1. Title of Presentation
Title of Presenter
Division Name
Date of Presentation
Iwan Setiawan
Deputy Director of Corporate Strategy & Relations
Asia Pulp & Paper (APP Group)
PERAN DAN KOMITMEN PERUSAHAAN DALAM MENDUKUNG PROGRAM DMPG DI WILAYAH
OPERASIONAL PERUSAHAAN DENGAN FOKUS KEGIATAN WATER MANAGEMENT DAN
REVITALISASI EKONOMI MASYARAKAT
2. 2
Asia Pulp & Paper - APP Group adalah Industri pulp dan kertas yang terintegrasi dengan Perusahaan Hutan Tanaman
Industri yang memproduksi tisu, kemasan dan berbagai produk kertas yang dipasarkan di lebih dari 150 negara,
menjangkau enam benua.
3 Pabrik Pulp & 8 Pabrik Paper
38 HTI Suplier bahan baku
Kantor Cabang di 26 negara
Pemasaran di 150 negara
Asia Pulp & Paer (APP)
3. 3
1. Selain SRV, kami telah menerapkan dan menegakkan Forest
Conservation Policy (FCP) untuk memastikan supply chain bebas dari
deforestasi.
APP Forest Conservation Policy (FCP)
Launched in February 2013
1. Keberlanjutan tetap menjadi inti dari bisnis kami dan kami terus
membaharui diri sesuai dengan standar global
2. Untuk mendukung Sustainability Roadmap Vision (SRV) 2020, kami
memantau dan mengelola 10 key impact areas dari bisnis dan
supply chain kami.
APP Sustainability Roadmap Vision (SRV) 2030
Launched in June 2012
Komitmen APP terhadap Keberlanjutan
5. 5
Program APP dalam Sustainable Peatland Management
Management Gambut
1. Pemetaan topografi Lidar untuk lanksap gambut + 4,5 juta Ha (2015-2016)
2. Penerapan Best Practice pengelolaan air di semua konsesi lahan gambut baik
di area produksi maupun area lindung
3. Penataan ulang area konsesi lahan gambut,
4. Penghentian area produksi untuk melestarikan lahan gambut kritis
5. Uji coba spesies alternatif untuk TMAT tinggi
6. Kolaborasi penelitian dengan pemerintah untuk mengembangkan strategi
restorasi yang efektif untuk berbagai jenis tanah.
7. Intervensi pengelolaan air ke desa sekitar
Program Holistik:
• Pengelolaan Pencegahan Karhutla Terpadu untuk mencegah kebakaran lahan
gambut
• DMPA – Pemberdayaan ekonomi desa melalui pencegahan kebakaran – target
500 desa
Shorea balangeran 3 yrs old Melaleuca leucadendra
6. 6
Kunci sukses pengelolaan
lahan gambut:
• Perlu mengelola lahan
gambut di tingkat lanskap
• Berkolaborasi dengan
berbagai pemangku
kepentingan.
Topographic Lidar Mapping
Lebih dari 11.000 km
diterbangkan di Sumatera
Timur dan Kalimantan Barat
- 2015
Hasil akhir: Peta topografi
Hampir seluruh luasan
gambut di Sumatera Timur
telah terpetakan (lebih dari
4,5 juta hektar)
1. Beberapa areal konsesi pemasok APP berada di lahan gambut
2. Pengelolaan areal gambut harus berbasis bentang alam karena aktivitas di suatu tempat akan mempengaruhi kondisi di
tempat lain
3. APP memetakan areal gambut di dalam dan sekitar konsesi menggunakan LiDAR pada tahun 2015-2016
4. Dari hasil LiDAR diketahui posisi konsesi di bentang alam dan kondisi di sekitarnya, sehingga akan digunakan untuk
menentukan metode pengelolaan
Penggunaan LiDAR untuk Pemetaan Lahan Gambut
7. 7
Zoning and water level monitoring Zoning and canal block design
PT AA PT SPM
PT BBHA
PT AA PT SPM
PT BBHA
Zonasi Tata Air Secara Lanskap
Penyusunan zonasi tata air di tingkat lanskap melingkupi wilayah antar pemegang izin
8. 8
✔ Dapat beradaptasi di areal Gambut, terutama setelah
dilakukan rewetting, untuk dibudidayakan
✔ Spesies Utama
✔ Relatif fast growing
✔ Cocok digunakan untuk bahan mentah pulp-paper
✔ Diutamakan jenis Asli lokal
Spesies prioritas di area gambut:
✔ Gelam (Melaleuca leucadendra)
✔ Geronggang (Cratoxylon arborescens)
✔ Balangeran (Shorea balangeran)
✔ Bush merah (Lophostemon sp.)
Kriteria Spesies Lokal Spesies yang Teridentifikasi
Penelitian Spesies Alternatif
10. 10
APP Group meluncurkan Program DMPA pada 2015
Kriteria pemilihan Program DMPA:
1. Desa yang berada di dalam konsesi dan atau di luar konsesi berjarak paling jauh 3 KM
2. Masyarakat desa tersebut memiliki interaksi yang erat dengan sumber daya hutan dalam
konsesi
3. Pernah terjadi kebakaran lahan dan hutan di desa tersebut dalam tiga tahun terakhir
APP Group telah menetapkan target untuk konservasi hutan dan satwa liar, dan komunitas memainkan peran penting dalam membantu
kami mencapai tujuan ini. Masyarakat yang memiliki mata pencaharian yang baik dan berkelanjutan adalah mitra alami dalam
konservasi, dan pencegahan perambahan atau deforestasi.
Program Desa Makmur Peduli Alam (DMPA)
11. 11
1. Meningkatkan
Pengelolaan Hutan &
Penghidupan
2. Pemetaan Sumber
Daya Secara Partisipatif
3. Transfer Teknologi &
Pengetahuan
4. Perlindungan & Pengamanan
Kawasan Hutan
5. Pencegahan & Penyelesaian
Konflik
6. Kemitraan Pemasaran
Produk
Konservasi hutan dan satwa liar, dan komunitas memainkan peran penting dalam membantu mewujudkan konservasi hutan
dan satwa liar.
Masyarakat yang memiliki mata pencaharian yang baik dan berkelanjutan adalah mitra alami dalam konservasi, dan
pencegahan perambahan atau deforestasi.
DMPA
Enam Pilar Desa Makmur Peduli Alam (DMPA)
12. 12
Pencapaian: Implementasi DMPA 2016-2024
Beneficiaries:
• Impacted (Prev. >87.500)
88,945 people
• (Prev. 350) 355 UMKM
• (Prev. 135) 160 Women Groups
Partners:
• (Prev. 441) 460 DMPA Partners:
BUMDes/BUMKam, Koperasi, dan
Gapoktan Jenis Kegiatan DMPA
Herba | Buah | Sayuran | Padi | Kelapa & Pinang | Umbi | Perikanan | Ternak
| Mesin & Peralatan Kerja |Kompos | Madu | Cocopeat & Usaha Air Minum Desa
Implementation (2024) in total
(Prev. 441) 460 DESA DMPA
13. 13
Program CSR Demplot tanamanpadiyaitu dukungandanapinjamanlunakbergulirdigunakan
untukbiayaproduktifpertanian.Dukunganinimerupakanprogrampergulirandanapinjamantanpa
bungadanpetanitetapwajibmengembalikanmodaldemplotuntukselanjutnyadigulirkankepetani
yanglain.
Program Demplot Tanaman Padi
01
ProgramCsrpembuatanpupukkomposinimerupakankelanjutandariprogram CSRdemplot
tanamanpadikarnabanyaknyapermintaanpetanidalampengadaanpupukpadatdancair.
Program Pembuatan Pupuk Kompos
02
Program pemerdayaan perempuan melalui pengadaan mesin jahit dan pelatihan
menjahit.
Program Pembuatan Pakan dan Penggemukan Sapi
03
Program CSR pengelolaan air bersih ini merupakan dukungan 1 unit
mesin pengelolaan air berupa Mesin RO yang telah direalisaikan di
desa sekitaran perusahaan. total sudah 25 unit RO yang telah di
pasang.
Program Pengelolaan Air Bersih
04
Program pembangunan 60 unit PAUD di wilayah Kab OKI dan 59
beasiswa untuk putra putri di wilayah Kab. OKI.
Program Pembangunan PAUD & Beasiswa
05
Program DMPA di Sumatera Selatan
15. 15
• Mencetak >100 DMPA Farmer Champion yang tersebar di
5 propinsi di Sumatera dan Kalimantan.
• Kegiatan Pelatihan UMKM dilakukan bersama mitra APP
(Martha Tilaar Group, Yayasan Doktor Sjahrir, Vinto
Crafts, WPC, dan Pijar Foundation)
• Tahun 2023 – 120 Champion
• Tahun 2025 – 130 Champion
DMPA Champion
16. 16
1. Proyek Pencegahan Kebakaran APP mengacu
pada pendekatan DMPA untuk
pemberdayaan masyarakat dan rekayasa
sosial di lapangan.
2. Pada tahun 2024 terjadi penurunan
signifikan kebakaran di desa-desa DMPA
sebesar 90.6% dibandingkan 41.0% pada
tahun 2019.
Note: Tahun 2023 sebesar 77.4%
Achievement: DMPA & Kejadian Karhutla
18. 18
1. PT. Bukit Batu Hutani Alam (BBHA) mengembangkan
zonasi pengelolaan air berdasarkan hasil LIDAR.
• Menentukan lokasi pembangunan sekat kanal.
2. Desa Tanjung Leban merupakan bagian dari bentang
alam GSK-BB.
• Desa ini berada di kawasan transisi Cagar Biosfer
Giam Siak Kecil-Bukit Batu (BR GSK-BB).
3. Desa Tanjung Leban memiliki peran penting
Melindungi zona inti dan zona penyangga BR GSK-
BB.
.
Tanjung Leban
Kolaborasi PT BBHA (APP), Pemerintah Kabupaten Bengkalis, Masyarakat Tanjung
Leban, BRG, JICA, dan Kyoto University (2021)
19. 19
Water Zone – Tanjung Leban
APP Sinar Mas | Seoul, May 4 2022
PT. BBHA Community
Research Area
Water Zonation in Tanjung Leban Village
20. 20
1 6
2 7
Monitoring Water
Table/Level
3 8
4 9
5 10
Pembuatan Sekat Kanal
Pemasangan Stasiun Curah
Hujan
Membuat masterplan Tata
Kelola Air
Membuat Jadwal Rutin
Membuat Tim Tata Kelola
Air yang Berbasis
Masyarakat
Mengontrol Sumber Air
dan Membagi Air
Menulis Panduan Tata
kelola Air di Lahan Gambut
Pelatihan Pengelolaan Tata
Air di Lapangan
Evaluasi Pencegahan
Kebakaran Lahan dan Hutan
Program Pengelolaan Tata Air di KHG Sungai Rokan- Sungai Siak Kecil Berbasis
Masyarakat Mandiri di Desa Tanjung Leban
22. 22
Pemasangan Automatic Logger ( WL )
Pemasangan Terpal Plastik
Pemancangan Kayu Cerocok dari Acacia Liar
Proses Pembuatan Sekat Kanal
23. Implementasi Tata Kelola Air di Masyarakat
Rekayasa Saluran (Rewetting)
After
Outlet Sei Raja
Seeting mercu dengan Sandbag
24. 24
Distribusi Air di Jalan Meranti & Kordinasi dengan
Pemilik Kebun Sawit
Distribusi Air di Outlet Sei Raja
Implementasi Tata Kelola Air di Masyarakat
26. 26
Aspek Teknis yang harus diperhatikan
Penentuan lokasi titik pemantauan tinggi muka air tanah dan/atau titik
pemantauan subsidensi gambut pada lahan masyarakat di ekosistem gambut
harus memperhatikan:
a. Topographi
b. Kedalaman gambut
c. Keberadaan kanal
d. Keberadaan infrastruktur lahan; dan
e. Kemudahan akses
Aspek Non Teknis yang harus diperhatikan
1. Pendekatan Lanskap
2. Kolaborasi
3. Aspek Sosial ekonomi dan Sosial Budaya antara lain:
a. Adat Istiadat masyarakat
b. Mata pencaharian masyarakat; dan
c. Kearifan lokal
Pembelajaran Kolaborasi dengan Masyarakat
27. 27
1. Overlay Peta kerusakan
lahan dengan Program DMPA
2. Identifikasi penyebab
kerusakan ekosistem gambut
3. Inventarisasi kegiatan
masyarakat
a. Mata pencaharian, adat
istiadat, kearifan lokal
b. Kegiatan existing
Revitalisasi ekonomi,
Rewetting dan Revegetasi
4. Penyusunan prioritas dukungan
APP pada Program DMPG
a. Pendekatan Lanskap
b. Desa yang memiliki Program
DMPA
c. Analisis Faktor Teknis:
d. Analisis Faktor Non Teknis:
8. Monitoring dan evaluasi 7. Implementasi
6. Penyusunan rencana para
pihak
5. Sosialisasi kerusakan
ekosistem gambut Desa
bersama para pihak
Berdasarkan Pembelajaran Program Pengelolaan Tata Air di KHG Sungai
Rokan - Sungai Siak Kecil Berbasis Masyarakat Mandiri di Desa Tanjung
Leban:
a. Analisis Faktor Teknis: Topographi, Kedalaman gambut, Keberadaan
kanal, Keberadaan infrastruktur lahan; dan Kemudahan akses
b. Analisis Faktor Non Teknis: Adat Istiadat masyarakat, Mata
pencaharian masyarakat; dan Kearifan lokal
Tahapan dalam Pembentukan DMPG dengan Pendekatan Kolaboratif
Pendekatan Multipihak yang melibatkan Stakeholder seperti
Pemerintah, Masyarakat, perusahaan, akademisi dan Lembaga
lain yang terkait
28. 28
Desa Makmur Peduli Alam Berdasarkan Kerusakan Gambut
1. 21 Desa DMPA mengalami kerusakan Gambut berat
4 Desa DMPA dengan kerusakan gambut berat sudah memiliki kegiatan Rewetting, yaitu:
1. Desa di sekitar PT. WKS: Margo Rukun
2. Desa di sekitar PT. Arara Abadi; Kotoringin
3. Desa di sekitar PT. Bina Duta Laksana; Desa Semambu Kuning
4. Desa di sekitar PT. BBHA; Desa Api – Api
2. 61 Desa DMPA mengalami kerusakan Gambut sedang
7 Desa DMPA dengan kerusakan gambut sedang sudah memiliki kegiatan Rewetting, yaitu:
1. Desa di sekitar PT. WKS: Kempas Jaya dan Pandan Sejahtera
2. Desa di sekitar PT. Arara Abadi; Kotoringin: Paluh, Pulau Muda
3. Desa di sekitar PT. BBHA; Tanggayun
4. Desa di sekitar PT. Sekato Pratama Makmur; Sumber Jaya
5. Desa di sekitar PT. Bumi Mekar Hijau: Simpang Tiga
Hasil overlay antara peta Desa DMPG dengan program DMPA: ada 82 Desa DMPA di Riau, Jambi, Sumsel dan
Kalbar yang menjadi sasaran DMPG
29. 29
Peluang dan Tantangan Pelaksanaan DMPG
• PELUANG:
• Telah ada program TJSL di setiap Perusahaan
• Telah ada kegiatan pemulihan ekosistem gambut
• Perusahaan memiliki tenaga teknis dan resources di bidang pengelolaan gambut
• Perusahaan dapat menjadi off taker atau penghubung pemasaran
• TANTANGAN
• Perbedaan program dan tingkatan perlakukan TJSL antar perusahaan
• Diperlukan Koordinator aksi di tiap lanskap
• Kesadaran dan partisipasi Masyarakat
• Diperlukan kolaborasi berbagai pihak (Pemerintah, Swasta, Peneliti, Donor, CSO)
#19:Tanjung Leban village has very steep contour that not realized in the beginning, so in this village they had shortage of water in the dry season and they got flooded in the rainy season. Every land owner in the village make their own design to build the canal without the knowledge of their position in the landscape.
What we do is to help the village to create the masterplan of water zone and water management activities.