SlideShare a Scribd company logo
RESUME PRAKTIKUM
TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN
TEKNOLOGI PENGOLAHAN SUSU
KOKRISTALISASI SUSU
Oleh
Nama : Ernalia Rosita
NRP : 133020175
Kelompok : G
Meja : 3 (Tiga)
Asisten : Faradilla Noor R.
Tanggal Praktikum : 15 April 2016
Tanggal Pengumpulan : 20 April 2016
LABORATORIUM TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PASUNDAN
BANDUNG
2016
TUJUAN PERCOBAAN
Untuk mengetahui cara pembuatan kokristalisasi susu untuk diversifikasi
produk pangan olahan susu, menambah nilai ekonomis, dan untuk
memperpanjang umur simpan.
PRINSIP PERCOBAAN
Berdasarkan peningkatan susu oleh larutan gula lewat jenuh sehingga
didapat kristalisasi susu.
DIAGRAM ALIR
Susu
Pencampuran I
Pemasakan
Penggilingan
Kokristalisasi susu
Sukrosa
Pemasakan
Pencampuran II
Pengayakan
Pencetakan
Coklat
Bubuk
Gambar 1. Diagram Alir Pembuatan Kokristalisasi Susu
HASIL PENGAMATAN
Tabel 1. Hasil Pengamatan Pembuatan Kokristalisasi Susu
Keterangan Hasil Pengamatan
Basis 150 gram
Bahan Utama Susu Murni (71,25 gram)
Sukrosa (71,25 gram)
Bahan Tambahan Susu bubuk (7,5 gram)
Berat Produk 82 gram
% Produk 54,67%
Organoleptik
1. Warna
2. Rasa
3. Aroma
4. Tekstur
5. Kenampakan
Coklat
Manis
Khas Coklat
Lembut
Menarik
Gambar Produk
(Sumber: Ernalia Rosita, Meja 3, Kelompok G, 2016)
PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil pengamatan didapatkan hasil berat produk sebesar 82
gram dengan % produk sebesar 54,67%. Berdasarkan pengamatan sifat
organoleptiknya diketahui bahwa kokristalisasi susu memiliki warna coklat, rasa
manis, aroma khas coklat, tekstur lembut, dan kenampakan menarik.
Fungsi perlakuan pada pembuatan kokristalisasi susu diantaranya
pemcampuran pertama untuk mencampurkan sukrosa kedalam susu. Pemasakan
untuk memasak larutan susu dan gula, memekatkan larutan, membuat larutan gula
lewat jenuh, dan untuk memudahkan pelarutan bahan-bahan tersebut.
Pencampuran kedua untuk mencampurkan coklat bubuk kedalam larutan gula dan
susu yang telah berkurang kadar airnya. Pemasakan kedua dilakukan untuk
memasak bahan-bahan dan mempermudah pencampuran semua bahan.
Penggilingan berfungsi untuk menghaluskan bahan sehingga menjadi bentuk yang
lebih kecil. Pengayakan berfungsi untuk memisahkan antara kokristal yang telah
halus dan yang masih kasar. Dan pencetakan berfungsi untuk mencetak serbuk
kokristal yang telah halus.
Fungsi bahan yang digunakan dalam pembuatan kokristalisasi susu
diantaranya adalah susu sebagai bahan utama pembuatan kokristalisasi. Sukrosa
berfungsi sebagai bahan pemanis, bahan penyalut, memberikan rasa berisi karena
dapat meningkatkan kekentalan, dapat membantu transfer panas selama proses,
mengisi ruang kosong antara bahan yang satu dengan yang lain, dan dapat
memberikan perbaikan aroma bagi bahan yang diawetkan, penyebab terjadinya
kristalisasi, dan untuk menyelimuti susu. Coklat bubuk berfungsi untuk
menambah cita rasa dan memberikan rasa coklat pada kokristalisasi susu.
Perubahan fisik yang terjadi pada pembuatan kokristalisasi susu
diantaranya adalah terjadinya perubahan sukrosa yang asalnya berbentuk butiran
setelah dilakukan pemanasan dan pelarutan dengan air susu maka akan melarut
dan berubah menjadi bentuk larutan. Larutan gula dan susu yang telah tercampur
kemudian dilakukan pemanasan lanjutan sehingga viskositasnya akan meningkat.
Kemudian dengan penambahan coklat bubuk, dan dengan pengadukan juga
pemanasan maka akan terjadi perubahan dari asalnya berbentuk larutan menjadi
berbentuk kristal kembali. Campuran gula, susu, dan coklat bubuk yang sudah
tercampur rata tersebut kemudian dilakukan penggilingan dan pengayakan
sehingga terbentuk serbuk kokristalisasi susu. Serbuk tersebut kemudian dicetak
sehingga berbentuk padat.
Perubahan kimia yang terjadi adalah terjadinya perubahan kejenuhan
larutan sukrosa yang asalnya tidak jenuh lewat jenuh. Larutan sukrosa lewat jenuh
yang diproses melalui pengkonsentrasian, ditambahkan material aroma dengan
proses pengadukan yang akhirnya menyebabkan campuran sukrosa dan bahan inti
mengalami kristalisasi. Proses kristalisasi pada sukrosa dimulai pada saat terjadi
keseimbangan antara kristal dari zat terlarut murni dan sisi cairan induk dimana
kesetimbangannya dipengaruhi oleh kelarutan dan temperatur. Tenaga pendorong
terjadinya pertumbuhan kristal adalah konsentrasi lewat jenuh larut di atas tingkat
keseimbangan dan dipertahankan pertumbuhannya sehingga terjadi alih massa di
dalam larutan tersebut. Pada kondisi ini pemanasan diperlukan untuk
menghasilkan kisi kristal lebih lanjut (Anonim, 2012).
Perubahan biologi yang terjadi yaitu dengan adanya pemanasan maka
mikroorganisme patogen dan sebagian mikroorganisme perusak akan terbunuh
sehingga didapatkan produk yang memiliki umur simpan yang panjang.
Mekanisme pembentukan kristal gula menurut Miers-Ostwald terbagi atas
dua daerah, yaitu daerah metastabil dan daerah labil. Pada daerah metastabil,
larutan gula tidak bisa mengkristal secara spontan, tetapi dapat dengan cara: (1)
dilakukan pengadukan, (2) menggunakan teknik mekanik, (3) dengan menambah
kristal gula. Pada daerah labil, tanpa bantuan apapun larutan gula akan
mengkristal secara spontan (Sofyanti, 2007).
Kokristalisasi terjadi pada keadaan larutan sukrosa yang lewat jenuh.
Proses kristalisasi pada sukrosa dimulai pada saat terjadi keseimbangan antara
kristal dari zat terlarut murni dan sisi cairan induk dimana kesetimbangannya
dipengaruhi oleh kelarutan dan temperatur. Tenaga pendorong terjadinya
pertumbuhan kristal adalah konsentrasi lewat jenuh larut di atas tingkat
keseimbangan dan dipertahankan pertumbuhannya sehingga terjadi alih massa di
dalam larutan tersebut. Pada kondisi ini pemanasan diperlukan untuk
menghasilkan kisi kristal lebih lanjut (Anonim, 2012).
Kokristalisasi susu yang baik dapat dilihan dari warna, kelarutan, dan
aromanya. Warna kokristalisasi susu dengan penambahan coklat bubuk yang baik
adalah berwarna coklat dan tidak terjadi kerusakan akibat pemanasan seperti
gosong, dll. Kelarutan dapat menjadi parameter korkristalisasi susu. Kokristalisasi
susu yang baik adalah kokristalisasi yang mudah larut. Selanjutnya adalah aroma,
aroma pada suatu produk merupakan parameter penilaian penting dalam industri
pangan. Flavour/ aroma yang dimiliki suatu produk secara relatif langsung dapat
mencerminkan disukai atau tidak disukainya produk yang dihasilkan. Parameter
ini pada dasarnya merupakan interaksi lanjut senyawa-senyawa kimia yang
dimiliki suatu produk (Soewarno, 1985). Aroma dari suatu produk makanan dan
minuman mempunyai peranan penting. Karena apabila makanan atau minuman
tersebut mempunyai flavour atau aroma yang khas maka produk tersebut dapat
dikatakan baik.
Aroma biasanya timbul dari zat-zat penghasil aroma yang dapat menguap
seperti senyawa-senyawa volatil, juga senyawa-senyawa yang sedikit larut dalam
air dan sedikit larut dalam lemak (Kartika dkk., 1988). Penambahan flavour yang
akan digunakan dalam pembuatan kokristalisasi susu yaitu bubuk cokelat (cocoa
powder) (Sofyanti, 2007).
Ko-kristalisasi merupakan suatu teknik untuk memasukkan komponen
atau senyawa ke dalam dan diantara kristal sukrosa (Jackson and Lee, 1991). Pada
teknik kokristalisasi, proses kokristalisasi dapat dicapai karena kristalisasi spontan
dari sukrosa yang menghasilkan bentuk yang mengelompok dengan jarak ukuran
3-30 mikrometer (Sofyanti, 2007).
Ko-kristalisasi merupakan salah satu teknik dalam proses
mikroenkapsulisasi, sehingga ko-kristalisasi yang terbentuk tidak terlepas dari
konsep mikroenkapsulisasi. Mikroenkapsulisasi dapat didefinisikan sebagai
langkah atau aktifitas yang secara umum mirip dengan teknologi pengemasan
yang dalam hal ini pengemasan suatu zat padat, cair atau gas ke dalam suatu
bentuk mikrokapsul yang sewaktu-waktu dapat melepaskan zat tersebut dalam
kondisi tertentu (Sofyanti, 2007).
Mikrokristal didefinisikan sebagai langkah atau aktivitas yang secara
umum mirip dengan teknologi pengemasan, yang dalam hal ini pengemasan zat
padat, zat cair atau gas kedalam suatu bentuk mikrokapsul yang sewaktu-waktu
dapat melepaskan zat-zat tersebut dalam kondisi tertentu (Ngakan, 1994).
Berdasarkan hasil pengamatan dan dibandingkan dengan syarat mutu
berdasarkan SNI 1992-1994, dapat dinyatakan bahwa ko-kristalisasi yang dibuat
di laboratorium sesuai dengan syarat mutu SNI karena memiliki rasa, warna, dan
juga bau yang normal.
Critical Control Point (CCP) dalam proses pembuatan kokristalisasi susu
yaitu pada proses pemasakan dan pengadukan. Dimana pemasakan lewat jenuh
harus diperhatikan suhunya, karena apabila suhu terlalu tinggi maka bahan
menjadi gosong atau mengalami browning non enzimatis sehingga suhu atau api
harus tetap terkontrol dan tidak boleh terlalu tinggi. Selain itu CCP yang lainnya
adalah pada proses pengadukan, pengadukan yang lambat dan kurang kuat akan
menyebabkan larutan susu tidak mengkristal.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2012. Pengaruh Perbandingan Sukrosa dan Sari.
http://bakulpangan.blogspot.com. Diakses : 18 April 2016.
Jackson, L and K. Lee. 1991. Mikroencapsulation and Food Industry.
Lebenson. Wissu.
Kartika, Bambang, dkk. 1988. Pedoman Uji Inderawi Bahan. Pangan.
Yogyakarta: UGM.
Ngakan Timur. 1994. Mikroenkapsulasi Flavor Jeruk Dengan Cara
Kokristalisasi. Balai Besar Industri Hasil Pertanian (BBIHP). Bogor.
Soewarno, T.S. 1985. Penilaian Organoleptik Untuk Industri Pangan Dan
Hasil. Pertanian. Jakarta: Bhatara Karya Aksara.
Sofyanti, Sofa. 2007. Mikrokristal. http://digilib.unpas.ac.id. Diakses: 18 April
2016.
LAMPIRAN TABEL SNI
Tabel 2. Tabel Syarat Mutu Kokristalisasi
LAMPIRAN PERHITUNGAN
Basis = 150 gram
Susu Murni =
47,25
100
x 150 = 71,25 gram
Sukrosa =
47,25
100
x 150 = 71,25 gram
Coklat Bubuk =
5
100
x 150 = 7,5 gram
% Produk =
𝑤𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘
𝑤𝑏𝑎𝑠𝑖𝑠
𝑥 100 =
82
150
𝑥 100 = 54,67 %

More Related Content

DOCX
Analisa kadar-air-dengan-metode-oven
DOCX
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Roti Manis dan Roti Tawar - UNPAS
PDF
Kerusakan mikrobiologis pada makanan
DOCX
Laporan Praktikum Tempe
DOCX
Laporan Praktikum Mentega Tradisional
PDF
25820 sni 3751-2009 (tepung terigu)
PPT
Pengasaman
DOCX
Laprak analisis kadar air fix
Analisa kadar-air-dengan-metode-oven
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Roti Manis dan Roti Tawar - UNPAS
Kerusakan mikrobiologis pada makanan
Laporan Praktikum Tempe
Laporan Praktikum Mentega Tradisional
25820 sni 3751-2009 (tepung terigu)
Pengasaman
Laprak analisis kadar air fix

What's hot (20)

PDF
analisis protein
DOCX
Karamelisasi gelatinisasi
DOC
179297851 laporan-praktikum-pembuatan-yoghurt-doc
PPTX
margarin dari minyak kelapa sawit
DOCX
Proses Perubahan Pada Pati (Swelling)
PPTX
perubahan fisik dan kimia pada pematangan buah
PPT
Aktivitas air
PPT
Kerusakan pada umbi
PPTX
Teknologi Fermentasi pada Yoghurt
PDF
Analisis protein
PDF
IBM1_Pengantar Minyak dan Lemak
PPT
Analisis kadar abu dan mineral
DOCX
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Es Krim - UNPAS
DOCX
Laporan Praktikum Sorbet
PPT
Pengasapan
DOC
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 Karbohidrat
DOCX
Laporan ipd susu dan hasil olahnya
PPTX
Peningkatan mutu gizi pangan
PPT
kerusakan bahan pangan oleh mikroorganisme
DOCX
Susu kedelai
analisis protein
Karamelisasi gelatinisasi
179297851 laporan-praktikum-pembuatan-yoghurt-doc
margarin dari minyak kelapa sawit
Proses Perubahan Pada Pati (Swelling)
perubahan fisik dan kimia pada pematangan buah
Aktivitas air
Kerusakan pada umbi
Teknologi Fermentasi pada Yoghurt
Analisis protein
IBM1_Pengantar Minyak dan Lemak
Analisis kadar abu dan mineral
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Es Krim - UNPAS
Laporan Praktikum Sorbet
Pengasapan
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 Karbohidrat
Laporan ipd susu dan hasil olahnya
Peningkatan mutu gizi pangan
kerusakan bahan pangan oleh mikroorganisme
Susu kedelai
Ad

Viewers also liked (20)

DOCX
Laporan Praktikum Hard Candy
DOCX
Laporan Praktikum Marshmallow
DOCX
Laporan Praktikum Bakso
DOCX
Laporan Praktikum Abon Ikan Tuna
DOCX
Laporan Praktikum Yoghurt
DOCX
Laporan Praktikum Selai
DOCX
Laporan Praktikum Penepungan
DOCX
Laporan Praktikum Ice Cream
DOCX
Laporan Praktikum Fruit Leather
DOCX
Laporan Praktikum Foaming Buah Naga
DOCX
RODENTA HAMA GUDANG
DOCX
Laporan Praktikum Minyak Kelapa Modern dan Tradisional
DOCX
Laporan Praktikum Roti Tawar dan Roti Manis
DOCX
Laporan Praktikum Kamaboko
DOCX
Laporan Praktikum Tahu
DOCX
Laporan Praktikum Sosis
DOCX
Laporan Praktikum Mie Basah
DOCX
Laporan Praktikum Cuka Apel
DOCX
Uji Phenylhidrazine
DOCX
Minuman Umbi Garut
Laporan Praktikum Hard Candy
Laporan Praktikum Marshmallow
Laporan Praktikum Bakso
Laporan Praktikum Abon Ikan Tuna
Laporan Praktikum Yoghurt
Laporan Praktikum Selai
Laporan Praktikum Penepungan
Laporan Praktikum Ice Cream
Laporan Praktikum Fruit Leather
Laporan Praktikum Foaming Buah Naga
RODENTA HAMA GUDANG
Laporan Praktikum Minyak Kelapa Modern dan Tradisional
Laporan Praktikum Roti Tawar dan Roti Manis
Laporan Praktikum Kamaboko
Laporan Praktikum Tahu
Laporan Praktikum Sosis
Laporan Praktikum Mie Basah
Laporan Praktikum Cuka Apel
Uji Phenylhidrazine
Minuman Umbi Garut
Ad

Similar to Laporan Praktikum Kokristalisasi Susu (20)

DOCX
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Ko-Kristalisasi Susu - UNPAS
DOCX
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Mentega - UNPAS
DOCX
Laporan praktikum pembuatan_yoghurt
DOCX
Laporan pht
PPTX
Susu - Ilmu Bahan Makanan
PDF
PPT PENGUJIAN SUSU UHT SECARA FISIKOKIMIA DAN MIKROBIOLOGI .pdf
DOCX
Pencoklatan
PDF
Blanching dan pasteurisasi
PPTX
Fermentasi Keju - Proses Respirasi Anaerob
DOCX
Kristalisasi gula
PPTX
9. PPT Gastronomi Molekuler.pptx
PPTX
Laporan Magang Industri Guru di PT Makassar Tene.pptx
PPTX
PRODUKSI YOGURT NABATI : DARI SUSU KEDELAI DAN SANTAN KELAPA
PPTX
Materi Kuliah Kristalisasi - Teknologi Pangan
PDF
Jurnal isolasi kasein (kelompok 1)
DOCX
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Yoghurt - UNPAS
PDF
Kadar Karbohidrat, Lemak, dan Protein pada Kecap dari Tempe
PDF
Aktifitas bakteri saccharomyces cerevisiae fermentasi roti dan bir
DOCX
Laporan susu telur
PPTX
Teknologi Fermentasi pada Yoghurt
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Ko-Kristalisasi Susu - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Mentega - UNPAS
Laporan praktikum pembuatan_yoghurt
Laporan pht
Susu - Ilmu Bahan Makanan
PPT PENGUJIAN SUSU UHT SECARA FISIKOKIMIA DAN MIKROBIOLOGI .pdf
Pencoklatan
Blanching dan pasteurisasi
Fermentasi Keju - Proses Respirasi Anaerob
Kristalisasi gula
9. PPT Gastronomi Molekuler.pptx
Laporan Magang Industri Guru di PT Makassar Tene.pptx
PRODUKSI YOGURT NABATI : DARI SUSU KEDELAI DAN SANTAN KELAPA
Materi Kuliah Kristalisasi - Teknologi Pangan
Jurnal isolasi kasein (kelompok 1)
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Yoghurt - UNPAS
Kadar Karbohidrat, Lemak, dan Protein pada Kecap dari Tempe
Aktifitas bakteri saccharomyces cerevisiae fermentasi roti dan bir
Laporan susu telur
Teknologi Fermentasi pada Yoghurt

More from Ernalia Rosita (7)

PPTX
METODE PENGUKURAN AIR
PPTX
Absorpsi Karbohidrat
DOCX
Uji Moore
DOCX
Hidrolisa Suatu Polisakarida
DOCX
Uji Spesifikasi Enzim
DOCX
Uji Konsentrasi Enzim
DOCX
Uji Xantoprotein
METODE PENGUKURAN AIR
Absorpsi Karbohidrat
Uji Moore
Hidrolisa Suatu Polisakarida
Uji Spesifikasi Enzim
Uji Konsentrasi Enzim
Uji Xantoprotein

Recently uploaded (20)

PPTX
ANALISA HARGA SATUAN DIV 7 gabungan spek.pptx
PPTX
trouble shooting plc basic sumber dari google
PDF
Biru Abstrak Lucu Presentasi Tugas Kelompok_20250506_083557_0000.pdf
PPTX
Materi ITS September 2024 - UPDT K - 12.pptx
PPT
11111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111
PDF
Jual Leica GS18 I GNSS RTK Rover with Visual Positioning
PDF
Jual Echosounder Hi-Target HD Lite Brochure EN.pdf
PDF
Kaji cepat respon bencanaKaji cepat respon bencana.pdf
PPTX
Faktor Kimia K3 pada tempat kerja asdasasda
PPTX
Spesifikasi Umum 2018 - Penjelasan Semen.pptx
PPTX
GEMPA BUMI George Van Veen - 160216495.pptx
PDF
Pengantar Konsep Desain Interior for student
PPTX
4. Penyusunan Rancangan Kontrak _edit 2024-Parwanta1.pptx
PPTX
Modul 3. Rekayasa Prompt Modul 3. Rekayasa Prompt Untuk Kreasi Konten.pptxMod...
PPTX
Resistensi Perubahan Teknik Sipil Manajemen Konstruksi
PPTX
Praktik_Pengembangan_Perangkat_Lunak_yang_Aman.pptx
PPTX
585590334-INTAKE-AND-EXHAUST-SYSTEM-Ahmad-Aditya-S-W.pptx
PDF
Pemahaman Operasional (ISO 14001_2015).
PPTX
Permasalahan dan Solusi Sambungan Mur dan Baut Heru Erwanda.pptx
PPTX
Seminar Progres Internal 1 dual fuel.pptx
ANALISA HARGA SATUAN DIV 7 gabungan spek.pptx
trouble shooting plc basic sumber dari google
Biru Abstrak Lucu Presentasi Tugas Kelompok_20250506_083557_0000.pdf
Materi ITS September 2024 - UPDT K - 12.pptx
11111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111
Jual Leica GS18 I GNSS RTK Rover with Visual Positioning
Jual Echosounder Hi-Target HD Lite Brochure EN.pdf
Kaji cepat respon bencanaKaji cepat respon bencana.pdf
Faktor Kimia K3 pada tempat kerja asdasasda
Spesifikasi Umum 2018 - Penjelasan Semen.pptx
GEMPA BUMI George Van Veen - 160216495.pptx
Pengantar Konsep Desain Interior for student
4. Penyusunan Rancangan Kontrak _edit 2024-Parwanta1.pptx
Modul 3. Rekayasa Prompt Modul 3. Rekayasa Prompt Untuk Kreasi Konten.pptxMod...
Resistensi Perubahan Teknik Sipil Manajemen Konstruksi
Praktik_Pengembangan_Perangkat_Lunak_yang_Aman.pptx
585590334-INTAKE-AND-EXHAUST-SYSTEM-Ahmad-Aditya-S-W.pptx
Pemahaman Operasional (ISO 14001_2015).
Permasalahan dan Solusi Sambungan Mur dan Baut Heru Erwanda.pptx
Seminar Progres Internal 1 dual fuel.pptx

Laporan Praktikum Kokristalisasi Susu

  • 1. RESUME PRAKTIKUM TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN SUSU KOKRISTALISASI SUSU Oleh Nama : Ernalia Rosita NRP : 133020175 Kelompok : G Meja : 3 (Tiga) Asisten : Faradilla Noor R. Tanggal Praktikum : 15 April 2016 Tanggal Pengumpulan : 20 April 2016 LABORATORIUM TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG 2016
  • 2. TUJUAN PERCOBAAN Untuk mengetahui cara pembuatan kokristalisasi susu untuk diversifikasi produk pangan olahan susu, menambah nilai ekonomis, dan untuk memperpanjang umur simpan. PRINSIP PERCOBAAN Berdasarkan peningkatan susu oleh larutan gula lewat jenuh sehingga didapat kristalisasi susu.
  • 3. DIAGRAM ALIR Susu Pencampuran I Pemasakan Penggilingan Kokristalisasi susu Sukrosa Pemasakan Pencampuran II Pengayakan Pencetakan Coklat Bubuk Gambar 1. Diagram Alir Pembuatan Kokristalisasi Susu
  • 4. HASIL PENGAMATAN Tabel 1. Hasil Pengamatan Pembuatan Kokristalisasi Susu Keterangan Hasil Pengamatan Basis 150 gram Bahan Utama Susu Murni (71,25 gram) Sukrosa (71,25 gram) Bahan Tambahan Susu bubuk (7,5 gram) Berat Produk 82 gram % Produk 54,67% Organoleptik 1. Warna 2. Rasa 3. Aroma 4. Tekstur 5. Kenampakan Coklat Manis Khas Coklat Lembut Menarik Gambar Produk (Sumber: Ernalia Rosita, Meja 3, Kelompok G, 2016)
  • 5. PEMBAHASAN Berdasarkan hasil pengamatan didapatkan hasil berat produk sebesar 82 gram dengan % produk sebesar 54,67%. Berdasarkan pengamatan sifat organoleptiknya diketahui bahwa kokristalisasi susu memiliki warna coklat, rasa manis, aroma khas coklat, tekstur lembut, dan kenampakan menarik. Fungsi perlakuan pada pembuatan kokristalisasi susu diantaranya pemcampuran pertama untuk mencampurkan sukrosa kedalam susu. Pemasakan untuk memasak larutan susu dan gula, memekatkan larutan, membuat larutan gula lewat jenuh, dan untuk memudahkan pelarutan bahan-bahan tersebut. Pencampuran kedua untuk mencampurkan coklat bubuk kedalam larutan gula dan susu yang telah berkurang kadar airnya. Pemasakan kedua dilakukan untuk memasak bahan-bahan dan mempermudah pencampuran semua bahan. Penggilingan berfungsi untuk menghaluskan bahan sehingga menjadi bentuk yang lebih kecil. Pengayakan berfungsi untuk memisahkan antara kokristal yang telah halus dan yang masih kasar. Dan pencetakan berfungsi untuk mencetak serbuk kokristal yang telah halus. Fungsi bahan yang digunakan dalam pembuatan kokristalisasi susu diantaranya adalah susu sebagai bahan utama pembuatan kokristalisasi. Sukrosa berfungsi sebagai bahan pemanis, bahan penyalut, memberikan rasa berisi karena dapat meningkatkan kekentalan, dapat membantu transfer panas selama proses, mengisi ruang kosong antara bahan yang satu dengan yang lain, dan dapat memberikan perbaikan aroma bagi bahan yang diawetkan, penyebab terjadinya
  • 6. kristalisasi, dan untuk menyelimuti susu. Coklat bubuk berfungsi untuk menambah cita rasa dan memberikan rasa coklat pada kokristalisasi susu. Perubahan fisik yang terjadi pada pembuatan kokristalisasi susu diantaranya adalah terjadinya perubahan sukrosa yang asalnya berbentuk butiran setelah dilakukan pemanasan dan pelarutan dengan air susu maka akan melarut dan berubah menjadi bentuk larutan. Larutan gula dan susu yang telah tercampur kemudian dilakukan pemanasan lanjutan sehingga viskositasnya akan meningkat. Kemudian dengan penambahan coklat bubuk, dan dengan pengadukan juga pemanasan maka akan terjadi perubahan dari asalnya berbentuk larutan menjadi berbentuk kristal kembali. Campuran gula, susu, dan coklat bubuk yang sudah tercampur rata tersebut kemudian dilakukan penggilingan dan pengayakan sehingga terbentuk serbuk kokristalisasi susu. Serbuk tersebut kemudian dicetak sehingga berbentuk padat. Perubahan kimia yang terjadi adalah terjadinya perubahan kejenuhan larutan sukrosa yang asalnya tidak jenuh lewat jenuh. Larutan sukrosa lewat jenuh yang diproses melalui pengkonsentrasian, ditambahkan material aroma dengan proses pengadukan yang akhirnya menyebabkan campuran sukrosa dan bahan inti mengalami kristalisasi. Proses kristalisasi pada sukrosa dimulai pada saat terjadi keseimbangan antara kristal dari zat terlarut murni dan sisi cairan induk dimana kesetimbangannya dipengaruhi oleh kelarutan dan temperatur. Tenaga pendorong terjadinya pertumbuhan kristal adalah konsentrasi lewat jenuh larut di atas tingkat keseimbangan dan dipertahankan pertumbuhannya sehingga terjadi alih massa di
  • 7. dalam larutan tersebut. Pada kondisi ini pemanasan diperlukan untuk menghasilkan kisi kristal lebih lanjut (Anonim, 2012). Perubahan biologi yang terjadi yaitu dengan adanya pemanasan maka mikroorganisme patogen dan sebagian mikroorganisme perusak akan terbunuh sehingga didapatkan produk yang memiliki umur simpan yang panjang. Mekanisme pembentukan kristal gula menurut Miers-Ostwald terbagi atas dua daerah, yaitu daerah metastabil dan daerah labil. Pada daerah metastabil, larutan gula tidak bisa mengkristal secara spontan, tetapi dapat dengan cara: (1) dilakukan pengadukan, (2) menggunakan teknik mekanik, (3) dengan menambah kristal gula. Pada daerah labil, tanpa bantuan apapun larutan gula akan mengkristal secara spontan (Sofyanti, 2007). Kokristalisasi terjadi pada keadaan larutan sukrosa yang lewat jenuh. Proses kristalisasi pada sukrosa dimulai pada saat terjadi keseimbangan antara kristal dari zat terlarut murni dan sisi cairan induk dimana kesetimbangannya dipengaruhi oleh kelarutan dan temperatur. Tenaga pendorong terjadinya pertumbuhan kristal adalah konsentrasi lewat jenuh larut di atas tingkat keseimbangan dan dipertahankan pertumbuhannya sehingga terjadi alih massa di dalam larutan tersebut. Pada kondisi ini pemanasan diperlukan untuk menghasilkan kisi kristal lebih lanjut (Anonim, 2012). Kokristalisasi susu yang baik dapat dilihan dari warna, kelarutan, dan aromanya. Warna kokristalisasi susu dengan penambahan coklat bubuk yang baik adalah berwarna coklat dan tidak terjadi kerusakan akibat pemanasan seperti gosong, dll. Kelarutan dapat menjadi parameter korkristalisasi susu. Kokristalisasi
  • 8. susu yang baik adalah kokristalisasi yang mudah larut. Selanjutnya adalah aroma, aroma pada suatu produk merupakan parameter penilaian penting dalam industri pangan. Flavour/ aroma yang dimiliki suatu produk secara relatif langsung dapat mencerminkan disukai atau tidak disukainya produk yang dihasilkan. Parameter ini pada dasarnya merupakan interaksi lanjut senyawa-senyawa kimia yang dimiliki suatu produk (Soewarno, 1985). Aroma dari suatu produk makanan dan minuman mempunyai peranan penting. Karena apabila makanan atau minuman tersebut mempunyai flavour atau aroma yang khas maka produk tersebut dapat dikatakan baik. Aroma biasanya timbul dari zat-zat penghasil aroma yang dapat menguap seperti senyawa-senyawa volatil, juga senyawa-senyawa yang sedikit larut dalam air dan sedikit larut dalam lemak (Kartika dkk., 1988). Penambahan flavour yang akan digunakan dalam pembuatan kokristalisasi susu yaitu bubuk cokelat (cocoa powder) (Sofyanti, 2007). Ko-kristalisasi merupakan suatu teknik untuk memasukkan komponen atau senyawa ke dalam dan diantara kristal sukrosa (Jackson and Lee, 1991). Pada teknik kokristalisasi, proses kokristalisasi dapat dicapai karena kristalisasi spontan dari sukrosa yang menghasilkan bentuk yang mengelompok dengan jarak ukuran 3-30 mikrometer (Sofyanti, 2007). Ko-kristalisasi merupakan salah satu teknik dalam proses mikroenkapsulisasi, sehingga ko-kristalisasi yang terbentuk tidak terlepas dari konsep mikroenkapsulisasi. Mikroenkapsulisasi dapat didefinisikan sebagai langkah atau aktifitas yang secara umum mirip dengan teknologi pengemasan
  • 9. yang dalam hal ini pengemasan suatu zat padat, cair atau gas ke dalam suatu bentuk mikrokapsul yang sewaktu-waktu dapat melepaskan zat tersebut dalam kondisi tertentu (Sofyanti, 2007). Mikrokristal didefinisikan sebagai langkah atau aktivitas yang secara umum mirip dengan teknologi pengemasan, yang dalam hal ini pengemasan zat padat, zat cair atau gas kedalam suatu bentuk mikrokapsul yang sewaktu-waktu dapat melepaskan zat-zat tersebut dalam kondisi tertentu (Ngakan, 1994). Berdasarkan hasil pengamatan dan dibandingkan dengan syarat mutu berdasarkan SNI 1992-1994, dapat dinyatakan bahwa ko-kristalisasi yang dibuat di laboratorium sesuai dengan syarat mutu SNI karena memiliki rasa, warna, dan juga bau yang normal. Critical Control Point (CCP) dalam proses pembuatan kokristalisasi susu yaitu pada proses pemasakan dan pengadukan. Dimana pemasakan lewat jenuh harus diperhatikan suhunya, karena apabila suhu terlalu tinggi maka bahan menjadi gosong atau mengalami browning non enzimatis sehingga suhu atau api harus tetap terkontrol dan tidak boleh terlalu tinggi. Selain itu CCP yang lainnya adalah pada proses pengadukan, pengadukan yang lambat dan kurang kuat akan menyebabkan larutan susu tidak mengkristal.
  • 10. DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2012. Pengaruh Perbandingan Sukrosa dan Sari. http://bakulpangan.blogspot.com. Diakses : 18 April 2016. Jackson, L and K. Lee. 1991. Mikroencapsulation and Food Industry. Lebenson. Wissu. Kartika, Bambang, dkk. 1988. Pedoman Uji Inderawi Bahan. Pangan. Yogyakarta: UGM. Ngakan Timur. 1994. Mikroenkapsulasi Flavor Jeruk Dengan Cara Kokristalisasi. Balai Besar Industri Hasil Pertanian (BBIHP). Bogor. Soewarno, T.S. 1985. Penilaian Organoleptik Untuk Industri Pangan Dan Hasil. Pertanian. Jakarta: Bhatara Karya Aksara. Sofyanti, Sofa. 2007. Mikrokristal. http://digilib.unpas.ac.id. Diakses: 18 April 2016.
  • 11. LAMPIRAN TABEL SNI Tabel 2. Tabel Syarat Mutu Kokristalisasi
  • 12. LAMPIRAN PERHITUNGAN Basis = 150 gram Susu Murni = 47,25 100 x 150 = 71,25 gram Sukrosa = 47,25 100 x 150 = 71,25 gram Coklat Bubuk = 5 100 x 150 = 7,5 gram % Produk = 𝑤𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘 𝑤𝑏𝑎𝑠𝑖𝑠 𝑥 100 = 82 150 𝑥 100 = 54,67 %