MERANCANG PROJEK PENGUATAN PROFIL
PELAJAR PANCASILA
D I S U S U N O L E H U S W A T U N K H A S A N A H , S . P
Tujuan Bimbingan Teknis:
Di akhir sesi ini, peserta mampu:
❏ Memahami dan menerapkan perencanaan projek penguatan profil pelajar
Pancasila di satuan pendidikan.
❏ Memahami dan menerapkan pelaksanaan projek penguatan profil pelajar
Pancasila di satuan pendidikan
❏ Memahami dan menerapkan penilaian projek penguatan profil pelajar
Pancasila di satuan pendidikan.
PERTANYAAN PEMANTIK:
Apakah Anda sudah pernah memimpin/mendampingi pelaksanaan
pembelajaran berbasis projek di satuan pendidikan?
PERTANYAAN PEMANTIK:
Apa yang Anda ketahui atau pahami mengenai projek
penguatan Profil Pelajar Pancasila?
PERTANYAAN PEMANTIK:
Apa yang ingin Anda pelajari mengenai implementasi projek
penguatan profil pelajar Pancasila di satuan pendidikan?
Profil Pelajar Pancasila
“Pelajar Indonesia merupakan pelajar sepanjang hayat
yang kompeten, berkarakter, dan berperilaku sesuai nilai-
nilai Pancasila.”
Capaian fase dari dimensi
Berkebinekaan Global,
elemen Mengenal dan
Menghargai Budaya, sub-
elemen Mendalami Budaya
dan Identitas Budaya.
→ Rumusan kompetensi di
fase D adalah tujuan
pembelajaran projek profil
untuk jenjang SMP.
Contoh alur perkembangan kompetensi Profil Pelajar Pancasila yang menjadi
tujuan pembelajaran projek profil
PENGERTIAN PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR
PANCASILA
Berdasarkan Kepmendikbudristek No.56/M/2022, Projek penguatan profil pelajar
Pancasila merupakan kegiatan kokurikuler berbasis projek yang dirancang untuk
menguatkan pencapaian kompetensi dan karakter sesuai dengan profil pelajar
Pancasila yang disusun berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan. Pelaksanaan
projek penguatan profil pelajar Pancasila dilakukan secara fleksibel, dari segi
muatan, kegiatan, dan waktu pelaksanaan.
Projek penguatan profil pelajar Pancasila dirancang terpisah dari intrakurikuler.
Tujuan, muatan, dan kegiatan pembelajaran projek tidak harus dikaitkan dengan
tujuan dan materi pelajaran intrakurikuler. Satuan pendidikan dapat melibatkan
masyarakat dan/atau dunia kerja untuk merancang dan menyelenggarakan projek
penguatan profil pelajar Pancasila.
BUDAYA
SEKOLAH YANG
MENDUKUNG
PENERAPAN
PROJEK
PENGUATAN
PROFIL PELAJAR
PANCASILA
KOLABORATIF
Kegiatan pembelajaran berbasis projek yang dinamis membutuhkan lingkar sosial yang mendukung dalam
pelaksanaannya. Dalam hal ini budaya kolaboratif menjadi hal yang penting untuk dibangun dibandingkan
dengan budaya kompetitif. Diharapkan budaya kolaboratif dapat mendorong semangat senang bekerja sama,
saling mengapresiasi, dan saling memberikan dukungan satu sama lain. Lebih jauh, upaya kolaboratif juga perlu
dilakukan antar berbagai elemen kunci dalam tri sentra pendidikan (keluarga, satuan pendidikan, dan
masyarakat) sehingga pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila akan berlangsung secara
BERPIKIRAN TERBUKA
Pembelajaran yang inovatif seringkali terhambat oleh adanya budaya kontraproduktif seperti tidak senang
menerima masukan atau menutup wawasan terhadap berbagai bentuk perbedaan. Budaya negatif tersebut
tidak akan mendukung terselenggaranya kegiatan projek penguatan profil pelajar Pancasila yang efektif dan
berdampak. Oleh karenanya, satuan pendidikan diharapkan dapat menghidupkan budaya senang menerima
masukan, terbuka terhadap perbedaan, serta berkomitmen terhadap setiap upaya perbaikan untuk perubahan
ke arah yang lebih baik.
SENANG MEMPELAJARI HAL BARU
Pada dasarnya perkembangan setiap individu sebagai seorang pembelajar akan terhenti jika ia tidak lagi senang
mempelajari hal baru. Oleh karenanya, kemampuan memelihara rasa ingin tahu dan menemukan kepuasan saat
menemukan hal baru adalah bagian dari budaya yang perlu dihidupkan di lingkungan satuan pendidikan.
Kegiatan projek penguatan profil pelajar Pancasila akan berjalan secara optimal jika setiap individu memiliki
kesenangan untuk mempelajari hal baru dan mengembangkan diri secara terus menerus. Harapannya, kegiatan
projek profil ini pada akhirnya dapat membantu tercapainya karakter pelajar sepanjang hayat pada setiap
individu yang terlibat di dalamnya.
PERAN
PEMANGKU
KEPENTINGAN
DALAM
PELAKSANAAN
PROJEK
PENGUATAN
PROFIL
PELAJAR
PANCASILA
Kepala satuan pendidikan
1. Membentuk tim fasilitator projek dan turut merencanakan projek
2. Mendampingi jalannya projek dan melakukan pengelolaan sumber daya satuan pendidikan secara transparan dan
akuntabel
3. Membangun komunikasi untuk kolaborasi antara orang tua peserta didik, warga satuan pendidikan, dan narasumber
pengaya projek: masyarakat, komunitas, universitas, praktisi, dsb.
4. Mengembangkan komunitas praktisi di satuan pendidikan untuk peningkatan kompetensi pendidik yang berkelanjutan
5. Melakukan coaching secara berkala bagi pendidik
6. Merencanakan, melaksanakan, merefleksikan, dan mengevaluasi pengembangan aktivitas dan asesmen projek yang
berpusat pada peserta didik.
Pendidik
(Peran ini khususnya perlu diampu oleh pendidik yang menjadi Tim Fasilitator Projek)
7. Perencana projek - Melakukan perancangan tujuan, alur kegiatan, strategi pelaksanaan, dan asesmen projek secara
berkelanjutan.
8. Fasilitator - Memfasilitasi peserta didik dalam menjalankan projek yang sesuai dengan minatnya, dengan pilihan cara
belajar dan produk belajar yang sesuai dengan preferensi peserta didik.
9. Pendamping - Membimbing peserta didik dalam menjalankan projek, menemukan isu yang relevan, dan mengarahkan
peserta didik dalam merencanakan aksi yang berkelanjutan.
10.Supervisor dan konsultan - Mengawasi dan mengarahkan peserta didik dalam pencapaian projek, memberikan saran dan
masukan secara berkelanjutan untuk peserta didik, dan melakukan asemen performa peserta didik selama projek
berlangsung.
11.Moderator - Memandu peserta didik dalam berbagai aktivitas diskusi.
Peserta Didik
12.Mengasah komitmen untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah disepakati.
13.Mengembangkan kemandirian untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran sesuai minat dan kemampuan yang
dimiliki.
14.Melakukan refleksi secara konsisten dan berkelanjutan untuk memahami potensi diri dan mengoptimalkan kemampuan.
Peran-peran ini dapat
dioptimalkan secara
bertahap sesuai
dengan kebutuhan
dan kesiapan satuan
pendidikan.
Prinsip pengembangan projek penguatan profil pelajar
Pancasila
Holistik
Holistik bermakna memandang sesuatu secara utuh dan
menyeluruh, tidak parsial atau terpisah-pisah. Dalam konteks
perancangan projek penguatan profil pelajar Pancasila,
kerangka berpikir holistik mendorong kita untuk menelaah
sebuah tema secara utuh dan melihat keterhubungan dari
berbagai hal untuk memahami sebuah isu secara mendalam.
Kontekstual
Prinsip kontekstual berkaitan dengan upaya mendasarkan
kegiatan pembelajaran pada pengalaman nyata yang
dihadapi dalam keseharian. Prinsip ini mendorong pendidik
dan peserta didik untuk dapat menjadikan lingkungan sekitar
dan realitas kehidupan sehari-hari sebagai bahan utama
pembelajaran.
Berpusat pada Peserta Didik
Prinsip berpusat pada peserta didik berkaitan dengan skema
pembelajaran yang mendorong peserta didik untuk menjadi
subjek pembelajaran yang aktif mengelola proses belajarnya
secara mandiri, termasuk memiliki kesempatan memilih dan
mengusulkan topik projek sesuai minatnya.
Eksploratif
Prinsip eksploratif berkaitan dengan semangat untuk
membuka ruang yang lebar bagi proses pengembangan diri
dan inkuiri. Projek penguatan profil pelajar Pancasila tidak
berada dalam struktur intrakurikuler yang terkait dengan
berbagai skema formal pengaturan mata pelajaran. Oleh
karenanya, projek ini memiliki area eksplorasi yang luas dari
segi jangkauan materi, alokasi waktu, dan penyesuaian
dengan tujuan pembelajaran.
Contoh tahapan perencanaan projek penguatan profil pelajar
Pancasila di satuan pendidikan
Merancang strategi pelaporan hasil
projek
Tim fasilitator merencanakan strategi pengolahan dan
pelaporan hasil projek
Membentuk tim fasilitator projek penguatan
profil pelajar Pancasila
Kepala satuan pendidikan menyusun tim fasilitator projek.
Tim ini berperan merencanakan dan melaksanakan
kegiatan projek untuk seluruh kelas.
Merancang dimensi, tema, dan alokasi waktu
projek penguatan profil pelajar Pancasila
Tim Fasilitator menentukan fokus dimensi profil pelajar
Pancasila dan tema projek serta merancang jumlah projek
beserta alokasi waktunya. (Dimensi dan tema dipilih
berdasarkan kondisi dan kebutuhan satuan pendidikan).
Mengidentifikasi tingkat kesiapan satuan
pendidikan
Kepala satuan pendidikan bersama tim fasilitator
merefleksikan dan menentukan tingkat kesiapan
satuan pendidikan.
ALUR PERENCANAAN PROJEK
Menyusun modul projek
Tim fasilitator menyusun modul projek sesuai tingkat
kesiapan satuan pendidikan dengan tahapan umum:
Menentukan sub-elemen (tujuan projek);
Mengembangkan topik, alur, dan durasi projek, serta;
Mengembangkan aktivitas dan asesmen projek.
2
3
4
5
Perencanaan ini dapat dikembangkan sesuai dengan
kebutuhan dan kondisi satuan pendidikan.
1
1. Membentuk Tim Fasilitator
Projek Penguatan Profil
Pelajar Pancasila
Pimpinan satuan pendidikan menentukan seorang koordinator
projek, bisa dari wakil kepala satuan pendidikan atau pendidik
yang mempunyai pengalaman mengembangkan dan mengelola
projek.
Apabila mempunyai SDM yang cukup, koordinator projek sekolah dapat
membentuk koordinator di level kelas. Misalnya satu orang koordinator
kelas 1, satu orang koordinator kelas 2, dan seterusnya. Untuk pendidikan
khusus, koordinator dapat dipilih berdasarkan jenis kekhususan.
1
2
Pimpinan satuan pendidikan bersama koordinator projek
memetakan pendidik dari setiap kelas (atau apabila SDM terbatas,
perwakilan dari masing-masing fase) untuk menjadi tim fasilitator
projek.
Koordinator mengumpulkan dan memberikan arahan kepada tim
fasilitator projek untuk merencanakan dan membuat modul
projek bagi setiap kelas atau fase.
3
4
Tim fasilitator projek terdiri dari sejumlah
pendidik yang berperan merencanakan,
menjalankan, dan mengevaluasi projek.
Tim fasilitator dibentuk dan dikelola oleh
kepala satuan pendidikan dan
koordinator projek. Jumlah tim fasilitator
projek dapat disesuaikan dengan kondisi
dan kebutuhan satuan pendidikan,
dilihat dari:
●jumlah peserta didik dalam satu
satuan pendidikan,
●banyaknya tema yang dipilih dalam
satu tahun ajaran,
●jumlah jam mengajar pendidik yang
belum terpenuhi atau dialihkan untuk
projek,
●atau pertimbangan lain sesuai
kebutuhan masing-masing satuan
pendidikan.
Langkah pembentukan tim fasilitator projek profil
Seberapa banyak
pendidik yang
PERNAH
melaksanakan
pembelajaran
berbasis projek?
<50% ⋝50%
Apakah
pembelajaran
berbasis projek
sudah menjadi
kebiasaan satuan
pendidikan?
Sudah
Belum
Apakah projek sudah
terjadi lintas disiplin
ilmu?
Belum Sudah
Apakah satuan
pendidikan memiliki
sistem*) yang
mendukung
pelaksanaan
pembelajaran
berbasis projek?
Belum
punya
Punya Ya
Tidak
Apakah sudah ada
keterlibatan mitra?
TAHAP AWAL TAHAP BERKEMBANG TAHAP LANJUTAN
TAHAP LANJUTAN DAN
DIREKOMENDASIKAN
MENJADI MENTOR UNTUK
SATUAN PENDIDIKAN TAHAP
AWAL/BERKEMBANG
2. Mengidentifikasi Tingkat Kesiapan Satuan Pendidikan
*) satuan pendidikan yang memiliki sistem: satuan pendidikan
memiliki evaluasi berkala serta pengayaan pendidik untuk
menyelenggarakan pembelajaran berbasis projek yang memberikan
otonomi lebih besar kepada peserta didik.
Pemilihan Dimensi
● Tim fasilitator dan kepala satuan pendidikan menentukan dimensi profil pelajar Pancasila yang akan menjadi
fokus untuk dikembangkan pada tahun ajaran berjalan.
● Pemilihan dimensi dapat merujuk pada visi misi satuan pendidikan atau program yang akan dijalankan di
tahun ajaran tersebut.
● Disarankan untuk memilih 2-3 dimensi yang paling relevan untuk menjadi fokus yang sasaran projek pada satu
tahun ajaran.
● Sebaiknya jumlah dimensi profil pelajar Pancasila yang dikembangkan dalam suatu projek tidak terlalu banyak
agar tujuan pencapaian projek jelas dan terarah.
● Penentuan dimensi sasaran ini akan dilanjutkan dengan penentuan elemen dan sub-elemen yang sesuai dengan
kondisi dan kebutuhan peserta didik di tahap pengembangan modul projek.
● Apabila pimpinan satuan pendidikan sudah berpengalaman menjalankan kegiatan berbasis projek, jumlah
dimensi yang dipilih dapat ditambah sesuai dengan kesiapan tingkat satuan pendidikan.
3. Merancang Dimensi, Tema, dan Alokasi Waktu Projek Penguatan Profil Pelajar
Pancasila
Tema-tema projek penguatan profil pelajar Pancasila
Kearifan Lokal
(SD-SMA)
Membangun rasa ingin tahu
dan kemampuan inkuiri melalui
eksplorasi tentang budaya dan
kearifan lokal masyarakat
sekitar atau daerah tersebut,
serta perkembangannya.
Rekayasa dan Teknologi
(SD-SMA)
Berkolaborasi dalam melatih
daya pikir kritis, kreatif,
inovatif, sekaligus kemampuan
berempati untuk berekayasa
membangun produk
berteknologi yang
memudahkan kegiatan dirinya
dan juga sekitarnya.
Kewirausahaan
(SD-SMA)
Mengidentifikasi potensi
ekonomi di tingkat lokal dan
masalah yang ada dalam
pengembangan potensi
tersebut, serta kaitannya
dengan aspek lingkungan,
sosial dan kesejahteraan
masyarakat.
Bhinneka Tunggal Ika (SD-
SMA)
Mengenal belajar membangun
dialog penuh hormat tentang
keberagaman kelompok agama
dan kepercayaan yang dianut
oleh masyarakat sekitar dan di
Indonesia serta nilai-nilai ajaran
yang dianutnya.
Gaya Hidup
Berkelanjutan (SD-SMA)
Memahami dampak dari
aktivitas manusia, baik jangka
pendek maupun panjang,
terhadap kelangsungan
kehidupan di dunia maupun
lingkungan sekitarnya.
Bangunlah Jiwa dan
Raganya (SD-SMA)
Membangun kesadaran dan
keterampilan untuk
memelihara kesehatan fisik dan
mental, baik untuk dirinya
maupun orang sekitarnya.
Suara Demokrasi
(SMP-SMA)
Merefleksikan makna
demokrasi dan memahami
implementasi demokrasi serta
tantangannya dalam konteks
yang
berbeda, termasuk dalam
organisasi sekolah dan/atau
dalam
Tema-tema projek sudah ditentukan
oleh pemerintah. Berangkat dari
tema yang ada, tim fasilitator projek
dapat mengembangkan topik
spesifik yang sesuai dengan konteks
dan kebutuhan sekolah.
Contoh jumlah total JP ini untuk SD kelas 1
dan 2, yang akan dibagi ke sekurang-
kurangnya 2 projek. Jumlah ini berbeda di
setiap fase/jenjangnya.
440 JP ini tidak perlu dibagi rata ke masing-
masing projek, namun bisa disesuaikan
dengan tujuan dan kebutuhan masing-
masing projek.
Jumlah berkisar 25 % dari
total JP (Sudah ditetapkan
dalam struktur)
Total alokasi waktu projek di
jenjang SD adalah sekitar 20% -
30% dari keseluruhan total JP
dalam satu tahun.
Kelas 1-2 : 1760 JP
Kelas 3-4 : 1840 JP
Setelah mengidentifikasi total
alokasi jam projek, langkah
berikutnya adalah menentukan
pembagian durasi projek sejumlah
tema yang dipilih di kelas tersebut.
Durasi setiap tema projek dapat
dirancang berbeda-beda
tergantung tujuan dan kedalaman
eksplorasi tema tersebut.
Alokasi waktu projek penguatan profil pelajar Pancasila di jenjang
SD
PILIHAN WAKTU
PELAKSANAAN
PROJEK
a. Menentukan satu hari
dalam seminggu untuk
pelaksanaan projek
(misalnya hari Jumat).
Seluruh jam belajar pada
hari itu digunakan untuk
projek.
M A R E T 2 0 2 1
Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu
1
UPACARA
2 3 4 5
Projek
penguatan
profil pelajar
Pancasila
6
7 8
UPACARA
9 10 11 12
Isra Mi'raj
13
CUTI BERSAMA
14
HARI RAYA
NYEPI
15
UPACARA
16 17 18 19
Projek
penguatan
profil pelajar
Pancasila
20
21 22
UPACARA
23 24 25 26
Projek
penguatan
profil pelajar
Pancasila
27
Catatan:
● Contoh pilihan waktu berikut hanya simulasi pilihan waktu pelaksanaan projek. Untuk periode waktu
belajar dapat disesuaikan dengan jenjang masing-masing.
● Pilihan waktu pelaksanaan berikut dapat dipilih sesuai dengan kesiapan satuan pendidikan, tidak
terikat pada tahapan kesiapan satuan pendidikan.
b, Mengalokasikan
1-2 jam pelajaran di
akhir hari, khusus
untuk mengerjakan
projek. Bisa
digunakan untuk
eksplorasi di sekitar
satuan pendidikan
sebelum peserta
didik pulang.
No/ Kelas Waktu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu
1
I
07.15-07.50 Upacara
2 07.50-08.25 Upacara
3 08.25-09.00
09.00-09.15 I S T I R A H A T
4 09.15-09.50
Projek
penguatan
profil pelajar
Pancasila
5 09.50--10.25
Projek
penguatan
profil pelajar
Pancasila
Projek
penguatan
profil pelajar
Pancasila
-
6 10.25-11.00
Projek
penguatan
profil pelajar
Pancasila
Projek
penguatan
profil pelajar
Pancasila
Projek
penguatan
profil pelajar
Pancasila
Projek
penguatan
profil pelajar
Pancasila
-
Projek
penguatan
profil pelajar
Pancasila
7 11.00-11.35
-
Projek
penguatan
profil pelajar
Pancasila
-
Projek
penguatan
profil pelajar
Pancasila
-
Projek
penguatan
profil pelajar
Pancasila
c. Mengumpulkan dan memadatkan pelaksanaan tema dalam satu periode waktu (misalnya 2 minggu atau 1 bulan -
tergantung jumlah jam tatap muka projek yang dialokasikan pada setiap projeknya), di mana semua Tenaga Pendidik
berkolaborasi mengajar projek setiap hari selama durasi waktu yang ditentukan.
M A R E T 2 0 2 1
Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu
1
UPACARA
2 3 4 5 6
7 8
UPACARA
9 10 11 12
Isra Mi'raj
13
CUTI BERSAMA
14
HARI RAYA NYEPI
15 UPACARA
Pelaksanaan
projek
penguatan profil
pelajar Pancasila
16
Pelaksanaan
projek
penguatan profil
pelajar Pancasila
17
Pelaksanaan
projek
penguatan profil
pelajar Pancasila
18
Pelaksanaan
projek
penguatan profil
pelajar Pancasila
19
Pelaksanaan
projek
penguatan profil
pelajar Pancasila
20
Pelaksanaan
projek
penguatan profil
pelajar Pancasila
21 22 UPACARA
Pelaksanaan
projek
penguatan profil
pelajar Pancasila
23
Pelaksanaan
projek
penguatan profil
pelajar Pancasila
24
Pelaksanaan
projek
penguatan profil
pelajar Pancasila
25
Pelaksanaan
projek
penguatan profil
pelajar Pancasila
26
Pelaksanaan
projek
penguatan profil
pelajar Pancasila
27
Pelaksanaan
projek
penguatan profil
pelajar Pancasila
28 29
UPACARA
30 31
Contoh pemetaan dimensi, tema, dan alokasi waktu projek.
Di sebuah SD, kepala satuan pendidikan dan tim fasilitator memutuskan bahwa di tahun ajaran
berjalan dimensi profil pelajar Pancasila yang akan difokuskan adalah Berkebinekaan Global,
Bergotong-Royong, dan Bernalar Kritis. Sementara tema projek pilihannya adalah Kearifan Lokal dan
Kewirausahaan. Pemilihan dimensi dan tema tersebut berangkat dari kondisi dan kebutuhan sekolah.
Berangkat dari hal tersebut, tim fasilitator yang bertugas di kelas 1 kemudian memetakan kegiatan
projek di kelasnya sebagai berikut:
Projek 1 Projek 2
Dimensi Berkebinekaan Global
Bergotong-Royong
Bergotong-Royong
Bernalar Kritis
Tema* Kearifan Lokal Kewirausahaan
Alokasi Waktu** 126JP 126 JP
*Tingkat SMP/MTs dan sederajat wajib memilih minimal 3 tema dalam satu tahun ajaran.
**Total alokasi waktu projek di kelas 7 SMP dalam satu tahun ajaran adalah 360 JP.
Mengadaptasi Modul yang
Sudah Ada
Mengadaptasi modul yang
sudah tersedia adalah pilihan
awal bagi sekolah yang belum
terbiasa melaksanakan
pembelajaran berbasis projek
yang integratif dan kolaboratif.
Membuat Modul secara
Mandiri
Membuat modul secara
mandiri adalah pilihan lanjutan
bagi sekolah yang sudah
terbiasa melaksanakan
pembelajaran berbasis projek
yang integratif dan kolaboratif.
4. Menyusun Modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Pemerintah
menyediakan beragam
contoh modul projek.
Pada tahap awal guru
diharapkan dapat
mengadaptasi modul
tersebut sesuai dengan
kondisi dan kebutuhan
sekolah, sementara pada
tahap lanjutan guru
diharapkan dapat
merancangnya secara
mandiri.
Komponen modul projek penguatan profil pelajar
Pancasila
Modul projek dilengkapi dengan komponen yang menjadi dasar dalam proses
penyusunannya serta dibutuhkan untuk kelengkapan pelaksanaan pembelajaran. Modul
projek setidaknya memiliki komponen sebagai berikut:
Profil Modul Tujuan Aktivitas Asesmen
● Tema dan topik atau
judul modul
● Fase atau jenjang
sasaran
● Durasi kegiatan
● Pemetaan dimensi, elemen,
sub elemen Profil Pelajar
Pancasila yang menjadi tujuan
projek
● Rubrik pencapaian berisi
rumusan kompetensi yang
sesuai dengan fase peserta
didik (Untuk Pendidikan Dasar
dan Menengah)
● Alur aktivitas projek
secara umum
● Penjelasan detail
tahapan kegiatan dan
asesmennya
● Instrumen pengolahan
hasil asesmen untuk
menyimpulkan
pencapaian projek
Tim fasilitator memiliki kebebasan untuk mengembangkan komponen dalam
modul projek, untuk menyesuaikan dengan kondisi sekolah dan kebutuhan
peserta didik. Modul dapat diperkaya dengan menambahkan komponen berikut:
●Deskripsi singkat projek
●Pertanyaan pemantik untuk memancing diskusi atau proses inkuiri peserta didik
●Alat, bahan, serta media belajar yang perlu disiapkan
●Referensi pendukung
Sub-elemen yang disasar
● Memahami Keterhubungan
Ekosistem Bumi
● Menjaga Lingkungan Alam
Sekitar
● Kerja sama
● Koordinasi Sosial
● Mengajukan pertanyaan
● Mengidentifikasi,
mengklarifikasi, dan
mengolah informasi dan
gagasan
Modul Projek Fase D
Tema: Gaya Hidup
Berkelanjutan
Topik: Sampahku, Tanggung
Jawabku
Total waktu: 57 JP
Dimensi Profil Pelajar Pancasila:
● Beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha
Esa
● Gotong royong
● Bernalar kritis
Tahap Pengenalan. Mengenali dan membangun kesadaran siswa terhadap isu pengelolaan sampah dan implikasinya
terhadap perubahan iklim
1.
Perkenalan:
Perubahan Iklim
dan Masalah
Pengelolaan Sampah
2.
Eksplorasi Isu
3.
Refleksi awal
4.
Kunjungan ke TPA/
Komunitas Peduli
Sampah
5.
Diskusi Kritis
Masalah Sampah
Tahap Kontekstualisasi. mengkontekstualisasi masalah di lingkungan terdekat
6.
Pengumpulan,
Pengorganisasian,
dan Penyajian Data
7.
Trash Talk:
Sampah di
Sekolahku
8.
Pengorganisasian
Data Secara Mandiri
9.
Asesmen Formatif
Presentasi: Sampah
di Sekolahku
Tahap aksi. bersama-sama mewujudkan pelajaran yang mereka dapat melalui aksi nyata
10.
Poster Aksi Nyata
Sayangi Sekolahku:
Eksplorasi program
pengelolaan sampah
yang ada
11.
Poster Aksi Nyata
Sayangi Sekolahku:
Peranku dan
Solusiku
12.
Poster Aksi Nyata
Sayangi Sekolahku:
Menentukan
Karakteristik Poster
yang Baik
13.
Poster Aksi Nyata
Sayangi Sekolahku:
Membuat Poster
14.
Asesmen Formatif
Simulasi Pameran
Poster Aksi Nyata
Sayangi Sekolahku
Tahap Refleksi dan Tindak Lanjut. Menggenapi proses dengan berbagi karya, evaluasi dan refleksi, serta menyusun langkah
strategis
15.
Asesmen Sumatif
Pameran Poster Aksi
Nyata Sayangi
Sekolahku
16.
Asesmen Sumatif
Evaluasi Solusi Yang
Ditawarkan
17.
Mari Beraksi Sambil
Refleksi
Mengelola Sampah
di Sekolah
CONTOH ALUR AKTIVITAS MODUL PROJEK
- SMP
Hal-hal yang perlu diketahui mengenai asesmen
projek penguatan Profil Pelajar Pancasila
❏ Memiliki variasi bentuk asesmen (formatif dan sumatif) serta instrumen asesmen (lembar
ceklis, rubrik, catatan pengamatan, tes, dan sebagainya).
❏ Penekanan pada asesmen performa/kinerja.
❏ Asesmen akhir berupa rubrik dengan 4 kriteria: Mulai Berkembang, Sedang Berkembang,
Berkembang sesuai Harapan, Sangat Berkembang
❏ Rumusan kompetensi yang menjadi tujuan (fase D) ditempatkan dalam kriteria
“Berkembang Sesuai Harapan”.
❏ Perlu diperhatikan keselarasan antara tujuan, aktivitas, dan asesmen projek.
❏ Pelaporan hasil belajar terpisah dengan rapor intrakurikuler, diberikan 1 kali dalam
setahun.
5. Merancang Strategi Pelaporan Hasil Projek Penguatan Profil
Pelajar Pancasila
Alur Rencana Pembelajaran dan Asesmen Projek
Menentukan tujuan
pembelajaran
Apa kompetensi yang akan dicapai oleh
peserta didik?
Merancang indikator
kemampuan
Apa yang perlu dipahami atau dilakukan
peserta didik untuk menunjukkan
kemampuannya?
Menyusun strategi asesmen
Dengan cara apa peserta didik dapat
menunjukkan kemampuannya dan pendidik
dapat mengukur kemampuan tersebut?
Mengolah hasil asesmen
Bagaimana hasil asesmen yang
diperoleh? Apa bukti pencapaiannya?
Menyusun pelaporan
Sejauh mana peserta didik mencapai
tujuan pembelajaran? Bagaimana catatan
prosesnya?
Mengembangkan topik dan
alur aktivitas pembelajaran
Aktivitas belajar apa saja yang dapat dilakukan
peserta didik untuk mencapai tujuan
pembelajaran sesuai dengan topik projek yang
dikembangkan?
ALUR RENCANA PEMBELAJARAN DAN ASESMEN PROJEK
1. Menentukan tujuan pembelajaran (projek): Apa kompetensi yang akan dicapai oleh peserta didik?
(Memilih tujuan kompetensi dari alur perkembangan dimensi profil pelajar Pancasila yang sesuai
dengan fase peserta didik)
2. Merancang indikator kemampuan: Apa yang perlu dipahami atau dilakukan peserta didik untuk
menunjukkan kemampuannya? (Merumuskan tujuan pembelajaran dengan kalimat yang lebih
kontekstual dan mudah diukur)
3. Menyusun strategi asesmen: Dengan cara apa peserta didik dapat menunjukkan kemampuan &
perilaku yang sesuai dengan tujuan? (Mengembangkan bentuk asesmen: Mengerjakan tes/Menyajikan
informasi/Membuat produk/Melakukan sesuatu/Menunjukkan sikap, dsb. Dengan cara apa pendidik
bisa mengukur kemampuan peserta didik tersebut? (Mengembangkan instrumen asesmen: Soal
tertulis, kuis, jurnal, lembar ceklis/observasi, rubrik, portofolio, dsb.
ALUR RENCANA PEMBELAJARAN DAN ASESMEN PROJEK
4. Mengembangkan topik dan alur aktivitas pembelajaran: Aktivitas belajar apa saja yang dapat dilakukan peserta
didik untuk mencapai tujuan pembelajaran sesuai dengan tema projek yang dipilih? (Merancang ragam aktivitas
pembelajaran sesuai tema yang dipilih dan menentukan pada bagian mana asesmen perlu dilakukan untuk
membantu peserta didik mencapai tujuan pembelajaran.)
5. Mengolah hasil asesmen dan bukti pencapaian: Bagaimana hasil asesmen yang diperoleh? Apa bukti
pencapaiannya? (Membuat inferensi (kesimpulan) mengenai pencapaian peserta didik terhadap tujuan
pembelajaran. Hasil asesmen bisa didapatkan dari skor tes, isian lembar ceklis/observasi, identifikasi rubrik, dsb.
Bukti pencapaian dapat berupa produk belajar seperti catatan, lembar jawaban, hasil karya, foto/rekaman saat
melakukan pekerjaan, dsb.)
6. Menyusun rapor: Sejauh mana peserta didik mencapai tujuan pembelajaran? Bagaimana catatan prosesnya?
(Menentukan pencapaian peserta didik (berupa pencapaian standar fase: mulai berkembang, sedang berkembang,
berkembang sesuai harapan dan sangat berkembang) dan mendeskripsikan catatan prosesnya dalam satu
paragraf.)
PRINSIP RANCANGAN
RAPOR RAPOR PROJEK
PENGUATAN PROFIL
PELAJAR PANCASILA
Tidak menjadi beban administrasi yang berat
Aspirasinya, penulisan rapor akan lebih sederhana, terlebih apabila
dibantu teknologi.
Teknologi "Report generator" di mana pendidik memasukkan judul
projek, deskripsi singkat, dan seluruh elemen Profil Pelajar
Pancasila, dan hanya memberikan penilaian pilihan elemen profil
yang berkaitan dengan projek tanpa harus menuliskannya.
Penulisan deskripsi proses peserta didik benar-benar fokus pada hal
unik dan istimewa yang layak direfleksikan, misalnya situasi di mana
peserta didik mengambil keputusan yang bijak, perkembangan suatu
karakter yang sangat nyata dalam kurun waktu tertentu, dsb.
Menunjukkan keterpaduan
Rapor terdiri dari hasil penilaian
terhadap performa peserta didik dalam
projek.
Meskipun ada beberapa disiplin ilmu
terintegrasi dalam projek, namun
bagian projek fokus pada keterpaduan
pembelajaran dan perkembangan
karakter dan kompetensi sesuai profil
pelajar Pancasila
Kompetensi utuh
Penilaian dalam rapor projek
memadukan pengetahuan, sikap,
dan keterampilan sebagai satu
komponen. Deskripsi juga
disampaikan secara utuh tanpa
membedakan aspek tersebut.
Rapor bersifat informatif dalam menyampaikan
perkembangan peserta didik, namun tidak
merepotkan pendidik dalam pengerjaannya.
Menyusun Rapor Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
30
FORMAT RAPOR
PROJEK PENGUATAN
PROFIL PELAJAR
PANCASILA
Deskripsi singkat projek berisi
penjelasan mengenai konteks dan
tujuan projek serta gambaran umum
proses pelaksanaannya.
Rapor mencantumkan dimensi, sub-
elemen, dan rumusan kompetensi
sesuai fase peserta didik dari profil
pelajar Pancasila sesuai dengan tujuan
projek yang sudah ditentukan.
Penilaian individual anak. Berisi
capaian sub-elemen profil
pelajar Pancasila berdasarkan 4
kriteria: Mulai Berkembang,
Berkembang, Berkembang
Sesuai Harapan, dan Sangat
Berkembang. Sementara di
bagian akhir terdapat deskripsi
satu paragraf singkat mengenai
pencapaian peserta didik yang
menggambarkan proses yang
paling berkembang dan proses
yang masih perlu mendapat
perhatian.
Tanya Jawab
(Peserta dipersilakan menyampaikan
pertanyaan atau pendapat mengenai
pemaparan yang telah disampaikan.)
RUANG
KOLABORASI
Diskusi Kelompok 60’
Diskusi Forum 30’
REFLEKSI
REFLEKSI
1. Apakah Anda sudah memahami gambaran umum mengenai kerangka
perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian Projek Penguatan Profil Pelajar
Pancasila di satuan pendidikan?
2. Apa hal baru yang Anda pelajari mengenai Projek Penguatan Profil Pelajar
Pancasila pada rangkaian sesi kegiatan ini?
3. Apa saja hal-hal yang masih belum dipahami dan/atau perlu Anda pelajari lebih
lanjut?
REFERENSI LANJUTAN
Untuk mengoptimalkan pemahaman mengenai perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian projek penguatan
profil pelajar Pancasila, Anda perlu secara berkelanjutan mempelajari Panduan Pengembangan Projek
Penguatan Profil Pelajar Pancasila (https://kurikulum.kemdikbud.go.id/wp-content/unduhan/PP5_2021.pdf)
dan mengulas serta mendiskusikan bahan-bahan ajar serta penjelasan mengenai projek yang terdapat di
dalam konten aplikasi Merdeka Mengajar (https://guru.kemdikbud.go.id/).

More Related Content

PPTX
MATERI P5 Batusuki.pptx
PPTX
Materi untuk P5 SDN Jombatan Tentan Penguatan
PPTX
Merancang P5.pptx
PPTX
4_Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pptx
PPTX
4_Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pptx
PPTX
PAPARAN-ProjekPenerapanProfilPelajar5.pptx
PDF
# 07 A Pengenalan dan Pelaksanaan P5.pdf
PPTX
PPT_PROJEK P5.pptxnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
MATERI P5 Batusuki.pptx
Materi untuk P5 SDN Jombatan Tentan Penguatan
Merancang P5.pptx
4_Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pptx
4_Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pptx
PAPARAN-ProjekPenerapanProfilPelajar5.pptx
# 07 A Pengenalan dan Pelaksanaan P5.pdf
PPT_PROJEK P5.pptxnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn

Similar to PPT Merancang Projek P5 pada sekolah dasar.pptx (20)

PPTX
FINAL PROJEK Penguatan Profil Pelajar Pancasila (1).pptx
PPTX
MATERI DISEMINASI P5 Pendekar guru penggerak
PPTX
Project Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pptx
PPTX
Rambu-rambur penerapana P5 di satuan pendidikan .pptx
PPTX
ilide.info-pengenalan-dan-pelaksanaan-p5-pr_1c2e4e1c6c41c777c9a26f2fa8260541....
PDF
Pengenalan_dan_Pelaksanaan_P5 kurikulum merdeka.pdf
PPTX
Projek Penguatan Pancasila P5, Presentasi (3).pptx
PPTX
P5.pptx
PPTX
CARA MENYUSUN MODUL P5 DAN JADWALNYA TP 2024/2025
PPTX
PELAJAR PANCASILA. bagi smk MAK sederajat
PDF
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila_Puskurjar (1).pdf
PPTX
3. P5.pptx
PPTX
Panduan PPPPP.pptx
PPTX
Contoh_P5_alur.pptx
PPTX
Merancang Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SMK.pptx
PPTX
PPT_Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (2).pptx
PPTX
Projek penguatan profil pelajar Pancasila
PPTX
Konsep P5.pptx
PPTX
PPT PROYEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA_Yuyun.pptx
PDF
Projek_Penguatan_Profil_Pelajar_Pancasila_Puskurjar.pdf
FINAL PROJEK Penguatan Profil Pelajar Pancasila (1).pptx
MATERI DISEMINASI P5 Pendekar guru penggerak
Project Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pptx
Rambu-rambur penerapana P5 di satuan pendidikan .pptx
ilide.info-pengenalan-dan-pelaksanaan-p5-pr_1c2e4e1c6c41c777c9a26f2fa8260541....
Pengenalan_dan_Pelaksanaan_P5 kurikulum merdeka.pdf
Projek Penguatan Pancasila P5, Presentasi (3).pptx
P5.pptx
CARA MENYUSUN MODUL P5 DAN JADWALNYA TP 2024/2025
PELAJAR PANCASILA. bagi smk MAK sederajat
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila_Puskurjar (1).pdf
3. P5.pptx
Panduan PPPPP.pptx
Contoh_P5_alur.pptx
Merancang Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SMK.pptx
PPT_Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (2).pptx
Projek penguatan profil pelajar Pancasila
Konsep P5.pptx
PPT PROYEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA_Yuyun.pptx
Projek_Penguatan_Profil_Pelajar_Pancasila_Puskurjar.pdf
Ad

Recently uploaded (20)

PPTX
MODUL 2 LK 2.1.pptx MODUL 2 LK 2.1.pptx MODUL 2 LK 2.1.pptx
PDF
Aminullah Assagaf_B34_Statistik Ekonometrika_PLS SPSS.pdf
PPTX
Sistem Pencernaan Manusia IPAS Presentasi Pendidikan Hijau Kuning Bingkai Ilu...
PDF
Jurnal Kode Etik Guru Untuk Persyaratan PPG
PPTX
Pengimbasan pembelajaran mendalam (deep learning
PPTX
ppt_bola_basket_kelas x sma mata pelajaran pjok.pptx
PPTX
Inkuiri_Kolaboratif_Pembelajaran_Mendalam (1).pptx
PDF
AI-Driven Intelligence and Cyber Security: Strategi Stabilitas Keamanan untuk...
PDF
BukuKeterampilanMengajar-MNCPublishing2019.pdf
PPTX
Keusahawanan dan Perniagaan Islam - Dr Mohd Adib Abd Muin 20 Ogos 2025.pptx
PDF
Modul Ajar Deep Learning Bahasa Inggris Kelas 6 Kurikulum Merdeka
DOCX
Lembar Kerja 02 analisis studi kasus Inkuiri Kolaboratif.docx
DOCX
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam PKWU Rekayasa Kelas XII SMA Terbaru 2025
PDF
Modul Ajar Deep Learning Pendidikan Pancasila Kelas 6 Kurikulum Merdeka
PDF
Bahan Bacaan Rencana Kolaborasi Inkuiri.pdf
DOCX
Modul ajar kelas 5 tentang adoo ul jismi
DOCX
Modul Informatika 8 Bab 1, Kurikulum Merdeka
PDF
Laporan Hibah dengan menggunakan NVivo.pdf
DOCX
LK Modul 3 - Menentukan Pengalaman Belajar.docx
PDF
Aminullah Assagaf_B34_Statistik Ekonometrika Terapan_22 Agus 2025.pdf
MODUL 2 LK 2.1.pptx MODUL 2 LK 2.1.pptx MODUL 2 LK 2.1.pptx
Aminullah Assagaf_B34_Statistik Ekonometrika_PLS SPSS.pdf
Sistem Pencernaan Manusia IPAS Presentasi Pendidikan Hijau Kuning Bingkai Ilu...
Jurnal Kode Etik Guru Untuk Persyaratan PPG
Pengimbasan pembelajaran mendalam (deep learning
ppt_bola_basket_kelas x sma mata pelajaran pjok.pptx
Inkuiri_Kolaboratif_Pembelajaran_Mendalam (1).pptx
AI-Driven Intelligence and Cyber Security: Strategi Stabilitas Keamanan untuk...
BukuKeterampilanMengajar-MNCPublishing2019.pdf
Keusahawanan dan Perniagaan Islam - Dr Mohd Adib Abd Muin 20 Ogos 2025.pptx
Modul Ajar Deep Learning Bahasa Inggris Kelas 6 Kurikulum Merdeka
Lembar Kerja 02 analisis studi kasus Inkuiri Kolaboratif.docx
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam PKWU Rekayasa Kelas XII SMA Terbaru 2025
Modul Ajar Deep Learning Pendidikan Pancasila Kelas 6 Kurikulum Merdeka
Bahan Bacaan Rencana Kolaborasi Inkuiri.pdf
Modul ajar kelas 5 tentang adoo ul jismi
Modul Informatika 8 Bab 1, Kurikulum Merdeka
Laporan Hibah dengan menggunakan NVivo.pdf
LK Modul 3 - Menentukan Pengalaman Belajar.docx
Aminullah Assagaf_B34_Statistik Ekonometrika Terapan_22 Agus 2025.pdf
Ad

PPT Merancang Projek P5 pada sekolah dasar.pptx

  • 1. MERANCANG PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA D I S U S U N O L E H U S W A T U N K H A S A N A H , S . P
  • 2. Tujuan Bimbingan Teknis: Di akhir sesi ini, peserta mampu: ❏ Memahami dan menerapkan perencanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila di satuan pendidikan. ❏ Memahami dan menerapkan pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila di satuan pendidikan ❏ Memahami dan menerapkan penilaian projek penguatan profil pelajar Pancasila di satuan pendidikan.
  • 3. PERTANYAAN PEMANTIK: Apakah Anda sudah pernah memimpin/mendampingi pelaksanaan pembelajaran berbasis projek di satuan pendidikan?
  • 4. PERTANYAAN PEMANTIK: Apa yang Anda ketahui atau pahami mengenai projek penguatan Profil Pelajar Pancasila?
  • 5. PERTANYAAN PEMANTIK: Apa yang ingin Anda pelajari mengenai implementasi projek penguatan profil pelajar Pancasila di satuan pendidikan?
  • 6. Profil Pelajar Pancasila “Pelajar Indonesia merupakan pelajar sepanjang hayat yang kompeten, berkarakter, dan berperilaku sesuai nilai- nilai Pancasila.”
  • 7. Capaian fase dari dimensi Berkebinekaan Global, elemen Mengenal dan Menghargai Budaya, sub- elemen Mendalami Budaya dan Identitas Budaya. → Rumusan kompetensi di fase D adalah tujuan pembelajaran projek profil untuk jenjang SMP. Contoh alur perkembangan kompetensi Profil Pelajar Pancasila yang menjadi tujuan pembelajaran projek profil
  • 8. PENGERTIAN PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA Berdasarkan Kepmendikbudristek No.56/M/2022, Projek penguatan profil pelajar Pancasila merupakan kegiatan kokurikuler berbasis projek yang dirancang untuk menguatkan pencapaian kompetensi dan karakter sesuai dengan profil pelajar Pancasila yang disusun berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan. Pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila dilakukan secara fleksibel, dari segi muatan, kegiatan, dan waktu pelaksanaan. Projek penguatan profil pelajar Pancasila dirancang terpisah dari intrakurikuler. Tujuan, muatan, dan kegiatan pembelajaran projek tidak harus dikaitkan dengan tujuan dan materi pelajaran intrakurikuler. Satuan pendidikan dapat melibatkan masyarakat dan/atau dunia kerja untuk merancang dan menyelenggarakan projek penguatan profil pelajar Pancasila.
  • 9. BUDAYA SEKOLAH YANG MENDUKUNG PENERAPAN PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA KOLABORATIF Kegiatan pembelajaran berbasis projek yang dinamis membutuhkan lingkar sosial yang mendukung dalam pelaksanaannya. Dalam hal ini budaya kolaboratif menjadi hal yang penting untuk dibangun dibandingkan dengan budaya kompetitif. Diharapkan budaya kolaboratif dapat mendorong semangat senang bekerja sama, saling mengapresiasi, dan saling memberikan dukungan satu sama lain. Lebih jauh, upaya kolaboratif juga perlu dilakukan antar berbagai elemen kunci dalam tri sentra pendidikan (keluarga, satuan pendidikan, dan masyarakat) sehingga pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila akan berlangsung secara BERPIKIRAN TERBUKA Pembelajaran yang inovatif seringkali terhambat oleh adanya budaya kontraproduktif seperti tidak senang menerima masukan atau menutup wawasan terhadap berbagai bentuk perbedaan. Budaya negatif tersebut tidak akan mendukung terselenggaranya kegiatan projek penguatan profil pelajar Pancasila yang efektif dan berdampak. Oleh karenanya, satuan pendidikan diharapkan dapat menghidupkan budaya senang menerima masukan, terbuka terhadap perbedaan, serta berkomitmen terhadap setiap upaya perbaikan untuk perubahan ke arah yang lebih baik. SENANG MEMPELAJARI HAL BARU Pada dasarnya perkembangan setiap individu sebagai seorang pembelajar akan terhenti jika ia tidak lagi senang mempelajari hal baru. Oleh karenanya, kemampuan memelihara rasa ingin tahu dan menemukan kepuasan saat menemukan hal baru adalah bagian dari budaya yang perlu dihidupkan di lingkungan satuan pendidikan. Kegiatan projek penguatan profil pelajar Pancasila akan berjalan secara optimal jika setiap individu memiliki kesenangan untuk mempelajari hal baru dan mengembangkan diri secara terus menerus. Harapannya, kegiatan projek profil ini pada akhirnya dapat membantu tercapainya karakter pelajar sepanjang hayat pada setiap individu yang terlibat di dalamnya.
  • 10. PERAN PEMANGKU KEPENTINGAN DALAM PELAKSANAAN PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA Kepala satuan pendidikan 1. Membentuk tim fasilitator projek dan turut merencanakan projek 2. Mendampingi jalannya projek dan melakukan pengelolaan sumber daya satuan pendidikan secara transparan dan akuntabel 3. Membangun komunikasi untuk kolaborasi antara orang tua peserta didik, warga satuan pendidikan, dan narasumber pengaya projek: masyarakat, komunitas, universitas, praktisi, dsb. 4. Mengembangkan komunitas praktisi di satuan pendidikan untuk peningkatan kompetensi pendidik yang berkelanjutan 5. Melakukan coaching secara berkala bagi pendidik 6. Merencanakan, melaksanakan, merefleksikan, dan mengevaluasi pengembangan aktivitas dan asesmen projek yang berpusat pada peserta didik. Pendidik (Peran ini khususnya perlu diampu oleh pendidik yang menjadi Tim Fasilitator Projek) 7. Perencana projek - Melakukan perancangan tujuan, alur kegiatan, strategi pelaksanaan, dan asesmen projek secara berkelanjutan. 8. Fasilitator - Memfasilitasi peserta didik dalam menjalankan projek yang sesuai dengan minatnya, dengan pilihan cara belajar dan produk belajar yang sesuai dengan preferensi peserta didik. 9. Pendamping - Membimbing peserta didik dalam menjalankan projek, menemukan isu yang relevan, dan mengarahkan peserta didik dalam merencanakan aksi yang berkelanjutan. 10.Supervisor dan konsultan - Mengawasi dan mengarahkan peserta didik dalam pencapaian projek, memberikan saran dan masukan secara berkelanjutan untuk peserta didik, dan melakukan asemen performa peserta didik selama projek berlangsung. 11.Moderator - Memandu peserta didik dalam berbagai aktivitas diskusi. Peserta Didik 12.Mengasah komitmen untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah disepakati. 13.Mengembangkan kemandirian untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran sesuai minat dan kemampuan yang dimiliki. 14.Melakukan refleksi secara konsisten dan berkelanjutan untuk memahami potensi diri dan mengoptimalkan kemampuan. Peran-peran ini dapat dioptimalkan secara bertahap sesuai dengan kebutuhan dan kesiapan satuan pendidikan.
  • 11. Prinsip pengembangan projek penguatan profil pelajar Pancasila Holistik Holistik bermakna memandang sesuatu secara utuh dan menyeluruh, tidak parsial atau terpisah-pisah. Dalam konteks perancangan projek penguatan profil pelajar Pancasila, kerangka berpikir holistik mendorong kita untuk menelaah sebuah tema secara utuh dan melihat keterhubungan dari berbagai hal untuk memahami sebuah isu secara mendalam. Kontekstual Prinsip kontekstual berkaitan dengan upaya mendasarkan kegiatan pembelajaran pada pengalaman nyata yang dihadapi dalam keseharian. Prinsip ini mendorong pendidik dan peserta didik untuk dapat menjadikan lingkungan sekitar dan realitas kehidupan sehari-hari sebagai bahan utama pembelajaran. Berpusat pada Peserta Didik Prinsip berpusat pada peserta didik berkaitan dengan skema pembelajaran yang mendorong peserta didik untuk menjadi subjek pembelajaran yang aktif mengelola proses belajarnya secara mandiri, termasuk memiliki kesempatan memilih dan mengusulkan topik projek sesuai minatnya. Eksploratif Prinsip eksploratif berkaitan dengan semangat untuk membuka ruang yang lebar bagi proses pengembangan diri dan inkuiri. Projek penguatan profil pelajar Pancasila tidak berada dalam struktur intrakurikuler yang terkait dengan berbagai skema formal pengaturan mata pelajaran. Oleh karenanya, projek ini memiliki area eksplorasi yang luas dari segi jangkauan materi, alokasi waktu, dan penyesuaian dengan tujuan pembelajaran.
  • 12. Contoh tahapan perencanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila di satuan pendidikan Merancang strategi pelaporan hasil projek Tim fasilitator merencanakan strategi pengolahan dan pelaporan hasil projek Membentuk tim fasilitator projek penguatan profil pelajar Pancasila Kepala satuan pendidikan menyusun tim fasilitator projek. Tim ini berperan merencanakan dan melaksanakan kegiatan projek untuk seluruh kelas. Merancang dimensi, tema, dan alokasi waktu projek penguatan profil pelajar Pancasila Tim Fasilitator menentukan fokus dimensi profil pelajar Pancasila dan tema projek serta merancang jumlah projek beserta alokasi waktunya. (Dimensi dan tema dipilih berdasarkan kondisi dan kebutuhan satuan pendidikan). Mengidentifikasi tingkat kesiapan satuan pendidikan Kepala satuan pendidikan bersama tim fasilitator merefleksikan dan menentukan tingkat kesiapan satuan pendidikan. ALUR PERENCANAAN PROJEK Menyusun modul projek Tim fasilitator menyusun modul projek sesuai tingkat kesiapan satuan pendidikan dengan tahapan umum: Menentukan sub-elemen (tujuan projek); Mengembangkan topik, alur, dan durasi projek, serta; Mengembangkan aktivitas dan asesmen projek. 2 3 4 5 Perencanaan ini dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi satuan pendidikan. 1
  • 13. 1. Membentuk Tim Fasilitator Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Pimpinan satuan pendidikan menentukan seorang koordinator projek, bisa dari wakil kepala satuan pendidikan atau pendidik yang mempunyai pengalaman mengembangkan dan mengelola projek. Apabila mempunyai SDM yang cukup, koordinator projek sekolah dapat membentuk koordinator di level kelas. Misalnya satu orang koordinator kelas 1, satu orang koordinator kelas 2, dan seterusnya. Untuk pendidikan khusus, koordinator dapat dipilih berdasarkan jenis kekhususan. 1 2 Pimpinan satuan pendidikan bersama koordinator projek memetakan pendidik dari setiap kelas (atau apabila SDM terbatas, perwakilan dari masing-masing fase) untuk menjadi tim fasilitator projek. Koordinator mengumpulkan dan memberikan arahan kepada tim fasilitator projek untuk merencanakan dan membuat modul projek bagi setiap kelas atau fase. 3 4 Tim fasilitator projek terdiri dari sejumlah pendidik yang berperan merencanakan, menjalankan, dan mengevaluasi projek. Tim fasilitator dibentuk dan dikelola oleh kepala satuan pendidikan dan koordinator projek. Jumlah tim fasilitator projek dapat disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan satuan pendidikan, dilihat dari: ●jumlah peserta didik dalam satu satuan pendidikan, ●banyaknya tema yang dipilih dalam satu tahun ajaran, ●jumlah jam mengajar pendidik yang belum terpenuhi atau dialihkan untuk projek, ●atau pertimbangan lain sesuai kebutuhan masing-masing satuan pendidikan. Langkah pembentukan tim fasilitator projek profil
  • 14. Seberapa banyak pendidik yang PERNAH melaksanakan pembelajaran berbasis projek? <50% ⋝50% Apakah pembelajaran berbasis projek sudah menjadi kebiasaan satuan pendidikan? Sudah Belum Apakah projek sudah terjadi lintas disiplin ilmu? Belum Sudah Apakah satuan pendidikan memiliki sistem*) yang mendukung pelaksanaan pembelajaran berbasis projek? Belum punya Punya Ya Tidak Apakah sudah ada keterlibatan mitra? TAHAP AWAL TAHAP BERKEMBANG TAHAP LANJUTAN TAHAP LANJUTAN DAN DIREKOMENDASIKAN MENJADI MENTOR UNTUK SATUAN PENDIDIKAN TAHAP AWAL/BERKEMBANG 2. Mengidentifikasi Tingkat Kesiapan Satuan Pendidikan *) satuan pendidikan yang memiliki sistem: satuan pendidikan memiliki evaluasi berkala serta pengayaan pendidik untuk menyelenggarakan pembelajaran berbasis projek yang memberikan otonomi lebih besar kepada peserta didik.
  • 15. Pemilihan Dimensi ● Tim fasilitator dan kepala satuan pendidikan menentukan dimensi profil pelajar Pancasila yang akan menjadi fokus untuk dikembangkan pada tahun ajaran berjalan. ● Pemilihan dimensi dapat merujuk pada visi misi satuan pendidikan atau program yang akan dijalankan di tahun ajaran tersebut. ● Disarankan untuk memilih 2-3 dimensi yang paling relevan untuk menjadi fokus yang sasaran projek pada satu tahun ajaran. ● Sebaiknya jumlah dimensi profil pelajar Pancasila yang dikembangkan dalam suatu projek tidak terlalu banyak agar tujuan pencapaian projek jelas dan terarah. ● Penentuan dimensi sasaran ini akan dilanjutkan dengan penentuan elemen dan sub-elemen yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan peserta didik di tahap pengembangan modul projek. ● Apabila pimpinan satuan pendidikan sudah berpengalaman menjalankan kegiatan berbasis projek, jumlah dimensi yang dipilih dapat ditambah sesuai dengan kesiapan tingkat satuan pendidikan. 3. Merancang Dimensi, Tema, dan Alokasi Waktu Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
  • 16. Tema-tema projek penguatan profil pelajar Pancasila Kearifan Lokal (SD-SMA) Membangun rasa ingin tahu dan kemampuan inkuiri melalui eksplorasi tentang budaya dan kearifan lokal masyarakat sekitar atau daerah tersebut, serta perkembangannya. Rekayasa dan Teknologi (SD-SMA) Berkolaborasi dalam melatih daya pikir kritis, kreatif, inovatif, sekaligus kemampuan berempati untuk berekayasa membangun produk berteknologi yang memudahkan kegiatan dirinya dan juga sekitarnya. Kewirausahaan (SD-SMA) Mengidentifikasi potensi ekonomi di tingkat lokal dan masalah yang ada dalam pengembangan potensi tersebut, serta kaitannya dengan aspek lingkungan, sosial dan kesejahteraan masyarakat. Bhinneka Tunggal Ika (SD- SMA) Mengenal belajar membangun dialog penuh hormat tentang keberagaman kelompok agama dan kepercayaan yang dianut oleh masyarakat sekitar dan di Indonesia serta nilai-nilai ajaran yang dianutnya. Gaya Hidup Berkelanjutan (SD-SMA) Memahami dampak dari aktivitas manusia, baik jangka pendek maupun panjang, terhadap kelangsungan kehidupan di dunia maupun lingkungan sekitarnya. Bangunlah Jiwa dan Raganya (SD-SMA) Membangun kesadaran dan keterampilan untuk memelihara kesehatan fisik dan mental, baik untuk dirinya maupun orang sekitarnya. Suara Demokrasi (SMP-SMA) Merefleksikan makna demokrasi dan memahami implementasi demokrasi serta tantangannya dalam konteks yang berbeda, termasuk dalam organisasi sekolah dan/atau dalam Tema-tema projek sudah ditentukan oleh pemerintah. Berangkat dari tema yang ada, tim fasilitator projek dapat mengembangkan topik spesifik yang sesuai dengan konteks dan kebutuhan sekolah.
  • 17. Contoh jumlah total JP ini untuk SD kelas 1 dan 2, yang akan dibagi ke sekurang- kurangnya 2 projek. Jumlah ini berbeda di setiap fase/jenjangnya. 440 JP ini tidak perlu dibagi rata ke masing- masing projek, namun bisa disesuaikan dengan tujuan dan kebutuhan masing- masing projek. Jumlah berkisar 25 % dari total JP (Sudah ditetapkan dalam struktur) Total alokasi waktu projek di jenjang SD adalah sekitar 20% - 30% dari keseluruhan total JP dalam satu tahun. Kelas 1-2 : 1760 JP Kelas 3-4 : 1840 JP Setelah mengidentifikasi total alokasi jam projek, langkah berikutnya adalah menentukan pembagian durasi projek sejumlah tema yang dipilih di kelas tersebut. Durasi setiap tema projek dapat dirancang berbeda-beda tergantung tujuan dan kedalaman eksplorasi tema tersebut. Alokasi waktu projek penguatan profil pelajar Pancasila di jenjang SD
  • 18. PILIHAN WAKTU PELAKSANAAN PROJEK a. Menentukan satu hari dalam seminggu untuk pelaksanaan projek (misalnya hari Jumat). Seluruh jam belajar pada hari itu digunakan untuk projek. M A R E T 2 0 2 1 Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu 1 UPACARA 2 3 4 5 Projek penguatan profil pelajar Pancasila 6 7 8 UPACARA 9 10 11 12 Isra Mi'raj 13 CUTI BERSAMA 14 HARI RAYA NYEPI 15 UPACARA 16 17 18 19 Projek penguatan profil pelajar Pancasila 20 21 22 UPACARA 23 24 25 26 Projek penguatan profil pelajar Pancasila 27 Catatan: ● Contoh pilihan waktu berikut hanya simulasi pilihan waktu pelaksanaan projek. Untuk periode waktu belajar dapat disesuaikan dengan jenjang masing-masing. ● Pilihan waktu pelaksanaan berikut dapat dipilih sesuai dengan kesiapan satuan pendidikan, tidak terikat pada tahapan kesiapan satuan pendidikan.
  • 19. b, Mengalokasikan 1-2 jam pelajaran di akhir hari, khusus untuk mengerjakan projek. Bisa digunakan untuk eksplorasi di sekitar satuan pendidikan sebelum peserta didik pulang. No/ Kelas Waktu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu 1 I 07.15-07.50 Upacara 2 07.50-08.25 Upacara 3 08.25-09.00 09.00-09.15 I S T I R A H A T 4 09.15-09.50 Projek penguatan profil pelajar Pancasila 5 09.50--10.25 Projek penguatan profil pelajar Pancasila Projek penguatan profil pelajar Pancasila - 6 10.25-11.00 Projek penguatan profil pelajar Pancasila Projek penguatan profil pelajar Pancasila Projek penguatan profil pelajar Pancasila Projek penguatan profil pelajar Pancasila - Projek penguatan profil pelajar Pancasila 7 11.00-11.35 - Projek penguatan profil pelajar Pancasila - Projek penguatan profil pelajar Pancasila - Projek penguatan profil pelajar Pancasila
  • 20. c. Mengumpulkan dan memadatkan pelaksanaan tema dalam satu periode waktu (misalnya 2 minggu atau 1 bulan - tergantung jumlah jam tatap muka projek yang dialokasikan pada setiap projeknya), di mana semua Tenaga Pendidik berkolaborasi mengajar projek setiap hari selama durasi waktu yang ditentukan. M A R E T 2 0 2 1 Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu 1 UPACARA 2 3 4 5 6 7 8 UPACARA 9 10 11 12 Isra Mi'raj 13 CUTI BERSAMA 14 HARI RAYA NYEPI 15 UPACARA Pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila 16 Pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila 17 Pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila 18 Pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila 19 Pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila 20 Pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila 21 22 UPACARA Pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila 23 Pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila 24 Pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila 25 Pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila 26 Pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila 27 Pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila 28 29 UPACARA 30 31
  • 21. Contoh pemetaan dimensi, tema, dan alokasi waktu projek. Di sebuah SD, kepala satuan pendidikan dan tim fasilitator memutuskan bahwa di tahun ajaran berjalan dimensi profil pelajar Pancasila yang akan difokuskan adalah Berkebinekaan Global, Bergotong-Royong, dan Bernalar Kritis. Sementara tema projek pilihannya adalah Kearifan Lokal dan Kewirausahaan. Pemilihan dimensi dan tema tersebut berangkat dari kondisi dan kebutuhan sekolah. Berangkat dari hal tersebut, tim fasilitator yang bertugas di kelas 1 kemudian memetakan kegiatan projek di kelasnya sebagai berikut: Projek 1 Projek 2 Dimensi Berkebinekaan Global Bergotong-Royong Bergotong-Royong Bernalar Kritis Tema* Kearifan Lokal Kewirausahaan Alokasi Waktu** 126JP 126 JP *Tingkat SMP/MTs dan sederajat wajib memilih minimal 3 tema dalam satu tahun ajaran. **Total alokasi waktu projek di kelas 7 SMP dalam satu tahun ajaran adalah 360 JP.
  • 22. Mengadaptasi Modul yang Sudah Ada Mengadaptasi modul yang sudah tersedia adalah pilihan awal bagi sekolah yang belum terbiasa melaksanakan pembelajaran berbasis projek yang integratif dan kolaboratif. Membuat Modul secara Mandiri Membuat modul secara mandiri adalah pilihan lanjutan bagi sekolah yang sudah terbiasa melaksanakan pembelajaran berbasis projek yang integratif dan kolaboratif. 4. Menyusun Modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Pemerintah menyediakan beragam contoh modul projek. Pada tahap awal guru diharapkan dapat mengadaptasi modul tersebut sesuai dengan kondisi dan kebutuhan sekolah, sementara pada tahap lanjutan guru diharapkan dapat merancangnya secara mandiri.
  • 23. Komponen modul projek penguatan profil pelajar Pancasila Modul projek dilengkapi dengan komponen yang menjadi dasar dalam proses penyusunannya serta dibutuhkan untuk kelengkapan pelaksanaan pembelajaran. Modul projek setidaknya memiliki komponen sebagai berikut: Profil Modul Tujuan Aktivitas Asesmen ● Tema dan topik atau judul modul ● Fase atau jenjang sasaran ● Durasi kegiatan ● Pemetaan dimensi, elemen, sub elemen Profil Pelajar Pancasila yang menjadi tujuan projek ● Rubrik pencapaian berisi rumusan kompetensi yang sesuai dengan fase peserta didik (Untuk Pendidikan Dasar dan Menengah) ● Alur aktivitas projek secara umum ● Penjelasan detail tahapan kegiatan dan asesmennya ● Instrumen pengolahan hasil asesmen untuk menyimpulkan pencapaian projek Tim fasilitator memiliki kebebasan untuk mengembangkan komponen dalam modul projek, untuk menyesuaikan dengan kondisi sekolah dan kebutuhan peserta didik. Modul dapat diperkaya dengan menambahkan komponen berikut: ●Deskripsi singkat projek ●Pertanyaan pemantik untuk memancing diskusi atau proses inkuiri peserta didik ●Alat, bahan, serta media belajar yang perlu disiapkan ●Referensi pendukung
  • 24. Sub-elemen yang disasar ● Memahami Keterhubungan Ekosistem Bumi ● Menjaga Lingkungan Alam Sekitar ● Kerja sama ● Koordinasi Sosial ● Mengajukan pertanyaan ● Mengidentifikasi, mengklarifikasi, dan mengolah informasi dan gagasan Modul Projek Fase D Tema: Gaya Hidup Berkelanjutan Topik: Sampahku, Tanggung Jawabku Total waktu: 57 JP Dimensi Profil Pelajar Pancasila: ● Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa ● Gotong royong ● Bernalar kritis Tahap Pengenalan. Mengenali dan membangun kesadaran siswa terhadap isu pengelolaan sampah dan implikasinya terhadap perubahan iklim 1. Perkenalan: Perubahan Iklim dan Masalah Pengelolaan Sampah 2. Eksplorasi Isu 3. Refleksi awal 4. Kunjungan ke TPA/ Komunitas Peduli Sampah 5. Diskusi Kritis Masalah Sampah Tahap Kontekstualisasi. mengkontekstualisasi masalah di lingkungan terdekat 6. Pengumpulan, Pengorganisasian, dan Penyajian Data 7. Trash Talk: Sampah di Sekolahku 8. Pengorganisasian Data Secara Mandiri 9. Asesmen Formatif Presentasi: Sampah di Sekolahku Tahap aksi. bersama-sama mewujudkan pelajaran yang mereka dapat melalui aksi nyata 10. Poster Aksi Nyata Sayangi Sekolahku: Eksplorasi program pengelolaan sampah yang ada 11. Poster Aksi Nyata Sayangi Sekolahku: Peranku dan Solusiku 12. Poster Aksi Nyata Sayangi Sekolahku: Menentukan Karakteristik Poster yang Baik 13. Poster Aksi Nyata Sayangi Sekolahku: Membuat Poster 14. Asesmen Formatif Simulasi Pameran Poster Aksi Nyata Sayangi Sekolahku Tahap Refleksi dan Tindak Lanjut. Menggenapi proses dengan berbagi karya, evaluasi dan refleksi, serta menyusun langkah strategis 15. Asesmen Sumatif Pameran Poster Aksi Nyata Sayangi Sekolahku 16. Asesmen Sumatif Evaluasi Solusi Yang Ditawarkan 17. Mari Beraksi Sambil Refleksi Mengelola Sampah di Sekolah CONTOH ALUR AKTIVITAS MODUL PROJEK - SMP
  • 25. Hal-hal yang perlu diketahui mengenai asesmen projek penguatan Profil Pelajar Pancasila ❏ Memiliki variasi bentuk asesmen (formatif dan sumatif) serta instrumen asesmen (lembar ceklis, rubrik, catatan pengamatan, tes, dan sebagainya). ❏ Penekanan pada asesmen performa/kinerja. ❏ Asesmen akhir berupa rubrik dengan 4 kriteria: Mulai Berkembang, Sedang Berkembang, Berkembang sesuai Harapan, Sangat Berkembang ❏ Rumusan kompetensi yang menjadi tujuan (fase D) ditempatkan dalam kriteria “Berkembang Sesuai Harapan”. ❏ Perlu diperhatikan keselarasan antara tujuan, aktivitas, dan asesmen projek. ❏ Pelaporan hasil belajar terpisah dengan rapor intrakurikuler, diberikan 1 kali dalam setahun.
  • 26. 5. Merancang Strategi Pelaporan Hasil Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Alur Rencana Pembelajaran dan Asesmen Projek Menentukan tujuan pembelajaran Apa kompetensi yang akan dicapai oleh peserta didik? Merancang indikator kemampuan Apa yang perlu dipahami atau dilakukan peserta didik untuk menunjukkan kemampuannya? Menyusun strategi asesmen Dengan cara apa peserta didik dapat menunjukkan kemampuannya dan pendidik dapat mengukur kemampuan tersebut? Mengolah hasil asesmen Bagaimana hasil asesmen yang diperoleh? Apa bukti pencapaiannya? Menyusun pelaporan Sejauh mana peserta didik mencapai tujuan pembelajaran? Bagaimana catatan prosesnya? Mengembangkan topik dan alur aktivitas pembelajaran Aktivitas belajar apa saja yang dapat dilakukan peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran sesuai dengan topik projek yang dikembangkan?
  • 27. ALUR RENCANA PEMBELAJARAN DAN ASESMEN PROJEK 1. Menentukan tujuan pembelajaran (projek): Apa kompetensi yang akan dicapai oleh peserta didik? (Memilih tujuan kompetensi dari alur perkembangan dimensi profil pelajar Pancasila yang sesuai dengan fase peserta didik) 2. Merancang indikator kemampuan: Apa yang perlu dipahami atau dilakukan peserta didik untuk menunjukkan kemampuannya? (Merumuskan tujuan pembelajaran dengan kalimat yang lebih kontekstual dan mudah diukur) 3. Menyusun strategi asesmen: Dengan cara apa peserta didik dapat menunjukkan kemampuan & perilaku yang sesuai dengan tujuan? (Mengembangkan bentuk asesmen: Mengerjakan tes/Menyajikan informasi/Membuat produk/Melakukan sesuatu/Menunjukkan sikap, dsb. Dengan cara apa pendidik bisa mengukur kemampuan peserta didik tersebut? (Mengembangkan instrumen asesmen: Soal tertulis, kuis, jurnal, lembar ceklis/observasi, rubrik, portofolio, dsb.
  • 28. ALUR RENCANA PEMBELAJARAN DAN ASESMEN PROJEK 4. Mengembangkan topik dan alur aktivitas pembelajaran: Aktivitas belajar apa saja yang dapat dilakukan peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran sesuai dengan tema projek yang dipilih? (Merancang ragam aktivitas pembelajaran sesuai tema yang dipilih dan menentukan pada bagian mana asesmen perlu dilakukan untuk membantu peserta didik mencapai tujuan pembelajaran.) 5. Mengolah hasil asesmen dan bukti pencapaian: Bagaimana hasil asesmen yang diperoleh? Apa bukti pencapaiannya? (Membuat inferensi (kesimpulan) mengenai pencapaian peserta didik terhadap tujuan pembelajaran. Hasil asesmen bisa didapatkan dari skor tes, isian lembar ceklis/observasi, identifikasi rubrik, dsb. Bukti pencapaian dapat berupa produk belajar seperti catatan, lembar jawaban, hasil karya, foto/rekaman saat melakukan pekerjaan, dsb.) 6. Menyusun rapor: Sejauh mana peserta didik mencapai tujuan pembelajaran? Bagaimana catatan prosesnya? (Menentukan pencapaian peserta didik (berupa pencapaian standar fase: mulai berkembang, sedang berkembang, berkembang sesuai harapan dan sangat berkembang) dan mendeskripsikan catatan prosesnya dalam satu paragraf.)
  • 29. PRINSIP RANCANGAN RAPOR RAPOR PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA Tidak menjadi beban administrasi yang berat Aspirasinya, penulisan rapor akan lebih sederhana, terlebih apabila dibantu teknologi. Teknologi "Report generator" di mana pendidik memasukkan judul projek, deskripsi singkat, dan seluruh elemen Profil Pelajar Pancasila, dan hanya memberikan penilaian pilihan elemen profil yang berkaitan dengan projek tanpa harus menuliskannya. Penulisan deskripsi proses peserta didik benar-benar fokus pada hal unik dan istimewa yang layak direfleksikan, misalnya situasi di mana peserta didik mengambil keputusan yang bijak, perkembangan suatu karakter yang sangat nyata dalam kurun waktu tertentu, dsb. Menunjukkan keterpaduan Rapor terdiri dari hasil penilaian terhadap performa peserta didik dalam projek. Meskipun ada beberapa disiplin ilmu terintegrasi dalam projek, namun bagian projek fokus pada keterpaduan pembelajaran dan perkembangan karakter dan kompetensi sesuai profil pelajar Pancasila Kompetensi utuh Penilaian dalam rapor projek memadukan pengetahuan, sikap, dan keterampilan sebagai satu komponen. Deskripsi juga disampaikan secara utuh tanpa membedakan aspek tersebut. Rapor bersifat informatif dalam menyampaikan perkembangan peserta didik, namun tidak merepotkan pendidik dalam pengerjaannya. Menyusun Rapor Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
  • 31. Deskripsi singkat projek berisi penjelasan mengenai konteks dan tujuan projek serta gambaran umum proses pelaksanaannya.
  • 32. Rapor mencantumkan dimensi, sub- elemen, dan rumusan kompetensi sesuai fase peserta didik dari profil pelajar Pancasila sesuai dengan tujuan projek yang sudah ditentukan.
  • 33. Penilaian individual anak. Berisi capaian sub-elemen profil pelajar Pancasila berdasarkan 4 kriteria: Mulai Berkembang, Berkembang, Berkembang Sesuai Harapan, dan Sangat Berkembang. Sementara di bagian akhir terdapat deskripsi satu paragraf singkat mengenai pencapaian peserta didik yang menggambarkan proses yang paling berkembang dan proses yang masih perlu mendapat perhatian.
  • 34. Tanya Jawab (Peserta dipersilakan menyampaikan pertanyaan atau pendapat mengenai pemaparan yang telah disampaikan.)
  • 37. REFLEKSI 1. Apakah Anda sudah memahami gambaran umum mengenai kerangka perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila di satuan pendidikan? 2. Apa hal baru yang Anda pelajari mengenai Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila pada rangkaian sesi kegiatan ini? 3. Apa saja hal-hal yang masih belum dipahami dan/atau perlu Anda pelajari lebih lanjut?
  • 38. REFERENSI LANJUTAN Untuk mengoptimalkan pemahaman mengenai perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian projek penguatan profil pelajar Pancasila, Anda perlu secara berkelanjutan mempelajari Panduan Pengembangan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (https://kurikulum.kemdikbud.go.id/wp-content/unduhan/PP5_2021.pdf) dan mengulas serta mendiskusikan bahan-bahan ajar serta penjelasan mengenai projek yang terdapat di dalam konten aplikasi Merdeka Mengajar (https://guru.kemdikbud.go.id/).