SlideShare a Scribd company logo
4
Most read
5
Most read
7
Most read
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah mencurahkan rahmat
dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini untuk
memenuhi tugas mata kuliah Perkembangan Peserta Didik .
Makalah ini berjudul tentang “ Perkembangan Bahasa Peserta Didk ”. Makalah ini
disusun oleh penulis dari buku maupun dari internet dan gagasan pemikiran .
Penulis mengucapkan terimakasih kepada kawan-kawan dan Dosen Pembimbing mata
kuliah ini, baik menyangkut isi maupun penulisannya. Kekurangan tersebut di
sebabkan karena keterbatasan kemampuan penulis sendiri , baik di sadari maupun
tidak.
Akhirnya, semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi diri penulis maupun
bagi para pembaca pada umumnya.
SOLOK, 05 JUNI 2013
PENULIS
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahasa memegang fungsi krusial, yakni merupakan media komunikasi bagi
seluruh umat manusia yang artinya bahasa digunakan oleh seluruh manusia untuk
mengutarakan, menyampaikan dan memberikan sinyal atau pesan kepada orang lain
dengan maksud-maksud tertentu. Seorang ahli psikologi perkembangan dari Illinois
State University bernama Laura E. Berk (1989) mengatakan bahwa perkembangan
bahasa merupakan kemampuan khas manusia yang paling kompleks dan
mengagumkan.
Perkembangan bahasa juga menjadi daya tarik bagi banyak kalangan, misalnya
saja mengapa perkembangan bahasa pada anak-anak begitu cepat sehingga kadang-
kadang tampak sebagai sesuatu yang ajaib. Dikatakan bahwa perlkembangan bahasa
merupakan bidang yang paling cepat dan kompleks perkembangannya pada manusia.
B. Masalah
Adapun masalah-masalah yang diangkat dalam makalah “Perkembangan
Bahasa” ini adalah sebagai berikut :
1. Apa pengertian perkembangan bahasa?
2. Bagaimana tahapan perkembangan bahasa?
3. Apa hubungan kemampuan berbahasa dengan kemampuan berpikir?
4. Bagaimana karakteristik perkembangan bahasa?
5. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan bahasa?
6. Apa perbedaan individual dalam perkembangan bahasa?
7. Bagaimana upaya pengembangan bahasa dan implikasinya bagi pendidikan?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah “Perkembangan Bahasa ” ini adalah
sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengertian perkembangan bahasa?
2. Untuk mengetahui tahapan perkembangan bahasa?
3. Untuk mengetahui hubungan kemampuan berbahasa dengan kemampuan berpikir?
4. Untuk mengetahui karakteristik perkembangan bahasa remaja?
5. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan bahasa?
6. Untuk mengetahui perbedaan individual dalam perkembangan bahasa?
7. Untuk mengetahui upaya pengembangan bahasa dan implikasinya bagi pendidikan?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Perkembangan Bahasa
Perkembangan bahasa terkait dengan perkembangan kognitif yang berarti faktor
intelek/kognisi sangat berpengaruh terhadap perkembangan kemampuan berbahasa. Bayi
yang tingkat intelektualnya belum berkembang dan masih sangat sederhana, bahasa yang
digunakannya juga sangat sederhana. Semakin bayi itu tumbuh dan berkembang serta mulai
mampu memahami lingkungan, maka bahasa mulai berkembang dari tingkat yang sangat
sederhana menuju ke bahasa yang kompleks.
Perkembangan bahasa dipengaruhi oleh lingkungan, karena bahasa pada dasarnya
merupakan hasil belajar dari lingkungan. Anak (bayi) belajar bahasa seperti halnya belajar hal
yang lain, meniru dan mengulang hasil yang telah didapatkan merupakan cara belajar bahasa
awal. Bayi bersuara, „mm mmm‟, ibunya tersenyum mengulang menirukan dengan
memperjelas dan memberi arti suara itu menjadi „maem-maem‟. Bayi belajar menambah kata-
kata dengan meniru bunyi-bunyi yang didengarnya. Manusia dewasa (terutama ibunya)
disekelilingnya membetulkan dan memperjelas.
Belajar bahasa yang sebenarnya baru dilakukan oleh anak berusia enam sampai tujuh
tahun, disaat anak mulai bersekolah. Jadi perkembangan bahasa adalah meningkatnya
kemampuan penguasaan alat berkomunikasi, baik alat komunikasi dengan cara lisan, tertulis,
maupun menggunakan tanda-tanda dan isyarat. Mampu dan menguasai alat komunikasi di
sini diartikan sebagai upaya seseorang untuk dapat memahami dan dipahami orang lain.
B. Tahap Perkembangan Bahasa
Perkembangan bahasa terbagi atas dua periode besar, yaitu: periode
Prelinguistik (0-1 tahun) dan Linguistik (1-5 tahun). Mulai periode linguistik inilah
mulai hasrat anak mengucapkan kata kata yang pertama, yang merupakan saat paling
menakjubkan bagi orang tua. Periode linguistik terbagi dalam tiga fase besar, yaitu:
1. Fase satu kata atau Holofrase
Pada fase ini anak mempergunakan satu kata untuk menyatakan pikiran yang
kornpleks, baik yang bcrupa keinginan, perasaan atau temuannya tanpa pcrbedaan
yang jelas. Misalnya kata duduk, bag: anak dapat berarti “saya mau duduk”, atau kursi
tempat duduk, dapat juga berarti “mama sedang duduk”. Orang tua baru dapat
mengerti dan memahami apa yang dimaksudkan oleh anak tersebut, apabila kiia tahu
dalam konteks apa kata tersrbut diucapkan, sambil mcngamati mimik (ruut muka)
gerak serta bahasa tubuh lainnya. Pada umumnya kata pertama yang diurapkan oleh
anak adalah kata benda, setelah beberapa waktu barulah disusul dengan kata kerja.
2. Fase lebih dari satu kata
Fase dua kata muncul pada anak berusia sekkar 18 bulan. Pada fase ini anak
sudah dapat membuat kalimat sederhana yang terdiri dari dua kata. Kalimat tersebut
kadang-kadang terdiri dari pokok kalimat dan predikat, kadang-kadang pokok kalimat
dengan obyek dengan tata bahasa yang tidak benar. Setelah dua kata, muncullah
kalimat dengan tiga kata, diikuti oleh empat kata dan seterusnya. Pada periode ini
bahasa yang digunakan oleh anak tidak lagi egosentris, dari dan uniuk dirinya sendiri.
Mulailah mcngadakan komunikasi dengan orang lain secara lancar. Orang tua mulai
melakukan tanya jawab dengan anak secara sederhana. Anak pun mulai dapat bercerita
dengan kalimat-kalimatnya sendiri yang sederhana.
3. Fase ketiga adalah fase diferensiasi
Periode terakhir dari masa balita yang bcrlangsung antara usia dua setengah
sampai lima tahun. Keterampilan anak dalam berbicara mulai lancar dan berkembang
pesat. Dalam berbicara anak bukan saja menambah kosakatanya yang mengagumkan
akan tetapi anak mulai mampu mengucapkan kata demi kata sesuai dengan jenisnya,
terutama dalam pemakaian kata benda dan kata kerja. Anak telah mampu
mempergunakan kata ganti orang “saya” untuk menyebut dirinya, mampu
mempergunakan kata dalam bentuk jamak, awalan, akhiran dan berkomunikasi lebih
lancar lagi dengan lingkungan. Anak mulai dapat mengkritik, bertanya, menjawab,
memerintah, memberitahu dan bentuk-bentuk kalimat lain yang umum untuk satu
pembicaraan “gaya” dewasa.
Menurut Vygostky menjelaskan ada 3 tahap perkembangan bicara pada anak
yang berhubungan erat dengan perkembangan berpikir anak yaitu :
Tahap eksternal. Yaitu terjadi ketika anak berbicara secara eksternal dimana
sumber berpikir berasal dari luar diri anak yang memberikan pengarahan,
informasi dan melakukan suatu tanggung jawab dengan anak.
Tahap egosentris. Yaitu dimana anak berbicara sesuai dengan jalan pikirannya
dan dari pola bicara orang dewasa.
Tahap Internal.Yaitu dimana dalam proses berpikir anak telah memiliki suatu
penghayatan kemampuan berbicara sepenuhnya.
C. hubungan kemampuan berbahasa dengan kemampuan berpikir
Kemampuan berbahasa dan kemampuan berpikir saling mempengaruhi satu
sama lain. Bahwa kemampuan berpikir berpengaruh terhadap kemampuan berbahasa
dan sebaliknya kemampuan berbahasa berpengaruh terhadap kemampuan berpikir.
Seseorang rendah kemampuan berpikirnya, akan mengalami kesulitan dalam
menyusun kalimat yang baik, logis dan sistematis. Hal ini akan berakibat sulitnya
berkomunikasi.
Bersosialisasi berarti melakukan konteks dengan yang lain. seseorang
menyampaikan ide dan gagasannya dengan berbahasa dan menangkap ide dan
gagasan orang lain melalui bahasa. Menyampaikan dan mengambil makna ide dan
gagasan itu merupakan proses berpikir yang abstrak. Ketidaktepatan menangkap arti
bahasa akan berakibat ketidaktepatan dan kekaburan persepsi yang diperolehnya.
Akibat lebih lanjut adalah bahwa hasil proses berpikir menjadi tidak tepat benar.
Ketidaktepatan hasil pemprosesan pikir ini diakibatkan kekurangmampuan dalam
bahasa
D. Karakteristik Perkembangan Bahasa
Mengacu pada tahapan perkembangan bahasa, sesuai dengan tingkatan
kronologis yang telah dicapai, karakteristik perkembangan bahasa remaja telah
mencapai tahap kompetensi lengkap. Pada usia ini, individu diharapkan telah
mempelajari semua sarana bahasa dan kemampuan performansi untuk memahami dan
menghasilkan bahasa tertentu dengan baik. Pengaruh pergaulan teman sebaya
terkadang cukup menonjol, sehingga bahasa anak tersebut menjadi lebih diwarnai pola
bahasa pergaulan yang berkembang di dalam kelompok sebaya yang kadang-kadang
menyimpang dari norma umum seperti munculnya istilah-istilah khusus. Karakter
psikologiskhas remaja seringkali mendorong remaja untuk memiliki bahasa relative
berbeda dan bahkan khas sampai-sampai orang di kalangan luar remaja sulit
memahaminya.
Dalam dunia yang modern sekarang ini, di kota-kota besar telah berkembang
pesat bahasa khas yang dikenal bahasa gaul atau alay. Debby Suhertian menyusun dan
menerbitkan kamus khas remaja yang disebut “Kamus Bahasa Gaul”. Keluarga dari
lapisan berpendidikan rendah, akan banyak menggunakan bahasa sembarangan
dengan istilah-istilah yang kasar. Masyarakat terdidik yang pada akan menggunakan
istilah-istilah lebih efektif, dan umumnya berbahasa secara lebih baik dari pada yang
kurang pendidikan.
E. Faktor yang Mengpengaruhi Perkembangan Bahasa
Di dalam perkembangan bahasa dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:
 Umur anak
Pada masa remaja perkembangan biologis yang menunjang kemampuan
berbahasa telah mencapai kesempurnaan, dengan dibarengi oleh perkembangan
tingkat intelektual anak akan mampu berkomunikasi dengan baik.
 Kondisi lingkungan
Lingkungan tempat anak tumbuh dan berkembang member andil yang cukup
besar dalam berbahasa. Perkembangan bahasa di lingkungan pedesaan dengan
perkotaan akan berbeda. Begitu pula di daerah pantai, pegunungan, dan daerah-daerah
terpencil juga di kelompok sosial yang lain.
 Kecerdasan
Ketepatan meniru, memproduksi perbendaharaan kata-kata yang diingat,
kemampuan menyusun kalimat dengan baik, dan memahami atau menangkap maksud
suatu pernyataan pihak lain, amat dipengaruhi oleh kerja pikir atau kecerdasan seorang
anak.
 Status sosial ekonomi keluarga
Keluarga yang berstatus ekonomi baik, akan mampu menyediakan situasi yang
baik bagi perkembangan bahasa anak-anak dan anggota keluarganya. Rangsangan
untuk dapat ditiru oleh anak-anak dari keluarga yang berstatus sosial tinggi berbeda
dengan yang berstatus sosial rendah. Hal ini akan lebih tampak perkembangan bahasa
bagi anak yang hidup di dalam keluarga terdidik dan tidak terdidik. Dengan kata lain
pendidikan keluarga berpengaruh pula terhadap perkembangan bahasa.
 Kondisi fisik
Yang dimaksud adalah kondisi kesehatan anak. Seseorang yang cacat akan
terganggu kemampuannya untuk berkomunikasi dan tentu saja akan mengganggu
perkembangan dalam berbahasa.
F. Perbedaan dalam individual dalam perkembangan bahasa
Robert E. Owens (1996), mengatakan bahwa usia-usia sekolah adalah periode
yang sangat kreatif dalam perkembangan bahasa. Usia sekolah dikarakteristikan
dengan pertumbuhan dalam semua aspek bahasa. Perkembangan pragmatic dan
semantic nampak sangat lazim dalam perkembangan bahsa anak usia dini.
Ringkasan Perkembangan Pragmatik dan Semantik Usia Sekolah
A. Usia 5 tahun, anak mengalami perkembangan pragmatik, diantaranya:
1. Sangat sering menggunakan bahasa untuk mengajukan permintaan
2. Mengulang untuk perbaikan
3. Mulai untuk menggunakan topik tentang gender
B. Usia 6 tahun, anak mengalami perkembangan pragmatik, diantaranya:
1. Mengulang dengan cara elaborasi untuk pembetulan
2. Menggunakan kata-kata keterangan
C. Usia 7 tahun, anak mengalami perkembangan pragmatik, diantaranya:
1. Menggunakan dan memahami sebagian besar istilah deintik
2. Membuat plot-plot naratif yang mempunyai pengantar, akhir persoalan dan
resolusi.
D. Usia 8 tahun, anak mengalami perkembangan pragmatik, diantaranya:
1. Mengenal makna yang non literal dalam bentuk permintaan langsung.
2. Mulai dengan mempertimbangkan maksud-maksud lainnya.
E. Usia 9 tahun, anak mengalami perkembangan pragmatik, yaitu memelihara topic
malalui beberapa perubahan.
Secara keseluruhan perkembangan bahasa itu lambat, tetapi perbedaan individu
sangat besar karena pengalaman tiap individu.
1) Perkembangan Pragmatik, selama usia sekolah, prosese kognitif non
egocentrisme dan decentration maningkat dan terjadi kombinasi sehingga anak
dimungkinkan menjadi komunikator yang lebih efektif. Nonegocentrismeadalah
kemampuan untuk memahami pandangan orang lain, sedangkandecentartion adalah
proses bergerak dari diskripsi objek dan kejadian yang laku dan percakapan. Dua aspek
penting dalam penggunaan bahasa yaitu narasi dan percakapan. Contoh narasi antara
lain: recounts, eventcast, accounts dan cerita fiksi.
2) Perkembangan Semantik, selama masa sekolah individu meningkatkan jumlah
perbendaharaan dan spesifikasi defansi. Pada masa ini mereka ingin manifestasikan
rasa ingin tahunya, keseluruhan proses pertumbuhan semantic yang bermutu pada
tahun awal sekolah itu dikaitkan dengan keseluruhan perubahan kognitif (Robert E.
Owens (1996))
3) Perkembangan Sintaksis dan Morpologik, perkembangan bahasa pada usia
sekolah atas pengembangan sintaksis yang ada dan pemerolehan bentuk-bentuk secra
simultan. Secara berulang dan berkelanjutan anak-anak mengembangkan kalimat
dengan mengelaborasikan kata benda dan kata kerja. Secara hipotitik, perkembangan
morpologi pada anak kelas awal SD dapat ditandai dengan penggunaan kata imbuhan,
awalan berikutnya berkembang ke penggunaan akhiran dan yang terakhir penggunaan
sisipan
G. Upaya Serta Implikasinya Dalam Pendidikan
Kelas atau kelompok belajar terdiri dari siswa yang bervariasi bahasanya, baik
kemampuannya maupun polanya. Menghadapi hal ini guru harus mengembangkan strategi
belajar-mengajar bidang bahasa dengan memfokuskan pada potensi dan kemampuan anak.
Pertama, anak perlu melakukan pengulangan (menceritakan kembali) pelajaran yang telah
diberikan dengan kata dan bahasa yang disusun oleh murid-murid sendiri. Dengan cara ini
senantiasa guru dapat melakukan identifikasi tentang pola dan tingkat kemampuan bahasa
murid-muridnya.
Kedua, berdasar hasil identifikasi itu guru melakukan pengembangan bahasa murid dengan
menambahkan perbendaharaan bahasa lingkungan yang telah dipilih secara tepat dan benar
oleh guru.Cerita murid tentang isi pelajaran yang telah dipercaya itu diperluas untuk langkah-
langkah selanjutnya, sehingga para murid mampu menyusun cerita lebih komprehensif tentang
isi bacaan yang telah dipelajari dengan menggunakan pola bahasa mereka sendiri.
Perkembangan bahasa yang menggunakan model pengekspresian secara mandiri, baik
lisan maupun tertulis, dengan mendasarkan pada bahan bacaan akan lebih mengembangkan
kemampuan bahasa anak membentuk pola bahasa masing-masing. Dalam penggunaan model
ini guru harus banyak memberikan rangsangan dan koreksi dalam bentuk diskusi atau
komunikasi bebas. Dalam pada itu sarana perkembangan bahasa seperti buku-buku, surat
kabar, majalah, dan lain-lainnya hendaknya disediakan di sekolah maupun dirumah.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Bahasa dapat diartikan sebagai suatu system symbol dan urutan kata-kata yang
digunakan untuk berkomunikasi dengan orang lain.Secara keseluruhan,bahasa adalah
suatu kode atau system symbol dan urutan kata-kata yang diterima secara
konvensional untuk menyampaikan konsep-konsep atau ide-ide dan berkomunikasi
melalui penggunaan symbol-simbol yang di sepakati dan kombinasi symbol-simbol
yang di atur oleh ketentuan yang ada. Pada dasarnya, bahasa sebagai alat komunikasi
tidak hanya berupa bicara melainkan juga dapat di wujudkan dengan tanda isyarat
tangan atau anggota tubuhnya.
Melalui komunikasi, hubungan dibentuk dan dipertahankan. Orang tua harus
belajar cara menafsirkan dan memberi tanggapan terhadap komunikasi yang dilakukan
dalam upaya membentuk ikatan (batin) yang akan menjadi dasar perkembangan anak
selanjutnya.
Perkembangan bahasa pada anak dapat dimulai dari masih dalam kandungan.
Anak adalah pebelajar yang konstruktif. Anak mempelajari bahasa dan konsep –konsep
penting tanpa melalui pengajaran yang terencana secara khusus. Mereka hanya belajar
ditengah-tengah orang yang menggunakan bahasa dan dengan memiliki akses yang
tersedia terhadap lingkungan yang aman, menarik dan mengundang eksplorasi indera
pendengaran dan indera penglihatan yang dapat membantu anak mengorganisasikan
informasi dari lingkungannya.
Setiap anak memiliki perkembangan bahasa lisan yang berbeda-beda karena
muatan informasi yang dapat dikumpulkan anak tidak hanya tergantung pada
banyaknya dan jenis penglihatan dan pendengaran yang mereka miliki. Namun juga
pada cara mereka belajar menggunakan penglihatan dan pendengaran itu. Masing-
masing anak belajar memanfaatkan informasi sensorik yang tersedia dengan caranya
sendiri. Beberapa anak berinteraksi dengan dunianya terutama dengan sentuhannya;
sementara yang lain mungkin lebih bergantung pada penglihatan dan
pendengarannya. Bagi kebanyakan anak, kombinasi dari kesemuanya itu akan paling
bermanfaat.
DAFTAR PUSTAKA
Danim, Sudarwan. 2011. Perkembangan Peserta Didik. Bandung: ALFABETA.
Desmita. 2009. Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: Rosda
Sugandhi, Nani M & Yusuf, Syamsu LN. 2011. Perkembangan Peserta Didik.
Jakarta: PT RajaGrafindo Persada
Sumatri, Mulyani dan Syaodih, Nana. 2007. Perkembangan Peserta Didik.
Jakarta: Penerbit Universitas Terbuka.
Sunarto, H. dan Agung Hartono. 2008. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta:
Rineka Cipta
Judarwanto. 2010. Tahap Perkembangan Bahasa Menurut Bzoch.
http://speechclinic.wordpress.com/2010/04/24/milestones-normal-
perkembangan-bicara-dan-bahasa-pada-anak/
Suluh. 2008. Perkembangan Bahasa Remaja.
http://suluhpendidikan.blogspot.com/2008/12/perkembangan-bahasa-
remaja.html
Valmband. 2008. Teori Perkembangan Kognitif Vygotsky.
http://valmband.multiply.com/journal/item/11

More Related Content

PPTX
Sejarah Pendidikan Indonesia.pptx
PDF
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi NUNU.pdf
DOCX
Studi kasus peserta didik
PPT
Perkembangan Kemandirian
PPTX
Ppt client centered
PPTX
Modul 8 TRIGONOMETRI
PPTX
Modul Perkembangan Peserta Didik KB 1- Perkembangan Fisik & Psikomotorik Pese...
PPTX
Diabetes Mellitus
Sejarah Pendidikan Indonesia.pptx
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi NUNU.pdf
Studi kasus peserta didik
Perkembangan Kemandirian
Ppt client centered
Modul 8 TRIGONOMETRI
Modul Perkembangan Peserta Didik KB 1- Perkembangan Fisik & Psikomotorik Pese...
Diabetes Mellitus

What's hot (20)

PPTX
Pemerolehan dan Perkembangan Bahasa Anak
PPTX
Perkembangan Kognitif dan Bahasa Pada Anak
DOCX
Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...
DOCX
Penilaian ranah afektif
PPTX
Bahasa sebagai sistem
PDF
Ringkasan Materi Kuliah PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
DOCX
ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
DOCX
Makalah Perkembangan Emosi
PPTX
teknik dan Instrumen Penilaian NON TES
DOCX
Makalah ontologi filsafat ilmu
DOCX
Pertanyaan presentasi
PPTX
Ppt pemebelajaran terpadu model shared
PDF
TOPIK 2 DEMONSTRASI KONTEKSTUAL.pdf
PPTX
Mengenal framework UbD - Understanding by Design
PPTX
2. UbD.pptx
DOCX
Teknik dan bentuk_instrumen_penilaian_sikap
DOCX
CONTOH Handout
PDF
Modul 6. Pemberian Nilai dan Tindak Lanjut Hasil Penilaian
DOCX
Lembar wawancara siswa
DOCX
memahami Understanding by Design
Pemerolehan dan Perkembangan Bahasa Anak
Perkembangan Kognitif dan Bahasa Pada Anak
Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...
Penilaian ranah afektif
Bahasa sebagai sistem
Ringkasan Materi Kuliah PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
Makalah Perkembangan Emosi
teknik dan Instrumen Penilaian NON TES
Makalah ontologi filsafat ilmu
Pertanyaan presentasi
Ppt pemebelajaran terpadu model shared
TOPIK 2 DEMONSTRASI KONTEKSTUAL.pdf
Mengenal framework UbD - Understanding by Design
2. UbD.pptx
Teknik dan bentuk_instrumen_penilaian_sikap
CONTOH Handout
Modul 6. Pemberian Nilai dan Tindak Lanjut Hasil Penilaian
Lembar wawancara siswa
memahami Understanding by Design
Ad

Viewers also liked (20)

PPTX
Ppt perkembangan bahasa (perkembangan peserta didik)
DOCX
Perkembangan bahasa ...
PPTX
Perkembangan bahasa Mata kuliah PPD
PDF
Bhs indonesia modul 1 karakteristik perkembangan bahasa anak
PPTX
PERKEMBANGAN FISIK MOTORIK SISWA DAN PENERAPANNYA DALAM BIDANG PENDIDIKAN
DOCX
perkembangan bahasa anak
PPTX
Perkembangan Emosi Peserta Didik
PPTX
Ppt perkembangan peserta didik
PPTX
Ppt perkembangan kognitif dan bahasa bner
PPTX
Perkembangan bahasa pd anak
PPTX
materi perkembangan peserta didik
PPTX
Dra. Miatin, M.Pd (EVALUASI PERKEMBANGAN BAHASA AUDIO)
PPTX
Perkembangan Bahasa Remaja
DOCX
Bab 1 psikobang
PPT
Pengembangan bahasa anak usia dini 1
PPTX
Perkembangan moral dan spritual peserta didik
PPT
Perkembangan nilai,-moral,-dan-sikap
PPTX
Pemerolehan dan Perkembangan Bahasa Anak
DOCX
perkembangan peserta didik
DOCX
Perkembangan motorik anak
Ppt perkembangan bahasa (perkembangan peserta didik)
Perkembangan bahasa ...
Perkembangan bahasa Mata kuliah PPD
Bhs indonesia modul 1 karakteristik perkembangan bahasa anak
PERKEMBANGAN FISIK MOTORIK SISWA DAN PENERAPANNYA DALAM BIDANG PENDIDIKAN
perkembangan bahasa anak
Perkembangan Emosi Peserta Didik
Ppt perkembangan peserta didik
Ppt perkembangan kognitif dan bahasa bner
Perkembangan bahasa pd anak
materi perkembangan peserta didik
Dra. Miatin, M.Pd (EVALUASI PERKEMBANGAN BAHASA AUDIO)
Perkembangan Bahasa Remaja
Bab 1 psikobang
Pengembangan bahasa anak usia dini 1
Perkembangan moral dan spritual peserta didik
Perkembangan nilai,-moral,-dan-sikap
Pemerolehan dan Perkembangan Bahasa Anak
perkembangan peserta didik
Perkembangan motorik anak
Ad

Similar to Perkembangan bahasa peserta didik (20)

DOCX
Perkembangan bahasa
PPTX
Ppd kel. 8
PPTX
pptperkembanganbahasa-141209200540-conversion-gate01 (1).pptx
PDF
Pkp 3107 tajuk 1 hingga 8
PPTX
IKA Perkembangan motorik bahasa
PPTX
Pertemuan 10 Perkembangan Peserta Didik
DOCX
Pengembangan bahasa pada
DOCX
Bahasa indonesia
PPTX
Psikologi perkembangan - Perkembangan bahasa anak-anak
PDF
Pemerolehan bahasa
PDF
(Pgpaud) efektivitas metode bercerita dengan buku cerita bergambar dalam meni...
PPTX
Aspek Perkembangan Berbicara pada Usia 2-7 Tahun
PPT
PERKEMBANGAN BAHASA UNTUK KANAK-KANAK KINI
PPTX
Perkembangan Bahasa Remaja
DOCX
Proposal save
PPTX
MODUL 2.pptx
PPTX
Psikologi group slide
PPTX
Perkembangan bahasa
PPTX
Kajian bahasa indonesia sd i
PDF
PSIKOLOGI PENDIDIKAN KEL 1 YAYAAAAAAAAAA
Perkembangan bahasa
Ppd kel. 8
pptperkembanganbahasa-141209200540-conversion-gate01 (1).pptx
Pkp 3107 tajuk 1 hingga 8
IKA Perkembangan motorik bahasa
Pertemuan 10 Perkembangan Peserta Didik
Pengembangan bahasa pada
Bahasa indonesia
Psikologi perkembangan - Perkembangan bahasa anak-anak
Pemerolehan bahasa
(Pgpaud) efektivitas metode bercerita dengan buku cerita bergambar dalam meni...
Aspek Perkembangan Berbicara pada Usia 2-7 Tahun
PERKEMBANGAN BAHASA UNTUK KANAK-KANAK KINI
Perkembangan Bahasa Remaja
Proposal save
MODUL 2.pptx
Psikologi group slide
Perkembangan bahasa
Kajian bahasa indonesia sd i
PSIKOLOGI PENDIDIKAN KEL 1 YAYAAAAAAAAAA

More from Poetra Chebhungsu (20)

PDF
Jadwal kuliah ganjil jurusan pmipa 2013 2014
DOC
Mtq kokarde
DOCX
Surat pemberitahuan mtq
DOCX
Surat undangan mtq
DOCX
Permohonan mtq menjadi dewan hakim
DOCX
P roposal mtq jalan reimusna
DOC
Proposal mtq-reimusna
DOCX
Tugas makalah geostrategi
DOCX
Tugas makalah agama
PPTX
Sistem pencernaan pada manusia
DOCX
Laporan peng. labor
DOCX
Tugas makalah penyesuaian diri
DOCX
Cerpen (mutiara kecil kehidupan)
DOCX
Cerpen (harus terpisah)
DOCX
1 saling ketergantungan dalam ekosistem
PPTX
Ciri ciri makhluk hidup
DOCX
Saling ketergantungan dalam ekosistem
PPTX
Powerpoint mira
PPT
Power point pm
RTF
Lembaran diskusi siswa icha
Jadwal kuliah ganjil jurusan pmipa 2013 2014
Mtq kokarde
Surat pemberitahuan mtq
Surat undangan mtq
Permohonan mtq menjadi dewan hakim
P roposal mtq jalan reimusna
Proposal mtq-reimusna
Tugas makalah geostrategi
Tugas makalah agama
Sistem pencernaan pada manusia
Laporan peng. labor
Tugas makalah penyesuaian diri
Cerpen (mutiara kecil kehidupan)
Cerpen (harus terpisah)
1 saling ketergantungan dalam ekosistem
Ciri ciri makhluk hidup
Saling ketergantungan dalam ekosistem
Powerpoint mira
Power point pm
Lembaran diskusi siswa icha

Perkembangan bahasa peserta didik

  • 1. KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah mencurahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Perkembangan Peserta Didik . Makalah ini berjudul tentang “ Perkembangan Bahasa Peserta Didk ”. Makalah ini disusun oleh penulis dari buku maupun dari internet dan gagasan pemikiran . Penulis mengucapkan terimakasih kepada kawan-kawan dan Dosen Pembimbing mata kuliah ini, baik menyangkut isi maupun penulisannya. Kekurangan tersebut di sebabkan karena keterbatasan kemampuan penulis sendiri , baik di sadari maupun tidak. Akhirnya, semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi diri penulis maupun bagi para pembaca pada umumnya. SOLOK, 05 JUNI 2013 PENULIS
  • 2. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa memegang fungsi krusial, yakni merupakan media komunikasi bagi seluruh umat manusia yang artinya bahasa digunakan oleh seluruh manusia untuk mengutarakan, menyampaikan dan memberikan sinyal atau pesan kepada orang lain dengan maksud-maksud tertentu. Seorang ahli psikologi perkembangan dari Illinois State University bernama Laura E. Berk (1989) mengatakan bahwa perkembangan bahasa merupakan kemampuan khas manusia yang paling kompleks dan mengagumkan. Perkembangan bahasa juga menjadi daya tarik bagi banyak kalangan, misalnya saja mengapa perkembangan bahasa pada anak-anak begitu cepat sehingga kadang- kadang tampak sebagai sesuatu yang ajaib. Dikatakan bahwa perlkembangan bahasa merupakan bidang yang paling cepat dan kompleks perkembangannya pada manusia. B. Masalah Adapun masalah-masalah yang diangkat dalam makalah “Perkembangan Bahasa” ini adalah sebagai berikut : 1. Apa pengertian perkembangan bahasa? 2. Bagaimana tahapan perkembangan bahasa? 3. Apa hubungan kemampuan berbahasa dengan kemampuan berpikir? 4. Bagaimana karakteristik perkembangan bahasa? 5. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan bahasa? 6. Apa perbedaan individual dalam perkembangan bahasa? 7. Bagaimana upaya pengembangan bahasa dan implikasinya bagi pendidikan?
  • 3. C. Tujuan Adapun tujuan dari pembuatan makalah “Perkembangan Bahasa ” ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui pengertian perkembangan bahasa? 2. Untuk mengetahui tahapan perkembangan bahasa? 3. Untuk mengetahui hubungan kemampuan berbahasa dengan kemampuan berpikir? 4. Untuk mengetahui karakteristik perkembangan bahasa remaja? 5. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan bahasa? 6. Untuk mengetahui perbedaan individual dalam perkembangan bahasa? 7. Untuk mengetahui upaya pengembangan bahasa dan implikasinya bagi pendidikan?
  • 4. BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Perkembangan Bahasa Perkembangan bahasa terkait dengan perkembangan kognitif yang berarti faktor intelek/kognisi sangat berpengaruh terhadap perkembangan kemampuan berbahasa. Bayi yang tingkat intelektualnya belum berkembang dan masih sangat sederhana, bahasa yang digunakannya juga sangat sederhana. Semakin bayi itu tumbuh dan berkembang serta mulai mampu memahami lingkungan, maka bahasa mulai berkembang dari tingkat yang sangat sederhana menuju ke bahasa yang kompleks. Perkembangan bahasa dipengaruhi oleh lingkungan, karena bahasa pada dasarnya merupakan hasil belajar dari lingkungan. Anak (bayi) belajar bahasa seperti halnya belajar hal yang lain, meniru dan mengulang hasil yang telah didapatkan merupakan cara belajar bahasa awal. Bayi bersuara, „mm mmm‟, ibunya tersenyum mengulang menirukan dengan memperjelas dan memberi arti suara itu menjadi „maem-maem‟. Bayi belajar menambah kata- kata dengan meniru bunyi-bunyi yang didengarnya. Manusia dewasa (terutama ibunya) disekelilingnya membetulkan dan memperjelas. Belajar bahasa yang sebenarnya baru dilakukan oleh anak berusia enam sampai tujuh tahun, disaat anak mulai bersekolah. Jadi perkembangan bahasa adalah meningkatnya kemampuan penguasaan alat berkomunikasi, baik alat komunikasi dengan cara lisan, tertulis, maupun menggunakan tanda-tanda dan isyarat. Mampu dan menguasai alat komunikasi di sini diartikan sebagai upaya seseorang untuk dapat memahami dan dipahami orang lain. B. Tahap Perkembangan Bahasa Perkembangan bahasa terbagi atas dua periode besar, yaitu: periode Prelinguistik (0-1 tahun) dan Linguistik (1-5 tahun). Mulai periode linguistik inilah mulai hasrat anak mengucapkan kata kata yang pertama, yang merupakan saat paling menakjubkan bagi orang tua. Periode linguistik terbagi dalam tiga fase besar, yaitu: 1. Fase satu kata atau Holofrase Pada fase ini anak mempergunakan satu kata untuk menyatakan pikiran yang kornpleks, baik yang bcrupa keinginan, perasaan atau temuannya tanpa pcrbedaan yang jelas. Misalnya kata duduk, bag: anak dapat berarti “saya mau duduk”, atau kursi tempat duduk, dapat juga berarti “mama sedang duduk”. Orang tua baru dapat mengerti dan memahami apa yang dimaksudkan oleh anak tersebut, apabila kiia tahu dalam konteks apa kata tersrbut diucapkan, sambil mcngamati mimik (ruut muka)
  • 5. gerak serta bahasa tubuh lainnya. Pada umumnya kata pertama yang diurapkan oleh anak adalah kata benda, setelah beberapa waktu barulah disusul dengan kata kerja. 2. Fase lebih dari satu kata Fase dua kata muncul pada anak berusia sekkar 18 bulan. Pada fase ini anak sudah dapat membuat kalimat sederhana yang terdiri dari dua kata. Kalimat tersebut kadang-kadang terdiri dari pokok kalimat dan predikat, kadang-kadang pokok kalimat dengan obyek dengan tata bahasa yang tidak benar. Setelah dua kata, muncullah kalimat dengan tiga kata, diikuti oleh empat kata dan seterusnya. Pada periode ini bahasa yang digunakan oleh anak tidak lagi egosentris, dari dan uniuk dirinya sendiri. Mulailah mcngadakan komunikasi dengan orang lain secara lancar. Orang tua mulai melakukan tanya jawab dengan anak secara sederhana. Anak pun mulai dapat bercerita dengan kalimat-kalimatnya sendiri yang sederhana. 3. Fase ketiga adalah fase diferensiasi Periode terakhir dari masa balita yang bcrlangsung antara usia dua setengah sampai lima tahun. Keterampilan anak dalam berbicara mulai lancar dan berkembang pesat. Dalam berbicara anak bukan saja menambah kosakatanya yang mengagumkan akan tetapi anak mulai mampu mengucapkan kata demi kata sesuai dengan jenisnya, terutama dalam pemakaian kata benda dan kata kerja. Anak telah mampu mempergunakan kata ganti orang “saya” untuk menyebut dirinya, mampu mempergunakan kata dalam bentuk jamak, awalan, akhiran dan berkomunikasi lebih lancar lagi dengan lingkungan. Anak mulai dapat mengkritik, bertanya, menjawab, memerintah, memberitahu dan bentuk-bentuk kalimat lain yang umum untuk satu pembicaraan “gaya” dewasa. Menurut Vygostky menjelaskan ada 3 tahap perkembangan bicara pada anak yang berhubungan erat dengan perkembangan berpikir anak yaitu : Tahap eksternal. Yaitu terjadi ketika anak berbicara secara eksternal dimana sumber berpikir berasal dari luar diri anak yang memberikan pengarahan, informasi dan melakukan suatu tanggung jawab dengan anak. Tahap egosentris. Yaitu dimana anak berbicara sesuai dengan jalan pikirannya dan dari pola bicara orang dewasa. Tahap Internal.Yaitu dimana dalam proses berpikir anak telah memiliki suatu penghayatan kemampuan berbicara sepenuhnya.
  • 6. C. hubungan kemampuan berbahasa dengan kemampuan berpikir Kemampuan berbahasa dan kemampuan berpikir saling mempengaruhi satu sama lain. Bahwa kemampuan berpikir berpengaruh terhadap kemampuan berbahasa dan sebaliknya kemampuan berbahasa berpengaruh terhadap kemampuan berpikir. Seseorang rendah kemampuan berpikirnya, akan mengalami kesulitan dalam menyusun kalimat yang baik, logis dan sistematis. Hal ini akan berakibat sulitnya berkomunikasi. Bersosialisasi berarti melakukan konteks dengan yang lain. seseorang menyampaikan ide dan gagasannya dengan berbahasa dan menangkap ide dan gagasan orang lain melalui bahasa. Menyampaikan dan mengambil makna ide dan gagasan itu merupakan proses berpikir yang abstrak. Ketidaktepatan menangkap arti bahasa akan berakibat ketidaktepatan dan kekaburan persepsi yang diperolehnya. Akibat lebih lanjut adalah bahwa hasil proses berpikir menjadi tidak tepat benar. Ketidaktepatan hasil pemprosesan pikir ini diakibatkan kekurangmampuan dalam bahasa D. Karakteristik Perkembangan Bahasa Mengacu pada tahapan perkembangan bahasa, sesuai dengan tingkatan kronologis yang telah dicapai, karakteristik perkembangan bahasa remaja telah mencapai tahap kompetensi lengkap. Pada usia ini, individu diharapkan telah mempelajari semua sarana bahasa dan kemampuan performansi untuk memahami dan menghasilkan bahasa tertentu dengan baik. Pengaruh pergaulan teman sebaya terkadang cukup menonjol, sehingga bahasa anak tersebut menjadi lebih diwarnai pola bahasa pergaulan yang berkembang di dalam kelompok sebaya yang kadang-kadang menyimpang dari norma umum seperti munculnya istilah-istilah khusus. Karakter psikologiskhas remaja seringkali mendorong remaja untuk memiliki bahasa relative berbeda dan bahkan khas sampai-sampai orang di kalangan luar remaja sulit memahaminya. Dalam dunia yang modern sekarang ini, di kota-kota besar telah berkembang pesat bahasa khas yang dikenal bahasa gaul atau alay. Debby Suhertian menyusun dan menerbitkan kamus khas remaja yang disebut “Kamus Bahasa Gaul”. Keluarga dari lapisan berpendidikan rendah, akan banyak menggunakan bahasa sembarangan dengan istilah-istilah yang kasar. Masyarakat terdidik yang pada akan menggunakan istilah-istilah lebih efektif, dan umumnya berbahasa secara lebih baik dari pada yang kurang pendidikan.
  • 7. E. Faktor yang Mengpengaruhi Perkembangan Bahasa Di dalam perkembangan bahasa dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:  Umur anak Pada masa remaja perkembangan biologis yang menunjang kemampuan berbahasa telah mencapai kesempurnaan, dengan dibarengi oleh perkembangan tingkat intelektual anak akan mampu berkomunikasi dengan baik.  Kondisi lingkungan Lingkungan tempat anak tumbuh dan berkembang member andil yang cukup besar dalam berbahasa. Perkembangan bahasa di lingkungan pedesaan dengan perkotaan akan berbeda. Begitu pula di daerah pantai, pegunungan, dan daerah-daerah terpencil juga di kelompok sosial yang lain.  Kecerdasan Ketepatan meniru, memproduksi perbendaharaan kata-kata yang diingat, kemampuan menyusun kalimat dengan baik, dan memahami atau menangkap maksud suatu pernyataan pihak lain, amat dipengaruhi oleh kerja pikir atau kecerdasan seorang anak.  Status sosial ekonomi keluarga Keluarga yang berstatus ekonomi baik, akan mampu menyediakan situasi yang baik bagi perkembangan bahasa anak-anak dan anggota keluarganya. Rangsangan untuk dapat ditiru oleh anak-anak dari keluarga yang berstatus sosial tinggi berbeda dengan yang berstatus sosial rendah. Hal ini akan lebih tampak perkembangan bahasa bagi anak yang hidup di dalam keluarga terdidik dan tidak terdidik. Dengan kata lain pendidikan keluarga berpengaruh pula terhadap perkembangan bahasa.  Kondisi fisik Yang dimaksud adalah kondisi kesehatan anak. Seseorang yang cacat akan terganggu kemampuannya untuk berkomunikasi dan tentu saja akan mengganggu perkembangan dalam berbahasa. F. Perbedaan dalam individual dalam perkembangan bahasa Robert E. Owens (1996), mengatakan bahwa usia-usia sekolah adalah periode yang sangat kreatif dalam perkembangan bahasa. Usia sekolah dikarakteristikan dengan pertumbuhan dalam semua aspek bahasa. Perkembangan pragmatic dan semantic nampak sangat lazim dalam perkembangan bahsa anak usia dini.
  • 8. Ringkasan Perkembangan Pragmatik dan Semantik Usia Sekolah A. Usia 5 tahun, anak mengalami perkembangan pragmatik, diantaranya: 1. Sangat sering menggunakan bahasa untuk mengajukan permintaan 2. Mengulang untuk perbaikan 3. Mulai untuk menggunakan topik tentang gender B. Usia 6 tahun, anak mengalami perkembangan pragmatik, diantaranya: 1. Mengulang dengan cara elaborasi untuk pembetulan 2. Menggunakan kata-kata keterangan C. Usia 7 tahun, anak mengalami perkembangan pragmatik, diantaranya: 1. Menggunakan dan memahami sebagian besar istilah deintik 2. Membuat plot-plot naratif yang mempunyai pengantar, akhir persoalan dan resolusi. D. Usia 8 tahun, anak mengalami perkembangan pragmatik, diantaranya: 1. Mengenal makna yang non literal dalam bentuk permintaan langsung. 2. Mulai dengan mempertimbangkan maksud-maksud lainnya. E. Usia 9 tahun, anak mengalami perkembangan pragmatik, yaitu memelihara topic malalui beberapa perubahan. Secara keseluruhan perkembangan bahasa itu lambat, tetapi perbedaan individu sangat besar karena pengalaman tiap individu. 1) Perkembangan Pragmatik, selama usia sekolah, prosese kognitif non egocentrisme dan decentration maningkat dan terjadi kombinasi sehingga anak dimungkinkan menjadi komunikator yang lebih efektif. Nonegocentrismeadalah kemampuan untuk memahami pandangan orang lain, sedangkandecentartion adalah proses bergerak dari diskripsi objek dan kejadian yang laku dan percakapan. Dua aspek penting dalam penggunaan bahasa yaitu narasi dan percakapan. Contoh narasi antara lain: recounts, eventcast, accounts dan cerita fiksi. 2) Perkembangan Semantik, selama masa sekolah individu meningkatkan jumlah perbendaharaan dan spesifikasi defansi. Pada masa ini mereka ingin manifestasikan rasa ingin tahunya, keseluruhan proses pertumbuhan semantic yang bermutu pada tahun awal sekolah itu dikaitkan dengan keseluruhan perubahan kognitif (Robert E. Owens (1996)) 3) Perkembangan Sintaksis dan Morpologik, perkembangan bahasa pada usia sekolah atas pengembangan sintaksis yang ada dan pemerolehan bentuk-bentuk secra simultan. Secara berulang dan berkelanjutan anak-anak mengembangkan kalimat dengan mengelaborasikan kata benda dan kata kerja. Secara hipotitik, perkembangan morpologi pada anak kelas awal SD dapat ditandai dengan penggunaan kata imbuhan, awalan berikutnya berkembang ke penggunaan akhiran dan yang terakhir penggunaan sisipan
  • 9. G. Upaya Serta Implikasinya Dalam Pendidikan Kelas atau kelompok belajar terdiri dari siswa yang bervariasi bahasanya, baik kemampuannya maupun polanya. Menghadapi hal ini guru harus mengembangkan strategi belajar-mengajar bidang bahasa dengan memfokuskan pada potensi dan kemampuan anak. Pertama, anak perlu melakukan pengulangan (menceritakan kembali) pelajaran yang telah diberikan dengan kata dan bahasa yang disusun oleh murid-murid sendiri. Dengan cara ini senantiasa guru dapat melakukan identifikasi tentang pola dan tingkat kemampuan bahasa murid-muridnya. Kedua, berdasar hasil identifikasi itu guru melakukan pengembangan bahasa murid dengan menambahkan perbendaharaan bahasa lingkungan yang telah dipilih secara tepat dan benar oleh guru.Cerita murid tentang isi pelajaran yang telah dipercaya itu diperluas untuk langkah- langkah selanjutnya, sehingga para murid mampu menyusun cerita lebih komprehensif tentang isi bacaan yang telah dipelajari dengan menggunakan pola bahasa mereka sendiri. Perkembangan bahasa yang menggunakan model pengekspresian secara mandiri, baik lisan maupun tertulis, dengan mendasarkan pada bahan bacaan akan lebih mengembangkan kemampuan bahasa anak membentuk pola bahasa masing-masing. Dalam penggunaan model ini guru harus banyak memberikan rangsangan dan koreksi dalam bentuk diskusi atau komunikasi bebas. Dalam pada itu sarana perkembangan bahasa seperti buku-buku, surat kabar, majalah, dan lain-lainnya hendaknya disediakan di sekolah maupun dirumah.
  • 10. BAB III PENUTUP Kesimpulan Bahasa dapat diartikan sebagai suatu system symbol dan urutan kata-kata yang digunakan untuk berkomunikasi dengan orang lain.Secara keseluruhan,bahasa adalah suatu kode atau system symbol dan urutan kata-kata yang diterima secara konvensional untuk menyampaikan konsep-konsep atau ide-ide dan berkomunikasi melalui penggunaan symbol-simbol yang di sepakati dan kombinasi symbol-simbol yang di atur oleh ketentuan yang ada. Pada dasarnya, bahasa sebagai alat komunikasi tidak hanya berupa bicara melainkan juga dapat di wujudkan dengan tanda isyarat tangan atau anggota tubuhnya. Melalui komunikasi, hubungan dibentuk dan dipertahankan. Orang tua harus belajar cara menafsirkan dan memberi tanggapan terhadap komunikasi yang dilakukan dalam upaya membentuk ikatan (batin) yang akan menjadi dasar perkembangan anak selanjutnya. Perkembangan bahasa pada anak dapat dimulai dari masih dalam kandungan. Anak adalah pebelajar yang konstruktif. Anak mempelajari bahasa dan konsep –konsep penting tanpa melalui pengajaran yang terencana secara khusus. Mereka hanya belajar ditengah-tengah orang yang menggunakan bahasa dan dengan memiliki akses yang tersedia terhadap lingkungan yang aman, menarik dan mengundang eksplorasi indera pendengaran dan indera penglihatan yang dapat membantu anak mengorganisasikan informasi dari lingkungannya. Setiap anak memiliki perkembangan bahasa lisan yang berbeda-beda karena muatan informasi yang dapat dikumpulkan anak tidak hanya tergantung pada banyaknya dan jenis penglihatan dan pendengaran yang mereka miliki. Namun juga pada cara mereka belajar menggunakan penglihatan dan pendengaran itu. Masing- masing anak belajar memanfaatkan informasi sensorik yang tersedia dengan caranya sendiri. Beberapa anak berinteraksi dengan dunianya terutama dengan sentuhannya; sementara yang lain mungkin lebih bergantung pada penglihatan dan pendengarannya. Bagi kebanyakan anak, kombinasi dari kesemuanya itu akan paling bermanfaat.
  • 11. DAFTAR PUSTAKA Danim, Sudarwan. 2011. Perkembangan Peserta Didik. Bandung: ALFABETA. Desmita. 2009. Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: Rosda Sugandhi, Nani M & Yusuf, Syamsu LN. 2011. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada Sumatri, Mulyani dan Syaodih, Nana. 2007. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Penerbit Universitas Terbuka. Sunarto, H. dan Agung Hartono. 2008. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Rineka Cipta Judarwanto. 2010. Tahap Perkembangan Bahasa Menurut Bzoch. http://speechclinic.wordpress.com/2010/04/24/milestones-normal- perkembangan-bicara-dan-bahasa-pada-anak/ Suluh. 2008. Perkembangan Bahasa Remaja. http://suluhpendidikan.blogspot.com/2008/12/perkembangan-bahasa- remaja.html Valmband. 2008. Teori Perkembangan Kognitif Vygotsky. http://valmband.multiply.com/journal/item/11