1
PERCOBAAN I
PEMISAHAN CAMPURAN
1. Pendahuluan
Campuran terdiri atas dua atau lebih zat tunggal. Pemisahan campuran
dapat dilakukan melalui cara-cara fisika. Pemisahan campuran didasrkan pada
satu perbedaan sifat komponen campuran, seperti perbedaan ukuran partikel,
perbedaan titik didih, perbedaan kelarutan, perbedaan kecepatan perembesan dan
lain-lain. Pada kegiatan ini anda akan melakukan pemisahan campuran meliputi
penyaringan dan pengkristalan.
2. Alat dan Bahan
Alat :
Gelas kimia 100 ml : 1 buah
Gelas Elenmeyer 100 ml : 2 buah
Gelas Ukur 100 ml : 1 buah
Corong dan Kertas Saring
Kaki Tiga : 1 buah
Pembakar Spiritus : 1 buah
Batang Pengaduk : 2 buah
Cawan Porselin (Pinggan Penguapan) : 1 buah
Bahan :
Kristal Garam dapur kotor
Pasir
Air
3. Cara Kerja
1. Campur kira-kira 2 gram garam dapur kotor dengan 1 gram pasir dalam
gelas kimia kemudian tambahkan air 10 ml, aduk hingga semua garam
terlarut.
2. Lipat kertas saring kemudian masukkan ke dalam corong.
2
3. Saringlah campuran pada langkah (1) dan tampung filternya dalam gelas
elenmeyer. Perhatikan filtrat diperoleh, jernih atau keruh (catat).
4. Tuangkan kira-kira 5 ml filtrat yang didapat pada langkah (3) kedalam
pinggan penguapan kemudian panaskan dengan pembakar spiritus hingga
hampir kering, kemudian biarkan dan diangin-anginkan. Apakah yang
diperoleh dari percobaan 4 (catat).
LEMBAR KERJA
Percobaan I
1. Hasil Percobaan
Percobaan Volume / Berat warna
1
2
3
2. Pertanyaan :
a. Mengapa garam tidak dapat dipisahkan dari larutannya dengan cara
menyaring ?
b. Apa yang dapat anda simpulkan dari percobaan diatas ?
3
PERCOBAAN II
PELARUTAN MATERI
1. Pendahuluan
Larutan adalah campuran homogen. Suatu campuran dikatakan homogen
jika antar komponennya tidak terdapat bidang batas sehingga tidak terbedakan
lagi walaupun menggunakan mikroskop yang sama pada setiap bagiannya.
Komponen larutan dibedakan atas pelarut dan zat pelarut. Biasanya komonen
yang berjumlah terbanyaklah yang dianggap sebagai komponen pelarut. Larutan
dapat berupa padatan, cairan, dan gas.
2. Alat dan Bahan
Alat :
Gelas Kimia 100 ml : 1 buah
Gelas Ukur 50 ml : 1 buah
Gelas Ukur 100 ml : 1 buah
Lumpang dan Alu : 1 set
Termometer : 1 buah
Sendok Kecil : 1 buah
Lampu Spiritus : 1 buah
Tungku : 1 buah
Kasa : 1 buah
Stopwatch : 1 buah
Bahan :
Air
Gula Pasir 3 sendok kecil
3. Cara Kerja
1. Isilah gelas kimia dengan air sampai 50 ml, kemudian tambahkan 1 sendok
kecil gula pasir. Biarkan melarut tanpa di aduk. Hitung aktu yang
diperlukan sejak gula pasir ditambahkan hingga semua melarut.
4
2. Ulangi prosedur percobaan 1 diatas, akan tetapi pada percobaan ini
campuran gula dan air diaduk.
3. Ulangi prosedur percobaan 1 diatas, akan tetapi air yang digunakan mula-
mula dipanaskan hingga mencapai suhu 50o
C.
4. Ulangi prosedur percobaan 1 diatas, akan tetapi gula yang digunakan lebih
dahulu digerus hingga halus.
LEMBAR KERJA
Pecobaan II
1. Hasil Percobaan
Percobaan Campuran Waktu Pelarutan
1
2
3
4
2. Pertanyaan
a. Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi proses pelarutan !
b. Kondisi bagaimanakah yang menyebabkan proses pelarutan paling cepat ?
c. Apa yang dapat anda simpulkan dari percobaan di atas ?
5
PERCOBAAN III
PERUBAHAN MATERI
1. Pendahuluan
Perubahan materi dibedakan atas perubahan fisik dan perubahan kimia.
Pada perubahan kimia terbentk zat baru, sedangkan pada perubahan fisik hanya
merupakan perubahan bentuk atau perubahan wujud. Materi yang kita temukan
dalam kehidupan sehari-hari ada yang berupa zat murni tetapi lebih banyak berupa
campuran. Zat murni atau zat tunggal terdiri atas sejenis materi saja, sedangkan
campuran terdiri dari dua atau lebih jenis materi.
2. Alat dan Bahan
Alat :
Tabung Reaksi : 4 buah
Rak Tabung : 1 buah
Pembakar Spiritus : 1 buah
Besi / Logam : 1 buah
Penepit Tabung : 1 buah
Pengaduk Kaca : 2 buah
Bahan :
Kawat Nikrom
Lilin
Serbuk Belerang
Gula Pasir
6
3. Cara Kerja
1. Nyalakan lilin dan amati lilin yang menyala itu, apakah lilin yang menyala
itu menyerap atau membebaskan kalor. Masukan spatula baja / besi
kedalam nyala lilin selama 6 detik. Amatilah spatula / besi itu apakah
terbentuk zat baru pada lilin yang menyala.
2. Masukkan kira-kira 2 gram potongan-potongan lilin kedalam sebuah
tabung reaksi. Dengan menggunakan penjepit tabung panaskanlah tabung
itu hingga lilin didalamnya meleleh. Kemudian biarkan tabung beserta
isinya menjadi dingin. Apakah lilin yang meleleh menghasilkan zat baru.
3. Lakukan seperti percobaan 2 diatas dengan
a. Serbuk Belerang
b. Gula Pasir
4. Ambillah sedikit serbuk belerang dengan pengaduk kaca, kemudian bakar
(tetap pada pengaduk kaca). Perhatikan belerang yang terbakar itu. Cium
bau gas yang terbentuk apakah belerang yang terbakar menghasilkan zat
baru.
5. Panaskan kawat nikrom pada nyala spiritus hingga berpijar, kemudian
biarkan menjadi dingin. Periksalah apakah kawat nikrom berubah menjadi
zat lain.
7
LEMBAR KERJA
Percobaan III
1. Hasil Percobaan
Percobaan Terjadi Reaksi Baru keterangan
1
2
3.a
3.b
4.
5.
6.
8
PERCOBAAN IV
KROMATOGRAFI KERTAS
1. Pendahuluan
Kromatografi adalah pemisahan campuran berdasarkan perbedaan
lecepatan perembesan atau perbedaan koefisien difusi. Komponen-komponen
yang dipisahkan akan didistribusikan antara dua fase, salah satunya merupakan
fase stasioner (tetap) dan yang berupa fase mobil (fase bergerak).
Fase mobil dialirkan menembus sepanjang fase stasioner, fase stasioner
cenderung menahan komponen campuran sedangkan fase mobil menghanyutkan
campuran. Berdasarkan perbedaan terikatnya suatu komponen pada fase stasioner
dan perbedaan kelarutan pada fase mobil, komponen-komponen suatu campuran
dapat dipisahkan. Komponen yang kurang larut dalam fase mobil aatu lebih kuat
terjerap (beradsorbsi) pada fase stasioner akan tertinggal, sedangkan komponen
yang lebih larut akan kurang terjerap dan akan bergerak lebih cepat.
2. Alat dan Bahan
Alat :
Gelas Pembiak (gelas yang agak tinggi) : 3 buah
Kertas saring (kertas tisyu) : 4 buah
Lidi : 3 batang
Air : Secukupnya
Bahan :
Tinta yang Larut dalam air (merah hitam, biru)
3. Cara Kerja
1. Siapkan kertas saring (kertas tisyu) dengan ukuran 4x14 cm2
.
2. Tarik satu garis dengan pensil kira-kira 1 cm dari salah satu ujungnya
3. Buat noda dengan tinta hitam pada garis itu lalu biarkan mengering
4. Gantungkan kertas itu dengan sebatang lidi pada gelas pembiak atur
ketinggian kertas saring sehingga ujungnya tidak mengenai dasar gelas.
9
5. Isilah gelas pembiak dengan air kira-kira setinggi 1 cm (permukaan air
tidak boleh mengenai noda tinta). Air akan merambat naik dan
menguraikan zat-zat warna tinta. Keluarkan kertas saring (tisyu)nitu dari
gelas pembiak jika air sudah sampai keujung kertas bagian atas (lidi) dan
biarkan mengering. Berapa jenis warna yang terdapat pada tinta hitam itu
(catat).
6. Lakukan prosedur yang sama dengan tinta berwarna biru dan merah.
LEMBAR KERJA
Percobaan IV
1. Hasil Percobaan
Percobaan Warna Tinta Waktu keterangan
1
2
3
2. Pertanyaan
a. Jelaskan mengapa zat-zat warna dalam tinta terpisah pada kromatografi !
b. Apa yang dapat anda simpulkan dari percobaan di atas ?
10
PERCOBAAN V
KLASIFIKASI MATERI
1. Pendahuluan
Materi dapat terdiri dari unsur, senyawa, dan campuran. Unsur dan
senyawa tergolong zat tunggal dan homogen. Campuran terdiri atas dua jenis zat
atau lebih zat tunggal. Unsur tidak dapat di uraikan secara kimia menjadi zat-zat
lainnya sedangkan senyawa dapat di uraikan menjadi unsur lainnya.
2. Alat dan Bahan
Alat :
Peralatan tulis
Bahan :
Bahan dapat dilihat disekitar lingkungan kampus.
3. Cara Kerja
Dengan kegiatan ini anda akan mencatat minimal 30 jenis materi yang
biasa anda temukan dalam kehidupan sehari – hari, kemudian kelompokkan
kedalam 3 bagian yaitu unsur, senyawa dan campuran. Berikan penjelasan yang
cukup mengenai pengelompokan itu.
4. Pertanyaan
a. Apa dasar anda mengelompokkan benda-benda tersebut ke dalam unsur,
senyawa, dan campuran ?
b. Apa yang dapat anda simpilkan dari percobaan ini ?
11
LEMBAR KERJA
Percobaan V
No Jenis Materi Unsur senyawa campuran keterangan
12
PERCOBAAN VI
MENGUKUR pH TANAH DAN AIR
1. Pendahuluan
pH didefinisikan sebagai Logaritma aktivitas ion hidrogen (H+
) yang
terlarut. Koefisien aktivitas ion hidrogen tidak dapat diukur secara eksperimental,
sehingga nilainya didasarkan pada perhitungan teoritis. Skala pH bukanlah skala
absolut. Ia bersifat relatif terhadap sekumpulan larutan standar yang pH-nya
ditentukan berdasarkan persetujuan internasional. pH adalah tingkat keasaman
atau kebasa-an suatu benda yang diukur dengan menggunakan skala pH antara 0
hingga 14. Sifat asam mempunyai pH antara 0 hingga 6 dan sifat basa mempunyai
nilai pH 8 hingga 14, sedangkan pH 7 adalah netral .
Pengukuran pH baik tanah maupun air bisa dilakukan dengan beberapa
cara yaitu dengan kertas lakmus, pH indikator, dan pH meter. Pengukuran yang
paling akurat adalah menggunakan pH meter.
2. Alat dan Bahan:
1. Kertas lakmus atau pH indikator
2. Gelas Elenmeyer
3. Gelas kimia
4. Sendok teh
5. Air Aqua
6. Sampel tanah (cara mengambil sample tanah : ambil tanah kering dari
empat ujung dan tengah-tengah lahan kita, campurkan secara merata,
jemur beberapa jam supaya kering. Ini bertujuan agar tanah yang akan
diukur pHnya merupakan bagian yang rata dari lahan kita).
7. Sampel air (air PDAM, Air Sungai, Air Asam Tambang)
3. a. Cara Kerja Mengukur pH Tanah :
1. Ambil sedikit sample tanah dan air aqua secukupnya (perbandingan 1 : 1)
13
2. Masukkan dalam gelas kimia atau gelas elenmeyer
3. Aduk - aduk hingga benar - benar homogen (merata)
4. Biarkan beberapa menit hingga campuran air dan tanah tadi memisah
(tanahnya mengendap)
5. Setelah airnya terlihat agak jernih masukkan ujung kertas lakmus atau pH
Indikator kedalam campuran tadi (sekitar 1 menit) tetapi jangan sampai
mengenai tanahnya.
6. Tunggu beberapa saat sampai kertas lakmus atau pH indikator berubah
warnanya.
7. Setelah warnanya stabil, cocokkan warna yang diperoleh oleh kertas
lakmus atau pH indikator tadi dengan bagan warna petunjuknya dan catat
berapa nilainya.
3.b. Cara Kerja Mengukur pH air :
1. Masukkan air PDAM ke dalam gelas kimia ± 50 ml
2. Masukkan ujung kertas lakmus atau pH Indikator kedalam air tersebut
(sekitar 1 menit)
3. Tunggu beberapa saat sampai kertas lakmus atau pH indikator berubah
warnanya.
4. Setelah warnanya stabil, cocokkan warna yang diperoleh oleh kertas
lakmus atau pH indikator tadi dengan bagan warna petunjuknya dan catat
berapa nilainya.
5. Lakukan percobaan di atas (1 – 4) dengan sample berupa air sungai dan
Air Asam Tambang
14
LEMBAR KERJA
Percobaan VI
1. Hasil Percobaan
Percobaan Sampel pH Warna Keterangan
1
2
3
4
2. Pertanyaan
a. Sebutkan fungsi atau kegunaan pengukuran pH tanah dan air pada bidang
pertambangan !
b. Apa yang dapat anda simpulkan dari percobaan di atas !
15
PERCOBAAN VII
MENGHITUNG MASSA JENIS ZAT (DENSITY)
1. Pendahuluan
Selain memiliki massa, zat juga memiliki massa jenis. Massa jenis atau
disebut juga dengan istilah rapat massa adalah perbandingan antara massa suatu
zat dengan vulumenya. Massa jenis merupakan ciri khas setiap zat, oleh karena itu
zat yang berbeda jenisnya pasti memiliki massa jenis yang berbeda pula. Massa
jenis zat tidak dipengaruhi oleh bentuk dan volume. Massa jenis zat dapat diukur
dengan percobaan. Secara matematis, massa jenis zat dinyatakan dengan rumus
sebagai berikut :
ρ = m/V atau m = ρ x V atau V = m/ρ
Dengan :
ρ = Massa jenis zat atau density (kg/L atau g/mL)
m = Massa benda (kg atau g)
V = Volume air (L atau ml)
2. Alat dan Bahan
1. Gelas kimia : 2 buah
2. Gelas Ukur : 1 buah
3. Neraca (Timbangan) : 1 buah
4. Mistar (penggaris) : 1 buah
5. Air
6. Sampel Batuan (Batubara, Batulempung, Batupasir) harus dalam kondisi
masih segar.
16
3. Cara Kerja :
1. Ambil sampel yang masih segar dengan cara masukkan ke dalam kantong
plastik lalu diikat (tidak terkontaminasi dengan udara).
2. Timbang sampel batubara dengan menggunakan neraca (timbangan) dan
catat berapa massanya sebagai (m)
3. Masukkan air ± 100 mL (secukupnya) ke dalam gelas kimia dan catat
volumenya sebagai (V1)
4. Masukkan batubara ke dalam gelas kimia yang sudah terisi air tersebut dan
diamankan beberapa saat (sampai kondisi stabil).
5. Baca diukuran gelas tersebut (dengan menggunakan penggaris) dan Catat
volume air tersebut sebagai (V2).
6. untuk mendapatkan volume kenaikan airnya maka harus dikurangkan dulu
antara volume akhir dengan volume awal (V2 – V1).
7. hitunglah berapa massa jenis batubara tersebut dengan menggunakan rumus
di atas.
8. Lakukan percobaan tersebut di atas dengan sampel berupa batulempung dan
batupasir.
17
LEMBAR KERJA
Percobaan VII
1. Hasil Percobaan
Percobaan Sampel V1 V2
Massa Jenis
(Density)
Keterangan
1
2
3
2. Pertanyaan
a. Dalam kondisi bagaimanakah sebaiknya sample batuan tersebut dilakukan
percobaan dan mengapa ?
b. Apa yang dapat anda simpulkan dari percobaan di atas ?
18
DAFTAR PUSTAKA
Asikin, Z., (1988), Penuntun Belajar Kimia, Widjaya Jakarta, Jakarta.
Cotton, F.A, And G. Wilkinson, (1976), Basic Inorganic Chemistry, John Willey
and Sons, New York.
Petrucci, R.H., (1990), Collier Chemistry, Prinsiples and Modern Aplication
Fourth Edition, Collier Macmillan Inc, New York.
Tety Elida, S., (1992), Pengantar Kimia, Gunadarma, Jakarta.

More Related Content

DOCX
Makalah kimia Pengenalan alat-alat di Laboratorium Kimia (Irdan Arjulian)
DOCX
Laporan Akhir Praktikum Kimia Dasar Pengenalan Alat di Laboratorium
PDF
Laporan praktikum kimia dasar "Pengenalan Alat dan Budaya K3"
DOCX
Penuntun praktikum kimia dasar 1
DOCX
Laporan kimia praktikum 1
DOCX
Laporan pengenalan alat
DOCX
alatlabor
PPTX
Pengenalan peralatan laboratorium kimia sederhana
Makalah kimia Pengenalan alat-alat di Laboratorium Kimia (Irdan Arjulian)
Laporan Akhir Praktikum Kimia Dasar Pengenalan Alat di Laboratorium
Laporan praktikum kimia dasar "Pengenalan Alat dan Budaya K3"
Penuntun praktikum kimia dasar 1
Laporan kimia praktikum 1
Laporan pengenalan alat
alatlabor
Pengenalan peralatan laboratorium kimia sederhana

What's hot (19)

PDF
ALAT ALAT LABORATORIUM KIMIA KLINIK
DOCX
Beberapa alat dalam laboratorium beserta
DOCX
Alat laboratorium kendis
DOCX
Alat-Alat di Laboratorium Kimia
DOCX
Laporan Praktikum Pengenalan Alat di Laboratorium
DOCX
Final acara 1 pengenalan alat dan bahan
DOCX
Pengenalan Peralatan di Laboratorium
DOCX
FUNGSI PERALATAN LABORATORIUM
DOC
LAPORAN KIMIA ALAT LABORATORIUM
PPT
Penataan alat KIMIA
PPT
Modul 1. peralatan laboratorium
DOC
Bab 1 pengenalan alat di laboratorium
DOCX
LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGI
PPTX
pengenalan alat lab laboratorium
PDF
Laporan mikrobiologi pengenalan alat lab
DOCX
Alat alat kimia beserta kegunannya
DOC
No nama alat spesifikasi fungsi ...
PPT
Pengenalan alat–alat laboratorium
DOCX
Alat lab beserta fungsinya kimia
ALAT ALAT LABORATORIUM KIMIA KLINIK
Beberapa alat dalam laboratorium beserta
Alat laboratorium kendis
Alat-Alat di Laboratorium Kimia
Laporan Praktikum Pengenalan Alat di Laboratorium
Final acara 1 pengenalan alat dan bahan
Pengenalan Peralatan di Laboratorium
FUNGSI PERALATAN LABORATORIUM
LAPORAN KIMIA ALAT LABORATORIUM
Penataan alat KIMIA
Modul 1. peralatan laboratorium
Bab 1 pengenalan alat di laboratorium
LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGI
pengenalan alat lab laboratorium
Laporan mikrobiologi pengenalan alat lab
Alat alat kimia beserta kegunannya
No nama alat spesifikasi fungsi ...
Pengenalan alat–alat laboratorium
Alat lab beserta fungsinya kimia
Ad

Similar to Materi praktikum kimia dasar (20)

PPTX
Pemisahan, Pemurnian dan Perubahan Zat Kelompok 7
DOCX
lapres pemisahan kimia umum
PPTX
pemisahan, pemurnian, dan perubahan zat
DOCX
Laporan Praktikum Reaksi Kimia
DOCX
Reaksi reaksi kimia laporan
DOCX
Reaksi kimia
DOCX
Laporan tlc
DOCX
Laporan praktikum - pengenalan gugus fungsi (lanjutan)
DOCX
1 kimia kelas 10
DOCX
Laporan Praktikum Reaksi - Reaksi Kimia
PPTX
Kromatografi SMK-SMAK Bogor
PPTX
Pemisahan campuran
DOCX
Laporan praktikum pembuatan koloid
PDF
Jbptitbpp gdl-auliaqiran-26437-1-laporan-i
DOCX
Kromotografi kertas
PDF
Ipa7 bab3-b
PPT
Praktikum kimia
PDF
Laporan praktikum kimia dasar
DOCX
Pemisahan, Pemurnian dan Perubahan Zat Kelompok 7
lapres pemisahan kimia umum
pemisahan, pemurnian, dan perubahan zat
Laporan Praktikum Reaksi Kimia
Reaksi reaksi kimia laporan
Reaksi kimia
Laporan tlc
Laporan praktikum - pengenalan gugus fungsi (lanjutan)
1 kimia kelas 10
Laporan Praktikum Reaksi - Reaksi Kimia
Kromatografi SMK-SMAK Bogor
Pemisahan campuran
Laporan praktikum pembuatan koloid
Jbptitbpp gdl-auliaqiran-26437-1-laporan-i
Kromotografi kertas
Ipa7 bab3-b
Praktikum kimia
Laporan praktikum kimia dasar
Ad

Recently uploaded (20)

PPTX
PENGURUSAN PERKHIDMATAN GURU KAFA JAIS (2) (1).pptx
PPT
406896977-PRESENTASI-JURlllllllllllllllllllUSAN-DKV.ppt
PPTX
Modul-2-Berpikir-Komputasional-sebagai-Dasar-Koding-dan-Kecerdasan-Artifisial...
PPTX
Optimalisisi Distribusi Data Internal DPMPTSP Kab. Batang
PPTX
Hitam Krem Bold Modern Self Development Presentasi_20240904_205348_0000.pptx
PPT
DEMOKRASI INDONESIAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA
PPTX
LK II NASIONAL HMI KOTA KENDARI SULTRA .pptx
PDF
Paparan BIMTEK Kurasi 2024_Fathur baik.pdf
PPTX
000- KULIAH INTRODUCTION PENYAKIT TROPIK INFEKSI 2016.pptx
PPTX
Ringkasan SAKEP - Komparasi dg ETAP (1).pptx
PDF
2. Rekapitulasi hasil integrasi Nilai SKD-SKB CPNS 2024.pdf
PPTX
MATERI KE 2.pptx pada saat pelathan kemarin
PPTX
Modul Pelatihan Leadership Challenge.pptx
PDF
struktur organisasi pkk binaan wilayah rw
PPTX
Green Pink Pastel Cute Illustrative Aesthetic Group Project Presentation_2025...
PPTX
PPT DK Sei Selincah Periode 6 Juni - 9 Juli 2023.pptx
DOCX
RPP jqbxjbkbkjbkjbkjbkjbdcwbkjbcdbkb.docx
PPTX
PPT PPSDM referensi untuk pelatihan pengembangan
PPTX
LK untuk presentasi kelompok kerja 5.1.pptx
PDF
Visitasi akreditasi sekolah dasar di sekolah
PENGURUSAN PERKHIDMATAN GURU KAFA JAIS (2) (1).pptx
406896977-PRESENTASI-JURlllllllllllllllllllUSAN-DKV.ppt
Modul-2-Berpikir-Komputasional-sebagai-Dasar-Koding-dan-Kecerdasan-Artifisial...
Optimalisisi Distribusi Data Internal DPMPTSP Kab. Batang
Hitam Krem Bold Modern Self Development Presentasi_20240904_205348_0000.pptx
DEMOKRASI INDONESIAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA
LK II NASIONAL HMI KOTA KENDARI SULTRA .pptx
Paparan BIMTEK Kurasi 2024_Fathur baik.pdf
000- KULIAH INTRODUCTION PENYAKIT TROPIK INFEKSI 2016.pptx
Ringkasan SAKEP - Komparasi dg ETAP (1).pptx
2. Rekapitulasi hasil integrasi Nilai SKD-SKB CPNS 2024.pdf
MATERI KE 2.pptx pada saat pelathan kemarin
Modul Pelatihan Leadership Challenge.pptx
struktur organisasi pkk binaan wilayah rw
Green Pink Pastel Cute Illustrative Aesthetic Group Project Presentation_2025...
PPT DK Sei Selincah Periode 6 Juni - 9 Juli 2023.pptx
RPP jqbxjbkbkjbkjbkjbkjbdcwbkjbcdbkb.docx
PPT PPSDM referensi untuk pelatihan pengembangan
LK untuk presentasi kelompok kerja 5.1.pptx
Visitasi akreditasi sekolah dasar di sekolah

Materi praktikum kimia dasar

  • 1. 1 PERCOBAAN I PEMISAHAN CAMPURAN 1. Pendahuluan Campuran terdiri atas dua atau lebih zat tunggal. Pemisahan campuran dapat dilakukan melalui cara-cara fisika. Pemisahan campuran didasrkan pada satu perbedaan sifat komponen campuran, seperti perbedaan ukuran partikel, perbedaan titik didih, perbedaan kelarutan, perbedaan kecepatan perembesan dan lain-lain. Pada kegiatan ini anda akan melakukan pemisahan campuran meliputi penyaringan dan pengkristalan. 2. Alat dan Bahan Alat : Gelas kimia 100 ml : 1 buah Gelas Elenmeyer 100 ml : 2 buah Gelas Ukur 100 ml : 1 buah Corong dan Kertas Saring Kaki Tiga : 1 buah Pembakar Spiritus : 1 buah Batang Pengaduk : 2 buah Cawan Porselin (Pinggan Penguapan) : 1 buah Bahan : Kristal Garam dapur kotor Pasir Air 3. Cara Kerja 1. Campur kira-kira 2 gram garam dapur kotor dengan 1 gram pasir dalam gelas kimia kemudian tambahkan air 10 ml, aduk hingga semua garam terlarut. 2. Lipat kertas saring kemudian masukkan ke dalam corong.
  • 2. 2 3. Saringlah campuran pada langkah (1) dan tampung filternya dalam gelas elenmeyer. Perhatikan filtrat diperoleh, jernih atau keruh (catat). 4. Tuangkan kira-kira 5 ml filtrat yang didapat pada langkah (3) kedalam pinggan penguapan kemudian panaskan dengan pembakar spiritus hingga hampir kering, kemudian biarkan dan diangin-anginkan. Apakah yang diperoleh dari percobaan 4 (catat). LEMBAR KERJA Percobaan I 1. Hasil Percobaan Percobaan Volume / Berat warna 1 2 3 2. Pertanyaan : a. Mengapa garam tidak dapat dipisahkan dari larutannya dengan cara menyaring ? b. Apa yang dapat anda simpulkan dari percobaan diatas ?
  • 3. 3 PERCOBAAN II PELARUTAN MATERI 1. Pendahuluan Larutan adalah campuran homogen. Suatu campuran dikatakan homogen jika antar komponennya tidak terdapat bidang batas sehingga tidak terbedakan lagi walaupun menggunakan mikroskop yang sama pada setiap bagiannya. Komponen larutan dibedakan atas pelarut dan zat pelarut. Biasanya komonen yang berjumlah terbanyaklah yang dianggap sebagai komponen pelarut. Larutan dapat berupa padatan, cairan, dan gas. 2. Alat dan Bahan Alat : Gelas Kimia 100 ml : 1 buah Gelas Ukur 50 ml : 1 buah Gelas Ukur 100 ml : 1 buah Lumpang dan Alu : 1 set Termometer : 1 buah Sendok Kecil : 1 buah Lampu Spiritus : 1 buah Tungku : 1 buah Kasa : 1 buah Stopwatch : 1 buah Bahan : Air Gula Pasir 3 sendok kecil 3. Cara Kerja 1. Isilah gelas kimia dengan air sampai 50 ml, kemudian tambahkan 1 sendok kecil gula pasir. Biarkan melarut tanpa di aduk. Hitung aktu yang diperlukan sejak gula pasir ditambahkan hingga semua melarut.
  • 4. 4 2. Ulangi prosedur percobaan 1 diatas, akan tetapi pada percobaan ini campuran gula dan air diaduk. 3. Ulangi prosedur percobaan 1 diatas, akan tetapi air yang digunakan mula- mula dipanaskan hingga mencapai suhu 50o C. 4. Ulangi prosedur percobaan 1 diatas, akan tetapi gula yang digunakan lebih dahulu digerus hingga halus. LEMBAR KERJA Pecobaan II 1. Hasil Percobaan Percobaan Campuran Waktu Pelarutan 1 2 3 4 2. Pertanyaan a. Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi proses pelarutan ! b. Kondisi bagaimanakah yang menyebabkan proses pelarutan paling cepat ? c. Apa yang dapat anda simpulkan dari percobaan di atas ?
  • 5. 5 PERCOBAAN III PERUBAHAN MATERI 1. Pendahuluan Perubahan materi dibedakan atas perubahan fisik dan perubahan kimia. Pada perubahan kimia terbentk zat baru, sedangkan pada perubahan fisik hanya merupakan perubahan bentuk atau perubahan wujud. Materi yang kita temukan dalam kehidupan sehari-hari ada yang berupa zat murni tetapi lebih banyak berupa campuran. Zat murni atau zat tunggal terdiri atas sejenis materi saja, sedangkan campuran terdiri dari dua atau lebih jenis materi. 2. Alat dan Bahan Alat : Tabung Reaksi : 4 buah Rak Tabung : 1 buah Pembakar Spiritus : 1 buah Besi / Logam : 1 buah Penepit Tabung : 1 buah Pengaduk Kaca : 2 buah Bahan : Kawat Nikrom Lilin Serbuk Belerang Gula Pasir
  • 6. 6 3. Cara Kerja 1. Nyalakan lilin dan amati lilin yang menyala itu, apakah lilin yang menyala itu menyerap atau membebaskan kalor. Masukan spatula baja / besi kedalam nyala lilin selama 6 detik. Amatilah spatula / besi itu apakah terbentuk zat baru pada lilin yang menyala. 2. Masukkan kira-kira 2 gram potongan-potongan lilin kedalam sebuah tabung reaksi. Dengan menggunakan penjepit tabung panaskanlah tabung itu hingga lilin didalamnya meleleh. Kemudian biarkan tabung beserta isinya menjadi dingin. Apakah lilin yang meleleh menghasilkan zat baru. 3. Lakukan seperti percobaan 2 diatas dengan a. Serbuk Belerang b. Gula Pasir 4. Ambillah sedikit serbuk belerang dengan pengaduk kaca, kemudian bakar (tetap pada pengaduk kaca). Perhatikan belerang yang terbakar itu. Cium bau gas yang terbentuk apakah belerang yang terbakar menghasilkan zat baru. 5. Panaskan kawat nikrom pada nyala spiritus hingga berpijar, kemudian biarkan menjadi dingin. Periksalah apakah kawat nikrom berubah menjadi zat lain.
  • 7. 7 LEMBAR KERJA Percobaan III 1. Hasil Percobaan Percobaan Terjadi Reaksi Baru keterangan 1 2 3.a 3.b 4. 5. 6.
  • 8. 8 PERCOBAAN IV KROMATOGRAFI KERTAS 1. Pendahuluan Kromatografi adalah pemisahan campuran berdasarkan perbedaan lecepatan perembesan atau perbedaan koefisien difusi. Komponen-komponen yang dipisahkan akan didistribusikan antara dua fase, salah satunya merupakan fase stasioner (tetap) dan yang berupa fase mobil (fase bergerak). Fase mobil dialirkan menembus sepanjang fase stasioner, fase stasioner cenderung menahan komponen campuran sedangkan fase mobil menghanyutkan campuran. Berdasarkan perbedaan terikatnya suatu komponen pada fase stasioner dan perbedaan kelarutan pada fase mobil, komponen-komponen suatu campuran dapat dipisahkan. Komponen yang kurang larut dalam fase mobil aatu lebih kuat terjerap (beradsorbsi) pada fase stasioner akan tertinggal, sedangkan komponen yang lebih larut akan kurang terjerap dan akan bergerak lebih cepat. 2. Alat dan Bahan Alat : Gelas Pembiak (gelas yang agak tinggi) : 3 buah Kertas saring (kertas tisyu) : 4 buah Lidi : 3 batang Air : Secukupnya Bahan : Tinta yang Larut dalam air (merah hitam, biru) 3. Cara Kerja 1. Siapkan kertas saring (kertas tisyu) dengan ukuran 4x14 cm2 . 2. Tarik satu garis dengan pensil kira-kira 1 cm dari salah satu ujungnya 3. Buat noda dengan tinta hitam pada garis itu lalu biarkan mengering 4. Gantungkan kertas itu dengan sebatang lidi pada gelas pembiak atur ketinggian kertas saring sehingga ujungnya tidak mengenai dasar gelas.
  • 9. 9 5. Isilah gelas pembiak dengan air kira-kira setinggi 1 cm (permukaan air tidak boleh mengenai noda tinta). Air akan merambat naik dan menguraikan zat-zat warna tinta. Keluarkan kertas saring (tisyu)nitu dari gelas pembiak jika air sudah sampai keujung kertas bagian atas (lidi) dan biarkan mengering. Berapa jenis warna yang terdapat pada tinta hitam itu (catat). 6. Lakukan prosedur yang sama dengan tinta berwarna biru dan merah. LEMBAR KERJA Percobaan IV 1. Hasil Percobaan Percobaan Warna Tinta Waktu keterangan 1 2 3 2. Pertanyaan a. Jelaskan mengapa zat-zat warna dalam tinta terpisah pada kromatografi ! b. Apa yang dapat anda simpulkan dari percobaan di atas ?
  • 10. 10 PERCOBAAN V KLASIFIKASI MATERI 1. Pendahuluan Materi dapat terdiri dari unsur, senyawa, dan campuran. Unsur dan senyawa tergolong zat tunggal dan homogen. Campuran terdiri atas dua jenis zat atau lebih zat tunggal. Unsur tidak dapat di uraikan secara kimia menjadi zat-zat lainnya sedangkan senyawa dapat di uraikan menjadi unsur lainnya. 2. Alat dan Bahan Alat : Peralatan tulis Bahan : Bahan dapat dilihat disekitar lingkungan kampus. 3. Cara Kerja Dengan kegiatan ini anda akan mencatat minimal 30 jenis materi yang biasa anda temukan dalam kehidupan sehari – hari, kemudian kelompokkan kedalam 3 bagian yaitu unsur, senyawa dan campuran. Berikan penjelasan yang cukup mengenai pengelompokan itu. 4. Pertanyaan a. Apa dasar anda mengelompokkan benda-benda tersebut ke dalam unsur, senyawa, dan campuran ? b. Apa yang dapat anda simpilkan dari percobaan ini ?
  • 11. 11 LEMBAR KERJA Percobaan V No Jenis Materi Unsur senyawa campuran keterangan
  • 12. 12 PERCOBAAN VI MENGUKUR pH TANAH DAN AIR 1. Pendahuluan pH didefinisikan sebagai Logaritma aktivitas ion hidrogen (H+ ) yang terlarut. Koefisien aktivitas ion hidrogen tidak dapat diukur secara eksperimental, sehingga nilainya didasarkan pada perhitungan teoritis. Skala pH bukanlah skala absolut. Ia bersifat relatif terhadap sekumpulan larutan standar yang pH-nya ditentukan berdasarkan persetujuan internasional. pH adalah tingkat keasaman atau kebasa-an suatu benda yang diukur dengan menggunakan skala pH antara 0 hingga 14. Sifat asam mempunyai pH antara 0 hingga 6 dan sifat basa mempunyai nilai pH 8 hingga 14, sedangkan pH 7 adalah netral . Pengukuran pH baik tanah maupun air bisa dilakukan dengan beberapa cara yaitu dengan kertas lakmus, pH indikator, dan pH meter. Pengukuran yang paling akurat adalah menggunakan pH meter. 2. Alat dan Bahan: 1. Kertas lakmus atau pH indikator 2. Gelas Elenmeyer 3. Gelas kimia 4. Sendok teh 5. Air Aqua 6. Sampel tanah (cara mengambil sample tanah : ambil tanah kering dari empat ujung dan tengah-tengah lahan kita, campurkan secara merata, jemur beberapa jam supaya kering. Ini bertujuan agar tanah yang akan diukur pHnya merupakan bagian yang rata dari lahan kita). 7. Sampel air (air PDAM, Air Sungai, Air Asam Tambang) 3. a. Cara Kerja Mengukur pH Tanah : 1. Ambil sedikit sample tanah dan air aqua secukupnya (perbandingan 1 : 1)
  • 13. 13 2. Masukkan dalam gelas kimia atau gelas elenmeyer 3. Aduk - aduk hingga benar - benar homogen (merata) 4. Biarkan beberapa menit hingga campuran air dan tanah tadi memisah (tanahnya mengendap) 5. Setelah airnya terlihat agak jernih masukkan ujung kertas lakmus atau pH Indikator kedalam campuran tadi (sekitar 1 menit) tetapi jangan sampai mengenai tanahnya. 6. Tunggu beberapa saat sampai kertas lakmus atau pH indikator berubah warnanya. 7. Setelah warnanya stabil, cocokkan warna yang diperoleh oleh kertas lakmus atau pH indikator tadi dengan bagan warna petunjuknya dan catat berapa nilainya. 3.b. Cara Kerja Mengukur pH air : 1. Masukkan air PDAM ke dalam gelas kimia ± 50 ml 2. Masukkan ujung kertas lakmus atau pH Indikator kedalam air tersebut (sekitar 1 menit) 3. Tunggu beberapa saat sampai kertas lakmus atau pH indikator berubah warnanya. 4. Setelah warnanya stabil, cocokkan warna yang diperoleh oleh kertas lakmus atau pH indikator tadi dengan bagan warna petunjuknya dan catat berapa nilainya. 5. Lakukan percobaan di atas (1 – 4) dengan sample berupa air sungai dan Air Asam Tambang
  • 14. 14 LEMBAR KERJA Percobaan VI 1. Hasil Percobaan Percobaan Sampel pH Warna Keterangan 1 2 3 4 2. Pertanyaan a. Sebutkan fungsi atau kegunaan pengukuran pH tanah dan air pada bidang pertambangan ! b. Apa yang dapat anda simpulkan dari percobaan di atas !
  • 15. 15 PERCOBAAN VII MENGHITUNG MASSA JENIS ZAT (DENSITY) 1. Pendahuluan Selain memiliki massa, zat juga memiliki massa jenis. Massa jenis atau disebut juga dengan istilah rapat massa adalah perbandingan antara massa suatu zat dengan vulumenya. Massa jenis merupakan ciri khas setiap zat, oleh karena itu zat yang berbeda jenisnya pasti memiliki massa jenis yang berbeda pula. Massa jenis zat tidak dipengaruhi oleh bentuk dan volume. Massa jenis zat dapat diukur dengan percobaan. Secara matematis, massa jenis zat dinyatakan dengan rumus sebagai berikut : ρ = m/V atau m = ρ x V atau V = m/ρ Dengan : ρ = Massa jenis zat atau density (kg/L atau g/mL) m = Massa benda (kg atau g) V = Volume air (L atau ml) 2. Alat dan Bahan 1. Gelas kimia : 2 buah 2. Gelas Ukur : 1 buah 3. Neraca (Timbangan) : 1 buah 4. Mistar (penggaris) : 1 buah 5. Air 6. Sampel Batuan (Batubara, Batulempung, Batupasir) harus dalam kondisi masih segar.
  • 16. 16 3. Cara Kerja : 1. Ambil sampel yang masih segar dengan cara masukkan ke dalam kantong plastik lalu diikat (tidak terkontaminasi dengan udara). 2. Timbang sampel batubara dengan menggunakan neraca (timbangan) dan catat berapa massanya sebagai (m) 3. Masukkan air ± 100 mL (secukupnya) ke dalam gelas kimia dan catat volumenya sebagai (V1) 4. Masukkan batubara ke dalam gelas kimia yang sudah terisi air tersebut dan diamankan beberapa saat (sampai kondisi stabil). 5. Baca diukuran gelas tersebut (dengan menggunakan penggaris) dan Catat volume air tersebut sebagai (V2). 6. untuk mendapatkan volume kenaikan airnya maka harus dikurangkan dulu antara volume akhir dengan volume awal (V2 – V1). 7. hitunglah berapa massa jenis batubara tersebut dengan menggunakan rumus di atas. 8. Lakukan percobaan tersebut di atas dengan sampel berupa batulempung dan batupasir.
  • 17. 17 LEMBAR KERJA Percobaan VII 1. Hasil Percobaan Percobaan Sampel V1 V2 Massa Jenis (Density) Keterangan 1 2 3 2. Pertanyaan a. Dalam kondisi bagaimanakah sebaiknya sample batuan tersebut dilakukan percobaan dan mengapa ? b. Apa yang dapat anda simpulkan dari percobaan di atas ?
  • 18. 18 DAFTAR PUSTAKA Asikin, Z., (1988), Penuntun Belajar Kimia, Widjaya Jakarta, Jakarta. Cotton, F.A, And G. Wilkinson, (1976), Basic Inorganic Chemistry, John Willey and Sons, New York. Petrucci, R.H., (1990), Collier Chemistry, Prinsiples and Modern Aplication Fourth Edition, Collier Macmillan Inc, New York. Tety Elida, S., (1992), Pengantar Kimia, Gunadarma, Jakarta.