SlideShare a Scribd company logo
Jurnal PUSITELL vol.5 Th.2010 Hal. 1
Teknik dan Algoritma dalam
Pemodelan Komplemen Nilai Numerik
S.N.M.P. Simamora
PUSITELL, Fak. Teknologi Informasi
Univ. BALE Bandung
Jl. R.A.A Wiranatakusumah No.2
Bandung 40258
Abstrak—Teknik komplemen berdasar pada algoritma gerbang
NOT, dimana bit luaran merupakan kebalikan dari bit masukan.
Operasi pengurangan merupakan kebalikan dari operasi
penjumlahan dengan asumsi tanda positip pada operand
pengurang diubah menjadi tanda negatip dan operasi pengurangan
berubah menjadi operasi penjumlahan. Demikian juga pada
sintaks pemrograman, simbol gerbang logika NOT mendapat posisi
khusus dengan dikenalkan representasi kode sintaks untuk
mengerjakan operasi logika komplemen tersebut. Pada makalah ini
telah diulas dan dibuktikan secara analitik dan komputerisasi
penerapan teknik dan algoritma dalam pemodelan komplemen nilai
numerik.
Kata kunci—komplemen; gerbang logika; penjumlahan;
pengurangan; pemrograman
Abstract— Complement techniques based on NOT gate
algorithms, which the output bits is the inverse of the input bits.
Substraction operation is the inverse of addition operation which
assuming a positive mark on deduction operand is converted into a
negative sign and subtraction operations turned into a sum (or
addition) operation. Similarly, the programming syntax, NOT logic
gate symbol have special position with coded representation
introduced to the complement logic operations syntax. In this paper
has been reviewed and proven analytical and computerized
application of modeling techniques and algorithms to complement
the numerical value.
Keywords—complement; logic-gate; adder; substracting;
programming
I. PENDAHULUAN
Ada tiga gerbang logika utama, yakni: AND, OR, dan
XOR serta satu gerbang pembalik yakni NOT. Gerbang logika
AND (simbol dalam tabel kebenaran: ‘•’) mengatakan: luaran
bernilai 1 jika-dan-hanya-jika semua masukan bernilai 1;
gerbang logika OR (simbol dalam tabel kebenaran: ‘+’)
mengatakan: luaran bernilai 1 jika-dan-hanya-jika salah-
satu masukan bernilai 1; Gerbang logika XOR (simbol
dalam tabel kebenaran: ‘⊕’) mengatakan: luaran bernilai 1
jika-dan-hanya-jika jumlah bit-masukan berkelipatan
ganjil; sedangkan gerbang logika NOT (simbol dalam tabel
kebenaran: ‘~’ atau ‘ā’) mengatakan: bit-luaran merupakan
kebalikan dari bit-masukan.
Secara pemrograman, dapat ditunjukkan sebagai berikut:
Gerbang AND, misalkan: A←A•B dimana masing-masing
A←12 dan B←11.
Java Script:
<script language=JavaScript>
A=12;
B=11;
A=A&B;
document.write(A);
</script>
C++:
#include<iostream.h>
void main()
{
int A=12,B=11;
A=(A&B);
cout << A;
}
Gerbang OR, misalkan: A←A+B dimana masing-masing
A←12 dan B←11.
Java Script:
<script language=JavaScript>
A=12;
B=11;
A=A|B;
document.write(A);
</script>
C++:
#include<iostream.h>
void main()
{
int A=12,B=11;
A=(A|B);
cout << A;
}
Gerbang XOR, misalkan: A←A⊕B dimana masing-masing
A←12 dan B←11.
Java Script:
Jurnal PUSITELL vol.5 Th.2010 Hal. 2
<script language=JavaScript>
A=12;
B=11;
A=A∧B;
document.write(A);
</script>
C++:
#include<iostream.h>
void main()
{
int A=12,B=11;
A=(A∧B);
cout << A;
}
Hal berbeda pada gerbang logika NOT, dimana gerbang
logika ini berperan untuk pemrosesan pada bilangan negatip
pada biner. Peranan penting gerbang logika NOT adalah
sebagai komplemen suatu bilangan desimal (DEC).
II. ALGORITMA KOMPLEMEN BILANGAN POSITIP
Misalkan z←(~A) dimana A←DEC(17), maka dapat
dituliskan metode matematika informasi dengan algoritma
komplemen sebagai berikut:
i. Ubah bilangan DEC dalam biner dengan panjang-bit minimal 8
ii. Hasil biner tersebut komplemen-kan
iii. Biner hasil komplemen tersebut tambahkan dengan (1)2
iv. maka biner tsb merupakan z.
Dengan demikian z merupakan komplemen A atau dituliskan
sebelumnya: ~A; ditunjukkan pada Gambar 1 algoritma kerja
untuk A=(17)10.
Untuk mendapatkan z dalam bentuk DEC, maka dilakukan
dengan algoritma Negatip-Biner dalam DEC sebagai berikut:
i. Komplemen-kan biner tersebut
ii. Selanjutnya biner tersebut tambahkan dengan (1)2
iii. Lalu biner tersebut ubah dalam bilangan DEC
iv. Selanjutnya gandeng tanda negatip pada bilangan DEC
tersebut
Mekanisme dari tahapan algoritma ini ditunjukkan pada
Gambar 2 berikut.
Gambar 1. Algoritma Komplemen DEC(17)
Gambar 2. Algoritma mencari Negatip-Biner dalam DEC
Ditunjukkan pemrogramannya sebagai berikut:
JavaScript:
<script language=JavaScript>
A=17;
z=(~A);
document.write(z);
</script>
C++:
#include<iostream.h>
void main()
{
int z,A=17;
z=(~A);
cout << z;
}
Gambar 3. Tampilan jalannya program untuk JavaScript
Gambar 4. Tampilan jalannya program untuk C++
Terlihat bahwa masing-masing algoritma tersebut memiliki
pola dalam pengolahan dan transformasi sampai mendapatkan
nilai yang ditargetkan. Bila ditelaah lebih seksama hal ini
identik dengan substansi algoritma kerja gerbang NOT yakni
saling membalik nilai masukan. Diingatkan juga bahwa
semakin banyak variabel yang digunakan maka semakin boros
main-memory dan proses komputasi semakin lama
Jurnal PUSITELL vol.5 Th.2010 Hal. 3
(⇔terbebani); dengan kata lain beban-komputasi (Φ) semakin
besar.
III. ALGORITMA KOMPLEMEN BILANGAN NEGATIP
Misalkan z←(~A) dimana A←DEC(-18), maka dapat
dituliskan metode matematika informasi dengan algoritma
komplemen yang dibagi menjadi dua tahapan yakni sebagai
berikut:
Bagian-1: mencari biner dari negatip bilangan DEC
i. Positipkan DEC tersebut
ii. Bilangan DEC tersebut konversikan dalam biner dengan panjang
8-bit
iii. Komplemenkan biner tersebut
iv. Biner hasil komplemen tersebut tambahkan dengan (1)2
v. maka didapatkan nilai biner dari negatip DEC tersebut.
Bagian-2: mendapatkan nilai komplemen
i. Cari biner dari negatip DEC tersebut
ii. Selanjutnya biner tersebut kurangkan dengan (1)2
iii. Lalu biner tersebut komplemen-kan
iv. Selanjutnya hasil komplemen tersebut kurangkan dengan (1)2
v. Ubah biner tersebut dalam bilangan DEC
vi. maka didapatkan negasi atau komplemen dari bilangan negatip
DEC tersebut
Mekanisme dari tahapan algoritma ini ditunjukkan pada
Gambar 5 dan 6 berikut.
Gambar 5. Algoritma Komplemen negatip DEC bagian-1
Gambar 6. Algoritma Komplemen negatip DEC bagian-2
Ditunjukkan pemrogramannya sebagai berikut:
JavaScript:
<script language=JavaScript>
x=-18;
z=(~x);
document.write(z);
</script>
C++:
#include<iostream.h>
void main()
{
int z,A=-17;
z=(~A);
cout << z;
}
Pembuktian menggunakan metode komputerisasi
ditunjukkan pada Gambar 7 dan 8 berikut.
Gambar 7. Tampilan jalannya program untuk JavaScript
Gambar 8. Tampilan jalannya program untuk C++
IV. TERAPAN HUKUM KOMUTATIF
Pada hukum komutatif berlaku seperti berikut ini:
a + b = b + a (1)
Dari Pers.(1) ini dapat diuraikan menjadi Pers.(2) yang
ditunjukkan sebagai berikut:
a − b = a + (−b) (2)
Oleh sebab itu algoritma komplemen dapat diterapkan
untuk Pers.(2) pada dua operand, a dan b, seperti ditunjukkan
pada algoritma pengurangan DEC-BIN bagian-1 dimana a>b
dan algoritma pengurangan DEC-BIN bagian-2 untuk a<b.
Algoritma pengurangan DEC-BIN bagian-1, a>b:
i. Positipkan DEC tersebut, yakni b
ii. Ubah b dalam biner dengan panjang 8-bit
iii. Lalu biner tersebut komplemen-kan
iv. Selanjutnya hasil komplemen tersebut tambahkan dengan (1)2
v. maka didapatkan biner dari b tersebut
vi. Selanjutnya lakukan penjumlahan biner untuk a terhadap b; bit
1 di depan biner menunjukkan tanda positip (+)
Jurnal PUSITELL vol.5 Th.2010 Hal. 4
Gambar 9. Algoritma pengurangan DEC-BIN bagian-1, a>b
Algoritma pengurangan DEC-BIN bagian-1, a>b:
i. Positipkan DEC tersebut, yakni b
ii. Ubah b dalam biner dengan panjang 8-bit
iii. Lalu biner tersebut komplemen-kan
iv. Selanjutnya hasil komplemen tersebut tambahkan dengan (1)2
v. maka didapatkan biner dari b tersebut
vi. Selanjutnya lakukan penjumlahan biner untuk a terhadap b; bit
1 di depan biner menunjukkan tanda negatip (−)
Gambar 10. Algoritma pengurangan DEC-BIN bagian-2, a<b
Gambar 11. Pembuktian untuk biner DEC(-3)
Terlihat pada mekanisme penjumlahan dan pengurangan,
peranan teknik komplementer sangat penting dan mendukung
aljabar matematika. Hal ini sangat berperan dalam bidang
organisasi komputer, dan desain arsitektur komputer dalam
unit ALU (Arithmetic and Logic Unit).
TABEL 1. PENJUMLAHAN BINER
A B SUM CARRY
0 0 00 0
0 1 01 0
1 0 01 0
1 1 10 1
TABEL 2. PENGURANGAN BINER
Kesimpulan
Dapat dikatakan bahwa operasi penjumlahan berkaitan
dengan operasi pengurangan, dan dasar dari Hukum Komutatif
dapat diterapkan pada basis bilangan 2 atau biner. Dari
penjelasan secara analitik tersebut dijadikan dasar dalam
bidang organisasi komputer untuk merancang algoritma
komputasi pada unit ALU.
Jurnal PUSITELL vol.5 Th.2010 Hal. 5
Keterkaitan operasi bilangan numerik berlaku pada basis
bilangan 10 (DEC) dan basis bilangan 2 (biner). Hal ini juga
dibuktikan dengan metode komputerisasi yakni dengan
menggunakan JavaScript dan C++.
Daftar Pustaka
[1] H. B. Enderton. “A Mathematical Introduction to Logic”. Academic
Press, 1972.
[2] J. Gullberg. “Mathematics from the Birth of Numbers”. Norton, 1997.
[3] J. O'Donnell. “Discrete Mathematics Using a Computer”. Springer.
2006.
[4] S. N. Burris. “Logic for Mathematics and Computer Science”. Prentice-
Hall, 1998.
[5] S. Thompson. “Type Theory and Functional Programming”. Addison-
Wesley Publishing Company, 1991.
[6] S.N.M.P. Simamora, “Diktat SK-300 Sistem Mikroprosesor”. Dept.
Sistem Komputer. Fak.Teknik. ITHB. Bandung. 2002.
[7] S.N.M.P. Simamora, “Diktat TIK-3501 Sistem Mikrokontroler &
Mikroprosesor”. Jurusan Ilmu Komputer. F-MIPA. UNAI. Bandung.
2007.

More Related Content

What's hot (20)

PPTX
INTEGRAL
Muhammad Fajar
 
PPTX
Integral
a410080022
 
PPTX
Integral
Heri Cahyono
 
PPTX
Array searching sorting_pert_11,12,13,14,15
doudomblogspot
 
PDF
Ifc modul 2 (array)
James Montolalu
 
DOCX
Pembahasan ujian teori pemrograman pascal bagian 1
Damun Setiaji
 
DOCX
Analisis matlab
Fitri Kurniawati
 
PPT
Kuliah 4&5 sistem digital
satriahelmy
 
PPTX
Pertemuan 6 Struktur Data, Algoritma dan Pemrograman
Prasetyo Adi
 
PPT
Limit
Resty annisa
 
PPT
Integral
Eko Supriyadi
 
PPT
Fungsi grafik di matlab
UNISKA, SMK Telkom Banjarbaru
 
PDF
Algoritma dan Arithmatika
staffpengajar
 
PPT
Algoritma matematika
Fazar Ikhwan Guntara
 
PPTX
Pertemuan 6 & 7 ars. gerbang logika
Buhori Muslim
 
PPT
4. Integral Tertentu
widi1966
 
PDF
Bab8.array
Andrean Podowae
 
PPTX
Latihan individu no.1
fiqriany1300018072
 
PPTX
Fungsi logaritma
nurainiai
 
PDF
Alpro I-latihan_kasus-r11102015
staffpengajar
 
INTEGRAL
Muhammad Fajar
 
Integral
a410080022
 
Integral
Heri Cahyono
 
Array searching sorting_pert_11,12,13,14,15
doudomblogspot
 
Ifc modul 2 (array)
James Montolalu
 
Pembahasan ujian teori pemrograman pascal bagian 1
Damun Setiaji
 
Analisis matlab
Fitri Kurniawati
 
Kuliah 4&5 sistem digital
satriahelmy
 
Pertemuan 6 Struktur Data, Algoritma dan Pemrograman
Prasetyo Adi
 
Integral
Eko Supriyadi
 
Fungsi grafik di matlab
UNISKA, SMK Telkom Banjarbaru
 
Algoritma dan Arithmatika
staffpengajar
 
Algoritma matematika
Fazar Ikhwan Guntara
 
Pertemuan 6 & 7 ars. gerbang logika
Buhori Muslim
 
4. Integral Tertentu
widi1966
 
Bab8.array
Andrean Podowae
 
Latihan individu no.1
fiqriany1300018072
 
Fungsi logaritma
nurainiai
 
Alpro I-latihan_kasus-r11102015
staffpengajar
 

Viewers also liked (20)

PPTX
Chapter 5 teknologi internet
Andi Iswoyo
 
PPTX
Chapter 1 pengantar manajemen informasi
Andi Iswoyo
 
PPTX
konsep mnemonic-instruction
S N M P Simamora
 
PPTX
Chapter 3 hardware and software id
Andi Iswoyo
 
PPTX
Mis2013 chapter 5 - teknologi internet
Andi Iswoyo
 
PDF
Cover paper Algoritma Symboolon
S N M P Simamora
 
PPTX
Chapter 1 introduction to ob
Andi Iswoyo
 
PPTX
Chapter 6 pengembangan sistem
Andi Iswoyo
 
PPTX
Mis2013 chapter 2 purposes of information systems id
Andi Iswoyo
 
PDF
Sis tel its_solutions
S N M P Simamora
 
PPTX
Organisasi Komputer bhn kuliah m10 r1
S N M P Simamora
 
PDF
Konsep Process dalam Sistem Komputer
S N M P Simamora
 
DOC
Wireless Sensor Network
S N M P Simamora
 
PDF
Silabus TIK-2303 Arsitektur & Organisasi Komputer
S N M P Simamora
 
PPT
Metpen 4 Pengump Data
Andi Iswoyo
 
PPTX
Mis2013 chapter 3 hardware and software id
Andi Iswoyo
 
PPTX
Chapter 4 database processing n data communication
Andi Iswoyo
 
PPT
Lecture 1 introduction to communication systems
avocado1111
 
PPTX
Mis2013 chapter 0 kontrak belajar
Andi Iswoyo
 
PPT
los 7 pasos de la planificación de ventas
Alain Winandy
 
Chapter 5 teknologi internet
Andi Iswoyo
 
Chapter 1 pengantar manajemen informasi
Andi Iswoyo
 
konsep mnemonic-instruction
S N M P Simamora
 
Chapter 3 hardware and software id
Andi Iswoyo
 
Mis2013 chapter 5 - teknologi internet
Andi Iswoyo
 
Cover paper Algoritma Symboolon
S N M P Simamora
 
Chapter 1 introduction to ob
Andi Iswoyo
 
Chapter 6 pengembangan sistem
Andi Iswoyo
 
Mis2013 chapter 2 purposes of information systems id
Andi Iswoyo
 
Sis tel its_solutions
S N M P Simamora
 
Organisasi Komputer bhn kuliah m10 r1
S N M P Simamora
 
Konsep Process dalam Sistem Komputer
S N M P Simamora
 
Wireless Sensor Network
S N M P Simamora
 
Silabus TIK-2303 Arsitektur & Organisasi Komputer
S N M P Simamora
 
Metpen 4 Pengump Data
Andi Iswoyo
 
Mis2013 chapter 3 hardware and software id
Andi Iswoyo
 
Chapter 4 database processing n data communication
Andi Iswoyo
 
Lecture 1 introduction to communication systems
avocado1111
 
Mis2013 chapter 0 kontrak belajar
Andi Iswoyo
 
los 7 pasos de la planificación de ventas
Alain Winandy
 
Ad

Similar to sns_paper complement_r010110 (20)

PPT
Minggu_6 TIF305
staffpengajar
 
PPT
M8_TIF305_sns_ubb
staffpengajar
 
PDF
FTI305 algoritma matematika-info_lnjt_
staffpengajar
 
PDF
Algoritma dan Matematika_tif305_reg-sns
staffpengajar
 
PDF
Bab 6 adder
personal
 
PDF
operasi arithematik
Lela Warni
 
PPT
Aritmatika biner
Perosotan Ayunan
 
PPT
14675172.ppt
ImamPethak
 
PPT
aritmatik-logic-unit.pptbhbbhbhbhbhbhbhbh
ssuser651430
 
PPTX
Ppt tugas teknik digital 3
Agustin Puspita Sari
 
PPTX
Ppt tugas teknik digital 3
Agustin Puspita Sari
 
PDF
Pertemuan 11-aritmatika
France Rhezhek
 
PPT
Minggu_3 TIF305
staffpengajar
 
PPT
Ok 4 pos_neg
lembayungtirta
 
PPT
Bilangan Positif & Negatif
Rizky Wulansari
 
PPT
Ok 4 pos_neg
windi1
 
PPTX
Operasi arithmatika dan logika
Hata Netral
 
PPT
posneg
Andari Ursulla
 
PPTX
Operasi arithmatika dan logika
Hata Netral
 
PPTX
Operasi arithmatika dan logika
Hata Netral
 
Minggu_6 TIF305
staffpengajar
 
M8_TIF305_sns_ubb
staffpengajar
 
FTI305 algoritma matematika-info_lnjt_
staffpengajar
 
Algoritma dan Matematika_tif305_reg-sns
staffpengajar
 
Bab 6 adder
personal
 
operasi arithematik
Lela Warni
 
Aritmatika biner
Perosotan Ayunan
 
14675172.ppt
ImamPethak
 
aritmatik-logic-unit.pptbhbbhbhbhbhbhbhbh
ssuser651430
 
Ppt tugas teknik digital 3
Agustin Puspita Sari
 
Ppt tugas teknik digital 3
Agustin Puspita Sari
 
Pertemuan 11-aritmatika
France Rhezhek
 
Minggu_3 TIF305
staffpengajar
 
Ok 4 pos_neg
lembayungtirta
 
Bilangan Positif & Negatif
Rizky Wulansari
 
Ok 4 pos_neg
windi1
 
Operasi arithmatika dan logika
Hata Netral
 
Operasi arithmatika dan logika
Hata Netral
 
Operasi arithmatika dan logika
Hata Netral
 
Ad

More from S N M P Simamora (20)

PDF
Power over-ethernet
S N M P Simamora
 
PPT
ADICT 2012 Presentation
S N M P Simamora
 
PPT
Cloud Computing
S N M P Simamora
 
DOC
Silabus TIK-3601 Sistem Operasi
S N M P Simamora
 
PPTX
Teknologi Wireless dan Karakteristiknya
S N M P Simamora
 
PPTX
Model Eksponensial dan Logaritma
S N M P Simamora
 
PDF
Formula Matematika
S N M P Simamora
 
PDF
Konsep dan Terapan Matriks
S N M P Simamora
 
PPT
Telekomunikasi dan Teknologi Informasi
S N M P Simamora
 
PDF
Bahasa Pemrograman dan Script
S N M P Simamora
 
PPT
Bahasa Pemrograman dan Script
S N M P Simamora
 
PDF
UBB105 Pengantar Teknologi Informasi
S N M P Simamora
 
PDF
KOM356 Jaringan Komputer
S N M P Simamora
 
PDF
Modul Mikroelektronika
S N M P Simamora
 
PDF
Metode dan Teknik Konversi Basis bilangan
S N M P Simamora
 
PDF
Silabus UBB105 Pengantar Teknologi Informasi
S N M P Simamora
 
PPT
teori informasi
S N M P Simamora
 
PPT
Manajemen Teknologi-2
S N M P Simamora
 
PPT
Manajemen Teknologi-1
S N M P Simamora
 
PPT
Sistem Multimedia dan Pemrograman
S N M P Simamora
 
Power over-ethernet
S N M P Simamora
 
ADICT 2012 Presentation
S N M P Simamora
 
Cloud Computing
S N M P Simamora
 
Silabus TIK-3601 Sistem Operasi
S N M P Simamora
 
Teknologi Wireless dan Karakteristiknya
S N M P Simamora
 
Model Eksponensial dan Logaritma
S N M P Simamora
 
Formula Matematika
S N M P Simamora
 
Konsep dan Terapan Matriks
S N M P Simamora
 
Telekomunikasi dan Teknologi Informasi
S N M P Simamora
 
Bahasa Pemrograman dan Script
S N M P Simamora
 
Bahasa Pemrograman dan Script
S N M P Simamora
 
UBB105 Pengantar Teknologi Informasi
S N M P Simamora
 
KOM356 Jaringan Komputer
S N M P Simamora
 
Modul Mikroelektronika
S N M P Simamora
 
Metode dan Teknik Konversi Basis bilangan
S N M P Simamora
 
Silabus UBB105 Pengantar Teknologi Informasi
S N M P Simamora
 
teori informasi
S N M P Simamora
 
Manajemen Teknologi-2
S N M P Simamora
 
Manajemen Teknologi-1
S N M P Simamora
 
Sistem Multimedia dan Pemrograman
S N M P Simamora
 

Recently uploaded (20)

DOCX
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam PKN Kelas 7 Terbaru 2025
fubierabita
 
DOCX
Modul Ajar Deep Learning Biologi Kelas 10 Terbaru 2025
wahyurestu63
 
DOCX
JAPEL 6 IKM (datadikdasmen.com) - Rev-Permendikdasmen-13-2025.docx
EramayuArdianingsih1
 
DOCX
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam Seni Rupa Kelas 7
fubierabita
 
DOCX
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam Informatika Kelas 8 Terbaru 2025
fubierabita
 
DOCX
Modul Ajar Deep Learning Matematika Kelas 8 Kurikulum Merdeka
wahyurestu63
 
DOCX
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam Bahasa Inggris Kelas 8
fubierabita
 
PPTX
1. Bahan Bacaan Pola Pikir Bertumbuh.pptx
BambangHariyanto33
 
DOCX
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam Prakarya Kelas 8 Terbaru 2025
fubierabita
 
DOCX
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam Matematika Kelas 8 Terbaru 2025
UrayFubie
 
PPTX
111111111111683196016-Bab-1-Mengkritisi-Tokoh.pptx
elysabet1707
 
DOCX
Modul Ajar Deep Learning PJOK Kelas 9 Terbaru 2025
wahyurestu63
 
DOCX
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam PKN Kelas 8 Terbaru 2025
fubierabita
 
DOCX
Modul Ajar Deep Learning Seni Musik Kelas 8 Kurikulum Merdeka
wahyurestu63
 
DOCX
Modul Ajar Deep Learning PAI & BP Kelas 8 Kurikulum Merdeka
wahyurestu63
 
DOCX
Modul Ajar Deep Learning Seni Budaya Rupa Kelas 9 Terbaru 2025
wahyurestu63
 
DOCX
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam IPA Kelas 8 Terbaru 2025
UrayFubie
 
DOCX
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam Prakarya Kelas 7 Terbaru 2025
UrayFubie
 
DOCX
Modul Ajar Deep Learning Prakarya Kerajinan Kelas 7 Terbaru 2025
wahyurestu63
 
PPTX
LK 5.1 mind map resume modul kecerdasan artifisial ptx
rinisari481
 
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam PKN Kelas 7 Terbaru 2025
fubierabita
 
Modul Ajar Deep Learning Biologi Kelas 10 Terbaru 2025
wahyurestu63
 
JAPEL 6 IKM (datadikdasmen.com) - Rev-Permendikdasmen-13-2025.docx
EramayuArdianingsih1
 
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam Seni Rupa Kelas 7
fubierabita
 
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam Informatika Kelas 8 Terbaru 2025
fubierabita
 
Modul Ajar Deep Learning Matematika Kelas 8 Kurikulum Merdeka
wahyurestu63
 
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam Bahasa Inggris Kelas 8
fubierabita
 
1. Bahan Bacaan Pola Pikir Bertumbuh.pptx
BambangHariyanto33
 
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam Prakarya Kelas 8 Terbaru 2025
fubierabita
 
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam Matematika Kelas 8 Terbaru 2025
UrayFubie
 
111111111111683196016-Bab-1-Mengkritisi-Tokoh.pptx
elysabet1707
 
Modul Ajar Deep Learning PJOK Kelas 9 Terbaru 2025
wahyurestu63
 
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam PKN Kelas 8 Terbaru 2025
fubierabita
 
Modul Ajar Deep Learning Seni Musik Kelas 8 Kurikulum Merdeka
wahyurestu63
 
Modul Ajar Deep Learning PAI & BP Kelas 8 Kurikulum Merdeka
wahyurestu63
 
Modul Ajar Deep Learning Seni Budaya Rupa Kelas 9 Terbaru 2025
wahyurestu63
 
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam IPA Kelas 8 Terbaru 2025
UrayFubie
 
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam Prakarya Kelas 7 Terbaru 2025
UrayFubie
 
Modul Ajar Deep Learning Prakarya Kerajinan Kelas 7 Terbaru 2025
wahyurestu63
 
LK 5.1 mind map resume modul kecerdasan artifisial ptx
rinisari481
 

sns_paper complement_r010110

  • 1. Jurnal PUSITELL vol.5 Th.2010 Hal. 1 Teknik dan Algoritma dalam Pemodelan Komplemen Nilai Numerik S.N.M.P. Simamora PUSITELL, Fak. Teknologi Informasi Univ. BALE Bandung Jl. R.A.A Wiranatakusumah No.2 Bandung 40258 Abstrak—Teknik komplemen berdasar pada algoritma gerbang NOT, dimana bit luaran merupakan kebalikan dari bit masukan. Operasi pengurangan merupakan kebalikan dari operasi penjumlahan dengan asumsi tanda positip pada operand pengurang diubah menjadi tanda negatip dan operasi pengurangan berubah menjadi operasi penjumlahan. Demikian juga pada sintaks pemrograman, simbol gerbang logika NOT mendapat posisi khusus dengan dikenalkan representasi kode sintaks untuk mengerjakan operasi logika komplemen tersebut. Pada makalah ini telah diulas dan dibuktikan secara analitik dan komputerisasi penerapan teknik dan algoritma dalam pemodelan komplemen nilai numerik. Kata kunci—komplemen; gerbang logika; penjumlahan; pengurangan; pemrograman Abstract— Complement techniques based on NOT gate algorithms, which the output bits is the inverse of the input bits. Substraction operation is the inverse of addition operation which assuming a positive mark on deduction operand is converted into a negative sign and subtraction operations turned into a sum (or addition) operation. Similarly, the programming syntax, NOT logic gate symbol have special position with coded representation introduced to the complement logic operations syntax. In this paper has been reviewed and proven analytical and computerized application of modeling techniques and algorithms to complement the numerical value. Keywords—complement; logic-gate; adder; substracting; programming I. PENDAHULUAN Ada tiga gerbang logika utama, yakni: AND, OR, dan XOR serta satu gerbang pembalik yakni NOT. Gerbang logika AND (simbol dalam tabel kebenaran: ‘•’) mengatakan: luaran bernilai 1 jika-dan-hanya-jika semua masukan bernilai 1; gerbang logika OR (simbol dalam tabel kebenaran: ‘+’) mengatakan: luaran bernilai 1 jika-dan-hanya-jika salah- satu masukan bernilai 1; Gerbang logika XOR (simbol dalam tabel kebenaran: ‘⊕’) mengatakan: luaran bernilai 1 jika-dan-hanya-jika jumlah bit-masukan berkelipatan ganjil; sedangkan gerbang logika NOT (simbol dalam tabel kebenaran: ‘~’ atau ‘ā’) mengatakan: bit-luaran merupakan kebalikan dari bit-masukan. Secara pemrograman, dapat ditunjukkan sebagai berikut: Gerbang AND, misalkan: A←A•B dimana masing-masing A←12 dan B←11. Java Script: <script language=JavaScript> A=12; B=11; A=A&B; document.write(A); </script> C++: #include<iostream.h> void main() { int A=12,B=11; A=(A&B); cout << A; } Gerbang OR, misalkan: A←A+B dimana masing-masing A←12 dan B←11. Java Script: <script language=JavaScript> A=12; B=11; A=A|B; document.write(A); </script> C++: #include<iostream.h> void main() { int A=12,B=11; A=(A|B); cout << A; } Gerbang XOR, misalkan: A←A⊕B dimana masing-masing A←12 dan B←11. Java Script:
  • 2. Jurnal PUSITELL vol.5 Th.2010 Hal. 2 <script language=JavaScript> A=12; B=11; A=A∧B; document.write(A); </script> C++: #include<iostream.h> void main() { int A=12,B=11; A=(A∧B); cout << A; } Hal berbeda pada gerbang logika NOT, dimana gerbang logika ini berperan untuk pemrosesan pada bilangan negatip pada biner. Peranan penting gerbang logika NOT adalah sebagai komplemen suatu bilangan desimal (DEC). II. ALGORITMA KOMPLEMEN BILANGAN POSITIP Misalkan z←(~A) dimana A←DEC(17), maka dapat dituliskan metode matematika informasi dengan algoritma komplemen sebagai berikut: i. Ubah bilangan DEC dalam biner dengan panjang-bit minimal 8 ii. Hasil biner tersebut komplemen-kan iii. Biner hasil komplemen tersebut tambahkan dengan (1)2 iv. maka biner tsb merupakan z. Dengan demikian z merupakan komplemen A atau dituliskan sebelumnya: ~A; ditunjukkan pada Gambar 1 algoritma kerja untuk A=(17)10. Untuk mendapatkan z dalam bentuk DEC, maka dilakukan dengan algoritma Negatip-Biner dalam DEC sebagai berikut: i. Komplemen-kan biner tersebut ii. Selanjutnya biner tersebut tambahkan dengan (1)2 iii. Lalu biner tersebut ubah dalam bilangan DEC iv. Selanjutnya gandeng tanda negatip pada bilangan DEC tersebut Mekanisme dari tahapan algoritma ini ditunjukkan pada Gambar 2 berikut. Gambar 1. Algoritma Komplemen DEC(17) Gambar 2. Algoritma mencari Negatip-Biner dalam DEC Ditunjukkan pemrogramannya sebagai berikut: JavaScript: <script language=JavaScript> A=17; z=(~A); document.write(z); </script> C++: #include<iostream.h> void main() { int z,A=17; z=(~A); cout << z; } Gambar 3. Tampilan jalannya program untuk JavaScript Gambar 4. Tampilan jalannya program untuk C++ Terlihat bahwa masing-masing algoritma tersebut memiliki pola dalam pengolahan dan transformasi sampai mendapatkan nilai yang ditargetkan. Bila ditelaah lebih seksama hal ini identik dengan substansi algoritma kerja gerbang NOT yakni saling membalik nilai masukan. Diingatkan juga bahwa semakin banyak variabel yang digunakan maka semakin boros main-memory dan proses komputasi semakin lama
  • 3. Jurnal PUSITELL vol.5 Th.2010 Hal. 3 (⇔terbebani); dengan kata lain beban-komputasi (Φ) semakin besar. III. ALGORITMA KOMPLEMEN BILANGAN NEGATIP Misalkan z←(~A) dimana A←DEC(-18), maka dapat dituliskan metode matematika informasi dengan algoritma komplemen yang dibagi menjadi dua tahapan yakni sebagai berikut: Bagian-1: mencari biner dari negatip bilangan DEC i. Positipkan DEC tersebut ii. Bilangan DEC tersebut konversikan dalam biner dengan panjang 8-bit iii. Komplemenkan biner tersebut iv. Biner hasil komplemen tersebut tambahkan dengan (1)2 v. maka didapatkan nilai biner dari negatip DEC tersebut. Bagian-2: mendapatkan nilai komplemen i. Cari biner dari negatip DEC tersebut ii. Selanjutnya biner tersebut kurangkan dengan (1)2 iii. Lalu biner tersebut komplemen-kan iv. Selanjutnya hasil komplemen tersebut kurangkan dengan (1)2 v. Ubah biner tersebut dalam bilangan DEC vi. maka didapatkan negasi atau komplemen dari bilangan negatip DEC tersebut Mekanisme dari tahapan algoritma ini ditunjukkan pada Gambar 5 dan 6 berikut. Gambar 5. Algoritma Komplemen negatip DEC bagian-1 Gambar 6. Algoritma Komplemen negatip DEC bagian-2 Ditunjukkan pemrogramannya sebagai berikut: JavaScript: <script language=JavaScript> x=-18; z=(~x); document.write(z); </script> C++: #include<iostream.h> void main() { int z,A=-17; z=(~A); cout << z; } Pembuktian menggunakan metode komputerisasi ditunjukkan pada Gambar 7 dan 8 berikut. Gambar 7. Tampilan jalannya program untuk JavaScript Gambar 8. Tampilan jalannya program untuk C++ IV. TERAPAN HUKUM KOMUTATIF Pada hukum komutatif berlaku seperti berikut ini: a + b = b + a (1) Dari Pers.(1) ini dapat diuraikan menjadi Pers.(2) yang ditunjukkan sebagai berikut: a − b = a + (−b) (2) Oleh sebab itu algoritma komplemen dapat diterapkan untuk Pers.(2) pada dua operand, a dan b, seperti ditunjukkan pada algoritma pengurangan DEC-BIN bagian-1 dimana a>b dan algoritma pengurangan DEC-BIN bagian-2 untuk a<b. Algoritma pengurangan DEC-BIN bagian-1, a>b: i. Positipkan DEC tersebut, yakni b ii. Ubah b dalam biner dengan panjang 8-bit iii. Lalu biner tersebut komplemen-kan iv. Selanjutnya hasil komplemen tersebut tambahkan dengan (1)2 v. maka didapatkan biner dari b tersebut vi. Selanjutnya lakukan penjumlahan biner untuk a terhadap b; bit 1 di depan biner menunjukkan tanda positip (+)
  • 4. Jurnal PUSITELL vol.5 Th.2010 Hal. 4 Gambar 9. Algoritma pengurangan DEC-BIN bagian-1, a>b Algoritma pengurangan DEC-BIN bagian-1, a>b: i. Positipkan DEC tersebut, yakni b ii. Ubah b dalam biner dengan panjang 8-bit iii. Lalu biner tersebut komplemen-kan iv. Selanjutnya hasil komplemen tersebut tambahkan dengan (1)2 v. maka didapatkan biner dari b tersebut vi. Selanjutnya lakukan penjumlahan biner untuk a terhadap b; bit 1 di depan biner menunjukkan tanda negatip (−) Gambar 10. Algoritma pengurangan DEC-BIN bagian-2, a<b Gambar 11. Pembuktian untuk biner DEC(-3) Terlihat pada mekanisme penjumlahan dan pengurangan, peranan teknik komplementer sangat penting dan mendukung aljabar matematika. Hal ini sangat berperan dalam bidang organisasi komputer, dan desain arsitektur komputer dalam unit ALU (Arithmetic and Logic Unit). TABEL 1. PENJUMLAHAN BINER A B SUM CARRY 0 0 00 0 0 1 01 0 1 0 01 0 1 1 10 1 TABEL 2. PENGURANGAN BINER Kesimpulan Dapat dikatakan bahwa operasi penjumlahan berkaitan dengan operasi pengurangan, dan dasar dari Hukum Komutatif dapat diterapkan pada basis bilangan 2 atau biner. Dari penjelasan secara analitik tersebut dijadikan dasar dalam bidang organisasi komputer untuk merancang algoritma komputasi pada unit ALU.
  • 5. Jurnal PUSITELL vol.5 Th.2010 Hal. 5 Keterkaitan operasi bilangan numerik berlaku pada basis bilangan 10 (DEC) dan basis bilangan 2 (biner). Hal ini juga dibuktikan dengan metode komputerisasi yakni dengan menggunakan JavaScript dan C++. Daftar Pustaka [1] H. B. Enderton. “A Mathematical Introduction to Logic”. Academic Press, 1972. [2] J. Gullberg. “Mathematics from the Birth of Numbers”. Norton, 1997. [3] J. O'Donnell. “Discrete Mathematics Using a Computer”. Springer. 2006. [4] S. N. Burris. “Logic for Mathematics and Computer Science”. Prentice- Hall, 1998. [5] S. Thompson. “Type Theory and Functional Programming”. Addison- Wesley Publishing Company, 1991. [6] S.N.M.P. Simamora, “Diktat SK-300 Sistem Mikroprosesor”. Dept. Sistem Komputer. Fak.Teknik. ITHB. Bandung. 2002. [7] S.N.M.P. Simamora, “Diktat TIK-3501 Sistem Mikrokontroler & Mikroprosesor”. Jurusan Ilmu Komputer. F-MIPA. UNAI. Bandung. 2007.