SlideShare a Scribd company logo
6
Most read
10
Most read
MAKALAH PSIKOLOGI 
DISUSUN OLEH : 
HENDRA WIDIANA 1411020079 
ANZAS ARIE KUSTANTO 1411020117 
GINGIN AGNI FAUZI 1411020128 
PEMBIMBING 
DIYAH ASTORINI, S.Psi., M.Si 
FALKULTAS ILMU KESEHATAN 
KEPERAWATAN S1 
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO 
2014 
i
KATA PENGANTAR 
Alhamdulillahi rabbil’alamin, kami sebagai penulis panjatkan 
puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat 
dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah materi 
Abnormal tentang Gangguan Psikosomatik. Selama penyusunan 
makalah ini diperlukan kesabaran dan usaha yang keras dengan 
harapan dapat memberikan sesuatu yang terbaik. 
Sebagai penulis kami menyadari bahwa isi dari makalah kami 
ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak terdapat kekurangan. 
Hal ini disebabkan karena keterbatasan kemampuan, pengetahuan 
serta pengalaman yang dimiliki oleh kami. 
Pada kesempatan ini dengan rasa syukur dan kerendahan hati, 
kami ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya 
kepada semua pihak yang telah mendukung baik itu secara moril 
maupun materil hingga makalah ini bisa selesai tepat pada waktunya. 
Oleh karena itu kami sebagai penulis mengharapkan adanya 
kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah yang 
kami buat. Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih dan do’a 
semoga budi baik dari semua pihak yang telah membantu kami 
mendapat imbalan yang setimpal dari Allah SWT. Terimakasih, 
semoga makalah ini dapat memberikan manfaat untuk semua pihak 
yang membutuhkannya. 
ii 
Hormat Kami 
Penulis
BAB I 
PENDAHULUAN 
1 
A. Latar Belakang 
Psikosomatik adalah gangguan fisik yang disebabkan oleh 
faktor-faktorr kejiwaan dan sosial. Seseorang jika emosinya 
menumpuk dan memuncak maka hal itu dapat menyebabkan 
terjadinya goncangan dan kekacauan dalam dirinya. Jika faktor-faktor 
yang menyebabkan memuncaknya emosi itu secara 
berkepanjangan tidak dapat dijauhkan, maka ia dipaksa untuk 
selalu berjuang menekan perasaanya. Jadi psikosomatik dapat 
disebut sebagai penyakit gabungan, fisik dan mental, yang dalam 
bahasa arab disebut nafsajasadiyyah atau nafsabiolojiyyah. 
Gangguan psikosomatik adalah salah satu gangguan jiwa 
yang paling umum ditemukan dalam praktek umum. Istilah ini 
terutama digunakan untuk penyakit fisik yang disebabkan atau 
diperburuk oleh faktor kejiwaan. Beberapa penyakit fisik dianggap 
sangat rentan diperburuk oleh faktor mental seperti strees dan 
kecemasan. 
Dalam bidang kesehatan jiwa, gangguan psikosomatik 
sebenarnya termasuk dalam bagian gangguan somatoform. 
Gangguan ini ditandai dengan adanya suatu keluhan fisik yang 
berulang yang disertai dengan permintaan pemeriksaan medis, 
meskipun sudah berkali-kali dilakukan dan hasilnya normal. 
Setidaknya pun ada gangguan fisik maka gangguan tersebut 
berbeda atau tidak dapat menjelaskan keluhan yang dikemukakan
pasien. Jelasnya gangguan psikosomatik adalah gangguan fisik 
yang diakibatkan masalah-masalah kejiwaan. 
Biasanya gejala ini ada hubungannya dengan konflik dan 
perkembangan psikologis dari pasien, namun pasien biasanya 
menolak gagasan adanya hubungan antara penyakit yang diderita 
dengan problem atau konflik kehidupannya. Bahkan bila 
ditemukan adanya tanda depresi atau kecemasan pada pasien, 
pasien tetap menolak adanya hubungan tersebut. 
Gangguan ini juga sering ditimbulkan pada pasien dengan 
gangguan kecemasan yang sangat seperti pada gangguan panik. 
Gejala jantung berdebar sangat sering dikeluhkan oleh pasien 
gangguan panik. Selain itu juga sering mengalami sesak napas. 
Kondisi ini juga meresahkan pasien karena ketika diperiksa 
ternyata tdak terdapat kelainan dalam organ tubuh pasien. 
2 
B. Rumusan Masalah 
1. Apa pengertian psikosomatik 
2. Apa gejala psikosomatik 
3. Bagaimata kaitan psikosomatik dengan kesehatan mental 
4. Penanganan psikosomatik 
C. Tujuan Penulisan 
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu : 
1. Untuk melengkapi tugas mata kuliah psikologi 
2. Untuk mengkaji dan mempelajari materi abnormal dalam 
psikologi tentang gangguan psikosomatis
3. Untuk menambah pengetahuan 
4. Untuk melatih kemandirian 
3
BAB II 
GANGGUAN PSIKOSOMATIK 
4 
A. Pengertian Psikosomatik 
Gangguan psikosomatik dapat diartikan sebagai reaksi jiwa 
pada fisik (soma). Menurut American Psychosomatic Society 
(2005), gangguan psikosomatik berasal dari bahasa Yunani 
(Psyche= jiwa dan Soma= fisik), sehingga psikosomatik dapat 
diartikan sebagai hubungan fisik dan jiwa. Ada hubungan yang 
sangat erat antara faktor fisik, faktos psikologis, dan sosial 
terhadap perjalanan suatu penyakit. 
Gangguan psikosomatik ini mungkin bisa menjawab, 
"Mengapa seseorang bisa terkena serangan jantung setelah 
bertengkar dengan bosnya?, Mengapa penyakit rematik jadi jauh 
lebih sakit ketika penyandangnya stres?, Mengapa kematian 
penyakit jantung dipengaruhi oleh ada tidaknya depresi?" 
Sebuah penyakit dapat muncul akibat banyak faktor. 
Penyakit dapat muncul sebagai akibat faktor lingkungan atau 
sosial. Penyakit dapat muncul juga akibat faktor genetik dan 
keturunan. Berbagai faktor tersebut akan berinteraksi dengan 
kompleks. Faktor psikologis dapat sebagai pencetus munculnya 
gangguan fisik, misalnya gangguan tidur akibat kecemasan, nyeri 
otot tengkuk akibat stres atau diare dan nyeri ulu hati akibat 
ketakutan. 
Faktor psikologis dapat pula mempengaruhi perjalanan 
klinis suatu penyakit, misalnya pasien stroke dengan depresi akan
memiliki status fungsional yang relatif lebih buruk dibanding tanpa 
stres, angka kematian penyakit jantung koroner dipengaruhi oleh 
ada tidaknya depresi. 
Faktor psikologis mempengaruhi berbagai organ tubuh 
melalui mekanisme yang kompleks antara faktor saraf, hormonal, 
dan imunologis. Stres kronik dapat mempengaruhi sistem saraf 
simpatis dan aktivasi sistem hormonal (aksis hypothalamus-hipofisis- 
5 
adrenal). 
Pacuan sistem hormon adrenal yang berlangsung lama 
dihubungkan dengan penekanan sistem imun (sistem kekebalan 
tubuh) karena hormon steroid. Hal ini menerangkan mengapa 
seseorang dengan stres kronik lebih mudah sakit. Pacuan sistem 
saraf simpatis menerangkan munculnya hipertensi, stroke, dan 
penyakit jantung koroner akibat stress emosional. 
Pada beberapa kasus, gangguan psikosomatik dapat muncul 
reaksi konversi yang aneh dan tidak dapat dijelaskan oleh ilmu 
kedokteran. Buta mendadak, lumpuh mendadak, atau kesemutan 
yang sifatnya aneh umum dijumpai. Penderita pada umumnya 
masih berusia muda, sebagian besar wanita dan didahului oleh 
stressor yang jelas. Pasien ini akan menjalani berbagai 
pemeriksaan dengan hasil yang normal. Penulis beberapa kali 
menjumpai kasus konversi, dan tindakan psikoterapi sangat 
membantu kesembuhan pasien. 
Pada umumnya pasien dengan gangguan psikosomatik 
sangat meyakini bahwa sumber sakitnya benar-benar berasal dari 
organ-organ dalam tubuh. Pada praktik klinik sehari-hari, pemberi
pelayanan kesehatan seringkali dihadapkan pada permintaan pasien 
dan keluarganya untuk melakukan pemeriksaan laboratorium dan 
pencitraan (rontgen). 
Pemeriksaan pencitraan dapat membantu untuk mengurangi 
kecemasan pada pasien dan keluarganya. Bila hasil pemeriksaan 
normal, maka tidak perlu ada kecemasan yang berlebih tentang 
suatu kondisi penyakit yang serius. Simak contoh pada Nona E di 
atas, ia tidak mau dikonsulkan kepada psikolog atau psikiater 
karena ia sangat yakin bahwa sumber sakitnya adalah fisik dan 
bukan psikis. 
Mengapa ini terjadi? Kajian sosiologis oleh Nettleton (2006) 
menggambarkan bahwa pasien "lebih suka menderita sakit yang 
sifatnya nyata". Sebagian besar pasien juga akan sangat resisten 
bila diberitahu bahwa sakitnya berhubungan dengan stressor 
psikososial.Sifat manusia tidak akan suka hidup dalam 
ketidakpastian, sehingga pasien tetap akan mencari tahu apa 
penyebab pasti dari sakitnya. Hal ini membuat pencarian penyebab 
organik akan terus dilakukan. Seorang pasien nyeri kepala primer 
kronik sangat mungkin akan menjalani pemeriksaan MRI, CT Scan 
kepala, EEG dan berbagai pemeriksaan laboratorium untuk 
mencari jawaban "ada sesuatu yang salah dengan diri saya". 
Penulis pernah melakukan penelitian yang dipresentasikan 
pada pertemuan nasional Indonesian Pain Society (Agustus 2007). 
Penelitian ingin mengungkap harapan pasien nyeri kepala kronik 
primer (sebagian besar nyeri kepala tipe tegang otot). Nyeri kepala 
6
tipe tegang otot merupakan suatu bentuk gangguan psikosomatik 
yang umum dijumpai. 
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa hal utama yang 
pasien inginkan adalah "mencari tahu dari mana nyeri kepala itu 
berasal". Proses pencarian ini bisa sangat mahal dan menghabiskan 
sumber daya. Penelitian ini serupa dengan penelitian Davies, dkk 
(2005) pada 52 pasien nyeri kepala di klinik nyeri tersier. Hasil 
penelitian menunjukkan bahwa 77% pasien tetap masih ingin tahu 
sumber nyeri kepalanya dan 33% masih menginginkan 
pemeriksaan tambahan. 
Menurut maramis (1998) gangguan psikosomatik adalah 
gangguan jiwa yang dimanifestasikan pada gangguan susunan saraf 
vegetatif. Gangguan ini menggambarkan interaksi yang erat antara 
jiwa dan badan. Menurut kaplan et al (1997) dalam iagnostik 
standar dan satistical manual of mental disorder istilah 
psikosomatik telah digantikan dengan kategori diagnostik faktor 
psikologis yang mempengaruhi kondisi medis. 
7 
B. Gejala-gejala Psikosomatis 
Gejala-gejala gangguan psikosomatik merupakan gejala 
yang biasa dikenal dengan fungsi faliah, hanya saja dengan secara 
berlebihan, gejala inni biasanya hanya dirasakan pada satu organ 
tubuh saja, tetapi kadang-kadang juga berturut-turut atau serentak 
beberapa organ tubuh terganggu. 
Menurut Townsend (1995) ada beberapa gejala spesifik 
gangguan psikosomatik pada sistem tubuh diantaranya yaitu,
kardiovaskuler (migraine, hipertensi, sakit kepal berat), 
gastrointestinal (sindrom asam lambung, anoreksia), kulit 
(neodermatitis, pruitus, alergi), genitourinaria (dismenore), 
endoktrin (hiperteroid, sindrom monopouse). 
C. Pengelompokan psikosomatik 
Menurut Kaplan, et al (1997), penderita didalam kelompok 
gangguan psikosomatik klasic seperti ulkus peptikum dan colitis 
ulseratif. Dalam proses penyakit tersebut ditemukan faktor 
emosional tertentu. Menurut Maramis (1998), penderita gangguan 
psikosomatik secara umum dibagi menjadi 3 golongan yaitu: 
1. Mengeluh tentang badannya, tetapi tidak terdapat penyakitt 
badaniyah yang dapat menyebabkan keluahan atau tidak 
ditemukan kelainan organik. 
2. Terdapat kelainan organik, tetapi yang utama menyebabkanya 
8 
ialah faktor psikologis 
3. Terdapat kelainan organik, tetapi terdapat juga gejala-gejala 
lain yang timbul bukan sebab penyakit organik tersebut, akan 
tetapi karena faktor psikologis, faktor psikologis ini mungkin 
timbul disebabkan penyakit organik tadi, misalnya kecemasan. 
D. Penanganan Psikosomatik 
Pencegahan adalah sebuah bentuk layanan yang akan 
membantu pasien dan keluarga untuk menurunkan faktor resiko 
terhadap penyakit. Menurut Potter, et all (1989) (dalam Ramsun,
2004), yang menjelaskan bahwa ada beberapa strategi yang dapat 
dilakukan untuk mengurangi stress yakni: 
1. Membangun kebiasaan baru 
2. Menghindari perubahan yaitu usaha yang lakukan untuk tidak 
melakukan perubahan yang tidak perlu 
3. Menyedikan waktu yaitu menyediakan waktu tertentu yaitu 
atau membatasi waktu untuk memfokuskan diri beradaptasi 
dengan stressor 
4. Pengelolaan waktu 
5. Modifikasi lingkungan 
6. Mengurangi respon fisiologis terhadap stress 
9
BAB III 
PENUTUP 
10 
A. Kesimpulan 
Gangguan psikosomatik adalah gangguan jiwa yang 
dimanestifikasikan pada gangguan saraf vegetatif yang sebagian 
besar disebabkan oleh permusuhan, depresi dan kecemasan dalam 
berbagai proporsi. Sebuah penyakit dapat muncul akibat banyak 
faktor. Penyakit dapat muncul sebagai akibat faktor lingkungan 
atau sosial. Penyakit dapat muncul juga akibat faktor genetik dan 
keturunan. Berbagai faktor tersebut akan berinteraksi dengan 
kompleks. 
Faktor psikologis dapat sebagai pencetus munculnya 
gangguan fisik, misalnya gangguan tidur akibat kecemasan, nyeri 
otot tengkuk akibat stres atau diare dan nyeri ulu hati akibat 
ketakutan.Faktor psikologis dapat pula mempengaruhi perjalanan 
klinis suatu penyakit, misalnya pasien stroke dengan depresi akan 
memiliki status fungsional yang relatif lebih buruk dibanding tanpa 
stres, angka kematian penyakit jantung koroner dipengaruhi oleh 
ada tidaknya depresi. 
B. Saran 
Gangguan ini dapat ditanggulangi dengan ibadah dan 
kekebalan stress. Penyembuhan seseorng akibat gangguan ini tidak 
hanya berupa obat yang disesuaikan dengan gejala yang timbul tapi 
juga dengan menganjurkan pola hidup yang baik, berolahraga,
menyalurkan hobi, dan juga yang sangat penting yaitu 
meningkatkan ibadah 
11
DAFTAR PUSTAKA 
Kaplan. 1997. Comprehensive textbook of psyhiatry. USA. Williams 
12 
and WILkins 
Maramis, WF. 1998. Catatan kedokteran jiwa. Surabaya : Airlangga 
Rasmun. 2004. Strees, koping dan adaptasi. Jakarta : Sagung Seto 
Townsend, M.C. 1995. Buku saku diagnosa keperawatan pada 
keperawatan psikiatri,pedoman untuk pembuatan rencana 
keperawatan. Jakarta : EGC

More Related Content

PDF
Program Organisasi Penggerak
DOCX
Catatan Hasil Lokakarya.docx
DOCX
Modul ajar Sosiologi.docx
PPTX
Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Sekolah (KOS) (1).pptx
PPTX
Hanjar nasionalisme
PPSX
Perangkat pembelajaran dalam kurikulum merdeka
PPTX
03. Tipe Kepribadian RIASEC - Copy.pptx
PPTX
LITERASI NUMERASI (1).pptx
Program Organisasi Penggerak
Catatan Hasil Lokakarya.docx
Modul ajar Sosiologi.docx
Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Sekolah (KOS) (1).pptx
Hanjar nasionalisme
Perangkat pembelajaran dalam kurikulum merdeka
03. Tipe Kepribadian RIASEC - Copy.pptx
LITERASI NUMERASI (1).pptx

What's hot (20)

DOCX
Bahan ajar program sekolah bersinar (1)
PPTX
PENYUSUNAN KOSP.pptx
DOCX
PPTX
PROYEK P.5.pptx
PPTX
Contoh SK KPKG
DOCX
PROGRAM WALI KELAS XI OKTP 1 2022.docx
PPTX
Presentase Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB)
PPTX
Visi, Misi, Tujuan SLBN
DOC
Contoh rencana-aksi-sekolah-pendikar
DOC
PPTX
PENGUATAN TRANSISI PAUD - SD MELALUI PEMBELAJARAN YANG MENYENANGKAN.pptx
PPT
Materi Ke-organisasi-an dan kepemimpinan.ppt
PPTX
PARADIGMA BARU KURIKULUM
PDF
Aksi Nyata TOPIK 3 .pdf
DOC
Tentang sosiometri
PPTX
Penyusunan Kurikulum Operasional.pptx
PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 - MENYEBARKAN PEMAHAMAN MERDEKA BELAJAR.pptx
PPTX
ASESMEN PEMBELAJARAN
DOCX
aksinyatatopik4melakukanasesmenawalpembelajaran-230415025051-e40db04d.docx
PDF
Aksi Nyata, MENGAPA KURIKULUM PERLU BERUBAH.pdf
Bahan ajar program sekolah bersinar (1)
PENYUSUNAN KOSP.pptx
PROYEK P.5.pptx
Contoh SK KPKG
PROGRAM WALI KELAS XI OKTP 1 2022.docx
Presentase Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB)
Visi, Misi, Tujuan SLBN
Contoh rencana-aksi-sekolah-pendikar
PENGUATAN TRANSISI PAUD - SD MELALUI PEMBELAJARAN YANG MENYENANGKAN.pptx
Materi Ke-organisasi-an dan kepemimpinan.ppt
PARADIGMA BARU KURIKULUM
Aksi Nyata TOPIK 3 .pdf
Tentang sosiometri
Penyusunan Kurikulum Operasional.pptx
AKSI NYATA TOPIK 1 - MENYEBARKAN PEMAHAMAN MERDEKA BELAJAR.pptx
ASESMEN PEMBELAJARAN
aksinyatatopik4melakukanasesmenawalpembelajaran-230415025051-e40db04d.docx
Aksi Nyata, MENGAPA KURIKULUM PERLU BERUBAH.pdf
Ad

Viewers also liked (18)

DOCX
Makalah psikologi
DOCX
Makalah psikologi komunikasi
DOCX
Makalah psikologi sosial hubungan antar pribadi
RTF
Contoh KTI SMA N 1 Purbalingga
DOC
Makalah Psikologi Komunikator dan Psikologi Pesan
PPT
Psikologi kesehatan
DOC
Makalah psikologi pendidikan
DOC
Makalah psikologi kepribadian
DOCX
Makalah psikologi
PDF
02 ruang lingkup psikologi komunikasi
DOCX
Makalah psikologi
DOC
MAKALAH PSIKOLOGI SOSIAL
PPTX
PERIODE DAN TAHAP-TAHAP PERKEMBANGAN
PDF
Konsep Perilaku Manusia
DOCX
MAKALAH Psikologi dalam kesehatan
DOC
Gangguan jiwa
DOCX
makalah psikologi perkembangan
DOCX
Makalah konsep perilaku
Makalah psikologi
Makalah psikologi komunikasi
Makalah psikologi sosial hubungan antar pribadi
Contoh KTI SMA N 1 Purbalingga
Makalah Psikologi Komunikator dan Psikologi Pesan
Psikologi kesehatan
Makalah psikologi pendidikan
Makalah psikologi kepribadian
Makalah psikologi
02 ruang lingkup psikologi komunikasi
Makalah psikologi
MAKALAH PSIKOLOGI SOSIAL
PERIODE DAN TAHAP-TAHAP PERKEMBANGAN
Konsep Perilaku Manusia
MAKALAH Psikologi dalam kesehatan
Gangguan jiwa
makalah psikologi perkembangan
Makalah konsep perilaku
Ad

Similar to Makalah psikologi (20)

DOC
Tugas psikologi faal lengkap
PPTX
Psikosomatik
PDF
Gangguan campuran anxietas dan depresi
PPTX
Kebutuhan khusus pada permasalahan psikologis.pptx
DOCX
Makalah depresi
DOCX
Makalah depresi (5)
DOCX
Makalah depresi
DOCX
Makalah depresi (2)
DOCX
Cytokines and depression translate (2)
PPTX
Macam-Macam Gangguan Jiwa - oleh dr. Ida Rochmawati, SpKJ(K)
DOC
Askep skizofrenia
PPT
Schizophrenia
DOCX
Makalah depresi (6)
DOCX
Makalah depresi (3)
DOCX
Makalah depresi (4)
DOCX
Pengertian psikologi
DOCX
Makalah Gangguan Kesehatan Kaitannya dengan Psikologi (Psikologi)
DOCX
Akep kecemasan jiwa
PPTX
KONSELING KOMUNITAS pada masayrakat.pptx
Tugas psikologi faal lengkap
Psikosomatik
Gangguan campuran anxietas dan depresi
Kebutuhan khusus pada permasalahan psikologis.pptx
Makalah depresi
Makalah depresi (5)
Makalah depresi
Makalah depresi (2)
Cytokines and depression translate (2)
Macam-Macam Gangguan Jiwa - oleh dr. Ida Rochmawati, SpKJ(K)
Askep skizofrenia
Schizophrenia
Makalah depresi (6)
Makalah depresi (3)
Makalah depresi (4)
Pengertian psikologi
Makalah Gangguan Kesehatan Kaitannya dengan Psikologi (Psikologi)
Akep kecemasan jiwa
KONSELING KOMUNITAS pada masayrakat.pptx

More from Sentra Komputer dan Foto Copy (20)

DOCX
Makalah solusio plasenta
DOCX
Makalah study bpm kebidanan dasar
DOCX
Makalah deteksi patologi persalinan
DOCX
Makalah deteksi patologi persalinan kala 1 “inersia uteri”
DOCX
Makalah agama tentang dzikir dan doa
DOCX
Makalah hak & kewajiban warga negara
DOCX
DOCX
Makalalah demokrasi pancasila
DOCX
Makalah aborsi dan menstrual regulation
DOC
Makalah pendidikan kewarganegaraan
DOCX
Makalah kewarganegaraan konsep dasar pembangunan nasional
DOCX
DOC
Makalah kode genetika kd 1
DOCX
Makalah kode genetika dr. tami
DOCX
Makalah kd1 kode genetik
DOCX
Makalah sterilasasi alat alat kesehatan
DOCX
Makalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpm
DOCX
Makalah sterilisasi alat kesehatan di bpm
DOC
Makalah konsep mikrobiologi (print)
DOCX
Makalah hormon reproduksi wanita
Makalah solusio plasenta
Makalah study bpm kebidanan dasar
Makalah deteksi patologi persalinan
Makalah deteksi patologi persalinan kala 1 “inersia uteri”
Makalah agama tentang dzikir dan doa
Makalah hak & kewajiban warga negara
Makalalah demokrasi pancasila
Makalah aborsi dan menstrual regulation
Makalah pendidikan kewarganegaraan
Makalah kewarganegaraan konsep dasar pembangunan nasional
Makalah kode genetika kd 1
Makalah kode genetika dr. tami
Makalah kd1 kode genetik
Makalah sterilasasi alat alat kesehatan
Makalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpm
Makalah sterilisasi alat kesehatan di bpm
Makalah konsep mikrobiologi (print)
Makalah hormon reproduksi wanita

Recently uploaded (20)

PPTX
Konsep & Strategi Penyusunan HPS (Perpres No. 16/2018 jo. No.12/2021 & No. 4...
PDF
PPT Resources Seminar AITalks: AI dan Konseling GPT
PPT
Pertumbuhan Perkembangan Tumbuhan Kelas 9.ppt
PPTX
Optimasi Proses Bisnis Pemasaran dalam Bisnis Retail
PPTX
Teknologi dalam Proses Bisnis Pemasaran.pptx
PDF
High Performance Leadership series Motivation
PDF
Modul 7 Kp 1 Pelatihan Pembelajaran Mendalam
DOCX
LK Modul 3 - Menentukan Pengalaman Belajar.docx
PDF
Capaian Pembelajaran Koding dan Kecerdasan Artifisial.pdf
DOCX
Modul Ajar Deep Learning Bahasa Inggris Kelas 10 SMA Terbaru 2025
PPTX
KODING DAN KECERDASAN ARTIFISIAL - ABDUL HAKIM.pptx
PPTX
Pengenalan Micosoft Word versi terbaru.pptx
PDF
Materi Seminar AITalks: AI dan Konseling GPT
DOCX
Modul Ajar Deep Learning Senbud Seni Tari Kelas 12 SMA Terbaru 2025
PPTX
PEMBELAJARAN MENDALAM KEPALA SEKOLAH.pptx
DOCX
Modul Ajar Deep Learning Senbud Seni Teater Kelas 12 SMA Terbaru 2025
PPTX
KONSEP DASAR PEMROGRAMAN DASAR SMK KELAS 10.pptx
PDF
[Kelas 11] PPT Sistem Koordinasi pada manusia.pdf
DOCX
JURNAL PEMBELAJARAN MODUL 2 AKSI NYATA PERAN GURU SEBAGAI GURU TELADAN.docx
PPTX
5. Salindia (Bahan Tayang) Modul 5_ Perencanaan Pembelajaran (1).pptx
Konsep & Strategi Penyusunan HPS (Perpres No. 16/2018 jo. No.12/2021 & No. 4...
PPT Resources Seminar AITalks: AI dan Konseling GPT
Pertumbuhan Perkembangan Tumbuhan Kelas 9.ppt
Optimasi Proses Bisnis Pemasaran dalam Bisnis Retail
Teknologi dalam Proses Bisnis Pemasaran.pptx
High Performance Leadership series Motivation
Modul 7 Kp 1 Pelatihan Pembelajaran Mendalam
LK Modul 3 - Menentukan Pengalaman Belajar.docx
Capaian Pembelajaran Koding dan Kecerdasan Artifisial.pdf
Modul Ajar Deep Learning Bahasa Inggris Kelas 10 SMA Terbaru 2025
KODING DAN KECERDASAN ARTIFISIAL - ABDUL HAKIM.pptx
Pengenalan Micosoft Word versi terbaru.pptx
Materi Seminar AITalks: AI dan Konseling GPT
Modul Ajar Deep Learning Senbud Seni Tari Kelas 12 SMA Terbaru 2025
PEMBELAJARAN MENDALAM KEPALA SEKOLAH.pptx
Modul Ajar Deep Learning Senbud Seni Teater Kelas 12 SMA Terbaru 2025
KONSEP DASAR PEMROGRAMAN DASAR SMK KELAS 10.pptx
[Kelas 11] PPT Sistem Koordinasi pada manusia.pdf
JURNAL PEMBELAJARAN MODUL 2 AKSI NYATA PERAN GURU SEBAGAI GURU TELADAN.docx
5. Salindia (Bahan Tayang) Modul 5_ Perencanaan Pembelajaran (1).pptx

Makalah psikologi

  • 1. MAKALAH PSIKOLOGI DISUSUN OLEH : HENDRA WIDIANA 1411020079 ANZAS ARIE KUSTANTO 1411020117 GINGIN AGNI FAUZI 1411020128 PEMBIMBING DIYAH ASTORINI, S.Psi., M.Si FALKULTAS ILMU KESEHATAN KEPERAWATAN S1 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO 2014 i
  • 2. KATA PENGANTAR Alhamdulillahi rabbil’alamin, kami sebagai penulis panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah materi Abnormal tentang Gangguan Psikosomatik. Selama penyusunan makalah ini diperlukan kesabaran dan usaha yang keras dengan harapan dapat memberikan sesuatu yang terbaik. Sebagai penulis kami menyadari bahwa isi dari makalah kami ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak terdapat kekurangan. Hal ini disebabkan karena keterbatasan kemampuan, pengetahuan serta pengalaman yang dimiliki oleh kami. Pada kesempatan ini dengan rasa syukur dan kerendahan hati, kami ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah mendukung baik itu secara moril maupun materil hingga makalah ini bisa selesai tepat pada waktunya. Oleh karena itu kami sebagai penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah yang kami buat. Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih dan do’a semoga budi baik dari semua pihak yang telah membantu kami mendapat imbalan yang setimpal dari Allah SWT. Terimakasih, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat untuk semua pihak yang membutuhkannya. ii Hormat Kami Penulis
  • 3. BAB I PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang Psikosomatik adalah gangguan fisik yang disebabkan oleh faktor-faktorr kejiwaan dan sosial. Seseorang jika emosinya menumpuk dan memuncak maka hal itu dapat menyebabkan terjadinya goncangan dan kekacauan dalam dirinya. Jika faktor-faktor yang menyebabkan memuncaknya emosi itu secara berkepanjangan tidak dapat dijauhkan, maka ia dipaksa untuk selalu berjuang menekan perasaanya. Jadi psikosomatik dapat disebut sebagai penyakit gabungan, fisik dan mental, yang dalam bahasa arab disebut nafsajasadiyyah atau nafsabiolojiyyah. Gangguan psikosomatik adalah salah satu gangguan jiwa yang paling umum ditemukan dalam praktek umum. Istilah ini terutama digunakan untuk penyakit fisik yang disebabkan atau diperburuk oleh faktor kejiwaan. Beberapa penyakit fisik dianggap sangat rentan diperburuk oleh faktor mental seperti strees dan kecemasan. Dalam bidang kesehatan jiwa, gangguan psikosomatik sebenarnya termasuk dalam bagian gangguan somatoform. Gangguan ini ditandai dengan adanya suatu keluhan fisik yang berulang yang disertai dengan permintaan pemeriksaan medis, meskipun sudah berkali-kali dilakukan dan hasilnya normal. Setidaknya pun ada gangguan fisik maka gangguan tersebut berbeda atau tidak dapat menjelaskan keluhan yang dikemukakan
  • 4. pasien. Jelasnya gangguan psikosomatik adalah gangguan fisik yang diakibatkan masalah-masalah kejiwaan. Biasanya gejala ini ada hubungannya dengan konflik dan perkembangan psikologis dari pasien, namun pasien biasanya menolak gagasan adanya hubungan antara penyakit yang diderita dengan problem atau konflik kehidupannya. Bahkan bila ditemukan adanya tanda depresi atau kecemasan pada pasien, pasien tetap menolak adanya hubungan tersebut. Gangguan ini juga sering ditimbulkan pada pasien dengan gangguan kecemasan yang sangat seperti pada gangguan panik. Gejala jantung berdebar sangat sering dikeluhkan oleh pasien gangguan panik. Selain itu juga sering mengalami sesak napas. Kondisi ini juga meresahkan pasien karena ketika diperiksa ternyata tdak terdapat kelainan dalam organ tubuh pasien. 2 B. Rumusan Masalah 1. Apa pengertian psikosomatik 2. Apa gejala psikosomatik 3. Bagaimata kaitan psikosomatik dengan kesehatan mental 4. Penanganan psikosomatik C. Tujuan Penulisan Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu : 1. Untuk melengkapi tugas mata kuliah psikologi 2. Untuk mengkaji dan mempelajari materi abnormal dalam psikologi tentang gangguan psikosomatis
  • 5. 3. Untuk menambah pengetahuan 4. Untuk melatih kemandirian 3
  • 6. BAB II GANGGUAN PSIKOSOMATIK 4 A. Pengertian Psikosomatik Gangguan psikosomatik dapat diartikan sebagai reaksi jiwa pada fisik (soma). Menurut American Psychosomatic Society (2005), gangguan psikosomatik berasal dari bahasa Yunani (Psyche= jiwa dan Soma= fisik), sehingga psikosomatik dapat diartikan sebagai hubungan fisik dan jiwa. Ada hubungan yang sangat erat antara faktor fisik, faktos psikologis, dan sosial terhadap perjalanan suatu penyakit. Gangguan psikosomatik ini mungkin bisa menjawab, "Mengapa seseorang bisa terkena serangan jantung setelah bertengkar dengan bosnya?, Mengapa penyakit rematik jadi jauh lebih sakit ketika penyandangnya stres?, Mengapa kematian penyakit jantung dipengaruhi oleh ada tidaknya depresi?" Sebuah penyakit dapat muncul akibat banyak faktor. Penyakit dapat muncul sebagai akibat faktor lingkungan atau sosial. Penyakit dapat muncul juga akibat faktor genetik dan keturunan. Berbagai faktor tersebut akan berinteraksi dengan kompleks. Faktor psikologis dapat sebagai pencetus munculnya gangguan fisik, misalnya gangguan tidur akibat kecemasan, nyeri otot tengkuk akibat stres atau diare dan nyeri ulu hati akibat ketakutan. Faktor psikologis dapat pula mempengaruhi perjalanan klinis suatu penyakit, misalnya pasien stroke dengan depresi akan
  • 7. memiliki status fungsional yang relatif lebih buruk dibanding tanpa stres, angka kematian penyakit jantung koroner dipengaruhi oleh ada tidaknya depresi. Faktor psikologis mempengaruhi berbagai organ tubuh melalui mekanisme yang kompleks antara faktor saraf, hormonal, dan imunologis. Stres kronik dapat mempengaruhi sistem saraf simpatis dan aktivasi sistem hormonal (aksis hypothalamus-hipofisis- 5 adrenal). Pacuan sistem hormon adrenal yang berlangsung lama dihubungkan dengan penekanan sistem imun (sistem kekebalan tubuh) karena hormon steroid. Hal ini menerangkan mengapa seseorang dengan stres kronik lebih mudah sakit. Pacuan sistem saraf simpatis menerangkan munculnya hipertensi, stroke, dan penyakit jantung koroner akibat stress emosional. Pada beberapa kasus, gangguan psikosomatik dapat muncul reaksi konversi yang aneh dan tidak dapat dijelaskan oleh ilmu kedokteran. Buta mendadak, lumpuh mendadak, atau kesemutan yang sifatnya aneh umum dijumpai. Penderita pada umumnya masih berusia muda, sebagian besar wanita dan didahului oleh stressor yang jelas. Pasien ini akan menjalani berbagai pemeriksaan dengan hasil yang normal. Penulis beberapa kali menjumpai kasus konversi, dan tindakan psikoterapi sangat membantu kesembuhan pasien. Pada umumnya pasien dengan gangguan psikosomatik sangat meyakini bahwa sumber sakitnya benar-benar berasal dari organ-organ dalam tubuh. Pada praktik klinik sehari-hari, pemberi
  • 8. pelayanan kesehatan seringkali dihadapkan pada permintaan pasien dan keluarganya untuk melakukan pemeriksaan laboratorium dan pencitraan (rontgen). Pemeriksaan pencitraan dapat membantu untuk mengurangi kecemasan pada pasien dan keluarganya. Bila hasil pemeriksaan normal, maka tidak perlu ada kecemasan yang berlebih tentang suatu kondisi penyakit yang serius. Simak contoh pada Nona E di atas, ia tidak mau dikonsulkan kepada psikolog atau psikiater karena ia sangat yakin bahwa sumber sakitnya adalah fisik dan bukan psikis. Mengapa ini terjadi? Kajian sosiologis oleh Nettleton (2006) menggambarkan bahwa pasien "lebih suka menderita sakit yang sifatnya nyata". Sebagian besar pasien juga akan sangat resisten bila diberitahu bahwa sakitnya berhubungan dengan stressor psikososial.Sifat manusia tidak akan suka hidup dalam ketidakpastian, sehingga pasien tetap akan mencari tahu apa penyebab pasti dari sakitnya. Hal ini membuat pencarian penyebab organik akan terus dilakukan. Seorang pasien nyeri kepala primer kronik sangat mungkin akan menjalani pemeriksaan MRI, CT Scan kepala, EEG dan berbagai pemeriksaan laboratorium untuk mencari jawaban "ada sesuatu yang salah dengan diri saya". Penulis pernah melakukan penelitian yang dipresentasikan pada pertemuan nasional Indonesian Pain Society (Agustus 2007). Penelitian ingin mengungkap harapan pasien nyeri kepala kronik primer (sebagian besar nyeri kepala tipe tegang otot). Nyeri kepala 6
  • 9. tipe tegang otot merupakan suatu bentuk gangguan psikosomatik yang umum dijumpai. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa hal utama yang pasien inginkan adalah "mencari tahu dari mana nyeri kepala itu berasal". Proses pencarian ini bisa sangat mahal dan menghabiskan sumber daya. Penelitian ini serupa dengan penelitian Davies, dkk (2005) pada 52 pasien nyeri kepala di klinik nyeri tersier. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 77% pasien tetap masih ingin tahu sumber nyeri kepalanya dan 33% masih menginginkan pemeriksaan tambahan. Menurut maramis (1998) gangguan psikosomatik adalah gangguan jiwa yang dimanifestasikan pada gangguan susunan saraf vegetatif. Gangguan ini menggambarkan interaksi yang erat antara jiwa dan badan. Menurut kaplan et al (1997) dalam iagnostik standar dan satistical manual of mental disorder istilah psikosomatik telah digantikan dengan kategori diagnostik faktor psikologis yang mempengaruhi kondisi medis. 7 B. Gejala-gejala Psikosomatis Gejala-gejala gangguan psikosomatik merupakan gejala yang biasa dikenal dengan fungsi faliah, hanya saja dengan secara berlebihan, gejala inni biasanya hanya dirasakan pada satu organ tubuh saja, tetapi kadang-kadang juga berturut-turut atau serentak beberapa organ tubuh terganggu. Menurut Townsend (1995) ada beberapa gejala spesifik gangguan psikosomatik pada sistem tubuh diantaranya yaitu,
  • 10. kardiovaskuler (migraine, hipertensi, sakit kepal berat), gastrointestinal (sindrom asam lambung, anoreksia), kulit (neodermatitis, pruitus, alergi), genitourinaria (dismenore), endoktrin (hiperteroid, sindrom monopouse). C. Pengelompokan psikosomatik Menurut Kaplan, et al (1997), penderita didalam kelompok gangguan psikosomatik klasic seperti ulkus peptikum dan colitis ulseratif. Dalam proses penyakit tersebut ditemukan faktor emosional tertentu. Menurut Maramis (1998), penderita gangguan psikosomatik secara umum dibagi menjadi 3 golongan yaitu: 1. Mengeluh tentang badannya, tetapi tidak terdapat penyakitt badaniyah yang dapat menyebabkan keluahan atau tidak ditemukan kelainan organik. 2. Terdapat kelainan organik, tetapi yang utama menyebabkanya 8 ialah faktor psikologis 3. Terdapat kelainan organik, tetapi terdapat juga gejala-gejala lain yang timbul bukan sebab penyakit organik tersebut, akan tetapi karena faktor psikologis, faktor psikologis ini mungkin timbul disebabkan penyakit organik tadi, misalnya kecemasan. D. Penanganan Psikosomatik Pencegahan adalah sebuah bentuk layanan yang akan membantu pasien dan keluarga untuk menurunkan faktor resiko terhadap penyakit. Menurut Potter, et all (1989) (dalam Ramsun,
  • 11. 2004), yang menjelaskan bahwa ada beberapa strategi yang dapat dilakukan untuk mengurangi stress yakni: 1. Membangun kebiasaan baru 2. Menghindari perubahan yaitu usaha yang lakukan untuk tidak melakukan perubahan yang tidak perlu 3. Menyedikan waktu yaitu menyediakan waktu tertentu yaitu atau membatasi waktu untuk memfokuskan diri beradaptasi dengan stressor 4. Pengelolaan waktu 5. Modifikasi lingkungan 6. Mengurangi respon fisiologis terhadap stress 9
  • 12. BAB III PENUTUP 10 A. Kesimpulan Gangguan psikosomatik adalah gangguan jiwa yang dimanestifikasikan pada gangguan saraf vegetatif yang sebagian besar disebabkan oleh permusuhan, depresi dan kecemasan dalam berbagai proporsi. Sebuah penyakit dapat muncul akibat banyak faktor. Penyakit dapat muncul sebagai akibat faktor lingkungan atau sosial. Penyakit dapat muncul juga akibat faktor genetik dan keturunan. Berbagai faktor tersebut akan berinteraksi dengan kompleks. Faktor psikologis dapat sebagai pencetus munculnya gangguan fisik, misalnya gangguan tidur akibat kecemasan, nyeri otot tengkuk akibat stres atau diare dan nyeri ulu hati akibat ketakutan.Faktor psikologis dapat pula mempengaruhi perjalanan klinis suatu penyakit, misalnya pasien stroke dengan depresi akan memiliki status fungsional yang relatif lebih buruk dibanding tanpa stres, angka kematian penyakit jantung koroner dipengaruhi oleh ada tidaknya depresi. B. Saran Gangguan ini dapat ditanggulangi dengan ibadah dan kekebalan stress. Penyembuhan seseorng akibat gangguan ini tidak hanya berupa obat yang disesuaikan dengan gejala yang timbul tapi juga dengan menganjurkan pola hidup yang baik, berolahraga,
  • 13. menyalurkan hobi, dan juga yang sangat penting yaitu meningkatkan ibadah 11
  • 14. DAFTAR PUSTAKA Kaplan. 1997. Comprehensive textbook of psyhiatry. USA. Williams 12 and WILkins Maramis, WF. 1998. Catatan kedokteran jiwa. Surabaya : Airlangga Rasmun. 2004. Strees, koping dan adaptasi. Jakarta : Sagung Seto Townsend, M.C. 1995. Buku saku diagnosa keperawatan pada keperawatan psikiatri,pedoman untuk pembuatan rencana keperawatan. Jakarta : EGC