Praktikum mengukur pengaruh aktivitas fisik terhadap denyut nadi dan tekanan darah. Mahasiswa mengukur parameter fisiologi pada aktivitas normal, ringan, dan berat, dan menganalisis hubungan antara aktivitas dan parameter tersebut.
1. LAPORAN PRAKTIKUM
ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA
ACARA II
“DENYUT NADI DAN TEKANAN DARAH”
DI SUSUN OLEH:
M SYAMSUSSABRI
E1A012022
SEMESTER VI – KELAS A
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MATARAM
APRIL 2015
2. ACARA II
DENYUT NADI DAN TEKANAN DARAH
A. Pelaksanaan Praktikum
a. Tujuan praktikum : Untuk memahami pengaruh aktivitas fisik
terhadap tekanan darah dan denyut jantung
manusia.
b. Hari, tanggal praktikum : Sabtu, 18 April 2015
c. Tempat praktikum : Labolatorium Biologi, FKIP, Universitas
Mataram.
B. Landasan Teori
Jantung adalah pompa otot beruang empat yang mendorong darah
mengelilingi sirkulasi. Jantung terutama tersusun dari jaringan otot jantung.
Kedua atria mempunyai dinding yang relatif tipis dan berfungsi sebagai ruangan
penampungan bagi darah yang kembali ke jantung, dan hanya memompa darah
dalam jarak yang sangat dekat menuju ventrikel. Ventrikel mempunyai dinding
yang lebih tebal dan jauh lebih kuat dibandingkan dengan atrium -khususnya
ventrikel kiri, yang harus memompa darah keluar ke seluruh organ tubuh
melalui sirkuit sistemik. Empat katub dalam jantung berfungsi untuk mencegah
aliran balik darah (Campbell dkk, 2000:47).
Tekanan darah adalah tekanan yang mendesak dinding arteri ketika
ventrikel kiri melakukan sistol kemudian diastole. Pengukurannya
menggunakan sfignomanometer. Tekanan darah sistol adalah tekanan darah
yang direkam selama kontraksi ventrikuler. Tekanan darah diastole adalah
tekanan darah yang direkam selama relaksasi ventricular. Tekanan darah
normal adalah 120/80 mmHg. Tekanan denyutan adalah perbedaan antara
tekanan sistolik dan diastolik. Tekanan denyutan normal kira-kira 40 mmHg
yang memberikan informasi tentang kondisi arteri (Soewolo dkk, 2005: 265-
261).
Tekanan darah sistolik dihasilkan oleh otot jantung yang mendorong isi
ventrikel masuk ke dalam arteri yang telah teregang. Selama diastole arteri
masih tetap menggembung karena tahanan periferi dari arteriole-arteriole
menghalangi semua darah mengalir ke dalam jaringan. Demikianlah maka
tekanan darah sebagian tergantung kepada kekuatan dan volume darah yang
dipompa oleh jantung dan sebagian lagi kepada kontraksi otot dalam dinding
arteriole. Kontraksi ini dipertahankan oleh saraf vasokonstriktor dan
dikendalikan oleh pusat vasomotorik dalam medula oblongata.pusat
vasomotorik mengatur tahanan periferi untuk mempertahankan agar tekanan
darah relatif konstan. Tekanan darah mengalami sedikit perubahan bersamaan
dengan perubahan-perubahan gerakan yang fisiologik, seperti sewaktu latihan
jasmani, waktu adanya perubahan mental karena kecemasab dan emosi,
sewaktu tidur dan sewaktu makan. Karena itu sebaiknya tekanan darah diukur
3. selalau sewaktu orangnya tenang, istirahat dan sebaiknya dalam sikap rebahan
(Pearce, 1995: 151).
Pengukuran tekanan darah merupakan pengujian klinik yang umum.
Pengukuran ini selalu diwujudkan sebagai suatu pecahan, misalnya 120/80.
Angka dari pembilang tersebut merupakan tekanan darah arteri selama sistole.
Unit ukuran adalah torr, pada contoh ini tekanan sama dengan tekanan yang
dihasilkan oleh kolom air raksa dengan tinggi 120 mm. Angka sebutan
merupakan tekanan selama diastole. Meskipun tekanan darah dalam waktu yang
berbeda sangat bervariasi pada orang tertentu, tekanan yang terus menerus
tinggi, mungkin suatu gejala atau sebab dari macam-macam penyakit (Kimball,
1983: 154).
C. Alat dan Bahan
1. Alat:
Stopwatch
Alat Tulis
Sfigmomanometer
Stetoskop
2. Bahan:
Praktikan
D. Cara Kerja
1. Menyiapkan alat dan bahan praktikum yang akan digunakan,
2. Mengukur denyut nadi dan tekanan darah saat tidak beraktivitas
menggunakan sfigmomanometer sebanyak tiga kali,
3. Mencatat hasil pengukuran,
4. Melakukan aktivitas ringan (lari kecil) selama 4 menit,
5. Mengukur denyut nadi dan tekanan darah dan mencatat nya,
6. Mengulangi langkah 4 dan 5 hingga tiga kali,
7. Melakukan aktivitas berat (naik-turun tangga) selama 2 menit,
8. Mengukur denyut nadi dan tekanan darah dan mencatatnya,
9. Mengulangi langkah 7 dan 8 hingga tiga kali,
10. Menyajikan data kelompok dan data kelas dalam tabel hasil pengamatan.
E. Hasil Pengamatan
1. Data Kelompok
TABEL DATA KELOMPOK
NO NAMA SISTOL (mmHg) DIASTOL (mmHg) DENYUT NADI
Detak/Menit
I II III I II III I II III
1 Robby 131 134 152 73 73 74 76 113 131
126 141 189 72 72 72 82 117 152
127 139 149 70 70 74 86 116 156
Rerata 128 138 163,3 71,67 71,67 73,33 81,33 115,3 146,3
2 Ade 121 151 141 66 80 99 64 106 122
4. 121 139 132 67 72 78 67 103 132
110 143 147 65 74 82 68 116 114
Rerata 117,3 144,3 140 66 75,33 86,33 66,33 108,3 122,7
3 Syam 113 131 140 70 75 68 87 118 122
128 136 145 68 70 79 88 120 115
120 122 138 66 65 70 92 114 110
Rerata 120,3 129,7 141 68 70 72,33 89 117,3 115,7
4 Sandi 131 138 152 75 76 73 92 151 153
128 126 136 77 70 61 92 151 153
120 133 131 69 67 70 93 135 168
Rerata 126,3 132,3 139,7 73,67 71 68 92,33 145,7 158
5 Neni 144 136 154 100 88 85 109 129 164
134 138 138 104 94 75 103 130 154
136 138 140 103 86 80 106 144 161
Rerata 138 137,3 144 102,3 89,33 80 106 134,3 159,7
Keterangan:
I = Aktivitas Normal
II = Aktivitas Ringan
III = Akivitas Berat
2. Data Kelas
TABEL DATA KELAS
No Nama L/P SISTOL (mmHg) DIASTOL (mmHg) DENYUT NADI
(Detak/Menit)
I II III I II III I II III
1 Robby L 128,0 138,0 163,3 71,7 71,7 73,3 81,3 115,3 146,3
2 Ade L 117,3 144,3 140,0 66,0 75,3 86,3 66,3 108,3 122,7
3 Syam L 120,3 129,7 141,0 68,0 70,0 72,3 89,0 117,3 115,7
4 Sandi L 126,3 132,3 139,7 73,7 71,0 68,0 92,3 145,7 158,0
5 Neni P 138,0 137,3 144,0 102,3 89,3 80,0 106,0 134,3 159,7
6 Nur P 95,0 109,6 134,0 57,6 67,0 77,0 90,3 107,0 128,6
7 Yanti P 107,3 125,3 133,3 67,6 86,0 83,6 81,0 106,6 150,3
8 Iki P 113,6 117,6 139,6 77,6 73,6 80,0 104,6 114,3 146,3
9 Iin P 92,6 103,3 104,3 64,6 66,6 66,0 93,0 114,3 149,6
10 Ida P 108,6 134,3 147,3 58,3 72,6 67,0 102,0 129,0 162,0
11 Thata P 103,6 123,6 137,0 68,0 95,6 62,6 104,0 119,0 169,3
12 Riska P 102,3 110,6 133,3 67,3 67,3 77,3 95,0 107,3 142,6
13 Cuno P 104,6 104,6 125,3 66,3 67,6 71,6 93,6 105,3 122,3
14 Syifa P 106,6 115,0 131,3 68,0 70,3 78,0 77,0 91,3 123,0
15 Wiwi P 95,6 102,3 123,0 66,0 73,3 92,3 99,3 117,3 123,0
16 Yulida P 92,6 109,0 124,6 59,6 65,0 78,3 79,0 108,6 150,3
5. 17 Yulis P 104,3 116,3 129,6 65,6 66,6 77,3 95,3 118,0 162,6
18 Aisyah P 97,3 115,6 122,3 58,3 67,3 69,6 73,3 111,3 157,0
19 Sumiati P 98,3 118,0 134,6 71,3 79,6 82,0 77,6 126,3 140,0
20 Devi P 106,3 116,0 134,6 64,0 72,0 87,0 94,0 113,0 149,3
21 Rosita P 106,0 119,3 120,0 69,0 80,6 64,3 88,3 148,6 153,0
22 Ari P 123,0 119,0 127,3 85,0 79,6 85,0 103,3 108,0 137,6
23 Sabila P 108,0 112,0 111,3 66,3 61,3 57,6 93,6 121,0 135,0
24 Oci P 133,3 139,0 139,3 87,0 95,0 90,6 96,6 127,6 126,6
25 Marli P 106,6 101,0 112,6 72,6 70,6 75,0 99,6 122,0 123,0
26 Risa P 122,3 128,6 142,6 83,3 86,6 82,0 109,6 128,6 138,0
27 Yul P 102,6 107,3 121,6 63,6 65,0 72,3 86,0 105,0 113,6
28 Pasu P 111,6 115,6 131,6 77,0 79,6 75,3 105,0 129,6 148,6
29 Anis P 110,3 122,3 119,3 73,6 71,3 85,6 93,6 130,3 144,3
30 Rani P 110,3 132,6 134,3 59,6 68,0 71,0 76,0 112,3 129,3
31 Itha P 109,0 127,6 130,0 71,0 72,6 77,6 96,3 117,3 136,6
32 Ririn P 107,0 122,3 127,3 59,3 73,0 65,3 78,6 106,6 115,6
33 Supi L 100,3 118,3 128,0 63,6 69,3 81,3 75,3 91,0 152,3
34 Danul L 120,0 135,6 134,3 67,0 72,0 79,0 73,6 90,6 102,6
RERATA 109,7 120,7 131,2 69,4 73,9 76,2 90,3 116,1 139,3
Keterangan:
I = Aktivitas Normal
II = Aktivitas Ringan
III = Akivitas Berat
F. Pembahasan
Praktikum ini bertujuan untuk memahami pengaruh aktivitas fisik
terhadap tekanan darah dan denyut jantung manusia. Pada praktikum ini
digunakan praktikan sebagai sampel penelitian untuk mengetahui apakah
terdapat hubungan antara akivitas fisik terhadap tekanan darah dan denyut
jantung manusia. Tekanan darah yang diukur pada praktikum ini adalah
tekanan darah sistole dan diastole. Pada praktikum ini dilakukan tiga aktivitas
fisik sebagai perbandingan yaitu aktivitas normal, aktivitas ringan berupa jalan
ditempat selama 4 menit, dan aktivitas berat yaitu naik turun tangga selama 2
menit.
Denyut nadi adalah denyutan arteri dari gelombang darah yang
mengalir melalui pembuluh darah sebagai akibat dari denyutan jantung.
Denyut nadi sering diambil di pergelangan tangan untuk memperkirakan
denyut jantung. Denyut nadi dapat dengan mudah diperiksa dengan jari tangan
atau dengan cara palpasi, disamping itu dapat pula ditentukan dengan
menggunakan peralatan elektronik yang sederhana maupun yang modern.
Denyut nadi dan tekanan darah merupakan faktor-faktor yang dipakai sebagai
indikator untuk menilai sistem kardiovaskuler seseorang. Selain dua hal
tersebut, biasanya dapat dilakukan pengukuran kolesterol dalam darah yakni
6. dengan mengukur rasio LDL atau kolesterol jahat terhadap HDL atau
kolesterol baik; serta tes doppler. Tes ini digunakan untuk menentukan
seberapa baik sirkulasi darah ke seluruh sistem kardiovaskular. Pemeriksaan
ini menggunakan instrumen komputer yang canggih untuk mengukur secara
akurat tekanan darah atau volume darah, yang mengalir ke seluruh sistem
sirkulasi, termasuk tangan, kaki, tungkai, lengan dan leher Denyut nadi (pulse
rate) menggambarkan frekuensi kontraksi jantung seseorang. Pemeriksaan
denyut nadi sederhana, biasanya dilakukan secara palpasi. Palpasi adalah cara
pemeriksaan dengan meraba, menyentuh, atau merasakan struktur dengan
ujung-ujung jari; sedangkan pemeriksaan dikatakan auskultasi, apabila
pemeriksaan dilakukan dengan mendengarkan suara-suara alami yang
diproduksi dalam tubuh. Pada umumnya, pengukuran denyut nadi dapat
dilakukan pada sembilan titik yaitu arteri radialis, arteri brakhialis, arteri
carotis communis, arteri femoralis, arteri dorsalis pedis, arteri popolitea, arteri
temporalis, arteri apical, arteri tibialis posterior.
Tekanan darah adalah daya dorong darah ke semua arah pada seluruh
permukaan yang tertutup; yaitu, pada dinding bagian dalam jantung dan
pembuluh darah. Tekanan darah berasal dari aksi pemompaan jantung
memberikan tekanan yang mendorong darah melewati pembuluh-pembuluh.
Darah mengalir melalui system pembuluh tertutup karena ada perbedaan
tekanan atau gradient tekanan antara ventrikel kiri dan atrium kanan.
Pengukuran tekanan darah dapat dilakukan dengan dua cara yaitu secara
langsung dan tidak langsung. Secara langsung dengan memasukkan kanula ke
dalam pembuluh darah arteri dan dimonitor dengan alat pendeteksi tekanan
darahnya (tidak lazim dipakai). Cara tidak langsung dengan menggunakan alat
sphygmomanometer. Tekanan darah biasanya digambarkan sebagai rasio
tekanan sistolik terhadap tekanan diastolik, dengan nilai dewasa normalnya
berkisar dari 100/60 mmHg sampai 140/90 mmHg. Rata-rata tekanan darah
normal biasanya 120/80 mmHg. secara umum tekanan darah yang ideal adalah
120/80 mmHg (sistolik/diastolik). Batas normal adalah bila tekanan sistolik
tidak lebih dari 140 mmHg dan tekanan diastolik tidak lebih dari 90 mmHg.
Tekanan darah termasuk kategori tinggi jika tekanan sistolik lebih dari 160
mmHg dan diastolik di atas 99 mmHg, dalam 3 kali pemeriksaan berturut11
turut selama selang waktu 2-8 minggu. Menurut WHO, tekanan darah
dianggap normal bila kurang dari 135/85 mmHg, dikatakan hipertensi bila
lebih dari 140/90 mmHg, dan diantara nilai tersebut digolongkan normal
tinggi.
Secara umum ada dua komponen tekanan darah, yaitu tekanan darah
sistolik (angka atas) yaitu tekanan yang timbul akibat pengerutan bilik jantung
sehingga ia akan memompa darah dengan tekanan terbesar, dan diastolik
(angka bawah) yang merupakan kekuatan penahan pada saat jantung
mengembang antar denyut, terjadi pada saat jantung dalam keadaan
mengembang (saat beristirahat). Tekanan darah normal (normotensi) sangat
dibutuhkan untuk mengalirkan darah ke seluruh tubuh, yaitu untuk
mengangkut oksigen dan zat-zat gizi. Tekanan darah ada dalam pembuuh
darah, sedangkan tekanan darah tertinggi ada dalam arteri terbesarMaka yang
7. dimaksud dengan tekanan sistole adalah tekanan puncak yang ditimbulkan di
arteri sewaktu darah dipompa ke dalam pembuluh tersebut selama kontraksi
ventrikel, sedangkan tekanan diastole adalah tekanan terendah yang terjadi di
arteri sewaktu darah mengalir ke pembuluh hilir sewaktu relaksasi ventrikel.
Selisih antara tekanan sistole dan diastole, ini yang disebut dengan blood
pressure amplitude atau pulse pressure.
Sphygmomanometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur
tekanan darah arteri. Alat ini terdiri dari sebuah manset elastis yang berisi
kantong karet tiup. Ketika manset diikatkan pada lengan, inflasi dari kantong
karet memampatkan jaringan bawah manset. Jika kantong karet membengkak
untuk tekanan yang melebihi nilai puncak gelombang nadi, arteri terus
melemah dan tidak ada gelombang pulsa yang bisa teraba di arteri perifer.
Jika tekanan dalam spontan secara bertahap dikurangi, suatu titik akan tercapai
di mana terdapat gelombang pulsa sedikit melebihi tekanan pada jaringan
sekitarnya dan dalam kantong karet. Pada tingkat itu, denyut nadi menjadi
teraba dan tekanan yang ditunjukkan pada manometer air raksa adalah ukuran
dari nadi puncak atau tekanan sistolik.
Mekanisme kerja alat ini adalah ketika aliran darah mengalir melalui
arteri di bawah manset dengan cepat dan mempercepat kolom darah di cabang
arteri perifer, menghasilkan turbulensi dan suara khas, yang dapat didengar
melalui stetoskop. Sebagian tekanan dalam manset dikurangi lebih lanjut.
Perbedaan antara tekanan sistolik dan tekanan manset semakin melebar dan
arteri terbuka selama beberapa waktu. Secara umum, jumlah darah
bergelombang di bawah manset juga sama meningkatnya, dan suara jantung
melalui stetoskop cenderung mengeras. Ketika tekanan dalam manset turun di
bawah tekanan minimal gelombang nadi, arteri tetap terbuka terus menerus
dan suara yang dipancarkan menjadi teredam karena darah terus mengalir dan
derajat percepatan darah oleh gelombang pulsa tiba-tiba dikurangi. Pada masih
rendah manset tekanan, suara hilang sama sekali sebagai aliran laminar dan
aliran darah menjadi normal kembali. Adapun bunyi yang didengar saat
auskultasi pemeriksaan tekanan darah disebut dengan bunyi korotkoff, yakni
bunyi yang ditimbulkan karena turbulensi aliran darah yang ditimbulkan
karena oklusi parsial dari arteri brachialis. Berbagai faktor memepengaruhi
denyut nadi dan tekanan darah, seperti halnya aktivitas hormon, rangsang saraf
simpatis, jenis kelamin, umur, suhu tubuh, termasuk juga diantaranya posisi
dan aktivitas fisik.
Berdasarkan data kelompok dapat diketahui bahwa terdapat perbedaan
antara tekanan darah dan denyut jantung antara aktivitas normal, aktivitas
ringan, dan aktivitas berat. Pada data praktikan sendiri dapat diketahui tekanan
sistol pada kativitas normal adalah 120,3 mmHh, pada aktivitas ringan adalah
129,7 mmHg, sedangkan pada aktivitas berat adalah sebesar 141 mmHg.
Sedangkan tekanan diastol pada aktivitas normal sebesar 68 mmHg, aktivitas
ringan sebesar 70 mmHg, dan aktivitas berat sebesar 72,3 mmHg. Sedangkan
pada penghitungan denyut jantung pada aktivitas normal terdapat 89
denyut/menit, pada aktivitas ringan terdapat 117,3 denyut/menit, sedangkan
pada aktivitas berat terdapat 115,7 denyut/menit.
8. Sedangkan pada data kelas dapat diketahui bahwa tekanan sistol pada
aktivitas normal sebesar 109,7 mmHg. Sedankan pada aktivitas ringan sebasar
120,7 mmHg, dan pada aktivitas berat sebesar 131,2. Sedangkan tekanan
diastol pada aktivitas normal sebesar 69,4 mmHg. Pada aktivitas ringan
sebesar 73,9 mmHg dan pada aktivitas berat sebesar 76,2 mmHg. Sedangkan
pada banyaknya denyut nadi pada aktivitas normal rata-rata denyut nadi
adalah 90,3 detak/menit. pada aktivits ringan sebanyak 116,1 detak/menit dan
aktivits berat sebanyak 139,3 detak/menit. Pada data ini meunjukkan bahwa
aktivitas mempengaruhi besarnya tekanan sistol, diastol, dan denyut nadi.
Dimana semakin berat aktivitas yang dilakukan maka semakin besar pula
tekanan jantung yang akan dihasilkan dan denyut nadi yang dihasilkan. Begitu
pula pada data kelas secara umum memnggambarkan adanya perbedaan
tekanan darah dan denyut nadi pada beberapa aktivitas yang dilakukan.
Sedangkan berdasarkan perbandingan antara laki-laki dan perempuan sangat
jelas terlihat perbedaan tekanan darah dan denyut nadi yang ada. Dimana laki-
laki memiliki tekanan darah dan denyut nadi yang lebih besar dibandingkan
dengan perempuan. Hal ini diakibatkan karena aktivitas laki-laki yang lebih
besar dibandingkan dengan perempuan.
G. Kesimpulan dan Saran
1. Kesimpulan
Berdasarkan tujuan, hasil pengamatan, dan pembahasan maka dapat
disimpulkan sebagai berikut:
Tekanan darah adalah daya dorong darah ke semua arah pada seluruh
permukaan yang tertutup; yaitu, pada dinding bagian dalam jantung dan
pembuluh darah. Tekanan darah berasal dari aksi pemompaan jantung
memberikan tekanan yang mendorong darah melewati pembuluh-
pembuluh.
Denyut nadi adalah denyutan arteri dari gelombang darah yang mengalir
melalui pembuluh darah sebagai akibat dari denyutan jantung.
Tekanan darah biasanya digambarkan sebagai rasio tekanan sistolik
terhadap tekanan diastolik, dengan nilai dewasa normalnya berkisar dari
100/60 mmHg sampai 140/90 mmHg.
Rata-rata tekanan darah normal biasanya 120/80 mmHg. secara umum
tekanan darah yang ideal adalah 120/80 mmHg (sistolik/diastolik).
Secara umum ada dua komponen tekanan darah, yaitu tekanan darah
sistolik (angka atas) yaitu tekanan yang timbul akibat pengerutan bilik
jantung sehingga ia akan memompa darah dengan tekanan terbesar, dan
diastolik (angka bawah) yang merupakan kekuatan penahan pada saat
jantung mengembang antar denyut, terjadi pada saat jantung dalam
keadaan mengembang (saat beristirahat).
Sphygmomanometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur
tekanan darah arteri. Alat ini terdiri dari sebuah manset elastis yang
berisi kantong karet tiup.
9. Terdapat perbedaan antara tekanan darah dan denyut nadi antara
aktivitas normal, aktivitas ringan, dan aktivitas berat. Dimana semakin
berat aktivitas yang dilakukan maka semakin besar pula tekanan jantung
yang akan dihasilkan dan denyut nadi yang dihasilkan.
Pada data kelas dapat diketahui bahwa tekanan sistol pada aktivitas
normal sebesar 109,7 mmHg. Sedankan pada aktivitas ringan sebesar
120,7 mmHg, dan pada aktivitas berat sebesar 131,2. Sedangkan
tekanan diastol pada aktivitas normal sebesar 69,4 mmHg. Pada
aktivitas ringan sebesar 73,9 mmHg dan pada aktivitas berat sebesar
76,2 mmHg. Sedangkan pada banyaknya denyut nadi pada aktivitas
normal rata-rata denyut nadi adalah 90,3 detak/menit. pada aktivits
ringan sebanyak 116,1 detak/menit dan aktivits berat sebanyak 139,3
detak/menit.
2. Saran
Diharapkan agar proses praktikum selanjutnya lebih baik lagi.
10. DAFTAR PUSTAKA
Campbell, Neil A., Reece, J.B., & Mitchell, L.G. 2000. Biologi Edisi Kelima-
Jilid 3. Jakarta: Erlangga.
Kimball, John W. 1983. Biology 5th Edition. Jakarta: Erlangga.
Pearce, R.B. 1995. Anatomi Fisiologi Untuk Paramedis. Jakarta: EGC.
Soewolo, Soedjono Basoeki & Titi Yudani. 2005. Fisiologi manusia. Malang:
Universitas Negeri Malang.