‬َ ‫م‬ِ‫ل‬ ْ ‫ن‬َ ‫ذ‬ْ‫أ‬َ ‫ف‬ ْ ‫م‬ِ ‫ِه‬ ‫ن‬ْ‫أ‬َ ‫ش‬ ِ ‫ض‬ْ ‫ع‬َ ‫ب‬ِ‫ل‬ َ ‫وك‬ُ ‫ن‬َ ‫ذ‬ْ‫أ‬َ ‫ت‬ ْ ‫اس‬ ( ٌ ‫م‬‫ي‬ِ ‫ح‬َ ‫ر‬ ٌ ‫ور‬ُ ‫ف‬َ ‫غ‬ َ‫هَّلل‬‫ا‬ َّ ‫ن‬ِ‫إ‬ َ‫هَّلل‬‫ا‬ ٦٢ ) An-Nur :  62. Sesungguhnya yang sebenar-benar orang mukmin ialah orang- orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, dan apabila mereka berada bersama-sama Rasulullah dalam sesuatu urusan yang memerlukan pertemuan, mereka tidak meninggalkan (Rasulullah) sebelum meminta izin kepadanya. Sesungguhnya orang-orang yang meminta izin kepadamu (Muhammad) mereka Itulah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, Maka apabila mereka meminta izin kepadamu karena sesuatu keperluan, berilah izin kepada siapa yang kamu kehendaki di antara mereka, dan mohonkanlah ampunan untuk mereka kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.