IDENTITAS NASIONAL
Secara etimologis berasal dari kata “identitas’ dan “nasional”
Identitas – Identity:
Ciri, tanda, atau jati diri yang melekat pada seseorang, kelompok atau sesuatu
sehingga membedakan dengan yang lain.
Nasional – nation (bangsa):
Kata “nasional” merujuk pada konsep kebangsaan, menunjuk pada kelompok-
kelompok persekutuan hidup manusia yang lebih besar dari sekedar pengelompokkan
berdasarkan ras, agama, budaya, bahasa, dsb.
PENGERTIAN IDENTITAS NASIONAL
A. Primordial : Ikatan kekerabatan, kesamaan suku bangsa, daerah asal, bahasa dll
B. Sakral : Agama dan Ideologi
C. Tokoh : Soekarno (Indonesia), Mahatma Gandi (India), Nelson Mandela (Afsel)
D. Bhineka Tunggal Ika
E. Sejarah
F. Perkembangan Ekonomi
G. Kelembagaan
FAKTOR PEMBENTUKAN IDENTITAS BERSAMA
Identitas Nasional
➢
Seperangkat ciri, tanda, atau jati diri yang dimiliki oleh sebuah nation/bangsa
sehingga bisa membedakan bangsa itu dengan bangsa lain
(identitas nasional = identitas kebangsaan)
➢
Beberapa bentuk identitas nasional yaitu bahasa nasional, lambang nasional,
semboyan nasional, bendera nasional dan ideologi nasional
Identitas Kebangsaan merupakan bentukan dan kesepakatan dari banyak
bangsa didalamnya. Identitas Nasional dapat juga berasal dari identitas sebuah
bangsa didalamnya yang disepakati dan diangkat sebagai identitas nasional.
➢ Identitas kebangsaan bersifat buatan, sekunder, etis, dan nasional
➢
Identitas Nasional
kepribadian nasional/jati diri nasional yang diadopsi dari nilai-nilai
budaya dan nilai-nilai agama yang diyakini kebenarannya
beradab, berbudaya, beretika, sopan santun, ramah tamah
Unsur-Unsur Identitas Nasional
1. Suku Bangsa, golongan sosial yang khusus yang bersifat askriptif (ada sejak
lahir), yang sama coraknya dengan golongan umur dan jenis kelamin
2.
Ag
ama
3. Kebudayaan, pengetahuan manusia sebagai mahluk sosial yang isinya adalah
perangkat-perangkat/model-model pengetahuan yang secara kolektif digunakan
oleh pendukung-pendukungnya untuk menafsirkan dan memahami lingkungan
yang dihadapi dan digunakan sebagai rujukan atau pedoman untuk bertindak
(dalam bentuk kelakuan dan benda-benda kebudayaan) sesuai dengan lingkungan
yang dihadapi
4. Bahasa, sistem perlambang yang secara arbiter dibentuk atas unsur-unsur
bunyi ucapan manusia dan yang digunakan sebagai sarana berinteraksi
antar manusia
Dari unsur-unsur Identitas Nasional dapat dirumuskan pembagiannya menjadi 3 bagian :
1. Identitas Fundamental, yaitu Pancasila yang merupakan Falsafah Bangsa,
Dasar Negara, dan Ideologi Negara
2. Identitas Instrumental yang berisi UUD 1945 dan Tata Perundangannya, Bahasa
Indonesia, Lambang negara, Bendera Negara, Lagu kebangsaan “Indonesia Raya”
3. Identitas Alamiah yang meliputi Negara Kepulauan (archipelago) dan
pluralisme dalam suku, bahasa, budaya, dan agama serta kepercayaan (agama)
Hakikat Identitas Nasional Indonesia sebagai bangsa di dalam hidup dan kehidupan
berbangsa dan bernegara adalah Pancasila yang aktualisasinya tercermin dalam penataan
kehidupan.
(Syahrial Syarbani, 2009:67, 68)
Keterkaitan Globalisasi dengan Identitas Nasional
Globalisasi diartikan sebagai suatu era atau jaman yang ditandai dengan perubahan
tatanan kehidupan dunia akibat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga
interaksi manusia menjadi sempit, dunia tanpa ruang.
(Syahrial Syarbani, 2009:64)
Lunturnya tata nilai yang merupakan jati diri bangsa Indonesia akibat adanya era
globalisasi ditandai oleh 2 faktor:
1. Semakin menonjolnya sikap individualistis
2. Semakin menonjolnya sikap materialistis, harkat dan martabat kemanusiaan hanya
diukur dari keberhasilan dalam memperoleh kekayaan (tidak dipersoalkan bagaimana
cara memperolehnya)
A. NASIONALISME
1. Pengertian
“Suatu paham yang berpendapat bahwa kesetiaan yang tertinggi
harus diserahkan pada negara kebangsaan”
Mark Juergensmeyer
Nasionalisme adalah gagasan bahwa individu secara ilmiah terikat dengan orang-orang
dan tanah kelahirannya secara turun temurun dalam suatu sistem ekonomi politik
tertentu yang diidentifikasi dengan negara-bangsa
2. Kemunculan Nasionalisme di Indonesia
Sejarah perjuangan bangsa dalam melawan penjajahan terbagi dalam 2 masa:
a. Sebelum 1908
Ciri : bersifat lokal, kedaerahan
b. Setelah 1908
Ciri : bersifat nasional atau kebangsaan
Faktor dari dalam (internal)
- Kenangan kejayaan pada masa lampau kerajaan Majapahit dan
Sriwijaya
- Perasaan senasib dan sepenanggungan akibat penderitaan dan
kesengsaraan masa penjajahan
- Munculnya golongan cendekiawan
- Paham nasionalis yang berkembang dalam bidang politik, sosial
ekonomi, dan kebudayaan
Faktor dari luar (eksternal)
- Kemenangan Jepang atas Rusia (1905)
- Gerakan nasionalis rakyat Cina
- Pergerakan kebangsaan India
B. NEGARABANGSA INDONESIA
1. Hakikat negara-bangsa (nation-state)
Negara bangsa adalah sebuah bangsa yang memiliki bangunan politik ( political
building), ketentuan-ketentuan perbatasan teritorial, pemerintahan yang sah, dan adanya
pengakuan dari luar negeri. (isyarat dari unsur-unsur negara)
(Subhan Sofhian, 2011:19).
Otoritas negara meliputi dan mengatur secara keseluruhan bangsa-bangsa (suku bangsa)
tersebut yang ada dalam wilayah teritorialnya.
2. Indonesia sebagai nation-state
Harapan: keinginan hidup bersatu sebagai satu keluarga bangsa karena adanya
persamaan nasib, cita-cita, dan karena berasal dalam ikatan wilayah atau wilayah yang
sama
Hakikat NKRI: negara kebangsaan modern
Rakyat atau bangsa sebagai unsur mutlak pembentuk negara dapat dikategorikan
dalam berbagai kelompok di antaranya:
1. Dari segi adat istiadat dan bahasa - kelompok suku bangsa, misalnya: bangsa
Jawa, Arab, dan suku bangsa Eropa.
2. Berdasarkan ciri fisik biologis manusia, dikelompokkan menjadi beberapa ras,
Mongoloid, Eropa, Arab, Melayu.
3. Menurut Imam kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, agama Islam, Kristen
Protestan, Kristen Katholik, Hindu, Budha.
4. Berdasarkan hukum (yuridis) formal manusia dikelompokkan ke dalam kategori
warga negara dan bukan warga negara.
(Ramlan Surbakti dalam Taniredja, 2009)
C. PROSES BERBANGSADAN BERNEGARA
INDONESIA
1. Proses Berbangsa Indonesia
Hakikat bangsa:
a. Bangsa dalam arti Sosiologis Antropologis
Persekutuan hidup masyarakat yang berdiri sendiri yang masing-masing anggota
persekutuan tersebut merasa satu kesatuan ras, bahasa, agama, dan adat istiadat (ikatan
primordial, disatukan oleh budaya/cultural unity).
Unsur pembentuk bangsa: persamaan ras, bahasa, budaya, daerah, dan agama
pendidikan kewarganegaraan materi tentang identitas
b. Bangsa dalam arti Politis
Suatu masyarakat dalam suatu daerah yang sama dan mereka tunduk
pada kedaulatan negaranya sebagai suatu kekuasaan tertinggi ke luar
dan ke dalam.
Bangsa Indonesia (dalam arti politis) memiliki banyak bangsa di dalamnya
(sosiologis antropologis)
BANGSA
SUKU BANGSA
(ethnic group)
RAS
Golongan orang-orang (keluarga) keturunan Kesamaan ciri-ciri fisik biologis:
warna kulit
bentuk wajah
bentuk rambut
perawakan
Definisi Bangsa
Ernest Renan (1823-1892)
“Bangsa adalah satu jiwa yang melekat pada sekelompok manusia yang merasa
dirinya bersatu, karena mempunyai nasib dan penderitaan yang sama pada masa
lampau dan mempunyai cita-cita yang sama tentang masa depan”
Rothenbucher
“Bangsa adalah segolongan manusia yang mempunyai perasaan termasuk dalam
golongan yang sama (Gefuhlgmeinschaft)”
(Subhan Sofhian, 2011:14)
Proses Pembentukan Bangsa-Negara
a. Model Ortodoks, bangsa – negara
melahirkan negara yang relatif homogen - bangsa Yahudi, negara Israel
b. Model Mutakhir, negara – penduduk negara dari sekumpulan
suku-suku
bangsa dan ras (heterogen - Amerika)
Perbedaan model Ortodoks dan Mutakhir:
a. Ada tidaknya perubahan unsur dalam pengelompokkan
masyarakat
b. Lamanya waktu yang diperlukan dalam proses pembentukan
negara -
bangsa
c. Kesadaran politik
masyarakatnya
d. Derajat pentingnya partisipasi politik dan rezim
politik
(Ramlan Surbakti dalam Subhan Sofhian)
• Ortodoks • Mutakhir
1. Tidak mengalami perubahan unsur
dalam masyarakat, satu bangsa
membentuk satu negara
2. Waktu singkat, membentuk
struktur
pemerintahan
3. Kesadaran politik muncul setelah
terbentuknya bangsa-negara
4. Partisipasi politik dan rezim
politik dianggap sebagai bagian
terpisah dari proses integrasi nasional
1. Mengalami perubahan unsur, dari
banyak suku bangsa menjadi satu
bangsa
2. Waktu lama, kesepakatan tentang
identitas kultural baru
3. Kesadaran politik muncul
mendahului/menjadi kondisi awal
terbentuknya bangsa-negara
4. Partisipasi politik dan rezim politik
merupakan hal yang tak terpisahkan dari
proses integrasi nasional
2. Proses Bernegara Indonesia
Menurut Ir. Sukarno, bangsa Indonesia adalah seluruh manusia yang menurut
wilayahnya telah ditentukan untuk tinggal secara bersama di wilayah nusantara dari ujung
Barat (Sabang) sampai ujung Timur (Merauke) yang memiliki “Le desir
d’etre
ensemble” (kesatuan kehendak) dan “Charakter Gemeinschaft” (karakter yang sama
karena persatuan nasib) yang telah menjadi satu (Winarno, 2007:42).
Faktor-faktor penting bagi pembentukan bangsa Indonesia, sbb:
a. Adanya persamaan nasib, penderitaan bersama di bawah penjajahan bangsa
asing
b. Adanya keinginan bersama untuk merdeka
c. Adanya kesatuan tempat tinggal
d. Adanya cita-cita bersama mencapai kemakmuran dan keadilan sebagai suatu bangsa
Secara teoritis, proses terbentuknya negara bangsa Indonesia tercantum dalam
Pembukaan UUD 1945 sbb:
a. Adanya pengakuan akan hak setiap bangsa untuk memerdekakan
dirinya
b. Adanya perjuangan bangsa Indonesia melawan
penjajahan
c. Terjadinya negara Indonesia adalah kehendak bersama seluruh
bangsa Indonesia, sebagai suatu keinginan luhur bersama serta
kehendak dan atas rahmat Allah Yang Maha Kuasa
d. Negara Indonesia perlu menyusun alat kelengkapan
negara
Negara bangsa Indonesia terbentuk pada tanggal 17 Agustus 1945 (revolusi
integratifnya bangsa Indonesia)
D. KARAKTERISITIK IDENTITAS NASIONALINDONESIA
Faktor Pembentukan Identitas Bersama
a. Primordial
Ikatan kekerabatan (darah dan keluarga), kesamaan suku bangsa,
daerah asal (homeland), bahasa, dan adat istiadat
(bangsa Yahudi, negara Israel)
b. Sakral
Dapat berupa kesamaan agama yang dipeluk atau ideologi doktriner yang
diakui oleh masyarakat ybs.
(Agama Katolik memebentuk beberapa negara di Amerika Latin, Uni Soviet
diikat ideologi komunis)
c. Tokoh
Kepemimpinan dari tokoh yang disegani dan dohormati masyakarakat (Mahatma
Gandhi)
d. Bhineka Tunggal Ika
Unity in diversity, kesediaan warga bangsa untuk bersatu dalam perbedaan.
Warga bangsa mempunyai kesetiaan ganda (multiloyalities)
e. Sejarah
Persepsi yang sama tentang pengalaman masa lalu
f. Perkembangan ekonomi
Semakin tinggi mutu dan variasi kebutuhan masyarakat, semakin saling
bergantung di antara jenis pekerjaan
g. Kelembagaan
Lembaga pemerintah dan politik seperti partai politik, angkatan
bersenjata, pengadilan, birokrasi yang melayani dan mempertemukan warga
tanpa membeda-bedakan asal-usul dan golongannya dalam masyarakat
F a k t o r P e m b e n t u k a n I d e n t i t a s B e r s a m a
1. Identitas cultural unity atau identitas kesukubangsaan
cultural unity bangsa dalam arti sosiologis antropologis disatukan oleh
kesamaan: suku, ras, agama, adat dan budaya, keturunan (darah) dan daerah
asal (homeland)
Identitas yang dimiliki sebuah cultural unity bersifat askriptif (sudah ada sejak
lahir), bersifat alamiah (bawaan), primer, dan etnik.
2. Identitas political unity atau identitas kebangsaan
political unity bangsa dalam arti politis
Negara dapat terbentuk karena kesamaan primordial, namun dewasa ini negara
yang terbentuk umumnya bersifat heterogen, negara baru perlu membentuk
identitas baru untuk bangsanya, yakni identitas kebangsaan atau identitas
nasional yang bersifat buatan, sekunder, etis, dan nasional.
3. Identitas Nasional Indonesia
a. Pancasila sebagai dasar falsafah negara
Berkedudukan sebagai dasar negara dan ideologi nasional Indonesia, nilai Pancasila
= jati diri bangsa
b. Bahasa Indonesa, bahasa nasional, bahasa persatuan
Berasal dari rumpun bahasa Melayu sebagai bahasa pergaulan dan kemudian
diangkat menjadi bahasa persatuan pada 28 Oktober 1928
c. Bendera Merah Putih
d. Lagu Kebangsaan “Indonesia Raya”
e. Lambang negara, Garuda Pancasila
f. Semboyan negara, Bhineka Tunggal Ika
g. Konstitusi (Hukum dasar) UUD 1945
h. Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia
i. Bentuk pemerintahan Republik, sistem politik demokrasi
j. Konsepsi wawasan Nusantara
k. Kebudayaan daerah
pendidikan kewarganegaraan materi tentang identitas
Referensi
Winarno, 2007, Pendidikan Kewarganegaraan di PT, Jakarta, Bumi Aksara
https://id.pinterest.com/

More Related Content

PPTX
Hakikat Nasional
DOCX
Resume kewiraan
PPTX
1 a identitas nasional
PPTX
Identitas nasional proses berbangsa dan bernegara
DOCX
Identitas Nasional
PPTX
Identitas Nasional Indonesia
PDF
Identitas Nasional
PPTX
Materi Identitas dan Integrasi Nasional dalam mempersatukan bangsa
Hakikat Nasional
Resume kewiraan
1 a identitas nasional
Identitas nasional proses berbangsa dan bernegara
Identitas Nasional
Identitas Nasional Indonesia
Identitas Nasional
Materi Identitas dan Integrasi Nasional dalam mempersatukan bangsa

Similar to pendidikan kewarganegaraan materi tentang identitas (20)

PPTX
Identitas Nasional
PPT
Identitas nasional (p3)
PPTX
Negara Bangsa, Nasionalisme dan Identitas Nasional
PDF
Pendidikan kewarganegaraan " Bangsa dan Identitas"
DOCX
Resume kewiraan muhammad zaky maulani
DOCX
Resume kewiraan muhammad zaky maulani
PPTX
identitas nasional sebagai warna negara indonesia
DOCX
Makalah identitas nasional akbid paramata
PDF
Bab 2 identitas nasional
DOCX
Makalah identitas nasional akbid paramata
DOCX
identitas nasional ( 2012)
PPTX
Presentasi pkn
PPT
Identitas nasional
PPTX
Nasionalisme.pptx
DOCX
Materi identitas nasional
PPTX
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PERTEMUAN 2.pptx
PPTX
INDENTITAS NASIONAL (Kewarganegaraan). pptx
PPTX
Materi Identitas Nasional Pendidikan Kewarganegaraan
PPTX
Identitas Nasional Indonesia - PKn
PPT
Pertemuan 2 (identitas nas)
Identitas Nasional
Identitas nasional (p3)
Negara Bangsa, Nasionalisme dan Identitas Nasional
Pendidikan kewarganegaraan " Bangsa dan Identitas"
Resume kewiraan muhammad zaky maulani
Resume kewiraan muhammad zaky maulani
identitas nasional sebagai warna negara indonesia
Makalah identitas nasional akbid paramata
Bab 2 identitas nasional
Makalah identitas nasional akbid paramata
identitas nasional ( 2012)
Presentasi pkn
Identitas nasional
Nasionalisme.pptx
Materi identitas nasional
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PERTEMUAN 2.pptx
INDENTITAS NASIONAL (Kewarganegaraan). pptx
Materi Identitas Nasional Pendidikan Kewarganegaraan
Identitas Nasional Indonesia - PKn
Pertemuan 2 (identitas nas)
Ad

More from AlumniKajianStrateji (17)

PPTX
pancasila dalm kajian sejarah di Indonesia
PPT
ideologi di dunia mengacu pada teori politik
PPTX
Pengantar Pancasila dalam kehidupan sehari-hari
PPT
komunikasi bisnis dalam melobi dan negosisasi
PPTX
Geopolitik Indonesia dalam kancah global
PPT
Teori Neo klasik dalam ilmu psikologi komunikasi
PPTX
KOMUNIKASI bisnis dalam teori dan prakteknya
PPT
Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi di Indonesia.ppt
PDF
self disclosure slideshow to educate people
PPTX
Manajemen Bisnis dalam Menulis Surat Komunikasi
PPT
Sistem komunikasi intrapersonal for student
PPTX
Bahasa Inggris Hukum untuk mahasiswa fakultas hukum
PPTX
MateriEnglishforLawforuniversitystud.pptx
PPTX
PPT DIRJEN Kedaireka-rev.pptx
PDF
paparan Summer Adskhan 2b.pdf
PPT
bargaining not final.ppt
PPT
Bahan SIPKD.ppt
pancasila dalm kajian sejarah di Indonesia
ideologi di dunia mengacu pada teori politik
Pengantar Pancasila dalam kehidupan sehari-hari
komunikasi bisnis dalam melobi dan negosisasi
Geopolitik Indonesia dalam kancah global
Teori Neo klasik dalam ilmu psikologi komunikasi
KOMUNIKASI bisnis dalam teori dan prakteknya
Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi di Indonesia.ppt
self disclosure slideshow to educate people
Manajemen Bisnis dalam Menulis Surat Komunikasi
Sistem komunikasi intrapersonal for student
Bahasa Inggris Hukum untuk mahasiswa fakultas hukum
MateriEnglishforLawforuniversitystud.pptx
PPT DIRJEN Kedaireka-rev.pptx
paparan Summer Adskhan 2b.pdf
bargaining not final.ppt
Bahan SIPKD.ppt
Ad

Recently uploaded (20)

PDF
Modul Ajar Deep Learning Matematika Kelas 6 Kurikulum Merdeka
PDF
PPT Materi Kelas Mempraktikkan Prinsip Hermeneutika (MPH) 2025
PPT
MATA KULIAH FILSAFAT ILMU ADMINISTRASI PENDIDIKAN
PDF
BukuKeterampilanMengajar-MNCPublishing2019.pdf
PPTX
Ulangan Harian Kelas 7 Merancang Percobaan, Metode ilmiah SMP IBRAHIMY 1 Suko...
PPTX
Keusahawanan dan Perniagaan Islam - Dr Mohd Adib Abd Muin 20 Ogos 2025.pptx
PPTX
Digital Marketing Dasar Untuk Pemula.pptx
PPTX
Aminullah Assagaf_B34_Statistik Ekonometrika.pptx
PDF
Modul Ajar Deep Learning IPAS Kelas 6 Kurikulum Merdeka
DOCX
Lembar Kerja 02 analisis studi kasus Inkuiri Kolaboratif.docx
DOCX
Modul Ajar Deep Learning Informatika Kelas 10 SMA Terbaru 2025
PPTX
3. Membuat Peta Konsep Kecerdasan Artifisial.pptx
PDF
Materi PPT Seminar #AITalks: AI dan Iman
PPTX
Inkuiri_Kolaboratif_Pembelajaran_Mendalam (1).pptx
DOCX
Modul ajar kelas 5 tentang adoo ul jismi
PDF
Aminullah Assagaf_B34_Statistik Ekonometrika.pdf
PPTX
POWER POING IPS KLS 8 KUMER 2025-2026.pptx
PDF
12. KSP SD Runiah Makassar OK School.pdf
PDF
Buku Teks KSSM Sains Sukan Tingkatan Empat
PPTX
Berpikir_Komputasional_Kelas5_IlustrasiKosong.pptx
Modul Ajar Deep Learning Matematika Kelas 6 Kurikulum Merdeka
PPT Materi Kelas Mempraktikkan Prinsip Hermeneutika (MPH) 2025
MATA KULIAH FILSAFAT ILMU ADMINISTRASI PENDIDIKAN
BukuKeterampilanMengajar-MNCPublishing2019.pdf
Ulangan Harian Kelas 7 Merancang Percobaan, Metode ilmiah SMP IBRAHIMY 1 Suko...
Keusahawanan dan Perniagaan Islam - Dr Mohd Adib Abd Muin 20 Ogos 2025.pptx
Digital Marketing Dasar Untuk Pemula.pptx
Aminullah Assagaf_B34_Statistik Ekonometrika.pptx
Modul Ajar Deep Learning IPAS Kelas 6 Kurikulum Merdeka
Lembar Kerja 02 analisis studi kasus Inkuiri Kolaboratif.docx
Modul Ajar Deep Learning Informatika Kelas 10 SMA Terbaru 2025
3. Membuat Peta Konsep Kecerdasan Artifisial.pptx
Materi PPT Seminar #AITalks: AI dan Iman
Inkuiri_Kolaboratif_Pembelajaran_Mendalam (1).pptx
Modul ajar kelas 5 tentang adoo ul jismi
Aminullah Assagaf_B34_Statistik Ekonometrika.pdf
POWER POING IPS KLS 8 KUMER 2025-2026.pptx
12. KSP SD Runiah Makassar OK School.pdf
Buku Teks KSSM Sains Sukan Tingkatan Empat
Berpikir_Komputasional_Kelas5_IlustrasiKosong.pptx

pendidikan kewarganegaraan materi tentang identitas

  • 2. Secara etimologis berasal dari kata “identitas’ dan “nasional” Identitas – Identity: Ciri, tanda, atau jati diri yang melekat pada seseorang, kelompok atau sesuatu sehingga membedakan dengan yang lain. Nasional – nation (bangsa): Kata “nasional” merujuk pada konsep kebangsaan, menunjuk pada kelompok- kelompok persekutuan hidup manusia yang lebih besar dari sekedar pengelompokkan berdasarkan ras, agama, budaya, bahasa, dsb. PENGERTIAN IDENTITAS NASIONAL
  • 3. A. Primordial : Ikatan kekerabatan, kesamaan suku bangsa, daerah asal, bahasa dll B. Sakral : Agama dan Ideologi C. Tokoh : Soekarno (Indonesia), Mahatma Gandi (India), Nelson Mandela (Afsel) D. Bhineka Tunggal Ika E. Sejarah F. Perkembangan Ekonomi G. Kelembagaan FAKTOR PEMBENTUKAN IDENTITAS BERSAMA
  • 4. Identitas Nasional ➢ Seperangkat ciri, tanda, atau jati diri yang dimiliki oleh sebuah nation/bangsa sehingga bisa membedakan bangsa itu dengan bangsa lain (identitas nasional = identitas kebangsaan) ➢ Beberapa bentuk identitas nasional yaitu bahasa nasional, lambang nasional, semboyan nasional, bendera nasional dan ideologi nasional Identitas Kebangsaan merupakan bentukan dan kesepakatan dari banyak bangsa didalamnya. Identitas Nasional dapat juga berasal dari identitas sebuah bangsa didalamnya yang disepakati dan diangkat sebagai identitas nasional. ➢ Identitas kebangsaan bersifat buatan, sekunder, etis, dan nasional ➢
  • 5. Identitas Nasional kepribadian nasional/jati diri nasional yang diadopsi dari nilai-nilai budaya dan nilai-nilai agama yang diyakini kebenarannya beradab, berbudaya, beretika, sopan santun, ramah tamah
  • 6. Unsur-Unsur Identitas Nasional 1. Suku Bangsa, golongan sosial yang khusus yang bersifat askriptif (ada sejak lahir), yang sama coraknya dengan golongan umur dan jenis kelamin 2. Ag ama 3. Kebudayaan, pengetahuan manusia sebagai mahluk sosial yang isinya adalah perangkat-perangkat/model-model pengetahuan yang secara kolektif digunakan oleh pendukung-pendukungnya untuk menafsirkan dan memahami lingkungan yang dihadapi dan digunakan sebagai rujukan atau pedoman untuk bertindak (dalam bentuk kelakuan dan benda-benda kebudayaan) sesuai dengan lingkungan yang dihadapi 4. Bahasa, sistem perlambang yang secara arbiter dibentuk atas unsur-unsur bunyi ucapan manusia dan yang digunakan sebagai sarana berinteraksi antar manusia
  • 7. Dari unsur-unsur Identitas Nasional dapat dirumuskan pembagiannya menjadi 3 bagian : 1. Identitas Fundamental, yaitu Pancasila yang merupakan Falsafah Bangsa, Dasar Negara, dan Ideologi Negara 2. Identitas Instrumental yang berisi UUD 1945 dan Tata Perundangannya, Bahasa Indonesia, Lambang negara, Bendera Negara, Lagu kebangsaan “Indonesia Raya” 3. Identitas Alamiah yang meliputi Negara Kepulauan (archipelago) dan pluralisme dalam suku, bahasa, budaya, dan agama serta kepercayaan (agama) Hakikat Identitas Nasional Indonesia sebagai bangsa di dalam hidup dan kehidupan berbangsa dan bernegara adalah Pancasila yang aktualisasinya tercermin dalam penataan kehidupan. (Syahrial Syarbani, 2009:67, 68)
  • 8. Keterkaitan Globalisasi dengan Identitas Nasional Globalisasi diartikan sebagai suatu era atau jaman yang ditandai dengan perubahan tatanan kehidupan dunia akibat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga interaksi manusia menjadi sempit, dunia tanpa ruang. (Syahrial Syarbani, 2009:64) Lunturnya tata nilai yang merupakan jati diri bangsa Indonesia akibat adanya era globalisasi ditandai oleh 2 faktor: 1. Semakin menonjolnya sikap individualistis 2. Semakin menonjolnya sikap materialistis, harkat dan martabat kemanusiaan hanya diukur dari keberhasilan dalam memperoleh kekayaan (tidak dipersoalkan bagaimana cara memperolehnya)
  • 9. A. NASIONALISME 1. Pengertian “Suatu paham yang berpendapat bahwa kesetiaan yang tertinggi harus diserahkan pada negara kebangsaan” Mark Juergensmeyer Nasionalisme adalah gagasan bahwa individu secara ilmiah terikat dengan orang-orang dan tanah kelahirannya secara turun temurun dalam suatu sistem ekonomi politik tertentu yang diidentifikasi dengan negara-bangsa 2. Kemunculan Nasionalisme di Indonesia Sejarah perjuangan bangsa dalam melawan penjajahan terbagi dalam 2 masa: a. Sebelum 1908 Ciri : bersifat lokal, kedaerahan
  • 10. b. Setelah 1908 Ciri : bersifat nasional atau kebangsaan Faktor dari dalam (internal) - Kenangan kejayaan pada masa lampau kerajaan Majapahit dan Sriwijaya - Perasaan senasib dan sepenanggungan akibat penderitaan dan kesengsaraan masa penjajahan - Munculnya golongan cendekiawan - Paham nasionalis yang berkembang dalam bidang politik, sosial ekonomi, dan kebudayaan Faktor dari luar (eksternal) - Kemenangan Jepang atas Rusia (1905) - Gerakan nasionalis rakyat Cina - Pergerakan kebangsaan India
  • 11. B. NEGARABANGSA INDONESIA 1. Hakikat negara-bangsa (nation-state) Negara bangsa adalah sebuah bangsa yang memiliki bangunan politik ( political building), ketentuan-ketentuan perbatasan teritorial, pemerintahan yang sah, dan adanya pengakuan dari luar negeri. (isyarat dari unsur-unsur negara) (Subhan Sofhian, 2011:19). Otoritas negara meliputi dan mengatur secara keseluruhan bangsa-bangsa (suku bangsa) tersebut yang ada dalam wilayah teritorialnya. 2. Indonesia sebagai nation-state Harapan: keinginan hidup bersatu sebagai satu keluarga bangsa karena adanya persamaan nasib, cita-cita, dan karena berasal dalam ikatan wilayah atau wilayah yang sama Hakikat NKRI: negara kebangsaan modern
  • 12. Rakyat atau bangsa sebagai unsur mutlak pembentuk negara dapat dikategorikan dalam berbagai kelompok di antaranya: 1. Dari segi adat istiadat dan bahasa - kelompok suku bangsa, misalnya: bangsa Jawa, Arab, dan suku bangsa Eropa. 2. Berdasarkan ciri fisik biologis manusia, dikelompokkan menjadi beberapa ras, Mongoloid, Eropa, Arab, Melayu. 3. Menurut Imam kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, agama Islam, Kristen Protestan, Kristen Katholik, Hindu, Budha. 4. Berdasarkan hukum (yuridis) formal manusia dikelompokkan ke dalam kategori warga negara dan bukan warga negara. (Ramlan Surbakti dalam Taniredja, 2009)
  • 13. C. PROSES BERBANGSADAN BERNEGARA INDONESIA 1. Proses Berbangsa Indonesia Hakikat bangsa: a. Bangsa dalam arti Sosiologis Antropologis Persekutuan hidup masyarakat yang berdiri sendiri yang masing-masing anggota persekutuan tersebut merasa satu kesatuan ras, bahasa, agama, dan adat istiadat (ikatan primordial, disatukan oleh budaya/cultural unity). Unsur pembentuk bangsa: persamaan ras, bahasa, budaya, daerah, dan agama
  • 15. b. Bangsa dalam arti Politis Suatu masyarakat dalam suatu daerah yang sama dan mereka tunduk pada kedaulatan negaranya sebagai suatu kekuasaan tertinggi ke luar dan ke dalam. Bangsa Indonesia (dalam arti politis) memiliki banyak bangsa di dalamnya (sosiologis antropologis)
  • 16. BANGSA SUKU BANGSA (ethnic group) RAS Golongan orang-orang (keluarga) keturunan Kesamaan ciri-ciri fisik biologis: warna kulit bentuk wajah bentuk rambut perawakan
  • 17. Definisi Bangsa Ernest Renan (1823-1892) “Bangsa adalah satu jiwa yang melekat pada sekelompok manusia yang merasa dirinya bersatu, karena mempunyai nasib dan penderitaan yang sama pada masa lampau dan mempunyai cita-cita yang sama tentang masa depan” Rothenbucher “Bangsa adalah segolongan manusia yang mempunyai perasaan termasuk dalam golongan yang sama (Gefuhlgmeinschaft)” (Subhan Sofhian, 2011:14)
  • 18. Proses Pembentukan Bangsa-Negara a. Model Ortodoks, bangsa – negara melahirkan negara yang relatif homogen - bangsa Yahudi, negara Israel b. Model Mutakhir, negara – penduduk negara dari sekumpulan suku-suku bangsa dan ras (heterogen - Amerika) Perbedaan model Ortodoks dan Mutakhir: a. Ada tidaknya perubahan unsur dalam pengelompokkan masyarakat b. Lamanya waktu yang diperlukan dalam proses pembentukan negara - bangsa c. Kesadaran politik masyarakatnya d. Derajat pentingnya partisipasi politik dan rezim politik
  • 19. (Ramlan Surbakti dalam Subhan Sofhian) • Ortodoks • Mutakhir 1. Tidak mengalami perubahan unsur dalam masyarakat, satu bangsa membentuk satu negara 2. Waktu singkat, membentuk struktur pemerintahan 3. Kesadaran politik muncul setelah terbentuknya bangsa-negara 4. Partisipasi politik dan rezim politik dianggap sebagai bagian terpisah dari proses integrasi nasional 1. Mengalami perubahan unsur, dari banyak suku bangsa menjadi satu bangsa 2. Waktu lama, kesepakatan tentang identitas kultural baru 3. Kesadaran politik muncul mendahului/menjadi kondisi awal terbentuknya bangsa-negara 4. Partisipasi politik dan rezim politik merupakan hal yang tak terpisahkan dari proses integrasi nasional
  • 20. 2. Proses Bernegara Indonesia Menurut Ir. Sukarno, bangsa Indonesia adalah seluruh manusia yang menurut wilayahnya telah ditentukan untuk tinggal secara bersama di wilayah nusantara dari ujung Barat (Sabang) sampai ujung Timur (Merauke) yang memiliki “Le desir d’etre ensemble” (kesatuan kehendak) dan “Charakter Gemeinschaft” (karakter yang sama karena persatuan nasib) yang telah menjadi satu (Winarno, 2007:42). Faktor-faktor penting bagi pembentukan bangsa Indonesia, sbb: a. Adanya persamaan nasib, penderitaan bersama di bawah penjajahan bangsa asing b. Adanya keinginan bersama untuk merdeka c. Adanya kesatuan tempat tinggal d. Adanya cita-cita bersama mencapai kemakmuran dan keadilan sebagai suatu bangsa
  • 21. Secara teoritis, proses terbentuknya negara bangsa Indonesia tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 sbb: a. Adanya pengakuan akan hak setiap bangsa untuk memerdekakan dirinya b. Adanya perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajahan c. Terjadinya negara Indonesia adalah kehendak bersama seluruh bangsa Indonesia, sebagai suatu keinginan luhur bersama serta kehendak dan atas rahmat Allah Yang Maha Kuasa d. Negara Indonesia perlu menyusun alat kelengkapan negara Negara bangsa Indonesia terbentuk pada tanggal 17 Agustus 1945 (revolusi integratifnya bangsa Indonesia)
  • 22. D. KARAKTERISITIK IDENTITAS NASIONALINDONESIA Faktor Pembentukan Identitas Bersama a. Primordial Ikatan kekerabatan (darah dan keluarga), kesamaan suku bangsa, daerah asal (homeland), bahasa, dan adat istiadat (bangsa Yahudi, negara Israel) b. Sakral Dapat berupa kesamaan agama yang dipeluk atau ideologi doktriner yang diakui oleh masyarakat ybs. (Agama Katolik memebentuk beberapa negara di Amerika Latin, Uni Soviet diikat ideologi komunis) c. Tokoh Kepemimpinan dari tokoh yang disegani dan dohormati masyakarakat (Mahatma Gandhi)
  • 23. d. Bhineka Tunggal Ika Unity in diversity, kesediaan warga bangsa untuk bersatu dalam perbedaan. Warga bangsa mempunyai kesetiaan ganda (multiloyalities) e. Sejarah Persepsi yang sama tentang pengalaman masa lalu f. Perkembangan ekonomi Semakin tinggi mutu dan variasi kebutuhan masyarakat, semakin saling bergantung di antara jenis pekerjaan g. Kelembagaan Lembaga pemerintah dan politik seperti partai politik, angkatan bersenjata, pengadilan, birokrasi yang melayani dan mempertemukan warga tanpa membeda-bedakan asal-usul dan golongannya dalam masyarakat F a k t o r P e m b e n t u k a n I d e n t i t a s B e r s a m a
  • 24. 1. Identitas cultural unity atau identitas kesukubangsaan cultural unity bangsa dalam arti sosiologis antropologis disatukan oleh kesamaan: suku, ras, agama, adat dan budaya, keturunan (darah) dan daerah asal (homeland) Identitas yang dimiliki sebuah cultural unity bersifat askriptif (sudah ada sejak lahir), bersifat alamiah (bawaan), primer, dan etnik. 2. Identitas political unity atau identitas kebangsaan political unity bangsa dalam arti politis Negara dapat terbentuk karena kesamaan primordial, namun dewasa ini negara yang terbentuk umumnya bersifat heterogen, negara baru perlu membentuk identitas baru untuk bangsanya, yakni identitas kebangsaan atau identitas nasional yang bersifat buatan, sekunder, etis, dan nasional.
  • 25. 3. Identitas Nasional Indonesia a. Pancasila sebagai dasar falsafah negara Berkedudukan sebagai dasar negara dan ideologi nasional Indonesia, nilai Pancasila = jati diri bangsa b. Bahasa Indonesa, bahasa nasional, bahasa persatuan Berasal dari rumpun bahasa Melayu sebagai bahasa pergaulan dan kemudian diangkat menjadi bahasa persatuan pada 28 Oktober 1928 c. Bendera Merah Putih d. Lagu Kebangsaan “Indonesia Raya” e. Lambang negara, Garuda Pancasila f. Semboyan negara, Bhineka Tunggal Ika g. Konstitusi (Hukum dasar) UUD 1945 h. Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia i. Bentuk pemerintahan Republik, sistem politik demokrasi j. Konsepsi wawasan Nusantara k. Kebudayaan daerah
  • 27. Referensi Winarno, 2007, Pendidikan Kewarganegaraan di PT, Jakarta, Bumi Aksara https://id.pinterest.com/