Nama : Shufi Noor
NIM : 43216110251
Dosen : Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA
Matakuliah : Sistem Informasi Manajemen
UNIVERSITAS MERCU BUANA
PT. ReAsuransi Internasional Indonesia (ReINDO)
C.Metode Pengumpulan Data
Makalah ini dapat tersusun dengan cara mengumpulkan data-data atau Informasi-informasi baru
(update) pada internet dan Buku Pengetahuan Komputer & TI 2B
BAB II
PEMBAHASAN
A.DEFINISI DSS
DSS (Decision Support System) adalah bagian dari sistem informasi berbasis komputer
(termasuk sistem berbasis pengetahuan atau manajemen pengetahuan) yang dipakai untuk
mendukung pengambilan keputusan dalam suatu organisasi atau perusahaan. Hal yang perlu
ditekankan disini adalah bahwa keberadaan DSS bukan untuk menggantikan tugas-tugas
manajer, tetapi untuk menjadi sarana penunjang (tool) bagi mereka. DSS sebenarnya
merupakan implementasi teori-teori pengambil keputusan yang telah diperkenalkan oleh ilmu-
ilmu seperti operation research dan management science. DSS dapat juga dikatakan sebagai
sistem komputer yang mengolah data menjadi informasi untuk mengambil keputusan dari
masalah semi-terstruktur yang spesifik. DSS merupakan problem solveryang dilengkapi dengan
kemampuan untuk menghasilkan laporan-laporanyang periodik dan output dari model
matematika. Model matematika dan kecerdasan buatan memungkinkan suatu sistem dapat
mengambil keputusannya menentukan alternatif-alternatif solusi (bisa dalam presentasi).
DSS digunakan manajer untuk memecahkan masalah semi struktur, dimana manajer dan
komputer harus bekerja sama sebagai tim pemecah masalah dalam memecahkan masalah yang
berada di area semi struktur.
DSS ini merupakan suatu sistem informasi yang diharapkan dapat membantu manajemen dalam
proses pengambilan keputusan. Hal yang perlu ditekankan di sini adalah bahwa keberadaan
DSS bukan untuk menggantikan tugas-tugas manajer, tetapi untuk menjadi sarana penunjang
(tools) bagi mereka
B.JENIS DSS
Usaha berikutnya dalam mendefinisikan konsep DSS diakuikan oleh Steven L. Alter. Alter
melakukan study terhadap 56 sistem penunjang keputusan yang digunakan pada waktu itu,
study tersebut memberikan pengetahuan dalam mengidentifikasi enam jenis DSS, yaitu :
1. Retrive information element (mengambil elemen informasi)
2. Analyze enteries fles (menganalisis semua file)
3. Prepare report form multiple files(menyiapkan laporan standart dari beberapa files)
4. Estimate decisions qonsquences (meramalkan akibat dari keputusan)
5. Propose decision (mengusulkan keputusan)
6. Make decisions (membuat keputusan)
DSS tersusun atas komponen sebagai berikut:1. Database yaitu kumpulan data yang tersusun
secara terstruktur dan dalam format elektronik yang mudah diolah oleh program komputer. Data
yang digunakana adalah data yang relevan dengan permasalahan yang hendak dipecahkan
melalui simulasi.2. Model Base : merupakan kumpulan pengetahuan yang sudah diterjemahkan
dalam bahasa yang dapat dipahami oleh komputer. termasuk di dalamnya tujuan
daripermasalahan (obyektif), komponen-komponen terkait,batasan-batasan yang ada
(constraints), dan hal-hal terkait lainnya.3. Software System : merupakan program utama dalam
suatu DSS yang mengendalikan keseluruhan sistem.4. Antar muka (user interface) : adalah
tampilan program komputer.
C. TUJUAN DSS
Dalam DSS terdapat tiga tujuan yang harus dicapai yaitu :
1. Membantu manajer dalam pembuatan keputusan untuk memecahkan masalah semi
terstruktur.
2. Mendukung keputusan manajer, dan bukannya mengubah atau mengganti keputusan
tersebut.
3. Meningkatkan efektivitas manajer dalam pembuatan keputusan, dan bukannya peningkatan
efesiensi.
Tujuan ini berkaitan dengan tiga prinsip dasar dari konsep DSS, yaitu struktur masalah,
dukungan keputusan, dan efektivitas keputusan.
D. ALASAN PERUSAHAAN MENGGUNAKAN DSS DALAM SKALA BESAR
E. MANFAAT DSS BAGI PERUSAHAAN
1. Meningkatkan efisiensi pribadi
2. Mempercepat pemecahan masalh (mempercepat pemecahan masalah kemajuan dalam
sebuah organisasi)
3. Memfasilitasi komunikasi antarpribadi
4. Mempromosikan pembelajaran atau pelatihan
5. Meningkatkan pengendalian organisasi
6. Menghasilkan bukti baru untuk mendukung keputusan
7. Menciptakan keunggulan kompetitif melalui kompetisi
8. Mendorong eksplorasi dan penemuan pada bagian dari pengambilan keputusan
9. Mengungkapkan pendekatan baru untuk berpikir tentang masalah ruang
• • Kebutuhan akan informasi yang akurat.
• • DSS dipandang sebagai pemenang secara organisasi.
• • Kebutuhan akan informasi baru.
• • Manajemen diamanahi DSS.
• • Penyediaan informasi yang tepat waktu.
• • Pencapaian pengurangan biaya.
10. Membantu mengotomasikan proses manajerial.
11. Dapat meningkatkan efektivitas pengambilan keputusan.
12. Mengurangi kebutuhan akan training.
13. Meningkatkan kontrol manajemen.
14. Memfasilitasi komunikasi.
15. Mengurangi usaha yang harus dikerjakan user.
16. Mengurangi biaya.
17. Memberikan banyak pilihan tujuan pengambilan keputusan.
F. SEJARAH DSS (Decision Support System)
Pengembangan DSS berawal pada akhir tahun 1960-an dengan adanya pengguna computer
secara time-sharing (berdasarkan pembagian waktu). Pada mulanya seseorang dapat
berinteraksi langsung dengan computer tanpa harus melalui spesialis informasi. Time sharing
membuka peluang baru dalam penggunaan computer. Tidak sampai tahun 1971, ditemukan
istilah DSS, G Anthony Gorry dan Michael S. Scott Morton yang keduanya professor MIT,
bersama-sama menulis artikel dalam jurnal yang berjudul “A Framework for Management
Information System” mereka merasakan perlunya ada kerangka untuk menyalurkan aplikasi
computer terhadap pembuatan keputusan manajemen. Gorry dan Scott Morton mendasarkan
kerangka kerjanya pada jenis keputusan menurut Simon dan tingkat manajemen dari Robert N.
Anthony menggunakan istilah Strategic Planning, Managemen control dan operational control
(perencanaan startegis, control manajemen)
G. FAKTOR PENDUKUNG DSS :
a. Sistem yang fleksibel dengan informasi yang interaktif.
b. Mudah digunakan (user friendly).
c. Memunginkan pembuatan simulasi,proses memungkinkan pembuatan simulasi, proses trial-
end-error, memperhitungkan akibat dari suatu keputusan.
H. PEMBUATAN KEPUTUSAN
Dalam pembuatan keputusan ada dua orang yang mengartikan artian pembuatan keputusan
yaitu Simon dan Mintzberg.
1. Keputusan menurut Simon
Dalam bukunya terbitan tahun 1977, Simon menguraikan istilah keputusan menjadi keputusan
terprogram dan keputusan tak terprogram.
1. Keputusan terprogram yaitu bersifat berulang-ulang dan rutin. Pada suatu tingkat tertentu
dan prosedur telah ditetapkan untuk menanganinya sehingga ia di anggap suatu denovo (yang
baru) setiap kali terjadi.
2. Keputusan tak terprogram yaitu bersifat baru, tidak terstruktur, dan biasanya tidak urut. Ia
juga menjelaskan bahwa dua jenis keputusan tersebut hanyalah kesatuan ujung yang terangkai
secara hitam putih, sifatnya begitu kelabu atau tidak jelas, namun demikian konsep keputusan
terprogram atau tak terprogram sangatlah penting, karena masing-masing memerlukan teknik
yang berbeda.
Kontribusi Simon yang lain ialah penjelasan mengenai empat fase yang harus di jalani oleh
Manajer dalam menyelesaikan masalah, fase tersebut adalah :
• Aktivitas intelegasi, yaitu mencari kondisi dalam lingkungan yang memerlukan pemecahan.
• Aktivitas Design, yaitu menemukan, mengembangkan, dan menganalisis kemungkinan
tindakan yang akan dilakukan.
• Aktivitas Pemilihan, yaitu menentukan cara tindakan cara tertentu dari beberapa cara yang
sudah ada.
• Aktivitas Peninjauan kembali, yaitu memberikan penilaian terhadap pilihan yang telah
dilakukan
2. Keputusan Menurut Mintzberg
Mintzberg terkenal dengan teorinya mengenai peranan manajerial, teori ini mengemukakan
sepuluh peranan manajerial yang terbagi dalam tiga kategori yaitu interpersonal, informasional,
desisional.
Peranan informasional mengemukakan bahwa manajer mengumpulkan dan menyebarkan
informasi dan peranan desisional mengemukakan bahwa manajer menggunakan informasi
dalam pembuatan berbagai jenis keputusan.Ada empat peranan desisional menurut mintzberg :
• Pengusaha,ketika manajer berperan sebagai pengusaha (entrepreneur) maka peningkatan
hal ini yang bersifat permanat diabadikan sebagai organisasi.
• Orang yang menangani gangguan, ketika manajer berperan sebagai orang yang menangani
gangguan (disturbace handler), maka ia akan memecahkan masalah yang belum di antisipasi. Ia
membuat keputusan untuk merespon gangguan yang timbul seperti perubahan ekonomi,
ancaman dari pesaing, dan adanya peraturan pajak baru.
• Pengalokasikan sumber, dengan peranan sebagai pengalokasian sumber (resorce
allocator),manajer diharapkan mampu menentukkan pembagian sumber organisasi kepada
berbagai unit yang ada misalnya pembuatan keputusan untuk menetapkan anggaran operasi
tahunan.
• Nagasiator, dalam peran sebagai negosiator (negotiator), manajer mnegatasi perselisihan
yang muncul dalam perusahaan dan perselisihan yang terjadi antara perusahaan dan
lingkungannya. Contohnya melakukan negosiasi kontrak baru dengan serikat kerja.
Secara garis besar DSS dibangun oleh tiga komponen besar yaitu:
1. Database
2. Model Base
3. Software System
Database berisi kumpulan dari semua data bisnis yang dimiliki perusahaan, baik yang berasal
dari transaksi sehari-hari, maupun data dasar. Untuk keperluan DSS, diperlukan data yang
relevan dengan permasalahan yang hendak dipecahkan. Model Base atau suatu model yang
merepresentasikan permasalahan ke dalam format kuantitatif (model matematika). Software
system setelah sebelumnya direpresentasikan dalam bentuk model yang “dimengerti” komputer .
melakukan kenaikan gaji karyawan, DSS untuk menentukan besanya jamlembur karyawan, dan
lain sebagainya
I. Penerapan Decission Support System (DSS) di Perusahaan PT. ReAsuransi Internasional
Indonesia (ReINDO)
Saat ini bisnis Asuransi mengalami perkembangan yang begitu cepat seiring dengan dinamika
pertumbuhan ekonomi. Begitu juga dengan perkembangan bisnis ReAsuransi di PT. ReAsuransi
Internasional Indonesia (ReINDO) dari tahun ke tahun telah mengalami pertumbuhan Premi
yang begitu signifikan. Dengan dinamika pekembangan bisnis yang semakin besar tentu sangat
berpengaruh pada proses bisnis melalui penanganan administrasi berbasis komputer.
Sistem aplikasi berbasis komputer untuk menangani administrasi bisnis Asuransi Jiwa yang
digunakan di PT. ReAsuransi Internasional Indonesia (ReINDO) telah dikembangkan dan
dimplementasikan mulai tahun 1997. Sampai dengan saat ini (lebih dari 10 tahun implementasi)
system tersebut telah mengalami banyak perubahan baik dalam model proses bisnis, model
database dan jumlah data. Perubahan-perubahan ini telah mengakibatkan masalah pada
implementasi system seperti link data, integrasi modul system, penyediaan infrastruktur dan
kecepatan proses data. Namun setelah dilakukan migrasi dari database Informix ke Database
Oracle, dan juga dilakukan rewrite program dari Informix SQL/4GL ke Oracle Form/Report
Developer menjadikan tampilan aplikasi lebih menarik karena dengan tampilan web base
sehingga lebih flexible.
Dengan menggunakan fitur web util pada oracle, dapat dibuatkan program aplikasi EIS,
sehingga membantu manajemen untuk mengambil keputusan. Pembuatan program mengenai
penyampaian informasi pada tingkat top level eksekutif di PT. ReAsuransi Internasional
Indonesia (ReINDO), dibuat dengan program fitur webutil yang terintegrasi dengan form pada
oracle 10g. Executive Information System EIS merupakan salah satu sistem penting dalam
mendukung perkembangan suatu perusahaan. EIS ini merupakan integrasi antara Management
Information System dengan Decission Support System yang membantu pihak eksekutif
mendapatkan informasi dan mampu untuk mengidentifikasikan dasar suatu masalah dalam
perusahaan. Sebagai implementasinya, aplikasi ini dibangun berbasiskan komputer dalam
bentuk interface berupa form yang menggunakan database Oracle 10g. Hasil yang diperoleh dari
sistem ini adalah: informasi yang diberikan kepada pihak ekesekutif merupakan informasi yang
berhubungan dengan informasi keuangan perusahaan. Analisa yang dibuat mencakup
perhitungan klaim, Net Balance, Premium, Inward, Outward, baik system konvensional maupun
sistem Syariah.
Dengan EIS ini, manajemen mempunyai kemampuan untuk menganalisa produski sehingga
dapat memberikan keputusan terutama dalam memberikan kebijakan terutama yang menyakut
kondisi cashflow keuangan perusahaan.
J. Dampak Pemanfaatan Decission Support System (DSS)
Dampak utama pamanfaatan Decission Support System (DSS), yaitu:
• Dapat menyelesaikan problem yang kompleks
• Sistem dapat berinteraksi dengan pemakainya
• Lebih cepat dengan hasil yang lebih baik (terutama dibandingkan dengan pengambilan
keputusan secara intuisi)
• Mengupayakan pembentukan jaringan dan kelembagaan pengelolaan pengumpulan data
hidrologi ditingkat nasional dan propinsi
• Menghasilkan acuan data untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh manajer yang
kurang berpengalaman
• Masalah-masalah semi struktur dapat dipecahkan
• Dibandingkan dengan pengambilan keputusan secara intuisi, pengambilan keputusan
dengan DSS dinilai lebih cepat dan hasilnyalebih baik
• Untuk masalah yang berulang DSS, dapat memberi keputusan yang lebih efektif
• Fasilitas untuk mengambil data dapat memberikan kesempatan bagi beberapa manager
untuk berkomunikasi dengan lebih baik
• Meningkatkan produktivitas dan kontrol dari manager
K. Faktor pendukung Decission Support System (DSS)
Beberapa faktor-faktor pendukung suatu perusahaan menggunakan DSS, antara lain:
1. DSS sistem yang fleksibel dengan informasi yang interaktif.
2. Mudah digunakan (user friendly),kemampuan grafikal yang kuat dan interaksi yang aktif dari
tampilan yang menghubungkan manusia dan mesin dapat meningkatkan keefektifan DSS.
3. Memungkinkan pembuatan simulasi, proses try-and-error, memperhitungkan akibat dari
suatu keputusan.
4. Memberikan dukungan untuk berbagai level managerial, dari tingkat eksekutiv sampai
tingkat lini.
5. DSS mendukung berbagai keputusan yang interdependen dan sekuensual.
6. DSS mendukung seluruh fase dari pembuatan keputusan: Intelligence, design, choice,dan
implements.
7. DSS mendukung berbagai proses dan gaya pembuatan keputusan.
8. Dalam DSS para pembuat keputusan harus bersifat reaktif, mampu untuk
memkonfrontasikan perubahan kondisi yang cepat dan mengadaptasika DSS untuk mengatasi
perubahan. DSS sangat fleksibel jadi pengguna dapat menambah, menghapus
mengkombinasikan, merubah atau mengatur kembali elemen-elemen dasar.
9. Para pembuat keputusan memiliki wewenang atas pengendalian seutuhnyadari langkah-
langkah proses pengambilan keputusan dalam memecahkan masalah.
10. DSS bisa memberikan akses untuk berbagai macam sumber data, format dan tipe, mulai
dari geographic information system (GIS) sampai dengan yang berorientasi ke objek.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kesimpulan dari kelompok kami, yaitu DSS sangat bermanfaat bagi PT. ReAsuransi
Internasional Indonesia (ReINDO) yaitu untuk menentukan besarnya premi yang akan
diterima.Tarif atau premi yang ditetapkan harus bisa menutupi claim (risiko) serta biaya-biaya
asuransi, dan sebagian dari jumlah penerimaan perusahaan (keuntungan) juga Untuk
memastikan bahwa klaim yang sah dibayar tepat pada waktunya, setiap perjanjian reasuransi
mencantumkan ketentuan klaim.
1. Jelaskan Pengertian dan fungsi dari Sistem Pendukung Keputusan (SPK) atau Decision
Support System (DSS) dari sumber lain selain dari sumber dari modul ini.
Pengertian Sistem Pendukung Keputusan
Sistem pendukung keputusan adalah sebuah sistem berbasis komputer yang berfungsi untuk
membantu pengambilan keputusan dengan memanfaatkan data dan model untuk menyelesaikan
permasalahan tak terstruktur dan semi terstuktur di dalam suatu perusahaan atau organisasi.
SPK terdiri dari teknologi, data, dokumen, pengetahuan dan model untuk melengkapi proses dari
suatu tugas.
Little (1970) mendefiniskan sistem pendukung keputusan sebagai sebuah himpunan/kumpulan
prosedur berbasis model untuk memproses data dan pertimbangan untuk membantu
manajemen dalam pembuatan keputusannya.
Moore and Chang (1980) SPK dapat digambarkan sebagai sistem yang berkemampuan
mendukung analisis ad hoc data, dan pemodelan keputusan, berorientasi keputusan, orientasi
perencanaan masa depan, dan digunakan pada saat-saat tidak biasa.
Hick (1993) menyebutkan bahwa sistem pendukung keputusan sebagai sekumpulan tools
komputer yang terintegrasi yang mengijinkan seorang decision maker untuk berinteraksi
langsung dengan komputer untuk menciptakan informasi yang berguna dalam membuat
keputusan semi terstruktur dan keputusan tak terstruktur yang tidak terantisipasi. ( Anonim 4,
2017 )
Fungsi Sistem Pendukung Keputusan (SPK)
Secara global dapat dikatakan bahwa fungsi dari Sistem Pendukung Keputusan (SPK) adalah
untuk meningkatkan kemampuan para pengambil keputusan dengan memberikan alternatif-
alternatif keputusan yang lebih banyak atau lebih baik, sehingga dapat membantu untuk
merumuskan masalah dan keadaan yang dihadapi. Dengan demikian Sistem Pendukung
Keputusan (SPK) dapat menghemat waktu, tenaga dan biaya. Jadi dapatlah dikatakan secara
singkat bahwa tujuan Sistem Penunjang Keputusan adalah untuk meningkatkan efektivitas (do
the right things) dan efesiensi (do the things right) dalam pengambilan keputusan. Walaupun
demikian penekanan dari suatu Sistem Penunjang Keputusan (SPK) adalah pada peningkatan
efektivitas dari pengambilan keputusan dari pada efisiensinya. ( Anonim 5, 2017 ).
2. Jelaskan tahapan dalam SPK dan apa maafaat sistem ini dalam pengambilan
keputusan, serta beri contohnya
TAHAPAN-TAHAPAN DSS ( Anonim 6, 2017 )
Tahapan SPK :
1. Definisi masalah
2. Pengumpulan data / elemen informasi yang relevan
3. Pengolahan data menjadi informasi baik dalam bentuk laporan grafik maupun tulisan
4. Menentukan alternatif - alternatif solusi ( bisa dalam persentase )
Selain itu tahap-tahap dalan mengambil suatu keputusan telah dijelaskan dalam buku Herbert A.
Simon, dimana tahapan tersebut terbagi menjadi tiga, yaitu:
1. Kegiatan Intelijen.Mengamati lingkungan mencari kondisi-kondisi yang perlu diperbaiki
2. Kegiatan Merancang.Menemukan, mengembangkan dan mengalihkan berbagai alternatif
tindakan yang mungkin
3. Kegiatan Memilih dan Menelaah.Menilai pilihan-pilihan yang sesuai
Manfaat Sistem Pendukung Keputusan
Tujuan dari pengembangan aplikasi pengambilan keputusan seperti yang dibahas diatas, yaitu
untuk membantu menentukan keputusan yang akan diambil. Berikut ini beberapa manfaat
membuat dan menggunakan sistem pendukung keputusan atau SPK. (Anonim 7, 2017 )
1. Membantu menentukan keputusan
Dalam penentuan keputusan pasti ada yang namanya penilaian. Dengan penilaian tersebut
keputusan akan menjadi beberapa pilihan. Setiap pilihan yang ada pasti akan menimbulkan
dampak dan akibat yang berbeda. Untuk itu sistem pendukung keputusan membantu
menentukan keputusan yang akan diambil dengan mengolah nilai pilihan menjadi nilai yang bisa
dibandingkan berdasarkan kriteria atau variabel yang digunakan untuk memproses nilai pilihan
tersebut. Dengan demikian pilihan akan menjadi jelas dan terperinci berdasarkan kriteria yang
digunakan.
2. Mengurangi kesalahan pengambilan keputusan
Saat mengambil sebuah keputusan resiko yang paling berat adalah akibat yang ditimbulkan
setelahnya. Misalkan saja Anda adalah seorang manajer pada sebuah perusahaan yang
menangani proyek pembangunan. Untuk membuat kontruksi tersebut berdasarkan kondisi
daerah dan kondisi lingkungan sesuai dengan ilmu yang Anda palajari Anda harus menentukan
proyek pembangungan tersebut harus menggunakan bahan apa dan jenis apa. Apabila Anda
tidak mengetahui beberapa hal tentang hal tersebut, ini justru akan mempengaruhi akibat dari
keputusan yang Anda ambil tentang kondisi sebenarnya. JIka salah misal bangungan akan
kebanjiran atau bahkan amblas. Nah dengan sistem yang didesain mampu mengetahui
beberapa masalah dengan variabel yang digunakan sudah tepat. Sistem akan mampu
memberikan keputusan yang terbaik.
3. Manajemen keputusan
Setiap pengambilan keputusan dapat dilakukan evaluasi. Dengan evaluasi, maka keputusan
yang diambil bisa menjadi acuan untuk menentukan keputusan yang akan diambil di masa yang
akan datang. Setiap rentang waktu mungkin di pengarui masing-masing penilaian. Dengan
berbedaan penilaian tersebut maka keputusan yang diambil akan menghasilkan objektifitas yang
lebih baik.
4. Penghematan waktu
Setiap sistem pendukung keputusan didesain agar mampu membantu pengambilan keputusan
dari segi waktu. Semakin canggih sistem yang dibuat, akan semakin membantu dalam
penghematan dalam menentukan keputusan yang akan diambil. Pengambilan keputusan dapat
menjadi tepat waktu dan mendukung produktivitas karyawan dan manajer pengambil keputusan.
5. Meningkatkan efektifitas
Efektifitas terhadap keputusan yang diambil akan terasa jika sebuah SPK di rancang
menggunakan variabel yang sesuai dengan masalah pengambilan keputusan. Ketidaktepatan
terhadap hal ini akan memungkingkan kesalah pengambilan keputusan. Hasil keputusan yang
baik adalah di dukung dengan analisis dan perancangan SPK secara tepat.
6. Meningkatkan komunikasi interpersonal
SPK dapat meningkatkan komunikasi dan kolaborasi di antara para pembuat keputusan. Dalam
keadaan yang tepat, SPK dapat menyediakan sarana untuk berbagi fakta dan asumsi. Data
perihal SPK tentang operasi perusahaan yang tersedia untuk manajer dan karenanya dapat
mendorong pengambilan keputusan berdasarkan fakta. Peningkatan aksesibilitas data yang
sering merupakan motivasi utama untuk membangun SPK.
7. Peningkatan Bisnis
Perusahaan sering mendapatkan keuntungan akan hal ini termasuk untuk sistem intelijen bisnis,
sistem manajemen kinerja, dan SPK berbasis web adalah salah satu diantaranya. Meskipun
dimungkinkan untuk mendapatkan keuntungan kompetitif dari pendukung keputusan
terkomputerisasi, ini bukan hasil yang 100 tepat. Perusahaan harus secara jeli menganalisis
setiap keputusan yang di keluarkan menggunakan SPK. Dengan demikian hasil yang akan
didapat akan tetap sasaran sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
8. Pengurangan biaya
Beberapa penelitian dan terutama studi kasus telah didokumentasikan menggunakan SPK,
penghematan biaya dari penghematan tenaga kerja dalam membuat keputusan dan infrastruktur
atau teknologi biaya yang lebih rendah adalah salah satu manfaat dari penggunakan SPK secara
tepat. Hal ini adalah salah satu tujuan penting dari dirancangny sebuah aplikasi spk pada
perusahaan.
9. Meningkatkan kepuasan pengambilkeputusan
Sistem terkomputerisasi adalah sebuah kecanggihan di dunia teknologin, SPK adalah salah satu
diantara kemajuan teknolgi yang dapat membatu manusia, dan memberikan dampak positif
terhadap kepusasan dan ketepatan penetapankeputusan suatu masalah. SPK dapat mengurangi
frustrasi para pengambil keputusan, membuat persepsi bahwa informasi yang lebih baik sedang
digunakan dan / atau menciptakan persepsi bahwa orang tersebut adalah “lebih baik” pengambil
keputusan. Kepuasan adalah ukuran yang kompleks dan peneliti sering mengukur kepuasan
dengan SPK daripada kepuasan dengan menggunakan SPK dalam pengambilan keputusan.
Beberapa penelitian telah membandingkan kepuasan dengan dan tanpa alat bantu keputusan
terkomputerisasi. Penelitian-penelitian tersebut menunjukkan kompleksitas dan suka atau tidak
suka tentang menggunakan komputer untuk mendukung keputusan.
CONTOH PENGEMBANGAN DSS PADA PT.TELKOM
PENGGUNAAN DSS PADA TELKOM E-SERVICE DI DALAM PT.TELKOM
Di dalam era persaingan yang ketat, rencana dalam jangka menengah dan panjang tidak lagi
menarik karena tuntutan supply dan demand selalu bergeser dalam periode yang cepat.
Decision Support System (DSS) sebagai metode pengambilan keputusan yang taktis untuk
pengembangan fasilitas telekomunikasi diperlukan karena perubahan kriteria dan asumsi
pendukung yang juga berubah dengan sangat cepat. Di dalam hal ini PT TELKOM membuat
suatu aplikasi yang dapat dipergunakan untuk mempermudah PT. Telkom dalam pengambilan
keputusan yang cepat dan akurat yang diambil berdasarkan data dan fakta yang berada di
lapangan. Aplikasi yang menggunakan Telkom e-service akan membantu pengambilan
keputusan karena hasilnya yang bersifat matematis. Sebagai kesimpulan, aplikasi ini akan dapat
membantu evaluasi pemilihan pengembangan suatu jaringan akses yang tepat yang akan
dikembangkan PT. Telkom, karena Telkom eservice berfungsi juga agar hubungan antara
PT.Telkom dan customer terjalin. Dengan adanya Telkom e-service PT.Telkom dapat
mengetahui saran-saran yang diberikan oleh customer untuk mengembangkan bisnisnya, apa
saja yang harus dilakukan oleh system management PT.Telkom itu sendiri. Terutama saran
tentang Telkom Speedy apakah itu melalui saluran wireless (Flexi) ataukah wireline (Direct Line
Cable) . Dengan adanya DSS akhirnya PT.Telkom dapat cepat menanggapi keluhan-keluhan
pelanggan dan pengambilan perusahaan pun akan lebih efektif dan efisien. Sehingga dengan
menggunakan DSS memberikan keuntungan bagi 2 pihak, baik dari segi PT.Telkom maupun
dari segi customer. DSS memberikan keuntungan dari segi customer, karena dengan
menggunakan DSS konsumen dapat menyampaikan keluhan-keluhan kepada PT.Telkom secara
langsung. Sedangkan dari segi PT. Telkom DSS memberikan keuntungan yaitu, membuat
konsumen lebih dengan PT.Telkom (RCM). Dan saran-saran serta keluhan yang diberikan oleh
konsumendapat langsung ditanggapi secara tepat. Sehingga PT.Telkom dapat mengevaluasi
kekurangan-kekurangan yang ada pada PT.Telkom.
SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN KELOMPOK PENERIMAAN PESERTA
CO-OP DI PT. TELKOM GROUP DECISION SUPPORT SYSTEM FOR ACCEPTATION OF
CO-OP PARTICIPANT IN PT. TELKOM
Dalam pelaksanaan program Co-operative Education (Co-op) di PT. Telkom, ada beberapa
tahap yang harus dilalui. Salah satunya adalah tahap seleksi, dimana seleksi ini dapat dilakukan
dalam dua tahap, yaitu tahap perguruan tinggi oleh tim dari perguruan tinggi (tahap-I), yang
disusul dengan tahap final oleh tim gabungan perguruan tinggi dan perusahaan (tahap-II). Tugas
akhir ini bertujuan untuk membuat suatu prototype perangkat lunak Sistem Pendukung
Pengambilan Keputusan (SPPK) kelompok yang berfungsi sebagai alat bantu bagi pengelola
Co-op di PT. Telkom dalam mendukung pengambilan keputusan. Proses pengambilan
keputusan menggunakan metode Accord dan MAUT , dimana dari hasil evaluasi metode Accord
dapat ditentukan tingkat konsensus urutan/peringkat peserta Co-op. Hasil pengujian prototype
perangkat lunak SPPK kelompok ini dilakukan dengan membandingkan hasil evaluasi SPPK
kelompok dengan data sampel seleksi tes wawancara umum penerimaan peserta Co-op di PT.
Telkom tahun 2004. Jumlah prosentase calon peserta diterima menjadi peserta Co-op untuk
rayon Bandung pada data sampel adalah 71,25 %, sedangkan pada SPPK kelompok adalah
67,5 % dari 80 calon peserta Co-op yang dievaluasi. Dan untuk rayon Jakarta pada data sampel
adalah 30,77 %, sedangkan pada SPPK kelompok adalah 35,9 % dari 39 calon peserta Co-op
yang dievaluasi. Perangkat lunak ini diimplementasikan dengan menggunakan teknologi web
yang berbasis bahasa pemrograman PHP, dengan data server Oracle 8 Enterprise dan web
server apache. Perancangan Tools Decision Support System untuk pemilihan Alternatif
Pengembangan Suatu Jaringan Akses (studi Kasus PT. Telkom Kandatel Yogyakarta). (
Anonim 8, 2017 )
Daftar Pustaka
Anonim 4, 2017.
https://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-dengan-sistempendukung-keputusan-spk-decision-
support-system-dss/6636/2. ( 07 Desember 2017, jam 15.06 ).
Anonim 5, 2017.
http://yosiadir.blogspot.co.id/2016/01/pengertian-danfungsi-sistem-pendukung.html. ( 07
Desember 2017, jam 15.16 ).
Anonim 6, 2017.
http://hairun-nisya.blogspot.co.id/2012/12/tahap-tahapspk.html. ( 07 Desember 2017, jam 15.20).
Anonim 7, 2017.
http://www.sistemphp.com/manfaat-sistem-pendukungkeputusan/. ( 07 Desember 2017, jam
15.24 ).
Anonim 8, 2017.
https://sanjayateknokom.wordpress.com/meterikuliah/semester-viii/spk/contoh-perusahaan-yang-
menggunakan-sistem-dss/. ( 07 Desember 2017, jam 15.30 ).
http://setiyadibambang.blogspot.co.id/2013/01/perusahaan-yang-menggunakan-sistem-dss.html

More Related Content

PDF
Sim , pak hapzli ali, yuliana devi, 43216110127, implementasi sistem pendukun...
PDF
S istem informasi management implementasi aplikasi sistem pengambil keputusan
PPT
Decision Support System
DOC
Sistem penunjang keputusan by mardi
DOCX
Sim dwi ariyan
PPTX
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MANAJEMEN
PPT
Sistem informasi dss
PPT
Sistem informasi dss
Sim , pak hapzli ali, yuliana devi, 43216110127, implementasi sistem pendukun...
S istem informasi management implementasi aplikasi sistem pengambil keputusan
Decision Support System
Sistem penunjang keputusan by mardi
Sim dwi ariyan
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MANAJEMEN
Sistem informasi dss
Sistem informasi dss

What's hot (20)

PPT
PPTX
SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN (DECISION SUPPORT SYSTEM))
PDF
Sistem Informasi Manajemen
PPTX
Sstem pendukung pengambilan keputusan bab 11
PPTX
Pengenalan SPK
PPT
Sistem penunjang-keputusan
PDF
Manajemen Sistem Informasi Sistem Pendukung Keputusan Teknik
PPTX
TEORI BAB 11
PDF
Tugas sim sistem pengambilan keputusan
DOCX
Sistem Informasi Manajemen: Pengambilan Keputusan
DOCX
Tugas sistem informasi manajemen muhammad iqbal razif 43217010028
DOCX
TUGAS SIM, LISANIAH AMINI LISA'ILINA, YANANTO MIHADI PUTRA, SISTEM PENGAMBILA...
PPT
11 Sistem Pendukung Keputusan
DOCX
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SIM Minggu 12:Decision Support System (tugas machi...
PPTX
Sistem Pendukung Keputusan
PDF
Sim, rika nurjanah, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, sistem pendukung pengam...
PPTX
Sistem Pendukung dalam Pengambilan Keputusan
PDF
Konsep Pengambilan keputusan
PDF
Jurnal decision support system tool
PDF
Artikel sim tm 13
SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN (DECISION SUPPORT SYSTEM))
Sistem Informasi Manajemen
Sstem pendukung pengambilan keputusan bab 11
Pengenalan SPK
Sistem penunjang-keputusan
Manajemen Sistem Informasi Sistem Pendukung Keputusan Teknik
TEORI BAB 11
Tugas sim sistem pengambilan keputusan
Sistem Informasi Manajemen: Pengambilan Keputusan
Tugas sistem informasi manajemen muhammad iqbal razif 43217010028
TUGAS SIM, LISANIAH AMINI LISA'ILINA, YANANTO MIHADI PUTRA, SISTEM PENGAMBILA...
11 Sistem Pendukung Keputusan
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SIM Minggu 12:Decision Support System (tugas machi...
Sistem Pendukung Keputusan
Sim, rika nurjanah, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, sistem pendukung pengam...
Sistem Pendukung dalam Pengambilan Keputusan
Konsep Pengambilan keputusan
Jurnal decision support system tool
Artikel sim tm 13
Ad

Similar to SIM 12, SHUFI NOOR, PROF. Dr. HAPZI ALI CMA, SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN, UNIVERSITAS MERCU BUANA, 2017 (20)

PPT
20180920DSSsistem_penunjang_keputusan.ppt
PPT
sistem penunjang keputusan manajemen.ppt
PPT
Decision Support System
DOCX
Dss aplot
PPTX
Pengenalan Decision Support Systems SPK.
PDF
SIM, pertemuan 12, Asha Kusuma Pertiwi, Hapzi Ali, Sistem Informasi Manajemen...
PDF
Ary prasetyo hapzi ali dss_ut batam_2017
PPTX
Decision support system dalam sistem informasi manajemen
PDF
Sim, rofi luthfia faishal, prof.dr. hapzi ali,.m.m,sistem pendukung pengambil...
PDF
Sim 12, septian hilmawan, prof. dr. ir. h. hapzi ali, mm, sistem pengambilan ...
PDF
Sim, aulia caesa veranza, hapzi ali, sistem pendukung pengambilan keputusan, ...
ODP
Dss pert1
DOCX
Hendra Bastian, Hapzi Ali, DSS, UT-Tarakan, 2018
PDF
Sim, 12, della ameliza, prof. dr. hapzi ali, cma, decision support system. ak...
PDF
Implementasi Aplikasi Sistem Pengambilan Keputusan pada Setjen MPR
PDF
12,sim, alya zulfa oktaviana putri, hapzi ali,sistem pendukung pengambilan ke...
DOCX
Ervansyah putra, hapzi ali, dss, ut, 2018
PDF
IMPLEMENTASI APLIKASI SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PADA PT TELKOM INDONESIA (...
PDF
Mind Mapping Peningkatan Kualitas Pembuatan Keputusan_Siti Nuriyatus Sa'diyah...
PPTX
Peran dss dalam sim
20180920DSSsistem_penunjang_keputusan.ppt
sistem penunjang keputusan manajemen.ppt
Decision Support System
Dss aplot
Pengenalan Decision Support Systems SPK.
SIM, pertemuan 12, Asha Kusuma Pertiwi, Hapzi Ali, Sistem Informasi Manajemen...
Ary prasetyo hapzi ali dss_ut batam_2017
Decision support system dalam sistem informasi manajemen
Sim, rofi luthfia faishal, prof.dr. hapzi ali,.m.m,sistem pendukung pengambil...
Sim 12, septian hilmawan, prof. dr. ir. h. hapzi ali, mm, sistem pengambilan ...
Sim, aulia caesa veranza, hapzi ali, sistem pendukung pengambilan keputusan, ...
Dss pert1
Hendra Bastian, Hapzi Ali, DSS, UT-Tarakan, 2018
Sim, 12, della ameliza, prof. dr. hapzi ali, cma, decision support system. ak...
Implementasi Aplikasi Sistem Pengambilan Keputusan pada Setjen MPR
12,sim, alya zulfa oktaviana putri, hapzi ali,sistem pendukung pengambilan ke...
Ervansyah putra, hapzi ali, dss, ut, 2018
IMPLEMENTASI APLIKASI SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PADA PT TELKOM INDONESIA (...
Mind Mapping Peningkatan Kualitas Pembuatan Keputusan_Siti Nuriyatus Sa'diyah...
Peran dss dalam sim
Ad

More from shufynoor (8)

DOCX
SIM 14, SHUFI NOOR, PROF. Dr. HAPZI ALI CMA, PENGENALAN E-LEARNING, UNIVERSIT...
DOCX
SIM 13, SHUFI NOOR, PROF. Dr. HAPZI ALI CMA, Telekomunikasi, Internet, dan Te...
DOCX
SIM 9, SHUFI NOOR, PROF. Dr. HAPZI ALI CMA, Informasi Dalam Pelaksanaanya, UN...
DOCX
Sim 6, shufinoor, prof. dr. hapzi ali,cma. pengembangan sistem, universitas m...
DOCX
Sim 5, shufinoor, prof. dr. hapzi ali,cma. sistem manajemen database, univers...
DOCX
Sim 7, shufinoor, prof. dr. hapzi ali,cma. implementasi sistem informasi pada...
DOCX
Sim 4, shufinoor, prof. dr. hapzi ali, cma. sumber daya komputasi dan komunik...
DOCX
Sim 3, shufinoor, prof. dr. hapzi ali, cma. pengguna dan pengembang sistem, u...
SIM 14, SHUFI NOOR, PROF. Dr. HAPZI ALI CMA, PENGENALAN E-LEARNING, UNIVERSIT...
SIM 13, SHUFI NOOR, PROF. Dr. HAPZI ALI CMA, Telekomunikasi, Internet, dan Te...
SIM 9, SHUFI NOOR, PROF. Dr. HAPZI ALI CMA, Informasi Dalam Pelaksanaanya, UN...
Sim 6, shufinoor, prof. dr. hapzi ali,cma. pengembangan sistem, universitas m...
Sim 5, shufinoor, prof. dr. hapzi ali,cma. sistem manajemen database, univers...
Sim 7, shufinoor, prof. dr. hapzi ali,cma. implementasi sistem informasi pada...
Sim 4, shufinoor, prof. dr. hapzi ali, cma. sumber daya komputasi dan komunik...
Sim 3, shufinoor, prof. dr. hapzi ali, cma. pengguna dan pengembang sistem, u...

Recently uploaded (20)

PPTX
3. Membuat Peta Konsep Kecerdasan Artifisial.pptx
DOCX
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam PKWU Kerajinan Kelas 12 Terbaru 2025
PDF
Aminullah Assagaf_B34_Statistik Ekonometrika.pdf
PDF
Aminullah Assagaf_B34_Statistik Ekonometrika Terapan_22 Agus 2025.pdf
PPTX
Digital Marketing Dasar Untuk Pemula.pptx
PPTX
PPT SILVIA YULITA dompet digtal shopeepay
PDF
IN1.2.E. kelompok 2.docx kerangka pembelajaran mendalam.pdf
PDF
PPT Materi Kelas Mempraktikkan Prinsip Hermeneutika (MPH) 2025
PPTX
POWER POING IPS KLS 8 KUMER 2025-2026.pptx
PDF
12. KSP SD Runiah Makassar OK School.pdf
PDF
Aminullah Assagaf_B34_Statistik Ekonometrika_PLS SPSS.pdf
PDF
MRT Tangguh, Indonesia Maju: Mewujudkan Transportasi Publik yang Aman, Nyaman...
DOCX
Lembar Kerja 02 analisis studi kasus Inkuiri Kolaboratif.docx
PPTX
Ulangan Harian Kelas 7 Merancang Percobaan, Metode ilmiah SMP IBRAHIMY 1 Suko...
PDF
Modul Ajar Deep Learning Bahasa Inggris Kelas 6 Kurikulum Merdeka
PPTX
Paparan Pembelajaran Mendalam V2 (fix).pptx
PDF
2. ATP Fase F - PA. Islam (1)-halaman-1-digabungkan.pdf
PPTX
Sistem Pencernaan Manusia IPAS Presentasi Pendidikan Hijau Kuning Bingkai Ilu...
PPTX
Pengimbasan pembelajaran mendalam (deep learning
PPTX
PDF_Penyelarasan_Visi,_Misi,_dan_Tujuan_
3. Membuat Peta Konsep Kecerdasan Artifisial.pptx
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam PKWU Kerajinan Kelas 12 Terbaru 2025
Aminullah Assagaf_B34_Statistik Ekonometrika.pdf
Aminullah Assagaf_B34_Statistik Ekonometrika Terapan_22 Agus 2025.pdf
Digital Marketing Dasar Untuk Pemula.pptx
PPT SILVIA YULITA dompet digtal shopeepay
IN1.2.E. kelompok 2.docx kerangka pembelajaran mendalam.pdf
PPT Materi Kelas Mempraktikkan Prinsip Hermeneutika (MPH) 2025
POWER POING IPS KLS 8 KUMER 2025-2026.pptx
12. KSP SD Runiah Makassar OK School.pdf
Aminullah Assagaf_B34_Statistik Ekonometrika_PLS SPSS.pdf
MRT Tangguh, Indonesia Maju: Mewujudkan Transportasi Publik yang Aman, Nyaman...
Lembar Kerja 02 analisis studi kasus Inkuiri Kolaboratif.docx
Ulangan Harian Kelas 7 Merancang Percobaan, Metode ilmiah SMP IBRAHIMY 1 Suko...
Modul Ajar Deep Learning Bahasa Inggris Kelas 6 Kurikulum Merdeka
Paparan Pembelajaran Mendalam V2 (fix).pptx
2. ATP Fase F - PA. Islam (1)-halaman-1-digabungkan.pdf
Sistem Pencernaan Manusia IPAS Presentasi Pendidikan Hijau Kuning Bingkai Ilu...
Pengimbasan pembelajaran mendalam (deep learning
PDF_Penyelarasan_Visi,_Misi,_dan_Tujuan_

SIM 12, SHUFI NOOR, PROF. Dr. HAPZI ALI CMA, SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN, UNIVERSITAS MERCU BUANA, 2017

  • 1. Nama : Shufi Noor NIM : 43216110251 Dosen : Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA Matakuliah : Sistem Informasi Manajemen UNIVERSITAS MERCU BUANA PT. ReAsuransi Internasional Indonesia (ReINDO) C.Metode Pengumpulan Data Makalah ini dapat tersusun dengan cara mengumpulkan data-data atau Informasi-informasi baru (update) pada internet dan Buku Pengetahuan Komputer & TI 2B BAB II PEMBAHASAN A.DEFINISI DSS DSS (Decision Support System) adalah bagian dari sistem informasi berbasis komputer (termasuk sistem berbasis pengetahuan atau manajemen pengetahuan) yang dipakai untuk mendukung pengambilan keputusan dalam suatu organisasi atau perusahaan. Hal yang perlu ditekankan disini adalah bahwa keberadaan DSS bukan untuk menggantikan tugas-tugas manajer, tetapi untuk menjadi sarana penunjang (tool) bagi mereka. DSS sebenarnya merupakan implementasi teori-teori pengambil keputusan yang telah diperkenalkan oleh ilmu- ilmu seperti operation research dan management science. DSS dapat juga dikatakan sebagai sistem komputer yang mengolah data menjadi informasi untuk mengambil keputusan dari masalah semi-terstruktur yang spesifik. DSS merupakan problem solveryang dilengkapi dengan kemampuan untuk menghasilkan laporan-laporanyang periodik dan output dari model matematika. Model matematika dan kecerdasan buatan memungkinkan suatu sistem dapat mengambil keputusannya menentukan alternatif-alternatif solusi (bisa dalam presentasi). DSS digunakan manajer untuk memecahkan masalah semi struktur, dimana manajer dan komputer harus bekerja sama sebagai tim pemecah masalah dalam memecahkan masalah yang berada di area semi struktur. DSS ini merupakan suatu sistem informasi yang diharapkan dapat membantu manajemen dalam proses pengambilan keputusan. Hal yang perlu ditekankan di sini adalah bahwa keberadaan DSS bukan untuk menggantikan tugas-tugas manajer, tetapi untuk menjadi sarana penunjang (tools) bagi mereka B.JENIS DSS Usaha berikutnya dalam mendefinisikan konsep DSS diakuikan oleh Steven L. Alter. Alter melakukan study terhadap 56 sistem penunjang keputusan yang digunakan pada waktu itu, study tersebut memberikan pengetahuan dalam mengidentifikasi enam jenis DSS, yaitu : 1. Retrive information element (mengambil elemen informasi) 2. Analyze enteries fles (menganalisis semua file) 3. Prepare report form multiple files(menyiapkan laporan standart dari beberapa files) 4. Estimate decisions qonsquences (meramalkan akibat dari keputusan) 5. Propose decision (mengusulkan keputusan) 6. Make decisions (membuat keputusan) DSS tersusun atas komponen sebagai berikut:1. Database yaitu kumpulan data yang tersusun secara terstruktur dan dalam format elektronik yang mudah diolah oleh program komputer. Data yang digunakana adalah data yang relevan dengan permasalahan yang hendak dipecahkan melalui simulasi.2. Model Base : merupakan kumpulan pengetahuan yang sudah diterjemahkan dalam bahasa yang dapat dipahami oleh komputer. termasuk di dalamnya tujuan daripermasalahan (obyektif), komponen-komponen terkait,batasan-batasan yang ada (constraints), dan hal-hal terkait lainnya.3. Software System : merupakan program utama dalam
  • 2. suatu DSS yang mengendalikan keseluruhan sistem.4. Antar muka (user interface) : adalah tampilan program komputer. C. TUJUAN DSS Dalam DSS terdapat tiga tujuan yang harus dicapai yaitu : 1. Membantu manajer dalam pembuatan keputusan untuk memecahkan masalah semi terstruktur. 2. Mendukung keputusan manajer, dan bukannya mengubah atau mengganti keputusan tersebut. 3. Meningkatkan efektivitas manajer dalam pembuatan keputusan, dan bukannya peningkatan efesiensi. Tujuan ini berkaitan dengan tiga prinsip dasar dari konsep DSS, yaitu struktur masalah, dukungan keputusan, dan efektivitas keputusan. D. ALASAN PERUSAHAAN MENGGUNAKAN DSS DALAM SKALA BESAR E. MANFAAT DSS BAGI PERUSAHAAN 1. Meningkatkan efisiensi pribadi 2. Mempercepat pemecahan masalh (mempercepat pemecahan masalah kemajuan dalam sebuah organisasi) 3. Memfasilitasi komunikasi antarpribadi 4. Mempromosikan pembelajaran atau pelatihan 5. Meningkatkan pengendalian organisasi 6. Menghasilkan bukti baru untuk mendukung keputusan 7. Menciptakan keunggulan kompetitif melalui kompetisi 8. Mendorong eksplorasi dan penemuan pada bagian dari pengambilan keputusan 9. Mengungkapkan pendekatan baru untuk berpikir tentang masalah ruang • • Kebutuhan akan informasi yang akurat. • • DSS dipandang sebagai pemenang secara organisasi. • • Kebutuhan akan informasi baru. • • Manajemen diamanahi DSS. • • Penyediaan informasi yang tepat waktu. • • Pencapaian pengurangan biaya. 10. Membantu mengotomasikan proses manajerial. 11. Dapat meningkatkan efektivitas pengambilan keputusan. 12. Mengurangi kebutuhan akan training. 13. Meningkatkan kontrol manajemen. 14. Memfasilitasi komunikasi. 15. Mengurangi usaha yang harus dikerjakan user. 16. Mengurangi biaya. 17. Memberikan banyak pilihan tujuan pengambilan keputusan. F. SEJARAH DSS (Decision Support System) Pengembangan DSS berawal pada akhir tahun 1960-an dengan adanya pengguna computer secara time-sharing (berdasarkan pembagian waktu). Pada mulanya seseorang dapat berinteraksi langsung dengan computer tanpa harus melalui spesialis informasi. Time sharing membuka peluang baru dalam penggunaan computer. Tidak sampai tahun 1971, ditemukan istilah DSS, G Anthony Gorry dan Michael S. Scott Morton yang keduanya professor MIT, bersama-sama menulis artikel dalam jurnal yang berjudul “A Framework for Management Information System” mereka merasakan perlunya ada kerangka untuk menyalurkan aplikasi computer terhadap pembuatan keputusan manajemen. Gorry dan Scott Morton mendasarkan kerangka kerjanya pada jenis keputusan menurut Simon dan tingkat manajemen dari Robert N. Anthony menggunakan istilah Strategic Planning, Managemen control dan operational control (perencanaan startegis, control manajemen)
  • 3. G. FAKTOR PENDUKUNG DSS : a. Sistem yang fleksibel dengan informasi yang interaktif. b. Mudah digunakan (user friendly). c. Memunginkan pembuatan simulasi,proses memungkinkan pembuatan simulasi, proses trial- end-error, memperhitungkan akibat dari suatu keputusan. H. PEMBUATAN KEPUTUSAN Dalam pembuatan keputusan ada dua orang yang mengartikan artian pembuatan keputusan yaitu Simon dan Mintzberg. 1. Keputusan menurut Simon Dalam bukunya terbitan tahun 1977, Simon menguraikan istilah keputusan menjadi keputusan terprogram dan keputusan tak terprogram. 1. Keputusan terprogram yaitu bersifat berulang-ulang dan rutin. Pada suatu tingkat tertentu dan prosedur telah ditetapkan untuk menanganinya sehingga ia di anggap suatu denovo (yang baru) setiap kali terjadi. 2. Keputusan tak terprogram yaitu bersifat baru, tidak terstruktur, dan biasanya tidak urut. Ia juga menjelaskan bahwa dua jenis keputusan tersebut hanyalah kesatuan ujung yang terangkai secara hitam putih, sifatnya begitu kelabu atau tidak jelas, namun demikian konsep keputusan terprogram atau tak terprogram sangatlah penting, karena masing-masing memerlukan teknik yang berbeda. Kontribusi Simon yang lain ialah penjelasan mengenai empat fase yang harus di jalani oleh Manajer dalam menyelesaikan masalah, fase tersebut adalah : • Aktivitas intelegasi, yaitu mencari kondisi dalam lingkungan yang memerlukan pemecahan. • Aktivitas Design, yaitu menemukan, mengembangkan, dan menganalisis kemungkinan tindakan yang akan dilakukan. • Aktivitas Pemilihan, yaitu menentukan cara tindakan cara tertentu dari beberapa cara yang sudah ada. • Aktivitas Peninjauan kembali, yaitu memberikan penilaian terhadap pilihan yang telah dilakukan 2. Keputusan Menurut Mintzberg Mintzberg terkenal dengan teorinya mengenai peranan manajerial, teori ini mengemukakan sepuluh peranan manajerial yang terbagi dalam tiga kategori yaitu interpersonal, informasional, desisional. Peranan informasional mengemukakan bahwa manajer mengumpulkan dan menyebarkan informasi dan peranan desisional mengemukakan bahwa manajer menggunakan informasi dalam pembuatan berbagai jenis keputusan.Ada empat peranan desisional menurut mintzberg : • Pengusaha,ketika manajer berperan sebagai pengusaha (entrepreneur) maka peningkatan hal ini yang bersifat permanat diabadikan sebagai organisasi. • Orang yang menangani gangguan, ketika manajer berperan sebagai orang yang menangani gangguan (disturbace handler), maka ia akan memecahkan masalah yang belum di antisipasi. Ia membuat keputusan untuk merespon gangguan yang timbul seperti perubahan ekonomi, ancaman dari pesaing, dan adanya peraturan pajak baru. • Pengalokasikan sumber, dengan peranan sebagai pengalokasian sumber (resorce allocator),manajer diharapkan mampu menentukkan pembagian sumber organisasi kepada berbagai unit yang ada misalnya pembuatan keputusan untuk menetapkan anggaran operasi tahunan. • Nagasiator, dalam peran sebagai negosiator (negotiator), manajer mnegatasi perselisihan yang muncul dalam perusahaan dan perselisihan yang terjadi antara perusahaan dan lingkungannya. Contohnya melakukan negosiasi kontrak baru dengan serikat kerja. Secara garis besar DSS dibangun oleh tiga komponen besar yaitu: 1. Database 2. Model Base 3. Software System Database berisi kumpulan dari semua data bisnis yang dimiliki perusahaan, baik yang berasal dari transaksi sehari-hari, maupun data dasar. Untuk keperluan DSS, diperlukan data yang relevan dengan permasalahan yang hendak dipecahkan. Model Base atau suatu model yang merepresentasikan permasalahan ke dalam format kuantitatif (model matematika). Software
  • 4. system setelah sebelumnya direpresentasikan dalam bentuk model yang “dimengerti” komputer . melakukan kenaikan gaji karyawan, DSS untuk menentukan besanya jamlembur karyawan, dan lain sebagainya I. Penerapan Decission Support System (DSS) di Perusahaan PT. ReAsuransi Internasional Indonesia (ReINDO) Saat ini bisnis Asuransi mengalami perkembangan yang begitu cepat seiring dengan dinamika pertumbuhan ekonomi. Begitu juga dengan perkembangan bisnis ReAsuransi di PT. ReAsuransi Internasional Indonesia (ReINDO) dari tahun ke tahun telah mengalami pertumbuhan Premi yang begitu signifikan. Dengan dinamika pekembangan bisnis yang semakin besar tentu sangat berpengaruh pada proses bisnis melalui penanganan administrasi berbasis komputer. Sistem aplikasi berbasis komputer untuk menangani administrasi bisnis Asuransi Jiwa yang digunakan di PT. ReAsuransi Internasional Indonesia (ReINDO) telah dikembangkan dan dimplementasikan mulai tahun 1997. Sampai dengan saat ini (lebih dari 10 tahun implementasi) system tersebut telah mengalami banyak perubahan baik dalam model proses bisnis, model database dan jumlah data. Perubahan-perubahan ini telah mengakibatkan masalah pada implementasi system seperti link data, integrasi modul system, penyediaan infrastruktur dan kecepatan proses data. Namun setelah dilakukan migrasi dari database Informix ke Database Oracle, dan juga dilakukan rewrite program dari Informix SQL/4GL ke Oracle Form/Report Developer menjadikan tampilan aplikasi lebih menarik karena dengan tampilan web base sehingga lebih flexible. Dengan menggunakan fitur web util pada oracle, dapat dibuatkan program aplikasi EIS, sehingga membantu manajemen untuk mengambil keputusan. Pembuatan program mengenai penyampaian informasi pada tingkat top level eksekutif di PT. ReAsuransi Internasional Indonesia (ReINDO), dibuat dengan program fitur webutil yang terintegrasi dengan form pada oracle 10g. Executive Information System EIS merupakan salah satu sistem penting dalam mendukung perkembangan suatu perusahaan. EIS ini merupakan integrasi antara Management Information System dengan Decission Support System yang membantu pihak eksekutif mendapatkan informasi dan mampu untuk mengidentifikasikan dasar suatu masalah dalam perusahaan. Sebagai implementasinya, aplikasi ini dibangun berbasiskan komputer dalam bentuk interface berupa form yang menggunakan database Oracle 10g. Hasil yang diperoleh dari sistem ini adalah: informasi yang diberikan kepada pihak ekesekutif merupakan informasi yang berhubungan dengan informasi keuangan perusahaan. Analisa yang dibuat mencakup perhitungan klaim, Net Balance, Premium, Inward, Outward, baik system konvensional maupun sistem Syariah. Dengan EIS ini, manajemen mempunyai kemampuan untuk menganalisa produski sehingga dapat memberikan keputusan terutama dalam memberikan kebijakan terutama yang menyakut kondisi cashflow keuangan perusahaan. J. Dampak Pemanfaatan Decission Support System (DSS) Dampak utama pamanfaatan Decission Support System (DSS), yaitu: • Dapat menyelesaikan problem yang kompleks • Sistem dapat berinteraksi dengan pemakainya • Lebih cepat dengan hasil yang lebih baik (terutama dibandingkan dengan pengambilan keputusan secara intuisi) • Mengupayakan pembentukan jaringan dan kelembagaan pengelolaan pengumpulan data hidrologi ditingkat nasional dan propinsi • Menghasilkan acuan data untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh manajer yang kurang berpengalaman • Masalah-masalah semi struktur dapat dipecahkan • Dibandingkan dengan pengambilan keputusan secara intuisi, pengambilan keputusan dengan DSS dinilai lebih cepat dan hasilnyalebih baik
  • 5. • Untuk masalah yang berulang DSS, dapat memberi keputusan yang lebih efektif • Fasilitas untuk mengambil data dapat memberikan kesempatan bagi beberapa manager untuk berkomunikasi dengan lebih baik • Meningkatkan produktivitas dan kontrol dari manager K. Faktor pendukung Decission Support System (DSS) Beberapa faktor-faktor pendukung suatu perusahaan menggunakan DSS, antara lain: 1. DSS sistem yang fleksibel dengan informasi yang interaktif. 2. Mudah digunakan (user friendly),kemampuan grafikal yang kuat dan interaksi yang aktif dari tampilan yang menghubungkan manusia dan mesin dapat meningkatkan keefektifan DSS. 3. Memungkinkan pembuatan simulasi, proses try-and-error, memperhitungkan akibat dari suatu keputusan. 4. Memberikan dukungan untuk berbagai level managerial, dari tingkat eksekutiv sampai tingkat lini. 5. DSS mendukung berbagai keputusan yang interdependen dan sekuensual. 6. DSS mendukung seluruh fase dari pembuatan keputusan: Intelligence, design, choice,dan implements. 7. DSS mendukung berbagai proses dan gaya pembuatan keputusan. 8. Dalam DSS para pembuat keputusan harus bersifat reaktif, mampu untuk memkonfrontasikan perubahan kondisi yang cepat dan mengadaptasika DSS untuk mengatasi perubahan. DSS sangat fleksibel jadi pengguna dapat menambah, menghapus mengkombinasikan, merubah atau mengatur kembali elemen-elemen dasar. 9. Para pembuat keputusan memiliki wewenang atas pengendalian seutuhnyadari langkah- langkah proses pengambilan keputusan dalam memecahkan masalah. 10. DSS bisa memberikan akses untuk berbagai macam sumber data, format dan tipe, mulai dari geographic information system (GIS) sampai dengan yang berorientasi ke objek. BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Kesimpulan dari kelompok kami, yaitu DSS sangat bermanfaat bagi PT. ReAsuransi Internasional Indonesia (ReINDO) yaitu untuk menentukan besarnya premi yang akan diterima.Tarif atau premi yang ditetapkan harus bisa menutupi claim (risiko) serta biaya-biaya asuransi, dan sebagian dari jumlah penerimaan perusahaan (keuntungan) juga Untuk memastikan bahwa klaim yang sah dibayar tepat pada waktunya, setiap perjanjian reasuransi mencantumkan ketentuan klaim. 1. Jelaskan Pengertian dan fungsi dari Sistem Pendukung Keputusan (SPK) atau Decision Support System (DSS) dari sumber lain selain dari sumber dari modul ini. Pengertian Sistem Pendukung Keputusan Sistem pendukung keputusan adalah sebuah sistem berbasis komputer yang berfungsi untuk membantu pengambilan keputusan dengan memanfaatkan data dan model untuk menyelesaikan permasalahan tak terstruktur dan semi terstuktur di dalam suatu perusahaan atau organisasi. SPK terdiri dari teknologi, data, dokumen, pengetahuan dan model untuk melengkapi proses dari suatu tugas. Little (1970) mendefiniskan sistem pendukung keputusan sebagai sebuah himpunan/kumpulan prosedur berbasis model untuk memproses data dan pertimbangan untuk membantu manajemen dalam pembuatan keputusannya. Moore and Chang (1980) SPK dapat digambarkan sebagai sistem yang berkemampuan mendukung analisis ad hoc data, dan pemodelan keputusan, berorientasi keputusan, orientasi perencanaan masa depan, dan digunakan pada saat-saat tidak biasa. Hick (1993) menyebutkan bahwa sistem pendukung keputusan sebagai sekumpulan tools komputer yang terintegrasi yang mengijinkan seorang decision maker untuk berinteraksi langsung dengan komputer untuk menciptakan informasi yang berguna dalam membuat
  • 6. keputusan semi terstruktur dan keputusan tak terstruktur yang tidak terantisipasi. ( Anonim 4, 2017 ) Fungsi Sistem Pendukung Keputusan (SPK) Secara global dapat dikatakan bahwa fungsi dari Sistem Pendukung Keputusan (SPK) adalah untuk meningkatkan kemampuan para pengambil keputusan dengan memberikan alternatif- alternatif keputusan yang lebih banyak atau lebih baik, sehingga dapat membantu untuk merumuskan masalah dan keadaan yang dihadapi. Dengan demikian Sistem Pendukung Keputusan (SPK) dapat menghemat waktu, tenaga dan biaya. Jadi dapatlah dikatakan secara singkat bahwa tujuan Sistem Penunjang Keputusan adalah untuk meningkatkan efektivitas (do the right things) dan efesiensi (do the things right) dalam pengambilan keputusan. Walaupun demikian penekanan dari suatu Sistem Penunjang Keputusan (SPK) adalah pada peningkatan efektivitas dari pengambilan keputusan dari pada efisiensinya. ( Anonim 5, 2017 ). 2. Jelaskan tahapan dalam SPK dan apa maafaat sistem ini dalam pengambilan keputusan, serta beri contohnya TAHAPAN-TAHAPAN DSS ( Anonim 6, 2017 ) Tahapan SPK : 1. Definisi masalah 2. Pengumpulan data / elemen informasi yang relevan 3. Pengolahan data menjadi informasi baik dalam bentuk laporan grafik maupun tulisan 4. Menentukan alternatif - alternatif solusi ( bisa dalam persentase ) Selain itu tahap-tahap dalan mengambil suatu keputusan telah dijelaskan dalam buku Herbert A. Simon, dimana tahapan tersebut terbagi menjadi tiga, yaitu: 1. Kegiatan Intelijen.Mengamati lingkungan mencari kondisi-kondisi yang perlu diperbaiki 2. Kegiatan Merancang.Menemukan, mengembangkan dan mengalihkan berbagai alternatif tindakan yang mungkin 3. Kegiatan Memilih dan Menelaah.Menilai pilihan-pilihan yang sesuai Manfaat Sistem Pendukung Keputusan Tujuan dari pengembangan aplikasi pengambilan keputusan seperti yang dibahas diatas, yaitu untuk membantu menentukan keputusan yang akan diambil. Berikut ini beberapa manfaat membuat dan menggunakan sistem pendukung keputusan atau SPK. (Anonim 7, 2017 ) 1. Membantu menentukan keputusan Dalam penentuan keputusan pasti ada yang namanya penilaian. Dengan penilaian tersebut keputusan akan menjadi beberapa pilihan. Setiap pilihan yang ada pasti akan menimbulkan dampak dan akibat yang berbeda. Untuk itu sistem pendukung keputusan membantu menentukan keputusan yang akan diambil dengan mengolah nilai pilihan menjadi nilai yang bisa dibandingkan berdasarkan kriteria atau variabel yang digunakan untuk memproses nilai pilihan tersebut. Dengan demikian pilihan akan menjadi jelas dan terperinci berdasarkan kriteria yang digunakan. 2. Mengurangi kesalahan pengambilan keputusan Saat mengambil sebuah keputusan resiko yang paling berat adalah akibat yang ditimbulkan setelahnya. Misalkan saja Anda adalah seorang manajer pada sebuah perusahaan yang menangani proyek pembangunan. Untuk membuat kontruksi tersebut berdasarkan kondisi daerah dan kondisi lingkungan sesuai dengan ilmu yang Anda palajari Anda harus menentukan proyek pembangungan tersebut harus menggunakan bahan apa dan jenis apa. Apabila Anda tidak mengetahui beberapa hal tentang hal tersebut, ini justru akan mempengaruhi akibat dari keputusan yang Anda ambil tentang kondisi sebenarnya. JIka salah misal bangungan akan kebanjiran atau bahkan amblas. Nah dengan sistem yang didesain mampu mengetahui beberapa masalah dengan variabel yang digunakan sudah tepat. Sistem akan mampu memberikan keputusan yang terbaik. 3. Manajemen keputusan Setiap pengambilan keputusan dapat dilakukan evaluasi. Dengan evaluasi, maka keputusan yang diambil bisa menjadi acuan untuk menentukan keputusan yang akan diambil di masa yang akan datang. Setiap rentang waktu mungkin di pengarui masing-masing penilaian. Dengan
  • 7. berbedaan penilaian tersebut maka keputusan yang diambil akan menghasilkan objektifitas yang lebih baik. 4. Penghematan waktu Setiap sistem pendukung keputusan didesain agar mampu membantu pengambilan keputusan dari segi waktu. Semakin canggih sistem yang dibuat, akan semakin membantu dalam penghematan dalam menentukan keputusan yang akan diambil. Pengambilan keputusan dapat menjadi tepat waktu dan mendukung produktivitas karyawan dan manajer pengambil keputusan. 5. Meningkatkan efektifitas Efektifitas terhadap keputusan yang diambil akan terasa jika sebuah SPK di rancang menggunakan variabel yang sesuai dengan masalah pengambilan keputusan. Ketidaktepatan terhadap hal ini akan memungkingkan kesalah pengambilan keputusan. Hasil keputusan yang baik adalah di dukung dengan analisis dan perancangan SPK secara tepat. 6. Meningkatkan komunikasi interpersonal SPK dapat meningkatkan komunikasi dan kolaborasi di antara para pembuat keputusan. Dalam keadaan yang tepat, SPK dapat menyediakan sarana untuk berbagi fakta dan asumsi. Data perihal SPK tentang operasi perusahaan yang tersedia untuk manajer dan karenanya dapat mendorong pengambilan keputusan berdasarkan fakta. Peningkatan aksesibilitas data yang sering merupakan motivasi utama untuk membangun SPK. 7. Peningkatan Bisnis Perusahaan sering mendapatkan keuntungan akan hal ini termasuk untuk sistem intelijen bisnis, sistem manajemen kinerja, dan SPK berbasis web adalah salah satu diantaranya. Meskipun dimungkinkan untuk mendapatkan keuntungan kompetitif dari pendukung keputusan terkomputerisasi, ini bukan hasil yang 100 tepat. Perusahaan harus secara jeli menganalisis setiap keputusan yang di keluarkan menggunakan SPK. Dengan demikian hasil yang akan didapat akan tetap sasaran sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. 8. Pengurangan biaya Beberapa penelitian dan terutama studi kasus telah didokumentasikan menggunakan SPK, penghematan biaya dari penghematan tenaga kerja dalam membuat keputusan dan infrastruktur atau teknologi biaya yang lebih rendah adalah salah satu manfaat dari penggunakan SPK secara tepat. Hal ini adalah salah satu tujuan penting dari dirancangny sebuah aplikasi spk pada perusahaan. 9. Meningkatkan kepuasan pengambilkeputusan Sistem terkomputerisasi adalah sebuah kecanggihan di dunia teknologin, SPK adalah salah satu diantara kemajuan teknolgi yang dapat membatu manusia, dan memberikan dampak positif terhadap kepusasan dan ketepatan penetapankeputusan suatu masalah. SPK dapat mengurangi frustrasi para pengambil keputusan, membuat persepsi bahwa informasi yang lebih baik sedang digunakan dan / atau menciptakan persepsi bahwa orang tersebut adalah “lebih baik” pengambil keputusan. Kepuasan adalah ukuran yang kompleks dan peneliti sering mengukur kepuasan dengan SPK daripada kepuasan dengan menggunakan SPK dalam pengambilan keputusan. Beberapa penelitian telah membandingkan kepuasan dengan dan tanpa alat bantu keputusan terkomputerisasi. Penelitian-penelitian tersebut menunjukkan kompleksitas dan suka atau tidak suka tentang menggunakan komputer untuk mendukung keputusan. CONTOH PENGEMBANGAN DSS PADA PT.TELKOM PENGGUNAAN DSS PADA TELKOM E-SERVICE DI DALAM PT.TELKOM Di dalam era persaingan yang ketat, rencana dalam jangka menengah dan panjang tidak lagi menarik karena tuntutan supply dan demand selalu bergeser dalam periode yang cepat. Decision Support System (DSS) sebagai metode pengambilan keputusan yang taktis untuk pengembangan fasilitas telekomunikasi diperlukan karena perubahan kriteria dan asumsi pendukung yang juga berubah dengan sangat cepat. Di dalam hal ini PT TELKOM membuat suatu aplikasi yang dapat dipergunakan untuk mempermudah PT. Telkom dalam pengambilan keputusan yang cepat dan akurat yang diambil berdasarkan data dan fakta yang berada di lapangan. Aplikasi yang menggunakan Telkom e-service akan membantu pengambilan keputusan karena hasilnya yang bersifat matematis. Sebagai kesimpulan, aplikasi ini akan dapat
  • 8. membantu evaluasi pemilihan pengembangan suatu jaringan akses yang tepat yang akan dikembangkan PT. Telkom, karena Telkom eservice berfungsi juga agar hubungan antara PT.Telkom dan customer terjalin. Dengan adanya Telkom e-service PT.Telkom dapat mengetahui saran-saran yang diberikan oleh customer untuk mengembangkan bisnisnya, apa saja yang harus dilakukan oleh system management PT.Telkom itu sendiri. Terutama saran tentang Telkom Speedy apakah itu melalui saluran wireless (Flexi) ataukah wireline (Direct Line Cable) . Dengan adanya DSS akhirnya PT.Telkom dapat cepat menanggapi keluhan-keluhan pelanggan dan pengambilan perusahaan pun akan lebih efektif dan efisien. Sehingga dengan menggunakan DSS memberikan keuntungan bagi 2 pihak, baik dari segi PT.Telkom maupun dari segi customer. DSS memberikan keuntungan dari segi customer, karena dengan menggunakan DSS konsumen dapat menyampaikan keluhan-keluhan kepada PT.Telkom secara langsung. Sedangkan dari segi PT. Telkom DSS memberikan keuntungan yaitu, membuat konsumen lebih dengan PT.Telkom (RCM). Dan saran-saran serta keluhan yang diberikan oleh konsumendapat langsung ditanggapi secara tepat. Sehingga PT.Telkom dapat mengevaluasi kekurangan-kekurangan yang ada pada PT.Telkom. SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN KELOMPOK PENERIMAAN PESERTA CO-OP DI PT. TELKOM GROUP DECISION SUPPORT SYSTEM FOR ACCEPTATION OF CO-OP PARTICIPANT IN PT. TELKOM Dalam pelaksanaan program Co-operative Education (Co-op) di PT. Telkom, ada beberapa tahap yang harus dilalui. Salah satunya adalah tahap seleksi, dimana seleksi ini dapat dilakukan dalam dua tahap, yaitu tahap perguruan tinggi oleh tim dari perguruan tinggi (tahap-I), yang disusul dengan tahap final oleh tim gabungan perguruan tinggi dan perusahaan (tahap-II). Tugas akhir ini bertujuan untuk membuat suatu prototype perangkat lunak Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan (SPPK) kelompok yang berfungsi sebagai alat bantu bagi pengelola Co-op di PT. Telkom dalam mendukung pengambilan keputusan. Proses pengambilan keputusan menggunakan metode Accord dan MAUT , dimana dari hasil evaluasi metode Accord dapat ditentukan tingkat konsensus urutan/peringkat peserta Co-op. Hasil pengujian prototype perangkat lunak SPPK kelompok ini dilakukan dengan membandingkan hasil evaluasi SPPK kelompok dengan data sampel seleksi tes wawancara umum penerimaan peserta Co-op di PT. Telkom tahun 2004. Jumlah prosentase calon peserta diterima menjadi peserta Co-op untuk rayon Bandung pada data sampel adalah 71,25 %, sedangkan pada SPPK kelompok adalah 67,5 % dari 80 calon peserta Co-op yang dievaluasi. Dan untuk rayon Jakarta pada data sampel adalah 30,77 %, sedangkan pada SPPK kelompok adalah 35,9 % dari 39 calon peserta Co-op yang dievaluasi. Perangkat lunak ini diimplementasikan dengan menggunakan teknologi web yang berbasis bahasa pemrograman PHP, dengan data server Oracle 8 Enterprise dan web server apache. Perancangan Tools Decision Support System untuk pemilihan Alternatif Pengembangan Suatu Jaringan Akses (studi Kasus PT. Telkom Kandatel Yogyakarta). ( Anonim 8, 2017 ) Daftar Pustaka Anonim 4, 2017. https://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-dengan-sistempendukung-keputusan-spk-decision- support-system-dss/6636/2. ( 07 Desember 2017, jam 15.06 ). Anonim 5, 2017. http://yosiadir.blogspot.co.id/2016/01/pengertian-danfungsi-sistem-pendukung.html. ( 07 Desember 2017, jam 15.16 ). Anonim 6, 2017. http://hairun-nisya.blogspot.co.id/2012/12/tahap-tahapspk.html. ( 07 Desember 2017, jam 15.20). Anonim 7, 2017. http://www.sistemphp.com/manfaat-sistem-pendukungkeputusan/. ( 07 Desember 2017, jam 15.24 ). Anonim 8, 2017. https://sanjayateknokom.wordpress.com/meterikuliah/semester-viii/spk/contoh-perusahaan-yang- menggunakan-sistem-dss/. ( 07 Desember 2017, jam 15.30 ). http://setiyadibambang.blogspot.co.id/2013/01/perusahaan-yang-menggunakan-sistem-dss.html