SlideShare a Scribd company logo
Hello!
~ Kelompok V ~
Tugas : Metode Perkembangan Motorik Anak
Nama : 1. Cornelia Wairata
2. Novi Lopulalan
3. Adrianti Patikawa
4. Masyie Tukane
2
PENANGANAN KHUSUS YANG
TERPADU
Kognisi (Intelektual) Anak di peroleh dari perpaduan dan
modifikasi pengalaman kognisi orang yang lebih tua dan lebih
dewasa, Biasanya dapat meningkatkan gambaran kognisi di
atas usia sebenarnya.
Menurut teori Piaget, perkembangan inteligensi manusia
lebih bergantung pada kategori : Subtansi ( Pengeruh),
Kausalitas (sebab akibat), waktu ruang dan angka seperti juga
operasi logika, yaitu negasi ( peninkaran, peniadaan),
implikasi (pemasukan) dan Kombinasi ( Pencamuran).
Intligensi menurut Piaget adalah kondisi seluru perilaku
anak : Bagaimana anak mengatur dan menorganisasi pikiran
dan tingkah lakunya dalam mengantisipasi lingkungan
hidupnya.
3
BAGAIMANA ANAK MENGANTISIPASI
LINGKUNGAN HIDUPNYA
✘ Anak Normal menderita
lingkunganya dari
pengalaman yang di
pandukan dengan pola
kognisinya, ini berarti
respon anak terjadi
karena adanya
pengalaman yang
kemudian di
interpresikan melalui
perpaduan hal – hal di
atas,
✘ Anak yang miskin
pengalaman kognisinya
akan kurang berkembang,
anak tersebut perlu di
akomodasi melalui
berbagai stimulus khusus
yang bisa membuat
mereka merespon
sehingga mudah di
arahkan bagaimana
belajar mengatasi
permasalahan
4
ADA 4 FASE UNTUK MENJABARKAN
KONDISI ANAK
5
INTELEKTUAL
SESOMOTONIK
(0 – 2 TAHUN)
INTELEKTUAL
PRANTINDAKAN
(3 – 7 TAHUN)
INTELEKTUAL
TINDAKAN
KONKRET
(6 – 12 TAHUN)
INTELEKTUAL
TINDAKAN
FORMAL
(13 – 17 TAHUN)
DI SINI KITA HANYA MEMBAHAS 2 FASE KOGNISI ANAK (1 DAN 2)
KARENA ANAK MENGALAMI PERKEMBANGAN YANG PESAT DAN
PENTING HINGGA USIA 7 TAHUN
6
Di mulai saat di lahirkan saat bayi menggunakan Gerakan refleksinya
untuk mengantisipasi lingkungan, kemudian di bantu stimulus –
stimulus dari lingkungan bayi akan belajar mengontrol Gerakan dan
respon tubuhnya melalui Gerakan otomatis
INTELEKTUAL PRATINDAKAN (3 – 7
TAHUN)
Berfikir intuitif pada anak adalah gabungan antara mengimitasi
dan mengesplorasi (bermain). Ada perbedaan “Gambar” dan
“Mengambarkan” sifatnya memberikan pengalaman bagi anak.
Pada usia 3 – 7 tahun, setiap anak mengartikan dunia luar (di luar
rumahnya), sama dengan di dalam rumahnya, Dalam arti yang lebih
luas, semua objek, semua imitasi mimik, maupun symbol – symbol
yang ia lihat, masih di samakan dengan yang di temukannya di dalam
rumah. Fase ini sangat penting karena penggunaan Bahasa antara
subjek pembuat perkembangan logikanya jadi lebih baik.
Tingkat penggunaan Bahasa yang di miliki setiap anak berbeda –
beda tergantung di mana ia di besarkan, materi imitasi Gerakan,
pemahaman symbol dan objek – objek lainya bisa menjadi alat bantu
untuk menyampaikan apa yang ia pikirkan mengenai dunia luar.
7
8
Anak yang awalnya egosentris dalam berbahasa (sulit memahami Bahasa
anak tersebut) akan percuma jika di stimulasi hanya dengan gambar atau symbol!
Bahasa dan logika anak tidak akan berkembang dengan baik padahal
kematangan Bahasa anak sudah harus siap saat ia akan masuk sekolah.
Kesulitan Bahasa bisa di tanggulangi dengan cara berkomunikasi
menggunakan bahsa sehari – hari, menggunakan alat music, kegiatan
menggambar, melukis atau bermain sambal menyisipkan informasi agar anak
mengerti apa yang sedang di lakukanya.
Sekolah adalah dunia baru bagi anak, Dunia tersebut jauh berbeda dengan
dunia yang sudah di kenal sebelumnya, yaitu rumah. Orang tua perlu menyadari
bahwa sekolah akan memberi anak tekanan – tekanan secara psikologis.
Sukses tidaknya anak beradaptasi dengan dunia sekolah sangat di tentukan
oleh kematangan berbahasa dan kematangan pribadi anak.
KEMATANGAN DASAR PSIKOSIOEMOSIONAL ANAK
AGAR SIAP MASUK SEKOLAH
9
PERKEMBANGAN DAN KEMAMPUAN FISIK (PSIKOMOTORIK)
1
PERKEMBANGAN KETERAMPILAN VISUAL – MOTORIK DAN
KOSENTRASI
2
PERKEMBANGAN BAHASA UNTUK KEMATANGAN BERKOMUNIKASI
(AUTIO – MOTORIK)
3
PROGRAM PENANGANAN TERPADU
Tim terpadu (FT, OT, TW, Guru, Psikolog Dan Dokter) Dapat membuat
program penanganan khusus (Di sebut Juga Program Khusus) yang tentu
akan sangat berbeda untuk setiap anak dengan mengetahui beberpa hal
berikut :
 Ada tidaknya fungsi otak yang mengalami hambatan dalam tahap
perkembangan
 Ada tidaknya kesadaran tubuh pada anak
 Da tidaknya kesadaran tentang lingkungan hidup dan penyebabnya
 Apakah anak memiliki pengalaman untuk mengenal tubuhnya
 Adakah pengalaman anak untuk mengungkapkan perasaan (komunikasi
dua arah) pada lingkungan hidupnya yang dapat membuat kognisi dan
emosi anak berkembang optimal
Tujuan program khusus terpadu ini adalah untuk memperbaiki fungsi
otak secara keseluruhan dari gangguan yang terdapat pada salah satu atau
beberapa fungsi otak. Gangguan ini membuat anak terlihat menyebalkan
dan menyulitkan orang lain serta membuat anak mengalami kesulitan untuk
bisa belajar secara normal seperti teman – temanya yang lain.
Sebelum program khusus di buat oleh tim terpadu sesuai kebutuhan
anak, para terapis, prikolog dan dokter. Perkembangan anak perlu benar –
benar mengerti letak permasalahan setiap anak. Mereka juga perlu meneliti
penyebabnya melalui observasi agar bisa menentukan program khusus
yang tepat bagi anak tersebut.
Perlu di catat bahwa karakteristik dasar yang harus ada pada anak
normal adalah kecepatan merespon sesuatu, kemampuan untuk
berkonsentrasi, kemampuan beradaptasi dalam menghadapi hal – hal baru
serta kemampuan untuk melatih control diri.
12
1. AUTISME DAN ATTENTION DEFICIT
SYNDROME
Akhir – akhir ini di temukan cukup banyak yang mengalami gangguan prilaku
dan bicara, baik di usia dini, di sekolah dasar maupun di sekolah lanjutan, anak
yang seperti itu umumnya mempunyai kelainan atau gangguan dalam
pengaturan proses dalam otaknya. Termaksud di dalamnya dengan attention
deficit syndrome (ADS) yang paling banyak di temukan di lapangan beberapa di
antaranya juga mempunyai gejala – gejala autis yang kita sebut dengan
spectrum autis disorder (Autisme) dan Aspuger Syndrome.
Autisme adalah gangguan kognitif atau gangguan untuk mengerti dan
gangguan tingkah laku social termaksud bicara anak dengan autism sering
melakukan hal – hal di bawah ini :
 Senang menggerak – Gerakan anggota tubuhnya secara berulang – ulang
dengan Gerakan yang sama
 Tidak peduli dengan keadaan di sekitarnya
 Tidak termotifasi untuk membuka hubungan social dengan lingkunganya
atau lebih suka mengasingkan diri dan masih banyak lagi
13
14
Anak dengan ADS ( Attention Deficit Sindrome) biasanya sulit di atur,
cepat marah, moody, caper (cari perhatian) tampak tidak berniat memulai
sesuatu, bergerak terus menerus, cepat bosan, cuek, tetapi umumnya
mereka pandai (cerdik dan licik).
Ada 3 bentuk ADS :
1. ADS Dengan Hiperaktivitas
2. ADS Tanpa Hiperaktivitas
3. ADS Kombinasi Keduanya
Umumnya anak dengan mempunyai ADS mempunyai kesulitan dalam
belajar dan dalam bersosialisasi, mereka juga memiliki IQ yang cukup
tinggi dalam bersosialisasi.
Kemampuan bicara sangat penting bagi manusia, dengan bebicara seseorang
dapat menggunakan ide, baik secara simbolis, terencana maupun abstrak.
Adapun tahap bicara pada anak sebagai berikut :
1. Tangisan lahir yaitu segera anak lahir merupakan refleksi alami, meskipun
belum bermakna secara langsung dalam komunikasi
2. Bayi dapat bersuara seperti menangis jika inggin menyampaikan pesan
atau memerlukan sesuatu
3. Bersuara yang sudah signifikan dan bermakna kalaupun tanda kata
misalnya untuk menyatakan rasa senang atau tidak senang
4. Mulai meniru suara yang di dengarnya
Perkembangan bicara yang kemudian menjadi perkembangan berbahasa pada
otak dapat di telusuri sejak bayi di lahirkan
15
2. ANAK SULIT BICARA
16
MOTONIK BICARA
Setelah di lahirkan bayi sudah boleh menyusu dengan bantuan beberapa
Gerakan refleks primitifnya. Gerakan ini akan dan harus hilang beberapa saat
kemudian, yaitu Ketika bayi mulai menyadari apa yang harus di lakukan saat
menyusu atau makan. Ini di sebut sebagai Gerakan yang di sadari (Avarensis).
Herakan tersebut akan berubah menjadi Gerakan otomatis (Gerakan refleks
sudah kita bahas pada bab 5 yaitu Gerakan mencari, mengisap dan
seterusnya).
Hubungan antara motoric dengan iondra perasa dan bicara
 Reflek Muatan
Bersamaan dengan kemampuan anak untuk bisa menerima makanan dan
minuman saat itu pula timbul reflek muatan
 Reflek Batuk
Reflek ini dating jika ada rangsangan pada Trakea ( Saluran Pernafasan)
Untuk dapat berkomunikasi secara verbal , persepsi Autitori dan persepsi verbal
anak harus sudah berkembang dengan baik sehingga memahami topik
pembicaraan.
17
 HUBUNGAN KOGNISI, BAHASA DAN BICARA
Melakukan sesuatu dengan baik dan benar membutuhkan
pelatihan motorik ( gerak tubuh) yang di sebut juga dengan
pelatihan psikomotorik.
Perkembangan manusia harus melalui tahapan perkembangan
motorik, yang sebaiknya semua tahap perkembangan motorik
harus di jalani terutama tahapan perkembangan merangkap karena
pada saat itulah Corpus Callsum di aktifkan yang akan juga akan
melancarkan dan meningkatkan perkembangan kondisi anak
tersebut.
3. ANAK LEARNING DIFICULTUTIES
Umumnya anak dengan LD mengalami kesulitan dalam hal – hal seperti : Memfokuskan perhatian
mengikuti petunjuk, menginggat sesuatu yang di ajarkan, mengatur waktu dan tempat,
mengordinasikan diri atau menjelaskan sesuatu dengan kata – kata.
 Ciri – ciri kesulitan belajar :
1) Lambat Bicara
2) Bermasalah Dalam Berbicara
3) Sulit membuat kalimat, Menemukan kosakata atau kata – kata yang memiliki persamaan makna
dan masih banyak lagi.
 Proses Belajar Anak LD :
1) Visual Prosessing 3) Rational Prosessing 5) Speed Prosessing
2) Auditory Prosessing 4) Holisic Prosessing 6) Attention
Prosessing
 Penanganan
1) Melatih Untuk dapat memfokuskan perhatian
2) Melatih untuk mengontrol diri
3) Melatih untuk memiliki empati
4) Melatih untuk memecahkan masalah dan masih banyak lagi
18
4. BODY AFARENSES PADA ANAK
Kemampuan afarenses dari body orientasi akan sangat menunjang kesadaran
anak tentang waktu dan tempat di mana ia berada.
Dapat di simpulkan bahwa perkembangan sensomotorik adalah perkembangan
dasar yang akan sangat memengaruhi perkembangan aspek – aspek lainya
seperti perkembangan motorik halus dan perkembangan bicara.
Fungsi – fungsi motorik dalam permainan
 Menambah spontanitas anak
 Menambah kepercayaan diri anak
 Menjadikan kognisi anak berkembang dengan cemerlang
 Anak dapat belajar dalam memutuskan hal yang penting bagi dirinya dan
dapat mengatur tutur bahasanya
 Mempunyai kemampuan membaca perasaan orang lain, kritis dan mampu
menuangkan ide – ide yang cemerlang
19
TERIMA KASIH
Seringkali kita tak memahami maksud dan keinginannya, tetai hati dan
pelukanku selalu ada untuk mereka
20
Kelompok Presentation
21
CORNELIA WAIRATA NOVI LOPULALAN ADRIANTI PATIKAWA MASYIE TUKANE

More Related Content

PPTX
6. Indonesia - Komunikasi dengan bayi, anak dan remaja.pptx
DOCX
Psikologi perkembangan nurul
DOCX
Tugas b.indonesia pak arifin
DOCX
Makalah permasalahan anak rukia
DOCX
perkembangan bayi toddler
PPTX
PPT KELOMPOK 8 TUGAS PENGEMBANGAN MOTORIK ANAK.pptx
PPTX
Anak dengan hambatan majemuk SESI 2.pptx
DOCX
Perkembangan fisik
6. Indonesia - Komunikasi dengan bayi, anak dan remaja.pptx
Psikologi perkembangan nurul
Tugas b.indonesia pak arifin
Makalah permasalahan anak rukia
perkembangan bayi toddler
PPT KELOMPOK 8 TUGAS PENGEMBANGAN MOTORIK ANAK.pptx
Anak dengan hambatan majemuk SESI 2.pptx
Perkembangan fisik

Similar to Kelompok lima.pptx (20)

PPTX
Komunikasi sesuai tingkat usia smk perawat.pptx
PPTX
Kb 2 komunikasi kebidanan modul 5
PDF
Psikologi perkembangan
PDF
Psikologi perkembangan
DOC
Siswa swn
PPTX
PPT Daspen
PDF
Perkembangan Fisik dan Kognitif masa bayi
DOC
Perkembangan peserta didik
DOCX
Perkembangan otak pada anak
PDF
Pertemuan 6 Aspek Kognitif Anak Usia Dini.pdf
DOCX
Psikologi perkembangan kognitif anak pada 3 tahun pertama
PPT
Perkembangan Masa Anak-anak Awal
PPTX
PRESENTASI.pptx
PPTX
Pertemuan ke 5 kelekatan
DOCX
Makalah permasalahan anak tk 1
DOCX
Makalah permasalahan anak tk 1
PPTX
Pwer point bu khoriroh
DOCX
Makalah paud gangguan penyesuaian diri
PDF
Konseling dalam Asuhan Kebidanan
PDF
Makalah psikologi perkembangan psikologi pada anak usia dini
Komunikasi sesuai tingkat usia smk perawat.pptx
Kb 2 komunikasi kebidanan modul 5
Psikologi perkembangan
Psikologi perkembangan
Siswa swn
PPT Daspen
Perkembangan Fisik dan Kognitif masa bayi
Perkembangan peserta didik
Perkembangan otak pada anak
Pertemuan 6 Aspek Kognitif Anak Usia Dini.pdf
Psikologi perkembangan kognitif anak pada 3 tahun pertama
Perkembangan Masa Anak-anak Awal
PRESENTASI.pptx
Pertemuan ke 5 kelekatan
Makalah permasalahan anak tk 1
Makalah permasalahan anak tk 1
Pwer point bu khoriroh
Makalah paud gangguan penyesuaian diri
Konseling dalam Asuhan Kebidanan
Makalah psikologi perkembangan psikologi pada anak usia dini
Ad

Recently uploaded (20)

PPT
Cek kesehatan gratis di kelompok umur di indonesia
PDF
TRILOGI NOVEL HIPPOCRATES. KARYA FERIZAL BAPAK SASTRA KESEHATAN INDONESIA
PPTX
Ppt Riskasilvia Bagaimana Olahraga Mempengaruhi Kesehatan.pptx
PDF
1003.ok-Tinj. Pust. dr. Sutjipto.cdr.pdf
PDF
Artikel Ilmiah : Mesin AI Boleh Merangkai Kata, tapi Sastra Kesehatan Indones...
PPTX
Materi Penyuluhan Stunting PPT – Cegah Stunting, Wujudkan Generasi Hebat.pptx
PPTX
tamasya Quickwin.pptx Taman Asik Sayang Anak
PPTX
EBP Bencana untuk perawat kesehatan.pptx
PPTX
Materi 7 Persepsi dan Motivasi Sehat Sakit.pptx
PPTX
1. Materi Perencanaan BOK Puskesmas.pptx
PPTX
MODUL-Keperawatan-Pada-Pasien-Di-Wilayah-Komunitas.pptx
PDF
BUKTI SASTRA KESEHATAN INDONESIA MAMPU MENYELAMATKAN BANGSA DARI DISRUPSI SUP...
PDF
Novel Epik Silat Sastra Kesehatan Yang Penuh Visi dan Nilai Kemanusiaan : Dok...
PPTX
GENTINGQuickwin Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting
PPTX
Sosialisasi PPI Pencegahan dan Pengendalian Infeksi.pptx
PPTX
Bantuan hidup dasar / Basic Life Support.pptx
PPTX
JML CKG HINGGA hingva tanggal 29 nuli 2025
PDF
Teori Humanisasi Kedokteran Berbasis Sastra Biografis Hippocrates. Berdasark...
PPTX
31. Labiognatopalatoschizis_.pptxxxxxxxx
DOCX
A13_WU SKENARIO 4_GIT.docxhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
Cek kesehatan gratis di kelompok umur di indonesia
TRILOGI NOVEL HIPPOCRATES. KARYA FERIZAL BAPAK SASTRA KESEHATAN INDONESIA
Ppt Riskasilvia Bagaimana Olahraga Mempengaruhi Kesehatan.pptx
1003.ok-Tinj. Pust. dr. Sutjipto.cdr.pdf
Artikel Ilmiah : Mesin AI Boleh Merangkai Kata, tapi Sastra Kesehatan Indones...
Materi Penyuluhan Stunting PPT – Cegah Stunting, Wujudkan Generasi Hebat.pptx
tamasya Quickwin.pptx Taman Asik Sayang Anak
EBP Bencana untuk perawat kesehatan.pptx
Materi 7 Persepsi dan Motivasi Sehat Sakit.pptx
1. Materi Perencanaan BOK Puskesmas.pptx
MODUL-Keperawatan-Pada-Pasien-Di-Wilayah-Komunitas.pptx
BUKTI SASTRA KESEHATAN INDONESIA MAMPU MENYELAMATKAN BANGSA DARI DISRUPSI SUP...
Novel Epik Silat Sastra Kesehatan Yang Penuh Visi dan Nilai Kemanusiaan : Dok...
GENTINGQuickwin Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting
Sosialisasi PPI Pencegahan dan Pengendalian Infeksi.pptx
Bantuan hidup dasar / Basic Life Support.pptx
JML CKG HINGGA hingva tanggal 29 nuli 2025
Teori Humanisasi Kedokteran Berbasis Sastra Biografis Hippocrates. Berdasark...
31. Labiognatopalatoschizis_.pptxxxxxxxx
A13_WU SKENARIO 4_GIT.docxhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
Ad

Kelompok lima.pptx

  • 1. Hello! ~ Kelompok V ~ Tugas : Metode Perkembangan Motorik Anak Nama : 1. Cornelia Wairata 2. Novi Lopulalan 3. Adrianti Patikawa 4. Masyie Tukane
  • 2. 2
  • 3. PENANGANAN KHUSUS YANG TERPADU Kognisi (Intelektual) Anak di peroleh dari perpaduan dan modifikasi pengalaman kognisi orang yang lebih tua dan lebih dewasa, Biasanya dapat meningkatkan gambaran kognisi di atas usia sebenarnya. Menurut teori Piaget, perkembangan inteligensi manusia lebih bergantung pada kategori : Subtansi ( Pengeruh), Kausalitas (sebab akibat), waktu ruang dan angka seperti juga operasi logika, yaitu negasi ( peninkaran, peniadaan), implikasi (pemasukan) dan Kombinasi ( Pencamuran). Intligensi menurut Piaget adalah kondisi seluru perilaku anak : Bagaimana anak mengatur dan menorganisasi pikiran dan tingkah lakunya dalam mengantisipasi lingkungan hidupnya. 3
  • 4. BAGAIMANA ANAK MENGANTISIPASI LINGKUNGAN HIDUPNYA ✘ Anak Normal menderita lingkunganya dari pengalaman yang di pandukan dengan pola kognisinya, ini berarti respon anak terjadi karena adanya pengalaman yang kemudian di interpresikan melalui perpaduan hal – hal di atas, ✘ Anak yang miskin pengalaman kognisinya akan kurang berkembang, anak tersebut perlu di akomodasi melalui berbagai stimulus khusus yang bisa membuat mereka merespon sehingga mudah di arahkan bagaimana belajar mengatasi permasalahan 4
  • 5. ADA 4 FASE UNTUK MENJABARKAN KONDISI ANAK 5 INTELEKTUAL SESOMOTONIK (0 – 2 TAHUN) INTELEKTUAL PRANTINDAKAN (3 – 7 TAHUN) INTELEKTUAL TINDAKAN KONKRET (6 – 12 TAHUN) INTELEKTUAL TINDAKAN FORMAL (13 – 17 TAHUN)
  • 6. DI SINI KITA HANYA MEMBAHAS 2 FASE KOGNISI ANAK (1 DAN 2) KARENA ANAK MENGALAMI PERKEMBANGAN YANG PESAT DAN PENTING HINGGA USIA 7 TAHUN 6 Di mulai saat di lahirkan saat bayi menggunakan Gerakan refleksinya untuk mengantisipasi lingkungan, kemudian di bantu stimulus – stimulus dari lingkungan bayi akan belajar mengontrol Gerakan dan respon tubuhnya melalui Gerakan otomatis
  • 7. INTELEKTUAL PRATINDAKAN (3 – 7 TAHUN) Berfikir intuitif pada anak adalah gabungan antara mengimitasi dan mengesplorasi (bermain). Ada perbedaan “Gambar” dan “Mengambarkan” sifatnya memberikan pengalaman bagi anak. Pada usia 3 – 7 tahun, setiap anak mengartikan dunia luar (di luar rumahnya), sama dengan di dalam rumahnya, Dalam arti yang lebih luas, semua objek, semua imitasi mimik, maupun symbol – symbol yang ia lihat, masih di samakan dengan yang di temukannya di dalam rumah. Fase ini sangat penting karena penggunaan Bahasa antara subjek pembuat perkembangan logikanya jadi lebih baik. Tingkat penggunaan Bahasa yang di miliki setiap anak berbeda – beda tergantung di mana ia di besarkan, materi imitasi Gerakan, pemahaman symbol dan objek – objek lainya bisa menjadi alat bantu untuk menyampaikan apa yang ia pikirkan mengenai dunia luar. 7
  • 8. 8 Anak yang awalnya egosentris dalam berbahasa (sulit memahami Bahasa anak tersebut) akan percuma jika di stimulasi hanya dengan gambar atau symbol! Bahasa dan logika anak tidak akan berkembang dengan baik padahal kematangan Bahasa anak sudah harus siap saat ia akan masuk sekolah. Kesulitan Bahasa bisa di tanggulangi dengan cara berkomunikasi menggunakan bahsa sehari – hari, menggunakan alat music, kegiatan menggambar, melukis atau bermain sambal menyisipkan informasi agar anak mengerti apa yang sedang di lakukanya. Sekolah adalah dunia baru bagi anak, Dunia tersebut jauh berbeda dengan dunia yang sudah di kenal sebelumnya, yaitu rumah. Orang tua perlu menyadari bahwa sekolah akan memberi anak tekanan – tekanan secara psikologis. Sukses tidaknya anak beradaptasi dengan dunia sekolah sangat di tentukan oleh kematangan berbahasa dan kematangan pribadi anak.
  • 9. KEMATANGAN DASAR PSIKOSIOEMOSIONAL ANAK AGAR SIAP MASUK SEKOLAH 9 PERKEMBANGAN DAN KEMAMPUAN FISIK (PSIKOMOTORIK) 1 PERKEMBANGAN KETERAMPILAN VISUAL – MOTORIK DAN KOSENTRASI 2 PERKEMBANGAN BAHASA UNTUK KEMATANGAN BERKOMUNIKASI (AUTIO – MOTORIK) 3
  • 10. PROGRAM PENANGANAN TERPADU Tim terpadu (FT, OT, TW, Guru, Psikolog Dan Dokter) Dapat membuat program penanganan khusus (Di sebut Juga Program Khusus) yang tentu akan sangat berbeda untuk setiap anak dengan mengetahui beberpa hal berikut :  Ada tidaknya fungsi otak yang mengalami hambatan dalam tahap perkembangan  Ada tidaknya kesadaran tubuh pada anak  Da tidaknya kesadaran tentang lingkungan hidup dan penyebabnya  Apakah anak memiliki pengalaman untuk mengenal tubuhnya  Adakah pengalaman anak untuk mengungkapkan perasaan (komunikasi dua arah) pada lingkungan hidupnya yang dapat membuat kognisi dan emosi anak berkembang optimal
  • 11. Tujuan program khusus terpadu ini adalah untuk memperbaiki fungsi otak secara keseluruhan dari gangguan yang terdapat pada salah satu atau beberapa fungsi otak. Gangguan ini membuat anak terlihat menyebalkan dan menyulitkan orang lain serta membuat anak mengalami kesulitan untuk bisa belajar secara normal seperti teman – temanya yang lain. Sebelum program khusus di buat oleh tim terpadu sesuai kebutuhan anak, para terapis, prikolog dan dokter. Perkembangan anak perlu benar – benar mengerti letak permasalahan setiap anak. Mereka juga perlu meneliti penyebabnya melalui observasi agar bisa menentukan program khusus yang tepat bagi anak tersebut. Perlu di catat bahwa karakteristik dasar yang harus ada pada anak normal adalah kecepatan merespon sesuatu, kemampuan untuk berkonsentrasi, kemampuan beradaptasi dalam menghadapi hal – hal baru serta kemampuan untuk melatih control diri.
  • 12. 12
  • 13. 1. AUTISME DAN ATTENTION DEFICIT SYNDROME Akhir – akhir ini di temukan cukup banyak yang mengalami gangguan prilaku dan bicara, baik di usia dini, di sekolah dasar maupun di sekolah lanjutan, anak yang seperti itu umumnya mempunyai kelainan atau gangguan dalam pengaturan proses dalam otaknya. Termaksud di dalamnya dengan attention deficit syndrome (ADS) yang paling banyak di temukan di lapangan beberapa di antaranya juga mempunyai gejala – gejala autis yang kita sebut dengan spectrum autis disorder (Autisme) dan Aspuger Syndrome. Autisme adalah gangguan kognitif atau gangguan untuk mengerti dan gangguan tingkah laku social termaksud bicara anak dengan autism sering melakukan hal – hal di bawah ini :  Senang menggerak – Gerakan anggota tubuhnya secara berulang – ulang dengan Gerakan yang sama  Tidak peduli dengan keadaan di sekitarnya  Tidak termotifasi untuk membuka hubungan social dengan lingkunganya atau lebih suka mengasingkan diri dan masih banyak lagi 13
  • 14. 14 Anak dengan ADS ( Attention Deficit Sindrome) biasanya sulit di atur, cepat marah, moody, caper (cari perhatian) tampak tidak berniat memulai sesuatu, bergerak terus menerus, cepat bosan, cuek, tetapi umumnya mereka pandai (cerdik dan licik). Ada 3 bentuk ADS : 1. ADS Dengan Hiperaktivitas 2. ADS Tanpa Hiperaktivitas 3. ADS Kombinasi Keduanya Umumnya anak dengan mempunyai ADS mempunyai kesulitan dalam belajar dan dalam bersosialisasi, mereka juga memiliki IQ yang cukup tinggi dalam bersosialisasi.
  • 15. Kemampuan bicara sangat penting bagi manusia, dengan bebicara seseorang dapat menggunakan ide, baik secara simbolis, terencana maupun abstrak. Adapun tahap bicara pada anak sebagai berikut : 1. Tangisan lahir yaitu segera anak lahir merupakan refleksi alami, meskipun belum bermakna secara langsung dalam komunikasi 2. Bayi dapat bersuara seperti menangis jika inggin menyampaikan pesan atau memerlukan sesuatu 3. Bersuara yang sudah signifikan dan bermakna kalaupun tanda kata misalnya untuk menyatakan rasa senang atau tidak senang 4. Mulai meniru suara yang di dengarnya Perkembangan bicara yang kemudian menjadi perkembangan berbahasa pada otak dapat di telusuri sejak bayi di lahirkan 15 2. ANAK SULIT BICARA
  • 16. 16 MOTONIK BICARA Setelah di lahirkan bayi sudah boleh menyusu dengan bantuan beberapa Gerakan refleks primitifnya. Gerakan ini akan dan harus hilang beberapa saat kemudian, yaitu Ketika bayi mulai menyadari apa yang harus di lakukan saat menyusu atau makan. Ini di sebut sebagai Gerakan yang di sadari (Avarensis). Herakan tersebut akan berubah menjadi Gerakan otomatis (Gerakan refleks sudah kita bahas pada bab 5 yaitu Gerakan mencari, mengisap dan seterusnya). Hubungan antara motoric dengan iondra perasa dan bicara  Reflek Muatan Bersamaan dengan kemampuan anak untuk bisa menerima makanan dan minuman saat itu pula timbul reflek muatan  Reflek Batuk Reflek ini dating jika ada rangsangan pada Trakea ( Saluran Pernafasan) Untuk dapat berkomunikasi secara verbal , persepsi Autitori dan persepsi verbal anak harus sudah berkembang dengan baik sehingga memahami topik pembicaraan.
  • 17. 17  HUBUNGAN KOGNISI, BAHASA DAN BICARA Melakukan sesuatu dengan baik dan benar membutuhkan pelatihan motorik ( gerak tubuh) yang di sebut juga dengan pelatihan psikomotorik. Perkembangan manusia harus melalui tahapan perkembangan motorik, yang sebaiknya semua tahap perkembangan motorik harus di jalani terutama tahapan perkembangan merangkap karena pada saat itulah Corpus Callsum di aktifkan yang akan juga akan melancarkan dan meningkatkan perkembangan kondisi anak tersebut.
  • 18. 3. ANAK LEARNING DIFICULTUTIES Umumnya anak dengan LD mengalami kesulitan dalam hal – hal seperti : Memfokuskan perhatian mengikuti petunjuk, menginggat sesuatu yang di ajarkan, mengatur waktu dan tempat, mengordinasikan diri atau menjelaskan sesuatu dengan kata – kata.  Ciri – ciri kesulitan belajar : 1) Lambat Bicara 2) Bermasalah Dalam Berbicara 3) Sulit membuat kalimat, Menemukan kosakata atau kata – kata yang memiliki persamaan makna dan masih banyak lagi.  Proses Belajar Anak LD : 1) Visual Prosessing 3) Rational Prosessing 5) Speed Prosessing 2) Auditory Prosessing 4) Holisic Prosessing 6) Attention Prosessing  Penanganan 1) Melatih Untuk dapat memfokuskan perhatian 2) Melatih untuk mengontrol diri 3) Melatih untuk memiliki empati 4) Melatih untuk memecahkan masalah dan masih banyak lagi 18
  • 19. 4. BODY AFARENSES PADA ANAK Kemampuan afarenses dari body orientasi akan sangat menunjang kesadaran anak tentang waktu dan tempat di mana ia berada. Dapat di simpulkan bahwa perkembangan sensomotorik adalah perkembangan dasar yang akan sangat memengaruhi perkembangan aspek – aspek lainya seperti perkembangan motorik halus dan perkembangan bicara. Fungsi – fungsi motorik dalam permainan  Menambah spontanitas anak  Menambah kepercayaan diri anak  Menjadikan kognisi anak berkembang dengan cemerlang  Anak dapat belajar dalam memutuskan hal yang penting bagi dirinya dan dapat mengatur tutur bahasanya  Mempunyai kemampuan membaca perasaan orang lain, kritis dan mampu menuangkan ide – ide yang cemerlang 19
  • 20. TERIMA KASIH Seringkali kita tak memahami maksud dan keinginannya, tetai hati dan pelukanku selalu ada untuk mereka 20
  • 21. Kelompok Presentation 21 CORNELIA WAIRATA NOVI LOPULALAN ADRIANTI PATIKAWA MASYIE TUKANE