SlideShare a Scribd company logo
Penilaian Sebagai Bagian Dari Pembelajaran Matematika
Dosen Pengampu Mata Kuliah:
Dr. Lia Kurniawati M.Pd
Disusun oleh :
Andina Aulia Rachma
(1113017000054)
Jurusan Pendidikan Matematika
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
2015
Kata Pengantar
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Segala puji bagi Allah Swt., yang telah melimpahkan taufiq serta hidayah-
Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Penilaian
Sebagai Bagian Dari Pembelajaran Matematika”. Kemudian, makalah ini
disajikan sebagai tugas akhir pada mata kuliah Pengantar Kurikulum di semester
genap tahun ajaran 2014-2015 ini.
Ucapan terima kasih, tidak lupa penulis sampaikan kepada Dr. Lia
Kurniawati M.Pd, selaku dosen pengampu mata kuliah pengantar kurikulum.
Dengan bimbingan dan motivasi yang senantiasa diberikan, penulis tidak hanya
sukses dalam mengerjakan tugas mata kuliah, tetapi menjadi pribadi yang lebih
baik.
Penulis menyadari, bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.
Maka dari itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun,
untuk perbaikan selanjutnya.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca serta penulis.
.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Ciputat, 24 Juni 2015
Andina Aulia Rachma
Daftar Isi
Kata Pengantar ...................................................................................................... i
Daftar Isi ............................................................................................................... ii
BAB I: Pendahuluan..............................................................................................1
BAB II: Pembahasan
A. Sekilas Tentang Penilaian...........................................................................2
B. Standar Penilaian Matematika....................................................................2
C. Fungsi dan Tujuan Penilaian ......................................................................5
D. Penilaian Dalam Pembelajaran Matematika...............................................6
BAB III: Penutup...................................................................................................9
Daftar Pustaka......................................................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penilaian merupakan sesuatu yang selama ini selalu di kaitkan
dengan suatu tes yang adakan pada akhir pembelajaran. Penilaian biasa
dipandang sebagai tes akhir semester atau tes akhir tahun ajaran.
Pandangan tersebut merupakan pandangan kontekstual yang sudah
sepantasnya dirubah. Karena jika penilaian hanya memiliki arti sebatas tes
akhir semester, penilaian yang sejatinya digunakan dalam mengukur
kemampuan seorang siswa tidak akan menciptakan hasil yang relevan.
Tujuan utama dari penilaian adalah untuk meningkatkan kualitas
belajar siswa, bukan sekedar untuk penentuan skor. Oleh karena itu,
penilaian dimaksudkan sebagai pengumpulan data kemampuan siswa
secara berkala yang kemudian dilakukan analisis terhadap data tersebut
dan ditarik sebuah kesimpulan tentang kompetensi yang dimiliki siswa.
Analisis terhadap data penilaian tidak bisa dilakukan dengan sembarangan.
Untuk itu, seorang guru perlu mengetahui hakikat penilaian serta berbagai
macam hal yang berhubungan dengan penilaian dan teknik penilaian.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana kedudukan penilaian dalam proses pembelajaran?
2. Hal apa saja yang dinilai dalam pembelajaran matematika?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sekilas Tentang Penilaian
Penilaian merupakan rangkaian kegiatan untuk menentukan
kompetensi siswa terhadap suatu mata pelajaran. Penilaian diawali dengan
pengumpulan data dan amatan yang dilakukan secara sengaja, sistematis
dan berkelanjutan oleh guru. Selanjutnya guru membuat simpulan dan
mengambil keputusan sebelum akhirnya guru mengkomunikasikan hasil
penilaian.1
Penilaian selama ini identik dengan tes tulis pada akhir semester
atau akhir tahun ajar. Namun, penilaian yang sesungguhnya merupakan
suatu proses. Karena pada hakikatnya untuk mengetahui kompetensi
seorang siswa tidak dapat dilakukan secara instan dan spontan, tetapi
dibutuhkan pengamatan secara sistematis dalam kurun waktu tertentu.
Dengan pengamatan yang sistematis, guru dengan mudah membuat
kesimpulan mengenai kompetensi siswa secra detail. Sehingga, guru tidak
akan ragu dalam mengkomunikasikan hasil penilaian.
B. Standar Penilaian Matematika
Standar penilaian matematika sekolah (Assesment Standar for
school Mathematics) yang diterbitkan oleh NCTM pada tahun 1995
memuat 6 standar penilaian, yaitu: standar matematika, standar
pembelajaran, standar kesetaraan, standar keterbukaan, standar
kesimpulan, dan standar koherensi. 2
1. Standar Matematika
Penilaian harus mencerminkan matematika yang diketahui oleh
semua siswa dan mampu dikerjakannya.3
Maksud dari kalimat ini ialah
penilaian yang dilaksanakan pada pembelajaran matematika harus
memenuhi 2 kriteria. Kriteria yang pertama yaitu siswa mengetahui
apa itu matematika dan apa maksud serta tujuan pembelajaran
matematika. Kriteria yang kedua ialah siswa mampu mengerjakan
matematika.
Dalam setiap satuan pendidikan yang telah diotonomikan
pemerintah dalam penerapan KTSP, materi yang harus dikuasai siswa
telah ditetapkan dan terukur. Hal ini menyebabkan penilaian yang
dilakukan hanya berfokus pada tes dan level keterampilan siswa secara
1
Abdul Majid. Strategi Pembelajaran. PT Remaja Rosdakarya. Bandung: 2013 . hlm. 335
2
John A. Van De Walle. Pengembanagan dan Pengajaran Matematika Sekolah Dasar dan
Menengah. Erlangga. Jakarta: 2006. Hlm.80
3
Ibid. hlm. 81
rendah. Dengan demikian kriteria pertama tidak akan terpenuhi dan
matematika hanya akan sebatas tes yang mampu di kerjakan oleh siswa
tanpa mengetahui maksud dan tujuan penyampaian setiap materi
matematika.
2. Standar Pembelajaran
Penilaian harus meningkatkan pembelajaran matematika. Penilaian
bukanlah suatu yang terpisah dari kegiatan pembelajaran, melaikan
suatu bagian integral dari pembelajaran efektif.4
Penilaian merupakan
suatu proses yang diamati secara berkala dalam setiap kegiatan
pembelajaran. Dengan adanya penilaian, guru dapat melihat dan
menentukan keberhasilan suatu strategi mengajar yang telah diterapkan
dalam suatu kegiatan pembelajaran. Sehingga pembelajaran
selanjutnya dapat dirancang dengan lebih baik sesuai kebutuhan siswa.
3. Standar Kesetaraan
Penilaian harus meningkatkan kesetaraan. Maksud dari kasetaraan
ini ialah penilaian yang memperhatikan kualitas, keunikan,
pengalaman, dan keahlian setiap siswa. Standar kesetaraan
mengemukakan bahwa guru harus mengenali kebutuhan tiap individu,
bukan hanya mengharapkan hasil penilaian yang tinggi.5
Standar kesetaraan memungkinkan siswa memiliki pengalaman
dengan kulaitas yang sama, dimana pengalaman tersebut mendukung
pencapaian suatu kompetensi. Pengalaman di buat secara unik dan di
harapkan siswa merasa bahwa kebutuhan mereka untuk mencapai
penilaian yang tinggi secara bertahap terpenuhi dengan adanya setiap
pengalaman.
4. Standar Keterbukaan
Penilaian harus merupakan proses yang terbuka. Guru haruslah
mengetahui apa yang siswa inginkan dan bagaimana mengekspresikan
pengetahuan yang siswa ketahui. Saat guru merubah focus pandangan
penilaiannya dari jawaban ke proses, maka siswa akan merasa lebih
dihargai .6
Dalam matematika, prinsip keterbukaan guru dan siswa akan
memberi dampak yang luar biasa. Karena, jika guru menghargai proses
siswa untuk mengetahui jawaban, siswa akan memiliki keinginan
untuk lebih banyak mempelajari matematika sehingga memungkinkan
siswa mengekspresikan pengetahuannya dengan berbagai cara.
Namun, jika guru hanya semata-mata melihat jawaban akhir, siswa
tidak akan memiliki keinginan untuk lebih banyak mempelajari
matematika. Hal ini dikarenakan siswa hanya diarahkan untuk
4
Mike Ollerton. Panduan Guru Mengajar Matematika. Erlangga. Jakarta: 2010. hlm.91
5
John A. Van De Walle. loc.cit.
6
Ibid.
menjawab sesuai aturan yang telah guru jelaskan pada saat proses
pembelajaran.
5. Standar Kesimpulan
Penilaian harus meningkatkan penarikan kesimpulan yang benar
mengenai pembelajaran matematika. Dalam suatu sistem yang terus-
menerus, penarikan kesimpulan dalam penilaian seringkali tidak
objektif dengan perhitungan yang di dapatkan dari kenyataan di
lapangan. Dengan adanya standar kesimpulan, guru diminta untuk
merefleksikan secara serius dan jujur tentang kompetensi apa yang
dimiliki siswa.7
Penarikan kesimpulan merupakan kegiatan akhir dari serangkaian
proses penilaian. Setelah guru menyimpulkan, maka tugas selanjutnya
adalah mengkomunikasikan hasil penilaian baik secara keseluruhan
siswa maupun kepada tiap individu. Jika guru menyimpulkan dengan
tidak objektif maka penilaian akan kehilangan esensinya sebagai tolak
ukur keberhasilan proses pembelajaran. Selain itu, pihak terkait seperti
sekolah dan individu akan dirugikan, karena apa yang dilaporkan tidak
sesuai dengan kenyataan yang ada di lapangan.
6. Standar Koherensi
Penilaian haruslah merupakan sebuah proses yang koheren.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) koheren memiliki arti
berhubungan, atau bersangkut paut.8
Standar koherensi penilaian
mengharuskan adanya keterkaitan hasil penilaian dengan metode dan
strategi yang digunakan dalam proses pembelajaran.9
Adanya standar koherensi penilaian menyebabkan penarikan
kesimpulan dalam penilaian haruslah objektif, karena jika penarikan
kesimpulan dilakukan dengan tidak objektif, maka keterkaitan yang
diperoleh antara hasil akhir dengan metode atau strategi yang
digunakan hanyalah berupa keterkaitan palsu. Hal ini hanya akan
merugikan pihak terkait dan bahkan merugikan guru itu sendiri.
Keterkaitan antara hasil akhir dan stategi mengajar yang digunakan
secara tidak langsung mengisyaratkan keterkaitan lain yaitu keterkaitan
penilaian yang diperoleh dengan tujuan awal guru mengajar. Karena,
sebelum melakukan proses pembelajaran guru pasti merumuskan
tujuan yang akan dicapai dalam pembelajaran dan menyiapkan strategi
yang cocok, baru kemudian guru melaksanakan kegiatan pembelajaran.
7
Ibid.
8
KBBI Offline berdasarkan http://pesatbahasa.diknas.go.id/kbbi
9
John A. Van De Walle. loc.cit.
C. Fungsi dan Tujuan Penilaian
Menurut Abdul Majid M.Pd dalam bukunya yang berjudul Strategi
pembelajaran, penilaianmemiliki 4 fungsi yaitu: fungsi motivasi, fungsi
belajar tuntas, fungsi sebagai indicator evektivitas pengajaran, dan fungsi
umpan balik.10
Penilaian digunakan untuk mengetahui kompetensi yang dimiliki
siswa, dengan adanya penilaian dalam bentuk tes tulis maupun kuis, siswa
mampu mengukur pengetahuannya sendiri, sehingga apabila siswa
menemukan kekurangan pada dirinya, ia akan berusaha untuk lebih giat
lagi dalam belajar. Hal ini disebut dengan fungsi motivasi dari penilaian.
Ketuntasan belajar harus menjadi fokus dalam perancangan materi
yang harus dicakup setiap kali guru melakukan penilaian. Jika suatu
kemampuan belum dikuasai siswa maka penilaian harus terus dilakukan
untuk mengetahui apakah semua atau sebagian besar siswa telah
menguasai kemampuan tertentu.11
Jadi, dengan melakukan penilaian guru
mampu memahami setiap siswa serta kemampuan yang dimilikinya dalam
mamahami suatu materi.
Apabila ditemukan bahwa sebagian besar siswa belum mampu
menguasai materi tertentu maka guru perlu melakukan analisis mengapa
hal ini terjadi. Selain itu, guru harus melakukan refleksi cara mengajar
yang ia lakukan dalam memenuhi ketuntasan belajar siswa. Setelah analis
dan refleksi dilakukan, guru hendaknya memutuskan tindakan selanjutnya
untuk meningkatkan efektivitas pengajaran.12
Tindakan guru untuk
mengefektifkan pengajaran dengan didahului adanya analisis dan refleksi
terhadap pembelajaran sebelumnya akan memungkinkan pembelajaran
selanjutnya akan jauh lebih efektif. Karena dengan analisis, segala hal
yang berhubungan dengan pembelajaran telah dipertimbangkan dengan
baik.
Analisis dan refleksi yang dilakukan oleh guru juga berfungsi
sebagai bahan umpan balik bagi siswa maupun guru itu sendiri. Umpan
balik hasil penilaian sangat berguna bagi siswa untuk mengetahui
kelemahan yang dialaminya selama proses pembelajaran. Sedangkan bagi
guru, sebagaimana telah disebutkan dalam paragraf sebelumnya, analisis
dan refleksi berfungsi untuk meningkatkan cara mengajar.13
Tiga paragraf diatas menjelaskan keterkaitan antar fungsi dalam
penilaian. Fungsi yang pertama adalah fungsi belajar tuntas yang berfokus
pada kemampuam siswa memahami materi. Fungsi yang kedua ialah
fungsi penilaian sebagai indikator efektivitas pengajaran yang berfokus
pada kemampuan guru dalam mengajar. Fungsi yang terakhir adalah
10
Abdul Majid. Op.cit. hlm. 338-340
11
Ibid. hlm.339
12
Ibid.
13
Ibid.
fungsi umpan balik yang berfokos pada siswa dan guru serta memuat dua
fungsi sebelumnya.
Selain fungsi, penilaian juga memiki tujuan. Tujuan utama dari
penilaian menurut Clarke untuk memodelkan pembelajaran yang efektif,
memonitor perkembangan kemampuan siswa, dan menginformasikan
tindakan yang diperlukan dalam pembelajaran.14
Dengan penilaian, guru
dapat mengetahui model pembelajaran yang sesuai sehingga pembelajaran
efektifpun akan tercapai.
D. Penilaian Dalam Pembelajaran Matematika
Dalam matematika, penilaian tidak hanya dilakukan untuk
mengetahui kemampuan siswa dalam mengerjakan soal, tetapi penilaian
juga dimaksudkan agar siswa mampu mengetahui maksud dan tujuan
pembelajaran matematika. Penilaian dalam pembelajaran matematika
terbagi menjadi 4 yaitu:
1. Penilaian pemahaman konsep
Pemahaman konsep merupakan tujuan yang sangat penting dalam
pembelajaran matematika. Untuk mengembangkan kemampuan
matematika, siswa harus memiliki pemahaman mendalam mengenai
konsep matematika beserta keterkaitannya. Konsep matematika jarang
terisolasi dan berdiri sendiri, namun terbangun dalam jalinan dan
koneksi.15
Konsep merupakan landasan dari bangunan matematika, dimana
dari satu konsep dan konsep lainnya akan terjalin suatu pemahaman
baru dan secara vertical akan menghasilkan pemahaman-pemahaman
tingkat yang lebih tinggi. Oleh karena itu, konsep awal harus tertanam
dengan kokoh dan kuat karena akan menentukan tingkat pemahaman
siswa selanjutnya.
Contoh penilaian pemahaman konsep dalam bentuk tes tertulis
misalnya keterkaitan konsep keliling dan luas bangun datar.
2. Penilaian keterampilan matematika
Setelah siswa memahami konsep, dibutuhkan keterampilan untuk
dapat menggunakan konsep-konsep tersebut. Keterampilan yang
dimaksud ialah kemampuan siswa dalam menjalankan prosedur dan
operasi-operasi dalam matematika dengan cepat dan tepat.16
14
Tatang Herman. Assesmen Dalam Pembelajaran Matematika. Diakses dari:
http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._MATEMATIKA/196210111991011-
TATANG_HERMAN/Artikel/Artikel6.pdf pada 19 Juni 2015 pukul 11.30 hlm. 4
15
Ibid. hlm 10
16
Herman Hudojo. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Matematika. Penerbit
Universitas Negri Malang. Malang: 2005 . hlm. 119
Ketika siswa telah memahami konsep, hendaknya siswa
menggunakan keterampilan matematikanya. Hal ini memungkinkan
siswa mampu melaksanakan tugas-tugas matematika, seperti
menghitung, mengukur objek dan membuat grafik. Keterampilan
seorang siswa dapat dikembangkan melalui latihan, semakin banyak
latihan penerapan konsep, maka siswa akan semakin teramnpil dalam
menggunakannya.
Penilaian ketetampilan matematika dapat dilihat dari pemberian
tugas yang bersifat rutin, pendek, berdasarkan ingatan atau prosedur
biasa, dalam konteks sederhana, dan terfokus pada satu jawaban yang
benar. Misalnya siswa telah mempelajari konsep luas segitiga, maka
penilaian yang dilakukan terfokus pada kemampuan siswa dalam
menggunakan rumus tersebut dalam berbagai macam soal.
3. Penilaian pemecahan masalah
Pemecahan masalah (problem solving) merupakan esensi dari
kekuatan matematika. Untuk menjadi seorang yang sukses, siswa tidak
saja harus memahami konsep-konsep matematika serta memiliki
keterampilan matematika yang mahir. Yang lebih penting lagi, siswa
harus mampu memanfaatkan kedua kemampuan matematika ini untuk
memecahkan suatu permasalahan melalui penalaran matematik yang
dimilikinya.17
Permasalahan dalam soal-soal pemecahan masalah merupakan
soal-soal yang tidak rutin. Siswa harus mencari solusi dari
permasalahan yang ada tanpa adanya suatu prosedur yang ditetapkan.
Konsep matematika yang telah dimiliki siswa serta keterampilan
menggunakannya menjadi modal utama siswa dalam mencari solusi.
Contoh penilaian pemecahan masalah dalam bentuk tes tulis
biasanya menggunakan soal cerita dari tingkat sederhana sampai soal
cerita yang membutuhkan identifikasi lebih lanjut dalam
menyelesaikannya.
4. Penilaian sikap dan keyakinan terhadap matematika
Sikap siswa dalam menghadpi matematika dan keyakinannya
mengenai matematika seringkali mempengaruhi prestasi mereka dalam
matematika. Sikap positif siswa terhadap matematika daiantaranya,
menyukai, termotivasi, menikmati, selalu ingin tahu serta antusiasme
yang tinggi. Sedangkan sikap negatif siswa terhadap matematika
diantaranya, menghindari, tidak suka, tidak tertarik, tidak termotivasi,
stress dan cemas.18
17
Tatang Herman. Op.cit. hlm. 12
18
Ibid. hlm. 13
Penilaian sikap dan keyakinan setiap siswa terhadap matematika
harus selalu diamati oleh guru secara berkala. Jika ditemukan siswa
yang bersikap negatif terhadap matematika, guru harus sabar dalam
menanamkan keyakinan positif mengenai matematika, serta senantiasa
memberi motivasi yang membangun. Begitu pula dengan siswa yang
bersikap positif terhadap matematika, guru harus selalu mendukung
dan terus menanamkan keyakinan-keyakinanpositif mengenai
matematika agar sikapsiswa tersebut semakin berakat dan tidak dapat
goyah sewaktu-waktu dan menjadi sikap negatif.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
1. Penilaian dan proses pembelajaran adalah satu kesatuan yang utuh dan
tidah dapat terpisahkan. Keberhasilan proses pembelajaran tidak
terlepas dari penilaian. Melalui penilaian guru agar terbimbing untuk
menentukan metode atau pendekatan yang harus dilakukan agar
pembelajaran efektif. Proses untuk mendapatkan pembelajaran efektif
akan ditemukan melalui analisis dan refleksi dari kegiatan yang telah
dilakukan.
2. Penilaian dalam pembelajaran matematika mencangkup penilaian
kemampuan siswa dalam ranah pemahaman konsep, keterampilan
matematika dan pemecahan konsep matematika. Penilaian sikap dan
keyakinan terhadapmatematika juga merupakan hal lain yang
diperhatikan dalam penilaian pembelajaran matematika.
DAFTAR PUSTAKA
Herman, Tatang. Assesmen Dalam Pembelajaran Matematika. Tersedia di:
http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._MATEMATIKA/1962
10111991011-TATANG_HERMAN/Artikel/Artikel6.pdf (19 Juni 2015)
Hudojo, Herman. 2005. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran
Matematika. Malang: Penerbit Universitas Negri Malang
Majid, Abdul. 2013. Strategi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Ollerton, Mike. 2010. Panduan Guru Mengajar Matematika. Jakarta: Erlangga
Walle, John A. Van De. 2006. Pengembangan dan Pengajaran Matematika
Sekolah Dasar dan Menengah. Jakarta: Erlangga

More Related Content

DOCX
Laporan hasil wawancara - Anang
PPTX
PPT INOVASI DAN REFORMASI PENDIDIKAN
PDF
Manova dalam spss
DOCX
KONSEP DASAR PENELITIAN PENDIDIKAN
PPTX
PPT UJI NORMALITAS
DOCX
Kelemahan dan kelebihan jurnal
PPTX
5. pengujian hipotesis deskriptif
DOCX
ringkasan uji homogenitas dan normalitas
Laporan hasil wawancara - Anang
PPT INOVASI DAN REFORMASI PENDIDIKAN
Manova dalam spss
KONSEP DASAR PENELITIAN PENDIDIKAN
PPT UJI NORMALITAS
Kelemahan dan kelebihan jurnal
5. pengujian hipotesis deskriptif
ringkasan uji homogenitas dan normalitas

What's hot (20)

DOCX
UJI BEDA (KOMPARASI) t - TEST (PRETEST-POSTEST)
PPTX
Presentasi uji manova
PPTX
Penalaran Deduktif dan Indukitf untuk pembelajaran matematika dasar progam PGSD
PDF
Hakikat pembelajaran ipa di sd
DOCX
Matrik penelitian kuantitatif
PDF
ppt-sidang tesis pengembangan modul android materi ekosistem
PDF
Kumpulan soal-latihan-andat-statdas-biostat-2011
PPTX
Penarikan Kesimpulan
DOCX
Kutipan dan Cara Menulis Kutipan
RTF
05. ucapan terima kasih
PPTX
10 Strategi Pemecahan Masalah Matematika
PDF
uji mann whitney dan uji fisher
DOC
Annova 2 jalur
DOCX
Contoh Proposal Sederhana
DOCX
Hipotesis nol
PPTX
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)
PPTX
asesmen pembelajaran matematika ppt
PPTX
Pertemuan 3 (penyajian data)
PDF
Instrumen Penilaian Hasil Belajar Nontes dalam Pembelajaran Matematika di SD
DOCX
Bab 7. kombinasi,permutasi dan peluang
UJI BEDA (KOMPARASI) t - TEST (PRETEST-POSTEST)
Presentasi uji manova
Penalaran Deduktif dan Indukitf untuk pembelajaran matematika dasar progam PGSD
Hakikat pembelajaran ipa di sd
Matrik penelitian kuantitatif
ppt-sidang tesis pengembangan modul android materi ekosistem
Kumpulan soal-latihan-andat-statdas-biostat-2011
Penarikan Kesimpulan
Kutipan dan Cara Menulis Kutipan
05. ucapan terima kasih
10 Strategi Pemecahan Masalah Matematika
uji mann whitney dan uji fisher
Annova 2 jalur
Contoh Proposal Sederhana
Hipotesis nol
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)
asesmen pembelajaran matematika ppt
Pertemuan 3 (penyajian data)
Instrumen Penilaian Hasil Belajar Nontes dalam Pembelajaran Matematika di SD
Bab 7. kombinasi,permutasi dan peluang
Ad

Viewers also liked (10)

PDF
Badan skripsi
PPTX
Teorema Nilai Rata-Rata Cauchy
DOCX
Draf proposal tesis ahmad budi
PPTX
persamaan trigonometri
PDF
Persamaan Trigonometri Dasar
DOCX
Ujian Penilaian Semester 1 Matematik Tahun 3 Kertas 1
PDF
PPT Trigonometri Kelas X SMA: I Putu Eka Prana Yoga
DOCX
Contoh soal bab trigonometri dan pembahasannya
DOCX
Ujian Matematik Tahun 3 Kertas 1
PPT
Trigonometri - KELAS X
Badan skripsi
Teorema Nilai Rata-Rata Cauchy
Draf proposal tesis ahmad budi
persamaan trigonometri
Persamaan Trigonometri Dasar
Ujian Penilaian Semester 1 Matematik Tahun 3 Kertas 1
PPT Trigonometri Kelas X SMA: I Putu Eka Prana Yoga
Contoh soal bab trigonometri dan pembahasannya
Ujian Matematik Tahun 3 Kertas 1
Trigonometri - KELAS X
Ad

Similar to Penilaian sebagai Bagian dari Pembelajaran Matematika (20)

DOCX
Problematika Ujian Akhir Semester Ditinjau dari landasan Filosofis
PDF
7263-24241-3-PB.pdfXZCCZCCFDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDD
DOCX
Makalah B.indo_Feberman Zai.tugas kuliah bahasa indonesia
DOCX
Proses Belajar Mengajar sebagai objek penilaian
DOCX
PENENTUAN SKOR DAN MENGOLAH DATA HASIL PENGUKURAN DAN PENILAIAN
PDF
Mirror margins penilaian dlam pembelajaran
PDF
Mirror margins penilaian dlam pembelajaran
PDF
Mirror margins penilaian dlam pembelajaran
PDF
Mirror margins penilaian dlam pembelajaran
PDF
penilaian dlam pembelajaran
DOC
Modul penilaian pembelajaran
DOCX
10.vina serevina aris santoso
DOCX
Evaluasi
DOC
Eea622 educational assessment
PDF
Modul achmad mubasyir
PDF
Modul mujinurmaksum
PPTX
12.vina serevina muhammad caisar haisy
PDF
Assesment
PPTX
power point pendidikan kewarganegaraan di sd modul 12
DOCX
Makalah pengembangan sistem evaluasi pai
Problematika Ujian Akhir Semester Ditinjau dari landasan Filosofis
7263-24241-3-PB.pdfXZCCZCCFDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDD
Makalah B.indo_Feberman Zai.tugas kuliah bahasa indonesia
Proses Belajar Mengajar sebagai objek penilaian
PENENTUAN SKOR DAN MENGOLAH DATA HASIL PENGUKURAN DAN PENILAIAN
Mirror margins penilaian dlam pembelajaran
Mirror margins penilaian dlam pembelajaran
Mirror margins penilaian dlam pembelajaran
Mirror margins penilaian dlam pembelajaran
penilaian dlam pembelajaran
Modul penilaian pembelajaran
10.vina serevina aris santoso
Evaluasi
Eea622 educational assessment
Modul achmad mubasyir
Modul mujinurmaksum
12.vina serevina muhammad caisar haisy
Assesment
power point pendidikan kewarganegaraan di sd modul 12
Makalah pengembangan sistem evaluasi pai

More from Andina Aulia Rachma (13)

PPTX
Persamaan Garis Lurus
PPTX
teknik dan Instrumen Penilaian NON TES
PPTX
Manajemen berbasis sekolah
PPTX
Landasan pengembangan kurikulum
PPTX
Tujuan Penggunaan Media Pembelajaran
PPTX
Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya
PPTX
Reaksi Redoks
PPTX
Pengecekan keoptimalan solusi
PPTX
Simpleks maksimum
PPT
Teori Belajar Jerome S Bruner
PPTX
Landasan hukum pendidikan
PPTX
Jenis tulisan dan kerangka karangan
PPTX
PKN - Identitas nasional dan globalisasi
Persamaan Garis Lurus
teknik dan Instrumen Penilaian NON TES
Manajemen berbasis sekolah
Landasan pengembangan kurikulum
Tujuan Penggunaan Media Pembelajaran
Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya
Reaksi Redoks
Pengecekan keoptimalan solusi
Simpleks maksimum
Teori Belajar Jerome S Bruner
Landasan hukum pendidikan
Jenis tulisan dan kerangka karangan
PKN - Identitas nasional dan globalisasi

Recently uploaded (20)

PPTX
Pancasila: fondasi peradaban dan kebudayaan berkelanjutan
PPTX
XI BAB 7 SISTEM PERNAPASAN pada kelas xi
PPTX
BAB 1 Rangkuman Materi Informatika Kelas 7.pptx
PPTX
MATERI MPLS TENTANG KURIKULUM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN
PPTX
Keragaman kerajinan tangan mancanegara.pptx
PPT
SEJARAH kelas 12 SEMESTER SATU DAN DUA.ppt
PDF
PPT Yudisium Ceremony Agusus 2025 - new. pdf
PPSX
Teknik Trading Selang Seling Yang Dapat Digunakan Untuk Trading Manual Maupun...
PDF
lembar kerja LMS tugas pembelajaran mendalam
PPTX
Modul 4 Asesmen-dalam-Pembelajaran-Mendalam.pptx
PDF
070725 - Definisi dan Data Indikator SNP.pdf
DOCX
Modul Ajar Deep Learning Bahasa Inggris Lanjutan Kelas 11 SMA Terbaru 2025
PDF
Deck Rumah Pendidikan untuk Mendukung Program Prioritas Kemendikdasmen.pdf
DOCX
Modul Ajar Deep Learning PAI & BP Kelas 12 SMA Terbaru 2025
DOCX
Modul Ajar Deep Learning PKWU Rekayasa Kelas 12 SMA Terbaru 2025
PDF
System Requirement Enterprise Resource Planning Jasa Penulisan dan Pembuatan ...
PDF
1.Materi Kebijakan Umum Program Revit.pdf
PPTX
Model Lintas minat dan pendalaman materi
PPTX
Presentasi Al-Quran Hadits Kelompok XI.1
PDF
System Requirement Enterprise Resource Planning Peternakan Ayam dan Daftar Ju...
Pancasila: fondasi peradaban dan kebudayaan berkelanjutan
XI BAB 7 SISTEM PERNAPASAN pada kelas xi
BAB 1 Rangkuman Materi Informatika Kelas 7.pptx
MATERI MPLS TENTANG KURIKULUM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN
Keragaman kerajinan tangan mancanegara.pptx
SEJARAH kelas 12 SEMESTER SATU DAN DUA.ppt
PPT Yudisium Ceremony Agusus 2025 - new. pdf
Teknik Trading Selang Seling Yang Dapat Digunakan Untuk Trading Manual Maupun...
lembar kerja LMS tugas pembelajaran mendalam
Modul 4 Asesmen-dalam-Pembelajaran-Mendalam.pptx
070725 - Definisi dan Data Indikator SNP.pdf
Modul Ajar Deep Learning Bahasa Inggris Lanjutan Kelas 11 SMA Terbaru 2025
Deck Rumah Pendidikan untuk Mendukung Program Prioritas Kemendikdasmen.pdf
Modul Ajar Deep Learning PAI & BP Kelas 12 SMA Terbaru 2025
Modul Ajar Deep Learning PKWU Rekayasa Kelas 12 SMA Terbaru 2025
System Requirement Enterprise Resource Planning Jasa Penulisan dan Pembuatan ...
1.Materi Kebijakan Umum Program Revit.pdf
Model Lintas minat dan pendalaman materi
Presentasi Al-Quran Hadits Kelompok XI.1
System Requirement Enterprise Resource Planning Peternakan Ayam dan Daftar Ju...

Penilaian sebagai Bagian dari Pembelajaran Matematika

  • 1. Penilaian Sebagai Bagian Dari Pembelajaran Matematika Dosen Pengampu Mata Kuliah: Dr. Lia Kurniawati M.Pd Disusun oleh : Andina Aulia Rachma (1113017000054) Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2015
  • 2. Kata Pengantar Assalamu’alaikum Wr. Wb Segala puji bagi Allah Swt., yang telah melimpahkan taufiq serta hidayah- Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Penilaian Sebagai Bagian Dari Pembelajaran Matematika”. Kemudian, makalah ini disajikan sebagai tugas akhir pada mata kuliah Pengantar Kurikulum di semester genap tahun ajaran 2014-2015 ini. Ucapan terima kasih, tidak lupa penulis sampaikan kepada Dr. Lia Kurniawati M.Pd, selaku dosen pengampu mata kuliah pengantar kurikulum. Dengan bimbingan dan motivasi yang senantiasa diberikan, penulis tidak hanya sukses dalam mengerjakan tugas mata kuliah, tetapi menjadi pribadi yang lebih baik. Penulis menyadari, bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Maka dari itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun, untuk perbaikan selanjutnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca serta penulis. . Wassalamu’alaikum Wr.Wb Ciputat, 24 Juni 2015 Andina Aulia Rachma
  • 3. Daftar Isi Kata Pengantar ...................................................................................................... i Daftar Isi ............................................................................................................... ii BAB I: Pendahuluan..............................................................................................1 BAB II: Pembahasan A. Sekilas Tentang Penilaian...........................................................................2 B. Standar Penilaian Matematika....................................................................2 C. Fungsi dan Tujuan Penilaian ......................................................................5 D. Penilaian Dalam Pembelajaran Matematika...............................................6 BAB III: Penutup...................................................................................................9 Daftar Pustaka......................................................................................................10
  • 4. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penilaian merupakan sesuatu yang selama ini selalu di kaitkan dengan suatu tes yang adakan pada akhir pembelajaran. Penilaian biasa dipandang sebagai tes akhir semester atau tes akhir tahun ajaran. Pandangan tersebut merupakan pandangan kontekstual yang sudah sepantasnya dirubah. Karena jika penilaian hanya memiliki arti sebatas tes akhir semester, penilaian yang sejatinya digunakan dalam mengukur kemampuan seorang siswa tidak akan menciptakan hasil yang relevan. Tujuan utama dari penilaian adalah untuk meningkatkan kualitas belajar siswa, bukan sekedar untuk penentuan skor. Oleh karena itu, penilaian dimaksudkan sebagai pengumpulan data kemampuan siswa secara berkala yang kemudian dilakukan analisis terhadap data tersebut dan ditarik sebuah kesimpulan tentang kompetensi yang dimiliki siswa. Analisis terhadap data penilaian tidak bisa dilakukan dengan sembarangan. Untuk itu, seorang guru perlu mengetahui hakikat penilaian serta berbagai macam hal yang berhubungan dengan penilaian dan teknik penilaian. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana kedudukan penilaian dalam proses pembelajaran? 2. Hal apa saja yang dinilai dalam pembelajaran matematika?
  • 5. BAB II PEMBAHASAN A. Sekilas Tentang Penilaian Penilaian merupakan rangkaian kegiatan untuk menentukan kompetensi siswa terhadap suatu mata pelajaran. Penilaian diawali dengan pengumpulan data dan amatan yang dilakukan secara sengaja, sistematis dan berkelanjutan oleh guru. Selanjutnya guru membuat simpulan dan mengambil keputusan sebelum akhirnya guru mengkomunikasikan hasil penilaian.1 Penilaian selama ini identik dengan tes tulis pada akhir semester atau akhir tahun ajar. Namun, penilaian yang sesungguhnya merupakan suatu proses. Karena pada hakikatnya untuk mengetahui kompetensi seorang siswa tidak dapat dilakukan secara instan dan spontan, tetapi dibutuhkan pengamatan secara sistematis dalam kurun waktu tertentu. Dengan pengamatan yang sistematis, guru dengan mudah membuat kesimpulan mengenai kompetensi siswa secra detail. Sehingga, guru tidak akan ragu dalam mengkomunikasikan hasil penilaian. B. Standar Penilaian Matematika Standar penilaian matematika sekolah (Assesment Standar for school Mathematics) yang diterbitkan oleh NCTM pada tahun 1995 memuat 6 standar penilaian, yaitu: standar matematika, standar pembelajaran, standar kesetaraan, standar keterbukaan, standar kesimpulan, dan standar koherensi. 2 1. Standar Matematika Penilaian harus mencerminkan matematika yang diketahui oleh semua siswa dan mampu dikerjakannya.3 Maksud dari kalimat ini ialah penilaian yang dilaksanakan pada pembelajaran matematika harus memenuhi 2 kriteria. Kriteria yang pertama yaitu siswa mengetahui apa itu matematika dan apa maksud serta tujuan pembelajaran matematika. Kriteria yang kedua ialah siswa mampu mengerjakan matematika. Dalam setiap satuan pendidikan yang telah diotonomikan pemerintah dalam penerapan KTSP, materi yang harus dikuasai siswa telah ditetapkan dan terukur. Hal ini menyebabkan penilaian yang dilakukan hanya berfokus pada tes dan level keterampilan siswa secara 1 Abdul Majid. Strategi Pembelajaran. PT Remaja Rosdakarya. Bandung: 2013 . hlm. 335 2 John A. Van De Walle. Pengembanagan dan Pengajaran Matematika Sekolah Dasar dan Menengah. Erlangga. Jakarta: 2006. Hlm.80 3 Ibid. hlm. 81
  • 6. rendah. Dengan demikian kriteria pertama tidak akan terpenuhi dan matematika hanya akan sebatas tes yang mampu di kerjakan oleh siswa tanpa mengetahui maksud dan tujuan penyampaian setiap materi matematika. 2. Standar Pembelajaran Penilaian harus meningkatkan pembelajaran matematika. Penilaian bukanlah suatu yang terpisah dari kegiatan pembelajaran, melaikan suatu bagian integral dari pembelajaran efektif.4 Penilaian merupakan suatu proses yang diamati secara berkala dalam setiap kegiatan pembelajaran. Dengan adanya penilaian, guru dapat melihat dan menentukan keberhasilan suatu strategi mengajar yang telah diterapkan dalam suatu kegiatan pembelajaran. Sehingga pembelajaran selanjutnya dapat dirancang dengan lebih baik sesuai kebutuhan siswa. 3. Standar Kesetaraan Penilaian harus meningkatkan kesetaraan. Maksud dari kasetaraan ini ialah penilaian yang memperhatikan kualitas, keunikan, pengalaman, dan keahlian setiap siswa. Standar kesetaraan mengemukakan bahwa guru harus mengenali kebutuhan tiap individu, bukan hanya mengharapkan hasil penilaian yang tinggi.5 Standar kesetaraan memungkinkan siswa memiliki pengalaman dengan kulaitas yang sama, dimana pengalaman tersebut mendukung pencapaian suatu kompetensi. Pengalaman di buat secara unik dan di harapkan siswa merasa bahwa kebutuhan mereka untuk mencapai penilaian yang tinggi secara bertahap terpenuhi dengan adanya setiap pengalaman. 4. Standar Keterbukaan Penilaian harus merupakan proses yang terbuka. Guru haruslah mengetahui apa yang siswa inginkan dan bagaimana mengekspresikan pengetahuan yang siswa ketahui. Saat guru merubah focus pandangan penilaiannya dari jawaban ke proses, maka siswa akan merasa lebih dihargai .6 Dalam matematika, prinsip keterbukaan guru dan siswa akan memberi dampak yang luar biasa. Karena, jika guru menghargai proses siswa untuk mengetahui jawaban, siswa akan memiliki keinginan untuk lebih banyak mempelajari matematika sehingga memungkinkan siswa mengekspresikan pengetahuannya dengan berbagai cara. Namun, jika guru hanya semata-mata melihat jawaban akhir, siswa tidak akan memiliki keinginan untuk lebih banyak mempelajari matematika. Hal ini dikarenakan siswa hanya diarahkan untuk 4 Mike Ollerton. Panduan Guru Mengajar Matematika. Erlangga. Jakarta: 2010. hlm.91 5 John A. Van De Walle. loc.cit. 6 Ibid.
  • 7. menjawab sesuai aturan yang telah guru jelaskan pada saat proses pembelajaran. 5. Standar Kesimpulan Penilaian harus meningkatkan penarikan kesimpulan yang benar mengenai pembelajaran matematika. Dalam suatu sistem yang terus- menerus, penarikan kesimpulan dalam penilaian seringkali tidak objektif dengan perhitungan yang di dapatkan dari kenyataan di lapangan. Dengan adanya standar kesimpulan, guru diminta untuk merefleksikan secara serius dan jujur tentang kompetensi apa yang dimiliki siswa.7 Penarikan kesimpulan merupakan kegiatan akhir dari serangkaian proses penilaian. Setelah guru menyimpulkan, maka tugas selanjutnya adalah mengkomunikasikan hasil penilaian baik secara keseluruhan siswa maupun kepada tiap individu. Jika guru menyimpulkan dengan tidak objektif maka penilaian akan kehilangan esensinya sebagai tolak ukur keberhasilan proses pembelajaran. Selain itu, pihak terkait seperti sekolah dan individu akan dirugikan, karena apa yang dilaporkan tidak sesuai dengan kenyataan yang ada di lapangan. 6. Standar Koherensi Penilaian haruslah merupakan sebuah proses yang koheren. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) koheren memiliki arti berhubungan, atau bersangkut paut.8 Standar koherensi penilaian mengharuskan adanya keterkaitan hasil penilaian dengan metode dan strategi yang digunakan dalam proses pembelajaran.9 Adanya standar koherensi penilaian menyebabkan penarikan kesimpulan dalam penilaian haruslah objektif, karena jika penarikan kesimpulan dilakukan dengan tidak objektif, maka keterkaitan yang diperoleh antara hasil akhir dengan metode atau strategi yang digunakan hanyalah berupa keterkaitan palsu. Hal ini hanya akan merugikan pihak terkait dan bahkan merugikan guru itu sendiri. Keterkaitan antara hasil akhir dan stategi mengajar yang digunakan secara tidak langsung mengisyaratkan keterkaitan lain yaitu keterkaitan penilaian yang diperoleh dengan tujuan awal guru mengajar. Karena, sebelum melakukan proses pembelajaran guru pasti merumuskan tujuan yang akan dicapai dalam pembelajaran dan menyiapkan strategi yang cocok, baru kemudian guru melaksanakan kegiatan pembelajaran. 7 Ibid. 8 KBBI Offline berdasarkan http://pesatbahasa.diknas.go.id/kbbi 9 John A. Van De Walle. loc.cit.
  • 8. C. Fungsi dan Tujuan Penilaian Menurut Abdul Majid M.Pd dalam bukunya yang berjudul Strategi pembelajaran, penilaianmemiliki 4 fungsi yaitu: fungsi motivasi, fungsi belajar tuntas, fungsi sebagai indicator evektivitas pengajaran, dan fungsi umpan balik.10 Penilaian digunakan untuk mengetahui kompetensi yang dimiliki siswa, dengan adanya penilaian dalam bentuk tes tulis maupun kuis, siswa mampu mengukur pengetahuannya sendiri, sehingga apabila siswa menemukan kekurangan pada dirinya, ia akan berusaha untuk lebih giat lagi dalam belajar. Hal ini disebut dengan fungsi motivasi dari penilaian. Ketuntasan belajar harus menjadi fokus dalam perancangan materi yang harus dicakup setiap kali guru melakukan penilaian. Jika suatu kemampuan belum dikuasai siswa maka penilaian harus terus dilakukan untuk mengetahui apakah semua atau sebagian besar siswa telah menguasai kemampuan tertentu.11 Jadi, dengan melakukan penilaian guru mampu memahami setiap siswa serta kemampuan yang dimilikinya dalam mamahami suatu materi. Apabila ditemukan bahwa sebagian besar siswa belum mampu menguasai materi tertentu maka guru perlu melakukan analisis mengapa hal ini terjadi. Selain itu, guru harus melakukan refleksi cara mengajar yang ia lakukan dalam memenuhi ketuntasan belajar siswa. Setelah analis dan refleksi dilakukan, guru hendaknya memutuskan tindakan selanjutnya untuk meningkatkan efektivitas pengajaran.12 Tindakan guru untuk mengefektifkan pengajaran dengan didahului adanya analisis dan refleksi terhadap pembelajaran sebelumnya akan memungkinkan pembelajaran selanjutnya akan jauh lebih efektif. Karena dengan analisis, segala hal yang berhubungan dengan pembelajaran telah dipertimbangkan dengan baik. Analisis dan refleksi yang dilakukan oleh guru juga berfungsi sebagai bahan umpan balik bagi siswa maupun guru itu sendiri. Umpan balik hasil penilaian sangat berguna bagi siswa untuk mengetahui kelemahan yang dialaminya selama proses pembelajaran. Sedangkan bagi guru, sebagaimana telah disebutkan dalam paragraf sebelumnya, analisis dan refleksi berfungsi untuk meningkatkan cara mengajar.13 Tiga paragraf diatas menjelaskan keterkaitan antar fungsi dalam penilaian. Fungsi yang pertama adalah fungsi belajar tuntas yang berfokus pada kemampuam siswa memahami materi. Fungsi yang kedua ialah fungsi penilaian sebagai indikator efektivitas pengajaran yang berfokus pada kemampuan guru dalam mengajar. Fungsi yang terakhir adalah 10 Abdul Majid. Op.cit. hlm. 338-340 11 Ibid. hlm.339 12 Ibid. 13 Ibid.
  • 9. fungsi umpan balik yang berfokos pada siswa dan guru serta memuat dua fungsi sebelumnya. Selain fungsi, penilaian juga memiki tujuan. Tujuan utama dari penilaian menurut Clarke untuk memodelkan pembelajaran yang efektif, memonitor perkembangan kemampuan siswa, dan menginformasikan tindakan yang diperlukan dalam pembelajaran.14 Dengan penilaian, guru dapat mengetahui model pembelajaran yang sesuai sehingga pembelajaran efektifpun akan tercapai. D. Penilaian Dalam Pembelajaran Matematika Dalam matematika, penilaian tidak hanya dilakukan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam mengerjakan soal, tetapi penilaian juga dimaksudkan agar siswa mampu mengetahui maksud dan tujuan pembelajaran matematika. Penilaian dalam pembelajaran matematika terbagi menjadi 4 yaitu: 1. Penilaian pemahaman konsep Pemahaman konsep merupakan tujuan yang sangat penting dalam pembelajaran matematika. Untuk mengembangkan kemampuan matematika, siswa harus memiliki pemahaman mendalam mengenai konsep matematika beserta keterkaitannya. Konsep matematika jarang terisolasi dan berdiri sendiri, namun terbangun dalam jalinan dan koneksi.15 Konsep merupakan landasan dari bangunan matematika, dimana dari satu konsep dan konsep lainnya akan terjalin suatu pemahaman baru dan secara vertical akan menghasilkan pemahaman-pemahaman tingkat yang lebih tinggi. Oleh karena itu, konsep awal harus tertanam dengan kokoh dan kuat karena akan menentukan tingkat pemahaman siswa selanjutnya. Contoh penilaian pemahaman konsep dalam bentuk tes tertulis misalnya keterkaitan konsep keliling dan luas bangun datar. 2. Penilaian keterampilan matematika Setelah siswa memahami konsep, dibutuhkan keterampilan untuk dapat menggunakan konsep-konsep tersebut. Keterampilan yang dimaksud ialah kemampuan siswa dalam menjalankan prosedur dan operasi-operasi dalam matematika dengan cepat dan tepat.16 14 Tatang Herman. Assesmen Dalam Pembelajaran Matematika. Diakses dari: http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._MATEMATIKA/196210111991011- TATANG_HERMAN/Artikel/Artikel6.pdf pada 19 Juni 2015 pukul 11.30 hlm. 4 15 Ibid. hlm 10 16 Herman Hudojo. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Matematika. Penerbit Universitas Negri Malang. Malang: 2005 . hlm. 119
  • 10. Ketika siswa telah memahami konsep, hendaknya siswa menggunakan keterampilan matematikanya. Hal ini memungkinkan siswa mampu melaksanakan tugas-tugas matematika, seperti menghitung, mengukur objek dan membuat grafik. Keterampilan seorang siswa dapat dikembangkan melalui latihan, semakin banyak latihan penerapan konsep, maka siswa akan semakin teramnpil dalam menggunakannya. Penilaian ketetampilan matematika dapat dilihat dari pemberian tugas yang bersifat rutin, pendek, berdasarkan ingatan atau prosedur biasa, dalam konteks sederhana, dan terfokus pada satu jawaban yang benar. Misalnya siswa telah mempelajari konsep luas segitiga, maka penilaian yang dilakukan terfokus pada kemampuan siswa dalam menggunakan rumus tersebut dalam berbagai macam soal. 3. Penilaian pemecahan masalah Pemecahan masalah (problem solving) merupakan esensi dari kekuatan matematika. Untuk menjadi seorang yang sukses, siswa tidak saja harus memahami konsep-konsep matematika serta memiliki keterampilan matematika yang mahir. Yang lebih penting lagi, siswa harus mampu memanfaatkan kedua kemampuan matematika ini untuk memecahkan suatu permasalahan melalui penalaran matematik yang dimilikinya.17 Permasalahan dalam soal-soal pemecahan masalah merupakan soal-soal yang tidak rutin. Siswa harus mencari solusi dari permasalahan yang ada tanpa adanya suatu prosedur yang ditetapkan. Konsep matematika yang telah dimiliki siswa serta keterampilan menggunakannya menjadi modal utama siswa dalam mencari solusi. Contoh penilaian pemecahan masalah dalam bentuk tes tulis biasanya menggunakan soal cerita dari tingkat sederhana sampai soal cerita yang membutuhkan identifikasi lebih lanjut dalam menyelesaikannya. 4. Penilaian sikap dan keyakinan terhadap matematika Sikap siswa dalam menghadpi matematika dan keyakinannya mengenai matematika seringkali mempengaruhi prestasi mereka dalam matematika. Sikap positif siswa terhadap matematika daiantaranya, menyukai, termotivasi, menikmati, selalu ingin tahu serta antusiasme yang tinggi. Sedangkan sikap negatif siswa terhadap matematika diantaranya, menghindari, tidak suka, tidak tertarik, tidak termotivasi, stress dan cemas.18 17 Tatang Herman. Op.cit. hlm. 12 18 Ibid. hlm. 13
  • 11. Penilaian sikap dan keyakinan setiap siswa terhadap matematika harus selalu diamati oleh guru secara berkala. Jika ditemukan siswa yang bersikap negatif terhadap matematika, guru harus sabar dalam menanamkan keyakinan positif mengenai matematika, serta senantiasa memberi motivasi yang membangun. Begitu pula dengan siswa yang bersikap positif terhadap matematika, guru harus selalu mendukung dan terus menanamkan keyakinan-keyakinanpositif mengenai matematika agar sikapsiswa tersebut semakin berakat dan tidak dapat goyah sewaktu-waktu dan menjadi sikap negatif.
  • 12. BAB III PENUTUP Kesimpulan 1. Penilaian dan proses pembelajaran adalah satu kesatuan yang utuh dan tidah dapat terpisahkan. Keberhasilan proses pembelajaran tidak terlepas dari penilaian. Melalui penilaian guru agar terbimbing untuk menentukan metode atau pendekatan yang harus dilakukan agar pembelajaran efektif. Proses untuk mendapatkan pembelajaran efektif akan ditemukan melalui analisis dan refleksi dari kegiatan yang telah dilakukan. 2. Penilaian dalam pembelajaran matematika mencangkup penilaian kemampuan siswa dalam ranah pemahaman konsep, keterampilan matematika dan pemecahan konsep matematika. Penilaian sikap dan keyakinan terhadapmatematika juga merupakan hal lain yang diperhatikan dalam penilaian pembelajaran matematika.
  • 13. DAFTAR PUSTAKA Herman, Tatang. Assesmen Dalam Pembelajaran Matematika. Tersedia di: http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._MATEMATIKA/1962 10111991011-TATANG_HERMAN/Artikel/Artikel6.pdf (19 Juni 2015) Hudojo, Herman. 2005. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Matematika. Malang: Penerbit Universitas Negri Malang Majid, Abdul. 2013. Strategi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Ollerton, Mike. 2010. Panduan Guru Mengajar Matematika. Jakarta: Erlangga Walle, John A. Van De. 2006. Pengembangan dan Pengajaran Matematika Sekolah Dasar dan Menengah. Jakarta: Erlangga