Dokumen tersebut membahas tentang sistem pendukung keputusan (SPK) atau decision support system (DSS) dan memberikan contoh penerapannya dalam beberapa perusahaan beserta manfaatnya dalam pengambilan keputusan."
Sim, nur kairunnisa, prof. dr. hapzi ali, cma, sistem pendukung keputusan atau decision support system, universitas mercu buana 2017
1. TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Sistem Pendukung Keputusan (SPK) atau
Decision Support System (DSS)
DISUSUN OLEH :
Nama : Nur kairunnisa
NIM : 43216110143
Dosen : Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PROGRAM AKUNTANSI
2. IMPLEMENTASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN (SPK) ATAU DECISION
SUPPORT SYSTEM (DSS) DALAM MENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN
PADA KEGIATAN BISNIS DAN CONTOHNYA
Sebuah aplikasi berupa Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System) mulai
dikembangkan pada tahun 1970. Decision Support Sistem (DSS) dengan didukung oleh sebuah
sistem informasi berbasis komputer dapat membantu seseorang dalam meningkatkan kinerjanya
dalam pengambilan keputusan. Seorang manajer di suatu perusahaan dapat memecahkan
masalah semi struktur, dimana manajer dan komputer harus bekerja sama sebagai tim pemecah
masalah dalam memecahkan masalah yang berada di area semi struktur. DSS mendayagunakan
resources individu-individu secara intelek dengan kemampuan komputer untuk meningkatkan
kualitas keputusan.
Definisi
Decision Support System dapat dikatakan sebagai sistem komputer yang mengolah data menjadi
informasi untuk mengambil keputusan dari masalah semi-terstruktur yang spesifik.
Tujuan
Tujuan dari Decision Support System (DSS) antara lain adalah :
Membantu manajer membuat keputusan untuk memecahkan masalah semi struktur
Mendukung penilaian manajer bukan mencoba menggantikannya
Meningkatkan efektifitas pengambilan keputusan seorang manajer daripada efisiensinya.
Tahap-tahap
Tahap-tahap dalam pengambilan keputusan antara lain adalah :
Kegiatan intelijen,
Kegiatan merancang,
Kegiatan memilih dan menelaah.
Jenis-jenis
Jenis-jenis DSS menurut tingkat kerumitan dan tingkat dukungan pemecahan masalahnya adalah
sebagai berikut:
Mengambil elemen-elemen informasi.
Menaganalisis seluruh file.
Menyiapkan laporan dari berbagai file.
Memperkirakan dari akibat keputusan.
3. Mengusulkan keputusan.
Membuat keputusan.
Model
Model DSS terdiri dari:
1. Model matematika.
2. Database.
3. Perangkat lunak.
Perangkat lunak DSS sering disebut juga dengan DSS generator. DSS generator ini berisi modul-
modul untuk database, model dan dialog manajemen. Modul database ini menyediakan beberapa
hal, seperti:creation, interrogation dan maintenance untuk DSS database. DSS database memiliki
kemampuan untuk menemukan sistem database yang telah disimpan. Sedangkan modul model
digunakan untuk menyajikan kemampuan membuat, menjaga dan memanipulasi ke dalam
bentuk model matematika. Model dasar ini menampilkan electronic spreadsheet. Model dialog
digunakan untuk menarik perhatian para pengguna untuk berhubungan langsung antara pengguna
dengan komputer dalam mencari solusi.
Dampak dari pemanfaatan Decision Support System (DSS) antara lain adalah :
Masalah-masalah semi struktur dapat dipecahkan.
Problem yang kompleks dapat diselesaikan.
Sistem dapat berinteraksi dengan pemakainya.
Dibandingkan dengan pengambilan keputusan secara intuisi, pengambilan keputusan
dengan DSS dinilai lebih cepat dan hasilnyalebih baik.
Menghasilkan acuan data untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh manajer yang
kurang berpengalaman.
Untuk masalah yang berulang, DSS dapat memberi keputusan yang lebih efektif.
Fasilitas untuk mengambil data dapat memberikan kesempatan bagi beberapa manajer
untuk berkomunikasi dengan lebih baik.
Meningkatkan produktivitas dan kontrol dari manajer.
4. CONTOH PERUSAHAAN YANG MENERAPKAN DSS :
1. STUDI PENERAPAN DSS BENGKEL MANCHINING CENTER PT. IPTN
Bengkel Manchining Center PT. IPTN menerima pemesanan dari Engineering Office. Pesanan
yang datang berupa Jadwal Induk Produksi lengkap dengan struktur produk, routing sheet dan
lead time tiap item produk. Manajer bengkel harus memutuskan dengan segera mampu atau tidak
mampu melayani pesanan tersebut.
Tanpa bantuan suatu sistem yang mampu menghitung kapasitas yang tersedia dari bengkel
tersebut dan yang juga mampu menghitung dengan cepat kebutuhan kapasitas akan pesanan
tersebut, keputusan dari manajer tidak dapat segera terwujud. Kalaupun manajer dapat segera
memutuskan mampu, keputusan tersebut tentunya hanya berdasarkan pengalaman masa lalu dan
keberanian semata dalam mengambil keputusan.
Sehingga hasil akhirnya tidak seperti yang diharapkan. Suatu sistem pendukung keputusan yang
mampu membantu manajer menghadapi masalah tersebut diatas telah berhasil dirancang dalam
tesis Antonius Sarwedi (Teknik Industri ITB, 1995) yang berjudul ‘RANCANGAN SISTEM
PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN WAKTU PENYELESAIAN
PRODUK DAN PENENTUAN HARGA POKOK BARANG’.Untuk dapat diterapkan di
bengkel Machaning Center PT. IPTN pada kondisi riil sistem tersebut perlu dimodifikasi karena
pada sistem ini JIP yang digunakan adalah JIP feasibel. Pada tugas akhir ini Sistem Pendukung
Keputusan telah berhasil dimodifikasi dengan memperhitungkan penjadwalan ditingkat shop
floor sehingga didapatkan JPI realistis. Akan tetapi ternyata sistem ini tidak dapat diterapkan di
bengkel Machining Center PT. IPTN pada kondisi riilnya. Hal ini disebabkan karena di bengkel
tersebut tidak tersedia data struktur produk, data routing sheet dan data kapasitas mesin tersedia.
Penerapan DSS dalam Manajemen Akademik
Dalam berbagai proses manajemen akademik, proses pengambilan keputusan telah banyak
bergantung pada DSS yang telah dikembangkan. Penerapan DSS diterapkan pada saat :
Keputusan penerimaan mahasiswa baru,
Evaluasi prestasi akademik,
Yudisium, dan
Penentuan mahasiswa berprestasi.
Berbagai basis data dikembangkan oleh fakultas dan unit kerja sesuai dengan aktivitas dan arah
pengembangan masing-masing dengan penerapan koordinasi matriks kepada unit lain yang
terkait. Pangkalan data utama meliputi sebagai berikut :
Basis data sumber daya manusia / ketenagaan yang dikelola dalam kelompok aplikasi
Sistem Informasi Ketenagaan (SINAGA), termasuk di antaranya basis data
presensi/absensi pegawai (aplikasi Absensi sidik jari).
5. Basis data akademik yang dikelola dalam kelompok aplikasi Sistem Informasi Akademik
(SIAKAD), termasuk di antaranya basis data penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat (aplikasi SIPEN dan aplikasi SIPEMAS).
Basis data aset / sarana-prasarana yang dikelola dalam kelompok aplikasi Sistem
Informasi SARANA-PRASARANA (SINAPRA).
Basis data kemitraan / kerjasama yang dikelola dalam aplikasi Sistem Informasi
Kerjasama (SIKERSA).
Basis data keungan yang dikelola dalam kelompok aplikasi Sistem Informasi Keuangan
(SIAKEU).
2. PENGGUNAAN DSS PADA TELKOM E-SERVICE DI DALAM PT.TELKOM
Di dalam era persaingan yang ketat, rencana dalam jangka menengah dan panjang tidak lagi
menarik karena tuntutan supply dan demand selalu bergeser dalam periode yang cepat. Decision
Support System (DSS) sebagai metode pengambilan keputusan yang taktis untuk pengembangan
fasilitas telekomunikasi diperlukan karena perubahan kriteria dan asumsi pendukung yang juga
berubah dengan sangat cepat. Di dalam hal ini PT TELKOM membuat suatu aplikasi yang dapat
dipergunakan untuk mempermudah PT. Telkom dalam pengambilan keputusan yang cepat dan
akurat yang diambil berdasarkan data dan fakta yang berada di lapangan. Aplikasi yang
menggunakan Telkom e-service akan membantu pengambilan keputusan karena hasilnya yang
bersifat matematis. Sebagai kesimpulan, aplikasi ini akan dapat membantu evaluasi pemilihan
pengembangan suatu jaringan akses yang tepat yang akan dikembangkan PT. Telkom, karena
Telkom e-service berfungsi juga agar hubungan antara PT.Telkom dan customer terjalin. Dengan
adanya Telkom e-service PT.Telkom dapat mengetahui saran-saran yang diberikan oleh
customer untuk mengembangkan bisnisnya, apa saja yang harus dilakukan oleh system
management PT.Telkom itu sendiri. Terutama saran tentang Telkom Speedy apakah itu melalui
saluran wireless (Flexi) ataukah wireline (Direct Line Cable) . Dengan adanya DSS akhirnya
PT.Telkom dapat cepat menanggapi keluhan-keluhan pelanggan dan pengambilan perusahaan
pun akan lebih efektif dan efisien.
Sehingga dengan menggunakan DSS memberikan keuntungan bagi 2 pihak, baik dari segi
PT.Telkom maupun dari segi customer. DSS memberikan keuntungan dari segi customer, karena
dengan menggunakan DSS konsumen dapat menyampaikan keluhan-keluhan kepada PT.Telkom
secara langsung. Sedangkan dari segi PT. Telkom DSS memberikan keuntungan yaitu, membuat
konsumen lebih dengan PT.Telkom (RCM). Dan saran-saran serta keluhan yang diberikan oleh
konsumendapat langsung ditanggapi secara tepat. Sehingga PT.Telkom dapat mengevaluasi
kekurangan-kekurangan yang ada pada PT.Telkom.
6. SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN KELOMPOK PENERIMAAN
PESERTA CO-OP DI PT. TELKOM GROUP DECISION SUPPORT SYSTEM FOR
ACCEPTATION OF CO-OP PARTICIPANT IN PT. TELKOM
Dalam pelaksanaan program Co-operative Education (Co-op) di PT. Telkom, ada beberapa tahap
yang harus dilalui. Salah satunya adalah tahap seleksi, dimana seleksi ini dapat dilakukan dalam
dua tahap, yaitu tahap perguruan tinggi oleh tim dari perguruan tinggi (tahap-I), yang disusul
dengan tahap final oleh tim gabungan perguruan tinggi dan perusahaan (tahap-II).
Tugas akhir ini bertujuan untuk membuat suatu prototype perangkat lunak Sistem Pendukung
Pengambilan Keputusan (SPPK) kelompok yang berfungsi sebagai alat bantu bagi pengelola Co-
op di PT. Telkom dalam mendukung pengambilan keputusan. Proses pengambilan keputusan
menggunakan metode Accord dan MAUT , dimana dari hasil evaluasi metode Accord dapat
ditentukan tingkat konsensus urutan/peringkat peserta Co-op.
Hasil pengujian prototype perangkat lunak SPPK kelompok ini dilakukan dengan
membandingkan hasil evaluasi SPPK kelompok dengan data sampel seleksi tes wawancara
umum penerimaan peserta Co-op di PT. Telkom tahun 2004. Jumlah prosentase calon peserta
diterima menjadi peserta Co-op untuk rayon Bandung pada data sampel adalah 71,25 %,
sedangkan pada SPPK kelompok adalah 67,5 % dari 80 calon peserta Co-op yang dievaluasi.
Dan untuk rayon Jakarta pada data sampel adalah 30,77 %, sedangkan pada SPPK kelompok
adalah 35,9 % dari 39 calon peserta Co-op yang dievaluasi.
Perangkat lunak ini diimplementasikan dengan menggunakan teknologi web yang berbasis
bahasa pemrograman PHP, dengan data server Oracle 8 Enterprise dan web server apache.
Perancangan Tools Decision Support System untuk pemilihan Alternatif Pengembangan.
PENGERTIAN DAN FUNGSI DARI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN (SPK)
ATAU DECISION SUPPORT SYSTEM (DSS)
Sistem Pendukung Keputusan (SPK)
Sistem Pendukung Keputusan (SPK) adalah bagian dari sistem informasi
berbasis komputer termasuk sistem berbasis pengetahuan atau manajemen pengetahuan yang
dipakai untuk mendukung pengambilan keputusan dalam suatu organisasi atau perusahaan.
Dapat juga dikatakan sebagai sistem komputer yang mengolah data menjadi informasi
untuk mengambil keputusan dari masalah semi terstruktur yang spesifik.
Sistem Pendukung Keputusan (SPK) dapat digambarkan sebagai sistem yang berkemampuan
mendukung analisis adhoc data, pemodelan keputusan, berorientasi keputusan, orientasi
perencanaan masa depan yang digunakan pada saat-saat yang tidak biasa. Sistem Pendukung
Keputusan (SPK) juga merupakan penggabungan sumber-sumber kecerdasan individu dengan
kemampuan komponen untuk memperbaiki kualitas keputusan dan menjadi sistem informasi
7. berbasis komputer untuk manajemen pengambilan keputusan yang menangani masalah-masalah
semi struktur.
Dengan pengertian diatas, dapat diambil suatu kesimpulan bahwa Sistem Pendukung Keputusan
(SPK) bukan merupakan alat pengambilan keputusan, melainkan merupakan sistem yang
membantu pengambil keputusan untuk melengkapi informasi dari data yang telah diolah secara
relevan dan diperlukan untuk membuat keputusan tentang suatu masalah dengan lebih cepat dan
akurat. Sehingga sistem ini tidak dimaksudkan untuk menggantikan pengambilan keputusan
dalam proses pembuatan keputusan.
Secara global dapat dikatakan bahwa fungsi dari Sistem Pendukung Keputusan (SPK) adalah
untuk meningkatkan kemampuan para pengambil keputusan dengan memberikan alternatif-
alternatif keputusan yang lebih banyak atau lebih baik, sehingga dapat membantu untuk
merumuskan masalah dan keadaan yang dihadapi. Dengan demikian Sistem Pendukung
Keputusan (SPK) dapat menghemat waktu, tenaga dan biaya. Jadi dapatlah dikatakan secara
singkat bahwa tujuan Sistem Penunjang Keputusan adalah untuk meningkatkan efektivitas (do
the right things) dan efesiensi (do the things right) dalam pengambilan keputusan. Walaupun
demikian penekanan dari suatu Sistem Penunjang Keputusan (SPK) adalah pada peningkatan
efektivitas dari pengambilan keputusan dari pada efisiensinya.
TAHAPAN DALAM SPK DAN MANFAAT SISTEM INI DALAM PENGAMBILAN
KEPUTUSAN
Menurut Herbert A. Simon (Kadarsah, 2002:15-16), tahap – tahap yang harus dilalui dalam
proses pengambilan keputusan sebagai berikut :
Tahap Pemahaman ( Inteligence Phace)
Pada tahap ini merupakan proses penelusuran dan pendeteksian dari lingkup masalah serta
proses pengenalan masalah. Data masukan diterima, diproses dan diuji dalam rangka
mengidentifikasikan masalah.
Tahap Perancangan ( Design Phace )
Pada tahap ini merupakan proses pengembangan dan pencarian alternatif tindakan / solusi yang
dapat diambil. Tersebut merupakan representasi kejadian nyata yang disederhanakan, sehingga
diperlukan proses validasi untuk mengetahui keakuratan dan ketepatan model dalam meneliti
masalah yang ada.
Tahap Pemilihan ( Choice Phace )
Pada tahap ini dilakukan pemilihan terhadap berbagai alternatif solusi yang dimunculkan pada
tahap perencanaan agar dapat ditentukan / dengan memperhatikan kriteria – kriteria yang ada
berdasarkan tujuan yang akan dicapai.
8. Tahap Impelementasi ( Implementation Phace )
Tahap ini dilakukan penerapan terhadap rancangan sistem yang telah dibuat pada tahap
perancangan serta pelaksanaan alternatif tindakan yang telah dipilih pada tahap pemilihan
MANFAAT SPK :
1. Membantu menentukan keputusan
2. Mengurangi kesalahan pengambilan keputusan
3. Manajemen keputusan
4. Penghematan waktu
5. Meningkatkan efektifitas
6. Meningkatkan komunikasi interpersonal
7. Peningkatan Bisnis
8. Pengurangan biaya
9. Meningkatkan kepuasan pengambil keputusan
Penerapan Decission Support System (DSS) di Perusahaan PT. ReAsuransi Internasional
Indonesia (ReINDO)
Saat ini bisnis Asuransi mengalami perkembangan yang begitu cepat seiring dengan dinamika
pertumbuhan ekonomi. Begitu juga dengan perkembangan bisnis ReAsuransi di PT. ReAsuransi
Internasional Indonesia (ReINDO) dari tahun ke tahun telah mengalami pertumbuhan Premi
yang begitu signifikan. Dengan dinamika pekembangan bisnis yang semakin besar tentu sangat
berpengaruh pada proses bisnis melalui penanganan administrasi berbasis komputer.
Sistem aplikasi berbasis komputer untuk menangani administrasi bisnis Asuransi Jiwa yang
digunakan di PT. ReAsuransi Internasional Indonesia (ReINDO) telah dikembangkan dan
dimplementasikan mulai tahun 1997. Sampai dengan saat ini (lebih dari 10 tahun implementasi)
system tersebut telah mengalami banyak perubahan baik dalam model proses bisnis, model
database dan jumlah data. Perubahan-perubahan ini telah mengakibatkan masalah pada
implementasi system seperti link data, integrasi modul system, penyediaan infrastruktur dan
kecepatan proses data. Namun setelah dilakukan migrasi dari database Informix ke Database
Oracle, dan juga dilakukan rewrite program dari Informix SQL/4GL ke Oracle Form/Report
Developer menjadikan tampilan aplikasi lebih menarik karena dengan tampilan web base
sehingga lebih flexible.
Dengan menggunakan fitur web util pada oracle, dapat dibuatkan program aplikasi EIS, sehingga
membantu manajemen untuk mengambil keputusan. Pembuatan program mengenai penyampaian
informasi pada tingkat top level eksekutif di PT. ReAsuransi Internasional Indonesia (ReINDO),
dibuat dengan program fitur webutil yang terintegrasi dengan form pada oracle 10g. Executive
Information System EIS merupakan salah satu sistem penting dalam mendukung perkembangan
9. suatu perusahaan. EIS ini merupakan integrasi antara Management Information System dengan
Decission Support System yang membantu pihak eksekutif mendapatkan informasi dan mampu
untuk mengidentifikasikan dasar suatu masalah dalam perusahaan. Sebagai implementasinya,
aplikasi ini dibangun berbasiskan komputer dalam bentuk interface berupa form yang
menggunakan database Oracle 10g. Hasil yang diperoleh dari sistem ini adalah: informasi yang
diberikan kepada pihak ekesekutif merupakan informasi yang berhubungan dengan informasi
keuangan perusahaan. Analisa yang dibuat mencakup perhitungan klaim, Net Balance, Premium,
Inward, Outward, baik system konvensional maupun sistem Syariah.
Dengan EIS ini, manajemen mempunyai kemampuan untuk menganalisa produski sehingga
dapat memberikan keputusan terutama dalam memberikan kebijakan terutama yang menyakut
kondisi cashflow keuangan perusahaan.
Dampak utama pamanfaatan Decission Support System (DSS), yaitu:
Dapat menyelesaikan problem yang kompleks
Sistem dapat berinteraksi dengan pemakainya
Lebih cepat dengan hasil yang lebih baik (terutama dibandingkan dengan pengambilan
keputusan secara intuisi)
Mengupayakan pembentukan jaringan dan kelembagaan pengelolaan pengumpulan data
hidrologi ditingkat nasional dan propinsi
Menghasilkan acuan data untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh manajer yang
kurang berpengalaman
Masalah-masalah semi struktur dapat dipecahkan
Dibandingkan dengan pengambilan keputusan secara intuisi, pengambilan keputusan
dengan DSS dinilai lebih cepat dan hasilnya lebih baik
Untuk masalah yang berulang DSS, dapat memberi keputusan yang lebih efektif
Fasilitas untuk mengambil data dapat memberikan kesempatan bagi beberapa manager
untuk berkomunikasi dengan lebih baik
Meningkatkan produktivitas dan kontrol dari manager
Dampak bagi perusahaan apabila tidak mengimplementasikan system ini :
Manajer menjadi sulit untuk mengambil keputusan dan keakuratan bukti yang kurang
mendukung
Sulit untuk menyelesaikan problem yang kompleks
10. DAFTAR PUSTAKA
Asri, 2008 https://asri19.wordpress.com/2008/01/11/sistem-pendukung-keputusan-decision-
support-system/ (08 Desember 2017, jam 21.00)
Anhar Rudi, 2011 http://anhar-sib39.blogspot.co.id/2011/10/manfaat-dss-bagi-perusahaan-
pttelkom.html (08 Desember 2017, jam 21.30)
Syawaluddin Purba, 2015. http://simple25life.blogspot.co.id/2015/05/pengertian-dan-fungsi-
sistem-pendukung.html (08 Desember 2017, jam 21.00)
Anonim1, 2017. http://www.sistemphp.com/manfaat-sistem-pendukung-keputusan/ (08
Desember 2017, jam 21.15)
Bambang Setiyadi, 2013. http://setiyadibambang.blogspot.co.id/2013/01/perusahaan-yang-
menggunakan-sistem-dss.html (08 Desember 2017, jam 21.40)