SlideShare a Scribd company logo
Dr. H. Dadang Solihin, SE, MA -Tenaga Ahli Profesional Bidang Sosial Budaya
Ceramah Ekonomi P3N XXV Lemhannas RI
Jakarta, 2 Juli 2025
Potensi dan Tantangan Implementasi Dana Kekayaan
Negara dalam Pembangunan Ekonomi Indonesia
Dr. H. Dadang Solihin, SE, MA
dadang-solihin.blogspot.com 2
Ia pernah menjadi Rektor PTS Universitas Darma Persada (Unsada) Jakarta Masa Bakti 2015-2018, dan sempat mendirikan
Batalyon Bushido Resimen Mahasiswa Jayakarta. Pangkat Akademiknya adalah Associate Professor/Lektor Kepala TMT 1
Oktober 2004.
Ia juga pernah menjadi Ketua Dewan Riset Daerah Provinsi DKI Jakarta Masa Bakti 2018-2022. Jabatan terakhirnya sebagai
PNS adalah Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Budaya dan Pariwisata sampai memasuki usia pensiun sebagai PNS
golongan IV.e TMT 1 Desember 2021.
Senior citizen yang setiap hari menikmati perjalanan Bike to Work ini adalah Peserta Terbaik Diklat Kepemimpinan Tingkat
II Angkatan XXIX tahun 2010 yang diselenggarakan oleh Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI Jakarta dan Peserta Terbaik
Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) XLIX tahun 2013 yang diselenggarakan oleh Lembaga Ketahanan Nasional
(Lemhannas) RI. Ia dinyatakan Lulus Dengan Pujian serta dianugerahi Penghargaan Wibawa Seroja Nugraha.
Sejak awal Januari 2022 Dadang Solihin memperkuat Lemhannas RI sebagai Tenaga Ahli Profesional
(Taprof). Wredatama ini menempuh pendidikan S1 dan S2 pada Program Studi Ekonomi
Pembangunan. Gelar SE ia peroleh dari Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Parahyangan Bandung
(1986), dan gelar MA ia peroleh dari University of Colorado at Denver, USA (1996). Adapun gelar
Doktor Ilmu Pemerintahan ia peroleh dari FISIP Universitas Padjadjaran Bandung (2011).
Kariernya sebagai PNS ia tekuni lebih dari 33 tahun. Dimulai dari Bappenas sejak awal 1988, di mana
ia pernah menjadi Direktur selama 7 tahun lebih. Atas pengabdiannya ini, negara menganugerahi
Tanda Kehormatan Satyalancana Karya Satya melalui 3 Presiden RI, yaitu dari Presiden Gusdur (2020),
Presiden SBY (2009) dan Presiden Jokowi (2019).
dadang-solihin.blogspot.com 3
1. Pidato Presiden Prabowo Subianto pada Peluncuran Danantara 24
Februari 2025
2. Apa itu Pembangunan?
3. Bagaimana Potensi dan Tantangan Implementasi Dana Kekayaan Negara
(SWFs) dalam Pembangunan Ekonomi Indonesia?
4. Akankah Kita Sampai ke 2045 dengan Selamat dan Sukses?
5. Empat Skenario Danantara
6. Danantara: Bagaimana dan Untuk Siapa?
7. Bagaimana Implikasi Danantara terhadap Dividen dan Kinerja Saham
BUMN?
8. Perspektif Geopolitik, Ketahanan Nasional, Kepemimpinan Nasional,
Empat Konsensus Dasar, Wawasan Nusantara, dan Kewaspadaan
Nasional
9. Perumusan SWOT Danantara (Untuk Merumuskan Strategi)
10. Perumusan Scenario Planning Danantara (Untuk Melihat Masa Depan)
Outline Potensi dan Tantangan Implementasi
Dana Kekayaan Negara dalam Pembangunan Ekonomi Indonesia
dadang-solihin.blogspot.com 4
Mengapa di tengah kekayaan yang kita miliki, masalah-masalah (kemiskinan)
ini masih tetap ada? Dan yang lebih penting bagaimana kita dapat
memperbaiki keadaan ini.
Bukan karena kita kekurangan sumber daya, tapi mungkin karena cara kita
mengelola dan memanfaatkannya belum sepenuhnya memberi manfaat
sebesar-besarnya bagi rakyat.
Inilah kenyataan yang harus kita akui, karena perubahan yang berarti hanya
bisa dimulai dari keberanian untuk melihat kebenaran.
Danantara Indonesia bukan sekadar sebuah badan pengelola investasi,
melainkan harus menjadi instrumen pembangunan nasional yang akan
mengoptimalkan cara kita mengelola kekayaan Indonesia.
Jangan salah, apa yang kita luncurkan hari ini bukan sekadar sebuah dana
investasi, melainkan instrumen, alat pembangunan nasional yang harus bisa
mengubah cara kita mengelola kekayaan bangsa demi kesejahteraan seluruh
rakyat Indonesia.
Pidato Presiden Prabowo Subianto pada
Peluncuran Danantara 24 Februari 2025
dadang-solihin.blogspot.com 5
• Visi-Misi Abadi UUD 1945
• RPJPN (20 Tahunan)
• RPJMN (5 Tahunan)
• RKP Tahunan
Pembangunan adalah proses perubahan ke arah
kondisi yang lebih baik melalui upaya yang dilakukan
secara terencana (Ginandjar Kartasasminta, 1996).
• Proses perubahan (menurut Theory of Change) adalah
proses perubahan dari input menjadi output, bermanfaat
menjadi outcome dan dalam jangka panjang
menghasilkan impact.
• Secara terencana artinya direncanakan dengan baik. Ada
dokumen perencanaannya. Ada Visi-misinya. Terkoneksi
dengan dokumen perencanaan pembangunan nasional,
baik yang jangka panjang, jangka menengah maupun
tahunan.
Apa itu Pembangunan?
dadang-solihin.blogspot.com 6
Bagaimana Potensi dan Tantangan Implementasi Dana Kekayaan
Negara (SWFs) dalam Pembangunan Ekonomi Indonesia?
Bagaimana implementasi Nilai-
nilai Pancasila, UUD 1945, NKRI,
dan Bhineka Tunggal Ika dapat
menjadi fondasi etis dan
konstitusional dalam pengelolaan
dana kekayaan negara, sehingga
instrumen ekonomi modern ini
benar-benar dimanfaatkan
sebesar-besarnya untuk
kemakmuran rakyat dan
penguatan ketahanan nasional?
Sovereign Wealth Funds (SWFs)
• Secara historis, SWFs bermula sebagai instrumen akumulasi
cadangan devisa untuk menstabilkan perekonomian
domestik, mendukung pembangunan jangka panjang, dan
mengurangi ketergantungan terhadap fluktuasi harga
komoditas. (Bernardo Bortolotti dan Veljko Fotak, 2020)
• Dalam perkembangannya, SWFs mengalami transformasi
menjadi entitas geopolitik yang memiliki daya tawar strategis
dan kemampuan memengaruhi stabilitas serta kedaulatan
ekonomi banyak negara, termasuk negara berkembang.
• Dalam konteks Indonesia sebagai negara kepulauan dengan
kekayaan alam melimpah dan posisi geostrategis di
persimpangan jalur perdagangan dunia, kajian tentang SWFs
menjadi semakin relevan.
dadang-solihin.blogspot.co.id 7
Akankah Kita Sampai ke 2045
dengan Selamat dan Sukses?
dadang-solihin.blogspot.co.id 8
Scenario Planning Bonus Demografi, Banjarmasin 30 Mei 2024
Nusantara Berjaya. Pada 2045, Indonesia berhasil mewujudkan
Visi Indonesia Emas dengan kebijakan tepat dan peran sektor swasta
yang kuat. Pendidikan berbasis industri mencetak SDM unggul siap
bersaing global. Program CSR mendukung ekonomi kreatif.
Infrastruktur teknologi informasi mempercepat transformasi digital.
Regulasi tenaga kerja asing, investasi asing, industri hijau, dan
magang multinasional meningkatkan daya saing. Kolaborasi lintas
sektor, perlindungan pekerja migran, dan integrasi logistik global
menciptakan kesejahteraan serta posisi strategis Indonesia di
panggung dunia.
Nusantara Stagnan. Pada 2045, Indonesia mengalami stagnasi
pembangunan akibat kebijakan lambat, birokrasi rumit, dan
kurikulum tak relevan. Minimnya insentif investasi SDM dan
teknologi menurunkan inovasi. Kesenjangan infrastruktur makin
lebar, perlindungan pekerja lemah, dan evaluasi program tidak
efektif. Meski sektor swasta aktif investasi, kolaborasi dengan
pemerintah dan LSM kurang optimal. Peluang industri hijau, logistik
global, serta program visa tenaga ahli tak mampu mengimbangi
kebijakan tak tepat. Indonesia gagal memenuhi banyak tujuan jangka
panjangnya.
Nusantara Naik Daun. Pada 2045, Indonesia mencapai banyak
kemajuan lewat kebijakan tepat, pro-pendidikan, dan peningkatan
kualitas SDM. Program CSR mendukung ekonomi kreatif dan
komunitas lokal. Transformasi digital berkembang berkat
infrastruktur TIK yang ditingkatkan. Namun, krisis ekonomi global
menurunkan investasi asing, sedangkan brain drain dan persaingan
multinasional memicu tantangan. Perubahan iklim merusak
infrastruktur. Kebijakan imigrasi ketat dan standar internasional
tinggi menghambat kerja sama. Meski belum seluruh visi tercapai,
Indonesia tetap menunjukkan kemajuan signifikan.
Nusantara Kelabu. Pada 2045, Indonesia gagal memanfaatkan
bonus demografi, berubah menjadi bencana demografi akibat
kualitas SDM rendah dan kebijakan lambat. Kurikulum tak relevan
membuat lulusan tak siap kerja, insentif investasi SDM minim,
inovasi rendah, dan kesenjangan infrastruktur melebar. Perlindungan
pekerja lemah, evaluasi program tidak efektif, investasi asing
menurun, brain drain meningkat, serta iklim investasi hijau stagnan.
Regulasi internasional ketat dan kurangnya kolaborasi lintas sektor
membuat Indonesia terjebak dalam stagnasi tanpa solusi jelas.
dadang-solihin.blogspot.com 9
• Pada tahun 2045 Indonesia mengalami rendahnya kualitas SDM sehingga bonus demografi berubah menjadi bencana
demografi. Implementasi kebijakan yang lambat dan birokratis menghambat pembangunan, dan kurikulum yang tidak
relevan menyebabkan lulusan tidak siap kerja. Kurangnya insentif bagi sektor swasta untuk berinvestasi dalam SDM dan
teknologi memperburuk situasi.
• Rendahnya inovasi dalam berbagai sektor ekonomi menghambat diversifikasi dan pertumbuhan. Ketidakmerataan
pembangunan infrastruktur memperlebar kesenjangan antara perkotaan dan pedesaan, sementara kurangnya
kebijakan perlindungan bagi tenaga kerja lokal memperparah kondisi. Tidak adanya sistem evaluasi yang efektif
menghalangi penilaian keberhasilan program pemberdayaan.
• Krisis ekonomi global mengurangi investasi asing dan mempengaruhi stabilitas ekonomi domestik. Brain drain
meningkat akibat mobilitas tenaga pengajar, dan persaingan dengan perusahaan multinasional memperparah situasi.
Sektor ekonomi baru seperti teknologi hijau dan digital memerlukan investasi besar yang tidak tercapai, dan dampak
perubahan iklim merusak infrastruktur.
• Kebijakan imigrasi ketat di negara tujuan tenaga kerja Indonesia, standar evaluasi internasional yang sulit dicapai, serta
regulasi internasional yang membatasi kerja sama lintas negara semakin memperburuk keadaan. Kurangnya kolaborasi
efektif antara pemerintah, sektor swasta, dan LSM menambah kompleksitas masalah, membuat Indonesia terjebak
dalam situasi kelabu tanpa solusi nyata.
Experts Judgement Kwadran IV Nusantara Kelabu
dadang-solihin.blogspot.co.id 10
Scenario Planning Pembangunan SDM Unggul
P4N 68 Jakarta 19 Mei 2025 dan PPNK 220 Jakarta 25 Mei 2025
Kapal Nusantara Berlayar. Pada 2045 Indonesia Emas terwujud
dengan ditopang SDM unggul yang berakar pada nilai budaya.
Pancasila menjadi kompas pembangunan, didukung stabilitas politik
dan reformasi birokrasi. SDM berkarakter gotong royong, jujur,
pekerja keras. Ekonomi kreatif, pariwisata budaya, teknologi digital,
bonus demografi, dan letak strategis menjadi kekuatan. Dukungan
TNI/Polri dan pengelolaan SDA berbasis ekologi budaya menjadikan
Indonesia bangsa tangguh, adaptif, dan berdaulat di era transformasi
sosial.
Wayang Tanpa Dalang. Pada 2045, Indonesia kaya nilai budaya,
namun belum mampu mencetak SDM unggul yang menghidupkan
nilai tersebut. Internalisasi Pancasila lemah dalam pendidikan dan
birokrasi, ketimpangan ekonomi dan politik transaksional
memperlebar kesenjangan. Budaya bagai wayang tanpa dalang bijak.
Namun, revitalisasi Pancasila, reformasi birokrasi, ekonomi berbasis
budaya, teknologi digital, dan peran TNI/Polri serta generasi digital
natives membuka peluang mencetak dalang masa depan yang
menghidupkan nilai luhur dalam pembangunan SDM.
Robot Canggih Tanpa Jiwa. Pada 2045, Indonesia berhasil
mencetak SDM unggul teknis, namun kehilangan akar budaya.
Pancasila belum terinternalisasi kuat dalam generasi muda. Nilai
gotong royong dan kearifan lokal terkikis globalisasi, media sosial,
dan liberalisasi ekonomi. SDM terlatih tapi hampa karakter mudah
terjebak polarisasi dan radikalisme. Ketahanan budaya melemah,
terutama di perbatasan dan komunitas adat. Bonus demografi tanpa
pendidikan karakter bisa menjadi bencana, membuat Indonesia
maju lahiriah, tetapi rapuh batiniah.
Kapal Bocor di Samudra Badai. Pada 2045, Indonesia
menghadapi globalisasi dengan fondasi kebangsaan rapuh dan SDM
belum siap. Internalisasi Pancasila lemah, pendidikan karakter
minim, politik transaksional marak. Ketimpangan ekonomi dan
pendidikan memperdalam ketidaksetaraan. Westernisasi,
radikalisme, konflik identitas merusak kohesi sosial. Media sosial
memicu krisis identitas generasi muda. Eksploitasi SDA tanpa
kearifan lokal melemahkan keadilan sosial. Ancaman disintegrasi
meningkat, bonus demografi jadi beban. Tanpa pembenahan
sistemik, Indonesia terancam stagnasi dan disorientasi.
dadang-solihin.blogspot.com 11
• Pada 2045, Indonesia menghadapi badai globalisasi dengan fondasi kebangsaan yang rapuh dan awak
kapal—yakni SDM—yang belum siap secara karakter maupun kompetensi.
• Minimnya internalisasi Pancasila, lemahnya pendidikan karakter, serta praktik politik yang transaksional
membuat bangsa ini kehilangan arah nilai.
• Ketimpangan pendidikan dan ekonomi memperdalam jurang ketidaksetaraan, sementara westernisasi,
radikalisme, dan konflik identitas merusak kohesi sosial.
• Di tengah tantangan liberalisasi ekonomi, media sosial tak terkendali menjadi pintu masuk krisis identitas
generasi muda.
• Eksploitasi SDA yang tidak memperhatikan kearifan lokal semakin melemahkan keadilan sosial.
• Ancaman hibrida dan disintegrasi wilayah perbatasan kian nyata, sementara bonus demografi menjadi
beban jika tidak segera ditangani.
• Seperti kapal bocor di tengah samudra badai, Indonesia dalam skenario ini berada dalam risiko stagnasi
dan disorientasi nasional.
• Tanpa pembenahan sistemik, kapal ini bisa karam sebelum mencapai Indonesia Emas 2045.
Kwadran IV Kapal Bocor di Samudra Badai
Experts Judgement
dadang-solihin.blogspot.com 12
Kwadran I: S-O
“Kapal Nusantara Berlayar Teguh”
Indonesia memanfaatkan nilai Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan
Bhineka Tunggal Ika sebagai jangkar kokoh. Dukungan politik dan
modal USD 900 miliar mendorong pertumbuhan 8% lewat investasi
berkelanjutan, pemerataan pembangunan, dan penguatan
solidaritas menuju Indonesia Emas 2045.
Kwadran IV: W-T
“Perahu Retak di Samudra”
Pengelolaan Dana Danantara menghadapi risiko besar yang
mengancam kedaulatan dan stabilitas ekonomi Indonesia.
Ketidaktransparanan, politisasi, dan korupsi melemahkan
kepercayaan publik, sementara intervensi asing dan ketimpangan
sosial memperparah risiko menuju
Indonesia Emas 2045.
Kwadran II: S-T
“Jembatan di Tengah Badai”
Indonesia menghadapi tantangan besar mengelola Dana Danantara.
Risiko politisasi, tata kelola lemah, dan intervensi asing mengancam
kepercayaan dan kedaulatan. Pengawasan dan kepemimpinan visioner
jadi penopang kokoh menuju Indonesia Emas 2045.
Kwadran III: W-O
“Harapan di Tengah Tantangan”
Indonesia menghadapi risiko konflik ideologis, ketidakpastian
politik, dan intervensi asing dalam pengelolaan Dana Danantara.
Meski ada kendala tata kelola dan budaya kerja BUMN, namun
penguatan nilai kebangsaan, kepemimpinan visioner, diversifikasi
investasi, dan transparansi membuka peluang memperkuat
ketahanan ekonomi menuju Indonesia Emas 2045.
Empat Skenario Danantara
dadang-solihin.blogspot.com 13
Danantara:
Bagaimana dan Untuk Siapa?
Sumber:
Institute for Development of Economics and Finance (INDEF),
2025
dadang-solihin.blogspot.com 14
dadang-solihin.blogspot.com 15
dadang-solihin.blogspot.com 16
2
1
3
dadang-solihin.blogspot.com 17
dadang-solihin.blogspot.com 18
dadang-solihin.blogspot.com 19
(1)
1 2 3 4
dadang-solihin.blogspot.com 20
(2)
5 6 7 8
Bagaimana
Implikasi Danantara terhadap
Dividen dan Kinerja Saham
BUMN?
Sumber:
PT Erdikha Elit Sekuritas, 2025
dadang-solihin.blogspot.com 21
dadang-solihin.blogspot.com 22
dadang-solihin.blogspot.com 23
dadang-solihin.blogspot.com 24
(1)
1
2
3
dadang-solihin.blogspot.com 25
(2)
4
5
6
7
dadang-solihin.blogspot.com 26
dadang-solihin.blogspot.com 27
dadang-solihin.blogspot.com 28
dadang-solihin.blogspot.com 29
Perspektif Geopolitik, Ketahanan Nasional,
Kepemimpinan Nasional, Empat Konsensus Dasar,
Wawasan Nusantara, dan Kewaspadaan Nasional
dadang-solihin.blogspot.com 30
• SWFs dapat bertransformasi menjadi instrumen soft power yang efektif
dan bahkan menjadi geopolitical weapon yang digunakan negara asal
untuk memperluas pengaruh strategis: “SWFs can be a geopolitical
weapon, subtly reshaping alliances and economic dependencies.”
(Bortolotti dan Fotak, 2020)
• SWFs tidak sekadar instrumen ekonomi pasif, melainkan perangkat
diplomasi yang beroperasi di bawah logika persaingan geopolitik.
• Dalam konteks global, negara-negara dengan SWFs besar seperti
Tiongkok, Norwegia, dan Uni Emirat Arab memanfaatkan dana tersebut
untuk memperoleh akses teknologi, sumber daya alam, dan infrastruktur
strategis di berbagai kawasan.
• Pendekatan ini sejalan dengan gagasan Joseph Nye (2004) mengenai
smart power, yaitu kombinasi antara hard power berupa kekuatan
ekonomi dan soft power berupa daya tarik diplomatik untuk
memengaruhi negara lain secara lebih halus namun efektif.
Perspektif Geopolitik
dadang-solihin.blogspot.com 31
Perspektif Geopolitik
• Bagi Indonesia, sebagai negara kepulauan dengan posisi strategis di Indo-Pasifik
dan cadangan sumber daya alam yang signifikan, potensi financial encirclement
perlu dicermati secara serius.
• Financial encirclement merujuk pada upaya pihak asing membatasi otonomi
ekonomi nasional melalui ketergantungan investasi atau akuisisi aset vital.
• Jika tidak diantisipasi dengan kebijakan mitigasi risiko dan kewaspadaan strategis,
SWFs asing dapat memengaruhi kebijakan publik, melemahkan kedaulatan fiskal,
dan memperbesar risiko kompromi terhadap kepentingan nasional.
• Oleh sebab itu, perspektif geopolitik terhadap SWFs menegaskan urgensi
kebijakan yang menempatkan pengawasan investasi asing, transparansi akuisisi,
dan proteksi sektor strategis sebagai pilar utama dalam menjaga integritas
ekonomi nasional.
• Pendekatan ini juga selaras dengan wawasan kebangsaan dan tanggung jawab
pemimpin nasional dalam memastikan kemandirian Indonesia di tengah kompetisi
global yang semakin kompleks.
dadang-solihin.blogspot.com 32
Perspektif Ketahanan Nasional
• Dalam konteks ekonomi, Sovereign Wealth Funds (SWFs) menjadi salah satu instrumen
strategis yang dapat memperkuat atau justru melemahkan fondasi kemandirian fiskal
sebuah negara.
• Bortolotti dan Fotak secara tegas mengingatkan bahwa: “Opacity and lack of democratic
accountability are the Achilles’ heel of many SWFs.”
• Pernyataan tersebut menggambarkan sisi gelap SWFs, yakni kecenderungan pengelolaan
yang tertutup dan minim akuntabilitas publik. Jika praktik ini berlangsung tanpa
pengawasan yang memadai, SWFs bukan hanya gagal menjadi instrumen kesejahteraan
rakyat, melainkan dapat berubah menjadi sumber kerentanan ekonomi dan politik.
• Dalam perspektif ketahanan nasional, transparansi, akuntabilitas, dan pengendalian
risiko harus menjadi prinsip utama pengelolaan SWFs. Ketiadaan tata kelola yang baik
akan membuka peluang korupsi, penyelewengan aset, serta campur tangan asing
melalui akuisisi sektor strategis.
• Hal ini pada akhirnya akan mengikis kedaulatan ekonomi bangsa dan memperlemah
ketahanan nasional secara keseluruhan.
dadang-solihin.blogspot.com 33
• Kepemimpinan nasional yang visioner dan berintegritas
memegang peran kunci untuk memastikan SWFs dikelola
secara profesional, berlandaskan hukum, dan selaras
dengan kepentingan nasional jangka panjang.
• Pemimpin strategis tidak hanya dituntut cakap dalam
optimalisasi surplus fiskal, tetapi juga memiliki keberanian
politik untuk menolak praktik-praktik yang menyalahi
prinsip good governance.
• Penguatan kapasitas lembaga pengawas, pelibatan
masyarakat sipil, serta pemenuhan prinsip transparansi
publik adalah elemen vital yang wajib diintegrasikan dalam
kebijakan pengelolaan SWFs agar ketahanan nasional
Indonesia tetap terjaga di tengah arus globalisasi ekonomi.
Perspektif Kepemimpinan Nasional
dadang-solihin.blogspot.com 34
1. Pancasila, khususnya sila kelima mengenai keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia, menuntut agar SWFs tidak hanya
berorientasi pada keuntungan finansial semata, apalagi untuk
kepentingan segelintir elite politik dan ekonomi. Dana
kekayaan negara harus dirancang agar mendukung pembiayaan
program kesejahteraan rakyat, penguatan kapasitas UMKM,
dan percepatan pembangunan infrastruktur dasar. Pendekatan
ini sejalan dengan semangat redistributif yang menempatkan
keadilan sosial sebagai landasan kebijakan ekonomi nasional.
2. UUD 1945, terutama Pasal 33, menegaskan bahwa bumi, air,
dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh
negara dan digunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran
rakyat. Implementasi SWFs yang bertentangan dengan prinsip
ini—misalnya digunakan sebagai jaminan pinjaman luar negeri
yang berisiko tinggi—akan mencederai mandat konstitusional.
Oleh karena itu, setiap keputusan investasi SWFs wajib
mengutamakan keberlanjutan dan keberpihakan pada
kepentingan nasional jangka panjang.
Empat Konsensus Dasar
3. Dari perspektif NKRI, SWFs harus menjadi instrumen
yang memperkuat integrasi ekonomi nasional dan
mencegah fragmentasi wilayah. Pengelolaan dana
yang terfokus pada pembangunan wilayah
pinggiran, daerah tertinggal, dan kawasan
perbatasan akan memperkokoh kesatuan ekonomi
dan solidaritas nasional. Sebaliknya, orientasi yang
terlalu bergantung pada pasar luar negeri
berpotensi menciptakan ketergantungan struktural
yang melemahkan kedaulatan fiskal negara.
4. Bhineka Tunggal Ika mengamanatkan
penghormatan pada keberagaman daerah dan
budaya dalam satu kerangka persatuan akan
mendukung pemerataan pembangunan.
Diversifikasi investasi SWFs ke berbagai sektor dan
wilayah pembangunan antardaerah, memperkuat
rasa kebersamaan, serta meminimalkan
kesenjangan ekonomi.
dadang-solihin.blogspot.com 35
• Dalam lingkungan strategis global yang semakin kompetitif, SWFs tidak hanya menjadi instrumen
finansial, tetapi juga tool of influence yang digunakan negara pemilik modal untuk memperluas
pengaruhnya di negara penerima investasi.
• Indonesia sebagai negara kepulauan yang terletak di jalur perdagangan internasional, tidak dapat
memisahkan kebijakan ekonominya dari prinsip kedaulatan wilayah yang diamanatkan oleh Wawasan
Nusantara.
• “The archipelagic character of Indonesia implies that economic control must align with territorial
sovereignty.” (Butcher dan Elson, 2017)
• Penguasaan ruang ekonomi strategis—mulai dari pelabuhan, kawasan industri, hingga infrastruktur
digital—harus selalu dikaitkan dengan kepentingan mempertahankan kedaulatan negara.
• SWFs asing memiliki potensi untuk masuk dan mengintervensi sektor-sektor vital seperti energi,
telekomunikasi, pertanian, dan logistik nasional. Jika tidak diantisipasi secara matang, intervensi tersebut
bisa melemahkan daya tawar negara dalam menentukan kebijakan pembangunan yang berpihak pada
rakyat.
Wawasan Nusantara
dadang-solihin.blogspot.com 36
• Kewaspadaan Nasional terhadap penetrasi investasi global harus
diikuti kebijakan mitigasi risiko yang komprehensif.
• Beberapa langkah penting antara lain melakukan screening ketat
terhadap investasi asing di sektor strategis, memastikan transparansi
penuh dalam pelaporan aktivitas SWFs, serta meningkatkan kapasitas
lembaga pengawas yang memiliki mandat memantau dan
mengevaluasi dampak investasi terhadap kedaulatan ekonomi
nasional.
• Pendekatan ini sejalan dengan semangat Wawasan Nusantara, yang
memadukan kesatuan wilayah, kesejahteraan rakyat, dan
kewaspadaan strategis dalam satu kerangka kebijakan pembangunan
nasional.
Kewaspadaan Nasional
dadang-solihin.blogspot.com 37
dadang-solihin.blogspot.com 37
Analisis SWOT
Potensi dan Tantangan Implementasi Dana Kekayaan Negara
dalam Pembangunan Ekonomi Indonesia
dadang-solihin.blogspot.com 38
Dana Danantara didukung oleh nilai-nilai kebangsaan dan kepemimpinan nasional yang bisa
mengoptimalkan aset negara dengan nilai besar (USD 900 miliar), serta potensi investasi strategis
di sektor energi terbarukan, manufaktur, dan pangan yang dapat mendorong pertumbuhan
ekonomi nasional secara inklusif dan berkelanjutan.
Ringkasan SWOT Danantara
Pengelolaan yang belum sepenuhnya transparan dan akuntabel, termasuk pengawasan yang
terbatas dari lembaga negara seperti BPK dan KPK, serta perbedaan karakteristik BUMN yang
tergabung menjadi tantangan konsolidasi dan tata kelola yang efektif.
Peluang besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi melalui diversifikasi investasi, penguatan
ketahanan nasional, serta pemanfaatan posisi geografis strategis Indonesia. Selain itu, penguatan
tata kelola dan partisipasi publik bisa meningkatkan legitimasi dan efektivitas pengelolaan dana.
Ancaman dari intervensi asing dapat melemahkan kedaulatan ekonomi (financial encirclement),
risiko korupsi dan penyalahgunaan dana, serta ketidakpuasan sosial jika manfaat pembangunan
tidak dirasakan merata. Fluktuasi ekonomi global dan risiko geopolitik juga menjadi tantangan
serius.
Strengths (Kekuatan)
No Variabel NU BF NUxBF
1 Berbasis nilai Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika yang
menegaskan keadilan sosial dan kedaulatan ekonomi.
3 12 36
2 Dukungan politik dari pemerintah dan DPR dalam pembentukan dan pengelolaan
Danantara.
6 13,5 81
3 Dana besar (diperkirakan USD 900 miliar) yang dapat diinvestasikan untuk
mendorong pertumbuhan ekonomi 8% dalam 5 tahun.
7 14 98
4 Mendukung pemerataan pembangunan dan penguatan solidaritas nasional melalui
investasi di daerah tertinggal dan perbatasan.
4 12,5 50
5 Memperkuat kedaulatan ekonomi melalui pengelolaan aset strategis dan
pengawasan ketat terhadap investasi asing.
8 15 120
6 Populasi besar dan tenaga kerja produktif dapat mendukung proyek investasi dan
penciptaan lapangan kerja.
2 11 22
7 Posisi strategis Indonesia di jalur perdagangan internasional mendukung akses
pasar dan investasi global.
1 9 9
8 Kekayaan alam melimpah sebagai modal utama investasi dan pembangunan
berkelanjutan.
5 13 65
Jumlah 100 481
dadang-solihin.blogspot.com 39
dadang-solihin.blogspot.com 39
Dengan memanfaatkan kekuatan yang dipengaruhi oleh dinamika lingkungan internal ini, Indonesia dapat
mengoptimalkan Implementasi Dana Kekayaan Negara dalam Pembangunan Ekonomi Indonesia.
Weaknesses (Kelemahan)
dadang-solihin.blogspot.com 40
dadang-solihin.blogspot.com 40
No Variabel NU BF NUxBF
1 Risiko konflik ideologis jika pengelolaan dana tidak transparan dan akuntabel,
berpotensi mengikis kepercayaan publik.
3 10 30
2 Ketidakpastian politik dan potensi intervensi asing yang dapat mempengaruhi
kebijakan investasi dan pengelolaan dana.
7 15,5 108,5
3 Ketergantungan pada dividen BUMN dan potensi pengurangan dividen langsung ke
APBN dapat menimbulkan ketidakpuasan.
1 8 8
4 Perbedaan karakteristik BUMN dan budaya kerja yang beragam dapat menyulitkan
konsolidasi dan sinergi.
2 9 18
5 Pengawasan yang terbatas (tidak diaudit BPK/KPK secara rutin) dapat membuka celah
korupsi dan ancaman kedaulatan.
8 16 128
6 Tantangan pengelolaan SDM yang beragam dan kebutuhan pengembangan kapasitas
untuk mendukung inovasi dan teknologi.
5 14,5 72,5
7 Kerentanan terhadap fluktuasi ekonomi global dan risiko geopolitik di kawasan Indo-
Pasifik.
6 15 90
8 Potensi eksploitasi berlebihan yang merusak lingkungan dan keberlanjutan ekonomi
jangka panjang.
4 12 48
Jumlah 100 503
Dengan memahami kelemahan yang dipengaruhi oleh dinamika lingkungan internal ini, Indonesia dapat
merumuskan strategi Implementasi Dana Kekayaan Negara dalam Pembangunan Ekonomi Indonesia.
Opportunities (Peluang)
dadang-solihin.blogspot.com 41
dadang-solihin.blogspot.com 41
No Variabel NU BF NUxBF
1 Penguatan nilai-nilai kebangsaan dapat mendukung tata kelola yang berkeadilan dan
inklusif.
1 9 9
2 Penguatan kepemimpinan nasional yang visioner dan berintegritas dapat
meningkatkan pengelolaan dan pengawasan.
4 12 48
3 Diversifikasi investasi pada energi terbarukan, manufaktur canggih, dan pangan
dapat memperkuat ekonomi nasional.
8 16 128
4 Pelibatan masyarakat dan transparansi dapat meningkatkan partisipasi publik dan
legitimasi pengelolaan dana.
2 10 20
5 Peningkatan kapasitas lembaga pengawas dan screening investasi asing dapat
memperkuat ketahanan nasional.
6 14 84
6 Potensi pasar domestik besar dan peningkatan kualitas SDM dapat mendukung
pertumbuhan ekonomi inklusif.
5 13 65
7 Pemanfaatan posisi strategis untuk investasi infrastruktur dan logistik dapat
meningkatkan daya saing global.
3 11 33
8 Investasi di sektor energi terbarukan dan hilirisasi sumber daya alam dapat
memperkuat ketahanan ekonomi.
7 15 105
Jumlah 100 492
Dengan memanfaatkan peluang yang dipengaruhi oleh dinamika lingkungan eksternal ini, Indonesia
dapat mengoptimalkan Implementasi Dana Kekayaan Negara dalam Pembangunan Ekonomi Indonesia.
Threats (Ancaman)
dadang-solihin.blogspot.com 42
dadang-solihin.blogspot.com 42
No Variabel NU BF NUxBF
1 Penyalahgunaan dana bisa merusak nilai-nilai nasionalisme dan kepercayaan
masyarakat.
6 15 90
2 Risiko politisasi pengelolaan Dana yang dapat melemahkan efektivitas dan
transparansi.
7 16 112
3 Risiko tata kelola lemah, korupsi, dan pengelolaan yang tidak profesional dapat
merusak stabilitas fiskal.
8 17 136
4 Ketidakpuasan masyarakat jika manfaat tidak dirasakan merata dapat memicu
resistensi sosial.
5 14 70
5 Ancaman financial encirclement dan intervensi asing melalui investasi strategis yang
tidak terkontrol.
3 10 30
6 Ketimpangan demografi dan pengangguran dapat menghambat optimalisasi manfaat
investasi.
1 7 7
7 Risiko ketergantungan pada pasar luar dan gangguan geopolitik dapat mengancam
stabilitas ekonomi.
2 9 18
8 Ancaman eksploitasi asing dan kerusakan lingkungan yang dapat melemahkan
kedaulatan dan kesejahteraan rakyat.
4 12 48
Jumlah 100 511
Dengan mempertimbangkan ancaman yang dipengaruhi oleh dinamika lingkungan eksternal ini, Indonesia dapat
merumuskan strategi Implementasi Dana Kekayaan Negara dalam Pembangunan Ekonomi Indonesia.
Perumusan Strategi
dadang-solihin.blogspot.com 43
dadang-solihin.blogspot.com 43
Threats
(Ancaman)
(511)
Threats
(Ancaman)
(511)
Weaknesses
(Kelemahan)
(503)
Weaknesses
(Kelemahan)
(503)
Strengths
(Kekuatan)
(481)
Strengths
(Kekuatan)
(481)
Strategi ST
(992)
Kwadran II
Strategi WT
(1014)
Kwadran IV
Strategi WO
(995)
Kwadran III
Strategi SO
(973)
Kwadran I
Opportunities
(Peluang)
(492)
Opportunities
(Peluang)
(492)
INTERNAL
EKSTERNAL
Strategi WT
dadang-solihin.blogspot.com 44
1. Memanfaatkan nilai-nilai Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika sebagai fondasi tata kelola Danantara agar pengelolaan
dana kekayaan negara berjalan berkeadilan sosial, berorientasi pada kemakmuran rakyat, dan menjaga kedaulatan ekonomi nasional
secara konstitusional dan etis.
2. Mengoptimalkan dukungan politik dari pemerintah dan DPR untuk menjamin legitimasi, transparansi, dan akuntabilitas dalam
pembentukan dan pengelolaan Danantara, sehingga memperkuat stabilitas kebijakan investasi jangka panjang dan menghindari politisasi
yang merugikan.
3. Mengelola dana besar sekitar USD 900 miliar secara strategis untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8% dalam lima
tahun ke depan melalui investasi yang fokus pada sektor energi terbarukan, manufaktur canggih, dan produksi pangan yang berkelanjutan.
4. Mendorong pemerataan pembangunan dan penguatan solidaritas nasional dengan menyalurkan investasi ke daerah tertinggal dan
perbatasan, yang sekaligus memperkokoh integrasi ekonomi nasional dan mengurangi kesenjangan wilayah sesuai amanat NKRI dan
Bhineka Tunggal Ika.
5. Memperkuat kedaulatan ekonomi melalui pengelolaan aset strategis dan pengawasan ketat terhadap investasi asing, termasuk
peningkatan kapasitas lembaga pengawas dan screening investasi asing untuk mencegah intervensi asing yang dapat melemahkan
kedaulatan fiskal dan ekonomi Indonesia.
6. Memanfaatkan potensi demografi Indonesia yang besar dan tenaga kerja produktif untuk mendukung proyek investasi Danantara yang
dapat menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia demi pertumbuhan ekonomi inklusif.
7. Memanfaatkan posisi strategis Indonesia di jalur perdagangan internasional untuk menarik investasi global dan mengembangkan
infrastruktur serta logistik yang meningkatkan daya saing ekonomi nasional di pasar dunia, sekaligus menjaga kedaulatan wilayah sesuai
prinsip Wawasan Nusantara.
8. Mengoptimalkan kekayaan alam melimpah sebagai modal utama investasi dan pembangunan berkelanjutan, dengan fokus pada
hilirisasi sumber daya alam dan pengembangan energi terbarukan untuk memperkuat ketahanan dan kemandirian ekonomi jangka
Panjang.
Strategi Terpilih S-O (Kwadran I)
dadang-solihin.blogspot.com 45
1. Memperkuat pengelolaan Danantara berbasis nilai Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika agar pengelolaan dana tetap
menjunjung keadilan sosial dan kedaulatan ekonomi, sekaligus mencegah penyalahgunaan yang dapat merusak nilai-nilai nasionalisme
dan kepercayaan masyarakat
2. Mengoptimalkan dukungan politik dari pemerintah dan DPR untuk memastikan pengelolaan Danantara berjalan transparan dan
akuntabel, menghindari risiko politisasi yang dapat melemahkan efektivitas dan transparansi pengelolaan dana.
3. Mengelola dana besar (sekitar USD 900 miliar) secara profesional dan strategis untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional
sebesar 8% dalam 5 tahun, dengan memperhatikan risiko tata kelola lemah, korupsi, dan pengelolaan yang tidak profesional yang dapat
merusak stabilitas fiskal.
4. Mendorong pemerataan pembangunan dan penguatan solidaritas nasional dengan mengalokasikan investasi ke daerah tertinggal dan
perbatasan, sekaligus mengantisipasi ketidakpuasan masyarakat jika manfaat tidak dirasakan merata yang dapat memicu resistensi sosial.
5. Memperkuat kedaulatan ekonomi melalui pengelolaan aset strategis dan pengawasan ketat terhadap investasi asing, sekaligus
mengantisipasi ancaman financial encirclement dan intervensi asing melalui investasi strategis yang tidak terkontrol.
6. Memanfaatkan potensi demografi Indonesia yang besar dan tenaga kerja produktif untuk mendukung proyek investasi Danantara yang
dapat menciptakan lapangan kerja dan mengurangi ketimpangan demografi serta pengangguran yang dapat menghambat optimalisasi
manfaat investasi.
7. Memanfaatkan posisi strategis Indonesia di jalur perdagangan internasional untuk menarik investasi global dan mengembangkan
infrastruktur serta logistik yang meningkatkan daya saing nasional, sekaligus mengurangi risiko ketergantungan pasar luar dan gangguan
geopolitik yang mengancam stabilitas ekonomi
8. Mengelola kekayaan alam melimpah secara berkelanjutan dengan fokus pada investasi di sektor energi terbarukan dan hilirisasi sumber
daya alam, guna menghindari ancaman eksploitasi asing dan kerusakan lingkungan yang dapat melemahkan kedaulatan dan kesejahteraan
rakyat.
Strategi Terpilih S-T (Kwadran II)
dadang-solihin.blogspot.com 46
1. Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan dana untuk mengurangi risiko konflik ideologis dan menjaga kepercayaan
publik, dengan menerapkan prinsip good corporate governance (GCG) dan pelibatan masyarakat dalam pengawasan.
2. Memperkuat kepemimpinan nasional yang visioner dan berintegritas guna memastikan pengelolaan Danantara bebas dari politisasi dan
intervensi asing, sekaligus meningkatkan efektivitas dan transparansi pengelolaan dana.
3. Mendorong diversifikasi investasi pada energi terbarukan, manufaktur canggih, dan pangan untuk memperkuat ekonomi nasional
sekaligus mengurangi ketergantungan pada dividen BUMN yang fluktuatif dan risiko pengurangan dividen ke APBN.
4. Meningkatkan kapasitas lembaga pengawas dan mekanisme screening investasi asing untuk memperkuat ketahanan nasional dan
mencegah ancaman financial encirclement serta intervensi asing yang tidak terkontrol.
5. Mengembangkan sumber daya manusia (SDM) yang inovatif dan adaptif dengan program pengembangan kapasitas untuk mendukung
inovasi dan teknologi, mengatasi tantangan pengelolaan SDM yang beragam di BUMN dan Danantara.
6. Mendorong pelibatan masyarakat dan meningkatkan transparansi publik dalam pengelolaan dana untuk meningkatkan legitimasi dan
partisipasi publik serta meminimalkan ketidakpuasan masyarakat akibat distribusi manfaat yang tidak merata.
7. Memanfaatkan posisi strategis Indonesia di jalur perdagangan internasional untuk investasi infrastruktur dan logistik yang dapat
meningkatkan daya saing global dan mengurangi kerentanan terhadap fluktuasi ekonomi dan risiko geopolitik kawasan Indo-Pasifik.
8. Mengelola kekayaan alam secara berkelanjutan dengan fokus pada investasi energi terbarukan dan hilirisasi sumber daya alam untuk
memperkuat ketahanan ekonomi jangka panjang serta mencegah eksploitasi berlebihan yang merusak lingkungan dan keberlanjutan
ekonomi.
Strategi Terpilih W-O (Kwadran III)
dadang-solihin.blogspot.com 47
1. Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan Dana Danantara untuk mengatasi risiko konflik ideologis dan penyalahgunaan
dana yang dapat merusak nilai-nilai nasionalisme dan kepercayaan publik. Pendekatan ini harus melibatkan partisipasi publik dan
mekanisme pengawasan independen guna mencegah korupsi dan penyelewengan aset.
2. Memperkuat dukungan politik dan stabilitas kebijakan dengan mengoptimalkan peran pemerintah dan DPR dalam pengelolaan
Danantara agar terhindar dari politisasi yang melemahkan efektivitas dan transparansi pengelolaan dana.
3. Membangun tata kelola profesional dan manajemen risiko yang ketat untuk mengelola dana besar sekitar USD 900 miliar secara efektif,
sekaligus memitigasi risiko tata kelola lemah, korupsi, dan pengelolaan yang tidak profesional yang dapat mengancam stabilitas fiskal
nasional.
4. Mendorong konsolidasi dan sinergi antar BUMN dengan pendekatan yang adaptif untuk mengatasi perbedaan karakteristik dan budaya
kerja yang beragam, sehingga memperkuat efisiensi dan kinerja holding Danantara.
5. Mengembangkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) dan budaya kerja inovatif guna mendukung pengelolaan dana yang adaptif
terhadap perkembangan teknologi dan inovasi, sekaligus mengatasi tantangan SDM yang beragam di BUMN dan Danantara.
6. Memperkuat pengawasan dan screening investasi asing untuk menghadapi ancaman financial encirclement dan intervensi asing yang
tidak terkontrol, serta menjaga kedaulatan ekonomi nasional dari risiko akuisisi sektor strategis oleh pihak asing.
7. Meningkatkan komunikasi dan program pemerataan manfaat pembangunan untuk mengantisipasi ketidakpuasan masyarakat akibat
distribusi manfaat yang tidak merata, yang dapat memicu resistensi sosial dan mengganggu stabilitas nasional.
8. Mengintegrasikan prinsip keberlanjutan dalam pengelolaan sumber daya alam dengan fokus pada investasi energi terbarukan dan
hilirisasi sumber daya alam guna menghindari eksploitasi berlebihan, kerusakan lingkungan, dan menjaga kesejahteraan rakyat serta
kedaulatan ekonomi jangka Panjang.
Strategi Terpilih W-T (Kwadran IV)
dadang-solihin.blogspot.com 48
dadang-solihin.blogspot.com 48
Scenario Planning
Potensi dan Tantangan Implementasi Dana Kekayaan Negara dalam
Pembangunan Ekonomi Indonesia
7
Penentuan Kwadran Terplih
dadang-solihin.blogspot.com 49
dadang-solihin.blogspot.com 49
Kwadran IV
Strategi ST
(992)
Kwadran II
Strategi WT
(1014)
Kwadran IV
Strategi WO
(995)
Kwadran III
Strategi SO
(973)
Kwadran I
dadang-solihin.blogspot.com 50
Empat Skenario
Driving Forces:
1. Sumbu X: Tata Kelola
2. Sumbu Y: Politik domestik dan geopolitik global
Ultimate Goals:
1. Pembangunan ekonomi berhasil
2. Indonesia Emas 2045 terwujud
Kwadran III: W-O
“Harapan di Tengah Tantangan”
Indonesia menghadapi risiko konflik ideologis, ketidakpastian
politik, dan intervensi asing dalam pengelolaan Dana Danantara.
Meski ada kendala tata kelola dan budaya kerja BUMN, penguatan
nilai kebangsaan, kepemimpinan visioner, diversifikasi investasi,
dan transparansi membuka peluang memperkuat ketahanan
ekonomi menuju Indonesia Emas 2045.
Kwadran I: S-O
“Kapal Nusantara Berlayar Teguh”
Indonesia memanfaatkan nilai Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan
Bhineka Tunggal Ika sebagai jangkar kokoh. Dukungan politik dan
modal USD 900 miliar mendorong pertumbuhan 8% lewat investasi
berkelanjutan, pemerataan pembangunan, dan penguatan
solidaritas menuju Indonesia Emas 2045.
Kwadran II: S-T
“Jembatan di Tengah Badai”
Indonesia menghadapi tantangan besar mengelola Dana
Danantara. Risiko politisasi, tata kelola lemah, dan intervensi
asing mengancam kepercayaan dan kedaulatan. Pengawasan
dan kepemimpinan visioner jadi penopang kokoh menuju
Indonesia Emas 2045.
Tata Kelola
Kwadran IV: W-T
“Perahu Retak di Samudra”
Pengelolaan Dana Danantara menghadapi risiko besar yang
mengancam kedaulatan dan stabilitas ekonomi Indonesia.
Ketidaktransparanan, politisasi, dan korupsi melemahkan
kepercayaan publik, sementara intervensi asing dan
ketimpangan sosial memperparah risiko menuju
Indonesia Emas 2045. Politik
domestik
dan
geopolitik
global
GCG
No GCG
Stabil
Tidak Pasti
dadang-solihin.blogspot.com 51
• Dalam skenario S-O ini, Indonesia memanfaatkan kekuatan fundamentalnya, berlandaskan nilai-nilai
Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika, sebagai jangkar kokoh yang menegaskan keadilan
sosial dan kedaulatan ekonomi.
• Dukungan politik yang kuat dari pemerintah dan DPR memperkuat pondasi pengelolaan Dana Kekayaan
Negara Danantara dengan profesionalisme dan transparansi.
• Dengan modal besar sekitar USD 900 miliar, Danantara berperan strategis dalam mendorong pertumbuhan
ekonomi hingga 8% dalam lima tahun, melalui investasi berkelanjutan di sektor energi terbarukan,
manufaktur canggih, dan pangan.
• Pemerataan pembangunan dan penguatan solidaritas nasional menjadi prioritas, terutama di daerah
tertinggal dan perbatasan, memperkokoh kesatuan bangsa. Posisi geografis Indonesia yang strategis di jalur
perdagangan internasional dimanfaatkan optimal untuk memperluas akses pasar dan investasi global.
• Dengan penguatan kepemimpinan nasional yang visioner dan integritas tinggi, serta pelibatan masyarakat
dan transparansi, tata kelola Danantara menjelma menjadi instrumen penggerak ekonomi inklusif dan
ketahanan nasional yang kokoh, menuntun Indonesia menuju Indonesia Emas 2045.
Kwadran I Kapal Nusantara Berlayar Teguh
dadang-solihin.blogspot.com 52
• Dalam scenario S-T ini, Indonesia menghadapi tantangan besar dalam mengelola Dana Kekayaan Negara
Danantara yang berlandaskan nilai-nilai Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika.
• Meskipun didukung oleh kekuatan politik dan modal besar sekitar USD 900 miliar, risiko politisasi, tata
kelola yang lemah, dan potensi penyalahgunaan dana mengancam kepercayaan publik dan stabilitas fiskal.
• Ketidakpuasan masyarakat akibat distribusi manfaat yang tidak merata dapat memicu resistensi sosial,
sementara ancaman intervensi asing dan financial encirclement dapat melemahkan kedaulatan ekonomi
nasional. Risiko geopolitik dan ketergantungan pada pasar luar menambah kompleksitas situasi.
• Dalam kondisi ini, penguatan pengawasan, transparansi, dan kepemimpinan nasional yang visioner dan
berintegritas menjadi jembatan penting untuk menavigasi badai tersebut.
• Fokus pada pemerataan pembangunan dan pengelolaan aset strategis harus diimbangi dengan
kewaspadaan terhadap ancaman eksternal dan internal agar Indonesia tetap kokoh dan berdaulat di
tengah dinamika global menuju Indonesia Emas 2045.
Kwadran II Jembatan di Tengah Badai
dadang-solihin.blogspot.com 53
• Dalam skenario W-O ini, Indonesia menghadapi berbagai tantangan serius seperti risiko konflik ideologis
akibat kurangnya transparansi, ketidakpastian politik, serta potensi intervensi asing yang dapat
memengaruhi kebijakan pengelolaan Dana Kekayaan Negara Danantara.
• Ketergantungan pada dividen BUMN yang berfluktuasi dan perbedaan budaya kerja antar BUMN
menyulitkan konsolidasi dan sinergi.
• Pengawasan yang terbatas membuka celah korupsi dan ancaman terhadap kedaulatan ekonomi. Namun, di
tengah kondisi ini, terdapat peluang besar untuk memperkuat tata kelola yang berkeadilan dan inklusif
melalui penguatan nilai-nilai kebangsaan dan kepemimpinan nasional yang visioner dan berintegritas.
• Diversifikasi investasi pada energi terbarukan, manufaktur canggih, dan pangan dapat memperkuat
ekonomi nasional. Pelibatan masyarakat dan transparansi menjadi kunci untuk meningkatkan legitimasi
pengelolaan dana.
• Peningkatan kapasitas lembaga pengawas dan pemanfaatan posisi strategis Indonesia di jalur perdagangan
internasional dapat memperkuat ketahanan nasional dan daya saing global.
• Investasi berkelanjutan di sektor energi terbarukan dan hilirisasi sumber daya alam menjadi fondasi
ketahanan ekonomi jangka panjang menuju Indonesia Emas 2045.
Kwadran III Harapan di Tengah Tantangan
dadang-solihin.blogspot.com 54
• Dalam skenario W-T ini, pengelolaan Dana Kekayaan Negara Danantara menghadapi risiko besar yang mengancam
kedaulatan dan stabilitas ekonomi Indonesia.
• Ketidaktransparanan dan minimnya akuntabilitas membuka peluang konflik ideologis serta merusak kepercayaan
publik.
• Ketidakpastian politik dan potensi intervensi asing semakin memperkeruh situasi, sementara ketergantungan pada
dividen BUMN yang fluktuatif menimbulkan ketidakpuasan masyarakat.
• Perbedaan karakteristik dan budaya kerja BUMN yang beragam menyulitkan konsolidasi dan sinergi, memperbesar
risiko tata kelola lemah dan potensi korupsi.
• Ketidaktepatan investasi yang tidak sesuai dengan tujuan pembentukan Danantara dapat memicu kerugian masif yang
mengancam stabilitas nasional.
• Ancaman financial encirclement dan eksploitasi berlebihan dapat melemahkan kedaulatan ekonomi dan merusak
lingkungan.
• Ketimpangan demografi dan pengangguran menambah beban sosial yang dapat memicu resistensi.
• Dalam keadaan seperti ini, tanpa kepemimpinan nasional yang kuat, transparansi, dan pengawasan ketat, Danantara
berpotensi menjadi perahu retak yang terombang-ambing di samudra global, mengancam masa depan ekonomi dan
kesejahteraan rakyat Indonesia menuju Indonesia Emas 2045.
Kwadran IV Perahu Retak di Samudra
Ace Hasan Sadzily (2025). Ketahanan Nasional Wujudkan Indonesia Maju: Dari Stabilitas menuju Inovasi Berkelanjutan, Orasi
Kebangsaan Rejuvenasi Lemhannas Pilar Baru Ketahanan Nasional, https://www.slideshare.net/slideshow/ketahanan-
nasional-wujudkan-indonesia-maju-dari-stabilitas-menuju-inovasi-berkelanjutan-rejuvenasi-lemhannas-pilar-baru-
ketahanan-nasional/281010455
Ace Hasan Sadzily, et al. (2024). GeoSibernetik: Dinamika Sistem Global dan Transformasi Teknologi, CISSReC – Yayasan
Lembaga Riset Cyber Indonesia
Ace Hasan Sadzily, et al. (2025). Geopolitik Global: Asta Cita dan Tantangan Mewujudkan Ketahanan Nasional, IPB Press,
https://www.slideshare.net/slideshow/geopolitik-global-asta-cita-dan-tantangan-mewujudkan-ketahanan-
nasional/280541265
Ace Hasan Sadzily, et al. (2025). Rejuvenasi Lemhannas RI guna Mewujudkan Indonesia Maju. UNJ Press dan Lemhannas
Press, https://www.slideshare.net/slideshow/rejuvenasi-lemhannas-ri-guna-mewujudkan-indonesia-maju/280529592
Ace Hasan Sadzily, et al. (2025). School of Strategic Leaders, Mencetak Pemimpin Bangsa di Era Ketidakpastian Global, UNJ
Press, https://www.slideshare.net/slideshow/school-of-strategic-leaders-mencetak-pemimpin-bangsa-di-era-
ketidakpastian-global-ce37/280540946
Ace Hasan Sadzily, et al. (2025). Young Political Leaders: Menjawab Tantangan Zaman, Mengukir Masa Depan Bangsa, UNJ
Press, https://www.slideshare.net/slideshow/young-political-leaders-menjawab-tantangan-zaman-mengukir-masa-
depan-bangsa/280540551
Balding, C. (2012). Sovereign Wealth Funds: The New Intersection of Money and Politics. Oxford University Press.
Bortolotti, B., & Fotak, V. (2020). The Rise and Fall of Sovereign Wealth Funds. Cambridge University Press.
dadang-solihin.blogspot.com 55
Daftar Pustaka
Butcher, J., & Elson, R. (2017). Sovereignty and the Sea: How Indonesia Became an Archipelagic State. NUS Press.
Clark, G. L., Dixon, A. D., & Monk, A. H. (2013). Sovereign Wealth Funds: Legitimacy, Governance, and Global Power.
Princeton University Press.
Gieve, J. (2008). “Sovereign Wealth Funds and Global Imbalances.” Bank of England Quarterly Bulletin, 48(2), 192–198.
Kartasasmita, Ginandjar (1996). Administrasi Pembangunan: Perkembangan Pemikiran dan Praktiknya di Indonesia
Megginson, W. L., & Fotak, V. (2015). “Rise of the Fiduciary State: A Survey of Sovereign Wealth Fund Research.” Journal of
Economic Surveys, 29(4), 733–778.
Monk, A. H. B. (2011). “Sovereignty in the Era of Global Capitalism: The Rise of Sovereign Wealth Funds.” Environment and
Planning A, 43(8), 1813–1832.
Nye, J. S. (2004). Soft Power: The Means to Success in World Politics. PublicAffairs.
Shleifer, A., & Vishny, R. (1997). “A Survey of Corporate Governance.” The Journal of Finance, 52(2), 737–783.
Solihin, Dadang (2025) Restrukturisasi dan Redistribusi Ekonomi melalui Danantara: Pesimis atau Optimis?,
https://www.slideshare.net/slideshow/restrukturisasi-dan-redistribusi-ekonomi-melalui-danantara-pesimis-atau-
optimis/276144382
Solihin, Dadang et al (2025) Danantara: Pilar Ekonomi atau Beban Negara?,
https://www.slideshare.net/slideshow/danantara-pilar-ekonomi-atau-beban-negara/277990410
Truman, E. M. (2010). Sovereign Wealth Funds: Threat or Salvation? Peterson Institute.
dadang-solihin.blogspot.com 56
Daftar Pustaka
Terima Kasih
Di Antara Dua Benua
Yang Menghubungkan Dua Samudera
Aku Berpijak, Aku Menatap
Keagungan Karya Ciptaan-Nya
Dan di Sana Aku Dilahirkan
Mengarungi Jalan Kehidupan
Aku Berdo'a, Aku Bekerja
Mengisi Kemerdekaan Bangsa
Tenteram Kurasa di Pangkuanmu
O Ibu Pertiwi Trimalah Karya Baktiku
Kan Kupertahankan,
Wilayah Negeriku
Bumi Nusantara,
Indonesia Raya
dadang-solihin.blogspot.com 57

More Related Content

PDF
Danantara: Pesimis atau Optimis? Podcast Ikatan Alumni Lemhannas RI IKAL Lem...
PDF
Scenario Planning Bonus Demografi 2045 Menuju Satu Abad Indonesia Emas
PDF
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Pelaksanaannya
PDF
Tantangan dan Peluang Administrasi Pembangunan menuju Indonesia Emas 2045
PDF
lmplementasi Nilai-nilai Kebangsaan yang Bersumber dari Sesanti Bhinneka Tung...
PDF
Pengarusutamaan Tanggap Ancaman Narkoba ke dalam Siklus Perencanaan Pembangu...
PDF
Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah -Penyelarasan RPJPN-RPJD
PDF
3. Transformasi Pengembangan Modal Insani Sektor Publik (2021).pdf
Danantara: Pesimis atau Optimis? Podcast Ikatan Alumni Lemhannas RI IKAL Lem...
Scenario Planning Bonus Demografi 2045 Menuju Satu Abad Indonesia Emas
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Pelaksanaannya
Tantangan dan Peluang Administrasi Pembangunan menuju Indonesia Emas 2045
lmplementasi Nilai-nilai Kebangsaan yang Bersumber dari Sesanti Bhinneka Tung...
Pengarusutamaan Tanggap Ancaman Narkoba ke dalam Siklus Perencanaan Pembangu...
Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah -Penyelarasan RPJPN-RPJD
3. Transformasi Pengembangan Modal Insani Sektor Publik (2021).pdf

Similar to Potensi dan Tantangan Implementasi Dana Kekayaan Negara dalam Pembangunan Ekonomi Indonesia (20)

PDF
Indonesia Student Leadership Camp 2020
PDF
KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI SUMBER DAYA APARATUR
PDF
Integrasi Nilai Sosial Budaya dalam Pembangunan SDM Unggul untuk Mendukung Tr...
PDF
Inovasi dan Kepemimpinan untuk Menjawab Tantangan Pemerintahan di Era Disrupsi
PDF
Administrasi Publik menuju Indonesia Emas 2045
PDF
Diskusi Persiapan Musrenbang RKPD 2026.pdf
PDF
Naskah Kajian Ilmiah Masukan untuk RPJPD Kabupaten Wajo 2025-2045
PDF
Presentasi Beasiswa LPDP Lengkap -- Indonesia Presidential Scholarship dan Be...
PDF
Booklet8-pendidikan.pdf
PPTX
menumbuhkan.pptx
PDF
Dadang Solihin Policy Brief Nomor 002/Juni 2025
PPTX
POWER POINT SANGGAR KEGIATAN BELAJAR BUKITTINGGI
PPT
6a49f_GOOD__GOVERNANCE__NEW_.ppt
PDF
Peranserta Ormas dalam Pembangunan DKI Jakarta dan Menjaga Keutuhan NKRI
PDF
Paparan menteri ppn/kepala bappenas - sosialisasi visi indonesia 2045
PDF
Visi indonesia-2045-negara-kesejahteraan
PPT
Visi Misi Ekonomi Jokowi-JK
PDF
PEDOMAN FIKSI 2022 130522.pdf
PPTX
BAHAN TKKKK KKKKK KKKKK KKKKK KKKKKE.pptx
PPTX
Profil & program detiknas broadband
Indonesia Student Leadership Camp 2020
KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI SUMBER DAYA APARATUR
Integrasi Nilai Sosial Budaya dalam Pembangunan SDM Unggul untuk Mendukung Tr...
Inovasi dan Kepemimpinan untuk Menjawab Tantangan Pemerintahan di Era Disrupsi
Administrasi Publik menuju Indonesia Emas 2045
Diskusi Persiapan Musrenbang RKPD 2026.pdf
Naskah Kajian Ilmiah Masukan untuk RPJPD Kabupaten Wajo 2025-2045
Presentasi Beasiswa LPDP Lengkap -- Indonesia Presidential Scholarship dan Be...
Booklet8-pendidikan.pdf
menumbuhkan.pptx
Dadang Solihin Policy Brief Nomor 002/Juni 2025
POWER POINT SANGGAR KEGIATAN BELAJAR BUKITTINGGI
6a49f_GOOD__GOVERNANCE__NEW_.ppt
Peranserta Ormas dalam Pembangunan DKI Jakarta dan Menjaga Keutuhan NKRI
Paparan menteri ppn/kepala bappenas - sosialisasi visi indonesia 2045
Visi indonesia-2045-negara-kesejahteraan
Visi Misi Ekonomi Jokowi-JK
PEDOMAN FIKSI 2022 130522.pdf
BAHAN TKKKK KKKKK KKKKK KKKKK KKKKKE.pptx
Profil & program detiknas broadband
Ad

More from Dadang Solihin (20)

PDF
AI-Driven Intelligence and Cyber Security: Strategi Stabilitas Keamanan untuk...
PDF
Digital Statecraft Menuju Indonesia Emas 2045: Diplomasi Digital, Ketahanan N...
PDF
Timbal Balik yang Timbang: Perdagangan Tak Setara AS–Indonesia
PDF
Dampak Sektoral Perjanjian Perdagangan Timbal Balik Amerika Serikat–Indonesia
PDF
Kepemimpinan dan Ketahanan Bangsa dalam Lanskap Geopolitik Baru: Antara Fakta...
PDF
July 2025 Winning the Race: America’s AI Action Plan
PDF
GeoSibernetik: Dinamika Sistem Global dan Transformasi Teknologi
PDF
Rio de Janeiro Declaration 6 July 2025: Memperkuat Kerja Sama Global Selatan ...
PDF
Rio de Janeiro Declaration 6 July 2025: Strengthening Global South Cooperatio...
PDF
Transformasi Smart City di Wilayah Pesisir: Pilar Ketahanan Nasional menuju I...
PDF
Kedaulatan Energi dalam Arsitektur Geoekonomi Baru
PDF
Dadang Solihin Book Review Nomor 007/Juli 2025
PDF
Dadang Solihin Policy Brief Nomor 003/Juli 2025
PDF
Ketahanan Nasional Wujudkan Indonesia Maju: Dari Stabilitas menuju Inovasi Be...
PDF
AI Ethics by Mark Coeckelbergh -MIT Press Essential Knowledge (2020, MIT Press)
PDF
Peta Jalan Dekarbonisasi Industri Nikel Indonesia 2025–2045
PDF
Lemhannas Reborn: Strategi Membangun Daya Saing dan Kedaulatan Bangsa
PDF
Geopolitik Global: Asta Cita dan Tantangan Mewujudkan Ketahanan Nasional
PDF
School of Strategic Leaders: Mencetak Pemimpin Bangsa di Era Ketidakpastian G...
PDF
Young Political Leaders: Menjawab Tantangan Zaman, Mengukir Masa Depan Bangsa
AI-Driven Intelligence and Cyber Security: Strategi Stabilitas Keamanan untuk...
Digital Statecraft Menuju Indonesia Emas 2045: Diplomasi Digital, Ketahanan N...
Timbal Balik yang Timbang: Perdagangan Tak Setara AS–Indonesia
Dampak Sektoral Perjanjian Perdagangan Timbal Balik Amerika Serikat–Indonesia
Kepemimpinan dan Ketahanan Bangsa dalam Lanskap Geopolitik Baru: Antara Fakta...
July 2025 Winning the Race: America’s AI Action Plan
GeoSibernetik: Dinamika Sistem Global dan Transformasi Teknologi
Rio de Janeiro Declaration 6 July 2025: Memperkuat Kerja Sama Global Selatan ...
Rio de Janeiro Declaration 6 July 2025: Strengthening Global South Cooperatio...
Transformasi Smart City di Wilayah Pesisir: Pilar Ketahanan Nasional menuju I...
Kedaulatan Energi dalam Arsitektur Geoekonomi Baru
Dadang Solihin Book Review Nomor 007/Juli 2025
Dadang Solihin Policy Brief Nomor 003/Juli 2025
Ketahanan Nasional Wujudkan Indonesia Maju: Dari Stabilitas menuju Inovasi Be...
AI Ethics by Mark Coeckelbergh -MIT Press Essential Knowledge (2020, MIT Press)
Peta Jalan Dekarbonisasi Industri Nikel Indonesia 2025–2045
Lemhannas Reborn: Strategi Membangun Daya Saing dan Kedaulatan Bangsa
Geopolitik Global: Asta Cita dan Tantangan Mewujudkan Ketahanan Nasional
School of Strategic Leaders: Mencetak Pemimpin Bangsa di Era Ketidakpastian G...
Young Political Leaders: Menjawab Tantangan Zaman, Mengukir Masa Depan Bangsa
Ad

Recently uploaded (20)

PPTX
Paparan Penyesuaian Juknis BOSP Tahun 2025
PDF
Sosialisasi Menu DAK NF TA 2026 Promkeskom.pdf
PPTX
PPT REVISED - SEMINAR PEMBELAJARAN MENDALAM .pptx
DOCX
Modul Ajar Deep Learning PKN Kelas 10 SMA Terbaru 2025
PDF
Presentasi Aplikasi Persiapan ANBK 2025.pdf
PPTX
Materi-Geografi-Pendekatan-Konsep-dan-Prinsip-Geografi-Kelas-10.pptx
PDF
RPP PEMBELAJARAN MENDALAM BAHASA INDONESIA _SariIndah_DEWI SINTA (1).pdf
PPTX
Modul 3 Prinsip-Pembelajaran-Mendalam.pptx
PPTX
Saint Maximilian Kolbe, Polish friar, priest, missionary and martyr (indonesi...
PDF
2021 KREATIFITAS DNA INOVASI DALAM BERWIRAUSAHA.pdf
PPTX
PPT POLA PIKIR BERTUMBUH Grow Mindset_2025.pptx
PPT
Kamera foto dan editing foto pengenalan fotografi
PDF
LK Modul 3 - Menentukan Pengalaman Belajar Herpina Indah Permata Sari (2).pdf
PPTX
Pedoman & Kewajiban Penggunaan Produksi Dalam Negeri _Pelatihan "Ketentuan T...
PPTX
SISTEM POLITIK DAN PEMERINTAHAN INDONESIA.pptx
DOCX
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam PJOK Kelas X Terbaru 2025
PDF
Laporan On The Job TRaining PM KS Siti Hikmah.pdf
PPTX
1. Bhn Tayang,Kebijaka,Deep Learning,AI & Koding.pptx
PPTX
SEJARAH BENDERA MERAH PUTIH - MATERI PRAMUKA
DOCX
Modul Ajar Deep Learning Prakarya Budidaya Kelas 12 SMA Terbaru 2025
Paparan Penyesuaian Juknis BOSP Tahun 2025
Sosialisasi Menu DAK NF TA 2026 Promkeskom.pdf
PPT REVISED - SEMINAR PEMBELAJARAN MENDALAM .pptx
Modul Ajar Deep Learning PKN Kelas 10 SMA Terbaru 2025
Presentasi Aplikasi Persiapan ANBK 2025.pdf
Materi-Geografi-Pendekatan-Konsep-dan-Prinsip-Geografi-Kelas-10.pptx
RPP PEMBELAJARAN MENDALAM BAHASA INDONESIA _SariIndah_DEWI SINTA (1).pdf
Modul 3 Prinsip-Pembelajaran-Mendalam.pptx
Saint Maximilian Kolbe, Polish friar, priest, missionary and martyr (indonesi...
2021 KREATIFITAS DNA INOVASI DALAM BERWIRAUSAHA.pdf
PPT POLA PIKIR BERTUMBUH Grow Mindset_2025.pptx
Kamera foto dan editing foto pengenalan fotografi
LK Modul 3 - Menentukan Pengalaman Belajar Herpina Indah Permata Sari (2).pdf
Pedoman & Kewajiban Penggunaan Produksi Dalam Negeri _Pelatihan "Ketentuan T...
SISTEM POLITIK DAN PEMERINTAHAN INDONESIA.pptx
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam PJOK Kelas X Terbaru 2025
Laporan On The Job TRaining PM KS Siti Hikmah.pdf
1. Bhn Tayang,Kebijaka,Deep Learning,AI & Koding.pptx
SEJARAH BENDERA MERAH PUTIH - MATERI PRAMUKA
Modul Ajar Deep Learning Prakarya Budidaya Kelas 12 SMA Terbaru 2025

Potensi dan Tantangan Implementasi Dana Kekayaan Negara dalam Pembangunan Ekonomi Indonesia

  • 1. Dr. H. Dadang Solihin, SE, MA -Tenaga Ahli Profesional Bidang Sosial Budaya Ceramah Ekonomi P3N XXV Lemhannas RI Jakarta, 2 Juli 2025 Potensi dan Tantangan Implementasi Dana Kekayaan Negara dalam Pembangunan Ekonomi Indonesia
  • 2. Dr. H. Dadang Solihin, SE, MA dadang-solihin.blogspot.com 2 Ia pernah menjadi Rektor PTS Universitas Darma Persada (Unsada) Jakarta Masa Bakti 2015-2018, dan sempat mendirikan Batalyon Bushido Resimen Mahasiswa Jayakarta. Pangkat Akademiknya adalah Associate Professor/Lektor Kepala TMT 1 Oktober 2004. Ia juga pernah menjadi Ketua Dewan Riset Daerah Provinsi DKI Jakarta Masa Bakti 2018-2022. Jabatan terakhirnya sebagai PNS adalah Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Budaya dan Pariwisata sampai memasuki usia pensiun sebagai PNS golongan IV.e TMT 1 Desember 2021. Senior citizen yang setiap hari menikmati perjalanan Bike to Work ini adalah Peserta Terbaik Diklat Kepemimpinan Tingkat II Angkatan XXIX tahun 2010 yang diselenggarakan oleh Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI Jakarta dan Peserta Terbaik Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) XLIX tahun 2013 yang diselenggarakan oleh Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) RI. Ia dinyatakan Lulus Dengan Pujian serta dianugerahi Penghargaan Wibawa Seroja Nugraha. Sejak awal Januari 2022 Dadang Solihin memperkuat Lemhannas RI sebagai Tenaga Ahli Profesional (Taprof). Wredatama ini menempuh pendidikan S1 dan S2 pada Program Studi Ekonomi Pembangunan. Gelar SE ia peroleh dari Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Parahyangan Bandung (1986), dan gelar MA ia peroleh dari University of Colorado at Denver, USA (1996). Adapun gelar Doktor Ilmu Pemerintahan ia peroleh dari FISIP Universitas Padjadjaran Bandung (2011). Kariernya sebagai PNS ia tekuni lebih dari 33 tahun. Dimulai dari Bappenas sejak awal 1988, di mana ia pernah menjadi Direktur selama 7 tahun lebih. Atas pengabdiannya ini, negara menganugerahi Tanda Kehormatan Satyalancana Karya Satya melalui 3 Presiden RI, yaitu dari Presiden Gusdur (2020), Presiden SBY (2009) dan Presiden Jokowi (2019).
  • 3. dadang-solihin.blogspot.com 3 1. Pidato Presiden Prabowo Subianto pada Peluncuran Danantara 24 Februari 2025 2. Apa itu Pembangunan? 3. Bagaimana Potensi dan Tantangan Implementasi Dana Kekayaan Negara (SWFs) dalam Pembangunan Ekonomi Indonesia? 4. Akankah Kita Sampai ke 2045 dengan Selamat dan Sukses? 5. Empat Skenario Danantara 6. Danantara: Bagaimana dan Untuk Siapa? 7. Bagaimana Implikasi Danantara terhadap Dividen dan Kinerja Saham BUMN? 8. Perspektif Geopolitik, Ketahanan Nasional, Kepemimpinan Nasional, Empat Konsensus Dasar, Wawasan Nusantara, dan Kewaspadaan Nasional 9. Perumusan SWOT Danantara (Untuk Merumuskan Strategi) 10. Perumusan Scenario Planning Danantara (Untuk Melihat Masa Depan) Outline Potensi dan Tantangan Implementasi Dana Kekayaan Negara dalam Pembangunan Ekonomi Indonesia
  • 4. dadang-solihin.blogspot.com 4 Mengapa di tengah kekayaan yang kita miliki, masalah-masalah (kemiskinan) ini masih tetap ada? Dan yang lebih penting bagaimana kita dapat memperbaiki keadaan ini. Bukan karena kita kekurangan sumber daya, tapi mungkin karena cara kita mengelola dan memanfaatkannya belum sepenuhnya memberi manfaat sebesar-besarnya bagi rakyat. Inilah kenyataan yang harus kita akui, karena perubahan yang berarti hanya bisa dimulai dari keberanian untuk melihat kebenaran. Danantara Indonesia bukan sekadar sebuah badan pengelola investasi, melainkan harus menjadi instrumen pembangunan nasional yang akan mengoptimalkan cara kita mengelola kekayaan Indonesia. Jangan salah, apa yang kita luncurkan hari ini bukan sekadar sebuah dana investasi, melainkan instrumen, alat pembangunan nasional yang harus bisa mengubah cara kita mengelola kekayaan bangsa demi kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia. Pidato Presiden Prabowo Subianto pada Peluncuran Danantara 24 Februari 2025
  • 5. dadang-solihin.blogspot.com 5 • Visi-Misi Abadi UUD 1945 • RPJPN (20 Tahunan) • RPJMN (5 Tahunan) • RKP Tahunan Pembangunan adalah proses perubahan ke arah kondisi yang lebih baik melalui upaya yang dilakukan secara terencana (Ginandjar Kartasasminta, 1996). • Proses perubahan (menurut Theory of Change) adalah proses perubahan dari input menjadi output, bermanfaat menjadi outcome dan dalam jangka panjang menghasilkan impact. • Secara terencana artinya direncanakan dengan baik. Ada dokumen perencanaannya. Ada Visi-misinya. Terkoneksi dengan dokumen perencanaan pembangunan nasional, baik yang jangka panjang, jangka menengah maupun tahunan. Apa itu Pembangunan?
  • 6. dadang-solihin.blogspot.com 6 Bagaimana Potensi dan Tantangan Implementasi Dana Kekayaan Negara (SWFs) dalam Pembangunan Ekonomi Indonesia? Bagaimana implementasi Nilai- nilai Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika dapat menjadi fondasi etis dan konstitusional dalam pengelolaan dana kekayaan negara, sehingga instrumen ekonomi modern ini benar-benar dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat dan penguatan ketahanan nasional? Sovereign Wealth Funds (SWFs) • Secara historis, SWFs bermula sebagai instrumen akumulasi cadangan devisa untuk menstabilkan perekonomian domestik, mendukung pembangunan jangka panjang, dan mengurangi ketergantungan terhadap fluktuasi harga komoditas. (Bernardo Bortolotti dan Veljko Fotak, 2020) • Dalam perkembangannya, SWFs mengalami transformasi menjadi entitas geopolitik yang memiliki daya tawar strategis dan kemampuan memengaruhi stabilitas serta kedaulatan ekonomi banyak negara, termasuk negara berkembang. • Dalam konteks Indonesia sebagai negara kepulauan dengan kekayaan alam melimpah dan posisi geostrategis di persimpangan jalur perdagangan dunia, kajian tentang SWFs menjadi semakin relevan.
  • 7. dadang-solihin.blogspot.co.id 7 Akankah Kita Sampai ke 2045 dengan Selamat dan Sukses?
  • 8. dadang-solihin.blogspot.co.id 8 Scenario Planning Bonus Demografi, Banjarmasin 30 Mei 2024 Nusantara Berjaya. Pada 2045, Indonesia berhasil mewujudkan Visi Indonesia Emas dengan kebijakan tepat dan peran sektor swasta yang kuat. Pendidikan berbasis industri mencetak SDM unggul siap bersaing global. Program CSR mendukung ekonomi kreatif. Infrastruktur teknologi informasi mempercepat transformasi digital. Regulasi tenaga kerja asing, investasi asing, industri hijau, dan magang multinasional meningkatkan daya saing. Kolaborasi lintas sektor, perlindungan pekerja migran, dan integrasi logistik global menciptakan kesejahteraan serta posisi strategis Indonesia di panggung dunia. Nusantara Stagnan. Pada 2045, Indonesia mengalami stagnasi pembangunan akibat kebijakan lambat, birokrasi rumit, dan kurikulum tak relevan. Minimnya insentif investasi SDM dan teknologi menurunkan inovasi. Kesenjangan infrastruktur makin lebar, perlindungan pekerja lemah, dan evaluasi program tidak efektif. Meski sektor swasta aktif investasi, kolaborasi dengan pemerintah dan LSM kurang optimal. Peluang industri hijau, logistik global, serta program visa tenaga ahli tak mampu mengimbangi kebijakan tak tepat. Indonesia gagal memenuhi banyak tujuan jangka panjangnya. Nusantara Naik Daun. Pada 2045, Indonesia mencapai banyak kemajuan lewat kebijakan tepat, pro-pendidikan, dan peningkatan kualitas SDM. Program CSR mendukung ekonomi kreatif dan komunitas lokal. Transformasi digital berkembang berkat infrastruktur TIK yang ditingkatkan. Namun, krisis ekonomi global menurunkan investasi asing, sedangkan brain drain dan persaingan multinasional memicu tantangan. Perubahan iklim merusak infrastruktur. Kebijakan imigrasi ketat dan standar internasional tinggi menghambat kerja sama. Meski belum seluruh visi tercapai, Indonesia tetap menunjukkan kemajuan signifikan. Nusantara Kelabu. Pada 2045, Indonesia gagal memanfaatkan bonus demografi, berubah menjadi bencana demografi akibat kualitas SDM rendah dan kebijakan lambat. Kurikulum tak relevan membuat lulusan tak siap kerja, insentif investasi SDM minim, inovasi rendah, dan kesenjangan infrastruktur melebar. Perlindungan pekerja lemah, evaluasi program tidak efektif, investasi asing menurun, brain drain meningkat, serta iklim investasi hijau stagnan. Regulasi internasional ketat dan kurangnya kolaborasi lintas sektor membuat Indonesia terjebak dalam stagnasi tanpa solusi jelas.
  • 9. dadang-solihin.blogspot.com 9 • Pada tahun 2045 Indonesia mengalami rendahnya kualitas SDM sehingga bonus demografi berubah menjadi bencana demografi. Implementasi kebijakan yang lambat dan birokratis menghambat pembangunan, dan kurikulum yang tidak relevan menyebabkan lulusan tidak siap kerja. Kurangnya insentif bagi sektor swasta untuk berinvestasi dalam SDM dan teknologi memperburuk situasi. • Rendahnya inovasi dalam berbagai sektor ekonomi menghambat diversifikasi dan pertumbuhan. Ketidakmerataan pembangunan infrastruktur memperlebar kesenjangan antara perkotaan dan pedesaan, sementara kurangnya kebijakan perlindungan bagi tenaga kerja lokal memperparah kondisi. Tidak adanya sistem evaluasi yang efektif menghalangi penilaian keberhasilan program pemberdayaan. • Krisis ekonomi global mengurangi investasi asing dan mempengaruhi stabilitas ekonomi domestik. Brain drain meningkat akibat mobilitas tenaga pengajar, dan persaingan dengan perusahaan multinasional memperparah situasi. Sektor ekonomi baru seperti teknologi hijau dan digital memerlukan investasi besar yang tidak tercapai, dan dampak perubahan iklim merusak infrastruktur. • Kebijakan imigrasi ketat di negara tujuan tenaga kerja Indonesia, standar evaluasi internasional yang sulit dicapai, serta regulasi internasional yang membatasi kerja sama lintas negara semakin memperburuk keadaan. Kurangnya kolaborasi efektif antara pemerintah, sektor swasta, dan LSM menambah kompleksitas masalah, membuat Indonesia terjebak dalam situasi kelabu tanpa solusi nyata. Experts Judgement Kwadran IV Nusantara Kelabu
  • 10. dadang-solihin.blogspot.co.id 10 Scenario Planning Pembangunan SDM Unggul P4N 68 Jakarta 19 Mei 2025 dan PPNK 220 Jakarta 25 Mei 2025 Kapal Nusantara Berlayar. Pada 2045 Indonesia Emas terwujud dengan ditopang SDM unggul yang berakar pada nilai budaya. Pancasila menjadi kompas pembangunan, didukung stabilitas politik dan reformasi birokrasi. SDM berkarakter gotong royong, jujur, pekerja keras. Ekonomi kreatif, pariwisata budaya, teknologi digital, bonus demografi, dan letak strategis menjadi kekuatan. Dukungan TNI/Polri dan pengelolaan SDA berbasis ekologi budaya menjadikan Indonesia bangsa tangguh, adaptif, dan berdaulat di era transformasi sosial. Wayang Tanpa Dalang. Pada 2045, Indonesia kaya nilai budaya, namun belum mampu mencetak SDM unggul yang menghidupkan nilai tersebut. Internalisasi Pancasila lemah dalam pendidikan dan birokrasi, ketimpangan ekonomi dan politik transaksional memperlebar kesenjangan. Budaya bagai wayang tanpa dalang bijak. Namun, revitalisasi Pancasila, reformasi birokrasi, ekonomi berbasis budaya, teknologi digital, dan peran TNI/Polri serta generasi digital natives membuka peluang mencetak dalang masa depan yang menghidupkan nilai luhur dalam pembangunan SDM. Robot Canggih Tanpa Jiwa. Pada 2045, Indonesia berhasil mencetak SDM unggul teknis, namun kehilangan akar budaya. Pancasila belum terinternalisasi kuat dalam generasi muda. Nilai gotong royong dan kearifan lokal terkikis globalisasi, media sosial, dan liberalisasi ekonomi. SDM terlatih tapi hampa karakter mudah terjebak polarisasi dan radikalisme. Ketahanan budaya melemah, terutama di perbatasan dan komunitas adat. Bonus demografi tanpa pendidikan karakter bisa menjadi bencana, membuat Indonesia maju lahiriah, tetapi rapuh batiniah. Kapal Bocor di Samudra Badai. Pada 2045, Indonesia menghadapi globalisasi dengan fondasi kebangsaan rapuh dan SDM belum siap. Internalisasi Pancasila lemah, pendidikan karakter minim, politik transaksional marak. Ketimpangan ekonomi dan pendidikan memperdalam ketidaksetaraan. Westernisasi, radikalisme, konflik identitas merusak kohesi sosial. Media sosial memicu krisis identitas generasi muda. Eksploitasi SDA tanpa kearifan lokal melemahkan keadilan sosial. Ancaman disintegrasi meningkat, bonus demografi jadi beban. Tanpa pembenahan sistemik, Indonesia terancam stagnasi dan disorientasi.
  • 11. dadang-solihin.blogspot.com 11 • Pada 2045, Indonesia menghadapi badai globalisasi dengan fondasi kebangsaan yang rapuh dan awak kapal—yakni SDM—yang belum siap secara karakter maupun kompetensi. • Minimnya internalisasi Pancasila, lemahnya pendidikan karakter, serta praktik politik yang transaksional membuat bangsa ini kehilangan arah nilai. • Ketimpangan pendidikan dan ekonomi memperdalam jurang ketidaksetaraan, sementara westernisasi, radikalisme, dan konflik identitas merusak kohesi sosial. • Di tengah tantangan liberalisasi ekonomi, media sosial tak terkendali menjadi pintu masuk krisis identitas generasi muda. • Eksploitasi SDA yang tidak memperhatikan kearifan lokal semakin melemahkan keadilan sosial. • Ancaman hibrida dan disintegrasi wilayah perbatasan kian nyata, sementara bonus demografi menjadi beban jika tidak segera ditangani. • Seperti kapal bocor di tengah samudra badai, Indonesia dalam skenario ini berada dalam risiko stagnasi dan disorientasi nasional. • Tanpa pembenahan sistemik, kapal ini bisa karam sebelum mencapai Indonesia Emas 2045. Kwadran IV Kapal Bocor di Samudra Badai Experts Judgement
  • 12. dadang-solihin.blogspot.com 12 Kwadran I: S-O “Kapal Nusantara Berlayar Teguh” Indonesia memanfaatkan nilai Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika sebagai jangkar kokoh. Dukungan politik dan modal USD 900 miliar mendorong pertumbuhan 8% lewat investasi berkelanjutan, pemerataan pembangunan, dan penguatan solidaritas menuju Indonesia Emas 2045. Kwadran IV: W-T “Perahu Retak di Samudra” Pengelolaan Dana Danantara menghadapi risiko besar yang mengancam kedaulatan dan stabilitas ekonomi Indonesia. Ketidaktransparanan, politisasi, dan korupsi melemahkan kepercayaan publik, sementara intervensi asing dan ketimpangan sosial memperparah risiko menuju Indonesia Emas 2045. Kwadran II: S-T “Jembatan di Tengah Badai” Indonesia menghadapi tantangan besar mengelola Dana Danantara. Risiko politisasi, tata kelola lemah, dan intervensi asing mengancam kepercayaan dan kedaulatan. Pengawasan dan kepemimpinan visioner jadi penopang kokoh menuju Indonesia Emas 2045. Kwadran III: W-O “Harapan di Tengah Tantangan” Indonesia menghadapi risiko konflik ideologis, ketidakpastian politik, dan intervensi asing dalam pengelolaan Dana Danantara. Meski ada kendala tata kelola dan budaya kerja BUMN, namun penguatan nilai kebangsaan, kepemimpinan visioner, diversifikasi investasi, dan transparansi membuka peluang memperkuat ketahanan ekonomi menuju Indonesia Emas 2045. Empat Skenario Danantara
  • 13. dadang-solihin.blogspot.com 13 Danantara: Bagaimana dan Untuk Siapa? Sumber: Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), 2025
  • 21. Bagaimana Implikasi Danantara terhadap Dividen dan Kinerja Saham BUMN? Sumber: PT Erdikha Elit Sekuritas, 2025 dadang-solihin.blogspot.com 21
  • 29. dadang-solihin.blogspot.com 29 Perspektif Geopolitik, Ketahanan Nasional, Kepemimpinan Nasional, Empat Konsensus Dasar, Wawasan Nusantara, dan Kewaspadaan Nasional
  • 30. dadang-solihin.blogspot.com 30 • SWFs dapat bertransformasi menjadi instrumen soft power yang efektif dan bahkan menjadi geopolitical weapon yang digunakan negara asal untuk memperluas pengaruh strategis: “SWFs can be a geopolitical weapon, subtly reshaping alliances and economic dependencies.” (Bortolotti dan Fotak, 2020) • SWFs tidak sekadar instrumen ekonomi pasif, melainkan perangkat diplomasi yang beroperasi di bawah logika persaingan geopolitik. • Dalam konteks global, negara-negara dengan SWFs besar seperti Tiongkok, Norwegia, dan Uni Emirat Arab memanfaatkan dana tersebut untuk memperoleh akses teknologi, sumber daya alam, dan infrastruktur strategis di berbagai kawasan. • Pendekatan ini sejalan dengan gagasan Joseph Nye (2004) mengenai smart power, yaitu kombinasi antara hard power berupa kekuatan ekonomi dan soft power berupa daya tarik diplomatik untuk memengaruhi negara lain secara lebih halus namun efektif. Perspektif Geopolitik
  • 31. dadang-solihin.blogspot.com 31 Perspektif Geopolitik • Bagi Indonesia, sebagai negara kepulauan dengan posisi strategis di Indo-Pasifik dan cadangan sumber daya alam yang signifikan, potensi financial encirclement perlu dicermati secara serius. • Financial encirclement merujuk pada upaya pihak asing membatasi otonomi ekonomi nasional melalui ketergantungan investasi atau akuisisi aset vital. • Jika tidak diantisipasi dengan kebijakan mitigasi risiko dan kewaspadaan strategis, SWFs asing dapat memengaruhi kebijakan publik, melemahkan kedaulatan fiskal, dan memperbesar risiko kompromi terhadap kepentingan nasional. • Oleh sebab itu, perspektif geopolitik terhadap SWFs menegaskan urgensi kebijakan yang menempatkan pengawasan investasi asing, transparansi akuisisi, dan proteksi sektor strategis sebagai pilar utama dalam menjaga integritas ekonomi nasional. • Pendekatan ini juga selaras dengan wawasan kebangsaan dan tanggung jawab pemimpin nasional dalam memastikan kemandirian Indonesia di tengah kompetisi global yang semakin kompleks.
  • 32. dadang-solihin.blogspot.com 32 Perspektif Ketahanan Nasional • Dalam konteks ekonomi, Sovereign Wealth Funds (SWFs) menjadi salah satu instrumen strategis yang dapat memperkuat atau justru melemahkan fondasi kemandirian fiskal sebuah negara. • Bortolotti dan Fotak secara tegas mengingatkan bahwa: “Opacity and lack of democratic accountability are the Achilles’ heel of many SWFs.” • Pernyataan tersebut menggambarkan sisi gelap SWFs, yakni kecenderungan pengelolaan yang tertutup dan minim akuntabilitas publik. Jika praktik ini berlangsung tanpa pengawasan yang memadai, SWFs bukan hanya gagal menjadi instrumen kesejahteraan rakyat, melainkan dapat berubah menjadi sumber kerentanan ekonomi dan politik. • Dalam perspektif ketahanan nasional, transparansi, akuntabilitas, dan pengendalian risiko harus menjadi prinsip utama pengelolaan SWFs. Ketiadaan tata kelola yang baik akan membuka peluang korupsi, penyelewengan aset, serta campur tangan asing melalui akuisisi sektor strategis. • Hal ini pada akhirnya akan mengikis kedaulatan ekonomi bangsa dan memperlemah ketahanan nasional secara keseluruhan.
  • 33. dadang-solihin.blogspot.com 33 • Kepemimpinan nasional yang visioner dan berintegritas memegang peran kunci untuk memastikan SWFs dikelola secara profesional, berlandaskan hukum, dan selaras dengan kepentingan nasional jangka panjang. • Pemimpin strategis tidak hanya dituntut cakap dalam optimalisasi surplus fiskal, tetapi juga memiliki keberanian politik untuk menolak praktik-praktik yang menyalahi prinsip good governance. • Penguatan kapasitas lembaga pengawas, pelibatan masyarakat sipil, serta pemenuhan prinsip transparansi publik adalah elemen vital yang wajib diintegrasikan dalam kebijakan pengelolaan SWFs agar ketahanan nasional Indonesia tetap terjaga di tengah arus globalisasi ekonomi. Perspektif Kepemimpinan Nasional
  • 34. dadang-solihin.blogspot.com 34 1. Pancasila, khususnya sila kelima mengenai keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, menuntut agar SWFs tidak hanya berorientasi pada keuntungan finansial semata, apalagi untuk kepentingan segelintir elite politik dan ekonomi. Dana kekayaan negara harus dirancang agar mendukung pembiayaan program kesejahteraan rakyat, penguatan kapasitas UMKM, dan percepatan pembangunan infrastruktur dasar. Pendekatan ini sejalan dengan semangat redistributif yang menempatkan keadilan sosial sebagai landasan kebijakan ekonomi nasional. 2. UUD 1945, terutama Pasal 33, menegaskan bahwa bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan digunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat. Implementasi SWFs yang bertentangan dengan prinsip ini—misalnya digunakan sebagai jaminan pinjaman luar negeri yang berisiko tinggi—akan mencederai mandat konstitusional. Oleh karena itu, setiap keputusan investasi SWFs wajib mengutamakan keberlanjutan dan keberpihakan pada kepentingan nasional jangka panjang. Empat Konsensus Dasar 3. Dari perspektif NKRI, SWFs harus menjadi instrumen yang memperkuat integrasi ekonomi nasional dan mencegah fragmentasi wilayah. Pengelolaan dana yang terfokus pada pembangunan wilayah pinggiran, daerah tertinggal, dan kawasan perbatasan akan memperkokoh kesatuan ekonomi dan solidaritas nasional. Sebaliknya, orientasi yang terlalu bergantung pada pasar luar negeri berpotensi menciptakan ketergantungan struktural yang melemahkan kedaulatan fiskal negara. 4. Bhineka Tunggal Ika mengamanatkan penghormatan pada keberagaman daerah dan budaya dalam satu kerangka persatuan akan mendukung pemerataan pembangunan. Diversifikasi investasi SWFs ke berbagai sektor dan wilayah pembangunan antardaerah, memperkuat rasa kebersamaan, serta meminimalkan kesenjangan ekonomi.
  • 35. dadang-solihin.blogspot.com 35 • Dalam lingkungan strategis global yang semakin kompetitif, SWFs tidak hanya menjadi instrumen finansial, tetapi juga tool of influence yang digunakan negara pemilik modal untuk memperluas pengaruhnya di negara penerima investasi. • Indonesia sebagai negara kepulauan yang terletak di jalur perdagangan internasional, tidak dapat memisahkan kebijakan ekonominya dari prinsip kedaulatan wilayah yang diamanatkan oleh Wawasan Nusantara. • “The archipelagic character of Indonesia implies that economic control must align with territorial sovereignty.” (Butcher dan Elson, 2017) • Penguasaan ruang ekonomi strategis—mulai dari pelabuhan, kawasan industri, hingga infrastruktur digital—harus selalu dikaitkan dengan kepentingan mempertahankan kedaulatan negara. • SWFs asing memiliki potensi untuk masuk dan mengintervensi sektor-sektor vital seperti energi, telekomunikasi, pertanian, dan logistik nasional. Jika tidak diantisipasi secara matang, intervensi tersebut bisa melemahkan daya tawar negara dalam menentukan kebijakan pembangunan yang berpihak pada rakyat. Wawasan Nusantara
  • 36. dadang-solihin.blogspot.com 36 • Kewaspadaan Nasional terhadap penetrasi investasi global harus diikuti kebijakan mitigasi risiko yang komprehensif. • Beberapa langkah penting antara lain melakukan screening ketat terhadap investasi asing di sektor strategis, memastikan transparansi penuh dalam pelaporan aktivitas SWFs, serta meningkatkan kapasitas lembaga pengawas yang memiliki mandat memantau dan mengevaluasi dampak investasi terhadap kedaulatan ekonomi nasional. • Pendekatan ini sejalan dengan semangat Wawasan Nusantara, yang memadukan kesatuan wilayah, kesejahteraan rakyat, dan kewaspadaan strategis dalam satu kerangka kebijakan pembangunan nasional. Kewaspadaan Nasional
  • 37. dadang-solihin.blogspot.com 37 dadang-solihin.blogspot.com 37 Analisis SWOT Potensi dan Tantangan Implementasi Dana Kekayaan Negara dalam Pembangunan Ekonomi Indonesia
  • 38. dadang-solihin.blogspot.com 38 Dana Danantara didukung oleh nilai-nilai kebangsaan dan kepemimpinan nasional yang bisa mengoptimalkan aset negara dengan nilai besar (USD 900 miliar), serta potensi investasi strategis di sektor energi terbarukan, manufaktur, dan pangan yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi nasional secara inklusif dan berkelanjutan. Ringkasan SWOT Danantara Pengelolaan yang belum sepenuhnya transparan dan akuntabel, termasuk pengawasan yang terbatas dari lembaga negara seperti BPK dan KPK, serta perbedaan karakteristik BUMN yang tergabung menjadi tantangan konsolidasi dan tata kelola yang efektif. Peluang besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi melalui diversifikasi investasi, penguatan ketahanan nasional, serta pemanfaatan posisi geografis strategis Indonesia. Selain itu, penguatan tata kelola dan partisipasi publik bisa meningkatkan legitimasi dan efektivitas pengelolaan dana. Ancaman dari intervensi asing dapat melemahkan kedaulatan ekonomi (financial encirclement), risiko korupsi dan penyalahgunaan dana, serta ketidakpuasan sosial jika manfaat pembangunan tidak dirasakan merata. Fluktuasi ekonomi global dan risiko geopolitik juga menjadi tantangan serius.
  • 39. Strengths (Kekuatan) No Variabel NU BF NUxBF 1 Berbasis nilai Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika yang menegaskan keadilan sosial dan kedaulatan ekonomi. 3 12 36 2 Dukungan politik dari pemerintah dan DPR dalam pembentukan dan pengelolaan Danantara. 6 13,5 81 3 Dana besar (diperkirakan USD 900 miliar) yang dapat diinvestasikan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi 8% dalam 5 tahun. 7 14 98 4 Mendukung pemerataan pembangunan dan penguatan solidaritas nasional melalui investasi di daerah tertinggal dan perbatasan. 4 12,5 50 5 Memperkuat kedaulatan ekonomi melalui pengelolaan aset strategis dan pengawasan ketat terhadap investasi asing. 8 15 120 6 Populasi besar dan tenaga kerja produktif dapat mendukung proyek investasi dan penciptaan lapangan kerja. 2 11 22 7 Posisi strategis Indonesia di jalur perdagangan internasional mendukung akses pasar dan investasi global. 1 9 9 8 Kekayaan alam melimpah sebagai modal utama investasi dan pembangunan berkelanjutan. 5 13 65 Jumlah 100 481 dadang-solihin.blogspot.com 39 dadang-solihin.blogspot.com 39 Dengan memanfaatkan kekuatan yang dipengaruhi oleh dinamika lingkungan internal ini, Indonesia dapat mengoptimalkan Implementasi Dana Kekayaan Negara dalam Pembangunan Ekonomi Indonesia.
  • 40. Weaknesses (Kelemahan) dadang-solihin.blogspot.com 40 dadang-solihin.blogspot.com 40 No Variabel NU BF NUxBF 1 Risiko konflik ideologis jika pengelolaan dana tidak transparan dan akuntabel, berpotensi mengikis kepercayaan publik. 3 10 30 2 Ketidakpastian politik dan potensi intervensi asing yang dapat mempengaruhi kebijakan investasi dan pengelolaan dana. 7 15,5 108,5 3 Ketergantungan pada dividen BUMN dan potensi pengurangan dividen langsung ke APBN dapat menimbulkan ketidakpuasan. 1 8 8 4 Perbedaan karakteristik BUMN dan budaya kerja yang beragam dapat menyulitkan konsolidasi dan sinergi. 2 9 18 5 Pengawasan yang terbatas (tidak diaudit BPK/KPK secara rutin) dapat membuka celah korupsi dan ancaman kedaulatan. 8 16 128 6 Tantangan pengelolaan SDM yang beragam dan kebutuhan pengembangan kapasitas untuk mendukung inovasi dan teknologi. 5 14,5 72,5 7 Kerentanan terhadap fluktuasi ekonomi global dan risiko geopolitik di kawasan Indo- Pasifik. 6 15 90 8 Potensi eksploitasi berlebihan yang merusak lingkungan dan keberlanjutan ekonomi jangka panjang. 4 12 48 Jumlah 100 503 Dengan memahami kelemahan yang dipengaruhi oleh dinamika lingkungan internal ini, Indonesia dapat merumuskan strategi Implementasi Dana Kekayaan Negara dalam Pembangunan Ekonomi Indonesia.
  • 41. Opportunities (Peluang) dadang-solihin.blogspot.com 41 dadang-solihin.blogspot.com 41 No Variabel NU BF NUxBF 1 Penguatan nilai-nilai kebangsaan dapat mendukung tata kelola yang berkeadilan dan inklusif. 1 9 9 2 Penguatan kepemimpinan nasional yang visioner dan berintegritas dapat meningkatkan pengelolaan dan pengawasan. 4 12 48 3 Diversifikasi investasi pada energi terbarukan, manufaktur canggih, dan pangan dapat memperkuat ekonomi nasional. 8 16 128 4 Pelibatan masyarakat dan transparansi dapat meningkatkan partisipasi publik dan legitimasi pengelolaan dana. 2 10 20 5 Peningkatan kapasitas lembaga pengawas dan screening investasi asing dapat memperkuat ketahanan nasional. 6 14 84 6 Potensi pasar domestik besar dan peningkatan kualitas SDM dapat mendukung pertumbuhan ekonomi inklusif. 5 13 65 7 Pemanfaatan posisi strategis untuk investasi infrastruktur dan logistik dapat meningkatkan daya saing global. 3 11 33 8 Investasi di sektor energi terbarukan dan hilirisasi sumber daya alam dapat memperkuat ketahanan ekonomi. 7 15 105 Jumlah 100 492 Dengan memanfaatkan peluang yang dipengaruhi oleh dinamika lingkungan eksternal ini, Indonesia dapat mengoptimalkan Implementasi Dana Kekayaan Negara dalam Pembangunan Ekonomi Indonesia.
  • 42. Threats (Ancaman) dadang-solihin.blogspot.com 42 dadang-solihin.blogspot.com 42 No Variabel NU BF NUxBF 1 Penyalahgunaan dana bisa merusak nilai-nilai nasionalisme dan kepercayaan masyarakat. 6 15 90 2 Risiko politisasi pengelolaan Dana yang dapat melemahkan efektivitas dan transparansi. 7 16 112 3 Risiko tata kelola lemah, korupsi, dan pengelolaan yang tidak profesional dapat merusak stabilitas fiskal. 8 17 136 4 Ketidakpuasan masyarakat jika manfaat tidak dirasakan merata dapat memicu resistensi sosial. 5 14 70 5 Ancaman financial encirclement dan intervensi asing melalui investasi strategis yang tidak terkontrol. 3 10 30 6 Ketimpangan demografi dan pengangguran dapat menghambat optimalisasi manfaat investasi. 1 7 7 7 Risiko ketergantungan pada pasar luar dan gangguan geopolitik dapat mengancam stabilitas ekonomi. 2 9 18 8 Ancaman eksploitasi asing dan kerusakan lingkungan yang dapat melemahkan kedaulatan dan kesejahteraan rakyat. 4 12 48 Jumlah 100 511 Dengan mempertimbangkan ancaman yang dipengaruhi oleh dinamika lingkungan eksternal ini, Indonesia dapat merumuskan strategi Implementasi Dana Kekayaan Negara dalam Pembangunan Ekonomi Indonesia.
  • 43. Perumusan Strategi dadang-solihin.blogspot.com 43 dadang-solihin.blogspot.com 43 Threats (Ancaman) (511) Threats (Ancaman) (511) Weaknesses (Kelemahan) (503) Weaknesses (Kelemahan) (503) Strengths (Kekuatan) (481) Strengths (Kekuatan) (481) Strategi ST (992) Kwadran II Strategi WT (1014) Kwadran IV Strategi WO (995) Kwadran III Strategi SO (973) Kwadran I Opportunities (Peluang) (492) Opportunities (Peluang) (492) INTERNAL EKSTERNAL Strategi WT
  • 44. dadang-solihin.blogspot.com 44 1. Memanfaatkan nilai-nilai Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika sebagai fondasi tata kelola Danantara agar pengelolaan dana kekayaan negara berjalan berkeadilan sosial, berorientasi pada kemakmuran rakyat, dan menjaga kedaulatan ekonomi nasional secara konstitusional dan etis. 2. Mengoptimalkan dukungan politik dari pemerintah dan DPR untuk menjamin legitimasi, transparansi, dan akuntabilitas dalam pembentukan dan pengelolaan Danantara, sehingga memperkuat stabilitas kebijakan investasi jangka panjang dan menghindari politisasi yang merugikan. 3. Mengelola dana besar sekitar USD 900 miliar secara strategis untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8% dalam lima tahun ke depan melalui investasi yang fokus pada sektor energi terbarukan, manufaktur canggih, dan produksi pangan yang berkelanjutan. 4. Mendorong pemerataan pembangunan dan penguatan solidaritas nasional dengan menyalurkan investasi ke daerah tertinggal dan perbatasan, yang sekaligus memperkokoh integrasi ekonomi nasional dan mengurangi kesenjangan wilayah sesuai amanat NKRI dan Bhineka Tunggal Ika. 5. Memperkuat kedaulatan ekonomi melalui pengelolaan aset strategis dan pengawasan ketat terhadap investasi asing, termasuk peningkatan kapasitas lembaga pengawas dan screening investasi asing untuk mencegah intervensi asing yang dapat melemahkan kedaulatan fiskal dan ekonomi Indonesia. 6. Memanfaatkan potensi demografi Indonesia yang besar dan tenaga kerja produktif untuk mendukung proyek investasi Danantara yang dapat menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia demi pertumbuhan ekonomi inklusif. 7. Memanfaatkan posisi strategis Indonesia di jalur perdagangan internasional untuk menarik investasi global dan mengembangkan infrastruktur serta logistik yang meningkatkan daya saing ekonomi nasional di pasar dunia, sekaligus menjaga kedaulatan wilayah sesuai prinsip Wawasan Nusantara. 8. Mengoptimalkan kekayaan alam melimpah sebagai modal utama investasi dan pembangunan berkelanjutan, dengan fokus pada hilirisasi sumber daya alam dan pengembangan energi terbarukan untuk memperkuat ketahanan dan kemandirian ekonomi jangka Panjang. Strategi Terpilih S-O (Kwadran I)
  • 45. dadang-solihin.blogspot.com 45 1. Memperkuat pengelolaan Danantara berbasis nilai Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika agar pengelolaan dana tetap menjunjung keadilan sosial dan kedaulatan ekonomi, sekaligus mencegah penyalahgunaan yang dapat merusak nilai-nilai nasionalisme dan kepercayaan masyarakat 2. Mengoptimalkan dukungan politik dari pemerintah dan DPR untuk memastikan pengelolaan Danantara berjalan transparan dan akuntabel, menghindari risiko politisasi yang dapat melemahkan efektivitas dan transparansi pengelolaan dana. 3. Mengelola dana besar (sekitar USD 900 miliar) secara profesional dan strategis untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8% dalam 5 tahun, dengan memperhatikan risiko tata kelola lemah, korupsi, dan pengelolaan yang tidak profesional yang dapat merusak stabilitas fiskal. 4. Mendorong pemerataan pembangunan dan penguatan solidaritas nasional dengan mengalokasikan investasi ke daerah tertinggal dan perbatasan, sekaligus mengantisipasi ketidakpuasan masyarakat jika manfaat tidak dirasakan merata yang dapat memicu resistensi sosial. 5. Memperkuat kedaulatan ekonomi melalui pengelolaan aset strategis dan pengawasan ketat terhadap investasi asing, sekaligus mengantisipasi ancaman financial encirclement dan intervensi asing melalui investasi strategis yang tidak terkontrol. 6. Memanfaatkan potensi demografi Indonesia yang besar dan tenaga kerja produktif untuk mendukung proyek investasi Danantara yang dapat menciptakan lapangan kerja dan mengurangi ketimpangan demografi serta pengangguran yang dapat menghambat optimalisasi manfaat investasi. 7. Memanfaatkan posisi strategis Indonesia di jalur perdagangan internasional untuk menarik investasi global dan mengembangkan infrastruktur serta logistik yang meningkatkan daya saing nasional, sekaligus mengurangi risiko ketergantungan pasar luar dan gangguan geopolitik yang mengancam stabilitas ekonomi 8. Mengelola kekayaan alam melimpah secara berkelanjutan dengan fokus pada investasi di sektor energi terbarukan dan hilirisasi sumber daya alam, guna menghindari ancaman eksploitasi asing dan kerusakan lingkungan yang dapat melemahkan kedaulatan dan kesejahteraan rakyat. Strategi Terpilih S-T (Kwadran II)
  • 46. dadang-solihin.blogspot.com 46 1. Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan dana untuk mengurangi risiko konflik ideologis dan menjaga kepercayaan publik, dengan menerapkan prinsip good corporate governance (GCG) dan pelibatan masyarakat dalam pengawasan. 2. Memperkuat kepemimpinan nasional yang visioner dan berintegritas guna memastikan pengelolaan Danantara bebas dari politisasi dan intervensi asing, sekaligus meningkatkan efektivitas dan transparansi pengelolaan dana. 3. Mendorong diversifikasi investasi pada energi terbarukan, manufaktur canggih, dan pangan untuk memperkuat ekonomi nasional sekaligus mengurangi ketergantungan pada dividen BUMN yang fluktuatif dan risiko pengurangan dividen ke APBN. 4. Meningkatkan kapasitas lembaga pengawas dan mekanisme screening investasi asing untuk memperkuat ketahanan nasional dan mencegah ancaman financial encirclement serta intervensi asing yang tidak terkontrol. 5. Mengembangkan sumber daya manusia (SDM) yang inovatif dan adaptif dengan program pengembangan kapasitas untuk mendukung inovasi dan teknologi, mengatasi tantangan pengelolaan SDM yang beragam di BUMN dan Danantara. 6. Mendorong pelibatan masyarakat dan meningkatkan transparansi publik dalam pengelolaan dana untuk meningkatkan legitimasi dan partisipasi publik serta meminimalkan ketidakpuasan masyarakat akibat distribusi manfaat yang tidak merata. 7. Memanfaatkan posisi strategis Indonesia di jalur perdagangan internasional untuk investasi infrastruktur dan logistik yang dapat meningkatkan daya saing global dan mengurangi kerentanan terhadap fluktuasi ekonomi dan risiko geopolitik kawasan Indo-Pasifik. 8. Mengelola kekayaan alam secara berkelanjutan dengan fokus pada investasi energi terbarukan dan hilirisasi sumber daya alam untuk memperkuat ketahanan ekonomi jangka panjang serta mencegah eksploitasi berlebihan yang merusak lingkungan dan keberlanjutan ekonomi. Strategi Terpilih W-O (Kwadran III)
  • 47. dadang-solihin.blogspot.com 47 1. Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan Dana Danantara untuk mengatasi risiko konflik ideologis dan penyalahgunaan dana yang dapat merusak nilai-nilai nasionalisme dan kepercayaan publik. Pendekatan ini harus melibatkan partisipasi publik dan mekanisme pengawasan independen guna mencegah korupsi dan penyelewengan aset. 2. Memperkuat dukungan politik dan stabilitas kebijakan dengan mengoptimalkan peran pemerintah dan DPR dalam pengelolaan Danantara agar terhindar dari politisasi yang melemahkan efektivitas dan transparansi pengelolaan dana. 3. Membangun tata kelola profesional dan manajemen risiko yang ketat untuk mengelola dana besar sekitar USD 900 miliar secara efektif, sekaligus memitigasi risiko tata kelola lemah, korupsi, dan pengelolaan yang tidak profesional yang dapat mengancam stabilitas fiskal nasional. 4. Mendorong konsolidasi dan sinergi antar BUMN dengan pendekatan yang adaptif untuk mengatasi perbedaan karakteristik dan budaya kerja yang beragam, sehingga memperkuat efisiensi dan kinerja holding Danantara. 5. Mengembangkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) dan budaya kerja inovatif guna mendukung pengelolaan dana yang adaptif terhadap perkembangan teknologi dan inovasi, sekaligus mengatasi tantangan SDM yang beragam di BUMN dan Danantara. 6. Memperkuat pengawasan dan screening investasi asing untuk menghadapi ancaman financial encirclement dan intervensi asing yang tidak terkontrol, serta menjaga kedaulatan ekonomi nasional dari risiko akuisisi sektor strategis oleh pihak asing. 7. Meningkatkan komunikasi dan program pemerataan manfaat pembangunan untuk mengantisipasi ketidakpuasan masyarakat akibat distribusi manfaat yang tidak merata, yang dapat memicu resistensi sosial dan mengganggu stabilitas nasional. 8. Mengintegrasikan prinsip keberlanjutan dalam pengelolaan sumber daya alam dengan fokus pada investasi energi terbarukan dan hilirisasi sumber daya alam guna menghindari eksploitasi berlebihan, kerusakan lingkungan, dan menjaga kesejahteraan rakyat serta kedaulatan ekonomi jangka Panjang. Strategi Terpilih W-T (Kwadran IV)
  • 48. dadang-solihin.blogspot.com 48 dadang-solihin.blogspot.com 48 Scenario Planning Potensi dan Tantangan Implementasi Dana Kekayaan Negara dalam Pembangunan Ekonomi Indonesia 7
  • 49. Penentuan Kwadran Terplih dadang-solihin.blogspot.com 49 dadang-solihin.blogspot.com 49 Kwadran IV Strategi ST (992) Kwadran II Strategi WT (1014) Kwadran IV Strategi WO (995) Kwadran III Strategi SO (973) Kwadran I
  • 50. dadang-solihin.blogspot.com 50 Empat Skenario Driving Forces: 1. Sumbu X: Tata Kelola 2. Sumbu Y: Politik domestik dan geopolitik global Ultimate Goals: 1. Pembangunan ekonomi berhasil 2. Indonesia Emas 2045 terwujud Kwadran III: W-O “Harapan di Tengah Tantangan” Indonesia menghadapi risiko konflik ideologis, ketidakpastian politik, dan intervensi asing dalam pengelolaan Dana Danantara. Meski ada kendala tata kelola dan budaya kerja BUMN, penguatan nilai kebangsaan, kepemimpinan visioner, diversifikasi investasi, dan transparansi membuka peluang memperkuat ketahanan ekonomi menuju Indonesia Emas 2045. Kwadran I: S-O “Kapal Nusantara Berlayar Teguh” Indonesia memanfaatkan nilai Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika sebagai jangkar kokoh. Dukungan politik dan modal USD 900 miliar mendorong pertumbuhan 8% lewat investasi berkelanjutan, pemerataan pembangunan, dan penguatan solidaritas menuju Indonesia Emas 2045. Kwadran II: S-T “Jembatan di Tengah Badai” Indonesia menghadapi tantangan besar mengelola Dana Danantara. Risiko politisasi, tata kelola lemah, dan intervensi asing mengancam kepercayaan dan kedaulatan. Pengawasan dan kepemimpinan visioner jadi penopang kokoh menuju Indonesia Emas 2045. Tata Kelola Kwadran IV: W-T “Perahu Retak di Samudra” Pengelolaan Dana Danantara menghadapi risiko besar yang mengancam kedaulatan dan stabilitas ekonomi Indonesia. Ketidaktransparanan, politisasi, dan korupsi melemahkan kepercayaan publik, sementara intervensi asing dan ketimpangan sosial memperparah risiko menuju Indonesia Emas 2045. Politik domestik dan geopolitik global GCG No GCG Stabil Tidak Pasti
  • 51. dadang-solihin.blogspot.com 51 • Dalam skenario S-O ini, Indonesia memanfaatkan kekuatan fundamentalnya, berlandaskan nilai-nilai Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika, sebagai jangkar kokoh yang menegaskan keadilan sosial dan kedaulatan ekonomi. • Dukungan politik yang kuat dari pemerintah dan DPR memperkuat pondasi pengelolaan Dana Kekayaan Negara Danantara dengan profesionalisme dan transparansi. • Dengan modal besar sekitar USD 900 miliar, Danantara berperan strategis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi hingga 8% dalam lima tahun, melalui investasi berkelanjutan di sektor energi terbarukan, manufaktur canggih, dan pangan. • Pemerataan pembangunan dan penguatan solidaritas nasional menjadi prioritas, terutama di daerah tertinggal dan perbatasan, memperkokoh kesatuan bangsa. Posisi geografis Indonesia yang strategis di jalur perdagangan internasional dimanfaatkan optimal untuk memperluas akses pasar dan investasi global. • Dengan penguatan kepemimpinan nasional yang visioner dan integritas tinggi, serta pelibatan masyarakat dan transparansi, tata kelola Danantara menjelma menjadi instrumen penggerak ekonomi inklusif dan ketahanan nasional yang kokoh, menuntun Indonesia menuju Indonesia Emas 2045. Kwadran I Kapal Nusantara Berlayar Teguh
  • 52. dadang-solihin.blogspot.com 52 • Dalam scenario S-T ini, Indonesia menghadapi tantangan besar dalam mengelola Dana Kekayaan Negara Danantara yang berlandaskan nilai-nilai Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika. • Meskipun didukung oleh kekuatan politik dan modal besar sekitar USD 900 miliar, risiko politisasi, tata kelola yang lemah, dan potensi penyalahgunaan dana mengancam kepercayaan publik dan stabilitas fiskal. • Ketidakpuasan masyarakat akibat distribusi manfaat yang tidak merata dapat memicu resistensi sosial, sementara ancaman intervensi asing dan financial encirclement dapat melemahkan kedaulatan ekonomi nasional. Risiko geopolitik dan ketergantungan pada pasar luar menambah kompleksitas situasi. • Dalam kondisi ini, penguatan pengawasan, transparansi, dan kepemimpinan nasional yang visioner dan berintegritas menjadi jembatan penting untuk menavigasi badai tersebut. • Fokus pada pemerataan pembangunan dan pengelolaan aset strategis harus diimbangi dengan kewaspadaan terhadap ancaman eksternal dan internal agar Indonesia tetap kokoh dan berdaulat di tengah dinamika global menuju Indonesia Emas 2045. Kwadran II Jembatan di Tengah Badai
  • 53. dadang-solihin.blogspot.com 53 • Dalam skenario W-O ini, Indonesia menghadapi berbagai tantangan serius seperti risiko konflik ideologis akibat kurangnya transparansi, ketidakpastian politik, serta potensi intervensi asing yang dapat memengaruhi kebijakan pengelolaan Dana Kekayaan Negara Danantara. • Ketergantungan pada dividen BUMN yang berfluktuasi dan perbedaan budaya kerja antar BUMN menyulitkan konsolidasi dan sinergi. • Pengawasan yang terbatas membuka celah korupsi dan ancaman terhadap kedaulatan ekonomi. Namun, di tengah kondisi ini, terdapat peluang besar untuk memperkuat tata kelola yang berkeadilan dan inklusif melalui penguatan nilai-nilai kebangsaan dan kepemimpinan nasional yang visioner dan berintegritas. • Diversifikasi investasi pada energi terbarukan, manufaktur canggih, dan pangan dapat memperkuat ekonomi nasional. Pelibatan masyarakat dan transparansi menjadi kunci untuk meningkatkan legitimasi pengelolaan dana. • Peningkatan kapasitas lembaga pengawas dan pemanfaatan posisi strategis Indonesia di jalur perdagangan internasional dapat memperkuat ketahanan nasional dan daya saing global. • Investasi berkelanjutan di sektor energi terbarukan dan hilirisasi sumber daya alam menjadi fondasi ketahanan ekonomi jangka panjang menuju Indonesia Emas 2045. Kwadran III Harapan di Tengah Tantangan
  • 54. dadang-solihin.blogspot.com 54 • Dalam skenario W-T ini, pengelolaan Dana Kekayaan Negara Danantara menghadapi risiko besar yang mengancam kedaulatan dan stabilitas ekonomi Indonesia. • Ketidaktransparanan dan minimnya akuntabilitas membuka peluang konflik ideologis serta merusak kepercayaan publik. • Ketidakpastian politik dan potensi intervensi asing semakin memperkeruh situasi, sementara ketergantungan pada dividen BUMN yang fluktuatif menimbulkan ketidakpuasan masyarakat. • Perbedaan karakteristik dan budaya kerja BUMN yang beragam menyulitkan konsolidasi dan sinergi, memperbesar risiko tata kelola lemah dan potensi korupsi. • Ketidaktepatan investasi yang tidak sesuai dengan tujuan pembentukan Danantara dapat memicu kerugian masif yang mengancam stabilitas nasional. • Ancaman financial encirclement dan eksploitasi berlebihan dapat melemahkan kedaulatan ekonomi dan merusak lingkungan. • Ketimpangan demografi dan pengangguran menambah beban sosial yang dapat memicu resistensi. • Dalam keadaan seperti ini, tanpa kepemimpinan nasional yang kuat, transparansi, dan pengawasan ketat, Danantara berpotensi menjadi perahu retak yang terombang-ambing di samudra global, mengancam masa depan ekonomi dan kesejahteraan rakyat Indonesia menuju Indonesia Emas 2045. Kwadran IV Perahu Retak di Samudra
  • 55. Ace Hasan Sadzily (2025). Ketahanan Nasional Wujudkan Indonesia Maju: Dari Stabilitas menuju Inovasi Berkelanjutan, Orasi Kebangsaan Rejuvenasi Lemhannas Pilar Baru Ketahanan Nasional, https://www.slideshare.net/slideshow/ketahanan- nasional-wujudkan-indonesia-maju-dari-stabilitas-menuju-inovasi-berkelanjutan-rejuvenasi-lemhannas-pilar-baru- ketahanan-nasional/281010455 Ace Hasan Sadzily, et al. (2024). GeoSibernetik: Dinamika Sistem Global dan Transformasi Teknologi, CISSReC – Yayasan Lembaga Riset Cyber Indonesia Ace Hasan Sadzily, et al. (2025). Geopolitik Global: Asta Cita dan Tantangan Mewujudkan Ketahanan Nasional, IPB Press, https://www.slideshare.net/slideshow/geopolitik-global-asta-cita-dan-tantangan-mewujudkan-ketahanan- nasional/280541265 Ace Hasan Sadzily, et al. (2025). Rejuvenasi Lemhannas RI guna Mewujudkan Indonesia Maju. UNJ Press dan Lemhannas Press, https://www.slideshare.net/slideshow/rejuvenasi-lemhannas-ri-guna-mewujudkan-indonesia-maju/280529592 Ace Hasan Sadzily, et al. (2025). School of Strategic Leaders, Mencetak Pemimpin Bangsa di Era Ketidakpastian Global, UNJ Press, https://www.slideshare.net/slideshow/school-of-strategic-leaders-mencetak-pemimpin-bangsa-di-era- ketidakpastian-global-ce37/280540946 Ace Hasan Sadzily, et al. (2025). Young Political Leaders: Menjawab Tantangan Zaman, Mengukir Masa Depan Bangsa, UNJ Press, https://www.slideshare.net/slideshow/young-political-leaders-menjawab-tantangan-zaman-mengukir-masa- depan-bangsa/280540551 Balding, C. (2012). Sovereign Wealth Funds: The New Intersection of Money and Politics. Oxford University Press. Bortolotti, B., & Fotak, V. (2020). The Rise and Fall of Sovereign Wealth Funds. Cambridge University Press. dadang-solihin.blogspot.com 55 Daftar Pustaka
  • 56. Butcher, J., & Elson, R. (2017). Sovereignty and the Sea: How Indonesia Became an Archipelagic State. NUS Press. Clark, G. L., Dixon, A. D., & Monk, A. H. (2013). Sovereign Wealth Funds: Legitimacy, Governance, and Global Power. Princeton University Press. Gieve, J. (2008). “Sovereign Wealth Funds and Global Imbalances.” Bank of England Quarterly Bulletin, 48(2), 192–198. Kartasasmita, Ginandjar (1996). Administrasi Pembangunan: Perkembangan Pemikiran dan Praktiknya di Indonesia Megginson, W. L., & Fotak, V. (2015). “Rise of the Fiduciary State: A Survey of Sovereign Wealth Fund Research.” Journal of Economic Surveys, 29(4), 733–778. Monk, A. H. B. (2011). “Sovereignty in the Era of Global Capitalism: The Rise of Sovereign Wealth Funds.” Environment and Planning A, 43(8), 1813–1832. Nye, J. S. (2004). Soft Power: The Means to Success in World Politics. PublicAffairs. Shleifer, A., & Vishny, R. (1997). “A Survey of Corporate Governance.” The Journal of Finance, 52(2), 737–783. Solihin, Dadang (2025) Restrukturisasi dan Redistribusi Ekonomi melalui Danantara: Pesimis atau Optimis?, https://www.slideshare.net/slideshow/restrukturisasi-dan-redistribusi-ekonomi-melalui-danantara-pesimis-atau- optimis/276144382 Solihin, Dadang et al (2025) Danantara: Pilar Ekonomi atau Beban Negara?, https://www.slideshare.net/slideshow/danantara-pilar-ekonomi-atau-beban-negara/277990410 Truman, E. M. (2010). Sovereign Wealth Funds: Threat or Salvation? Peterson Institute. dadang-solihin.blogspot.com 56 Daftar Pustaka
  • 57. Terima Kasih Di Antara Dua Benua Yang Menghubungkan Dua Samudera Aku Berpijak, Aku Menatap Keagungan Karya Ciptaan-Nya Dan di Sana Aku Dilahirkan Mengarungi Jalan Kehidupan Aku Berdo'a, Aku Bekerja Mengisi Kemerdekaan Bangsa Tenteram Kurasa di Pangkuanmu O Ibu Pertiwi Trimalah Karya Baktiku Kan Kupertahankan, Wilayah Negeriku Bumi Nusantara, Indonesia Raya dadang-solihin.blogspot.com 57