SlideShare a Scribd company logo
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Viskositas merupakan pengukuran fluida yang diubah dengan tekanan
maupun tegangan. Besarnya viskositas dinyatakan dengan suatu bilangan
yang menentukan kekentalan suatu zat cair. Hukum viskositas Newton
menyatakan bahwa untuk laju perubahan bentuk sudut fluida yang tertentu
maka tegangan geser berbanding lurus dengan viskositas. Usaha untuk
mendayung perahu melalui air yang tenang menggunakan viskositas. Efek
viskositas merupakan hasil yang penting dalam pipa aliran darah. Pelumasan
bagian dalam mesin fluida viskos cenderung melekat pada permukaan zat
yang bersentuhan dengannya. Diantara salah satu sifat zat cair adalah kental
(viskos) dimana zat cair memiliki kekentalan yang berbeda-beda materinya,
misalnya kekentalan minyak goreng dengan kekentalan oli. Dengan sifat ini
zat cair banyak digunakan dalam dunia otomotif yaitu sebagai pelumas
mesin. Alat untuk mengukur viskositas terbagi dalam dua jenis yaitu ada jenis
digital dimana nama alatnya adalah viskometer dan jenis manual yaitu
menggunakan tabung dan bola besi pejal. Metode manual ini merupakan
metode awal yang digunakan untuk mengukur viskositas suatu cairan
sebelum adanya viskometer.
B. Tujuan percobaan
1. Menentukan viskositas dari zat cair
2. Mengenal beberapa metode pengukuran viskositas dan alat yang
digunakan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Dasar Teori
Viskositas atau kekentalan didefinisikan sebagai gesekan internal atau
gesekan fluida terhadap wadah dimana fluida yang berdekatan ketika
bergerak melintasi satu sama lain. Viskositas menjelaskan ketahanan internal
fluida untuk mengalir sebagai pengukuran dari pergeseran fluida. Viskositas
fluida dapat di tentukan secara kuantitatif dengan besaran yang disebut
koefisien viskositas ɳ. Satuan SI untuk koefisien viskositas adalah Ns/m atau
pascal sekon(Pa s). Hubungan fluida dan viskositas adalah dalam fluida yang
terdapat aktivitas molekuler antara bagian-bagian lapisannya. Salah satu
akibat dari adanya aktivitas ini adalah timbulnya gesekan internal antara
bagian-bagian tersebut, yang dapat digambarkan sebagai gaya luncur
diantara lapisan-lapisan fluida tadi. Hal ini dapat dilihat dari perbedaan
kecepatan bergerak lapisan-lapisan fluida tersebut. Bila pengamatan
dilakukan, aliran fluida makin mengecil di tempat yang jarak terhadap
dinding pipa yang semakin kecil, dan praktis tidak bergerak pada tempat di
dinding pipa. Sedangkan kecepatan terbesar terdapat ditengah-tengah pipa
aliran (Siregar,2010)
Aliran cairan dapat dikelompokkan ke dalam dua tipe. yang pertama adalah
aliran ‘ laminar ‘ atau aliran kental, yang secara umum yang gambarkan laju
aliran kecil melalui sebuah pipa dengan garis tengah kecil. Aliran yang lain
adalah ‘ turbulen ‘ yang menggambarkan laju liran yang besar melalui pipa
dengan diameter yang lebih besar ( Dogra,2009:209). Koefisien viskositas
secara umum di ukur dengan dua metode : 1. Viskometer Oswald: waktu yang
dibutuhkan untuk mengalirnya sejumlah tertentu cairan dicatat . 2. Metode
bola jatuh : metode bola jatuh menyangkut gaya gravitasi yang seimbang
dengan gerekan aliran pekat, (Dogra,2009:211).
Konsep tekanan terutama berguna dalam membahas fluida. Dari fakta
experimental ternyata fluida memberikan tekanan kesemua arah.disetiap
titik pada fluida yang diam , besarnya tekana dari semua arah sama. Sifat
lainnya penting dari fluida yang berada dalam keadaan diam adalah bahwa
gaya yang disebabkan oleh tekanan fluida yang selalu bekerja tegak lurus
terhadap permukaan yang bersentuhan dengannya. (Giancoli,1999:326)
Cara menggunakan viskositas suatu zat menggunakan alat yang
dinamakan viscometer. Ada bebebrapa tipe viscometer yang biasa digunakan
antara lain: Viskometer kapiler/ Ostwald viskositas dari cairan yang di
tentukan dengan mengukur waktu yang dibutuhkan bagi cairan untuk lewat
antara dua tanda saat mengalir karena gravitasi melalui metode Ostwald.
Waktu alir dari cairan yang di uji dibandingkan dengan waktu yang
dibutuhkan bagi suatu zat yang viskositasnya sudah diketahui (biasanya air)
untuk lewat 2 tanda tersebut. Pada alat lain yang digunakan untuk
mengetahui viskositas suatu zat cair diantaranya adalah: Viskometer Cup dan
bop,Viskometer Hoppler dan Viskometer Cone dan Plane.(Burhanudin
Milama,2013)
BAB III
METODOLOGI
A. ALAT DAN BAHAN
1. Alat
a. Visikometer Oswald
b. Gelas ukur
c. Kompor Listrik
d. Stop wach
e. Pipet ukur
f. Statif dan klem
2. Bahan
a. Air
b. Aquades
c. Aseton
3. Cara kerja
a. Siapkan alat dan bahan
b. Kemudian ikuti Langkah Langkah di bawah ini
C. Uraian bahan
1. Aqudes ( Farmakope Indonesia edisi III, 96)
Nama resmi : Aqua Destilata
Nama lain : Aquadest, air suling
RM : H2O
Bobot jenis : 0,997 g/ml (250C)
Pemerian : Cairan jernih; tidak berwarna; tidak berbau;
tidakmempunyai
rasa
Penyimpanan : Dalam wadah terutup baik
Kegunaan : Sebagai larutan uji, sebagai pelarut
2. Alkohol (FI III, 1979)
Nama resmi : AethanolumSinonim : Alkohol, etanol, ethyl alkohol
Rumus molekul : C2H6O
Berat molekul : 46,07
Bobot Jenis : 0,8119
Pemerian : Cairan tidak berwarna, jernih, mudah menguap dan
mudah
bergerak; bau khas rasa panas, mudah terbakar dan memberikan
nyala biruyang
tidak berasap.
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air, dalam kloroform P dan
dalam
eter P
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, terhindar daricahaya,
ditempat
sejuk jauh dari nyala api.
Kegunaan : Sebagai zat tambahan, juga dapat membunuh kuman.
3. Aseton (DITJEN POM. 1979. Hal : 655)
Nama resmi : ACETUM
RM/BM : (CH3)2CO/58,00
Pemerian : Cairan Jernih tidak berwarna, mudah menguap, bau
khas, mudah terbakar
Kelarutan : Dapat bercampur demean air, etanol 95%, ester,
kloroform membentuk larutan jenuh
Titik didih : Antar 55.5 % Dan 57 %
Kegunaan : Sebagai sampel
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Perhitungan
Table percobaan
Sampel Massa Densitas Waktu Viskositas
Air 46,750 0,998 3,31 0,873
Alcohol 41.256 0,884 1,3 0,3026cp
Aseton 52,959 1,1305 5,0167 1,499 cp
Rumus
Bobot pikno sampel – bobot pikno kosong
Massa air = 73,114 – 26,364 = 46,750
Alkohol = 67,486 – 26,230 = 41,256
Aseton = 78,971 - 26,0192 = 52,959
 Sampel Alkohol
Density alkohol : 41,256 x 0,998 = 0,884
46,750
Visikositas alkohol : 0.884 x 1,3 : 1,1492 x 0,879
0,998 x 3,31 3,3038
= 0,0326 cp
 Sampel Aseton
Density aseton : 52,959 x 0,998 = 1,1305
46,750
Visikotas aseton : 1,1305 x 5,0167 : 5,671 x 0,873 = 1,499
0,998 x 3,31 3,303
B. Pembahasan
iskositas merupakan ukuran kekentalan fluida yang menyatakan
besar kecilnya gesekan didalam fluida. Semakin besar viskositas
suatu fluida maka makin sulit suatu fluida mengalir dan makin
sulit suatu benda begerak didalam fluida tersebut. Viskositas
dalam zat cair, yang berperan adalah gaya kohesi antar partikel
zat cair. Oleh karena itu, semakin besar viskositas zat cair maka
semakin susah benda padat bergerak di dalam zat cair tersebut.
Akibat adanya kekentalan zat cair di dalam pipa maka besarnya
kecapatan gerakpartikel pada penampang melintang tersebut
tidak sama, hal ini disebabkan adanya gesekan antar molekul
pada cairan kental. Besaran viskositas berbanding terbalik
dengan perubahan temperatur karena kenaikan temperatur
akan melemahkan ikatan antar molekul suatu jenis cairan
sehingga akan menurunkan nilai viskositasnya. Penentuan
viskositas larutan dilakukan dengan menggunakan viskometer
Ostwald dan juga menggunakan piknometer. Percobaan ini
menggunakan viskometer Ostwald, yang mana pada metode ini
dilakukan dengan mengukur waktu alir yang dibutuhkan oleh
suatu cairan (fluida) pada konsentrasi tertentu untuk mengalir
antara dua tanda pada pipa viskometer. Keunggulan dari metode
ini adalah lebih cepat, lebih mudah, alatnya murah serta
perhitungannya lebih sederhana. Prinsip dari penentuan
viskositas dengan metode viskometer Ostwald ini dilakukan
dengan memasukkan cairan (gliserin) ke dalam alat viskometer
melalui pipa A kemudian dengan cara menghisap cairan dibawa
ke B sampai garis atas. Selanjutnya cairan dibiarkan mengalir
bebas dan waktu yang diperlukan untuk mengalir dari garis atas
ke bawah diukur. Masing-masing perlakuan
di ulangi tiga kali, hal ini dilakukan karena untuk mendapatkan
nilai yang mendekati benar sebab alat yang digunakan tidak
dapat menentukan hasilnya secara pasti. Dari ketiga hasil
tersebut kemudian dirata-ratakan. Pada percobaan ini pertama-
tama, diletakkan viskometer pada posisi vertikal. Dipipet
sejumlah tertentu (15ml) cairan (akuades, alkohol dan aseton).
Lalu di masukkan larutan ke dalam reservoir A sehingga jika
cairan ini dibawa ke reservoir B dan permukaannya melewati
garis m, reservior A kira-kira masih terisi setengahnya. Jangan
sampai terisi terlalu penuh karena cairan dapat tumpah ketika
di hisap. Dengan dihisap, cairan B dibawa sampai sedikit diatas
garis m, kemudian dibiarkan cairan mengalir secara bebas.
Dicatat waktu yang diperlukan untuk mengalirkan dari m ke n.
Setiap variasi suhu, dilakukan tiga kali pengaliran air secara
bebas, jadi waktu yangdiperoleh ada tiga untuk lebih menambah
keakuratan.Setelah didapat waktunya, dapat ditentukan massa
cairan pada suhu yang bersangkutan dengan piknometer.
Dilakukan semua pengerjaan untuk cairan pembanding
(akuades). Larutan sampel yang digunakan adalah alkohol dan
aseton, , penggunaan kedua larutan tersebut karena memiliki
viskositas (kekentalan) yag tidak jauh berbeda. Dalam
percobaan digunakan viskometer yang sama. Harus
menggunakan piknometer dan viskometer yang sama karena
setiap alat itu berbeda-beda massanya
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada Praktikum kali ini dapat disimpulkan bahwa
kecepatan terminal berbanding terbalik dengan viskositas
karena semakin besar viskositas maka semakin kecil nilai
kecepatan terminal.
Massa jenis benda dan kecepatan terminal memiliki
hubungan yang sebanding, semakin besar nilai massa jenis
suatu benda maka semakin besar nilai kecepatan terminal
B. Saran
Saran untuk praktikum Viskositas Zat Cair yaitu sebelum
dilaksanakan praktikum sebaiknya praktikum sebaiknya
praktikan mempelajari materi tentang viskositas zat cair.
Selanjutnya, dalam melakukan perhitungan haruslah teliti dan
sesuai dengan rumus. Kemudian penulisan laporan harus
sistematis dan sesuai dengan ketentuan dari dosen.
DAFTAR PUSTAKA
Dogra S Dogra.2009. Kimia Fisik dan Soal-soal. Universitas Indonesia press.
Giancoli,1999. Fisika Edisi kelima Jilid 1. Jakarta: Erlangga. Kallam T.T.
Siregar,dkk. Viskosimeter Digital Menggunakan Water Flow Sensor G1/2
Berbasis Mikrokontroller
8535.http://jurnal.usu.ac.id/index.php/sfisika/article/download/4754/217
1 (diakses pada tanggal 22 april 2014 pukul 16.45 WIB) Milama Burhanudin.
2013. Panduan Praktikum Kimia Fisika 2. Jakarta : P.IPA FITK PRESS Rizky
Hardiyatul Maulida. 2010. Analisis Karakteristik Pengaruh Suh dan
Kontaminan terhadap Viskositas Oli Menggunakan Rotary Viscometer.
http://ejournal.uinmalang.ac.id/index.php/NEUTRINO/article/download/16
24/pdf (diakses pada tanggal 22 april 2014 pukul 16.20 WIB

More Related Content

DOC
laporan praktikum viskositas
DOC
laporan praktikum
DOCX
Visko adit
DOCX
kekentalan zat cair
DOCX
Viskositas
PDF
RHEOLOGI.pdf
DOCX
Laporan viscometer
DOCX
Bab 1 viskositas
laporan praktikum viskositas
laporan praktikum
Visko adit
kekentalan zat cair
Viskositas
RHEOLOGI.pdf
Laporan viscometer
Bab 1 viskositas

Similar to laprak farmasi fisika mata kuliah farmasi fisika (20)

DOCX
Laporan praktikum mekanika fluida ( hydraulic bench ) itb modul 1
DOCX
praktikum fisika dasar 1 viskositas zat alir
PPTX
Viskositas, hukum stokes, hukum bernouli
PPTX
DOCX
Laporan mingguan Sifat Fisik Zat devi
PPTX
Aliran fluida lengkap
PDF
Viskositas.pdf
PPT
Viskositas Farmasi Fisika 2020
DOCX
Viskositas 1
PPTX
Viskositas sediaan obat yang di gunakan untuk mengukur kekentalan sediaan
DOCX
PPTX
Mekanika Fluida Fluida Statis dan Fluida DInamis
DOCX
Bab ii perc viskositas
PPTX
viskositas
PPTX
Farmasi fisik Viskositas dan Rheologi.pptx
PDF
Abstrak Telah dilakukan eksperiman mengenai “Tekanan Hidrostatik” yang ...
DOC
ITP UNS SEMESTER 1 Praktikum fisika Dinamika fluida
PPTX
VISKOMETER.pptx
DOCX
Laporan farmasi fisika kerapatan bobot jenis zat cair
DOCX
Laporan farmasi fisika rheologi
Laporan praktikum mekanika fluida ( hydraulic bench ) itb modul 1
praktikum fisika dasar 1 viskositas zat alir
Viskositas, hukum stokes, hukum bernouli
Laporan mingguan Sifat Fisik Zat devi
Aliran fluida lengkap
Viskositas.pdf
Viskositas Farmasi Fisika 2020
Viskositas 1
Viskositas sediaan obat yang di gunakan untuk mengukur kekentalan sediaan
Mekanika Fluida Fluida Statis dan Fluida DInamis
Bab ii perc viskositas
viskositas
Farmasi fisik Viskositas dan Rheologi.pptx
Abstrak Telah dilakukan eksperiman mengenai “Tekanan Hidrostatik” yang ...
ITP UNS SEMESTER 1 Praktikum fisika Dinamika fluida
VISKOMETER.pptx
Laporan farmasi fisika kerapatan bobot jenis zat cair
Laporan farmasi fisika rheologi
Ad

Recently uploaded (20)

PPTX
Konsep & Strategi Penyusunan HPS (Perpres No. 16/2018 jo. No.12/2021 & No. 4...
DOCX
Modul Ajar Deep Learning Senbud Seni Rupa Kelas 12 SMA Terbaru 2025
PDF
0 IN1.3.3. Kegiatan Pelatihan Luring 2.pdf
DOCX
Modul Ajar Deep Learning Prakarya Budidaya Kelas 8 SMP Terbaru 2025
PDF
Dampak Sektoral Perjanjian Perdagangan Timbal Balik Amerika Serikat–Indonesia
DOCX
Modul Ajar KIK XI kewirausahaan 1 2025.docx
DOCX
788647528-JURNAL-PEMBELAJARAN-INFORMATIKA MODUL 2.docx
PDF
peta konsep koding dan kecerdasan artifi
DOCX
Modul Ajar Deep Learning Informatika Kelas 9 SMP Terbaru 2025
DOCX
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam Prakarya budidaya Kelas 8 Terbaru 2025
DOCX
LK Modul 3 - Menentukan Pengalaman Belajar.docx
DOCX
JURNAL PEMBELAJARAN MODUL 2 AKSI NYATA PERAN GURU SEBAGAI GURU TELADAN.docx
DOCX
Modul Ajar Deep Learning Prakarya Rekayasa Kelas 8 SMP Terbaru 2025
DOCX
Modul Ajar Deep Learning Sejarah Indonesia Kelas 12 SMA Terbaru 2025
PPTX
PELAKSANAAN (di Htl_GFeruci, 28 Jul'25) + Link2 MATERI Training_LEADERSHIP & ...
DOCX
Modul Ajar Deep Learning Prakarya Kerajinan Kelas 8 SMP Terbaru 2025
DOCX
Modul Ajar Deep Learning Bahasa Inggris Kelas 11 SMA Terbaru 2025
PPTX
KODING DAN KECERDASAN ARTIFISIAL - ABDUL HAKIM.pptx
DOCX
Modul Ajar Deep Learning Senbud Kelas 12 SMA Terbaru 2025
DOCX
Modul Ajar Deep Learning Senbud Seni Tari Kelas 12 SMA Terbaru 2025
Konsep & Strategi Penyusunan HPS (Perpres No. 16/2018 jo. No.12/2021 & No. 4...
Modul Ajar Deep Learning Senbud Seni Rupa Kelas 12 SMA Terbaru 2025
0 IN1.3.3. Kegiatan Pelatihan Luring 2.pdf
Modul Ajar Deep Learning Prakarya Budidaya Kelas 8 SMP Terbaru 2025
Dampak Sektoral Perjanjian Perdagangan Timbal Balik Amerika Serikat–Indonesia
Modul Ajar KIK XI kewirausahaan 1 2025.docx
788647528-JURNAL-PEMBELAJARAN-INFORMATIKA MODUL 2.docx
peta konsep koding dan kecerdasan artifi
Modul Ajar Deep Learning Informatika Kelas 9 SMP Terbaru 2025
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam Prakarya budidaya Kelas 8 Terbaru 2025
LK Modul 3 - Menentukan Pengalaman Belajar.docx
JURNAL PEMBELAJARAN MODUL 2 AKSI NYATA PERAN GURU SEBAGAI GURU TELADAN.docx
Modul Ajar Deep Learning Prakarya Rekayasa Kelas 8 SMP Terbaru 2025
Modul Ajar Deep Learning Sejarah Indonesia Kelas 12 SMA Terbaru 2025
PELAKSANAAN (di Htl_GFeruci, 28 Jul'25) + Link2 MATERI Training_LEADERSHIP & ...
Modul Ajar Deep Learning Prakarya Kerajinan Kelas 8 SMP Terbaru 2025
Modul Ajar Deep Learning Bahasa Inggris Kelas 11 SMA Terbaru 2025
KODING DAN KECERDASAN ARTIFISIAL - ABDUL HAKIM.pptx
Modul Ajar Deep Learning Senbud Kelas 12 SMA Terbaru 2025
Modul Ajar Deep Learning Senbud Seni Tari Kelas 12 SMA Terbaru 2025
Ad

laprak farmasi fisika mata kuliah farmasi fisika

  • 1. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Viskositas merupakan pengukuran fluida yang diubah dengan tekanan maupun tegangan. Besarnya viskositas dinyatakan dengan suatu bilangan yang menentukan kekentalan suatu zat cair. Hukum viskositas Newton menyatakan bahwa untuk laju perubahan bentuk sudut fluida yang tertentu maka tegangan geser berbanding lurus dengan viskositas. Usaha untuk mendayung perahu melalui air yang tenang menggunakan viskositas. Efek viskositas merupakan hasil yang penting dalam pipa aliran darah. Pelumasan bagian dalam mesin fluida viskos cenderung melekat pada permukaan zat yang bersentuhan dengannya. Diantara salah satu sifat zat cair adalah kental (viskos) dimana zat cair memiliki kekentalan yang berbeda-beda materinya, misalnya kekentalan minyak goreng dengan kekentalan oli. Dengan sifat ini zat cair banyak digunakan dalam dunia otomotif yaitu sebagai pelumas mesin. Alat untuk mengukur viskositas terbagi dalam dua jenis yaitu ada jenis digital dimana nama alatnya adalah viskometer dan jenis manual yaitu menggunakan tabung dan bola besi pejal. Metode manual ini merupakan metode awal yang digunakan untuk mengukur viskositas suatu cairan sebelum adanya viskometer. B. Tujuan percobaan 1. Menentukan viskositas dari zat cair 2. Mengenal beberapa metode pengukuran viskositas dan alat yang digunakan
  • 2. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Dasar Teori Viskositas atau kekentalan didefinisikan sebagai gesekan internal atau gesekan fluida terhadap wadah dimana fluida yang berdekatan ketika bergerak melintasi satu sama lain. Viskositas menjelaskan ketahanan internal fluida untuk mengalir sebagai pengukuran dari pergeseran fluida. Viskositas fluida dapat di tentukan secara kuantitatif dengan besaran yang disebut koefisien viskositas ɳ. Satuan SI untuk koefisien viskositas adalah Ns/m atau pascal sekon(Pa s). Hubungan fluida dan viskositas adalah dalam fluida yang terdapat aktivitas molekuler antara bagian-bagian lapisannya. Salah satu akibat dari adanya aktivitas ini adalah timbulnya gesekan internal antara bagian-bagian tersebut, yang dapat digambarkan sebagai gaya luncur diantara lapisan-lapisan fluida tadi. Hal ini dapat dilihat dari perbedaan kecepatan bergerak lapisan-lapisan fluida tersebut. Bila pengamatan dilakukan, aliran fluida makin mengecil di tempat yang jarak terhadap dinding pipa yang semakin kecil, dan praktis tidak bergerak pada tempat di dinding pipa. Sedangkan kecepatan terbesar terdapat ditengah-tengah pipa aliran (Siregar,2010) Aliran cairan dapat dikelompokkan ke dalam dua tipe. yang pertama adalah aliran ‘ laminar ‘ atau aliran kental, yang secara umum yang gambarkan laju aliran kecil melalui sebuah pipa dengan garis tengah kecil. Aliran yang lain adalah ‘ turbulen ‘ yang menggambarkan laju liran yang besar melalui pipa dengan diameter yang lebih besar ( Dogra,2009:209). Koefisien viskositas secara umum di ukur dengan dua metode : 1. Viskometer Oswald: waktu yang dibutuhkan untuk mengalirnya sejumlah tertentu cairan dicatat . 2. Metode bola jatuh : metode bola jatuh menyangkut gaya gravitasi yang seimbang dengan gerekan aliran pekat, (Dogra,2009:211).
  • 3. Konsep tekanan terutama berguna dalam membahas fluida. Dari fakta experimental ternyata fluida memberikan tekanan kesemua arah.disetiap titik pada fluida yang diam , besarnya tekana dari semua arah sama. Sifat lainnya penting dari fluida yang berada dalam keadaan diam adalah bahwa gaya yang disebabkan oleh tekanan fluida yang selalu bekerja tegak lurus terhadap permukaan yang bersentuhan dengannya. (Giancoli,1999:326) Cara menggunakan viskositas suatu zat menggunakan alat yang dinamakan viscometer. Ada bebebrapa tipe viscometer yang biasa digunakan antara lain: Viskometer kapiler/ Ostwald viskositas dari cairan yang di tentukan dengan mengukur waktu yang dibutuhkan bagi cairan untuk lewat antara dua tanda saat mengalir karena gravitasi melalui metode Ostwald. Waktu alir dari cairan yang di uji dibandingkan dengan waktu yang dibutuhkan bagi suatu zat yang viskositasnya sudah diketahui (biasanya air) untuk lewat 2 tanda tersebut. Pada alat lain yang digunakan untuk mengetahui viskositas suatu zat cair diantaranya adalah: Viskometer Cup dan bop,Viskometer Hoppler dan Viskometer Cone dan Plane.(Burhanudin Milama,2013)
  • 4. BAB III METODOLOGI A. ALAT DAN BAHAN 1. Alat a. Visikometer Oswald b. Gelas ukur c. Kompor Listrik d. Stop wach e. Pipet ukur f. Statif dan klem 2. Bahan a. Air b. Aquades c. Aseton 3. Cara kerja a. Siapkan alat dan bahan b. Kemudian ikuti Langkah Langkah di bawah ini
  • 5. C. Uraian bahan 1. Aqudes ( Farmakope Indonesia edisi III, 96) Nama resmi : Aqua Destilata
  • 6. Nama lain : Aquadest, air suling RM : H2O Bobot jenis : 0,997 g/ml (250C) Pemerian : Cairan jernih; tidak berwarna; tidak berbau; tidakmempunyai rasa Penyimpanan : Dalam wadah terutup baik Kegunaan : Sebagai larutan uji, sebagai pelarut 2. Alkohol (FI III, 1979) Nama resmi : AethanolumSinonim : Alkohol, etanol, ethyl alkohol Rumus molekul : C2H6O Berat molekul : 46,07 Bobot Jenis : 0,8119 Pemerian : Cairan tidak berwarna, jernih, mudah menguap dan mudah bergerak; bau khas rasa panas, mudah terbakar dan memberikan nyala biruyang tidak berasap. Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air, dalam kloroform P dan dalam eter P Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, terhindar daricahaya, ditempat sejuk jauh dari nyala api. Kegunaan : Sebagai zat tambahan, juga dapat membunuh kuman. 3. Aseton (DITJEN POM. 1979. Hal : 655) Nama resmi : ACETUM RM/BM : (CH3)2CO/58,00 Pemerian : Cairan Jernih tidak berwarna, mudah menguap, bau khas, mudah terbakar Kelarutan : Dapat bercampur demean air, etanol 95%, ester, kloroform membentuk larutan jenuh
  • 7. Titik didih : Antar 55.5 % Dan 57 % Kegunaan : Sebagai sampel
  • 8. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Perhitungan Table percobaan Sampel Massa Densitas Waktu Viskositas Air 46,750 0,998 3,31 0,873 Alcohol 41.256 0,884 1,3 0,3026cp Aseton 52,959 1,1305 5,0167 1,499 cp Rumus Bobot pikno sampel – bobot pikno kosong Massa air = 73,114 – 26,364 = 46,750 Alkohol = 67,486 – 26,230 = 41,256 Aseton = 78,971 - 26,0192 = 52,959  Sampel Alkohol Density alkohol : 41,256 x 0,998 = 0,884 46,750 Visikositas alkohol : 0.884 x 1,3 : 1,1492 x 0,879 0,998 x 3,31 3,3038 = 0,0326 cp  Sampel Aseton Density aseton : 52,959 x 0,998 = 1,1305 46,750 Visikotas aseton : 1,1305 x 5,0167 : 5,671 x 0,873 = 1,499 0,998 x 3,31 3,303 B. Pembahasan
  • 9. iskositas merupakan ukuran kekentalan fluida yang menyatakan besar kecilnya gesekan didalam fluida. Semakin besar viskositas suatu fluida maka makin sulit suatu fluida mengalir dan makin sulit suatu benda begerak didalam fluida tersebut. Viskositas dalam zat cair, yang berperan adalah gaya kohesi antar partikel zat cair. Oleh karena itu, semakin besar viskositas zat cair maka semakin susah benda padat bergerak di dalam zat cair tersebut. Akibat adanya kekentalan zat cair di dalam pipa maka besarnya kecapatan gerakpartikel pada penampang melintang tersebut tidak sama, hal ini disebabkan adanya gesekan antar molekul pada cairan kental. Besaran viskositas berbanding terbalik dengan perubahan temperatur karena kenaikan temperatur akan melemahkan ikatan antar molekul suatu jenis cairan sehingga akan menurunkan nilai viskositasnya. Penentuan viskositas larutan dilakukan dengan menggunakan viskometer Ostwald dan juga menggunakan piknometer. Percobaan ini menggunakan viskometer Ostwald, yang mana pada metode ini dilakukan dengan mengukur waktu alir yang dibutuhkan oleh suatu cairan (fluida) pada konsentrasi tertentu untuk mengalir antara dua tanda pada pipa viskometer. Keunggulan dari metode ini adalah lebih cepat, lebih mudah, alatnya murah serta perhitungannya lebih sederhana. Prinsip dari penentuan viskositas dengan metode viskometer Ostwald ini dilakukan dengan memasukkan cairan (gliserin) ke dalam alat viskometer melalui pipa A kemudian dengan cara menghisap cairan dibawa ke B sampai garis atas. Selanjutnya cairan dibiarkan mengalir bebas dan waktu yang diperlukan untuk mengalir dari garis atas ke bawah diukur. Masing-masing perlakuan di ulangi tiga kali, hal ini dilakukan karena untuk mendapatkan nilai yang mendekati benar sebab alat yang digunakan tidak dapat menentukan hasilnya secara pasti. Dari ketiga hasil tersebut kemudian dirata-ratakan. Pada percobaan ini pertama-
  • 10. tama, diletakkan viskometer pada posisi vertikal. Dipipet sejumlah tertentu (15ml) cairan (akuades, alkohol dan aseton). Lalu di masukkan larutan ke dalam reservoir A sehingga jika cairan ini dibawa ke reservoir B dan permukaannya melewati garis m, reservior A kira-kira masih terisi setengahnya. Jangan sampai terisi terlalu penuh karena cairan dapat tumpah ketika di hisap. Dengan dihisap, cairan B dibawa sampai sedikit diatas garis m, kemudian dibiarkan cairan mengalir secara bebas. Dicatat waktu yang diperlukan untuk mengalirkan dari m ke n. Setiap variasi suhu, dilakukan tiga kali pengaliran air secara bebas, jadi waktu yangdiperoleh ada tiga untuk lebih menambah keakuratan.Setelah didapat waktunya, dapat ditentukan massa cairan pada suhu yang bersangkutan dengan piknometer. Dilakukan semua pengerjaan untuk cairan pembanding (akuades). Larutan sampel yang digunakan adalah alkohol dan aseton, , penggunaan kedua larutan tersebut karena memiliki viskositas (kekentalan) yag tidak jauh berbeda. Dalam percobaan digunakan viskometer yang sama. Harus menggunakan piknometer dan viskometer yang sama karena setiap alat itu berbeda-beda massanya
  • 11. BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Pada Praktikum kali ini dapat disimpulkan bahwa kecepatan terminal berbanding terbalik dengan viskositas karena semakin besar viskositas maka semakin kecil nilai kecepatan terminal. Massa jenis benda dan kecepatan terminal memiliki hubungan yang sebanding, semakin besar nilai massa jenis suatu benda maka semakin besar nilai kecepatan terminal B. Saran Saran untuk praktikum Viskositas Zat Cair yaitu sebelum dilaksanakan praktikum sebaiknya praktikum sebaiknya praktikan mempelajari materi tentang viskositas zat cair. Selanjutnya, dalam melakukan perhitungan haruslah teliti dan sesuai dengan rumus. Kemudian penulisan laporan harus sistematis dan sesuai dengan ketentuan dari dosen.
  • 12. DAFTAR PUSTAKA Dogra S Dogra.2009. Kimia Fisik dan Soal-soal. Universitas Indonesia press. Giancoli,1999. Fisika Edisi kelima Jilid 1. Jakarta: Erlangga. Kallam T.T. Siregar,dkk. Viskosimeter Digital Menggunakan Water Flow Sensor G1/2 Berbasis Mikrokontroller 8535.http://jurnal.usu.ac.id/index.php/sfisika/article/download/4754/217 1 (diakses pada tanggal 22 april 2014 pukul 16.45 WIB) Milama Burhanudin. 2013. Panduan Praktikum Kimia Fisika 2. Jakarta : P.IPA FITK PRESS Rizky Hardiyatul Maulida. 2010. Analisis Karakteristik Pengaruh Suh dan Kontaminan terhadap Viskositas Oli Menggunakan Rotary Viscometer. http://ejournal.uinmalang.ac.id/index.php/NEUTRINO/article/download/16 24/pdf (diakses pada tanggal 22 april 2014 pukul 16.20 WIB