1. PRESENTASI KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN
DIABETES MELITUS DI BANGSAL PENYAKIT DALAM
RSUD TIDAR KOTA MAGELANG
Presented by :
HAYATUN THAHIRAH
2014-403-1-106
2. Diabetes Melitus adalah keadaan
hiperglikemia kronik yangdisertai berbagai kelainan
metabolik akibat gangguan hormonal, yang
menimbulkan berbagai komplikasi kronik pada
mata, ginjal, saraf dan pembuluh darah.disebabkan
pula oleh kelainan sekresi insulin atau kerja insulin
yang tidak adekuat.
DIABETES MELITUS
3. Jika konsentrasi glukosa dalam darah tinggimaka
ginjal tidak akan dapat menyerap kembali semua
glukosa, ketika semua glukosa yang berlebihan di
ekresikan ke dalam urin, ekresi ini akan disertai
pengeluaran cairan elektrolit yang berlebih yang disebut
dengan diuretik osmosis.
akibat dari kehilangan cairang yang berlebih
dalam akan mengalami peningkatan dalam berkemih
(POLIURIA) dan rasa haus (POLIDIPSI).
DIABETES MELITUS
4. Desifiensi insulin juga akan menganggu
metabolisme protein dan lemak yang menyebabkan
penurunan berat badan. Pasien dapat mengalami
peningkatan selera makan (POLIFAGI), akibat menurunnya
simpanan kalori. Gejala lainnya mencakup kelelahan dan
kelemahan.
DIABETES MELITUS
5. Nama : Ny. J
Umur : 52 thn
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Tempuran
Tgl masuk : 26 April 2015
Tgl Pengkajian : 28 April 2015
IDENTITAS PASIEN
6. Keluhan Utama : Ny. J mengatakan sering
mengalami kesemutan pada ekstremitas bawah
Riw Peny Sekarang : Ny.J mengeluh pusing
berputar-putar pada saat bangun tidur pukul 05.00
(26.04.2015) dan kemudian juga kaki bagian
bawah sering merasa kesemutan
Riw Peny Dahulu : Ny.J mempunya riw DM sejak
10 th yll dan jarang dikontrol serta tidak rutin minum
obat DM
PENGKAJIAN
7. 1. Kepala : Rambut tampak kusam, kehitaman
2. Mata : Sclera tidak ikterik, konjungtiva tdk anemis
3. Hidung : Tidak ada sumbatan dan gangguan
penciuman
4. Telinga : Tidak ada sumbatan, tak ada pengeluaran
cairan
5. Leher : Tak tampak pembesaran kel.limfe
6. Thorax
In : Ekspansi dada simestris, tidak ada
retraksi dinding dada, tdk ada
penggunaan otot nafas tambahan
Pa : Tidak ada nyeri tekan
Pe : Terdengar sonor sin-dex
Au : Terdengar Vesikuler sin-dex
Pemeriksaan Fisik
8. 7. Jantung
In : Ictus cordis tampak di SIC 4-5 sejajar midklavikula
sinistra
Pa : Ictus cordis teraba di SIC 4-5 sejajar midklavikula
sinistra
Pe : Terdengar redup
8. Abdomen
In : Tampak datar, tidak ada jejas
Au : Terdengar bising usus 8x/m
Pa : Tidak ada nyeri tekan
Pe : Terdengar tympani, tidak ada ascites
9. Ekstremitas : Teraba hangat, CRT > 2detik, rangsangan nyeri (+)
9. 1. Manajemen dan persepsi kesehatan
Ny. J mengatakan sebelumnya belum pernah
mengalami penyakit yang pusing seperti ini. Ny.J
mengatakan jarang mebgontrol penyakit DM nya
hanya sesekali saja mengontrolnya ke puskesmas.
Ny. J mengatakan belum begitu paham mengenai
nutrisi yang harus dipantang terkait dengan
penyakitnya tersebut.
10. 2. Nutrisi
A : BB : 65 Kg
TB : 156Cm
IMT : 27
B: Hb : 12.9 g/dl
Leukosit: 10.8
Trombosit: 281
C: Tampak lemah, tak tampak sianosis, konjugtiva tidak
anemis
D: Ny.J mengatakan makanan yang dari RS selalu
dihabiskan dan minum air putih ± 600cc/hari
13. N
O
DO DS ETIOLOGI PROBLEM
1. • GDS : 380
mg/dl
• CRT : > 2 detik
• Actrapid 4 iu
• Ny.J mengatakan
kakinya sering
mengalami
kesemutan
• Ny.J mengatakan
tidak rutin
mengkonsumsi
obat DM dan jarang
kontrol penyakit
DM nya
Hipoksemia
jaringan
(Diabetes
Melitus)
Ketidakefektifa
n perfusi
jaringan
perifer
ANALISA DATA
14. N
O
DO DS ETIOLOGI PROBLEM
2. • GDS ; 380
mg/dl
• Actrapid 4 iu
• Ny.J
mengatakan
sudah
menderita
sejak 10 tahun
yll
• Ny.J hanya
sesekali
mengontrol
penyakit
Dmnya ke
puskesmas
• Ny.J tidak
rutim
Kurang
paparan
informasi
terkait diit DM
Kurang
pengetahuan
tentang
nutrisi DM
ANALISA DATA
15. N
O
DIAGNOSA NOC NIC
1. Ketidakefektifan
perfusi jaringan
perifer b/d
Hipoksemia
jaringan d/d GDS
380mg/dl, CRT >2
detik. Ny.J
mengatakan
kakinya sering
mengalami
kesemutan, jarang
kontrol dan tidak
rutin
mengkonsumsi
Setelah dilakukan
tindakan kep selama
3x24 jam diharapkan
perfusi jaringan pada
ny.J dengan kriteria
hasil
• Tak tampak tanda-
tanda sianosis
• CRT < 2 detik
• Akral teraba hangat
• Rasa kesemutan
menghilang
• Monitor tanda-
tanda terjadinya
sianosis
• Anjurkan pasien
untuk mengubah
posisi setiap 2
jam
• Edukasikan
tentang penyakit
vaskuler perifer
dapat mengalami
gangguan
sensasi yang
tidak disadari
INTERVENSI KEPERAWATAN
16. NO DIAGNOSA NOC NIC
2. Kurang
pengetahuan b/g
kurang paparan
informasi tentang
diit DM d/d Ny.J
mengatakan belum
mengetahui terkait
nutrisi yang boleh
atau tidak untuk
dimakan, GDS :
380mg/gl, actrapid 4
iu
Setelah dilakukan
tindakan kep selama 3x24
jam diharapkan
pengetahuan mengenai
diet DM pasien dapat
meningkat dengan
kriteria hasil:
• Pasien dapat
mengetahui tentang
penyakitnya
• Pasien dapat
mengetahui terkait
nutrisi yang boleh dan
tidak boleh dimakan
oleh pasien dengan
penyakit DM serta
jenis, jumlah, waktu
yang pas untuk
• Monitor status nutrisi
pasien
• Edukasikan untuk
tidak mengkonsumsi
makanan yang manis-
manis
• Dorong pasien agar
mengurangi
jumlah/membatasi
makanan yang
mengandung kadar
glukosa tinggi serta
makan diwaktu yang
tepat
• Tentukan berapa
jumlah kalori dan tipe
zat gizi yang
dibutuhkan
INTERVENSI KEPERAWATAN
17. Tanggal No.D
x
Jam Tindakan Keperawatan
28.04.20
15
29.04.20
15
1
2
13.0
0
13.1
5
13.3
0
14.0
0
14.0
5
10.0
0
• Mengkaji pasien
• Memonitor tanda-tanda terjadinya sianosis
• Menganjurkan pasien untuk mengubah posisi
setiap 2 jam
• Mengedukasikan tentang proses penyakit DM
pasien dan penyakit vaskuler yang dapat
menghilangkan sensari
• Memonitor TTV
• Mengevaluasi tindakan sebelumnya
• Memonitor status nutrisi pasien
• Mengedukasikan nutrisi yang baik untuk
dikonsumsi oleh pasien dengan penyakit DM
• Mengedukasikan tentang komplikasi penyakit DM
• Menganjurkan untuk olahraga
• Mengajarkan bagaimna cara penyutikan insulin
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
18. Tanggal No.Dx Jam Tindakan Keperawatan
30.04.20
15
2
1
09.00 • Mengevaluasi tindakan sebelumnya
• Memonitor status nutrisi pasien
• Memonitor adanya tanda-tanda sianosis
• Kolaborasi dengan gizi untuk menentukan
jumlah kalori yang dibutuhkan
• Memonitor TTV
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
19. 1. S : Pasien mengatakan rasa
kesemutan agak berkurang dan
sudah miring kanan kiri setiap jamnya
O : Tak tampak tanda-tanda sianosis,
CRT > 2 detik. Rangsangan nyeri (+),
TTV : 160mmHg, N: 88x/m, t: 36,5ºc.
A : Masalah teratasi sebagian
P : Motivasi pasien agar tetap miring
kanan- kiri
Evaluasi
20. 2. S : Pasien mengatakan sudah paham
tentang makanan yang boleh
dan tidak boleh dikonsumsi
O : GDS : 226mg/dl, pasien terlihat sudah
bisa menyuntik insulin sendiri
A : Masalah Teratasi
P : Intervensi dihentikan
EVALUASI