Sekolah Sabat - Triwulan 1 2025 - Pelajaran 3
Download as PPTX, PDF0 likes32,771 views
Dokumen ini menjelaskan bagaimana menyenangkan Tuhan dan nilai kita di mata-Nya, dengan mengacu pada beberapa perumpamaan Alkitab. Tuhan bergembira atas kembalinya orang yang tersesat dan kita dihargai dalam hubungan kasih dengan-Nya. Iman yang tulus dan tindakan yang didorong oleh kasih Kristus adalah kunci untuk menyenangkan Tuhan.
![DAPATKAH TUHAN BERGEMBIRA?
(Zefanya 3:17)
Jika Anda pernah menganggap Tuhan sebagai
Bapa yang keras, selalu marah pada perilaku
Anda yang buruk, Zefanya 3:17 akan
mengubah perspektif Anda tentang Tuhan.
Ketika kita berdamai dengan Tuhan, kita
memasuki hubungan kasih dengan-Nya, dan
kita diyakinkan akan kehadiranNya bersama
kita.
Ia menyebut kita Hephzibah [kesenanganku]
(Yes. 62:4). Ia bersukacita bersama kita,
seperti seorang suami terhadap istrinya,
karena ia mengasihi kita (Ef. 5:25-27, 31-32).
Dalam teks ini kita menemukan hampir
semua cara di mana seseorang dapat
berkata, dalam bahasa Ibrani, “Aku gembira.”
Tuhan merasakan sukacita yang luar biasa
ketika kita mengizinkan-Nya
menyelamatkan kita, ketika kita
mengizinkan-Nya tinggal bersama kita (“di
tengah-tengahmu”).](https://image.slidesharecdn.com/berkenankepadaallah-250110041337-7fd55ef5/85/Sekolah-Sabat-Triwulan-1-2025-Pelajaran-3-7-320.jpg)
Sekolah Sabat - Triwulan 1 2025 - Pelajaran 3
- 1. BERKENAN KEPADA ALLAH Pelajaran 3 untuk 18 Januari 2025
- 2. TUHAN Allahmu ada di antaramu sebagai pahlawan yang memberi kemenangan. Ia bergirang karena engkau dengan sukacita, Ia membaharui engkau dalam kasih-Nya, Ia bersorak-sorak karena engkau dengan sorak- sorai, Zefanya 3:17, TB
- 3. Nilai kita di mata Tuhan: Seberapa berharganya kita di mata Tuhan? Kesenangan Tuhan: Bisakah Tuhan bersukacita? Bagaimana cara menyenangkan Tuhan? Menyenangkan Tuhan: Bagaimana kita bisa menyenangkan Tuhan? Seberapa besar iman yang dibutuhkan Seberapa mudah atau sulitkah untuk menyenangkan Tuhan? Untuk mengetahui cara menyenangkan Tuhan, kita perlu mengetahui nilai kita di mata-Nya, dan apa yang membuat- Nya merasa senang dan bergembira. Paulus mengundang kita untuk “ menjadi orang yang berkenan kepada-Nya ” (2 Kor. 5:9). “Allah berkenan kepada setiap orang yang menyembah Dia dan melakukan kebenaran ” (Kis. 10:35) dan “ Ia berkenan kepada mereka yang berusaha melakukan kebenaran ” (Ams. 11:20)
- 4. NILAI KITA DI MATA TUHAN
- 5. SEBERAPA BERHARGA KITA BAGI TUHAN? (Lukas 15:32) Dalam Lukas 15 kita mendapati Allah mencari anak-anak-Nya yang tersesat (yaitu kita). Dalam perumpamaan tentang anak yang hilang, sang ayah menjelaskan: “ Sudah sepatutnya kita bersukacita dan bergembira ” (Lukas 15:32). Kita cukup berharga bagi-Nya untuk dirayakan. Kegembiraan-Nya adalah melihat kita kembali kepada- Nya. Masa lalu kita tidak penting. Dia bahkan tidak menunggu kita untuk datang kepada-Nya. Dia berlari Dari sudut pandang kita, sang anak sama sekali tidak layak untuk dirayakan (Lukas 15:30). Namun, saya adalah sang anak, seorang pendosa yang tidak layak. Nilai apakah yang telah Tuhan lihat dalam diri saya? Dalam perumpamaan tentang domba yang hilang, sang gembala, yang penuh sukacita, mengajak teman-temannya: “Bersukacitalah bersamaku” (Lukas 15:4-6). Dalam perumpamaan tentang dirham yang hilang, perempuan itu mengajak teman-temannya: “Bersukacitalah bersamaku” (Lukas 15:8-9).
- 7. DAPATKAH TUHAN BERGEMBIRA? (Zefanya 3:17) Jika Anda pernah menganggap Tuhan sebagai Bapa yang keras, selalu marah pada perilaku Anda yang buruk, Zefanya 3:17 akan mengubah perspektif Anda tentang Tuhan. Ketika kita berdamai dengan Tuhan, kita memasuki hubungan kasih dengan-Nya, dan kita diyakinkan akan kehadiranNya bersama kita. Ia menyebut kita Hephzibah [kesenanganku] (Yes. 62:4). Ia bersukacita bersama kita, seperti seorang suami terhadap istrinya, karena ia mengasihi kita (Ef. 5:25-27, 31-32). Dalam teks ini kita menemukan hampir semua cara di mana seseorang dapat berkata, dalam bahasa Ibrani, “Aku gembira.” Tuhan merasakan sukacita yang luar biasa ketika kita mengizinkan-Nya menyelamatkan kita, ketika kita mengizinkan-Nya tinggal bersama kita (“di tengah-tengahmu”).
- 8. BAGAIMANA CARA MENYENANGKAN TUHAN? (Mazmur 149:4) Mungkinkah Tuhan senang dengan manusia yang tidak berarti, sementara Dia memiliki seluruh pengikut yang tak bernoda yang memuja-Nya? Apa yang ada dalam diri kita yang dapat memberi-Nya sukacita? Amsal 15:8-9; 2 Korintus 9:7 Dia tidak menyukainya Korban orang jahat Jalan orang jahat Itu menyenangkan Dia Doa orang jujur Dia yang mengik uti keadila n Pembe ri yang bersuk a cita Fakta bahwa Allah “mengasihi orang benar” (Mazmur 146:8) tidak berarti bahwa Ia membenci orang fasik, tetapi Ia tidak dapat berkenan kepada mereka sebagaimana Ia berkenan kepada orang benar. Kasih Allah bagi kita membuat kita sangat dihormati di hadapan-Nya (Yes. 43:4). Namun, ada hal-hal dalam diri kita yang menyenangkan-Nya, dan ada pula yang tidak menyenangkan-Nya. Allah senang pada mereka yang menanggapi
- 10. BAGAIMANA KITA BISA MENYENANGKAN TUHAN? (1 Petrus 2:5) Allah selalu mengambil langkah pertama, menawarkan kasih dan keselamatan-Nya kepada kita (Rm. 5:8). Dari sana, Dia memberi kita kebebasan untuk memilih apakah kita akan menanggapi kasih-Nya. Hanya melalui perantaraan-Nya kita dapat dianggap layak untuk diubahkan menjadi serupa dengan-Nya (2 Kor. 3:18; 1 Yoh. 3:2). Respons kita hanya dapat menyenangkan Allah jika dimotivasi oleh “Yesus Kristus” (1Pet. 2:5). Pekerjaan Yesus dan perantaraan-Nyalah yang membuat tindakan kita menyenangkan Allah. Jika demikian, kita dapat menanggapinya dengan ucapan sederhana, “terima kasih, sampai jumpa di surga,” atau kita dapat mencari cara lain untuk lebih menyenangkan orang yang sangat mengasihi kita.
- 11. BERAPA BANYAK IMAN YANG DIBUTUHKAN UNTUK MENYENANGKAN TUHAN? (Ibrani 11:6a) Salah satu bahan dasar untuk menyenangkan Tuhan adalah iman (Ibr. 11:6). Namun, kita dapat bertanya pada diri sendiri: Apakah saya memiliki cukup iman untuk menyenangkan Tuhan? Pada suatu kesempatan, seorang ayah membawa putranya kepada murid-murid Yesus untuk disembuhkan. Mereka tidak dapat melakukannya. Jadi ketika Yesus tiba, sang ayah meminta Yesus untuk melakukan mukjizat (Markus 9:14-18). Yesus berbicara tentang iman sebesar biji sesawi (Lukas 17:6). Seberapa besarkah iman itu? Sang ayah menawarkan sedikit iman yang dimilikinya: "Jika kamu dapat berbuat sesuatu dengan hal ini, tolonglah" (Markus 9:24). Sedikit iman sudah cukup. Yesus menerima Karena putus asa, permintaan sang ayah menyertakan frasa “jika Engkau dapat melakukan sesuatu” (Markus 9:22), dan Yesus menjawab, “Jika Engkau dapat percaya, segala sesuatu mungkin bagi orang yang percaya” (Markus 9:23).
- 12. “ Jadilah ambisius, demi kemuliaan Sang Guru, untuk menumbuhkan setiap anugerah karakter. Dalam setiap fase pembentukan karakter Anda, Anda harus menyenangkan Tuhan. Ini dapat Anda lakukan; karena Henokh menyenangkan-Nya meskipun hidup di zaman yang merosot. Dan ada Henokh di zaman kita ini .” EGW ( Christ Object Lesson , p. 332 “Kristus mengajarkan kita untuk menyapa-Nya dengan nama baru, nama yang terjalin erat dengan hubungan yang paling erat di hati manusia. Dia memberi kita hak istimewa untuk menyebut Tuhan yang tak terbatas sebagai Bapa kita. Nama ini, yang diucapkan kepada-Nya dan tentang-Nya, adalah tanda kasih dan kepercayaan kita kepada-Nya, dan janji penghormatan dan hubungan-Nya dengan kita. Diucapkan ketika memohon kebaikan atau berkat-Nya, itu bagaikan alunan musik di telinga-Nya .” EGW ( Christ Object Lesson , p. 141