SlideShare a Scribd company logo
POLA KERUANGAN KOTA
DEFINISI KOTA 
(MENURUT PROF BINTARTO) 
Kota adalah suatu sistem jaringan kehidupan manusia 
yang ditandai dengan kepadatan penduduk yang tinggi, 
strata sosial ekonomi yg heterogen, dan kehidupan yang 
materialistis. 
Kota merupakan wilayah yang sebagian besar arealnya 
merupakan hasil budaya manusia (cultural 
Landscape), pemusatan penduduk yang tinggi 
dengan mata pencaharian di luar sektor pertanian. 
Kota dicirikan oleh adanya prasarana perkotaan, 
seperti bangunan pemerintahan, rumah sakit, 
sekolah, pasar, taman, alun-alun serta sarana 
transportasi yang lengkap.
CIRI-CIRI KOTA 
Ciri-ciri Fisik : 
a. Terdapat sarana 
perekonomian 
b. Tempat parkir memadai 
c. Sarana rekreasi yang 
baik 
d. Terdapat alun-alun 
e. Adanya gedung 
perkantoran dan 
perdagangan 
Ciri-ciri sosial 
a. Masyarakat heterogen 
b. Masyarakat individual 
(geiselschaft) 
c. Matapencaharian non 
agraris 
d. Adanya spesialisasi 
pekerjaan 
e. Kesenjangan ekonomi dan 
sosial dalam 
f. Norma agama pudar 
g. Segregasi keruangan 
h. Kekerabatan pudar
PERKEMBANGAN KOTA DI INDONESIA 
Kota Perkebunan 
Sejak jaman Belanda di Indonesia sudah 
banyak perkebunan kelapa sawit, teh, karet, 
tebu, tembakau karena ditunjang oleh tanah 
yang subur dan topografi yang baik, dengan 
demikian berdirilah kota seperti Bandung, 
Bogor, Subang, Ambarawa, Deli Serdang 
dan Palembang
KOTA BERASAL DARI PERKEBUNAN
KOTA YANG BERASAL DARI PUSAT 
PERTAMBANGAN 
Indonesia termasuk negara yang kaya akan 
hasil tambang dengan dibukanya 
pertambangan maka penduduk berbondong-bondong 
migrasi ke daerah tambang yang 
membutuhkan modal, tenaga kerja dan 
teknologi. Contoh kotanya adalah : Panngkal 
Pinang, Tembagapura, Dumai, Soroako, 
Balikpapan dan Ombilin
KOTA BERASAL DARI PERTAMBANGAN
KOTA YANG BERAWAL DARI PUSAT 
PELAYANAN /ADMINISTRASI 
Dengan semakin banyaknya kepentingan dan 
kebutuhan penduduk yang semakin 
kompleks, maka kota akan berkembang 
menjadi kota yang lebih besar contohnya: 
Jakarta dan Surabaya
KOTA YANG BERAWAL DARI PUSAT 
PELAYANAN /ADMINISTRASI
KLASIFIKASI KOTA 
a. Berdasarkan Sejarahnya 
1. Kota-kota sebelum Masehi, kota tua yang 
didirikan kira-kira 2500 thn SM misalnya 
Athena, Roma dan Babilon
KOTA ROMA
KLASIFIKASI KOTA 
2. Kota-Kota Abad Pertengahan 
yaitu kota yang dibangun sekitar 
abad ke-5 hingga abad ke-10, karena 
pengaruh kegiatan perdangan contoh 
Genoa, Vinece
KOTA ABAD PERTENGAHAN
KOTA-KOTA LAMA DI TIMUR TENGAH DAN 
TIMUR JAUH 
Yaitu kota-kota yang berdiri akibat pengaruh 
perdagangan antara bangsa-bangsa Eropa, 
seperti Portugis, Spanyol dengan bangsa-bangsa 
Asia di kawasan Timur Tengah dan 
timur Jauh misalnya Bagdad, Damaskus dan 
Beijing
KOTA LAMA DI TIMUR JAUH
KLASIFIKASI KOTA BERDASARKAN 
TINGKAT PERKEMBANGANNYA 
a. tingkat Eopolis 
yaitu suatu desa yang berkembang dan telah 
menunjukkan ciri-ciri kehidupan perkotaan atau 
yang berkembang menjadi kota baru 
b. Tingkat polis 
yaitu suatu kota yang masih memiliki ciri-ciri atau 
sifat agraris . Sebagian kehidupan ekonominya 
masih ditopang oleh sektor pertanian. Di 
Indonesia , sebagian besar perkotaannya masih 
berada pada tingkat polis
KLASIFIKASI KOTA BERDASARKAN 
TINGKAT PERKEMBANGANNYA 
c. Tingkat metropolis 
yaitu kota besar yang perekonomiannya sudah 
mengarah ke kegiatan industri, misalnya Jakarta, 
Medan, bandung dan Surabaya 
d. Tingkat megalopolis, 
yaitu wilayah perkotaan yang terdiri dari beberapa 
kota metropolis yang berdekatan lokasinya 
membentuk jalur perkotaan yang sangat besar. 
Contoh kota-kota besar di Amerika Serikat dari 
Boston sampai Washington
KLASIFIKASI KOTA BERDASARKAN 
TINGKAT PERKEMBANGANNYA 
d. Tingkat Tiranopolis 
yaitu kota yang kehidupannya sudah 
dikuasai, baik yang berupa kemacetan lalu 
lintas, tingkat kriminalitas yg tinggi maupun 
penurunan pelayanan umum 
e. Tingkat Nekropolis 
yaitu suatu kota yang berkembang menuju 
keruntuhan
POLIS
METROPOLIS
MEGALOPOLIS
TIRANOPOLIS 
 Tryanopolis
NEKROPOLIS
INTERAKSI KOTA 
 Interaksi adalah hubungan timbal balik yang 
saling berpengaruhi antara dua wilayah atau 
lebih yang menimbulkan gejala , 
kenampakan ataupun permasalahan baru.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI 
INTERAKSI 
 Menurut Edward Ullman ada 3 faktor yang 
mempengaruhi interaksi antar wilayah yaitu : 
 1. Adanya wilayah-wilayah yang saling 
melengkapi (regional complementary) 
Terjadi pada wilayah2 yang berbeda dalam 
keterbatasan atau kemampuan sumber daya, 
antara wilayah yang surplus sumber daya dan 
wilayah yang minus sumber daya.
Interaksi Wilayah 
DESA dan KOTA 
Wilayah yang saling melengkapi 
(Regional Complementary) 
Wilayah A 
Surplus sumber daya X 
Minus sumber daya Y 
Minus sumber daya Z 
Wilayah B 
Minus sumber daya X 
Surplus sumber daya Y 
Minus sumber daya Z 
Wilayah c 
Minus sumber daya X 
Minus sumber daya Y 
Surplus sumber daya Z
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI 
INTERAKSI 
 2. Adanya kesempatan untuk 
berintervensi (intervening opportunity) 
Adanya factor yang menghambat interaksi 
antar wilayah, sehingga harus diisi wilayah 
lain untuk memenuhi kebutuhannya.
Interaksi Wilayah 
DESA dan KOTA 
Wilayah yang saling berintervensi 
( Intervening Opportunity) 
Wilayah A 
Surplus sumber daya X 
Minus sumber daya Y 
Wilayah B 
Surplus sumber daya X 
Minus sumber daya Y 
Wilayah C 
Surplus sumber daya X 
Surplus sumber daya Y
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI 
INTERAKSI 
3. Adanya kemudahan transfer atau pemindahan 
dalam ruang (spatial transfer 
ability) . 
Kemudahan pemindahan dalam ruang baik berupa 
manusia, gagasan maupun informasi. Hal ini 
dipengaruhi oleh : 
a. Jarak mutlak dan jarak relative antar wilayah 
b. Biaya angkutan atau transportasi antar wilayah. 
c. Kemudahan atau kelancaran angkutan
INTERAKSI WILAYAH 
DESA DAN KOTA 
Kemudahan Perpindahan dalam 
Ruang 
Wilayah A 
Surplus Sumber 
Daya X 
Wilayah B 
Minus sumber daya X 
tetapi surplus sumber daya 
Y, dan sumber daya Y 
sebagai alternatif 
penggantinya
PENGARUH INTERAKSI KOTA 
 Pengaruh positif interaksi desa-kota 
a. Pengetahuan penduduk desa meningkat. 
b. Pengetahuan penduduk desa tentang pertanian 
meningkat, karena adanya sistim tekhnologi 
c. meningkatkan hubungan social ekonomi desa dan 
kota karena kemudahan sarana transportasi. 
d. Adanya guru dari kota yang menjadi penggerak 
pembangunan desa
PENGARUH INTERAKSI KOTA 
 2. Pengaruh negatif interaksi desa-kota 
a. Penetrasi kebudayaan kota ke desa yang kurang 
sesuai dengan tradisi budaya desa 
b. Perluasan kota dan masuknya orang berharta ke 
desa sehingga menggubah tata guna lahan desa 
c. Daya tarik kota dalam berbagai bidang 
menyebabkan tenaga potensial di desa kurang. 
d. Muncul masalah baru (pengangguran, tuna 
wisma,kejahatan,masalah pangan maupun 
lingkungan
RUMUS INTERAKSI KOTA 
I a-b = Pa x Pb 
d² 
Keterangan I = Interaksi 
P = Jumlah penduduk 
d = jarak antar wilayah
TEORI TITIK HENTI 
Teori ini untuk mengetahui letak lokasi Pusat 
Pelayanan : Rumah Sakit, Terminal, Pasar, 
dsb 
Th a-b = d a-b 
1 + √Pb/Pa 
Th = Titik Henti 
d = jarak a-b 
Pb = jumlah penduduk yang lebih besar 
Pa = jumlah penduduk yg lebih kecil 
Hasil perhitungan diletakkan mendekati kota 
yg lebih sedikit penduduknya
INDEKS KONEKTIVITAS 
Untuk mengukur kekuatan interaksi juga dapat 
diukur dari jaringan jalan, untuk itu 
digunakan rumus konektivitas. 
β = e 
v 
β = Indeks Konektivitas 
e = jumlah jaringan jalan 
v = jumlah kota dalam suatu wilayah yang 
dihubungkan oleh jaringan jalan tersebut.
CONTOH SOAL 
Diketahui jumlah penduduk Kota A = 8000 jiwa 
dan Kota B = 2000 jiwa jarak Kota A –B 
adalah 25 km, dan antara kota A-B akan 
dibangun pasar, 
A. hitung kekuatan interaksi kota A-B 
B. Tentukan lokasi yang paling cocok untuk 
pembangunan pasar (dengan teori titik henti) 
C. Tentukan indeks konektivitas antara kota 
A-B
STRUKTUR KOTA 
Sebagai pusat kegiatan, ada kota yang disebut 
CBD (Central Business Distric) sebagai 
pusat kegiatan baik ekonomi, politik, 
pendidikan, pemerintahan dan budaya
KONSEP STRUKTUR KOTA 
Ernest W. Burgess menjadikan kota Chicago sbg pusat kajiannya, dia 
membuat teori konsentris yang menyatakan kota dapat dibagai 
menjadi 6 zona yaitu : 
1. Zona PDK (Pusat Daerah Kegiatan) atau CBD(Central 
BussinessDistrics) 
Terdapat toko-toko besar, bangunan kantor,bank. rumah makan, 
museum 
2. Zone peralihan / transisi. 
Merupakan daerah yang terikat dengan Pusat Daerah Kegiatan. 
Penduduk daerah ini tidak stabil, dilihat daari segi tempat tinggal, 
social, ekonominya tergolong daerah miskin. Dalam perencanaan 
pembangunan kota daerah diubah menjadi komplek perhotelan, 
tempat parker dan jalan utama yang menghubungkan dengan 
daerah luarnya.
TEORI KONSENTRIS 
3 .Zona pemukiman kelas proletar. 
Didiami oleh pekerja yang kurang mampu, rumahnya kecil-kecil 
4. Zone pemukiman kelas menengah (residential zone). 
Merupakan komplek perumahan karyawan kelas menengah 
yang memiliki keahlian tertentu, kondisi rumahnya lebih baik 
dari kelas proletar. 
5. Zone pemukiman elit. 
Didiami oleh orang-orang yang kehidupan ekonominya 
baik,ex : pengusaha. 
6. Zone penglaju (commuters zone)
GAMBAR STRUKTUR MODEL KONSENTRIS 
 
1 2 3 4 5 6
TEORI SEKTORAL 
Teori Sektoral (Homer Hoyt) 
Penggunaan lahan membentuk sektor-sektor yang 
beba sesuai dengn perkembangan daerah baru. 
 Keterangan gambar: 
 Zona 1 : PDK (CBD) 
 Zona 2 : zona tempat grosir dan manufaktur 
 Zona 3 : zona pemukiman kelas rendah 
 Zona 4 : zona pemukiman kelas menengah 
 Zona 5 : zona pemukiman kela tinggi
GAMBAR TEORI SEKTORAL
TEORI INTI GANDA 
 Teori Inti Ganda (Haris dan Ullman) 
Bahwa suatu kota tidak hanya terdapat satu CBD saja, 
tetapi bisa beberapa CBD. Teori ini banyak diterapkan 
oleh kota-kota megapolis. 
 Keterangan : 
 Zona 1 : zona PDK (CBD) gambar : 
 Zona 2 : zona terdapatnya grosir dan manufaktur 
 Zona 3 : zona pemukiman kelas rendah 
 Zona 4 : zona pemukiman kelas menengah 
 Zona 5 : zona pemukiman kelas tinggi 
 Zona 6 : zona daerah manufaktur berat 
 Zona 7 : zona daerah luar PDK 
 Zona 8 : zona daerah pemukiman sub urban 
 Zona 9 : zona daerah industri sub urban
TEORI INTI GANDA
PROF. DR.BINTARTO 
Menurut Bintarto, terdapat hirarki kota yang 
berupa selubung lingkaran dari pusat kota 
sampai perdesaan. Ada 6 selubung yaitu : 
1. City adalah Pusat Kota 
2. Suburban adalah suatu daerah yg 
lokasinya dekat dengan pusat kota yg 
biasanya mencakup daerah penglaju 
(cummuter)
3. Suburban fringe adalah suatu daerah yang 
merupakan peralihan antara kota dan desa, yg 
lokasinya mengelilingi suburban 
4. Urban Fringe yaitu suatu daerah batas kota yang 
mempunyai sifat-sifat mirip dengan kota kecuali inti 
kota 
5. Rural Urban Fringe adalah daerah yg terletak 
antara desa dan kota dengan ditandai penggunaan 
lahan campuran 
6. Rural adalah pedesaan
STRUKTUR KOTA MENURUT BINTARTO 
1 2 3 4 5 6
Konflik Pemanfaatan 
Lahan Pemukiman 
1. Lahan pertanian diubah 
menjadi lahan 
pemukiman 
2. Kawasan hutan dijadikan 
lahan pemukiman 
3. Lahan yang tidak 
diperuntukkan untuk 
permukiman diubah 
menjadi lahan 
permukiman
Dampak Pemukiman 
Terhadap Lingkungan 
• Pembangunan pemukiman 
berarti mengubah fungsi 
lahan yang dengan 
sendirinya akan 
mengubah tatanan dan 
interaksi lingkungan baik 
lingkungan biotik maupun 
abiotik 
• Dampak ini tidak hanya 
terhadap lingkungan tetapi 
terhadap sosial budaya
DAMPAK PEMUKIMAN PENDUDUK 
TERHADAP LINGKUNGAN BIOTIK 
 Jika habitat telah rusak, maka dapat terjadinya 
beberapa kemungkinan berikut : 
 Terjadi migrasi beberapa jenis spesies 
 Adaptasi spesies terhadap lingkungan baru 
 Berkurangnya populasi hewan dan 
tumbuhan 
 Sejumlah spesies akan mati atau punah, dll
DAMPAK PEMUKIMAN PENDUDUK 
TERHADAP LINGKUNGAN PERAIRAN
DAMPAK PEMUKIMAN PENDUDUK 
TERHADAP KUALITAS UDARA
DAMPAK PEMUKIMAN PENDUDUK 
TERHADAP KOMPONEN TANAH
DAMPAK PEMUKIMAN PENDUDUK TERHADAP 
LINGKUNGAN SOSIAL BUDAYA

More Related Content

PDF
Ppt kd 3.2 interaksi keruangan desa dan kota
PPTX
Geografi Regional Indonesia
PPTX
GEOGRAFI: TEORI INTERAKSI
PPTX
Konsep Wilayah dan Perwilayahan Kelas XII.pptx
PPTX
Teoti Lokasi Pertanian Von Thunen
PPT
Pola-Keruangan Desa dan Kota, Oke, New.ppt
PPT
PPT WILAYAH DAN PEWILAYAHAN.ppt
PPTX
1 Keberadaan Diri dan Keluarga.pptx
Ppt kd 3.2 interaksi keruangan desa dan kota
Geografi Regional Indonesia
GEOGRAFI: TEORI INTERAKSI
Konsep Wilayah dan Perwilayahan Kelas XII.pptx
Teoti Lokasi Pertanian Von Thunen
Pola-Keruangan Desa dan Kota, Oke, New.ppt
PPT WILAYAH DAN PEWILAYAHAN.ppt
1 Keberadaan Diri dan Keluarga.pptx

What's hot (20)

PPT
6. struktur internal kota1
PPT
Pola keruangan desa kota
PDF
Peraturan Menteri PU No.20 Tahun 2007
PPTX
Bab 3 Pemanfaatan Peta, Pengindraan Jauh, dan Sistem Informasi Geografis.pptx
PDF
Rancang kota yang baik
PPTX
Geografi (pola keruangan kota)
PPTX
Geografi kelas 10 BAB 1 Kurikulum Merdeka
PPTX
PPT Sosiologi Kelas XII Bab 1
PDF
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Medan
PPTX
Power Point bentuk bentuk mobilitas sosial
DOCX
Isu pengembangan wilayah
DOCX
Analisis Interaksi Keruangan Kota Cirebon dengan Wilayah Sekitarnya
PDF
Kota dan Tata Ruang Khusus. Studi kasus: Cagar Budaya Candi Prambanan
PPTX
Teori sentral geografi
PDF
Geografi - Letak, Luas dan Batas Indonesia
PPTX
IPS SMP Kelas VII - Bab 2 Keberagaman Lingkungan Sekitar.pptx
PPTX
Konsep wilayah
PPTX
Konsep Geografi
DOCX
Xii geografi kd 3.1_perencanaan tata ruang
PPTX
Objek studi geografi.ppt
6. struktur internal kota1
Pola keruangan desa kota
Peraturan Menteri PU No.20 Tahun 2007
Bab 3 Pemanfaatan Peta, Pengindraan Jauh, dan Sistem Informasi Geografis.pptx
Rancang kota yang baik
Geografi (pola keruangan kota)
Geografi kelas 10 BAB 1 Kurikulum Merdeka
PPT Sosiologi Kelas XII Bab 1
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Medan
Power Point bentuk bentuk mobilitas sosial
Isu pengembangan wilayah
Analisis Interaksi Keruangan Kota Cirebon dengan Wilayah Sekitarnya
Kota dan Tata Ruang Khusus. Studi kasus: Cagar Budaya Candi Prambanan
Teori sentral geografi
Geografi - Letak, Luas dan Batas Indonesia
IPS SMP Kelas VII - Bab 2 Keberagaman Lingkungan Sekitar.pptx
Konsep wilayah
Konsep Geografi
Xii geografi kd 3.1_perencanaan tata ruang
Objek studi geografi.ppt
Ad

Viewers also liked (6)

PPTX
Pola keruangan kota Geografi Kelas XII
PPTX
Tata Ruang Kota Geografi Kelas XII
PPT
Sistem informasi geografi
PPT
Penginderaan jauh
PPT
Konsep wilayah dan pertumbuhan
Pola keruangan kota Geografi Kelas XII
Tata Ruang Kota Geografi Kelas XII
Sistem informasi geografi
Penginderaan jauh
Konsep wilayah dan pertumbuhan
Ad

Similar to POLA KERUANGAN KOTA SMA KLS 12 GEOGRAFI (20)

PDF
PPT bab 2 Geografi kelas 11, - interaksi Kota Dan Desa
PPTX
URBAN GEOGRAPHY.pptx
PPTX
Geografi Kota (1).pptx
PPT
pola_keruangan.ppt
PPTX
Interaksi Keruangan Desa-Kota : Kota
PPTX
PPT Geografi Interaksi desa dan kota.pptx
DOCX
Rangkuman Pola Keruangan.docx
DOCX
Struktur spasial desa dan kota
PPTX
Mona maulida 1
PPTX
Mona maulida 1
PPTX
ppt 02-231113041550-82d1c309 geography.pptx
PPTX
Bab 2 Interaksi Keruangan Desa dan Kota.pptx
PPTX
Bab 2 Interaksi Keruangan Desa dan Kota.pptx
PDF
interaksi keruangan desa dan kota
PPTX
02. PPT Geografi XII Interaksi Keruangan Desa dan Kota.pptx
PPTX
BAB 2 INTERAKSI DESA KOTA.pptx
PPTX
Interaksi desa dan_kota
PPTX
ppt KD 3.2 INTERAKSI KERUANGAN DESA DAN KOTA.pptx
PPTX
ppt KD 3.2 INTERAKSI KERUANGAN DESA DAN KOTA-dikonversi.pptx
PPTX
ppt KD 3.2 INTERAKSI KERUANGAN DESA DAN KOTA.pptx
PPT bab 2 Geografi kelas 11, - interaksi Kota Dan Desa
URBAN GEOGRAPHY.pptx
Geografi Kota (1).pptx
pola_keruangan.ppt
Interaksi Keruangan Desa-Kota : Kota
PPT Geografi Interaksi desa dan kota.pptx
Rangkuman Pola Keruangan.docx
Struktur spasial desa dan kota
Mona maulida 1
Mona maulida 1
ppt 02-231113041550-82d1c309 geography.pptx
Bab 2 Interaksi Keruangan Desa dan Kota.pptx
Bab 2 Interaksi Keruangan Desa dan Kota.pptx
interaksi keruangan desa dan kota
02. PPT Geografi XII Interaksi Keruangan Desa dan Kota.pptx
BAB 2 INTERAKSI DESA KOTA.pptx
Interaksi desa dan_kota
ppt KD 3.2 INTERAKSI KERUANGAN DESA DAN KOTA.pptx
ppt KD 3.2 INTERAKSI KERUANGAN DESA DAN KOTA-dikonversi.pptx
ppt KD 3.2 INTERAKSI KERUANGAN DESA DAN KOTA.pptx

Recently uploaded (20)

DOCX
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam Senbud Seni Teater Kelas 12 Terbaru 2025
PPTX
Informatika_dan_Keterampilan_Generik.pptx
PDF
PPT Resources Seminar AITalks: AI dan Konseling GPT
PDF
Modul 7 Kp 1 Pelatihan Pembelajaran Mendalam
PPTX
Presentasi_Pembelajaran_Mendalam_Lengkap.pptx
DOCX
LK Modul 3 - Menentukan Pengalaman Belajar.docx
DOCX
788647528-JURNAL-PEMBELAJARAN-INFORMATIKA MODUL 2.docx
PPTX
Bahan Tayang OJT Pembelajaran Mendalam KS
PDF
KASUS_INKUIRI_KOLABORATIF_KELAS_BAWAH-ISI-ARNI.pdf
PPTX
Peran Staf Ritel dalam Penanganan dan Distribusi Produk
PPTX
5. Salindia (Bahan Tayang) Modul 5_ Perencanaan Pembelajaran (1).pptx
PPT
pengantar algoritma dan pemrograman dasar
PDF
INSTRUMEN IMPLEMENTASI DAN REFLEKSI PERENCANAAN PEMBELAJARAN-ARNI.pdf
PDF
Materi Seminar AITalks: AI dan Konseling GPT
PPTX
Perubahan Sosial Masyarakat di Era Modernisasi.pptx
PPTX
PELAKSANAAN (di Htl_GFeruci, 28 Jul'25) + Link2 MATERI Training_LEADERSHIP & ...
PPTX
Keterbatasan-Fasilitas-dalam-Mengajar-KKA.pptx
PDF
Deck Rumah Pendidikan untuk Mendukung Program Prioritas Kemendikdasmen.pdf
PDF
Timbal Balik yang Timbang: Perdagangan Tak Setara AS–Indonesia
PDF
KELOMPOK 4 LK Modul 4 KP4 Asesmen PM (3).pdf
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam Senbud Seni Teater Kelas 12 Terbaru 2025
Informatika_dan_Keterampilan_Generik.pptx
PPT Resources Seminar AITalks: AI dan Konseling GPT
Modul 7 Kp 1 Pelatihan Pembelajaran Mendalam
Presentasi_Pembelajaran_Mendalam_Lengkap.pptx
LK Modul 3 - Menentukan Pengalaman Belajar.docx
788647528-JURNAL-PEMBELAJARAN-INFORMATIKA MODUL 2.docx
Bahan Tayang OJT Pembelajaran Mendalam KS
KASUS_INKUIRI_KOLABORATIF_KELAS_BAWAH-ISI-ARNI.pdf
Peran Staf Ritel dalam Penanganan dan Distribusi Produk
5. Salindia (Bahan Tayang) Modul 5_ Perencanaan Pembelajaran (1).pptx
pengantar algoritma dan pemrograman dasar
INSTRUMEN IMPLEMENTASI DAN REFLEKSI PERENCANAAN PEMBELAJARAN-ARNI.pdf
Materi Seminar AITalks: AI dan Konseling GPT
Perubahan Sosial Masyarakat di Era Modernisasi.pptx
PELAKSANAAN (di Htl_GFeruci, 28 Jul'25) + Link2 MATERI Training_LEADERSHIP & ...
Keterbatasan-Fasilitas-dalam-Mengajar-KKA.pptx
Deck Rumah Pendidikan untuk Mendukung Program Prioritas Kemendikdasmen.pdf
Timbal Balik yang Timbang: Perdagangan Tak Setara AS–Indonesia
KELOMPOK 4 LK Modul 4 KP4 Asesmen PM (3).pdf

POLA KERUANGAN KOTA SMA KLS 12 GEOGRAFI

  • 2. DEFINISI KOTA (MENURUT PROF BINTARTO) Kota adalah suatu sistem jaringan kehidupan manusia yang ditandai dengan kepadatan penduduk yang tinggi, strata sosial ekonomi yg heterogen, dan kehidupan yang materialistis. Kota merupakan wilayah yang sebagian besar arealnya merupakan hasil budaya manusia (cultural Landscape), pemusatan penduduk yang tinggi dengan mata pencaharian di luar sektor pertanian. Kota dicirikan oleh adanya prasarana perkotaan, seperti bangunan pemerintahan, rumah sakit, sekolah, pasar, taman, alun-alun serta sarana transportasi yang lengkap.
  • 3. CIRI-CIRI KOTA Ciri-ciri Fisik : a. Terdapat sarana perekonomian b. Tempat parkir memadai c. Sarana rekreasi yang baik d. Terdapat alun-alun e. Adanya gedung perkantoran dan perdagangan Ciri-ciri sosial a. Masyarakat heterogen b. Masyarakat individual (geiselschaft) c. Matapencaharian non agraris d. Adanya spesialisasi pekerjaan e. Kesenjangan ekonomi dan sosial dalam f. Norma agama pudar g. Segregasi keruangan h. Kekerabatan pudar
  • 4. PERKEMBANGAN KOTA DI INDONESIA Kota Perkebunan Sejak jaman Belanda di Indonesia sudah banyak perkebunan kelapa sawit, teh, karet, tebu, tembakau karena ditunjang oleh tanah yang subur dan topografi yang baik, dengan demikian berdirilah kota seperti Bandung, Bogor, Subang, Ambarawa, Deli Serdang dan Palembang
  • 5. KOTA BERASAL DARI PERKEBUNAN
  • 6. KOTA YANG BERASAL DARI PUSAT PERTAMBANGAN Indonesia termasuk negara yang kaya akan hasil tambang dengan dibukanya pertambangan maka penduduk berbondong-bondong migrasi ke daerah tambang yang membutuhkan modal, tenaga kerja dan teknologi. Contoh kotanya adalah : Panngkal Pinang, Tembagapura, Dumai, Soroako, Balikpapan dan Ombilin
  • 7. KOTA BERASAL DARI PERTAMBANGAN
  • 8. KOTA YANG BERAWAL DARI PUSAT PELAYANAN /ADMINISTRASI Dengan semakin banyaknya kepentingan dan kebutuhan penduduk yang semakin kompleks, maka kota akan berkembang menjadi kota yang lebih besar contohnya: Jakarta dan Surabaya
  • 9. KOTA YANG BERAWAL DARI PUSAT PELAYANAN /ADMINISTRASI
  • 10. KLASIFIKASI KOTA a. Berdasarkan Sejarahnya 1. Kota-kota sebelum Masehi, kota tua yang didirikan kira-kira 2500 thn SM misalnya Athena, Roma dan Babilon
  • 12. KLASIFIKASI KOTA 2. Kota-Kota Abad Pertengahan yaitu kota yang dibangun sekitar abad ke-5 hingga abad ke-10, karena pengaruh kegiatan perdangan contoh Genoa, Vinece
  • 14. KOTA-KOTA LAMA DI TIMUR TENGAH DAN TIMUR JAUH Yaitu kota-kota yang berdiri akibat pengaruh perdagangan antara bangsa-bangsa Eropa, seperti Portugis, Spanyol dengan bangsa-bangsa Asia di kawasan Timur Tengah dan timur Jauh misalnya Bagdad, Damaskus dan Beijing
  • 15. KOTA LAMA DI TIMUR JAUH
  • 16. KLASIFIKASI KOTA BERDASARKAN TINGKAT PERKEMBANGANNYA a. tingkat Eopolis yaitu suatu desa yang berkembang dan telah menunjukkan ciri-ciri kehidupan perkotaan atau yang berkembang menjadi kota baru b. Tingkat polis yaitu suatu kota yang masih memiliki ciri-ciri atau sifat agraris . Sebagian kehidupan ekonominya masih ditopang oleh sektor pertanian. Di Indonesia , sebagian besar perkotaannya masih berada pada tingkat polis
  • 17. KLASIFIKASI KOTA BERDASARKAN TINGKAT PERKEMBANGANNYA c. Tingkat metropolis yaitu kota besar yang perekonomiannya sudah mengarah ke kegiatan industri, misalnya Jakarta, Medan, bandung dan Surabaya d. Tingkat megalopolis, yaitu wilayah perkotaan yang terdiri dari beberapa kota metropolis yang berdekatan lokasinya membentuk jalur perkotaan yang sangat besar. Contoh kota-kota besar di Amerika Serikat dari Boston sampai Washington
  • 18. KLASIFIKASI KOTA BERDASARKAN TINGKAT PERKEMBANGANNYA d. Tingkat Tiranopolis yaitu kota yang kehidupannya sudah dikuasai, baik yang berupa kemacetan lalu lintas, tingkat kriminalitas yg tinggi maupun penurunan pelayanan umum e. Tingkat Nekropolis yaitu suatu kota yang berkembang menuju keruntuhan
  • 19. POLIS
  • 24. INTERAKSI KOTA  Interaksi adalah hubungan timbal balik yang saling berpengaruhi antara dua wilayah atau lebih yang menimbulkan gejala , kenampakan ataupun permasalahan baru.
  • 25. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INTERAKSI  Menurut Edward Ullman ada 3 faktor yang mempengaruhi interaksi antar wilayah yaitu :  1. Adanya wilayah-wilayah yang saling melengkapi (regional complementary) Terjadi pada wilayah2 yang berbeda dalam keterbatasan atau kemampuan sumber daya, antara wilayah yang surplus sumber daya dan wilayah yang minus sumber daya.
  • 26. Interaksi Wilayah DESA dan KOTA Wilayah yang saling melengkapi (Regional Complementary) Wilayah A Surplus sumber daya X Minus sumber daya Y Minus sumber daya Z Wilayah B Minus sumber daya X Surplus sumber daya Y Minus sumber daya Z Wilayah c Minus sumber daya X Minus sumber daya Y Surplus sumber daya Z
  • 27. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INTERAKSI  2. Adanya kesempatan untuk berintervensi (intervening opportunity) Adanya factor yang menghambat interaksi antar wilayah, sehingga harus diisi wilayah lain untuk memenuhi kebutuhannya.
  • 28. Interaksi Wilayah DESA dan KOTA Wilayah yang saling berintervensi ( Intervening Opportunity) Wilayah A Surplus sumber daya X Minus sumber daya Y Wilayah B Surplus sumber daya X Minus sumber daya Y Wilayah C Surplus sumber daya X Surplus sumber daya Y
  • 29. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INTERAKSI 3. Adanya kemudahan transfer atau pemindahan dalam ruang (spatial transfer ability) . Kemudahan pemindahan dalam ruang baik berupa manusia, gagasan maupun informasi. Hal ini dipengaruhi oleh : a. Jarak mutlak dan jarak relative antar wilayah b. Biaya angkutan atau transportasi antar wilayah. c. Kemudahan atau kelancaran angkutan
  • 30. INTERAKSI WILAYAH DESA DAN KOTA Kemudahan Perpindahan dalam Ruang Wilayah A Surplus Sumber Daya X Wilayah B Minus sumber daya X tetapi surplus sumber daya Y, dan sumber daya Y sebagai alternatif penggantinya
  • 31. PENGARUH INTERAKSI KOTA  Pengaruh positif interaksi desa-kota a. Pengetahuan penduduk desa meningkat. b. Pengetahuan penduduk desa tentang pertanian meningkat, karena adanya sistim tekhnologi c. meningkatkan hubungan social ekonomi desa dan kota karena kemudahan sarana transportasi. d. Adanya guru dari kota yang menjadi penggerak pembangunan desa
  • 32. PENGARUH INTERAKSI KOTA  2. Pengaruh negatif interaksi desa-kota a. Penetrasi kebudayaan kota ke desa yang kurang sesuai dengan tradisi budaya desa b. Perluasan kota dan masuknya orang berharta ke desa sehingga menggubah tata guna lahan desa c. Daya tarik kota dalam berbagai bidang menyebabkan tenaga potensial di desa kurang. d. Muncul masalah baru (pengangguran, tuna wisma,kejahatan,masalah pangan maupun lingkungan
  • 33. RUMUS INTERAKSI KOTA I a-b = Pa x Pb d² Keterangan I = Interaksi P = Jumlah penduduk d = jarak antar wilayah
  • 34. TEORI TITIK HENTI Teori ini untuk mengetahui letak lokasi Pusat Pelayanan : Rumah Sakit, Terminal, Pasar, dsb Th a-b = d a-b 1 + √Pb/Pa Th = Titik Henti d = jarak a-b Pb = jumlah penduduk yang lebih besar Pa = jumlah penduduk yg lebih kecil Hasil perhitungan diletakkan mendekati kota yg lebih sedikit penduduknya
  • 35. INDEKS KONEKTIVITAS Untuk mengukur kekuatan interaksi juga dapat diukur dari jaringan jalan, untuk itu digunakan rumus konektivitas. β = e v β = Indeks Konektivitas e = jumlah jaringan jalan v = jumlah kota dalam suatu wilayah yang dihubungkan oleh jaringan jalan tersebut.
  • 36. CONTOH SOAL Diketahui jumlah penduduk Kota A = 8000 jiwa dan Kota B = 2000 jiwa jarak Kota A –B adalah 25 km, dan antara kota A-B akan dibangun pasar, A. hitung kekuatan interaksi kota A-B B. Tentukan lokasi yang paling cocok untuk pembangunan pasar (dengan teori titik henti) C. Tentukan indeks konektivitas antara kota A-B
  • 37. STRUKTUR KOTA Sebagai pusat kegiatan, ada kota yang disebut CBD (Central Business Distric) sebagai pusat kegiatan baik ekonomi, politik, pendidikan, pemerintahan dan budaya
  • 38. KONSEP STRUKTUR KOTA Ernest W. Burgess menjadikan kota Chicago sbg pusat kajiannya, dia membuat teori konsentris yang menyatakan kota dapat dibagai menjadi 6 zona yaitu : 1. Zona PDK (Pusat Daerah Kegiatan) atau CBD(Central BussinessDistrics) Terdapat toko-toko besar, bangunan kantor,bank. rumah makan, museum 2. Zone peralihan / transisi. Merupakan daerah yang terikat dengan Pusat Daerah Kegiatan. Penduduk daerah ini tidak stabil, dilihat daari segi tempat tinggal, social, ekonominya tergolong daerah miskin. Dalam perencanaan pembangunan kota daerah diubah menjadi komplek perhotelan, tempat parker dan jalan utama yang menghubungkan dengan daerah luarnya.
  • 39. TEORI KONSENTRIS 3 .Zona pemukiman kelas proletar. Didiami oleh pekerja yang kurang mampu, rumahnya kecil-kecil 4. Zone pemukiman kelas menengah (residential zone). Merupakan komplek perumahan karyawan kelas menengah yang memiliki keahlian tertentu, kondisi rumahnya lebih baik dari kelas proletar. 5. Zone pemukiman elit. Didiami oleh orang-orang yang kehidupan ekonominya baik,ex : pengusaha. 6. Zone penglaju (commuters zone)
  • 40. GAMBAR STRUKTUR MODEL KONSENTRIS  1 2 3 4 5 6
  • 41. TEORI SEKTORAL Teori Sektoral (Homer Hoyt) Penggunaan lahan membentuk sektor-sektor yang beba sesuai dengn perkembangan daerah baru.  Keterangan gambar:  Zona 1 : PDK (CBD)  Zona 2 : zona tempat grosir dan manufaktur  Zona 3 : zona pemukiman kelas rendah  Zona 4 : zona pemukiman kelas menengah  Zona 5 : zona pemukiman kela tinggi
  • 43. TEORI INTI GANDA  Teori Inti Ganda (Haris dan Ullman) Bahwa suatu kota tidak hanya terdapat satu CBD saja, tetapi bisa beberapa CBD. Teori ini banyak diterapkan oleh kota-kota megapolis.  Keterangan :  Zona 1 : zona PDK (CBD) gambar :  Zona 2 : zona terdapatnya grosir dan manufaktur  Zona 3 : zona pemukiman kelas rendah  Zona 4 : zona pemukiman kelas menengah  Zona 5 : zona pemukiman kelas tinggi  Zona 6 : zona daerah manufaktur berat  Zona 7 : zona daerah luar PDK  Zona 8 : zona daerah pemukiman sub urban  Zona 9 : zona daerah industri sub urban
  • 45. PROF. DR.BINTARTO Menurut Bintarto, terdapat hirarki kota yang berupa selubung lingkaran dari pusat kota sampai perdesaan. Ada 6 selubung yaitu : 1. City adalah Pusat Kota 2. Suburban adalah suatu daerah yg lokasinya dekat dengan pusat kota yg biasanya mencakup daerah penglaju (cummuter)
  • 46. 3. Suburban fringe adalah suatu daerah yang merupakan peralihan antara kota dan desa, yg lokasinya mengelilingi suburban 4. Urban Fringe yaitu suatu daerah batas kota yang mempunyai sifat-sifat mirip dengan kota kecuali inti kota 5. Rural Urban Fringe adalah daerah yg terletak antara desa dan kota dengan ditandai penggunaan lahan campuran 6. Rural adalah pedesaan
  • 47. STRUKTUR KOTA MENURUT BINTARTO 1 2 3 4 5 6
  • 48. Konflik Pemanfaatan Lahan Pemukiman 1. Lahan pertanian diubah menjadi lahan pemukiman 2. Kawasan hutan dijadikan lahan pemukiman 3. Lahan yang tidak diperuntukkan untuk permukiman diubah menjadi lahan permukiman
  • 49. Dampak Pemukiman Terhadap Lingkungan • Pembangunan pemukiman berarti mengubah fungsi lahan yang dengan sendirinya akan mengubah tatanan dan interaksi lingkungan baik lingkungan biotik maupun abiotik • Dampak ini tidak hanya terhadap lingkungan tetapi terhadap sosial budaya
  • 50. DAMPAK PEMUKIMAN PENDUDUK TERHADAP LINGKUNGAN BIOTIK  Jika habitat telah rusak, maka dapat terjadinya beberapa kemungkinan berikut :  Terjadi migrasi beberapa jenis spesies  Adaptasi spesies terhadap lingkungan baru  Berkurangnya populasi hewan dan tumbuhan  Sejumlah spesies akan mati atau punah, dll
  • 51. DAMPAK PEMUKIMAN PENDUDUK TERHADAP LINGKUNGAN PERAIRAN
  • 52. DAMPAK PEMUKIMAN PENDUDUK TERHADAP KUALITAS UDARA
  • 53. DAMPAK PEMUKIMAN PENDUDUK TERHADAP KOMPONEN TANAH
  • 54. DAMPAK PEMUKIMAN PENDUDUK TERHADAP LINGKUNGAN SOSIAL BUDAYA