SlideShare a Scribd company logo
4
Most read
10
Most read
11
Most read
dr R. ABDURRAHMAN SAPUTRA
LOKAKARYA PEMBUATAN SOP TATALAKSANA BALITA
DENGAN MASALAH GIZI DAN TUMBUH KEMBANG :
WEIGHT FALTERING, GIZI KURANG, GIZI BURUK,
STUNTING, TERMASUK RUJUKAN
BALITA GIZI
KURANG
BALITA
GIZI
BURUK
DEFINISI MASALAH GIZI PADA BALITA
• Balita dengan indeks
BB/PB atau BB/TB di
antara -3 SD sampai
kurang dari -2 SD, atau
• Usia 6-59 bulan:
Pengukuran LiLA
berada di antara 11,5 cm
sampai kurang dari
12,5 cm.
• Balita dengan indeks BB/PB
(atau
BB/TB) kurang dari -3 SD
atau
• Pengukuran LiLA < 11,5 cm
(usia 6-59 bulan) atau
bilateral
yang (tidak
kembali
bersifat
setelah
• edema
pitting
ditekan).
WEIGHT
FALTERIN
G
• pertumbuhan yang tidak
adekuat atau
ketidakmampuan untuk
mempertahankan
pertumbuhan
• tanda awal kekurangan gizi,
harus dicari penyebabnya
dan ditatalaksana segera
BALITA
STUNTING
• Gangguan pertumbuhan
dan anak akibat
kronis
dan
perkembangan
kekurangan gizi
infeksi berulang,
dengan panjang
yang
atau
badannya berada di
ditandai
tinggi
bawah
standar yang ditetapkan
MASALAH KESEHATAN IBU DAN ANAK
BERKONTRIBUSI PADA TERJADINYA STUNTING
Sebelum Hamil Ibu Hamil-Bersalin
Bayi-Balita
Anemia
32%
Remaja 15-
24 tahun
24%
Wanita Usia
Subur
Anemia
48,9%
Ibu Hamil
KEK
17,3%
Ibu hamil
28%
Ibu hamil dengan
risiko
komplikasi
Lahir
Prematur
29,5%
Bayi Berat
Lahir Rendah
6,6%
Balita Diare
9,8%
Balita
Pneumonia
1,7%
Balita Gizi Kurang
(Gizi Kurang dan Gizi Buruk)
7,1%
Panjang
Badan Lahir <
48 cm
19,4%
37,2%
30,8%
27,7%
14%
Capaian Penurunan
Prevalensi Stunting
2007
36,8%
2013
2018
2019
2021
24,4%
2024
Dampak Kekurangan Gizi pada
Balita
4
Gambaran interaksi gizi pada janin/bayi dipengaruhi oleh
status gizi ibu
7
1,8 x
Sebelum lahir
Sekitar 23% anak
lahir dengan
kondisi sudah
stunted, akibat ibu
hamil sejak masa
remaja kurang gizi
dan anemia.
Intervensi stunting perlu dilakukan sebelum dan setelah kelahiran
Setelah lahir
Stunting meningkat signifkan pada usia
6-23 bulan, akibat kurang protein
hewani pada makanan pendamping ASI
(MP-ASI) yang mulai diberikan sejak
usia 6 bulan.
Penanganan
Kasus dan
Sistem
Rujukan
SECARA
AKTIF
sweeping &
monitoring
kasus maupun
secara
pasif
melalui
Posyandu
Penanggulangan Masalah Gizi
Deteksi Dini, Penemuan Serta Rujukan
Kasus
BB/U
-2 SD < BB/U < +1 SD
BB/U
< -2SD atau > +1 SD
NAIK
Tren mengikuti
garis
pertumbuhan
Tidak ditimbang
bulan
sebelumnya
TIDAK NAIK
Tren tidak
mengikuti garis
pertumbuhan
Kembali ke
Posyandu bulan
berikutnya
Konfirmasi oleh petugas kesehatan berkompeten
PB/U atau TB/U
3 SD < PB/U atau TB/U > -2 SD
< -2SD atau > +3 SD
• Status Gizi: BB/U, PB/U atau TB/U, BB/PB, dan atau BB/TB, IMT/U
• Weight Increment (0-24 bulan) & Length/Height increment (0-24 bulan)
• Tren IMT/U
BB/PB atau
BB/TB
Kenaikan BB kurang
dari standar weight
increment 10-24 bulan
< -2SD atau < -3 SD
> + 1 SD atau
Pada usia anak >7-8 bulan: jika
tren IMT meningkat
dibandingkan IMT sebelumnya
< -2 SD > +3 SD
TATALAKSANA KASUS
di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Bila TETAP atau TIDAK ADA PERBAIKAN
Rujuk ke
Fasyankes yang
lebih tinggi
IMT/
U
PB/U atau TB/U
BB/U
Proses Asuhan Gizi
Kembali ke
Posyandu bulan
berikutnya
UKB
M
FASYANKES
ALUR RUJUKAN HASIL PENGUKURAN ANTROPOMETRI (PERMENKES NO 2 TAHUN 2020)
12 – 23 BULAN
• TIMBANG ≥ 8 X
• UKUR PB ≥ 2X
• PERKEMBANGAN ≥ 2X
• VITAMIN A KAPSUL MERAH 2
X
• IMUNISASI DPT-HB-Hib, MR
0 – 11 BULAN
• TIMBANG ≥8 X
• UKUR PB ≥ 2X
• PERKEMBANGAN ≥ 2 X
• VITAMIN A KAPSUL BIRU
1 X
• IMUNISASI HB 0, BCG,
DPT-HB-Hib, POLIO, MR
24 – 35 BULAN
• TIMBANG ≥ 8 X
• UKUR TB ≥ 2X
• PERKEMBANGAN ≥2
X
• VITAMIN A KAPSUL
MERAH 2 X
36 – 47 BULAN
• TIMBANG ≥8 X
• UKUR TB ≥ 2X
• PERKEMBANGAN ≥2
X
• VITAMIN A KAPSUL
MERAH 2 X
48 – 59 BULAN
• TIMBANG ≥ 8 X
• UKUR TB ≥ 2X
• PERKEMBANGAN ≥2
X
• VITAMIN A KAPSUL
MERAH 2 X
BALITA
SEHAT
KELUHAN SAKIT
PUSKESMAS
MTBS
Obat – Konseling – Kunjungan
ulang
Dirujuk
Hijau
Merah
Kuning
STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN TK
KAB/KOTA
PELAYANAN KESEHATAN BALITA
(PP NO 2 TAHUN 2018, PERMENKES
4/2019)
PELAYANAN BALITA SAKI
T
MENGGUNAKAN STANDAR MTBS
15
1
2
4
Penggerakan peran serta aktif masyarakat
Layanan rawat jalan bagi balita (6-59 bulan) dengan gizi buruk
tanpa komplikasi medis, dilakukan di fasilitas kesehatan primer
3 Layanan rawat inap untuk gizi buruk :
 Bayi usia < 6 bulan (dengan/ tanpa komplikasi
medis)
 Balita > 6 bulan dengan berat badan < 4 kg
 Balita 6-59 bulan dengan komplikasi medis
Layanan balita dengan gizi kurang
Komplikasi
Medis :
1.
Anoreksia
2. Dehidrasi berat
(muntah
terus menerus,
diare)
3. Letargi atau
Penurunan
kesadaran
4. Demam tinggi
5. Pneumonia Berat (sulit
bernafas atau bernafas
cepat)
6. Anemia Berat
Kebijakan Pengelolaan Gizi Buruk
Terintegrasi
Terdiri dari 4 Komponen, yaitu:
Kunjungan Balita
ke Posyandu,
PAUD, BKB, dll
Penemuan Kasus Pasif
SEGERA Tangani
kegawatdaruratan
PEMERIKSAAN KOMPREHENSIF:
- Manajemen Terpadu Balita Sakit
- Pemeriksaan Antropometri (BB/U, PB/U atau TB/U, BB/PB, BB/TB, IMT/U, LiLA)
- Penilaian weight increment & height increment (usia 0-24 bulan), tren IMT/U
- Pemeriksaan pitting edema bilateral
- Melakukan tes nafsu makan *)
Stabil
Tidak dapat
ditangani
RUMAH SAKIT/FKRTL
Tidak
Laporan Masyarakat
(Keluarga, Kader,
TOMA, Desa, LSM, dll
Pelacakan dan
Penemuan Kasus Aktif
PUSKESMAS/ FKTP
Kasus gawat
darurat
Ya
• Gagal tumbuh
• Gizi kurang
Gizi Buruk
Balita berisiko
pendek/stunting
< 6 bulan 6 – 59 bulan
BB < 4 kg BB ≥ 4 kg
Komplikasi Medis**)
Red Flag
Rawat Inap di
Fasyankes/Puskesmas/TFC/RS
Rawat Jalan di
Puskesmas/FKTP
Tidak
Ya
Ya Tidak
Red Flag
Ya
Tidak
Penyakit
Penyerta
Ya
Tidak
Rawat Jalan di
Puskesmas/FKTP
Rujuk
Rujuk Balik
*) pada balita gizi buruk
**) Komplikasi medis meliputi:
1. Anoreksia
2. Dehidrasi berat (muntah terus menerus, diare)
3. Letargi atau penurunan kesadaran
4. Demam tinggi
5. Pneumonia berat (sulit bernafas atau bernafas cepat)
6. Anemia berat
ALUR RUJUKAN
KASUS GIZI
BURUK
Red flag diantaranya:
• kelainan struktural misalnya, kelainan di area
mulut, gigi, dan kerongkongan
• kelainan neurodevelopmental, misalnya
kelainan kongenital dan keterlambatan
perkembangan
• tanda dan gejala yang mengindikasikan
adanya masalah medis misalnya
gastroesophageal reflux ditandai muntah berulang,
diare berulang, BBLR, prematur, dan infeksi saluran
napas berulang.
Secara umum penanganan sesuai 10 langkah tata laksana gizi buruk:
No
Tindakan Pelayanan Fase Stabilisasi Fase Transisi Fase Rehabilitasi Fase Tindak Lanjut
Hari 1-2 Hari 3-7 Minggu 2-6 Minggu 7-26
1
Mencegah dan mengatasi
hipoglikemia
2 Mencegah dan mengatasi hipotermia
3 Mencegah dan mengatasi dehidrasi
4
Memperbaiki gangguan
keseimbangan elektrolit
5 Mengobati infeksi
6
Memperbaiki kekurangan zat gizi
mikro
Tanpa Fe Dengan Fe
7
Memberi makanan untuk fase
stabilisasi dan transisi
8
Memberi makanan untuk tumbuh
kejar
9
Memberikan stimulasi untuk tumbuh
kembang
10
Mempersiapkan untuk tindak lanjut di
rumah
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL TATA LAKSANA BALITA GIZI
BURUK DI LAYANAN RAWAT JALAN DAN RAWAT INAP
RAWAT
INAP
RAWAT
JALAN

More Related Content

PPTX
628402623-ppt-tatalaksana.pptx
PDF
SOP Penetapan dan Klasifikasi Balita Gizi Buruk PKM SM
PPTX
PPT Kabid Kesmas Rembuk Stunting Tingkat Kecamatan-1.pptx
PPTX
media pembelajaran kkn (GERAKAN MASYARAKAT SADAR STUNTING).pptx
PPTX
RAPAT GIKIA 2024.pptx
PPTX
MENU BERGIZI BAGI BADUTA DAN BALITA DALAM UPAYA PENCEGAHAN STUNTING (1).pptx
PPTX
Keterampilan dasar pelayanan Bayi dan Balita.pptx
PPTX
Stunting bayi neww
628402623-ppt-tatalaksana.pptx
SOP Penetapan dan Klasifikasi Balita Gizi Buruk PKM SM
PPT Kabid Kesmas Rembuk Stunting Tingkat Kecamatan-1.pptx
media pembelajaran kkn (GERAKAN MASYARAKAT SADAR STUNTING).pptx
RAPAT GIKIA 2024.pptx
MENU BERGIZI BAGI BADUTA DAN BALITA DALAM UPAYA PENCEGAHAN STUNTING (1).pptx
Keterampilan dasar pelayanan Bayi dan Balita.pptx
Stunting bayi neww

What's hot (20)

PPT
PPT PMT LOKAL 2023.ppt
PPTX
PPT LINSEK TW 2 (2).pptx
PPT
ppt audit stunting.ppt
PDF
Standar operasional prosedur pemantauan pertumbuhan di posyandu
PPTX
Pmba pada kader
PDF
SOP DETEKSI DINI DAN RUJUKAN BALITA GIZI BURUK PKM SM
PPTX
Juknis ILP di Puskesmas terbaru tahun 2024
PDF
Upaya Penurunan AKI dan AKB di Provinsi Sulawesi Barat
PPT
pembinaan kader posyandu
PPTX
LINSEK TW-4 NOV 2022.pptx
DOCX
Fish bone kia
PPTX
Minilokakarya Linsek Puskesmas Bumiaji Februari 2023.pptx
PDF
1 paparan stunting-dir.gizi-1222
PDF
Kompetensi Kader Posyandu 2023
PPTX
PPTX
ORIENTASI P4K JULI 2022 (1).pptx
DOC
KAK Kelas Balita 2020.doc
PPTX
Peran Kader Posyandu Dalam Penurunan Stunting (tambahan).pptx
PDF
Materi 4 [Pelatihan Kader Posyandu]
PPT PMT LOKAL 2023.ppt
PPT LINSEK TW 2 (2).pptx
ppt audit stunting.ppt
Standar operasional prosedur pemantauan pertumbuhan di posyandu
Pmba pada kader
SOP DETEKSI DINI DAN RUJUKAN BALITA GIZI BURUK PKM SM
Juknis ILP di Puskesmas terbaru tahun 2024
Upaya Penurunan AKI dan AKB di Provinsi Sulawesi Barat
pembinaan kader posyandu
LINSEK TW-4 NOV 2022.pptx
Fish bone kia
Minilokakarya Linsek Puskesmas Bumiaji Februari 2023.pptx
1 paparan stunting-dir.gizi-1222
Kompetensi Kader Posyandu 2023
ORIENTASI P4K JULI 2022 (1).pptx
KAK Kelas Balita 2020.doc
Peran Kader Posyandu Dalam Penurunan Stunting (tambahan).pptx
Materi 4 [Pelatihan Kader Posyandu]
Ad

Similar to Materi tatalaksana standar operasional prosedur stunting.pdf (20)

PPTX
LOKAKARYA PEMBUATAN SOP MASALAH GIZI.pptx
PPTX
TATALAKSANA GIZI pkm Tanjung Dalam...pptx
PPTX
book reading Gizi buruk.pptx
PPTX
SOP TATA LAKSANA BALITA DENGAN MASALAH GIZI & BUMIL KEK_045536.pptx
PPTX
1. Tata laksana Balita Bermasalah Gizi.pptx
PPTX
1. Tata laksana Balita Bermasalah Gizi_v2.pptx
PPTX
MATERI TATALAKSANA GIZI PELATIHAN DENGAN KADER GIZI.pptx
PPTX
Deteksi dini masalah gizi pada bayi dan balita DKH.pptx
PPTX
KALAKARYA GIZI BURUK PADA BALITA.pptx
PPTX
SOSIALISASI dan PELATIHAN PMT LOKAL 2024.pptx
PPTX
Deteksi dini balita gizi buruk
PPTX
V1 Tata Laksana Balita Bermasalah Gizi.pptx
PPTX
Presentation2.pptx
PPTX
Laporan PKL Puskesmas Alas Barat- Sumbawa.pptx
PPTX
Asuhan Kebidanan Pada Bayi, Balita, dan Anak Prasekolah
PDF
PPT Tenaga Kesehatan Telada tentang Gizi Balita
PPTX
PPT Seminar Kasus Adela Stase Anak 1.pptx
PPTX
MASALAH GIZI BALITA ERA SEKARANG KITA WAJIB TAHU
PDF
PENERAxksjjsnsnsnnsnsnsnsnsnnsnsnsnsnnsnsnsnsnnsnsnsnnsnsnsnnsnsnsnnsnsnnnsns...
PDF
Kelompok C_19_dr nelly jessyca_PKL gizi buruk .pdf
LOKAKARYA PEMBUATAN SOP MASALAH GIZI.pptx
TATALAKSANA GIZI pkm Tanjung Dalam...pptx
book reading Gizi buruk.pptx
SOP TATA LAKSANA BALITA DENGAN MASALAH GIZI & BUMIL KEK_045536.pptx
1. Tata laksana Balita Bermasalah Gizi.pptx
1. Tata laksana Balita Bermasalah Gizi_v2.pptx
MATERI TATALAKSANA GIZI PELATIHAN DENGAN KADER GIZI.pptx
Deteksi dini masalah gizi pada bayi dan balita DKH.pptx
KALAKARYA GIZI BURUK PADA BALITA.pptx
SOSIALISASI dan PELATIHAN PMT LOKAL 2024.pptx
Deteksi dini balita gizi buruk
V1 Tata Laksana Balita Bermasalah Gizi.pptx
Presentation2.pptx
Laporan PKL Puskesmas Alas Barat- Sumbawa.pptx
Asuhan Kebidanan Pada Bayi, Balita, dan Anak Prasekolah
PPT Tenaga Kesehatan Telada tentang Gizi Balita
PPT Seminar Kasus Adela Stase Anak 1.pptx
MASALAH GIZI BALITA ERA SEKARANG KITA WAJIB TAHU
PENERAxksjjsnsnsnnsnsnsnsnsnnsnsnsnsnnsnsnsnsnnsnsnsnnsnsnsnnsnsnsnnsnsnnnsns...
Kelompok C_19_dr nelly jessyca_PKL gizi buruk .pdf
Ad

Recently uploaded (20)

PDF
TRILOGI NOVEL HIPPOCRATES. KARYA FERIZAL BAPAK SASTRA KESEHATAN INDONESIA
PDF
Novel Epik Silat Sastra Kesehatan Yang Penuh Visi dan Nilai Kemanusiaan : Dok...
PPTX
1. Materi Perencanaan BOK Puskesmas.pptx
PDF
Novel Epik Silat Sastra Kesehatan Yang Penuh Visi dan Nilai Kemanusiaan : Dok...
PDF
Novel Epik Silat Sastra Kesehatan Yang Penuh Visi dan Nilai Kemanusiaan : Dok...
PPTX
Pertemuan 7 RANCANGAN PENELITIAN.pptx,univ
PDF
Imunisasi MR dan HPV Anak Sekolah- BIAS 2025
PPTX
PPT-CPOB_CPKB_CPOTB liquid semisolid.pptx
PDF
Artikel Ilmiah : Mesin AI Boleh Merangkai Kata, tapi Sastra Kesehatan Indones...
PPTX
PETUNJUK TEKNIS GEMBIRA JUMBARA XVI 2025[1].pptx
PPTX
Pembiayaan Kesehatan bagi rumah sakit dan puskesmas sekitar
PPTX
Sistem dan sub sistem rekam medis nisa.pptx
PPTX
Refreshing-Kader-Posyandu-Siklus-Hidup-and-Penguatan-Kompetensi (1).pptx
PPTX
HUBUNGAN STRUKTUR AKTIVITAS OBAT ANTIMALARIA
PPT
Slide imunisasi wati 1.ppt berisi daftar imunisasi
PPTX
Imunisasi MR dan HPV Anak Sekolah- BIAS 2025
PDF
Materi Nak, Inilah Teladanmu (Parenting Sunnah).pdf
PDF
Novel Epik Silat Sastra Kesehatan Yang Penuh Visi dan Nilai Kemanusiaan : Dok...
PPTX
SBAR dan Cara Penerapannya di Rumah sakit
PPTX
MATERI GEMA CERMAT terbaru tahun 2025 terbaru
TRILOGI NOVEL HIPPOCRATES. KARYA FERIZAL BAPAK SASTRA KESEHATAN INDONESIA
Novel Epik Silat Sastra Kesehatan Yang Penuh Visi dan Nilai Kemanusiaan : Dok...
1. Materi Perencanaan BOK Puskesmas.pptx
Novel Epik Silat Sastra Kesehatan Yang Penuh Visi dan Nilai Kemanusiaan : Dok...
Novel Epik Silat Sastra Kesehatan Yang Penuh Visi dan Nilai Kemanusiaan : Dok...
Pertemuan 7 RANCANGAN PENELITIAN.pptx,univ
Imunisasi MR dan HPV Anak Sekolah- BIAS 2025
PPT-CPOB_CPKB_CPOTB liquid semisolid.pptx
Artikel Ilmiah : Mesin AI Boleh Merangkai Kata, tapi Sastra Kesehatan Indones...
PETUNJUK TEKNIS GEMBIRA JUMBARA XVI 2025[1].pptx
Pembiayaan Kesehatan bagi rumah sakit dan puskesmas sekitar
Sistem dan sub sistem rekam medis nisa.pptx
Refreshing-Kader-Posyandu-Siklus-Hidup-and-Penguatan-Kompetensi (1).pptx
HUBUNGAN STRUKTUR AKTIVITAS OBAT ANTIMALARIA
Slide imunisasi wati 1.ppt berisi daftar imunisasi
Imunisasi MR dan HPV Anak Sekolah- BIAS 2025
Materi Nak, Inilah Teladanmu (Parenting Sunnah).pdf
Novel Epik Silat Sastra Kesehatan Yang Penuh Visi dan Nilai Kemanusiaan : Dok...
SBAR dan Cara Penerapannya di Rumah sakit
MATERI GEMA CERMAT terbaru tahun 2025 terbaru

Materi tatalaksana standar operasional prosedur stunting.pdf

  • 1. dr R. ABDURRAHMAN SAPUTRA LOKAKARYA PEMBUATAN SOP TATALAKSANA BALITA DENGAN MASALAH GIZI DAN TUMBUH KEMBANG : WEIGHT FALTERING, GIZI KURANG, GIZI BURUK, STUNTING, TERMASUK RUJUKAN
  • 2. BALITA GIZI KURANG BALITA GIZI BURUK DEFINISI MASALAH GIZI PADA BALITA • Balita dengan indeks BB/PB atau BB/TB di antara -3 SD sampai kurang dari -2 SD, atau • Usia 6-59 bulan: Pengukuran LiLA berada di antara 11,5 cm sampai kurang dari 12,5 cm. • Balita dengan indeks BB/PB (atau BB/TB) kurang dari -3 SD atau • Pengukuran LiLA < 11,5 cm (usia 6-59 bulan) atau bilateral yang (tidak kembali bersifat setelah • edema pitting ditekan). WEIGHT FALTERIN G • pertumbuhan yang tidak adekuat atau ketidakmampuan untuk mempertahankan pertumbuhan • tanda awal kekurangan gizi, harus dicari penyebabnya dan ditatalaksana segera BALITA STUNTING • Gangguan pertumbuhan dan anak akibat kronis dan perkembangan kekurangan gizi infeksi berulang, dengan panjang yang atau badannya berada di ditandai tinggi bawah standar yang ditetapkan
  • 3. MASALAH KESEHATAN IBU DAN ANAK BERKONTRIBUSI PADA TERJADINYA STUNTING Sebelum Hamil Ibu Hamil-Bersalin Bayi-Balita Anemia 32% Remaja 15- 24 tahun 24% Wanita Usia Subur Anemia 48,9% Ibu Hamil KEK 17,3% Ibu hamil 28% Ibu hamil dengan risiko komplikasi Lahir Prematur 29,5% Bayi Berat Lahir Rendah 6,6% Balita Diare 9,8% Balita Pneumonia 1,7% Balita Gizi Kurang (Gizi Kurang dan Gizi Buruk) 7,1% Panjang Badan Lahir < 48 cm 19,4% 37,2% 30,8% 27,7% 14% Capaian Penurunan Prevalensi Stunting 2007 36,8% 2013 2018 2019 2021 24,4% 2024
  • 4. Dampak Kekurangan Gizi pada Balita 4 Gambaran interaksi gizi pada janin/bayi dipengaruhi oleh status gizi ibu
  • 5. 7 1,8 x Sebelum lahir Sekitar 23% anak lahir dengan kondisi sudah stunted, akibat ibu hamil sejak masa remaja kurang gizi dan anemia. Intervensi stunting perlu dilakukan sebelum dan setelah kelahiran Setelah lahir Stunting meningkat signifkan pada usia 6-23 bulan, akibat kurang protein hewani pada makanan pendamping ASI (MP-ASI) yang mulai diberikan sejak usia 6 bulan.
  • 6. Penanganan Kasus dan Sistem Rujukan SECARA AKTIF sweeping & monitoring kasus maupun secara pasif melalui Posyandu Penanggulangan Masalah Gizi Deteksi Dini, Penemuan Serta Rujukan Kasus
  • 7. BB/U -2 SD < BB/U < +1 SD BB/U < -2SD atau > +1 SD NAIK Tren mengikuti garis pertumbuhan Tidak ditimbang bulan sebelumnya TIDAK NAIK Tren tidak mengikuti garis pertumbuhan Kembali ke Posyandu bulan berikutnya Konfirmasi oleh petugas kesehatan berkompeten PB/U atau TB/U 3 SD < PB/U atau TB/U > -2 SD < -2SD atau > +3 SD • Status Gizi: BB/U, PB/U atau TB/U, BB/PB, dan atau BB/TB, IMT/U • Weight Increment (0-24 bulan) & Length/Height increment (0-24 bulan) • Tren IMT/U BB/PB atau BB/TB Kenaikan BB kurang dari standar weight increment 10-24 bulan < -2SD atau < -3 SD > + 1 SD atau Pada usia anak >7-8 bulan: jika tren IMT meningkat dibandingkan IMT sebelumnya < -2 SD > +3 SD TATALAKSANA KASUS di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Bila TETAP atau TIDAK ADA PERBAIKAN Rujuk ke Fasyankes yang lebih tinggi IMT/ U PB/U atau TB/U BB/U Proses Asuhan Gizi Kembali ke Posyandu bulan berikutnya UKB M FASYANKES ALUR RUJUKAN HASIL PENGUKURAN ANTROPOMETRI (PERMENKES NO 2 TAHUN 2020)
  • 8. 12 – 23 BULAN • TIMBANG ≥ 8 X • UKUR PB ≥ 2X • PERKEMBANGAN ≥ 2X • VITAMIN A KAPSUL MERAH 2 X • IMUNISASI DPT-HB-Hib, MR 0 – 11 BULAN • TIMBANG ≥8 X • UKUR PB ≥ 2X • PERKEMBANGAN ≥ 2 X • VITAMIN A KAPSUL BIRU 1 X • IMUNISASI HB 0, BCG, DPT-HB-Hib, POLIO, MR 24 – 35 BULAN • TIMBANG ≥ 8 X • UKUR TB ≥ 2X • PERKEMBANGAN ≥2 X • VITAMIN A KAPSUL MERAH 2 X 36 – 47 BULAN • TIMBANG ≥8 X • UKUR TB ≥ 2X • PERKEMBANGAN ≥2 X • VITAMIN A KAPSUL MERAH 2 X 48 – 59 BULAN • TIMBANG ≥ 8 X • UKUR TB ≥ 2X • PERKEMBANGAN ≥2 X • VITAMIN A KAPSUL MERAH 2 X BALITA SEHAT KELUHAN SAKIT PUSKESMAS MTBS Obat – Konseling – Kunjungan ulang Dirujuk Hijau Merah Kuning STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN TK KAB/KOTA PELAYANAN KESEHATAN BALITA (PP NO 2 TAHUN 2018, PERMENKES 4/2019) PELAYANAN BALITA SAKI T MENGGUNAKAN STANDAR MTBS
  • 9. 15 1 2 4 Penggerakan peran serta aktif masyarakat Layanan rawat jalan bagi balita (6-59 bulan) dengan gizi buruk tanpa komplikasi medis, dilakukan di fasilitas kesehatan primer 3 Layanan rawat inap untuk gizi buruk :  Bayi usia < 6 bulan (dengan/ tanpa komplikasi medis)  Balita > 6 bulan dengan berat badan < 4 kg  Balita 6-59 bulan dengan komplikasi medis Layanan balita dengan gizi kurang Komplikasi Medis : 1. Anoreksia 2. Dehidrasi berat (muntah terus menerus, diare) 3. Letargi atau Penurunan kesadaran 4. Demam tinggi 5. Pneumonia Berat (sulit bernafas atau bernafas cepat) 6. Anemia Berat Kebijakan Pengelolaan Gizi Buruk Terintegrasi Terdiri dari 4 Komponen, yaitu:
  • 10. Kunjungan Balita ke Posyandu, PAUD, BKB, dll Penemuan Kasus Pasif SEGERA Tangani kegawatdaruratan PEMERIKSAAN KOMPREHENSIF: - Manajemen Terpadu Balita Sakit - Pemeriksaan Antropometri (BB/U, PB/U atau TB/U, BB/PB, BB/TB, IMT/U, LiLA) - Penilaian weight increment & height increment (usia 0-24 bulan), tren IMT/U - Pemeriksaan pitting edema bilateral - Melakukan tes nafsu makan *) Stabil Tidak dapat ditangani RUMAH SAKIT/FKRTL Tidak Laporan Masyarakat (Keluarga, Kader, TOMA, Desa, LSM, dll Pelacakan dan Penemuan Kasus Aktif PUSKESMAS/ FKTP Kasus gawat darurat Ya • Gagal tumbuh • Gizi kurang Gizi Buruk Balita berisiko pendek/stunting < 6 bulan 6 – 59 bulan BB < 4 kg BB ≥ 4 kg Komplikasi Medis**) Red Flag Rawat Inap di Fasyankes/Puskesmas/TFC/RS Rawat Jalan di Puskesmas/FKTP Tidak Ya Ya Tidak Red Flag Ya Tidak Penyakit Penyerta Ya Tidak Rawat Jalan di Puskesmas/FKTP Rujuk Rujuk Balik *) pada balita gizi buruk **) Komplikasi medis meliputi: 1. Anoreksia 2. Dehidrasi berat (muntah terus menerus, diare) 3. Letargi atau penurunan kesadaran 4. Demam tinggi 5. Pneumonia berat (sulit bernafas atau bernafas cepat) 6. Anemia berat ALUR RUJUKAN KASUS GIZI BURUK Red flag diantaranya: • kelainan struktural misalnya, kelainan di area mulut, gigi, dan kerongkongan • kelainan neurodevelopmental, misalnya kelainan kongenital dan keterlambatan perkembangan • tanda dan gejala yang mengindikasikan adanya masalah medis misalnya gastroesophageal reflux ditandai muntah berulang, diare berulang, BBLR, prematur, dan infeksi saluran napas berulang.
  • 11. Secara umum penanganan sesuai 10 langkah tata laksana gizi buruk: No Tindakan Pelayanan Fase Stabilisasi Fase Transisi Fase Rehabilitasi Fase Tindak Lanjut Hari 1-2 Hari 3-7 Minggu 2-6 Minggu 7-26 1 Mencegah dan mengatasi hipoglikemia 2 Mencegah dan mengatasi hipotermia 3 Mencegah dan mengatasi dehidrasi 4 Memperbaiki gangguan keseimbangan elektrolit 5 Mengobati infeksi 6 Memperbaiki kekurangan zat gizi mikro Tanpa Fe Dengan Fe 7 Memberi makanan untuk fase stabilisasi dan transisi 8 Memberi makanan untuk tumbuh kejar 9 Memberikan stimulasi untuk tumbuh kembang 10 Mempersiapkan untuk tindak lanjut di rumah STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL TATA LAKSANA BALITA GIZI BURUK DI LAYANAN RAWAT JALAN DAN RAWAT INAP RAWAT INAP RAWAT JALAN