Sistem informasi manajemen membantu pengambilan keputusan manajerial dengan menyediakan informasi akurat dan tepat waktu. Pengambilan keputusan efektif melibatkan analisis masalah, rencana solusi alternatif, dan pemilihan opsi terbaik.
Sim, ria andriani, hapzi ali, sistem pengambilan keputusan, universitas mercu buana, 2017
1. Konsep Pengambilan keputusan dalam organisasi yang telah mengimplementasikan sistem
informasi manajemen
Sistem informasi manajemen atau SIM (management information system) adalah sistem
informasi yang dirancang untuk menyediakan informasi akurat, tepat waktu, dan relevan yang
dibutuhkan untuk pengambilan keputusan oleh para manajer. Konsep SIM adalah meniadakan
pengembangan yang tidak efisien dan penggunaan komputer yang tidak efektif. Konsep SIM
sangat penting untuk sistem informasi yang efektif dan efisien oleh karena menekankan pada
orientasi manajemen (management orientation) dari pemrosesan informasi pada bisnis yang
bertujuan mendukung pengambilan keputusan manajemen (management decision making).
Menekankan bahwa kerangka sistem (system framework) harus digunakan untuk mengatur
penggunaan sistem informasi. Penggunaan sistem informasi pada bisnis harus dilihat sebagai
suatu integrasi dan berhubungan, tidak sebagai proses yang berdiri sendiri.
Adapun peranan dan fungsi utama dari sistem informasi adalah..
1. Mendukung Operasi Bisnis .
Mulai dari akuntansi sampai dengan penelusuran pesanan pelanggan, sistem informasi
menyediakan dukungan bagi manajemen dalam operasi/kegiatan bisnis sehari-hari. Ketika
tanggapan/respon yang cepat menjadi penting, maka kemampuan Sistem Informasi untuk
dapat mengumpulkan dan mengintegrasikan informasi keberbagai fungsi bisnis menjadi
kritis/penting.
2. Mendukung Pengambilan Keputusan Managerial.
Sistem informasi dapat mengkombinasikan informasi untuk membantu manager menjalankan
bisnis dengan lebih baik, informasi yang sama dapat membantu para manajer
mengidentifikasikan kecenderungan dan untuk mengevaluasi hasil dari keputusan sebelumnya.
Sistem Informasi akan membantu para manajer membuat keputusan yang lebih baik, lebih
cepat, dan lebih bermakna. sehingga jelaslah bahwa penggunaan dari sistem informasi
manajemennya harus dikaitkan dengan usaha-usaha modernisasi, sedang proses modernisasi
2. hanya dapat terjadi bila ditarik manfaatnya dari kemajuan yang telah dicapai dalam bidang ilmu
pengetahuan dan teknologi.
3. Mendukung Keunggulan Strategis.
Sistem informasi yang dirancang untuk membantu pencapaian sasaran strategis perusahaan
dapat men-ciptakan keunggulan bersaing di pasar.
Langkah-Langkah Pengambilan Keputusan
Menurut W.H Newman dalam pengambilan keputusan ini menyangkut 4 langkah pokok, yaitu :
a) Menentukan diagnosa dari masalah yang sebenarnya
b) Rencanakan alternatif-alternatif yang ada
c) Memproyeksikan frekuensi dari pada berbagai alternatif setelah masalahnya diadakan
diagnosa dan ditentukan adanya beberapa alternatif pemecahan yang telah diketahui
d) Membuat pilihan
Basis Basis pengambilan keputusan bagi seorang Manager biasanya didasarkan atas:
a. keyakinan
b. intuisi (suara hati)
c. fakta-fakta yang telah ada
d. pengalaman
e. kekuasan yang ia miliki
Sistem Pengambilan Keputusan (SPK) dan contoh program:
Sistem pendukung keputusan adalah suatu sistem informasi berbasis komputer yang
menghasilkan berbagai alternatif keputusan untuk membantu manajemen dalam menangani
3. berbagai permasalahan yang terstruktur ataupun tidak terstruktur dengan menggunakan data
atau model, Litlle (McLeod, 2001)
Sebagaimana diketahui bahwa salah satu tugas utama manajemen adalah mempertahankan
(existensi) dan menghasilkan kinerja (performance) organisasi yang dikelolanya. Untuk itulah
manajemen harus mengambil keputusan mengenai langkah-langkah yang akan diambilnya, baik
pada tingkatan strategi, taktik maupun operasional.
Keputusan-keputusan dibuat untuk memecahkan masalah. Dalam memecahkan suatu masalah,
pemecahan masalah mungkin membuat banyak keputusan. Keputusan merupakan rangkaian
tindakan yang perlu diikuti dalam memecahkan masalah untuk menghindari dan mengurangi
dampak negatif atau untuk memanfaatkan kesempatan.
Dalam pembuatan aplikasi sistem pendukung keputusan umumnya sistem dapat hasil
keputusan yang dapat mengeluarkan output beberapa alternatif lain yang dapat
direkomendasikan. Adapun contoh bentuk aplikasi sistem pendukung keputusan pada wisata
kuliner menunjukkan mengeluarkan keputusan berdasarkan rangking dan memiliki alternatif
pilihan lain yang dapat direkomendasikan oleh manajer/user.
Contoh Program SPK
Contoh data inputan dengan mengisi data kriteria dan bobot sesuai kebutuhan pemakai.
Kriteria diantaranya adalah jenis makanan, waktu buka, lokasi kuliner, budget, fasilitas, dan
khas makanan. Suatu hasil keputusan sistem berdasarkan data inputan yang didapatkan
berdasarkan pengamatan adalah Kebayoran Lama jenis makanan Pecel Ayam dengan total skor
persentase pengunjung 98% dari total keseluruhan resto yang didapatkan yaitu 96 resto yang
memiliki pendekatan data yang dicari baik jenis makanan, waktu buka, khas makanan, budget,
suasana, fasilitas atau data lokasi.
Dengan adanya hasil Output dari system pengambilan keputusan ini, kita dengan mudah untuk
memilih usaha yang cocok dengan daerah sekitar tempat usaha.
Sistem ini dibuat dengan metode rule of thumb untuk mendukung keputusan serta google earth
untuk visualisasi geografinya.
4. Teknik Pemecahan Masalah dan Pengambilan Keputusan dalam sebuah
proses bisnis
Problem Solving menjadi salah satu kriteria seseorang untuk mendapatkan kesempatan
Promosi dalam sebuah Fungsi dan Jabatan. Untuk itulah setiap Assessment akan selalu disertai
dengan Metode mencari Pemecahan Masalah (Problem Solving). Setelah mendapatkan cara
menyelesaikan sebuah masalah, akan dilanjutkan dengan menguji kemampuan Pengambilan
Keputusan (Decision Making). Terkadang seorang ahli akan berkata “There’re no Problems just
Opportunities”, namun hal ini jusru memperjelas kondisi bahwa dia belum menemukan Akar
Masalah (Root Cause) sehingga tampak hanya menutupi stress agar terlihat optimis. Pada
akhirnya setiap Masalah harus Dipecahkan dan Keputusan harus Diambil. Dalam pemecahan
masalah dan pengambilan keputusan harus dilakukan Tahap Demi Tahap (Step-by-Step) yakni:
Langkah 1, Problem Recognition (Pengakuan Masalah)
Dengan mengakui bahwa terdapat situasi yang harus diperbaiki, walaupun kondisi serius dan
sangat kritis. Pengakuan yang Jujur akan adanya Masalah Kecil atau Besar akan berdampak
terhadap keseluruhan proses yang akan berjalan kemudian. Individu dan Tim perlu Mengenali
dan Mengakui terdapat sebuah Gejala yang berpotensi menjadi Masalah berkelanjutan,
sedemikian Pemecahan Masalah dan Pengabilan Keputusan dapat terwujud.
Langkah 2, Problem Labeling (Identifikasi Masalah)
Setelah menyelesaikan langkah pertama, Anda perlu memiliki banyak data pendukung masalah
tersebut. lalu identifikasi masalah.Hasil identifikasi masalah ini agar ada sebuah Kesepakatan
Bersama tentang Masalah Utama yang perlu Resolusi.
Langkah 3, Problem-Cause Analysis (Analisa Penyebab Masalah)
Dengan memilah-milah pada Langkah 2, konsentrasi dan fokus Anda terhadap Akar Penyebab
Masalah Utama makin mengerucut. Langkah ketiga ini adalah Langkah yang Terkontrol dan
Terpecahkan dan dapat menjelaskan kenapa masalah tersebut timbul.
Langkah 4, Optional Solution (Solusi Pilihan)
5. Langkah ini menggambarkan bagaimana Langkah penyelesaian masalah dengan berbagai cara
dan alternatif. Dengan mencari strategi penyelesaian masalah satu untuk semua, namun daftar
lengkap alternatif akan sangat penting sebelum berlanjut pada langkah berikutnya.
Langkah 5, Decision Making (Pengambilan Keputusan)
Disini akan memungkinkan Anda memilih salah satu alternatif solusi yang ada dalam tindakan
perbaikan. Langkah ini menjadi Filosofi Analisa dan Evaluasi, dimana Anda perlu
mempertimbangkan Prioritas dan Alternatif pilihan sehingga akan terkaji Proses yang Praktis
dan Ilmiah.
Langkah 6, Action Planning (Perencanaan Aksi)
Tahapan ini memerlukan Apa yang akan dilakukan (What to Do), Dimana dilakukan (Where) dan
Kapan dilakukan (When).
Mekanisme Pengawasan sangat penting dalam memastikan sebuah rencana berjalan baik dan
berhasil. Tidak peduli seberapa hebat Anda dalam memprediksi masa depan, namun lebih baik
mengantisipasi masalah dan mempersiapkan diri sebaik mungkin, menghindari efek terburuk,
dengan memikirkan Urutan Pelaksanaan, Estimasi Waktu dan Sumber Daya terkait.
Daftar Pustaka :
bdkpadang.kemenag.go.id/index.php?...sistem-informasi-manajemen-sim-dalam-orga.
http://santimaya123.blogspot.co.id/2013/11/pengambilan-keputusan-berbasis-sim.html
http://ikhtisar.com/teknik-pemecahan-masalah-dan-pengambilan-keputusan/