SlideShare a Scribd company logo
Sistem dan Subsistem
Rekam Medis
Disusun Oleh :
An Nisa Nurlaily Chasanah
Kelas :A1
Sistem : merupakan suatu kesatuan yang utuh
dan terdiri dari berbagai factor yang saling
berhubungan atau diperkirakan berhubungan
serta satu sama lain saling mempengaruhi,
yang kesemuanya dengan sadar dipersiapkan
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Informasi : adalah data yang telah diolah dan
dianalisis secara formal dengan cara yang
benar dan secara efektif, sehingga hasilnya
bisa bermanfaat dalam operasioanl dan
manajemen. (Sabarguna, 2005)
Sistem Penomoran
Sistem Penamaan
Sistem Penyimpanan
Sistem Penjajaran
Sistem Penyusutan
dan Pemusnahan
Sistem dan
Subsistem
Rekam Medis
Sistem penamaan dalam
pelayanan rekam medis adalah tata cara
penulisan nama seseorang yang
bertujuan untuk membedakan satu
pasien dengan pasien yang lain dan
untuk memudahkan dalam
pengindeksan.
Sistem Penamaan
a) Untuk membedakan satu pasien dengan pasien lainnya.
b) Adanya keseragaman dalam cara penulisan nama .
c) Memudahkan dalam mengambil rekam medis di tempat
penyimpanan.
d) Agar tidak terjadi kesalahan dalam pelayanan rekam
medis.
Tujuan Sistem Penamaan
Misalnya kasus tertukarnya bayi, dapat terjadi karena
pencantuman nama ibunya yang salah pada saat yang
sama ada atau lebih ibu melahirkan.
Prinsip Penulisan
Nama
Nama pasien ditulis lengkap, minimal terdiri dari dua suku kata.
Sehingga penulisan nama akan tertulis dengan beberapa alternatif
diantaranya yaitu :
1. Hanya nama pasien sendiri, apabila nama sudah terdiri dari
satu
kata atau lebih.
2. Nama pasien sendiri dilengkapi nama suami, apabila pasien
sudah
mempunyai suami.
3. Nama pasien sendiri dilengkapi dengan nama orang tua
(biasanya
nama ayah).
4. Bagi pasien yang mempunyai nam keluarga/marga, maka nama
Dalam penulisan nama pasien sebaiknya :
1. Nama ditulis dengan huruf cetak dan mengikuti ejaan yang
disempurnakan.
2. Sebagai pelengkap, bagi pasien perempuan diakhiri nama lengkap
ditambah Ny.
Bagi yang sudah menikah atau Nn. Apabila belum menikah.
Tujuannya adalah agar dapat dengan mudah membedakan status
dari pasien
perempuan.
3. Pencantuman titel, pelengkap (Ny. Nn) selalu diletakan sesudah nama
lengkap
pasien.
Tujuannnya adalah untuk mencegah kesalahan dalam mengindeks
atau dalam
penyimpanan dan pengambilan kembali KIUP yang disimpan
Cara Penulisan Nama
1. Nama Orang Indonesia
A. Nama orang Indonesia yang mempunyai nama keluarga
Diindeks atau ditulis menurut kata akhir (nama keluarga) sebagai kata pengenal diikuti tanda koma,
kemudian baru namanya sendiri.
Contoh :
Suwito Mangunkusastro= Mangunkusastro, Suwito
Drajat Dipokusumo = Dipokusumo, Drajat
B. Nama orang Indonesia yang majemuk
Diindeks sesuai dengan namanya (tidak ada perubahan)
Contoh :
Sutopo Yuwono = Sutopo Yuwono
C. Nama orang Indonesia yang mempunyai suku, marga
Diindeks menurut nama suku dan marga tersebut.
Contoh :
Erna Nasution = Nasution, Erna
Anton Hara hap = Harahap, Anton
2. Nama – nama Wanita
Nama wanita yang menggunakan nama ayahnya
diindeks dengan nama ayahnya Contoh :
Ama Matovari = Matovari, Ama
Heny Pusponegoro = Pusponegoro, Heny
Nama wanita yang sudah bersuami, diindeks
dengan nama suaminya
Contoh :
Anggi Hartono = Hartono, Anggi (Ny)
Wanita yang belum menikah
diindeks dengan menambahkan
Nn. Dalam tanda kurung
Contoh :
Anna Matovani =
Matovani, Anna (Nn)
Heny Pusponegoro =
Pusponegoro, Heny (Nn)
Bila seorang bayi yang baru
lahir hingga saat mau pulang
belum mempunyai nama
maka untuk yang muslim
wanita diindeks dengan
didahului nama ayah
kemudian bayi dan binti
sedang kan untuk yang laki-
laki memakai bin.
Contoh :
Aksah = Aksah, bayi
binti
Sunarto = Sunarto, bayi
bin
3. Nama Bayi Sedangkan untuk yang non
muslim, maka diindeks
dengan nama ayah
kemudian bayi
Contoh :
Rtonga = Rtonga,
bayi
Imanuel = Imanuel, bayi
4. Nama orang Eropa, Arab, India Jepang dan Thailand
Diindeks sama dengan pengindekan nama
Indonesia yang mempunyai nama
keluarga/marga, yaitu didahului dengan
nama keluarga kemudian nama sendiri.
Contoh :
Robert Kennedy = Kennedy, Robert
Muhammad bin Gozali= Gozali,
Muhammad bin
Mahatma Gandi = Gandi, Mahatma
Saburo Kabayasi = Kabayasi, Saburo
Charoom Rataranatsin= Rataranatsin,
Charoom
Nama orang Cina
digabungkan dengan
nama Eropa.
Contoh :
Jacky Chan= Chan, Jacky
Robert Liem= Liem, Robert
5. Penulisan Gelar
Nama-nama yang diikuti dengan
gelar, ditulis/diindek dengan
menuliskan gelar didalam kurung
dibelakang nama.
Gelar dapat dibedakan menjadi :
a) Gelar Kesarjanaan, seperti ; Drs, SH, Ir,
DR,
b) Gelar kepangkatan, seperti ; Mayor,
Jendral, Direktur, Gubernur
c) Gelar Keagamaan, seperti ; Pendeta,
Pastur, Haji, KH
d) Gelar kebangsawanan, seperti ; Rd,
RA., Andi
e) Gelar kekeluargaan, Seperti ; Tn, Nn,
Ny.
Contoh :
1) Drs. Ir. Ginanjar
Kartasasmita = Ginanjar
Kartasasmita (Drs.Ir.)
2) Lala, SH, MM = Lala
(Andi, SH, MM)
3) Letjen Jatikusumo =
Jatikusumo (Letjen)
4) Haji Rusalam =
Rusalam (Haji)
6. Nama Singkatan
Nama yang didiringi atau didahului
dengan singkatan, tetapi tidak
diketahui kepanjangannya, yangdi
utamakan adalah nama lengkapnya.
Contoh :
A. Mintogoro =
Mintogoro A.
A. S Mardiatmoko = Mardiatmoko
A.S
Ahmad B. Sugianto= Sugianto
Ahmad
B.
Drs. Sigit P. Mulyanto = Mulyanto
Sigit, P.
(Drs)
Sistem Penomoran
1. Sistem Penomoran Seri
2. Sistem Penomoran Unit
3. Sistem Penomoran Seri -
Unit
Sistem
Penomoran
PemberianNo. RM KonsepPenjajaranRM
Seri No. RM baru diberikan pada setiap
kunjungan
Setiap RM disimpan terpisah berdasarkan
No. RMygdiberikanpdsetiapkunjungan
Unit Hanya Satu No.RM yang diberikan, pada
saat pertamakali kunjungandanakanselalu
digunakanpadkunjunganberikutnya
RMdisimpandgnsatuNo. RM
SeriUnit No. RM baru diberikan pada setiap
kunjungan
RM yang lama akan digabungkan dgn
No. RMbarudiberikandandisimpanpada
nonomrekammedisyangterbaru
Siste
m
Pe
n
o
m
o
ran
Ke
u
n
tu
n
gan Ke
ku
ran
gan
Se
ri 1. Rak-rak p
e
n
yim
p
an
an akan
te
risi ko
n
stan
2. Me
m
u
d
ah
kan d
alam
p
e
n
gam
b
ilan re
kam m
e
d
is
yan
g akan d
im
u
sn
ah
kan
1. Data p
asie
n ( riw
ayat m
e
d
is & te
ra
p
i)
te
rse
b
ar d
i b
e
be
rap
a re
kamm
e
d
is, se
h
in
gga
m
e
n
yu
litkan Do
kte
r d
an p
e
raw
at (te
n
aga
ke
se
h
atan lain
) d
alam m
e
m
b
e
rikan
p
e
raw
atan a
tau te
rap
i
2. Biaya le
b
ih m
ah
al/tid
ak e
fisie
n
, kare
n
a
se
tiap b
e
ro
b
at d
ib
e
ri n
o
m
o
r d
an d
ib
u
atkan
re
kamm
e
d
is b
aru KIUP b
aru d
an KIB b
aru
3. Ra
k p
e
n
yim
p
an
an ce
p
at p
e
n
u
h
Un
it 1. Se
m
u
a d
ata p
a
s. Te
rsim
p
a
n
te
rku
m
p
u
l sh
g gam
b
aran
p
as. Ttg riw
aya
t m
e
d
is &
te
rap
i akan m
u
d
ah d
ip
e
ro
le
h
d
gn ce
p
at
2. Le
b
ih e
fisie
n
, kare
n
a Satu
fo
ld
e
r RM h
an
ya u
n
tu
k satu
No
. RM
1. Haru
s se
lalu m
e
n
ge
ce
k ap
akah p
e
rn
ah
b
e
ro
b
at atau b
e
lu
m
, u
n
tu
k m
e
n
ce
gah agar
p
asie
n lam
a tid
ak m
e
n
d
a
p
at n
o
n
o
r b
aru
lagi.
2. RM m
e
n
jad
i te
b
al d
an p
e
rlu d
ib
u
at b
e
b
e
ra
p
a
jilid
Se
ri Un
it 1. Me
m
u
d
ah
kan d
alam
p
e
n
gam
b
ilan re
kam m
e
d
is
yan
g akan d
im
u
sn
ah
kan
1. Biaya le
b
ih m
ah
al/tid
ak e
fisie
n
, kare
n
a
se
tiap b
e
ro
b
at d
ib
e
ri n
o
m
o
r d
an d
ib
u
atkan
re
kamm
e
d
is b
aru KIUP b
aru d
an KIB b
aru
2. Pe
gaw
ai le
b
ih re
p
o
t kare
n
a h
aru
s m
e
n
cari
d
an m
e
n
ggab
u
n
gkan RM yan
g te
rd
ah
u
lu
d
e
n
gan RM ya
n
g b
aru
3. Ra
k p
e
n
yim
p
an
an akan te
risi tid
ak m
e
rata
Sistem Penyimpanan
a. Sentralisasi
b. Desentralisasi
SENTRALISASI DESENTRALISASI
KEUNTUNGAN 1. Data daninform
asi hasil pelayanandapat
berkesinam
bungan
2. Mengurangi terjadinya duplikasi dlm
pem
buatan, pem
eliharaan, penyim
panan
3. BiayaRelatif Sedikit/Murah
4. Mudah&Cepat dlmpelayananinform
asi
5. Prosedur &Kebijaksanaanm
udah
terstandarisasikan
6. Efisiendalamkerja
7. Kontrol &Keam
ananLebihm
udah
8. Supervisi personil Penyim
pananlebih
konsisten
1. Efisiensi waktu
2. Bebankerjalebihringan
KERUGIAN 1. Petugas lebihsibuk
2. Tem
pat penyim
pananharus buka 24 jam
1. Terjadi duplikasi RM
2. Biayalebihbanyak u/
ruangan&peralatan
Sistem Penjajaran
1. Straight Numeric filling (Angka langsung).
Contoh : 46-50-23, 46-50-24, 46-50-25
2. Middle digit filling system (angka tengah)
Contoh : 35 04 02
KA2 KA1 KA3
Seksi 04 Seksi 05 Seksi 80
35- 04- 01 35-05-98 99-80-98
35- 04- 02 35-05-99 99-80-99
35- 04- 03 36-05-00 Seksi 81
35- 04- 04 36-05-01 00-81-00
35- 04- 05 36-05-02 00-81-01
3. Terminal digit Filing System (angka akhir)
Contoh : 35 04 02
KA3 KA2 KA1
Seksi 02 Seksi 30 Seksi 80
35- 04- 02 98-05-30 98-99-80
36- 04- 02 99-05-30 99-99-80
37 04- 02 00-06-30 Seksi 81
38 04- 02 01-06-30 00-00-81
39- 04- 02 02-06-30 01-00-81
S
is
te
m
P
e
n
ja
ja
r
a
n
Ke
u
n
tu
n
g
a
n Ke
k
u
r
a
n
g
a
n
La
n
g
s
u
n
g 1. S
a
n
g
a
t m
u
d
a
h u
n
tu
k m
e
n
g
a
m
b
il
b
e
b
e
r
a
p
a re
k
a
m m
e
d
is ya
n
g
b
e
r
u
r
u
ta
n d
a
r
i r
a
k
2. M
u
d
a
h m
e
la
tih p
e
tu
g
a
s
p
e
n
y
im
p
a
n
a
n
1. P
e
tu
g
a
s h
a
r
u
s m
e
m
p
e
r
h
a
tika
n s
e
lu
r
u
h
a
n
g
ka n
o
m
o
r R
M s
e
h
in
g
g
a m
u
d
a
h
te
r
ja
d
i ke
k
e
lir
u
a
n p
e
n
y
im
p
a
n
a
n
2. Te
r
ja
d
in
ya k
o
s
e
n
tr
a
s
i R
M p
a
d
a r
a
k
p
e
n
yim
p
a
n
a
n u
n
tu
k n
o
m
o
r b
e
s
a
r
, p
a
d
a
r
e
k
a
m m
e
d
is n
o
m
o
r te
r
b
a
r
u
, s
e
h
in
g
g
a
b
e
b
e
r
a
p
a p
e
tu
g
a
s ya
n
g b
e
ke
r
ja
b
e
r
s
a
m
a
a
n a
k
a
n b
e
r
d
e
s
a
k-d
e
s
a
ka
n d
i
s
a
tu te
m
p
a
t
3. P
e
n
g
a
w
a
s
a
n k
e
r
a
p
ih
a
n p
e
n
y
im
p
a
n
a
n
s
u
k
a
r d
ila
k
u
ka
n
Ak
h
ir 1. P
e
n
a
m
b
a
h
a
n ju
m
la
h d
o
ku
m
e
n
r
e
k
a
m m
e
d
is s
e
la
lu te
r
s
e
b
a
r
s
e
c
a
r
a m
e
r
a
ta ke 100 k
e
lo
m
p
o
k
d
i d
a
la
mr
a
k
2. P
e
tu
g
a
s p
e
n
y
im
p
a
n
a
n tid
a
k a
k
a
n
te
r
p
a
k
s
a b
e
rd
e
s
a
k
-d
e
s
a
ka
n d
i
s
a
tu te
m
p
a
t d
im
a
n
a R
M h
a
r
u
s
d
is
im
p
a
n
3. P
e
tu
g
a
s d
a
p
a
t d
is
e
r
a
h
i ta
n
g
g
u
n
g
ja
w
a
b u
n
tu
k s
e
ju
m
la
h s
e
k
s
i
4. B
e
b
a
n k
e
r
ja d
a
p
a
t d
ib
a
g
i r
a
ta
5. R
e
k
a
m m
e
d
is ya
n
g tid
a
k a
ktif
d
a
p
a
t d
ia
m
b
il d
a
r
i r
a
k
p
e
n
y
im
p
a
n
a
n d
a
r
i s
e
tia
p s
e
ks
i,
p
a
d
a s
a
a
t d
ita
m
b
a
h
n
ya r
e
k
a
m
m
e
d
is b
a
r
u d
i s
e
k
s
i te
r
s
e
b
u
t
6. J u
m
la
h R
M u
n
tu
k s
e
tia
p s
e
k
s
i
te
r
k
o
n
tro
l d
a
n b
is
a d
ih
in
d
a
rk
a
n
tim
b
u
ln
ya r
a
k-r
a
k k
o
s
o
n
g
7. M
e
m
u
d
a
h
k
a
n p
e
e
r
e
n
c
a
n
a
a
n
p
e
r
a
la
ta
n p
e
n
yim
p
a
n
a
n (ju
m
la
h
r
a
k)
8. Da
p
a
t m
e
m
in
im
a
lis
ir ke
ke
lir
u
a
n
p
e
n
y
im
p
a
n
a
n
1. La
m
a
n
y
a La
tih
a
n d
a
n b
im
b
in
g
a
n b
a
g
i
p
e
tu
g
a
s p
e
n
yim
p
a
n
a
n
2. M
e
m
b
u
tu
h
k
a
n b
ia
ya a
w
a
l le
b
ih b
e
s
a
r
k
a
r
e
n
a h
a
r
u
s m
e
n
yia
p
k
a
n r
a
k
p
e
n
yim
p
a
n
a
n te
r
le
b
ih d
a
h
u
lu
Te
n
g
a
h S
a
m
a d
e
n
g
a
n a
n
g
ka a
k
h
ir S
a
m
a d
e
n
g
a
n a
n
g
ka a
k
h
ir
Kegiatan Rekam Medis
Penerimaan Pasien
Dapat dikatakan disinilah pelayanan pertama kali
yang diterima oleh seorang pasien saat tiba di rumah sakit,
maka tidaklah berlebihan bila dikatakan bahwa di dalam
tata cara penerimaan inilah seorang pasien mendapatkan
kesan baik ataupun tidak baik dalam pelayanan suatu rumah
sakit.
“Tata cara melayani pasien dapat dinilai baik
bila mana dilaksanakan oleh petugas
dengan sikap yang ramah, sopan, tertib dan
penuh tanggung jawab ”.
Untuk terjamin lancarnya
penerimaan pasien maka
menurut Dirjen Yanmed (1996:28)
ada 4 hal yang perlu
diperhatikan, yaitu sebagai
berikut :
1) Petugas yang kompeten
2) Cara penerimaan pasien yang
tegas dan jelas (clear cut)
3) Ruang kerja yang
menyenangkan
4) Lokasi yang tepat dari bagian
penerimaan pasien.
Mengevaluasi kualitas pelayanan terdiri dari :
1) Reliability (Keandalan)
Yaitu kemampuan dalam
memberikan pelayanan dengan
segera dan memuaskan serta sesuai
dengan yang telah dijanjikan.
Dimensi ini tergambar dalam :
a) Prosedur penerimaan pasien yang
cepat dan tepat.
b) Pelayanan pemeriksaan,
pengobatan dan perawatan yang
cepat dan
tepat.
c) Jadwal pelayanan rumah sakit
dijalankan dengan cepat.
d) Prosedur pelayanan tidak berbelit-
belit.
Responsiveness (cepat tanggap)
Yaitu keinginan para petugas untuk
membantu para pelanggan dan
memberikan pelayanan yang cepat
tanggap
Dimensi ini tergambar dalam :
1) Kemampuan dokter dan perawat
untuk cepat tanggap dalam
mengatasi keluhan pasien.
2) Kemampuan petugas
memberikan informasi yang jelas,
dan mudah dimengerti.
3) Tindakan cepat pada saat pasien
membutuhkan.
2) Assurance (jaminan)
Yaitu mencakup kemampuan,
kesopanan dan sifat dapat dipercaya
yang dimiliki para petugas, bebas dari
bahaya, resiko maupun keragu-raguan.
Dimensi ini tergambar dalam :
a) Pengetahuan dan kemampuan para
dokter dalam menetapkan diagnosa
penyakit dan petugas lainnya dalam
bekerja.
b) Keterampilan para dokter, perawat,
dan petugas kesehatan lainnya
dalam bekerja.
c) Pelayanan yang sopan dan ramah.
d) Jaminan keamanan pelayanan dan
kepercayaan terhadap pelayanan
Emphaty ( empati )
Yaitu meliputi kemudahan dalam
melakukan hubungan, komunikasi
yang baik dan perhatian yang tulus
terhadap kebutuhan pelanggan.
Dimensi ini tergambar dalam :
a) Memberikan perhatian secara
khusus pada setiap pasien.
b) Perhatian terhadap keluahan
pasien dan keluarganya.
c) Perhatian kepada semua pasien
tanpa memandang status sosial
dan lain-lain.
Tangible (berwujud)
Yaitu meliputi fasilitas fisik, perlengkapan,
peralatan, personil dan sarana komunikasi.
Dimensi ini tergambar dalam :
1) Kebersihan, kerapihan, dan kenyamanan
ruangan.
2) Penataan exterior dan interior ruangan.
3) Kelengkapan, kesiapan dan kebersihan alat-
alat yang dipakai.
4) Kerapian dan kebersihan penampilan
petugas (karyawan).
Pada penerimaan pasien akan
dilakukan kegiatan Identifikasi dan
pencatatan serta pemberian
informasi pelayanan.
Sistem
Identifiksi
PENCATATAN
Kegiatan ini sangat penting karena
kegiatan ini merupakan kegiatan
input data
sebaik apapun pengelolaan rekam
medis, sebaik apapun sistem
informasi kalau tanpa kegiatan
pencatatan atau input data ini maka
rekam medis tidak mempunyai arti
apa-apa, karena tidak mempunyai
data yang dapat lengkap dan akurat
yang pada akhirnya fungsi rekam
medis tidak berfungsi lagi.
Sistem Penyusutan dan Pemusnahan
Tenaga yang berhak mengisi/membuat rekam
medis atau yang berhak melakukan kegiatan
pencatatan adalah :
1) Tenaga Medis, yaitu dokter umum, dokter spesialis,
dokter gigi, dokter subspesialis, yang bekerja pada
rumah sakit tersebut, residen yang sedang melaksanakan
kepaniteraan klinik.
2) Tenaga Paramedis perawatan.
3) Tenaga Paramedis non perawatan.
4) Tenaga Lab, Gizi, anestesia, penata rontagen, rehabilitasi
medik, Perekam Medis, dan tenaga lain yang berkaitan
dengan pelayanan pada pasien,
Ketentuan umum dalam melaksanakan pencatatan diantaranya sebagai
berikut :
a) Setiap tindakan/konsultasi yang dilakukan pada pasien harus dicatat ke
RM selambat-lambatnya 1 x 24 Jam.
b) Semua pencatatan harus ditanda tangani, di beri tanggal, sesuai
dengan wewenangnya.
c) Pencatatan yang dilakukan oleh mahasiswa, ditandatangani dan
menjadi tanggung jawab dokter yang merawat atau dokter
pembingbingnya.
d) Pencatatan yang dilakukan oleh residen harus diketahui oleh dokter
pembingbingnya.
e) Perbaikan kesalahan penulisan dapat dilakukan pada saat itu juga dan
diberi paraf.
f) Tulisan tidak boleh dihapus dengan cara apapun.
Bentuk catatan dapat dibedakan berdasarkan sifatnya yaitu :
1) Catatan yang bersifat Kolektif
Pada buku register ini pada umumnya memuat informasi tentang identitas
pasien,cara pembayaran, jenis kunjungan, nomor rekam medis, poliklinik atau tempat
pelayanan yang dituju, Register di Puskesmas antara lain :
1. Rawat Jalan 11. PSN
2. Rawat Inap 12. Tetanus Neo
3. KIA 13. Rawat Jalan Gigi
4. Kohort Ibu 14. Obat
5. Kohort Balita 15. Laboratorium
6. Gizi 16. PKM
7. Penyakit menular 17. PSM
8. Kusta 18. Kes Lingkungan
9. Kohort TB 19. UKS
10.Kasus DBD 20. Posyandu
2). Catatan yang bersifat Individual
Catatan ini mendokumentasikan segala tindakan yang
diberikan kepada seorang pasien. Bentuk catatan ini berupa
lembaran-lembaran atau kartu yang dinamakan rekam medis.
Formulir rekam medis ini meliputi formulir untuk pasien
rawat jalan, rawat darurat dan rawat inap.
Formulir Untuk RM Rawat Jalan, yang dicatat
minimal adalah :
1) Identitas Pasien
2) Anamnesa ( Keluhan utama, riwayat
sekarang, riwayat penyakit yg pernah
diderita, riwayat penyakit keluarga)
3) Pemeriksaan Fisik
4) Diagnosis
5) Pengobatan Tindakan
Sedangkan formulir Rekam Medis Untuk
Rawat Inap, yang dicatat minimal adalah :
a) Identitas Pasien
b) Anamnesa ( Keluhan utama, riwayat
sekarang, riwayat penyakit yg pernah
diderita, riwayat penyakit keluarga)
c) Pemeriksaan Fisik, lab
d) Diagnosis
e) Pengobatan Tindakan
f) Catatan Konsultasi
g) Catatan perawat dan tenaga lain
h) Catatan Observasi klinik dan hasil
pengobatan
i) Resume akhir dan evaluasi pengobatan
Sedangkan untuk Puskesmas, dicatat pada
rekam medis yang disebut Rekam Kesehatan
Keluarga atau disebut dengan Family Folder,
serta beberapa kartu diantaranya yaitu :
1) Kartu Tanda Pengenal
2) Kartu Rawat Jalan
3) Kartu Rawat Tinggal
4) Kartu Penderita & indek Penderita Kusta
5) Kartu Penderita & indek Penderita TB
6) Kartu Ibu
7) Kartu Anak
8) KMS Balita, anak sekolah, Ibu hamil dan Usila
9) Kartu tumbuh Kembang Balita
10) Kartu Rumah (sanitasi)
Pengolahan
Rekam Medis
A. Assembling/Perakitan RM
Adalah salah satu kegiatan dalam pengolahan
rekam medis untuk :
-mengorganisasikan,
-merakit,
-menata,
-menyusun,
-merapihkan
-formulir-formulir rekam medis baik untuk rawat jalan,
UGD, maupun untuk rawat inap rawat, sehingga rekam
medis tersebut dapat terpelihara dan dapat siap pakai
kalau dibutuhkan.
Untuk memudahkan penyusunan formulir – formulir
rekam medis khusus untuk rawat inap dapat disusun
berdasarkan kode atau halaman yang ada pada setiap
formulir.
B. Koding
Kegiatan dan tindakan serta diagnosis yang ada dalam rekam medis harus di beri
kode dan selanjutnya diindeks agar memudahkan pelayanan pada penyajian informasi untuk
menunjang fungsi perencanaan, managemen, dan riset bidang kesehatan
Pengklasifikasian penyakit dan tindakan yang telah disepakati secara internasional
dan telah digunakan yaitu :
1. Kalsifiasi yang berkaitan dengan penyakit/diagnosis, yaitu ICD (Internasional
Classification of Diseases)
Kecepatan dan ketepatan koding dari suatu diagnosis atau tindakan lain sangat
tergantung kepada pelaksana yang menangani rekam medis tersebut, yaitu :
1. Tenaga medis dalam menetapkan diagnosis
2. Tenaga rekam medis sebagai pemberi kode
3. Tenaga kesehatan lainnya
Jadi secara garis besar ICD dimaksudkan untuk memudahkan pencatatan dan
pelaporan penyakit, dari segala macam segi, sehingga tidak ada satu penyakitpun yang luput
dari pemantauan
Penyimpanan dan Pengambilan Kembali
1. Ruang Penyimpanan, dengan Persyaratan :
 Ruangan letaknya harus strategis, sehingga
mudah dan cepat dalam penyimpanan,
pengambilan dan distribusi.
 Ruangan cukup cahaya (penerangan) kontrol
suhu.
 Ruangan harus memperhatikan faktor
keamanan (contoh ; ada pintu yang bisa
dikunci, kebijakan hanya petugas rekam
medis yang boleh masuk).
 Harus ada pemisahan ruangan rekam medis
Aktif dan Inaktif.
Hal Yg perlu diperhatikan dalam membuat alat penyimpanan
a. Panjang atau luas ruangan penyimpanan
b. Perkiraan kebutuhan alat penyimpanan rekam medis untuk
5 –10 tahun mendatang
c. Jarak antara dua buah rak min. 90 cm dan apabila raknya
berhadapan jaraknya 150 cm.
Hal yang perlu diperhatikan dalam membuat alat penyimpanan :
 Panjang atau luas ruangan penyimpanan
 Perkiraan kebutuhan alat penyimpanan rekam medis untuk 5 –10 tahun
mendatang
 Jarak antara dua buah rak min. 90 cm dan apabila raknya berhadapan
jaraknya 150 cm
Pelindung Rekam Medis :
a. Sampul Pelindung dilengkapi dgn penjepit (Fastener)
b. Map
c. Amplop
4. Bon Peminjaman (Requisitions)
- Dibuat 3 Rangkap (Untuk di Rekam Medis, Outguides dan dikotak file kartu/yang
meminjam)
- Memuat informasi ; nama pasien, nomor RM, nama peminjam, keperluan, tanggal
peminjaman, tanggal pengembalian, tanda tangan peminjam dan pertugas
- Bahan kertas biasa dgn Ukuran 10, 5 x 7 cm
Outguides ( Petunjuk Keluar)
 Terbuat dari bahan yang kuat dan berwarna
 Berbentuk kartu besar disertai kantung untuk plastik menyimpan
bon peminjaman
 Akan berada di penyimpanan sampai rekam medis yang dipinjam
kembali.
6. Alat Penunjang lainnya ; Tangga anti tergelincir, meja untuk
menyortir, rak beroda/kereta dorong (Dumbwaiter) , Slip
Transfer, elevator, faksimili
8. Ketentuan dan Prosedur Penyimpanan
a) Rekam Medis sebelum disimpan harus disortir terlebih dahulu
b) Hanya petugas rekam medis yang menangani penyimpanan dan
pengambilan relam medis, kecuali petugas khusus pada sore
dan malam yg ditugasi di penyimpanan
c) Rekam medis yang rusak atau terlepas dari sampulnya harus
segera diperbaiki
d) Pemeriksaan/audit peyimpanan harus dilakukan secara
periodik (Untuk menemukan salah simpan atau RM yg belum
kembali pd waktunya)
e) RM yg penting (berkaitan dgn hukum) disimpan di tempat
khusus yg terjaga kerahasiaannya.
f) Petugas harus memelihara agar RM terjaga kerapihan dan
kebersihannya
g) RM yg dlm proses (Assembling, Analisa, dll) disimpan di
meja/rak tertentu
h) RM yg tebal dibuat penjilidan
Kordinator penyimpanan harus membuat
laporan :
- Jumlah RM yg keluar/dipinjam
- Jumlah permintaan darurat
- Jumlah salah simpan
- Jumlah RM yg tdk ditemukan
9. PENGAMBILAN KEMBALI REKAM MEDIS
Kegiatan pengambilan kembali rekam medis dari
tempat penyimpanan dilakukan karena kebutuhan
diantaranya yaitu :
a. Untuk Berobat jalan / kontrol
b. Untuk Rawat Inap
c. Untuk Penelitian
d. Untuk Pendidikan
e. Untuk Pengadilan
f. Untuk Analisa Kuantitatif & Kualitatif
g. Dll
Ketentuan dan Pengambilan Kembali
1. Setiap RM yang diambil kembali/keluar harus diganti/menggunakan Out
guide/petunjuk keluar
2. Peminjam harus mengembalikan tepat waktu dlm keadaan baik
3. Ditentukan kebijakan/peraturan berapa lama/ waktu RM dapat diluar Rak
penyimpanan sesuai dengan jenis peminjamannya. Idealnya setelajh jam
kerja sudah kembali lagi.
4. Rekam Medis tidak boleh dibawa keluar RS kecuali atas peintah
pengadilan.
5. Peminjaman RM untuk keperluan pembuatan makalah, riset, dll oleh
dokter/tenaga kesehatan lainnya sebaiknya dikerjakan di Ruang RM
6. Mahasiswa dapat memijam RM jika mempunyai surat pengantar dari
dokter ruangan
7. Untuk Pasien yg dirujuk, RM tidak boleh dibawa cukup dgn resume akhir
pelayanan.
Prosedur Pengambilan Kembali
1) Setelah ada permintaan untuk peminjaman, maka sebelum dilakukan
pengambilan kembali dibuatkan bon peminjaman (rangkap 3)
2) Menyimpan bon peminjaman pada RM, Out guide dan pada kotak
bon peminjaman di Unit RM atau di tempat yng meminjamnya
3) Menyimpan out guide pada tempat RM yg diambil
4) Apabila ada perpindahan peminjaman maka dicatat pd slip tranfer dan
diberitakan ke unit RM
5) Slip tranfer disimpan di out guide
Alternatif Pencarian RM Yg salah simpan/tidak ditemukan
di tempatnya :
1) Cari transposisi di dlm masing-masing set angka dua digit ,
Con : no. 46-37-82 bisa dicari di no. 46-37-28 atau 46-73- 82
atau 64-37-82
2) Apabila RM yg tidak ditemukan ada no. 3 pada no. 5 atau 8
karena angkanya mirip
3) Periksa nomor tertentu pd kelompok ratusan yg mendahului
atau mengikuti nomor tersebut. Con : 485 dapat dicari pada
385 atau 585
4) Periksa RM persis sebelum atau sesudah nomor yang
bersangkutan, Kadang-kadang RM menyelip ke dlm
pelindung RM lain
5) Periksa RM yg hilang di rak persis di atas atau dibawah RM yg
dicari
Alur
Penyusutan
Penyusutan
RM
RM In aktif
RM AKtif
RM
Tertentu
RM Rusak
/tidak
terbaca
Pemindahan
RM ada
nilai guna
RM Tidak
ada nilai
guna
Dinilai Tim
Penilai
Dilestarikan
Dimusnahkan
Terima Kasih

More Related Content

PPTX
Internalisasi SIstem Pembinaan dan Pengembangan SDM Orientasi 15 Agus 23 fina...
PDF
Maternal mortality in indonesia
DOC
PDF
Sejarah Pemberantasan Penyakit
PPTX
DIAGNOSA GUNAWAN 2024 TAMPIL ppT 1.pptx
DOCX
Pengkajian katarak
DOCX
PKM-GT-14
PDF
00.a. Contoh Anjab ABK Dokter Pertama.pdf
Internalisasi SIstem Pembinaan dan Pengembangan SDM Orientasi 15 Agus 23 fina...
Maternal mortality in indonesia
Sejarah Pemberantasan Penyakit
DIAGNOSA GUNAWAN 2024 TAMPIL ppT 1.pptx
Pengkajian katarak
PKM-GT-14
00.a. Contoh Anjab ABK Dokter Pertama.pdf

Similar to Sistem dan sub sistem rekam medis nisa.pptx (20)

PPTX
Manajemen RM Pertemuan ke 7.pptx
DOC
tugas sekolah yang sering di cari cari utuk kuliah
PDF
Global Health Security Policy (pandemi covid-19)
PPTX
1. Dr.dr. Sutoto - PERAN KOMUNIKASI EFEKTIF DALAM MENINGKATKAN KESEAMATAN PAS...
DOCX
Konsep keperawatan keluarga
PDF
Rencana Pembelajaran Semester FARMAKOLOGI 2324.
PDF
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023
PDF
Terapy Komplementer 2021.pdf
PPTX
hiperkes.pptx
PPTX
Biostatistika
PPT
Dokumentasi Pengkajian Keperawatan
PPT
Bedah kisi kisi us (p.nana)
PPT
materi persentasi Pasien Safety di rumah sakit
DOCX
Yoga uas b.indo
DOC
Rencana Pembelajaran Semester MK ANATOMI
PPTX
Laporan pp
PPTX
Biostatistik
DOC
RPS EHR.doc
DOCX
Lembar pengesahan daftar isi-rekom
PPT
LANGKAH 4.SISTEM PELAPORAN insiden keamanan pasien.ppt
Manajemen RM Pertemuan ke 7.pptx
tugas sekolah yang sering di cari cari utuk kuliah
Global Health Security Policy (pandemi covid-19)
1. Dr.dr. Sutoto - PERAN KOMUNIKASI EFEKTIF DALAM MENINGKATKAN KESEAMATAN PAS...
Konsep keperawatan keluarga
Rencana Pembelajaran Semester FARMAKOLOGI 2324.
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023
Terapy Komplementer 2021.pdf
hiperkes.pptx
Biostatistika
Dokumentasi Pengkajian Keperawatan
Bedah kisi kisi us (p.nana)
materi persentasi Pasien Safety di rumah sakit
Yoga uas b.indo
Rencana Pembelajaran Semester MK ANATOMI
Laporan pp
Biostatistik
RPS EHR.doc
Lembar pengesahan daftar isi-rekom
LANGKAH 4.SISTEM PELAPORAN insiden keamanan pasien.ppt
Ad

Recently uploaded (20)

PDF
Teori Humanisasi Kedokteran Berbasis Sastra Biografis Hippocrates. Berdasark...
PDF
Novel Epik Silat Sastra Kesehatan Yang Penuh Visi dan Nilai Kemanusiaan : Dok...
PDF
BUKTI SASTRA KESEHATAN INDONESIA MAMPU MENYELAMATKAN BANGSA DARI DISRUPSI SUP...
PDF
Mengikuti Puasa Sehat ala Rasulullah.pdf
PPTX
Refreshing-Kader-Posyandu-Siklus-Hidup-and-Penguatan-Kompetensi (1).pptx
PPTX
GURU PENGGERAK MATERI POWER POINYPPT PI2.pptx
PDF
Pelatih Kebugaran Teman Kesehatan Kita - Tarakanita 1
PPTX
HUBUNGAN STRUKTUR AKTIVITAS OBAT ANTIMALARIA
PDF
Materi 1 - 280321 - Prof. Dr. apt. Maksum Radji, M.Biomed.pdf
PDF
Artikel Ilmiah : Mesin AI Boleh Merangkai Kata, tapi Sastra Kesehatan Indones...
PPT
Slide imunisasi wati 1.ppt berisi daftar imunisasi
PDF
Materi Nak, Inilah Teladanmu (Parenting Sunnah).pdf
PDF
Novel Epik Silat Sastra Kesehatan Yang Penuh Visi dan Nilai Kemanusiaan : Dok...
PDF
Imunisasi MR dan HPV Anak Sekolah- BIAS 2025
PPTX
Imunisasi MR dan HPV Anak Sekolah- BIAS 2025
PDF
Novel Heroisme Cinta Dari Akreditasi Puskesmas 2018, ke Pandemi Covid-19, ke ...
PPTX
monitoring dan evaluasi kinerja dokter intersip
PDF
Physically Fit, Academically Ready - Tzu Chi
PPTX
PENILAIAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK
PPTX
Tuberkulosis Paru: LAPORAN KASUS PARU.pptx
Teori Humanisasi Kedokteran Berbasis Sastra Biografis Hippocrates. Berdasark...
Novel Epik Silat Sastra Kesehatan Yang Penuh Visi dan Nilai Kemanusiaan : Dok...
BUKTI SASTRA KESEHATAN INDONESIA MAMPU MENYELAMATKAN BANGSA DARI DISRUPSI SUP...
Mengikuti Puasa Sehat ala Rasulullah.pdf
Refreshing-Kader-Posyandu-Siklus-Hidup-and-Penguatan-Kompetensi (1).pptx
GURU PENGGERAK MATERI POWER POINYPPT PI2.pptx
Pelatih Kebugaran Teman Kesehatan Kita - Tarakanita 1
HUBUNGAN STRUKTUR AKTIVITAS OBAT ANTIMALARIA
Materi 1 - 280321 - Prof. Dr. apt. Maksum Radji, M.Biomed.pdf
Artikel Ilmiah : Mesin AI Boleh Merangkai Kata, tapi Sastra Kesehatan Indones...
Slide imunisasi wati 1.ppt berisi daftar imunisasi
Materi Nak, Inilah Teladanmu (Parenting Sunnah).pdf
Novel Epik Silat Sastra Kesehatan Yang Penuh Visi dan Nilai Kemanusiaan : Dok...
Imunisasi MR dan HPV Anak Sekolah- BIAS 2025
Imunisasi MR dan HPV Anak Sekolah- BIAS 2025
Novel Heroisme Cinta Dari Akreditasi Puskesmas 2018, ke Pandemi Covid-19, ke ...
monitoring dan evaluasi kinerja dokter intersip
Physically Fit, Academically Ready - Tzu Chi
PENILAIAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK
Tuberkulosis Paru: LAPORAN KASUS PARU.pptx
Ad

Sistem dan sub sistem rekam medis nisa.pptx

  • 1. Sistem dan Subsistem Rekam Medis Disusun Oleh : An Nisa Nurlaily Chasanah Kelas :A1
  • 2. Sistem : merupakan suatu kesatuan yang utuh dan terdiri dari berbagai factor yang saling berhubungan atau diperkirakan berhubungan serta satu sama lain saling mempengaruhi, yang kesemuanya dengan sadar dipersiapkan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Informasi : adalah data yang telah diolah dan dianalisis secara formal dengan cara yang benar dan secara efektif, sehingga hasilnya bisa bermanfaat dalam operasioanl dan manajemen. (Sabarguna, 2005)
  • 3. Sistem Penomoran Sistem Penamaan Sistem Penyimpanan Sistem Penjajaran Sistem Penyusutan dan Pemusnahan Sistem dan Subsistem Rekam Medis
  • 4. Sistem penamaan dalam pelayanan rekam medis adalah tata cara penulisan nama seseorang yang bertujuan untuk membedakan satu pasien dengan pasien yang lain dan untuk memudahkan dalam pengindeksan. Sistem Penamaan
  • 5. a) Untuk membedakan satu pasien dengan pasien lainnya. b) Adanya keseragaman dalam cara penulisan nama . c) Memudahkan dalam mengambil rekam medis di tempat penyimpanan. d) Agar tidak terjadi kesalahan dalam pelayanan rekam medis. Tujuan Sistem Penamaan Misalnya kasus tertukarnya bayi, dapat terjadi karena pencantuman nama ibunya yang salah pada saat yang sama ada atau lebih ibu melahirkan.
  • 6. Prinsip Penulisan Nama Nama pasien ditulis lengkap, minimal terdiri dari dua suku kata. Sehingga penulisan nama akan tertulis dengan beberapa alternatif diantaranya yaitu : 1. Hanya nama pasien sendiri, apabila nama sudah terdiri dari satu kata atau lebih. 2. Nama pasien sendiri dilengkapi nama suami, apabila pasien sudah mempunyai suami. 3. Nama pasien sendiri dilengkapi dengan nama orang tua (biasanya nama ayah). 4. Bagi pasien yang mempunyai nam keluarga/marga, maka nama
  • 7. Dalam penulisan nama pasien sebaiknya : 1. Nama ditulis dengan huruf cetak dan mengikuti ejaan yang disempurnakan. 2. Sebagai pelengkap, bagi pasien perempuan diakhiri nama lengkap ditambah Ny. Bagi yang sudah menikah atau Nn. Apabila belum menikah. Tujuannya adalah agar dapat dengan mudah membedakan status dari pasien perempuan. 3. Pencantuman titel, pelengkap (Ny. Nn) selalu diletakan sesudah nama lengkap pasien. Tujuannnya adalah untuk mencegah kesalahan dalam mengindeks atau dalam penyimpanan dan pengambilan kembali KIUP yang disimpan
  • 8. Cara Penulisan Nama 1. Nama Orang Indonesia A. Nama orang Indonesia yang mempunyai nama keluarga Diindeks atau ditulis menurut kata akhir (nama keluarga) sebagai kata pengenal diikuti tanda koma, kemudian baru namanya sendiri. Contoh : Suwito Mangunkusastro= Mangunkusastro, Suwito Drajat Dipokusumo = Dipokusumo, Drajat B. Nama orang Indonesia yang majemuk Diindeks sesuai dengan namanya (tidak ada perubahan) Contoh : Sutopo Yuwono = Sutopo Yuwono C. Nama orang Indonesia yang mempunyai suku, marga Diindeks menurut nama suku dan marga tersebut. Contoh : Erna Nasution = Nasution, Erna Anton Hara hap = Harahap, Anton
  • 9. 2. Nama – nama Wanita Nama wanita yang menggunakan nama ayahnya diindeks dengan nama ayahnya Contoh : Ama Matovari = Matovari, Ama Heny Pusponegoro = Pusponegoro, Heny Nama wanita yang sudah bersuami, diindeks dengan nama suaminya Contoh : Anggi Hartono = Hartono, Anggi (Ny) Wanita yang belum menikah diindeks dengan menambahkan Nn. Dalam tanda kurung Contoh : Anna Matovani = Matovani, Anna (Nn) Heny Pusponegoro = Pusponegoro, Heny (Nn)
  • 10. Bila seorang bayi yang baru lahir hingga saat mau pulang belum mempunyai nama maka untuk yang muslim wanita diindeks dengan didahului nama ayah kemudian bayi dan binti sedang kan untuk yang laki- laki memakai bin. Contoh : Aksah = Aksah, bayi binti Sunarto = Sunarto, bayi bin 3. Nama Bayi Sedangkan untuk yang non muslim, maka diindeks dengan nama ayah kemudian bayi Contoh : Rtonga = Rtonga, bayi Imanuel = Imanuel, bayi
  • 11. 4. Nama orang Eropa, Arab, India Jepang dan Thailand Diindeks sama dengan pengindekan nama Indonesia yang mempunyai nama keluarga/marga, yaitu didahului dengan nama keluarga kemudian nama sendiri. Contoh : Robert Kennedy = Kennedy, Robert Muhammad bin Gozali= Gozali, Muhammad bin Mahatma Gandi = Gandi, Mahatma Saburo Kabayasi = Kabayasi, Saburo Charoom Rataranatsin= Rataranatsin, Charoom Nama orang Cina digabungkan dengan nama Eropa. Contoh : Jacky Chan= Chan, Jacky Robert Liem= Liem, Robert
  • 12. 5. Penulisan Gelar Nama-nama yang diikuti dengan gelar, ditulis/diindek dengan menuliskan gelar didalam kurung dibelakang nama. Gelar dapat dibedakan menjadi : a) Gelar Kesarjanaan, seperti ; Drs, SH, Ir, DR, b) Gelar kepangkatan, seperti ; Mayor, Jendral, Direktur, Gubernur c) Gelar Keagamaan, seperti ; Pendeta, Pastur, Haji, KH d) Gelar kebangsawanan, seperti ; Rd, RA., Andi e) Gelar kekeluargaan, Seperti ; Tn, Nn, Ny. Contoh : 1) Drs. Ir. Ginanjar Kartasasmita = Ginanjar Kartasasmita (Drs.Ir.) 2) Lala, SH, MM = Lala (Andi, SH, MM) 3) Letjen Jatikusumo = Jatikusumo (Letjen) 4) Haji Rusalam = Rusalam (Haji)
  • 13. 6. Nama Singkatan Nama yang didiringi atau didahului dengan singkatan, tetapi tidak diketahui kepanjangannya, yangdi utamakan adalah nama lengkapnya. Contoh : A. Mintogoro = Mintogoro A. A. S Mardiatmoko = Mardiatmoko A.S Ahmad B. Sugianto= Sugianto Ahmad B. Drs. Sigit P. Mulyanto = Mulyanto Sigit, P. (Drs)
  • 14. Sistem Penomoran 1. Sistem Penomoran Seri 2. Sistem Penomoran Unit 3. Sistem Penomoran Seri - Unit
  • 15. Sistem Penomoran PemberianNo. RM KonsepPenjajaranRM Seri No. RM baru diberikan pada setiap kunjungan Setiap RM disimpan terpisah berdasarkan No. RMygdiberikanpdsetiapkunjungan Unit Hanya Satu No.RM yang diberikan, pada saat pertamakali kunjungandanakanselalu digunakanpadkunjunganberikutnya RMdisimpandgnsatuNo. RM SeriUnit No. RM baru diberikan pada setiap kunjungan RM yang lama akan digabungkan dgn No. RMbarudiberikandandisimpanpada nonomrekammedisyangterbaru
  • 16. Siste m Pe n o m o ran Ke u n tu n gan Ke ku ran gan Se ri 1. Rak-rak p e n yim p an an akan te risi ko n stan 2. Me m u d ah kan d alam p e n gam b ilan re kam m e d is yan g akan d im u sn ah kan 1. Data p asie n ( riw ayat m e d is & te ra p i) te rse b ar d i b e be rap a re kamm e d is, se h in gga m e n yu litkan Do kte r d an p e raw at (te n aga ke se h atan lain ) d alam m e m b e rikan p e raw atan a tau te rap i 2. Biaya le b ih m ah al/tid ak e fisie n , kare n a se tiap b e ro b at d ib e ri n o m o r d an d ib u atkan re kamm e d is b aru KIUP b aru d an KIB b aru 3. Ra k p e n yim p an an ce p at p e n u h Un it 1. Se m u a d ata p a s. Te rsim p a n te rku m p u l sh g gam b aran p as. Ttg riw aya t m e d is & te rap i akan m u d ah d ip e ro le h d gn ce p at 2. Le b ih e fisie n , kare n a Satu fo ld e r RM h an ya u n tu k satu No . RM 1. Haru s se lalu m e n ge ce k ap akah p e rn ah b e ro b at atau b e lu m , u n tu k m e n ce gah agar p asie n lam a tid ak m e n d a p at n o n o r b aru lagi. 2. RM m e n jad i te b al d an p e rlu d ib u at b e b e ra p a jilid Se ri Un it 1. Me m u d ah kan d alam p e n gam b ilan re kam m e d is yan g akan d im u sn ah kan 1. Biaya le b ih m ah al/tid ak e fisie n , kare n a se tiap b e ro b at d ib e ri n o m o r d an d ib u atkan re kamm e d is b aru KIUP b aru d an KIB b aru 2. Pe gaw ai le b ih re p o t kare n a h aru s m e n cari d an m e n ggab u n gkan RM yan g te rd ah u lu d e n gan RM ya n g b aru 3. Ra k p e n yim p an an akan te risi tid ak m e rata
  • 18. SENTRALISASI DESENTRALISASI KEUNTUNGAN 1. Data daninform asi hasil pelayanandapat berkesinam bungan 2. Mengurangi terjadinya duplikasi dlm pem buatan, pem eliharaan, penyim panan 3. BiayaRelatif Sedikit/Murah 4. Mudah&Cepat dlmpelayananinform asi 5. Prosedur &Kebijaksanaanm udah terstandarisasikan 6. Efisiendalamkerja 7. Kontrol &Keam ananLebihm udah 8. Supervisi personil Penyim pananlebih konsisten 1. Efisiensi waktu 2. Bebankerjalebihringan KERUGIAN 1. Petugas lebihsibuk 2. Tem pat penyim pananharus buka 24 jam 1. Terjadi duplikasi RM 2. Biayalebihbanyak u/ ruangan&peralatan
  • 19. Sistem Penjajaran 1. Straight Numeric filling (Angka langsung). Contoh : 46-50-23, 46-50-24, 46-50-25 2. Middle digit filling system (angka tengah) Contoh : 35 04 02 KA2 KA1 KA3 Seksi 04 Seksi 05 Seksi 80 35- 04- 01 35-05-98 99-80-98 35- 04- 02 35-05-99 99-80-99 35- 04- 03 36-05-00 Seksi 81 35- 04- 04 36-05-01 00-81-00 35- 04- 05 36-05-02 00-81-01
  • 20. 3. Terminal digit Filing System (angka akhir) Contoh : 35 04 02 KA3 KA2 KA1 Seksi 02 Seksi 30 Seksi 80 35- 04- 02 98-05-30 98-99-80 36- 04- 02 99-05-30 99-99-80 37 04- 02 00-06-30 Seksi 81 38 04- 02 01-06-30 00-00-81 39- 04- 02 02-06-30 01-00-81
  • 21. S is te m P e n ja ja r a n Ke u n tu n g a n Ke k u r a n g a n La n g s u n g 1. S a n g a t m u d a h u n tu k m e n g a m b il b e b e r a p a re k a m m e d is ya n g b e r u r u ta n d a r i r a k 2. M u d a h m e la tih p e tu g a s p e n y im p a n a n 1. P e tu g a s h a r u s m e m p e r h a tika n s e lu r u h a n g ka n o m o r R M s e h in g g a m u d a h te r ja d i ke k e lir u a n p e n y im p a n a n 2. Te r ja d in ya k o s e n tr a s i R M p a d a r a k p e n yim p a n a n u n tu k n o m o r b e s a r , p a d a r e k a m m e d is n o m o r te r b a r u , s e h in g g a b e b e r a p a p e tu g a s ya n g b e ke r ja b e r s a m a a n a k a n b e r d e s a k-d e s a ka n d i s a tu te m p a t 3. P e n g a w a s a n k e r a p ih a n p e n y im p a n a n s u k a r d ila k u ka n Ak h ir 1. P e n a m b a h a n ju m la h d o ku m e n r e k a m m e d is s e la lu te r s e b a r s e c a r a m e r a ta ke 100 k e lo m p o k d i d a la mr a k 2. P e tu g a s p e n y im p a n a n tid a k a k a n te r p a k s a b e rd e s a k -d e s a ka n d i s a tu te m p a t d im a n a R M h a r u s d is im p a n 3. P e tu g a s d a p a t d is e r a h i ta n g g u n g ja w a b u n tu k s e ju m la h s e k s i 4. B e b a n k e r ja d a p a t d ib a g i r a ta 5. R e k a m m e d is ya n g tid a k a ktif d a p a t d ia m b il d a r i r a k p e n y im p a n a n d a r i s e tia p s e ks i, p a d a s a a t d ita m b a h n ya r e k a m m e d is b a r u d i s e k s i te r s e b u t 6. J u m la h R M u n tu k s e tia p s e k s i te r k o n tro l d a n b is a d ih in d a rk a n tim b u ln ya r a k-r a k k o s o n g 7. M e m u d a h k a n p e e r e n c a n a a n p e r a la ta n p e n yim p a n a n (ju m la h r a k) 8. Da p a t m e m in im a lis ir ke ke lir u a n p e n y im p a n a n 1. La m a n y a La tih a n d a n b im b in g a n b a g i p e tu g a s p e n yim p a n a n 2. M e m b u tu h k a n b ia ya a w a l le b ih b e s a r k a r e n a h a r u s m e n yia p k a n r a k p e n yim p a n a n te r le b ih d a h u lu Te n g a h S a m a d e n g a n a n g ka a k h ir S a m a d e n g a n a n g ka a k h ir
  • 22. Kegiatan Rekam Medis Penerimaan Pasien Dapat dikatakan disinilah pelayanan pertama kali yang diterima oleh seorang pasien saat tiba di rumah sakit, maka tidaklah berlebihan bila dikatakan bahwa di dalam tata cara penerimaan inilah seorang pasien mendapatkan kesan baik ataupun tidak baik dalam pelayanan suatu rumah sakit.
  • 23. “Tata cara melayani pasien dapat dinilai baik bila mana dilaksanakan oleh petugas dengan sikap yang ramah, sopan, tertib dan penuh tanggung jawab ”. Untuk terjamin lancarnya penerimaan pasien maka menurut Dirjen Yanmed (1996:28) ada 4 hal yang perlu diperhatikan, yaitu sebagai berikut : 1) Petugas yang kompeten 2) Cara penerimaan pasien yang tegas dan jelas (clear cut) 3) Ruang kerja yang menyenangkan 4) Lokasi yang tepat dari bagian penerimaan pasien.
  • 24. Mengevaluasi kualitas pelayanan terdiri dari : 1) Reliability (Keandalan) Yaitu kemampuan dalam memberikan pelayanan dengan segera dan memuaskan serta sesuai dengan yang telah dijanjikan. Dimensi ini tergambar dalam : a) Prosedur penerimaan pasien yang cepat dan tepat. b) Pelayanan pemeriksaan, pengobatan dan perawatan yang cepat dan tepat. c) Jadwal pelayanan rumah sakit dijalankan dengan cepat. d) Prosedur pelayanan tidak berbelit- belit. Responsiveness (cepat tanggap) Yaitu keinginan para petugas untuk membantu para pelanggan dan memberikan pelayanan yang cepat tanggap Dimensi ini tergambar dalam : 1) Kemampuan dokter dan perawat untuk cepat tanggap dalam mengatasi keluhan pasien. 2) Kemampuan petugas memberikan informasi yang jelas, dan mudah dimengerti. 3) Tindakan cepat pada saat pasien membutuhkan.
  • 25. 2) Assurance (jaminan) Yaitu mencakup kemampuan, kesopanan dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki para petugas, bebas dari bahaya, resiko maupun keragu-raguan. Dimensi ini tergambar dalam : a) Pengetahuan dan kemampuan para dokter dalam menetapkan diagnosa penyakit dan petugas lainnya dalam bekerja. b) Keterampilan para dokter, perawat, dan petugas kesehatan lainnya dalam bekerja. c) Pelayanan yang sopan dan ramah. d) Jaminan keamanan pelayanan dan kepercayaan terhadap pelayanan Emphaty ( empati ) Yaitu meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi yang baik dan perhatian yang tulus terhadap kebutuhan pelanggan. Dimensi ini tergambar dalam : a) Memberikan perhatian secara khusus pada setiap pasien. b) Perhatian terhadap keluahan pasien dan keluarganya. c) Perhatian kepada semua pasien tanpa memandang status sosial dan lain-lain.
  • 26. Tangible (berwujud) Yaitu meliputi fasilitas fisik, perlengkapan, peralatan, personil dan sarana komunikasi. Dimensi ini tergambar dalam : 1) Kebersihan, kerapihan, dan kenyamanan ruangan. 2) Penataan exterior dan interior ruangan. 3) Kelengkapan, kesiapan dan kebersihan alat- alat yang dipakai. 4) Kerapian dan kebersihan penampilan petugas (karyawan).
  • 27. Pada penerimaan pasien akan dilakukan kegiatan Identifikasi dan pencatatan serta pemberian informasi pelayanan. Sistem Identifiksi PENCATATAN Kegiatan ini sangat penting karena kegiatan ini merupakan kegiatan input data sebaik apapun pengelolaan rekam medis, sebaik apapun sistem informasi kalau tanpa kegiatan pencatatan atau input data ini maka rekam medis tidak mempunyai arti apa-apa, karena tidak mempunyai data yang dapat lengkap dan akurat yang pada akhirnya fungsi rekam medis tidak berfungsi lagi. Sistem Penyusutan dan Pemusnahan
  • 28. Tenaga yang berhak mengisi/membuat rekam medis atau yang berhak melakukan kegiatan pencatatan adalah : 1) Tenaga Medis, yaitu dokter umum, dokter spesialis, dokter gigi, dokter subspesialis, yang bekerja pada rumah sakit tersebut, residen yang sedang melaksanakan kepaniteraan klinik. 2) Tenaga Paramedis perawatan. 3) Tenaga Paramedis non perawatan. 4) Tenaga Lab, Gizi, anestesia, penata rontagen, rehabilitasi medik, Perekam Medis, dan tenaga lain yang berkaitan dengan pelayanan pada pasien,
  • 29. Ketentuan umum dalam melaksanakan pencatatan diantaranya sebagai berikut : a) Setiap tindakan/konsultasi yang dilakukan pada pasien harus dicatat ke RM selambat-lambatnya 1 x 24 Jam. b) Semua pencatatan harus ditanda tangani, di beri tanggal, sesuai dengan wewenangnya. c) Pencatatan yang dilakukan oleh mahasiswa, ditandatangani dan menjadi tanggung jawab dokter yang merawat atau dokter pembingbingnya. d) Pencatatan yang dilakukan oleh residen harus diketahui oleh dokter pembingbingnya. e) Perbaikan kesalahan penulisan dapat dilakukan pada saat itu juga dan diberi paraf. f) Tulisan tidak boleh dihapus dengan cara apapun.
  • 30. Bentuk catatan dapat dibedakan berdasarkan sifatnya yaitu : 1) Catatan yang bersifat Kolektif Pada buku register ini pada umumnya memuat informasi tentang identitas pasien,cara pembayaran, jenis kunjungan, nomor rekam medis, poliklinik atau tempat pelayanan yang dituju, Register di Puskesmas antara lain : 1. Rawat Jalan 11. PSN 2. Rawat Inap 12. Tetanus Neo 3. KIA 13. Rawat Jalan Gigi 4. Kohort Ibu 14. Obat 5. Kohort Balita 15. Laboratorium 6. Gizi 16. PKM 7. Penyakit menular 17. PSM 8. Kusta 18. Kes Lingkungan 9. Kohort TB 19. UKS 10.Kasus DBD 20. Posyandu
  • 31. 2). Catatan yang bersifat Individual Catatan ini mendokumentasikan segala tindakan yang diberikan kepada seorang pasien. Bentuk catatan ini berupa lembaran-lembaran atau kartu yang dinamakan rekam medis. Formulir rekam medis ini meliputi formulir untuk pasien rawat jalan, rawat darurat dan rawat inap.
  • 32. Formulir Untuk RM Rawat Jalan, yang dicatat minimal adalah : 1) Identitas Pasien 2) Anamnesa ( Keluhan utama, riwayat sekarang, riwayat penyakit yg pernah diderita, riwayat penyakit keluarga) 3) Pemeriksaan Fisik 4) Diagnosis 5) Pengobatan Tindakan
  • 33. Sedangkan formulir Rekam Medis Untuk Rawat Inap, yang dicatat minimal adalah : a) Identitas Pasien b) Anamnesa ( Keluhan utama, riwayat sekarang, riwayat penyakit yg pernah diderita, riwayat penyakit keluarga) c) Pemeriksaan Fisik, lab d) Diagnosis e) Pengobatan Tindakan f) Catatan Konsultasi g) Catatan perawat dan tenaga lain h) Catatan Observasi klinik dan hasil pengobatan i) Resume akhir dan evaluasi pengobatan
  • 34. Sedangkan untuk Puskesmas, dicatat pada rekam medis yang disebut Rekam Kesehatan Keluarga atau disebut dengan Family Folder, serta beberapa kartu diantaranya yaitu : 1) Kartu Tanda Pengenal 2) Kartu Rawat Jalan 3) Kartu Rawat Tinggal 4) Kartu Penderita & indek Penderita Kusta 5) Kartu Penderita & indek Penderita TB 6) Kartu Ibu 7) Kartu Anak 8) KMS Balita, anak sekolah, Ibu hamil dan Usila 9) Kartu tumbuh Kembang Balita 10) Kartu Rumah (sanitasi)
  • 35. Pengolahan Rekam Medis A. Assembling/Perakitan RM Adalah salah satu kegiatan dalam pengolahan rekam medis untuk : -mengorganisasikan, -merakit, -menata, -menyusun, -merapihkan -formulir-formulir rekam medis baik untuk rawat jalan, UGD, maupun untuk rawat inap rawat, sehingga rekam medis tersebut dapat terpelihara dan dapat siap pakai kalau dibutuhkan. Untuk memudahkan penyusunan formulir – formulir rekam medis khusus untuk rawat inap dapat disusun berdasarkan kode atau halaman yang ada pada setiap formulir.
  • 36. B. Koding Kegiatan dan tindakan serta diagnosis yang ada dalam rekam medis harus di beri kode dan selanjutnya diindeks agar memudahkan pelayanan pada penyajian informasi untuk menunjang fungsi perencanaan, managemen, dan riset bidang kesehatan Pengklasifikasian penyakit dan tindakan yang telah disepakati secara internasional dan telah digunakan yaitu : 1. Kalsifiasi yang berkaitan dengan penyakit/diagnosis, yaitu ICD (Internasional Classification of Diseases) Kecepatan dan ketepatan koding dari suatu diagnosis atau tindakan lain sangat tergantung kepada pelaksana yang menangani rekam medis tersebut, yaitu : 1. Tenaga medis dalam menetapkan diagnosis 2. Tenaga rekam medis sebagai pemberi kode 3. Tenaga kesehatan lainnya Jadi secara garis besar ICD dimaksudkan untuk memudahkan pencatatan dan pelaporan penyakit, dari segala macam segi, sehingga tidak ada satu penyakitpun yang luput dari pemantauan
  • 37. Penyimpanan dan Pengambilan Kembali 1. Ruang Penyimpanan, dengan Persyaratan :  Ruangan letaknya harus strategis, sehingga mudah dan cepat dalam penyimpanan, pengambilan dan distribusi.  Ruangan cukup cahaya (penerangan) kontrol suhu.  Ruangan harus memperhatikan faktor keamanan (contoh ; ada pintu yang bisa dikunci, kebijakan hanya petugas rekam medis yang boleh masuk).  Harus ada pemisahan ruangan rekam medis Aktif dan Inaktif. Hal Yg perlu diperhatikan dalam membuat alat penyimpanan a. Panjang atau luas ruangan penyimpanan b. Perkiraan kebutuhan alat penyimpanan rekam medis untuk 5 –10 tahun mendatang c. Jarak antara dua buah rak min. 90 cm dan apabila raknya berhadapan jaraknya 150 cm.
  • 38. Hal yang perlu diperhatikan dalam membuat alat penyimpanan :  Panjang atau luas ruangan penyimpanan  Perkiraan kebutuhan alat penyimpanan rekam medis untuk 5 –10 tahun mendatang  Jarak antara dua buah rak min. 90 cm dan apabila raknya berhadapan jaraknya 150 cm Pelindung Rekam Medis : a. Sampul Pelindung dilengkapi dgn penjepit (Fastener) b. Map c. Amplop 4. Bon Peminjaman (Requisitions) - Dibuat 3 Rangkap (Untuk di Rekam Medis, Outguides dan dikotak file kartu/yang meminjam) - Memuat informasi ; nama pasien, nomor RM, nama peminjam, keperluan, tanggal peminjaman, tanggal pengembalian, tanda tangan peminjam dan pertugas - Bahan kertas biasa dgn Ukuran 10, 5 x 7 cm
  • 39. Outguides ( Petunjuk Keluar)  Terbuat dari bahan yang kuat dan berwarna  Berbentuk kartu besar disertai kantung untuk plastik menyimpan bon peminjaman  Akan berada di penyimpanan sampai rekam medis yang dipinjam kembali. 6. Alat Penunjang lainnya ; Tangga anti tergelincir, meja untuk menyortir, rak beroda/kereta dorong (Dumbwaiter) , Slip Transfer, elevator, faksimili
  • 40. 8. Ketentuan dan Prosedur Penyimpanan a) Rekam Medis sebelum disimpan harus disortir terlebih dahulu b) Hanya petugas rekam medis yang menangani penyimpanan dan pengambilan relam medis, kecuali petugas khusus pada sore dan malam yg ditugasi di penyimpanan c) Rekam medis yang rusak atau terlepas dari sampulnya harus segera diperbaiki d) Pemeriksaan/audit peyimpanan harus dilakukan secara periodik (Untuk menemukan salah simpan atau RM yg belum kembali pd waktunya) e) RM yg penting (berkaitan dgn hukum) disimpan di tempat khusus yg terjaga kerahasiaannya. f) Petugas harus memelihara agar RM terjaga kerapihan dan kebersihannya g) RM yg dlm proses (Assembling, Analisa, dll) disimpan di meja/rak tertentu h) RM yg tebal dibuat penjilidan
  • 41. Kordinator penyimpanan harus membuat laporan : - Jumlah RM yg keluar/dipinjam - Jumlah permintaan darurat - Jumlah salah simpan - Jumlah RM yg tdk ditemukan
  • 42. 9. PENGAMBILAN KEMBALI REKAM MEDIS Kegiatan pengambilan kembali rekam medis dari tempat penyimpanan dilakukan karena kebutuhan diantaranya yaitu : a. Untuk Berobat jalan / kontrol b. Untuk Rawat Inap c. Untuk Penelitian d. Untuk Pendidikan e. Untuk Pengadilan f. Untuk Analisa Kuantitatif & Kualitatif g. Dll
  • 43. Ketentuan dan Pengambilan Kembali 1. Setiap RM yang diambil kembali/keluar harus diganti/menggunakan Out guide/petunjuk keluar 2. Peminjam harus mengembalikan tepat waktu dlm keadaan baik 3. Ditentukan kebijakan/peraturan berapa lama/ waktu RM dapat diluar Rak penyimpanan sesuai dengan jenis peminjamannya. Idealnya setelajh jam kerja sudah kembali lagi. 4. Rekam Medis tidak boleh dibawa keluar RS kecuali atas peintah pengadilan. 5. Peminjaman RM untuk keperluan pembuatan makalah, riset, dll oleh dokter/tenaga kesehatan lainnya sebaiknya dikerjakan di Ruang RM 6. Mahasiswa dapat memijam RM jika mempunyai surat pengantar dari dokter ruangan 7. Untuk Pasien yg dirujuk, RM tidak boleh dibawa cukup dgn resume akhir pelayanan.
  • 44. Prosedur Pengambilan Kembali 1) Setelah ada permintaan untuk peminjaman, maka sebelum dilakukan pengambilan kembali dibuatkan bon peminjaman (rangkap 3) 2) Menyimpan bon peminjaman pada RM, Out guide dan pada kotak bon peminjaman di Unit RM atau di tempat yng meminjamnya 3) Menyimpan out guide pada tempat RM yg diambil 4) Apabila ada perpindahan peminjaman maka dicatat pd slip tranfer dan diberitakan ke unit RM 5) Slip tranfer disimpan di out guide
  • 45. Alternatif Pencarian RM Yg salah simpan/tidak ditemukan di tempatnya : 1) Cari transposisi di dlm masing-masing set angka dua digit , Con : no. 46-37-82 bisa dicari di no. 46-37-28 atau 46-73- 82 atau 64-37-82 2) Apabila RM yg tidak ditemukan ada no. 3 pada no. 5 atau 8 karena angkanya mirip 3) Periksa nomor tertentu pd kelompok ratusan yg mendahului atau mengikuti nomor tersebut. Con : 485 dapat dicari pada 385 atau 585 4) Periksa RM persis sebelum atau sesudah nomor yang bersangkutan, Kadang-kadang RM menyelip ke dlm pelindung RM lain 5) Periksa RM yg hilang di rak persis di atas atau dibawah RM yg dicari
  • 46. Alur Penyusutan Penyusutan RM RM In aktif RM AKtif RM Tertentu RM Rusak /tidak terbaca Pemindahan RM ada nilai guna RM Tidak ada nilai guna Dinilai Tim Penilai Dilestarikan Dimusnahkan