ID: Dokumen ini bebas untuk diunduh, diedit, diadaptasikan, atau dijadikan referensi.
EN: This document is free to download, edit, adapt and reference.
日本語:この文書は自由にダウンロード、編集、翻案、参照できます。
1. LAPORAN AKHIR KEGIATAN PPL I
Dilaksanakan di MTsS Darul Jalal
Jl. Syech Silau, Desa Banjar
Kec. Air Joman, Kab. Asahan
Dosen Pengampu: Bani Amirul, M. Hum
Disusun Oleh:
Nama : Anggun Siska Pratiwi
Sahmiral Amri Rajagukguk
( 0304223100 )
( 0304223096 )
Kelas : TBI-4 / Semester 5
Kelompok : 4 ( Empat )
PROGRAM STUDI TADRIS BAHASA INGGRIS
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
2024/2025
2. KATA PENGANTAR
ِ
مْيِ
حَّ
الر ِ
نَ
م ْ
حَّ
الر ِ
هللا ِ
ــــــــــــــــــم ْ
سِ
ب
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Segala puji dan syukur senantiasa kami panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu
wa Ta’ala atas limpahan rahmat, hidayah, dan karunia-Nya, yang telah memudahkan
kami dalam menyelesaikan laporan hasil observasi Program Pengalaman Lapangan
(PPL) I di MTsS Darul Jalal Asahan. Kegiatan ini merupakan bagian dari proses
pembelajaran yang dirancang untuk memperluas wawasan dan memberikan
pengalaman langsung kepada mahasiswa dalam memahami dunia pendidikan.
Laporan ini disusun dengan tujuan untuk menyajikan hasil observasi secara
sistematis dan menyeluruh, sekaligus sebagai refleksi dari penerapan teori yang telah
dipelajari selama perkuliahan ke dalam praktik nyata di lapangan. Laporan ini
diharapkan dapat memberikan manfaat tidak hanya bagi penulis, tetapi juga bagi
seluruh pemangku kepentingan di bidang pendidikan.
Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, baik dari
segi isi maupun penyajiannya. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari semua pihak untuk perbaikan di masa mendatang. Semoga
laporan ini menjadi kontribusi kecil yang bermakna dalam upaya peningkatan mutu
pendidikan di Indonesia, serta menjadi amal jariyah yang membawa keberkahan bagi
semua pihak yang terlibat. Aamiin ya Rabbal ‘aalamiin.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Medan, 7 Januari 2025
Penulis
ii
3. DAFTAR ISI
Kata Pengantar ................................................................................................................. ii
Daftar Isi ............................................................................................................................ iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .............................................................................................................. 1
B. Tujuan Kegiatan ........................................................................................................... 2
C. Profil Madrasah ............................................................................................................ 4
BAB II
PELAKSANAAN OBSERVASI
A. Metode Observasi ......................................................................................................... 8
B. Uraian Kegiatan Observasi ........................................................................................... 9
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Administrasi Madrasah ................................................................................................. 11
B. Sarana dan Prasarana Madrasah ................................................................................... 15
C. Program yang Dijalankan Madrasah ............................................................................ 21
D. Sistem Madrasah ........................................................................................................... 25
E. Analisa dan Pembahasan Hasil Observasi .................................................................... 30
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................................................... 41
B. Ucapan Terima Kasih ................................................................................................... 42
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iii
4. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kualitas Sekolah merupakan salah satu indikator utama dalam menentukan
keberhasilan sebuah lembaga pendidikan dalam mencapai tujuannya. Kualitas Sekolah
dapat dilihat dari sejauh mana lembaga pendidikan mampu menyediakan layanan yang
memenuhi standar mutu pendidikan, baik dari aspek akademik, manajerial, maupun
fasilitas.1
Kualitas Sekolah yang baik tidak hanya memberikan pengaruh positif terhadap
hasil belajar siswa, tetapi juga berkontribusi pada peningkatan reputasi Sekolah dalam
masyarakat. Oleh karena itu, peningkatan kualitas Sekolah merupakan tanggung jawab
bersama antara pihak Sekolah, pemerintah, dan masyarakat.
Untuk memastikan bahwa kualitas tersebut terus meningkat, diperlukan evaluasi
yang sistematis, salah satunya melalui observasi Sekolah. Observasi Sekolah adalah proses
pengamatan langsung terhadap aktivitas pembelajaran, pengelolaan Sekolah, serta fasilitas
yang tersedia.2
Kegiatan ini memungkinkan pihak terkait untuk memahami kondisi nyata di
lapangan, mengidentifikasi permasalahan, dan merancang solusi yang tepat untuk
mengatasinya. Urgensi observasi Sekolah juga berkaitan erat dengan peran strategisnya
dalam pengembangan kompetensi calon guru. Bagi mahasiswa pendidikan, observasi
Sekolah memberikan kesempatan untuk mempelajari bagaimana proses pembelajaran
berlangsung secara nyata, bagaimana guru melaksanakan tugasnya, serta bagaimana siswa
berinteraksi di lingkungan belajar. Melalui observasi Sekolah, calon guru dapat
mengembangkan wawasan praktis yang tidak dapat diperoleh hanya dari teori di kelas.3
Hal
ini penting dalam mempersiapkan mereka untuk menghadapi tantangan di dunia kerja
sebagai pendidik profesional.
Observasi Sekolah tidak hanya bermanfaat untuk mengevaluasi kualitas pendidikan,
tetapi juga membantu Sekolah dalam mengidentifikasi aspek yang memerlukan perbaikan.
1
Pratiwi, S. N. (2016). Manajemen berbasis Sekolah dalam meningkatkan Kualitas Sekolah. EduTech: Jurnal
Ilmu Pendidikan Dan Ilmu Sosial, 2(1).
2
SYAFI’ATUL, M. A. H. M. U. D. A. H. (2022). KAJIAN TEKNIS, DAN INSTRUMEN OBSERVASI
SEKOLAH (Doctoral dissertation, UIN RADEN INTAN LAMPUNG).
3
Netriwati, N., Lena, M. S., Rahim, Z., & Tricia, A. (2023). Praktik Observasi Sekolah.
1
5. Dengan demikian, observasi Sekolah harus menjadi bagian integral dari upaya peningkatan
mutu pendidikan secara berkelanjutan. Hal ini sejalan dengan tujuan pendidikan nasional
yang mengedepankan penciptaan generasi yang cerdas, kompeten, dan berkarakter.4
B. Tujuan Kegiatan
Observasi ini dirancang untuk mengidentifikasi praktik-praktik baik yang dapat
dijadikan referensi dalam pembelajaran, sekaligus mengevaluasi tantangan yang dihadapi
oleh Madrasah dalam upaya meningkatkan mutu pendidikannya. Berikut adalah tujuan
kegiatan yang diharapkan dapat dicapai:
1. Mendapatkan Pemahaman Praktis Tentang Proses Pembelajaran: Mahasiswa
dapat mengamati langsung bagaimana proses pembelajaran berlangsung di kelas, mulai
dari perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi pembelajaran. Dengan demikian,
mereka dapat memahami bagaimana guru merancang strategi pembelajaran yang efektif
dan relevan dengan kebutuhan siswa.
2. Mengidentifikasi Sistem Pengelolaan Madrasah: Observasi ini bertujuan untuk
mempelajari bagaimana Madrasah dikelola, termasuk sistem administrasi, manajemen
sumber daya manusia, pengelolaan keuangan, dan hubungan dengan masyarakat sekitar.
Pemahaman ini penting untuk memberikan gambaran tentang tantangan yang dihadapi
oleh pihak manajemen Madrasah.
3. Mengevaluasi Sarana dan Prasarana: Mahasiswa akan mengamati ketersediaan dan
kualitas sarana serta prasarana yang mendukung proses pembelajaran, seperti ruang
kelas, laboratorium, perpustakaan, fasilitas olahraga, dan perangkat teknologi informasi.
Hal ini bertujuan untuk menilai apakah fasilitas tersebut telah memenuhi standar yang
diperlukan untuk mendukung pembelajaran yang optimal.
4. Meningkatkan Kompetensi Mahasiswa dalam Analisis Pendidikan: Melalui
observasi, mahasiswa dilatih untuk menganalisis kondisi nyata di lapangan secara kritis.
Mereka dapat mengidentifikasi masalah, menentukan akar permasalahan, serta
memberikan rekomendasi yang sesuai untuk meningkatkan kualitas pendidikan di
Madrasah yang diobservasi.
5. Mengembangkan Keterampilan Komunikasi dan Interaksi: Observasi juga
4
Depdiknas. (2003). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan
Nasional. Jakarta: Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah.
2
6. memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk berinteraksi dengan berbagai pihak di
Madrasah, seperti guru, siswa, dan staf administrasi. Interaksi ini penting untuk melatih
keterampilan komunikasi interpersonal dan kolaborasi dalam lingkungan kerja
profesional.
6. Memahami Dinamika Hubungan Guru dan Siswa: Mahasiswa dapat mengamati
bagaimana guru membangun hubungan yang positif dengan siswa untuk menciptakan
lingkungan belajar yang kondusif. Hal ini mencakup pendekatan yang digunakan guru
dalam mengelola kelas, memberikan motivasi, serta menangani permasalahan siswa.
7. Mengidentifikasi Program Unggulan Madrasah: Observasi ini juga bertujuan untuk
memahami program unggulan atau inovasi yang dijalankan oleh Madrasah, seperti
program ekstrakurikuler, kegiatan keagamaan, atau program pengembangan karakter
siswa.
8. Mendukung Perkembangan Kompetensi Profesional Mahasiswa: Dengan terlibat
langsung dalam observasi Madrasah, mahasiswa dapat mempersiapkan diri untuk
menghadapi dunia kerja sebagai pendidik profesional. Pengalaman ini akan menjadi
modal penting dalam membangun karier di bidang pendidikan.
9. Membantu Madrasah dalam Identifikasi Masalah: Kegiatan ini juga dirancang
untuk memberikan umpan balik kepada pihak Madrasah mengenai temuan observasi.
Hal ini diharapkan dapat membantu Madrasah dalam mengidentifikasi aspek yang
memerlukan perhatian dan perbaikan.
10. Mendorong Kolaborasi antara Mahasiswa dan Madrasah: Observasi ini merupakan
langkah awal untuk membangun hubungan yang saling mendukung antara mahasiswa
dan pihak Madrasah. Kolaborasi ini dapat berlanjut dalam bentuk program lain yang
bermanfaat bagi kedua belah pihak.
Dengan tujuan-tujuan tersebut, diharapkan kegiatan observasi Madrasah dapat
memberikan manfaat yang signifikan baik bagi mahasiswa sebagai calon pendidik maupun
bagi Madrasah sebagai institusi pendidikan yang terus berupaya meningkatkan kualitasnya.
Melalui kegiatan ini, diharapkan juga penulis sebagai para calon guru tidak hanya
memahami teori pendidikan, tetapi juga mampu mengintegrasikan pengetahuan tersebut ke
dalam praktik nyata di Madrasah, guna mendukung terciptanya sistem pendidikan yang
berkualitas, relevan, dan berdaya saing tinggi.
C. Profil Madrasah
3
7. 1. Letak Geografis
Gambar 1. Monumen Yayasan Ponpes Darul Jalal Asahan
Nama Madrasah : MTsS Darul Jalal
Alamat Madrasah
a. Jalan : Jl. Syech Silau
b. Desa : Banjar
c. Kecamatan : Air Joman
d. Kabupaten : Asahan
e. Provinsi : Sumatera Utara
f. Kode Pos : 21263
NSM : 121212090130
NPSN : 69941437
Status Madrasah : Swasta
Izin Operasional : Nomor : 630/Kw.02/2-e/PP/07/2023
Tahun : 2023
Akreditasi : Peringkat : B (Baik)
Tahun : 2023
Tahun Berdiri : 2016
Kurikulum : Merdeka
Kepala Madrasah : Hubairah Hasibuan, S. Ag
No. HP : 081375998589
4
8. Ketua Komite
Madrasah
: Legirin
Pengawas : Erpendi, S. Pd
Email Madrasah : [email protected]
2. Sejarah Singkat
MTsS Darul Jalal didirikan pada tahun 2016 oleh Ustadz Herman Hanafi, yang juga
menjabat sebagai kepala Yayasan Pondok Pesantren Darul Jalal. Terletak di Jl. Syech Silau,
Desa Banjar, Kecamatan Air Joman, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara, Madrasah ini
didirikan dengan visi untuk memberikan pendidikan berkualitas yang mengintegrasikan
nilai-nilai agama dan ilmu pengetahuan modern. Sebagai bagian dari yayasan, MTsS Darul
Jalal juga menyediakan fasilitas asrama dan pendidikan non-formal berupa pendidikan
pesantren bagi siswa yang berminat.
Dengan status sebagai Madrasah swasta, MTsS Darul Jalal telah memperoleh
akreditasi dengan peringkat B (Baik) pada tahun 2023. Nomor Statistik Madrasah (NSM)
121212090130 dan Nomor Pokok Madrasah Nasional (NPSN) 69941437 mencerminkan
pengakuan resmi atas keberadaan Madrasah ini. Madrasah ini menggunakan Kurikulum
Merdeka, yang bertujuan untuk memberikan kebebasan bagi siswa untuk mengeksplorasi
potensi diri mereka sesuai dengan minat dan bakatnya.
Dipimpin oleh Kepala Madrasah Hubairah Hasiubuan, S. Ag., MTsS Darul Jalal
berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan melalui berbagai program
unggulan, baik di bidang akademik maupun kegiatan ekstrakurikuler. Dengan didukung
oleh komunitas yang solid, Madrasah ini bertujuan untuk mencetak generasi yang cerdas,
berkarakter, dan mampu berkontribusi positif bagi masyarakat luas.
5
9. 3. Visi dan Misi Madrasah
- VISI -
“Generasi Beriman dan Bertaqwa, Kreatif dan Berakhlak Mulia yang Berguna bagi Agama
dan Negara”
- MISI -
1) Menyelenggarakan pendidikan secara efektif, kreatif dan inovatif dalam bidang ilmu
pengetahuan dan budaya yang islami.
2) Mengembangkan, menyerbarluaskan ilmu pengetahuan dan budaya yang islami.
3) Memberikan katauladanan dalam kehidupan atas dasar nilai-nilai islam dan budaya
Indonesia.
4) Meningkatkan rasa ketaqwaan kepada Allah SWT.
4. Data PTK dan PD
Uraian Guru Tendik PTK PD
Laki-laki 1 4 3 183
Perempuan 12 3 3 198
Total 13 7 6 381
Tabel 1. Data PTK dan PD di MTsS Darul Jalal
Keterangan:
- Penghitungan PTK adalah yang sudah mendapat penugasan, berstatus aktif dan terdaftar
di Madrasah induk.
- Singkatan :
1) PTK = Guru ditambah Tendik
2) PD = Peserta Didik
6
10. 5. Struktur Organisasi
Gambar 2. Struktur Organisasi MTsS Darul Jalal
N
O
Nama Pendidikan Jabatan
1 Hubairah Hasibuan, S. Ag Sarjana Agama Kepala Madrasah
2 Legirin SLTA Ketua Komite Madrasah
3 Maznah Hasibuan, S. Ag Sarjana Agama
Wakamad Kurikulum
Bendahara
4 Duha Aulia Rahmi, S. Pd Sarjana Pendidikan
Wakamad Kesiswaan
Wali Kelas VIII B
5 Zulfirmansyah, S. Pd Sarjana Pendidikan
Wakamad Sarana Prasarana
Wali Kelas IX C
6 Sri Ningsih SMK Tata Usaha
7 Sri Wahyuni, S.Pd Sarjana Pendidikan Wali Kelas VII A
8 Nurlina, S.Kom Sarjana Komputer Wali Kelas VII B
9 Muhammad Noor Fahmi SMK Wali Kelas VII C
10 Hijrianti, A. Md. Kom Ahli Madya Komputer Wali Kelas VII D
11 Nurjiani, S. Pd Sarjana Pendidikan Wali Kelas VIII A
12 Rian Syahputra, S. Kom Sarjana komputer Wali Kelas VIII C
13 Ayu Lestari, S. Pd Sarjana Pendidikan Wali Kelas VIII D
14 Ayu Dea Maulana, S. Pd Sarjana Pendidikan Wali Kelas VIII E
15 Putri Gemala Sari, S. Pd Sarjana Pendidikan Wali Kelas IX A
16 Fitriani, S. Pd Sarjana Pendidikan Wali Kelas IX B
17 Adek Nuraini, S. Pd Sarjana Pendidikan Wali Kelas IX D
7
11. Tabel 2. Data PTK dan PD di MTsS Darul Jalal
BAB II
PELAKSANAAN OBSERVASI
A. Metode Observasi
Kegiatan ini menggunakan metode observasi langsung untuk memperoleh data yang
rinci dan akurat mengenai kondisi administrasi pembelajaran serta sarana dan prasarana
yang tersedia di MTsS Darul Jalal Asahan. Metode observasi langsung merupakan teknik
pengumpulan data yang melibatkan pengamatan langsung oleh peneliti atau asisten peneliti
terhadap fenomena atau objek yang diteliti, baik dengan menggunakan instrumen kegiatan
yang telah dirancang sebelumnya maupun tanpa instrumen tersebut.5
Dalam pelaksanaannya, observasi dilakukan dengan meninjau secara langsung
bagaimana administrasi pembelajaran dikelola di sekolah ini, termasuk pengaturan jadwal
kelas, penyusunan dan pelaksanaan kurikulum, serta sistem pengarsipan yang diterapkan
oleh pihak sekolah. Selain itu, peneliti juga melakukan pemeriksaan terhadap kondisi fisik
sarana pembelajaran, seperti ruang kelas, meja, kursi, papan tulis, toilet, halaman sekolah,
dan fasilitas pendukung lainnya.Sebagai bagian dari observasi, wawancara juga dilakukan
dengan pihak sekolah, termasuk kepala sekolah dan beberapa staf pengajar, untuk
mendapatkan informasi mengenai program-program sekolah yang sedang dijalankan, sistem
manajemen yang diterapkan, serta tantangan yang mereka hadapi dalam upaya
meningkatkan kualitas pendidikan. Wawancara ini dijadwalkan setelah jam pelajaran selesai
guna menghindari gangguan terhadap kegiatan belajar-mengajar di kelas.
Observasi ini dilaksanakan di MTsS Darul Jalal Asahan, yang berlokasi di wilayah
pelosok dan dikelilingi oleh perkebunan kelapa sawit swasta dengan kondisi akses jalan
yang cukup sulit. Kegiatan observasi dilakukan selama satu semester, dimulai dari awal
Oktober hingga akhir Desember, dengan waktu pengamatan yang bertepatan dengan jam
sekolah. Hal ini memungkinkan peneliti untuk mengamati secara langsung pelaksanaan
administrasi pembelajaran, penggunaan sarana dan prasarana, serta penerapan program dan
sistem sekolah dalam situasi nyata.
5
Sugiyono, D. (2013). Metode penelitian pendidikan pendekatan kuantitatif, kualitatif dan R&D.
8
12. B. Uraian Kegiatan Observasi
1. Kunjungan 1 - Observasi Administrasi Pembelajaran dan Sarana Prasarana
Kunjungan pertama yang dilakukan oleh tim PPL I di MTsS Darul Jalal Asahan
bertujuan untuk melakukan observasi terkait administrasi pembelajaran dan sarana
prasarana yang ada di sekolah tersebut. Proses dimulai dengan pertemuan dengan pihak
administrasi sekolah, yang kemudian memperkenalkan berbagai perangkat administrasi
pembelajaran yang digunakan di MTsS Darul Jalal Asahan. Di antaranya adalah Program
Semester (PROMES), Program Tahunan (PROTA), Silabus, Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP), Modul Ajar, Absensi Kehadiran Siswa, serta Prosedur Penilaian.
Setiap perangkat administrasi tersebut dibahas secara mendalam untuk mengetahui
bagaimana proses perencanaan dan evaluasi pembelajaran dilakukan.
Selanjutnya, tim PPL I mengadakan observasi terhadap fasilitas pembelajaran yang
tersedia di sekolah. Kegiatan ini mencakup pemeriksaan terhadap ruang kelas, meja, kursi,
dan berbagai fasilitas pendukung lainnya yang digunakan dalam proses pembelajaran.
Prosedur observasi dimulai dengan melakukan tur keliling sekolah, dimulai dari ruang kelas
yang dipergunakan untuk kegiatan belajar mengajar. Tim melakukan evaluasi terhadap
keadaan fisik ruang kelas, termasuk pencahayaan, ventilasi, dan kebersihan ruangan yang
dianggap memengaruhi kenyamanan dan fokus belajar siswa. Selain itu, tim juga
memperhatikan tata letak meja dan kursi, serta kebersihan peralatan pembelajaran yang ada
di setiap kelas. Observasi ini bertujuan untuk menilai sejauh mana sarana dan prasarana
yang ada mendukung terciptanya lingkungan belajar yang kondusif.
Pada bagian akhir kunjungan pertama ini, tim PPL I melakukan evaluasi terhadap
fasilitas penunjang lainnya, seperti halaman sekolah, toilet, dan ruang ibadah. Halaman
sekolah, meskipun lebih sering digunakan sebagai area parkir, ternyata juga memiliki peran
penting dalam mendukung berbagai kegiatan fisik siswa, seperti upacara dan olahraga. Di
sisi lain, kondisi toilet yang bersih dan tertata rapi turut mendukung kenyamanan siswa
selama di sekolah, mencerminkan perhatian sekolah terhadap kebersihan lingkungan. Ruang
ibadah juga mendapat perhatian khusus, mengingat sekolah ini berbasis agama dan
memberikan ruang bagi siswa untuk menjalankan ibadah di tengah kesibukan akademik
mereka. Tim PPL I mencatat bahwa keberadaan fasilitas-fasilitas tersebut sangat
mendukung pengembangan karakter siswa, selain tentunya mendukung proses pembelajaran
9
13. yang efektif.
2. Kunjungan 2 - Sistem Sekolah dan Program Sekolah
Kunjungan kedua oleh tim PPL I di MTsS Darul Jalal Asahan difokuskan untuk
menggali lebih dalam mengenai sistem sekolah yang diterapkan serta program-program
unggulan yang dimiliki sekolah ini. Proses kunjungan dimulai dengan pertemuan dengan
pihak pimpinan sekolah untuk mendiskusikan visi dan misi sekolah. Tim PPL I diberi
penjelasan tentang tujuan besar MTsS Darul Jalal Asahan, yaitu untuk menciptakan
generasi muda yang beriman, bertaqwa, kreatif, dan berakhlak mulia, yang berguna bagi
agama dan negara. Penjelasan ini tidak hanya mencakup aspek akademik, tetapi juga
memperhatikan pendidikan karakter dan moral yang menjadi landasan dalam setiap
program yang diadakan. Visi dan misi ini menjadi pedoman dalam penyelenggaraan
pendidikan di sekolah, di mana seluruh kegiatan diarahkan untuk mencapainya.
Kemudian, tim melanjutkan observasi terhadap program-program yang mendukung
visi dan misi sekolah tersebut. Salah satu program utama yang menjadi fokus adalah
pengembangan pendidikan karakter melalui berbagai kegiatan ekstrakurikuler yang ada. Di
MTsS Darul Jalal Asahan, terdapat kegiatan seperti Tahfidzul Qur’an, Pramuka, Nasyid,
dan Drum Band yang bertujuan untuk mengembangkan keterampilan sosial, kepemimpinan,
serta kecintaan pada nilai-nilai Islami. Melalui pengamatan ini, tim dapat melihat langsung
bagaimana program-program ini mendukung pengembangan pribadi siswa yang tidak hanya
unggul dalam bidang akademis, tetapi juga memiliki kepribadian yang baik.
Selain kegiatan ekstrakurikuler, tim juga melakukan wawancara dengan beberapa
guru mengenai sistem pembelajaran yang diterapkan di MTsS Darul Jalal Asahan. Dalam
wawancara tersebut, tim mendalami penggunaan kurikulum yang diterapkan, yaitu
Kurikulum Merdeka yang mulai diberlakukan pada tahun ajaran 2024-2025. Tim juga
mengeksplorasi kebijakan sekolah mengenai pengintegrasian pendidikan agama dalam
setiap aspek kehidupan sekolah, baik di dalam maupun di luar kelas. Pembelajaran yang
berbasis pada nilai-nilai keagamaan ini menjadi ciri khas dari MTsS Darul Jalal Asahan,
yang meyakini bahwa pendidikan agama yang kuat akan membentuk karakter siswa
menjadi lebih baik. Kunjungan ini memberikan gambaran yang jelas tentang bagaimana
sistem sekolah ini berupaya menghasilkan siswa yang tidak hanya cerdas tetapi juga
berakhlak mulia dan siap menghadapi tantangan kehidupan dengan landasan iman dan
10
14. taqwa yang kuat.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Administrasi Madrasah
Secara umum, administrasi pembelajaran ada 20 jenis yang diantaranya: Program
Semester, (PROMES) Program Tahunan (PROTA), Silabus, Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP), Modul Ajar, Absensi Kehadiran Siswa, dan Prosedur Penilaian.6
Administrasi pembelajaran merupakan aspek krusial dalam menunjang keberhasilan proses
belajar-mengajar. Berdasarkan observasi, administrasi di MTsS Darul Jalal Asahan telah
mencakup beberapa perangkat utama yang menunjukkan kelengkapan dan kualitas yang
baik. Berikut adalah uraian rinci setiap perangkat administrasi yang digunakan:
1. Program Semester (PROMES)
PROMES disusun secara sistematis dan mencakup rencana pembelajaran untuk
setiap semester. Dokumen ini menunjukkan konsistensi dan ketertiban sekolah dalam
merencanakan kegiatan belajar-mengajar. Kejelasan struktur dan rincian dalam PROMES
menunjukkan bahwa sekolah telah menempatkan administrasi pembelajaran sebagai
prioritas utama.
2. Program Tahunan (PROTA)
PROTA memberikan kerangka kerja tahunan yang komprehensif. Sekolah
menunjukkan upaya yang terorganisir untuk mengatur distribusi waktu, evaluasi, dan
pencapaian target pembelajaran. Dengan PROTA, guru memiliki acuan yang jelas untuk
mengelola waktu dan kegiatan selama satu tahun penuh.
3. Silabus
Silabus yang dirancang telah mencakup indikator, tujuan pembelajaran, dan materi
6
Eliterius Sennen. (2018). MENGENALADMINISTRASI GURU DI SEKOLAH. JIPD (Jurnal Inovasi
Pendidikan Dasar), 2(1), 72-76. https://doi.org/10.36928/jipd.v2i1.257
11
15. secara rinci. Kesesuaian antara silabus dan RPP menunjukkan bahwa perencanaan
administrasi telah dilakukan secara konsisten untuk mencapai standar kompetensi siswa.
4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
RPP di MTsS Darul Jalal Asahan disusun secara terperinci, mencakup tujuan,
materi, metode, dan evaluasi. Konsistensi antara RPP dan pelaksanaan pembelajaran di
kelas menunjukkan komitmen sekolah dalam menjaga standar kualitas administrasi.
5. Modul Ajar
Modul ajar digunakan sebagai panduan sistematis dalam menyampaikan materi
kepada siswa. Penyusunan modul yang terstruktur menunjukkan perhatian terhadap
kebutuhan pembelajaran yang mendalam dan berkesinambungan.
6. Absensi Kehadiran Siswa
Dokumen absensi menunjukkan tingkat kedisiplinan dalam mencatat kehadiran
siswa. Sistem pencatatan yang tertib dan rapi menunjukkan manajemen administrasi yang
efektif.
7. Prosedur Penilaian
Penilaian dilakukan berdasarkan prosedur yang jelas dan terdokumentasi. Dokumen
menunjukkan adanya rubrik penilaian yang sistematis untuk mengukur capaian belajar
siswa.
8. Angket Evaluasi Kompetensi Semester Guru
Angket ini dibuat untuk mengevaluasi pelaksanaan tugas guru dalam satu semester
dari perspektif rekan sejawat atau kepala sekolah. Angket ini fokus pada kompetensi
pedagogik, profesionalisme, kemampuan manajerial, serta integritas guru.
Aspek yang Dinilai:
Kompetensi Pedagogik: Perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran.
Kompetensi Profesional: Penguasaan materi dan inovasi dalam mengajar.
Kompetensi Sosial: Kemampuan bekerja sama dan berkomunikasi dengan siswa, orang
tua, dan kolega.
Kompetensi Kepribadian: Disiplin, tanggung jawab, dan etika kerja.
12
16. Nama Guru: Ayu Dea Maulana, S. Pd
NO Pernyataan
SS
(4)
S
(3)
TS
(2)
STS
(1)
1
Guru menyusun RPP dan perangkat pembelajaran sesuai
standar kurikulum.
✔
2 Guru mampu menguasai materi pelajaran dengan baik. ✔
3
Guru menggunakan metode pembelajaran yang kreatif
dan inovatif.
✔
4
Guru disiplin dalam melaksanakan tugas dan hadir tepat
waktu.
✔
5 Guru mampu menciptakan suasana belajar yang kondusif. ✔
6
Guru memiliki hubungan kerja yang baik dengan kolega
dan siswa.
✔
7
Guru memberikan evaluasi yang transparan dan
akuntabel terhadap siswa.
✔
Total Skor
12 12 - -
24
Tabel 3. Contoh Angket Evaluasi Kompetensi Semester Guru
Skala Penilaian:
SS (Sangat Setuju): Pernyataan sangat sesuai dengan pengamatan.
S (Setuju): Pernyataan sesuai dengan pengamatan.
TS (Tidak Setuju): Pernyataan kurang sesuai dengan pengamatan.
STS (Sangat Tidak Setuju): Pernyataan tidak sesuai dengan pengamatan.
Catatan Tambahan:
Hasil dari angket ini digunakan sebagai dasar untuk memberikan masukan kepada guru
13
17. terkait kelebihan yang harus dipertahankan dan kekurangan yang perlu diperbaiki.
Angket dapat diadaptasi sesuai kebutuhan sekolah untuk menilai program-program
spesifik.
9. Angket Umpan Balik Siswa kepada Guru
Angket ini dibuat untuk mengevaluasi persepsi siswa terhadap pelaksanaan
pembelajaran, termasuk efektivitas metode pengajaran, kualitas materi, dan suasana
pembelajaran selama satu semester. Hasil dari angket ini dapat digunakan untuk
meningkatkan pengalaman belajar siswa di semester berikutnya.
Aspek yang Dinilai:
Kualitas Pengajaran Guru.
Relevansi dan Kemudahan Pemahaman Materi.
Suasana dan Fasilitas Belajar.
Pemberian Umpan Balik.
Pelaksanaan Penilaian dan Keadilan dalam Evaluasi.
Nama Guru: Putri Gemala Sari, S. Pd
NO Pernyataan
SS
(4)
S
(3)
TS
(2)
STS
(1)
1
Guru menyampaikan materi secara sistematis dan mudah
dipahami.
✔
2 Saya merasa terlibat aktif dalam proses pembelajaran. ✔
3
Guru menggunakan alat bantu dan media yang
mendukung pembelajaran.
✔
4
Guru memberikan umpan balik yang konstruktif pada
tugas atau ujian.
✔
5 Waktu yang diberikan untuk ujian dan tugas cukup. ✔
6
Suasana kelas mendukung konsentrasi dan kenyamanan
belajar.
✔
7
Guru adil dalam memberikan nilai berdasarkan kinerja
siswa.
✔
Total Skor 20 6 - -
14
18. 26
Tabel 4. Contoh Angket Umpan Balik Siswa kepada Guru
B. Sarana dan Prasarana Madrasah
Fasilitas pembelajaran mencakup semua peralatan dan perlengkapan yang digunakan
secara langsung dalam proses pendidikan, yang berfungsi untuk memudahkan pengajaran
dan pembelajaran di sekolah. Sementara itu, infrastruktur pembelajaran terdiri dari
komponen-komponen yang mendukung jalannya proses pendidikan secara tidak langsung.7
Fasilitas dan infrastruktur sekolah merujuk pada lokasi, bangunan, perabotan, serta
peralatan yang berperan dalam menciptakan lingkungan belajar yang positif dan
memberikan pendidikan berkualitas bagi seluruh siswa.8
Fasilitas fisik sekolah, seperti
gedung, ruang kelas, perpustakaan, laboratorium, toilet, kantor, serta bahan dan
infrastruktur lainnya, berpotensi meningkatkan motivasi siswa untuk belajar. Berikut adalah
penjelasan detail mengenai setiap sarana dan prasarana pembelajaran di MTsS Darul Jalal
Asahan, berdasarkan hasil pengamatan yang telah kami lakukan:
1. Ruangan Kelas
Ruangan kelas merupakan salah satu sarana utama yang mendukung proses
pembelajaran di MTsS Darul Jalal Asahan. Sekolah ini memiliki 14 ruangan kelas yang
berada di dalam gedung dengan dinding berwarna hijau yang terawat baik. Warna hijau
yang mendominasi memberikan kesan segar dan menenangkan, sesuai untuk menciptakan
suasana belajar yang nyaman. Jendela besar di setiap kelas memungkinkan cahaya alami
masuk dengan optimal, sehingga ruangan menjadi terang tanpa bergantung sepenuhnya
pada pencahayaan buatan. Selain itu, ventilasi udara yang memadai melalui jendela dan
lubang ventilasi lainnya menjaga sirkulasi udara tetap baik, sehingga ruangan tidak terasa
pengap meskipun digunakan selama jam pelajaran berlangsung. Dengan kombinasi ini,
ruangan kelas di MTsS Darul Jalal Asahan mencerminkan komitmen sekolah terhadap
lingkungan belajar yang sehat dan nyaman bagi siswa.
7
Mulyasa. (2009). Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung: Remaja Rosdakarya.
8
Ayeni, A. J., & Adelabu, M. A. (2012). Improving learning infrastructure and environment for sustainable
quality assurance practice in secondary schools in Ondo State, South-West, Nigeria. International Journal of
Research Studies in Education, 1(1), 61-68.
15
19. Kenyamanan ruangan kelas secara langsung memengaruhi tingkat konsentrasi dan
motivasi belajar siswa. Penataan ruangan yang rapi menunjukkan bahwa setiap elemen
didesain untuk mendukung suasana belajar yang kondusif. Meskipun meja dan kursi siswa
tidak terlihat secara eksplisit dari dokumentasi, ruangan yang bersih dan terorganisir
mengindikasikan perhatian terhadap kelengkapan fasilitas belajar. Keberadaan ruangan
yang terang, bersih, dan terawat tidak hanya memberikan dampak positif terhadap
pengalaman belajar siswa, tetapi juga meningkatkan semangat mereka dalam berpartisipasi
aktif di kelas. Dengan kondisi ruangan kelas yang mendukung, MTsS Darul Jalal Asahan
berhasil menciptakan ruang belajar yang mendukung fokus dan interaksi produktif antara
siswa dan guru.
Gambar 3. Ruangan Kelas MTsS Darul Jalal
2. Meja dan Kursi Belajar
Meja dan kursi belajar di MTsS Darul Jalal Asahan menjadi elemen vital dalam
mendukung kenyamanan siswa selama proses pembelajaran. Kondisi meja dan kursi dinilai
cukup bagus dan nyaman meskipun menggunakan desain yang ekonomis. Meja memiliki
permukaan yang bersih dan cukup luas untuk menampung buku pelajaran, alat tulis, serta
perlengkapan lain yang diperlukan oleh siswa. Hal ini memberikan ruang kerja yang
memadai bagi siswa untuk menulis, membaca, atau menyusun materi pembelajaran mereka.
Kursi yang ergonomis turut menjaga postur tubuh siswa selama berjam-jam di kelas,
sehingga mereka tidak mudah lelah dan dapat tetap fokus mengikuti pelajaran. Fasilitas ini
16
20. mencerminkan perhatian sekolah terhadap kebutuhan dasar siswa untuk belajar dengan
nyaman dan efektif.
Pengaturan meja dan kursi di dalam kelas juga dirancang agar mendukung interaksi
antara siswa dan guru. Penataan yang rapi memungkinkan pandangan siswa tidak terhalang,
memudahkan mereka untuk mendengar dan memahami penjelasan dari guru. Dalam
pembelajaran aktif, seperti diskusi kelompok atau kerja tim, posisi meja dan kursi dapat
disesuaikan agar lebih fleksibel mendukung dinamika kelas. Meskipun terlihat sederhana,
kualitas dan tata letak meja serta kursi ini memiliki dampak besar terhadap suasana belajar
yang kondusif. Dengan fasilitas yang nyaman dan fungsional, siswa di MTsS Darul Jalal
Asahan dapat lebih maksimal dalam mengembangkan potensi akademik mereka.
Gambar 4. Kondisi Meja dan Kursi Belajar MTsS Darul Jalal
3. Halaman Sekolah
Halaman sekolah di MTsS Darul Jalal Asahan memiliki peran yang multifungsi
dalam mendukung berbagai kegiatan, baik akademis maupun non-akademis. Area ini
umumnya digunakan untuk upacara bendera yang rutin dilaksanakan setiap hari Senin,
sebagai momen membangun disiplin dan menanamkan rasa cinta tanah air kepada siswa.
Selain itu, halaman ini juga menjadi lokasi untuk kegiatan baris-berbaris, olahraga, senam
pagi, dan berbagai aktivitas ekstrakurikuler yang membutuhkan ruang terbuka. Dengan luas
yang memadai, halaman ini mampu menampung banyak siswa sekaligus, menciptakan
17
21. ruang yang mendukung pelaksanaan kegiatan dengan nyaman dan tertib.
Selain sebagai pusat kegiatan luar ruangan, halaman sekolah ini juga berfungsi
sebagai area parkir bagi siswa dan guru yang menggunakan kendaraan pribadi. Motor dan
sepeda tertata rapi di tempat parkir, mencerminkan pengelolaan yang baik oleh pihak
sekolah. Hal ini tidak hanya mempermudah mobilitas warga sekolah, tetapi juga
memastikan keamanan kendaraan selama jam belajar berlangsung. Dengan multifungsi
yang dimilikinya, halaman sekolah MTsS Darul Jalal Asahan menjadi salah satu sarana vital
yang mendukung berbagai aspek kehidupan sekolah, mulai dari pendidikan karakter hingga
kegiatan fisik dan logistik sehari-hari.
Gambar 5. Pemandangan Halaman MTsS Darul Jalal
4. Toilet dan Kamar Mandi
Toilet dan kamar mandi di MTsS Darul Jalal Asahan merupakan fasilitas yang
terawat dengan baik, mencerminkan perhatian pihak sekolah terhadap kebersihan dan
kenyamanan siswa serta guru. Kebersihan toilet sangat dijaga, dengan jadwal pembersihan
rutin yang dilakukan oleh petugas kebersihan sekolah. Selain itu, fasilitas ini dilengkapi
dengan air bersih yang mengalir lancar, sehingga memenuhi kebutuhan dasar para
pengguna. Kondisi ini memberikan kenyamanan bagi siswa dan guru dalam menjalani
aktivitas harian di sekolah, serta membantu menjaga kebersihan pribadi yang merupakan
bagian penting dari kesehatan dan pendidikan karakter.
Di samping toilet dan kamar mandi, sekolah ini juga menyediakan tempat khusus
18
22. untuk berwudhu. Tempat wudhu ini berada di area yang mudah dijangkau dan dirancang
untuk menampung beberapa orang sekaligus, sehingga memudahkan siswa dan guru dalam
melaksanakan ibadah. Keberadaan fasilitas ini menunjukkan bahwa MTsS Darul Jalal
Asahan tidak hanya fokus pada aspek akademis, tetapi juga memperhatikan kebutuhan
spiritual seluruh warganya. Kombinasi antara kebersihan toilet dan keberadaan tempat
wudhu mencerminkan komitmen sekolah dalam menciptakan lingkungan yang nyaman,
higienis, dan mendukung pelaksanaan nilai-nilai Islami.
Gambar 6. Kondisi Toilet dan Kamar Mandi MTsS Darul Jalal
5. Gedung Sekolah
Gedung sekolah di MTsS Darul Jalal Asahan merupakan bangunan baru yang
dirancang dengan struktur kokoh dan estetika yang baik. Dinding berwarna hijau yang
terawat memberikan kesan bersih dan menyenangkan, mencerminkan lingkungan belajar
yang positif dan mendukung. Bangunan ini dirancang dengan mempertimbangkan
perlindungan dari cuaca, dengan atap yang kuat dan tahan terhadap hujan maupun panas.
Ukuran gedung yang cukup besar memungkinkan sekolah ini menampung sejumlah ruang
yang dibutuhkan untuk mendukung berbagai aktivitas pendidikan, mencakup ruang kelas,
ruang kantor, perpustakaan, dan laboratorium komputer.
Selain memiliki struktur yang kokoh, gedung ini juga dilengkapi dengan fasilitas
19
23. modern yang mendukung proses pembelajaran. Ruang kelas yang nyaman, perpustakaan
yang menyediakan berbagai sumber belajar, serta laboratorium komputer yang dilengkapi
dengan perangkat teknologi terkini menunjukkan komitmen sekolah untuk memberikan
layanan pendidikan berkualitas. Kebersihan dan perawatan gedung yang terjaga
menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif bagi siswa dan guru. Dengan fasilitas
yang memadai, gedung sekolah ini menjadi salah satu faktor penting dalam menunjang
proses pendidikan yang optimal di MTsS Darul Jalal Asahan.
Gambar 7. Kondisi Tampak Luar Gedung MTsS Darul Jalal Asahan
6. Ruang Ibadah
Ruang ibadah di MTsS Darul Jalal Asahan merupakan salah satu fasilitas vital yang
mencerminkan identitas sekolah berbasis agama. Ruangan ini baru dibangun dengan ukuran
yang luas, memberikan kenyamanan bagi siswa dan guru untuk menjalankan ibadah wajib
maupun sunnah. Selain sebagai tempat untuk melaksanakan shalat, ruang ibadah ini juga
sering digunakan sebagai lokasi praktik pelajaran agama Islam, seperti pembelajaran tata
cara shalat, membaca Al-Qur'an, dan kajian keagamaan. Lingkungan yang tenang dan
fasilitas yang lengkap mendukung suasana khusyuk dalam beribadah.
Fasilitas ruang ibadah ini dirancang dengan baik untuk memenuhi kebutuhan
spiritual warga sekolah. Ruangan dilengkapi dengan tempat wudhu yang strategis dan
peralatan ibadah seperti sajadah, mukena, dan Al-Qur'an. Selain menjadi tempat ibadah
harian, ruang ini juga digunakan untuk kegiatan keagamaan khusus, seperti pengajian atau
20
24. peringatan hari besar Islam. Keberadaan ruang ibadah yang luas dan terawat menunjukkan
komitmen sekolah dalam menciptakan keseimbangan antara pendidikan akademik dan
pembinaan nilai-nilai spiritual, yang merupakan bagian integral dari visi sekolah berbasis
agama.
Gambar 8. Kondisi Tampak Dalam Ruang Ibadah MTsS Darul Jalal Asahan
Sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari kegiatan belajar-mengajar, sarana dan
prasarana di MTsS Darul Jalal Asahan memegang peranan penting dalam menciptakan
lingkungan sekolah yang nyaman, kondusif, dan mendukung. Dengan kondisi fasilitas yang
terawat, mulai dari ruang kelas, meja dan kursi belajar, halaman sekolah, hingga gedung
sekolah, toilet, dan ruang ibadah, sekolah ini telah menunjukkan komitmen untuk
menyediakan kebutuhan dasar bagi siswa dan guru. Keberadaan fasilitas yang memadai
tidak hanya membantu mendukung proses pembelajaran akademik, tetapi juga kegiatan
non-akademik serta pembentukan karakter siswa. Dengan pengelolaan sarana dan prasarana
yang baik, diharapkan MTsS Darul Jalal Asahan dapat terus memberikan pelayanan
pendidikan yang optimal bagi seluruh warganya.
C. Program yang Dijalankan Madrasah
MTsS Darul Jalal Asahan memiliki program sekolah yang dirancang untuk
membentuk siswa yang beriman, bertaqwa, dan memiliki keterampilan serta akhlak yang
21
25. baik. Program-program ini dirancang dengan tujuan untuk memajukan pendidikan di
lingkungan sekolah melalui berbagai kegiatan yang mendukung perkembangan akademis
dan karakter siswa. Program sekolah di MTsS Darul Jalal Asahan mencakup tiga aspek
utama, yaitu visi dan misi sekolah, organisasi siswa, serta kegiatan ekstrakurikuler yang
bermanfaat. Masing-masing aspek ini ditujukan untuk mendukung tujuan sekolah dalam
menghasilkan lulusan yang tidak hanya unggul dalam ilmu pengetahuan tetapi juga
memiliki nilai-nilai moral dan budaya yang kuat.
1. Visi dan Misi Madrasah
Visi MTsS Darul Jalal Asahan, yaitu "Generasi Beriman dan Bertaqwa, Kreatif dan
Berakhlak Mulia yang Berguna bagi Agama dan Negara," mencerminkan tekad sekolah
untuk membina generasi muda yang memiliki keyakinan agama yang kokoh, kreatif,
berakhlak baik, serta mampu memberikan manfaat bagi agama dan bangsa. Visi ini menjadi
pedoman utama dalam setiap kegiatan yang diselenggarakan sekolah, di mana seluruh
program dan pembelajaran diarahkan untuk mencapai cita-cita tersebut. Hal ini sekaligus
menunjukkan komitmen sekolah dalam mencetak siswa yang tidak hanya cerdas secara
intelektual, tetapi juga memiliki kepribadian yang baik.
Misi sekolah mendukung visi tersebut dengan langkah-langkah yang konkret.
Pertama, sekolah menyelenggarakan pendidikan secara efektif, kreatif, dan inovatif,
terutama dalam bidang ilmu pengetahuan dan budaya islami. Pendidikan yang efektif tidak
hanya terfokus pada pencapaian akademis, tetapi juga pada proses pembelajaran yang
membuat siswa aktif dan kreatif dalam berpikir. Pendekatan ini bertujuan untuk membekali
siswa dengan keterampilan yang relevan dalam menghadapi tantangan dunia yang dinamis,
serta mempertahankan identitas islami dalam seluruh aspek kehidupan di sekolah.
Visi: “Generasi Beriman dan Bertaqwa, Kreatif dan Berakhlak Mulia yang Berguna
dbagi Agama dan Negara”.
Misi: 1. Menyelenggarakan pendidikan secara efektif, kreatif dan inovatif dalam
bidang ilmu pengetahuan dan budaya yang islami.
2. Mengembangkan, menyerbarluaskan ilmu pengetahuan dan budaya yang
islami.
3. Memberikan katauladanan dalam kehidupan atas dasar nilai-nilai islam dan
budaya Indonesia.
22
26. 4. Meningkatkan rasa ketaqwaan kepada Allah SWT.
Selanjutnya, sekolah juga berfokus pada pengembangan dan penyebarluasan ilmu
pengetahuan serta budaya yang islami. Melalui kegiatan ini, sekolah ingin menjadi contoh
dalam mengaplikasikan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari, baik di lingkungan
sekolah maupun di luar. Misi lain yang diusung MTsS Darul Jalal Asahan adalah
meningkatkan ketaqwaan siswa kepada Allah SWT, yang diwujudkan melalui berbagai
kegiatan spiritual seperti shalat berjamaah, pengajian, dan pembelajaran akhlak. Dengan
pendekatan ini, sekolah berharap dapat membangun karakter siswa yang berlandaskan iman
dan taqwa.
2. Organisasi Siswa
Di MTsS Darul Jalal Asahan, organisasi siswa yang ada adalah OSIM (Organisasi
Siswa Intra Madrasah), yang berfungsi mirip dengan OSIS di sekolah umum. OSIM
merupakan wadah bagi siswa untuk mengembangkan potensi kepemimpinan, tanggung
jawab sosial, serta keterampilan organisasi yang diperlukan dalam kehidupan
bermasyarakat. Sebagai satu-satunya organisasi resmi di kalangan siswa, OSIM berperan
penting dalam mendukung berbagai kegiatan di sekolah, baik yang bersifat akademis
maupun non-akademis.
Kepengurusan OSIM terdiri dari berbagai posisi yang diisi oleh siswa-siswa terpilih
melalui proses pemilihan yang melibatkan seluruh siswa. Struktur kepengurusan ini
mencakup ketua, wakil ketua, sekretaris, bendahara, serta beberapa seksi yang bertanggung
jawab atas berbagai bidang, seperti bidang keagamaan, sosial, olahraga, seni, dan budaya.
Dalam OSIM, setiap pengurus memiliki tugas dan tanggung jawab khusus yang bertujuan
untuk membantu menjalankan program-program sekolah serta mendukung kegiatan-
kegiatan yang sesuai dengan visi dan misi MTsS Darul Jalal Asahan. Organisasi ini juga
berfungsi sebagai penghubung antara siswa dan pihak sekolah, membantu menyampaikan
aspirasi dan kebutuhan siswa agar dapat diterima dan dipertimbangkan oleh pihak
manajemen sekolah.
Selain menjalankan kegiatan rutin seperti membantu pelaksanaan acara keagamaan
23
27. dan nasional, OSIM juga berperan dalam menyelenggarakan kegiatan khusus, seperti
peringatan Hari Kemerdekaan, peringatan Maulid Nabi, dan kompetisi olahraga. Dengan
adanya OSIM, diharapkan siswa dapat mengembangkan keterampilan interpersonal,
mengasah kemampuan memimpin, serta menumbuhkan sikap disiplin dan tanggung jawab,
sehingga mereka menjadi pribadi yang lebih matang dan siap berkontribusi untuk
masyarakat.
3. Ekstrakurikuler
MTsS Darul Jalal Asahan menyediakan beragam kegiatan ekstrakurikuler yang
bertujuan untuk mengembangkan bakat, minat, dan keterampilan siswa di luar aktivitas
akademis. Ekstrakurikuler ini dirancang untuk memperkaya pengalaman belajar siswa dan
membentuk karakter yang sejalan dengan nilai-nilai islami serta visi sekolah. Setiap
kegiatan dipandu oleh pembina atau pelatih yang berpengalaman, yang membantu siswa
mengembangkan keterampilan khusus dalam bidang yang diminati. Berikut adalah beberapa
kegiatan ekstrakurikuler yang tersedia:
Praktek Ibadah Islam: Kegiatan ini bertujuan untuk memperdalam pemahaman dan
praktik ibadah dalam agama Islam, seperti shalat, doa-doa harian, wudhu, dan lainnya.
Dalam sesi ini, siswa diajarkan tata cara ibadah yang benar, sesuai tuntunan Al-Qur'an
dan Hadis. Tujuannya adalah untuk membentuk generasi muda yang memiliki
pemahaman mendalam terhadap ibadah dan mampu mengaplikasikannya dalam
kehidupan sehari-hari. Selain itu, siswa juga diajarkan nilai-nilai moral yang terkandung
dalam ibadah, seperti kejujuran, kesabaran, dan rasa syukur.
Tahfidzul Qur'an: Ekstrakurikuler Tahfidzul Qur'an berfokus pada pembinaan hafalan
Al-Qur'an. Siswa diberikan bimbingan dalam menghafal ayat-ayat Al-Qur'an secara
bertahap, dimulai dari juz yang mudah hingga yang lebih menantang, sesuai dengan
kemampuan masing-masing. Kegiatan ini dilakukan dengan metode yang sistematis dan
terstruktur agar siswa dapat mempertahankan hafalannya dalam jangka panjang. Selain
hafalan, siswa juga diajarkan untuk memahami makna dari ayat-ayat yang dihafalkan,
sehingga hafalan tersebut dapat berperan dalam membentuk kepribadian mereka.
Pramuka: Pramuka merupakan salah satu kegiatan yang sangat diminati siswa karena
melatih mereka dalam berbagai keterampilan hidup, seperti kedisiplinan,
kepemimpinan, kerjasama tim, serta kemampuan bertahan hidup (survival skills). Dalam
pramuka, siswa dilibatkan dalam berbagai aktivitas yang mengasah kemampuan fisik
24
28. dan mental, seperti penjelajahan, keterampilan tali-temali, dan kegiatan alam terbuka
lainnya. Pramuka di MTsS Darul Jalal Asahan juga mengajarkan nilai-nilai kejujuran,
tanggung jawab, dan cinta tanah air, yang sangat penting dalam membentuk karakter
siswa.
Nasyid: Ekstrakurikuler Nasyid memberikan ruang bagi siswa yang memiliki minat dan
bakat di bidang seni musik islami. Dalam kegiatan ini, siswa diajarkan menyanyikan
lagu-lagu bernuansa islami yang membawa pesan-pesan moral dan spiritual. Mereka
dilatih untuk menyanyi dengan teknik yang benar dan juga diberi kesempatan untuk
tampil di berbagai acara sekolah maupun di luar sekolah. Ekstrakurikuler ini tidak hanya
membantu siswa mengembangkan bakat seni, tetapi juga menanamkan kecintaan pada
seni yang berakar pada nilai-nilai keagamaan.
Drum Band: Drum band merupakan kegiatan ekstrakurikuler yang menarik minat
siswa karena menggabungkan seni musik dan disiplin berlatih bersama. Dalam
ekstrakurikuler ini, siswa belajar memainkan berbagai instrumen perkusi serta diajarkan
tentang koordinasi dan kekompakan dalam memainkan musik secara bersama-sama.
Selain itu, drum band sering tampil dalam acara-acara besar sekolah atau perayaan hari
nasional, sehingga memberikan kebanggaan tersendiri bagi siswa. Kegiatan ini juga
mengasah keterampilan ritmis, konsentrasi, dan kerjasama antaranggota dalam tim.
Gambar 9. Para Siswa MTsS Darul Jalal Melaksanakan Kegiatan Pramuka
25
29. D. Sistem Madrasah
Sistem pendidikan di MTsS Darul Jalal Asahan dirancang untuk menciptakan
lingkungan belajar yang berlandaskan nilai-nilai keislaman, di mana siswa tidak hanya
dibekali dengan ilmu akademis, tetapi juga dengan pendidikan moral dan spiritual. Sekolah
ini mengadopsi sistem pendidikan menengah berbasis madrasah yang mengintegrasikan
kurikulum akademis dengan pendidikan agama. Berafiliasi dengan Pesantren Modern dalam
naungan "Yayasan Pondok Pesantren Daarul Jalaal," MTsS Darul Jalal Asahan juga
memiliki misi memperkuat wawasan keagamaan siswa secara mendalam. Pada tahun ajaran
2024-2025, sekolah ini memulai penerapan Kurikulum Merdeka sebagai pengganti
Kurikulum K-13 Revisi yang digunakan sebelumnya, dengan harapan memberikan
pengalaman belajar yang lebih fleksibel dan sesuai kebutuhan siswa.
1. Sistem Pendidikan Menengah – Madrasah
Sistem pendidikan di MTsS Darul Jalal Asahan mengikuti pendekatan madrasah,
yang memberikan porsi besar pada mata pelajaran agama Islam, seperti Fiqih, Aqidah
Akhlak, Tafsir, dan Bahasa Arab. Dalam sistem ini, siswa dibekali dengan pemahaman
agama yang mendalam dan diajarkan untuk mengaplikasikan nilai-nilai keislaman dalam
kehidupan sehari-hari. Selain itu, karena berafiliasi dengan Pesantren Modern "Yayasan
Pondok Pesantren Darul Jalal," MTsS Darul Jalal Asahan memiliki keunikan dalam
sistem pendidikannya. Keterkaitan dengan pesantren memungkinkan sekolah untuk
memberikan pendidikan agama yang lebih intensif melalui pengawasan dan bimbingan dari
pihak pesantren. Siswa memperoleh manfaat dari lingkungan pesantren yang disiplin dan
penuh dengan nuansa islami, di mana mereka didorong untuk mengikuti berbagai aktivitas
keagamaan seperti shalat berjamaah, pengajian rutin, dan kegiatan keagamaan lainnya. Hal
ini mendukung terbentuknya suasana belajar yang kondusif bagi pengembangan karakter
islami di samping pengetahuan umum yang diajarkan dalam kurikulum madrasah.
26
30. Gambar 10. Pelaksanaan KBM berbasis standar Madrasah
Pada tahun ajaran 2024-2025, MTsS Darul Jalal Asahan menerapkan Kurikulum
Merdeka, menggantikan Kurikulum K-13 Revisi yang sebelumnya digunakan. Kurikulum
Merdeka memberikan fleksibilitas lebih dalam metode pengajaran dan materi yang
disampaikan, dengan fokus pada minat dan kebutuhan siswa. Dengan pendekatan ini, guru
memiliki keleluasaan lebih dalam menyesuaikan bahan ajar dan metode pengajaran sesuai
perkembangan siswa. Di samping itu, Kurikulum Merdeka juga mendorong pengembangan
keterampilan berpikir kritis, kreativitas, dan kemampuan beradaptasi. Bagi MTsS Darul
Jalal Asahan, penerapan kurikulum baru ini merupakan langkah signifikan dalam upaya
meningkatkan kualitas pendidikan, sekaligus mempersiapkan siswa untuk menghadapi
tantangan global tanpa mengesampingkan nilai-nilai islami yang menjadi fondasi
pendidikan di sekolah ini.
2. Sumbangan Pembinaan Pendidikan
MTsS Darul Jalal Asahan memiliki kebijakan Sumbangan Pembinaan Pendidikan
(SPP) yang terjangkau bagi seluruh siswanya. Setiap siswa diwajibkan membayar uang
bulanan sebesar Rp. 5.000, yang dimanfaatkan untuk mendukung berbagai kebutuhan
operasional sekolah, seperti pemeliharaan fasilitas, pengadaan alat tulis, dan keperluan
administrasi lainnya. Kebijakan ini menunjukkan komitmen sekolah untuk memberikan
pendidikan berkualitas dengan biaya yang minimal, sehingga terjangkau bagi berbagai
lapisan masyarakat.
27
31. Gambar 11. Penjelasan Tentang SPP Semua Tingkat Pendidikan di Yayasan
Selain itu, sekolah memberikan perhatian khusus kepada anak-anak yatim dengan
membebaskan mereka dari biaya bulanan. Para siswa yatim tidak dikenakan biaya SPP dan
juga dibebaskan dari biaya buku. Ini merupakan bentuk dukungan sosial dari pihak sekolah
dalam meringankan beban finansial keluarga yang membutuhkan, serta memastikan bahwa
setiap anak, terlepas dari kondisi ekonominya, dapat menikmati pendidikan yang setara dan
memperoleh fasilitas yang sama di sekolah.
3. Pendidik dan Tenaga Kependidikan
MTsS Darul Jalal Asahan memiliki 20 tenaga pendidik dan tenaga kependidikan
yang terdiri dari berbagai latar belakang pendidikan dan keahlian. Dari 20 orang ini, 18 di
antaranya merupakan guru berstatus sarjana yang bertugas memberikan pengajaran di
berbagai mata pelajaran, baik umum maupun agama. Para guru sarjana ini memiliki
kompetensi di bidangnya masing-masing dan berkomitmen untuk membimbing serta
mendidik siswa agar mencapai hasil belajar yang optimal sesuai dengan visi dan misi
sekolah.
Selain guru, terdapat dua tenaga kependidikan lulusan SMK yang berperan penting
dalam mendukung administrasi sekolah. Salah satu lulusan SMK bertugas sebagai staf tata
usaha, yang bertanggung jawab mengelola keperluan administrasi, seperti pengarsipan
dokumen dan pengelolaan data siswa. Sementara itu, tenaga lainnya bertugas sebagai
operator sekolah, yang menangani operasional data digital dan sistem informasi sekolah,
28
32. termasuk pengisian data akademik siswa dan pelaporan administrasi berbasis teknologi.
Gambar 12. Data Pendidik dan Tendik MTsS Darul Jalal
Peran tenaga pendidik dan kependidikan ini sangat penting dalam menciptakan
lingkungan belajar yang terstruktur dan profesional di MTsS Darul Jalal Asahan. Para
pendidik bertugas dalam menyampaikan materi pelajaran, membimbing siswa, dan
menanamkan nilai-nilai keislaman, sementara tenaga kependidikan mendukung
keberlangsungan administrasi dan operasional sekolah secara efektif.
4. Kebijakan Pendidikan
MTsS Darul Jalal Asahan menerapkan kebijakan pendidikan yang mengutamakan
pengembangan Akhlaqul Karimah atau pendidikan karakter (afektif) sebagai prioritas
utama, sesuai dengan misi sekolah untuk menghasilkan siswa yang berakhlak mulia dan
memiliki moral yang kuat. Sekolah ini memandang pentingnya karakter sebagai fondasi
utama dalam pendidikan, sehingga para siswa dididik untuk memiliki sikap dan perilaku
yang mencerminkan nilai-nilai islami. Dalam kebijakan ini, aspek afektif seperti adab dan
tata krama mendapatkan perhatian yang sama besar, bahkan lebih dibandingkan dengan
pencapaian akademik, sehingga lulusan tidak hanya unggul dalam pengetahuan, tetapi juga
dalam moral dan etika. Selain fokus pada pendidikan karakter, MTsS Darul Jalal Asahan
juga menerapkan sistem tinggal kelas, di mana siswa yang belum memenuhi standar
kompetensi yang ditetapkan diharuskan mengulang di kelas yang sama. Kebijakan ini
bertujuan untuk memastikan bahwa setiap siswa benar-benar memahami materi yang
29
33. diajarkan dan siap melanjutkan ke tingkat yang lebih tinggi. Dengan sistem tinggal kelas ini,
sekolah ingin memastikan bahwa proses pembelajaran benar-benar efektif dan siswa tidak
sekadar melanjutkan ke jenjang berikutnya tanpa pemahaman yang cukup.
Gambar 13. Tes Wawasan Islami dalam Ujian Masuk MTsS Darul Jalal
Sebagai bagian dari penerapan nilai-nilai islami, sekolah juga mewajibkan seluruh
siswa untuk melaksanakan shalat Dzuhur berjamaah di sekolah begitu waktu shalat tiba.
Kewajiban ini diharapkan dapat menanamkan kebiasaan beribadah secara rutin dan
menumbuhkan kedisiplinan serta kecintaan pada praktik keagamaan sejak dini. Kebijakan
ini mencerminkan komitmen sekolah untuk mengintegrasikan pendidikan agama dalam
keseharian siswa, sehingga pembentukan karakter dan kedekatan spiritual berjalan
beriringan. Secara keseluruhan, MTsS Darul Jalal Asahan memiliki komitmen untuk
mengembangkan kompetensi siswa dalam tiga aspek utama: kognitif (pengetahuan), afektif
(sikap dan adab), dan psikomotorik (keterampilan praktis). Melalui kebijakan ini, sekolah
berharap dapat mencetak lulusan yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga
memiliki karakter yang kuat dan kemampuan keterampilan yang relevan dalam kehidupan
sehari-hari.
E. Analisa dan Pembahasan Hasil Observasi
1. Administrasi Madrasah
a. Hasil Analisa
Dari hasil observasi, administrasi di MTsS Darul Jalal Asahan memiliki kualitas
30
34. yang cukup baik secara keseluruhan. Kelengkapan dokumen dan ketertiban dalam
pengelolaannya sudah memadai untuk mendukung operasional sekolah. Namun, terdapat
kekurangan pada aspek konsistensi dan pembaruan dokumen, yang memerlukan perhatian
lebih. Meski dokumen disusun rapi dan menggunakan format yang mudah dipahami,
beberapa masih menunjukkan kesalahan minor seperti kesalahan pengetikan.
Aspek
Penilaian
Kualitas Kelebihan Kekurangan
Kelengkapan
Dokumen
Baik Dokumen administratif
tersedia secara terstruktur
dan mencakup semua
kebutuhan sekolah.
Beberapa dokumen kurang
diperbarui secara berkala.
Kualitas
Dokumen
Baik Format dokumen
profesional dan mudah
dibaca oleh semua pihak
yang berkepentingan.
Kadang ditemukan
kesalahan pengetikan atau
data yang kurang akurat.
Konsistensi
Pengelolaan
Cukup Baik Sistem pengelolaan
sudah mulai
menggunakan teknologi
sederhana untuk
penyimpanan dokumen.
Tidak semua dokumen
diperbarui tepat waktu,
terutama dokumen yang
membutuhkan verifikasi
manual.
Ketertiban
Administrasi
Sangat
Baik
Penyimpanan dokumen
terorganisir dengan baik,
mempermudah pencarian
dan pemanfaatan.
Belum ada sistem
digitalisasi penuh untuk
mendukung aksesibilitas
yang lebih modern.
Tabel 5. Analisa Kualitas Pengelolaan dan Implementasi Administrasi MTsS Darul Jalal
b. Solusi untuk Mengatasi Kekurangan
Memperbaiki Konsistensi Pembaruan Dokumen: Mengadakan jadwal rutin untuk
pembaruan dokumen, seperti daftar kehadiran, jadwal pelajaran, dan kurikulum. Hal ini
dapat dilakukan dengan menetapkan tim khusus yang bertugas untuk memantau
pembaruan dokumen secara berkala.
31
35. Peningkatan Kualitas Dokumen: Melakukan proofreading atau verifikasi ulang
dokumen sebelum diarsipkan atau digunakan. Penggunaan perangkat lunak untuk
pengecekan otomatis dapat mengurangi kesalahan pengetikan.
Digitalisasi Administrasi: Menerapkan sistem digital untuk pengarsipan dokumen,
seperti penggunaan aplikasi manajemen sekolah. Dengan digitalisasi, dokumen dapat
diakses lebih mudah, diperbarui secara real-time, dan mengurangi risiko kehilangan
dokumen fisik.
c. Cara Menjaga Kualitas Administrasi yang Sudah Baik
Pengawasan Berkala: Mengadakan audit internal setiap 3–6 bulan untuk memastikan
dokumen administratif tetap sesuai standar dan tidak ada kekeliruan dalam pengelolaan.
Pelatihan Staf Administrasi: Memberikan pelatihan kepada staf terkait penggunaan
teknologi baru atau standar pengelolaan administrasi untuk menjaga kompetensi
mereka.
Evaluasi Sistem yang Berjalan: Secara berkala mengevaluasi apakah sistem yang
digunakan masih efektif atau membutuhkan pembaruan, terutama dalam konteks
digitalisasi.
2. Sarana dan Prasarana Madrasah
a. Hasil Analisa
Hasil observasi menunjukkan bahwa sebagian besar sarana dan prasarana di MTsS
Darul Jalal Asahan berada dalam kondisi baik hingga sangat baik. Ruang kelas, toilet,
gedung sekolah, dan ruang ibadah menonjol dengan kualitas yang sangat baik, sedangkan
halaman sekolah dan meja-kursi belajar masih memiliki beberapa kekurangan yang dapat
diperbaiki. Sarana dan prasarana yang terawat menciptakan lingkungan belajar yang
nyaman dan kondusif, tetapi inovasi lebih lanjut diperlukan untuk mengikuti perkembangan
zaman dan kebutuhan siswa.
Sarana/Prasarana Kualitas Kelebihan Kekurangan
Ruang Kelas Sangat Baik Terdapat 14 ruang kelas
dengan kondisi bersih,
terawat, serta
Belum semua ruang kelas
dilengkapi dengan
teknologi pembelajaran
32
36. pencahayaan dan
ventilasi yang memadai.
modern seperti proyektor
atau layar interaktif.
Meja dan Kursi
Belajar
Baik Meja dan kursi dalam
kondisi baik, ekonomis,
dan nyaman untuk
digunakan.
Desain meja dan kursi
sederhana; beberapa unit
memerlukan perbaikan
kecil untuk
meningkatkan
kenyamanan.
Halaman Sekolah Cukup Baik Halaman luas, digunakan
untuk berbagai kegiatan
seperti upacara, olahraga,
dan parkir kendaraan.
Permukaan halaman
sebagian tidak rata, yang
dapat memengaruhi
kenyamanan saat
digunakan untuk
kegiatan fisik.
Toilet dan Kamar
Mandi
Sangat Baik Toilet terawat dengan
fasilitas yang memadai,
termasuk tempat wudhu
yang bersih.
Belum ada fasilitas untuk
kebutuhan siswa
berkebutuhan khusus.
Gedung Sekolah Sangat Baik Gedung baru dan
terawat, mencakup ruang
kelas, kantor,
perpustakaan, dan
laboratorium komputer.
Belum ada penambahan
fasilitas ramah
lingkungan seperti panel
surya atau sistem
pengelolaan limbah.
Ruang Ibadah Sangat Baik Ruang ibadah baru, luas,
dan mendukung
kebutuhan spiritual siswa
serta guru.
Belum dilengkapi
fasilitas untuk ceramah
atau kegiatan agama
yang lebih besar.
Tabel 6. Analisa Kualitas Sarana dan Prasarana MTsS Darul Jalal
b. Solusi untuk Mengatasi Kekurangan
Sebagian besar sarana dan prasarana di MTsS Darul Jalal Asahan berada dalam
kondisi baik hingga sangat baik. Namun, beberapa kekurangan masih ditemukan pada
33
37. elemen tertentu yang memerlukan perhatian untuk meningkatkan kualitas. Salah satunya
adalah ruang kelas yang meskipun nyaman, dapat lebih optimal jika dilengkapi dengan
teknologi modern seperti proyektor, layar interaktif, dan koneksi internet yang memadai
untuk mendukung pembelajaran digital. Meja dan kursi belajar, meskipun cukup nyaman,
membutuhkan perbaikan kecil pada unit-unit tertentu agar tetap layak digunakan dan
mempertahankan kenyamanan siswa. Desain ergonomis juga bisa dipertimbangkan untuk
meningkatkan pengalaman belajar.
Halaman sekolah, yang berfungsi sebagai area multifungsi, memerlukan perbaikan
pada permukaan yang tidak rata untuk meningkatkan kenyamanan kegiatan fisik seperti
upacara dan olahraga. Penambahan elemen hijau seperti taman kecil dapat menciptakan
suasana yang lebih asri dan menyegarkan. Toilet dan kamar mandi yang sudah terawat
dengan baik dapat lebih inklusif dengan menambahkan fasilitas ramah difabel seperti
pegangan tangan dan pintu yang lebih lebar. Gedung sekolah, dengan struktur yang kokoh
dan fasilitas lengkap, bisa lebih inovatif dengan menambahkan elemen ramah lingkungan
seperti panel surya atau sistem pengelolaan limbah yang lebih baik. Ruang ibadah yang luas
dan nyaman dapat dilengkapi dengan fasilitas pendukung seperti sound system, karpet
tambahan, dan alat pendingin untuk kenyamanan dalam kegiatan keagamaan yang lebih
besar. Dengan langkah-langkah ini, kekurangan yang ada dapat diatasi dan kualitas sarana
serta prasarana yang sudah baik dapat terus dipertahankan dan ditingkatkan.
c. Cara Menjaga Kualitas Sarana dan Prasarana yang Sudah Baik
Rutin Melakukan Pemeliharaan: Mengadakan jadwal rutin untuk pemeriksaan dan
perawatan fasilitas, seperti pengecatan ulang gedung atau perbaikan ringan pada meja-
kursi.
Melibatkan Semua Pihak: Mendorong siswa dan guru untuk menjaga kebersihan dan
tidak merusak fasilitas yang sudah ada.
Mengalokasikan Dana Secara Berkala: Menggunakan anggaran secara optimal untuk
memperbarui dan menambah sarana yang diperlukan.
3. Program yang Dijalankan Madrasah
a. Hasil Analisa
Berdasarkan hasil observasi, program-program di MTsS Darul Jalal Asahan
34
38. memiliki potensi besar untuk memberikan dampak positif terhadap perkembangan siswa.
Program pembelajaran sudah sangat baik karena didukung oleh guru kompeten dan materi
yang terstruktur. Namun, penggunaan teknologi interaktif perlu diperluas agar lebih relevan
dengan kebutuhan zaman. Ekstrakurikuler sudah cukup beragam, tetapi kekurangan fasilitas
mengurangi efektivitasnya. Program keagamaan telah membentuk karakter religius siswa,
meskipun keterlibatan orang tua siswa masih perlu ditingkatkan. Upacara bendera berjalan
lancar, tetapi antusiasme siswa terkadang kurang. Program literasi yang berfokus pada
membaca buku membutuhkan pengelolaan yang lebih baik, seperti target evaluasi dan
variasi buku. Sedangkan program kebersihan efektif membangun kesadaran lingkungan
siswa, tetapi masih kurang pengawasan guru dalam pelaksanaannya.
Program Deskripsi Kualitas Kelebihan Kekurangan
Kegiatan
Pembelajaran
Proses belajar mengajar
yang dilakukan setiap
hari sesuai jadwal.
Sangat
Baik
Guru
kompeten,
materi tersusun
rapi, waktu
pelaksanaan
terjadwal
dengan baik.
Tidak semua
materi
didukung
teknologi
pembelajaran
interaktif.
Ekstrakurikuler Kegiatan tambahan
untuk pengembangan
bakat siswa, seperti
pramuka, olahraga.
Baik Ragam pilihan
kegiatan sesuai
minat siswa,
pembimbing
kompeten.
Beberapa
kegiatan
belum
memiliki
sarana yang
memadai.
Program
Keagamaan
Kegiatan seperti
pembacaan Al-Qur'an,
shalat berjamaah, dan
kajian rutin.
Sangat
Baik
Meningkatkan
spiritualitas
siswa,
pembiasaan
yang konsisten.
Belum
sepenuhnya
melibatkan
orang tua
siswa dalam
program
keagamaan.
Program Membaca buku selama Cukup Meningkatkan Belum ada
35
39. Literasi 15 menit sebelum jam
pelajaran dimulai.
Baik minat baca
siswa,
menyediakan
akses ke
perpustakaan
sekolah.
target evaluasi
membaca, dan
koleksi buku
belum
mencakup
tema yang
beragam.
Program
Kebersihan
Melibatkan siswa
menjaga kebersihan
kelas dan lingkungan
sekolah.
Baik Membentuk
kebiasaan baik,
meningkatkan
kesadaran
lingkungan
siswa.
Kurangnya
pengawasan
konsisten dari
guru.
Tabel 7. Analisa Program yang Dijalankan MTsS Darul Jalal
b. Solusi untuk Mengatasi Kekurangan
1) Kegiatan Pembelajaran:
Menambah perangkat teknologi interaktif seperti proyektor, aplikasi pembelajaran, atau
perangkat digital lainnya.
Memberikan pelatihan bagi guru tentang penggunaan teknologi dalam mengajar.
2) Ekstrakurikuler:
Melengkapi fasilitas pendukung seperti alat olahraga, seni, atau alat musik sesuai
kebutuhan.
Mengadakan survei minat siswa secara berkala untuk menyesuaikan jenis
ekstrakurikuler yang ditawarkan.
3) Program Keagamaan:
Mengadakan kegiatan keagamaan yang melibatkan orang tua, seperti pengajian
keluarga.
36
40. Menyediakan buku atau materi keagamaan tambahan untuk meningkatkan pemahaman
siswa.
4) Program Literasi:
Menambah koleksi buku perpustakaan dengan tema yang lebih beragam, seperti
teknologi, sains populer, atau karier.
Menetapkan target evaluasi membaca yang dapat dicapai oleh siswa, seperti diskusi
buku mingguan.
5) Program Kebersihan:
Menetapkan jadwal rotasi tugas kebersihan dengan pengawasan langsung dari guru.
Menyediakan fasilitas kebersihan tambahan, seperti tempat sampah terpilah di setiap
sudut sekolah.
4. Sistem Madrasah
a. Hasil Analisa
Sistem di MTsS Darul Jalal Asahan secara umum berjalan dengan baik dan
mendukung operasional sekolah. Manajemen akademik sudah sesuai dengan standar
nasional, tetapi inovasi dalam metode pembelajaran modern, seperti integrasi teknologi atau
pendekatan berbasis proyek, masih terbatas. Manajemen keuangan cukup baik dengan
laporan yang transparan, tetapi belum sepenuhnya memanfaatkan teknologi digital untuk
mempermudah pencatatan dan pengawasan. Sedangkan dalam sistem kesejahteraan guru,
pembayaran gaji dan insentif sudah rutin dilakukan, tetapi belum ada penghargaan
tambahan untuk guru yang menunjukkan performa luar biasa.
Aspek Sistem Sekolah Kualitas Kelebihan Kekurangan
Manajemen
Akademik
Sangat Baik Jadwal terstruktur,
kurikulum sesuai
standar nasional, sistem
evaluasi transparan.
Belum ada inovasi
yang signifikan dalam
metode pembelajaran
modern.
Manajemen
Keuangan
Baik Pelaporan keuangan
transparan dan tepat
waktu.
Belum sepenuhnya
memanfaatkan
teknologi untuk
37
41. pencatatan keuangan.
Sistem Informasi dan
Komunikasi
Cukup Baik Komunikasi rutin
dengan orang tua
melalui rapat dan surat.
Belum menggunakan
platform digital secara
optimal untuk
komunikasi.
Sistem Evaluasi Guru Baik Penilaian melibatkan
beberapa pihak untuk
menghindari bias.
Belum ada mekanisme
evaluasi berbasis data
yang terukur.
Sistem Disiplin Baik Tata tertib tertulis yang
jelas dan diterapkan
konsisten.
Penegakan disiplin
masih bergantung pada
pendekatan tradisional
tanpa teknologi
pendukung.
Sistem Kesejahteraan
Guru
Cukup Baik Gaji dan insentif rutin
sesuai ketentuan.
Belum ada sistem
penghargaan tambahan
untuk guru yang
berprestasi.
Tabel 8. Analisa Sistem MTsS Darul Jalal
b. Solusi untuk Mengatasi Kekurangan
1) Manajemen Akademik:
Mengadakan pelatihan guru untuk mengintegrasikan metode pembelajaran berbasis
teknologi.
Menerapkan pendekatan inovatif seperti pembelajaran berbasis proyek (PBL) untuk
meningkatkan keterlibatan siswa.
2) Manajemen Keuangan:
Mengadopsi aplikasi atau perangkat lunak manajemen keuangan sekolah untuk
pencatatan dan pelaporan.
Meningkatkan pelatihan staf keuangan untuk memanfaatkan teknologi digital.
3) Sistem Informasi dan Komunikasi:
Menggunakan platform digital seperti aplikasi atau grup khusus untuk komunikasi
38
42. antara guru, siswa, dan orang tua.
Mengadakan sosialisasi tentang penggunaan platform tersebut agar lebih efektif.
4) Sistem Evaluasi Guru:
Menyusun indikator evaluasi berbasis data yang terukur, seperti penilaian siswa
terhadap metode pengajaran guru.
Menggunakan platform digital untuk mengumpulkan dan menganalisis data evaluasi
guru.
5) Sistem Disiplin:
Mengembangkan aplikasi untuk mencatat pelanggaran tata tertib dan memberikan
catatan perilaku siswa.
Mengadakan pelatihan pengelolaan disiplin berbasis pendekatan positif untuk guru.
6) Sistem Kesejahteraan Guru:
Membuat sistem penghargaan untuk guru berprestasi, seperti insentif tambahan atau
penghargaan non-materi.
Mengadakan program kesejahteraan seperti pelatihan profesional atau asuransi
kesehatan tambahan.
5. Pembahasan Hasil Analisa
Dari hasil analisa terhadap empat objek utama observasi, yaitu administrasi sekolah,
sarana dan prasarana, program yang dijalankan, dan sistem sekolah, dapat disimpulkan
bahwa MTsS Darul Jalal Asahan telah menunjukkan kinerja yang baik dalam menjalankan
fungsi utamanya sebagai lembaga pendidikan. Administrasi sekolah yang terorganisir
dengan baik mencerminkan sistem kerja yang tertib dan profesional, meskipun masih ada
ruang untuk pengembangan, terutama dalam penyimpanan dan pengelolaan data secara
digital. Sarana dan prasarana, seperti ruang kelas, meja dan kursi belajar, halaman sekolah,
toilet, gedung sekolah, dan ruang ibadah, secara umum memadai dan mendukung kegiatan
belajar mengajar serta aktivitas pendukung lainnya. Namun, peningkatan pada aspek
pemeliharaan rutin dan optimalisasi penggunaan teknologi dapat lebih meningkatkan
kualitas fasilitas yang ada.
39
43. Program-program yang dijalankan, mulai dari kegiatan akademik hingga
ekstrakurikuler, memberikan dampak positif terhadap perkembangan siswa, baik dari sisi
akademik maupun non-akademik. Program ini mencerminkan keberhasilan sekolah dalam
menciptakan lingkungan belajar yang seimbang antara aspek intelektual, spiritual, dan
keterampilan sosial. Namun, adanya keterbatasan dalam variasi program dan minimnya
inovasi dapat mengurangi potensi maksimal dari program yang ada. Sementara itu, sistem
sekolah, yang mencakup manajemen akademik, keuangan, informasi, disiplin, dan
kesejahteraan guru, telah berjalan cukup baik, tetapi belum sepenuhnya memanfaatkan
teknologi digital untuk meningkatkan efisiensi dan transparansi. Beberapa kekurangan ini,
jika diatasi dengan baik, dapat menjadikan MTsS Darul Jalal Asahan sebagai model sekolah
yang tidak hanya unggul secara akademis tetapi juga unggul dalam manajemen modern.
Hasil analisa dan diskusi yang dilakukan memberikan banyak manfaat strategis bagi
pengembangan MTsS Darul Jalal Asahan. Pertama, analisa ini memberikan pemahaman
mendalam tentang kekuatan yang sudah dimiliki sekolah, seperti tata kelola administrasi
yang teratur, fasilitas pendukung yang memadai, serta program-program yang
mencerminkan nilai-nilai keagamaan dan sosial. Dengan memahami kekuatan ini, sekolah
dapat lebih percaya diri untuk mempertahankan kualitasnya dan menjadikannya sebagai
daya tarik utama bagi siswa dan orang tua.
Kedua, identifikasi terhadap kekurangan dalam setiap objek observasi membuka
peluang untuk perbaikan yang lebih terarah. Dengan rekomendasi solusi yang telah disusun,
sekolah dapat merancang langkah-langkah strategis untuk mengatasi tantangan, seperti
pengadopsian teknologi dalam sistem manajemen, peningkatan pelatihan guru, dan
diversifikasi program ekstrakurikuler. Hal ini tidak hanya akan meningkatkan kualitas
pendidikan tetapi juga meningkatkan kepuasan semua pemangku kepentingan, termasuk
siswa, guru, dan orang tua.
Ketiga, hasil analisa ini memberikan landasan untuk perencanaan jangka panjang
yang lebih baik. Sekolah dapat menetapkan prioritas berdasarkan temuan ini, seperti fokus
pada peningkatan sarana dan prasarana yang berhubungan langsung dengan kenyamanan
siswa dan guru atau pengembangan program berbasis teknologi untuk meningkatkan
keterampilan abad ke-21. Dengan begitu, sekolah dapat menyesuaikan diri dengan tuntutan
zaman tanpa menghilangkan identitasnya sebagai institusi berbasis nilai-nilai keagamaan.
40
44. Akhirnya, hasil analisa ini menegaskan pentingnya evaluasi rutin untuk menjaga
kualitas sekolah secara keseluruhan. Dengan melibatkan semua pihak dalam proses evaluasi
dan pengembangan, sekolah dapat menciptakan budaya kolaboratif yang mendukung
pertumbuhan berkelanjutan. Analisa ini menjadi pijakan awal untuk mewujudkan visi MTsS
Darul Jalal Asahan sebagai lembaga pendidikan yang tidak hanya menghasilkan siswa yang
cerdas dan berkarakter, tetapi juga mampu bersaing di tingkat lokal maupun nasional.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari keseluruhan isi laporan ini, penulis mengungkapkan bahwa MTsS Darul Jalal
Asahan telah menunjukkan kualitas yang baik dalam berbagai aspek, mulai dari
administrasi, sarana dan prasarana, program yang dijalankan, hingga sistem sekolah.
Administrasi sekolah yang rapi mencerminkan tingkat profesionalisme dan kedisiplinan
yang tinggi, sementara sarana dan prasarana, meskipun sederhana, mampu memenuhi
kebutuhan dasar siswa dan guru dalam kegiatan belajar-mengajar. Program-program yang
41
45. berjalan juga mengintegrasikan nilai akademik, spiritual, dan keterampilan sosial,
memberikan pembinaan yang seimbang bagi siswa. Di sisi lain, sistem sekolah yang
dijalankan mencerminkan upaya keras untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang
teratur, meskipun masih ada ruang untuk inovasi, khususnya dalam penggunaan teknologi
modern.
Sebagai calon guru dan akademisi, ada banyak hikmah yang dapat diambil dari
observasi ini. Pertama, pentingnya melihat pendidikan sebagai sebuah sistem yang saling
terkait, di mana keberhasilan siswa tidak hanya ditentukan oleh satu elemen, tetapi oleh
sinergi dari seluruh elemen yang ada di sekolah. Kedua, laporan ini mengajarkan bahwa
perhatian terhadap detail, seperti kebersihan fasilitas dan penyusunan administrasi yang
teratur, dapat berdampak besar pada kualitas pendidikan. Ketiga, sebagai calon pendidik,
saya semakin menyadari bahwa tugas seorang guru bukan hanya mengajar, tetapi juga
mendukung terciptanya lingkungan belajar yang kondusif dan inspiratif bagi siswa. Harapan
saya terhadap MTsS Darul Jalal Asahan adalah agar sekolah ini terus berbenah dan
beradaptasi dengan perubahan zaman tanpa kehilangan identitasnya sebagai lembaga
berbasis nilai keagamaan. Semoga sekolah ini dapat menjadi contoh bagi lembaga
pendidikan lainnya, terutama dalam mengelola sumber daya yang terbatas tetapi tetap
menghasilkan output yang berkualitas. Selain itu, saya berharap pihak sekolah dapat lebih
mengintegrasikan teknologi dalam proses belajar-mengajar dan sistem manajemennya untuk
meningkatkan efisiensi dan daya saing di era digital.
Secara umum, realita kondisi sekolah di Indonesia, terutama di daerah, masih
menunjukkan kesenjangan fasilitas dan kualitas pendidikan. Namun, saya percaya bahwa
dengan dedikasi dari semua pihak—baik guru, siswa, pemerintah, maupun masyarakat—
pendidikan di Indonesia dapat berkembang menjadi lebih inklusif dan berkualitas. Semoga
MTsS Darul Jalal dan sekolah-sekolah lainnya di Indonesia terus memberikan pelayanan
terbaik bagi generasi penerus bangsa, menjadikan pendidikan sebagai sarana utama untuk
menciptakan masyarakat yang cerdas, berkarakter, dan berdaya saing global.
B. Ucapan Terima Kasih
Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Kepala Sekolah
MTsS Darul Jalal Asahan beserta seluruh jajaran guru dan staf yang telah menerima kami
42
46. dengan sangat baik, memberikan izin, serta mendukung proses observasi yang kami
lakukan. Terima kasih pula kepada para siswa yang telah berpartisipasi dan memberikan
informasi yang diperlukan untuk melengkapi laporan ini.
Rasa terima kasih juga kami sampaikan kepada dosen pembimbing yang dengan
sabar memberikan arahan, masukan, dan bimbingan selama proses penyusunan laporan ini.
Dukungan dan ilmu yang diberikan telah menjadi panduan utama bagi kami dalam
memahami dan menganalisis setiap data yang diperoleh. Tak lupa, kami juga mengucapkan
terima kasih kepada teman-teman dan keluarga yang telah memberikan semangat, bantuan
moral, dan dukungan selama proses penyusunan laporan ini.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pengembangan mutu pendidikan di MTsS
Darul Jalal Asahan khususnya, serta dunia pendidikan di Indonesia pada umumnya. Kami
menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, untuk itu kritik dan saran yang
membangun sangat kami harapkan demi penyempurnaan di masa mendatang.
DAFTAR PUSTAKA
Ayeni, A. J., & Adelabu, M. A. (2012). Improving learning infrastructure and environment
for sustainable quality assurance practice in secondary schools in Ondo State,
South-West, Nigeria. International Journal of Research Studies in Education, 1(1),
61-68.
Depdiknas. (2003). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang
Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah.
Eliterius Sennen. (2018). MENGENAL ADMINISTRASI GURU DI SEKOLAH. JIPD (Jurnal
Inovasi Pendidikan Dasar), 2(1), 72-76. https://doi.org/10.36928/jipd.v2i1.257
43
47. Mulyasa. (2009). Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Netriwati, N., Lena, M. S., Rahim, Z., & Tricia, A. (2023). Praktik Observasi Sekolah.
Pratiwi, S. N. (2016). Manajemen berbasis Sekolah dalam meningkatkan Kualitas Sekolah.
EduTech: Jurnal Ilmu Pendidikan Dan Ilmu Sosial, 2(1).
Sugiyono, D. (2013). Metode penelitian pendidikan pendekatan kuantitatif, kualitatif dan
R&D.
SYAFI’ATUL, M. A. H. M. U. D. A. H. (2022). KAJIAN TEKNIS, DAN INSTRUMEN
OBSERVASI SEKOLAH (Doctoral dissertation, UIN RADEN INTAN LAMPUNG).
LAMPIRAN
44