SlideShare a Scribd company logo
NOMINA ( KATA BENDA ) DAN SELUK BELUKNYA
MAKALAH KELOMPOK
disusun untuk memenuhi tugas matakuliah Morfologi Bahasa Indonesia
dari dosen Drs. Encep Kusumah, M.Pd
oleh :
Ani oktaviani

1102325

Ilham Miftahudin

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2012
PEMBAHASAN
A.

Pengertian Nomina



C. A . Mees ( M. Ramlan, 1985: 10 ) mengatakan bahwa kata benda ataunomen substantivum ialah kata
yang menyebut nama substansi atau perwujudan. Kata golongan ini dapatdibedakan menjadi dua
golongan, ialah kata benda yang bersifat konkret dan kata benda yang bersifat abstrak.



Madong Lubis ( M. Ramlan, 1985: 31 ) mengatakan bahwa kata benda ialah segala sesuatu yang ada di
alam ini, baik manusia, baik binatang dan tumbuh-tumbuhan maupun barang yang tidak hidup.



Gorys Keraf ( M. Ramlan, 1985: 45 ) mengatakan bahwa kata benda ialah semua kata yang dapat
diterangkan atau diperluas dengan yang + kata sifat.



Kesimpulan : Kata benda adalah semua kata yang menunjukan suatu perwujudan bentuk maupun
sesuatu yang tak berbentuk.

B.

Bentuk – Bentuk Nomina
Menurut Tardjan Hardidjaja, kata benda dapat digolongkan menjadi dua golongan berdasar
keadaannya :

1.

Kata benda konkret, ialah kata benda yang menyatakan benda yang benar-benar ada atau benda
khayal. Misalnya kata-kataorang, burung kakatua, Lautan Teduh, buku pelajaran, hantu, bidadari dan
sebagainya.

2.

Kata benda abstrak, ialah kata benda yang menyatakan nama benda yang adanya hanya dapat
dipahami oleh pikiran, misalnya kata-kata ilham, pikir, angan-angan, perjanjian, perdagangan,
perdamaian, kekuatan, kerajinan dan sebagainya.
Menurut artinya, kata benda dapat dibedakan menjadi empat golongan yaitu :
1.

Kata benda nama jenis, misalnya kata-katarumah, daun, pohon, dunia, matahari, laut, gunung,kitab.

2.

Kata benda nama diri, misalnya kata-kataMei, Lautan Teduh, Surono, Gunung Merapi, Sungai Barito.

3.

Kata benda nama zat, misalnya batu, pasir, kayu, besi, mas, garam, tembaga, tanah liat, beras.

4.

Kata benda nama kumpulan, misalnyaberkas, rumpun, kelompok, gugusan, pasukan, sayuran, daundaunan.
Menurut Abdul Chaer, ada tiga macam kata benda, yaitu :

1.

Kata benda yang jumlahnya dapat dihitung, sehingga di depan kata benda itu dapat diletakan kata
bantu bilangan. Ke dalam kelompok kata benda ini termasuk kata-kata yang menyatakan :

a)

Orang, termasuk kata-kata :

1)

Nama diri, seperti Hasan, Abas, Siti, Indra dan Tanti.

2)

Nama perkerabatan, seperti adik, ibu, paman, ayah, kakak dan kakek.

3)

Nama pangkat, jabatan atau pekerjaan, seperti lurah, letnan, penulis, polisi dan raden.

4)

Nama gelar, seperti insinyur, petani dan professor.

b)

Hewan, seperti kucing, kuda, jerapah dan gajah.

c)

Tumbuhan, seperti palem, kaktus, mahoni, kenanga dan bakung.

d)

Alat, perkakas, atau perabot, seperti obeng, pisau, gergaji dan palu.

e)

Benda alam, seperti kota, sungai, binatang, desa, dan danau.

f)

Hal atau proses, seperti peraturan, perampokan, kekuatan, pembongkaran dan pembelajaran

g)

Hasil, seperti bendungan, jawatan, karangan dan tulisan.

2.

Kata benda yang jumlahnya tak terhitung. Untuk dapat dihitung, di depan kata benda itu harus
diletakkan kata keterangan ukuran satuan sepertigram, ton, cm (centimeter), km (kilometer), persegi,
kubik ; termasuk juga kata-kata yang menyatakan nama wadah yang menjadi tempat benda tersebut
seperti karung, gelas,kaleng, truk, dan gerobak. Serta kata-kata seperti (se)ikat, (se)potong, (se)kerat. Ke
dalam kelompok kata-kata ini termasuk juga kata-kata yang menyatakan :

a)

Bahan, seperti semen, pasir, tepung, gula,beras,dan kayu.

b)

Zat, seperti air, asap, udara dan bensin.

3.

Kata benda yang menyatakan nama khas. Di muka kata benda ini tidak dapat diletakan kata bilangan,
seperti Jakarta, Bali, Galunggung, Toba, Eropa, Madinah dan Amazone.

C.

Ciri-Ciri Nomina
Menurut S. Wojowasito, kata benda ini mempunyai cirri-ciri :
1.

Lazim menduduki fungsi subjek dan objek.

2.

Lazim diikuti kata itu.

3.

Dapat didahului oleh preposisi.

4.

Dapat diikuti oleh nama pribadi.

5.

Dapat didahului oleh kata bilangan.

6.

Dapat diikutioleh suatu sifat.
Sedangkan menurut , ciri-ciri nomina adalah dilihat dari adverbial pendampingnya adalah bahwa katakata yang termasuk kelas nomina.

1.

Tidak dapat didahului oleh adverbial negasitidak.

Kucing
Meja
*tidak

Bulan
Rumah
Pensil

2.

Tidak dapat didahului oleh adverbial derajat agak (lebih, sangat dan paling).
Kucing
Meja
*agak

Bulan
Rumah
Pensil

3.

Tidak dapat didahului oleh adverbialkeharusan, wajib.
Kucing
Meja
*wajib

Bulan
Rumah
Pensil

4.
-

Dapat didahului oleh adverbial yang menyatakan jumlah seperti satu, sebuah, sebatang, dsb. Misalnya :
Sebuah meja
Seekor kucing
Sebatang pensil
Selembar kertas
Dua orang mahasiswa
D.

Pembentuk Nomina

1.

Pembentuk nomina secara murni
Pembentuk nomina secara murni maksudnya adalah kata benda yang secara murni telah menjadi kata
benda tanpa harus mendapat imbuhan.contohnya kursi, batu, ibu, bapak, rumah, jiwa, ilham, ilmu dll.

2.

Pembentuk nomina dengan afiksasi
Menurut Abdul Chaer (2006: 87) kata benda turunan dapat dikenali bentuknya, yang mungkin :



Berawalan pe-, seperti pemuda, pemenang dan penyair.



Berakhiran –an, seperti bendungan, bantuan dan asuhan.



Berakhiran –nya, seperti jatuhnya, naiknya dan besarnya.



Berimbuhan gabungan pe- -an, sepertipembangunan, pengembangan dan pelebaran.



Berimbuhan gabung per- -an, seperti pertemuan, persatuan dan pertambangan.



Berimbuhan gabung ke- -an, seperti keadilan, kebijaksanaan dan kekayaan.
Sedangkan menurut Harimurti Kridalaksana (1992: 66) afiks pembentuk nomina :



Sufiks –an, contohnya catatan, manisan, ruangan, kuburan, lapangan, meteran, ribuan, harian,
recehan,minuman, pasangan, ayunan dll.



Prefiks ke-, contohnya ketua, kehendak, kekasih.



Prefiks peN-,contohnya penyanyi, pelaku, pemukul, penggaris, perokok, pelaut, penunjuk, pembesar,
pejabat, petinju pelajar, petunjuk dll.



Prefiks se-, contohnya seasrama, sekantor, sealiran dll



Kombinasi afiks pemer-, contohnya pemersatu.



Konfiks ke- -an, contohnya kebakaran, keputusan, kenaikan, kesatuan, keuntungan, keberanian dll.



Konfiks pe- -an, contohnya pemasukan dan pengaturan.



Konfiks per- -an, contohnya pertunjukan, perdamaian, perumahan dan peraturan.



Kombinasi afiks keber- -an, contohnya keberhasilan dan keberangkatan.



Kombinasi afiks keter- -an, contohnya keterikatan dan keterlambatan.



Kombinasi afiks pember- an, contohnya pemberlakuan.



Kombinasi afiks perseke- -an, contohnya persemakmuran.



Infiks –el-, contohnya telunjuk, gelembung,telapak, geligi.



Infiks –er-, contohnya seruling dan gerigi.



Sufiks –at, contohnya muslimat dan hadirat.



Sufiks –si, contohnya politisi dan kritisi.



Sufiks –in, contohnya hadirin dan muslimin.



Sufiks –ir, contohnya importer dan eksportir.



Sufiks-ur, contohnya redaktur dan direktur.



Sufiks –ris, contohnya direktris.



Sufiks –us, contohnya kritikus dan politikus.



Sufiks –isme, contohnya humanism, kapitalisme dan feodalisme.


Sufiks –is, contohnya kapitalis dan feodalis.



Sufiks –isasi, contohnya inventarisasi.



Sufiks –isida, contohnya fungisida dan insektisida.



Sufiks –ita, contohnya biduanita dan seniorita.



Sufiks –or, contohnya deklamator dan proklamator.



Sufiks –tas, contohnya aktivitas dan realitas.

E.

Problematika Nomina

1.

Problematika pertama
Dalam bahasa ragam non baku sebuah kata benda dapat juga menduduki fungsi predikat seperti kalimat
:

-

Ayahnya dokter di puskesmas.
S

P

K

Padahal kata dokter adalah kata benda yang menurut S. Wojowasito lazimnya menduduki jabatan
subjek dan predikat.
2.

Problematika kedua
Proses nominalisasi kata kerja yang terdapat dalam kalimat:

-

Membatik adalah pekerjaan bu Ratnasehari-hari.
verb
S

P

O

verb

nom

nom

ket

K

Kata bekerja adalah kata kerja. Dalam kalimat tersebut bekerja menduduki jabatan subjek. Maka
kata bekerja mengalami proses nominal.
F.

Analisis Problematika
Dalam bahasa ragam non baku (problematika pertama), kata benda dokter yang lazimnya menduduki
posisi subjek atau objek dalam kalimat tersebut menduduki posisi predikat. Hal tersebut terjadi karena
penutur ingin menyederhanakan ucapannya. Kata dokter dapat normal kembali menjadi kata benda jika
kalimat tersebut menjadi :
Ayahnya

adalah

seorang

dokter

di puskesmas
Nom

S

P

O

verb

k. sandang nom

nom

K

Problematika kedua terjadi karena penutur ingin menegaskan aktivitas membatik yang dilakoni bu
Ratih, bukan kegiatan yang lain. Padahal dalam hakikatnya membatikmerupakan kata kerja yang lazim
menduduki jabatan predikat. Hal ini bias dikembalikan ke fungsi aslinya jika susunan kalimat tersebut
diubah menjadi:
-

Sehari-hari bu Ratna membatik

-

Pekerjaan sehari-hari bu Ratna adalah membatik

-

Bu Ratna membatik tiap hari

-

Kegiatan membatik adalah pekerjaan bu Ratna sehari-hari
SIMPULAN
Berdasarkan urain di atas, kami dapat mengemukakan simpulan sebagai berikut :
1.

Kata benda terdiri atas 2 jenis, yaitu kata benda konkret dan kata benda abstrak.

2.

Kata benda terbentuk karena pembentukan murni dan pembentukan melalui proses afiksasi.

3.

Kata benda lazim menduduki jabatan subjek dan objek, namun terdapat beberapa kelas kata yang
dapat berubah menjadi kata benda jika mengalami proses nominalisasi.

DAFTAR PUSTAKA

Chaer, A. (2006). Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.

Kridalaksana, H. (1992). Pembentukan Kata dalam Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia.

Ramlan, M. (1985). Tatabahasa Indonesia; Penggolongan Kata. Yogyakarta: Andi Offset.

Morfologi Bahasa Indonesia; Pendekatan Proses.

More Related Content

PPTX
Kalimat verba dan nomina
DOCX
Bml 3053 morfologi bahasa melayu(perbandingan kata adjektif)
DOCX
Bm sem 6
PPTX
Powerpoint b.indo
DOCX
Proses morfologi 3
PDF
Hbml2103 morfologi dan_sintaksis
PPTX
Ppt m1 kb2 WIDYA TEMBUNG
Kalimat verba dan nomina
Bml 3053 morfologi bahasa melayu(perbandingan kata adjektif)
Bm sem 6
Powerpoint b.indo
Proses morfologi 3
Hbml2103 morfologi dan_sintaksis
Ppt m1 kb2 WIDYA TEMBUNG

Viewers also liked (20)

PPT
Postar no blog
PPTX
Internet of Things (IoT) Business & Technology & Patent Integrated Strategy 4...
ODP
Presentacio ebre
PDF
Protocolos actualizados
PPTX
Unit 65 technnical stage operations - sound
PDF
Crown Forum Urk-Noordoostpolder (september 2013)
PDF
QT Amber
PDF
Marketing para MiPyMES
DOCX
Preguntas de diagnostico
PPTX
Tipos de redes
PPTX
Grupo #1 historia de la computadora, generaciones y medidas de almacenamiento
DOCX
Comparación entre el libro de español del maestro alumno 7
PDF
resume
PDF
Ferrovia Central Brasil
DOCX
Example questionaire
DOCX
Qqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqq
DOCX
Reseña daniel cassany
PPTX
Present continuous
PPT
Presentation1
Postar no blog
Internet of Things (IoT) Business & Technology & Patent Integrated Strategy 4...
Presentacio ebre
Protocolos actualizados
Unit 65 technnical stage operations - sound
Crown Forum Urk-Noordoostpolder (september 2013)
QT Amber
Marketing para MiPyMES
Preguntas de diagnostico
Tipos de redes
Grupo #1 historia de la computadora, generaciones y medidas de almacenamiento
Comparación entre el libro de español del maestro alumno 7
resume
Ferrovia Central Brasil
Example questionaire
Qqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqq
Reseña daniel cassany
Present continuous
Presentation1
Ad

Similar to Nomina SMA NEGERI 1 RAHA KABUPATEN MUNA (20)

PPTX
Kata nama presentation[1]
PPTX
Morfem, 10 kategori kata, 4 kategori kata menurut gorys keraf
PPTX
Kata ganti-nama1-
PDF
Tata Bahasa Indonesia [Mindmapping dan Landasan Teori]
PPTX
DOCX
Bahan cardinal number
PPTX
5. diksi dalam kalimat
PPTX
STPM PENGGAL 2 kata nama
PPTX
MATERI 1 KELAS KATA.pptx
PDF
Jenis Kata dan Klasifikasi Kata .pdf
DOCX
Jenis Kata dan Klasifikasi Kata.docx
PPT
Panbm tatabahasa 2011
PPTX
Struktur bahasa indonesia ragam ilmiah
DOCX
Bahan tatabahasa
PPT
tatabahasa
PPTX
Eyd ( Geofisika UPNVY 2014 )
PPTX
Materi kuliah B.Indonesia ke-2.pptx
PPT
BAB 4-GOL KATA.ppt
PPSX
Kata nama
DOC
Sintaksis 1 jadi
Kata nama presentation[1]
Morfem, 10 kategori kata, 4 kategori kata menurut gorys keraf
Kata ganti-nama1-
Tata Bahasa Indonesia [Mindmapping dan Landasan Teori]
Bahan cardinal number
5. diksi dalam kalimat
STPM PENGGAL 2 kata nama
MATERI 1 KELAS KATA.pptx
Jenis Kata dan Klasifikasi Kata .pdf
Jenis Kata dan Klasifikasi Kata.docx
Panbm tatabahasa 2011
Struktur bahasa indonesia ragam ilmiah
Bahan tatabahasa
tatabahasa
Eyd ( Geofisika UPNVY 2014 )
Materi kuliah B.Indonesia ke-2.pptx
BAB 4-GOL KATA.ppt
Kata nama
Sintaksis 1 jadi
Ad

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

DOCX
Stiker kk bondan
DOCX
Proposal bantuan sepak bola
DOCX
Surat pernyataan nusantara sehat
DOCX
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
DOCX
Halaman sampul target
DOC
Makalah seni kriya korea
DOC
Makalah makromolekul
DOC
126895843 makalah-makromolekul
DOCX
Kafer akbid paramata
DOCX
Perilaku organisasi
DOC
Mata pelajaran seni budaya
DOCX
Lingkungan hidup
DOC
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
DOCX
Odher scout community
DOCX
Surat izin keramaian
DOCX
Makalah keganasan
DOC
Perilaku organisasi
DOC
Makalah penyakit genetika
DOCX
Undangan kecamatan lasalepa
DOC
Bukti registrasi pajak
Stiker kk bondan
Proposal bantuan sepak bola
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Halaman sampul target
Makalah seni kriya korea
Makalah makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
Kafer akbid paramata
Perilaku organisasi
Mata pelajaran seni budaya
Lingkungan hidup
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Odher scout community
Surat izin keramaian
Makalah keganasan
Perilaku organisasi
Makalah penyakit genetika
Undangan kecamatan lasalepa
Bukti registrasi pajak

Nomina SMA NEGERI 1 RAHA KABUPATEN MUNA

  • 1. NOMINA ( KATA BENDA ) DAN SELUK BELUKNYA MAKALAH KELOMPOK disusun untuk memenuhi tugas matakuliah Morfologi Bahasa Indonesia dari dosen Drs. Encep Kusumah, M.Pd oleh : Ani oktaviani 1102325 Ilham Miftahudin PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2012 PEMBAHASAN A. Pengertian Nomina  C. A . Mees ( M. Ramlan, 1985: 10 ) mengatakan bahwa kata benda ataunomen substantivum ialah kata yang menyebut nama substansi atau perwujudan. Kata golongan ini dapatdibedakan menjadi dua golongan, ialah kata benda yang bersifat konkret dan kata benda yang bersifat abstrak.  Madong Lubis ( M. Ramlan, 1985: 31 ) mengatakan bahwa kata benda ialah segala sesuatu yang ada di alam ini, baik manusia, baik binatang dan tumbuh-tumbuhan maupun barang yang tidak hidup.  Gorys Keraf ( M. Ramlan, 1985: 45 ) mengatakan bahwa kata benda ialah semua kata yang dapat diterangkan atau diperluas dengan yang + kata sifat.  Kesimpulan : Kata benda adalah semua kata yang menunjukan suatu perwujudan bentuk maupun sesuatu yang tak berbentuk. B. Bentuk – Bentuk Nomina Menurut Tardjan Hardidjaja, kata benda dapat digolongkan menjadi dua golongan berdasar keadaannya : 1. Kata benda konkret, ialah kata benda yang menyatakan benda yang benar-benar ada atau benda khayal. Misalnya kata-kataorang, burung kakatua, Lautan Teduh, buku pelajaran, hantu, bidadari dan sebagainya. 2. Kata benda abstrak, ialah kata benda yang menyatakan nama benda yang adanya hanya dapat dipahami oleh pikiran, misalnya kata-kata ilham, pikir, angan-angan, perjanjian, perdagangan, perdamaian, kekuatan, kerajinan dan sebagainya.
  • 2. Menurut artinya, kata benda dapat dibedakan menjadi empat golongan yaitu : 1. Kata benda nama jenis, misalnya kata-katarumah, daun, pohon, dunia, matahari, laut, gunung,kitab. 2. Kata benda nama diri, misalnya kata-kataMei, Lautan Teduh, Surono, Gunung Merapi, Sungai Barito. 3. Kata benda nama zat, misalnya batu, pasir, kayu, besi, mas, garam, tembaga, tanah liat, beras. 4. Kata benda nama kumpulan, misalnyaberkas, rumpun, kelompok, gugusan, pasukan, sayuran, daundaunan. Menurut Abdul Chaer, ada tiga macam kata benda, yaitu : 1. Kata benda yang jumlahnya dapat dihitung, sehingga di depan kata benda itu dapat diletakan kata bantu bilangan. Ke dalam kelompok kata benda ini termasuk kata-kata yang menyatakan : a) Orang, termasuk kata-kata : 1) Nama diri, seperti Hasan, Abas, Siti, Indra dan Tanti. 2) Nama perkerabatan, seperti adik, ibu, paman, ayah, kakak dan kakek. 3) Nama pangkat, jabatan atau pekerjaan, seperti lurah, letnan, penulis, polisi dan raden. 4) Nama gelar, seperti insinyur, petani dan professor. b) Hewan, seperti kucing, kuda, jerapah dan gajah. c) Tumbuhan, seperti palem, kaktus, mahoni, kenanga dan bakung. d) Alat, perkakas, atau perabot, seperti obeng, pisau, gergaji dan palu. e) Benda alam, seperti kota, sungai, binatang, desa, dan danau. f) Hal atau proses, seperti peraturan, perampokan, kekuatan, pembongkaran dan pembelajaran g) Hasil, seperti bendungan, jawatan, karangan dan tulisan. 2. Kata benda yang jumlahnya tak terhitung. Untuk dapat dihitung, di depan kata benda itu harus diletakkan kata keterangan ukuran satuan sepertigram, ton, cm (centimeter), km (kilometer), persegi, kubik ; termasuk juga kata-kata yang menyatakan nama wadah yang menjadi tempat benda tersebut seperti karung, gelas,kaleng, truk, dan gerobak. Serta kata-kata seperti (se)ikat, (se)potong, (se)kerat. Ke dalam kelompok kata-kata ini termasuk juga kata-kata yang menyatakan : a) Bahan, seperti semen, pasir, tepung, gula,beras,dan kayu. b) Zat, seperti air, asap, udara dan bensin. 3. Kata benda yang menyatakan nama khas. Di muka kata benda ini tidak dapat diletakan kata bilangan, seperti Jakarta, Bali, Galunggung, Toba, Eropa, Madinah dan Amazone. C. Ciri-Ciri Nomina
  • 3. Menurut S. Wojowasito, kata benda ini mempunyai cirri-ciri : 1. Lazim menduduki fungsi subjek dan objek. 2. Lazim diikuti kata itu. 3. Dapat didahului oleh preposisi. 4. Dapat diikuti oleh nama pribadi. 5. Dapat didahului oleh kata bilangan. 6. Dapat diikutioleh suatu sifat. Sedangkan menurut , ciri-ciri nomina adalah dilihat dari adverbial pendampingnya adalah bahwa katakata yang termasuk kelas nomina. 1. Tidak dapat didahului oleh adverbial negasitidak. Kucing Meja *tidak Bulan Rumah Pensil 2. Tidak dapat didahului oleh adverbial derajat agak (lebih, sangat dan paling). Kucing Meja *agak Bulan Rumah Pensil 3. Tidak dapat didahului oleh adverbialkeharusan, wajib. Kucing Meja *wajib Bulan Rumah Pensil 4. - Dapat didahului oleh adverbial yang menyatakan jumlah seperti satu, sebuah, sebatang, dsb. Misalnya : Sebuah meja Seekor kucing
  • 4. Sebatang pensil Selembar kertas Dua orang mahasiswa D. Pembentuk Nomina 1. Pembentuk nomina secara murni Pembentuk nomina secara murni maksudnya adalah kata benda yang secara murni telah menjadi kata benda tanpa harus mendapat imbuhan.contohnya kursi, batu, ibu, bapak, rumah, jiwa, ilham, ilmu dll. 2. Pembentuk nomina dengan afiksasi Menurut Abdul Chaer (2006: 87) kata benda turunan dapat dikenali bentuknya, yang mungkin :  Berawalan pe-, seperti pemuda, pemenang dan penyair.  Berakhiran –an, seperti bendungan, bantuan dan asuhan.  Berakhiran –nya, seperti jatuhnya, naiknya dan besarnya.  Berimbuhan gabungan pe- -an, sepertipembangunan, pengembangan dan pelebaran.  Berimbuhan gabung per- -an, seperti pertemuan, persatuan dan pertambangan.  Berimbuhan gabung ke- -an, seperti keadilan, kebijaksanaan dan kekayaan. Sedangkan menurut Harimurti Kridalaksana (1992: 66) afiks pembentuk nomina :  Sufiks –an, contohnya catatan, manisan, ruangan, kuburan, lapangan, meteran, ribuan, harian, recehan,minuman, pasangan, ayunan dll.  Prefiks ke-, contohnya ketua, kehendak, kekasih.  Prefiks peN-,contohnya penyanyi, pelaku, pemukul, penggaris, perokok, pelaut, penunjuk, pembesar, pejabat, petinju pelajar, petunjuk dll.  Prefiks se-, contohnya seasrama, sekantor, sealiran dll  Kombinasi afiks pemer-, contohnya pemersatu.  Konfiks ke- -an, contohnya kebakaran, keputusan, kenaikan, kesatuan, keuntungan, keberanian dll.  Konfiks pe- -an, contohnya pemasukan dan pengaturan.  Konfiks per- -an, contohnya pertunjukan, perdamaian, perumahan dan peraturan.  Kombinasi afiks keber- -an, contohnya keberhasilan dan keberangkatan.  Kombinasi afiks keter- -an, contohnya keterikatan dan keterlambatan.  Kombinasi afiks pember- an, contohnya pemberlakuan.  Kombinasi afiks perseke- -an, contohnya persemakmuran.  Infiks –el-, contohnya telunjuk, gelembung,telapak, geligi.  Infiks –er-, contohnya seruling dan gerigi.  Sufiks –at, contohnya muslimat dan hadirat.  Sufiks –si, contohnya politisi dan kritisi.  Sufiks –in, contohnya hadirin dan muslimin.  Sufiks –ir, contohnya importer dan eksportir.  Sufiks-ur, contohnya redaktur dan direktur.  Sufiks –ris, contohnya direktris.  Sufiks –us, contohnya kritikus dan politikus.  Sufiks –isme, contohnya humanism, kapitalisme dan feodalisme.
  • 5.  Sufiks –is, contohnya kapitalis dan feodalis.  Sufiks –isasi, contohnya inventarisasi.  Sufiks –isida, contohnya fungisida dan insektisida.  Sufiks –ita, contohnya biduanita dan seniorita.  Sufiks –or, contohnya deklamator dan proklamator.  Sufiks –tas, contohnya aktivitas dan realitas. E. Problematika Nomina 1. Problematika pertama Dalam bahasa ragam non baku sebuah kata benda dapat juga menduduki fungsi predikat seperti kalimat : - Ayahnya dokter di puskesmas. S P K Padahal kata dokter adalah kata benda yang menurut S. Wojowasito lazimnya menduduki jabatan subjek dan predikat. 2. Problematika kedua Proses nominalisasi kata kerja yang terdapat dalam kalimat: - Membatik adalah pekerjaan bu Ratnasehari-hari. verb S P O verb nom nom ket K Kata bekerja adalah kata kerja. Dalam kalimat tersebut bekerja menduduki jabatan subjek. Maka kata bekerja mengalami proses nominal. F. Analisis Problematika Dalam bahasa ragam non baku (problematika pertama), kata benda dokter yang lazimnya menduduki posisi subjek atau objek dalam kalimat tersebut menduduki posisi predikat. Hal tersebut terjadi karena penutur ingin menyederhanakan ucapannya. Kata dokter dapat normal kembali menjadi kata benda jika kalimat tersebut menjadi : Ayahnya adalah seorang dokter di puskesmas Nom S P O verb k. sandang nom nom K Problematika kedua terjadi karena penutur ingin menegaskan aktivitas membatik yang dilakoni bu Ratih, bukan kegiatan yang lain. Padahal dalam hakikatnya membatikmerupakan kata kerja yang lazim menduduki jabatan predikat. Hal ini bias dikembalikan ke fungsi aslinya jika susunan kalimat tersebut diubah menjadi: - Sehari-hari bu Ratna membatik - Pekerjaan sehari-hari bu Ratna adalah membatik - Bu Ratna membatik tiap hari - Kegiatan membatik adalah pekerjaan bu Ratna sehari-hari
  • 6. SIMPULAN Berdasarkan urain di atas, kami dapat mengemukakan simpulan sebagai berikut : 1. Kata benda terdiri atas 2 jenis, yaitu kata benda konkret dan kata benda abstrak. 2. Kata benda terbentuk karena pembentukan murni dan pembentukan melalui proses afiksasi. 3. Kata benda lazim menduduki jabatan subjek dan objek, namun terdapat beberapa kelas kata yang dapat berubah menjadi kata benda jika mengalami proses nominalisasi. DAFTAR PUSTAKA Chaer, A. (2006). Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta. Kridalaksana, H. (1992). Pembentukan Kata dalam Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia. Ramlan, M. (1985). Tatabahasa Indonesia; Penggolongan Kata. Yogyakarta: Andi Offset. Morfologi Bahasa Indonesia; Pendekatan Proses.