SlideShare a Scribd company logo
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Suatu kenyataan bahwa ilmu pengetahuan dapat diperoleh seseorang
melalui sebuah proses yang dikenal dengan pendidikan. Pendidikan hams
ditempuh oleh setiap individu, karena sejarah membuktikan yaitu bila suatu
negara yang masyarakatnya tanpa mengenal ilmu pengetahuan justeru negara
tersebut akan menemui kehancuran.
Ilmu pengetahuan tersebut dapat diperoleh melalui lembaga pendidikan
yang disebut dengan sekolah ataupun madrasah. Sekolah merupakan tempat bagi
siswa untuk menuntut ilmu pengetahuan, baik pengetahuan umum dan
teristimewa sekali adalah ilmu pendidikan agama Islam, yaitu ilmu Fiqh. Di
sekolah, guru memberikan mated pelajaran kepada para siswanya sesuai dengan
yang telah ditetapkan dalam kurikulum. Kurikulum merupakan kerangka tempat
berpijak guru dalam memberikan pelajaran kepada siswa di sekolah.
Dalam menyampaikan materi pelajaran di dalam kelas, guru harus
memahami karakteristik dan pola pikir-serta tingkah laku para siswa. Karena,
dalam suatu kelas terdapat anak didik yang beraneka ragam keadaannya. Sehingga
dituntut peran guru secara aktif untuk dapat menguasai sisvva dalam proses
pembelajaran agar materi yang disajikan di dalam kelas dapat diserap oleh siswa
dengan baik. Apalagi materi yang disajikan kepada siswa adalah materi
pembelajaran Fiqh yang sifat edukatifnya sangat menentukan aplikasi siswa untuk
bertindak dan mengerjakan perbuatan baik dalam kehidupan sehari-hari.
Untuk mencapai maksud dan tujuan yang dilakukan guru di sekolah dalam
melangsungkan proses pembelajaran kepada siswa dapat dilakukan dengan
berbagai cara atau metode yang mampu mendorong proses pertumbuhan
dan penyempurnaan pola laku, membina kebiasaan dan mengembangkan
kemahiran untuk menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan. Cara
atau metode tersebut lazim disebut dengan metode mengajar.1
Berdasarkan kutipan di atas dapat dipahami bahwa dalam melakukan
proses belajar mengajar di sekolah membutuhkan metode-metode yang tepat agar
para siswa dapat menyerap sejumlah ilmu pengetahuan yang diberikan guru di
dalam kelas. Dengan metode dimaksud mampu membangkitkan minat siswa
dalam belajar, sehingga materi yang telah dipelajari dapat berbekas di memorinya.
Lebih lanjut, di bawah ini Mansyur menambahkan lagi pernyataannya
tentang metode yang digunakan seorang guru saat menyajikan materi pelajaran
kepada siswanya.
Menurutnya di dalam kenyataan sehari-hari cara atau metode mengajar
yang digunakan guru untuk menyampaikan informasi atau message lisan
berbeda dengan cara yang ditempuh untuk memantapkan siswa dalam
menguasai pengetahuan, keterampilan dan sikap (kognitif, psikomotor dan
afektif). Khusus metode mengajar di dalam kelas, efektivitas suatu metode
dipengaruhi oleh faktor tujuan, faktor siswa, faktor situasi dan faktor guru
itu sendiri.2
Dari kutipan di atas dapat kita pahami bahwa metode mengajar harus
sesuai dengan tujuan / fungsi dasar pengajaran. Metode mengajar seorang guru
dengan tujuan menyampaikan informasi, berbeda dengan metode yang ditempuh
dengan tujuan memantapkan siswa menguasai suatu ketangkasan atau
1
Mansyur, Materi Pokok Sirategi Belajar Mengajar, Modul 1-6. (Jakarta: Dirjenbinbagais dan UT,
1992), hal. 132.
2
Mansyur, Materi..., hal. 134.
keterampilan. Dengan demikian, penulis berkesimpulan bahwa metode mengajar
yang digunakan guru di dalam kelas harus sesuai dengan keadaan siswa. Apabila
tidak berhasil dengan satu metode, maka guru tersebut harus menggabungkan
beberapa metode, yang dikenal dengan multi metode.
Namun dewasa ini sering kita lihat yang terjadi di sekolah-sekolah bahwa
kebanyakan guru-guru yang mengajar tidak memahami dengan benar metode
mengajar yang digunakan, khususnya adalah guru-guru yang bertugas mengasuh
bidang studi Fiqh sehingga materi Fiqh yang disajikan di dalam kelas kepada
siswa tidak dapat diserap dengan baik. Kadang-kadang ada sebagian guru Fiqh
yang mengajar yang mempunyai tingkat kelulusan ijazahnya SMU atau sederajat,
maka sangat jelas tidak menguasai metode mengajar secara prima. Seharusnya,
guru-guru yang membimbing materi pembelajaran Fiqh menguasai metode
mengajar yang baik mengingat mereka memberikan materi pembelajaran tersebut
kepada para siswa kelas V tingkat MI.
B. Rumusan Masalah
Bertolak dari latar belakang masalah tersebut di atas, maka di bawah ini
akan penulis rumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut:
1. Metode apa yang digunakan guru dalam pembelajaran fiqih kelas V pada
siswa MIN Snb. Teungoh Aceh Timur ?
2. Sejauh mana efektifitas metode tersebut untuk melangsungkan proses
pembelajaran fiqh kelas V pada siswa MIN Snb. Teungoh Aceh Timur ?
C. Penjelasan Istilah
Untuk menghindari kesalahan bagi pihak pembaca dalam menafsirkan
skripsi ini yang berjudul: "Metodologi Pembelajaran Fiqih Kelas V Siswa MIN
Snb. Teungoh Aceh Timur". Maka untuk itu perlu kiranya penulis jelaskan
istilah-istilah di antaranya ialah sebagai berikut :
1. Metodologi Pembelajaran
Kata metodologi pembelajaran terdiri atas dua suku kata, yakni:
metodologi dan pembelajaran. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang kedua jenis
suku kata tersebut dapat dilihat pada penjelasan berikut ini:
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dijelaskan bahwa: "Metodologi
ada'ah ilmu tentang metode; uraian tentang metode”3
Sedangkan menurut sebuah
buku yang dikeluarkan oleh Departemen Agama Rl menjelaskan bahwa:
"Metodologi berarti ilmu tentang metode, sementara metode berarti cara kerja
yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai
tujuan yang ditentukan".4
Sementara pembelajaran adalah "proses interaksi peserta didik dengan
pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar".5
Adapun yang penulis maksudkan dengan metodologi pembelajaran di sini
ialah cara-cara yang digunakan dan ditempuh guru dalam mengembangkan proses
pembelajaran flqih agar para siswa dapat memperoleh hasil belajar yang
maksimal.
3
Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Cet. Ketiga, Edisi Ketiga, (Jakarta : Balai Pustaka,
2005), hal. 741
4
Departemen Agama RI, Metodologi Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Depag Rl dan Dirjen
Bagais, 2002), hal. 19.
5
Redaksi Visimedia, Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
& Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Dilengkapi Peraturan Pemerintah Nomor
19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Cet. Kedua, (Jakarta: Visimedia, Mei 2008), hal. 4.
2. Fiqih Kelas V
Pengertian flqih dapat diketahui berdasarkan penjelasan yang dipaparkan
dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, yaitu: "fiqh adalah ilmu tentang hokum
Islam".6
Menurut sebuah buku keluaran Departemen Agania RI menyebutkan
pengertian fiqih bahwa:
Pelajaran fiqh dalam kurikulum Madrasah Ibtidaiyah adalah salah satu
bagian dari mata pelajaran pendidikan agama Islam yang diarahkan untuk
menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati dan
mengamalkan hukum Islam, yang kemudian menjadi dasar pandangan
hidupnya (way of life) melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan,
penggunaan pengalaman dan pembiasaan.7
Sementara di bawah ini juga memberikan pengertian fiqh seperti berikut
ini:
Mata pelajaran fiqh di Madrasah Ibtidaiyah ini meliputi: fiqh ibadah dan
fiqh muamalah, yang menggambarkan bahwa ruang lingkup fiqih
mencakup perwujudan keserasian, keselarasan, keseimbangan hubungan
manusia dengan Allah Swt, dengan diri sendiri, sesama manusia, makhluk
lainnya, maupun lingkungannya (hablum minallah wa hablum minannas).8
Dalam hal ini, yang penulis maksudkan dengan fiqh kelas V adalah suatu
sub mata pelajaran pendidikan agama Islam yang di dalamnya terdapat
pembahasan tentang hukum-hukum Islam, yaitu mata pelajaran fiqih kelas V
MIN.
3. Siswa
Sementara yang dimaksudkan dengan siswa adalah "pelajar pad? akademi
6
Depdiknas, Kamus..., hal. 316.
7
Departemen Agama RI, Kurikulum 2004; Standar Kompetensi Madrasah Ibtidaiyah, Cet. Kedua,
(Jakarta: Depag RI dan Dirjen Bagais, 2005). hal. 48
8
Departemen Agama RI, Kurikulum..., hal..48.
atau perguruan tinggi".9
Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, "siswa
mempakan seseorang yang sedang belajar di sebuah lembaga".10
Dalam Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor: 29 Tahun 1990 tentang Pendidikan
Menengah dalam Bab I Pasal I disebut bahwa: "siswa adalah peserta didik pada
satuan pendidikan menengah di jalan pendidikan sekolah".11
Adapun yang penulis maksudkan dengan siswa dalam pembahasan skripsi
ini adalah siswa-siswa yang sedang belajar dan menuntut ilmu pengetahuan pada
MIN Snb. Teungoh Aceh Timur.
D. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam pcnelitian dan pembahasan ini
adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui metode yang digunakan guru dalam pembelajaran fiqih
kelas V pada siswa MIN Snb. Teungoh Aceh Timur.
2. Untuk mengetahui sejauh mana efektifitas metode tersebut untuk
melangsungkan proses pembelajaran fiqh kelas V pada siswa MIN Snb.
Teungoh Aceh Timur.
E. Postulat dan Hipotesis
a. Postulat
9
Muhammad Ali, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Modern, (Jakarta: Pustaka Amani, t.th),
hal. 452.
10
W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1990),
hal. 849.
11
Depdiknas RI, Undang-undang tentang Sistcm Pendidikan Nasional (UU RI No. 20 Tahun 2003)
dan Peraturan Pelaksanaannya, Cet. Ketiga, (Jakarta: Grafika, Juni 2003), hal. 90.
Postulat rnerupakan anggapan dasar dan hal yang sangat dibutuhkan dalam
suatu penelitian, karena postulat merupakan titik tolak untuk menyusun landasan
teori dalam suatu penelitian. Winarno Surachmat mengatakan bahwa “postulat
(anggapan dasar) menjadi tumpuan segala pandangan dan kegiatan terhadap
masalah yang dihadapi. Postulat inilah yang menjadi titik pangkah titik di mana
tidak lagi menjadi keragu-raguan peneliti".12
Mengingat postulat sangat penting dalam suatu penelitian, maka penulis
merumuskan postulat daiam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Metode mengajar fiqh yang sesuai digunakan guru sangat membantu siswa
dalam berprestasi dengan baik.
2. Siswa yang dapat meraih indeks prestasi belajar yang optimal merupakan
siswa yang sungguh-sungguh dalam belajar serta mau mengulang lagi materi
fiqh yang telah dipelajari di sekolah sesampainya dirumah.
b. Hipotesis
Menurut Suharsimi Arikunto, hipotesis yaitu jawaban yang bersifat
sementara terhadap permasalahan, penelitian sampai terbukti melalui data yang
terkumpul.13
Berdasarkan postulat (anggapan dasar) di atas, maka di bawah ini dapat
penulis kemukakan beberapa hipotesis (anggapan sementara) antara lain
sebagai berikut:
12
Winamo Surachmat, Dasar clan Teknik Research, (Bandung: Tarsito, 1992). hal. 97.
13
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Bandung:
RinekaCipta, 1993). hal. 62.
1. Jenis-jenis metode mengajar yang digunakan guru dalam melangsungkan
proses pembelajaran fiqh kelas V pada siswa MIN Snb. Teungoh Aceh Timur
diantaranya metode ceramah, tanya jawab, latihan dan metode pemberian
tugas.
2. Sejauh ini metode mengajar yang digunakan guru terhadap pembelajaran fiqih
kelas V pada siswa MIN Snb. Teungoh Aceh Timur belum efektif sepenuhnya
sehingga hasil belajar yang diperoleh siswa tidak memuaskan.
F. Sistematika Pembahasan
Untuk memudahkan penulisan skripsi ini, sistematika penulisan /
pembahasannya dibagi kepada empat bab dan pada setiap bab terdiri dari beberapa
sub bab sebagai berikut:
Bab I (satu) merupakan pendahuluan, berisikan latar belakang masalah,
rumusan masalah, penjelasan istilah, tujuan penelitian, postulat dan hipotesis,
serta sistematika pembahasan. Sementara bab II (dua) adalah Iandasan teoritis
yang berisikan tentang pengertian metodologi dan fiqh, jenis-jenis metode
pembelajaran fiqh, tujuan, fungsi dan ruang lingkup fiqh, pemilihan dan
penentuan metode pembelajaran fiqh serta kedudukan metode dalam
pembelajaran fiqh. Pada bab III (tiga) adalah metode penelitian yang berisikan
populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, teknik analisis data dan teknik
penulisan. Kemudian bab IV (empat) merupakan analisis hasil penelitian, pada
bab ini berisikan gambaran umum MIN Seuneubok Teungoh Aceh Timur, prestasi
belajar fiqh siswa kelas V melalui metode pembelajaran guru MIN Seuneubok
Teungoh Aceh Timur, pola guru dalam menentukan metode pembelajaran fiqh,
jenis-jenis metode mengajar guru dalam pembelajaran fiqh dan pembuktian
hipotesis. Sedangkan bab terakhir adalah bab V (lima), yaitu penutup yang
berisikan kesimpulan dan saran-saran.
jenis-jenis metode mengajar guru dalam pembelajaran fiqh dan pembuktian
hipotesis. Sedangkan bab terakhir adalah bab V (lima), yaitu penutup yang
berisikan kesimpulan dan saran-saran.

More Related Content

DOC
Metode Pembelajaran Fiqh pada MI di Kecamatan Montasik Kabupaten Aceh Besar
PPTX
pembelajaran fiqih MI
DOCX
skripsi
DOCX
Pengembangan Guru PAI sesuai Kurikulum 2013
DOCX
Model Pembelajaran Saintifik Mapel pai
DOCX
Analisis struktur PAI perspektif Madrasah
PPTX
Kurikulum pendidikan islam
DOCX
Manajemen kurikulum pendidikan islam
Metode Pembelajaran Fiqh pada MI di Kecamatan Montasik Kabupaten Aceh Besar
pembelajaran fiqih MI
skripsi
Pengembangan Guru PAI sesuai Kurikulum 2013
Model Pembelajaran Saintifik Mapel pai
Analisis struktur PAI perspektif Madrasah
Kurikulum pendidikan islam
Manajemen kurikulum pendidikan islam

What's hot (20)

DOCX
Save ulang
PPTX
Manajemen kurikulum pada lembaga pendidikan islam
PDF
Skripsi kompetensi profesional guru
DOCX
Isi 2 jadi
DOCX
Manajemen Kurikulum dan Pembelajaran Guru mts al-azhar grobogan Mojowarno Jom...
DOCX
Reformasi pendidikan di indonesia dalam konteks otonomi daerah; DADANG DJOKO ...
DOCX
Isi 2 jadi copy
DOCX
PDF
KI-KD Permenag
DOC
Paradigma guru pai pada sekolah
DOCX
Landasan pendidikan
PPT
Peran guru pai_dalam_pengembangan_ict
DOCX
Laporan tesis bab 1 s.d. 5 & daftar pustaka perbaikan
PPT
Kelompok 8
PPTX
Telaah kurikulum pai 2013 sd dan smp des 2016
DOCX
Contoh isi proposal
DOCX
Ilmu Pendidikan Islam
DOCX
Analisis kurikulum pai 2013
DOCX
Makalah kebijakan pendidikan di era otonomi daerah
PDF
Buku fikih Pegangan Guru Untuk MI Kurikulum 2013
Save ulang
Manajemen kurikulum pada lembaga pendidikan islam
Skripsi kompetensi profesional guru
Isi 2 jadi
Manajemen Kurikulum dan Pembelajaran Guru mts al-azhar grobogan Mojowarno Jom...
Reformasi pendidikan di indonesia dalam konteks otonomi daerah; DADANG DJOKO ...
Isi 2 jadi copy
KI-KD Permenag
Paradigma guru pai pada sekolah
Landasan pendidikan
Peran guru pai_dalam_pengembangan_ict
Laporan tesis bab 1 s.d. 5 & daftar pustaka perbaikan
Kelompok 8
Telaah kurikulum pai 2013 sd dan smp des 2016
Contoh isi proposal
Ilmu Pendidikan Islam
Analisis kurikulum pai 2013
Makalah kebijakan pendidikan di era otonomi daerah
Buku fikih Pegangan Guru Untuk MI Kurikulum 2013
Ad

Similar to Metodologi Pembelajaran Fiqih Kelas V Siswa MIN Snb. Teungoh Aceh Timur (20)

PPTX
metodik atau didaktik pembelajaran Fikih
DOCX
Ilmu pendidikannn
DOCX
Metode-Metode Guru Agama Mengajar Di Kelas
DOCX
Bab i ptk
PDF
isi
DOCX
Makalah faktor kebershasilan belajar fiqih
PPTX
FUNGSI DAN METODE ILMU PENDIDIKAN ISLAM (AHMAD FAUZI PAI IIA).pptx
DOCX
ilmu pndidikan islam.docx
PDF
metode-metode dalam pembelajaran- SALASATI RAMADANI
DOC
Pembelajaran PAI
DOCX
analisis filosofis tentang metode pendidikan.docx
DOCX
Makalah metode pembelajaran pkn sd
PPTX
Dungsi dan metode pendidikan.pptx
PPT
Metodologi_Pembelajaran_Akidah Akhlak-.ppt
PDF
Hakikat Metode Pendidikan dalam Islam
DOCX
Resume 5 metode pendidikan Islam.docx
PDF
PPT UTS Inovasi pembelajaran. Mutmainnah Cahyani El-Mihrat_20241113_011609_00...
PDF
Makalah Pem. Al-Qur’an Hadist Klp 7.pdf
DOCX
Paper Filsafat Pendidikan Islam.
metodik atau didaktik pembelajaran Fikih
Ilmu pendidikannn
Metode-Metode Guru Agama Mengajar Di Kelas
Bab i ptk
isi
Makalah faktor kebershasilan belajar fiqih
FUNGSI DAN METODE ILMU PENDIDIKAN ISLAM (AHMAD FAUZI PAI IIA).pptx
ilmu pndidikan islam.docx
metode-metode dalam pembelajaran- SALASATI RAMADANI
Pembelajaran PAI
analisis filosofis tentang metode pendidikan.docx
Makalah metode pembelajaran pkn sd
Dungsi dan metode pendidikan.pptx
Metodologi_Pembelajaran_Akidah Akhlak-.ppt
Hakikat Metode Pendidikan dalam Islam
Resume 5 metode pendidikan Islam.docx
PPT UTS Inovasi pembelajaran. Mutmainnah Cahyani El-Mihrat_20241113_011609_00...
Makalah Pem. Al-Qur’an Hadist Klp 7.pdf
Paper Filsafat Pendidikan Islam.
Ad

More from Tjoetnyak Izzatie (20)

DOC
makalah jaringan komputer
DOCX
makalah basis data
PDF
strategi pembelajaran individual pada anak tuna grahita
DOCX
Penggunaan Media Gambar Seri untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa dalam ...
DOCX
Daftar isi dan pengantar
DOCX
Upaya Peningkatan Hasil Belajar Akidah Akhlak pada Materi Membiasakan Akhlak...
DOCX
Semoga Bermamfaat :) Penyakit
DOCX
Aplikasi gaya lorenz
DOCX
Semoga Bermamfaat :) Kelompok monera dan protista
DOCX
Kerajaan pajang
DOCX
Kerajaan pajang
DOCX
Korasi besi (percobaan)
DOCX
Indsutri kelapa sawit
DOCX
Peningkatan Prestasi Siswa pada Materi Pesawat Sederhana dengan Menggunakan M...
DOC
Kerajaan Sriwijaya
DOCX
Rangka tubuh manusia
DOC
Penggunaan lingkungan sekolah sebagai media untuk meningkatkan keterampilan p...
DOCX
Minyak bumi
DOCX
Makalah Demokrasi
PPTX
Pandangan esensialisme dalam pendidikan
makalah jaringan komputer
makalah basis data
strategi pembelajaran individual pada anak tuna grahita
Penggunaan Media Gambar Seri untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa dalam ...
Daftar isi dan pengantar
Upaya Peningkatan Hasil Belajar Akidah Akhlak pada Materi Membiasakan Akhlak...
Semoga Bermamfaat :) Penyakit
Aplikasi gaya lorenz
Semoga Bermamfaat :) Kelompok monera dan protista
Kerajaan pajang
Kerajaan pajang
Korasi besi (percobaan)
Indsutri kelapa sawit
Peningkatan Prestasi Siswa pada Materi Pesawat Sederhana dengan Menggunakan M...
Kerajaan Sriwijaya
Rangka tubuh manusia
Penggunaan lingkungan sekolah sebagai media untuk meningkatkan keterampilan p...
Minyak bumi
Makalah Demokrasi
Pandangan esensialisme dalam pendidikan

Recently uploaded (20)

PDF
RPP PEMBELAJARAN MENDALAM BAHASA INDONESIA _SariIndah_DEWI SINTA (1).pdf
DOCX
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam PJOK Kelas X Terbaru 2025
PDF
LK Modul 3 - Menentukan Pengalaman Belajar Herpina Indah Permata Sari (2).pdf
PPTX
Presentasi Al-Quran Hadits Kelompok XI.1
DOCX
Modul Ajar Deep Learning PKWU Rekayasa Kelas 12 SMA Terbaru 2025
PPSX
Teknik Trading Selang Seling Yang Dapat Digunakan Untuk Trading Manual Maupun...
PPTX
Modul 3 Prinsip-Pembelajaran-Mendalam.pptx
PDF
Sosialisasi Menu DAK NF TA 2026 Promkeskom.pdf
PDF
Laporan On The Job TRaining PM KS Siti Hikmah.pdf
PDF
System Requirement Enterprise Resource Planning Peternakan Ayam dan Daftar Ju...
PPTX
Pembelajaran-Mendalam-RTL-dan-Umpan-Baliknya.pptx
PPTX
Rancangan Aktualisasi Latsar CPNS Kementerian Agama 2025.pptx
PPTX
Saint Maximilian Kolbe, Polish friar, priest, missionary and martyr (indonesi...
PPTX
Manajemen Risiko dalam Kegiatan Kepramukaan.pptx
PPTX
Konsep & Strategi Penyusunan HPS _Pelatihan "Ketentuan TERBARU Pengadaan" (...
DOCX
Modul Ajar Deep Learning PKN Kelas 10 SMA Terbaru 2025
PDF
Laporan On The Job TRaining PM KS Siti Hikmah.pdf
DOCX
Modul Ajar Deep Learning Prakarya Kerajinan Kelas 12 SMA Terbaru 2025
PDF
RPP PEMBELAJARAN MENDALAM BAHASA INDONESIA _SariIndah_DEWI SINTA (1).pdf
PPTX
Perubahan Pengertian_Istilah _Pelatihan "Ketentuan TERBARU Pengadaan Pemerin...
RPP PEMBELAJARAN MENDALAM BAHASA INDONESIA _SariIndah_DEWI SINTA (1).pdf
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam PJOK Kelas X Terbaru 2025
LK Modul 3 - Menentukan Pengalaman Belajar Herpina Indah Permata Sari (2).pdf
Presentasi Al-Quran Hadits Kelompok XI.1
Modul Ajar Deep Learning PKWU Rekayasa Kelas 12 SMA Terbaru 2025
Teknik Trading Selang Seling Yang Dapat Digunakan Untuk Trading Manual Maupun...
Modul 3 Prinsip-Pembelajaran-Mendalam.pptx
Sosialisasi Menu DAK NF TA 2026 Promkeskom.pdf
Laporan On The Job TRaining PM KS Siti Hikmah.pdf
System Requirement Enterprise Resource Planning Peternakan Ayam dan Daftar Ju...
Pembelajaran-Mendalam-RTL-dan-Umpan-Baliknya.pptx
Rancangan Aktualisasi Latsar CPNS Kementerian Agama 2025.pptx
Saint Maximilian Kolbe, Polish friar, priest, missionary and martyr (indonesi...
Manajemen Risiko dalam Kegiatan Kepramukaan.pptx
Konsep & Strategi Penyusunan HPS _Pelatihan "Ketentuan TERBARU Pengadaan" (...
Modul Ajar Deep Learning PKN Kelas 10 SMA Terbaru 2025
Laporan On The Job TRaining PM KS Siti Hikmah.pdf
Modul Ajar Deep Learning Prakarya Kerajinan Kelas 12 SMA Terbaru 2025
RPP PEMBELAJARAN MENDALAM BAHASA INDONESIA _SariIndah_DEWI SINTA (1).pdf
Perubahan Pengertian_Istilah _Pelatihan "Ketentuan TERBARU Pengadaan Pemerin...

Metodologi Pembelajaran Fiqih Kelas V Siswa MIN Snb. Teungoh Aceh Timur

  • 1. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Suatu kenyataan bahwa ilmu pengetahuan dapat diperoleh seseorang melalui sebuah proses yang dikenal dengan pendidikan. Pendidikan hams ditempuh oleh setiap individu, karena sejarah membuktikan yaitu bila suatu negara yang masyarakatnya tanpa mengenal ilmu pengetahuan justeru negara tersebut akan menemui kehancuran. Ilmu pengetahuan tersebut dapat diperoleh melalui lembaga pendidikan yang disebut dengan sekolah ataupun madrasah. Sekolah merupakan tempat bagi siswa untuk menuntut ilmu pengetahuan, baik pengetahuan umum dan teristimewa sekali adalah ilmu pendidikan agama Islam, yaitu ilmu Fiqh. Di sekolah, guru memberikan mated pelajaran kepada para siswanya sesuai dengan yang telah ditetapkan dalam kurikulum. Kurikulum merupakan kerangka tempat berpijak guru dalam memberikan pelajaran kepada siswa di sekolah. Dalam menyampaikan materi pelajaran di dalam kelas, guru harus memahami karakteristik dan pola pikir-serta tingkah laku para siswa. Karena, dalam suatu kelas terdapat anak didik yang beraneka ragam keadaannya. Sehingga dituntut peran guru secara aktif untuk dapat menguasai sisvva dalam proses pembelajaran agar materi yang disajikan di dalam kelas dapat diserap oleh siswa dengan baik. Apalagi materi yang disajikan kepada siswa adalah materi pembelajaran Fiqh yang sifat edukatifnya sangat menentukan aplikasi siswa untuk
  • 2. bertindak dan mengerjakan perbuatan baik dalam kehidupan sehari-hari. Untuk mencapai maksud dan tujuan yang dilakukan guru di sekolah dalam melangsungkan proses pembelajaran kepada siswa dapat dilakukan dengan berbagai cara atau metode yang mampu mendorong proses pertumbuhan dan penyempurnaan pola laku, membina kebiasaan dan mengembangkan kemahiran untuk menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan. Cara atau metode tersebut lazim disebut dengan metode mengajar.1 Berdasarkan kutipan di atas dapat dipahami bahwa dalam melakukan proses belajar mengajar di sekolah membutuhkan metode-metode yang tepat agar para siswa dapat menyerap sejumlah ilmu pengetahuan yang diberikan guru di dalam kelas. Dengan metode dimaksud mampu membangkitkan minat siswa dalam belajar, sehingga materi yang telah dipelajari dapat berbekas di memorinya. Lebih lanjut, di bawah ini Mansyur menambahkan lagi pernyataannya tentang metode yang digunakan seorang guru saat menyajikan materi pelajaran kepada siswanya. Menurutnya di dalam kenyataan sehari-hari cara atau metode mengajar yang digunakan guru untuk menyampaikan informasi atau message lisan berbeda dengan cara yang ditempuh untuk memantapkan siswa dalam menguasai pengetahuan, keterampilan dan sikap (kognitif, psikomotor dan afektif). Khusus metode mengajar di dalam kelas, efektivitas suatu metode dipengaruhi oleh faktor tujuan, faktor siswa, faktor situasi dan faktor guru itu sendiri.2 Dari kutipan di atas dapat kita pahami bahwa metode mengajar harus sesuai dengan tujuan / fungsi dasar pengajaran. Metode mengajar seorang guru dengan tujuan menyampaikan informasi, berbeda dengan metode yang ditempuh dengan tujuan memantapkan siswa menguasai suatu ketangkasan atau 1 Mansyur, Materi Pokok Sirategi Belajar Mengajar, Modul 1-6. (Jakarta: Dirjenbinbagais dan UT, 1992), hal. 132. 2 Mansyur, Materi..., hal. 134.
  • 3. keterampilan. Dengan demikian, penulis berkesimpulan bahwa metode mengajar yang digunakan guru di dalam kelas harus sesuai dengan keadaan siswa. Apabila tidak berhasil dengan satu metode, maka guru tersebut harus menggabungkan beberapa metode, yang dikenal dengan multi metode. Namun dewasa ini sering kita lihat yang terjadi di sekolah-sekolah bahwa kebanyakan guru-guru yang mengajar tidak memahami dengan benar metode mengajar yang digunakan, khususnya adalah guru-guru yang bertugas mengasuh bidang studi Fiqh sehingga materi Fiqh yang disajikan di dalam kelas kepada siswa tidak dapat diserap dengan baik. Kadang-kadang ada sebagian guru Fiqh yang mengajar yang mempunyai tingkat kelulusan ijazahnya SMU atau sederajat, maka sangat jelas tidak menguasai metode mengajar secara prima. Seharusnya, guru-guru yang membimbing materi pembelajaran Fiqh menguasai metode mengajar yang baik mengingat mereka memberikan materi pembelajaran tersebut kepada para siswa kelas V tingkat MI. B. Rumusan Masalah Bertolak dari latar belakang masalah tersebut di atas, maka di bawah ini akan penulis rumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut: 1. Metode apa yang digunakan guru dalam pembelajaran fiqih kelas V pada siswa MIN Snb. Teungoh Aceh Timur ? 2. Sejauh mana efektifitas metode tersebut untuk melangsungkan proses pembelajaran fiqh kelas V pada siswa MIN Snb. Teungoh Aceh Timur ? C. Penjelasan Istilah
  • 4. Untuk menghindari kesalahan bagi pihak pembaca dalam menafsirkan skripsi ini yang berjudul: "Metodologi Pembelajaran Fiqih Kelas V Siswa MIN Snb. Teungoh Aceh Timur". Maka untuk itu perlu kiranya penulis jelaskan istilah-istilah di antaranya ialah sebagai berikut : 1. Metodologi Pembelajaran Kata metodologi pembelajaran terdiri atas dua suku kata, yakni: metodologi dan pembelajaran. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang kedua jenis suku kata tersebut dapat dilihat pada penjelasan berikut ini: Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dijelaskan bahwa: "Metodologi ada'ah ilmu tentang metode; uraian tentang metode”3 Sedangkan menurut sebuah buku yang dikeluarkan oleh Departemen Agama Rl menjelaskan bahwa: "Metodologi berarti ilmu tentang metode, sementara metode berarti cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan".4 Sementara pembelajaran adalah "proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar".5 Adapun yang penulis maksudkan dengan metodologi pembelajaran di sini ialah cara-cara yang digunakan dan ditempuh guru dalam mengembangkan proses pembelajaran flqih agar para siswa dapat memperoleh hasil belajar yang maksimal. 3 Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Cet. Ketiga, Edisi Ketiga, (Jakarta : Balai Pustaka, 2005), hal. 741 4 Departemen Agama RI, Metodologi Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Depag Rl dan Dirjen Bagais, 2002), hal. 19. 5 Redaksi Visimedia, Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional & Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Dilengkapi Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Cet. Kedua, (Jakarta: Visimedia, Mei 2008), hal. 4.
  • 5. 2. Fiqih Kelas V Pengertian flqih dapat diketahui berdasarkan penjelasan yang dipaparkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, yaitu: "fiqh adalah ilmu tentang hokum Islam".6 Menurut sebuah buku keluaran Departemen Agania RI menyebutkan pengertian fiqih bahwa: Pelajaran fiqh dalam kurikulum Madrasah Ibtidaiyah adalah salah satu bagian dari mata pelajaran pendidikan agama Islam yang diarahkan untuk menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati dan mengamalkan hukum Islam, yang kemudian menjadi dasar pandangan hidupnya (way of life) melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan, penggunaan pengalaman dan pembiasaan.7 Sementara di bawah ini juga memberikan pengertian fiqh seperti berikut ini: Mata pelajaran fiqh di Madrasah Ibtidaiyah ini meliputi: fiqh ibadah dan fiqh muamalah, yang menggambarkan bahwa ruang lingkup fiqih mencakup perwujudan keserasian, keselarasan, keseimbangan hubungan manusia dengan Allah Swt, dengan diri sendiri, sesama manusia, makhluk lainnya, maupun lingkungannya (hablum minallah wa hablum minannas).8 Dalam hal ini, yang penulis maksudkan dengan fiqh kelas V adalah suatu sub mata pelajaran pendidikan agama Islam yang di dalamnya terdapat pembahasan tentang hukum-hukum Islam, yaitu mata pelajaran fiqih kelas V MIN. 3. Siswa Sementara yang dimaksudkan dengan siswa adalah "pelajar pad? akademi 6 Depdiknas, Kamus..., hal. 316. 7 Departemen Agama RI, Kurikulum 2004; Standar Kompetensi Madrasah Ibtidaiyah, Cet. Kedua, (Jakarta: Depag RI dan Dirjen Bagais, 2005). hal. 48 8 Departemen Agama RI, Kurikulum..., hal..48.
  • 6. atau perguruan tinggi".9 Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, "siswa mempakan seseorang yang sedang belajar di sebuah lembaga".10 Dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor: 29 Tahun 1990 tentang Pendidikan Menengah dalam Bab I Pasal I disebut bahwa: "siswa adalah peserta didik pada satuan pendidikan menengah di jalan pendidikan sekolah".11 Adapun yang penulis maksudkan dengan siswa dalam pembahasan skripsi ini adalah siswa-siswa yang sedang belajar dan menuntut ilmu pengetahuan pada MIN Snb. Teungoh Aceh Timur. D. Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam pcnelitian dan pembahasan ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui metode yang digunakan guru dalam pembelajaran fiqih kelas V pada siswa MIN Snb. Teungoh Aceh Timur. 2. Untuk mengetahui sejauh mana efektifitas metode tersebut untuk melangsungkan proses pembelajaran fiqh kelas V pada siswa MIN Snb. Teungoh Aceh Timur. E. Postulat dan Hipotesis a. Postulat 9 Muhammad Ali, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Modern, (Jakarta: Pustaka Amani, t.th), hal. 452. 10 W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1990), hal. 849. 11 Depdiknas RI, Undang-undang tentang Sistcm Pendidikan Nasional (UU RI No. 20 Tahun 2003) dan Peraturan Pelaksanaannya, Cet. Ketiga, (Jakarta: Grafika, Juni 2003), hal. 90.
  • 7. Postulat rnerupakan anggapan dasar dan hal yang sangat dibutuhkan dalam suatu penelitian, karena postulat merupakan titik tolak untuk menyusun landasan teori dalam suatu penelitian. Winarno Surachmat mengatakan bahwa “postulat (anggapan dasar) menjadi tumpuan segala pandangan dan kegiatan terhadap masalah yang dihadapi. Postulat inilah yang menjadi titik pangkah titik di mana tidak lagi menjadi keragu-raguan peneliti".12 Mengingat postulat sangat penting dalam suatu penelitian, maka penulis merumuskan postulat daiam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Metode mengajar fiqh yang sesuai digunakan guru sangat membantu siswa dalam berprestasi dengan baik. 2. Siswa yang dapat meraih indeks prestasi belajar yang optimal merupakan siswa yang sungguh-sungguh dalam belajar serta mau mengulang lagi materi fiqh yang telah dipelajari di sekolah sesampainya dirumah. b. Hipotesis Menurut Suharsimi Arikunto, hipotesis yaitu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan, penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul.13 Berdasarkan postulat (anggapan dasar) di atas, maka di bawah ini dapat penulis kemukakan beberapa hipotesis (anggapan sementara) antara lain sebagai berikut: 12 Winamo Surachmat, Dasar clan Teknik Research, (Bandung: Tarsito, 1992). hal. 97. 13 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Bandung: RinekaCipta, 1993). hal. 62.
  • 8. 1. Jenis-jenis metode mengajar yang digunakan guru dalam melangsungkan proses pembelajaran fiqh kelas V pada siswa MIN Snb. Teungoh Aceh Timur diantaranya metode ceramah, tanya jawab, latihan dan metode pemberian tugas. 2. Sejauh ini metode mengajar yang digunakan guru terhadap pembelajaran fiqih kelas V pada siswa MIN Snb. Teungoh Aceh Timur belum efektif sepenuhnya sehingga hasil belajar yang diperoleh siswa tidak memuaskan. F. Sistematika Pembahasan Untuk memudahkan penulisan skripsi ini, sistematika penulisan / pembahasannya dibagi kepada empat bab dan pada setiap bab terdiri dari beberapa sub bab sebagai berikut: Bab I (satu) merupakan pendahuluan, berisikan latar belakang masalah, rumusan masalah, penjelasan istilah, tujuan penelitian, postulat dan hipotesis, serta sistematika pembahasan. Sementara bab II (dua) adalah Iandasan teoritis yang berisikan tentang pengertian metodologi dan fiqh, jenis-jenis metode pembelajaran fiqh, tujuan, fungsi dan ruang lingkup fiqh, pemilihan dan penentuan metode pembelajaran fiqh serta kedudukan metode dalam pembelajaran fiqh. Pada bab III (tiga) adalah metode penelitian yang berisikan populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, teknik analisis data dan teknik penulisan. Kemudian bab IV (empat) merupakan analisis hasil penelitian, pada bab ini berisikan gambaran umum MIN Seuneubok Teungoh Aceh Timur, prestasi belajar fiqh siswa kelas V melalui metode pembelajaran guru MIN Seuneubok Teungoh Aceh Timur, pola guru dalam menentukan metode pembelajaran fiqh,
  • 9. jenis-jenis metode mengajar guru dalam pembelajaran fiqh dan pembuktian hipotesis. Sedangkan bab terakhir adalah bab V (lima), yaitu penutup yang berisikan kesimpulan dan saran-saran.
  • 10. jenis-jenis metode mengajar guru dalam pembelajaran fiqh dan pembuktian hipotesis. Sedangkan bab terakhir adalah bab V (lima), yaitu penutup yang berisikan kesimpulan dan saran-saran.