KULIAH I
PENGANTAR
PSIKOLOGI UMUM & PERKEMBANGAN
MUHAMAD PRIYATNA, M.Pd.I.
1
PENGANTAR
Manusia merupakan
subyek dalam
kehidupan,
karena manusia
melihat, bertanya,
berpikir dan
mempelajari sesuatu
yang ada dalam
kehidupannya.
Manusia tidak hanya tertarik
mempelajari apa yang ada pada
lingkungannya atau sesuatu di
luar dirinya,
tetapi juga tertarik pada hal-hal
tentang diri manusia itu sendiri.
Manusia ingin mengetahui
keadaan manusia sendiri
Manusia menjadi obyek studi dari
manusia.
2
PENGANTAR
Banyak cabang ilmu
pengetahuan yang
menjadikan manusia
sebagai obyeknya,
tetapi beda pada
fokus penelitiannya.
Fisiologi umpamanya mempelajari
aspek fisik atau jasmani
manusia, yaitu struktur tubuh,
bagian-bagian tubuh, fungsi,
cara kerja dari masing-masing.
Sosiologi mempelajari kehidupan
manusia dalam satuan
kelompok kecil seperti dalam
keluarga, unit-unit pekerjaan,
organisasi, kelompok profesi,
kelompok-kelompok masyarakat
dan lainnya.
3
PENGANTAR
Banyak cabang ilmu
pengetahuan yang
menjadikan manusia
sebagai obyeknya,
tetapi beda pada
fokus penelitiannya.
Antropologi mempelajari
kehidupan manusia dalam
kelompok yang lebih besar dan
terikat dengan ikatan yang lebih
permanen, turun temurun,
seperti kelompok dan ras,
bangsa, suku bangsa,
kebudayaan dll.
Sejarah mempelajari kehidupan
manusia dalam urutan waktu
dan peristiwa yang dialaminya.
4
DEFINISI
Psikologi mempelajari
manusia pada aspek
prilaku atau kegiatan
individu. (Nana
Syaodih)
Individu memiliki ciri yang esensial yaitu
bahwa dia selalu berprilaku atau
melakukan kegiatan.
Perilaku atau kegiatan meliputi hal-hal yang
disadari dan tidak disadari.
Perilaku juga mencakup aspek kognitif,
pemikiran atau pengunaan rasio, aspek
afektif seperti perasaan, keinginan,
kemampuan, sikap dan nilai, dan aspek
psikomotor terkait segi keterampilan.
5
Jadi perilaku atau kegiatan individu
mencakup segala pernyataan atau
aktivitas hidup, baik yang disadari
ataupun tidak, terlihat atau tidak terlihat,
aspek kognitif, afektif dan psikomotor.
PENGANTAR
Secara harfiah
Psikologi dapat
diartikan sebagai ilmu
tentang jiwa
atau
ilmu jiwa
Kata psikologi berasal dari bahasa
yunani, Psyche berarti jiwa, roh
atau sukma.
Logy atau Logos berarti ilmu atau
pengetahuan.
6
Pada masa lampau banyak yang
mengartikan psikologi sebagai ilmu
jiwa, akan tetapi dewasa ini para
ahli pada umumnya sepakat bahwa
psikologi tidak lagi diartikan sebagai
ilmu jiwa, tetapi sebagai ilmu yang
mempelajari perilaku atau kegiatan
individu.
DEFINISI
Alasan psikologi tidak
lagi diartikan sebagai
ilmu jiwa adalah:
7
1. Jiwa adalah sesuatu yang sulit
atau tidak dapat diamati
secara langsung, karena jiwa
manusia selalu berada pada
badannya, maka tidak mungkin
mempelajari jiwanya tanpa
kesatuan badannya.
2. Mempelajari jiwa berarti hanya
mempelajari sebagian saja dari
individu atau manusia, dengan
demikian studi tersebut tidak
lengkap. (Nana Saodih)
TUJUAN
MEMPELAJARI
PSIKOLOGI
8
1. Agar seseorang mempunyai
pemahaman yang lebih baik
tentang individu, baik dirinya
sendiri, maupun orang lain.
2. Dengan pemahaman tersebut
seseorang diharapkan dapat
bertindak ataupun memberikan
perlakuan yang lebih
bijaksana, menyangkut
penggunaan cara atau metode
yang tepat pada saat dan
dalam kondisi yang tepat
terhadap individu yang tepat.
(Nana Saodih)
RUANG LINGKUP
Lingkup kajian bidang
psikologi cukup luas,
sebab individu
manusia berada
dalam berbagai
posisi, kondisi dan
tahap perkembangan.
Setiap posisi, kondisi dan tahap
perkembangan dapat
memperlihatkan karakteristik
kegiatan atau perilaku tertentu yang
berbeda pada posisi, kondisi serta
tahap perkembangan lainnya.
9
Secara garis besar dibedakan tiga
kategori bidang psikologi, yaitu:
1. Psikologi Umum
2. Psikologi Khusus
3. Psikologi Terapan
(Nana Syaodih)
PSIKOLOGI UMUM
Sering disebut
sebagai pengantar
psikologi,
merupakan studi
tentang perilaku atau
kegiatan individu
secara umum.
Mempelajari konsep
umum kegiatan atau
perilaku individu, apa,
mengapa dan
bagaimana individu
melakukan kegiatan.
Mengenai masalah apa, mencakup jenis-jenis
kegiatan atau perilaku yang dilakukan individu,
apa yang menjadi sasaran dan tujuan dari
kegiatan tersebut.
Masalah mengapa, menjelaskan faktor-faktor
yang mempengarui kegiatan atau perbuatan
individu, baik faktor yang berasal dari dalam diri
berupa kebutuhan, motif, minat, sikap,
perasaan, dan tujuan-tujuan yang ingin dicapai,
maupun faktor yang berasal dari luar diri
individu bersumber dari lingkungan, seperti
alam, sosial, politik, budaya, pengetahuan,
teknologi dll.
Mengenai bagaimana individu melakukan
kegiatan diuraikan dengan bentuk-bentuk
interaksi individu dengan lingkungannya.
Interaksi secara individu maupun kelompok,
interaksi yang sehat dan kurang sehat. 10
PSIKOLOGI KHUSUS
Mempelajari perilaku
atau kegiatan individu
secara khusus, baik
kekhususan karena
tahap
perkembangannya,
posisinya, aspek yang
mendapatkan sorotan
utamanya atau karena
kondisinya
Kategori ini meliputi:
1. Psikologi Perkembangan, yang terbagi
menjadi psikologi anak, remaja, dewasa
dan usia lanjut.
2. Psikologi Pria dan Wanita
3. Psikologi Abnormal
4. Psikologi Kepribadian
5. Psikologi Diferensial
6. Psikologi Binatang
Dll.
11
PSIKOLOGI TERAPAN
Merupakan
penerapan atau
penggunaan
pengetahuan, prinsip-
prinsip, kaidah-
kaidah, pendekatan,
metode dan teknik-
teknik psikologi untuk
memahami dan
memecahkan
masalah-masalah
bidang lain.
Kategori ini meliputi:
1. Psikologi Pendidikan
2. Psikologi Industri dan Perusahaan
3. Psikologi Kejahatan atau Kriminal
4. Psikologi Kedokteran dan Keperawatan
5. Psikologi Sosial dan Massa
6. Psikologi Perang
7. Psikologi Politik
8. Dll.
12
FUNGSI PSIKOLOGI
DALAM PENDIDIKAN
Dalam bidang pendidikan, psikologi
dibutuhkan untuk lebih memahami situasi
pendidikan, interaksi guru dengan siswa,
kemampuan, perkembangan, karakteristik
dan faktor-faktor yang melatarbelakangi
perilaku siswa, perilaku guru, proses
belajar, pengajaran, pembelajaran,
bimbingan, evaluasi, pengukuran dan lain-
lain.
Dengan pemahaman yang lebih luas dan
mendalam tentang psikologi, guru-guru dan
para pendidik lainnya diharapkan mampu
menciptakan interaksi pendidikan,
perlakuan mendidik yang lebih efektif dan
efesien.
13
KAJIAN PSIKOLOGI
DI LINGKUNGAN
ISLAM
Dr. Utsman Najati:
Ilmu psikologi dan
juga beragam ilmu
humaniora lainnya
yang dipelajari di
negara-negara Islam
adalah ilmu yang
memiliki falsafah dan
arah tujuan yang
asing bagi kalangan
kaum muslimin.
Teoritisnya dibentuk oleh para ilmuwan
barat dan bukan ilmuwan muslim, dengan
dasar hasil penelitian dan kajian yang
diadakan di masyarakat barat dan bukan
masyarakat muslim. Hal ini tentu tidak bisa
diterima mentah-mentah karena perbedaan
gaya pemikiran dan juga kehidupannya.
Masing-masing memiliki falsafah yang khas
dan berbeda dalam menjalani
kehidupannya. Juga berbeda dalam
memahami tabiat manusia serta tugas dan
tujuan hidupnya.
Peranan agama memiliki pengaruh yang
signifikan dalam roda kehidupan di
dalamnya.
14
LATAR BELAKANG
MASUKNYA KAJIAN
PSIKOLOGI KE
DALAM
LINGKUNGAN ISLAM
Untuk mengkaji lebih jauh ilmu psikologi
barat, maka kita harus menelusuri kembali
sejarah berdirinya kajian psikologi secara
ilmiah lepas dari kajian filsafat.
Demikian juga kita harus menelusuri
sejarah kajian psikologi akhirnya dibahas
dalam lingkungan Islam.
Pada awalnya, ilmu psikologi merupakan
bagian dari kekhususan ilmu filsafat di
fakultas sastra. Kurikulumnya disusun
berdasarkan kurikulum yang ada di
universitas yang ada di eropa.
Sedangkan model ilmiah di negara barat
memisahkan pendidikan dan pengajaran
keagamaan pada bidang yang berbeda.
15
LATAR BELAKANG
MASUKNYA KAJIAN
PSIKOLOGI KE
DALAM
LINGKUNGAN ISLAM
Model pemisahan seperti di atas tidak
familiar bagi kaum muslimin. Karena pada
pendidikan Islam, seorang pelajar akan
lebih dahulu mempelajari ilmu-ilmu Islam
pada awalnya untuk kemudian mempelajari
ilmu lain yang diinginkannya.
Dari model sekolah barat tersebut
muncullah generasi-generasi sekuler yang
tidak mengetahui apapun ilmu-ilmu Islam
kecuali sedikit saja.
Dari sini ada ketimpangan antara ilmu-ilmu
Islam yang berlandaskan pengetahuan
agama dan ilmu-ilmu umum yang
berlandaskan pengetahuan umum dan
sosial, termasuk psikologi.
16
LATAR BELAKANG
MASUKNYA KAJIAN
PSIKOLOGI KE
DALAM
LINGKUNGAN ISLAM
Tahapan atau fase
berkembangnya
kajian psikologi di
lingkungan Islam
terbagai menjadi tiga
fase:
Fase pertama adalah fase mempelajari
psikologi dari buku-buku asing (buku yang
dibawa para penjajah). Fase ini terjadi sebelum
didirikannya universitas arab modern.
Fase kedua adalah fase mempelajari psikologi
melalui kajian-kajian umum. Pada fase ini,
bahasa arab mulai dipergunakan dalam
penerjemahan dan penulisan buku psikologi.
Para peneliti mulai giat dalam menulis dan
menerjemahkan berbagai kitab yang
berhubungan dengan psikologi.
Fase ketiga adalah fase dimulainya gagasan
konsep murni psikologi dalam Islam. Para
ilmuwan muslim meneliti karakteristik
masyarakat Islami dan mulai membangun
konsep baru psikologi yang sesuai dengan
karakteristik tersebut.
17
SILABUS
18
REFERENSI
 Panduan lengkap & praktis Psikologi Islam,
muhammad IzzuddinTaufiq, Penerbit GIP.
 KonselingTerapi, Dr. Musfir bin said az-Zahrani,
Penerbit GIP.
 Psikologi Qur’ani, Prof. Dr. Utsman Najati,
Penerbit Aulia Press. (2x7.15)
 Psikologi perkembangan, Elizabeth Hurlock,
Penerbit Erlangga. (155,2)
 Psikologi, suatu pengantar dalam perspektif Islam,
Abdul Rahman Shaleh, Penerbit Kencana. (2x7.15)
 Psikologi pendidikan, Ngalim purwanto, Penerbit
Rosdakarya.
19
1.
PSIKOLOGI
PERKEMBANGAN
Mempelajari perilaku
dan karakteristik
individu dalam
berbagai tahap
perkembangan.
Tiap tahap masa perkembangan menjadi obyek
studi dari psikologi, karena setiap masa
memiliki ciri-ciri atau karakteristik
perkembangan yang berbeda.
 Seperti masa sebelum lahir dan masa bayi
perkembangan aspek fisik sangat pesat.
 Masa bayi dan masa kanak-kanak
perkembangan gerak cukup dominan.
 Masa anak sekolah dasar perkembangan
kognitif dan sosial cukup pesat.
Sehingga perbedaan dominasi perkembangan
aspek tertentu, maka seringkali individu
memperlihatkan perilaku yang tidak sama.
20
2.
PSIKOLOGI
PRIA & WANITA
Mempelajari kondisi
dan ciri-ciri yang khas
dari pria dan wanita.
Perbedaan jenis kelamin tidak hanya membawa
perbedaan dalam segi fisik, tetapi juga segi
kejiwaan atau kerohanian.
 Wanita dan pria secara kodrat berbeda,
keduanya memiliki ciri-ciri yang berbeda,
dalam hal-hal tertentu kemampuan keduanya
juga berbeda.
 Perbedaan ini bukan hanya disebabkan oleh
hal-hal yang bersifat kodrati tetapi juga karena
adanya perbedaan fungsi dalam kehidupan,
terutama dalam kehidupan keluarga.
 Kedua hal di atas menimbulkan tuntutan
tuntutan dari masyarakat yang berbeda pula.
Wanita dituntut berpenampilan sebagai
wanita, istri dan ibu, sedang pria diharapkan
berpenampilan sebagai suami dan ayah dari
anak-anaknya.
21
3.
PSIKOLOGI
ABNORMAL
Mempelajari perilaku
dan karakteristik
individu yang
menyimpang dari
keadaan normal.
Psikologi tidak hanya mempelajari individu-
individu yang wajar tetapi juga yang kurang
atau tidak normal.
Abnormalitas individu ada yang bersifat
permanen atau menetap, yaitu suatu kondisi
tidak normal yang tidak dapat diperbaiki, atau
abnormal yang temporer yang masih dapat
diperbaiki.
Abnormal permanen dapat berkenaan dengan
penyimpangan fisik seperti cacat fisik atau
cacat psikis.
Abnormalitas bisa juga bersifat temporer,
terutama berkenaan dengan gangguan psikis
yang memiliki peluang untuk disembuhkan,
sering juga disebut sebagai ketidaksehatan
mental.
22
4.
PSIKOLOGI
KEPRIBADIAN
Merupakan cabang
dari psikologi yang
khusus mempelajari
kepribadian individu.
Manusia mungkin satu-satunya makhluk di
dunia ini yang memiliki kepribadian, yaitu suatu
integritas dari semua aspek baik fisik maupun
psikis yang dimiliki individu yang menampilkan
ciri-ciri yang khas. Karena adanya ciri-ciri
kepribadian inilah sebenarnya yang membuat
organisme manusia ini menjadi manusia.
Dalam studi tentang kepribadian dibicarakan
beberapa tipologi kepribadian, baik tipologi
yang bertolak dari karakteristik fisik, sosial,
moral maupun aspek lainnya.
Dalam studi tentang kepribadian dibahas
beberapa teori kepribadian yang menguraikan
konsep-konsep atau beberapa pandangan
konseptual (teoritis) tentang kepribadian dari
berbagai teori psikologi.
23
5.
PSIKOLOGI
DIFERENSIAL
Mempelajari
perbedaan-perbedaan
kemampuan dan
kegiatan individu.
Setiap individu memiliki potensi dan kecakapan
intelektual yang berbeda. Sebagaian besar
individu memiliki intelegensia yang normal,
tetapi sebagian memiliki intelegensia tinggi dan
sebagian lainnya rendah.
Perbedaan kemampuan seseorang tidak hanya
dalam bidang yang bersifat intelektual tetapi
juga dalam bidang sosial.
Keragaman atau perbedaan-perbedaan
kemampuan dan perilaku individu tersebut
menjadi obyek studi dari psikologi diferensial.
24
6.
PSIKOLOGI
BINATANG
Mempelajari kegiatan
atau perilaku
binatang.
Studi tentang kegiatan binatang ini
sesungguhnya bukan ditujukan untuk
memahami kehidupan binatang itu sendiri. Hasil
studi ini digunakan sebagai bahan
perbandingan bagi pemahaman kegiatan
manusia, oleh karena itu cabang psikologi ini
disebut juga psikologi komparatif.
Kesulitan yang dihadapi dalam mempelajari
kegiatan manusia adalah, kita tidak dapat
begitu saja melakukan percobaan terhadap
manusia. Karena mungkin percobaan tersebut
merugikan atau memberikan pengaruh yang
tidak baik bagi individu yang menjadi obyek
percobaan, dan suatu percobaan mungkin
dipandang kurang etis bila dilakukan terhadap
manusia.
25

More Related Content

PPTX
ilmu dan pengetahuan
PDF
Psikologi Umum dan Perkembangan - Sejarah Psikologi Barat
PPTX
Teori Behaviorisme (Psikologi Perkembangan)
PPTX
Materi Psikologi Semester 1 pgsd
DOCX
Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...
PPTX
TANGGUNG JAWAB ILMUWAN MENURUT ISLAM, INTEGRASI IMAN, PENGALAMAN DAN MANFAAT
PPTX
Metode dan pendekatan dalam ilmu antropologi
DOCX
Makalah aliran filsafat idealisme materialisme pluralisme dualisme monisme ek...
ilmu dan pengetahuan
Psikologi Umum dan Perkembangan - Sejarah Psikologi Barat
Teori Behaviorisme (Psikologi Perkembangan)
Materi Psikologi Semester 1 pgsd
Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...
TANGGUNG JAWAB ILMUWAN MENURUT ISLAM, INTEGRASI IMAN, PENGALAMAN DAN MANFAAT
Metode dan pendekatan dalam ilmu antropologi
Makalah aliran filsafat idealisme materialisme pluralisme dualisme monisme ek...

What's hot (20)

PPTX
Teori Organismik (Psikologi Perkembangan)
DOCX
Prinsip perkembangan menurut hurlock
DOCX
Hubungan filsafat dan agama
DOCX
Makalah sejarah retorika
DOCX
Kurikulum Humanistik
DOCX
Konsep dasar teori konstruktivistik
PPTX
Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)
PDF
Masalah pendidikan dan solusinya
PPT
Dinamika Kepribadian Sigmund Freud
PPTX
Aliran realisme
PPT
Bermacam psikologi kepribadian
PPTX
SUMBER ILMU DALAM FILSAFAT ILMU
PPTX
Fisis Determinis v Posibilisme - PPT MPG
PPTX
Pendekatan bayani, irfani dan burhani dalam metodologi studi islam
PPTX
POWER POINT ILMU BUDAYA DASAR
PPTX
Psikologi belajar thorndike
DOCX
Makalah filsafat ilmu ILMU PENGETAHUAN DAN PENGETAHUAN ILMIAH
PPTX
Pendekatan konseling psikoanalisis
DOCX
Makalah filsafat ilmu
PPTX
Politik islam dan Sejarahnya
Teori Organismik (Psikologi Perkembangan)
Prinsip perkembangan menurut hurlock
Hubungan filsafat dan agama
Makalah sejarah retorika
Kurikulum Humanistik
Konsep dasar teori konstruktivistik
Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)
Masalah pendidikan dan solusinya
Dinamika Kepribadian Sigmund Freud
Aliran realisme
Bermacam psikologi kepribadian
SUMBER ILMU DALAM FILSAFAT ILMU
Fisis Determinis v Posibilisme - PPT MPG
Pendekatan bayani, irfani dan burhani dalam metodologi studi islam
POWER POINT ILMU BUDAYA DASAR
Psikologi belajar thorndike
Makalah filsafat ilmu ILMU PENGETAHUAN DAN PENGETAHUAN ILMIAH
Pendekatan konseling psikoanalisis
Makalah filsafat ilmu
Politik islam dan Sejarahnya
Ad

Viewers also liked (20)

PPT
Psikologi Umum
PPT
Psikologi Perkembangan 1
PPT
02 Psikologi
PDF
Psikologi umum 1
PPT
PENGANTAR PSIKOLOGI UMUM
PPSX
Psikologi perkembangan
PPTX
Konsep manusia dalam pandangan psikologi
PDF
Pengantar Psikologi_ Konsep Dasar Psikologi_meeting 2 Novi Catur Muspita
PPSX
Pengantar Psikologi
PPTX
pengantar psikologi
PPTX
karakteristik manusia (konsepsi psikologi tentang manusia)
PPTX
PSIKOLOGI UMUM (berpikir dan intelegensi)
PDF
Pengantar psikologi umum ch. 1
PPTX
Teori tingkah laku
PPT
Psikologi Power Point
PPTX
Politik rangkuman materi
PPTX
Gejala Campuran
PDF
1. staid ki-iv (course outline/sap pengantar psikologi)
DOCX
Kode etik psikologi(aplikom)
Psikologi Umum
Psikologi Perkembangan 1
02 Psikologi
Psikologi umum 1
PENGANTAR PSIKOLOGI UMUM
Psikologi perkembangan
Konsep manusia dalam pandangan psikologi
Pengantar Psikologi_ Konsep Dasar Psikologi_meeting 2 Novi Catur Muspita
Pengantar Psikologi
pengantar psikologi
karakteristik manusia (konsepsi psikologi tentang manusia)
PSIKOLOGI UMUM (berpikir dan intelegensi)
Pengantar psikologi umum ch. 1
Teori tingkah laku
Psikologi Power Point
Politik rangkuman materi
Gejala Campuran
1. staid ki-iv (course outline/sap pengantar psikologi)
Kode etik psikologi(aplikom)
Ad

Similar to Psikologi Umum dan Perkembangan - Pengantar (20)

PPTX
Materi 2_Psikologi sebagai Ilmu Yang Berdiri Sendiri
PPTX
Pengantar psi
PPTX
Psikologi umum 1 UINSA
PPTX
Bahan Ajar Psikologi Kristen.pptx
PDF
TUGAS KELOMPOK 1 (RINGKASAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN).pdf
DOCX
Makalah psikologi
PPTX
PPT Perkembangan psikologi di indonesia
PPT
Presentation1
PPTX
Materi 1_Konsep dasar Psikologi.ppt.pptx
PPTX
3.STUDI ISLAM PENDEKATAN PSIKOLOGIS.pptx
DOC
Cetak ppt bu ragil
PPT
Presentation1
PPT
Presentation1
PPTX
Psikologi sosial.xps2. powerpoint
PPT
Sejarah dan Pendidikan Psikologi di Indonesia
PPT
Panjul pu
PPT
Panjul pu
PPT
TUGAS ILMU PSIKOLOGI PROF FATTAH TUGAS.ppt
Materi 2_Psikologi sebagai Ilmu Yang Berdiri Sendiri
Pengantar psi
Psikologi umum 1 UINSA
Bahan Ajar Psikologi Kristen.pptx
TUGAS KELOMPOK 1 (RINGKASAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN).pdf
Makalah psikologi
PPT Perkembangan psikologi di indonesia
Presentation1
Materi 1_Konsep dasar Psikologi.ppt.pptx
3.STUDI ISLAM PENDEKATAN PSIKOLOGIS.pptx
Cetak ppt bu ragil
Presentation1
Presentation1
Psikologi sosial.xps2. powerpoint
Sejarah dan Pendidikan Psikologi di Indonesia
Panjul pu
Panjul pu
TUGAS ILMU PSIKOLOGI PROF FATTAH TUGAS.ppt

More from Haristian Sahroni Putra (20)

PPTX
Pendidikan Sosial dan Life Skill: 2. Pengenalan Potensi Diri dan Aktualisasi ...
PPTX
Pendidikan Sosial dan Life Skill: 1. Urgensi Basic Dakwah Skill
PPTX
Telaah Kurikulum PAI SMP & SMA - Telaah Keberadaan Kurikulum dalam Pendidikan
PPT
Micro Teaching - Keterampilan Menyajikan Pelajaran
PPT
Micro Teaching - Keterampilan Melaksanakan Pretes
PPTX
Penelitian Tindakan Kelas - Perkembangan PTK
PPTX
Penelitian Tindakan Kelas - Pengertian dan Ruang Lingkup PTK
PPT
Pengembangan Sistem Evaluasi PAI - Teknik Nontes
PPT
Pengembangan Sistem Evaluasi PAI - Rancangan Penilaian Hasil Belajar
DOCX
Telaah Kurikulum PAI - Silabus Telaah Kurikulum PAI SMP dan SMA
PPT
Pengembangan Sistem Evaluasi PAI - Pengertian, Tujuan, Fungsi, Prinsip, Sasar...
DOC
Pengembangan Sistem Evaluasi PAI - Silabus
DOCX
Micro Teaching - Contoh RPP Kurikulum 2013
PPT
Micro Teaching - Keterampilan Membuka Pelajaran
PPT
Micro Teaching - Silabus Mata Kuliah Micro Teaching
DOC
Bahasa Arab - At-Tawaabi' Lismil Marfuu'
PPTX
Pendidikan Anti Korupsi - Mengenal Tindak Pidana Korupsi
PPTX
Pendidikan Anti Korupsi - Jenis dan Bentuk Korupsi
PPTX
Pendidikan Anti Korupsi - Pengertian, Ruang Lingkup, Ciri dan Sejarah Korupsi
PDF
Pendidikan Anti Korupsi - Buku Strategi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan...
Pendidikan Sosial dan Life Skill: 2. Pengenalan Potensi Diri dan Aktualisasi ...
Pendidikan Sosial dan Life Skill: 1. Urgensi Basic Dakwah Skill
Telaah Kurikulum PAI SMP & SMA - Telaah Keberadaan Kurikulum dalam Pendidikan
Micro Teaching - Keterampilan Menyajikan Pelajaran
Micro Teaching - Keterampilan Melaksanakan Pretes
Penelitian Tindakan Kelas - Perkembangan PTK
Penelitian Tindakan Kelas - Pengertian dan Ruang Lingkup PTK
Pengembangan Sistem Evaluasi PAI - Teknik Nontes
Pengembangan Sistem Evaluasi PAI - Rancangan Penilaian Hasil Belajar
Telaah Kurikulum PAI - Silabus Telaah Kurikulum PAI SMP dan SMA
Pengembangan Sistem Evaluasi PAI - Pengertian, Tujuan, Fungsi, Prinsip, Sasar...
Pengembangan Sistem Evaluasi PAI - Silabus
Micro Teaching - Contoh RPP Kurikulum 2013
Micro Teaching - Keterampilan Membuka Pelajaran
Micro Teaching - Silabus Mata Kuliah Micro Teaching
Bahasa Arab - At-Tawaabi' Lismil Marfuu'
Pendidikan Anti Korupsi - Mengenal Tindak Pidana Korupsi
Pendidikan Anti Korupsi - Jenis dan Bentuk Korupsi
Pendidikan Anti Korupsi - Pengertian, Ruang Lingkup, Ciri dan Sejarah Korupsi
Pendidikan Anti Korupsi - Buku Strategi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan...

Recently uploaded (20)

PDF
Jurnal Kode Etik Guru Untuk Persyaratan PPG
PPTX
Tools of Digital Media in Marketing Era Digital 4.0_WEBINAR PDPTN "Digital Ma...
PPTX
3. Membuat Peta Konsep Kecerdasan Artifisial.pptx
PDF
Modul Ajar Deep Learning Pendidikan Pancasila Kelas 6 Kurikulum Merdeka
PDF
RPM BAHASA INDONESIA KELAS 7 TEKS DESKRIPSI.pdf
DOCX
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam PKWU Kerajinan Kelas 12 Terbaru 2025
PDF
MRT Tangguh, Indonesia Maju: Mewujudkan Transportasi Publik yang Aman, Nyaman...
PDF
Bahan Bacaan Rencana Kolaborasi Inkuiri.pdf
PPTX
7 KEBIASAAN ANAK INDONESIA HEBAT.pptx xx
PPTX
Inkuiri_Kolaboratif_Pembelajaran_Mendalam (1).pptx
PDF
Modul Ajar Deep Learning Seni Rupa Kelas 6 Kurikulum Merdeka
PDF
Modul Ajar Deep Learning Bahasa Inggris Kelas 6 Kurikulum Merdeka
PPT
Inkuiri Kolaboratif bagi guru di Satuan Pendidikan .ppt
PDF
Konsep Dasar Nifas, Neonatus, Bayi, Balita dan Anak Pra Sekolah.pdf
PPTX
PDF_Penyelarasan_Visi,_Misi,_dan_Tujuan_
PDF
Laporan Hibah dengan menggunakan NVivo.pdf
PDF
Aminullah Assagaf_B34_Statistik Ekonometrika Terapan_22 Agus 2025.pdf
PPTX
ppt_bola_basket_kelas x sma mata pelajaran pjok.pptx
PPTX
Pengimbasan pembelajaran mendalam (deep learning
DOCX
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam PKWU Rekayasa Kelas 12 Terbaru 2025
Jurnal Kode Etik Guru Untuk Persyaratan PPG
Tools of Digital Media in Marketing Era Digital 4.0_WEBINAR PDPTN "Digital Ma...
3. Membuat Peta Konsep Kecerdasan Artifisial.pptx
Modul Ajar Deep Learning Pendidikan Pancasila Kelas 6 Kurikulum Merdeka
RPM BAHASA INDONESIA KELAS 7 TEKS DESKRIPSI.pdf
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam PKWU Kerajinan Kelas 12 Terbaru 2025
MRT Tangguh, Indonesia Maju: Mewujudkan Transportasi Publik yang Aman, Nyaman...
Bahan Bacaan Rencana Kolaborasi Inkuiri.pdf
7 KEBIASAAN ANAK INDONESIA HEBAT.pptx xx
Inkuiri_Kolaboratif_Pembelajaran_Mendalam (1).pptx
Modul Ajar Deep Learning Seni Rupa Kelas 6 Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Deep Learning Bahasa Inggris Kelas 6 Kurikulum Merdeka
Inkuiri Kolaboratif bagi guru di Satuan Pendidikan .ppt
Konsep Dasar Nifas, Neonatus, Bayi, Balita dan Anak Pra Sekolah.pdf
PDF_Penyelarasan_Visi,_Misi,_dan_Tujuan_
Laporan Hibah dengan menggunakan NVivo.pdf
Aminullah Assagaf_B34_Statistik Ekonometrika Terapan_22 Agus 2025.pdf
ppt_bola_basket_kelas x sma mata pelajaran pjok.pptx
Pengimbasan pembelajaran mendalam (deep learning
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam PKWU Rekayasa Kelas 12 Terbaru 2025

Psikologi Umum dan Perkembangan - Pengantar

  • 1. KULIAH I PENGANTAR PSIKOLOGI UMUM & PERKEMBANGAN MUHAMAD PRIYATNA, M.Pd.I. 1
  • 2. PENGANTAR Manusia merupakan subyek dalam kehidupan, karena manusia melihat, bertanya, berpikir dan mempelajari sesuatu yang ada dalam kehidupannya. Manusia tidak hanya tertarik mempelajari apa yang ada pada lingkungannya atau sesuatu di luar dirinya, tetapi juga tertarik pada hal-hal tentang diri manusia itu sendiri. Manusia ingin mengetahui keadaan manusia sendiri Manusia menjadi obyek studi dari manusia. 2
  • 3. PENGANTAR Banyak cabang ilmu pengetahuan yang menjadikan manusia sebagai obyeknya, tetapi beda pada fokus penelitiannya. Fisiologi umpamanya mempelajari aspek fisik atau jasmani manusia, yaitu struktur tubuh, bagian-bagian tubuh, fungsi, cara kerja dari masing-masing. Sosiologi mempelajari kehidupan manusia dalam satuan kelompok kecil seperti dalam keluarga, unit-unit pekerjaan, organisasi, kelompok profesi, kelompok-kelompok masyarakat dan lainnya. 3
  • 4. PENGANTAR Banyak cabang ilmu pengetahuan yang menjadikan manusia sebagai obyeknya, tetapi beda pada fokus penelitiannya. Antropologi mempelajari kehidupan manusia dalam kelompok yang lebih besar dan terikat dengan ikatan yang lebih permanen, turun temurun, seperti kelompok dan ras, bangsa, suku bangsa, kebudayaan dll. Sejarah mempelajari kehidupan manusia dalam urutan waktu dan peristiwa yang dialaminya. 4
  • 5. DEFINISI Psikologi mempelajari manusia pada aspek prilaku atau kegiatan individu. (Nana Syaodih) Individu memiliki ciri yang esensial yaitu bahwa dia selalu berprilaku atau melakukan kegiatan. Perilaku atau kegiatan meliputi hal-hal yang disadari dan tidak disadari. Perilaku juga mencakup aspek kognitif, pemikiran atau pengunaan rasio, aspek afektif seperti perasaan, keinginan, kemampuan, sikap dan nilai, dan aspek psikomotor terkait segi keterampilan. 5 Jadi perilaku atau kegiatan individu mencakup segala pernyataan atau aktivitas hidup, baik yang disadari ataupun tidak, terlihat atau tidak terlihat, aspek kognitif, afektif dan psikomotor.
  • 6. PENGANTAR Secara harfiah Psikologi dapat diartikan sebagai ilmu tentang jiwa atau ilmu jiwa Kata psikologi berasal dari bahasa yunani, Psyche berarti jiwa, roh atau sukma. Logy atau Logos berarti ilmu atau pengetahuan. 6 Pada masa lampau banyak yang mengartikan psikologi sebagai ilmu jiwa, akan tetapi dewasa ini para ahli pada umumnya sepakat bahwa psikologi tidak lagi diartikan sebagai ilmu jiwa, tetapi sebagai ilmu yang mempelajari perilaku atau kegiatan individu.
  • 7. DEFINISI Alasan psikologi tidak lagi diartikan sebagai ilmu jiwa adalah: 7 1. Jiwa adalah sesuatu yang sulit atau tidak dapat diamati secara langsung, karena jiwa manusia selalu berada pada badannya, maka tidak mungkin mempelajari jiwanya tanpa kesatuan badannya. 2. Mempelajari jiwa berarti hanya mempelajari sebagian saja dari individu atau manusia, dengan demikian studi tersebut tidak lengkap. (Nana Saodih)
  • 8. TUJUAN MEMPELAJARI PSIKOLOGI 8 1. Agar seseorang mempunyai pemahaman yang lebih baik tentang individu, baik dirinya sendiri, maupun orang lain. 2. Dengan pemahaman tersebut seseorang diharapkan dapat bertindak ataupun memberikan perlakuan yang lebih bijaksana, menyangkut penggunaan cara atau metode yang tepat pada saat dan dalam kondisi yang tepat terhadap individu yang tepat. (Nana Saodih)
  • 9. RUANG LINGKUP Lingkup kajian bidang psikologi cukup luas, sebab individu manusia berada dalam berbagai posisi, kondisi dan tahap perkembangan. Setiap posisi, kondisi dan tahap perkembangan dapat memperlihatkan karakteristik kegiatan atau perilaku tertentu yang berbeda pada posisi, kondisi serta tahap perkembangan lainnya. 9 Secara garis besar dibedakan tiga kategori bidang psikologi, yaitu: 1. Psikologi Umum 2. Psikologi Khusus 3. Psikologi Terapan (Nana Syaodih)
  • 10. PSIKOLOGI UMUM Sering disebut sebagai pengantar psikologi, merupakan studi tentang perilaku atau kegiatan individu secara umum. Mempelajari konsep umum kegiatan atau perilaku individu, apa, mengapa dan bagaimana individu melakukan kegiatan. Mengenai masalah apa, mencakup jenis-jenis kegiatan atau perilaku yang dilakukan individu, apa yang menjadi sasaran dan tujuan dari kegiatan tersebut. Masalah mengapa, menjelaskan faktor-faktor yang mempengarui kegiatan atau perbuatan individu, baik faktor yang berasal dari dalam diri berupa kebutuhan, motif, minat, sikap, perasaan, dan tujuan-tujuan yang ingin dicapai, maupun faktor yang berasal dari luar diri individu bersumber dari lingkungan, seperti alam, sosial, politik, budaya, pengetahuan, teknologi dll. Mengenai bagaimana individu melakukan kegiatan diuraikan dengan bentuk-bentuk interaksi individu dengan lingkungannya. Interaksi secara individu maupun kelompok, interaksi yang sehat dan kurang sehat. 10
  • 11. PSIKOLOGI KHUSUS Mempelajari perilaku atau kegiatan individu secara khusus, baik kekhususan karena tahap perkembangannya, posisinya, aspek yang mendapatkan sorotan utamanya atau karena kondisinya Kategori ini meliputi: 1. Psikologi Perkembangan, yang terbagi menjadi psikologi anak, remaja, dewasa dan usia lanjut. 2. Psikologi Pria dan Wanita 3. Psikologi Abnormal 4. Psikologi Kepribadian 5. Psikologi Diferensial 6. Psikologi Binatang Dll. 11
  • 12. PSIKOLOGI TERAPAN Merupakan penerapan atau penggunaan pengetahuan, prinsip- prinsip, kaidah- kaidah, pendekatan, metode dan teknik- teknik psikologi untuk memahami dan memecahkan masalah-masalah bidang lain. Kategori ini meliputi: 1. Psikologi Pendidikan 2. Psikologi Industri dan Perusahaan 3. Psikologi Kejahatan atau Kriminal 4. Psikologi Kedokteran dan Keperawatan 5. Psikologi Sosial dan Massa 6. Psikologi Perang 7. Psikologi Politik 8. Dll. 12
  • 13. FUNGSI PSIKOLOGI DALAM PENDIDIKAN Dalam bidang pendidikan, psikologi dibutuhkan untuk lebih memahami situasi pendidikan, interaksi guru dengan siswa, kemampuan, perkembangan, karakteristik dan faktor-faktor yang melatarbelakangi perilaku siswa, perilaku guru, proses belajar, pengajaran, pembelajaran, bimbingan, evaluasi, pengukuran dan lain- lain. Dengan pemahaman yang lebih luas dan mendalam tentang psikologi, guru-guru dan para pendidik lainnya diharapkan mampu menciptakan interaksi pendidikan, perlakuan mendidik yang lebih efektif dan efesien. 13
  • 14. KAJIAN PSIKOLOGI DI LINGKUNGAN ISLAM Dr. Utsman Najati: Ilmu psikologi dan juga beragam ilmu humaniora lainnya yang dipelajari di negara-negara Islam adalah ilmu yang memiliki falsafah dan arah tujuan yang asing bagi kalangan kaum muslimin. Teoritisnya dibentuk oleh para ilmuwan barat dan bukan ilmuwan muslim, dengan dasar hasil penelitian dan kajian yang diadakan di masyarakat barat dan bukan masyarakat muslim. Hal ini tentu tidak bisa diterima mentah-mentah karena perbedaan gaya pemikiran dan juga kehidupannya. Masing-masing memiliki falsafah yang khas dan berbeda dalam menjalani kehidupannya. Juga berbeda dalam memahami tabiat manusia serta tugas dan tujuan hidupnya. Peranan agama memiliki pengaruh yang signifikan dalam roda kehidupan di dalamnya. 14
  • 15. LATAR BELAKANG MASUKNYA KAJIAN PSIKOLOGI KE DALAM LINGKUNGAN ISLAM Untuk mengkaji lebih jauh ilmu psikologi barat, maka kita harus menelusuri kembali sejarah berdirinya kajian psikologi secara ilmiah lepas dari kajian filsafat. Demikian juga kita harus menelusuri sejarah kajian psikologi akhirnya dibahas dalam lingkungan Islam. Pada awalnya, ilmu psikologi merupakan bagian dari kekhususan ilmu filsafat di fakultas sastra. Kurikulumnya disusun berdasarkan kurikulum yang ada di universitas yang ada di eropa. Sedangkan model ilmiah di negara barat memisahkan pendidikan dan pengajaran keagamaan pada bidang yang berbeda. 15
  • 16. LATAR BELAKANG MASUKNYA KAJIAN PSIKOLOGI KE DALAM LINGKUNGAN ISLAM Model pemisahan seperti di atas tidak familiar bagi kaum muslimin. Karena pada pendidikan Islam, seorang pelajar akan lebih dahulu mempelajari ilmu-ilmu Islam pada awalnya untuk kemudian mempelajari ilmu lain yang diinginkannya. Dari model sekolah barat tersebut muncullah generasi-generasi sekuler yang tidak mengetahui apapun ilmu-ilmu Islam kecuali sedikit saja. Dari sini ada ketimpangan antara ilmu-ilmu Islam yang berlandaskan pengetahuan agama dan ilmu-ilmu umum yang berlandaskan pengetahuan umum dan sosial, termasuk psikologi. 16
  • 17. LATAR BELAKANG MASUKNYA KAJIAN PSIKOLOGI KE DALAM LINGKUNGAN ISLAM Tahapan atau fase berkembangnya kajian psikologi di lingkungan Islam terbagai menjadi tiga fase: Fase pertama adalah fase mempelajari psikologi dari buku-buku asing (buku yang dibawa para penjajah). Fase ini terjadi sebelum didirikannya universitas arab modern. Fase kedua adalah fase mempelajari psikologi melalui kajian-kajian umum. Pada fase ini, bahasa arab mulai dipergunakan dalam penerjemahan dan penulisan buku psikologi. Para peneliti mulai giat dalam menulis dan menerjemahkan berbagai kitab yang berhubungan dengan psikologi. Fase ketiga adalah fase dimulainya gagasan konsep murni psikologi dalam Islam. Para ilmuwan muslim meneliti karakteristik masyarakat Islami dan mulai membangun konsep baru psikologi yang sesuai dengan karakteristik tersebut. 17
  • 19. REFERENSI  Panduan lengkap & praktis Psikologi Islam, muhammad IzzuddinTaufiq, Penerbit GIP.  KonselingTerapi, Dr. Musfir bin said az-Zahrani, Penerbit GIP.  Psikologi Qur’ani, Prof. Dr. Utsman Najati, Penerbit Aulia Press. (2x7.15)  Psikologi perkembangan, Elizabeth Hurlock, Penerbit Erlangga. (155,2)  Psikologi, suatu pengantar dalam perspektif Islam, Abdul Rahman Shaleh, Penerbit Kencana. (2x7.15)  Psikologi pendidikan, Ngalim purwanto, Penerbit Rosdakarya. 19
  • 20. 1. PSIKOLOGI PERKEMBANGAN Mempelajari perilaku dan karakteristik individu dalam berbagai tahap perkembangan. Tiap tahap masa perkembangan menjadi obyek studi dari psikologi, karena setiap masa memiliki ciri-ciri atau karakteristik perkembangan yang berbeda.  Seperti masa sebelum lahir dan masa bayi perkembangan aspek fisik sangat pesat.  Masa bayi dan masa kanak-kanak perkembangan gerak cukup dominan.  Masa anak sekolah dasar perkembangan kognitif dan sosial cukup pesat. Sehingga perbedaan dominasi perkembangan aspek tertentu, maka seringkali individu memperlihatkan perilaku yang tidak sama. 20
  • 21. 2. PSIKOLOGI PRIA & WANITA Mempelajari kondisi dan ciri-ciri yang khas dari pria dan wanita. Perbedaan jenis kelamin tidak hanya membawa perbedaan dalam segi fisik, tetapi juga segi kejiwaan atau kerohanian.  Wanita dan pria secara kodrat berbeda, keduanya memiliki ciri-ciri yang berbeda, dalam hal-hal tertentu kemampuan keduanya juga berbeda.  Perbedaan ini bukan hanya disebabkan oleh hal-hal yang bersifat kodrati tetapi juga karena adanya perbedaan fungsi dalam kehidupan, terutama dalam kehidupan keluarga.  Kedua hal di atas menimbulkan tuntutan tuntutan dari masyarakat yang berbeda pula. Wanita dituntut berpenampilan sebagai wanita, istri dan ibu, sedang pria diharapkan berpenampilan sebagai suami dan ayah dari anak-anaknya. 21
  • 22. 3. PSIKOLOGI ABNORMAL Mempelajari perilaku dan karakteristik individu yang menyimpang dari keadaan normal. Psikologi tidak hanya mempelajari individu- individu yang wajar tetapi juga yang kurang atau tidak normal. Abnormalitas individu ada yang bersifat permanen atau menetap, yaitu suatu kondisi tidak normal yang tidak dapat diperbaiki, atau abnormal yang temporer yang masih dapat diperbaiki. Abnormal permanen dapat berkenaan dengan penyimpangan fisik seperti cacat fisik atau cacat psikis. Abnormalitas bisa juga bersifat temporer, terutama berkenaan dengan gangguan psikis yang memiliki peluang untuk disembuhkan, sering juga disebut sebagai ketidaksehatan mental. 22
  • 23. 4. PSIKOLOGI KEPRIBADIAN Merupakan cabang dari psikologi yang khusus mempelajari kepribadian individu. Manusia mungkin satu-satunya makhluk di dunia ini yang memiliki kepribadian, yaitu suatu integritas dari semua aspek baik fisik maupun psikis yang dimiliki individu yang menampilkan ciri-ciri yang khas. Karena adanya ciri-ciri kepribadian inilah sebenarnya yang membuat organisme manusia ini menjadi manusia. Dalam studi tentang kepribadian dibicarakan beberapa tipologi kepribadian, baik tipologi yang bertolak dari karakteristik fisik, sosial, moral maupun aspek lainnya. Dalam studi tentang kepribadian dibahas beberapa teori kepribadian yang menguraikan konsep-konsep atau beberapa pandangan konseptual (teoritis) tentang kepribadian dari berbagai teori psikologi. 23
  • 24. 5. PSIKOLOGI DIFERENSIAL Mempelajari perbedaan-perbedaan kemampuan dan kegiatan individu. Setiap individu memiliki potensi dan kecakapan intelektual yang berbeda. Sebagaian besar individu memiliki intelegensia yang normal, tetapi sebagian memiliki intelegensia tinggi dan sebagian lainnya rendah. Perbedaan kemampuan seseorang tidak hanya dalam bidang yang bersifat intelektual tetapi juga dalam bidang sosial. Keragaman atau perbedaan-perbedaan kemampuan dan perilaku individu tersebut menjadi obyek studi dari psikologi diferensial. 24
  • 25. 6. PSIKOLOGI BINATANG Mempelajari kegiatan atau perilaku binatang. Studi tentang kegiatan binatang ini sesungguhnya bukan ditujukan untuk memahami kehidupan binatang itu sendiri. Hasil studi ini digunakan sebagai bahan perbandingan bagi pemahaman kegiatan manusia, oleh karena itu cabang psikologi ini disebut juga psikologi komparatif. Kesulitan yang dihadapi dalam mempelajari kegiatan manusia adalah, kita tidak dapat begitu saja melakukan percobaan terhadap manusia. Karena mungkin percobaan tersebut merugikan atau memberikan pengaruh yang tidak baik bagi individu yang menjadi obyek percobaan, dan suatu percobaan mungkin dipandang kurang etis bila dilakukan terhadap manusia. 25