1. PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA
Disusun oleh : Kelompok 8
1.Indah Berkat Jaya Zalukhu
2.Yohana Krida I.W Zebua
3.Enos Kristiani Zebua
4.Faustus Telaumbanua
Kelas :Biologi B
Prodi :Pendidikan biologi
Dospen:Amstrong Harefa, S.H., M.Pd
INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN IKIP
GUNUNGSITOLI
2. Pengertian Ideologi
Ideologi berasal dari bahasa Yunani yang diambil dari 2 kata, idea
dan logos. Idea berarti ide, gagasan, buah pikir, atau konsep.
Sedangkan logos berarti hasil pemikiran. Jadi berdasarkan bahasa,
ideologi adalah ilmu yang mencakup ilmu kajian asal mula, juga
hakikat buah pikir atau gagasan.
Ideologi juga disebut a system of ideas yang akan mengatur
seluruh hasil pemikiran tentang kehidupan, lalu melengkapinya
dengan berbagai sarana juga kebijakan serta strategi, dimana
tujuan yang ingin dicapai disesuaikan dengan kenyataan nilai-nilai
yang ada dalam filsafat yang menjadi sumbernya.
Berarti dapat disimpulkan bahwa ideologi merupakan hasil
pemikiran yang isinya mencakup nilai-nilai tertentu demi
mencapai sebuah tujuan tertentu yang ingin dicapai. Ideologi
disebut juga sebagai identitas dari sebuah negara. Karena
ideologi sebenarnya memiliki fungsi yang sangat penting untuk
sebuah negara, dimana ideologi digunakan sebagai sebuah hal
yang memperkuat identitas sebuah masyarakat negara.
3. Fungsi Ideologi
Seperti halnya kartu identitas yang umumnya dimiliki setiap orang sebagai
tanda pengenal, ideologi juga dapat digunakan sebagai tanda pengenal dari
sebuah bangsa. Selain itu, ideologi memiliki fungsi lainnya, yaitu fungsi kognitif
dan orientasi dasar. Sebagai fungsi kognitif berarti ideologi dapat dijadikan
sebuah landasan bagi suatu bangsa dalam berkehidupan dunia.
Fungsi orientasi dasar berarti ideologi merupakan hal yang dapat dijadikan
sumber wawasan dan makna bagi rakyat, juga dapat menjadi pembimbing bagi
rakyatnya dalam mencapai tujuan. Ideologi memiliki kedudukan yang sentral
bagi setiap bangsa. Hal tersebut disebabkan ideologi peranannya mencakup
berbagai hal dan menjadi pedoman bagi masyarakat dalam mencapai
tujuannya.
Peran lain yang dimiliki ideologi adalah sebagai alat dalam pencegahan
terjadinya berbagai konflik dalam masyarakat. Tentunya hal ini dengan tujuan
agar masyarakat dapat tetap hidup dalam rasa tentram sekaligus memiliki rasa
solidaritas yang tinggi. Ideologi juga memiliki peranan sebagai pemersatu
bangsa. Karena pada dasarnya tiap bangsa di dunia memiliki keberagaman
suku, bahasa, adat, budaya, dan agama.
Ideologi disini berperan sebagai pemersatu keberagaman yang ada agar
masyarakat. Tentu saja hal tersebut memiliki tujuan agar tercipta kehidupan
bernegara yang baik. Ideologi sebagai identitas bangsa Indonesia terlihat dari
ideologi Pancasila yang dimiliki. Ideologi Pancasila dirumuskan oleh Panitia
4. Kedudukan Pancasila dalam Kehidupan
Bernegara
Pancasila sendiri memiliki beberapa kedudukan dalam
kehidupan bernegara masyarakat Indonesia, yaitu
1. Sebagai jiwa bangsa Indonesia
2. Sebagai ciri dari pribadi bangsa Indonesia
3. Sebagai pedoman hidup bangsa Indonesia
4. Sebagai dasar negara
5. Sebagai sumber dari dari segala hukum
6. Sebagai perjanjian yang luhur ketika negara Indonesia
didirikan
7. Sebagai tujuan atau cita-cita bangsa
5. Peran Pancaila Sebagai Ideologi Negara
Peran Pancasila sebagai ideologi negara memberi bimbingan kepada masyarakat
Indonesia dalam menentukan sikap dan tingkah laku. Nilai-nilai yang terkandung
dalam kelima asas Pancasila dijadikan patokan aturan oleh bangsa ini dalam
berbuat di kehidupan bermasyarakat serta bernegara. Kedudukan nilai-nilai yang
terkandung dalam kelima asas Pancasila adalah sebagai aturan tentang moral,
oleh karena itu pelaksanaannya juga harus berdasarkan pada keyakinan dan
kesadaran penggunanya. Apabila aturan Pancasila sebagai ideologi negara
dilanggar, maka hukumannya adalah berupa sanksi moral dan sosial. Mereka yang
melanggar dan tidak berpedoman pada nilai-nilai Pancasila tidak akan terkena
sanksi hukum. Ada baiknya mereka merasa malu dengan segala sikap dan tingkah
lakunya yang melanggar norma Pancasila.
Pancasila sebagai ideologi negara mengalami beberapa masa perkembangan.
Seperti halnya Pancasila di masa orde lama, Pancasila di masa orde baru, dan
Pancasila di era reformasi. Berbagai pihak dan para ahli sepakat apabila ideologi
Pancasila merupakan kumpulan gagasan yang disepakati bersama, dan
merupakan ciri khas bangsa Indonesia. Hasil kesepakatan yang menyatakan
Pancasila sebagai ideologi negara ini yang harus dipertahankan dan dipraktikkan
dalam kehidupan bernegara yang berbeda-beda suku bangsa ini.
6. Makna Pancasila Sebagai Ideologi Negara
Adapun makna Pancasila sebagai ideologi negara adalah sebagai berikut ini:
1.Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dijadikan acuan dalam mencapai
cita-cita yang berkaitan dengan aktivitas kehidupan bernegara.
2.Nilai-nilai yang ada dalam Pancasila adalah nilai yang berupa kesepakatan
bersama, dan menjadi sarana pemersatu bangsa
Pancasila sebagai ideologi negara sekaligus menjadi tujuan atau cita-cita
terwujudnya kehidupan bernegara tertuang dalam ketetapan MPR tentang visi
Indonesia di masa depan, yaitu:
1.Visi ideal, merupakan cita-cita luhur bangsa Indonesia seperti yang tercantum
dalam UUD 1945.
2.Visi antara, merupakan visi bangsa Indonesia hingga tahun 2020.
3Visi lima tahunan, seperti yang telah tercantum dalam GBHN.
Mewujudkan Pancasila sebagai cita-cita bangsa Indonesia, berarti sekaligus
menciptakan bangsa yang taat beragama, penuh kemanusiaan, demokratis,
penuh persatuan, adil serta sejahtera.
7. Sila pertama sebagai Iseologi Pancasila
kebebasan beragama dan berkeyakinan bagi setiap warga
sebagaimana ditegaskan dalam Pasal 29 USalah satu
keunggulan Pancasila dibanding ideologi manapun adalah sila
pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa. Sila ini menegaskan
Negara ini bukan sekuler, justru Negara hadir untuk menjamin
UD 1945.
Sila pertama ini juga menegaskan bahwa Negara bukan
berdasar pada satu agama. Negara harus memberi ruang yang
sama bagi semua agama dan keyakinan. Artinya, pelayanan
dan perlindungan negara bukan saja kepada umat tetapi juga
individu, sehingga jumlah bukan isu pokok. Dalam hal ini logika
mayoritas-minoritas tidak berlaku.