SlideShare a Scribd company logo
KEWIRAUSAHAAN 1
TUGAS MINGGU 6
JUWANITA RATININGSIH 46118110098
Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, CMA, MM, MPM
A. Kepemimpinan
Kepemimpinan (leadership) adalah proses dalam mengarahkan dan mempengaruhi
para anggota dalam melakukan berbagai aktivitas di suatu organisasi. Proses disini,
bagaimana pemimpin menggunakan pengaruhnya untuk memperjelas tujuan organisasi pada
bawahannya, memotivasi mereka untuk memcapai tujuan organisasi dan membantu
menciptakan suasana kerja agar para karyawan bisa produktif dalam bekerja. Kepemimpinan
merupakan hal yang penting untuk dimiliki seorang pemimpin, kemampuan untuk dapat
mempengaruhi orang lain tanpa menggunakan kekuatan, sehingga orang yang dipimpinnya
menerima sebagai sosok yang layak untuk memimpin.
Hal-hal yang menyebabkan seseorang menjadi pemimpin :
1. Tradisi, menjadi pemimpin karena warisan/keturunan
2. Kekuatan pribadi, menjadi pemimpin karena memiliki kemampuan, baik fisik maupun
kecakapannya.
3. Pengangkatan atasan, menjadi pemimpin karena diangkat oleh atasannya.
4. Pemilihan, menjadi pemimpin berdasarkan hasil pemilihan yang sudah dilakukan
Seorang pemimpin yang sukses adalah seseorang yang dapat menciptakan
kerjasama antara internal environment, yakni keseluruhan perusahaan seperti
karyawan, kegiatan produksi, pemasaran, administrasi, finansial, dan lainnya dengan
external environment, yakni hal-hal luar yang dapat mempengaruhi perusahaan
seperti perekonomian, teknologi, politik, kebijakan pemeritah, konsumen, kompetitor
dan lainnya.
a. Teori Kepemimpinan
The Traitist Theory of Leadership (Teori Sifat), teori ini mengemukakan sifat-sifat yang
dimiliki seorang pemimpin dianggap sebagai ukuran penting sebagai syarat-syarat untuk
menentukan potensi kepemimpinan sorang pemimpin.
The Situasional Theory of Leadership (Teori Situasioanl), teori ini mengemukakan
kepemimpinan dipengaruhi oleh keadaan pemimpin, pengikut organisasi, dan lingkungan
sosial. Gaya kepemimpinan seseorang dalam keadaan normal dan kritis akan berbeda.
Keberhasilan karena pengaruh situasi, artinya ada seorang pemimpin yang berhasil dalam
keadaan normal, namun ada pula yang dapat berhasil dengan baik dalam keadaan kritis. Bagi
seorang pemimpin sejati keadaan-keadaan darurat justru merupakan kesempatan baik untuk
mengatasi keadaan kritis itu.
b. Tipe Kepemimpinan
Tipe kepemimpinan dalam mempengaruhi para bawahannya dapat berbeda-beda. Hal ini
disebabkan latar belakang pemimpin, organisasi, pengikut dan lingkungan.
1. Kepemimpinan Otoriter
Pemimpin menganggap dirinya yang paling berkuasa. Pengarahan pada bawahan dilakukan
dengan cara memberikan instruksi atau perintah. Tujuan kepemimpinannya hanya unutk
meningkatkan produktivitas kerja dan cenderung tidak memperhatikan kesejahteraan pekerja.
Pimpinan menganut sistem manajemen tertutup, sistemnya pun sentralisasi.
2. Kepemimpinan Partisipatif
Pemimpin melaksanakan kepemimpinannya dengan cara persuasif, menciptakan kerjasama
yang harmonis, menumbuhkan loyalitas, dan partisipasi bawahannya. Pemimpin memotivasi
bawahan agar mempunyai rasa memiliki perusahaan. Falsafah pemimpin, pemimpin adalah
untuk bawahan. Sistem manajemen terbuka dan informasi pembinaan kaderisasi sangat
diperhatikan.
3. Kepemimpinan Delegatif
Pemimpin memberikan kewenangan (delegasi) pada bawahan agar besar, sehingga
bawahannya diberi keleluasaan dalam mengambil keputusan dan menbuat kebijakan.
Pimpinan menyerahkan tanggung jawab agar bawahan dapat mengendalikan dirinya sendiri
dan menyelesaikan pekerjaanya. Para bawahan dituntut untuk memiliki kematangan
kemampuan dalam bekerja dan kematangan psikologis atau kemauan dalam bekerja.
B. Komunikasi
Komunikasi adalah proses penyampaian dan pertukaran informasi sekurang-kurangnya
antara 2 pihak yang berperan sebagai pengirim (sender) dan penerima (receiver) dengan
menggunakkan berbagai media yang ada. Komunikasi memiliki beberapa elemen penting,
yaitu :
1. Komunikasi melibatkan orang-orang, sehingga komunikasi yang efektif terkait dengan
bagaimana orang-orang dapat berinteraksi satu sama lain dengan lebih efektif.
2. Dalam komunikasi terjadi penyampaian dan pertukaran informasi dan pengertian,
sehingga agar proses ini dapat terjadi dan dapat dipahami, maka pihak-pihak yang
berkomunikasi perlu meyadari dan mengerti berbagai istilah dalam berkomunikasi.
3. Komunikasi dapat berupa bentuk-bentuk simbolis seperti suara, huruf, angka, bahasa
tubuh, dan lainnya.
a. Proses Terjadinya Komunikasi
Komunikasi berawal dari adanya pesan atau informasi yang ingin disampaikan dari
pengirim kepada penerima. Pesan tersebut kemudian akan mengalami proses encoding,
dimana pesan tersebut mengalami transformasi dalam bentuk simbol yang menjadi
representasi pengirim pesan. Misalnya ungkapan persetujuan direprentasikan dengan
anggukan kepala atau bentuk kalimat “Ya”. Dapat pula juga menggunakan mediator,
menggunakan media elektronik ataupun melalui perantara orang lain.
Setelah diterima, pesan akan mengalami proses decoding, dimana pesan akan
ditransformasi maknanya agar dapat dimengerti penerima pesan. Lalu penerima akan
memberikan respon balasan dengan melakukan pengiriman pesan kembali sehingga
posisinya saling berganti, penerima pesan menjadi pengirim pesan dan pengirim pesan
menjadi penerima pesan dan begitu seterusnya.
b. Bentuk-Bentuk Komunikasi
1. Komunikasi Interpersonal
Bentuk komunikasi yang dilakukan suatu individu kepada individu lain. Bisa komunikasi
secara lisan, yakni komunikasi dengan menggunakkan lisan secara langsung bersamaan
dengan berbagai faktor yang mempengaruhinya, seperti emosi, situasi dan lain hal lainnya.
Komunikasi lisan dapat berupa komunikasi formal, misalnya pembicaraan di pertemuan atau
rapat, maupun informal, misalnya berbicara di lift atau cafetaria. Komunikasi secara tertulis,
yakni komunikasi yang menggunakan mediator sebagai penyampai pesan. Dilakukan karena
komunikasi lisan tidak dapat dilakukan, untuk mengingatkan sesuatu atau untuk memperkuat
komunikasi lisan.
2. Komunikasi Lintas Budaya ( cross-cultural communication )
Bentuk komunikasi yang dilakukan antar individu yang memiliki perbedaan budaya.
Sehingga agar pesan dapat dapat disampaikan, diterima, dan dimengerti. Perbedaan ini
menimbulkan perbedaan karakter antar individu, sehingga membutuhkan penyesuaian agar
kegiatan komunikasi dapat berjalan efektif.
3. Komunikasi Vertikal
Komunikasi veritikal adalah bentuk komunikasi yang dilakukan seseorang yang berada
pada tingkat atas ke orang yang berada di bagian tingkat bawah atau sebaliknya. Komunikasi
yang terjadi biasannya mengenai pemberian tugas, pemberian arahan ataupun pelaporan dan
pertanggung jawaban
4. Komunikasi Horizontal
Komunikasi horizontal adalah bentuk komunikasi yang dilakukan seseorang dengan orang
lain yang memiliki tingkatan organisasi yang setara. Komunikasi yang terjadi dalam rangka
koordinasi, kerjasama, dan lain sebagainya.
c. Pola Komunikasi
Faktor yang memengaruhi pola komunikasi dalam organisasi :
1. Jalur formal dari komunikasi, penggunaan legitimasi formal untuk melakukan
komunikasi. Informasi yang diberikan biasanya bersifat sangat penting Otoritas dari
hierarki organisasi, perbedaan tingkatan manajemen akan menentukan pola
komunikasi dalam suatu organisasi. Para bawahan akan menyesuaikan diri dalam hal
berkomunikasi.
2. Spesialisasi jabatan, adanya spesialisasi menyebabkan beberapa departemen
tertentu yang berbeda namun membutuhkan komunikasi, sehingga membentuk pola
komunikasi.
3. Kepemilikan informasi, mereka yang umumnya lebih mengetahui dan menguasai
berbagai informasi yang terkait dengan bagiannya, maka orang yang diajak
berkomunikasi haruslah orang yang mengetahui dan menguasai hal-hal yang terkait
di bagian itu.
d. Membangun Komunikasi Yang Efektif
Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan agar komunikasi yang dilakukan dapat berjalan
dengan efektif dalam pencapaian organisasi.
a. Meminimalkan hambatan komunikasi
Kadangkala, terdapat berbagai hambatan dalam berkomunikasi sehingga pesan atau
informasi yang ingin disampaikan mengalami kesalahan penerimaan, penafsiran dan
pemahaman. Akibatnya reaksi yang diharapkan tidak terjadi.
Hambatan tersebut dapat bersifat individual yang berupa kesalahpahaman dalam
memahami pesan kesulitan berkomunikasi, kemampuan mendengar dan menyimak yang
buruk dan lainnya. Ataupun hambatan yang bersifat organisasional yang terjadi adalah kata-
kata yang dipahami berbeda-oleh orang orang yang berbeda, sehingga terjadi perbedaan
persepsi.
b. Meningkatkan keefektifan dalam berkomunikasi
Setelah hambatan dalam berkomunikasi dapat diidentifikasi, perlu adanya upaya untuk
meningkatkan efektivitas komunikasi. Peningkatan keahlian komunikasi individu dengan
dapat melalui cara: banyak melakukan komunikasi, mendorong komunikasi yang bersifat dua
arah, peningkatan kesadaran dalam memahami pesan yang disampaikan dan pemeliharaan
kredibilitas individu dengan membangun karakter dan moralnya. Peningkatan keahlian
komunikasi organisasional dapat melalui cara: pengaturan cara berkomunikasi diantara
berbagai pihak dalam organisasi dan peningkatan kesadaran dan pemanfaatan berbagai
media sdalam berkomunikasi.
Kepemimpinan Wirausaha
Menjadi seorang wirausahawan sebenarnya adalah orang yang mampu memimpin diri
sendiri dan juga perusahaan tempat ia memimpin para bawahannya. Kepemimpinan
merupakan suatu pengaruh yang diberikan kepada orang lain untuk mempengaruhi tindakan
mereka melalui komunikasi. Demi mencapai suatu tujuan dalam proses kepemimpinan,
diperlukan usaha untuk membujuk orang lain untuk bekerja sama.
Dalam suatu kepemimpinan terdapat 2 unsur di dalamnya, yaitu unsur subjek sebagai
pemimpin dan objek sebagai yang dipimpin. Dalam suatu organisasi, kata pemimpin
menunjuk pada sebuah posisi formal seseorang dan memiliki status yang didapatkan oleh
karena pemilihan, pengangkatan, keturunan, revolusi dan lain sebagainya. Oleh sebab itu,
kepemimpinan merupakan suatu pengaruh yang diberikan oleh pemimpin kepada orang-
orang yang dipimpinnya demi mencapai suatu tujuan tertentu dalam sebuah organisasi atau
kelompok tertentu.
Menjadi seorang pemimpin pada dasarnya harus memiliki fungsi, diantaranya adalah
mengarahkan, membina, mendelegasi, mengatur, mengevaluasi orang-orang yang dipimpin
untuk mencapai suatu tujuan sesuai dengan visi, misi dan arahan dari pemimpin. Kegagalan
dalam mencapai hasil, sasaran dan tujuan dari organisasi atau kelompok tersebut merupakan
kegagalan dari proses kepemimpinan itu sendiri mengingat setiap arahan terpusat pada
pimpinan.
Kepemimpinan yang baik adalah perhatian pemimpin kepada karyawannya. Semakin besar
perhatian kepada karyawan, maka semakin keras mereka akan bekerja untuk pemimpinnya.
Gaya dan cara kepemimpinan setiap orang berbeda-beda tergantung dengan karakter,
kepribadian, pengalaman dan proses pembelajaran dari pemimpin tersebut. Kepemimpinan
yang berorientasi juga kepada kesejahteraan dari para karyawan, dapat memberi nilai lebih
dalam proses kepemimpinan terutama demi mencapai visi, misi dan tujuan keberhasilan yang
dicapai dari organisasi atau kelompok tersebut.
Beberapa karakter yang perlu dimiliki oleh para wirausahawan dalam memimpin setiap
karyawannya, antara lain:
1. Keberanian untuk Bertindak (Dare to Act)
Keberanian dalam menembus semua anggapan ketidakpastian serta ketidakmungkinan
merupakan salah satu risiko yang harus dihadapi oleh seorang yang terjun dalam dunia
entrepreneur. Perhitungan yang cermat, antisipatif terhadap segala risiko dari setiap
keputusan yang diambil (Plan B) serta visioner merupakan sifat yang perlu dipertajam seiring
dengan berbagai tantangan yang dihadapi oleh seorang wirausahawan yang andal.
2. Membangun Tim yang Solid (Build a Solid Team)
Kebersamaan dan kesatuhatian dari para karyawan untuk melakukan tanggung jawab mereka
sesuai arahan dari pemimpin perusahaan merupakan salah satu kunci dalam mewujudkan
tujuan dari keberhasilan yang akan dicapai. Tentu saja hal ini diperlukan komitmen yang
dilakukan bersama oleh para karyawan dengan semakin terlibat aktif melalui kontribusi
tenaga, waktu dan pikiran demi terwujudnya tujuan yang akan dicapai perusahaan.
Membangun dan memupuk tim yang baik dan solider tidaklah mudah dan membutuhkan
proses yang relatif tidak singkat mengingat perbedaan karakter, kepribadian, kompetensi dan
komitmen dari para karyawan yang perlu pengarahan secara intensif serta keteladanan yang
positif dari pemimpin (Ingat bahwa kepemimpinan merupakan suatu pengaruh yang diberikan
oleh pemimpin).
3. Menjadi Pendengar yang Baik (Eager to Learn)
Visioner dan optimis akan keberhasilan yang akan diraih merupakan salah satu modal yang
perlu dimiliki oleh seorang pemimpin. Ada kalanya seorang pemimpin perlu untuk menerima
masukan mengingat sebuah ungkapan mengatakan bahwa nobody perfect (tidak ada seorang
pun yang sempurna). Oleh sebab itu, berjiwa besar dan lapang dada dalam menerima input,
saran, pandangan orang lain serta kritik adalah sikap hati yang perlu dimiliki oleh seorang
pemimpin. Terkadang ada karyawan yang memiliki kemampuan lebih dan pemikiran yang
dapat menjadi pertimbangan dalam mengambil sebuah langkah.
4. Berani Mengambil Risiko
Setiap keputusan dan langkah yang akan diambil pasti akan menuai hasil tertentu, entah itu
menguntungkan atau justru malah merugikan perusahaan. Keberanian dalam mengambil
sebuah risiko merupakan salah satu sikap dan merupakan tantangan tersendiri yang perlu
dimiliki oleh seorang pemimpin yang andal. Risiko yang diambil sering kali akan menjadi suatu
pengalaman yang memberikan proses pembelajaran untuk dapat meraih keberhasilan di
waktu kemudian. Sebuah kutipan mengatakan bahwa kegagalan adalah keberhasilan yang
tertunda. Jangan biarkan kegagalan membuat Anda enggan untuk kembali bangkit dan
mengambil risiko untuk mencapai keberhasilan yang menanti di depan.
5. Memiliki Seorang Mentor/Pembimbing
Dalam menjalankan proses kepemimpinan, terkadang kita memerlukan bimbingan dan
arahan dari orang lain yang lebih senior yang dapat kita sebut sebagai mentor/pembimbing.
Mengingat kemampuan seorang pemimpin wirausaha dan karyawan ada batasannya. Setiap
orang memiliki kekurangan, disinilah letak seorang pembimbing yang dapat mengarahkan dan
membimbing untuk mengembangkan usaha baik dalam bidang teknis, maupun manajemen
usaha.
6. Pikiran yang Terbuka (Open Minded)
Terbuka terhadap saran, ide-ide yang baru dan kreatif perlu ditanamkan dalam jiwa seorang
wirausahawan. Pikiran yang terbuka untuk menerima masukan untuk pembaruan dapat
membawa seseorang kepada proses kepemimpinan yang legowo (rendah hati) karena
kesadaran akan keterbatasan diri dan mau belajar dari orang lain.
7. Memiliki Kepercayaan Diri (Self Confident)
Memiliki keyakinan teguh, kepercayaan diri, optimis terhadap tujuan dan keberhasilan yang
akan diraih merupakan salah satu sikap yang tidak dapat dikesampingkan. Rasa percaya diri
ini membawa kepada motivasi untuk melakukan setiap tugas dengan lebih bergairah untuk
menyelesaikannya dan kita perlu mengingat sebagai pemimpin perlu memberikan pengaruh
yang positif kepada para karyawan yang kita pimpin. Bagaimana jadinya ketika kita sebagai
seorang pemimpin tidak memiliki keyakinan yang pasti akan keberhasilan yang akan dicapai?
Apakah hal ini tidak akan mempengaruhi kinerja para karyawan kita? Milikilah sikap yang
optimis dalam menentukan suatu target bahwa Anda akan mencapai keberhasilan melalui
setiap strategi yang akan dilakukan bersama-sama dengan para karyawan Anda.
Sumber :
https://www.finansialku.com/para-entrepreneur-bagaimana-kepemimpinan-seorang-
wirausaha/
Indonesiahttps://www.finansialku.com/menuju-kesuksesan-dengan-mengintip-gaya-
kepemimpinan-barack-obama/

More Related Content

PDF
6, kwh, rizki may rozi, hapzi ali, komunikasi dan kepemimpinan, mahasiswa uni...
DOCX
PDF
6. kewirausahaan, xena levina, hapzi ali, komunikasi dan mengetahui model kep...
PDF
6, wira usaha, munib fachrur rozi, hapzi ali, komunikasi dan mengetahui model...
PDF
6, wira usaha, roni ananta s, hapzi ali, enterpreneurship, universitas mercu ...
PDF
Usaha6,iwan muklas,hapzi ali,komunikasi dan mengetahui model kepemimpinan,uni...
PDF
Usaha, widya ayunda putri, hapzi ali, komunikasi dan mengetahui model kepemim...
PDF
6 kewirausahaan desi indri yanti hapzi ali komunikasi dan mengetahui model ke...
6, kwh, rizki may rozi, hapzi ali, komunikasi dan kepemimpinan, mahasiswa uni...
6. kewirausahaan, xena levina, hapzi ali, komunikasi dan mengetahui model kep...
6, wira usaha, munib fachrur rozi, hapzi ali, komunikasi dan mengetahui model...
6, wira usaha, roni ananta s, hapzi ali, enterpreneurship, universitas mercu ...
Usaha6,iwan muklas,hapzi ali,komunikasi dan mengetahui model kepemimpinan,uni...
Usaha, widya ayunda putri, hapzi ali, komunikasi dan mengetahui model kepemim...
6 kewirausahaan desi indri yanti hapzi ali komunikasi dan mengetahui model ke...

What's hot (19)

PDF
Usaha,indri agutiani,hapzi ali,komunikasi dan mengetahui model kepemimpinan,u...
PDF
Ismania Rahmadani, Tugas minggu 6 kwh (komunikasi dan mengetahui model kepemi...
PDF
6. Usaha, Evi Yuliana Sari, Hapzi Ali, Komunikasi dan Mengetahui Model Kepemi...
PDF
6. kewirausahaan, marini khalishah khansa, hapzi ali, komunikasi dan model ke...
PDF
Usaha, wanda soraya, hapzi ali, komunikasi dan mengetahui model kepemimpinan,...
DOCX
Usaha, masda alif araffi, hapzi ali, komunikasi dan mengetahui model kepemimp...
DOCX
Usaha, pratiwi rosantry, hapzi ali, komunikasi dan mengetahui model kepemimpi...
DOCX
Pengantar Manajemen Komunikasi dalam organisasi
PPT
komunikasi dalam organisasi
PPTX
Ppt komunikasi
DOCX
Makalah komunikasi dalam organisasi (
DOCX
Hambatan Dalam Komunikasi Organisasi
PDF
Komunikasi dalam organisasi
PDF
Komunikasi dalam organisasi
DOCX
Komunikasi dengan Budaya Organisasi (Menyusun kerangka teori)
PPTX
Pertemuan ke 4 hubungan dalam organisasi kerja
PDF
1, wirausaha,rizka aziz, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma ,komunikasi dan men...
PDF
Minggu ke 6 komunikasi dan mengetahui model kepemimpinan
PDF
Komunikasi dalam manajemen keperawatan
Usaha,indri agutiani,hapzi ali,komunikasi dan mengetahui model kepemimpinan,u...
Ismania Rahmadani, Tugas minggu 6 kwh (komunikasi dan mengetahui model kepemi...
6. Usaha, Evi Yuliana Sari, Hapzi Ali, Komunikasi dan Mengetahui Model Kepemi...
6. kewirausahaan, marini khalishah khansa, hapzi ali, komunikasi dan model ke...
Usaha, wanda soraya, hapzi ali, komunikasi dan mengetahui model kepemimpinan,...
Usaha, masda alif araffi, hapzi ali, komunikasi dan mengetahui model kepemimp...
Usaha, pratiwi rosantry, hapzi ali, komunikasi dan mengetahui model kepemimpi...
Pengantar Manajemen Komunikasi dalam organisasi
komunikasi dalam organisasi
Ppt komunikasi
Makalah komunikasi dalam organisasi (
Hambatan Dalam Komunikasi Organisasi
Komunikasi dalam organisasi
Komunikasi dalam organisasi
Komunikasi dengan Budaya Organisasi (Menyusun kerangka teori)
Pertemuan ke 4 hubungan dalam organisasi kerja
1, wirausaha,rizka aziz, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma ,komunikasi dan men...
Minggu ke 6 komunikasi dan mengetahui model kepemimpinan
Komunikasi dalam manajemen keperawatan
Ad

Similar to Kwh,juwanita,hapzi ali,quizdanforum6,universitasmercubuana,2019. (20)

PDF
Implementasi komunikasi dan model kepemimpinan dalam perusahaan (pertemuan 6)
PDF
Kwh. tugas minggu vi. roindah ezra m s. hapzi ali. universitas mercu buana. 2019
PDF
6, wira usaha, eka rismah f , hapzi ali, enterpreneurship , universitas merc...
PDF
6. kewirausahaan, azah fadilah, hapzi ali, komunikasi dan mengetahui model ke...
PDF
USAHA, Dian Anggraeni, Hapzi Ali, Komunikasi dan mengetahui model kepemimpina...
PDF
6. kwh. theresia magdalena. hapzi ali. pengantar kewirausahaan, universitas m...
PDF
6, Wira Usaha, Muhammad Hamdani, Hapzi Ali, Komunikasi dan Mengetahui Model K...
PDF
Tugas kewirausahaan
PDF
6, Wira Usaha, Tri Sutopo, Hapzi Ali, Komunikasi dan mengetahui model kepemim...
PDF
6 kewirausahaan, asri lestari, hapzi ali, komunikasi dan model kepemimpinan, ...
DOCX
Usaha, intan komalasari, hapzi ali, komunikasi dan mengetahui model kepemimpi...
PDF
6, Wirausaha, zakaria achmad zakki, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, Enterpr...
PDF
6. kwh, lina putri yani, hapzi ali, komunikasi dan mengetahui model kepemimpi...
DOCX
Komunikasi dalam manajemen
PDF
Usaha, retno aprilia dwi ningsih, hapzi ali, enterpreneurship, universitas me...
DOCX
Soal uts pa mursidi
PPTX
Modul Leadership Skills.pptx
DOCX
minggu 6 komunikasi dan model kepemimpinan
PPTX
Komunikasi dalam manajemen
PPTX
Power Point Komunikasi Kepemimpinan untuk para pemimpin
Implementasi komunikasi dan model kepemimpinan dalam perusahaan (pertemuan 6)
Kwh. tugas minggu vi. roindah ezra m s. hapzi ali. universitas mercu buana. 2019
6, wira usaha, eka rismah f , hapzi ali, enterpreneurship , universitas merc...
6. kewirausahaan, azah fadilah, hapzi ali, komunikasi dan mengetahui model ke...
USAHA, Dian Anggraeni, Hapzi Ali, Komunikasi dan mengetahui model kepemimpina...
6. kwh. theresia magdalena. hapzi ali. pengantar kewirausahaan, universitas m...
6, Wira Usaha, Muhammad Hamdani, Hapzi Ali, Komunikasi dan Mengetahui Model K...
Tugas kewirausahaan
6, Wira Usaha, Tri Sutopo, Hapzi Ali, Komunikasi dan mengetahui model kepemim...
6 kewirausahaan, asri lestari, hapzi ali, komunikasi dan model kepemimpinan, ...
Usaha, intan komalasari, hapzi ali, komunikasi dan mengetahui model kepemimpi...
6, Wirausaha, zakaria achmad zakki, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, Enterpr...
6. kwh, lina putri yani, hapzi ali, komunikasi dan mengetahui model kepemimpi...
Komunikasi dalam manajemen
Usaha, retno aprilia dwi ningsih, hapzi ali, enterpreneurship, universitas me...
Soal uts pa mursidi
Modul Leadership Skills.pptx
minggu 6 komunikasi dan model kepemimpinan
Komunikasi dalam manajemen
Power Point Komunikasi Kepemimpinan untuk para pemimpin
Ad

More from juwanitara (10)

PDF
Kwh,juwanita,hapzi ali,quizdanforum4,universitasmercubuana,2019.
PDF
Kwh,juwanita,hapzi ali,quizdanforum1,universitasmercubuana,2019.
PDF
Kwh,juwanita,hapzi ali,quizdanforum14,universitasmercubuana,2019.
PDF
Kwh,juwanita,hapzi ali,quizdanforum11,universitasmercubuana,2019.
PDF
Kwh,juwanita,hapzi ali,quizdanforum5,universitasmercubuana,2019.
PDF
Kwh,juwanita,hapzi ali,quizdanforum4,universitasmercubuana,2019.
PDF
Kwh,juwanita,hapzi ali,quizdanforum4,universitasmercubuana,2019.
PDF
Kwh,juwanita,hapzi ali,quizdanforum4,universitasmercubuana,2019.
PDF
Kwh,juwanita,hapzi ali,quizdanforum4,universitasmercubuana,2019.
PDF
Kwh,juwanita,hapzi ali,quizdanforum1,universitasmercubuana,2019.
Kwh,juwanita,hapzi ali,quizdanforum4,universitasmercubuana,2019.
Kwh,juwanita,hapzi ali,quizdanforum1,universitasmercubuana,2019.
Kwh,juwanita,hapzi ali,quizdanforum14,universitasmercubuana,2019.
Kwh,juwanita,hapzi ali,quizdanforum11,universitasmercubuana,2019.
Kwh,juwanita,hapzi ali,quizdanforum5,universitasmercubuana,2019.
Kwh,juwanita,hapzi ali,quizdanforum4,universitasmercubuana,2019.
Kwh,juwanita,hapzi ali,quizdanforum4,universitasmercubuana,2019.
Kwh,juwanita,hapzi ali,quizdanforum4,universitasmercubuana,2019.
Kwh,juwanita,hapzi ali,quizdanforum4,universitasmercubuana,2019.
Kwh,juwanita,hapzi ali,quizdanforum1,universitasmercubuana,2019.

Recently uploaded (20)

PDF
Modul Ajar Deep Learning Bahasa Indonesia Kelas 6 Kurikulum Merdeka
DOCX
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam PKWU Budidaya Kelas XII SMA Terbaru 2025
PDF
Sosialisasi CKG SEKOLAH untuk Nakes V1.2.pdf
DOCX
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam PJOK Kelas XII Terbaru 2025
DOCX
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam Bahasa Inggris Kelas XII SMA Terbaru 2025
PPTX
Pedoman & Kewajiban Penggunaan Produksi Dalam Negeri _Pelatihan "Ketentuan T...
PPTX
SISTEM POLITIK DAN PEMERINTAHAN INDONESIA.pptx
PPSX
Teknik Trading Selang Seling Yang Dapat Digunakan Untuk Trading Manual Maupun...
DOCX
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam PAI & BP Kelas X Terbaru 2025
PPTX
Rancangan Aktualisasi Latsar CPNS Kementerian Agama 2025.pptx
PPTX
Ekspresi_dan_Operasi_Logika informatika smp kelas 9
PPTX
MODUL 2 LK 2.1.pptx MODUL 2 LK 2.1.pptx MODUL 2 LK 2.1.pptx
PDF
RPP PEMBELAJARAN MENDALAM BAHASA INDONESIA _SariIndah_DEWI SINTA (1).pdf
PDF
RPP PEMBELAJARAN MENDALAM BAHASA INDONESIA _SariIndah_DEWI SINTA (1).pdf
PDF
Ilmu tentang pengembangan teknologi pembelajaran
PPTX
Metode Pemilihan & Evaluasi Penawaran Penyedia Barang/Pek Konstruksi/Jasa Lai...
PPTX
Pengantar pembelajaran_Koding_dan kecerdasan artifisial
DOC
RPP Deep Learning _ MGMP Wilayah 1 (1).doc
PPTX
Konsep & Strategi Penyusunan HPS _Pelatihan "Ketentuan TERBARU Pengadaan" (...
DOCX
LK 1.1.a.2_Modul 2 Pelatihan Koding dan Artifisial
Modul Ajar Deep Learning Bahasa Indonesia Kelas 6 Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam PKWU Budidaya Kelas XII SMA Terbaru 2025
Sosialisasi CKG SEKOLAH untuk Nakes V1.2.pdf
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam PJOK Kelas XII Terbaru 2025
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam Bahasa Inggris Kelas XII SMA Terbaru 2025
Pedoman & Kewajiban Penggunaan Produksi Dalam Negeri _Pelatihan "Ketentuan T...
SISTEM POLITIK DAN PEMERINTAHAN INDONESIA.pptx
Teknik Trading Selang Seling Yang Dapat Digunakan Untuk Trading Manual Maupun...
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam PAI & BP Kelas X Terbaru 2025
Rancangan Aktualisasi Latsar CPNS Kementerian Agama 2025.pptx
Ekspresi_dan_Operasi_Logika informatika smp kelas 9
MODUL 2 LK 2.1.pptx MODUL 2 LK 2.1.pptx MODUL 2 LK 2.1.pptx
RPP PEMBELAJARAN MENDALAM BAHASA INDONESIA _SariIndah_DEWI SINTA (1).pdf
RPP PEMBELAJARAN MENDALAM BAHASA INDONESIA _SariIndah_DEWI SINTA (1).pdf
Ilmu tentang pengembangan teknologi pembelajaran
Metode Pemilihan & Evaluasi Penawaran Penyedia Barang/Pek Konstruksi/Jasa Lai...
Pengantar pembelajaran_Koding_dan kecerdasan artifisial
RPP Deep Learning _ MGMP Wilayah 1 (1).doc
Konsep & Strategi Penyusunan HPS _Pelatihan "Ketentuan TERBARU Pengadaan" (...
LK 1.1.a.2_Modul 2 Pelatihan Koding dan Artifisial

Kwh,juwanita,hapzi ali,quizdanforum6,universitasmercubuana,2019.

  • 1. KEWIRAUSAHAAN 1 TUGAS MINGGU 6 JUWANITA RATININGSIH 46118110098 Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, CMA, MM, MPM A. Kepemimpinan Kepemimpinan (leadership) adalah proses dalam mengarahkan dan mempengaruhi para anggota dalam melakukan berbagai aktivitas di suatu organisasi. Proses disini, bagaimana pemimpin menggunakan pengaruhnya untuk memperjelas tujuan organisasi pada bawahannya, memotivasi mereka untuk memcapai tujuan organisasi dan membantu menciptakan suasana kerja agar para karyawan bisa produktif dalam bekerja. Kepemimpinan merupakan hal yang penting untuk dimiliki seorang pemimpin, kemampuan untuk dapat mempengaruhi orang lain tanpa menggunakan kekuatan, sehingga orang yang dipimpinnya menerima sebagai sosok yang layak untuk memimpin. Hal-hal yang menyebabkan seseorang menjadi pemimpin : 1. Tradisi, menjadi pemimpin karena warisan/keturunan 2. Kekuatan pribadi, menjadi pemimpin karena memiliki kemampuan, baik fisik maupun kecakapannya. 3. Pengangkatan atasan, menjadi pemimpin karena diangkat oleh atasannya. 4. Pemilihan, menjadi pemimpin berdasarkan hasil pemilihan yang sudah dilakukan Seorang pemimpin yang sukses adalah seseorang yang dapat menciptakan kerjasama antara internal environment, yakni keseluruhan perusahaan seperti karyawan, kegiatan produksi, pemasaran, administrasi, finansial, dan lainnya dengan external environment, yakni hal-hal luar yang dapat mempengaruhi perusahaan seperti perekonomian, teknologi, politik, kebijakan pemeritah, konsumen, kompetitor dan lainnya. a. Teori Kepemimpinan The Traitist Theory of Leadership (Teori Sifat), teori ini mengemukakan sifat-sifat yang dimiliki seorang pemimpin dianggap sebagai ukuran penting sebagai syarat-syarat untuk menentukan potensi kepemimpinan sorang pemimpin.
  • 2. The Situasional Theory of Leadership (Teori Situasioanl), teori ini mengemukakan kepemimpinan dipengaruhi oleh keadaan pemimpin, pengikut organisasi, dan lingkungan sosial. Gaya kepemimpinan seseorang dalam keadaan normal dan kritis akan berbeda. Keberhasilan karena pengaruh situasi, artinya ada seorang pemimpin yang berhasil dalam keadaan normal, namun ada pula yang dapat berhasil dengan baik dalam keadaan kritis. Bagi seorang pemimpin sejati keadaan-keadaan darurat justru merupakan kesempatan baik untuk mengatasi keadaan kritis itu. b. Tipe Kepemimpinan Tipe kepemimpinan dalam mempengaruhi para bawahannya dapat berbeda-beda. Hal ini disebabkan latar belakang pemimpin, organisasi, pengikut dan lingkungan. 1. Kepemimpinan Otoriter Pemimpin menganggap dirinya yang paling berkuasa. Pengarahan pada bawahan dilakukan dengan cara memberikan instruksi atau perintah. Tujuan kepemimpinannya hanya unutk meningkatkan produktivitas kerja dan cenderung tidak memperhatikan kesejahteraan pekerja. Pimpinan menganut sistem manajemen tertutup, sistemnya pun sentralisasi. 2. Kepemimpinan Partisipatif Pemimpin melaksanakan kepemimpinannya dengan cara persuasif, menciptakan kerjasama yang harmonis, menumbuhkan loyalitas, dan partisipasi bawahannya. Pemimpin memotivasi bawahan agar mempunyai rasa memiliki perusahaan. Falsafah pemimpin, pemimpin adalah untuk bawahan. Sistem manajemen terbuka dan informasi pembinaan kaderisasi sangat diperhatikan. 3. Kepemimpinan Delegatif Pemimpin memberikan kewenangan (delegasi) pada bawahan agar besar, sehingga bawahannya diberi keleluasaan dalam mengambil keputusan dan menbuat kebijakan. Pimpinan menyerahkan tanggung jawab agar bawahan dapat mengendalikan dirinya sendiri dan menyelesaikan pekerjaanya. Para bawahan dituntut untuk memiliki kematangan kemampuan dalam bekerja dan kematangan psikologis atau kemauan dalam bekerja.
  • 3. B. Komunikasi Komunikasi adalah proses penyampaian dan pertukaran informasi sekurang-kurangnya antara 2 pihak yang berperan sebagai pengirim (sender) dan penerima (receiver) dengan menggunakkan berbagai media yang ada. Komunikasi memiliki beberapa elemen penting, yaitu : 1. Komunikasi melibatkan orang-orang, sehingga komunikasi yang efektif terkait dengan bagaimana orang-orang dapat berinteraksi satu sama lain dengan lebih efektif. 2. Dalam komunikasi terjadi penyampaian dan pertukaran informasi dan pengertian, sehingga agar proses ini dapat terjadi dan dapat dipahami, maka pihak-pihak yang berkomunikasi perlu meyadari dan mengerti berbagai istilah dalam berkomunikasi. 3. Komunikasi dapat berupa bentuk-bentuk simbolis seperti suara, huruf, angka, bahasa tubuh, dan lainnya. a. Proses Terjadinya Komunikasi Komunikasi berawal dari adanya pesan atau informasi yang ingin disampaikan dari pengirim kepada penerima. Pesan tersebut kemudian akan mengalami proses encoding, dimana pesan tersebut mengalami transformasi dalam bentuk simbol yang menjadi representasi pengirim pesan. Misalnya ungkapan persetujuan direprentasikan dengan anggukan kepala atau bentuk kalimat “Ya”. Dapat pula juga menggunakan mediator, menggunakan media elektronik ataupun melalui perantara orang lain. Setelah diterima, pesan akan mengalami proses decoding, dimana pesan akan ditransformasi maknanya agar dapat dimengerti penerima pesan. Lalu penerima akan memberikan respon balasan dengan melakukan pengiriman pesan kembali sehingga posisinya saling berganti, penerima pesan menjadi pengirim pesan dan pengirim pesan menjadi penerima pesan dan begitu seterusnya. b. Bentuk-Bentuk Komunikasi 1. Komunikasi Interpersonal Bentuk komunikasi yang dilakukan suatu individu kepada individu lain. Bisa komunikasi secara lisan, yakni komunikasi dengan menggunakkan lisan secara langsung bersamaan dengan berbagai faktor yang mempengaruhinya, seperti emosi, situasi dan lain hal lainnya. Komunikasi lisan dapat berupa komunikasi formal, misalnya pembicaraan di pertemuan atau
  • 4. rapat, maupun informal, misalnya berbicara di lift atau cafetaria. Komunikasi secara tertulis, yakni komunikasi yang menggunakan mediator sebagai penyampai pesan. Dilakukan karena komunikasi lisan tidak dapat dilakukan, untuk mengingatkan sesuatu atau untuk memperkuat komunikasi lisan. 2. Komunikasi Lintas Budaya ( cross-cultural communication ) Bentuk komunikasi yang dilakukan antar individu yang memiliki perbedaan budaya. Sehingga agar pesan dapat dapat disampaikan, diterima, dan dimengerti. Perbedaan ini menimbulkan perbedaan karakter antar individu, sehingga membutuhkan penyesuaian agar kegiatan komunikasi dapat berjalan efektif. 3. Komunikasi Vertikal Komunikasi veritikal adalah bentuk komunikasi yang dilakukan seseorang yang berada pada tingkat atas ke orang yang berada di bagian tingkat bawah atau sebaliknya. Komunikasi yang terjadi biasannya mengenai pemberian tugas, pemberian arahan ataupun pelaporan dan pertanggung jawaban 4. Komunikasi Horizontal Komunikasi horizontal adalah bentuk komunikasi yang dilakukan seseorang dengan orang lain yang memiliki tingkatan organisasi yang setara. Komunikasi yang terjadi dalam rangka koordinasi, kerjasama, dan lain sebagainya. c. Pola Komunikasi Faktor yang memengaruhi pola komunikasi dalam organisasi : 1. Jalur formal dari komunikasi, penggunaan legitimasi formal untuk melakukan komunikasi. Informasi yang diberikan biasanya bersifat sangat penting Otoritas dari hierarki organisasi, perbedaan tingkatan manajemen akan menentukan pola komunikasi dalam suatu organisasi. Para bawahan akan menyesuaikan diri dalam hal berkomunikasi. 2. Spesialisasi jabatan, adanya spesialisasi menyebabkan beberapa departemen tertentu yang berbeda namun membutuhkan komunikasi, sehingga membentuk pola komunikasi. 3. Kepemilikan informasi, mereka yang umumnya lebih mengetahui dan menguasai berbagai informasi yang terkait dengan bagiannya, maka orang yang diajak
  • 5. berkomunikasi haruslah orang yang mengetahui dan menguasai hal-hal yang terkait di bagian itu. d. Membangun Komunikasi Yang Efektif Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan agar komunikasi yang dilakukan dapat berjalan dengan efektif dalam pencapaian organisasi. a. Meminimalkan hambatan komunikasi Kadangkala, terdapat berbagai hambatan dalam berkomunikasi sehingga pesan atau informasi yang ingin disampaikan mengalami kesalahan penerimaan, penafsiran dan pemahaman. Akibatnya reaksi yang diharapkan tidak terjadi. Hambatan tersebut dapat bersifat individual yang berupa kesalahpahaman dalam memahami pesan kesulitan berkomunikasi, kemampuan mendengar dan menyimak yang buruk dan lainnya. Ataupun hambatan yang bersifat organisasional yang terjadi adalah kata- kata yang dipahami berbeda-oleh orang orang yang berbeda, sehingga terjadi perbedaan persepsi. b. Meningkatkan keefektifan dalam berkomunikasi Setelah hambatan dalam berkomunikasi dapat diidentifikasi, perlu adanya upaya untuk meningkatkan efektivitas komunikasi. Peningkatan keahlian komunikasi individu dengan dapat melalui cara: banyak melakukan komunikasi, mendorong komunikasi yang bersifat dua arah, peningkatan kesadaran dalam memahami pesan yang disampaikan dan pemeliharaan kredibilitas individu dengan membangun karakter dan moralnya. Peningkatan keahlian komunikasi organisasional dapat melalui cara: pengaturan cara berkomunikasi diantara berbagai pihak dalam organisasi dan peningkatan kesadaran dan pemanfaatan berbagai media sdalam berkomunikasi.
  • 6. Kepemimpinan Wirausaha Menjadi seorang wirausahawan sebenarnya adalah orang yang mampu memimpin diri sendiri dan juga perusahaan tempat ia memimpin para bawahannya. Kepemimpinan merupakan suatu pengaruh yang diberikan kepada orang lain untuk mempengaruhi tindakan mereka melalui komunikasi. Demi mencapai suatu tujuan dalam proses kepemimpinan, diperlukan usaha untuk membujuk orang lain untuk bekerja sama. Dalam suatu kepemimpinan terdapat 2 unsur di dalamnya, yaitu unsur subjek sebagai pemimpin dan objek sebagai yang dipimpin. Dalam suatu organisasi, kata pemimpin menunjuk pada sebuah posisi formal seseorang dan memiliki status yang didapatkan oleh karena pemilihan, pengangkatan, keturunan, revolusi dan lain sebagainya. Oleh sebab itu, kepemimpinan merupakan suatu pengaruh yang diberikan oleh pemimpin kepada orang- orang yang dipimpinnya demi mencapai suatu tujuan tertentu dalam sebuah organisasi atau kelompok tertentu. Menjadi seorang pemimpin pada dasarnya harus memiliki fungsi, diantaranya adalah mengarahkan, membina, mendelegasi, mengatur, mengevaluasi orang-orang yang dipimpin untuk mencapai suatu tujuan sesuai dengan visi, misi dan arahan dari pemimpin. Kegagalan dalam mencapai hasil, sasaran dan tujuan dari organisasi atau kelompok tersebut merupakan kegagalan dari proses kepemimpinan itu sendiri mengingat setiap arahan terpusat pada pimpinan. Kepemimpinan yang baik adalah perhatian pemimpin kepada karyawannya. Semakin besar perhatian kepada karyawan, maka semakin keras mereka akan bekerja untuk pemimpinnya. Gaya dan cara kepemimpinan setiap orang berbeda-beda tergantung dengan karakter, kepribadian, pengalaman dan proses pembelajaran dari pemimpin tersebut. Kepemimpinan yang berorientasi juga kepada kesejahteraan dari para karyawan, dapat memberi nilai lebih dalam proses kepemimpinan terutama demi mencapai visi, misi dan tujuan keberhasilan yang dicapai dari organisasi atau kelompok tersebut. Beberapa karakter yang perlu dimiliki oleh para wirausahawan dalam memimpin setiap karyawannya, antara lain: 1. Keberanian untuk Bertindak (Dare to Act) Keberanian dalam menembus semua anggapan ketidakpastian serta ketidakmungkinan merupakan salah satu risiko yang harus dihadapi oleh seorang yang terjun dalam dunia
  • 7. entrepreneur. Perhitungan yang cermat, antisipatif terhadap segala risiko dari setiap keputusan yang diambil (Plan B) serta visioner merupakan sifat yang perlu dipertajam seiring dengan berbagai tantangan yang dihadapi oleh seorang wirausahawan yang andal. 2. Membangun Tim yang Solid (Build a Solid Team) Kebersamaan dan kesatuhatian dari para karyawan untuk melakukan tanggung jawab mereka sesuai arahan dari pemimpin perusahaan merupakan salah satu kunci dalam mewujudkan tujuan dari keberhasilan yang akan dicapai. Tentu saja hal ini diperlukan komitmen yang dilakukan bersama oleh para karyawan dengan semakin terlibat aktif melalui kontribusi tenaga, waktu dan pikiran demi terwujudnya tujuan yang akan dicapai perusahaan. Membangun dan memupuk tim yang baik dan solider tidaklah mudah dan membutuhkan proses yang relatif tidak singkat mengingat perbedaan karakter, kepribadian, kompetensi dan komitmen dari para karyawan yang perlu pengarahan secara intensif serta keteladanan yang positif dari pemimpin (Ingat bahwa kepemimpinan merupakan suatu pengaruh yang diberikan oleh pemimpin). 3. Menjadi Pendengar yang Baik (Eager to Learn) Visioner dan optimis akan keberhasilan yang akan diraih merupakan salah satu modal yang perlu dimiliki oleh seorang pemimpin. Ada kalanya seorang pemimpin perlu untuk menerima masukan mengingat sebuah ungkapan mengatakan bahwa nobody perfect (tidak ada seorang pun yang sempurna). Oleh sebab itu, berjiwa besar dan lapang dada dalam menerima input, saran, pandangan orang lain serta kritik adalah sikap hati yang perlu dimiliki oleh seorang pemimpin. Terkadang ada karyawan yang memiliki kemampuan lebih dan pemikiran yang dapat menjadi pertimbangan dalam mengambil sebuah langkah. 4. Berani Mengambil Risiko Setiap keputusan dan langkah yang akan diambil pasti akan menuai hasil tertentu, entah itu menguntungkan atau justru malah merugikan perusahaan. Keberanian dalam mengambil sebuah risiko merupakan salah satu sikap dan merupakan tantangan tersendiri yang perlu dimiliki oleh seorang pemimpin yang andal. Risiko yang diambil sering kali akan menjadi suatu pengalaman yang memberikan proses pembelajaran untuk dapat meraih keberhasilan di waktu kemudian. Sebuah kutipan mengatakan bahwa kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda. Jangan biarkan kegagalan membuat Anda enggan untuk kembali bangkit dan mengambil risiko untuk mencapai keberhasilan yang menanti di depan.
  • 8. 5. Memiliki Seorang Mentor/Pembimbing Dalam menjalankan proses kepemimpinan, terkadang kita memerlukan bimbingan dan arahan dari orang lain yang lebih senior yang dapat kita sebut sebagai mentor/pembimbing. Mengingat kemampuan seorang pemimpin wirausaha dan karyawan ada batasannya. Setiap orang memiliki kekurangan, disinilah letak seorang pembimbing yang dapat mengarahkan dan membimbing untuk mengembangkan usaha baik dalam bidang teknis, maupun manajemen usaha. 6. Pikiran yang Terbuka (Open Minded) Terbuka terhadap saran, ide-ide yang baru dan kreatif perlu ditanamkan dalam jiwa seorang wirausahawan. Pikiran yang terbuka untuk menerima masukan untuk pembaruan dapat membawa seseorang kepada proses kepemimpinan yang legowo (rendah hati) karena kesadaran akan keterbatasan diri dan mau belajar dari orang lain. 7. Memiliki Kepercayaan Diri (Self Confident) Memiliki keyakinan teguh, kepercayaan diri, optimis terhadap tujuan dan keberhasilan yang akan diraih merupakan salah satu sikap yang tidak dapat dikesampingkan. Rasa percaya diri ini membawa kepada motivasi untuk melakukan setiap tugas dengan lebih bergairah untuk menyelesaikannya dan kita perlu mengingat sebagai pemimpin perlu memberikan pengaruh yang positif kepada para karyawan yang kita pimpin. Bagaimana jadinya ketika kita sebagai seorang pemimpin tidak memiliki keyakinan yang pasti akan keberhasilan yang akan dicapai? Apakah hal ini tidak akan mempengaruhi kinerja para karyawan kita? Milikilah sikap yang optimis dalam menentukan suatu target bahwa Anda akan mencapai keberhasilan melalui setiap strategi yang akan dilakukan bersama-sama dengan para karyawan Anda. Sumber : https://www.finansialku.com/para-entrepreneur-bagaimana-kepemimpinan-seorang- wirausaha/ Indonesiahttps://www.finansialku.com/menuju-kesuksesan-dengan-mengintip-gaya- kepemimpinan-barack-obama/