TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PADA
PT. GARUDA INDONESIA
Oleh :
Jenifer Merryeth Monicha Andalangi (43218010200)
Fakultas Ekonomi & Bisnis, Universitas Mercu Buana Jakarta
Dosen Pengampu : Yananto Mihadi Putra, S.E., M.Si., CMA.
Abstract
Sistem Informasi Manajemen ini sangat dibutuhkan oleh organisasi publik maupun
organisasi swasta. Sistem Informasi Manajemen merupakan sistem pendukung dalam
pengambilan keputusan yang diambil oleh manajer dalam mengatasi persoalan yang
sedang terjadi pada suatu organisasi baik itu organisasi publik maupun organisasi
swasta. Melalui Sistem Informasi Manajemen,manajer dapat membuat keputusan dengan
bijak dalam artian dapat mengatasi persoalan yang sedang terjadi serta keputusan tersebut
tidak akan menciptakan permasalahan yang lebih besar yang dapat menganggu
kelangsungan hidup suatu organisasi.
Kata kunci : teknologi, informasi, sistem pengambilan keputusan
1.Introduction
Peran manajer dalam membuat banyak keputusan bertujuan untuk mengatasi masalah.
Penyelesaian masalah dicapai melalui empat tahapan dasar dan mempergunakan kerangka
berpikir seperti model sistem perusahaan yang umum dan model lingkungan. Dengan mengikuti
pendeketan sistem untuk menyelesaikan masalah, manajer melihat sistem secara keseluruhan.
Ke empat elemen dasar Proses pemecahan masalah tersebut terdiri atas:
1) standar,
2) informasi,
3) batasan, dan
4) solusi alternatif.
Jika ke-emapat proses ini diikuti, pemilihan alternatif yang terbaik tidak selalu dicapai melalui
analisis logis saja dan penting untuk membedakan antara permasalahan dan gejala.
Masalah memiliki struktur yang beragam dan keputusan untuk menyelesaikannya dapat
terprogram maupun tidak terprogram. Konsep sistem pendukung pengambilan keputusan
(decision support system-DSS) awalnya ditujukan pada masalah-masalah yang setengah
terstruktur. Output DSS yang pertama terdiri atas laporan dan output dari model matematika.
Kemudian, kapabilitas pemecahan masalah kelompok ditambahkan, diikuti dengan kecerdasan
buatan (artifical intellgence) dan pemrosesan analitis oniline (on-line analytical processing-
OLAP).
Model matematika dapat diklasifikasikan dalam berbagai cara, dan penggunaannya
disebut simulasi. Lembar kerja elektronik (spreadsheet) merupakan alat yang baik untuk
membuat model matematika. Lembar kerja ini dapat digunakan baik untuk model statik dan
dinamik dan membuat manajer dapat memainkan permainan “bagaimana jika” (what-if-game).
Kecerdasan buatan dapat menjadi salah satu komponen DSS. Dengan menambahkan basis
pengetahuan dan mesin inferensi, DSS dapat memberikan saran solusi masalah kepada
manajer.
Jika groupware ditambahkan ke DSS, maka DSS tersebut akan menjadi sistem pendukung
pengambilan keputusan kelompok (group decision support system-GDSS). GDSS dapat
diletakkan di beberapa tempat yang berbeda agar kondusif terhadap pemecahan masalah
kelompok.
2. Literature Review
1.1 Pemecahan Masalah dan Pembuatan Keputusan
SIM adalah sistem yang memberikan informasi untuk digunakan dalam pembuatan keputusan
guna menyelesaikan masalah bagi para penggunanya.
Pemecahan masalah (problem solving) terdiri atas respons terhadap hal yang berjalan dengan
baik, serta terhadap hal yang berjalan dengan buruk dengan cara mendefinisikan masalah
(problem) sebagai kondisi atau peristiwa yang berbahaya atau dapat membahayakan
perusahaan, atau yang bermanfaat atau dapat memberi manfaat. Dalam proses penyelesaian
masalah manajer terlihat dalam pembuatan keputusan (decision making), yaitu tindakan memilih
di antara berbagai alternatif solusi pemecahan masalah. Keputusan (decision) didefinisikan
sebagai tindakan pilihan dan sering kali perlu untuk mengambil banyak keputusan dalam proses
pemecahan satu masalah saja.
1.2 Fase Pemecahan masalah
Menurut Simon, orang yang memecahkan masalah terlibat dalam :
1. Aktivitas Intelijen. Mencari di sekitar lingkungan kondisi yang harus dipecahkan.
2. Aktivitas perancangan. Menemukan, mengembangkan, dan menganalisis tindakan-
tindakan yang mungkin dilakukan.
3. Aktivitas pemilihan. Memilih tindakan tertentu dari beberapa yang tersedia.
4. Aktivitas Pengkajian. Memeriksa pilihan-pilihan yang lalu.
2. Pendekatan dan Pentingnya Cara Pandang Sistem
Pendekatan sistem yaitu sederetan langkah yang dikelompokkan ke dalam tiga tahap upaya
persiapan, upaya pendefinisian, dan upaya pemecahan.
Dalam menggunakan model sistem umum dan model lingkungan sebagai dasar pemecahan
masalah, cara pandang sistem (systems view) yang memandang operasional usaha sebagai
sistem yang menjadi bagian dari lingkungan yang lebih luas. Ini merupakan cara pemikiran yang
abstrak, namun memiliki nilai yang potensial untuk manajer. Cara pandang secara sistem akan :
a. Mencegah manajer agar tidak bingung karena kompleksitas struktur organisasi dan
detail pekerjaan.
b. Menekankan pentingnya memiliki tujuan yang baik.
c. Menekankan pentingnya semua bagian organisasi untuk bekerja sama.
d. Mengangkat hubungan antara organisasi dengan lingkungannya.
e. Menempatkan nilai tinggi pada informasi yang didapat dari input yang hanya dapat
dicapai melalui sistem perputaran tertutup.
3. Konsep dan Elemen Proses Pemecahan Masalah
Kebanyakan masalah yang dipecahkan manajer dapat dianggap sebagai permasalahan
sistem. Sebagai contoh, perusahaan sebagai suatu sistem tidak berfungsi sebagaimana
mestinya. Atau, terdapat masalah dengan sistem persediaan, sistem komisi penjualan, dan
seterusnya. Solusi masalah sistem adalah solusi yang membuat sistem tersebut memenuhi
tujuannya dengan paling baik, seperti yang dicerminkan dalam standar kinerja sistem. Standar
ini menggambarkan situasi yang diinginkan (desired state) apa yang harus dicapai sistem
tersebut. Sebagai tambahan, manajer tersebut harus memiliki informasi yang menggambarkan
keadaan saat ini (current state) apa yang dicapai sistem tersebut sekarang ini. Jika dua keadaan
ini berbeda, maka ada masalah yang menjadi penyebabnya dan harus dipecahkan.
Perbedaan antara keadaan saat ini dengan keadaan yang diinginkan disebut dengan kriteria
solusi (solution criterion), atau apa yang harus terjadi agar situasi saat ini berubah menjadi
situasi yang diinginkan. Tentu saja, jika situasi saat ini menunjukkan tingkat kinerja yang lebih
tinggi dibandingkan dengan keadaan yang diinginkan, maka tugas yang harus dilakukan
bukanlah menyamakan keadaan saat ini. Melainkan, tugas yang harus dilakukan adalah
menjaga agar situasi saat ini tetap berada pada tingkatan yang lebih tinggi. Jika kinerja tingkat
tinggi dapat dipertahankan, maka situasi yang diinginkan harus ditingkatkan.
Tanggung jawab manajer adalah mengidentifikasi solusi alternatif, yang selalu ada. Ini
merupakan satu langkah dari proses penyelesaian masalah di mana komputer tidak terlalu
banyak membantu. Manajer biasanya mengandalkan pengalaman sendiri atau mencari bantuan
dari pemroses informasi nonkomputer, seperti input dari pihak lain baik di dalam maupun di luar
perusahaan.
Setelah berbagai alternatif diidentifikasi, sistem informasi dapat digunakan untuk
mengevaluasinya. Evaluasi ini harus mempertimbangkan batasan (constraint) yang ada, yang
dapat berasal baik dari internal maupun lingkungan. Batasan internal (internal constraint)
biasanya berbentuk sumber daya yang terbatas yang ada di dalam perusahaan. Sebagai contoh,
unit TI tidak dapat merancang sistem CRM karena kurangnya keahlian dalam OLAP. Batasan
lingkungan (environmental constraint) berbentuk tekanan dari berbagai elemen lingkungan yang
membatasi aliran sumber daya dari dan keluar perusahaan. Salah satu contoh adalah
peningkatan suku bunga oleh Federal Reserve Board yang meningkatkan biaya ekspansi pabrik.
a. Memilih Solusi yang Terbaik
Pemilihan solusi yang terbaik dapat dicapai dengan berbagai cara. Herry Mintzberg, seorang
ahli teori manajemen, telah mengidentifikasi tiga pendekatan :
· Analisis
Evaluasi atas pilihan-pilihan secara sistematis, dengan mempertimbangkan konsekuensi pilihan-
pilihan tersebut pada tujuan organisasi.
Salah satu contohnya adalah pertimbangan yang dilakukan oleh para anggota komite pengawas
SIM untuk memutuskan pendekatan mana yang harus diambil dalam mengimplementasikan
sistem informasi eksekutif.
· Penilaian
Proses pemikiran yang dilakukan oleh seorang manajer. Sebagai contoh, manajer produksi
menerapkan pengalaman dan intuisi dalam mengevaluasi gambar pabrik baru yang diusulkan
dari model matematika.
· Penawaran
Negosiasi antara beberapa manajer. Salah satu contoh adalah proses memberi dan menerima
yang berlangsung antara para anggota komite eksekutif mengenai pasar yang mana yang harus
dimasuki selanjutnya. Di sinilah tempat di mana pengaruh politik dalam perusahaan dapat dilihat
dengan jelas.
b. Permasalahan versus Gejala
Penting bagi kita untuk memahami perbedaan antara masalah dan gejala dari suatu
masalah. Jika tidak demikian, kita dapat menghabiskan banyak waktu dan uang untuk
menyelesaikan permasalahan yang salah atau sesuatu yang sesungguhnya bukanlah suatu
masalah. Gejala (symptom) adalah kondisi yang dihasilkan masalah. Sering kali seorang
manajer melihat gejala dan bukan masalah.
c. Struktur Permasalahan
Model matematika yang disebut formula EOQ (economic order quantity) dapat memberitahu
bagaimana masalah tersebut harus diselesaikan. Masalah seperti ini disebut masalah terstruktur
(structured problem) karena terdiri atas unsur dan hubungan antara berbagai elemen yang
semuanya dipahami oleh orang yang memecahkan masalah.
Masalah yang tidak terstruktur (unstructured problem) adalah masalah yang tidak memiliki
elemen atau hubungan antarelemen yang dipahami oleh orang yang memecahkan masalah.
Salah satu contoh dari masalah yang tidak terstruktur adalah memutuskan film yang mana yang
paling kita sukai. Manajer bisnis sering kali tidak memiliki perangkat yang cukup untuk
mendefinisikan masalah seperti ini dengan cara yang terstruktur.
Sebenarnya, hanya sedikit permasalahan dalam suatu organisasi yang benar-benar terstruktur
atau benar-benar tidak terstruktur. Kebanyakan masalah adalah permasalahan di mana manajer
memiliki pemahaman yang kurang sempurna akan berbagai elemen dan hubungan di antaranya.
Masalah semiterstruktur (semistructured problem) adalah masalah yang terdiri atas beberapa
elemen atau hubungan yang dipahami oleh si pemecah masalah dan beberapa yang tidak dapat
dipahami. Salah satu contoh adalah pemilihan lokasi untuk membangun sebuah pabrik baru.
Beberapa elemen, seperti harga tanah, pajak, dan biaya-biaya untuk mengirimkan bahan baku,
dapat diukur dengan tingkat ketepatan yang tinggi. Tetapi elemen-elemen lain, seperti bahaya
dari lingkungan dan perilaku masyarakat sekitar, sulit untuk diidentifikasi dan diukur.
Setelah prosedur ditentukan, komputer dapat memecahkan masalah yang terstruktur tanpa
keterlibatan manajer. Namun, manajer sering kali harus melakukan semua pekerjaan untuk
memecahkan masalah yang tidak terstruktur. Dalam wilayah masalah semiterstruktur yang luas,
manajer dan komputer dapat bekerja sama dalam menemukan solusi.
d. Jenis Keputusan
Selain memberikan tahap-tahap pemecahan masalah, Herbert A.Simon juga menemukan
metode untuk mengklasifikasikan keputusan, yaitu :
· Keputusan terprogram (programmed decision) bersifat “repetitif dan rutin, dalam hal
prosedur tertentu digunakan untuk menanganinya sehingga keputusan tersebut tidak perlu
dianggap de novo (baru) setiap kali terjadi.”
· Keputusan yang tidak terprogram (nonprogrammed decision) bersifat “baru, tidak
terstruktur, dan penuh konsekuensi. Tidak terdapat metode yang pasti untuk menangani
masalah seperti ini karena masalah tersebut belum pernah muncul sebelumnya, atau karena
sifat dan strukturnya sulit dijelaskan dan kompleks, atau karena masalah tersebut demikian
penting sehingga memerlukan penanganan khusus.”
4. Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan
Istilah sistem keputusan terstruktur (structured decision system-SDS) digunakan untuk
mendeskripsikan sistem-sistem yang mampu menyelesaikan masalah yang teridentifikasi.
Masalah-masalah di bawah garis menyulitkan pemrosesan komputer, dan Gorry dan Scott-
Morton menggunakan istilah sistem pendukung pengambilan keputusan (decision support
system-DSS) untuk menggambarkan sistem yang dapat memberikan dukungan yang
dibutuhkan.
Sejak 1971, DSS telah menjadi jenis sistem informasi yang paling sukses dan kini menjadi
aplikasi komputer untuk pemecahan masalah yang paling produktif.
5. Model DSS
Ketika DSS untuk pertama kalinya dirancang, model ini menghasilkan laporan khusus dan
berkala serta output dari model matematika. Laporan khusus ini berisikan respons terhadap
permintaan ke basis data. Setelah DSS diterapkan dengan baik, kemampuan yang
memungkinkan para pemecah masalah untuk bekerja sama dalam kelompok ditambahkan ke
dalam model tersebut. Penambahan peranti lunak groupware memungkinkan sistem tersebut
untuk berfungsi sebagai sistem pendukung pengambilan keputusan kelompok (group decision
support system-GDSS). Yang terbaru, kemampuan kecerdasan buatan juga telah ditambahkan
beserta kemampuan untuk terlibat dalam OLAP.
A Pemodelan Matematika
Model adalah abstraksi dari sesuatu. Model mewakili suatu objek atau aktivitas, yang disebut
entitas (entity). Manajer menggunakan model untuk mewakili permasalahan yang harus
diselesaikan. Objek atau aktivitas yang menyebabkan masalah disebut dengan entitas.
b. Jenis Model
Terdapat empat jenis dasar model, yaitu :
Model Fisik (Physical model)
Merupakan gambaran tiga dimensi entitasnya. Model fisik yang digunakan di dunia bisnis
mencakup model skala untuk pusat perbelanjaan dan prototipe mobil baru.
Model fisik dibuat untuk mencapai tujuan yang tidak dapat dipenuhi oleh benda sesungguhnya.
Sebagai contoh, model fisik memungkinkan desainer untuk mengevaluasi desain objek, seperti
pesawat terbang, dan membuat perubahan-perubahan sebelum konstruksi sesungguhnya. Ini
akan menghemat waktu dan uang.
Model Naratif
Salah satu jenis model yang digunakan oleh manajer setiap hari adalah model naratif (narrative
model) yang menggambarkan entitas dengan kata-kata yang terucap atau tertulis. Pendengar
atau pembaca dapat memahami entitas tersebut dari naratifnya. Semua komunikasi bisnis
adalah model naratif, sehingga membuat model naratif jenis model yang paling populer.
Model Grafis
Jenis model lain yang terus digunakan adalah model grafis. Model grafis (graphic model)
menggambarkan entitasnya dengan abstraksi garis, simbol, atau bentuk. Jumlah pemesanan
ekonomis (economic order quantity-EOQ) adalah jumlah optimum penambahan stok yang harus
dipesan dari pemasok. EOQ menyeimbangkan biaya pembelian stok dan biaya untuk
menyimpannya hingga stok tersebut digunakan atau dijual.
Model grafis juga digunakan dalam desain sistem informasi. Kebanyakan perangkat yang
digunakan oleh pengembang sistem bersifat grafis. Diagram relasi entitas, diagram kelas, dan
diagram aliran data merupakan beberapa contoh.
Model Matematis
Setiap rumus atau persamaan matematika adalah model matematis (mathematical model).
Kebanyakan model matematika yang digunakan manajer bisnis sama kompleksnya dengan yang
digunakan untuk menghitung EOQ.
Biaya penyimpanan mencakup semua biaya yang terjadi dalam penyimpanan barang, seperti
asuransi, kerusakan, dan kehilangan karena pencurian.
Beberapa model matematika menggunakan ratusan atau bahkan ribuan persamaan. Sebagai
contoh, model perencanaan keuangan yang dirancang Sun Oil Company pada tahun-tahun
pertama penggunaan SIM-nya menggunakan sekitar 2.000 persamaan. Model besar seperti ini
cenderung lamban dan sulit untuk digunakan. Tren yang berlangsung saat ini adalah
penggunaan model yang lebih kecil.
a. Penggunaan Model
Keempat jenis model memberikan pemahaman dan memfasilitasi komunikasi. Selain itu,
model matematis memiliki kemampuan prediktif.
a) Memberikan pengertian.
Model biasanya lebih sederhana dibandingkan entitasnya. Entitas adalah objek atau proses.
Entitas dapat lebih mudah dimengerti jika berbagai elemen dan hubungan yang terdapat di
dalamnya ditampilkan secara lebih sederhana. Setelah model yang sederhana dapat dipahami,
model tersebut secara bertahap dapat dibuat lebih kompleks sehingga dapat mewakili entitasnya
secara lebih kompleks. Tetapi, model tersebut hanya dapat mewakili entitasnya. Model tersebut
tidak dapat benar-benar berlaku seperti entitas sesungguhnya.
b) Memfasilitasi Komunikasi
Keempat jenis model dapat mengomunikasikan informasi secara akurat dan cepat kepada
orang-orang yang memahami makna bentuk, kata-kata, grafis, dan matematis.
c) Memprediksi masa depan
Ketepatan yang ditunjukkan model matematis untuk mewakili merupakan kemampuan yang tidak
terdapat pada model lain. Model matematis dapat memprediksi apa yang akan terjadi di masa
depan, namun tidak 100 persen akurat. Tidak ada model yang sebaik itu. Karena asumsi
biasanya harus dibuat berdasarkan banyaknya data yang dimasukkan ke dalam model tersebut,
manajer harus menggunakan penilaian dan intuisi dalam mengevaluasi outputnya.
b. Kelas Model Matematis
Model matematis dapat diklasifikasikan ke dalam tiga dimensi : pengaruh waktu, tingkat
keyakinan, dan kemampuan untuk mencapai optimisasi.
a) Model Statis atau Dinamis
Model Statis (static model) tidak melibatkan waktu sebagai salah satu variabel. Model ini
berkenaan dengan situasi pada waktu tertentu. Dengan kata lain, bersifat seperti cuplikan
keadaan. Model yang melibatkan waktu sebagai salah satu variabel disebut model dinamis
(dynamic model). Model ini menggambarkan perilaku entitas seiring dengan waktu, seperti
gambar bergerak atau film.
b) Model Probabilitas atau Deterministik
Cara lain untuk mengklasifikasikan beragam model didasarkan pada apakah suatu formula
melibatkan probabilitas atau tidak. Probabilitas (Probability) adalah kesempatan bahwa sesuatu
akan terjadi. Probabilitas berkisar dari 0,00 (Untuk sesuatu yang tidak memiliki kesempatan
terjadi) hingga 1,00 (untuk sesuatu yang pasti terjadi). Model yang melibatkan probabilitas
disebut model probabilitas (probability model). Jika tidak, maka model tersebut adalah model
deterministik (deterministic model).
c) Model Optimisasi atau Suboptimisasi
Model optimisasi (optimizing model) adalah model yang memilih solusi terbaik dari
berbagai alternatif yang ditampilkan. Agar suatu model dapat melakukan hal ini, masalah
tersebut harus terstruktur dengan amat baik.
Model Suboptimisasi (suboptimizing model) yang sering kali disebut model pemuas
(satisficing model) memungkinkan seorang manajer untuk memasukkan seperangkat keputusan.
Setelah langkah ini diselesaikan, model tersebut akan memproyeksikan hasil.
7. Simulasi
Tindakan menggunakan model disebut dengan simulasi (simulation). Simulasi terjadi dalam
skenario tertentu dan memprediksi dampak keputusan orang yang memecahkan masalah
tersebut.
Skenario istilah skenario (scenario) digunakan untuk menggambarkan kondisi yang
memengaruhi simulasi. Elemen data yang menentukan skenario ini disebut elemen data
skenario (scenario data element). Model ini dapat didesain sedemikian rupa sehingga elemen
data skenario berbentuk variabel, sehingga memungkinkan penetuan nilai-nilai yang berbeda.
7.1 Variabel Keputusan dan Teknik Simulasi
Nilai input yang dimasukkan manajer untuk mengukur dampak pada entitas disebut variabel
keputusan (decision variable).
Manajer biasanya melakukan model optimisasi hanya sekali. Model ini menghasilkan solusi yang
terbaik menggunakan skenario tertentu dan variabel-variabel keputusan. Namun, penting juga
untuk menjalankan model suboptimisasi berulang kali, guna mencari kombinasi variabel
keputusan yang menghasilkan hasil yang memuaskan. Proses perulangan untuk mencoba
beragam alternatif keputusan ini disebut permainan bagaimana jika (what-if game).
Setiap kali model tersebut dijalankan, hanya satu dari beragam variabel keputusan yang harus
diubah agar pengaruhnya dapat terlihat. Dengan cara ini, pemecah masalah secara sistematis
dapat menemukan kombinasi keputusan yang akan menghasilkan solusi masalah.
7.2 Contoh Pemodelan
Eksekutif perusahaan dapat menggunakan model matematis untuk membuat beberapa
keputusan kunci. Para eksekutif ini dapat menyimulasikan dampak dari :
· Harga Produk.
· Jumlah investasi pabrik yang dibutuhkan untuk menyediakan kapasitas untuk
memproduksi produk.
· Jumlah yang akan diinvestasikan dalam aktivitas pemasaran, seperti iklan dan penjualan
langsung.
· Jumlah yang akan diinvestasikan dalam penelitian dan pengembangan.
Selain itu, para eksekutif tersebut ingin menyimulasikan empat kuartal aktivitas dan
menghasilkan dua laporan :
1. Laporan operasional yang mencakup nilai-nilai nonmoneter seperti potensi pasar
(permintaan) dan kapasitas pabrik serta,
2. Laporan pendapatan yang mencerminkan hasil secara monoter.
7.3 Kelebihan dan kelemahan pemodelan
Manajer yang menggunakan model matematika bisa mendapatkan manfaat melalui hal-hal
berikut :
· Proses pemodelan dapat menjadi pengalaman belajar. Manajer akan selalu mempelajari
sesuatu yang baru mengenai sistem sesungguhnya melalui setiap proyek pemodelan.
· Kecepatan proses simulasi memungkinkan sejumlah besar alternatif dapat dipertimbangkan
dengan cara memberikan kemampuan untuk mengevaluasi dampak keputusan dalam waktu
yang singkat. Hanya dalam beberapa menit, kita dapat menyimulasikan beberapa bulan, kuartal,
atau tahunan operasional perusahaan.
· Seperti yang telah dibahas sebelumnya, model memberikan kemampuan prediksi
pandangan ke masa depan yang tidak dapat diberikan oleh metode penyedia informasi lain.
· Model tidak semahal upaya uji coba. Proses pemodelan memang mahal jika dilihat dari
masa perancangan dan biaya peranti keras dan peranti lunak yang dibutuhkan untuk melakukan
simulasi, namun biaya ini tidak setinggi biaya yang terjadi jika keputusan yang buruk
diimplementasikan di dunia nyata.
7.4 Kelebihan pemodelan ini dapat berkurang karena dua kelemahan dasar :
Kesulitan untuk membuat model sistem bisnis akan menghasilkan model yang tidak
mencakup semua pengaruh terhadap entitas. Sebagai contoh, dalam model yang baru saja
digambarkan, seseorang di perusahaan harus mengestimasikan nilai untuk elemen data
skenario. Selain itu, rumus matematis biasanya hanya merupakan prakiraan atas perilaku entitas
tersebut. Ini berarti bahwa penilaian subjektif yang cukup besar harus diterapkan dalam
mengimplementasikan keputusan yang dibuat berdasarkan hasil simulasi.
Kemampuan matematis tingkat tinggi dibutuhkan untuk merancang model yang lebih
kompleks. Selain itu, kemampuan semacam ini juga diperlukan untuk menginterpretasikan
output dengan baik.
7.5 Pemodelan Matematika Menggunakan Lembar Kerja Elektronik
Terobosan teknologi yang memungkinkan para pemecah persoalan untuk menyusun model
matematika dan tidak sekedar hanya mengandalkan spesialis informasi atau ilmuwan
manajemen adalah lembar kerja elektronik. Sebelum adanya lembar kerja (spreadsheet), model
matematika diprogram dalam bahasa teknis seperti Fortran atau API, yang berada di luar
kompetensi para pemecah masalah yang tidak memiliki latar belakang komputer. Ketika
spreadsheet hadir, tampak jelas bahwa teknologi ini akan menjadi alat yang baik untuk membuat
model matematika.
1. Kapabilitas Pemodelan Statis
Baris dan kolom dari lembar kerja elektronik membuatnya ideal untuk digunakan dalam model
statis.
2. Kapabilitas Pemodelan Dinamis
Lembar kerja sangat sesuai untuk digunakan sebagai model dinamis. Kolom-kolom yang
tersedia amat sesuai untuk periode waktu.
7.6 Memainkan Permainan “Bagaimana Jika”
Lembar kerja ini juga berguna untuk memainkan permainan “bagaimana jika”, di mana pemecah
masalah memanipulasi satu atau lebih variabel untuk melihat dampak dari hasil simulasi.
7.7 Antarmuka Model Lembar Kerja
Ketika menggunakan lembar kerja sebagai model matematika, pengguna dapat memasukkan
data atau membuat perubahan secara langsung pada sel-sel lembar kerja atau dapat
menggunakan antarmuka pengguna grafis.
7.8 Kecerdasan Buatan
DSS menekankan penggunaan pemodelan matematika dan pengajuan permintaan ke basis
data. Tidak lama kemudian, para perancang DSS mulai menyadari kebutuhan untuk
menggabungkannya dengan kecerdasan buatan. Kecerdasan buatan (artificial intelligence-AI)
adalah aktivitas penyediaan mesin seperti komputer dengan kemampuan untuk menampilkan
perilaku yang akan dianggap sama cerdasnya dengan jika kemampuan tersebut ditampilkan oleh
manusia. AI merupakan aplikasi komputer yang paling canggih karena aplikasi ini berusaha
mencontoh cara pemikiran manusia.
7.9 Sejarah AI
Bibit AI pertama kali disebar hanya 2 tahun setelah General Electri menerapkan komputer yang
pertama kali digunakan untuk penggunaan bisnis. Tahun 1956, dan istilah kecerdasan buatan
pertama kali dibuat oleh John McCarthy sebagai tema suatu konferensi yang dilaksanakan di
Dartmouth College. Pada tahun yang sama, program komputer AI pertama yang disebut Logic
Theorist, diumumkan. Kemampuan Logic Theorist yang terbatas untuk berpikir (membuktikan
teorema-teorema kalkulus) mendorong para ilmuwan untuk merancang program lain yang
disebut General Problem Solver (GPS), yang ditujukan untuk digunakan dalam memecahkan
segala macam masalah. Proyek ini ternyata membuat para ilmuwan yang pertama kali
menyusun program ini kewalahan, dan riset AI dikalahkan oleh aplikasi-aplikasi komputer yang
tidak terlalu ambisius seperti SIM dan DSS. Namun seiring waktu, riset yang terus-menerus
akhirnya membuahkan hasil, dan AI telah menjadi wilayah aplikasi komputer yang solid.
7.10 Wilayah AI
AI diterapkan di dunia bisnis dalam bentuk sistem pakar, jaringan saraf tiruan, algoritme
genetik, dan agen cerdas.
1. Sistem Pakar
Sistem pakar adalah program komputer yang berusaha untuk mewakili pengetahuan
keahlian manusia dalam bentuk heuristik. Istilah heuristik berasal dari kata Yunani eureka, yang
berarti “menemukan.” Heuristik (heuristic) adalah aturan yang menjadi patokan atau aturan untuk
menebak dengan baik.
Heuristik tidak menjamin hasil sebaik algoritme yang biasa didapatkan dalam model matematika,
namun heuristik biasanya menawarkan hasil yang cukup spesifik sehingga dapat berguna.
Heuristik memungkinkan sistem pakar untuk berfungsi sedemikian rupa agar konsistem dengan
keahlian manusia, dan menyarankan penggunanya cara memecahkan masalah. Karena sistem
pakar berfungsi sebagai konsultan, tindakan menggunakan aplikasi ini disebut konsultasi
(consultation) karena pengguna berkonsultasi kepada sistem pakar untuk mendapatkan saran.
Sistem pakar dirancang oleh spesialis informasi (yang sering kali disebut insinyur pengetahuan
(knowledge engineer)) yang memiliki keahlian khusus dalam bidang kecerdasan buatan. Insinyur
pengetahuan amat ahli dalam mendapatkan ilmu dari seorang ahli.
2. Jaringan saraf tiruan
Jaringan saraf tiruan (neural networks) meniru fisiologi otak manusia. Jaringan ini mampu
menemukan dan membedakan pola, sehingga membuatnya amat berguna dalam bisnis di
wilayah pengenalan suara dan pengenalan karakter optis.
3. Algoritme Genetik
Algoritme genetik (genetic algorithms) menerapkan proses “yang terkuat yang selamat” untuk
memungkinkan para pemecah masalah agar menghasilkan solusi masalah yang semakin lebih
baik. Sebagai contoh, bankir investasi dapat menggunakannya untuk memilih portofolio investasi
yang terbaik bagi kliennya.
4. Agen Cerdas
Agen Cerdas (intelligent agent) digunakan untuk melakukan tugas yang berkaitan dengan
komputer yang berulang-ulang. Salah satu contoh adalah penggalian data, di mana penemuan
pengetahuan memungkinkan sistem gudang data untuk mengidentifikasi hubungan data yang
sebelumnya tidak dikenal.
1.1 Daya Tarik Sistem Pakar
Sistem pakar menawarkan kemampuan yang unik sebagai sistem pendukung keputusan, yaitu :
1. Sistem pakar memberikan kesempatan untuk membuat keputusan yang melebihi
kemampuan seorang manajer. Sebagai contoh, seorang karyawan investasi baru di bank dapat
menggunakan suatu sistem pakar yang didesain oleh seorang ahli keuangan dan, dengan
demikian, menggabungkan pengetahuan ahli tersebut ke dalam keputusan investasinya.
2. Sistem pakar tersebut dapat menjelaskan alasannya hingga menuju ke suatu keputusan.
Sering kali, penjelasan mengenai bagaimana solusi tersebut dicapai lebih berharga
dibandingkan solusi itu sendiri.
1.2 Konfigurasi Sistem Pakar
Sistem pakar terdiri atas empat bagian utama : antarmuka pengguna, basis pengetahuan, mesin
antarmuka, dan mesin pengembangan.
· Antarmuka Pengguna
Antarmuka pengguna memungkinkan manajer untuk memasukkan instruksi dan informasi ke
dalam sistem pakar dan menerima informasi dari sistem tersebut. Instruksi ini menentukan
parameter yang mengarahkan sistem pakar dalam proses pemikirannya. Input informasi
berbentuk nilai yang dikaitkan dengan variabel tertentu.
Sistem pakar didesain untuk merekomendasikan solusi. Solusi ini kemudian dilengkapi dengan
penjelasan. Terdapat dua jenis penjelasan : Penjelasan dari pertanyaan yang diberikan manajer
dan penjelasan mengenai solusi masalah.
· Basis Pengetahuan
Basis pengetahuan (knowledge basis) berisikan fakta yang menggambarkan masalah serta
teknik penggambaran pengetahuan yang menjelaskan bagaimana fakta bersentuhan secara
logis. Istilah domain masalah (problem domain) digunakan untuk menggambarkan area
permasalahan.
Salah satu teknik untuk menggambarkan pengetahuan yang populer adalah penggunaan aturan.
Aturan (rule) menentukan apa yang harus dilakukan dalam suatu situasi dan terdiri atas dua
bagian : kondisi yang bisa jadi benar atau salah dan tindakan yang harus dilakukan jika kondisi
itu benar. Contoh aturan adalah :
If Indeks.Ekonomi > 1,20 dan Indeks.Musiman > 1,30 Then Prakiraan.Penjualan = „SANGAT
BAIK „
Semua aturan yang ada di dalam sistem pakar disebut set aturan (rule set). Jumlah aturan
dalam set aturan dapat bervariasi dari sekitar selusin peraturan untuk suatu sistem pakar
sederhana hingga 10.000 peraturan untuk set yang rumit.
· Mesin Inferensi
Mesin Inferensi (inference engine) adalah bagian dari sistem pakar yang melakukan pemikiran
dengan cara menggunakan isi basis pengetahuan dalam urutan tertentu. Selama konsultasi,
mesin inferensi memeriksa aturan-aturan basis pengetahuan satu demi satu, dan jika
persyaratan satu aturan benar, maka suatu tindakan akan dilaksanakan. Dalam terminologi
sistem pakar, aturan diberhentikan jika tindakan diambil.
Proses pemeriksaan peraturan satu demi satu berlanjut hingga seluruh set aturan telah dilalui.
Lebih dari satu kali pemeriksaan biasanya dibutuhkan untuk memberikan suatu nilai ke solusi
masalah, yang disebut variabel tujuan (goal variable). Pemeriksaan terus berlanjut hingga
memungkinkan untuk memberhentikan beberapa aturan. Ketika tidak ada lagi aturan yang dapat
diberhentikan, proses pemikiran dapat berhenti.
· Mesin Pengembangan
Komponen utama yang keempat dari sistem pakar adalah mesin pengembangan, yang
digunakan untuk membuat sistem pakar. Ada dua pendekatan dasar yang tersedia : bahasa
pemrograman dan kerangka sistem pakar.
Kerangka sistem pakar (expert system shell) adalah prosesor siap pakai dan dapat disesuaikan
untuk masalah tertentu dengan cara menambahkan basis pengetahuan yang sesuai. Kini,
kebanyakan minat untuk menerapkan sistem pakar ke masalah bisnis melibatkan penggunaan
kerangka.
Salah satu contoh domain masalah yang menggunakan kerangka sistem pakar adalah komputer
bantuan pelanggan. Ketika sistem pakar bantuan pelanggan digunakan, pengguna atau anggota
staf bantuan pelanggan berkomunikasi secara langsung dengan sistem, dan sistem kemudian
berusaha menyelesaikan masalah.
Sistem pakar bantuan pelanggan menggunakan beragam teknik penggambaran pengetahun.
Salah satu pendekatan yang populer disebut cara pikir berbasis kasus (case base reasoning-
CBR). Pendekatan ini menggunakan data historis sebagai dasar untuk mengidentifikasi masalah
dan merekomendasikan solusi.
Kerangka sistem pakar telah membuat kecerdasan buatan terjangkau perusahaan-perusahaan
yang tidak memiliki sumber daya yang cukup untuk merancang sistem mereka sendiri
menggunakan bahasa pemrograman. Dalam area bisnis, kerangka sistem pakar merupakan
cara yang paling populer bagi banyak perusahaan untuk menerapkan sistem berbasis
pengetahuan.
8. Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan Kelompok
Berbagai komite, tim proyek, dan satuan tugas yang ada di banyak perusahaan merupakan
contoh pendekatan kelompok terhadap pemecahan masalah. Menyadari fakta ini, para
pengembang sistem telah mengadaptasi DSS ke dalam pemecahan masalah secara kelompok.
8.1 Konsep GDSS
Sistem pendukung pengambilan keputusan kelompok (group decision support system-GDSS)
adalah “sistem berbasis komputer yang membantu sekelompok orang melakukan tugas (atau
mencapai tujuan) yang sama dan memberikan antarmuka untuk digunakan bersama.” Istilah-
istilah lain juga digunakan untuk menggambarkan aplikasi teknologi informasi ke dalam situasi
kelompok. Istilah ini antara lain sistem pendukung kelompok (group support system-GSS), kerja
sama berbantuan komputer (computer-supported cooperative work-CSCW), dukungan kerja
kolaboratif terkomputerisasi (computerized collaborative work support), dan sistem pertemuan
elektronik (electronic meeting system-EMS). Peranti lunak yang digunakan dalam situasi-situasi
ini diberi nama groupware.
8.2 Bagaimana GDSS Membantu Pemecahan Masalah
Asumsi yang mendasari GDSS adalah komunikasi yang lebih baik memungkinkan dibuatnya
keputusan yang lebih baik. Komunikasi yang lebih baik dicapai dengan menjaga agar diskusi
kelompok tetap terfokus pada masalah yang dibicarakan, sehingga waktu tidak terbuang sia-sia.
Ekstra waktu yang dimiliki dapat digunakan untuk mendiskusikan masalah secara lebih
mendetail, sehingga didapatkan definisi masalah yang lebih baik. Atau, ekstra waktu yang
dimiliki dapat digunakan untuk mengidentifikasi alternatif-alternatif yang sebelumnya tampak
tidak mungkin. Evaluasi alternatif yang lebih banyak akan meningkatkan kesempatan
mendapatkan solusi yang lebih baik.
8.3 Letak Lingkungan GDSS
GDSS membantu pemecahan masalah dengan cara menyediakan lokasi yang kondusif untuk
komunikasi. Pada tiap lokasi, para anggota kelompok dapat bertemu dalam waktu yang
bersamaan atau waktu yang berbeda. Jika para anggota bertemu pada saat yang bersamaan,
maka lokasi ini disebut pertukaran sinkron (synchronous exchange). Salah satu contoh
adalah pertemuan komite. Jika para anggota bertemu pada waktu yang berbeda-beda, maka
lokasi ini disebut pertukaran asinkron (asynchronous exchange). Salah satu contoh adalah
saling berbalas komunikasi melalui e-mail.
8.4 Ruang Keputusan
Ruang keputusan (decision room) adalah tempat sekelompok kecil orang yang bertemu
langsung. Ruangan ini membantu komunikasi melalui kombinasi perabotan, peralatan, dan
tempat. Peralatan mencakup kombinasi komputer, mikrofon penangkap suara, kamera video,
dan layar lebar. Di tengah-tengah ruangan terletak konsol fasilitator. Fasilitator (Facilitator)
adalah seseorang yang tugas utamanya adalah menjaga diskusi di jalurnya.
Berdasarkan pengaturan yang ditentukan untuk masing-masing sesi, pesan yang dimasukkan
oleh salah seorang anggota kelompok kepada anggota lain dapat ditampilkan pada layar lebar
untuk dilihat seluruh anggota kelompok. Materi lain yang penting untuk diskusi ini juga dapat
ditampilkan dari media seperti gambar PowerPoint, videotape, slide berwarna, dan transparansi.
Dua buah fitur GDSS yang unik adalah komunikasi paralel dan anonimitas. Komunikasi paralel
(parallel communication) terjadi ketika semua peserta memasukkan komentar pada saat yang
bersamaan, dan anonimitas (anonimity) adalah ketika tidak ada yang dapat mengetahui siapa
yang memberikan komentar tertentu. Anonimitas memungkinkan para peserta untuk
mengatakan apa yang mereka pikirkan tanpa takut diejek oleh anggota kelompok yang lain.
Selain itu, fitur ini memungkinkan masing-masing ide untuk dievaluasi berdasarkan kelebihannya
dan bukan berdasarkan siapa yang memberikannya.
8.5 Jaringan Keputusan Wilayah Lokal
Jika tidak memungkinkan untuk sekelompok kecil orang untuk bertemu langsung, maka para
anggota dapat berinteraksi melalui LAN. Seorang anggota dapat memasukkan komentar ke
dalam komputer dan melihat komentar yang diberikan anggota lain di layar.
8.6 Sesi Legislatif
Jika kelompok yang ada terlalu besar untuk suatu ruang keputusan, maka akan dibutuhkan sesi
legislatif. Ukuran yang besar akan membatasi komunikasi. Kesempatan partisipasi secara rata
oleh semua anggota kelompok menjadi berkurang atau waktu yang tersedia akan berkurang.
Salah satu solusi untuk masalah ini adalah fasilitator memutuskan materi mana yang harus
ditampilkan di layar untuk dilihat seluruh kelompok.
8.7 Konferensi Yang Dimediasi Komputer
Beberapa aplikasi virtual memungkinkan komunikasi antara kelompok-kelompok besar yang
memiliki anggota yang tersebar di berbagai wilayah geografis. Aplikasi ini secara kolektif dikenal
sebagai aplikasi konferensi jarak jauh, yang mencakup konferensi komputer, konferensi audio,
dan konferensi video.
8.8 Meletakkan DSS pada Tempatnya
Telah dilihat bagaimana cakupan dukungan keputusan yang diberikan oleh DSS telah meluas
dibandingkan ketika Gorry dan Scott-Morton pertama kali mengutarakan ide untuk mengatasi
masalah semiterstruktur. Perluasan cakupan ini merupakan saksi keberhasilan DSS. Konsep ini
telah bekerja dengan amat baik sehingga para pengembang terus memikirkan fitur-fitur baru
untuk ditambahkan.
Ketika kecerdasan buatan ditambahkan, fitur ini benar-benar mengubah karakter DSS.
Seseorang pernah menggambarkan perbedaan antara DSS dan sistem pakar dengan cara
menjelaskan bahwa ketika seorang manajer menggunakan DSS, maka ia duduk di depan
komputer dan berusaha menemukan bagaimana cara menggunakan tampilan informasi untuk
menyelesaikan masalah. Ketika manajer menggunakan sistem pakar, manajer duduk di depan
komputer, namun seorang konsultan duduk di sebelah manajer dan memberi saran mengenai
bagaimana memecahkan masalah. Kecerdasan buatan memungkinkan DSS untuk memberikan
tingkat dukungan keputusan yang semula tidak dibayangkan oleh para visioner DSS.
3. Result & Discussion
Sistem informasi transportasi (maskapai penerbangan) secara kontinu mengadakan perubahan
aplikasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas perusahaan
1. Sistem Front Office
2. Sistem Back OfficeGaruda Indonesia menjadikan SI sebagai keunggulan kompetitifnya
Garuda Indonesia baru saja mengganti Passenger Service System nya pada tahun 2013.
Perkembangan teknologi membantu proses komunikasi melalui peralatan multimedia seperti
intranet, ekstranet, dan internet. Media , fax, dan media lainnya pun sering digunakan dalam
mendukung proses bisnis perusahaan. Manajemen Garuda Indonesia melakukan kegiatan e-
business terkait dengan serangkaian bisnis perusahaan.
E-Business Praktek pelaksanaan dan pengelolaan proses bisnis utama seperti perancangan
produk, pengelolaan pasokan bahan baku, manufaktur, penjualan, pemenuhan pesanan, dan
penyediaan servis melalui penggunaan teknologi komunikasi, komputer, dan data yang telah
terkomputerisasi ( Alter, 2002)
ERP Solutions, Sistem informasi yang mengintegrasikan informasi dan basis informasi yang
diproses baik, di dalam maupun antar fungsi area (departemen) dalam organisasi atau
perusahaan.Tujuan di balik sistem ERP adalah untuk mengintegrasikan data dan proses bisnis
dari semua departemen dan fungsi ke dalam satu sistem komputer.
4. Conclusion
Sistem informasi Manajemen adalah sebuah sistem informasi yang melakukan semua
pengolahan transaksi untuk sebuah organisasi, juga memberi dukungan informasi dan
pengolahan untuk fungsi manajemen dan pengambilan keputusannnya. Oleh karena itu, sistem
informasi manajemen diharapkan mampu membantu setiap orang yang membutuhkan
pengambilan keputusan dengan tepat dan akurat. Sehingga tidak terjadinya kesalahan informasi
yang didapat dan juga terhindar dari manipulasi data sistem informasi manajemen dalam
pengambilan keputusan.
5. Recommendation
Menyadari bahwa dalam penulisan masih jauh dari kata sempurna, kedepannya saya akan lebih
fokus dan detail dalam menjelaskan tentang kajian teori di atas dengan sumber - sumber yang
lebih banyak yang tentunya dapat di pertanggung jawabkan.
Bibliography
Putra, Y. M., (2018). Sistem Pengambilan Keputusan. Modul Kuliah Sistem Informasi
Manajemen. Jakarta : FEB-Universitas Mercu Buana
Putra, Y. M., (2019). Analysis of Factors Affecting the Interests of SMEs Using Accounting
Applications. Journal of Economics and Business, 2(3)
Arijanto, A., Hikmah, D., & Nashar, Muhammad. (2015). Sistem Informasi Manajemen. Jakarta:
Universitas Mercu Buana. Yogyakarta: Sibuku Media
Anonym1,https://www.kompasiana.com/puterision/58312c288223bd96293b13de/pengambilan-
keputusan-yang-efektif-dalam-peningkatan-kualitas-organisasi?page=all, ( 02 Desember 2019, jam
21.59 )
Mela Gusri Rahman, http://melagusrirahman.blogspot.com/2013/11/sistem-informasi-manajemen-
dalam.html, ( 02 Desember 2019, jam 21.59 )

More Related Content

PPTX
Konsep pengambilan keputusan di dalam sistem informasi manajemen oleh kelom...
DOC
Peran Sistem Informasi Manajemen Dalam Pengambilan Keputusan Organisasi
DOCX
Manajemen proyek
PPTX
Sistem Informasi Manajemen
PPT
Sistem pakar
PPTX
Tou2# (pengambilan keputusan)
PPTX
Persfektif dalam organisasi
PDF
Pengantar Knowledge management
Konsep pengambilan keputusan di dalam sistem informasi manajemen oleh kelom...
Peran Sistem Informasi Manajemen Dalam Pengambilan Keputusan Organisasi
Manajemen proyek
Sistem Informasi Manajemen
Sistem pakar
Tou2# (pengambilan keputusan)
Persfektif dalam organisasi
Pengantar Knowledge management

What's hot (20)

PPTX
Pengantar Dan Konsep Keamanan Sistem Informasi
PPT
Sistem Informasi Manajemen
PPT
Teknik Pengambilan Keputusan
PPTX
metode pengembangan JAD
DOC
Jawaban soal uas kepemimpinan ibeng (pak kaprawi) ...docx
PPTX
Kuliah 3 perilaku kelompok dalam organisasi
PDF
4 Sistem Informasi Manajemen
PPTX
Sistem Informasi Manajemen : Pengelolaan Pengetahuan
PPT
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
PPTX
4 pengguna dan pengembang sistem
PPT
Algoritma penjadwalan proses
PDF
Algoritma Apriori
DOCX
Menerapkan pohon keputusan pada keputusan kapasitas
PPTX
- METODE PEMECAHAN MASALAH.pptx
PDF
Contoh project sistem informasi
PDF
Perancangan dan Analisa Sistem
PPT
Decision Support System
PDF
TEKNIK ENKRIPSI DAN DEKRIPSI HILL CIPHER
PPT
Teknik Pengujian Perangkat Lunak
PPTX
Pengambilan Keputusan dalam Manajemen - PENGANTAR MANAJEMEN
Pengantar Dan Konsep Keamanan Sistem Informasi
Sistem Informasi Manajemen
Teknik Pengambilan Keputusan
metode pengembangan JAD
Jawaban soal uas kepemimpinan ibeng (pak kaprawi) ...docx
Kuliah 3 perilaku kelompok dalam organisasi
4 Sistem Informasi Manajemen
Sistem Informasi Manajemen : Pengelolaan Pengetahuan
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
4 pengguna dan pengembang sistem
Algoritma penjadwalan proses
Algoritma Apriori
Menerapkan pohon keputusan pada keputusan kapasitas
- METODE PEMECAHAN MASALAH.pptx
Contoh project sistem informasi
Perancangan dan Analisa Sistem
Decision Support System
TEKNIK ENKRIPSI DAN DEKRIPSI HILL CIPHER
Teknik Pengujian Perangkat Lunak
Pengambilan Keputusan dalam Manajemen - PENGANTAR MANAJEMEN
Ad

Similar to Pemanfaatan Teknologi Informasi Sistem Pengambilan Keputusan Pada PT. Garuda Indonesia (20)

DOCX
Tugas sim, anis haerunisa, yananto mihadi putra, se, m.si, sistem pengambilan...
PDF
IMPLEMENTASI APLIKASI SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN
DOCX
TUGAS SIM, EVI YULIANA SARI, YANANTO MIHADI PUTRA, SE, M. Si, SISTEM PENGAMBI...
PPTX
Teori bab 11 sistem informasi manajemen
PPTX
Teori bab 11
PPTX
SIM TEORI BAB 11
PPTX
Teori bab 11 sistem informasi manajemen
PPTX
Sstem pendukung pengambilan keputusan bab 11
PPTX
BAB 11 Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan
DOCX
Tugas sistem informasi manajemen muhammad iqbal razif 43217010028
DOCX
Artikel ilmiah sistem pengambilan keputusan
PPTX
TEORI BAB 11
DOCX
Artikel ilmiah sistem pengambilan keputusan
PPTX
teori bab 11 SPK sistem informasi .pptx
DOCX
Sistem pengambilan keputusan tm 12
DOCX
Tugas sistem informasi manajemen
PPTX
Pendekatan Sistem PTA2022.pptxcccccccccccccccccccc
DOCX
Tugas pemanfatan teknologi informasi sistem pengambil keputusan pt. wanaartha...
DOCX
TUGAS SIM, LISANIAH AMINI LISA'ILINA, YANANTO MIHADI PUTRA, SISTEM PENGAMBILA...
DOCX
Tugas sim, alfina rolitasari, yananto mihadi putra, sistem pengambilan keputu...
Tugas sim, anis haerunisa, yananto mihadi putra, se, m.si, sistem pengambilan...
IMPLEMENTASI APLIKASI SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN
TUGAS SIM, EVI YULIANA SARI, YANANTO MIHADI PUTRA, SE, M. Si, SISTEM PENGAMBI...
Teori bab 11 sistem informasi manajemen
Teori bab 11
SIM TEORI BAB 11
Teori bab 11 sistem informasi manajemen
Sstem pendukung pengambilan keputusan bab 11
BAB 11 Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan
Tugas sistem informasi manajemen muhammad iqbal razif 43217010028
Artikel ilmiah sistem pengambilan keputusan
TEORI BAB 11
Artikel ilmiah sistem pengambilan keputusan
teori bab 11 SPK sistem informasi .pptx
Sistem pengambilan keputusan tm 12
Tugas sistem informasi manajemen
Pendekatan Sistem PTA2022.pptxcccccccccccccccccccc
Tugas pemanfatan teknologi informasi sistem pengambil keputusan pt. wanaartha...
TUGAS SIM, LISANIAH AMINI LISA'ILINA, YANANTO MIHADI PUTRA, SISTEM PENGAMBILA...
Tugas sim, alfina rolitasari, yananto mihadi putra, sistem pengambilan keputu...
Ad

More from Jenifer Andalangi (11)

PDF
Dampak Pemanfaatan Blog & Database Pada Amazon.com, Inc
PDF
Dampak Pemanfaatan Sistem E-learning Pada PT. Kereta Api Indonesia Untuk Men...
PDF
Efektifitas Pemanfaatan Telekomunikasi, Internet dan Teknologi Nirkabel Pada ...
PDF
Implikasi Etis Teknologi Informasi Dalam Pemanfatan Teknologi Informasi
PDF
Keamanan Informasi Dalam Pemanfaatan Teknologi Informasi
PDF
Informasi Dalam Praktik
PDF
Pengembangan Sistem Informasi
PDF
Sistem Manajemen Basis Data
PDF
PENGGUNA DAN PENGEMBANG SISTEM
PDF
PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA E-BUSINESS
PDF
Tugas Sistem Informasi Manajemen
Dampak Pemanfaatan Blog & Database Pada Amazon.com, Inc
Dampak Pemanfaatan Sistem E-learning Pada PT. Kereta Api Indonesia Untuk Men...
Efektifitas Pemanfaatan Telekomunikasi, Internet dan Teknologi Nirkabel Pada ...
Implikasi Etis Teknologi Informasi Dalam Pemanfatan Teknologi Informasi
Keamanan Informasi Dalam Pemanfaatan Teknologi Informasi
Informasi Dalam Praktik
Pengembangan Sistem Informasi
Sistem Manajemen Basis Data
PENGGUNA DAN PENGEMBANG SISTEM
PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA E-BUSINESS
Tugas Sistem Informasi Manajemen

Recently uploaded (9)

PDF
Struktur Data - 4 Pointer & Linked List
PDF
Struktur Data - 2 Pengantar Struktur Data
PDF
Struktur Data - 3 Array: Konsep & Implementasi
PPTX
Introduction Financial Consolidatioan Multi currency integration to all ERP o...
PPTX
Berfikir Komputasi untuk siswa SMP KELAS 9.pptx
PDF
Struktur Data - 1 Kontrak Perkuliahan
PPTX
CARA AKSES KE INTERNET MELALUI WIFI ATAU LAN
PPTX
INFORMATIKA UNTUK SISWA SMP KELAS VII.pptx
PPTX
Materi Workshop Keuangan Digital 2025.pptx
Struktur Data - 4 Pointer & Linked List
Struktur Data - 2 Pengantar Struktur Data
Struktur Data - 3 Array: Konsep & Implementasi
Introduction Financial Consolidatioan Multi currency integration to all ERP o...
Berfikir Komputasi untuk siswa SMP KELAS 9.pptx
Struktur Data - 1 Kontrak Perkuliahan
CARA AKSES KE INTERNET MELALUI WIFI ATAU LAN
INFORMATIKA UNTUK SISWA SMP KELAS VII.pptx
Materi Workshop Keuangan Digital 2025.pptx

Pemanfaatan Teknologi Informasi Sistem Pengambilan Keputusan Pada PT. Garuda Indonesia

  • 1. TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PADA PT. GARUDA INDONESIA Oleh : Jenifer Merryeth Monicha Andalangi (43218010200) Fakultas Ekonomi & Bisnis, Universitas Mercu Buana Jakarta Dosen Pengampu : Yananto Mihadi Putra, S.E., M.Si., CMA. Abstract Sistem Informasi Manajemen ini sangat dibutuhkan oleh organisasi publik maupun organisasi swasta. Sistem Informasi Manajemen merupakan sistem pendukung dalam pengambilan keputusan yang diambil oleh manajer dalam mengatasi persoalan yang sedang terjadi pada suatu organisasi baik itu organisasi publik maupun organisasi swasta. Melalui Sistem Informasi Manajemen,manajer dapat membuat keputusan dengan bijak dalam artian dapat mengatasi persoalan yang sedang terjadi serta keputusan tersebut tidak akan menciptakan permasalahan yang lebih besar yang dapat menganggu kelangsungan hidup suatu organisasi. Kata kunci : teknologi, informasi, sistem pengambilan keputusan 1.Introduction Peran manajer dalam membuat banyak keputusan bertujuan untuk mengatasi masalah. Penyelesaian masalah dicapai melalui empat tahapan dasar dan mempergunakan kerangka berpikir seperti model sistem perusahaan yang umum dan model lingkungan. Dengan mengikuti pendeketan sistem untuk menyelesaikan masalah, manajer melihat sistem secara keseluruhan. Ke empat elemen dasar Proses pemecahan masalah tersebut terdiri atas: 1) standar, 2) informasi, 3) batasan, dan 4) solusi alternatif. Jika ke-emapat proses ini diikuti, pemilihan alternatif yang terbaik tidak selalu dicapai melalui analisis logis saja dan penting untuk membedakan antara permasalahan dan gejala. Masalah memiliki struktur yang beragam dan keputusan untuk menyelesaikannya dapat terprogram maupun tidak terprogram. Konsep sistem pendukung pengambilan keputusan (decision support system-DSS) awalnya ditujukan pada masalah-masalah yang setengah terstruktur. Output DSS yang pertama terdiri atas laporan dan output dari model matematika. Kemudian, kapabilitas pemecahan masalah kelompok ditambahkan, diikuti dengan kecerdasan buatan (artifical intellgence) dan pemrosesan analitis oniline (on-line analytical processing- OLAP). Model matematika dapat diklasifikasikan dalam berbagai cara, dan penggunaannya disebut simulasi. Lembar kerja elektronik (spreadsheet) merupakan alat yang baik untuk
  • 2. membuat model matematika. Lembar kerja ini dapat digunakan baik untuk model statik dan dinamik dan membuat manajer dapat memainkan permainan “bagaimana jika” (what-if-game). Kecerdasan buatan dapat menjadi salah satu komponen DSS. Dengan menambahkan basis pengetahuan dan mesin inferensi, DSS dapat memberikan saran solusi masalah kepada manajer. Jika groupware ditambahkan ke DSS, maka DSS tersebut akan menjadi sistem pendukung pengambilan keputusan kelompok (group decision support system-GDSS). GDSS dapat diletakkan di beberapa tempat yang berbeda agar kondusif terhadap pemecahan masalah kelompok. 2. Literature Review 1.1 Pemecahan Masalah dan Pembuatan Keputusan SIM adalah sistem yang memberikan informasi untuk digunakan dalam pembuatan keputusan guna menyelesaikan masalah bagi para penggunanya. Pemecahan masalah (problem solving) terdiri atas respons terhadap hal yang berjalan dengan baik, serta terhadap hal yang berjalan dengan buruk dengan cara mendefinisikan masalah (problem) sebagai kondisi atau peristiwa yang berbahaya atau dapat membahayakan perusahaan, atau yang bermanfaat atau dapat memberi manfaat. Dalam proses penyelesaian masalah manajer terlihat dalam pembuatan keputusan (decision making), yaitu tindakan memilih di antara berbagai alternatif solusi pemecahan masalah. Keputusan (decision) didefinisikan sebagai tindakan pilihan dan sering kali perlu untuk mengambil banyak keputusan dalam proses pemecahan satu masalah saja. 1.2 Fase Pemecahan masalah Menurut Simon, orang yang memecahkan masalah terlibat dalam : 1. Aktivitas Intelijen. Mencari di sekitar lingkungan kondisi yang harus dipecahkan. 2. Aktivitas perancangan. Menemukan, mengembangkan, dan menganalisis tindakan- tindakan yang mungkin dilakukan. 3. Aktivitas pemilihan. Memilih tindakan tertentu dari beberapa yang tersedia. 4. Aktivitas Pengkajian. Memeriksa pilihan-pilihan yang lalu. 2. Pendekatan dan Pentingnya Cara Pandang Sistem Pendekatan sistem yaitu sederetan langkah yang dikelompokkan ke dalam tiga tahap upaya persiapan, upaya pendefinisian, dan upaya pemecahan. Dalam menggunakan model sistem umum dan model lingkungan sebagai dasar pemecahan masalah, cara pandang sistem (systems view) yang memandang operasional usaha sebagai sistem yang menjadi bagian dari lingkungan yang lebih luas. Ini merupakan cara pemikiran yang abstrak, namun memiliki nilai yang potensial untuk manajer. Cara pandang secara sistem akan : a. Mencegah manajer agar tidak bingung karena kompleksitas struktur organisasi dan detail pekerjaan. b. Menekankan pentingnya memiliki tujuan yang baik. c. Menekankan pentingnya semua bagian organisasi untuk bekerja sama. d. Mengangkat hubungan antara organisasi dengan lingkungannya. e. Menempatkan nilai tinggi pada informasi yang didapat dari input yang hanya dapat dicapai melalui sistem perputaran tertutup. 3. Konsep dan Elemen Proses Pemecahan Masalah
  • 3. Kebanyakan masalah yang dipecahkan manajer dapat dianggap sebagai permasalahan sistem. Sebagai contoh, perusahaan sebagai suatu sistem tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Atau, terdapat masalah dengan sistem persediaan, sistem komisi penjualan, dan seterusnya. Solusi masalah sistem adalah solusi yang membuat sistem tersebut memenuhi tujuannya dengan paling baik, seperti yang dicerminkan dalam standar kinerja sistem. Standar ini menggambarkan situasi yang diinginkan (desired state) apa yang harus dicapai sistem tersebut. Sebagai tambahan, manajer tersebut harus memiliki informasi yang menggambarkan keadaan saat ini (current state) apa yang dicapai sistem tersebut sekarang ini. Jika dua keadaan ini berbeda, maka ada masalah yang menjadi penyebabnya dan harus dipecahkan. Perbedaan antara keadaan saat ini dengan keadaan yang diinginkan disebut dengan kriteria solusi (solution criterion), atau apa yang harus terjadi agar situasi saat ini berubah menjadi situasi yang diinginkan. Tentu saja, jika situasi saat ini menunjukkan tingkat kinerja yang lebih tinggi dibandingkan dengan keadaan yang diinginkan, maka tugas yang harus dilakukan bukanlah menyamakan keadaan saat ini. Melainkan, tugas yang harus dilakukan adalah menjaga agar situasi saat ini tetap berada pada tingkatan yang lebih tinggi. Jika kinerja tingkat tinggi dapat dipertahankan, maka situasi yang diinginkan harus ditingkatkan. Tanggung jawab manajer adalah mengidentifikasi solusi alternatif, yang selalu ada. Ini merupakan satu langkah dari proses penyelesaian masalah di mana komputer tidak terlalu banyak membantu. Manajer biasanya mengandalkan pengalaman sendiri atau mencari bantuan dari pemroses informasi nonkomputer, seperti input dari pihak lain baik di dalam maupun di luar perusahaan. Setelah berbagai alternatif diidentifikasi, sistem informasi dapat digunakan untuk mengevaluasinya. Evaluasi ini harus mempertimbangkan batasan (constraint) yang ada, yang dapat berasal baik dari internal maupun lingkungan. Batasan internal (internal constraint) biasanya berbentuk sumber daya yang terbatas yang ada di dalam perusahaan. Sebagai contoh, unit TI tidak dapat merancang sistem CRM karena kurangnya keahlian dalam OLAP. Batasan lingkungan (environmental constraint) berbentuk tekanan dari berbagai elemen lingkungan yang membatasi aliran sumber daya dari dan keluar perusahaan. Salah satu contoh adalah peningkatan suku bunga oleh Federal Reserve Board yang meningkatkan biaya ekspansi pabrik. a. Memilih Solusi yang Terbaik Pemilihan solusi yang terbaik dapat dicapai dengan berbagai cara. Herry Mintzberg, seorang ahli teori manajemen, telah mengidentifikasi tiga pendekatan : · Analisis Evaluasi atas pilihan-pilihan secara sistematis, dengan mempertimbangkan konsekuensi pilihan- pilihan tersebut pada tujuan organisasi. Salah satu contohnya adalah pertimbangan yang dilakukan oleh para anggota komite pengawas SIM untuk memutuskan pendekatan mana yang harus diambil dalam mengimplementasikan sistem informasi eksekutif. · Penilaian Proses pemikiran yang dilakukan oleh seorang manajer. Sebagai contoh, manajer produksi menerapkan pengalaman dan intuisi dalam mengevaluasi gambar pabrik baru yang diusulkan dari model matematika. · Penawaran
  • 4. Negosiasi antara beberapa manajer. Salah satu contoh adalah proses memberi dan menerima yang berlangsung antara para anggota komite eksekutif mengenai pasar yang mana yang harus dimasuki selanjutnya. Di sinilah tempat di mana pengaruh politik dalam perusahaan dapat dilihat dengan jelas. b. Permasalahan versus Gejala Penting bagi kita untuk memahami perbedaan antara masalah dan gejala dari suatu masalah. Jika tidak demikian, kita dapat menghabiskan banyak waktu dan uang untuk menyelesaikan permasalahan yang salah atau sesuatu yang sesungguhnya bukanlah suatu masalah. Gejala (symptom) adalah kondisi yang dihasilkan masalah. Sering kali seorang manajer melihat gejala dan bukan masalah. c. Struktur Permasalahan Model matematika yang disebut formula EOQ (economic order quantity) dapat memberitahu bagaimana masalah tersebut harus diselesaikan. Masalah seperti ini disebut masalah terstruktur (structured problem) karena terdiri atas unsur dan hubungan antara berbagai elemen yang semuanya dipahami oleh orang yang memecahkan masalah. Masalah yang tidak terstruktur (unstructured problem) adalah masalah yang tidak memiliki elemen atau hubungan antarelemen yang dipahami oleh orang yang memecahkan masalah. Salah satu contoh dari masalah yang tidak terstruktur adalah memutuskan film yang mana yang paling kita sukai. Manajer bisnis sering kali tidak memiliki perangkat yang cukup untuk mendefinisikan masalah seperti ini dengan cara yang terstruktur. Sebenarnya, hanya sedikit permasalahan dalam suatu organisasi yang benar-benar terstruktur atau benar-benar tidak terstruktur. Kebanyakan masalah adalah permasalahan di mana manajer memiliki pemahaman yang kurang sempurna akan berbagai elemen dan hubungan di antaranya. Masalah semiterstruktur (semistructured problem) adalah masalah yang terdiri atas beberapa elemen atau hubungan yang dipahami oleh si pemecah masalah dan beberapa yang tidak dapat dipahami. Salah satu contoh adalah pemilihan lokasi untuk membangun sebuah pabrik baru. Beberapa elemen, seperti harga tanah, pajak, dan biaya-biaya untuk mengirimkan bahan baku, dapat diukur dengan tingkat ketepatan yang tinggi. Tetapi elemen-elemen lain, seperti bahaya dari lingkungan dan perilaku masyarakat sekitar, sulit untuk diidentifikasi dan diukur. Setelah prosedur ditentukan, komputer dapat memecahkan masalah yang terstruktur tanpa keterlibatan manajer. Namun, manajer sering kali harus melakukan semua pekerjaan untuk memecahkan masalah yang tidak terstruktur. Dalam wilayah masalah semiterstruktur yang luas, manajer dan komputer dapat bekerja sama dalam menemukan solusi. d. Jenis Keputusan Selain memberikan tahap-tahap pemecahan masalah, Herbert A.Simon juga menemukan metode untuk mengklasifikasikan keputusan, yaitu : · Keputusan terprogram (programmed decision) bersifat “repetitif dan rutin, dalam hal prosedur tertentu digunakan untuk menanganinya sehingga keputusan tersebut tidak perlu dianggap de novo (baru) setiap kali terjadi.” · Keputusan yang tidak terprogram (nonprogrammed decision) bersifat “baru, tidak terstruktur, dan penuh konsekuensi. Tidak terdapat metode yang pasti untuk menangani masalah seperti ini karena masalah tersebut belum pernah muncul sebelumnya, atau karena sifat dan strukturnya sulit dijelaskan dan kompleks, atau karena masalah tersebut demikian penting sehingga memerlukan penanganan khusus.”
  • 5. 4. Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan Istilah sistem keputusan terstruktur (structured decision system-SDS) digunakan untuk mendeskripsikan sistem-sistem yang mampu menyelesaikan masalah yang teridentifikasi. Masalah-masalah di bawah garis menyulitkan pemrosesan komputer, dan Gorry dan Scott- Morton menggunakan istilah sistem pendukung pengambilan keputusan (decision support system-DSS) untuk menggambarkan sistem yang dapat memberikan dukungan yang dibutuhkan. Sejak 1971, DSS telah menjadi jenis sistem informasi yang paling sukses dan kini menjadi aplikasi komputer untuk pemecahan masalah yang paling produktif. 5. Model DSS Ketika DSS untuk pertama kalinya dirancang, model ini menghasilkan laporan khusus dan berkala serta output dari model matematika. Laporan khusus ini berisikan respons terhadap permintaan ke basis data. Setelah DSS diterapkan dengan baik, kemampuan yang memungkinkan para pemecah masalah untuk bekerja sama dalam kelompok ditambahkan ke dalam model tersebut. Penambahan peranti lunak groupware memungkinkan sistem tersebut untuk berfungsi sebagai sistem pendukung pengambilan keputusan kelompok (group decision support system-GDSS). Yang terbaru, kemampuan kecerdasan buatan juga telah ditambahkan beserta kemampuan untuk terlibat dalam OLAP. A Pemodelan Matematika Model adalah abstraksi dari sesuatu. Model mewakili suatu objek atau aktivitas, yang disebut entitas (entity). Manajer menggunakan model untuk mewakili permasalahan yang harus diselesaikan. Objek atau aktivitas yang menyebabkan masalah disebut dengan entitas. b. Jenis Model Terdapat empat jenis dasar model, yaitu : Model Fisik (Physical model) Merupakan gambaran tiga dimensi entitasnya. Model fisik yang digunakan di dunia bisnis mencakup model skala untuk pusat perbelanjaan dan prototipe mobil baru. Model fisik dibuat untuk mencapai tujuan yang tidak dapat dipenuhi oleh benda sesungguhnya. Sebagai contoh, model fisik memungkinkan desainer untuk mengevaluasi desain objek, seperti pesawat terbang, dan membuat perubahan-perubahan sebelum konstruksi sesungguhnya. Ini akan menghemat waktu dan uang. Model Naratif Salah satu jenis model yang digunakan oleh manajer setiap hari adalah model naratif (narrative model) yang menggambarkan entitas dengan kata-kata yang terucap atau tertulis. Pendengar atau pembaca dapat memahami entitas tersebut dari naratifnya. Semua komunikasi bisnis adalah model naratif, sehingga membuat model naratif jenis model yang paling populer. Model Grafis Jenis model lain yang terus digunakan adalah model grafis. Model grafis (graphic model) menggambarkan entitasnya dengan abstraksi garis, simbol, atau bentuk. Jumlah pemesanan ekonomis (economic order quantity-EOQ) adalah jumlah optimum penambahan stok yang harus
  • 6. dipesan dari pemasok. EOQ menyeimbangkan biaya pembelian stok dan biaya untuk menyimpannya hingga stok tersebut digunakan atau dijual. Model grafis juga digunakan dalam desain sistem informasi. Kebanyakan perangkat yang digunakan oleh pengembang sistem bersifat grafis. Diagram relasi entitas, diagram kelas, dan diagram aliran data merupakan beberapa contoh. Model Matematis Setiap rumus atau persamaan matematika adalah model matematis (mathematical model). Kebanyakan model matematika yang digunakan manajer bisnis sama kompleksnya dengan yang digunakan untuk menghitung EOQ. Biaya penyimpanan mencakup semua biaya yang terjadi dalam penyimpanan barang, seperti asuransi, kerusakan, dan kehilangan karena pencurian. Beberapa model matematika menggunakan ratusan atau bahkan ribuan persamaan. Sebagai contoh, model perencanaan keuangan yang dirancang Sun Oil Company pada tahun-tahun pertama penggunaan SIM-nya menggunakan sekitar 2.000 persamaan. Model besar seperti ini cenderung lamban dan sulit untuk digunakan. Tren yang berlangsung saat ini adalah penggunaan model yang lebih kecil. a. Penggunaan Model Keempat jenis model memberikan pemahaman dan memfasilitasi komunikasi. Selain itu, model matematis memiliki kemampuan prediktif. a) Memberikan pengertian. Model biasanya lebih sederhana dibandingkan entitasnya. Entitas adalah objek atau proses. Entitas dapat lebih mudah dimengerti jika berbagai elemen dan hubungan yang terdapat di dalamnya ditampilkan secara lebih sederhana. Setelah model yang sederhana dapat dipahami, model tersebut secara bertahap dapat dibuat lebih kompleks sehingga dapat mewakili entitasnya secara lebih kompleks. Tetapi, model tersebut hanya dapat mewakili entitasnya. Model tersebut tidak dapat benar-benar berlaku seperti entitas sesungguhnya. b) Memfasilitasi Komunikasi Keempat jenis model dapat mengomunikasikan informasi secara akurat dan cepat kepada orang-orang yang memahami makna bentuk, kata-kata, grafis, dan matematis. c) Memprediksi masa depan Ketepatan yang ditunjukkan model matematis untuk mewakili merupakan kemampuan yang tidak terdapat pada model lain. Model matematis dapat memprediksi apa yang akan terjadi di masa depan, namun tidak 100 persen akurat. Tidak ada model yang sebaik itu. Karena asumsi biasanya harus dibuat berdasarkan banyaknya data yang dimasukkan ke dalam model tersebut, manajer harus menggunakan penilaian dan intuisi dalam mengevaluasi outputnya. b. Kelas Model Matematis Model matematis dapat diklasifikasikan ke dalam tiga dimensi : pengaruh waktu, tingkat keyakinan, dan kemampuan untuk mencapai optimisasi. a) Model Statis atau Dinamis
  • 7. Model Statis (static model) tidak melibatkan waktu sebagai salah satu variabel. Model ini berkenaan dengan situasi pada waktu tertentu. Dengan kata lain, bersifat seperti cuplikan keadaan. Model yang melibatkan waktu sebagai salah satu variabel disebut model dinamis (dynamic model). Model ini menggambarkan perilaku entitas seiring dengan waktu, seperti gambar bergerak atau film. b) Model Probabilitas atau Deterministik Cara lain untuk mengklasifikasikan beragam model didasarkan pada apakah suatu formula melibatkan probabilitas atau tidak. Probabilitas (Probability) adalah kesempatan bahwa sesuatu akan terjadi. Probabilitas berkisar dari 0,00 (Untuk sesuatu yang tidak memiliki kesempatan terjadi) hingga 1,00 (untuk sesuatu yang pasti terjadi). Model yang melibatkan probabilitas disebut model probabilitas (probability model). Jika tidak, maka model tersebut adalah model deterministik (deterministic model). c) Model Optimisasi atau Suboptimisasi Model optimisasi (optimizing model) adalah model yang memilih solusi terbaik dari berbagai alternatif yang ditampilkan. Agar suatu model dapat melakukan hal ini, masalah tersebut harus terstruktur dengan amat baik. Model Suboptimisasi (suboptimizing model) yang sering kali disebut model pemuas (satisficing model) memungkinkan seorang manajer untuk memasukkan seperangkat keputusan. Setelah langkah ini diselesaikan, model tersebut akan memproyeksikan hasil. 7. Simulasi Tindakan menggunakan model disebut dengan simulasi (simulation). Simulasi terjadi dalam skenario tertentu dan memprediksi dampak keputusan orang yang memecahkan masalah tersebut. Skenario istilah skenario (scenario) digunakan untuk menggambarkan kondisi yang memengaruhi simulasi. Elemen data yang menentukan skenario ini disebut elemen data skenario (scenario data element). Model ini dapat didesain sedemikian rupa sehingga elemen data skenario berbentuk variabel, sehingga memungkinkan penetuan nilai-nilai yang berbeda. 7.1 Variabel Keputusan dan Teknik Simulasi Nilai input yang dimasukkan manajer untuk mengukur dampak pada entitas disebut variabel keputusan (decision variable). Manajer biasanya melakukan model optimisasi hanya sekali. Model ini menghasilkan solusi yang terbaik menggunakan skenario tertentu dan variabel-variabel keputusan. Namun, penting juga untuk menjalankan model suboptimisasi berulang kali, guna mencari kombinasi variabel keputusan yang menghasilkan hasil yang memuaskan. Proses perulangan untuk mencoba beragam alternatif keputusan ini disebut permainan bagaimana jika (what-if game). Setiap kali model tersebut dijalankan, hanya satu dari beragam variabel keputusan yang harus diubah agar pengaruhnya dapat terlihat. Dengan cara ini, pemecah masalah secara sistematis dapat menemukan kombinasi keputusan yang akan menghasilkan solusi masalah. 7.2 Contoh Pemodelan
  • 8. Eksekutif perusahaan dapat menggunakan model matematis untuk membuat beberapa keputusan kunci. Para eksekutif ini dapat menyimulasikan dampak dari : · Harga Produk. · Jumlah investasi pabrik yang dibutuhkan untuk menyediakan kapasitas untuk memproduksi produk. · Jumlah yang akan diinvestasikan dalam aktivitas pemasaran, seperti iklan dan penjualan langsung. · Jumlah yang akan diinvestasikan dalam penelitian dan pengembangan. Selain itu, para eksekutif tersebut ingin menyimulasikan empat kuartal aktivitas dan menghasilkan dua laporan : 1. Laporan operasional yang mencakup nilai-nilai nonmoneter seperti potensi pasar (permintaan) dan kapasitas pabrik serta, 2. Laporan pendapatan yang mencerminkan hasil secara monoter. 7.3 Kelebihan dan kelemahan pemodelan Manajer yang menggunakan model matematika bisa mendapatkan manfaat melalui hal-hal berikut : · Proses pemodelan dapat menjadi pengalaman belajar. Manajer akan selalu mempelajari sesuatu yang baru mengenai sistem sesungguhnya melalui setiap proyek pemodelan. · Kecepatan proses simulasi memungkinkan sejumlah besar alternatif dapat dipertimbangkan dengan cara memberikan kemampuan untuk mengevaluasi dampak keputusan dalam waktu yang singkat. Hanya dalam beberapa menit, kita dapat menyimulasikan beberapa bulan, kuartal, atau tahunan operasional perusahaan. · Seperti yang telah dibahas sebelumnya, model memberikan kemampuan prediksi pandangan ke masa depan yang tidak dapat diberikan oleh metode penyedia informasi lain. · Model tidak semahal upaya uji coba. Proses pemodelan memang mahal jika dilihat dari masa perancangan dan biaya peranti keras dan peranti lunak yang dibutuhkan untuk melakukan simulasi, namun biaya ini tidak setinggi biaya yang terjadi jika keputusan yang buruk diimplementasikan di dunia nyata. 7.4 Kelebihan pemodelan ini dapat berkurang karena dua kelemahan dasar : Kesulitan untuk membuat model sistem bisnis akan menghasilkan model yang tidak mencakup semua pengaruh terhadap entitas. Sebagai contoh, dalam model yang baru saja digambarkan, seseorang di perusahaan harus mengestimasikan nilai untuk elemen data skenario. Selain itu, rumus matematis biasanya hanya merupakan prakiraan atas perilaku entitas tersebut. Ini berarti bahwa penilaian subjektif yang cukup besar harus diterapkan dalam mengimplementasikan keputusan yang dibuat berdasarkan hasil simulasi. Kemampuan matematis tingkat tinggi dibutuhkan untuk merancang model yang lebih kompleks. Selain itu, kemampuan semacam ini juga diperlukan untuk menginterpretasikan output dengan baik.
  • 9. 7.5 Pemodelan Matematika Menggunakan Lembar Kerja Elektronik Terobosan teknologi yang memungkinkan para pemecah persoalan untuk menyusun model matematika dan tidak sekedar hanya mengandalkan spesialis informasi atau ilmuwan manajemen adalah lembar kerja elektronik. Sebelum adanya lembar kerja (spreadsheet), model matematika diprogram dalam bahasa teknis seperti Fortran atau API, yang berada di luar kompetensi para pemecah masalah yang tidak memiliki latar belakang komputer. Ketika spreadsheet hadir, tampak jelas bahwa teknologi ini akan menjadi alat yang baik untuk membuat model matematika. 1. Kapabilitas Pemodelan Statis Baris dan kolom dari lembar kerja elektronik membuatnya ideal untuk digunakan dalam model statis. 2. Kapabilitas Pemodelan Dinamis Lembar kerja sangat sesuai untuk digunakan sebagai model dinamis. Kolom-kolom yang tersedia amat sesuai untuk periode waktu. 7.6 Memainkan Permainan “Bagaimana Jika” Lembar kerja ini juga berguna untuk memainkan permainan “bagaimana jika”, di mana pemecah masalah memanipulasi satu atau lebih variabel untuk melihat dampak dari hasil simulasi. 7.7 Antarmuka Model Lembar Kerja Ketika menggunakan lembar kerja sebagai model matematika, pengguna dapat memasukkan data atau membuat perubahan secara langsung pada sel-sel lembar kerja atau dapat menggunakan antarmuka pengguna grafis. 7.8 Kecerdasan Buatan DSS menekankan penggunaan pemodelan matematika dan pengajuan permintaan ke basis data. Tidak lama kemudian, para perancang DSS mulai menyadari kebutuhan untuk menggabungkannya dengan kecerdasan buatan. Kecerdasan buatan (artificial intelligence-AI) adalah aktivitas penyediaan mesin seperti komputer dengan kemampuan untuk menampilkan perilaku yang akan dianggap sama cerdasnya dengan jika kemampuan tersebut ditampilkan oleh manusia. AI merupakan aplikasi komputer yang paling canggih karena aplikasi ini berusaha mencontoh cara pemikiran manusia. 7.9 Sejarah AI Bibit AI pertama kali disebar hanya 2 tahun setelah General Electri menerapkan komputer yang pertama kali digunakan untuk penggunaan bisnis. Tahun 1956, dan istilah kecerdasan buatan pertama kali dibuat oleh John McCarthy sebagai tema suatu konferensi yang dilaksanakan di Dartmouth College. Pada tahun yang sama, program komputer AI pertama yang disebut Logic Theorist, diumumkan. Kemampuan Logic Theorist yang terbatas untuk berpikir (membuktikan teorema-teorema kalkulus) mendorong para ilmuwan untuk merancang program lain yang disebut General Problem Solver (GPS), yang ditujukan untuk digunakan dalam memecahkan segala macam masalah. Proyek ini ternyata membuat para ilmuwan yang pertama kali menyusun program ini kewalahan, dan riset AI dikalahkan oleh aplikasi-aplikasi komputer yang tidak terlalu ambisius seperti SIM dan DSS. Namun seiring waktu, riset yang terus-menerus akhirnya membuahkan hasil, dan AI telah menjadi wilayah aplikasi komputer yang solid. 7.10 Wilayah AI
  • 10. AI diterapkan di dunia bisnis dalam bentuk sistem pakar, jaringan saraf tiruan, algoritme genetik, dan agen cerdas. 1. Sistem Pakar Sistem pakar adalah program komputer yang berusaha untuk mewakili pengetahuan keahlian manusia dalam bentuk heuristik. Istilah heuristik berasal dari kata Yunani eureka, yang berarti “menemukan.” Heuristik (heuristic) adalah aturan yang menjadi patokan atau aturan untuk menebak dengan baik. Heuristik tidak menjamin hasil sebaik algoritme yang biasa didapatkan dalam model matematika, namun heuristik biasanya menawarkan hasil yang cukup spesifik sehingga dapat berguna. Heuristik memungkinkan sistem pakar untuk berfungsi sedemikian rupa agar konsistem dengan keahlian manusia, dan menyarankan penggunanya cara memecahkan masalah. Karena sistem pakar berfungsi sebagai konsultan, tindakan menggunakan aplikasi ini disebut konsultasi (consultation) karena pengguna berkonsultasi kepada sistem pakar untuk mendapatkan saran. Sistem pakar dirancang oleh spesialis informasi (yang sering kali disebut insinyur pengetahuan (knowledge engineer)) yang memiliki keahlian khusus dalam bidang kecerdasan buatan. Insinyur pengetahuan amat ahli dalam mendapatkan ilmu dari seorang ahli. 2. Jaringan saraf tiruan Jaringan saraf tiruan (neural networks) meniru fisiologi otak manusia. Jaringan ini mampu menemukan dan membedakan pola, sehingga membuatnya amat berguna dalam bisnis di wilayah pengenalan suara dan pengenalan karakter optis. 3. Algoritme Genetik Algoritme genetik (genetic algorithms) menerapkan proses “yang terkuat yang selamat” untuk memungkinkan para pemecah masalah agar menghasilkan solusi masalah yang semakin lebih baik. Sebagai contoh, bankir investasi dapat menggunakannya untuk memilih portofolio investasi yang terbaik bagi kliennya. 4. Agen Cerdas Agen Cerdas (intelligent agent) digunakan untuk melakukan tugas yang berkaitan dengan komputer yang berulang-ulang. Salah satu contoh adalah penggalian data, di mana penemuan pengetahuan memungkinkan sistem gudang data untuk mengidentifikasi hubungan data yang sebelumnya tidak dikenal. 1.1 Daya Tarik Sistem Pakar Sistem pakar menawarkan kemampuan yang unik sebagai sistem pendukung keputusan, yaitu : 1. Sistem pakar memberikan kesempatan untuk membuat keputusan yang melebihi kemampuan seorang manajer. Sebagai contoh, seorang karyawan investasi baru di bank dapat menggunakan suatu sistem pakar yang didesain oleh seorang ahli keuangan dan, dengan demikian, menggabungkan pengetahuan ahli tersebut ke dalam keputusan investasinya. 2. Sistem pakar tersebut dapat menjelaskan alasannya hingga menuju ke suatu keputusan. Sering kali, penjelasan mengenai bagaimana solusi tersebut dicapai lebih berharga dibandingkan solusi itu sendiri.
  • 11. 1.2 Konfigurasi Sistem Pakar Sistem pakar terdiri atas empat bagian utama : antarmuka pengguna, basis pengetahuan, mesin antarmuka, dan mesin pengembangan. · Antarmuka Pengguna Antarmuka pengguna memungkinkan manajer untuk memasukkan instruksi dan informasi ke dalam sistem pakar dan menerima informasi dari sistem tersebut. Instruksi ini menentukan parameter yang mengarahkan sistem pakar dalam proses pemikirannya. Input informasi berbentuk nilai yang dikaitkan dengan variabel tertentu. Sistem pakar didesain untuk merekomendasikan solusi. Solusi ini kemudian dilengkapi dengan penjelasan. Terdapat dua jenis penjelasan : Penjelasan dari pertanyaan yang diberikan manajer dan penjelasan mengenai solusi masalah. · Basis Pengetahuan Basis pengetahuan (knowledge basis) berisikan fakta yang menggambarkan masalah serta teknik penggambaran pengetahuan yang menjelaskan bagaimana fakta bersentuhan secara logis. Istilah domain masalah (problem domain) digunakan untuk menggambarkan area permasalahan. Salah satu teknik untuk menggambarkan pengetahuan yang populer adalah penggunaan aturan. Aturan (rule) menentukan apa yang harus dilakukan dalam suatu situasi dan terdiri atas dua bagian : kondisi yang bisa jadi benar atau salah dan tindakan yang harus dilakukan jika kondisi itu benar. Contoh aturan adalah : If Indeks.Ekonomi > 1,20 dan Indeks.Musiman > 1,30 Then Prakiraan.Penjualan = „SANGAT BAIK „ Semua aturan yang ada di dalam sistem pakar disebut set aturan (rule set). Jumlah aturan dalam set aturan dapat bervariasi dari sekitar selusin peraturan untuk suatu sistem pakar sederhana hingga 10.000 peraturan untuk set yang rumit. · Mesin Inferensi Mesin Inferensi (inference engine) adalah bagian dari sistem pakar yang melakukan pemikiran dengan cara menggunakan isi basis pengetahuan dalam urutan tertentu. Selama konsultasi, mesin inferensi memeriksa aturan-aturan basis pengetahuan satu demi satu, dan jika persyaratan satu aturan benar, maka suatu tindakan akan dilaksanakan. Dalam terminologi sistem pakar, aturan diberhentikan jika tindakan diambil. Proses pemeriksaan peraturan satu demi satu berlanjut hingga seluruh set aturan telah dilalui. Lebih dari satu kali pemeriksaan biasanya dibutuhkan untuk memberikan suatu nilai ke solusi masalah, yang disebut variabel tujuan (goal variable). Pemeriksaan terus berlanjut hingga memungkinkan untuk memberhentikan beberapa aturan. Ketika tidak ada lagi aturan yang dapat diberhentikan, proses pemikiran dapat berhenti. · Mesin Pengembangan Komponen utama yang keempat dari sistem pakar adalah mesin pengembangan, yang digunakan untuk membuat sistem pakar. Ada dua pendekatan dasar yang tersedia : bahasa pemrograman dan kerangka sistem pakar. Kerangka sistem pakar (expert system shell) adalah prosesor siap pakai dan dapat disesuaikan untuk masalah tertentu dengan cara menambahkan basis pengetahuan yang sesuai. Kini,
  • 12. kebanyakan minat untuk menerapkan sistem pakar ke masalah bisnis melibatkan penggunaan kerangka. Salah satu contoh domain masalah yang menggunakan kerangka sistem pakar adalah komputer bantuan pelanggan. Ketika sistem pakar bantuan pelanggan digunakan, pengguna atau anggota staf bantuan pelanggan berkomunikasi secara langsung dengan sistem, dan sistem kemudian berusaha menyelesaikan masalah. Sistem pakar bantuan pelanggan menggunakan beragam teknik penggambaran pengetahun. Salah satu pendekatan yang populer disebut cara pikir berbasis kasus (case base reasoning- CBR). Pendekatan ini menggunakan data historis sebagai dasar untuk mengidentifikasi masalah dan merekomendasikan solusi. Kerangka sistem pakar telah membuat kecerdasan buatan terjangkau perusahaan-perusahaan yang tidak memiliki sumber daya yang cukup untuk merancang sistem mereka sendiri menggunakan bahasa pemrograman. Dalam area bisnis, kerangka sistem pakar merupakan cara yang paling populer bagi banyak perusahaan untuk menerapkan sistem berbasis pengetahuan. 8. Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan Kelompok Berbagai komite, tim proyek, dan satuan tugas yang ada di banyak perusahaan merupakan contoh pendekatan kelompok terhadap pemecahan masalah. Menyadari fakta ini, para pengembang sistem telah mengadaptasi DSS ke dalam pemecahan masalah secara kelompok. 8.1 Konsep GDSS Sistem pendukung pengambilan keputusan kelompok (group decision support system-GDSS) adalah “sistem berbasis komputer yang membantu sekelompok orang melakukan tugas (atau mencapai tujuan) yang sama dan memberikan antarmuka untuk digunakan bersama.” Istilah- istilah lain juga digunakan untuk menggambarkan aplikasi teknologi informasi ke dalam situasi kelompok. Istilah ini antara lain sistem pendukung kelompok (group support system-GSS), kerja sama berbantuan komputer (computer-supported cooperative work-CSCW), dukungan kerja kolaboratif terkomputerisasi (computerized collaborative work support), dan sistem pertemuan elektronik (electronic meeting system-EMS). Peranti lunak yang digunakan dalam situasi-situasi ini diberi nama groupware. 8.2 Bagaimana GDSS Membantu Pemecahan Masalah Asumsi yang mendasari GDSS adalah komunikasi yang lebih baik memungkinkan dibuatnya keputusan yang lebih baik. Komunikasi yang lebih baik dicapai dengan menjaga agar diskusi kelompok tetap terfokus pada masalah yang dibicarakan, sehingga waktu tidak terbuang sia-sia. Ekstra waktu yang dimiliki dapat digunakan untuk mendiskusikan masalah secara lebih mendetail, sehingga didapatkan definisi masalah yang lebih baik. Atau, ekstra waktu yang dimiliki dapat digunakan untuk mengidentifikasi alternatif-alternatif yang sebelumnya tampak tidak mungkin. Evaluasi alternatif yang lebih banyak akan meningkatkan kesempatan mendapatkan solusi yang lebih baik. 8.3 Letak Lingkungan GDSS GDSS membantu pemecahan masalah dengan cara menyediakan lokasi yang kondusif untuk komunikasi. Pada tiap lokasi, para anggota kelompok dapat bertemu dalam waktu yang bersamaan atau waktu yang berbeda. Jika para anggota bertemu pada saat yang bersamaan, maka lokasi ini disebut pertukaran sinkron (synchronous exchange). Salah satu contoh
  • 13. adalah pertemuan komite. Jika para anggota bertemu pada waktu yang berbeda-beda, maka lokasi ini disebut pertukaran asinkron (asynchronous exchange). Salah satu contoh adalah saling berbalas komunikasi melalui e-mail. 8.4 Ruang Keputusan Ruang keputusan (decision room) adalah tempat sekelompok kecil orang yang bertemu langsung. Ruangan ini membantu komunikasi melalui kombinasi perabotan, peralatan, dan tempat. Peralatan mencakup kombinasi komputer, mikrofon penangkap suara, kamera video, dan layar lebar. Di tengah-tengah ruangan terletak konsol fasilitator. Fasilitator (Facilitator) adalah seseorang yang tugas utamanya adalah menjaga diskusi di jalurnya. Berdasarkan pengaturan yang ditentukan untuk masing-masing sesi, pesan yang dimasukkan oleh salah seorang anggota kelompok kepada anggota lain dapat ditampilkan pada layar lebar untuk dilihat seluruh anggota kelompok. Materi lain yang penting untuk diskusi ini juga dapat ditampilkan dari media seperti gambar PowerPoint, videotape, slide berwarna, dan transparansi. Dua buah fitur GDSS yang unik adalah komunikasi paralel dan anonimitas. Komunikasi paralel (parallel communication) terjadi ketika semua peserta memasukkan komentar pada saat yang bersamaan, dan anonimitas (anonimity) adalah ketika tidak ada yang dapat mengetahui siapa yang memberikan komentar tertentu. Anonimitas memungkinkan para peserta untuk mengatakan apa yang mereka pikirkan tanpa takut diejek oleh anggota kelompok yang lain. Selain itu, fitur ini memungkinkan masing-masing ide untuk dievaluasi berdasarkan kelebihannya dan bukan berdasarkan siapa yang memberikannya. 8.5 Jaringan Keputusan Wilayah Lokal Jika tidak memungkinkan untuk sekelompok kecil orang untuk bertemu langsung, maka para anggota dapat berinteraksi melalui LAN. Seorang anggota dapat memasukkan komentar ke dalam komputer dan melihat komentar yang diberikan anggota lain di layar. 8.6 Sesi Legislatif Jika kelompok yang ada terlalu besar untuk suatu ruang keputusan, maka akan dibutuhkan sesi legislatif. Ukuran yang besar akan membatasi komunikasi. Kesempatan partisipasi secara rata oleh semua anggota kelompok menjadi berkurang atau waktu yang tersedia akan berkurang. Salah satu solusi untuk masalah ini adalah fasilitator memutuskan materi mana yang harus ditampilkan di layar untuk dilihat seluruh kelompok. 8.7 Konferensi Yang Dimediasi Komputer Beberapa aplikasi virtual memungkinkan komunikasi antara kelompok-kelompok besar yang memiliki anggota yang tersebar di berbagai wilayah geografis. Aplikasi ini secara kolektif dikenal sebagai aplikasi konferensi jarak jauh, yang mencakup konferensi komputer, konferensi audio, dan konferensi video. 8.8 Meletakkan DSS pada Tempatnya Telah dilihat bagaimana cakupan dukungan keputusan yang diberikan oleh DSS telah meluas dibandingkan ketika Gorry dan Scott-Morton pertama kali mengutarakan ide untuk mengatasi masalah semiterstruktur. Perluasan cakupan ini merupakan saksi keberhasilan DSS. Konsep ini telah bekerja dengan amat baik sehingga para pengembang terus memikirkan fitur-fitur baru untuk ditambahkan. Ketika kecerdasan buatan ditambahkan, fitur ini benar-benar mengubah karakter DSS. Seseorang pernah menggambarkan perbedaan antara DSS dan sistem pakar dengan cara menjelaskan bahwa ketika seorang manajer menggunakan DSS, maka ia duduk di depan
  • 14. komputer dan berusaha menemukan bagaimana cara menggunakan tampilan informasi untuk menyelesaikan masalah. Ketika manajer menggunakan sistem pakar, manajer duduk di depan komputer, namun seorang konsultan duduk di sebelah manajer dan memberi saran mengenai bagaimana memecahkan masalah. Kecerdasan buatan memungkinkan DSS untuk memberikan tingkat dukungan keputusan yang semula tidak dibayangkan oleh para visioner DSS. 3. Result & Discussion Sistem informasi transportasi (maskapai penerbangan) secara kontinu mengadakan perubahan aplikasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas perusahaan 1. Sistem Front Office 2. Sistem Back OfficeGaruda Indonesia menjadikan SI sebagai keunggulan kompetitifnya Garuda Indonesia baru saja mengganti Passenger Service System nya pada tahun 2013. Perkembangan teknologi membantu proses komunikasi melalui peralatan multimedia seperti intranet, ekstranet, dan internet. Media , fax, dan media lainnya pun sering digunakan dalam mendukung proses bisnis perusahaan. Manajemen Garuda Indonesia melakukan kegiatan e- business terkait dengan serangkaian bisnis perusahaan. E-Business Praktek pelaksanaan dan pengelolaan proses bisnis utama seperti perancangan produk, pengelolaan pasokan bahan baku, manufaktur, penjualan, pemenuhan pesanan, dan penyediaan servis melalui penggunaan teknologi komunikasi, komputer, dan data yang telah terkomputerisasi ( Alter, 2002) ERP Solutions, Sistem informasi yang mengintegrasikan informasi dan basis informasi yang diproses baik, di dalam maupun antar fungsi area (departemen) dalam organisasi atau perusahaan.Tujuan di balik sistem ERP adalah untuk mengintegrasikan data dan proses bisnis dari semua departemen dan fungsi ke dalam satu sistem komputer. 4. Conclusion Sistem informasi Manajemen adalah sebuah sistem informasi yang melakukan semua pengolahan transaksi untuk sebuah organisasi, juga memberi dukungan informasi dan pengolahan untuk fungsi manajemen dan pengambilan keputusannnya. Oleh karena itu, sistem informasi manajemen diharapkan mampu membantu setiap orang yang membutuhkan pengambilan keputusan dengan tepat dan akurat. Sehingga tidak terjadinya kesalahan informasi yang didapat dan juga terhindar dari manipulasi data sistem informasi manajemen dalam pengambilan keputusan. 5. Recommendation Menyadari bahwa dalam penulisan masih jauh dari kata sempurna, kedepannya saya akan lebih fokus dan detail dalam menjelaskan tentang kajian teori di atas dengan sumber - sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat di pertanggung jawabkan.
  • 15. Bibliography Putra, Y. M., (2018). Sistem Pengambilan Keputusan. Modul Kuliah Sistem Informasi Manajemen. Jakarta : FEB-Universitas Mercu Buana Putra, Y. M., (2019). Analysis of Factors Affecting the Interests of SMEs Using Accounting Applications. Journal of Economics and Business, 2(3) Arijanto, A., Hikmah, D., & Nashar, Muhammad. (2015). Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: Universitas Mercu Buana. Yogyakarta: Sibuku Media Anonym1,https://www.kompasiana.com/puterision/58312c288223bd96293b13de/pengambilan- keputusan-yang-efektif-dalam-peningkatan-kualitas-organisasi?page=all, ( 02 Desember 2019, jam 21.59 ) Mela Gusri Rahman, http://melagusrirahman.blogspot.com/2013/11/sistem-informasi-manajemen- dalam.html, ( 02 Desember 2019, jam 21.59 )