SlideShare a Scribd company logo
2
Most read
4
Most read
16
Most read
BABY BLUES
APA ITU
BABY BLUES?
Baby Blues Syndrome (BBS) atau sering disebut juga
dengan istilah maternity blues atau post partum blues
adalah suatu keadaan depresi ringan yang sifatnya
sementara , dialami sebagian besar ibu yang terjadi
sebagai akibat perubahan-perubahan baik fisiologis,
hormonal, maupun psikologis. Gangguan ini terjadi 14
hari pertama pasca melahirkan dan terjadi puncak
reaksi gangguan pada atau 4 hari pasca melahirkan.
EPIDEMIOLOGI
• Studi di luar negeri, angka kejadian baby blues
syndrome cenderung tinggi dan bervariasi (26-85%)
• Di Indonesia angka kejadian baby blues antara 50-
70% dari wanita pasca persalinan.
• > 50% ibu yang mengalami depresi pada kehamilan
sebelumnya akan menjadi depresi kembali pada
kehamilan selanjutnya
• Ibu dengan bayi BBLR, 3,64 kali berpeluang lebih
tinggi mengalami baby blues syndrome daripada ibu
dengan bayi normal
PSIKOSOSIAL
• Konflik dalam perkawinan
• Sikap ambivalen atau keraguan yang
besar terhadap kehamilan dan
keinginannya untuk mempunyai
anak.
• Riwayat pernah menderita gangguan
depresi sebelumnya dan atau reaksi
terhadap kejadian tertentu dalam
kehidupannya, termasuk stres akibat
melahirkan anak.
• Stres lingkungan
BIOLOGIK
• Perubahan sistem adrenergik (alpha 2
adenoreseptor)
• perubahan amin biogenik (norepinefrin,
serotonin, dan dopamin
HORMONAL
• Hormon esterogen dan
progesteron
• penurunan hormon yang
dihasilkan oleh kelenjar tiroid
• hormon sex (neurosteroid)
ETIO-
PATOGENESIS
3
2
1
6
7
8
4
5
9
Sulit beristirahat dengan tenang, namun bila ada
orang lain menjaga bayi, si ibu bisa tertidur
Peningkatan berat badan yang disertai
dengan makan berlebihan
Penurunan berat badan yang disertai tidak mau
makan
Perasaan takut untuk menyakiti diri sendiri dan
bayinya
Cemas, merasa bersalah dan tidak berharga
dan tidak percaya diri
Tidak memiliki tenaga atau sedikit saja
Mudah kesal, gampang tersinggung
dan tidak sabaran
Dipenuhi oleh perasaan kesedihan dan
depresi disertai dengan menangis tanpa
sebab
gejala klinis
Menjadi tidak tertarik dengan bayinya atau menjadi
terlalu memperhatikan dan khawatir terhadap bayinya
Diagnosis
• anamnesis
• Semua wanita pasca melahirkan
• Perubahan sikap dan kondisi emosional umumnya 14 hari pertama pasca
melahirkan
• Adanya perasaan cemas, khawatir berlebihan, sedih, dan sering menangis
tanpa sebab jelas
• Adanya perasaan putus asa, ketidakmampuan dalam mengurus anak, dan rasa
bersalah
• Jika gejala menetap >2 minggu dipikirkan kemungkinan postpartum
depression
kriteria diagnosis
Gejala berupa kesedihan, disforia,
dan sering menangis. Puncak emosi
hari ke4-5 dan kembali normal hari
ke 10
Bedasarkan “Diagnostic and statistical
manual of mental disorder IV (DSM IV)”
baby blues syndrome dikategorikan dalam
major depression/depresi berat
penatalaksanaan
Psikoedukasi: peran baru sebagai
ibu, hal mengurus bayi,
bergabung dengan kelompok
ibu-ibu baru, dsb
Tidak ada perawatan yang
khusus
Konsultasi kejiwaan umumnya
tidak diperlukan
Dukungan dan empati dari
keluarga dan staf kesehatan
Depresi & Psikosis pasca-melahirkan
• Depresi pasca persalinan adalah depresi yang biasanya terjadi
dalam 1-4 minggu setelah melahirkan. Sering terjadi ketika
melahirkan anak kedua dan ketiga. Gejala mirip seperti depresi
pada umumnya hanya waktu terjadinya yang khusus pada pasca
persalinan. Berbeda dengan postpartum blues yang akan hilang
dengan sendirinya tanpa terapi.
• Depresi pasca melahirkan ditandai dengan mood depresi, anxietas
yang berlebihan, dan insomnia. Onsetnya dalam 3 hingga 6 bulan
setelah persalinan.
• Postpartum depression adalah kondisi yang lebih serius dari
babyblues dan mempengaruhi 1 dari 10 ibu baru. Ibu dengan
DPM mengalami perasaan sedih dan emosi yang meningkat dan
merasa tertekan, menjadi sensitif, lelah, perasaan bersalah, cemas
dan ketidakmampuan untuk merawat diri dan merawat bayi.
• Pada kasus yang jarang (1 sampai 2 dalam 1.000 persalinan), depresi pasca
melahirkan pada perempuan ditandai dengan rasa depresi dan gagasan
bunuh diri. Pada kasus yang berat, depresi dapat mencapai proporsi
psikotik, disertai halusinasi, waham, dan pikiran untuk membunuh bayi.
• Postpartum psychosis
merupakan bentuk DPM yang parah dan membutuhkan penanganan yang
medis segera. Gejalanya muncul secara cepat setelah melahirkan dan
berlangsung antara beberapa minggu hingga beberapa bulan. Gejalanya
meliputi agitasi yang amat kuat, perilaku yang menunjukkan kebingungan,
perasaan hilang dan malu, insomnia, paranoid, delusi, halusinasi,
hiperaktif, bicara cepat dan mania.
epidemiologi
Secara epidemiologi depresi postpartum dapat terjadi pada
semua golongan umur persalinan dan diberbagai daerah di
dunia, maupun di indonesia. Berdasarkan laporan WHO
diperkirakan wanita melahirkan yang mengalami depresi
postpartum ringan
Tingkat stres ibu pasca melahirkan dipengaruhi oleh dua
faktor utama yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor
internal antara lain, fluktuasi hormonal, faktor psokologis dan
kepribadian, adanya riwayat depresi sebelumnya, riwayat
kehamilan, dan persalinan dengan riwayat komplikasi,
persalinan section caesarea, kesulitan menyusui, dan
minimnya pengetahuan ibu akan perawatan bayi. Sedangkan
faktor eksternal meliputi dukungan sosial kondisi dan kualitas
bayi, dan status mental suami
Kadar hormon estrogen dan progresteron menurun drastis saat persalinan.
Perubahan kadar hormon estrogen dan progresteron pada saat kehamilan
memicu peningkatan ikatan pada reseptor dopamin dan penurunan kadar
hormon saat persalinan menyebabkan terjadinya suatu super sensitivitas
reseptor dopamin yang mencetus terjadinya psikotik postpartum.
patofisiologi
Etiologi
psikosis postpartum
Dalam Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa
atau PPDGJ-III pun dijelaskan bahwa ada tiga gejala utama yang
harus muncul pada gangguan depresi, yakni afek depresif,
kehilangan minat dan kegembiraan, serta berkurangnya energi
yang menuju meningkatnya keadaan mudah lelah (rasa lelah
yang nyata sesudah kerja sedikit saja) dan menurunnya aktivitas.
diagnosis
Menurut DSM IV, tidak ada kriteria bagi gangguan psikotik
pada postpartum. Gejala karakteristik bagi gangguan
psikotik pada postpartum terdiri atas delusi, gangguan
kognotif, gangguan motilitas, mood atau suasana
perasaan tak terkontrol dan halusinasi. Gejala psikotik ini
hanya mencakup hal-hal yang menyangkut keibuan dan
kehamilan. DSM IV juga menyetujui diagnosis gangguan
psikotik dan gangguan mood (suasana perasaan) yang
singkat disebakan karena pasca persalinan.
Berdasarkan kriteria diagnostik DSM-IV :
1. Suasana hati yang depresi
2. Kurangnya kesenangan atau minat
3. Gangguan tidur (insomnia atau hyperinsomnia)
4. Penurunan berat badan
5. Kehilangan energi
6. Agitasi atau keterblakangan perasaan tidak berharga
atau rasa bersalah yang tidak pantas
7. Konsentrasi yang berkurang atau keragu-raguan
8. Adanya keinginan bunuh diri
Sedang menurut PPDGJ III, Pedoman
diagnostik untuk gangguan psikiatri pada
postpartum (F,53), yaitu:
F.53.1 Gangguan Mental dan Perilaku Berat
yang Berhubungan dengan Masa Nifas.
depresi postpartum
Perbedaan Baby blues syndrome dan Postpartum depression
Karakteristik Baby blues syndrome Postpartum depression
Insiden 30-75% ibu
melahirkan
10-15% ibu melahirkan
Onset 3-5 hari pasca
melahirkan
3-6 bulan pasca melahirkan
Durasi Hari sampai minggu Bulan sampai tahun jika tidak
diobati
Stressor terkait Tidak ada Ada, terutama kurang dukungan
Pengaruh sosial budaya Tidak ada Ada hubungan yang kuat
Riw. Gangguan mood Tidak ada Ada
Riw. Gangguan mood pada
keluarga
Tidak ada Ada
Karakteristik Baby blues syndrome Postpartum depression
Rasa sedih Ada Ada
Mood labil Ada Sering pada awalnya
kemudian depresi secara
bertahap
Anhedonia Ada Sering
Gangguan tidur Kadang-kadang Hampir selalu
Keinginan untuk bunuh diri Tidak ada Kadang-kadang
Keinginan untuk menyakiti
bayi
Jarang Sering
Rasa bersalah dan
ketidakmampuan
Tidak ada, jika ada pun
ringan
Ada dan biasanya berat
Baby Blues Postpartum Depression Postpartum Psychosis
Simtom
Fisik
• Kurang Tidur
• Hilang tenaga
• Hilang nafsu makan atau
sangat bernafsu makan
• Merasa lelah setelah
bangun tidur
• Cepat lelah
• Gangguan tidur
• Selera makan menurun
• Sakit kepala
• Sakit dada
• Jantung berdebar-debar
• Sesak nafas
• Mual dan muntah
• Menolak makan
• Tidak mampu
menghentikan aktivitas
• Kebingungan akan
kelebihan energi
Simtom
Emosional
• Cemas dan khawatir
berlebihan
• Bingung
• Mencemaskan kondisi fisik
secara berlebihan
• Tidak percaya diri
• Sedih
• Perasaan diabaikan
• Mudah tersinggung
• Perasaan sedih
• Hilang harapan
• Merasa tidak berdaya
• Mood swings
• Perasaan tidak adekuar sebagai ibu
• Hilang minat
• Pemikiran bunuh diri
• Ingin menyakiti orang lain (termasuk
bayi, diri sendiri, dan suami)
• Perasaan bersalah
• Sangat bingung
• Hilang ingatan
• Tidak koheren
• Halusinasi
Simtom
Perilaku
• Sering menangis
• Hiperaktif atau senang
berlebihan
• Terlalu sensitif
• Perasaan mudah
tersinggung
• Tidak perduli terhadap
bayi
• Panik
• Kurang mampu merawat diri sendiri
• Enggan melakukan aktivitas
menyenangkan
• Motivasi menurun
• Enggan bersosialisasi
• Tidak perduli perkembangan bayi
• Sulit mengendalikan perasaan
• Sulit mengambil keputusan
• Curiga
• Tidak rasional
• Preokupasi terhadap
hal-hal kecil
Penatalaksanaan
• Non Farmakologi
1. Psikoterapi Individu atau kelompok (Kognitif perilaku dan terapi
interpersonal)
2. Psychoeducational atau dukungan kelompok juga dapat membantu
Penatalaksanaan
• Farmakologi
• Depresi Postpartum
• Pengobatan ini diindikasikan untuk gejala depresi sedang sampai berat atau ketika seorang wanita tidak merespon pengobatan non-
farmakologis.
• Selective serotonin reuptake inhibitors (SSRI) adalah agen lini pertama danefektif pada wanita dengan depresi pasca-melahirkan.
Gunakan dosis antidepresanstandar, misalnya, fluoxetine (Prozac) 10-60 mg/hari, sertraline (Zoloft) 50-200mg/hari, paroxetine
(Paxil) 20-60 mg/hari, citalopram (Celexa) 20-60 mg/hari , atauescitalopram (Lexapro) 10-20 mg/hari. Efek samping obat kategori ini
termasuk insomnia, mual, penurunan nafsu makan, sakit kepala, dan disfungsi seksual. Serotonin-norepinephrine reuptake
inhibitors (SNRIs), seperti venlafaxine(Effexor) 75- 300 mg/hari atau duloxetine (Cymbalta) 40-60 mg/hari, juga sangatefektif untuk
depresi dan kecemasan.
• Antidepresan trisiklik (misalnya, Nortriptilin 50-150 mg/hari)
mungkin berguna bagi wanita dengan gangguan tidur, walaupun beberapa studi menunjukkan bahwa perempuan lebih merespon o
bat kategori SSRI. Efek samping dariantidepresan trisiklik termasuk mengantuk, berat badan bertambah, mulut kering,sembelit, dan
disfungsi seksual.
• Psikosis Posspartum
• Psikosis postpartum merupakan suatu kondisi emergensi
danmemerlukan perhatian dan penanganan segera. Pasien mungkin a
kan membutuhkan terapi obat untuk jangka waktu tertentu, seperti
haloperidol atau flufenazin, keduanya diberikan dalam dosis 2-5 mg
per os 3 kali perhari. Bila agitasi maka pasien membutuhkan
anti psikotika berpotensi tinggi dan diberikan IM. Mood stabilizer sep
erti lithium,valproid acid, carbamazepine digunakan sebagai terapi
akut yang dikombinasi dengan obat anti psikotik dan benzodiapezine
Prognosis
• Hampir pada semua kasus depresi postpartum prognosisnya adalah
baik,kebanyakan sembuh dalam waktu 3 bulan, 70% dalam waktu 6
bulan dan 30%kemungkinan rekurensi pada kehamilan yang berikutnya.
Prognosis pada
serangan pertama relatif lebih baik, seperti juga pada skizofrenia yang
mempunyai penyakitfisik sebagai faktor presipitasi. Kira-kira 90%
penderita ini sembuh dari
keadaanpsikotik dalam waktu relatif singkat dan kemungkinan terjadiny
a lagi diperkirakan berkisar antara 15-30%.
• Prognosis psikosis postpartum relatif lebih jelek dibanding gangguan
psikotik pada postpartum lainnya

More Related Content

PDF
PPT BABY BLUES PDA IBU PASCA MELAHIRKAN dr.rudy spog.pptx.pdf
PPTX
730469770-Gangguan-Mental-Perilaku-Yang-Berhubungan-Dengan-Masa-Salinan.pptx
PPTX
Materi 1. dr. Esti Sp.OG - Post Partum Depression.pptx
PPTX
Obstetri Gynekologi Pert 7 Gangguan Psikologis dalam Kebidanan.pptx
DOCX
Depresi postpartuM
PPTX
Kesehatan Mental yang dan bagus untuk mental
PDF
Pert 13. Adaptasi Psikologis Masa Nifas.pdf
PDF
GANGGUAN JIWA PADA PERIODE KEHAMILAN DAN PASCA PERSALINAN.pdf
PPT BABY BLUES PDA IBU PASCA MELAHIRKAN dr.rudy spog.pptx.pdf
730469770-Gangguan-Mental-Perilaku-Yang-Berhubungan-Dengan-Masa-Salinan.pptx
Materi 1. dr. Esti Sp.OG - Post Partum Depression.pptx
Obstetri Gynekologi Pert 7 Gangguan Psikologis dalam Kebidanan.pptx
Depresi postpartuM
Kesehatan Mental yang dan bagus untuk mental
Pert 13. Adaptasi Psikologis Masa Nifas.pdf
GANGGUAN JIWA PADA PERIODE KEHAMILAN DAN PASCA PERSALINAN.pdf

Similar to materi POST PARTUM BLUES depresi post partum.pptx (20)

PPTX
376198106-2-1-5-4-Psikosis-Dan-Depresi-Post-Partum.pptx
PPTX
GANGGUAN KEJIWAAN PADA IBU HAMIL by Alfi Susiana
PPTX
Post Partum blues materi untuk perkuliahan.pptx
PPTX
481802356-Dampak-Persalinan-Terhadap-Status-Kesehatan-Mental-Perempuan.pptx
PPTX
Gangguan Psikologis Masa Nifas dan Menoupose.pptx
PPTX
Kondisi psikologi yang berhubungan dengan kelahiran kelompok 9 fighting
PDF
Gangguan bipolar
PDF
Gangguan Bipolar
DOC
Depresi remaja
PPTX
Tantangan Kesehatan Mental dalam Periode Kehamilan, Persalinan dan Nifas.pptx
PPTX
KELAS IBU HAMIL OK KELAS IBU HAMIL KELAS IBU HAMIL
PPTX
Post Partum Depression.pptx
PPT
Kep Jiwa Ibu Hamil.ppt Bahan pembelajaran
PPTX
Gizi Untuk Penderita Baby Blues Sindrom.pptx
PPT
DEPRESI-DAN-KECEMASAN-PERINATAL.pptkkkkkk
PDF
Informasi gangguan jiwa
PPTX
Mengenal Gangguan Bipolar [dr. Lahargo Kembaren, SpKJ]
PPTX
gangguan psikologis pada masa kehamilan
PPT
adaptasi psikologi masa nifas.ppt
PPTX
Perasaan kehilangan dan berduka pada kondisi rentan
376198106-2-1-5-4-Psikosis-Dan-Depresi-Post-Partum.pptx
GANGGUAN KEJIWAAN PADA IBU HAMIL by Alfi Susiana
Post Partum blues materi untuk perkuliahan.pptx
481802356-Dampak-Persalinan-Terhadap-Status-Kesehatan-Mental-Perempuan.pptx
Gangguan Psikologis Masa Nifas dan Menoupose.pptx
Kondisi psikologi yang berhubungan dengan kelahiran kelompok 9 fighting
Gangguan bipolar
Gangguan Bipolar
Depresi remaja
Tantangan Kesehatan Mental dalam Periode Kehamilan, Persalinan dan Nifas.pptx
KELAS IBU HAMIL OK KELAS IBU HAMIL KELAS IBU HAMIL
Post Partum Depression.pptx
Kep Jiwa Ibu Hamil.ppt Bahan pembelajaran
Gizi Untuk Penderita Baby Blues Sindrom.pptx
DEPRESI-DAN-KECEMASAN-PERINATAL.pptkkkkkk
Informasi gangguan jiwa
Mengenal Gangguan Bipolar [dr. Lahargo Kembaren, SpKJ]
gangguan psikologis pada masa kehamilan
adaptasi psikologi masa nifas.ppt
Perasaan kehilangan dan berduka pada kondisi rentan
Ad

More from ratnawulokt (6)

PPTX
Analisis Modal Kerja dan Pengelolaan Keuangan
PPTX
hubungan respon time kepuasan pasien rumah sakit
PPTX
respontime dengan kepuasan pasien rumah sakit
PPTX
pengaruh video edukasi terhadap kecemasan pasien
PPTX
Pembangunan dapat mengakibatkan bencana.pptx
PPTX
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
Analisis Modal Kerja dan Pengelolaan Keuangan
hubungan respon time kepuasan pasien rumah sakit
respontime dengan kepuasan pasien rumah sakit
pengaruh video edukasi terhadap kecemasan pasien
Pembangunan dapat mengakibatkan bencana.pptx
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
Ad

Recently uploaded (18)

PPTX
ASKEP NY. MIE FUNG yg harus direvisi.pptx
PPTX
PENATALAKSANAAN INTERVENSI FISIOTERAPI PADA KONDISI BELL'S PALSY.pptx
PPTX
PENENTUAN JUMLAH SAMPEL AUDIT_david.pptx
PDF
05. PELATIHAN P3K - FIRST AIDER CM asfsb
PPTX
Materi_kuliah_terbaru_komunikasi.pptx...
PDF
Sosialisasi tentang CKG SEKOLAH untuk Nakes.pdf
PPTX
Sosialisasi Menu DAK NF 2026.pptx terbaru
PPTX
Evaluasi PKG 08 Agustus ok terbaru yg baruu
PPTX
Isi Piringku Kaya Protein Cegah Stunting.pptx
PPTX
Cerdas dalam memilih Kosmetik yang aman.pptx
PDF
Patofisiologi Sistem Pernafasan Manusia.pdf
PPTX
KELOMPOK 6 Isu Dalam Praktik Kebidanan dan etik kebidanan (1).pptx
PPTX
antenatal health care puskesmas rawang...
PPTX
PPT Sirosis Heptaoma Liver disease Case.pptx
PPT
FLU BURUNG penyakit baru pada unggas terutama ayam
PPTX
INTERRUPTED DIRECT CURRENT TIPE FARADIC DAN INTERRUPTED GALVANIC.pptx
PPTX
PPT Sidang Proposal Andre.pptx 29 Oktober 2024 (2).pptx
PDF
4b. Pencatatan dan Pelaporan PMT Lokal.pdf
ASKEP NY. MIE FUNG yg harus direvisi.pptx
PENATALAKSANAAN INTERVENSI FISIOTERAPI PADA KONDISI BELL'S PALSY.pptx
PENENTUAN JUMLAH SAMPEL AUDIT_david.pptx
05. PELATIHAN P3K - FIRST AIDER CM asfsb
Materi_kuliah_terbaru_komunikasi.pptx...
Sosialisasi tentang CKG SEKOLAH untuk Nakes.pdf
Sosialisasi Menu DAK NF 2026.pptx terbaru
Evaluasi PKG 08 Agustus ok terbaru yg baruu
Isi Piringku Kaya Protein Cegah Stunting.pptx
Cerdas dalam memilih Kosmetik yang aman.pptx
Patofisiologi Sistem Pernafasan Manusia.pdf
KELOMPOK 6 Isu Dalam Praktik Kebidanan dan etik kebidanan (1).pptx
antenatal health care puskesmas rawang...
PPT Sirosis Heptaoma Liver disease Case.pptx
FLU BURUNG penyakit baru pada unggas terutama ayam
INTERRUPTED DIRECT CURRENT TIPE FARADIC DAN INTERRUPTED GALVANIC.pptx
PPT Sidang Proposal Andre.pptx 29 Oktober 2024 (2).pptx
4b. Pencatatan dan Pelaporan PMT Lokal.pdf

materi POST PARTUM BLUES depresi post partum.pptx

  • 2. APA ITU BABY BLUES? Baby Blues Syndrome (BBS) atau sering disebut juga dengan istilah maternity blues atau post partum blues adalah suatu keadaan depresi ringan yang sifatnya sementara , dialami sebagian besar ibu yang terjadi sebagai akibat perubahan-perubahan baik fisiologis, hormonal, maupun psikologis. Gangguan ini terjadi 14 hari pertama pasca melahirkan dan terjadi puncak reaksi gangguan pada atau 4 hari pasca melahirkan. EPIDEMIOLOGI • Studi di luar negeri, angka kejadian baby blues syndrome cenderung tinggi dan bervariasi (26-85%) • Di Indonesia angka kejadian baby blues antara 50- 70% dari wanita pasca persalinan. • > 50% ibu yang mengalami depresi pada kehamilan sebelumnya akan menjadi depresi kembali pada kehamilan selanjutnya • Ibu dengan bayi BBLR, 3,64 kali berpeluang lebih tinggi mengalami baby blues syndrome daripada ibu dengan bayi normal
  • 3. PSIKOSOSIAL • Konflik dalam perkawinan • Sikap ambivalen atau keraguan yang besar terhadap kehamilan dan keinginannya untuk mempunyai anak. • Riwayat pernah menderita gangguan depresi sebelumnya dan atau reaksi terhadap kejadian tertentu dalam kehidupannya, termasuk stres akibat melahirkan anak. • Stres lingkungan BIOLOGIK • Perubahan sistem adrenergik (alpha 2 adenoreseptor) • perubahan amin biogenik (norepinefrin, serotonin, dan dopamin HORMONAL • Hormon esterogen dan progesteron • penurunan hormon yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid • hormon sex (neurosteroid) ETIO- PATOGENESIS
  • 4. 3 2 1 6 7 8 4 5 9 Sulit beristirahat dengan tenang, namun bila ada orang lain menjaga bayi, si ibu bisa tertidur Peningkatan berat badan yang disertai dengan makan berlebihan Penurunan berat badan yang disertai tidak mau makan Perasaan takut untuk menyakiti diri sendiri dan bayinya Cemas, merasa bersalah dan tidak berharga dan tidak percaya diri Tidak memiliki tenaga atau sedikit saja Mudah kesal, gampang tersinggung dan tidak sabaran Dipenuhi oleh perasaan kesedihan dan depresi disertai dengan menangis tanpa sebab gejala klinis Menjadi tidak tertarik dengan bayinya atau menjadi terlalu memperhatikan dan khawatir terhadap bayinya
  • 5. Diagnosis • anamnesis • Semua wanita pasca melahirkan • Perubahan sikap dan kondisi emosional umumnya 14 hari pertama pasca melahirkan • Adanya perasaan cemas, khawatir berlebihan, sedih, dan sering menangis tanpa sebab jelas • Adanya perasaan putus asa, ketidakmampuan dalam mengurus anak, dan rasa bersalah • Jika gejala menetap >2 minggu dipikirkan kemungkinan postpartum depression
  • 6. kriteria diagnosis Gejala berupa kesedihan, disforia, dan sering menangis. Puncak emosi hari ke4-5 dan kembali normal hari ke 10 Bedasarkan “Diagnostic and statistical manual of mental disorder IV (DSM IV)” baby blues syndrome dikategorikan dalam major depression/depresi berat
  • 7. penatalaksanaan Psikoedukasi: peran baru sebagai ibu, hal mengurus bayi, bergabung dengan kelompok ibu-ibu baru, dsb Tidak ada perawatan yang khusus Konsultasi kejiwaan umumnya tidak diperlukan Dukungan dan empati dari keluarga dan staf kesehatan
  • 8. Depresi & Psikosis pasca-melahirkan • Depresi pasca persalinan adalah depresi yang biasanya terjadi dalam 1-4 minggu setelah melahirkan. Sering terjadi ketika melahirkan anak kedua dan ketiga. Gejala mirip seperti depresi pada umumnya hanya waktu terjadinya yang khusus pada pasca persalinan. Berbeda dengan postpartum blues yang akan hilang dengan sendirinya tanpa terapi. • Depresi pasca melahirkan ditandai dengan mood depresi, anxietas yang berlebihan, dan insomnia. Onsetnya dalam 3 hingga 6 bulan setelah persalinan. • Postpartum depression adalah kondisi yang lebih serius dari babyblues dan mempengaruhi 1 dari 10 ibu baru. Ibu dengan DPM mengalami perasaan sedih dan emosi yang meningkat dan merasa tertekan, menjadi sensitif, lelah, perasaan bersalah, cemas dan ketidakmampuan untuk merawat diri dan merawat bayi.
  • 9. • Pada kasus yang jarang (1 sampai 2 dalam 1.000 persalinan), depresi pasca melahirkan pada perempuan ditandai dengan rasa depresi dan gagasan bunuh diri. Pada kasus yang berat, depresi dapat mencapai proporsi psikotik, disertai halusinasi, waham, dan pikiran untuk membunuh bayi. • Postpartum psychosis merupakan bentuk DPM yang parah dan membutuhkan penanganan yang medis segera. Gejalanya muncul secara cepat setelah melahirkan dan berlangsung antara beberapa minggu hingga beberapa bulan. Gejalanya meliputi agitasi yang amat kuat, perilaku yang menunjukkan kebingungan, perasaan hilang dan malu, insomnia, paranoid, delusi, halusinasi, hiperaktif, bicara cepat dan mania.
  • 10. epidemiologi Secara epidemiologi depresi postpartum dapat terjadi pada semua golongan umur persalinan dan diberbagai daerah di dunia, maupun di indonesia. Berdasarkan laporan WHO diperkirakan wanita melahirkan yang mengalami depresi postpartum ringan
  • 11. Tingkat stres ibu pasca melahirkan dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal antara lain, fluktuasi hormonal, faktor psokologis dan kepribadian, adanya riwayat depresi sebelumnya, riwayat kehamilan, dan persalinan dengan riwayat komplikasi, persalinan section caesarea, kesulitan menyusui, dan minimnya pengetahuan ibu akan perawatan bayi. Sedangkan faktor eksternal meliputi dukungan sosial kondisi dan kualitas bayi, dan status mental suami Kadar hormon estrogen dan progresteron menurun drastis saat persalinan. Perubahan kadar hormon estrogen dan progresteron pada saat kehamilan memicu peningkatan ikatan pada reseptor dopamin dan penurunan kadar hormon saat persalinan menyebabkan terjadinya suatu super sensitivitas reseptor dopamin yang mencetus terjadinya psikotik postpartum. patofisiologi Etiologi
  • 12. psikosis postpartum Dalam Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa atau PPDGJ-III pun dijelaskan bahwa ada tiga gejala utama yang harus muncul pada gangguan depresi, yakni afek depresif, kehilangan minat dan kegembiraan, serta berkurangnya energi yang menuju meningkatnya keadaan mudah lelah (rasa lelah yang nyata sesudah kerja sedikit saja) dan menurunnya aktivitas. diagnosis Menurut DSM IV, tidak ada kriteria bagi gangguan psikotik pada postpartum. Gejala karakteristik bagi gangguan psikotik pada postpartum terdiri atas delusi, gangguan kognotif, gangguan motilitas, mood atau suasana perasaan tak terkontrol dan halusinasi. Gejala psikotik ini hanya mencakup hal-hal yang menyangkut keibuan dan kehamilan. DSM IV juga menyetujui diagnosis gangguan psikotik dan gangguan mood (suasana perasaan) yang singkat disebakan karena pasca persalinan. Berdasarkan kriteria diagnostik DSM-IV : 1. Suasana hati yang depresi 2. Kurangnya kesenangan atau minat 3. Gangguan tidur (insomnia atau hyperinsomnia) 4. Penurunan berat badan 5. Kehilangan energi 6. Agitasi atau keterblakangan perasaan tidak berharga atau rasa bersalah yang tidak pantas 7. Konsentrasi yang berkurang atau keragu-raguan 8. Adanya keinginan bunuh diri Sedang menurut PPDGJ III, Pedoman diagnostik untuk gangguan psikiatri pada postpartum (F,53), yaitu: F.53.1 Gangguan Mental dan Perilaku Berat yang Berhubungan dengan Masa Nifas. depresi postpartum
  • 13. Perbedaan Baby blues syndrome dan Postpartum depression Karakteristik Baby blues syndrome Postpartum depression Insiden 30-75% ibu melahirkan 10-15% ibu melahirkan Onset 3-5 hari pasca melahirkan 3-6 bulan pasca melahirkan Durasi Hari sampai minggu Bulan sampai tahun jika tidak diobati Stressor terkait Tidak ada Ada, terutama kurang dukungan Pengaruh sosial budaya Tidak ada Ada hubungan yang kuat Riw. Gangguan mood Tidak ada Ada Riw. Gangguan mood pada keluarga Tidak ada Ada
  • 14. Karakteristik Baby blues syndrome Postpartum depression Rasa sedih Ada Ada Mood labil Ada Sering pada awalnya kemudian depresi secara bertahap Anhedonia Ada Sering Gangguan tidur Kadang-kadang Hampir selalu Keinginan untuk bunuh diri Tidak ada Kadang-kadang Keinginan untuk menyakiti bayi Jarang Sering Rasa bersalah dan ketidakmampuan Tidak ada, jika ada pun ringan Ada dan biasanya berat
  • 15. Baby Blues Postpartum Depression Postpartum Psychosis Simtom Fisik • Kurang Tidur • Hilang tenaga • Hilang nafsu makan atau sangat bernafsu makan • Merasa lelah setelah bangun tidur • Cepat lelah • Gangguan tidur • Selera makan menurun • Sakit kepala • Sakit dada • Jantung berdebar-debar • Sesak nafas • Mual dan muntah • Menolak makan • Tidak mampu menghentikan aktivitas • Kebingungan akan kelebihan energi Simtom Emosional • Cemas dan khawatir berlebihan • Bingung • Mencemaskan kondisi fisik secara berlebihan • Tidak percaya diri • Sedih • Perasaan diabaikan • Mudah tersinggung • Perasaan sedih • Hilang harapan • Merasa tidak berdaya • Mood swings • Perasaan tidak adekuar sebagai ibu • Hilang minat • Pemikiran bunuh diri • Ingin menyakiti orang lain (termasuk bayi, diri sendiri, dan suami) • Perasaan bersalah • Sangat bingung • Hilang ingatan • Tidak koheren • Halusinasi Simtom Perilaku • Sering menangis • Hiperaktif atau senang berlebihan • Terlalu sensitif • Perasaan mudah tersinggung • Tidak perduli terhadap bayi • Panik • Kurang mampu merawat diri sendiri • Enggan melakukan aktivitas menyenangkan • Motivasi menurun • Enggan bersosialisasi • Tidak perduli perkembangan bayi • Sulit mengendalikan perasaan • Sulit mengambil keputusan • Curiga • Tidak rasional • Preokupasi terhadap hal-hal kecil
  • 16. Penatalaksanaan • Non Farmakologi 1. Psikoterapi Individu atau kelompok (Kognitif perilaku dan terapi interpersonal) 2. Psychoeducational atau dukungan kelompok juga dapat membantu
  • 17. Penatalaksanaan • Farmakologi • Depresi Postpartum • Pengobatan ini diindikasikan untuk gejala depresi sedang sampai berat atau ketika seorang wanita tidak merespon pengobatan non- farmakologis. • Selective serotonin reuptake inhibitors (SSRI) adalah agen lini pertama danefektif pada wanita dengan depresi pasca-melahirkan. Gunakan dosis antidepresanstandar, misalnya, fluoxetine (Prozac) 10-60 mg/hari, sertraline (Zoloft) 50-200mg/hari, paroxetine (Paxil) 20-60 mg/hari, citalopram (Celexa) 20-60 mg/hari , atauescitalopram (Lexapro) 10-20 mg/hari. Efek samping obat kategori ini termasuk insomnia, mual, penurunan nafsu makan, sakit kepala, dan disfungsi seksual. Serotonin-norepinephrine reuptake inhibitors (SNRIs), seperti venlafaxine(Effexor) 75- 300 mg/hari atau duloxetine (Cymbalta) 40-60 mg/hari, juga sangatefektif untuk depresi dan kecemasan. • Antidepresan trisiklik (misalnya, Nortriptilin 50-150 mg/hari) mungkin berguna bagi wanita dengan gangguan tidur, walaupun beberapa studi menunjukkan bahwa perempuan lebih merespon o bat kategori SSRI. Efek samping dariantidepresan trisiklik termasuk mengantuk, berat badan bertambah, mulut kering,sembelit, dan disfungsi seksual.
  • 18. • Psikosis Posspartum • Psikosis postpartum merupakan suatu kondisi emergensi danmemerlukan perhatian dan penanganan segera. Pasien mungkin a kan membutuhkan terapi obat untuk jangka waktu tertentu, seperti haloperidol atau flufenazin, keduanya diberikan dalam dosis 2-5 mg per os 3 kali perhari. Bila agitasi maka pasien membutuhkan anti psikotika berpotensi tinggi dan diberikan IM. Mood stabilizer sep erti lithium,valproid acid, carbamazepine digunakan sebagai terapi akut yang dikombinasi dengan obat anti psikotik dan benzodiapezine
  • 19. Prognosis • Hampir pada semua kasus depresi postpartum prognosisnya adalah baik,kebanyakan sembuh dalam waktu 3 bulan, 70% dalam waktu 6 bulan dan 30%kemungkinan rekurensi pada kehamilan yang berikutnya. Prognosis pada serangan pertama relatif lebih baik, seperti juga pada skizofrenia yang mempunyai penyakitfisik sebagai faktor presipitasi. Kira-kira 90% penderita ini sembuh dari keadaanpsikotik dalam waktu relatif singkat dan kemungkinan terjadiny a lagi diperkirakan berkisar antara 15-30%. • Prognosis psikosis postpartum relatif lebih jelek dibanding gangguan psikotik pada postpartum lainnya