1
PEREKONOMIAN INDONESIA
1.Hall Hill, Ekonomi Indonesia, PT Raja
Grafindo Persada Jkt, edisi ke 2
2.Mudrajat Kuncoro, Ekonomika Indonesia,
Dinamika lingkungan bisnis di tengah krisi
global, UPP STIM YKPN, Yogyakarta
3.Sumber-sumber lain
2
SEJARAH PEREKONOMIAN INDONESIA
-Rangkaian peristiwa dari waktu ke waktu
-dapat menyebabkan keadaan lebih baik
atau buruk
-satu peristiwa terjadi tidak berdiri sendiri,
tapi ada yg mempengaruhi
-untuk mengetahui bagaimana pengaruh
hubungan tersebut, kita harus paham bbrp
peralatan analisis ekonomi
3
KRITERIA KEMAJUAN EKONOMI
BAGI NEGARA2 MAJU/INDUSTRI:
1.Tingkat pendapatan percapita
2.Distribusi pendapatan nasional
3.Tingkat Inflasi
4.Tingkat pengangguran
4
Bagi Negara Sedang Berkembang (NSB):
Kriteria yg bersifat struktural:
1.Tingkat pendapatan per kapita
2.Distribusi pendapatan nasional
3.Peranan sektor industri/manufaktur dan jasa
4.Keterpadauan antar industri, antar sektor ekonomi
dan antar daerah
Kreteria yg bersifat tahunan:
5.Tingkat inflasi
6.Tingkat pengangguran
5
Untuk menilai Pelita di Indonesia, dipakai:
1.Pertumbuhan ekonomi
2.Tingkat pemerataan pembangunan dan
hasil2nya
dua logos dari trilogi pembangunan
3.Stabilitas ekonomi
6
PERALATAN ANALISIS EKONOMI
Langkah awal mempelajari mekanisme kerja
ekonomi nasional, pendekatan ekonomi
melalui:
-segi produksi
-segi pembelanjaan/pengeluaran
-segi penerimaan
7
BEBERAPA KONSEP PENTING DALAM
ANALISIS EKONOMI MAKRO
a.Produk Domestik Bruto=PDB=GDB
GDP=VAsp+Vass+Vast
VAsp: nilai tambah sektor primer
VAss:
Vast:
nilai GDP harus = pengeluaran total
GDP = C+I+G+(X-M)
8
b.Pendapatan Nasional (NI-Y)
Cara penghitungan:
GNP = GDP+F
NNP = GNP-D
NI = NNP-Nit
NI = (GDP+F)-D-Nit
9
Skema penghitungan NI
GDP : xxxxx
Ditambah F xxxxx
GDP : xxxxx
GNP(produk nas bruto) : xxxxx
Dikurangi D(penyustan) : xxxxx
Produk nasional neto (NNP) : xxxxx
Dikurangi pajak tak langsung (Nit): xxxxx
Pendapatan Nasional (NI=Y) : xxxxx
10
c.Pendapatan per capita
Pendapatan percapita = NI/jumlah penduduk
d.Nilai tambah (Vas)
VAs = OPs-IPs
ket: VAs: nilai tambah masing2 sektor
OPs: output sektor
IPs : input sektor
e.Kontribusi sektor (Ks)
Ks = Vas (Rp) x 100%
PDB(Rp)
11
f. Laju Pertumbuhan Ekonomi
Cara tahunan:
∆PDBx = PDBx-PDBx-1 x 100%
PDBx-1
g. Tingkat inflasi
Menghitung IHK (indek harga konsumen)
Current Price
IHK= x100%
Base Period price
12
menghitung tingkat inflasi (IR;inflation rate)
IHKn
Bulanan: IRn= x100% - 100%
IHKn-1
Ket. IR :inflasi bulan n
IHKn:Indeks umum IHK gab17 kota bulan n
IHKn-1: indeks umum IHK gab17 kota ke n-1
13
h. Debt Service Ratio (DSR)
DSR=Dt/Xnt .100% atau DSR=Dt/Xbt .100%
Ket: Dt: bunga dan cicilan hutang
Xnt:ekspor neto, setelah dikurangi impor
migas
Xbt: ekspor bruto
ada 4 macam DSR:
1.DSR pem thd ekspor bruto
2.DSR pem+swasta thd ekspor bruto
3.DSR pem thd ekspor neto
4.DSR Ind (pem+swasta)thd ekspor neto
14
i.Nilai tukar perdagangan/term of trade (TOT)
menentukan indeks harga ekspor dan harga
impor
Px = XB.100% Pm = MB.100%
XK MK
Px:indeks ekspor Pm:indeks impor
X,M:ekspor, impor K:harga konstan
B:bulan berlaku/tahun berjalan
Menentukan TOT:
TOT= Px .100%
Pm
15
j.Tingkat kesenjangan, gini coeffecient (GC)
atau 40% gol termiskin (GTM)
40% GTM mnrim<12% dari NI(Y):tinggi
40% GTM mnrm <12-17%dari Y: sedang
40% GTM mnrm >17% dari NI(Y):rendah
16
PERIODE KOLONIAL
KARAKTERISTIK PEREKONOMIAN
Ciri dualisme dalam kegiatan ekonomi:
-sektor ekspor/enclave
-sektor tradisional/hinterland
Boeke:masy yg dualisme adalah masy yg memp
dua gaya sosial yg berbeda, yg masing2 hidup
berdampingan.
-sosial dan kapitalisme
-teknologi maju dan padat tk
17
Selama 20 th perdagangan:
-H Belanda dg Amerika surplus $ 955juta,
-dg Amerika deficit $900juta
c.Pendapatan penduduk asli Indonesia
-Pendaptan riil naik 50% (2,6%/th)1923-1928
1934-1939
-pertumbuhan penduduk 1,5%/th
-stagnasi 1929-1933: depresi dunia
19
PERIODE KEMERDEKAAN
1.Masa Demokrasi Liberal (1945-1959)
Masalah yg dihadapi th 1945-1959
-rusaknya prasarana ekonomi
-Blokade laut oleh Bld sejak Nop 1946
-Agresi Bld I th 1947, ke II th 1948
-di masy masih beredar uang rupiah Jepang 4m,
pem mengeluarkan mu ORI pd bl Okt 1946, uang
Jepang ditarik
-pengeluaran besar untuk tentara
20
2. Tahun 1951-1959
-silih berganti kabinet, krn politik DN
-defisit APBN yg terus meningkat, dittup dg cetak
uang
-produksi merosot sampai 60% (1952), 80%
(1953), dibandingkan dg th 1938.
-JUM meningkat :
dr 18,9M (1957) 29,9M(1958)
inflasi mencapai 50%
-ketegangan dg Bld masalah Irian Barat, disen
tegrasi (Permesta), PRRI
-persh asing mendominasi sektor modern
21
RENCANA DAN KEBIJAKAN EKONOMI
-Rencana dari Panitia Kebijakan Ekonomi: Moh.
Hatta 1947
-Rencana Urgensi Perekonomian:Soemitro
Djoyohadikusumo 1951
-Rencana Juanda(1955):Rencana Pembangunan
Lima Tahun I, th 1956-1960
-Rencana Delapan Tahun “Pembangunan Nasional
Semesta Berencana” ala Soekarno
Gagal krn: -pembrontakan PKI Madiun th 1948
-silih berganti kabinet, 49-59, 7kali
pergantian kabinet(14bl)
22
-awal th 50an keb mnter bersifat
konservatif, JUM tumbuh dg mantap,
tapi terkendalikan 22%/th 1951-1956
-th1956-1966:JUM tumbuh dg cepat,
akibat politik
23
MASA EKONOMI TERPIMPIN 1959-1966
Masalah yg dihadapi
*banyak penyimpangan, berubah menjadi ekonomi
komando yg statistik, ek memburuk, inflasi tinggi
*JUM dan tingkat harga memp hub erat
*th 1960 cad devisa sangat rendah, bahan mentah+suku
cadang kurang, th 1966 sektor inds hanya bekrja 30%
TAHUN JUB (%) HARGA (%)
1960 39 19
1961 42 72
1962 99 158
1963 95 128
1964 156 135
1965 280 595
1966 763 635
24
Rencana kebijaksanaan Ekonnomi
*PNSB(Pemb Nas Semesta Berencana) 1964-69,
disusun berdsarkan “manifestoPol 1960untuk
meninkgatkan kemakmuran rakyat dg asa
ekonomi terpimpin
*Faktor2 yg menghambat kelemahan a.l:
-tidak mengikuti kaidah2 ek yg lazim
-defisit anggaran yg terus meningkathyper
inflasi
-Indonesia dikucilkan dari dunia luar, krn
sikapnya yg konfrontatif.
25
Bbrpa kebijakan Ekonomi Keuangan
*Kep MenKeu No.1/M/61 tgl 6Jan 1961: BI
dilarang membuat laporan keu/statistik keu.
Termasuk analisis dan perkmbangan perek.Ind.
*28Maret 1963:memperlakukan deklarasi ekonomi
dan tgl 22 mei 1963:peraturan neg dibid. Perda
ngan dan kepegawaian.
*pokok perhatian pada aspek perbankan, namun
tuj ingin menguasai / mengelola moneter.
26
27
MASA EKONOMI PANCASILA/ORBA 1966-
1998
Masa stabilitasi dan rehabilitasi
1.Masalah yg dihadapi:
-penyelewengan UUD 45 pasal 33
-inflasi meningkat th 1965: 650%
-produksi nasional turun disemua sektor
-ADA dualisme pengawas dan pembina an dibid
perbankan:
Deputy menteri bank sentral dan deputy
urusan penertiban bank dan modal swasta
dibawah Menku
28
2.Rencana dan Kebijaksanaan Ekonomi
Program jangka pendek 1966-1968,
stabilisasi dan rehabilitasi, prioritasnya:
-pengendalian inflasi
-pencukupan kebutuhan pangan
-rehabilitasi prasarana ekonomi
-pengingkatan kegiatan ekspor
-pencukupan kebutuhan sandang
29
MASA EKONOMI PANCASILA/ORBA 1966-
1998
Masa stabilitasi dan rehabilitasi
1.Masalah yg dihadapi:
-penyelewengan UUD 45 pasal 33
-inflasi meningkat th 1965: 650%
-produksi nasional turun disemua sektor
-ADA dualisme pengawas dan pembina
an dibid perbankan:
Deputy menteri bank sentral dan deputy
urusan penertiban bank dan modal
swasata dibawah Menku
30
Tindakan dan kebijaksanaan Pemerintah
1.Banting stir:
dr ek komandoek bebas demokratis,
ek tertutupek terbuka
anggaran defisitanggaran berimbang
2.-kebijaksanaan kredit yg selektif
-menurunkan/meyeimbangkan defisit APBN
173,7%(65), 127,3%(66), 3,1%(67), 0%(68)
3.Mengesahkan dan memberlakukan UU
UU pokok perbankan: No 14/1967, UU Perkopersian: No 12/1967
UU Bank Sentral No 13/1968, UU PMA 1967 dan PMDN 1968
Membuka bursa valas di Jakarta th 1967
31
Program pembangunan dimulai tahun 1969/1970, skala
prioritasnya:
-Bidang Pertanian
-Bidang Prasarana
-Bidang Industri, pertmbangan dan minyak
Jangka waktu dan strategi Pembangunan
-Pemb Jangka menengah terdiri dari PELITA, dimulai
th 1969/1970
-Pemb janka panjang dimulai dg PJPT-I, selama 25
th terdiri dari
*Pelita I (69/70-73/74):sektor pert+industri yg
menunjang sektor pert.
*Pelita II (74/75-83/84):sektor pert dg
meningkatkan inds pengolah bahan mentah
menjadi bahan baku
32
*Pelita III (79/80-83/84):sektor pert(swaberas)
dg meningkatkan inds pengolah bahan baku
*Pelita IV (84/85-88/89)sektor pert
melanjutkan swapangan dg meningkatkan inds
penghasil mesin2
*Pelita V 89/90-93/94:sektor pert untuk
meman tapkan swapangan dg meningkatkan
sektor inds penghasil komoditi ekspor,
pengolah hasil pert. Penghasil mesin2 dan inds
yg banyak menyerap tk meletakkan landasan
yg kuat untuk tahap pemb selanjutnya.
33
Masa Pemb. Eknomi I: 1969-1982
Masa Oil Boom (1973-1982)
-Oil boom I (1973/74): dari US$ 1,67/barel11,7/brel
krn ada krisis minyak boikot neg2 OPEC
-Oil boom II(1979/1980): harga US$ 15,65/brel29,5
/barel (1980) dan 1981-1982: 35/barel
Masalah yg dihadapi:
Dampak Positip:
-Selama pelita I,II, III(1973/74-1979/80: eksport naik
awal pelita I: eksport 1m3,6m
awal pelita II: eksport 7,1m11,3m
1981/82: eksport 23,6m
34
Laju pertumbuhan ek meningkat:
-Pelita I: 7%, Pelita II: 7,2%, Pelita III:6,5%
-Th 1980: 9,9%, 1981: 7,9% dan 1982 merosot
2,3%
DAMPAK NEGATIF:
*Bs Ind menjadi manja,
-boros dan mewah: ekspor naik 6,8%/th tapi
import 16,6%/th
-Kebutuhan modal asing tidak menurun, th 70-
73: 562 juta US$, th 74-84:1.646,9juta US$
*Bs Ind mendererita peny Belanda, gejalanya:
-laju inflasi DN>dunia
-defisit APBN ditutup dg penerimaan valasM
naik
35
Rencana dan Kebikijaksanaan Pemerintah
Kebijaksanaan ti ga pelita a.l.:
PELITA KETERANGAN
I alokasi bid ekonomi(78,28%), pert dan iriga
si, perhubungan dan pariwisata, indstri dan
pertambngan, sektor pedesaan
II bid ek.stabilasasi 9April 1974:moneter, fiskal
dan perdagangan, Nop 1978 defaluasi rupi-
ah (45%)
III pemeratan pemb mel. 8 jalur: keb.pkok rakyat,
pendidikan+kesehatan, pembg pendaptan, ksmptan
kerja,kesm ptan berusaha, ksmptan berpartisapasi dlm
pemb, pemb antar daerah, memproleh keadilan
36
Masa Pembangunan Ekonomi II:1983-1987
Masa pasca Oil boom:
-th1981-82: US$ 35/brel1983-84: 29,53/barel, th
berikutnya harga berfluktuasi
-th 1983:memasuki masa pasca oil boom, 1986 harga
minyak 9,83/barel, th 1988 hasil mulai nampak
Masalah2 yg dihadapi:
-penerimaan ekspor turun krn harga minyak turun:
1983/84: 14.449(turun2%), th 86/87: 6.966(trun 44%)
-defisit transaksi berjalan meningkat:
2.884.151 (83/84)86/87: 4.051
-Defisit APBN meningkat: dr 1.938tr2.742tr(th83/84)
menjadi 3.571tr (84/85)3.589tr (86/87)
37
-anggaran pemb berkurang 2.777tr(23,7%), krn th 86/87
banyak proyek ditunda/dipangkas
Keb.Pemerintah th 1983-1984:
-Devaluasi rupiah thd dolar US dari 1$=702,- menjadi
970: untuk memperkuat daya saing
-menekan pengeluaran pem:pengurangan subsidi +
penangguhan proyek.
-Kebijaksanaan moneter perbankan 1 Juni 1983:
-kebebasan menentukan suku bunga deposito
bagi
bank pem
-pem menerbitkan sertifikat bank indonesia feb 84
dan fasilitas diskonto bagi bank2 umum.
-Keb.perpajakan: UU pajak Nasional th 1984.
38
*Sektor Riil (struktural)
-Pakmi 1986(6Mei 1986) berhubungan dg ekspor:
kemudahan tata niaga, fasilitas pembebasan,
pengem balian bea masuk, pembentukan kawasan
berikat.
-Pakto 1986(25 Okt 1986), sistem non tarif penyem-
purnaan bea masuk+bea tambahan
-MEMberi kemudahan kepada persh2 strategis.
BBrps hasil Reformasi Ekonomi:
-laju pert ekonomi : 4,9%(1987)5,8%9*(1988)
-nilai eksport: 1987:17.206 US$1988: 19.509 US$
-%non migas: 50,2%  59,8%
-Defisit turun 2.269 juta  1.552 juta
39
INDIKATOR EKSPANSI MONETER
-JUM th 1988: 40%1989:44%
-Kredit Bank :1989:48% 1991:54%
-Laju Inflasi :1988:5,5%1989:6%1990-
91:9,5%
-Defisit th berjalan dalam US$:
1989:1,6m1990:3,7m1991:4,5m
Ek memanas ini berlangsung terus slm pelita
V(1989/90-1993/94)
40
Untuk mendinginkan ek yg memanas diatasi dg:
Kebijakan fiskal:
-penerimaan: 1989/90:28,73tr1990/91:41,58tr
Keb moneter:
-pol diskonto: kredit kpd bank dibatasi
-operasi pasar terbuka (SBI dan SBPU)
-mengawasi likuiditas bank: LDR(loan to deposit
ratio)
CAR(capital adequacy ratio)
Dampak dari TMP(tight money policy):
-pert.ek turun: 1991:6,6% 1992:6,3%
-Inflasi turun: 1991: 9,5%  1992: 4,9%
41
Masalah2 yg dihadapi Ind th 1996
1.D domestik neningkat (C dan I), tapi S
tidak meningkat
2.Gangguan keseimbangan Internal:
-Ynas naik: Rp 300,6trlRp 323trl S tidak naik,
shg
C rt naik:Rp 194,1trlRp206,3trl inf naik 8,9%
-Inv naik 15,3%  16,45
kenaikan kredit (1993/94-95/96):24,8% i
pinjman
Kenaikan dana bank:15,3%16,4%
15,316,4% 42
3.Gangguan keseimbangan eksternal:
-impor non migas tumbuh 19,8%
-ekspor non migas tumbuh 13,9%
-terjadi tekanan pada NPI, shg defisit naik 2%3%
-Inv meningkat namun dana bank tidak meningkat
-i DN > dari i LN
-surplus lalu lintas modal mnngkat:US$4,8m11,6m
-sektor pem defisit:US$ 0,2m
Th 1995 IMF dan Bank Dunia sudah memperingatkan
Ind + Thailand, ekonomi sudah mulai memanas
43
Kebijakan th 1995-96:
a.Keb.Moneter mengendalikan sumber2
ekspansi
-OMO dg instrumen SBI dan SBPU
-Giro wajib min manjadi 3%
-merubah penyediaan modal min 12%
b.Kebijakan vallas/devisa, untuk mengurangi
masuknya modal asing:
-fleksibilitas nilai tukar spread kurs jual dan
beli diperlebar(US$)
-melakukan kerja sama bilateral dg Malaysia,
Singapura, Thailand, Hongkong,Pilipina, mel
transaksi surat2 berharga.
44
c.Keb sektor riil 4 Juni 1996: untuk
meningkatkan efisiensi dan ketahanan
eknomi, daya saing ek di LN:
-Penederhanaan tata niaga impor
-Penghapusan pemeriksaan barang ekspor oleh
surveyor
-
45
KRISIS MONETER JULI 1997
A.Faktor2 Internal:
-pertumbuhan ekonomi
-pendapatan nasional
-tingkat inflasi
-Jumlah uang beredar
-jumlah pengangguran
-jumlah investasi
-kesimbangan NPI
-cad devisa -tingkat suku bunga
46
Dilihat dari makro, penyebabnya:
-sektor moneter -sektor riil
1.Perkmb moneter sangat tergantung sektor
riil
Valas sudah menjadi komoditas
2.Perub valas sangat sensitif thd sektor riil,
krisis terjadi krn terbatasnya cad valas,
valas sangat tergantung pada arus modal
masuk jangka pendek.
47

More Related Content

PPTX
1 adhi nugraha 5_x_gambaran umum perekonomian indonesia
PPTX
4 Pendapatan Nasional Pertumbuhan dan Struktur ekonomi
PPTX
pengantar ilmu ekonomi
PPT
pertumbuhan dan perubahan struktur ekonomi
PPTX
Permasalahan Kebijakan Makro
PPTX
Perubahan stuktur ekonomi
PDF
Sektoral Perekonomian Indonesia
PPT
Bab 2 trend semasa dalam perniagaan
1 adhi nugraha 5_x_gambaran umum perekonomian indonesia
4 Pendapatan Nasional Pertumbuhan dan Struktur ekonomi
pengantar ilmu ekonomi
pertumbuhan dan perubahan struktur ekonomi
Permasalahan Kebijakan Makro
Perubahan stuktur ekonomi
Sektoral Perekonomian Indonesia
Bab 2 trend semasa dalam perniagaan

What's hot (20)

DOC
Pengantar ekonomi-makro-pertemuan-1
PPTX
Sumber sumber pertumbuhan ekonomi
PDF
Arus utama pembangunan perdesaan umi hanik
PPTX
9 kitaran perniagaan, pengangguran dan inflasi
DOCX
Makalah pertumbuhan ekonimi STIP WUNA
DOCX
Perekonomian Indonesi: Pertumbuhan dan perubahan struktur ekonomi
PDF
Perekonomian Indonesia-Fakultas Ekonomi UM
PPTX
Bab v perubahan sruktur ekonomi
PPT
Penghitungan pendapatan nasional
PPT
Transformasi Struktural di Indonesia
PPTX
(5) PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI
PPT
Kebijakan pemerintah di bidang ekonomi
PPTX
Tugas perekonomian indonesia
PPS
Pengantar Ekonomi Makro (Bagian II)
DOC
Ringkasan makro ekonomi
PPTX
Pengantar ekonomi makro
PPTX
Perubahan struktural
PPTX
Perubahan Struktur Ekonomi
PPTX
Pengantar ekonomi-makro-pertemuan-1
Sumber sumber pertumbuhan ekonomi
Arus utama pembangunan perdesaan umi hanik
9 kitaran perniagaan, pengangguran dan inflasi
Makalah pertumbuhan ekonimi STIP WUNA
Perekonomian Indonesi: Pertumbuhan dan perubahan struktur ekonomi
Perekonomian Indonesia-Fakultas Ekonomi UM
Bab v perubahan sruktur ekonomi
Penghitungan pendapatan nasional
Transformasi Struktural di Indonesia
(5) PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI
Kebijakan pemerintah di bidang ekonomi
Tugas perekonomian indonesia
Pengantar Ekonomi Makro (Bagian II)
Ringkasan makro ekonomi
Pengantar ekonomi makro
Perubahan struktural
Perubahan Struktur Ekonomi
Ad

Similar to Perekonomian indonesia (20)

PPT
Pertemuan Sejarah Perekonomian Indonesia
PPTX
Gambaran umum perekonomian indonesia
PPTX
Presentation1.pptx gambaran umum perekon omian indonesia
PPTX
bahan ajar pie-makro-modul-ke-1_rlie.pptx
PPTX
Gambaran umum perekomomian indonesia
PDF
perekonomian-indonesia dimulai dari tata kelola.pdf
DOCX
Pendekatan melalui sistem ekonomi
PDF
Pengantar ekonomi-makro-juli-20103
PDF
Ilmu ekonomi BAB 1 Pengantar Ekonomi Makro.pdf
PPT
GAMBARAN_UMUM_PEREKONOMIAN_INDONESIA.ppt
PPTX
2.2 gambaran umum perekonomian indonesia
PPT
PPTX
Perkindo sejarah ekonomi indonesia
DOCX
Konsep Ekonomi Pembangunan
PPTX
TEORI PERTUMBUHAN EKONOMI KEBIJAKAN MAKROEKONOMI (EKONOMI MAKRO).pptx
PPTX
_IPS VIII Bab 4.pptx pembangunan perekonomian indonesia
PPTX
Gambaran umum perekonomian indonesia
PPTX
Materi Pembelajaran IPS VIII Bab 4 (1).pptx
PPTX
Materi Pembelajaran VIII BAB 4 smp .pptx
PPTX
Pertumbuhan ekonomi.pptx
Pertemuan Sejarah Perekonomian Indonesia
Gambaran umum perekonomian indonesia
Presentation1.pptx gambaran umum perekon omian indonesia
bahan ajar pie-makro-modul-ke-1_rlie.pptx
Gambaran umum perekomomian indonesia
perekonomian-indonesia dimulai dari tata kelola.pdf
Pendekatan melalui sistem ekonomi
Pengantar ekonomi-makro-juli-20103
Ilmu ekonomi BAB 1 Pengantar Ekonomi Makro.pdf
GAMBARAN_UMUM_PEREKONOMIAN_INDONESIA.ppt
2.2 gambaran umum perekonomian indonesia
Perkindo sejarah ekonomi indonesia
Konsep Ekonomi Pembangunan
TEORI PERTUMBUHAN EKONOMI KEBIJAKAN MAKROEKONOMI (EKONOMI MAKRO).pptx
_IPS VIII Bab 4.pptx pembangunan perekonomian indonesia
Gambaran umum perekonomian indonesia
Materi Pembelajaran IPS VIII Bab 4 (1).pptx
Materi Pembelajaran VIII BAB 4 smp .pptx
Pertumbuhan ekonomi.pptx
Ad

Recently uploaded (20)

PPT
Chapter 7-Kecurangan, Pengendalian Internal, dan Kas (2) fix (2).ppt
PPTX
Krem Ilustrasi Tugas Kelompok Ekonomi Presentasi_20250507_222832_0000.pptx
PPTX
Pertemuan 1 untuk madrasah aliyah dan Sekolah Menengah Ke atas
PDF
07 PengAkunMan Horngren Ed16 Ji1 Bab7.pdf
DOCX
laporan magang TIARA DWI PRATIWI new.docx
PDF
(11-Indo) ch13 Bagian 1 Liabilitas Lancar.pdf
PPTX
ANALISIS BIAYA Ekonomi Manajerial SMT 4
PPTX
karakteristik daratan dan perairan ind 2.pptx
PPTX
SISTEM PRODUKSI KERAJINAN BUDAYA KELAS XI XM 2 KUMER.pptx
PPT
gambaran-umum-pp-71-2010_sap.pptxxxxxxxx
PDF
Training Pemeriksaan Pajak 25 Agst 2023 Final Rev.pdf
PPTX
Profile Perusahaan Borneo Global Servicesptx.pptx
PPTX
chapter 11 multinational accounting: foreign currency
PDF
Training Pemeriksaan Pajak 15 Sept 2023 Final.pdf
PPTX
PPT IPS EKONOMI BAB 1 untuk kelas sepuluh MA
PPTX
Materi pelajaran Pai kelas 3 tentang shalat.pptx
PPT
Company Profile STM perkenalan untuk promosi ke dinas ataupun swasta
PPTX
Salindia Karya Tulis Ilmiah UMSIDAA.pptx
PDF
PMK 15_2025 - Alur Pemeriksaan Pajak.pdf
PPTX
persyaratan laporan keuangan aspek keperilakuan
Chapter 7-Kecurangan, Pengendalian Internal, dan Kas (2) fix (2).ppt
Krem Ilustrasi Tugas Kelompok Ekonomi Presentasi_20250507_222832_0000.pptx
Pertemuan 1 untuk madrasah aliyah dan Sekolah Menengah Ke atas
07 PengAkunMan Horngren Ed16 Ji1 Bab7.pdf
laporan magang TIARA DWI PRATIWI new.docx
(11-Indo) ch13 Bagian 1 Liabilitas Lancar.pdf
ANALISIS BIAYA Ekonomi Manajerial SMT 4
karakteristik daratan dan perairan ind 2.pptx
SISTEM PRODUKSI KERAJINAN BUDAYA KELAS XI XM 2 KUMER.pptx
gambaran-umum-pp-71-2010_sap.pptxxxxxxxx
Training Pemeriksaan Pajak 25 Agst 2023 Final Rev.pdf
Profile Perusahaan Borneo Global Servicesptx.pptx
chapter 11 multinational accounting: foreign currency
Training Pemeriksaan Pajak 15 Sept 2023 Final.pdf
PPT IPS EKONOMI BAB 1 untuk kelas sepuluh MA
Materi pelajaran Pai kelas 3 tentang shalat.pptx
Company Profile STM perkenalan untuk promosi ke dinas ataupun swasta
Salindia Karya Tulis Ilmiah UMSIDAA.pptx
PMK 15_2025 - Alur Pemeriksaan Pajak.pdf
persyaratan laporan keuangan aspek keperilakuan

Perekonomian indonesia

  • 1. 1 PEREKONOMIAN INDONESIA 1.Hall Hill, Ekonomi Indonesia, PT Raja Grafindo Persada Jkt, edisi ke 2 2.Mudrajat Kuncoro, Ekonomika Indonesia, Dinamika lingkungan bisnis di tengah krisi global, UPP STIM YKPN, Yogyakarta 3.Sumber-sumber lain
  • 2. 2 SEJARAH PEREKONOMIAN INDONESIA -Rangkaian peristiwa dari waktu ke waktu -dapat menyebabkan keadaan lebih baik atau buruk -satu peristiwa terjadi tidak berdiri sendiri, tapi ada yg mempengaruhi -untuk mengetahui bagaimana pengaruh hubungan tersebut, kita harus paham bbrp peralatan analisis ekonomi
  • 3. 3 KRITERIA KEMAJUAN EKONOMI BAGI NEGARA2 MAJU/INDUSTRI: 1.Tingkat pendapatan percapita 2.Distribusi pendapatan nasional 3.Tingkat Inflasi 4.Tingkat pengangguran
  • 4. 4 Bagi Negara Sedang Berkembang (NSB): Kriteria yg bersifat struktural: 1.Tingkat pendapatan per kapita 2.Distribusi pendapatan nasional 3.Peranan sektor industri/manufaktur dan jasa 4.Keterpadauan antar industri, antar sektor ekonomi dan antar daerah Kreteria yg bersifat tahunan: 5.Tingkat inflasi 6.Tingkat pengangguran
  • 5. 5 Untuk menilai Pelita di Indonesia, dipakai: 1.Pertumbuhan ekonomi 2.Tingkat pemerataan pembangunan dan hasil2nya dua logos dari trilogi pembangunan 3.Stabilitas ekonomi
  • 6. 6 PERALATAN ANALISIS EKONOMI Langkah awal mempelajari mekanisme kerja ekonomi nasional, pendekatan ekonomi melalui: -segi produksi -segi pembelanjaan/pengeluaran -segi penerimaan
  • 7. 7 BEBERAPA KONSEP PENTING DALAM ANALISIS EKONOMI MAKRO a.Produk Domestik Bruto=PDB=GDB GDP=VAsp+Vass+Vast VAsp: nilai tambah sektor primer VAss: Vast: nilai GDP harus = pengeluaran total GDP = C+I+G+(X-M)
  • 8. 8 b.Pendapatan Nasional (NI-Y) Cara penghitungan: GNP = GDP+F NNP = GNP-D NI = NNP-Nit NI = (GDP+F)-D-Nit
  • 9. 9 Skema penghitungan NI GDP : xxxxx Ditambah F xxxxx GDP : xxxxx GNP(produk nas bruto) : xxxxx Dikurangi D(penyustan) : xxxxx Produk nasional neto (NNP) : xxxxx Dikurangi pajak tak langsung (Nit): xxxxx Pendapatan Nasional (NI=Y) : xxxxx
  • 10. 10 c.Pendapatan per capita Pendapatan percapita = NI/jumlah penduduk d.Nilai tambah (Vas) VAs = OPs-IPs ket: VAs: nilai tambah masing2 sektor OPs: output sektor IPs : input sektor e.Kontribusi sektor (Ks) Ks = Vas (Rp) x 100% PDB(Rp)
  • 11. 11 f. Laju Pertumbuhan Ekonomi Cara tahunan: ∆PDBx = PDBx-PDBx-1 x 100% PDBx-1 g. Tingkat inflasi Menghitung IHK (indek harga konsumen) Current Price IHK= x100% Base Period price
  • 12. 12 menghitung tingkat inflasi (IR;inflation rate) IHKn Bulanan: IRn= x100% - 100% IHKn-1 Ket. IR :inflasi bulan n IHKn:Indeks umum IHK gab17 kota bulan n IHKn-1: indeks umum IHK gab17 kota ke n-1
  • 13. 13 h. Debt Service Ratio (DSR) DSR=Dt/Xnt .100% atau DSR=Dt/Xbt .100% Ket: Dt: bunga dan cicilan hutang Xnt:ekspor neto, setelah dikurangi impor migas Xbt: ekspor bruto ada 4 macam DSR: 1.DSR pem thd ekspor bruto 2.DSR pem+swasta thd ekspor bruto 3.DSR pem thd ekspor neto 4.DSR Ind (pem+swasta)thd ekspor neto
  • 14. 14 i.Nilai tukar perdagangan/term of trade (TOT) menentukan indeks harga ekspor dan harga impor Px = XB.100% Pm = MB.100% XK MK Px:indeks ekspor Pm:indeks impor X,M:ekspor, impor K:harga konstan B:bulan berlaku/tahun berjalan Menentukan TOT: TOT= Px .100% Pm
  • 15. 15 j.Tingkat kesenjangan, gini coeffecient (GC) atau 40% gol termiskin (GTM) 40% GTM mnrim<12% dari NI(Y):tinggi 40% GTM mnrm <12-17%dari Y: sedang 40% GTM mnrm >17% dari NI(Y):rendah
  • 16. 16
  • 17. PERIODE KOLONIAL KARAKTERISTIK PEREKONOMIAN Ciri dualisme dalam kegiatan ekonomi: -sektor ekspor/enclave -sektor tradisional/hinterland Boeke:masy yg dualisme adalah masy yg memp dua gaya sosial yg berbeda, yg masing2 hidup berdampingan. -sosial dan kapitalisme -teknologi maju dan padat tk 17
  • 18. Selama 20 th perdagangan: -H Belanda dg Amerika surplus $ 955juta, -dg Amerika deficit $900juta c.Pendapatan penduduk asli Indonesia -Pendaptan riil naik 50% (2,6%/th)1923-1928 1934-1939 -pertumbuhan penduduk 1,5%/th -stagnasi 1929-1933: depresi dunia 19
  • 19. PERIODE KEMERDEKAAN 1.Masa Demokrasi Liberal (1945-1959) Masalah yg dihadapi th 1945-1959 -rusaknya prasarana ekonomi -Blokade laut oleh Bld sejak Nop 1946 -Agresi Bld I th 1947, ke II th 1948 -di masy masih beredar uang rupiah Jepang 4m, pem mengeluarkan mu ORI pd bl Okt 1946, uang Jepang ditarik -pengeluaran besar untuk tentara 20
  • 20. 2. Tahun 1951-1959 -silih berganti kabinet, krn politik DN -defisit APBN yg terus meningkat, dittup dg cetak uang -produksi merosot sampai 60% (1952), 80% (1953), dibandingkan dg th 1938. -JUM meningkat : dr 18,9M (1957) 29,9M(1958) inflasi mencapai 50% -ketegangan dg Bld masalah Irian Barat, disen tegrasi (Permesta), PRRI -persh asing mendominasi sektor modern 21
  • 21. RENCANA DAN KEBIJAKAN EKONOMI -Rencana dari Panitia Kebijakan Ekonomi: Moh. Hatta 1947 -Rencana Urgensi Perekonomian:Soemitro Djoyohadikusumo 1951 -Rencana Juanda(1955):Rencana Pembangunan Lima Tahun I, th 1956-1960 -Rencana Delapan Tahun “Pembangunan Nasional Semesta Berencana” ala Soekarno Gagal krn: -pembrontakan PKI Madiun th 1948 -silih berganti kabinet, 49-59, 7kali pergantian kabinet(14bl) 22
  • 22. -awal th 50an keb mnter bersifat konservatif, JUM tumbuh dg mantap, tapi terkendalikan 22%/th 1951-1956 -th1956-1966:JUM tumbuh dg cepat, akibat politik 23
  • 23. MASA EKONOMI TERPIMPIN 1959-1966 Masalah yg dihadapi *banyak penyimpangan, berubah menjadi ekonomi komando yg statistik, ek memburuk, inflasi tinggi *JUM dan tingkat harga memp hub erat *th 1960 cad devisa sangat rendah, bahan mentah+suku cadang kurang, th 1966 sektor inds hanya bekrja 30% TAHUN JUB (%) HARGA (%) 1960 39 19 1961 42 72 1962 99 158 1963 95 128 1964 156 135 1965 280 595 1966 763 635 24
  • 24. Rencana kebijaksanaan Ekonnomi *PNSB(Pemb Nas Semesta Berencana) 1964-69, disusun berdsarkan “manifestoPol 1960untuk meninkgatkan kemakmuran rakyat dg asa ekonomi terpimpin *Faktor2 yg menghambat kelemahan a.l: -tidak mengikuti kaidah2 ek yg lazim -defisit anggaran yg terus meningkathyper inflasi -Indonesia dikucilkan dari dunia luar, krn sikapnya yg konfrontatif. 25
  • 25. Bbrpa kebijakan Ekonomi Keuangan *Kep MenKeu No.1/M/61 tgl 6Jan 1961: BI dilarang membuat laporan keu/statistik keu. Termasuk analisis dan perkmbangan perek.Ind. *28Maret 1963:memperlakukan deklarasi ekonomi dan tgl 22 mei 1963:peraturan neg dibid. Perda ngan dan kepegawaian. *pokok perhatian pada aspek perbankan, namun tuj ingin menguasai / mengelola moneter. 26
  • 26. 27
  • 27. MASA EKONOMI PANCASILA/ORBA 1966- 1998 Masa stabilitasi dan rehabilitasi 1.Masalah yg dihadapi: -penyelewengan UUD 45 pasal 33 -inflasi meningkat th 1965: 650% -produksi nasional turun disemua sektor -ADA dualisme pengawas dan pembina an dibid perbankan: Deputy menteri bank sentral dan deputy urusan penertiban bank dan modal swasta dibawah Menku 28
  • 28. 2.Rencana dan Kebijaksanaan Ekonomi Program jangka pendek 1966-1968, stabilisasi dan rehabilitasi, prioritasnya: -pengendalian inflasi -pencukupan kebutuhan pangan -rehabilitasi prasarana ekonomi -pengingkatan kegiatan ekspor -pencukupan kebutuhan sandang 29
  • 29. MASA EKONOMI PANCASILA/ORBA 1966- 1998 Masa stabilitasi dan rehabilitasi 1.Masalah yg dihadapi: -penyelewengan UUD 45 pasal 33 -inflasi meningkat th 1965: 650% -produksi nasional turun disemua sektor -ADA dualisme pengawas dan pembina an dibid perbankan: Deputy menteri bank sentral dan deputy urusan penertiban bank dan modal swasata dibawah Menku 30
  • 30. Tindakan dan kebijaksanaan Pemerintah 1.Banting stir: dr ek komandoek bebas demokratis, ek tertutupek terbuka anggaran defisitanggaran berimbang 2.-kebijaksanaan kredit yg selektif -menurunkan/meyeimbangkan defisit APBN 173,7%(65), 127,3%(66), 3,1%(67), 0%(68) 3.Mengesahkan dan memberlakukan UU UU pokok perbankan: No 14/1967, UU Perkopersian: No 12/1967 UU Bank Sentral No 13/1968, UU PMA 1967 dan PMDN 1968 Membuka bursa valas di Jakarta th 1967 31
  • 31. Program pembangunan dimulai tahun 1969/1970, skala prioritasnya: -Bidang Pertanian -Bidang Prasarana -Bidang Industri, pertmbangan dan minyak Jangka waktu dan strategi Pembangunan -Pemb Jangka menengah terdiri dari PELITA, dimulai th 1969/1970 -Pemb janka panjang dimulai dg PJPT-I, selama 25 th terdiri dari *Pelita I (69/70-73/74):sektor pert+industri yg menunjang sektor pert. *Pelita II (74/75-83/84):sektor pert dg meningkatkan inds pengolah bahan mentah menjadi bahan baku 32
  • 32. *Pelita III (79/80-83/84):sektor pert(swaberas) dg meningkatkan inds pengolah bahan baku *Pelita IV (84/85-88/89)sektor pert melanjutkan swapangan dg meningkatkan inds penghasil mesin2 *Pelita V 89/90-93/94:sektor pert untuk meman tapkan swapangan dg meningkatkan sektor inds penghasil komoditi ekspor, pengolah hasil pert. Penghasil mesin2 dan inds yg banyak menyerap tk meletakkan landasan yg kuat untuk tahap pemb selanjutnya. 33
  • 33. Masa Pemb. Eknomi I: 1969-1982 Masa Oil Boom (1973-1982) -Oil boom I (1973/74): dari US$ 1,67/barel11,7/brel krn ada krisis minyak boikot neg2 OPEC -Oil boom II(1979/1980): harga US$ 15,65/brel29,5 /barel (1980) dan 1981-1982: 35/barel Masalah yg dihadapi: Dampak Positip: -Selama pelita I,II, III(1973/74-1979/80: eksport naik awal pelita I: eksport 1m3,6m awal pelita II: eksport 7,1m11,3m 1981/82: eksport 23,6m 34
  • 34. Laju pertumbuhan ek meningkat: -Pelita I: 7%, Pelita II: 7,2%, Pelita III:6,5% -Th 1980: 9,9%, 1981: 7,9% dan 1982 merosot 2,3% DAMPAK NEGATIF: *Bs Ind menjadi manja, -boros dan mewah: ekspor naik 6,8%/th tapi import 16,6%/th -Kebutuhan modal asing tidak menurun, th 70- 73: 562 juta US$, th 74-84:1.646,9juta US$ *Bs Ind mendererita peny Belanda, gejalanya: -laju inflasi DN>dunia -defisit APBN ditutup dg penerimaan valasM naik 35
  • 35. Rencana dan Kebikijaksanaan Pemerintah Kebijaksanaan ti ga pelita a.l.: PELITA KETERANGAN I alokasi bid ekonomi(78,28%), pert dan iriga si, perhubungan dan pariwisata, indstri dan pertambngan, sektor pedesaan II bid ek.stabilasasi 9April 1974:moneter, fiskal dan perdagangan, Nop 1978 defaluasi rupi- ah (45%) III pemeratan pemb mel. 8 jalur: keb.pkok rakyat, pendidikan+kesehatan, pembg pendaptan, ksmptan kerja,kesm ptan berusaha, ksmptan berpartisapasi dlm pemb, pemb antar daerah, memproleh keadilan 36
  • 36. Masa Pembangunan Ekonomi II:1983-1987 Masa pasca Oil boom: -th1981-82: US$ 35/brel1983-84: 29,53/barel, th berikutnya harga berfluktuasi -th 1983:memasuki masa pasca oil boom, 1986 harga minyak 9,83/barel, th 1988 hasil mulai nampak Masalah2 yg dihadapi: -penerimaan ekspor turun krn harga minyak turun: 1983/84: 14.449(turun2%), th 86/87: 6.966(trun 44%) -defisit transaksi berjalan meningkat: 2.884.151 (83/84)86/87: 4.051 -Defisit APBN meningkat: dr 1.938tr2.742tr(th83/84) menjadi 3.571tr (84/85)3.589tr (86/87) 37
  • 37. -anggaran pemb berkurang 2.777tr(23,7%), krn th 86/87 banyak proyek ditunda/dipangkas Keb.Pemerintah th 1983-1984: -Devaluasi rupiah thd dolar US dari 1$=702,- menjadi 970: untuk memperkuat daya saing -menekan pengeluaran pem:pengurangan subsidi + penangguhan proyek. -Kebijaksanaan moneter perbankan 1 Juni 1983: -kebebasan menentukan suku bunga deposito bagi bank pem -pem menerbitkan sertifikat bank indonesia feb 84 dan fasilitas diskonto bagi bank2 umum. -Keb.perpajakan: UU pajak Nasional th 1984. 38
  • 38. *Sektor Riil (struktural) -Pakmi 1986(6Mei 1986) berhubungan dg ekspor: kemudahan tata niaga, fasilitas pembebasan, pengem balian bea masuk, pembentukan kawasan berikat. -Pakto 1986(25 Okt 1986), sistem non tarif penyem- purnaan bea masuk+bea tambahan -MEMberi kemudahan kepada persh2 strategis. BBrps hasil Reformasi Ekonomi: -laju pert ekonomi : 4,9%(1987)5,8%9*(1988) -nilai eksport: 1987:17.206 US$1988: 19.509 US$ -%non migas: 50,2%  59,8% -Defisit turun 2.269 juta  1.552 juta 39
  • 39. INDIKATOR EKSPANSI MONETER -JUM th 1988: 40%1989:44% -Kredit Bank :1989:48% 1991:54% -Laju Inflasi :1988:5,5%1989:6%1990- 91:9,5% -Defisit th berjalan dalam US$: 1989:1,6m1990:3,7m1991:4,5m Ek memanas ini berlangsung terus slm pelita V(1989/90-1993/94) 40
  • 40. Untuk mendinginkan ek yg memanas diatasi dg: Kebijakan fiskal: -penerimaan: 1989/90:28,73tr1990/91:41,58tr Keb moneter: -pol diskonto: kredit kpd bank dibatasi -operasi pasar terbuka (SBI dan SBPU) -mengawasi likuiditas bank: LDR(loan to deposit ratio) CAR(capital adequacy ratio) Dampak dari TMP(tight money policy): -pert.ek turun: 1991:6,6% 1992:6,3% -Inflasi turun: 1991: 9,5%  1992: 4,9% 41
  • 41. Masalah2 yg dihadapi Ind th 1996 1.D domestik neningkat (C dan I), tapi S tidak meningkat 2.Gangguan keseimbangan Internal: -Ynas naik: Rp 300,6trlRp 323trl S tidak naik, shg C rt naik:Rp 194,1trlRp206,3trl inf naik 8,9% -Inv naik 15,3%  16,45 kenaikan kredit (1993/94-95/96):24,8% i pinjman Kenaikan dana bank:15,3%16,4% 15,316,4% 42
  • 42. 3.Gangguan keseimbangan eksternal: -impor non migas tumbuh 19,8% -ekspor non migas tumbuh 13,9% -terjadi tekanan pada NPI, shg defisit naik 2%3% -Inv meningkat namun dana bank tidak meningkat -i DN > dari i LN -surplus lalu lintas modal mnngkat:US$4,8m11,6m -sektor pem defisit:US$ 0,2m Th 1995 IMF dan Bank Dunia sudah memperingatkan Ind + Thailand, ekonomi sudah mulai memanas 43
  • 43. Kebijakan th 1995-96: a.Keb.Moneter mengendalikan sumber2 ekspansi -OMO dg instrumen SBI dan SBPU -Giro wajib min manjadi 3% -merubah penyediaan modal min 12% b.Kebijakan vallas/devisa, untuk mengurangi masuknya modal asing: -fleksibilitas nilai tukar spread kurs jual dan beli diperlebar(US$) -melakukan kerja sama bilateral dg Malaysia, Singapura, Thailand, Hongkong,Pilipina, mel transaksi surat2 berharga. 44
  • 44. c.Keb sektor riil 4 Juni 1996: untuk meningkatkan efisiensi dan ketahanan eknomi, daya saing ek di LN: -Penederhanaan tata niaga impor -Penghapusan pemeriksaan barang ekspor oleh surveyor - 45
  • 45. KRISIS MONETER JULI 1997 A.Faktor2 Internal: -pertumbuhan ekonomi -pendapatan nasional -tingkat inflasi -Jumlah uang beredar -jumlah pengangguran -jumlah investasi -kesimbangan NPI -cad devisa -tingkat suku bunga 46
  • 46. Dilihat dari makro, penyebabnya: -sektor moneter -sektor riil 1.Perkmb moneter sangat tergantung sektor riil Valas sudah menjadi komoditas 2.Perub valas sangat sensitif thd sektor riil, krisis terjadi krn terbatasnya cad valas, valas sangat tergantung pada arus modal masuk jangka pendek. 47