DR. NOVIE E. MAULIKU., SKM., M.SC
Disampaikan pada
WORKSHOP K3
“Occupational Health & Safety at Health Service Facilities “
Dosen Kesehatan Masyarakat -FITKes Unjani
Dr. Novie E. Mauliku, SKM., M.Sc
Anggota Perhimpunan Ergonomi Indonesia
Anggota Pengurus Perhimpunan Ahli
Kesehatan Kerja Indonesia (PAKKI)
Kegiatan untuk menjamin dan melindungi keselamatan
dan kesehatan tenaga kerja melalui upaya pencegahan
kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.
Halaman 01
Workshop K3
Tindakan untuk mengurangi terjadinya kecelakaan,
kerusakan dan segala bentuk kerugian
PERMENKES
RI NO. 52
TAHUN 2018
Tempat Pelayanan Kesehatan merupakan tempat
yang memiliki risiko Keselamatan dan kesehatan
pada Pekerja, Pasien, Pendamping Pasien, dan
Pengunjung.
Menciptakan Fasilitas Pelayanan Kesehatan yang
aman, selamat, dan nyaman
Data Kasus KK dan PAK
• Tahun 2020 : 221.740 - Meninggal :4.007
• Tahun 2021 : 234.370 - Meninggal: 3.410
• Tahun 2022 : 298.137 - Meninggal: 6.552
• Tahun 2023 : 370.747
• Mei’2024 : 162.327
Data Kasus KK dan PAK FASYANKES
• Tahun 2020 : 47 Kasus
• Tahun 2021 : 1.123 Kasus
WHO, 2000
• 32% Terpapar Hepatitis B
• 30% Terpapar Hepatitis C
• 5% Terpapar HIV
Kemenkes (2020)
Nakes 5.016 orang → 159 dokter umum; 10 drg;
113 perawat; 22 bidan dan 19 nakes lainnya
1. Terbentuknya SMK3
a. Penetapan Kebijakan K3
b. Perencanaan
c. Pelaksanaan Rencana K3
d. Pemantauan dan Evaluasi Kinerja K3
e. Peninjauan dan Peningkatan Kinerja K3
Komitmen Pimpinan Fasyankes yang
disosialisasikan ke seluruh SDM
Fasyankes
Perencanaan K3 02
Kebijakan K3 01
Penyusunan Program K3 berdasarkan
Manajemen Risiko, Aturan
Perundang-undangan
Pelaksanaan K3 03
Pelaksanaan Program sesuai Standar
K3 di Fasyankes dan Penyiapan SDM
Pemantauan dan Evaluasi Kinerja 04
Pemeriksaan, Pengujian, dan Audit
Internal SMK3; Inspeksi K3 yang
dilakukan 1 x/tahun
Peninjauan dan Peningkatan Kinerja 05
Menjamin kesesuaian dan efektifitas
pelaksanaan K3 di Fasyankes
--> Komitmen pimpinan; SDM;
alokasi dana
1. Pengenalan Potensi Bahaya dan
Pengendalian Risiko Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
2. Penerapan Kewaspadaan standar
3.Penerapan prinsip ergonomi
4. Pemeriksaan Kesehatan Berkala
5.Pemberian Imunisai
6.Pembudayaan PHBS
7. Pengelolaan Sarana + Prasarana
8. Pengelolaan Peralatan Medis
9. Kesiapsiagaan menghadapi kondisi darurat
atau bencana
10. Pengelolaa Bahan Berbahaya dan beracun
= Limbah B3
11. Pengelolaan limbah domestik
IDENTIFIKASI
POTENSI
BAHAYA
01
PENILAIAN
RISIKO
02
PENGENDALIAN
RISIKO
03
Kuantitatif
BIOLOGI FISIK
PSIKOLOGI
KIMIA
ERGONOMI KECELAKAAN
Kuantitatif
Kuantitatif
MATERI 3_Implementasi K3 di Fasyankes_NEM_Workshop K3.pdf
Kejadian apa
yang mungkin
terjadi ?
Dalam situasi
apa ?
01
Apakah
Konsekuensi
yang Timbul
02
Seberapa Besar
Kemungkinan
konsekuensi
yang akan
terjadi
03 04
Jika risiko telah
dikelola secara
efektif, apakah ada
tindakan
selanjutnya
MATERI 3_Implementasi K3 di Fasyankes_NEM_Workshop K3.pdf
MATERI 3_Implementasi K3 di Fasyankes_NEM_Workshop K3.pdf
MATERI 3_Implementasi K3 di Fasyankes_NEM_Workshop K3.pdf
MATERI 3_Implementasi K3 di Fasyankes_NEM_Workshop K3.pdf
Eliminasi:
menghilangkan
bahaya dari
tempat kerja
→ sulit
Substitusi: upaya
penggantian
bahan, alat atau
cara kerja dengan
alternatif lain
dengan tingkat
bahaya yang lebih
rendah
Pengendalian
teknik:
pengendalian
rekayasa desain
alat dan/atau
tempat kerja
Pengendalian
administrasi:
berfungsi untuk
membatasi
pajanan pada
pekerja.
Alat
Pelindung
Diri (APD)
MATERI 3_Implementasi K3 di Fasyankes_NEM_Workshop K3.pdf
Cuci tangan
untuk
mencegah
infeksi silang
01
Penggunaan
APD
02
Pengelolaan
jarum dan
alat tajam
untuk
mencegah
luka
03
Penataksanaan
Peralatan
04 05
Pengelolaan
Limbah dan
Sanitasi
Ruangan
Sebelum kontak dengan pasien
01
02
03
Ketika Akan melakukan tindakan aseptic
Kontak dengan darah atau cairan
04
05
Kontak dengan pasien
Kontak dengan lingkungan sekitar
MATERI 3_Implementasi K3 di Fasyankes_NEM_Workshop K3.pdf
Mengurangi Risiko Tertusuk Jarum
menekuk atau mematahkan benda
✓ Jangan
tajam
✓ Jangan meletakkan limbah benda tajam
sembarang tempat
✓ Segera buang limbah benda tajam ke wadah
yang tersedia, tahan tusuk dan tahan air serta
tidak dibuka lagi
✓ Selalu dibuang sendiri oleh si pemakai
✓ Tidak menyarungkan kembali jarum suntik
habis pakai (recapping)
✓ Wadah benda tajam diletakkan dekat lokasi
tindakan
Penanganan beban manual
01
02
03
Postur kerja
Cara kerja dan Gerakan berulang
04
05
Shift Kerja
Durasi Kerja
06 Tata letak dan ruang kerja
Diketahui bahwa Tenaga Kesehatan mengalami :
= Keluhan Muskuluskeletal : 36,7%
= Insomnia : 43,7 %
= Kelelahan : 49,7 %
= Stres : 50%
Penyebab :
1. Kegiatan 20% bekerja untuk melakukan transfer
Pasien – Manual Material Hendling
2. Pekerjaan Berulang
3. Posisi kerja
Standar berat obyek yang boleh diangkat secara manual tergantungdari letak obyek
berada, dengan rincian sebagai berikut :
PENANGANAN BEBAN MANUAL
PENANGANAN BEBAN MANUAL
Faktor yang mempengaruhi :
❖ Beban, jarak angkut, intensitas pembebanan
❖ Kondisi lingkungan
❖ Ketrampilan
❖ Peralatan kerja dan keamanannya
Prinsip kinetik
❖ Beban diusahakan menekan pada otot tungkai yang kuat, otot tulang
belakang dibebaskan dari beban
❖ Momentum gerak badan dimanfaatkan untuk mengawali gerakan
MATERI 3_Implementasi K3 di Fasyankes_NEM_Workshop K3.pdf
Dilakukan untuk menilai status kesehatan dan penemuan dini
kasus penyakit akinat kerja
Dilakukan minimal 1 (satu) tahun sekali
Parameter Jenis pemeriksaan disesuaikan
1. Jenis Pekerjaan
2. Proses kerja
3. Potensi risiko gangguan kesehatan
Diprioritaskan bagi Pekerja Fasyankes yang berisiko
tinggi.
Pemberian imunisasi diprioritaskan untuk
= Imunisasi Hepatitis B, karena tingginya risiko
penularan Hepatitis B
a. Menerapkan peraturan dan prosedur operasi kerja
b. Menggunakan Alat Pelindung Diri sesuai pekerjaannya
c. Tidak merokok di tempat kerja
d. Melakukan aktivitas fisik dan olahraga secara teratur
e. Mengkonsumsi makanan dan minuman yang sehat
f. Menggunakan air bersih
g. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir
h. Membuang sampah pada tempatnya
i. Menggunakan jamban saat buang air besar dan buang
air kecil
j. Tidak mengkonsumsi NAPZA
k. Tidak meludah sembarang tempat
l. Memberantas jentik nyamuk
a. Memastikan kemampuan bangunan Gedung untuk memuat beban
b. Memastikan kemampuan bangunan gedung dalam mencegah dan
c. menanggulangi bahaya kebakaran dan bahaya petir.
d. Memastikan memantau berfungsinya prasarana yang meliputi
instalasi listrik, sistem pencahayaan dan sistem grounding (sistem
pembumian), dan APAR.
e. Memastikan penghawaan/kebutuhan sirkulasi dan pertukaran
udara tersedia dengan baik, melalui bukaan dan/atau ventilasi alami
dan/atau ventilasi buatan.
f. Memastikan pencahayaan memenuhi persyaratan yang berlaku
g. Memastikan sistem sanitasi yang memenuhi persyaratan yang
berlaku, meliputi : ketersediaan air bersih, pembuangan air
kotor dan/atau air limbah, tempat penampungan sementara
kotoran dan sampah, serta penyaluran air hujan.
h. Memastikan tersedianya perlengkapan keselamatan dan
kesehatan kerja seperti APD untuk pekerjaan sanitasi.
i. Memastikan penggunaan bahan bangunan gedung harus aman
bagi kesehatan pengguna bangunan gedung dan tidak
menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungsn seperti
zero timbal, asbes, merkuri dll.
j. Memastikan kelengkapan sarana pada bangunan gedung
untuk kepentingan umum
k. meliputi penyediaan fasilitas yg cukup untuk ruang
ibadah, ruang ASI , toilet, tempat parkir.
l. Memastikan kondisi kualitas bangunan pada
fasyankes seperti atap, langit-langit, dinding, lantai,
jendela dll
m. Memastikan ketersediaan toilet cukup dan hygienis
a. Memastikan tersedianya daftar inventaris seluruh peralatan medis.
b.Memastikan penandaan pada peralatan medis yang digunakan dan yang
tidak digunakan.
c. Memastikan dilakukan uji fungsi dan uji cobaperalatan.
d. Memastikan dilaksanakanya kalibrasi secara berkala.
sesuai standar
e. Memastikan dilakukan pemeliharaan pada peralatan medis.
f. Memastikan penyimpanan peralatan medis dan penggunanya
prosedur operasional.
IDENTIFIKASI
RISIKO
01
ANALISIS
RISIKO
KERENTANAN
02
PEMETAAN
RISIKO
KONDISI
BAHAYA
03
PENGENDALIAN
KONDISI
DARURAT/
BENCANA
04
TAHAPAN KESIAPSIAGAAN TANGGAP DARURAT / BENCANA
HVA / Analisis Kerentanan Bahaya
Suatu proses untuk melakukan identifikasi, menilai dan
mengevaluasi potensi emergency dan dampak langsung atau
tidak langsung akibat keadaan emergensi.
Identifikasi HVA berfokus kepada :
1. Peristiwa atau kejadian alam,
2. Teknologi yang digunakan
3. Peristiwa yang berhubungan dengan manusia dan
4. Penggunaan bahan berbahaya
MATERI 3_Implementasi K3 di Fasyankes_NEM_Workshop K3.pdf
MATERI 3_Implementasi K3 di Fasyankes_NEM_Workshop K3.pdf
✓ Kode Merah : Pemberitahuan darurat kebakaran
✓ Kode Biru
✓ Kode hijau
: Pemberitahuann telah terjadi kedaruratan medik
: Pemberitahuan segera melakukan evakuasi baik
manusia maupun barang
✓ Kode Coklat : Pemberitahuan telah terjadi pencurian
✓ Kode Ungu
✓ Kode pink
: Pemberitahuan telah terjadi keributan
: Pemberitahuan telah terjadi penculikan bayi
✓ Kode kuning : Pemberitahuan adanya ancaman bom
✓ Kode orange : Pemberitahuan adanya tumpahan/kebocoran
limbah b3
✓ Kode Putih : Pemberitahuan bencana endemik seperti wabah
penyakit menular
MATERI 3_Implementasi K3 di Fasyankes_NEM_Workshop K3.pdf
MATERI 3_Implementasi K3 di Fasyankes_NEM_Workshop K3.pdf
MATERI 3_Implementasi K3 di Fasyankes_NEM_Workshop K3.pdf
1. Membatasi bahan-bahan mudah terbakar
2. Struktur tahan api & kompartemenisasi.
3. Penyediaan sarana evakuasi untuk penghuni.
4. Penyediaan kelengkapan penunjang evakuasi.
5. Kondisi halaman bangunan & akses
Pemadaman
6. Titik Kumpul dan kondisi pintu darurat
aya
▪ Sistem deteksi & alarm kebakaran
▪ Sistem pipa tegak & slang
kebakaran
▪ Sistem sprinkler otomatis
▪ Sistem pemadam api ringan
▪ Sistem pemadam khusus
▪ Sarana bantu operasi sistem aktif
(sumber air untuk pemadaman,
pompa kebakaran dan sumber d
listrik darurat / genset
ALAT PEMADAM API RINGAN
• Dapat dioperasikan satu
orang
• Untuk pemadaman awal
kebakaran
• Sebatas volume api kecil
• Terlihat dan mudah diambil
tidak terhalang benda lain
MATERI 3_Implementasi K3 di Fasyankes_NEM_Workshop K3.pdf
MATERI 3_Implementasi K3 di Fasyankes_NEM_Workshop K3.pdf
MATERI 3_Implementasi K3 di Fasyankes_NEM_Workshop K3.pdf
31
Identifikasi Risiko/ Dampak
Pengelolaan Limbah Padat Medis Fasyankes
1. Tertusuk Jarum pada petugas
2. Tumbahan/spill limbah medis
3. Pencemaran air permukaan akibat bekas cucian di TPS Limbah Medis(B3)
4. Cakupan pengolahan limbah medis < 100%
5. Gangguan estetika/ Bau
6. Pencemaran udara oleh emisi insinerator
7. Pencemaran tanah oleh residu insinerator dan Bahan bakarinsinerator
8. Gangguan operasional insinerator (Rusak)
9. Kasus kecelakaan kerja/ K3
10. Peningkatan Vektor Penyakit di TPS limbah medis (B3)
11. Penumpukkan akibat keterlambatan pengangkutan limbah medis oleh pihak III
12. Kegagalan pentaatan ketentuan/persyaratan teknis TPS /Insinerator
13. Kegagalan pengurusan/perpanjangan izin TPS Limbah B3 dan Insinerator
14. Ketidaktaatan legalitas pihak III
15. Konflik sosial dengan masyarakat sekitar
Ruangan
Sumber
Pengang
kutan Ke
TPS
Ruangan
TPS
Insinerator
Transporter/
Pengolah
PENGURANGAN
Cara menetukan risiko :
Diidentifikasi berdasarkan tahapan penanganan limbah medis ......
30
PEMILAHAN PEWADAHAN
PENGUMPULAN
(OPTION)
PENGANGKUTAN
PENYIMPANAN
(SEMENTARA)
PENGOLAHAN
(INSINERASI/NON
INSINERASI) - ONSITE
POLIKLINIK
LABORATORIUM
FARMASI
LAUNDRY DLL
PENGOLAHAN PIHAK III
- ONSITE
Residu Insinerasi
MATERI 3_Implementasi K3 di Fasyankes_NEM_Workshop K3.pdf
MATERI 3_Implementasi K3 di Fasyankes_NEM_Workshop K3.pdf
MATERI 3_Implementasi K3 di Fasyankes_NEM_Workshop K3.pdf
a. Indentifikasi dan inventarisasi bahan dan limbah B3
b. Memastikan adanya penyimpanan, pewadahan, dan
perawatan bahan sesuai dengan karekteristik, sifat, dan
jumlah.
c. Tersediannya lembar data keselamatan sesuai dengan karakteristik
dan sifat bahan dan limbah B3.
d. Tersedianya sistem kedaruratan tumpahan/bocor bahan dan
limbah B3.
e. Tersedianya sarana keselamatan bahan dan limbah B3 seperti spill
kit, rambu dan simbol B3, dan lain lain.
f. Mamastikan ketersediaan dan penggunaan alat pelindung diri sesuai
karekteristik dan sifat bahan dan limbah B3.
g. Tersedianya standar prosedur operasional yang menjamin
keamanan kerja pada proses kegiatan pengelolaan bahan dan
limbah B3
h. Jika dilakukan oleh pihak ke tiga wajib membuat kesepakatan jaminan
keamanan kerja untuk pengelola dan Fasyankes akibat kegagalan
kegiatan pengelolaan bahan dan limbah B3 yang dilakukan
PENGERTIAN B3 DAN LB3
Bahan Berbahaya dan Beracun yang selanjutnya
disingkat dengan B3 adalah
Bahan yang karena sifat dan atau konsentrasinya dan atau
jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung,
dapat mencemarkan dan atau merusak lingkungan hidup, dan
atau dapat membahayakan lingkungan hidup, kesehatan,
kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup lainnya.
(PERATURAN PEMERINTAH RI NOMOR 74TAHUN 2001)
95
8 Suhariono, ST., MM., M.KL
Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun yang selanjutnya disebut
Limbah B3 adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan yang
mengandung B3 .
(PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 101 TAHUN 2014)
WHO telah mengidentifikasi bahan berbahaya dan beracun
dan limbahnya dengan kategori sebagai berikut :
a. Infeksius
b. Patologi anatomi
c. Farmasi
d. Bahan kimia
e. Logam berat
f. Kontainer bertekanan
g. Benda tajam
h. Genotoksik / sitotoksik
i. Radioaktif
MATERI 3_Implementasi K3 di Fasyankes_NEM_Workshop K3.pdf
Bahan Kimia Laboratorium
Alkohol Etanol Formalin
H2SO4 H2O2,
Xylol
Jenis-Jenis Bahan B3
Bahan Kimia di Pelayanan
Alkohol Glutaraldehyde Liquid
nitrogen Dimethyl sulfoxide
Oksigen
MATERI 3_Implementasi K3 di Fasyankes_NEM_Workshop K3.pdf
SIMBOL LIMBAH B3 SESUAI PERMEN LH 14/2013 TENTANG
SIMBOL DAN LABEL LIMBAH B3
ISI Occupational Safety and Health Administration (OSHA)
Chemical identity :
• Nama pabrik
• Informasi yang bisa dihubungi
• Berisikan tentang kandungan bahaya / identity
information
• Karakteristik fisik / kimia
• Data – data tentang bahaya kebakaran dan bahaya
mudah meledak
• Data – data reaktifitas
• Data – data bahaya kesehatan
• Penanganan dan pemakaiannya untuk keselamatan
• Ukuran – ukuran pengawasan
MSDS FORMAT OSHA
CARA MENYIMPAN B3
1. Dalam Lemari B3,
2. Lemari Ada Simbol B3,
3. Ada Kunci,
4. Wadah ada Simbol B3,
5. Ada Daftar B3,
6. MSDS,
7. Termometer
MATERI 3_Implementasi K3 di Fasyankes_NEM_Workshop K3.pdf
Limbah domestik merupakan limbah yang berasal dari
kegiatan non-medis, seperti kegiatan dapur, sampah dari
pengunjung, sampah pepohonan, dan sampah lain yang
tidak mengandung kuman infeksius, termasuk pula di
dalamnya kerdus obat, plastik pembungkus dan benda
lainnya yang tidak mengandung dan tidak terkontaminasi
kuman pathogen atau bahan infeksius
MATERI 3_Implementasi K3 di Fasyankes_NEM_Workshop K3.pdf
a.
Limbah Domestik
Kantong Plastik Hitam
Kontainer Sampah Domestik
Kontainer Trolly Pengumpul
Trolly Besar
TPS Limbah Domestik/DEPO
TPA KOMPOS
Bank Sampah
MATERI 3_Implementasi K3 di Fasyankes_NEM_Workshop K3.pdf

More Related Content

PPT
MANAJEMEN K3 RS
PPTX
KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptx
PPT
K3 DI LINGKUNGAN FASILITAS KESEHATAN.ppt
PPT
K3 Fasyankes PMK 52 th 2018_10 Des 2019.ppt
PPTX
PPT SISTIM MANAJEMEN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA.pptx
PPT
K3 DI LINGKUNGAN FASILITAS KESEHATAN.ppt
PDF
KEBIJAKAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
PDF
Materi_Seminar_Nasional_K3_Rumah_Sakit.pdf
MANAJEMEN K3 RS
KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptx
K3 DI LINGKUNGAN FASILITAS KESEHATAN.ppt
K3 Fasyankes PMK 52 th 2018_10 Des 2019.ppt
PPT SISTIM MANAJEMEN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA.pptx
K3 DI LINGKUNGAN FASILITAS KESEHATAN.ppt
KEBIJAKAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Materi_Seminar_Nasional_K3_Rumah_Sakit.pdf

Similar to MATERI 3_Implementasi K3 di Fasyankes_NEM_Workshop K3.pdf (20)

PDF
Materi_Seminar_Nasional_K3_Rumah_Sakit_b.pdf
PPT
K3 di Fasyankes.ppt
PPTX
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx-PPT-K3RS-pptx.pptx
PDF
Keselamatan dan kesehatan kerja-LABORATORIUM.
PDF
Overview MFK 2022-Miftakhul N.pdf
PPTX
Manajemen Risiko - Sistem Manajemen K3RS.pptx
PPTX
drg juliko KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018_6 sept 2021.pptx
PPTX
1. pengantar mata kuliah K3 Rumah Sakit .pptx
PPTX
ManRisk Fasyankes KAK3RS (1).pptx
PPTX
Briefing MFK 140922.pptx
PPTX
sosialisasi K3 pusk KBT 1 penerapan k3 di tempat kerja
PPTX
Penerapan Standar Manajemen Fasilitas dan Keselamatan_Indramayu.pptx
PDF
MEMAHAMI DAN MENYUSUN REGULASI DI FASKES MFK.pdf
PDF
K3 Ketenagakerjaan
PPTX
Manajemen Risiko Fasyankes 2020
PPTX
Up load Pertemuan Ke 2 Kebijakan dan Regulasi K3 di Rumah Sakit.pptx
PPTX
manajemen fasilitas REGULASI INTERNAL 2022.pptx
PPTX
pdf-permenkes-no-52-tahun-2018-pdf.pptx
PPTX
1 ALUR TERJADI KECELAKAAN KERJA.pptx
PPTX
manajemen keselamatan kesehatan kerja rumah sakit
Materi_Seminar_Nasional_K3_Rumah_Sakit_b.pdf
K3 di Fasyankes.ppt
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx-PPT-K3RS-pptx.pptx
Keselamatan dan kesehatan kerja-LABORATORIUM.
Overview MFK 2022-Miftakhul N.pdf
Manajemen Risiko - Sistem Manajemen K3RS.pptx
drg juliko KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018_6 sept 2021.pptx
1. pengantar mata kuliah K3 Rumah Sakit .pptx
ManRisk Fasyankes KAK3RS (1).pptx
Briefing MFK 140922.pptx
sosialisasi K3 pusk KBT 1 penerapan k3 di tempat kerja
Penerapan Standar Manajemen Fasilitas dan Keselamatan_Indramayu.pptx
MEMAHAMI DAN MENYUSUN REGULASI DI FASKES MFK.pdf
K3 Ketenagakerjaan
Manajemen Risiko Fasyankes 2020
Up load Pertemuan Ke 2 Kebijakan dan Regulasi K3 di Rumah Sakit.pptx
manajemen fasilitas REGULASI INTERNAL 2022.pptx
pdf-permenkes-no-52-tahun-2018-pdf.pptx
1 ALUR TERJADI KECELAKAAN KERJA.pptx
manajemen keselamatan kesehatan kerja rumah sakit
Ad

Recently uploaded (20)

DOCX
Modul Ajar Deep Learning PKWU Pengelolaan Kelas 11 SMA Terbaru 2025
PDF
Aminullah Assagaf_B34_Statistik Ekonometrika.pdf
PPTX
Merancang dan Mengelola PESAN dalam Komunikasi Pemasaran di Era Digital 4.0_W...
PDF
PPT Materi Kelas Mempraktikkan Prinsip Hermeneutika (MPH) 2025
PPTX
Pengimbasan pembelajaran mendalam (deep learning
PDF
MRT Tangguh, Indonesia Maju: Mewujudkan Transportasi Publik yang Aman, Nyaman...
DOCX
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam Informatika Kelas X SMA Terbaru 2025
PDF
Laktasi dan Menyusui (MK Askeb Esensial Nifas, Neonatus, Bayi, Balita dan Ana...
PPTX
Keusahawanan dan Perniagaan Islam - Dr Mohd Adib Abd Muin 20 Ogos 2025.pptx
PPTX
Berpikir_Komputasional_Kelas5_IlustrasiKosong.pptx
PDF
Faktor-Faktor Pergeseran dari Pemasaran Konvensional ke Pemasaran Modern
PDF
Modul Ajar Deep Learning IPAS Kelas 6 Kurikulum Merdeka
PPTX
ppt_bola_basket_kelas x sma mata pelajaran pjok.pptx
PPTX
Materi Refleksi Akhir Tahun Sutan Raja.pptx
PDF
Aminullah Assagaf_B34_Statistik Ekonometrika Terapan_22 Agus 2025.pdf
PDF
2. ATP Fase F - PA. Islam (1)-halaman-1-digabungkan.pdf
PPT
MATA KULIAH FILSAFAT ILMU ADMINISTRASI PENDIDIKAN
PPTX
MODUL 2 LK 2.1.pptx MODUL 2 LK 2.1.pptx MODUL 2 LK 2.1.pptx
PPTX
Ikrar Pamong dan Panca Prasetya KORPRI dan JUga Ikrar Bela Negara
PPT
Inkuiri Kolaboratif bagi guru di Satuan Pendidikan .ppt
Modul Ajar Deep Learning PKWU Pengelolaan Kelas 11 SMA Terbaru 2025
Aminullah Assagaf_B34_Statistik Ekonometrika.pdf
Merancang dan Mengelola PESAN dalam Komunikasi Pemasaran di Era Digital 4.0_W...
PPT Materi Kelas Mempraktikkan Prinsip Hermeneutika (MPH) 2025
Pengimbasan pembelajaran mendalam (deep learning
MRT Tangguh, Indonesia Maju: Mewujudkan Transportasi Publik yang Aman, Nyaman...
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam Informatika Kelas X SMA Terbaru 2025
Laktasi dan Menyusui (MK Askeb Esensial Nifas, Neonatus, Bayi, Balita dan Ana...
Keusahawanan dan Perniagaan Islam - Dr Mohd Adib Abd Muin 20 Ogos 2025.pptx
Berpikir_Komputasional_Kelas5_IlustrasiKosong.pptx
Faktor-Faktor Pergeseran dari Pemasaran Konvensional ke Pemasaran Modern
Modul Ajar Deep Learning IPAS Kelas 6 Kurikulum Merdeka
ppt_bola_basket_kelas x sma mata pelajaran pjok.pptx
Materi Refleksi Akhir Tahun Sutan Raja.pptx
Aminullah Assagaf_B34_Statistik Ekonometrika Terapan_22 Agus 2025.pdf
2. ATP Fase F - PA. Islam (1)-halaman-1-digabungkan.pdf
MATA KULIAH FILSAFAT ILMU ADMINISTRASI PENDIDIKAN
MODUL 2 LK 2.1.pptx MODUL 2 LK 2.1.pptx MODUL 2 LK 2.1.pptx
Ikrar Pamong dan Panca Prasetya KORPRI dan JUga Ikrar Bela Negara
Inkuiri Kolaboratif bagi guru di Satuan Pendidikan .ppt
Ad

MATERI 3_Implementasi K3 di Fasyankes_NEM_Workshop K3.pdf

  • 1. DR. NOVIE E. MAULIKU., SKM., M.SC Disampaikan pada WORKSHOP K3 “Occupational Health & Safety at Health Service Facilities “
  • 2. Dosen Kesehatan Masyarakat -FITKes Unjani Dr. Novie E. Mauliku, SKM., M.Sc Anggota Perhimpunan Ergonomi Indonesia Anggota Pengurus Perhimpunan Ahli Kesehatan Kerja Indonesia (PAKKI)
  • 3. Kegiatan untuk menjamin dan melindungi keselamatan dan kesehatan tenaga kerja melalui upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Halaman 01 Workshop K3 Tindakan untuk mengurangi terjadinya kecelakaan, kerusakan dan segala bentuk kerugian
  • 4. PERMENKES RI NO. 52 TAHUN 2018 Tempat Pelayanan Kesehatan merupakan tempat yang memiliki risiko Keselamatan dan kesehatan pada Pekerja, Pasien, Pendamping Pasien, dan Pengunjung. Menciptakan Fasilitas Pelayanan Kesehatan yang aman, selamat, dan nyaman
  • 5. Data Kasus KK dan PAK • Tahun 2020 : 221.740 - Meninggal :4.007 • Tahun 2021 : 234.370 - Meninggal: 3.410 • Tahun 2022 : 298.137 - Meninggal: 6.552 • Tahun 2023 : 370.747 • Mei’2024 : 162.327 Data Kasus KK dan PAK FASYANKES • Tahun 2020 : 47 Kasus • Tahun 2021 : 1.123 Kasus
  • 6. WHO, 2000 • 32% Terpapar Hepatitis B • 30% Terpapar Hepatitis C • 5% Terpapar HIV Kemenkes (2020) Nakes 5.016 orang → 159 dokter umum; 10 drg; 113 perawat; 22 bidan dan 19 nakes lainnya
  • 7. 1. Terbentuknya SMK3 a. Penetapan Kebijakan K3 b. Perencanaan c. Pelaksanaan Rencana K3 d. Pemantauan dan Evaluasi Kinerja K3 e. Peninjauan dan Peningkatan Kinerja K3
  • 8. Komitmen Pimpinan Fasyankes yang disosialisasikan ke seluruh SDM Fasyankes Perencanaan K3 02 Kebijakan K3 01 Penyusunan Program K3 berdasarkan Manajemen Risiko, Aturan Perundang-undangan Pelaksanaan K3 03 Pelaksanaan Program sesuai Standar K3 di Fasyankes dan Penyiapan SDM Pemantauan dan Evaluasi Kinerja 04 Pemeriksaan, Pengujian, dan Audit Internal SMK3; Inspeksi K3 yang dilakukan 1 x/tahun Peninjauan dan Peningkatan Kinerja 05 Menjamin kesesuaian dan efektifitas pelaksanaan K3 di Fasyankes --> Komitmen pimpinan; SDM; alokasi dana
  • 9. 1. Pengenalan Potensi Bahaya dan Pengendalian Risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja 2. Penerapan Kewaspadaan standar 3.Penerapan prinsip ergonomi 4. Pemeriksaan Kesehatan Berkala 5.Pemberian Imunisai 6.Pembudayaan PHBS
  • 10. 7. Pengelolaan Sarana + Prasarana 8. Pengelolaan Peralatan Medis 9. Kesiapsiagaan menghadapi kondisi darurat atau bencana 10. Pengelolaa Bahan Berbahaya dan beracun = Limbah B3 11. Pengelolaan limbah domestik
  • 17. Kejadian apa yang mungkin terjadi ? Dalam situasi apa ? 01 Apakah Konsekuensi yang Timbul 02 Seberapa Besar Kemungkinan konsekuensi yang akan terjadi 03 04 Jika risiko telah dikelola secara efektif, apakah ada tindakan selanjutnya
  • 22. Eliminasi: menghilangkan bahaya dari tempat kerja → sulit Substitusi: upaya penggantian bahan, alat atau cara kerja dengan alternatif lain dengan tingkat bahaya yang lebih rendah Pengendalian teknik: pengendalian rekayasa desain alat dan/atau tempat kerja Pengendalian administrasi: berfungsi untuk membatasi pajanan pada pekerja. Alat Pelindung Diri (APD)
  • 24. Cuci tangan untuk mencegah infeksi silang 01 Penggunaan APD 02 Pengelolaan jarum dan alat tajam untuk mencegah luka 03 Penataksanaan Peralatan 04 05 Pengelolaan Limbah dan Sanitasi Ruangan
  • 25. Sebelum kontak dengan pasien 01 02 03 Ketika Akan melakukan tindakan aseptic Kontak dengan darah atau cairan 04 05 Kontak dengan pasien Kontak dengan lingkungan sekitar
  • 27. Mengurangi Risiko Tertusuk Jarum menekuk atau mematahkan benda ✓ Jangan tajam ✓ Jangan meletakkan limbah benda tajam sembarang tempat ✓ Segera buang limbah benda tajam ke wadah yang tersedia, tahan tusuk dan tahan air serta tidak dibuka lagi ✓ Selalu dibuang sendiri oleh si pemakai ✓ Tidak menyarungkan kembali jarum suntik habis pakai (recapping) ✓ Wadah benda tajam diletakkan dekat lokasi tindakan
  • 28. Penanganan beban manual 01 02 03 Postur kerja Cara kerja dan Gerakan berulang 04 05 Shift Kerja Durasi Kerja 06 Tata letak dan ruang kerja
  • 29. Diketahui bahwa Tenaga Kesehatan mengalami : = Keluhan Muskuluskeletal : 36,7% = Insomnia : 43,7 % = Kelelahan : 49,7 % = Stres : 50% Penyebab : 1. Kegiatan 20% bekerja untuk melakukan transfer Pasien – Manual Material Hendling 2. Pekerjaan Berulang 3. Posisi kerja
  • 30. Standar berat obyek yang boleh diangkat secara manual tergantungdari letak obyek berada, dengan rincian sebagai berikut : PENANGANAN BEBAN MANUAL
  • 32. Faktor yang mempengaruhi : ❖ Beban, jarak angkut, intensitas pembebanan ❖ Kondisi lingkungan ❖ Ketrampilan ❖ Peralatan kerja dan keamanannya Prinsip kinetik ❖ Beban diusahakan menekan pada otot tungkai yang kuat, otot tulang belakang dibebaskan dari beban ❖ Momentum gerak badan dimanfaatkan untuk mengawali gerakan
  • 34. Dilakukan untuk menilai status kesehatan dan penemuan dini kasus penyakit akinat kerja Dilakukan minimal 1 (satu) tahun sekali Parameter Jenis pemeriksaan disesuaikan 1. Jenis Pekerjaan 2. Proses kerja 3. Potensi risiko gangguan kesehatan
  • 35. Diprioritaskan bagi Pekerja Fasyankes yang berisiko tinggi. Pemberian imunisasi diprioritaskan untuk = Imunisasi Hepatitis B, karena tingginya risiko penularan Hepatitis B
  • 36. a. Menerapkan peraturan dan prosedur operasi kerja b. Menggunakan Alat Pelindung Diri sesuai pekerjaannya c. Tidak merokok di tempat kerja d. Melakukan aktivitas fisik dan olahraga secara teratur e. Mengkonsumsi makanan dan minuman yang sehat f. Menggunakan air bersih
  • 37. g. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir h. Membuang sampah pada tempatnya i. Menggunakan jamban saat buang air besar dan buang air kecil j. Tidak mengkonsumsi NAPZA k. Tidak meludah sembarang tempat l. Memberantas jentik nyamuk
  • 38. a. Memastikan kemampuan bangunan Gedung untuk memuat beban b. Memastikan kemampuan bangunan gedung dalam mencegah dan c. menanggulangi bahaya kebakaran dan bahaya petir. d. Memastikan memantau berfungsinya prasarana yang meliputi instalasi listrik, sistem pencahayaan dan sistem grounding (sistem pembumian), dan APAR. e. Memastikan penghawaan/kebutuhan sirkulasi dan pertukaran udara tersedia dengan baik, melalui bukaan dan/atau ventilasi alami dan/atau ventilasi buatan. f. Memastikan pencahayaan memenuhi persyaratan yang berlaku
  • 39. g. Memastikan sistem sanitasi yang memenuhi persyaratan yang berlaku, meliputi : ketersediaan air bersih, pembuangan air kotor dan/atau air limbah, tempat penampungan sementara kotoran dan sampah, serta penyaluran air hujan. h. Memastikan tersedianya perlengkapan keselamatan dan kesehatan kerja seperti APD untuk pekerjaan sanitasi. i. Memastikan penggunaan bahan bangunan gedung harus aman bagi kesehatan pengguna bangunan gedung dan tidak menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungsn seperti zero timbal, asbes, merkuri dll.
  • 40. j. Memastikan kelengkapan sarana pada bangunan gedung untuk kepentingan umum k. meliputi penyediaan fasilitas yg cukup untuk ruang ibadah, ruang ASI , toilet, tempat parkir. l. Memastikan kondisi kualitas bangunan pada fasyankes seperti atap, langit-langit, dinding, lantai, jendela dll m. Memastikan ketersediaan toilet cukup dan hygienis
  • 41. a. Memastikan tersedianya daftar inventaris seluruh peralatan medis. b.Memastikan penandaan pada peralatan medis yang digunakan dan yang tidak digunakan. c. Memastikan dilakukan uji fungsi dan uji cobaperalatan. d. Memastikan dilaksanakanya kalibrasi secara berkala. sesuai standar e. Memastikan dilakukan pemeliharaan pada peralatan medis. f. Memastikan penyimpanan peralatan medis dan penggunanya prosedur operasional.
  • 43. TAHAPAN KESIAPSIAGAAN TANGGAP DARURAT / BENCANA
  • 44. HVA / Analisis Kerentanan Bahaya Suatu proses untuk melakukan identifikasi, menilai dan mengevaluasi potensi emergency dan dampak langsung atau tidak langsung akibat keadaan emergensi. Identifikasi HVA berfokus kepada : 1. Peristiwa atau kejadian alam, 2. Teknologi yang digunakan 3. Peristiwa yang berhubungan dengan manusia dan 4. Penggunaan bahan berbahaya
  • 47. ✓ Kode Merah : Pemberitahuan darurat kebakaran ✓ Kode Biru ✓ Kode hijau : Pemberitahuann telah terjadi kedaruratan medik : Pemberitahuan segera melakukan evakuasi baik manusia maupun barang ✓ Kode Coklat : Pemberitahuan telah terjadi pencurian ✓ Kode Ungu ✓ Kode pink : Pemberitahuan telah terjadi keributan : Pemberitahuan telah terjadi penculikan bayi ✓ Kode kuning : Pemberitahuan adanya ancaman bom ✓ Kode orange : Pemberitahuan adanya tumpahan/kebocoran limbah b3 ✓ Kode Putih : Pemberitahuan bencana endemik seperti wabah penyakit menular
  • 51. 1. Membatasi bahan-bahan mudah terbakar 2. Struktur tahan api & kompartemenisasi. 3. Penyediaan sarana evakuasi untuk penghuni. 4. Penyediaan kelengkapan penunjang evakuasi. 5. Kondisi halaman bangunan & akses Pemadaman 6. Titik Kumpul dan kondisi pintu darurat
  • 52. aya ▪ Sistem deteksi & alarm kebakaran ▪ Sistem pipa tegak & slang kebakaran ▪ Sistem sprinkler otomatis ▪ Sistem pemadam api ringan ▪ Sistem pemadam khusus ▪ Sarana bantu operasi sistem aktif (sumber air untuk pemadaman, pompa kebakaran dan sumber d listrik darurat / genset
  • 53. ALAT PEMADAM API RINGAN • Dapat dioperasikan satu orang • Untuk pemadaman awal kebakaran • Sebatas volume api kecil • Terlihat dan mudah diambil tidak terhalang benda lain
  • 57. 31 Identifikasi Risiko/ Dampak Pengelolaan Limbah Padat Medis Fasyankes 1. Tertusuk Jarum pada petugas 2. Tumbahan/spill limbah medis 3. Pencemaran air permukaan akibat bekas cucian di TPS Limbah Medis(B3) 4. Cakupan pengolahan limbah medis < 100% 5. Gangguan estetika/ Bau 6. Pencemaran udara oleh emisi insinerator 7. Pencemaran tanah oleh residu insinerator dan Bahan bakarinsinerator 8. Gangguan operasional insinerator (Rusak) 9. Kasus kecelakaan kerja/ K3 10. Peningkatan Vektor Penyakit di TPS limbah medis (B3) 11. Penumpukkan akibat keterlambatan pengangkutan limbah medis oleh pihak III 12. Kegagalan pentaatan ketentuan/persyaratan teknis TPS /Insinerator 13. Kegagalan pengurusan/perpanjangan izin TPS Limbah B3 dan Insinerator 14. Ketidaktaatan legalitas pihak III 15. Konflik sosial dengan masyarakat sekitar Ruangan Sumber Pengang kutan Ke TPS Ruangan TPS Insinerator Transporter/ Pengolah
  • 58. PENGURANGAN Cara menetukan risiko : Diidentifikasi berdasarkan tahapan penanganan limbah medis ...... 30 PEMILAHAN PEWADAHAN PENGUMPULAN (OPTION) PENGANGKUTAN PENYIMPANAN (SEMENTARA) PENGOLAHAN (INSINERASI/NON INSINERASI) - ONSITE POLIKLINIK LABORATORIUM FARMASI LAUNDRY DLL PENGOLAHAN PIHAK III - ONSITE Residu Insinerasi
  • 62. a. Indentifikasi dan inventarisasi bahan dan limbah B3 b. Memastikan adanya penyimpanan, pewadahan, dan perawatan bahan sesuai dengan karekteristik, sifat, dan jumlah. c. Tersediannya lembar data keselamatan sesuai dengan karakteristik dan sifat bahan dan limbah B3. d. Tersedianya sistem kedaruratan tumpahan/bocor bahan dan limbah B3.
  • 63. e. Tersedianya sarana keselamatan bahan dan limbah B3 seperti spill kit, rambu dan simbol B3, dan lain lain. f. Mamastikan ketersediaan dan penggunaan alat pelindung diri sesuai karekteristik dan sifat bahan dan limbah B3. g. Tersedianya standar prosedur operasional yang menjamin keamanan kerja pada proses kegiatan pengelolaan bahan dan limbah B3 h. Jika dilakukan oleh pihak ke tiga wajib membuat kesepakatan jaminan keamanan kerja untuk pengelola dan Fasyankes akibat kegagalan kegiatan pengelolaan bahan dan limbah B3 yang dilakukan
  • 64. PENGERTIAN B3 DAN LB3 Bahan Berbahaya dan Beracun yang selanjutnya disingkat dengan B3 adalah Bahan yang karena sifat dan atau konsentrasinya dan atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan dan atau merusak lingkungan hidup, dan atau dapat membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup lainnya. (PERATURAN PEMERINTAH RI NOMOR 74TAHUN 2001) 95 8 Suhariono, ST., MM., M.KL Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun yang selanjutnya disebut Limbah B3 adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan yang mengandung B3 . (PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 101 TAHUN 2014)
  • 65. WHO telah mengidentifikasi bahan berbahaya dan beracun dan limbahnya dengan kategori sebagai berikut : a. Infeksius b. Patologi anatomi c. Farmasi d. Bahan kimia e. Logam berat f. Kontainer bertekanan g. Benda tajam h. Genotoksik / sitotoksik i. Radioaktif
  • 67. Bahan Kimia Laboratorium Alkohol Etanol Formalin H2SO4 H2O2, Xylol Jenis-Jenis Bahan B3 Bahan Kimia di Pelayanan Alkohol Glutaraldehyde Liquid nitrogen Dimethyl sulfoxide Oksigen
  • 69. SIMBOL LIMBAH B3 SESUAI PERMEN LH 14/2013 TENTANG SIMBOL DAN LABEL LIMBAH B3
  • 70. ISI Occupational Safety and Health Administration (OSHA) Chemical identity : • Nama pabrik • Informasi yang bisa dihubungi • Berisikan tentang kandungan bahaya / identity information • Karakteristik fisik / kimia • Data – data tentang bahaya kebakaran dan bahaya mudah meledak • Data – data reaktifitas • Data – data bahaya kesehatan • Penanganan dan pemakaiannya untuk keselamatan • Ukuran – ukuran pengawasan MSDS FORMAT OSHA
  • 71. CARA MENYIMPAN B3 1. Dalam Lemari B3, 2. Lemari Ada Simbol B3, 3. Ada Kunci, 4. Wadah ada Simbol B3, 5. Ada Daftar B3, 6. MSDS, 7. Termometer
  • 73. Limbah domestik merupakan limbah yang berasal dari kegiatan non-medis, seperti kegiatan dapur, sampah dari pengunjung, sampah pepohonan, dan sampah lain yang tidak mengandung kuman infeksius, termasuk pula di dalamnya kerdus obat, plastik pembungkus dan benda lainnya yang tidak mengandung dan tidak terkontaminasi kuman pathogen atau bahan infeksius
  • 75. a.
  • 76. Limbah Domestik Kantong Plastik Hitam Kontainer Sampah Domestik Kontainer Trolly Pengumpul Trolly Besar TPS Limbah Domestik/DEPO TPA KOMPOS Bank Sampah