Menakar Implementasi Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dalam Hubungan Pusat dan Daerah  Perlukah kembali ke GBHN?
dadang-solihin.blogspot.co.id 2
3dadang-solihin.blogspot.co.id
Materi
• Masalah Hubungan Pusat dan Daerah
(dalam bidang perencanaan)
• Kondisi Sebelum Amandemen IV
• Pasca Amandemen IV
• Kondisi Saat ini
– Siklus Manajemen Pembangunan
– Proses Perencanaan
– Status Hukum Dokumen Perencanaan
– UU25/2004 tentang SPPN
– Pelaku Pembangunan: Stakeholders
– Troika: Pola Hubungan antara Pemerintah,
Dunia Usaha Swasta, dan Masyarakat
– Sinergi Stakeholders
• Masih Perlukah Perencanaan?
4dadang-solihin.blogspot.co.id
Masalah Hubungan Pusat dan Daerah
(dalam bidang perencanaan)
1. Koordinasi antar-pelaku pembangunan.
3. Keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan,
penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan.
2. Integrasi, sinkronisasi, dan sinergi:
• antar-daerah,
• antar-ruang,
• antar-waktu,
• antar-fungsi pemerintah
• antara pusat dan daerah.
4. Optimalisasi partisipasi masyarakat.
5. Jaminan tercapainya penggunaan sumber daya secara
efisien, efektif, berkeadilan, dan berkelanjutan.
5dadang-solihin.blogspot.com
dadang-solihin.blogspot.co.id 6
dadang-solihin.blogspot.co.id 7
Tap MPRS No. II/1960
tentang Garis-Garis Besar Pola Pembangunan Nasional
Semesta Berentjana Delapan Tahun 1961-1969
Bidang Mental/ Agama/ Kerochanian/ Penelitian
1) Melaksanakan Manifesto Politik dilapangan pembinaan Mental/Agama/Kerochanian dan Kebudajaan
dengan mendjamin sjarat sjarat spirituil dan materiil agar setiap warga-negara dapat mengembangkan
kepribadiannja dan kebudajaan Nasional Indonesia serta menolak pengaruh-pengaruh buruk kebudajaan
asing.
2) Menetapkan Pantjasila dan Manipol sebagai mata peladjaran diperguruan rendah sampai dengan
perguruan tinggi.
3) Menetapkan pendidikan agama mendjadi mata peladjaran disekolah-sekolah mulai dari sekolah rakjat
sampai dengan Universitas-universitas Negeri dengan pengertian bahwa murid-murid ber-hak tidak ikut-
serta, apabila wali murid/murid dewasa menjatakan keberatannja.
4) Membina sebaik-baiknja pembangunan rumah-rumah ibadah dan lembaga-lembaga keagamaan.
5) Menjelenggarakan kebidjaksanaan dan sistim pendidikan nasional jang tertudju kearah pembentukan
tenaga-tenaga ahli dalam pembangunan sesuai dengan sjarat-sjarat manusia Sosialis Indonesia, jang
berwatak luhur.
6) Mengusahakan agar segala bentuk dan perwudjudan kesenian mendjadi milik seluruh rakjat dan
menjinarkan sifat-sifat nasional.
7) Memperkuat usaha penerangan sebagai media penggerak rakjat dan massa revolusioner.
8) Kebidjaksanaan penelitian disesuaikan dengan politik luar negeri bebas dan aktif serta mengikut-
sertakan rakjat tanpa meninggalkan sjarat-sjarat ilmiah.
dadang-solihin.blogspot.co.id 8
PROGRAM EKONOMI PERDJOANGAN:
I. Dasar dan Sasaran.
II. Nation dan Character Building.
III. Bidang Produksi.
IV. Distribusi dan Pengangkutan (Prasarana Nasional)
V. Bidang Moneter dan Keuangan.
VI. Pengorganisasian dan Controle.
VII. Pembiajaan.
VIII. Penutupan.
Musjawarah Pembantu Perentjanaan
Pembangunan Nasional (MUPPENAS)
Gedung MPRS Bandung, 29 Djuni 1965
dadang-solihin.blogspot.co.id 9
Sasaran-sasaran pokok daripada usaha dan kegiatan pembangunan lima tahun
(1969 s/d 1973) adalah Pembangunan: MENTAL, PANGAN, SANDANG, PAPAN,
PRASARANA, LAPANGAN KERDJA.
1. Mentjiptakan suatu kondisi peri-kehidupan Bangsa jang bertakwa kepada Tuhan
Jang Maha Esa, bermental dan berachlak jang merupakan sumber daja gerak
dan daja kreasi jang positif bagi Bangsa dan masjarakat jang membangun.
2. Meningkatkan produksi dan penjediaan pangan.
3. Meningkatkan produksi dan penjediaan sandang.
4. Sesuai dengan kemampuan jang ada, mengusahakan peningkatan penjediaan
perumahan bagi Rakjat.
5. Meningkatkan efektifitas dan efisiensi prasarana.
6. Meningkatkan penjediaan lapangan kerdja disegala bidang kegiatan masjarakat.
Repelita I: 1969-1973
(Keppres 319/1968)
• Tap MPRS No. XLI/MPRS/1968 tentang Pantja Krida
1. Repelita I: 1969-1973 (Keppres 319/1968)
• Tap MPR ttg GBHN telah menetapkan Pola Dasar Pembangunan
Nasional, Pola Umum Pembangunan Jangka Panjang, dan Pola
Umum Pembangunan Lima Tahun.
• Sebagai pelaksanaan dari Pola Umum Pembangunan Lima Tahun
disusunlah:
2. Repelita II: 1 April 1974 sd 31 Maret 1979.
3. Repelita III: 1 April 1979 sd 31 Maret 1984.
4. Repelita IV: 1 April 1984 sd 31 Maret 1989.
5. Repelita V: 1 April 1989 sd 31 Maret 1994.
6. Repelita VI: 1 April 1994 sd 31 Maret 1999.
dadang-solihin.blogspot.co.id 10
Repelita I sd VI
dadang-solihin.blogspot.co.id 11
12dadang-solihin.blogspot.co.id
 Informasinya kurang
lengkap,
 Metodologinya belum
dikuasai,
 Perencanaannya tidak
realistis sehingga tidak
mungkin pernah bisa
terlaksana,
 Pengaruh politis terlalu besar sehingga Pertimbangan-
pertimbangan teknis perencanaan diabaikan.
1. Penyusunan
perencanaan tidak tepat,
mungkin karena:
1. Penyusunan
perencanaan tidak tepat,
mungkin karena:
 Kegagalan terjadi karena tidak berkaitnya perencanaan
dengan pelaksanaannya.
 Aparat pelaksana tidak siap atau tidak kompeten,
 Masyarakat tidak punya kesempatan berpartisipasi sehingga
tidak mendukungnya.
13dadang-solihin.blogspot.co.id
2. Perencanaannya mungkin baik, tetapi
pelaksanaannya tidak seperti seharusnya.
2. Perencanaannya mungkin baik, tetapi
pelaksanaannya tidak seperti seharusnya.
 Misalnya, orientasi
semata-mata pada
pertumbuhan yang
menyebabkan makin
melebarnya kesenjangan.
 Dengan demikian, yang
keliru bukan semata-mata
perencanaannya, tetapi
falsafah atau konsep di
balik perencanaan itu.
14dadang-solihin.blogspot.co.id
3. Perencanaan mengikuti paradigma yang ternyata
tidak sesuai dengan kondisi dan perkembangan
serta tidak dapat mengatasi masalah mendasar
negara berkembang.
3. Perencanaan mengikuti paradigma yang ternyata
tidak sesuai dengan kondisi dan perkembangan
serta tidak dapat mengatasi masalah mendasar
negara berkembang.
 Perencanaan di sini tidak memberikan
kesempatan berkembangnya prakarsa
individu dan pengembangan kapasitas
serta potensi masyarakat secara penuh.
 Sistem ini bertentangan dengan hukum
penawaran dan permintaan karena
pemerintah mengatur semuanya.
 Perencanaan seperti inilah yang disebut
sebagai sistem perencanaan terpusat
(centrally planned system).
15dadang-solihin.blogspot.co.id
4. Karena perencanaan diartikan sebagai pengaturan
total kehidupan manusia sampai yang paling kecil
sekalipun.
4. Karena perencanaan diartikan sebagai pengaturan
total kehidupan manusia sampai yang paling kecil
sekalipun.
• Sistem perencanaan yang
mendorong berkembangnya
mekanisme pasar dan peran
serta masyarakat.
• Dalam sistem ini perencanaan
dilakukan dengan menentukan
sasaran-sasaran secara garis
besar.
• Pelaku utamanya adalah
masyarakat dan usaha swasta.
16dadang-solihin.blogspot.co.id
Sistem Perencanaan yang Berhasil
• Prinsip partisipatif: masyarakat yang akan memperoleh manfaat
dari perencanaan harus turut serta dalam prosesnya.
• Prinsip kesinambungan: perencanaan tidak hanya berhenti
pada satu tahap; tetapi harus berlanjut sehingga menjamin
adanya kemajuan terus-menerus dalam kesejahteraan, dan
jangan sampai terjadi kemunduran.
• Prinsip holistik: masalah dalam perencanaan dan
pelaksanaannya tidak dapat hanya dilihat dari satu sisi (atau
sektor) tetapi harus dilihat dari berbagai aspek, dan dalam
keutuhan konsep secara keseluruhan.
• Mengandung sistem yang dapat berkembang (a learning and
adaptive system).
• Terbuka dan demokratis (a pluralistic social setting).
17dadang-solihin.blogspot.co.id
Perencanaan yang Ideal
dadang-solihin.blogspot.co.id 18
Program Pembangunan Nasional
UU 25/2000
• SU MPR 19 Oktober 1999, menetapkan TAP/IV/MPR/1999 tentang GBHN
1999-2004 yang memuat arah kebijakan penyelenggaraan negara untuk
menjadi pedoman bagi penyelenggara negara, termasuk lembaga tinggi
negara, dan seluruh rakyat Indonesia, dalam melaksanakan
penyelenggaraan negara dan melakukan langkah-langkah penyelamatan,
pemulihan, pemantapan dan pengembangan pembangunan, dalam kurun
waktu tersebut.
• Sesuai dengan amanat GBHN 1999-2004, arah kebijakan penyelenggaraan
negara tersebut dituangkan dalam Program Pembangunan Nasional lima
tahun (Propenas) yang ditetapkan oleh Presiden bersama Dewan
Perwakilan Rakyat (DPR).
• Selanjutnya, Propenas diperinci dalam Rencana Pembangunan Tahunan
(Repeta) yang memuat Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)
yang ditetapkan oleh Presiden bersama DPR.
dadang-solihin.blogspot.co.id 19
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
UU 25/2004
Pendekatan Politik:
Pemilihan Presiden/Kepala Daerah menghasilkan rencana
pembangunan hasil proses politik (public choice theory of
planning), khususnya penMalutan Visi dan Misi dalam
RPJM/D.
Proses Teknokratik:
Menggunakan metode dan kerangka berpikir ilmiah oleh
lembaga atau satuan kerja yang secara fungsional bertugas
untuk itu.
Partisipatif:
Dilaksanakan dengan melibatkan seluruh stakeholders, antara
lain melalui Musrenbang.
Proses top-down dan bottom-up:
Dilaksanakan menurut jenjang pemerintahan.
20dadang-solihin.blogspot.co.id
dadang-solihin.blogspot.co.id 21
Menata kembali dan
membangun
Indonesia di segala
bidang yang ditujukan
untuk menciptakan
Indonesia yang aman
dan damai, yang adil
dan demokratis, dan
yang tingkat
kesejahteraan
rakyatnya meningkat.
Memantapkan
penataan kembali
Indonesia di segala
bidang dengan
menekankan upaya
peningkatan kualitas
SDM termasuk
pengembangan Iptek
serta penguatan daya
saing perekonomian.
Memantapkan
pembangunan secara
menyeluruh di
berbagai bidang
dengan menekankan
pencapaian daya
saing kompetitif
perekonomian
berlandaskan
keunggulan SDA dan
SDM berkualitas serta
kemampuan Iptek.
Mewujudkan
masyarakat Indonesia
yang mandiri, maju,
adil, dan makmur
melalui percepatan
pembangunan di
berbagai bidang
dengan menekankan
terbangunnya struktur
perekonomian yang
kokoh berlandaskan
keunggulan kompetitif.
RPJMN ke-1
(2004 – 2009)
RPJMN ke-2
(2010 – 2014)
RPJMN ke-3
(2015 – 2019)
RPJMN ke-4
(2020 – 2025)
Perpres.7/2005
Perpres.5/2010
Perpres.2/2015
VISI SBY-JK:
1. Terwujudnya kehidupan masyarakat bangsa, dan negara yang aman, bersatu, rukun,
dan damai;
2. Terwujudnya kehidupan masyarakat bangsa, dan negara yang menjunjung tinggi hukum,
kesetaraan, dan hak asasi manusia; serta
3. Terwujudnya kehidupan masyarakat bangsa, dan negara yang mampu menyediakan
kesempatan kerja dan penghidupan yang layak serta memberikan pondasi yang kokoh
bagi pembangunan yang berkelanjutan
Strategi Pokok
1. PENATAAN KEMBALI INDONESIA
2. PEMBANGUNAN INDONESIA
M I S I
1. Mewujudkan Indonesia yang Aman dan Damai;
2. Mewujudkan Indonesia yang Adil dan Demokratis;
3. Mewujudkan Indonesia yang Sejahtera.
RPJMN 2004-2009
Peraturan Presiden No.7/2005
22dadang-solihin.blogspot.co.id
VISI SBY-Boediono:
INDONESIA YANG SEJAHTERA, DEMOKRATIS, DAN BERKEADILAN
M I S I
1. MELANJUTKAN PEMBANGUNAN MENUJU INDONESIA YANG SEJAHTERA
2. MEMPERKUAT PILAR-PILAR DEMOKRASI
3. MEMPERKUAT DIMENSI KEADILAN DI SEMUA BIDANG
AGENDA
1. PEMBANGUNAN EKONOMI DAN PENINGKATAN KESEJAHTERAAN RAKYAT
2. PERBAIKAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN
3. PENEGAKAN PILAR DEMOKRASI
4. PENEGAKAN HUKUM DAN PEMBERANTASAN KORUPSI
5. PEMBANGUNAN YANG INKLUSIF DAN BERKEADILAN
RPJMN 2010-2014
Peraturan Presiden No.5/2010
23dadang-solihin.blogspot.co.id
RPJMN 2015-2019
Peraturan Presiden No.2/2015
VISI:
Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan
Berkepribadian berlandaskan Gotong Royong
7 MISI
NAWACITA
9 Agenda Prioritas
TRISAKTI
Berdaulat dalam
Bidang Politik
Berdikari dalam
Bidang Ekonomi
Berkepribadian dalam
Bidang Kebudayaan
• 12 Program Aksi
• 115 Prioritas Utama
• 16 Program Aksi • 3 Program Aksi
dadang-solihin.blogspot.co.id 24
dadang-solihin.blogspot.co.id 25
26dadang-solihin.blogspot.co.id
UU25/2004
ttg SPPN
• UU 17/2003 ttg
Keuangan Negara
• UU 33/2004 ttg
Perimbangan
• UU 17/2014 ttg
MD3
PP
39/2006
• UU 23/2014 ttg
Pemda
• Perpres 70/2012
ttg Procurement
NASIONAL DAERAH
Dokumen Penetapan Dokumen Penetapan
Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional
(RPJP-Nasional)
UU
(Ps. 13 Ayat 1)
Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Daerah
(RPJP-Daerah)
Perda
(Ps. 13 Ayat 2)
Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional
(RPJM-Nasional)
Per Pres
(Ps. 19 Ayat 1)
Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah
(RPJM-Daerah)
Peraturan KDH
(Ps. 19 Ayat 3)
Renstra Kementerian /
Lembaga (Renstra KL)
Peraturan
Pimpinan KL
(Ps. 19 Ayat 2)
Renstra Satuan Kerja
Perangkat Daerah
(Renstra SKPD)
Peraturan
Pimpinan SKPD
(Ps. 19 Ayat 4)
Rencana Kerja Pemerintah
(RKP)
Per Pres
(Ps. 26 Ayat 1)
Rencana Kerja Pemerintah
Daerah (RKPD)
Peraturan KDH
(Ps. 26 Ayat 2)
Rencana Kerja
Kementerian / Lembaga
(Renja KL)
Peraturan
Pimpinan KL
(Ps. 21 Ayat 1)
Rencana Kerja Satuan
Kerja Perangkat Daerah
(Renja SKPD)
Peraturan
Pimpinan SKPD
( Ps. 21 Ayat 3)
27dadang-solihin.blogspot.co.id
Status Hukum Dokumen Perencanaan
UU25/2004 tentang SPPN
SPPN adalah
 Satu kesatuan tata cara
perencanaan pembangunan
 Untuk menghasilkan rencana-
rencana pembangunan dalam
jangka panjang, jangka menengah,
dan tahunan
 Yang dilaksanakan oleh unsur
penyelenggara negara dan
masyarakat di tingkat pusat dan
daerah.
28dadang-solihin.blogspot.co.id
Reformasi Sistem Penganggaran
PARADIGMA LAMA PARADIGMA BARU
Visi:
 Melaksanakan rencana
pembangunan lima tahunan
berdasarkan GBHN
Visi:
 Melaksanakan program kerja
Presiden/KDH terpilih
Misi:
 Penyelenggaraan pemerintahan
umum dan pembangunan
 Penganggaran berdasarkan
pendekatan menurut pengeluaran
rutin dan pengeluaran
pembangunan
Misi:
 Pelaksanaan kerangka regulasi,
kerangka investasi, dan
pelayanan publik yang di
tuangkan dalam RKP/D
 Anggaran disusun berdasarkan
RKP/D dengan mempertimbang-
kan kemampuan keuangan
negara
29dadang-solihin.blogspot.co.id
1/2
Reformasi Sistem Penganggaran
dadang-solihin.blogspot.co.id 30
Penganggaran Berbasis:
1. Pengeluaran Rutin
2. Pengeluaran
Pembangunan
Paradigma Lama
Penganggaran dengan
Pendekatan:
1. Penganggaran Berbasis
Kinerja
2. Kerangka Penganggaran
Jangka Menengah
3. Anggaran Terpadu
Paradigma Baru
2/2
Pelaku Pembangunan: Stakeholders
Executive
Judiciary
Legislature
Public service
Military
Police
organized into:
Community-based organizations
Non-governmental organizations
Professional Associations
Religious groups
Women’s groups
Media
Small / medium / large enterprises
Multinational Corporations
Financial institutions
Stock exchange
BUSINESS
STATE CITIZENS
31dadang-solihin.blogspot.co.id
Troika
32dadang-solihin.blogspot.co.id
Troika: Pola Hubungan antara Pemerintah,
Dunia Usaha Swasta, dan Masyarakat
VISI
Masyarakat,
Bangsa, dan
Negara
Pemerintah
Masyarakat
Dunia UsahaGood Governance
33dadang-solihin.blogspot.co.id
Sinergi Stakeholders
34dadang-solihin.blogspot.co.id
Sinergi Stakeholders
yang Diharapkan
35dadang-solihin.blogspot.co.id
dadang-solihin.blogspot.co.id 36
37dadang-solihin.blogspot.co.id
Masih Perlukah Perencanaan?
EKONOMI
TERENCANA
EKONOMI PASAR
PEMERINTAH SWASTA
LEBIH EFISIENGLOBALISASI
TEKNOLOGI
Is Planning
Still Relevant?
dadang-solihin.blogspot.co.id 38
PUBLIC
MANAGER
POLICY
LEGISLATORS
TRANSNATIONAL
ORGANIZATIONS
MULTINATIONAL 
CORPORATIONS
NONPROFIT
ORGANIZATIONS
POLICY POLICYPOLICY
PUBLIC 1
PUBLIC 3
PUBLIC 2
PUBLIC 4
PUBLIC 5
Source:
Jonathan F. Anderson, 2007
UUD 1945:
Proses Perencanaan Penganggaran Menyatu
dadang-solihin.blogspot.co.id 39
UUD 1945 Pasal 33 Ayat 1:
“Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan asas
kekeluargaan”
Pembagian kewenangan di
antara pemerintah pusat,
provinsi, dan kabupaten/ kota
Perubahan lingkungan
strategis, baik internal
maupun eksternal
Menjaga kesinambungan
pencapaian tujuan
berbangsa & bernegara
melibatkan seluruh pemangku
kepentingan bangsa Keterpaduan Perencanaan dan Penganggaran =
Faktor kunci pencapaian kemakmuran dan
kesejahteraan rakyat secara efektif dan efisien.
Proses perencanaan pembangunan yang
terintegrasi dengan proses penganggaran
Sumber: TAK Bappenas, 2015
40dadang-solihin.blogspot.co.id
Jawaban:
Perencanaan Tetap
Harus Ada
Fungsi Manajemen
Perencanaan Harus
Canggih
Negara Bukan Satu-
satunya Pemain,
tetapi Tetap Pemain
Utama
Perencanaan
Pencapaian Tujuan
Bernegara
UUD
1945
RPJPN
2005-2025
Mewujudkan Bangsa
yang Maju, Mandiri, Adil
41dadang-solihin.blogspot.co.id
Perencanaan
MINIMAL LIBERAL
MAKSIMAL SOSIALIS
OPTIMAL
42dadang-solihin.blogspot.co.id
Perencanaan dan Penganggaran Harus Sinergi
DPR PEMERINTAH
Kemen
Keuangan
Bappenas
K/L Pemda
Provinsi Kab/Kota
• Dokumen perencanaan harus menjadi rujukan stakeholders,
• Harus ada konsekuensi apabila tidak dipatuhi,
• Perencanaan:
– Specific
– Measurable
– Achievable
– Relevant
– Timely
43dadang-solihin.blogspot.co.id
Harus ada Sangsi
• Perencanaan yang kuat, yang baik, dan tepat arah tetap diperlukan.
• Perencanaan dan Penganggaran harus sinkron.
• Perencanaan harus tetap berada di Bappenas.
• Penganggaran yang terkait dengan kegiatan pembangunan (investasi,
belanja modal, belanja barang) harus terkait dengan Bappenas.
• Idealnya UU17/2003 dan UU 25/2004 perlu disempurnakan dan dibuat
dalam satu paket perundangan (seperti UU Parpol, Pemilu dan Pilkada).
• Sebelum itu dapat terlaksana perlu rekonsiliasi antara pelaksanaan
kedua UU tersebut.
• Kondisi global dan regional serta sasaran-sasaran pembangunan
nasional memerlukan perencanaan.
• Indonesia ingin menjadi benua maritim, tol laut, Nawacita dan berbagai
program pemerintah Jokowi-JK tidak akan terjadi dengan sendirinya,
tanpa perencanaan yang mantap.
44dadang-solihin.blogspot.co.id
Kesimpulan
45dadang-solihin.blogspot.co.id

More Related Content

PPT
materi keorganisasian.ppt
PDF
Pengembangan Investasi bagi Pembangunan Daerah
PDF
Kajian Dampak Implementasi Perencanaan Pembangunan Daerah di Kalimantan
PDF
Sistem Logistik Ikan Nasional (SLIN)
PDF
Pengolahan Sampah Terpadu Berbasis Masyarakat
PPTX
Biologi Perikanan - Penentuan Umur Ikan
PPTX
Pembangunan Berkelanjutan Berwawasan Lingkungan
DOCX
Tugas skenario pembuatan video pembelajaran
materi keorganisasian.ppt
Pengembangan Investasi bagi Pembangunan Daerah
Kajian Dampak Implementasi Perencanaan Pembangunan Daerah di Kalimantan
Sistem Logistik Ikan Nasional (SLIN)
Pengolahan Sampah Terpadu Berbasis Masyarakat
Biologi Perikanan - Penentuan Umur Ikan
Pembangunan Berkelanjutan Berwawasan Lingkungan
Tugas skenario pembuatan video pembelajaran

What's hot (20)

PPTX
Pembangunan berkelanjutan-fd
PPTX
Ppt review tugas oleh rosiana r
PDF
Tata cara penulisan pustaka
DOCX
pohon industri tanaman di indonesia
PPTX
Magang presentasi
DOCX
Laporan Praktek Kerja Lapangan(PKL)
PPTX
Ppt proposal skripsi kh
PPTX
Pengertian Study Kelayakan Proyek (PROJECT FEASIBILITY STUDY)
DOCX
Manajemen pada perkebunan kelapa sawit
PPT
Penyusunan Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
PPT
Pengelolaan Limbah Industri
PPTX
etika profesi
PDF
Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah
PPT
Jaminan mutu
PDF
Tantangan di Era Revolusi Industri 4.0 dan Implementasi Kebijakan Pembelajara...
PPTX
Business plan warung makan -pecel sayur-
PPTX
Tata Cara Pembuatan TOR /KAK sebagai data dukung Usulan Anggaran tahun 2015
DOCX
Laporan Bakti Sosial
PDF
Contoh Proposal PKMK
DOCX
Proyeksi penduduk
Pembangunan berkelanjutan-fd
Ppt review tugas oleh rosiana r
Tata cara penulisan pustaka
pohon industri tanaman di indonesia
Magang presentasi
Laporan Praktek Kerja Lapangan(PKL)
Ppt proposal skripsi kh
Pengertian Study Kelayakan Proyek (PROJECT FEASIBILITY STUDY)
Manajemen pada perkebunan kelapa sawit
Penyusunan Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
Pengelolaan Limbah Industri
etika profesi
Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah
Jaminan mutu
Tantangan di Era Revolusi Industri 4.0 dan Implementasi Kebijakan Pembelajara...
Business plan warung makan -pecel sayur-
Tata Cara Pembuatan TOR /KAK sebagai data dukung Usulan Anggaran tahun 2015
Laporan Bakti Sosial
Contoh Proposal PKMK
Proyeksi penduduk
Ad

Viewers also liked (20)

PDF
Perencanaan Pembangunan dengan Pendekatan Politik Berorientasi pada Kepenting...
PDF
Kebijakan Pemerintah dan Pemda (RPJP/D, Visi, Misi, RPJM/D, RKP/D)
PDF
Strategi Percepatan Pembangunan berbasis Sistem
PDF
Inovasi Pelayanan Publik berbasis Teknologi Informasi
PDF
Peningkatan Peran Komisi dan Badan pada Alat Kelengkapan DPRD dalam Perspekti...
PDF
Mendaratkan Pengembangan Potensi Lokal ke Tataran Internasional
PDF
Peningkatan Kompetensi dan Etos Kerja Pengawasan DPRD dalam Menilai dan Menga...
PDF
Karawang yang Mandiri, Maju, Adil, dan Makmur pada 2021
PDF
Tugas Pokok dan Wewenang Badan Kehormatan DPRD
PDF
Pembinaan dan Pemberdayaan Menwa guna Peningkatan Bela Negara dalam rangka Ke...
PDF
Dampak MEA terhadap Rencana Strategis Nasional di Jawa Barat
PDF
Mekanisme Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
PDF
Peran dan Fungsi DPRD dalam Pembangunan Daerah
PDF
Peranan DPRD dalam Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
PDF
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Peraturan Presiden No 2/2015
PDF
Kebijakan Pembangunan Daerah dalam Konstruksi Nawacita
PDF
Pengintegrasian BSC di Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR
PDF
Penguatan Pertumbuhan Investasi dalam rangka Pembangunan Daerah
PDF
Peran Tenaga Ahli DPRD dalam Perumusan Kebijakan Publik guna Mendukung Fungs...
PDF
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah
Perencanaan Pembangunan dengan Pendekatan Politik Berorientasi pada Kepenting...
Kebijakan Pemerintah dan Pemda (RPJP/D, Visi, Misi, RPJM/D, RKP/D)
Strategi Percepatan Pembangunan berbasis Sistem
Inovasi Pelayanan Publik berbasis Teknologi Informasi
Peningkatan Peran Komisi dan Badan pada Alat Kelengkapan DPRD dalam Perspekti...
Mendaratkan Pengembangan Potensi Lokal ke Tataran Internasional
Peningkatan Kompetensi dan Etos Kerja Pengawasan DPRD dalam Menilai dan Menga...
Karawang yang Mandiri, Maju, Adil, dan Makmur pada 2021
Tugas Pokok dan Wewenang Badan Kehormatan DPRD
Pembinaan dan Pemberdayaan Menwa guna Peningkatan Bela Negara dalam rangka Ke...
Dampak MEA terhadap Rencana Strategis Nasional di Jawa Barat
Mekanisme Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Peran dan Fungsi DPRD dalam Pembangunan Daerah
Peranan DPRD dalam Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Peraturan Presiden No 2/2015
Kebijakan Pembangunan Daerah dalam Konstruksi Nawacita
Pengintegrasian BSC di Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR
Penguatan Pertumbuhan Investasi dalam rangka Pembangunan Daerah
Peran Tenaga Ahli DPRD dalam Perumusan Kebijakan Publik guna Mendukung Fungs...
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah
Ad

Similar to Menakar Implementasi Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dalam Hubungan Pusat dan Daerah Perlukah kembali ke GBHN? (20)

PDF
Revitalisasi Perencanaan Pembangunan Pasca Amandemen Keempat UUD 1945
PDF
Perencanaan Pembangunan
PDF
Administrasi Pembangunan di Indonesia Tinjauan Perencanaan, Penganggaran, Pe...
PDF
Siklus Manajemen Pembangunan
PDF
Pemahaman Perencanaan Pembangunan Daerah menuju Pilkada Serentak 2015
PDF
Paradigma Baru Sistem Perencanaan Pembangunan
PDF
Administrasi Pembangunan di Indonesia Perencanaan, Penganggaran, dan Pengawasan
PDF
Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang dan Menengah Daerah
PPT
Peningkatan Kapasitas dan Fungsi Legislasi Anggota DPRD
PPT
Peningkatan Kapasitas dan Fungsi Legislasi Anggota DPRD
PPT
Penyusunan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah
PDF
Sinergi Perencanaan Pembangunan Daerah dan Rancangan Teknokratik RPJMN 2015-2019
PDF
Agenda dalam Perencanaan Pembangunan Nasional
PPT
Penyusunan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah
PDF
Sistem Manajemen Nasional
PDF
Perencanaan Pembangunan Daerah
PPT
Sistem Monitoring dan Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah
PDF
Akselerasi Pencapaian Visi Pembangunan Daerah
PDF
Pemahaman Peran Strategis Bappenas dalam Perencanaan Pembangunan Nasional
PDF
Penyusunan Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Revitalisasi Perencanaan Pembangunan Pasca Amandemen Keempat UUD 1945
Perencanaan Pembangunan
Administrasi Pembangunan di Indonesia Tinjauan Perencanaan, Penganggaran, Pe...
Siklus Manajemen Pembangunan
Pemahaman Perencanaan Pembangunan Daerah menuju Pilkada Serentak 2015
Paradigma Baru Sistem Perencanaan Pembangunan
Administrasi Pembangunan di Indonesia Perencanaan, Penganggaran, dan Pengawasan
Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang dan Menengah Daerah
Peningkatan Kapasitas dan Fungsi Legislasi Anggota DPRD
Peningkatan Kapasitas dan Fungsi Legislasi Anggota DPRD
Penyusunan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah
Sinergi Perencanaan Pembangunan Daerah dan Rancangan Teknokratik RPJMN 2015-2019
Agenda dalam Perencanaan Pembangunan Nasional
Penyusunan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah
Sistem Manajemen Nasional
Perencanaan Pembangunan Daerah
Sistem Monitoring dan Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah
Akselerasi Pencapaian Visi Pembangunan Daerah
Pemahaman Peran Strategis Bappenas dalam Perencanaan Pembangunan Nasional
Penyusunan Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

More from Dadang Solihin (20)

PDF
MRT Tangguh, Indonesia Maju: Mewujudkan Transportasi Publik yang Aman, Nyaman...
PDF
AI-Driven Intelligence and Cyber Security: Strategi Stabilitas Keamanan untuk...
PDF
Digital Statecraft Menuju Indonesia Emas 2045: Diplomasi Digital, Ketahanan N...
PDF
Timbal Balik yang Timbang: Perdagangan Tak Setara AS–Indonesia
PDF
Dampak Sektoral Perjanjian Perdagangan Timbal Balik Amerika Serikat–Indonesia
PDF
Kepemimpinan dan Ketahanan Bangsa dalam Lanskap Geopolitik Baru: Antara Fakta...
PDF
July 2025 Winning the Race: America’s AI Action Plan
PDF
GeoSibernetik: Dinamika Sistem Global dan Transformasi Teknologi
PDF
Rio de Janeiro Declaration 6 July 2025: Memperkuat Kerja Sama Global Selatan ...
PDF
Rio de Janeiro Declaration 6 July 2025: Strengthening Global South Cooperatio...
PDF
Transformasi Smart City di Wilayah Pesisir: Pilar Ketahanan Nasional menuju I...
PDF
Kedaulatan Energi dalam Arsitektur Geoekonomi Baru
PDF
Potensi dan Tantangan Implementasi Dana Kekayaan Negara dalam Pembangunan Eko...
PDF
Dadang Solihin Book Review Nomor 007/Juli 2025
PDF
Dadang Solihin Policy Brief Nomor 003/Juli 2025
PDF
Ketahanan Nasional Wujudkan Indonesia Maju: Dari Stabilitas menuju Inovasi Be...
PDF
AI Ethics by Mark Coeckelbergh -MIT Press Essential Knowledge (2020, MIT Press)
PDF
Peta Jalan Dekarbonisasi Industri Nikel Indonesia 2025–2045
PDF
Lemhannas Reborn: Strategi Membangun Daya Saing dan Kedaulatan Bangsa
PDF
Geopolitik Global: Asta Cita dan Tantangan Mewujudkan Ketahanan Nasional
MRT Tangguh, Indonesia Maju: Mewujudkan Transportasi Publik yang Aman, Nyaman...
AI-Driven Intelligence and Cyber Security: Strategi Stabilitas Keamanan untuk...
Digital Statecraft Menuju Indonesia Emas 2045: Diplomasi Digital, Ketahanan N...
Timbal Balik yang Timbang: Perdagangan Tak Setara AS–Indonesia
Dampak Sektoral Perjanjian Perdagangan Timbal Balik Amerika Serikat–Indonesia
Kepemimpinan dan Ketahanan Bangsa dalam Lanskap Geopolitik Baru: Antara Fakta...
July 2025 Winning the Race: America’s AI Action Plan
GeoSibernetik: Dinamika Sistem Global dan Transformasi Teknologi
Rio de Janeiro Declaration 6 July 2025: Memperkuat Kerja Sama Global Selatan ...
Rio de Janeiro Declaration 6 July 2025: Strengthening Global South Cooperatio...
Transformasi Smart City di Wilayah Pesisir: Pilar Ketahanan Nasional menuju I...
Kedaulatan Energi dalam Arsitektur Geoekonomi Baru
Potensi dan Tantangan Implementasi Dana Kekayaan Negara dalam Pembangunan Eko...
Dadang Solihin Book Review Nomor 007/Juli 2025
Dadang Solihin Policy Brief Nomor 003/Juli 2025
Ketahanan Nasional Wujudkan Indonesia Maju: Dari Stabilitas menuju Inovasi Be...
AI Ethics by Mark Coeckelbergh -MIT Press Essential Knowledge (2020, MIT Press)
Peta Jalan Dekarbonisasi Industri Nikel Indonesia 2025–2045
Lemhannas Reborn: Strategi Membangun Daya Saing dan Kedaulatan Bangsa
Geopolitik Global: Asta Cita dan Tantangan Mewujudkan Ketahanan Nasional

Recently uploaded (16)

PPTX
Materi_Strategi_Pemasaran_Victoria_Care.pptx
PPTX
Presentation_DigitalMarketingCoca-Cola.pptx
DOCX
laporan magang TIARA DWI PRATIWI new.docx
PPTX
PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI untuk siapa saja
PPTX
Kelompok 3 AKM II - PSAK 113 & PSAK 239.pptx
PPTX
E-KINERJA PEMETINTAH DAERAH MENYUSUN SKP.pptx
PPTX
Alur Penagihan Pajak - IV.pptx. dkwdend
PPTX
Paparan SE No. 3 Tahun 2024 Self Declare Konfirmasi 8 Juli 2024.pptx
PDF
Pertemuan ke-2 Analisis Laporan Keuangan.pdf
PPTX
ppt Laporan Studi kelayakan bisnis U JKT
PPTX
Pentingnya Income Protection bagi Keluarga
PDF
Monetary Theory, Economic Growth and Central Bank
PPTX
191693956-PPT-PERSENTASE-ENZIM-pptx.pptx
PPTX
Modul Training Audit - Foundations of Internal Auditing
PPTX
SISTEM LAPORAN KERJA BUMDES TAHUN 2025 DI PURWOREJO
PDF
pelajaran Capstone Project Kelas XII AKL
Materi_Strategi_Pemasaran_Victoria_Care.pptx
Presentation_DigitalMarketingCoca-Cola.pptx
laporan magang TIARA DWI PRATIWI new.docx
PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI untuk siapa saja
Kelompok 3 AKM II - PSAK 113 & PSAK 239.pptx
E-KINERJA PEMETINTAH DAERAH MENYUSUN SKP.pptx
Alur Penagihan Pajak - IV.pptx. dkwdend
Paparan SE No. 3 Tahun 2024 Self Declare Konfirmasi 8 Juli 2024.pptx
Pertemuan ke-2 Analisis Laporan Keuangan.pdf
ppt Laporan Studi kelayakan bisnis U JKT
Pentingnya Income Protection bagi Keluarga
Monetary Theory, Economic Growth and Central Bank
191693956-PPT-PERSENTASE-ENZIM-pptx.pptx
Modul Training Audit - Foundations of Internal Auditing
SISTEM LAPORAN KERJA BUMDES TAHUN 2025 DI PURWOREJO
pelajaran Capstone Project Kelas XII AKL

Menakar Implementasi Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dalam Hubungan Pusat dan Daerah Perlukah kembali ke GBHN?

  • 4. Materi • Masalah Hubungan Pusat dan Daerah (dalam bidang perencanaan) • Kondisi Sebelum Amandemen IV • Pasca Amandemen IV • Kondisi Saat ini – Siklus Manajemen Pembangunan – Proses Perencanaan – Status Hukum Dokumen Perencanaan – UU25/2004 tentang SPPN – Pelaku Pembangunan: Stakeholders – Troika: Pola Hubungan antara Pemerintah, Dunia Usaha Swasta, dan Masyarakat – Sinergi Stakeholders • Masih Perlukah Perencanaan? 4dadang-solihin.blogspot.co.id
  • 5. Masalah Hubungan Pusat dan Daerah (dalam bidang perencanaan) 1. Koordinasi antar-pelaku pembangunan. 3. Keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan. 2. Integrasi, sinkronisasi, dan sinergi: • antar-daerah, • antar-ruang, • antar-waktu, • antar-fungsi pemerintah • antara pusat dan daerah. 4. Optimalisasi partisipasi masyarakat. 5. Jaminan tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan, dan berkelanjutan. 5dadang-solihin.blogspot.com
  • 7. dadang-solihin.blogspot.co.id 7 Tap MPRS No. II/1960 tentang Garis-Garis Besar Pola Pembangunan Nasional Semesta Berentjana Delapan Tahun 1961-1969 Bidang Mental/ Agama/ Kerochanian/ Penelitian 1) Melaksanakan Manifesto Politik dilapangan pembinaan Mental/Agama/Kerochanian dan Kebudajaan dengan mendjamin sjarat sjarat spirituil dan materiil agar setiap warga-negara dapat mengembangkan kepribadiannja dan kebudajaan Nasional Indonesia serta menolak pengaruh-pengaruh buruk kebudajaan asing. 2) Menetapkan Pantjasila dan Manipol sebagai mata peladjaran diperguruan rendah sampai dengan perguruan tinggi. 3) Menetapkan pendidikan agama mendjadi mata peladjaran disekolah-sekolah mulai dari sekolah rakjat sampai dengan Universitas-universitas Negeri dengan pengertian bahwa murid-murid ber-hak tidak ikut- serta, apabila wali murid/murid dewasa menjatakan keberatannja. 4) Membina sebaik-baiknja pembangunan rumah-rumah ibadah dan lembaga-lembaga keagamaan. 5) Menjelenggarakan kebidjaksanaan dan sistim pendidikan nasional jang tertudju kearah pembentukan tenaga-tenaga ahli dalam pembangunan sesuai dengan sjarat-sjarat manusia Sosialis Indonesia, jang berwatak luhur. 6) Mengusahakan agar segala bentuk dan perwudjudan kesenian mendjadi milik seluruh rakjat dan menjinarkan sifat-sifat nasional. 7) Memperkuat usaha penerangan sebagai media penggerak rakjat dan massa revolusioner. 8) Kebidjaksanaan penelitian disesuaikan dengan politik luar negeri bebas dan aktif serta mengikut- sertakan rakjat tanpa meninggalkan sjarat-sjarat ilmiah.
  • 8. dadang-solihin.blogspot.co.id 8 PROGRAM EKONOMI PERDJOANGAN: I. Dasar dan Sasaran. II. Nation dan Character Building. III. Bidang Produksi. IV. Distribusi dan Pengangkutan (Prasarana Nasional) V. Bidang Moneter dan Keuangan. VI. Pengorganisasian dan Controle. VII. Pembiajaan. VIII. Penutupan. Musjawarah Pembantu Perentjanaan Pembangunan Nasional (MUPPENAS) Gedung MPRS Bandung, 29 Djuni 1965
  • 9. dadang-solihin.blogspot.co.id 9 Sasaran-sasaran pokok daripada usaha dan kegiatan pembangunan lima tahun (1969 s/d 1973) adalah Pembangunan: MENTAL, PANGAN, SANDANG, PAPAN, PRASARANA, LAPANGAN KERDJA. 1. Mentjiptakan suatu kondisi peri-kehidupan Bangsa jang bertakwa kepada Tuhan Jang Maha Esa, bermental dan berachlak jang merupakan sumber daja gerak dan daja kreasi jang positif bagi Bangsa dan masjarakat jang membangun. 2. Meningkatkan produksi dan penjediaan pangan. 3. Meningkatkan produksi dan penjediaan sandang. 4. Sesuai dengan kemampuan jang ada, mengusahakan peningkatan penjediaan perumahan bagi Rakjat. 5. Meningkatkan efektifitas dan efisiensi prasarana. 6. Meningkatkan penjediaan lapangan kerdja disegala bidang kegiatan masjarakat. Repelita I: 1969-1973 (Keppres 319/1968)
  • 10. • Tap MPRS No. XLI/MPRS/1968 tentang Pantja Krida 1. Repelita I: 1969-1973 (Keppres 319/1968) • Tap MPR ttg GBHN telah menetapkan Pola Dasar Pembangunan Nasional, Pola Umum Pembangunan Jangka Panjang, dan Pola Umum Pembangunan Lima Tahun. • Sebagai pelaksanaan dari Pola Umum Pembangunan Lima Tahun disusunlah: 2. Repelita II: 1 April 1974 sd 31 Maret 1979. 3. Repelita III: 1 April 1979 sd 31 Maret 1984. 4. Repelita IV: 1 April 1984 sd 31 Maret 1989. 5. Repelita V: 1 April 1989 sd 31 Maret 1994. 6. Repelita VI: 1 April 1994 sd 31 Maret 1999. dadang-solihin.blogspot.co.id 10 Repelita I sd VI
  • 12. 12dadang-solihin.blogspot.co.id  Informasinya kurang lengkap,  Metodologinya belum dikuasai,  Perencanaannya tidak realistis sehingga tidak mungkin pernah bisa terlaksana,  Pengaruh politis terlalu besar sehingga Pertimbangan- pertimbangan teknis perencanaan diabaikan. 1. Penyusunan perencanaan tidak tepat, mungkin karena: 1. Penyusunan perencanaan tidak tepat, mungkin karena:
  • 13.  Kegagalan terjadi karena tidak berkaitnya perencanaan dengan pelaksanaannya.  Aparat pelaksana tidak siap atau tidak kompeten,  Masyarakat tidak punya kesempatan berpartisipasi sehingga tidak mendukungnya. 13dadang-solihin.blogspot.co.id 2. Perencanaannya mungkin baik, tetapi pelaksanaannya tidak seperti seharusnya. 2. Perencanaannya mungkin baik, tetapi pelaksanaannya tidak seperti seharusnya.
  • 14.  Misalnya, orientasi semata-mata pada pertumbuhan yang menyebabkan makin melebarnya kesenjangan.  Dengan demikian, yang keliru bukan semata-mata perencanaannya, tetapi falsafah atau konsep di balik perencanaan itu. 14dadang-solihin.blogspot.co.id 3. Perencanaan mengikuti paradigma yang ternyata tidak sesuai dengan kondisi dan perkembangan serta tidak dapat mengatasi masalah mendasar negara berkembang. 3. Perencanaan mengikuti paradigma yang ternyata tidak sesuai dengan kondisi dan perkembangan serta tidak dapat mengatasi masalah mendasar negara berkembang.
  • 15.  Perencanaan di sini tidak memberikan kesempatan berkembangnya prakarsa individu dan pengembangan kapasitas serta potensi masyarakat secara penuh.  Sistem ini bertentangan dengan hukum penawaran dan permintaan karena pemerintah mengatur semuanya.  Perencanaan seperti inilah yang disebut sebagai sistem perencanaan terpusat (centrally planned system). 15dadang-solihin.blogspot.co.id 4. Karena perencanaan diartikan sebagai pengaturan total kehidupan manusia sampai yang paling kecil sekalipun. 4. Karena perencanaan diartikan sebagai pengaturan total kehidupan manusia sampai yang paling kecil sekalipun.
  • 16. • Sistem perencanaan yang mendorong berkembangnya mekanisme pasar dan peran serta masyarakat. • Dalam sistem ini perencanaan dilakukan dengan menentukan sasaran-sasaran secara garis besar. • Pelaku utamanya adalah masyarakat dan usaha swasta. 16dadang-solihin.blogspot.co.id Sistem Perencanaan yang Berhasil
  • 17. • Prinsip partisipatif: masyarakat yang akan memperoleh manfaat dari perencanaan harus turut serta dalam prosesnya. • Prinsip kesinambungan: perencanaan tidak hanya berhenti pada satu tahap; tetapi harus berlanjut sehingga menjamin adanya kemajuan terus-menerus dalam kesejahteraan, dan jangan sampai terjadi kemunduran. • Prinsip holistik: masalah dalam perencanaan dan pelaksanaannya tidak dapat hanya dilihat dari satu sisi (atau sektor) tetapi harus dilihat dari berbagai aspek, dan dalam keutuhan konsep secara keseluruhan. • Mengandung sistem yang dapat berkembang (a learning and adaptive system). • Terbuka dan demokratis (a pluralistic social setting). 17dadang-solihin.blogspot.co.id Perencanaan yang Ideal
  • 19. Program Pembangunan Nasional UU 25/2000 • SU MPR 19 Oktober 1999, menetapkan TAP/IV/MPR/1999 tentang GBHN 1999-2004 yang memuat arah kebijakan penyelenggaraan negara untuk menjadi pedoman bagi penyelenggara negara, termasuk lembaga tinggi negara, dan seluruh rakyat Indonesia, dalam melaksanakan penyelenggaraan negara dan melakukan langkah-langkah penyelamatan, pemulihan, pemantapan dan pengembangan pembangunan, dalam kurun waktu tersebut. • Sesuai dengan amanat GBHN 1999-2004, arah kebijakan penyelenggaraan negara tersebut dituangkan dalam Program Pembangunan Nasional lima tahun (Propenas) yang ditetapkan oleh Presiden bersama Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). • Selanjutnya, Propenas diperinci dalam Rencana Pembangunan Tahunan (Repeta) yang memuat Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang ditetapkan oleh Presiden bersama DPR. dadang-solihin.blogspot.co.id 19
  • 20. Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional UU 25/2004 Pendekatan Politik: Pemilihan Presiden/Kepala Daerah menghasilkan rencana pembangunan hasil proses politik (public choice theory of planning), khususnya penMalutan Visi dan Misi dalam RPJM/D. Proses Teknokratik: Menggunakan metode dan kerangka berpikir ilmiah oleh lembaga atau satuan kerja yang secara fungsional bertugas untuk itu. Partisipatif: Dilaksanakan dengan melibatkan seluruh stakeholders, antara lain melalui Musrenbang. Proses top-down dan bottom-up: Dilaksanakan menurut jenjang pemerintahan. 20dadang-solihin.blogspot.co.id
  • 21. dadang-solihin.blogspot.co.id 21 Menata kembali dan membangun Indonesia di segala bidang yang ditujukan untuk menciptakan Indonesia yang aman dan damai, yang adil dan demokratis, dan yang tingkat kesejahteraan rakyatnya meningkat. Memantapkan penataan kembali Indonesia di segala bidang dengan menekankan upaya peningkatan kualitas SDM termasuk pengembangan Iptek serta penguatan daya saing perekonomian. Memantapkan pembangunan secara menyeluruh di berbagai bidang dengan menekankan pencapaian daya saing kompetitif perekonomian berlandaskan keunggulan SDA dan SDM berkualitas serta kemampuan Iptek. Mewujudkan masyarakat Indonesia yang mandiri, maju, adil, dan makmur melalui percepatan pembangunan di berbagai bidang dengan menekankan terbangunnya struktur perekonomian yang kokoh berlandaskan keunggulan kompetitif. RPJMN ke-1 (2004 – 2009) RPJMN ke-2 (2010 – 2014) RPJMN ke-3 (2015 – 2019) RPJMN ke-4 (2020 – 2025) Perpres.7/2005 Perpres.5/2010 Perpres.2/2015
  • 22. VISI SBY-JK: 1. Terwujudnya kehidupan masyarakat bangsa, dan negara yang aman, bersatu, rukun, dan damai; 2. Terwujudnya kehidupan masyarakat bangsa, dan negara yang menjunjung tinggi hukum, kesetaraan, dan hak asasi manusia; serta 3. Terwujudnya kehidupan masyarakat bangsa, dan negara yang mampu menyediakan kesempatan kerja dan penghidupan yang layak serta memberikan pondasi yang kokoh bagi pembangunan yang berkelanjutan Strategi Pokok 1. PENATAAN KEMBALI INDONESIA 2. PEMBANGUNAN INDONESIA M I S I 1. Mewujudkan Indonesia yang Aman dan Damai; 2. Mewujudkan Indonesia yang Adil dan Demokratis; 3. Mewujudkan Indonesia yang Sejahtera. RPJMN 2004-2009 Peraturan Presiden No.7/2005 22dadang-solihin.blogspot.co.id
  • 23. VISI SBY-Boediono: INDONESIA YANG SEJAHTERA, DEMOKRATIS, DAN BERKEADILAN M I S I 1. MELANJUTKAN PEMBANGUNAN MENUJU INDONESIA YANG SEJAHTERA 2. MEMPERKUAT PILAR-PILAR DEMOKRASI 3. MEMPERKUAT DIMENSI KEADILAN DI SEMUA BIDANG AGENDA 1. PEMBANGUNAN EKONOMI DAN PENINGKATAN KESEJAHTERAAN RAKYAT 2. PERBAIKAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN 3. PENEGAKAN PILAR DEMOKRASI 4. PENEGAKAN HUKUM DAN PEMBERANTASAN KORUPSI 5. PEMBANGUNAN YANG INKLUSIF DAN BERKEADILAN RPJMN 2010-2014 Peraturan Presiden No.5/2010 23dadang-solihin.blogspot.co.id
  • 24. RPJMN 2015-2019 Peraturan Presiden No.2/2015 VISI: Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian berlandaskan Gotong Royong 7 MISI NAWACITA 9 Agenda Prioritas TRISAKTI Berdaulat dalam Bidang Politik Berdikari dalam Bidang Ekonomi Berkepribadian dalam Bidang Kebudayaan • 12 Program Aksi • 115 Prioritas Utama • 16 Program Aksi • 3 Program Aksi dadang-solihin.blogspot.co.id 24
  • 26. 26dadang-solihin.blogspot.co.id UU25/2004 ttg SPPN • UU 17/2003 ttg Keuangan Negara • UU 33/2004 ttg Perimbangan • UU 17/2014 ttg MD3 PP 39/2006 • UU 23/2014 ttg Pemda • Perpres 70/2012 ttg Procurement
  • 27. NASIONAL DAERAH Dokumen Penetapan Dokumen Penetapan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJP-Nasional) UU (Ps. 13 Ayat 1) Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJP-Daerah) Perda (Ps. 13 Ayat 2) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJM-Nasional) Per Pres (Ps. 19 Ayat 1) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJM-Daerah) Peraturan KDH (Ps. 19 Ayat 3) Renstra Kementerian / Lembaga (Renstra KL) Peraturan Pimpinan KL (Ps. 19 Ayat 2) Renstra Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD) Peraturan Pimpinan SKPD (Ps. 19 Ayat 4) Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Per Pres (Ps. 26 Ayat 1) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Peraturan KDH (Ps. 26 Ayat 2) Rencana Kerja Kementerian / Lembaga (Renja KL) Peraturan Pimpinan KL (Ps. 21 Ayat 1) Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja SKPD) Peraturan Pimpinan SKPD ( Ps. 21 Ayat 3) 27dadang-solihin.blogspot.co.id Status Hukum Dokumen Perencanaan
  • 28. UU25/2004 tentang SPPN SPPN adalah  Satu kesatuan tata cara perencanaan pembangunan  Untuk menghasilkan rencana- rencana pembangunan dalam jangka panjang, jangka menengah, dan tahunan  Yang dilaksanakan oleh unsur penyelenggara negara dan masyarakat di tingkat pusat dan daerah. 28dadang-solihin.blogspot.co.id
  • 29. Reformasi Sistem Penganggaran PARADIGMA LAMA PARADIGMA BARU Visi:  Melaksanakan rencana pembangunan lima tahunan berdasarkan GBHN Visi:  Melaksanakan program kerja Presiden/KDH terpilih Misi:  Penyelenggaraan pemerintahan umum dan pembangunan  Penganggaran berdasarkan pendekatan menurut pengeluaran rutin dan pengeluaran pembangunan Misi:  Pelaksanaan kerangka regulasi, kerangka investasi, dan pelayanan publik yang di tuangkan dalam RKP/D  Anggaran disusun berdasarkan RKP/D dengan mempertimbang- kan kemampuan keuangan negara 29dadang-solihin.blogspot.co.id 1/2
  • 30. Reformasi Sistem Penganggaran dadang-solihin.blogspot.co.id 30 Penganggaran Berbasis: 1. Pengeluaran Rutin 2. Pengeluaran Pembangunan Paradigma Lama Penganggaran dengan Pendekatan: 1. Penganggaran Berbasis Kinerja 2. Kerangka Penganggaran Jangka Menengah 3. Anggaran Terpadu Paradigma Baru 2/2
  • 31. Pelaku Pembangunan: Stakeholders Executive Judiciary Legislature Public service Military Police organized into: Community-based organizations Non-governmental organizations Professional Associations Religious groups Women’s groups Media Small / medium / large enterprises Multinational Corporations Financial institutions Stock exchange BUSINESS STATE CITIZENS 31dadang-solihin.blogspot.co.id
  • 33. Troika: Pola Hubungan antara Pemerintah, Dunia Usaha Swasta, dan Masyarakat VISI Masyarakat, Bangsa, dan Negara Pemerintah Masyarakat Dunia UsahaGood Governance 33dadang-solihin.blogspot.co.id
  • 37. 37dadang-solihin.blogspot.co.id Masih Perlukah Perencanaan? EKONOMI TERENCANA EKONOMI PASAR PEMERINTAH SWASTA LEBIH EFISIENGLOBALISASI TEKNOLOGI
  • 38. Is Planning Still Relevant? dadang-solihin.blogspot.co.id 38 PUBLIC MANAGER POLICY LEGISLATORS TRANSNATIONAL ORGANIZATIONS MULTINATIONAL  CORPORATIONS NONPROFIT ORGANIZATIONS POLICY POLICYPOLICY PUBLIC 1 PUBLIC 3 PUBLIC 2 PUBLIC 4 PUBLIC 5 Source: Jonathan F. Anderson, 2007
  • 39. UUD 1945: Proses Perencanaan Penganggaran Menyatu dadang-solihin.blogspot.co.id 39 UUD 1945 Pasal 33 Ayat 1: “Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan” Pembagian kewenangan di antara pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten/ kota Perubahan lingkungan strategis, baik internal maupun eksternal Menjaga kesinambungan pencapaian tujuan berbangsa & bernegara melibatkan seluruh pemangku kepentingan bangsa Keterpaduan Perencanaan dan Penganggaran = Faktor kunci pencapaian kemakmuran dan kesejahteraan rakyat secara efektif dan efisien. Proses perencanaan pembangunan yang terintegrasi dengan proses penganggaran Sumber: TAK Bappenas, 2015
  • 40. 40dadang-solihin.blogspot.co.id Jawaban: Perencanaan Tetap Harus Ada Fungsi Manajemen Perencanaan Harus Canggih Negara Bukan Satu- satunya Pemain, tetapi Tetap Pemain Utama Perencanaan Pencapaian Tujuan Bernegara UUD 1945 RPJPN 2005-2025 Mewujudkan Bangsa yang Maju, Mandiri, Adil
  • 42. 42dadang-solihin.blogspot.co.id Perencanaan dan Penganggaran Harus Sinergi DPR PEMERINTAH Kemen Keuangan Bappenas K/L Pemda Provinsi Kab/Kota
  • 43. • Dokumen perencanaan harus menjadi rujukan stakeholders, • Harus ada konsekuensi apabila tidak dipatuhi, • Perencanaan: – Specific – Measurable – Achievable – Relevant – Timely 43dadang-solihin.blogspot.co.id Harus ada Sangsi
  • 44. • Perencanaan yang kuat, yang baik, dan tepat arah tetap diperlukan. • Perencanaan dan Penganggaran harus sinkron. • Perencanaan harus tetap berada di Bappenas. • Penganggaran yang terkait dengan kegiatan pembangunan (investasi, belanja modal, belanja barang) harus terkait dengan Bappenas. • Idealnya UU17/2003 dan UU 25/2004 perlu disempurnakan dan dibuat dalam satu paket perundangan (seperti UU Parpol, Pemilu dan Pilkada). • Sebelum itu dapat terlaksana perlu rekonsiliasi antara pelaksanaan kedua UU tersebut. • Kondisi global dan regional serta sasaran-sasaran pembangunan nasional memerlukan perencanaan. • Indonesia ingin menjadi benua maritim, tol laut, Nawacita dan berbagai program pemerintah Jokowi-JK tidak akan terjadi dengan sendirinya, tanpa perencanaan yang mantap. 44dadang-solihin.blogspot.co.id Kesimpulan