ANALISIS KOMPOSISI HASILTANGKAPAN IKAN NELAYAN
DENGAN ALAT TANGKAP SONDONG YANG DIDARATKAN
DI PANGKALAN PENDARATAN IKAN (PPI) KOTA DUMAI
Oleh:
Gusti Marjianto
NIM. 202346130010
LAPORAN PENELITIAN
2.
LATAR BELAKANG
• KotaDumai merupakan wilayah pesisir yang terletak di Provinsi Riau yang memiliki peran besar
dalam memajukan sektor perikanan laut. Masyarakat pesisir kota Dumai rata-rata memiliki
pekerjaan sebagai nelayan. Alat tangkap sondong merupakan salah satu alat tangkap dominan
yang digunakan oleh nelayan di kota Dumai
• Berdasarkan hasil wawancara kepada nelayan, hasil tangkapan utama alat tangkap sondong
adalah udang putih (Pennaeus sp.), sedangkan hasil tangkapan sampingan dari alat tangkap
sondong adalah Ikan sebelah (Psettodes sp.), Rajungan (Scylla sp.), udang mantis (Squilla sp.),
Ikan Lidah (Cynoglossus sp.), Ikan Gulamah (Otolithoides sp.), Ikan buntal (Tetraodon sp.), dan
Belut laut (Macrotema sp.). Biota hasil tangkapan sondong yang didaratkan di PPI Kota Dumai
antara lain: Udang Putih, Rajungan, dan Ikan hasil tangkapan sampingan seperti Ikan Lidah dan
Ikan sebelah
3.
TUJUAN PENELITIAN
Tujuan:
• Menganalisiskomposisi hasil tangkapan alat tangkap sondong di Pangkalan Pendaratan
Ikan (PPI) di Dumai
• Menganalisis tingkat selektivitas alat tangkap sondong apakah selektif atau tidak.
4.
TINJAUAN PUSTAKA
Alat TangkapSondong
Berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor 36 Tahun
2023 tentang Penempatan Alat Penangkapan Ikan dan Alat Bantu Penangkapan Ikan di Zona
Penangkapan Ikan Terukur dan Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia di
Perairan Darat dalam Pasal 6 ayat (1) huruf j, yang menyatakan bahwa alat tangkap sondong
termasuk kedalam kelompok alat tangkap pukat dorong yang bersifat aktif, terdiri atas jaring
berbentuk kerucut yang dilengkapi dengan bingkai segitiga sama kaki yang terbuat dari kayu
atau bambu sebagai mulut yang dioperasikan menggunakan kapal dengan cara didorong dari
samping atau depan kapal atau tanpa menggunakan kapal di dasar perairan dengan target
tangkapan udang.
5.
Deskripsi dan KonstruksiAlat Tangkap Sondong
Konstruksi Alat Tangkap Sondong
Konstruksi alat tangkap sondong terdiri dari beberapa bagian. Menurut Rindu (2016) sondong
terbuat dari jaring, kayu kaki sondong, tapak sondong, dan mulut jaring, tali ris atas untuk
menggantungkan pelampung dan badan jaring serta Kantong
6.
Komposisi dan KeanekaragamanHasil Sumberdaya Perikanan
Komposisi jenis ikan hasil tangkapan juga merupakan indikasi bahwa pada perairan yang
menjadi daerah penangkapan ikan, ketersediaan jenis ikan kembung lelaki relatif lebih banyak di
bandingkan jenis ikan lainnya (Bahari et al., 2019). Data yang di analisis yaitu komposisi yang
meliputi jumlah berat perspesies dan jumlah berat total hasil tangkapan yang di dapatkan saat
penelitian. Komposisi digunakan untuk mengetahui seberapa besar keragaman hasil tangkapan
Keseragaman Hasil Tangkapan
Keseragaman adalah penyebaran individu antar spesies yang berbeda. Keseragaman
didapatkan dari hubungan antara keanekaragaman (H’) dengan keanekaragaman maksimal.
Keseragaman juga diartikan sebagai komposisi individu tiap jenis yang terdapat dalam suatu
komunitas. Indeks keseragaman menunjukkan merata atau tidaknya pola sebaran jenis suatu
spesies (Laraswati et al., 2020). Nilai indeks keseragaman dapat digunakan untuk menunjukkan
keseimbangan dalam suatu pemabagian jumlah individu tiap jenis.
7.
Indeks Dominasi
Indeks dominansimenggambarkan pola pemusatan dan penyebaran dominansi
jenis dalam suatu ekosistem. Indeks dominansi (C) digunakan untuk
mengetahui sejauh mana suatu kelompok biota mendominansi kelompok lain.
Dominansi yang cukup besar akan mengarah pada komunitas yang labil
maupun tertekan (Febrian et al., 2022). Indeks dominasi ditentukan dengan
skala 0-1 berdasarkan hasil penghitungan indeks Simpson di mana semakin
kecil nilai indeks dominasi maka semakin tidak terdapat spesies yang
mendominasi (Hidayat et al., 2022).
8.
METODE PENELITIAN
Lokasi danWaktu Pelaksanaan
Penelitian Penelitian dilakukan pada Bulan Juni-Juli 2025 bertempat di
Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) Kota Dumai, Riau.
Alat Penelitian
No. Alat Fungsi
1. Alat tulis Kebutuhan penulisan dan pencatatan
2. Keranjang Tempat Hasil Tangkapan
3. Kamera Dokumentasi kegiatan
4. Laptop Perhitungan dan analisa data
• Bahan Penelitian
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini berupa hasil tangkapan ikan dari alat tangkap
Sondong.
9.
Cara Pengambilan Data
AnalisisKomposisi Hasil Tangkapan Ikan
Komposisi hasil tangkapan ikan merujuk pada proporsi jenis-jenis ikan atau organisme lain
yang tertangkap dalam operasi penangkapan ikan, biasanya diklasifikasikan berdasarkan jenis,
ukuran, berat, atau nilai ekonominya. Data ini penting untuk memahami efisiensi alat tangkap,
keberlanjutan perikanan, dan dampak terhadap ekosistem. Dalam menghitung komposisi hasil
tangkapan ikan digunakan rumus sebagai berikut (Pane et al., 2023) dapat dihitung dengan
menggunakan persamaan seperti rumus yang ada dibawah ini :
10.
Hasil penelitian mengenaikomposisi hasil tangkapan dijelaskan melalui
persentase (%) main catch, bycatch dan discard. Analisa data komposisi hasil
tangkapan nelayan menggunakan metode perbandingan main catch, by catch,
dan discard yaitu yang nantinya bisa menentukan selektivitas alat tangkap
sondong :
11.
Untuk melindungi sumberdayaikan dan lingkungan perairan laut adalah pengembangan alat tangkap ramah lingkungan sesuai
arahan Code of Conduct for Responsible Fisheries. Secara umum dapat dikatakan bahwa teknologi penangkapan ramah lingkungan
adalah teknologi penangkapan yang dapat menangkap ikan atau biota laut lainnya secara selektif dengan dampak minimum terhadap
kelangsungan hidup (survivalbility) ikan-ikan yang lolos dari proses penangkapan dan terhadap lingkungan perairan
(Mardjudo, 2011) Food Agriculture Organization (FAO, 1995) mengeluarkan suatu tata cara kegiatan penangkapan ikan yang
bertanggung jawab (Code of Conduct for Responsible Fisheries – CCRF).
Sembilan kriteria tersebut yaitu :
1) alat tangkap harus memiliki selektivitas yang tinggi;
2) alat tangkap yang digunakan tidak merusak habitat;
3) alat tangkap tidak membahayakan nelayan;
4) menghasilkan ikan yang bermutu baik;
5) produk ikan yang dihasilkan tidak membahayakan kesehatan konsumen;
6) hasil tangkapan bycatch (sampingan) dan discard (buangan) seminimal mungkin;
7) alat tangkap yang digunakan harus memberikan dampak minimum terhadap keanekaragaman sumberdaya hayati
8) tidak menangkap jenis yang dilindungi undang-undang atau terancam punah; dan
9) alat tangkap tersebut dapat diterima secara sosial
Selektivitas Alat Tangkap Sondong
12.
HASIL DAN PEMBAHASAN
JenisIkan Hasil Tangkapan dengan Alat Tangkap Sondong
Jenis ikan yang ditangkap menggunakan alat tangkap jaring sondong sangat bergantung pada habitat ikan dan teknik penangkapan yang
digunakan. Alat tangkap ini terutama digunakan untuk menangkap ikan yang berkumpul dalam kelompok besar di perairan terbuka,
seperti ikan pelagis yang hidup di permukaan atau tengah laut. Berikut adalah penjabaran mengenai jenis ikan hasil tangkapan yang
biasa diperoleh dengan menggunakan jaring hela ikan berkantong hal ini dapat dilihat pada gambar grafik yang disediakan dari bulan
Juni dan Juli 2025.
tenggiri
kakap
putih
kerapu
lum
pur
belanak
pari
baw
al putih
rajungan
gulam
ah
ikan
sebelah
udang
putih
Terubuk
kuro/senangin
ikan
lom
ek
ikan
cam
puran
0
2000
4000
6000
8000
10000
12000
821
332 264 265 66 48 10
856
3521
10120
264
4721
790
1254
Komposisi Hasil Tangkapan Kapal Nelayan Sondong
Total Trip II Juni
13.
tenggiri kakap putihkerapu
lumpur
belanak pari bawal putih rajungan gulamah ikan sebelah udang putih Terubuk kuro/
senangin
ikan lomek ikan
campuran
-
2,000
4,000
6,000
8,000
10,000
12,000
14,000
521
84
523 365
56 15 24
759
3,241
11,698
265
6,213
821
10,795
Komposisi Hasil Tangkapan Kapal Nelayan Sondong
Trip I Juli
14.
tenggiri kakap putihkerapu
lumpur
belanak pari bawal putih rajungan gulamah ikan
sebelah
udang putih Terubuk kuro/
senangin
ikan lomek ikan
campuran
0
2000
4000
6000
8000
10000
12000
14000
985
158
421 225 30 56 21
754
3211
10987
319.3
4685
862
12924
Komposisi Hasil Tangkapan Kapal Nelayan Sondong
Trip II (Juli)
15.
tenggiri kakap putihkerapu
lumpur
belanak pari bawal putih rajungan gulamah ikan sebelah udang putih Terubuk kuro/
senangin
ikan lomek ikan
campuran
0
1000
2000
3000
4000
5000
6000
7000
8000
9000
575
232 185 186
46 34 25
599
2465
7646
185
3305
553
7878
Komposisi Hasil Tangkapan Ikan Kapal Nelayan Sondong
Trip III (Juli)
16.
• Grafik diatasmenunjukkan tren jumlah dan jenis ikan yang didaratkan di pangkalan
pendaratan ikan yang ada di PPI Dumai oleh kapal nelayan dengan alat tangkap Sondong
selama bulan Juni-Juli 2025. Dari grafik tersebut dapat dilihat bahwa setiap bulan
perbandingan jumlah produksi dan jenis ikan yang tertangkap cukup beragam dan
cenderung mengalami fluktuasi. Dapat terlihat pada hasil tangkapan dari trip ke trip
penangkapannnya, hal ini dikarenakan oleh berbagai faktor yang berkaitan dengan
ekosistem laut, kebijakan perikanan, teknologi penangkapan ikan, serta perubahan pasar
dan permintaan. Hal ini berkaitan dengan pendapat menurut (Ramadhan et al., 2023;
Romini et al., 2023) banyaknya jenis ikan dan bervariasi jenis ikan yang tertangkap
dapat menjadi salah satu acuan dalam kelestarian dan keberlanjutan sumberdaya ikan
yang tertangkap pada saat aktivitas penangkapan ikan selain itu spesifikasi alat tangkap
yang digunakan baik ukuran mata jaring yang digunakan juga berpengaruh dalam jenis ikan
dan jumlah produksi yang didapatkan. Waktu penangkapan ikan atau fase penangkapan
ikan juga ikut mempengaruhi banyak jenis ikan dan volume produksi yang didapatkan (Kaim
et al.,2024). Setiap jenis ikan memiliki berat dan jumlah yang bervariasi ketika ditangkap
sehingga berat hasil tangkapan akan dipengaruhi oleh bobot masing-masing ikan
sementara jumlah ikan dihitung berdasarkan total keseluruhan ikan
17.
• Berdasarkan hasilpenelitian alat tangkap sondong di PPI Dumai jenis hasil tangkapan
ditemukan Tenggiri, Kakap Putih, Kerapu Lumpur, Belanak, Pari, Bawal Putih, Rajungan,
Gulamah, Ikan Sebelah, Udang Putih, Terubuk, Kurau (Senangin) , Ikan Lomek, dan Ikan
Campur (By-catch).
No. Jenis Tangkapan Berat (Kg) / % Keterangan
1 Tenggiri (Scomberomorus commerson) 2091 / 2% By - Catch
2 Kakap Putih (Lates calcarifer) 806 / 0.7% By - Catch
3 Kerapu Lumpur (Epinephelus coioides) 1392 / 1.2% By - Catch
4 Belanak (Mugil cephalus) 1041 / 0.9% By - Catch
5 Pari (Himantura spp) 198 / 0.2% By - Catch
6 Bawal Putih (Pampus argenteus) 153 / 0.1% By - Catch
7 Rajungan (Portunus pelagicus) 80 / 0.1% By - Catch
8 Gulamah (Johnius spp) 2968 / 3% By - Catch
9 Ikan Sebelah (Solea spp) 12438 / 11% By- catch
10 Udang Putih (Penaeus indicus) 40451 / 34% Main catch
11 Terubuk (Tenualosa macrura) 1033 / 1% By-Catch
12 Kurau (Senangin) (Polynemus indicus) 18924 / 16% By – Catch
13 Ikan Lomek (Harpadon nehereus) 3026 / 3% By- Catch
14 Ikan Lainnya 32851 / 28% By-Catch
18.
tenggiri
2%
kakap putih
kerapu lumpur
1%
belanak
1%
pari
bawalputih
rajungan
gulamah
3%
ikan sebelah
11%
udang putih
34%
Terubuk
1%
kuro/senangin
16%
ikan lomek
3%
ikan campuran
28%
Komposisi Hasil Tangkapan Ikan di PPI Dumai
Fluktuasi hasil tangkapan nelayan sondong dipengaruhi oleh beberapa faktor selain musim dan cuaca
yaitu pengalaman melaut nelayan, jumlah ABK, Lama Operasi penangkapan, jumlah BBM, dan besaran tenaga
mesin kapal dimana faktor ini secara bersamaan juga mempengaruhi hasil tangkapan nelayan,
(Hariski, Adriani, & Asshiddiqi, 2022)
19.
• Selektivitas AlatTangkap Sondong
Selektivitas merupakan salah satu indikator alat penangkapan ikan ramah lingkungan dan
berdasarkan Wawancara Bersama nelayan melalui kuisinoner yang telah disebar dan telah
diisi oleh nelayan sondong di PPI Kota Dumai, maka akan ditampilkan nilai yang
menyatakan selektivitas alat tangkap sondong. Sebelumnya melalui studi literatur
parameter skor atau penilaian alat tangkap sondong dapat di lihat pada tabel dibawah ini.
No. Kategori Total Skor (X)
1 Sangat Tidak Ramah Lingkungan 1 - 9
2 Tidak Ramah Lingkungan 10-18
3 Kurang Ramah Lingkungan 19-27
4 Ramah Lingkungan 28-36
Sumber : Kurohman et al., (2008) dalam Novi Dian S, (2022)
20.
Selektivitas Alat TangkapSondong Dumai
No. Kriteria Total Skor
1 Memiliki selektivitas yang tinggi 15
2 Tidak merusak habitat, tempat tinggal dan berkembang biak ikan atau
organisme lainnya 50
3 Tidak membahayakan nelayan (penangkap ikan) 60
4 Menghasilkan ikan yang bermutu baik 42
5 Produk tidak membahayakan kesehatan konsumen 52
6 Hasil tangkapan yang terbuang minimum 28
7 Alat tangkap yang digunakan harus memberikan dampak minimum
terhadap keanekaragaman sumberdaya hayati (biodiversity) 43
8 Tidak menangkap jenis yang dilindungi
undang-undang atau terancam punah 51
9 Diterima secara sosial 45
Total 386
21.
Maka dari keseluruhanSkor diatas nilai paling rendah dimiliki oleh kriteria nomor 1 yaitu memiliki selektivitas yang tinggi,
dari nilai diatas alat tangkap sondong dinilai memiliki tingkat selektivitas yang rendah. Walaupun tetap pada dasarnya main
catchnya atau hasil tangkapan utama tetap Udang, namun jenis ikan yang ditangkap terbilang cukup banyak.
Untuk mengetahui hasil skor akhir yang nantinya dapat ditarik menjadi kesimpulan adalah dengan menghitung jumlah
total skor dari seluruh kriteria yang dibagi dengan jumlah responden sehingga mendapatkan angka akhir. Dan dapat ditentukan
dari angka tersebut alat tangkap jenis sondong termasuk dalam kategori apa, dimana didapatkan persamaan sebagai berikut
(Atmanto, Aida, & Kusyairi, 2025) :
Dalam CCRF sendiri telah menetapkan tabel paremeter yang telah ditampilkan pada tabel 6, dan setelah dihitung skor
Keramah lingkungan menunjukkan pada angka 25,7 dimana angka ini merujuk pada kategori Kurang Ramah Lingkungan.
22.
Dimana berarti alattangkap sondong memiliki tingkat selektivitas rendah dimana hal ini
juga dinyatakan di dalam jurnal penelitian Komposisi Hasil Tangkapan Alat Tangkap Sondong
Yang Didaratkan Di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Kota Dumai, Riau (Pramesthy &
Hutapea, 2020) dimana dinyatakan . Hal tersebut dikarenakan sondong merupakan alat sejenis
trawl yang dikategorikan memiliki selektivitas rendah dan menurut (Pramesthy & Mardiah,
2019) alat tangkap sondong tidak termasuk alat tangkap yang memenuhi 9 kriteria alat tangkap
ramah lingkungan, karena cara pengoperasian sondong yang menyapu dasar perairan serta
ukuran mata jaring yang kecil.
23.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkanhasil penelitian maka telah didapati kesimpulan sebagai berikut :
1. Komposisi dapat dilihat hasil tangkapan disimpulkan bahwa dari penangkapan selama 4 Trip persentase tertinggi itu
diperoleh oleh Udang putih (Penaeus indicus) sebesar 34% dan ikan lainnya sebesar 28% kemudian di ikuti oleh Kurau
(Senangin) (Polynemus indicus) sebesar 16% , Ikan sebelah (Solea spp) 11% , Gulamah (Johnius spp) 3% , Tenggiri
(Scomberomorus commerson) 2%, Kerapu Lumpur (Epinephelus coioides) 1.2% ,Terubuk (Tenualosa macrura) 1 %,
Belanak (Mugil cephalus) 0.9%, Kakak Putih (Lates calcarifer) 0.7% , Pari (Himantura spp) 0.2%, Bawal Putih (Pampus
argenteus) 0.1%, Rajungan (Portunus pelagicus) 0.1. dengan hasil tangkapan utama nya adalah Udang putih (Penaeus
indicus) sebesar 34%.
2. Berdasarkan kuisoner yang telah disebar ke 15 narasumber , telah didapatkan nilai
total dari seluruh kriteria 386 dan skor akhir kerumah lingkungan yaitu 25.7 dimana
angka ini merujuk pada kategori Kurang Ramah Lingkungan
Saran
1. Tetap menggunakan alat sondong sebagai alat tangkap utama , namun diselingi
dengan alat tangkap yang lebih selektiv yaitu pancing ulur maupun pancing
berjoran
2. Peningkatan kualitas produk perlu didukung melalui pengembangan sarana dan
prasarana yang ada di PPI Dumai, khususnya perbekalan bahan bakar dan Es
Balok.
24.
SELESAI
HADIRKAN MATERI MENGENAISELEKTIVITAS ALAT TANGKAP SONDONG
KODE ETIK PERIKANAN
AGAR BISA MENJADI ALAT TANGKAP DOMINAN HARUS BERAPA JUMLAH NELAYAN DAN
BERAPA JUMLAH KAPAL YANG MEMAKAI ALAT TANGKAP SONDONG (DI LATAR BELAKANG)
METODE PENELITIAN LEBIH LENGKAP , BERAPA LAMA PENGAMBILAN DATA
BERAPA NELAYAN KORESPONDEN ATAU POPULASI
BERAPA NELAYAN DENGAN ALAT TANGKAP SONDONG DAN BERAPA GT KAPALNYA
TINGKAT SELEKTIVITAS BERDASARKAN HASIL JENIS TANGKAPAN
EVALUASI ALAT TANGKAP BERDASARKAN DARI SELEKTIVITAS