SlideShare a Scribd company logo
Sosiologi 3 menyelami fenomena sosial di masyarakat
Sosiologi 3 menyelami fenomena sosial di masyarakat
Sosiologi 3 menyelami fenomena sosial di masyarakat
Sosiologi 3 menyelami fenomena sosial di masyarakat
iv
Panduan untuk Pembaca
Materi-materi pembelajaran dalam buku ini disajikan secara sistematis,
komunikatif, dan integratif. Di setiap awal bab, dilengkapi gambar pembuka
pelajaran, bertujuan memberikan gambaran materi pembelajaran yang akan
dibahas, dan mengajarkan siswa konsep berpikir kontekstual sekaligus
merangsang cara berpikir kontekstual. Selain itu, buku ini juga ditata
dengan format yang menarik dan didukung dengan foto dan ilustrasi yang
representatif. Penggunaan bahasa yang sederhana, sesuai dengan tingkatan
kognitif siswa membuat pembaca lebih mudah memahaminya.
Buku Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk SMA/
MA Kelas XII ini terdiri atas lima bab, yaitu Perubahan Sosial di Masyarakat,
Lembaga Sosial, Rancangan Metode Penelitian Sosial, Pengumpulan dan
Pengolahan Data Penelitian, dan Penulisan Laporan Penelitian. Buku ini
dilengkapi juga dengan materi dan soal pengayaan.
Berikut ini panduan membaca yang kami susun agar mempermudah
Anda membaca dan memahami isi buku ini. Apa Manfaat Bagiku? (1),
kegunaan umum yang harus Anda capai pada bab yang dipelajari. Kata
Kunci (2), kata-kata utama yang berkaitan dengan tema dalam bab.
Referensi Sosiologi (3), yaitu berupa definisi atau uraian mengenai
suatu konsep sosiologi yang berkaitan dengan materi yang sedang
dibahas. Jendela Info (4), yaitu pengayaan yang menjelaskan dan
menginformasikan berita yang sedang berkembang di masyarakat
dan info seputar dunia sosial. Riset (5), disajikan untuk melatih siswa
dalam melakukan analisis dan pengamatan terhadap realitas sosial di
masyarakat. Zoom (6), yaitu kata-kata baru atau hal-hal penting yang
perlu diketahui siswa. Pakar Sosiologi (7) merupakan pengayaan
berupa keterangan dan data tokoh sosiologi yang memberikan sumbangan
pemikiran bagi kemajuan sosiologi. Pengayaan ini disajikan dalam dua
bahasa (bilingual): bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Opini (8),
atau pengayaan berupa tugas individu dengan melakukan analisis dan
meningkatkan kemandirian. Soal Pengayaan (9), berisi soal-soal SPMB
bertujuan menambah perbendaharaan pengetahuan soal sebagai bentuk
latihan siswa dan persiapan dalam menghadapi Ujian Akhir Nasional.Kerja
Sama (10) merupakan pengayaan yang bersifat interaktif karena perlu
dilakukan diskusi kelompok dalam menyelesaikan tugas yang berkaitan
dengan materi. Peta Konsep (11) merupakan pemetaan materi yang
diringkas dalam bentuk hubungan antargagasan secara konseptual. Apa
yang Belum Anda Pahami? (12), sebagai refleksi terhadap siswa setelah
mempelajari materi pada akhir bab untuk melanjutkan pembahasan
bab selanjutnya. Kajian Sosiologi (13) merupakan kegiatan untuk
melaksanakan dan mengimplementasikan materi dan konsep yang
telah dipelajari
2
1
3
5
6
7
8
11
10
4
13
12
9
v
Selamat, Anda telah berhasil masuk di Kelas XII Sekolah Menengah
Atas Program Ilmu Pengetahuan Sosial. Buku yang sedang Anda baca
ini adalah buku Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat.
Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,
sosiologi lahir sebagai disiplin ilmu yang senantiasa mengalami
perkembangan dari waktu ke waktu. Sosiologi merupakan ilmu yang
mempelajari aktivitas sosial di masyarakat, proses sosial yang terjadi,
dan dampak sosial yang ditimbulkan.
Seiring dengan diberlakukannya otonomi daerah, sosiologi
diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan
dan perkembangan suatu wilayah. Melalui kajian sosiologi, siswa
diharapkan dapat mempelajari hubungan masyarakat, individu, dan
interaksi sosial, nilai dan norma, serta penerapan sosiologis dalam
menghadapi berbagai macam persoalan sosial.
Sosiologi senantiasa memandang setiap fenomena di masyarakat
dari sudut pandang hubungan-hubungannya yang dinamis. Sesuai
dengan konsep pembelajaran, Anda diharapkan dapat melakukan
proses pemahaman dan penelaahan sosiologi secara konstruktif, aktif,
dan kreatif.
Untuk memudahkan Anda dalam melakukan proses pembelajaran
materi sosiologi, Anda dapat menggunakan buku Sosiologi: Menyelami
Fenomena Sosial di Masyarakat. Dalam buku ini, disajikan berbagai
langkah kegiatan belajar mengenai materi-materi sosiologi yang dapat
Anda ikuti secara bertahap sesuai dengan tingkat perkembangan
kognisi siswa. Melalui buku ini, diharapkan dapat membangkitkan
motivasi belajar dan kesiapan membuka diri untuk menerima segala
informasi yang berkaitan dengan pembelajaran ini. Pada akhirnya,
Anda harus dapat memahami manfaat belajar yang telah dilakukan.
Akhirnya, semoga buku ini dapat menjadi bagian penting dalam
proses belajar. Kembangkanlah daya, wawasan, dan imajinasi Anda
untuk meningkatkan pemahaman Anda mengenai konsep dan kajian
dalam disiplin ilmu sosiologi.
Bandung, Mei 2007
Penerbit
Kata Pengantar
vi
Daftar Isi
Kata Sambutan iii
Panduang untuk Pembaca iv
Kata Pengantar v
Bab 1
Perubahan Sosial
di Masyarakat • 1
A. Perubahan Sosial • 2
B. Proses Perubahan Sosial • 16
C. Dampak Perubahan Sosial • 21
D. Modernisasi • 25
Rangkuman • 28
Peta Konsep • 29
Uji Kemampuan Bab 1 • 30
Bab 3
Rancangan Metode
Penelitian Sosial • 59
A. Pengertian Penelitian • 60
B. Judul Penelitian • 62
C. Masalah Penelitian • 64
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian • 67
E. Tinjauan Kepustakaan • 68
F. Hipotesis • 69
G. Populasi dan Sampel • 71
H. Variabel Penelitian • 77
I. Metode Pengumpulan Data • 79
J. Mengolah dan Menganalisis Data • 80
K. Langkah-Langkah Penelitian • 81
Rangkuman • 84
Peta Konsep • 85
Uji Kemampuan Bab 3 • 86
Bab 2
Lembaga Sosial • 33
A. Pengertian Lembaga Sosial • 34
B. Klasifikasi Lembaga Sosial • 35
C. Peran dan Fungsi Lembaga Sosial • 37
Rangkuman • 51
Peta Konsep • 52
Uji Kemampuan Bab 2 • 53
Uji Kemampuan Semester 1 • 56
vii
Bab 4
Pengumpulan
dan Pengolahan
Data Penelitian • 89
A. Penggolongan Jenis Penelitian • 90
B. Pengumpulan Data • 95
C. Pengolahan Data • 102
Rangkuman • 116
Peta Konsep • 117
Uji Kemampuan Bab 4 • 118
Bab 5
Penulisan Laporan
Penelitian • 121
A. Garis Besar Laporan • 122
B. Menyusun Hasil Penelitian • 124
Rangkuman • 129
Peta Konsep • 129
Uji Kemampuan Bab 5 • 130
Uji Kemampuan Semester 2 • 133
Uji Kemampuan Akhir Tahun • 136
Senarai • 140
Indeks • 142
Daftar Pustaka • 144
Sosiologi 3 menyelami fenomena sosial di masyarakat
Perubahan Sosial di Masyarakat
Apa yang dimaksud dengan perubahan? Apa dampak perubahan
sosial bagi kehidupan masyarakat? Dalam bab ini, Anda akan
mempelajari proses dan dampak perubahan sosial bagi kehidupan
masyarakat. Anda sebagai anggota masyarakat diharapkan lebih siap
dalam menghadapi segala perubahan sekaligus menjadi bagian dari
perubahan tersebut. Perubahan yang dimaksud tentunya perubahan
yang mengarah kepada kemajuan.
Masyarakat merupakan kumpulan individu dan kelompok
yang membentuk organisasi sosial yang bersifat kompleks. Dalam
organisasi sosial tersebut terdapat nilai-nilai dan norma-norma sosial
yang berfungsi sebagai aturan-aturan untuk bertingkah laku dan
berinteraksi dalam kehidupan masyarakat.
Setiap manusia selama hidupnya akan mengalami perubahan.
Perubahan tersebut merupakan akibat dari adanya interaksi
antarmanusia dan antarkelompok. Akibatnya, di antara mereka terjadi
proses saling memengaruhi yang menyebabkan perubahan sosial.
Hal ini berarti perubahan sosial tidak bisa kita hindari. Kemajuan
teknologi yang amat pesat telah membawa berbagai macam
pengaruh, baik dari dalam maupun dari luar. Pengaruh kemajuan
teknologi begitu mudah hadir di tengah-tengah kita. Lambat laun
tanpa disadari orang telah mengadopsi nilai-nilai baru tersebut.
Perubahan yang terjadi di masyarakat bisa berupa perubahan nilai-
nilai sosial, norma-norma yang berlaku di masyarakat, pola-pola
perilaku individu dan organisasi, susunan lembaga kemasyarakatan,
Perubahan, Masyarakat, Keseimbangan, Modernisasi
Kata Kunci
Sumber: Tempo, 12–18 Agustus 2002
Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi dapat
mengakibatkan perubahan sosial di masyarakat.
Bab
1
A. Perubahan Sosial
B. Proses Perubahan Sosial
C. Dampak Perubahan Sosial
D. Modernisasi
Setelah mempelajari Bab 1, Anda diharapkan dapat mengetahui proses perubahan
di masyarakat dan memahami dampak perubahan sosial yang terjadi dalam
masyarakat.
Apa Manfaat Bagiku?
1
2 Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XII
Perubahan sosial dapat dikatakan sebagai suatu perubahan dari
gejala-gejala sosial yang ada pada masyarakat, dari yang bersifat
individual sampai yang lebih kompleks. Perubahan sosial dapat
dilihat dari segi terganggunya kesinambungan di antara kesatuan
sosial walaupun keadaannya relatif kecil. Perubahan ini meliputi
struktur, fungsi, nilai, norma, pranata, dan semua aspek yang
dihasilkan dari interaksi antarmanusia, organisasi atau komunitas,
termasuk perubahan dalam hal budaya.
Adanya pengenalan teknologi, cara mencari nafkah, migrasi,
pengenalan ide baru, dan munculnya nilai-nilai sosial baru untuk
melengkapi ataupun menggantikan nilai-nilai sosial yang lama meru-
pakan beberapa contoh perubahan sosial dalam aspek kehidupan.
Dengan kata lain, perubahan sosial merupakan suatu perubahan
menuju keadaan baru yang berbeda dari keadaan sebelumnya.
1. Pengertian Perubahan Sosial
Pengertian perubahan sosial menurut para sosiolog.
a. WilliamF.Ogburn(1964:),mengemukakanbahwaruanglingkup
perubahan sosial meliputi unsur-unsur kebudayaan material dan
immaterial, yang ditekankan pada pengaruh besar unsur-unsur
kebudayaan material terhadap unsur-unsur immaterial.
b. Kingsley Davis (1960: ), mengartikan perubahan sosial sebagai
perubahan-perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi
masyarakat. Misalnya, timbulnya pengorganisasian buruh dalam
masyarakat kapitalis telah menyebabkan perubahan-perubahan
dalam hubungan antara buruh dan majikan yang selanjutnya
menyebabkan perubahan-perubahan dalam organisasi ekonomi
dan politik.
c. Mac Iver (1937: 272), mengartikan bahwa perubahan sosial
sebagai perubahan dalam hubungan sosial (perubahan yang
dikehendaki dan perubahan yang tidak dikehendaki) atau
sebagai perubahan terhadap keseimbangan (equilibrium)
hubungan sosial.
d. Gillin dan Gillin (1957: 279), mengartikan perubahan sosial
adalah suatu variasi dari cara hidup yang telah diterima, baik
karena perubahan-perubahan kondisi geografis, kebudayaan
material, komposisi penduduk, dan ideologi maupun karena
adanya difusi ataupun penemuan-penemuan baru dalam
masyarakat.
A Perubahan Sosial
lapisan-lapisan atau kelas-kelas dalam masyarakat, kekuasaan,
wewenang, interaksi sosial, dan masih banyak lagi. Dengan kata lain,
perubahan sosial bisa meliputi perubahan organisasi sosial, status,
lembaga, dan struktur sosial dalam masyarakat.
Perubahan pada bidang-bidang kehidupan tertentu tidak
hanya semata-mata berarti suatu kemajuan, namun dapat pula
berarti kemunduran. Dengan kata lain, perubahan sosial merupakan
ketidaksesuaianunsur-unsuryangsalingberbedayangadadimasyarakat
sehinggamenghasilkansuatupolakehidupanyangfungsinyatidakserasi
yang keadaannya lebih buruk dari sebelumnya.
Jendela
Info
Perubahan sosial merupakan suatu
wujud dinamika yang menjadi inti
jiwa masyarakat. Jadi, masalah
perubahan sosial telah menjadi topik
yang menarik bagi banyak sosiolog
modern, terutama dalam hubungannya
dengan pembangunan ekonomi yang
diusahakan oleh banyak masyarakat
negara-negara yang memperoleh
kemerdekaan politiknya setelah Perang
Dunia II. Perubahan sosial itu didorong
oleh rangsangan terhadap kemauan
untuk bertindak. Kekuatan yang
mendorong terjadinya perubahan sosial
menurut Margono (dalam Taneko)
bersumber pada hal-hal berikut.
a. Ketidakpuasan terhadap situasi
yang ada karena ada keinginan
untuk situasi yang lain.
b. Adanya pengetahuan tentang
perbedaan antara yang ada dan
yang seharusnya bisa ada.
c. Adanya tekanan dari luar,
seperti kompetisi, keharusan
menyesuaikan diri, dan lain-lain.
d. Kebutuhan dari dalam
untuk mencapai efisiensi
dan peningkatan, misalnya
produktivitas dan lain-lain.
Sumber: Pengantar Sosiologi, 2004
Perubahan Sosial di Masyarakat 3
e. Selo Soemardjan (1962: 379), merumuskan perubahan
sosial sebagai segala perubahan pada lembaga-lembaga
kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat, yang memengaruhi
sistemsosialnya,termasukdidalamnyanilai-nilai,sikap,danpola
perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat.
Perubahan yang paling awal dapat muncul adalah adanya
kebutuhan setiap individu sebagai anggota masyarakat dalam
menanggapilingkungannya.Halitumengakibatkanterjadinyainteraksi
sosial antarindividu, baik antarwarga masyarakat setempat maupun
dengan warga masyarakat lain yang saling memengaruhi.
MenurutBonner, interaksi sosial adalah suatu hubungan antara
dua individu atau lebih yang saling memengaruhi, mengubah, atau
memperbaiki kelakuan individu yang lain atau sebaliknya. Dalam
interaksi sosial, terdapat beberapa faktor yang memengaruhi seperti
imitasi, sugesti, identifikasi, dan simpati. Keempat faktor tersebut
membuat individu memilih untuk melakukan interaksi sosial
yang hasilnya adalah menanggapi setiap gerak kehidupan dalam
masyarakat. Tanggapan anggota masyarakat tersebut terutama dalam
menanggapi tradisi yang berlaku.
Perubahan sosial dalam kehidupan masyarakat terjadi karena
masyarakat tersebut menginginkan perubahan. Perubahan juga dapat
terjadi karena adanya dorongan dari luar sehingga masyarakat secara
sadar ataupun tidak akan mengikuti perubahan. Perubahan yang
menyangkut kehidupan manusia atau terkait dengan lingkungan
fisik, alam, dan sosial disebut perubahan sosial.
Perubahan sosial cepat atau lambat senantiasa terjadi dan tidak
dapat dihindari oleh siapapun. Suatu perubahan bergantung dan
ditentukan oleh masyarakat itu sendiri. Perubahan dapat berarti suatu
perkembangan yang sesuai dengan tujuan atau dapat juga tidak sesuai
dengan yang hendak dicapai. Oleh karena itu, orang perlu mengetahui
mengapa perubahan dapat terjadi dan mengapa masyarakat perlu
menanggapi atau menyesuaikan dengan perubahan.
2. Wujud Perubahan Sosial
Perubahan sosial dapat terjadi dalam segala bidang yang
wujudnya dapat dibagi menjadi beberapa bentuk. Beberapa bentuk
perubahan sosial menurut Soekanto, yaitu sebagai berikut.
a. Perubahan yang Terjadi Secara Lambat dan Perubahan
yang Terjadi Secara Cepat
Perubahan terjadi secara lambat akan mengalami rentetan
perubahan yang saling berhubungan dalam jangka waktu yang
cukup lama. Perkembangan perubahan ini termasuk dalam evolusi.
Perubahansecaraevolusidapatdiamatiberdasarkanbataswaktuyang
telah lampau sebagai patokan atau tahap awal sampai masa sekarang
yang sedang berjalan. Adapun penentuan kapan perubahan tersebut
terjadi, bergantung pada orang yang bersangkutan.
Perubahan sosial yang terjadi secara cepat mengubah dasar atau
sendi-sendi pokok kehidupan masyarakat, perubahan itu dinamakan
revolusi. Contohnya, Revolusi Industri di Eropa. Revolusi tersebut
menyebabkan perubahan besar-besaran dalam proses produksi
barang-barang industri. Contoh lain Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia yang mengubah tatanan kenegaraan dan sistem
pemerintahan NKRI.
Zoom
Evolusi
Revolusi
Riset
Apakah Anda pernah melakukan
imitasi, tersugesti, mengidentikkan,
dan bersimpati terhadap orang lain?
Uraikan pengertian tersebut dan
berikan contohnya.
4 Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XII
b. Perubahan yang Pengaruhnya Kecil dan Perubahan yang
Pengaruhnya Besar
Perubahan yang pengaruhnya kecil adalah perubahan yang
memengaruhi unsur-unsur kehidupan masyarakat. Akan tetapi,
perubahan ini dianggap tidak memiliki arti yang penting dalam
struktur sosial. Contohnya, perubahan mode pakaian yang tidak
melanggar nilai sosial. Perubahan yang pengaruhnya besar adalah
perubahan yang dapat memengaruhi lembaga-lembaga yang ada
pada masyarakat. Misalnya, perubahan sistem pemerintahan yang
memengaruhi tatanan kenegaraan suatu bangsa.
c. Perubahan yang Dikehendaki dan Perubahan
yang Tidak Dikehendaki
Perubahan yang dikehendaki merupakan perubahan yang
memang telah direncanakan sebelumnya terutama oleh pihak yang
memiliki wewenang untuk mengeluarkan kebijaksanaan. Misalnya,
penerapan program Keluarga Berencana untuk membentuk
keluarga kecil yang sejahtera dan menurunkan angka pertumbuhan
penduduk. Perubahan yang tidak dikehendaki umumnya beriringan
dengan perubahan yang dikehendaki. Misalnya adanya pembuatan
jalan baru yang melalui suatu desa maka sumber alam desa akan
mudah dipasarkan ke kota. Dengan demikian, tingkat kesejahteraan
penduduk desa akan meningkat. Meskipun begitu lancarnya
hubungan desa dengan kota menyebabkan mudahnya penduduk
desa melakukan urbanisasi dan masuknya budaya kota terutama
yang bersifat negatif, seperti mode yang dipaksakan, minuman
keras, VCD porno, dan keinginan penduduk desa untuk memiliki
barang-barang mewah.
Perubahan sosial dapat diartikan sebagai perubahan masyarakat
atau perubahan ke arah kemajuan atau kemunduran suatu
masyarakat, bergantung pada keadaan masyarakat yang mengalami
perubahan itu sendiri. Perubahan sosial terbagi atas dua wujud
sebagai berikut.
1) Perubahan dalam arti kemajuan (progress) atau menguntungkan.
2) Perubahandalamartikemunduran(regress)yaituyangmembawa
pengaruh kurang menguntungkan bagi masyarakat.
Jika perubahan sosial dapat bergerak ke arah suatu kemajuan,
masyarakat akan berkembang. Sebaliknya, perubahan sosial juga
dapat menyebabkan kehidupan masyarakat mengalami kemunduran.
Kemunduran atau kemajuan suatu masyarakat disebabkan oleh
Gambar 1.1
Proklamasi
Proklamasi kemerdekaan Indonesia
mengubah tatanan kenegaraan dan sistem
pemerintahan NKRI.
Sumber: Album Perjuangan Kemerdekaan 1945–1950, 1975
Riset
Mengapa mode hampir setiap tahun
berubah dan mode lama muncul
kembali? Bagaimana analisis Anda
tentang mode?
Perubahan Sosial di Masyarakat 5
Sumber: Ayahbunda, September 1993
Gambar 1.2
Keluarga
Keluarga merupakan bagian terkecil dari
lingkungan masyarakat yang memiliki
peran sangat penting dalam menghadapi
perubahan sosial ke arah yang lebih baik
(progress).
Riset
Berikan beberapa contoh
perubahan sosial yang tidak
dikehendaki pada masyarakat di
sekitar tempat tinggal Anda.
perubahan sosial. Jika muncul inovasi baru dengan kualitas tinggi,
akan terjadi proses perubahan yang sangat cepat pada masyarakat.
Sebaliknya, perubahan yang terjadi di masyarakat dapat juga seperti
jalan di tempat. Misalnya keadaan masyarakat berubah, tetapi
perubahan tersebut tidak meningkatkan atau menurunkan kualitas
hidup mereka. Keadaan sosial yang baru dengan masuknya teknologi
atau peraturan baru tidak mempunyai kualitas inovasi tinggi
apabila masyarakat menganggapnya hanya mengganti keadaan
yang lama. Akibatnya, proses perubahan ke arah kemajuan menjadi
lambat. Hal itu disebut perubahan sirkuler (berputar-putar tanpa
menimbulkan pengaruh). Jika dibiarkan tanpa adanya campur tangan
pemerintah, akan sampai pada kemacetan pembangunan (stagnasi).
Akibatnya, terjadi proses pelapukan kebudayaan atau peradaban
masyarakat menjadi menurun. Oleh karena itu, maju mundurnya
suatu masyarakat bergantung pada masyarakat itu sendiri dalam
menanggapi setiap gejala perubahan yang ada di lingkungannya.
Perubahan sosial ke arah kemajuan merupakan perubahan
yang diinginkan oleh setiap masyarakat. Kadang-kadang perubahan
sosial tidak diinginkan oleh kelompok masyarakat tertentu karena
perubahan tersebut dianggap dapat mengganggu kehidupan mereka
yang telah mapan. Perubahan sosial dapat pula mengakibatkan
terjadinya penyimpangan-penyimpangan terhadap nilai yang ada
dalammasyarakat.Dengandemikian,adabeberapafaktoryangcukup
berperan dan berpengaruh terhadap diterima atau tidaknya suatu
perubahan oleh masyarakat, antara lain sebagai berikut.
1) Adanya sikap terbuka dari masyarakat terhadap hal-hal yang
baru. Contohnya, masyarakat tersebut mengadakan kebiasaan
yang berhubungan dengan kebudayaan lain.
2) Suatu unsur baru dapat diterima oleh suatu masyarakat apabila
unsur baru tersebut tidak bertentangan dengan ajaran agama
yang dianut.
3) Corakstruktursosialmasyarakatmenentukanprosespenerimaan
unsur kebudayaan baru. Struktur sosial yang tertutup akan sulit
menerima kebudayaan baru.
6 Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XII
Perhatikan lingkungan sosial Anda. Menurut Anda, perubahan sosial apa yang terjadi
dalam masyarakat? Mengapa perubahan tersebut dapat diterima oleh masyarakat?
Diskusikanlah dengan kelompok belajar Anda yang terdiri atas empat siswa.
Opini 1.1
4) Unsur kebudayaan baru akan dapat diterima oleh suatu
masyarakat apabila telah ada dasar unsur-unsur kebudayaan
sebelumnya.
5) Unsur baru dapat diterima oleh warga masyarakat apabila telah
terbukti kegunaannya.
Jendela
Info
Spencer menerapkan konsep “yang
kuat yang akan menang”. Adapun
Darwin berpendapat survival of
the fittest. Darwin berpandangan
bahwa orang-orang yang cakap
dan bergairah (energetik) akan
memenangkan perjuangan hidup,
sedangkan orang-orang yang malas
dan lemah akan tersisih. Pandangan
ini kemudian dikenal sebagai
“Darwinisme sosial” dan banyak
dianut oleh golongan kaya.
Sumber: Sosiologi Jilid 2, 1984
3. Teori Perubahan Sosial
Perubahan sosial merupakan suatu hal yang wajar dan akan
terus berlangsung sepanjang manusia berinteraksi dan bersosialisasi.
Perubahan sosial terjadi karena adanya perubahan unsur-unsur
dalam kehidupan masyarakat, baik yang bersifat materiil maupun
immaterial, sebagai cara untuk menjaga keseimbangan masyarakat dan
menyesuaikan dengan perkembangan zaman yang dinamis. Misalnya,
unsur-unsur geografis, biologis, ekonomis, atau kebudayaan.
Para sosiolog berpendapat bahwa perubahan sosial adalah
kondisi-kondisisosialprimeryangmenyebabkanterjadinyaperubahan
sosial. Kondisi yang dimaksud antara lain kondisi-kondisi ekonomis,
teknologis, geografis, ataupun biologis. Kondisi ini menyebabkan
terjadinya perubahan-perubahan pada aspek kehidupan sosial
lainnya. Beberapa teori yang menjelaskan sebab-sebab terjadi
perubahan sosial antara lain sebagai berikut.
a. Teori Evolusi (Evolutionary Theory)
Teori ini berpijak pada teori evolusi Darwin dan dipengaruhi
oleh pemikiran Herbert Spencer. Tokoh yang berpengaruh pada
teori ini ialah Emile Durkheim dan Ferdinand Tonnies.
Durkheimberpendapatbahwaperubahankarenaevolusimemengaruhi
cara pengorganisasian masyarakat, terutama yang berhubungan dengan
kerja. Adapun Tonnies memandang bahwa masyarakat berubah dari
masyarakat sederhana yang mempunyai hubungan yang erat dan
kooperatif, menjadi tipe masyarakat besar yang memiliki hubungan yang
terspesialisasi dan impersonal. Tonnies tidak yakin bahwa perubahan-
perubahan tersebut selalu membawa kemajuan. Dia melihat adanya
fragmentasi sosial (perpecahan dalam masyarakat), individu menjadi
terasing,danlemahnyaikatansosialsebagaiakibatlangsungdariperubahan
sosial budaya ke arah individualisasi dan pencarian kekuasaan. Gejala itu
tampak jelas pada masyarakat perkotaan.
Teori ini masih belum memuaskan banyak pihak karena tidak
mampumenjelaskanjawabanterhadappertanyaanmengapamasyarakat
berubah. Teori ini hanya menjelaskan proses perubahan terjadi.
b. Teori Konflik (Conflict Theory)
Menurut teori ini, konflik berasal dari pertentangan kelas antara
kelompoktertindasdankelompokpenguasasehinggaakanmengarah
pada perubahan sosial. Teori ini berpedoman pada pemikiran Karl
Marx yang menyebutkan bahwa konflik kelas sosial merupakan
sumberyangpalingpentingdanberpengaruhdalamsemuaperubahan
Perubahan Sosial di Masyarakat 7
sosial. Ralf Dahrendorf berpendapat bahwa semua perubahan sosial
merupakanhasildarikonflikkelasdimasyarakat.layakinbahwakonflik
atau pertentangan selalu menjadi bagian dari masyarakat. Menurut
pandangannya,prinsipdasarteorikonflik(konfliksosialdanperubahan
sosial) selalu melekat dalam struktur masyarakat.
c. Teori Fungsional (Functional Theory)
Teori fungsional berusaha melacak penyebab perubahan sosial
sampai pada ketidakpuasan masyarakat akan kondisi sosialnya yang
secara pribadi memengaruhi mereka. Teori ini berhasil menjelaskan
perubahan sosial yang tingkatnya moderat.
Konsep kejutan budaya menurut William F. Ogburn berusaha
menjelaskan perubahan sosial dalam kerangka fungsional.
Menurutnya, meskipun unsur-unsur masyarakat saling berhubungan
satu sama lain, beberapa unsurnya bisa saja berubah dengan sangat
cepat, sementara unsur lainnya tidak. Ketertinggalan tersebut
menjadikan kesenjangan sosial dan budaya di antara unsur-unsur
yang berubah sangat cepat dan unsur yang berubah lambat.
Kesenjangan ini akan menyebabkan adanya kejutan sosial dan
budaya pada masyarakat.
Ogburn menyebutkan perubahan teknologi biasanya lebih cepat
daripadaperubahanbudayanonmaterial,sepertikepercayaan,norma,
nilai-nilai yang mengatur masyarakat sehari-hari. Oleh karena itu, dia
berpendapat bahwa perubahan teknologi seringkali menghasilkan
kejutan budaya yang pada gilirannya akan memunculkan pola-
pola perilaku yang baru meskipun terjadi konflik dengan nilai-nilai
tradisional. Contohnya, ketika alat-alat kontrasepsi pertama kali
diluncurkan untuk mengendalikan jumlah penduduk dalam program
keluarga berencana (KB), banyak pihak menentang program tersebut
karena bertentangan dengan nilai-nilai agama serta norma yang
berlaku di masyarakat pada waktu itu. Meskipun demikian, lambat
laun masyarakat mulai menerima program KB tersebut karena dapat
bermanfaat untuk mencegah pertumbuhan penduduk yang tidak
terkendali.
d. Teori Siklus (Cyclical Theory)
Teori ini mempunyai perspektif (sudut pandang) yang
menarik dalam melihat perubahan sosial karena beranggapan
bahwa perubahan sosial tidak dapat dikendalikan sepenuhnya oleh
siapapun, bahkan orang-orang yang ahli sekalipun. Dalam setiap
masyarakat, terdapat siklus yang harus diikutinya. Kebangkitan dan
kemunduran suatu peradaban (budaya) tidak dapat dielakkan dan
tidak selamanya perubahan sosial membawa kebaikan.
Oswald Spengler mengemukakan teorinya bahwa setiap
masyarakat berkembang melalui empat tahap perkembangan seperti
pertumbuban manusia, yaitu masa kanak-kanak, remaja, dewasa,
dan tua. Ia merasa bahwa masyarakat Barat telah mencapai masa
kejayaannya pada masa dewasa, yaitu selama zaman pencerahan
(renaissance) abad ke-15. Sejak saat itu, peradaban Barat mulai
mengalami kemunduran dan menuju ke masa tua. Tidak ada yang
dapat menghentikan proses tersebut, seperti yang terjadi pada
peradaban Babilonia di Mesir, Yunani, dan Romawi yang terus
mengalami kemunduran sampai akhirnya runtuh.
Teori-teori yang berkaitan dengan arah perubahan sosial telah
diringkas Moore dalam bentuk diagram-diagram sederhana, yaitu
sebagai berikut.
Riset
Menurut Karl Marx, konflik kelas
sosial merupakan sumber yang
paling penting dan berpengaruh
dalam semua perubahan sosial.
Bagaimana tanggapan Anda
terhadap pernyataan tersebut?
8 Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XII
4. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Perubahan Sosial
Perubahan sosial yang terjadi pada masyarakat bersumber dari
dalam masyarakat itu sendiri dan dapat pula dari luar. Meskipun
demikian, perubahan sosial dipengaruhi oleh beberapa faktor yang
berasal dari luar, tetapi masyarakatlah yang akan melaksanakan
perubahan. Oleh karena itu, perubahan sosial dapat terjadi karena
adanya faktor yang saling memengaruhi, baik dari masyarakat sendiri
maupun dari masyarakat lain. Dengan kata lain, masyarakatlah yang
menerima dan melaksanakan perubahan tersebut.
Masyarakatsecarasadarmengetahuiperubahanyangterjadidalam
kehidupannya. Misalnya, masuknya listrik ke pedesaan memengaruhi
perkembangan industri. Kerajinan dan industri kecil akan bertambah
maju karena produksi dapat dilakukan pada malam hari. Masuknya
televisi ke desa mengakibatkan orang di pedesaan dapat dengan
TAHAPPERADABAN
PERADABAN
PERADABAN
WAKTU
(1)
Evolusi rektilinier
yang sederhana
WAKTU
(2)
Evolusi melalui
tahap-tahap
WAKTU
(3)
Evolusi yang terjadi
dengan tahap kelajuan
yang tidak serasi
PERTUMBUHAN
KEBUDAYAAN
TAHAPPERADABAN
TIPE-TIPE
PERADABAN
WAKTU
(4)
Evolusi menurut
siklus-siklus tertentu
dengan kemunduran-
kemunduran jangka
pendek
WAKTU
(5)
Evolusi bercabang
yang mewujudkan
pertumbuhan dan
kebhinekaan
WAKTU
(6)
Siklus-siklus yang tidak
mempunyai
kecenderungan-
kecenderungan
PENEMUAN-
PENEMUAN
ANGKAKEMATIAN
PERADABAN
WAKTU
(8)
Pertumbuhan logistik
terbalik yang tergambar
dari angka kematian
WAKTU
(9)
Pertumbuhan eksponensial
yang tergambar dari
penemuan-penemuan baru
WAKTU
(10)
Primitivisme
PERADABAN
WAKTU
(7)
Pertumbuhan logistik
yang digambarkan oleh
populasi
Perubahan Sosial di Masyarakat 9
Gambar 1.3
Televisi
Televisi merupakan salah satu media
massa yang memberikan hiburan dan
informasi secara visual.
mudah mendapatkan informasi dan hiburan secara visual. Masuknya
listrik ke pedesaan membawa perubahan besar dalam tata kehidupan
penduduk, yang meliputi peningkatan industri kecil dan industri
rumah tangga, kepuasan menikmati hiburan dan informasi mengenai
peristiwa terkini dari seluruh penjuru dunia. Adanya listrik masuk
desa secara tidak langsung dapat juga berdampak negatif dan dapat
membawa perubahan-perubahan yang justru dapat merugikan
masyarakat desa itu sendiri. Misalnya, tayangan iklan komersial di
televisi yang akan memengaruhi pola konsumtif dan meningkatkan
daya beli penduduk desa.
Sumber: www.imp.lss.wisc.edu
Riset
Apa saja faktor penarik dari kota
selain menyediakan lapangan
pekerjaan?
Beberapa faktor perubahan yang bersumber dari masyarakat itu
sendiri dan dari luar masyarakat atau dari masyarakat lain, antara
lain sebagai berikut.
a. Perubahan Kependudukan
Jumlah penduduk yang terus meningkat akan menambah
kebutuhan terhadap beberapa fasilitas yang mendukung kehidupan
mereka. Contohnya, fasilitas pendidikan, kesehatan, atau lapangan
kerja. Jika jumlah anak dalam sebuah keluarga cukup besar, hak atas
warisan akan semakin berkurang karena terbagi berdasarkan jumlah
anak. Oleh karena itu, pemilikan tanah di pedesaan akan semakin
berkurang.
Penduduk yang terus bertambah memerlukan lapangan-
lapangan kerja baru sedangkan lapangan kerja utama yang ada
di desa hanya berkisar pada bidang pertanian, perkebunan, dan
peternakan. Desa tidak mampu menyediakan lapangan kerja baru
dan sumber daya alam pedesaan yang terbatas membuat desa
tidak mampu menampung tenaga kerja. Dengan demikian, banyak
penduduk desa yang mengadu nasib ke kota untuk bekerja.
b. Penemuan-Penemuan Baru
Penemuan baru merupakan proses sosial dan kebudayaan yang
terjadi dalam jangka waktu relatif cepat yang sering disebut inovasi
atau innovation. Penemuan tersebut kemudian memiliki daya guna
dan manfaat bagi masyarakat sehingga tata kehidupan masyarakat
mengalami perubahan. Di samping inovasi terdapat pula discovery
yang artinya penemuan dari unsur-unsur kebudayaan yang baru,
baik berupa alat baru maupun berupa ide baru atau suatu rangkaian
ciptaan-ciptaan dari warga masyarakat. Discovery merupakan
pengembangan dari penemuan yang sudah ada kemudian
disempurnakan. Jika hasil penyempurnaan atau pengembangan
10 Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XII
penemuan tersebut (discovery) diakui manfaatnya oleh masyarakat,
penemuan tersebut dinamakan invention. Ditemukannya mesin
cetak membawa perubahan bagi masyarakat, terutama dalam
hal penggandaan buku-buku ilmu pengetahuan. Hal tersebut
menyebabkan masyarakat mengetahui akan kebenaran-kebenaran
ilmiah dan mengetahui hal-hal yang sebelumnya tidak dikenal.
Penemuan tersebut dinamakan inovasi. Akan tetapi, alat cetak
tersebut sifatnya kaku karena huruf yang ada pada mesin cetak tidak
dapat diubah-ubah, satu lempengan untuk satu halaman. Dengan
demikian, orang berusaha menemukan alat pencetak yang hurufnya
dapat diubah-ubah sesuai dengan kebutuhan agar pencetakan dapat
dengan mudah diperbanyak. Hal tersebut disebut dengan discovery.
Penemuan yang sudah ada tersebut dapat juga dikombinasikan
dengan berbagai alat bantu agar pencetakan-pencetakan berbagai
buku, surat kabar, dan lain-lain lebih mudah. Alat percetakan ini
tidak hanya digunakan oleh penemunya, tetapi juga dipasarkan ke
berbagai tempat atas permintaan masyarakat. Jika masyarakat telah
mengetahui manfaat dari penemuan alat cetak tersebut, proses ini
dinamakan invention.
Zoom
Inovasi
Innovation
Discovery
Gambar 1.4
Penemuan
Penemuan memiliki daya guna dan
manfaat bagi masyarakat sehingga
tata kehidupan masyarakat mengalami
perubahan.
Sumber: Dokumentasi Penerbit
Jika orang mengamati perkembangan penemuan baru, tampak ada
faktor-faktor pendorong yang memengaruhi masyarakat atau individu
untuklebihmenyempurnakannya.Haltersebutbertujuanagarpenemuan
tersebut menjadi lebih berguna dan bermanfaat dan diharapkan dapat
berpengaruh terhadap bidang-bidang kehidupan yang lain.
c. Pertentangan (Konflik)
Pertentangan dalam masyarakat dapat menimbulkan perubahan
sosial. Pertentangan dapat terjadi antara kelompok tua yang
konservatif dan kelompok muda yang dinamis. Pertentangan ini
sering terjadi pada masyarakat yang sedang berkembang menuju
masyarakat modern yang lebih kompleks dan masyarakat tradisional.
Pertentangan juga terjadi antarindividu, antarkelompok, serta antara
individu dan kelompok. Misalnya, seorang yang membawa nilai-
nilai baru mengenai penundaan usia perkawinan. Gagasan tersebut
diutarakan pada masyarakat tradisional yang menjunjung tinggi
pelaksanaan perkawinan di usia muda. Tentu saja gagasan tersebut
ditentang karena tidak sesuai dengan kebiasaan masyarakat. Usaha
agar masyarakat dapat menerima pemikiran tersebut memerlukan
waktu yang lama. Kesadaran akan penundaan perkawinan umumnya
Jendela
Info
Seorang Austria, S. Marcus (1875)
membuat motor gas yang pertama.
Tiga puluh tahun kemudian banyak
pencipta lain yang menambah
perbaikan pada motor tersebut
sehingga terciptalah mobil yang
dapat dipakai sebagai alat
pengangkut oleh manusia dengan
cukup praktis dan aman. Bentuk
mobil semacam itu yang mendapat
paten di Amerika Serikat tahun
1911. Mobil dapat diterima sampai
sekarang maka mobil menjadi suatu
“Invention”.
Sumber: Sosiologi Suatu Pengantar, 1990
Perubahan Sosial di Masyarakat 11
bergantung pada tingkat pendidikan di masyarakat. Jika tingkat
pendidikan di masyarakat tinggi, perkawinan dilakukan setelah
mencapai hal-hal tertentu tanpa memandang usia.
d. Terjadinya Pemberontakan atau Revolusi
dalam Masyarakat
Pemberontakanyangterjadidimasyarakatdapatdiketahuimelalui
pemberitaan di media massa, seperti surat kabar, radio, dan televisi
akanmembawaperubahan-perubahanpolitikdinegarabersangkutan.
Contohnya, pemberontakan yang terjadi di Sri langka yang dilakukan
olehSukuTamilataupemberontakandiIndiayangdilakukandidaerah
Kashmir. Contoh lainnya adalah pernyataan kemerdekaan secara
sepihak oleh masyarakat Chechnya yang mengakibatkan pemerintah
Rusia berusaha menumpas pemberontakan tersebut.
e. Perubahan yang Diakibatkan oleh Lingkungan Fisik
Gejala yang terjadi di lingkungan alam dapat menyebabkan
perubahan sosial. Misalnya, gempa bumi terjadi di berbagai
wilayah Indonesia. Gempa bumi tersebut menyebabkan masyarakat
kehilangan banyak harta benda dan keluarga. Keadaan tersebut
memaksa masyarakat membentuk kehidupan kembali melalui
lembaga atau organisasi sosial yang baru karena kehidupan lama
telah rusak atau hilang. Perubahan yang terjadi dalam kehidupan
masyarakat seperti perubahan mata pencaharian, perubahan
keluarga, atau perubahan kekayaan.
f. Peperangan
Peperangan yang terjadi antara satu negara dan negara lain
menyebabkan terjadinya perubahan karena kehancuran akibat
perang. Contohnya, hancurnya harta benda, kehilangan anggota
keluarga, atau bencana kelaparan. Negara yang kalah perang akan
tunduk dengan menerima ideologi dan kebudayaan dari pihak yang
memenangkan peperangan.
Gambar 1.5
Peperangan
Peperangan dapat menyebabkan terjadinya
perubahan pada kedua belah pihak.
Sumber: www.fotosgeschichtsthemen.de
Sebutkan beberapa contoh konflik di Indonesia yang dapat menyebabkan perubahan sosial,
baik yang bersifat progress maupun regress. Diskusikan dengan kelompok belajarAnda.
Kerja Sama 1.1
Riset
Di dalam keluarga pasti pernah
terjadi perbedaan pendapat atau
konflik. Bagaimana Anda menyikapi
konflik di dalam keluarga yang terkait
dengan munculnya nilai-nilai baru.
12 Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XII
g. Pengaruh Kebudayaan Masyarakat Lain
Pengaruhkebudayaandarimasyarakatlainterutamakebudayaan
Barat, dapat berasal dari film, televisi, radio, surat kabar, dan media
massalainnya.Kadang-kadangmediatersebutmemberikanpengaruh
negatif yang tidak sesuai dengan gaya hidup masyarakat Indonesia.
Akan tetapi, ada pula pengaruh luar yang positif, contohnya dalam
hal pendidikan. Mereka yang menerima beasiswa belajar di luar
negeri membawa pulang teori dan pandangan barat ke tanah air
sehingga ilmu yang mereka dapat digunakan dan disesuaikan
dengan budaya Indonesia, meski tidak menutup mata apabila ada
beberapa orang yang lebih memilih untuk tetap berideologi Barat.
5. Faktor-Faktor Pendorong Terjadinya Proses
Perubahan Sosial
Adapun faktor-faktor pendorong terjadinya proses perubahan
sosial, antara lain sebagai berikut.
a. Kontak dengan Masyarakat Lain
Adanya interaksi dengan masyarakat di luar masyarakatnya
sendiri akan menimbulkan komunikasi yang saling memengaruhi.
Hal tersebut berakibat terjadinya penyebaran atau difusi suatu
gagasan atau teknologi, dari masyarakat satu ke masyarakat lain
yang dilakukan secara perorangan ataupun kelompok. Penyebaran
unsur-unsur kebudayaan merupakan difusi dari penemuan baru
atau dapat juga dalam bentuk penyebaran informasi, teknologi, atau
manfaat dari suatu lembaga masyarakat seperti KUD.
Referensi
Sosiologi
Difusi merupakan proses penyebaran
unsur-unsur kebudayaan secara
meluas sehingga melewati batas
tempat kebudayaan itu timbul.
Sumber: Sosiologi Suatu Pengantar, 1990
Gambar 1.6
Perubahan Sosial
Kontak dengan masyarakat lain dapat
mendorong perubahan sosial.
Sumber: D’maestro, Januari 2005
b. Difusi dalam Masyarakat
Proses penyebaran suatu gagasan atau hasil dari proses (produksi)
dari dalam masyarakat itu sendiri, kemudian dimanfaatkan oleh
masyarakat yang bersangkutan.
c. Difusi Antarmasyarakat
Penyebaran unsur-unsur baru di masyarakat dapat berasal
dari pengaruh masyarakat yang lain. Misalnya, adanya proyek
percontohan di masyarakat petani dengan menerapkan sistem
diversifikasi tanaman. Adanya sistem rotasi tanaman dengan
beragam tanaman pada setiap musim berpengaruh terhadap
kondisi kesuburan tanah dan hasil yang dicapai dapat melebihi hasil
sebelumnya. Dengan adanya diversifikasi tanaman, harga dapat
Perubahan Sosial di Masyarakat 13
dipertahankan sehingga memberi keuntungan bagi petani. Difusi
antarmasyarakat dapat terjadi apabila proyek diversifikasi tanaman
ini dicontoh oleh petani-petani dari daerah lain.
d. Sistem Pendidikan yang Maju
Kemajuan suatu bangsa atau masyarakat dapat dilihat dari sistem
pendidikanyangdilaksanakan.Perkembanganzamanakanmembutuhkan
sumber daya manusia yang berkualitas yang tidak lain dipenuhi melalui
bidangpendidikan.Berkembangnyapendidikanakan mendorongterjadi
perubahan sosial. Pendidikan membuat seorang individu mengetahui
banyak hal dan mengetahui perkembangan-perkembangan yang terjadi
pada kehidupan masyarakat lain, melalui pola pikir yang maju dan
terpelajar. Pendidikan dapat menyejajarkan masyarakat yang sedang
berkembang dengan masyarakat yang maju.
e. Sikap
Masyarakat atau seorang in dividu yang memiliki keinginan
untuk maju akan menghargai karya yang dihasilkan oleh masyarakat
atau orang lain. Jika sikap tersebut telah tertanam dengan baik, akan
mendorongmunculnyapenemuan-penemuanbaruatauberusahauntuk
membuatkaryayangbermanfaatbagimasyarakat.Misalnya,pemerintah
memberikanpenghargaanKalpataruterhadaporangyangberjasadalam
bidang lingkungan hidup, LIPI menyelenggarakan lomba karya ilmiah
remaja sebagai awal dari usaha penemuan baru di kalangan remaja,
setiap pengajar di perguruan tinggi wajib melakukan penelitian sebagai
perwujudandariTriDharmaPerguruanTinggi(Penelitian,Pengabdian,
dan Pengajaran). Adanya penelitian dan penemuan unsur-unsur
baru merupakan sikap kepedulian terhadap masyarakat dan sebagai
usaha mempersiapkan dan mengisi pembangunan nasional.
f. Toleransi
Masyarakattidakkakudalammenghadapinorma-normasosialyang
berlakudalammasyarakatitusendiri,terutamanormayangtidaktertulis.
Apabila terjadi suatu perilaku yang berbeda dalam suatu masyarakat,
namun tidak keluar dari persoalan yang dapat mengarah pada aspek-
aspeknegatif,sepertikonfliksosial.Sikaptidakmempersoalkanperilaku
tersebut merupakan bagian dari sikap toleransi terhadap orang lain.
Contohnya, di perkotaan secara umum dihuni oleh warga yang sangat
heterogen.Salahsatuheterogenitasnyaadalahdalambahasa.Terkadang
bahasa yang digunakan antara anggota masyarakat memiliki nilai
yang berbeda. Satu pihak menilainya sebagai bahasa halus dan sopan,
namun pihak lain menilai sebaliknya. Di sinilah sangat dibutuhkan
sikap toleransi.
g. Sistem Stratifikasi Sosial Terbuka
Masyarakat yang memiliki stratifikasi (lapisan) sosial terbuka
memungkinkan terjadinya mobilitas (perpindahan) sosial antar-
lapisan. Seseorang yang berada pada lapisan yang paling bawah
dapat berpindah ke lapisan yang lebih atas apabila yang bersangkutan
berusaha dan bekerja keras untuk mencapainya.
h. Penduduk yang Heterogen
Penduduk Indonesia yang terdiri atas berbagai suku bangsa, ras,
agama,danbudayamerupakanmasyarakatheterogenataudisebutjuga
masyarakatmajemuk.Jikadiantaramerekaadayangmerasalebihtinggi
dibandingkan dengan yang lain, hal ini mudah memicu konflik yang
dapat mengakibatkan munculnya masalah sosial atau kegoncangan
masyarakat. Keadaan yang demikian berakibat terjadinya perubahan-
perubahan dalam masyarakat terutama dalam rangka mencapai suatu
integrasi yang dapat diterima oleh berbagai pihak.
Soal Pengayaan
(UN SMA IPS, 2005)
Perubahan sosial hanya dapat
diketahui oleh ....
a. seseorang yang bercita-cita
besar
b. sosiolog yang menekuni
bidangnya
c. cendekiawan yang peduli
lingkungan
d. seseorang yang memiliki
kemampuan
e. seseorang yang sampai
mengadakan penelitian
Jawaban: a
Perubahan biasanya dipelopori oleh
para generasi muda yang memiliki
pembaru. Jadi perubahan sosial haya
dapat diketahui oleh seseorang yang
bercita-cita maju.
Bagaimana sistem pelapisan
sosial di Indonesia? Apakah sistem
feodal masih tampak dalam sistem
pemerintahan Indonesia? Jelaskan
pendapat Anda.
Riset
14 Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XII
i. Ketidakpuasan terhadap Kondisi Kehidupan
Masyarakat yang tidak puas dengan keadaan sosial, akibat
adanya tekanan dari pihak lain atau kekecewaan, maka masyarakat
menginginkan ada perubahan agar lepas dari penderitaan yang lama.
j. Orientasi ke Masa Depan
Masa depan merupakan tumpuan harapan, masa sekarang
merupakan masa berusaha. Masa lalu dapat menjadi pengalaman
untuk memperbaiki masa sekarang sehingga hasilnya dapat dipetik
dan dinikmati di kemudian hari.
k. Nilai yang Menyatakan bahwa Manusia Harus Berusaha
Memperbaiki Nasibnya
Hidup ini tidak semata-mata ditentukan oleh yang Mahakuasa,
tetapi hasil usaha yang dicapai manusia itu sendiri. Agar manusia dapat
mengubahnasibnya,manusiaharusberusahauntukmencapainya.Setiap
perubahan yang diinginkan dapat dicapai dengan usaha, tetapi besar
kecilnya hasil bergantung pada kemampuan manusia itu sendiri.
l. Disorganisasi Keluarga
Kehidupan keluarga yang sering terjadi percekcokan atau konflik
di antara anggotanya menyebabkan berkurangnya keharmonisan dan
keutuhan rumah tangga sehingga anak menjadi korban dan mencari
pelarian di luar kehidupan keluarga. Beberapa anak yang memiliki
perilaku menyimpang berawal dari rasa kesal, kecewa, atau tidak puas
tinggal di rumah yang kemudian melampiaskannya dalam pergaulan
yang negatif. Disorganisasi atau perpecahan dalam sebuah keluarga
merupakan jalan ke arah perubahan karena di antara satu sama lain
sudah tidak ada lagi kecocokan.
Anak yang mempunyai perilaku menyimpang berawal dari disorganisasi keluarga,
bagaimana pendapat Anda?
Opini 1.2
Gambar 1.8
Dunia Mode
Perkembangan dunia mode (fashion)
merupakan akibat dari perubahan sosial.
Sumber: Femina, November 2005
Sumber: kompas, Juli 2001
Gambar 1.7
Wirausaha
Manusia berwirausaha sebagai wujud
memperbaiki nasibnya.
m. Sikap Mudah Menerima Hal-Hal yang Baru
Penemuan baru merupakan langkah menuju perubahan karena
yang bersangkutan harus menyesuaikan diri dengan situasi, kondisi,
ataubarangyangditerimanya.Keadaantersebutmerupakanperubahan
hasil adaptasi terhadap lingkungan dan barang baru yang dimilikinya.
Contohnya,seorangindividuyangselalumengikutiperkembangandunia
mode atau fashion, menyebabkan yang bersangkutan harus selalu
mengikuti perubahan mode dalam masyarakat.
Perubahan Sosial di Masyarakat 15
6. Faktor-Faktor yang Menghambat Terjadinya Perubahan
Sosial
Dorongan terjadinya perubahan sosial senantiasa terdapat di dalam
setiap kehidupan, terutama ditunjang oleh keinginan untuk berubah.
Adapunfaktorpenghambatatauyangmenghalangiterjadinyaperubahan
sosial antara lain sebagai berikut.
a. Kurangnya Hubungan dengan Masyarakat yang Lain
Akibat kurangnya hubungan dengan masyarakat luar sehingga
informasi yang dapat menunjang pembangunan pada masyarakat
tidak dapat diterima dengan baik.
b. Perkembangan Ilmu Pengetahuan yang Terlambat
Latarbelakangpendidikanmasyarakatyangrendahmenyebabkan
sempitnya pola pikir seorang individu. Akibatnya, masyarakat tidak
mengalami kemajuan. Perkembangan ilmu pengetahuan yang
terlambat disebabkan oleh masyarakat itu sendiri karena merasa
cukup dengan pengetahuan yang dimilikinya, masyarakat tidak siap
menerima perubahan.
c. Sikap Masyarakat yang Tradisional
Sikap masyarakat ini lebih memihak masa lampau karena masa
tersebut merupakan masa yang penuh kemudahan menurut beberapa
kelompok. Tradisi yang berlaku sebagai warisan masa lampau tidak
dapat diubah dan harus terus dilestarikan. Hal ini dapat menghambat
perubahan, terutama beberapa kelompok yang konservatif dan ingin
tetap bertahan dalam kepemimpinan masyarakat.
d. Adat atau Kebiasaan
Adat atau keyakinan masyarakat terhadap norma-norma yang
berlaku turun-temurun merupakan pegangan hidup yang harus tetap
berlaku dan dijalankan. Kebiasaan-kebiasaan yang turun-temurun
merupakan suatu hal yang sulit diubah pada masyarakat. Masyarakat
sendiri tidak mau mengubahnya karena takut terjadi bencana atau
berkurangnya keberuntungan yang ada dalam kehidupan mereka.
Masyarakat yang memegang teguh adat istiadat lama umumnya
hidup dan bertahan pada masyarakat tradisional.
Riset
Sebutkan beberapa contoh mengenai
sikap-sikap masyarakat Indonesia
yang masih bersifat tradisional,
kemudian jelaskan alasannya.
e. Kepentingan-Kepentingan yang Tertanam Kuat Sekali
atau Vested Interests
Setiap masyarakat memiliki stratifikasi sosial masing-masing
yang bergantung pada kedudukan seorang individu yang memiliki
peranan dan pengaruh dalam masyarakat. Orang yang berpengaruh
Gambar 1.9
Adat
Adat atau keyakinan berlaku turun-temurun
karena sebagai pegangan hidup bagi
masyarakat yang menganutnya.
Sumber: Indonesian Heritage: Religion and Ritual, 1999
16 Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XII
B Proses Perubahan Sosial
Perubahan sosial merupakan suatu proses yang selalu terjadi
dalam setiap kehidupan. Suatu proses perubahan sosial dalam
bidang kehidupan tertentu tidak mungkin berhenti pada satu titik
karena perubahan di bidang lain akan segera mengikutinya. Hal
ini disebabkan struktur lembaga-lembaga kemasyarakatan sifatnya
saling terjalin. Misalnya, apabila suatu negara mengubah undang-
undang atau bentuk pemerintahannya, perubahan yang kemudian
terjadi tidak hanya terbatas pada lembaga-lembaga politik. Dewasa
ini proses-proses perubahan sosial dapat diketahui dengan adanya
ciri-ciri tertentu, antara lain sebagai berikut.
Sumber: www.semarang.go.id
Gambar 1.10
Organisasi
Mengikuti organisasi merupakan proses
perubahan dalam kepribadian dan pola pikir.
Jendela
Info
Hakikat dan sifat manusia menurut
kerangka analisis Kluckhon dan
Strodtbeck (1961), bahwa hidup itu
buruk dan hidup itu baik. Hidup itu
buruk tetapi harus diperbaiki.
Sumber: Pengantar Sosiologi, 2001
akan memiliki kedudukan tinggi. Agar kedudukannya tetap
bertahan, setiap perubahan yang masuk akan ditolaknya dengan
berbagai alasan.
f. Rasa Takut akan Terjadinya Disintegrasi
Perubahan yang terjadi dalam kehidupan dianggap mengganggu
tatanan sosial yang telah berjalan. Hal tersebut disebabkan masuknya
unsur perubahan dari luar yang dapat menggoyahkan pola-pola
kehidupan dan pada akhirnya masyarakat tidak lagi memercayai
pemimpin mereka bahkan akan meninggalkan tradisi yang telah lama
dianut.
g. Sikap yang Tertutup
Unsur-unsur perubahan yang datangnya dari luar dianggap
berbahaya. Masyarakat yang demikian umumnya masyarakat yang
pernah dijajah oleh bangsa lain sehingga setiap unsur-unsur yang
berbau negara penjajah akan ditolak dan dianggap tidak sesuai
dengan kepribadian masyarakat pada sebuah bangsa.
h. Hambatan yang Bersifat Ideologis
Setiap unsur perubahan yang berhubungan dengan keper-
cayaan atau keyakinan masyarakat akan ditolak karena dianggap
berlawanan dengan ideologi mereka. Misalnya, masyarakat
percaya bahwa pembangunan sebuah jembatan harus diadakan
selamatan terlebih dahulu. Akan tetapi, perencana proyek
pembangunan tidak percaya akan hal tersebut sehingga perencana
akan ditolak keberadaannya oleh masyarakat.
i. Hakikat Hidup
Ada masyarakat yang memiliki keyakinan bahwa baik buruknya
kehidupan ini ada yang mengatur. Dorongan terjadinya perubahan
dan penghambat perubahan senantiasa ada di setiap masyarakat,
bergantung besar kecilnya kekuatan dalam menanggapi perubahan
tersebut. Apabila dorongan lebih kuat daripada hambatan perubahan
sosial akan terjadi. Namun, apabila hambatan lebih kuat daripada
dorongan, perubahan akan terhambat atau tidak terjadi.
Setelah Anda hidup bertahun-tahun, bagaimana pandangan Anda terhadap hidup?
Opini 1.3
Perubahan Sosial di Masyarakat 17
1. Tidak ada masyarakat yang berhenti berkembang karena setiap
masyarakat akan mengalami perubahan, baik yang terjadi secara
lambat maupun secara cepat.
2. Perubahan yang terjadi pada lembaga kemasyarakatan tertentu
akan diikuti dengan perubahan-perubahan pada lembaga-
lembaga sosial lainnya. Lembaga-lembaga sosial tadi sifatnya
interdependensehingga sulitsekaliuntukmengisolasiperubahan
pada lembaga-lembaga sosial tertentu saja. Proses awal dan
proses-proses selanjutnya merupakan suatu mata rantai.
3. Perubahan-perubahan sosial yang cepat biasanya mengakibatkan
disorganisasi yang bersifat sementara karena berada di dalam
proses penyesuaian diri. Disorganisasi akan diikuti oleh suatu
reorganisasi yang mencakup pemantapan kaidah-kaidah dan
nilai-nilai lain yang baru.
4. Perubahan-perubahan tidak dapat dibatasi pada bidang
kebendaan atau bidang spiritual saja karena kedua bidang
tersebut mempunyai kaitan dan timbal balik yang sangat kuat.
Berdasarkanbeberapahaltersebut,proses-prosesperubahansosial
yang menyangkut penyesuaian masyarakat terhadap perubahan,
saluran-saluran perubahan, disorganisasi, dan reorganisasi adalah
sebagai berikut.
1. Penyesuaian Masyarakat terhadap Perubahan
Keserasian atau harmoni dalam masyarakat (social equilibrium)
merupakan keadaan yang diinginkan setiap masyarakat. Keserasian
masyarakat dimaksudkan sebagai suatu keadaan ketika lembaga-
lembaga kemasyarakatan yang pokok benar-benar berfungsi dan
saling mengisi. Dalam keadaan demikian, individu secara psikologis
merasakan akan adanya ketenteraman karena tidak adanya
pertentangan dalam norma-norma dan nilai-nilai.
Setiap kali terjadi gangguan terhadap kehidupan, masyarakat
dapat menolaknya atau mengubah susunan lembaga-lembaga
kemasyarakatannya dengan maksud menerima unsur yang baru.
Akan tetapi, kadang unsur yang baru dipaksakan masuknya oleh
suatu kekuatan. Jika masyarakat tidak dapat menolaknya karena
unsur baru tersebut tidak menimbulkan kegoncangan, pengaruhnya
tetap ada, tetapi sifatnya dangkal dan terbatas pada bentuk luarnya.
Norma-norma dan nilai-nilai sosial tidak akan terpengaruh olehnya
dan dapat berfungsi secara wajar.
Referensi
Sosiologi
Matrilineal yakni garis keturunan ke
atas yang ditarik pada penghubung
wanita melalui ibu (garis keturunan ibu).
Sumber: Sosiologi Suatu Pangantar, 1993
Gambar 1.11
Bulog
Bulog merupakan salah satu lembaga
kemasyarakatan dalam bidang ekonomi.
Sumber: Tempo, 1 Februari 2004
18 Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XII
Kadang unsur-unsur baru dan lama yang bertentangan secara
bersamaan memengaruhi norma-norma dan nilai-nilai yang
kemudian berpengaruh pula pada warga masyarakat. Hal itu
berarti ada gangguan yang terus-menerus terhadap keserasian
masyarakat. Keadaan tersebut berarti bahwa ketegangan-ketegangan
serta kekecewaan di antara para warga tidak mempunyai
saluran pemecahan. Apabila ketidakserasian dapat dipulihkan
kembali setelah terjadi suatu perubahan, keadaan tersebut
dinamakan penyesuaian (adjustment). Jika sebaliknya yang terjadi,
dinamakan ketidakpenyesuaian sosial (maladjustment) yang mungkin
mengakibatkan terjadinya anomie.
Suatuperbedaandapatdiadakanantarapenyesuaiandarilembaga-
lembagakemasyarakatandanpenyesuaiandariindividuyangadadalam
masyarakat tersebut. Peranan keluarga-keluarga besar atau masyarakat
hukumadatsemakinberkurang.Kesatuan-kesatuankekeluargaanbesar
atasdasarikatanataukesatuanwilayahtempattinggalterpecahmenjadi
kesatuan-kesatuan kecil. Misalnya, dalam tradisi di Minangkabau,
wanita mempunyai kedudukan penting karena garis keturunan yang
matrilineal, terlihat adanya suatu kecenderungan hubungan antara
anggota keluarga batih lebih erat. Hubungan antara anak-anak dan
ayahnya yang semula dianggap tidak mempunyai kekuasaan apa-apa
terhadapanak-anakkarenaayahdianggapsebagaiorangluar,cenderung
bergeser. Pendidikan anak-anak yang sebelumnya dilakukan oleh
keluarga ibu diserahkan kepada ayah. Jika seorang individu tidak
ingin mengalami tekanan-tekanan psikologis, harus menyesuaikan
diri dengan perubahan-perubahan yang terjadi.
2. Saluran-Saluran Perubahan Sosial
Saluran-saluran perubahan sosial merupakan saluran-saluran
yang dilalui oleh suatu proses perubahan. Umumnya, saluran-saluran
tersebut adalah lembaga-lembaga kemasyarakatan dalam bidang
pemerintahan, ekonomi, pendidikan, agama, atau rekreasi. Lembaga
kemasyarakatan yang menjadi titik tolak, bergantung pada fokus
kebudayaan masyarakat pada suatu masa yang tertentu.
Lembaga kemasyarakatan yang pada suatu waktu mendapatkan
penilaian tertinggi dari masyarakat cenderung untuk menjadi saluran
utama perubahan sosial. Perubahan lembaga kemasyarakatan tersebut
akan membawa akibat pada lembaga-lembaga kemasyarakatan
lainnya karena lembaga-lembaga tersebut merupakan suatu sistem
yang terintegrasi.
Lembaga-lembaga kemasyarakatan tersebut merupakan
suatu struktur apabila mencakup hubungan antara lembaga-
lembaga kemasyarakatan yang mempunyai pola-pola tertentu dan
keserasian tertentu. Misalnya, pada 17 Agustus 1945 saat Proklamasi
Kemerdekaan Republik Indonesia yang merupakan kali pertama
terjadinya perubahan pada struktur pemerintahan dari jajahan
menjadi negara yang merdeka dan berdaulat. Hal ini menjalar ke
lembaga-lembaga kemasyarakatan lainnya. Misalnya, dalam bidang
pendidikan, tidak ada lagi diskriminasi antara golongan-golongan,
sepertipadazamanpenjajahan.Setiaporangbolehmemilihpendidikan
macam apapun yang disukai. Perubahan tersebut berpengaruh pada
sikap dan pola perilaku serta nilai-nilai masyarakat Indonesia.
Saluran tersebut berfungsi agar sesuatu perubahan dikenal, diterima,
diakui, serta dipergunakan oleh khalayak ramai, atau mengalami
proses institutionalization (pelembagaan). Jika lembaga-lembaga
kemasyarakatan sebagai suatu sistem sosial digambarkan, coraknya
adalah sebagai berikut.
Zoom
Anomie
Pelembagaan
Penyesuaian
Perubahan Sosial di Masyarakat 19
3. Disintegrasi dan Reintegrasi
Perubahan sosial dapat mengakibatkan terjadinya proses
disintegrasi atau perpecahan. Disintegrasi ini disebabkan oleh
beberapa faktor. Menurut Soekanto, disintegrasi disebut juga
disorganisasi, yaitu suatu proses pudarnya norma-norma dan nilai-
nilai dalam masyarakat yang disebabkan perubahan-perubahan
yang terjadi pada lembaga-lembaga kemasyarakatan. Proses
perubahan sosial akan menyebabkan nilai dan norma masyarakat
menjadi tergeser atau berubah. Dengan demikian, gejala-gejala
disorganisasi dan disintegrasi pada awalnya dimulai dari hal-hal
sebagai berikut.
a. Tidak ada lagi kesepakatan anggota kelompok mengenai tujuan
sosial yang hendak dicapai yang semula menjadi pegangan
kelompok tersebut.
b. Norma-norma sosial tidak lagi membantu anggota masyarakat
dalam mencapai tujuan yang disepakati.
c. Norma-norma dalam kelompok yang dihayati oleh setiap
anggota dianggap tidak sesuai lagi.
d. Sanksi sudah lemah, bahkan sudah tidak dilaksanakan secara
konsekuen. Sanksi yang dikenakan pada orang yang melanggar
norma dianggap sudah tidak berlaku.
e. Tindakan-tindakan yang dilakukan oleh setiap warga masya-
rakat sudah bertentangan dengan norma-norma yang berlaku
dalam kehidupan bermasyarakat.
Disintegrasi atau disorganisasi merupakan proses pembentukan
nilai-nilai baru, baik yang akan mengurangi ikatan dalam masyarakat
itu sendiri maupun integrasi masyarakat yang pada akhirnya
bergantung pada keinginan masyarakat.
Adanya disintegrasi dalam kehidupan bermasyarakat harus
diimbangi dengan reintegrasi yang bertujuan untuk mengembalikan
keadaan yang diinginkan sesuai dengan tujuan persatuan dan
keutuhan masyarakat. Menurut Soekanto, reintegrasi atau
reorganisasi adalah proses pembentukan kembali norma-norma dan
nilai-nilai baru untuk menyesuaikan diri dengan lembaga-lembaga
kemasyarakatan yang mengalami perubahan. Reintegrasi terlaksana
apabila norma-norma atau nilai-nilai baru telah melembaga
(institutionalized) dalam diri warga masyarakat.
Pada dasarnya, setiap perubahan bisa mengakibatkan terjadinya
perbedaan tanggapan atau penafsiran. Hal tersebut berakibat tidak
sedikit terjadinya reaksi terhadap suatu perubahan. Jika perubahan
Riset
Apa yang menyebabkan terjadinya
disintegrasi bangsa di Indonesia?
Jelaskan jawaban Anda.
Bagan 1.1
Lembaga Kemasyarakatan
Lembaga-lembaga kemasyarakatan
mempunyai pola-pola dan keserasian
tertentu.
ORGANISASI
POLITIK
ORGANISASI
KEAGAMAAN
ORGANISASI
PENDIDIKAN
ORGANISASI
HUKUM
ORGANISASI
EKONOMI
20 Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XII
Sumber: www.jakartalibrary.com
tersebut dapat menumbuhkan kepentingan kesatuan nasional,
masyarakat pelu diberi pemahaman tentang reintegrasi atau
reorganisasi yang tepat, seperti hal-hal berikut ini.
a. Menanamkan kesadaran akan pentingnya berbangsa dan
bertanah air.
b. Perundingan apabila terdapat pihak-pihak yang melakukan
reaksi keras (pergolakan).
c. Melalui saluran hukum terhadap mereka yang menyimpang.
d. Menggunakan saluran militer untuk memadamkannya apabila
terjadi pergolakan mengarah pada pemberontakan.
Perubahan sosial ditandai dengan semakin berkembangnya
tingkat pendidikan masyarakat sehingga setiap kebijaksanaan yang
dikeluarkan oleh pemerintah tidak selamanya diterima masyarakat.
Kadang-kadang masyarakat menolak suatu kebijaksanaan apabila
dianggap merugikan atau terlalu memberatkan masyarakat.
Misalnya, kenaikan harga barang yang diakibatkan oleh naiknya
harga bahan bakar minyak (BBM). Penolakan dapat pula berupa
protes dan demontrasi. Contohnya, demo yang dilakukan oleh
karyawan di beberapa perusahaan yang menuntut kenaikan Upah
Minimum Provinsi (UMP). Kadangkala aksi protes dan demonstrasi
juga dilakukan oleh mahasiswa terhadap pemerintah seperti yang
terjadi pada 1966 dan 1998.
Disintegrasi sosial yang terjadi akan mempunyai kekuatan yang
merongrong atau melemahkan kedudukan seseorang yang memiliki
kekuasaan. Di Indonesia pernah terjadi beberapa kali konflik atau
pertentangan dengan kekuasaan pemerintahan. Hal seperti itu terjadi
sejak awal kemerdekaan sampai awal berdirinya Orde Baru, bahkan
pada masa reformasi pasca 1998. Uraian berikut disusun berdasarkan
intensitas (besar-kecilnya) pertentangan itu sendiri antara lain sebagai
berikut.
a. Kerusuhan (dapat juga disebut riot walaupun pengertiannya
tidak tepat), ialah hampir sama dengan demonstrasi atau protes.
Perbedaannya kerusuhan mengandung unsur kekerasan fisik
dan biasanya diikuti dengan perusakan terhadap barang-barang,
penganiayaan terhadap orang yang tidak disenangi, atau terjadi
bentrokan fisik dengan pihak pengendali kerusuhan (keamanan).
Kerusuhan umumnya ditandai dengan spontanitas terhadap
suatu insiden atau sebagai kelanjutan dari demontrasi.
Gambar 1.13
Kerusuhan
Kerusuhan mengandung unsur kekerasan
fisik dan biasanya diikuti dengan perusakan
terhadap barang-barang.
Sumber: Tempo, 3 Oktober 2004
Gambar 1.12
Demo
Perubahan kebijakan pemerintah akan
berakibat berubahnya lembaga-lembaga
kemasyarakatan lainnya.
Perubahan Sosial di Masyarakat 21
C Dampak Perubahan Sosial
Adanya suatu perubahan dalam masyarakat akibat perubahan
sosial bergantung pada keadaan masyarakat itu sendiri yang
mengalami perubahan. Dengan kata lain, perubahan sosial yang
terjadi tidak selamanya suatu kemajuan (progress). Bahkan, dapat
pula sebagai suatu kemunduran (regress) masyarakat.
Kecepatan perubahan tiap daerah berbeda-beda bergantung
pada dukungan dan kesiapan masyarakat untuk berubah. Perbedaan
perubahan tersebut dapat mengakibatkan munculnya kecemburuan
sosial, yang harus dihindari.
Terdapat beberapa tanggapan masyarakat sebagai akibat
dari perubahan sosial yang menimbulkan suatu ketidakpuasan,
penyimpangan masyarakat, ketinggalan, atau ketidaktahuan adanya
perubahan, yaitu sebagai berikut.
1. Perubahan yang diterima masyarakat kadang-kadang tidak
sesuai dengan keinginan. Hal ini karena setiap orang memiliki
gagasan mengenai perubahan yang mereka anggap baik
sehingga perubahan yang terjadi dapat ditafsirkan bermacam-
macam, sesuai dengan nilai-nilai sosial yang mereka miliki.
2. Perubahan mengancam kepentingan pihak yang sudah mapan.
Hak istimewa yang diterima dari masyarakat akan berkurang
atau menghilang sehingga perubahan dianggapnya akan
Riset
Buatlah kliping tentang dampak
perubahan sosial yang menimbulkan
ketidakpuasan, penyimpangan,
ketinggalan, atau ketidaktahuan
adanya perubahan. Hasilnya
dikumpulkan kepada guru di kelas.
Gambar 1.14
Protes
Protes dilakukan secara bersama-sama
dengan tujuan yang bervariasi.
Sumber: Tempo, 10 November 2001
b. Seranganbersenjata(armed attack), ialah suatu tindakan kekerasan
yang dilakukan oleh atau untuk kepentingan suatu kelompok
tertentu dengan maksud melemahkan atau bahkan menghancur-
kan kekuasaan dari kelompok lain. Serangan bersenjata ditandai
denganadanyapertumpahandarah,pergulatanfisik(perkelahian
atau pertempuran) atau perusakan barang-barang. Serangan
bersenjata terjadi pada kekerasan politik (pemberontakan),
kriminalitas, atau kelanjutan dari kerusuhan.
c. Kematian akibat kekerasan politik terjadi sebagai akibat dari
pengendalian demonstrasi, kerusuhan atau serangan bersenjata.
d. Demonstrasi, ialah protes terhadap pemegang kekuasaan tanpa
melalui kekerasan. Protes dilakukan secara bersama-sama,
umumnya terhadap kebijaksanaan yang dikeluarkan oleh
pemerintah atau pemimpin perusahaan.
22 Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XII
menggoncangkan berbagai aspek kehidupan. Untuk mencegah-
nya, setiap perubahan harus dihindari dan ditentang karena tidak
sesuai kepentingan kelompok masyarakat tertentu.
3. Perubahan dianggap sebagai suatu kemajuan sehingga setiap
perubahan harus diikuti tanpa dilihat untung ruginya bagi
kehidupan. Perubahan juga dianggap membawa nilai-nilai baru
yang modern.
4. Ketidaktahuan pada perubahan yang terjadi. Hal ini mengabakan
seseorang ketinggalan informasi tentang perkembangan dunia.
5. Masa bodoh terhadap perubahan. Hal itu disebabkan perubahan
sosial yang terjadi dianggap tidak akan menimbulkan pengaruh
bagi dirinya.
6. Ketidaksiapan menghadapi perubahan. Pengetahuan dan
kemampuan seseorang terbatas, akibatnya ia tidak memiliki
kesempatan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan yang
terjadi.
Perubahansosialmengakibatkanterjadinyamasalah-masalahsosial,
sepertikejahatan,atau kenakalan remaja. Meskipun begitu, tidak setiap
masalahyangterjadipadamasyarakatdisebutmasalahsosial.Menurut
Merton (dalam Soekanto), suatu masalah disebut masalah sosial jika
memenuhi beberapa kriteria, yaitu sebagai berikut.
1. Tidakadanyakesesuaianantaraukuran-ukurandannilai-nilaisosial
dengan kenyataan-kenyataan serta tindakan-tindakan sosial.
2. Semula ada pendapat keliru yang menyatakan bahwa masalah
sosial bersumber secara langsung pada kondisi-kondisi ataupun
proses-proses sosial. Pendapat tersebut tidak memuaskan dan telah
ditinggalkan. Hal pokok di sini bukanlah sumbernya, melainkan
akibat dari gejala tersebut (baik gejala sosial maupun gejala bukan
sosial) yang menyebabkan terjadinya masalah sosial.
3. Pihak-pihak yang menetapkan apakah suatu kepincangan
merupakan masalah sosial atau tidak. Dalam hal ini, urutannya
sangat relatif.
4. Adanya masalah-masalah sosial yang terbuka dan masalah-
masalah sosial yang tertutup. Masalah sosial tersebut timbul
akibat terjadinya kepincangan-kepincangan masyarakat karena
tidak sesuainya tindakan-tindakan dengan norma-norma dan
nilai-nilai masyarakat. Akibat hal tersebut, masyarakat tidak
menyukai tindakan-tindakan yang menyimpang dan berlawanan
dengan nilai-nilai yang berlaku.
5. Adanya perhatian masyarakat terhadap masalah-masalah sosial.
Masalah sosial merupakan proses terjadinya ketidaksesuaian
antara unsur-unsur dalam kebudayaan suatu masyarakat yang
membahayakan kehidupan kelompok-kelompok sosial. Dengan
kata lain, masalah sosial menyebabkan terjadinya hambatan dalam
pemenuhan kebutuhan warga masyarakat. Hal itu berakibat terjadi
disintegrasi sosial atau rusaknya ikatan sosial. Proses disintegrasi
sebagai akibat perubahan sosial yang terjadi dalam masyarakat dapat
berbentuk antara lain sebagai berikut.
Bedakan masalah-masalah sosial yang manifes dan yang laten, serta berikan contohnya yang
terjadi di lingkungan masyarakat Anda. Diskusikan tugas ini dengan kelompok belajar Anda
yang setiap kelompok terdiri atas laki-laki dan perempuan.
Kerja Sama 1.2
Zoom
Vasted interest
Social equilibrium
Adjustment
Maladjustment
Sumber: Kompas, Mei 2003
Gambar 1.15
Melanggar Peraturan
Melanggar peraturan merupakan salah
satu contoh tindakan yang berlawanan
dengan nilai.
Perubahan Sosial di Masyarakat 23
1. Pergolakan dan Pemberontakan
Proklamasi dikumandangkan sebagai pernyataan kemerdekaan
Indonesia dapat diterima di berbagai daerah walaupun tidak secara
bersamaan. Rakyat menyambut dan mendukungnya. Oleh karena
itu, segera dibentuk suatu tatanan dan kehidupan sosial baru.
Rangkaian peristiwa itu disebut revolusi. Adanya pergolakan dan
pemberontakandiberbagaidaerahpascakemerdekaan,bertujuanuntuk
menjatuhkankedudukanpenguasapadasaatitu,sekaligusmenyatakan
ketidaksetujuan mereka terhadap ideologi pemerintah.
2. Aksi Protes dan Demonstrasi
Aksi protes disebut juga unjuk rasa yang selalu terjadi dalam
kehidupan manusia. Hal itu terjadi karena setiap orang memiliki
pendapat dan pandangan yang mungkin berbeda. Protes dapat
terjadi apabila suatu hal menimpa kepentingan individu atau
kelompok secara langsung sebagai akibat dari rasa ketidakadilan
akan hak yang harus diterima. Akibatnya, individu atau kelompok
tersebut tidak puas dan melakukan tindakan penyelesaian.
Protes merupakan aksi tanpa kekerasan yang dilakukan oleh
individu atau masyarakat terhadap suatu kekuasaan. Protes dapat
pula terjadi secara tidak langsung sebagai rasa solidaritas antarsesama
karena kesewenang-wenangan pihak tertentu yang mengakibatkan
kesengsaraan bagi orang lain.
3. Kriminalitas
Perubahan sosial yang terjadi dalam kehidupan memberi peluang
bagi setiap orang untuk berubah, tetapi perubahan tersebut tidak
membawa setiap orang ke arah yang dicita-citakan. Hal ini berakibat
terjadinya perbedaan sosial berdasarkan kekayaan, pengetahuan,
perilaku, ataupun pergaulan. Perubahan sosial tersebut dapat
membawa seseorang atau kelompok ke arah tindakan yang
menyimpang karena dipengaruhi keinginan-keinginan yang tidak
terpenuhi atau terpuaskan dalam kehidupannya.
Sumber: Tempo, 3 Oktober 2004
Gambar 1.16
Pencurian Kayu
Pencurian kayu ilegal merupakan salah
satu tindakan kriminal.
Bagaimana caranya untuk
meminimalisasi kriminalitas di negara
Indonesia? Diskusikanlah dalam
sebuah kelompok yang terdiri atas
laki-laki dan perempuan.
Riset
Perbuatan kriminal yang muncul di masyarakat secara khusus
akan diuraikan sebagai akibat terjadinya perubahan sosial yang
menimbulkan kesenjangan kehidupan atau jauhnya ketidaksamaan
sosial. Akibatnya, tidak semua orang mendapat kebahagiaan
yang sama. Adanya perbedaan tersebut menyebabkan setiap
orang memiliki penafsiran yang berbeda-beda terhadap hak dan
kewajibannya. Setiap orang harus mendapat hak disesuaikan dengan
kewajiban yang dilakukan.
24 Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XII
Adakalanyaoranginginmendapatkanhaktetapitidaksesuaidengan
kewajiban yang harus dilakukan dan kesempatan untuk melakukan hal
yangsalahterbuka, sedangkan pengawasan terhadap perbuatan yang
salah lemah. Akibatnya, terjadi penyelewengan dan pelanggaran.
Perbuatan demikian bisa terjadi karena melihat perubahan orang lain
dianggap lebih baik daripada dirinya atau sebagian besar masyarakat
mengalami perubahan sedangkan dirinya tidak. Oleh karena itu,
timbul suatu dorongan untuk meningkatkan kemampuannya yang
tidak sesuai dengan kebenaran atau norma yang berlaku dalam
masyarakat.
4. Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme
BangsaIndonesiayangsedangmembangunperlumemilikisistem
administrasi yang bersih dan berwibawa, bebas dari segala korupsi,
kolusi, dan nepotisme. Masalah korupsi menyangkut berbagai aspek
sosial dan budaya maka Bung Hatta (dalam Mubyarto) mengatakan
bahwa korupsi adalah masalah budaya. Apabila hal ini sudah
membudaya di kalangan bangsa Indonesia atau sudah menjadi bagian
dari kebudayaan bangsa akan sulit untuk diberantas. Akibatnya, hal
tersebut akan menghambat proses pembangunan nasional. Untuk
memberantas korupsi, tidak hanya satu atau beberapa lembaga
pemerintahan saja yang harus berperan, tetapi seluruh rakyat
Indonesia harus bertekad untuk menghilangkan korupsi.
5. Kenakalan Remaja
Kenakalan remaja merupakan disintergasi dari keutuhan suatu
masyarakat. Hal itu karena tindakan yang mereka lakukan dapat
meresahkan masyarakat. Oleh karena itu, kenakalan remaja disebut
sebagai masalah sosial. Munculnya kenakalan remaja merupakan
gejolak kehidupan yang disebabkan adanya perubahan-perubahan
sosial di masyarakat, seperti pergeseran fungsi keluarga karena kedua
orangtua bekerja sehingga peranan pendidikan keluarga menjadi
berkurang.
Selain itu, pergeseran nilai dan norma masyarakat mengakibakan
berkembangnya sifat individualisme. Juga pergeseran struktur
masyarakat mengakibatkan masyarakat lebih menyerahkan
setiap permasalahan kepada yang berwenang. Perubahan sosial,
ekonomi, budaya, dan unsur budaya lainnya dapat mengakibatkan
disintegrasi.
Sumber: Higherlearning, Juli–September 2002
Referensi
Sosiologi
Korupsi adalah penyelewengan
atau penyalahgunaan uang negara
atau perusahaan untuk keuntungan
pribadi atau orang lain. Kolusi adalah
kerja sama rahasia untuk maksud
tidak terpuji. Nepotisme merupakan
kecenderungan untuk mengutamakan
sanak saudara sendiri.
Gambar 1.18
Kenakalan Remaja
Munculnya kenakalan remaja merupakan
gejolak kehidupan yang disebabkan
adanya perubahan-perubahan sosial
di masyarakat
Sumber: Tempo, 15 Agustus 2004
Gambar 1.17
Protes Antikorupsi
Protes antikorupsi merupakan salah satu
wujud pengendalian sosial.
Perubahan Sosial di Masyarakat 25
Soal Pengayaan
(Ebtanas 1996)
Salah satu ciri masyarakat modern
antara lain ....
a. menjunjung tinggi norma-norma
hukum
b. organisasi sosial yang bersifat
kekeluargaan
c. memiliki teknologi yang sederhana
d. organisasi sosial berdasarkan
profesi
e. sangat percaya pada potensi alam
Jawaban: d
Ciri-ciri masyarakat modern di
antaranya yaitu:
a. saling percaya pada manfaat
IPTEK;
b. organisasi sosial berdasarkan
profesi;
c. tingkat pendidikan formal tinggi
dan merata;
d. saling memengaruhi.
Sumber: Tani Kalimantan, 1991
Pengertian modernisasi pada awalnya berkembang pada abad
XVIII di Eropa, ketika ditemukannya mesin uap dan mesin pemintal
untuk tekstil. Dengan demikian, perkembangan tersebut merupakan
landasan bagi industrialisasi di berbagai bidang kehidupan
masyarakat Eropa, yaitu yang lazim dikenal dengan Revolusi
Industri. Perubahan-perubahan penggunaan alat-alat industri terjadi
di Inggris kemudian menyebar ke berbagai negara di Eropa. Peristiwa
industrialisasi tersebut ternyata sejalan dengan Revolusi Prancis yang
menentang dan menghancurkan hak-hak istimewa yang dimiliki
secara turun-temurun oleh sekelompok orang (kaum feodal), dan
munculnya persamaan hak setiap warga negara sehingga hal ini
merupakan hal awal demokratisasi di Eropa.
Dari kedua revolusi tersebut, kemajuan perekonomian melalui
industrialisasi menyebabkan negara menjadi maju dan munculnya
persamaan hak telah menyadarkan peranan setiap orang dalam
menentukan kehidupannya. Oleh karena itu, hal tersebut dapat
dikatakan sebagai awal dari modernisasi.
Perkembangan modernisasi selanjutnya tidak terbatas pada
industrialisasi dan demokratisasi saja, tetapi menyangkut pula
berbagai bidang kehidupan lain yang saling berhubungan. Dengan
demikian, kemajuan suatu bidang kehidupan akan diikuti oleh
bidang-bidang kehidupan lain, yaitu:
1. kemajuan ilmu pengetahuan maka akan diikuti oleh teknologi;
2. kemajuan material atau kebendaan yang digunakan setiap manusia
harusdiimbangiolehsikapmentaluntukmenyesuaikandiridengan
benda yang dimilikinya; jika tidak, akan dianggap sebagai orang
yang ketinggalan zaman atau ketinggalan kebudayaan.
Setiap perubahan yang terjadi di masyarakat tentu saja ada sisi
baik dan sisi buruknya. Hal ini bergantung pada masyarakat sendiri
yang menafsirkan modern. Salah menafsirkan kata modern akan
mengakibatkan perilaku masyarakat yang tidak sesuai dengan budaya
atau kepribadian bangsa. Modernisasi sebagai perubahan sosial dari
keadaantradisionalataupraindustrikemasyarakatindustri.Perubahan
tersebut merupakan titik tolak perkembangan ke arah modernisasi.
Untukmencapaimasyarakatmodern,harusmelaluitransisi(peralihan)
yang akan mengubah pola kehidupan masyarakat.
Gambar 1.19
Masyarakat Tradisional
Masyarakat tradisional dianggap statis dan
hampir tidak pernah mengalami perubahan.
D Modernisasi
26 Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XII
Riset
Carilah contoh kegiatan yang
berorientasi ke depan dalam
kehidupan Anda.
Masyarakat tradisional dianggap statis dan hampir tidak
mengalami perubahan. Seperti halnya karakteristik masyarakat
tradisional berorientasi pada pertanian dengan menggunakan metode
yang dianggap belum berkembang.
Proses perubahan ke arah lebih maju daripada sebelumnya yang
ditunjang oleh sikap dan perilaku masyarakat untuk menerima
perubahan-perubahan tersebut merupakan suatu proses ke arah
modern yang dinamakan modernisasi. Modernisasi dapat diartikan
sebagai suatu sikap pikiran yang mempunyai kecenderungan untuk
mendahulukan sesuatu yang baru dari yang bersifat tradisi dan
satu sikap pikiran yang hendak menyesuaikan soal-soal yang sudah
menetap dan menjadi kebutuhan-kebutuhan yang baru.
Dengan kata lain, modernisasi merupakan perubahan sosial yang
terarah (directed change) yang didasarkan pada perencanaan (social
planing). Modernisasi umumnya dihubungkan dengan perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi untuk suatu kemajuan masyarakat
secara positif, begitu pula masyarakat secara terbuka menerima
perubahan-perubahan yang terjadi pada dirinya.
Gambar 1.20
Bendungan
Dibangunnya bendungan sebagai salah
satu usaha menyongsong hari esok yang
lebih baik. Misalnya, untuk irigasi, usaha
perikanan, dan lain sebagainya.
Sumber: Tempo, 17 Oktober 2004
Dengan demikian, ilmu pengetahuan dan teknologi dalam
modernisasi memainkan peranan yang sangat penting di berbagai
bidang kehidupan sehingga manusia sebagai pelaku modernisasi
dituntut untuk selalu siap menerima perubahan-perubahan ke arah
kemajuan yang positif.
Gejala modernisasi merupakan awal terjadinya perubahan-
perubahan ke arah yang diketahui. Misalnya:
1. sikap masyarakat akan pentingnya pendidikan sekolah;
2. keinginan untuk hidup lebih baik;
3. adanya usaha untuk mengejar ketinggalan dari masyarakat lain;
4. menghargai pendapat orang lain;
5. tidakmenganggap pendapat pribadi lebih baikdaripada oranglain;
6. memandang bahwa kehidupan hari esok harus lebih baik dari-
pada hari ini; dan lain-lain.
Perubahan Sosial di Masyarakat 27
Zoom
Anomie
Institulionalized
Armed attact
M. Kamal Hasan (dalam Pardoyo) menyatakan bahwa proses
modernisasi Indonesia, antara lain sebagai berikut.
1. Berorientasi ke Depan
Kemajuan bangsa dan negara dengan jalan memperbaiki diri
guna menyongsong hari esok yang lebih baik.
2. Memiliki Sikap Dinamis dan Aktif
Perbaikan diri dan kemajuan suatu negara harus dicapai dengan
usaha dan kerja keras karena hal tersebut tidak akan datang
sendiri tanpa adanya perjuangan.
3. Memberikan Tempat bagi Rasionalitas
Segala sesuatu yang berhubungan dengan pembangunan harus
diperkirakanbaikatauburuknyabagimanusiadankehidupannya,
tidak dirasakan atas dasar perasaan atau pendapat pribadi.
4. Mengembangkan Suatu Sikap Terbuka terhadap Pemikiran
dan Hasil Penemuan Ilmiah
Pendapat atau pemikiran orang lain yang dianggap baik bagi
pembangunan dapat di terima sebagai suatu masukan guna
melengkapi hasil pemikiran yang telah ada. Begitu pula halnya
hasil penelitian merupakan kebenaran ilmiah yang bermanfaat
bagi pelaksanaan modernisasi.
5. Memberikan Prioritas kepada Hal-Hal yang Telah Dicapai
Seseorang, bukan Statusnya
Keberhasilan seseorang patut untuk ditiru sebagai langkah ke arah
kemajuandanjanganberanggapanbahwasuatukemajuanberasaldari
pendapatorangyangmemilikistatussosial terhormat di masyarakat.
6. Memberikan Perhatian yang Terbesar kepada Persoalan
Langsung dengan Skala Prioritas
Segala masalah yang terjadi dan dirasakan langsung oleh
masyarakat yang merupakan bidang kajian seseorang merupakan
suatu hal yang sangat utama dibandingkan masalah-masalah lain
yang bukan bidang garapannya.
7. Melibatkan Dirinya kepada Tujuan yang Mengatasi Tujuan
Golongan
Tujuan yang lebih penting adalah tujuan yang lebih besar dan
lebih utama dibandingkan dengan tujuan pribadi atau golongan
sehingga seseorang dituntut untuk terlibat dalam segala
kepentingan masyarakat dan negara.
Pembangunan nasional melalui modernisasi akan melibatkan
beberapa aspek kehidupan, terutama yang dapat dinikmati dan
dirasakanuntukkemajuandankesejahteraanbangsaIndonesia.Adapun
aspek-aspek kehidupan tersebut muncul sebagai gejala modernisasi,
di antaranya meliputi bidang iptek, politik, dan ideologi, ekonomi,
sosial, dan budaya.
Modernisasi tidak sama dengan reformasi yang menekankan pada
faktor-faktor rehabilitasi. Modernisasi bersifat preventif dan konstruktif
agar proses tersebut tidak mengarah pada angan-angan, sebaiknya
modernisasi harus dapat memproyeksikan kecenderungan yang ada
dalam masyarakat ke arah waktu-waktu yang mendatang. Menurut
Soekanto, terdapat syarat-syarat suatu modernisasi sebagai berikut.
1. Caraberpikiryangilmiah(scientificthinking)yangmelembagadalam
kelas penguasa ataupun masyarakat. Hal ini menghendaki suatu
sistem pendidikan dan pengajaran yang terencana dengan baik.
2. Sistem administrasi negara yang baik adalah sistem yang benar-
benar mewujudkan birokrasi.
28 Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XII
3. Adanya sistem pengumpulan data yang baik dan teratur serta
terpusatpadasuatulembagaataubadantertentu.Halinimemerlukan
penelitian yang terus-menerus agar data tidak tertinggal.
4. Penciptaan iklim yang favourable dari masyarakat terhadap
modernisasi dengan cara penggunaan alat-alat komunikasi
massa.
5. Tingkat organisasi yang tinggi, di satu pihak berarti disiplin,
sedangkan di lain pihak berarti pengurangan kemerdekaan.
6. Sentralisasi wewenang dalam pelaksanaan perencanaan sosial
(social planing).
Diskusikan dengan kelompok belajar Anda yang terdiri atas empat siswa. Apa perbedaan
masyarakat tradisional dengan masyarakat modern dalam kehidupan sosial?
Kerja Sama 1.3
Rangkuman
• Perubahan sosial dapat dikatakan sebagai suatu
perubahan dari gejala-gejala sosial yang ada di
masyarakat, dari yang bersifat sederhana sampai
yang lebih kompleks.
• Perubahansosialdapatdilihatdarisegiterganggunya
kesinambungan di antara kesatuan sosial walaupun
keadaannya relatif kecil.
• Perubahan ini meliputi struktur, fungsi, nilai,
norma,lembaga,dansemuaaspekyangdihasilkan
dari interaksi antarmanusia, organisasi atau
komunitas, termasuk perubahan dalam hal
budaya.
• Wujud perubahan sosial yaitu sebagai berikut.
1. Perubahan yang terjadi secara lambat dan
perubahan yang terjadi secara cepat.
2. Perubahan yang pengaruhnya kecil dan
perubahan yang pengaruhnya besar.
3. Perubahan yang dikehendaki dan
perubahan yang tidak dikehendaki.
• Perubahan sosial terjadi dipengaruhi beragam
faktor, seperti perubahan kependudukan,
penemuan-penemuan baru, pertentangan
(konflik), revolusi, perubahan akibat
lingkungan fisik, peperangan, dan pengaruh
kebudayaan masyarakat lain.
• Di samping faktor-faktor yang memengaruhi
perubahan sosial, terdapat pula faktor pendukung
terjadinya proses perubahan sosial antara lain
kontak dengan masyarakat luas, difusi, sistem
pendidikan, sikap, toleransi, sistem stratifikasi
sosial, heterogenitas penduduk, visi atau orientasi
masadepan,dandisorganisasikeluarga,sertasikap
mudah menerima hal-hal yang baru.
• Perubahan sosial terjadi bukan tanpa hambatan.
Terdapatberagamfaktoryangdapatmenghambat
prosesperubahansosial,diantaranyakurangnya
hubungan dengan masyarakat lain, sikap
tradisional, adat atau kebiasaan, vested interest,
sikap tertutup, dan hakikat hidup.
Perubahan Sosial di Masyarakat 29
Peta Konsep
Perubahan Sosial
Wujud Perubahan
Sosial
Faktor yang
Memengaruhi
Perubahan Sosial
Faktor-Faktor
PendorongTerjadinya
Proses Perubahan
Sosial
Faktor-Faktor
Penghambat
Terjadinya Proses
Perubahan Sosial
Perubahan yang terjadi secara lambat dan
perubahan yang terjadi secara cepat
Perubahan yang pengaruhnya kecil dan
perubahan yang pengaruhnya besar
Perubahan yang dikehendaki dan perubahan
yang tidak dikehendaki
1. Perubahan Kependudukan
2. Penemuan-Penemuan Baru
3. Pertentangan (Konflik)
4. Pemberontakan atau Revolusi
5. Perubahan Akibat Lingkungan Fisik
6. Peperangan
7. Pengaruh Kebudayaan Masyarakat Lain
1. Kontak dengan Masyarakat Lain
2. Difusi dalam Masyarakat
3. Difusi Antarmasyarakat
4. Sistem Pendidikan yang Maju
5. Sikap
6. Toleransi
7. Sistem Stratifikasi Sosial Terbuka
8. Penduduk yang Heterogen
9. Ketidakpuasan terhadap Kondisi Kehidupan
10. Orientasi ke Masa Depan
11. Nilai yang Menyatakan bahwa Manusia Harus Berusaha
Memperbaiki Nasibnya
12. Disorganisasi Keluarga
13. Sikap Mudah Menerima Hal-Hal yang Baru
1. Kurangnya Hubungan dengan Masyarakat Lain
2. Perkembangan Ilmu Pengetahuan yang Terhambat
3. Sikap Masyarakat yang Tradisional
4. Adab atau Kebiasaan
5. Vested Interests atau Kepentingan yang Tertanam Kuat Sekali
6. Rasa Takut Akan Terjadinya Disintegrasi
7. Sikap yang Tertutup
8. Hambatan yang Bersifat Ideologis
9. Hakikat Hidup
Setelah mempelajari bab ini, adakah materi yang belum Anda
pahami? Jika ada, materi apakah yang belum Anda pahami
Apa yang Belum Anda Pahami?
tersebut? Baca kembali materi dari awal bab lalu pahami peta
konsepnya.
meliputi
antara
lain
antara
lain
antara
lain
antara
lain
30 Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XII
1. Berikut ini adalah faktor perubahan sosial
yang intern, yaitu ....
a. perubahan alam
b. peperangan
c. krisis demografi
d. akulturasi
e. kontak budaya
2. Contoh masyarakat yang mempertahankan
unsur lama karena memperoleh proses
sosialisasi sejak kecil adalah ....
a. makanan pokok
b. upacara adat perkawinan
c. tata cara beribadah
d. solidaritas kelompok
e. hubungan kekerabatan
3. Perubahan sosial mengakibatkan masalah
sosial yang dimulai dengan ....
a. terciptanya integrasi sosial
b. lahirnya golongan menengah
c. lahirnya disintegrasi sosial
d. berkembangnya kriminalitias
e. peledakan populasi penduduk
4. Pemberontakan RMS muncul karena mereka
menolak bergabung dengan NKRI. Gerakan
ini dinamakan ....
a. integrasi
b. aneksasi
c. disintegrasi
d. separatisme
e. disintegrasi
5. Masyarakat dan budaya cenderung meng-
alami perubahan serta memiliki sifat
tertentu, yaitu ....
a. labil
b. statis
c. dinamis
d. evolutif
e. revolutif
B. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat.
• Social Relationship • Regress
• Anarkis • Progress
• Radikal • Revolusi
• Evolusi • Separatis
• Konflik vertikal • Integrasi
• Disintegrasi • Disorganisasi
A. Jelaskan konsep-konsep berikut.
Uji Kemampuan Bab 1
Kerjakan pada buku latihan Anda.
6. Contoh perubahan yang berbentuk progress
berikut ini adalah ....
a. listrik masuk desa mengakibatkan
kenakalan remaja
b. siaran televisi menyebabkan siswa malas
belajar
c. banyak wanita berpakaian sangat minim
d. penemuan komputer memperlancar
sistem informasi
e. pemakaian suatu robot menyebabkan
menjamurnya pengangguran
7. Perubahan mode pakaian dikategorikan
sebagai perubahan yang pengaruhnya serta
ruang lingkupnya kecil, karena ....
a. hanya menguntungkan kaum muda
b. hanya terjangkau oleh golongan tertentu
c. tidak ada hubungan antara kebutuhan
politik dan hukum
d. tidak ada hubungan dengan kebutuhan
sekunder
e. perubahantersebuthanyadiciptakankaum
pedagang dan para perancang mode
8. Faktor-faktor yang peranannya berpengaruh
terhadap penerimaan suatu unsur baru ialah
sebagai berikut, kecuali ....
a. tidak bertentangan dengan keyakinan
masyarakat
b. sejalan dengan kemauan suatu aparat
keamanan masyarakat
c. langsung dirasakan manfaatnya oleh
masyarakat
d. sudah ada unsur yang melandasi unsur
baru
e. terbiasanya masyarakat kontak dengan
masyarakat lain
9. Aksi protes adalah penyampaian pernyataan
tidak setuju terhadap suatu kebijakan dengan
cara ....
Perubahan Sosial di Masyarakat 31
a. persuasif
b. mengecam secara pedas
c. mengajak kepada kebenaran
d. berontak dengan penjarahan
e. mengalihkan situasi politik
10. Perubahan struktural yang memakan waktu
relatif cepat disebut ....
a. evolusi
b. radikal
c. destruktif
d. moderat
e. reaktif
11. Tindakan korupsi adalah kejahatan yang
terjadi karena ....
a. pelakunya mempunyai kebiasaan buruk
b. ada kelainan jiwa pada para pelakunya
c. pelakunya mempunyai cacat fisik
d. ada kesempatan yang dimiliki pelaku
e. pelakunya mempunyai krisis jiwa
12. Upayautamauntukmenanggulangikenakalan
remaja adalah ....
a. menciptakan lapangan kerja yang luas
b. menciptakan sarana hiburan yang
mendidik
c. memperketat pengendalian sosial
d. mengadakan razia di sekolah dan
kendaraan umum
e. mengadakan penyuluhan secara efektif
13. Situasi yang menandai terjadinya disintegrasi
sosial sebagai akibat perubahan sosial antara
lain ....
a. sanksi berfungsi secara efektif
b. timbul kebersamaan dalam masyarakat
c. meningkatkan wibawa aparat
d. solidaritas kelompok meningkat
e. masyarakat kurang mematuhi norma
yang berlaku
14. Kemerdekaan Republik Indonesia membawa
perubahanyangmendasarbagikehidupanrakyat
Indonesia, termasuk perubahan dengan cara ....
a. evolusi
b. revolusi
c. modernisasi
d. regress
e. progress
15. Berikut merupakan contoh perubahan sosial
yang bersifat progress ....
a. koran masuk desa untuk meningkatkan
informasi
b. listrik masuk desa mempermudah para
pemuda untuk begadang
c. TNI masuk desa menakut-nakuti rakyat
d. banyak keluarga memiliki pesawat tv
membuat masjid menjadi kosong
e. gotong royong semakin menurun karena
penduduk mencari pekerjaan di kota
16. Proses integrasi sosial akan baik apabila ....
a. ada homogenitas kelompok
b. adanya penggunaan berbagai ragam
bahasa
c. kepribadian setiap individu sama
d. terdapat sifat egoisme pada setiap
individu
e. norma-norma itu konsisten dan tidak
berubah-ubah
17. Contoh perubahan sosial secara cepat dan
mendasar adalah ....
a. revolusi kemerdekaan
b. mode pakaian
c. penggunaan alat telekomunikasi
d. perubahan peranan wanita
e. Lembaga Musyawarah Desa
18. Perubahan pada lembaga kemasyarakatan
akan memengaruhi sistem sosialnya yang
meliputi ....
a. nilai, sikap, dan pola perilaku masya-
rakatnya
b. kebutuhan, asal-usul, dan ciri fisik
masyarakat
c. keyakinan, suku bangsa, dan adat
istiadat
d. kebutuhan hidup, pola perilaku, dan
asal-usul
e. norma, nilai, dan seluruh kondisi alam
lingkungan
19. Perubahan regress adalah bentuk perubahan
yang menyebabkan kemunduran kehidupan
masyarakat yang meliputi ....
a. seluruh bidang kehidupan
b. sebagai dasar bidang kehidupan
c. pola hidup dan tingkah laku warga
d. bidang pemenuhan kebutuhan
e. bidang kehidupan tertentu
20. Salah satu faktor yang menyebabkan perubahan
dalammasyarakatadalahdemografi,maksudnya
adalah ....
a. tingkat pertumbuhan penduduk tinggi
b. program transmigrasi dari pemerintah
c. berkurang atau bertambahnya penduduk
d. adanya tingkat kelahiran dan kematian
e. keberhasilan pelaksanaan program KB
32 Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XII
Kajian Sosiologi Bab 1
Berikanbeberapadampakpositifdannegatifakibat
dari perubahan sosial dengan mengisikannya
seperti pada contoh tabel berikut ini.
C. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan singkat dan tepat.
1. Sebutkan saluran-saluran perubahan sosial.
2. Bagaimana ciri-ciri orang modern?
3. Sebutkan contoh dari seseorang yang berpikir
ilmiah.
4. Mengapa kita harus dinamis, aktif, dan
bekerja keras?
5. Uraikan pengertian korupsi, kolusi, dan
nepotisme serta berikan contohnya.
6. Apa yang menyebabkan kenakalan remaja?
7. Mengapaadaorangyangmelanggarperaturan
padahal dia sudah tahu sanksi jika dia
melanggarnya?
8. Sebutkanpengertianperubahansosialmenurut
Mac Iver.
9. Deskripsikanperubahansosialyangdiakibatkan
oleh konflik.
10. Sebutkan kepentingan yang tertanam kuat
sekali dalam masyarakat Anda sehingga
menghambat terjadinya perubahan sosial.
No. Dampak Positif Dampak Negatif
1
2
3
4
5
6
Lembaga Sosial
Apa yang dimaksud lembaga sosial itu? Dalam bab ini, Anda
akan mempelajari tentang berbagai lembaga sosial yang hidup
dalam masyarakat beserta fungsi dan proses terbentuknya. Anda
diharapkan mampu memahami dan mendeskripsikan berbagai
lembaga sosial yang dapat menunjang kebutuhan manusia dalam
kehidupan bermasyarakat.
Manusia merupakan makhluk yang dinamis. Kedinamisan
manusia tersebut digunakan untuk memenuhi segala kebutuhan
dalam hidupnya. Meskipun kebutuhannya bersifat pribadi atau
kelompok, manusia tidak bisa melepaskan diri dari kehidupan
masyarakat karena manusia pada hakikatnya adalah makhluk sosial.
Oleh karena itu, diperlukan sesuatu yang dapat mengatur perilaku
manusia dan memenuhi kebutuhan hidup di masyarakat. Sesuatu
yang dapat mengatur perilaku tersebut ialah lembaga sosial.
Lembaga sosial (sosial institution) atau dapat disebut juga dengan
pranata sosial adalah suatu himpunan norma yang mengatur
segala tindakan manusia dalam memenuhi kebutuhan pokoknya
dalam kehidupan bermasyarakat. Adapun norma adalah sejumlah
ukuran atau patokan mengenai perilaku anggota masyarakat yang
dijadikan pedoman dalam mengatur kehidupan bersama. Semua
norma tersebut jika berkaitan dengan pengaturan terhadap suatu
kebutuhan pokok dalam kehidupan masyarakat, akan berkembang
menjadi suatu lembaga sosial.
Setelah mempelajari materi Bab 2, diharapkan Anda paham mengenai lembaga sosial
yang ada di masyarakat sehingga Anda dapat mengklasifikasikan tipe-tipe lembaga
sosial dan mengerti peran serta fungsi lembaga sosial.
Apa Manfaat Bagiku?
Lembaga, Masyarakat, Peranan, dan Norma
Kata Kunci
Sumber: www.geocities.com
Pendidikan merupakan salah satu lembaga sosial karena
terdapat nilai dan norma yang telah diakui oleh masyarakat.
Bab
2
A. Pengertian Lembaga Sosial
B. Klasifikasi Lembaga Sosial
C. Peran dan Fungsi Lembaga
Sosial
33
34 Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XII
Di dalam kehidupan bermasyarakat terdapat norma yang berfungsi
mengatur perilaku anggota-anggotanya. Proses terbentuknya norma itu
sendiriberawaldarisejumlahnilai-nilaiyangterinternalisasidalamperilaku
warganya. Proses ini melalui proses yang panjang dan membutuhkan
waktulama.Norma-normatersebutkemudianmembentuksistemnorma
yang kita kenal sebagai pranata sosial. Proses sejumlah norma menjadi
pranata sosial disebut pelembagaan atau institusionalisasi. Oleh karena
itu, pranata sosial sering disebut sebagai lembaga sosial.
Secaragarisbesar,munculnyalembagasosialdapatdiklasifikasikan
ke dalam dua cara, yakni secara tidak terencana dan terencana. Secara
tidak terencana artinya bahwa lembaga tersebut lahir secara bertahap
(berangsur-angsur) dalam praktik kehidupan masyarakat. Hal ini
biasanya terjadi ketika manusia dihadapkan pada masalah-masalah
yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan hidupnya.
Contohnya, dalam kehidupan ekonomi. Sistem barter (tukar barang)
sudah dianggap tidak efisien, masyarakat menggunakan mata
uang untuk mendapatkan barang yang diinginkan dengan cara
membelinya dari orang lain.
Adapun cara terencana yaitu lembaga sosial muncul melalui
suatu perencanaan yang matang oleh seorang atau kelompok
orang yang memiliki kekuasaan dan wewenang. Contohnya,
untuk meningkatkan kesejahteraan petani, pemerintah membentuk
Koperasi Unit Desa (KUD). Hal tersebut dilakukan agar petani
dapat menampung hasil panen dan membelinya dengan harga yang
menguntungkan petani.
Untuk lebih jelasnya, sebaiknya Anda pahami beberapa definisi
mengenai lembaga sosial dari para sosiolog berikut ini.
1. Robert Melver dan C.H. Page (Soekanto, 1990: 218), lembaga
sosial adalah prosedur atau tata cara yang telah diciptakan untuk
mengatur hubungan antarmanusia yang tergabung pada suatu
kelompok dalam masyarakat.
2. LeopoldVonWiesedanBecker(Soekanto,1990:219),lembagasosial
adalah jaringan proses hubungan antarmanusia dan antarkelompok
yang berfungsi memelihara hubungan itu serta pola-polanya sesuai
dengan minat dan kepentingan individu serta kelompoknya.
3. W.G. Sumner (Soekanto, 1990: 218), lembaga sosial merupakan
perbuatan, cita-cita, sikap, dan perlengkapan kebudayaan yang
mempunyai sikap kekal serta bertujuan memenuhi kebutuhan-
kebutuhan masyarakat. Lembaga berfungsi agar ada keteraturan
dan integrasi di dalam masyarakat.
4. Koentjaraningrat (1964: 113), lembaga sosial adalah suatu sistem
tatakelakuandanhubunganyangberpusatkepadaaktivitasuntuk
memenuhi kompleksitas kebutuhan dalam kehidupan manusia.
A Pengertian Lembaga Sosial
Pakar
Sosiologi
Talcott Parson menyatakan bahwa
pranata sosial adalah kompleks
peranan yang telah melembaga
dalam sistem sosial.
Talcott Parson said that the social
infrastructure is complex and be
institutionalized in social system.
Sumber: Sosiologi jilid 1, 1999
Manusia mempunyai kebutuhan yang bermacam-macam
dan lembaga sosiallah yang memenuhi kebutuhan individu pada
masyarakat.Contohnya,manusiamembutuhkanpendidikan.Orangtua
akan mendaftarkan anaknya pada sekolah yang dituju, kemudian
mengikuti tes atau ujian masuk, mematuhi peraturan sekolah,
membayar iuran pendidikan atau uang sekolah, mengikuti pelajaran,
dan lain sebagainya. Semua hal yang berkaitan dengan pendidikan
diatur pada lembaga pendidikan. Manusia membutuhkan nafkah atau
penghasilan, lembaga ekonomi yang mengaturnya. Misalnya, bekerja,
berdagang, atau melakukan kegiatan-kegiatan ekonomi lainnya.
Lembaga Sosial 35
5. Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi, lembaga sosial
merupakan kumpulan dari berbagai cara berperilaku (usage)
yang diakui oleh anggota masyarakat sebagai sarana untuk
mengatur hubungan-hubungan sosial.
6. Soerjono Soekanto, lembaga sosial atau pranata sosial adalah
himpunan norma dari segala tindakan yang berkisar pada suatu
kebutuhan pokok dalam kehidupan masyarakat.
Dari uraian tersebut, dapat kita simpulkan bahwa lembaga
sosial berkaitan dengan seperangkat norma yang saling berkaitan,
bergantung, dan saling memengaruhi; seperangkat norma yang
dapat dibentuk, diubah, dan dipertahankan sesuai dengan kebutuhan
hidup; seperangkat norma yang mengatur hubungan antarwarga
masyarakat agar dapat berjalan dengan tertib dan teratur.
Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut, lembaga sosial
memiliki ciri-ciri antara lain adanya tujuan, dapat digunakan dalam
jangka waktu yang relatif lama, tertulis atau tidak tertulis, diambil
dari nilai-nilai dan adat istiadat yang berlaku di masyarakat, adanya
prasarana seperti bangunan dan lambang tertentu. Di dalam lembaga
sosialakanditemukanunsurbudayadanunsurstruktural,yaituberupa
normadanperanansosial.Lembagasosialdapatdikatakansebagaisuatu
adatkebiasaandalamkehidupanbersamayangmempunyaisanksiyang
sistematis dan dibentuk oleh kewibawaan masyarakat.
Selain itu, menurut Harsoja lembaga sosial juga memiliki sifat-
sifat umum, yaitu sebagai berikut.
1. Lembaga sosial berfungsi sebagai satu unit dalam sistem
kebudayaan yang merupakan satu kesatuan bulat.
2. Lembaga sosial biasanya mempunyai berbagai tujuan yang jelas.
3. Lembaga sosial biasanya relatif kokoh.
4. Lembagasosialdalammelakukanfungsinyaseringmenggunakan
hasil kebudayaan material.
5. Sifat karakteristik yang ada pada lembaga sosial merupakan
sebuah lambang.
6. Lembaga sosial biasanya memiliki tradisi tertulis atau lisan.
A.Suhandiberpendapatbahwadalamsuatusistemsosial,terdapat
lembaga sosial jika memiliki beberapa syarat, yaitu sebagai berikut.
1. Harus memiliki aturan atau norma yang hidup dalam ingatan
atau yang tertulis.
2. Aktivitas-aktivitas bersama tersebut harus memiliki suatu sistem
hubungan yang didasarkan atas norma-norma tertentu.
3. Aktivitas-aktivitas bersama tersebut harus memiliki tujuan untuk
memenuhi kebutuhan-kebutuhan tertentu yang disadari dan
dipahami oleh kelompok masyarakat yang bersangkutan.
4. Harus memiliki peralatan dan perlengkapan.
Oleh karena itu, lembaga merupakan kelompok individu yang
memiliki norma dan berhubungan secara langgeng, dan anggotanya
memiliki fungsi untuk mendukung fungsi lembaga itu sendiri.
Jendela
Info
Duel kehormatan adalah perkelahian
satu lawan satu karena merasa
atau memang sungguh-sungguh
diremehkan. Duel merupakan cara
yang dilembagakan bagi para
kesatria abad ke-15 sampai ke-16
untuk menyelesaikan persoalan.
Ketika Alexander Hamilton ditantang
Aaron Burr, dia hanya mempunyai
dua pilihan: melayani tantangan atau
mengundurkan diri dari kehidupan
umum dengan menanggung malu.
Namun kini, duel sudah tidak lazim
lagi diterima di masyarakat Barat
ataupun di negara lain.
Sumber: Sosiologi Jilid 2, 1982
Riset
Berikan contoh lembaga-lembaga
sosial yang ada di daerah sekitar
Anda?
B Klasifikasi Lembaga Sosial
Tipe-tipe lembaga sosial dapat diklasifikasikan dari berbagai
sudut pandang. Menurut Gillin dan Gillin lembaga sosial dapat
diklasifikasikan antara lain sebagai berikut.
1. Crescive institutions dan enacted institutions yang merupakan
klasifikasi dari sudut perkembangannya. Crescive institutions
disebut juga lembaga-lembaga paling primer dan merupakan
36 Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XII
lembaga yang secara tidak disengaja tumbuh dari adat istiadat
masyarakat. Contohnya, hak milik, perkawinan, agama, dan
seterusnya. Adapun enacted institutions dengan segaja dibentuk
untukmemenuhitujuantertentu.Misalnyalembagautangpiutang,
lembaga perdagangan, dan lembaga-lembaga pendidikan, yang
semuanya berakar pada kebiasaan-kebiasaan dalam masyarakat.
2. Dilihat dari sudut nilai-nilai yang diterima oleh masyarakat,
timbul klasifikasi lembaga sosial berdasarkan basic institutions
dan subsidiary institutions. Basic institutions dianggap sebagai
lembaga sosial yang sangat penting untuk memelihara dan
mempertahankan tata tertib dalam masyarakat. Di dalam
masyarakat Indonesia, keluarga, sekolah-sekolah, negara dan
lain sebagainya dianggap sebagai basic institutions ( lembaga yang
pokok). Adapun subsidiary institutions dianggap lembaga yang
kurang penting. Misalnya, kegiatan-kegiatan rekreasi. Ukuran
yang dipakai untuk menentukan suatu lembaga sosial penting
atau tidak penting, setiap kelompok masyarakat memiliki
penilaian yang berbeda.
3. Darisudutpenerimaanmasyarakat,lembagasosialdapatdibedakan
menjadi social sanctioned institutions (approved) dan unsanctioned
institutions. Social sanctioned institutions (approved) adalah lembaga-
lembaga yang diterima oleh masyarakat. Misalnya, sekolah,
atau perusahaan dagang. Adapun unsanctioned institutions
merupakanlembagayangditolakkeberadaannyaolehmasyarakat
walaupun kadang-kadang masyarakat itu sendiri tidak berhasil
memberantasnya. Misalnya, kelompok penjahat, perampok,
pemeras, atau pencoleng.
4. Perbedaan antara general institutions dan restricted institutions
timbul jika klasifikasi tersebut didasarkan pada faktor
penyebarannya, misal agama. Agama merupakan suatu general
institutions karena hampir dikenal oleh seluruh masyarakat
di dunia. Adapun agama Islam, Kristen, Buddha, Hindu, dan
lainnya, merupakan restricted institutions karena dianut oleh
masyarakat-masyarakat tertentu di dunia. Misalnya, agama
Islam banyak dianut oleh masyarakat di Timur Tengah, dan
Indonesia, Malaysia. Adapun di Amerika dan Eropa mayoritas
penduduk memeluk agama Kristen.
Gambar 2.1
Ragam Agama
Agama Islam, Kristen, Buddha, Hindu, dan
lainnya merupakan restricted institutions
karena dianut oleh masyarakat-masyarakat
tertentu di dunia.
Sumber: Indonesian Heritage, Religion And Ritual, 1998
5. Menurut fungsinya, lembaga sosial dibedakan atas operative
institutions dan regulative institutions. Operative institutions
berfungsi sebagai lembaga yang menghimpun pola-pola atau
tata cara yang diperlukan untuk mencapai tujuan lembaga yang
Riset
Mengapa dalam masyarakat perlu
dibentuk lembaga dan ada klasifikasi
lembaganya?
Zoom
Cerstive
Enacted
Basic
Subsidiary
Social sanctioned
Unsanctioned
General
Restricted
Operative
Regulatif
Lembaga Sosial 37
Setiap hal memiliki peran dan fungsinya tersendiri. Demikian
pula dengan keberadaan lembaga-lembaga sosial. Peran dan fungsi
lembaga sosial sangat erat dengan orientasinya. Beberapa lembaga
sosial yang tumbuh dan sangat dikenal dalam kehidupan sosial adalah
sebagai berikut.
1. Lembaga Keluarga
Pengertian luas dari keluarga adalah kekerabatan yang dibentuk
atasdasarperkawinandanhubungandarah.Kekerabatanyangberasal
dari satu keturunan atau hubungan darah merupakan penelusuran
leluhur seseorang, baik melalui garis ayah maupun ibu ataupun
keduanya. Hubungan kekerabatan seperti ini dikenal sebagai keluarga
luas(extended family) yaitu ikatan keluarga dalam satu keturunan yang
terdiri atas kakek, nenek, ipar, paman, anak, cucu, dan sebagainya.
Kekerabatan ini ada yang memiliki norma atau solidaritas ke dalam
yang kuat sehingga ikatan kekerabatan menjadi erat sekali. Adapun
kekerabatan atas dasar perkawinan merupakan proses masuknya
seseorang dalam satu ikatan keluarga, baik masuk menjadi keluarga
laki-laki maupun keluarga wanita atau keduanya.
Pembentukan keluarga yang ideal yaitu untuk mendirikan rumah
tangga (household) yang berada pada satu naungan tempat tinggal
sehingga satu rumah tangga dapat terdiri atas lebih dari satu keluarga
inti.Haltersebutdisebabkansulitnyamendapatkantempattinggalbagi
keluargaintiatausalahsatukeluargaintisengajamelarangkeluargainti
lainnya untuk berpisah. Bentuk kekerabatan seperti ini disebut sebagai
keluargapoligamous,yaitubeberapakeluargaintidipimpinolehseorang
kepala keluarga. Akan tetapi, umumnya satu rumah tangga hanya
memiliki satu keluarga inti. Mereka yang membentuk rumah tangga
akan mengatur ekonominya sendiri serta bertanggung jawab terhadap
pengurusan dan pendidikan anak-anaknya.
C Peran dan Fungsi Lembaga Sosial
Soal Pengayaan
(UN SMA IPS, 2004)
Fungsi pranata keluarga yang paling
alamiah adalah ....
a. mendidik anak
b. mewariskan budaya
c. membantu masyarakat
d. melanjutkan keturunan
e. membahagiakan keluarga
Jawaban: d
Fungsi keluarga yaitu:
1. melanjutkan keturunan atau
reproduksi;
2. afeksi;
3. sosialisasi;
4. ekonomi;
5. kontrol sosial;
6. proteksi.
bersangkutan, seperti lembaga industrialisasi. Adapun regulative
institutions bertujuan untuk mengawasi adat istiadat atau tata
kelakuan yang tidak menjadi bagian mutlak lembaga itu sendiri.
Suatu contoh adalah lembaga-lembaga hukum, seperti kejaksaan,
atau pengadilan.
Klasifikasi lembaga-lembaga sosial tersebut menunjukkan
bahwa di dalam setiap masyarakat akan dijumpai bermacam-macam
lembaga sosial. Setiap masyarakat mempunyai sistem nilai yang
menentukan lembaga sosial manakah yang dianggap sebagai pusat
dan yang dianggap berada di atas lembaga-lembaga sosial lainnya.
Pada masyarakat totaliter, misalnya, negara dianggap sebagai
lembaga sosial pokok yang membawahkan lembaga-lembaga lainnya
seperti keluarga, hak milik, perusahaan, atau sekolah. Akan tetapi,
dalam setiap masyarakat akan dijumpai pola-pola yang mengatur
hubungan antarlembaga sosial tersebut. Sistem pola hubungan-
hubungan tersebut lazimnya disebut institutional configuration.
Masyarakat yang homogen dan tradisional mempunyai pola
hubungan yang cenderung bersifat statis. Pada masyarakat yang
sudah kompleks dan terbuka bagi perubahan sosial budaya, sistem
tersebut sering sekali mengalami kegoncangan-kegoncangan. Hal
tersebut disebabkan oleh masuknya hal-hal yang baru.
Zoom
Institusionalisasi
Crescive
Enacted
Basic
Subsidiary
38 Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XII
Keluarga yang ideal dibentuk melalui perkawinan dan akan
memberikan fungsi kepada setiap anggotanya. Di dalam keluarga,
akan terbentuk tingkat-tingkat sepanjang hidup individu (stages a long
thelifecycle),yaitumasa-masaperkembanganindividusejakmasabayi,
masa penyapihan (anak yang sedang menyusu kepada ibunya), masa
kanak-kanak,masapubertas,masasetelahnikah,masahamil,masatua,
danseterusnya.Perkembangankehidupanyangdemikiandapatterjadi
dalam kehidupan keluarga umum. Pada setiap masa perkembangan
individu dalam keluarga, akan terjadi penanaman pengaruh dari
lingkungansosialtempatindividuyangbersangkutanberada.Pengaruh
tersebut secara langsung berasal dari orangtuanya melalui penanaman
nilai-nilai budaya yang dianut atau pengaruh lingkungan pergaulan
yang membentuk pribadi bersangkutan (sosialisasi). Suatu keluarga
dapat terbentuk karena hal-hal berikut.
a. Suatu kelompok yang memiliki nenek moyang yang sama
sehingga perkawinan dapat terjadi di antara mereka yang
memiliki satu keturunan, disebut endogami.
b. Suatukelompokkekerabatandisatukanolehdarahatauperkawinan.
Pasangan perkawinan tidak didapat dari kelompok sendiri yang
berasal dari satu keturunan atau nenek moyang, tetapi pasangan
hidupdiperolehdarikelompoklainsehinggadiantaraduakelompok
yangberbedaterikatolehadanyaperkawinandiantaraketurunannya
disebut eksogami.
c. Pasangan perkawinan dengan atau tanpa anak. Suatu keluarga
adakalanya tidak dapat memiliki keturunan sehingga pasangan
hidup dapat mengadopsi anak orang lain sebagai anggota untuk
pelengkap keluarga batih.
d. Pasangan tanpa nikah yang mempunyai anak. Akibat adanya
keinginan untuk melakukan hubungan suami istri di luar nikah,
tidak jarang di antara mereka mempunyai anak. Di negara-
negara yang menganut paham bebas (liberal), hal ini dianggap
sesuatu yang lumrah. Jika pasangan hidup di luar nikah memiliki
anak dan mereka dapat hidup dengan rukun tanpa adanya ikatan
perkawinan disebut samen leven atau kumpul kebo. Di Indonesia,
perbuatan demikian dianggap menyeleweng dari kehidupan
sosial yang sekaligus melanggar nilai dan norma masyarakat,
dan melanggar norma agama.
e. Satu orang dapat hidup dengan beberapa orang anak. Hal ini
dapat terjadi karena salah satu pasangan hidup, ayah atau ibu,
berpisah yang disebabkan oleh perceraian atau salah seorang
dari mereka meninggal sehingga salah seorang di antara mereka
harus memelihara anaknya.
Riset
Bagaimana pendapat Anda terhadap
seseorang yang memiliki anak tanpa
menikah?
Gambar 2.2
Keluarga
Keluarga sebagai suatu lembaga karena
setiap anggota mempunyai fungsi dan
peranannya.
Sumber: Dokumentasi Penerbit
Zoom
Endogami
Eksogami
Lembaga Sosial 39
Keluarga sebagai satuan masyarakat terkecil memiliki struktur
yang khas, diikat oleh aturan-aturan yang ada di masyarakat yang
umumnya secara ideal dibentuk melalui perkawinan. Oleh karena
itu, setiap orang tidak dapat seenaknya dalam menentukan pilihan.
Pasangan hidup yang diperoleh melalui perkawinan merupakan
pasangan resmi yang diakui masyarakat sehingga setiap orang tidak
dapat mengganti pasangannya hanya berdasarkan kebutuhan atau
keinginan semata-mata. Jika hal ini terjadi di masyarakat, orang yang
berbuat demikian akan tercela bahkan diasingkan dalam kehidupan
sehari-hari karena dianggap melanggar norma dan nilai yang telah
melembaga di masyarakat.
Didalamkehidupankeluargadikenalkeluargainti, yaitu keluarga
yang terdiri atas orangtua (ayah dan ibu) dan anak-anaknya yang
belum menikah. Anak sebagai anggota dari keluarga inti dapat
saja merupakan anak kandung, anak tiri, atau anak angkat. Mereka
bersama-sama memelihara keutuhan rumah tangga sebagai suatu
satuan sosial.
Keluarga merupakan unit sosial terkecil yang terdiri atas ayah,
ibu, dan anak yang di kenal sebagai keluarga inti (nuclear family).
Keluarga memiliki fungsi sosial majemuk bagi terciptanya kehidupan
sosial dalam masyarakat. Dalam keluarga diatur hubungan
antaranggota keluarga sehingga tiap anggota mempunyai peran dan
fungsi yang jelas. Contohnya, seorang ayah sebagai kepala keluarga
sekaligus bertanggung jawab untuk menghidupi keluarganya; ibu
sebagai pengatur, pengurus, dan pendidik anak.
Keluarga inti biasanya disebut sebagai rumah tangga, yang
merupakan unit terkecil dalam masyarakat sebagai tempat dan proses
pergaulan hidup. Suatu keluarga inti dianggap sistem sosial karena
memiliki unsur-unsur sosial yang meliputi kepercayaan, perasaan,
tujuan,kaidah-kaidah,kedudukandanperanan,tingkatanataujenjang,
sanksi, kekuasaan, dan fasilitas. Jika unsur-unsur tersebut diterapkan
pada keluarga inti, akan dijumpai keadaan sebagai berikut.
a. Adanya kepercayaan bahwa terbentuknya keluarga inti
merupakan kodrat yang Maha Pencipta.
b. Adanya perasaan-perasaan tertentu pada diri setiap anggota
keluarga batih, yang berwujud rasa saling mencintai, saling
menghargai, atau rasa saling bersaing.
c. Tujuan hidup, yaitu bahwa keluarga inti merupakan suatu wadah
manusia mengalami proses sosialisasi dan mendapatkan jaminan
ketenteraman jiwanya.
d. Setiap keluarga inti diatur oleh kaidah-kaidah yang mengatur
timbal balik antaranggota-anggotanya ataupun dengan pihak-
pihak luar dari keluarga yang bersangkutan.
e. Keluarga inti dan anggota-anggotanya mempunyai kedudukan
dan peranan tertentu dalam masyarakat.
f. Anggota-anggota keluarga inti, misalnya suami dan istri sebagai
ayah dan ibu, mempunyai kekuasaan yang menjadi salah satu
dasar bagi pengawasan proses hubungan kekeluargaan.
g. Setiap anggota keluarga inti mempunyai posisi sosial tertentu
dalam hubungan kekeluargaan, kekerabatan, ataupun dengan
pihak luar.
Zoom
Keluarga inti (nuclear family)
Keluarga luas (extended family)
Diskusikan dalam kelompok belajar Anda, mengenai sistem perjodohan yang masih ada
pada kelompok masyarakat tertentu.
Kerja Sama 2.1
Riset
Bagaimana pendapat Anda jika
dalam keluarga ada anggota
keluarga yang tidak menjalankan
perannya?
40 Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XII
h. Lazimnya sanksi-sanksi positif ataupun negatif diterapkan dalam
keluarga tersebut bagi mereka yang patuh serta mereka yang
menyeleweng.
i. Biasanya ada fasilitas untuk mencapai tujuan berkeluarga.
Misalnya, sarana untuk mencapai proses sosialisasi.
a. Perkawinan
Sebelum terbentuknya keluarga, tentu saja didahului dengan
adanyaperkawinandiantaracalonpasanganhidupuntukmengakhiri
masa gadis bagi seorang wanita atau masa bujang bagi seorang laki-
laki. Pembentukan keluarga melalui perkawinan disebut keluarga
konyugal, sedangkan perkawinan adalah suatu pola sosial yang telah
disetujui dan dua orang yang memiliki jenis kelamin berbeda telah
bertekad untuk membentuk sebuah keluarga. Perkawinan adalah
suatu transaksi yang menghasilkan suatu kontrak seseorang (pria
atau wanita, korporatif atau individual, secara pribadi atau melalui
wakil) memiliki hak secara terus menerus untuk menggauli seorang
wanita atau pria secara sah. Hak ini memiliki prioritas bagi laki-
laki atau wanita untuk melakukannya secara berkesinambungan,
sampai wanita dianggap telah memenuhi syarat untuk memiliki dan
melahirkan anak.
Gambar 2.3
Perkawinan
Perkawinan merupakan suatu pola sosial
yang telah disetujui dan dua orang yang
memiliki jenis kelamin berbeda.
Sumber: www.amadeo.blog.com
Selanjutnya, perkawinan adalah penerimaan status baru untuk
siap menerima hak dan kewajiban sebagai pasangan suami istri yang
sah diakui masyarakatnya dan hukum. Status baru yang diperoleh dan
diumumkan biasanya melalui perayaan dengan jalan mengundang
kerabat,kenalan,handaitaulan,danlain-lainyangberhubungandengan
keduabelahpihak.Perkawinanberlangsungtentusajadisertaiupacara
keagamaan sesuai yang dianut oleh pasangan pengantin. Mereka
yang telah membentuk sebuah keluarga akan memiliki hak untuk
menentukan nasibnya sendiri di kemudian hari.
Pasangan hidup yang telah berumah tangga dan membentuk
keluarga batih pada dasarnya memiliki fungsi sebagai berikut.
1) Unit terkecil dalam masyarakat yang mengatur hubungan
seksual secara berkesinambungan yang sah secara hukum.
2) Wadah tempat berlangsungnya sosialisasi, yakni proses anggota-
anggota masyarakat yang baru mendapatkan pendidikan untuk
mengenal, memahami, menaati, dan menghargai kaidah-kaidah
serta nilai-nilai yang berlaku.
Riset
Fenomena kawin siri dan kontrak
di masyarakat masih mengundang
kontroversi. Bagaimana analisis Anda
terhadap fenomena tersebut?
Lembaga Sosial 41
3) Unit terkecil masyarakat yang memenuhi kebutuhan-kebutuhan
ekonomis.
4) Unit terkecil dalam masyarakat tempat anggota-anggotanya
mendapatkan perlindungan bagi ketenteraman dan
perkembangan jiwanya.
Perkawinan untuk membentuk status baru yaitu rumah tangga,
yang terjadi di masyarakat idealnya secara monogami, yaitu
pasangan hidup antara seorang suami dan seorang istri. Akan tetapi,
di masyarakat tidak menutup kemungkinan terjadi poligami, yaitu
seseorang memiliki pasangan lebih dari satu. Poligami dibagi dua:
poligini yaitu seorang suami memiliki pasangan lebih dari seorang
istri dan poliandri yaitu seorang istri memiliki pasangan lebih dari
seorang suami. Poliandri di Indonesia dilarang dilaksanakan, selain
bertentangan dengan norma agama, juga status anak yang dilahirkan
oleh istri tidak jelas ayahnya.
Perkawinan tidak boleh dilangsungkan apabila terjadi
perkawinan sumbang yang disebut incest,yaitu perkawinan sedarah
antara kakak beradik, atau orangtua dengan anaknya. Larangan
perkawinan sumbang ini sifatnya universal di setiap kelompok
manusia karena dianggap melanggar norma yang berlaku.
Secara umum, penyimpangan-penyimpangan yang terjadi di
masyarakat dan tidak dibenarkan untuk dilakukan adalah sebagai
berikut.
1) Hidup bersama atas dasar suka sama suka yang tidak diikat oleh
tali perkawinan (kumpul kebo).
2) Adanya istri simpanan bagi laki-laki, atau suami simpanan bagi
wanita.
3) Melahirkan anak di luar nikah.
4) Hubungan suami istri sebelum pernikahan atau pada masa
tunangan.
5) Melakukan hubungan suami istri dengan orang lain yang bukan
istri atau suaminya yang sah (perzinaan).
Keutuhan keluarga adakalanya mengalami perpecahan
berupa perceraian, sebagai akibat hilangnya keserasian untuk
mempertahankan keutuhan keluarga. Beberapa masyarakat tertentu
(berhubungan dengan agama yang dianut oleh keluarga) melarang
adanya perceraian karena perkawinan merupakan anugerah yang
tidak boleh dipisahkan, kecuali oleh kematian. Oleh karena itu,
untuk bercerai akan mengalami kesulitan, kalaupun dapat terjadi
perceraian biasanya melalui prosedur yang berbelit-belit. Akan
tetapi, adapula masyarakat yang membolehkan suatu keluarga
mengalami perceraian. Hal ini biasanya apabila suami istri satu
sama lain bersepakat untuk mengakhiri rumah tangganya sehingga
perceraian dapat dilaksanakan dan masing-masing menempuh jalan
hidupnya sendiri.
Persoalan akibat perceraian adalah anak dari keluarga yang
bersangkutan. Mereka dapat mengikuti salah satu orangtuanya, tetapi
dalam jiwa anak akan terjadi konflik batin yang dapat mengakibatkan
ketidakpuasanakankehidupanyangdihadapi.Olehkarenaitu,mereka
mencari penyelesaian sendiri terhadap persoalan yang dihadapinya.
Tidak jarang di antara mereka terjerumus pada pergaulan negatif yang
dapat merugikan diri sendiri dan merugikan lingkungan sosialnya,
baik dalam bentuk penyimpangan perilaku di masyarakat maupun
terjerumus dalam penyalahgunaan obat terlarang.
Riset
Apa dampak perceraian orangtua
terhadap anak-anak? Jelaskan
pendapat Anda.
Jendela
Info
Di Jepang pada 1888 tercatat ada
300 perceraian dari 1000 perkawinan.
Survei rumah tangga di masyarakat
Cina dan India menunjukkan angka
perceraian 3,3% sampai 5,5%.
Usia perkawinan orang-orang desa
rata-rata lebih lama daripada orang
bangsawan karena ada syarat bahwa
pasangan itu harus mempunyai lahan
mereka sendiri.
Sumber: Sosiologi Keluarga, 2002
42 Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XII
b. Fungsi Keluarga
Setiap kehidupan yang terjadi di masyarakat, terutama keluarga
sebagai lembaga terkecil, struktur kelembagaannya akan berkembang
sesuai dengan keinginan masyarakat untuk menyelesaikan tugas-
tugas tertentu. Adapun tugas atau fungsi keluarga adalah sebagai
berikut.
1) Fungsi Melanjutkan Keturunan atau Reproduksi
Pada awal terbinanya keluarga, tentu saja banyak yang
mendambakan kehadiran anak, sebagai hasil perkawinan dari
hubungan suami istri yang dilakukan secara sah.
2) Fungsi Afeksi
Seseorang memiliki kebutuhan dasar yang telah ditanamkan sejak
dilahirkan, berupa kasih sayang, rasa cinta orangtua yang melahirkan atau
yang mengasuhnya. Kebutuhan dasar yang demikian akan terus berlanjut
sampai dewasa, bahkan sampai tua dan kemudian saat seblum meninggal
dunia. Kebutuhan kasih sayang atau rasa cinta dapat diperoleh dari
orangtuanya atau orang lain terhadap dirinya apabila yang bersangkutan
turutpulamemberikankebutuhandasarkepadaoranglainsehinggaterjadi
saling mengisi kebutuhan dasar.
Fungsi afeksi ini dapat berupa tatapan mata, ucapan-ucapan
mesra, sentuhan-sentuhan halus, yang semuanya akan merangsang
anak dalam membentuk kepribadiannya. Dengan demikian, fungsi
afeksi harus dimulai dari lingkungan keluarga karena orangtua
langsung berhubungan terus-menerus dengan anaknya sehingga
anak akan menerima komunikasi dari orangtuanya dan merasakan
adanya rangsangan rasa kasih sayang yang mereka perlukan.
Gambar 2.4
Kasih Sayang
Kebutuhan kasih sayang atau rasa cinta
dapat diperoleh dari orangtua atau orang
lain terhadap diri anak.
Sumber: Dokumentasi Penerbit
3) Fungsi Sosialisasi
Keluarga merupakan sistem yang menyelenggarakan sosialisasi
terhadapcalon-calonwargamasyarakatbaru.Seseorangyangdilahirkan
di suatu keluarga akan melalui suatu proses penyerapan unsur-
unsur budaya yang mengatur masyarakat bersangkutan. Calon
warga masyarakat baru dipersiapkan oleh orangtuanya, kemudian
oleh orang lain dan lembaga pendidikan sekolah, untuk dapat
menjalankan peranan dalam kehidupan bermasyarakat, di bidang
ekonomi, agama, atau politik sesuai dengan kebutuhan setiap anggota
masyarakat. Keluarga merupakan tempat awal terbinanya sosialisasi
Riset
Kasih sayang yang berlebihan dari
orangtua dapat menyebabkan anak
menjadi manja. Menurut Anda kasih
sayang yang baik itu seperti apa?
Jelaskan dengan disertai contoh.
Lembaga Sosial 43
bagi seseorang. Dijumpai tiga proses yang menjadi dasar hubungan
antara manusia dan dunia kehidupannya sebagai lingkungan sosial
(walaupun tidak selalu berurutan), yaitu sebagai berikut.
a) Eksternalisasi adalah proses pembentukan pengetahuan latar
belakang yang tersedia untuk dirinya serta untuk orang lain.
b) Objektivasi adalah proses meneruskan pengetahuan latar
belakang tersebut kepada generasi berikutnya secara objektif.
c) Internalisasi adalah proses yang menjadikan kenyataan sosial
yang sudah menjadi kenyataan objektif itu ditanamkan ke dalam
kesadaran, terutama pada anggota masyarakat baru, dalam
konteks proses sosialisasi.
c. Peran Keluarga
Seseorang tidak dilahirkan langsung menjadi anggota
masyarakat, tetapi bagian dari anggota keluarga sebagai satuan
unit masyarakat yang terkecil. Di dalam keluarga, seseorang akan
mendapat pendidikan awal untuk mengenal lingkungan sosialnya,
yang kemudian berpartisipasi di dalamnya. Hal itu dianggap
sosialisasi primer untuk mempersiapkan anggota keluarga menjadi
anggota masyarakat. Sosialisasi sekunder adalah suatu proses bagi
individuuntukmengenaldanmemahamilingkungansosialnyasecara
lebih luas. Hal ini merupakan awal menjadi anggota masyarakat yang
disebut juga sebagai proses internalisasi. Internalisasi adalah dasar
untuk memahami sesama anggota masyarakat dan untuk memahami
dunia kehidupan sosial sebagai kenyataan sosial yang penuh makna
bagi seorang individu.
Gambar 2.5
Sosialisasi Sekunder
Anak mulai mengenal dan memahami
lingkungan sosialnya dengan cara bermain
dengan teman sebaya. Hal tersebut
merupakan contoh sosialisasi sekunder.
Sumber: Dokumentasi Penerbit
Proses pemahaman lingkungan sosial bagi anggota masyarakat
tidak ditafsirkan secara perorangan, tetapi melihat keterlibatan
setiap anggota masyarakat yang terdapat di dalamnya. Selanjutnya,
seseorang akan meleburkan diri dan mengikuti kehidupan yang
berlaku di tempat individu tersebut berada atau tinggal.
Memahamiduniakehidupansosial dimulai dari dunia kehidupan
keluarga sebagai dunia awal bagi seseorang untuk melakukan
sosialisasi.Setelahyangbersangkutandewasamakaharusmemahami
dunia kehidupan yang lebih luas dari dunia sebelumnya, yang turut
membentuk dan memengaruhi kepribadiannya. Proses pemahaman
lingkungan sosial tidak hanya terbatas pada lingkungan keluarga
dan lingkungan masyarakat, tetapi akan meluas ke berbagai bidang
kehidupan dan bergantung pada aktivitas kehidupan seseorang.
Zoom
Eksternalisasi
Objektivasi
Internalisasi
44 Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XII
Keluarga tidak hanya berfungsi sebagai satuan sosial yang
menyelenggarakan sosialisasi, tetapi juga sebagai satuan yang
memberikan kepuasan emosional dan rangsangan perasaan para
anggotanya. Keluarga merupakan lembaga atau pranata yang
besar pengaruhnya terhadap sosialisasi anak. Kondisi demikian
menyebabkan pentingnya peranan keluarga, yaitu sebagai berikut.
1) Keluargabatihmerupakankelompokkecilyanganggota-anggotanya
berinteraksilangsungsecaratetapdanberkesinambungan.Dengan
demikian, perkembangan anak dapat diikuti secara saksama
oleh kedua orangtuanya, dan kepribadian anakpun dapat lebih
mudah dibentuk dalam tahap sosialisasi primer. Perhatian yang
besar orangtua terhadap anak-anaknya dapat mendorong mereka
berprestasi di sekolah.
2) Orangtua yang berpandangan maju memiliki motivasi yang
kuat dalam mendidik anaknya. Anak diharapkan dapat memiliki
status dan peran yang baik di masyarakat.
2. Lembaga Ekonomi
Cabang ekonomi adalah lembaga-lembaga yang berkisar pada
lapangan produksi, distribusi, konsumsi (pemakaian) barang-barang
dan jasa yang diperlukan bagi kelangsungan hidup bermasyarakat.
Setiap masyarakat akan menyusun pola pemenuhan kebutuhan
ekonominyayangdisebutkonsumsiataupengeluaranpendapatannya
berupa makanan, pakaian, perumahan yang harus tersedia agar
mereka dapat bertahan hidup. Setiap pemenuhan kebutuhan tidak
selamanya dapat dihasilkan oleh masyarakat itu sendiri, adakalanya
memerlukan kelompok masyarakat lain. Oleh karena itu, timbullah
proses tukar-menukar barang-barang kebutuhan yang prosesnya
dimulai dari sistem barter, kemudian penggunaan uang sebagai alat
tukar yang sah sesuai dengan harga yang disepakati bersama.
Menelaahekonomimelaluisosiologidapatdikajidenganpendekatan
struktural, yakni melihat relasi atau hubungan antara subjek dan objek
atau komponen-komponen yang merupakan bagian dari suatu sistem
pemenuhankebutuhan.Strukturadalahpoladariberbagaisistemrelasi.
Ekonomi akan melibatkan berbagai sistem yang terdapat di dalamnya,
termasukhubunganantarmanusiayangterlibatdalamprosesekonomi.
Dengan demikian, unsur manusia sebagai unsur sosial akan selalu
terlibat dalam suatu proses produksi, distribusi, serta konsumsi barang
dan jasa. Hal ini akan menjadi suatu permasalahan struktural dalam
sosial-ekonomi karena perekonomian masyarakat akan melibatkan
hubungan antarmanusia, baik sebagai konsumen maupun sebagai
produsen, yang juga merupakan relasi sosial sehingga masalah sosial
ekonomi mencakup antara lain sebagai berikut.
a. Polarelasiantaramanusiasebagaisubjekdansumberkemakmuran
ekonomi,sepertialatproduksi,fasilitasdarinegara,perbankan,dan
kenyataansosial.Adapunmasalahstrukturaldalamekonomiakan
berkisarpadabagihasil,sewa-menyewa,keuntungan,pinjamanke
bank, dan lain-lain.
b. Pola relasi antara manusia sebagai subjek dan hasil produksi,
meliputi masalah distribusi hasil, masalah penghasilan yang
didapat dengan prestasi yang dicapai.
c. Polarelasiantarsubjeksebagaikomponensosialekonomisehingga
merupakan mata rantai dalam sistem produksi.
Dengandemikian, proses produksi, distribusi, ataupun konsumsi
barang dan jasa akan selalu melibatkan subjek atau pihak lain
sehingga lembaga ekonomi tidak dapat dilepaskan dari aspek-aspek
pendukungnya, yaitu manusia yang terlibat di dalamnya.
Sumber: Fuji Film, Agustus 2001
Gambar 2.6
Uang
Uang sebagai alat tukar yang sah
Riset
Mengapa pemerintah menetapkan
harga minimal dan harga maksimal,
misalnya untuk harga beras?
Lembaga Sosial 45
a. Produksi
Produksi adalah proses yang diorganisasikan secara sosial yang di
dalamnya barang dan jasa diciptakan atau dihasilkan. Pada tahap
produksi,lingkunganalamdigarapdandiubaholehhasilkerjamanusia
yang melibatkan segi fisik dan berbagai perangkat teknologi serta
unsur-unsur sosial yang terdapat di dalamnya. Proses produksi dapat
pula dilakukan secara perorangan ataupun kelompok, bergantung
padatujuandarihasilproduksiataubarangyangdibutuhkansehingga
akan menyangkut berbagai kepentingan. Kepentingan tersebut dapat
menyangkut individu ataupun kelompok. Barang atau hasil produksi
yang merupakan hasil kerja akan menembus berbagai jaringan sosial
di masyarakat sehingga memiliki nilai tersendiri.
b. Distribusi
Manusia selalu berhubungan dengan manusia lain guna
memenuhi kebutuhan akan barang dan jasa. Kebutuhan tersebut
baik untuk dikonsumsi ataupun ditukar maka terbentuklah konsep
distribusi, yaitu proses alokasi barang dan jasa yang diproduksi oleh
masyarakat. Barang atau jasa tersebut dapat digunakan sendiri atau
ditukar untuk melengkapi kebutuhan akan barang dan jasa yang
tidak diperoleh di lingkungannya.
c. Konsumsi
Konsumsi merupakan suatu pengeluaran dari pendapatan
yang diperoleh seseorang, masyarakat, atau lembaga tertentu untuk
dibelanjakanterhadap barang atau hal yang dibutuhkan. Pengeluaran
tersebut dapat berupa belanja rumah tangga, belanja perusahaan,
belanja pemerintah, dan lain-lain yang sifatnya untuk memenuhi
kebutuhan.
Pemenuhan kebutuhan akan barang dan jasa dapat diperoleh
dari masyarakat lain yang sengaja melakukan produksi. Lalu terjadi
distribusi yang hasilnya diperoleh untuk memenuhi setiap orang,
masyarakat, atau lembaga yang membutuhkannya.
3. Lembaga Politik
Istilah politik adalah kegiatan manusia yang berkenaan dengan
pengambilan dan pelaksanaan keputusan. Politik merupakan suatu
aspekkehidupansosialyangtidakdapatdihindarkanolehsetiaporang
di dalam suatu negara. Politik pada umumnya disamakan dengan
penggunaan pengaruh, perjuangan kekuasaan, dan persaingan di
antara individu dan kelompok atas alokasi ganjaran atau nilai-nilai di
dalam masyarakat. Politik juga mencakup proses pengendalian sosial,
termasuk lingkungan dan pencapaian tujuan bersama.
Lembaga politik adalah suatu pola tingkah laku manusia yang
sudah mapan, yang terdiri atas interaksi sosial dan tersusun di
dalam suatu kerangka nilai yang sesuai. Pranata politik dibentuk
berdasarkan konstitusi dokumen-dokumen dasar atau beberapa
kebiasaan sehingga terbentuk struktur dan proses formal legislatif,
eksekutif, adminitratif, dan hukum. Lembaga politik menentukan
hasil-hasil dalam proses politik dengan penetapan batas-batas
kekuasaan, yang digunakan di dalamnya dengan memengaruhi
isi dan arah komunikasi politik. Mengkaji lembaga politik dapat
Diskusikan dalam kelompok belajar Anda, mengenai harga barang-barang yang meningkat
karena adanya distributor nakal.
Kerja Sama 2.2
Sumber: www.beritajakarta.com
Gambar 2.7
Daur Ulang Sampah
Sampah-sampah yang dapat didaur ulang
dapat menjadi produk yang bermanfaat
bagi kehidupan.
Riset
Apakah Anda pernah memproduksi
barang atau jasa? Jika pernah,
barang atau jasa apa yang pernah
Anda ciptakan dan jika belum,
rencanakan serta praktikkan sesuatu
yang bisa Anda produksi. Hal ini akan
menumbuhkan jiwa wirausaha Anda.
46 Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XII
menggunakan latar belakang sejarah dan perundang-undangan yang
berlaku. Memahami sejarah perkembangan lembaga politik akan
memberikan gambaran yang berguna bagi penelaahan struktur-
struktur pemerintahan. Adapun perundang-undangan memberikan
dasar hukum bagi tingkah laku sosial yang terjadi di masyarakat.
Analisis lembaga politik sekarang ini lebih banyak difokuskan pada
masalah wewenang kekuasaan dan keabsahan yang terdapat di
dalamnya.
Gambar 2.8
Gedung MPR/DPR
Politik merupakan suatu aspek kehidupan
sosial yang tidak dapat dihindari oleh
setiap orang di dalam suatu negara.
Sumber: Tempo, 12 Juni 2001
Lembaga politik dapat dipahami apabila kita mengenal sosiologi
politik, yang artinya merupakan studi tentang pranata-pranata
dan proses politik di dalam lingkungan sosial. Sosiologi politik
mempelajari pengaruh gejala politik dan pengaruh aspek-aspek lain
dari masyarakat. Pendekatan masyarakat secara menyeluruh (makro)
berhubungan dengan dasar-dasar kekuasaan masyarakat, pengaruh
adanya pertentangan (konflik) dari suatu kelas sosial tertentu
dengan kelompok- kelompok lain terhadap lembaga politik, dan
pengaruh timbal balik antara lembaga-lembaga politik dan perilaku
stratifikasi (kelas) sosial serta kelompok. Pendekatan secara sempit
terhadap masyarakat (sempit) dalam sosiologi politik dipusatkan
pada pranata-pranata politik tertentu seperti organisasi sosial, yang
di dalamnya termasuk tatanan sosial formal dan informal, pola-pola
kepemimpinan, metode pengendalian konflik, dan hubungan dengan
organisasi-organisasi lainnya.
Lembaga politik memiliki fungsi untuk memelihara ketertiban
dalam negeri dan menjaga keamanan luar negeri, mengusahakan
kesejahteraan umum, dan mengatur proses politik. Lembaga
politik bertujuan untuk menegakkan ketertiban dan keadilan dalam
sebuah negara. Oleh karena itu, dalam menjalankan sebuah negara
diperlukan kekuasaan dari pemerintah yang dapat melindungi
kepentingan rakyat dan kesejahteraan umum dari berbagai tekanan
dan rongrongan pihak yang ingin mengacaukan kehidupan
masyarakat. Rakyat perlu mendapatkan rasa aman dan tenteram
agar tercipta masyarakat yang adil dan makmur. Selain itu, perlu
adanya kesadaran politik dari setiap warga negara. Kesadaran politik
ialah apabila seluruh warga negara menyadari kepentingan negara
di atas kepentingan pribadi atau golongan. Kepentingan negara
tidak sama dengan kepentingan pemerintah karena negara tidak
hanya dibentuk oleh pemerintah, tetapi oleh seluruh warga negara.
Di sinilah pentingnya kesadaran politik, bagi negara untuk semua
warga negara atau rakyat.
Lembaga Sosial 47
4. Lembaga Pendidikan
Pendidikanmulaiditerapkan sejak bayi berada dalam kandungan
ibunya. Pendidikan keluarga pun mulai dilaksanakan sebagai
pendidikan yang paling awal diterima dari lingkungan si bayi.
Pendidikan keluarga merupakan pendidikan yang diselenggarakan
setiap orang dewasa atau orangtua kepada orang lain sejak yang
bersangkutan dilahirkan. Orangtua akan mengajarkan anaknya
berjalan, berbicara, dan sopan-santun. Proses sosialisasi merupakan
proses awal untuk mengenal lingkungan sosial, kemudian
dipersiapkan untuk meneruskan nilai tradisi atau norma yang
berlaku di masyarakat jika yang bersangkutan siap menerima.
Penyelenggaraan pendidikan sekolah dilaksanakan melalui dua
jalur, yaitu pendidikan sekolah dan luar sekolah. Pada bagian tersebut
akan dikaji mengenai pendidikan sekolah untuk proses pendidikan
yang dilaksanakan di sekolah melalui kegiatan belajar mengajar secara
berjenjang dan berkesinambungan.
Setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan. Setelah
menyelesaikan pendidikan dasar, mereka berhak melanjutkan
pendidikan sesuai dengan kebutuhan, baik melalui jalur pendidikan
umum, kedinasan, maupun kejuruan sesuai dengan yang tercantum
dalam UU No. 2 tahun 1989. Begitu pula halnya anak yang memiliki
kelainan, baik fisik maupun mental, berhak mendapatkan pendidikan
luar biasa.
Pada prinsipnya, pendidikan hampir sama dengan proses
sosialisasi terhadap anak. Selain itu, pendidikan sekolah merupakan
proses sosialisasi, media tranformasi pengetahuan dasar dari setiap
bidang ilmu, dan menyosialisasikan kebudayaan kepada komunitas
masyarakat, terutama generasi muda, dengan tujuan mencerdaskan
kehidupan bangsa.
a. Fungsi Pendidikan
Pendidikan memiliki fungsi mempertahankan atau melestarikan
sistem nilai yang berlaku. Pendidikan juga dituntut untuk dapat
berperan penuh dalam mempercepat perubahan sosial. Nilai dan
budaya diwariskan kepada generasi penerus, salah satunya melalui
pendidikan sekolah. Warisan nilai dan budaya yang diwariskan dapat
berupa perilaku untuk membentuk kepribadian yang bertanggung
jawab terhadap masa depan bangsa dengan tidak melepaskan diri dari
nilai dan norma yang sesuai dengan identitas dan jati diri bangsa.
Gambar 2.9
Pendidikan
Pendidikan juga berperan dalam
mempercepat perubahan sosial.
Sumber: Dokumentasi Penerbit
Jendela
Info
Pendidikan sekolah dilaksanakan
oleh anak yang telah cukup
usianya, yaitu 6 tahun berhak untuk
mengikutinya dan anak yang berusia
7 tahun wajib mengikutinya. Hal ini
sesuai dengan Undang-Undang No.
2 tahun 1989 tentang Pendidikan
Nasional, Pasal 14 ayat 1 dan ayat
2. Program Wajib Belajar Pendidikan
Dasar 9 Tahun bertujuan agar setiap
anak usia sekolah (6–15 tahun)
wajib mengikuti pendidikan yang
diselenggarakan di SD selama 6
tahun dan di SLTP selama 3 tahun.
Sumber: Sosiologi Pembangunan: Kesenjangan dan
Pembangunan, 1992
48 Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XII
Pendidikan sekolah memegang peran penting dalam proses
perubahandimasyarakatyaitumengembangkankehidupanmasyarakat
agar lebih baik. Anak didik yang mendapat pengetahuan diharapkan
dapat memacu kehidupan bangsa yang lebih baik dan menyongsong
kemajuan masyarakat yang dicita-citakan.
b. Perkembangan Lembaga Pendidikan
Keluarga merupakan lembaga pendidikan dan sosialisasi paling
awal bagi seseorang. Semakin berkembang kehidupan masyarakat,
semakin penting peran lembaga yang dapat mendidik generasi
mudanya untuk melanjutkan sistem nilai dan budaya yang dianut
sehingga muncullah lembaga pendidikan sekolah.
Pendidikan sekolah dalam masyarakat menyesuaikan dengan
kebutuhan masyarakat itu sendiri. Demi perkembangan ilmu
pengetahuan dan kemajuan teknologi, pada setiap saat kurikulum
pendidikan ditinjau kembali dan disesuaikan dengan keadaan
masyarakat yang terbaru agar tidak terjadi ketertinggalan kebudayaan
(culture lag).
Hubungan pendidikan dengan perkembangan masyarakat yaitu
perkembangan pendidikan dalam masyarakat selalu mengalami
perubahan.Dalamhaltersebutterdapatempattahapanperkembangan
pendidikan yang meliputi hal-hal berikut.
1) Pendidikan Masyarakat Tanpa Aksara
Proses belajar melalui keluarga, yakni proses pendewasaan anak
diserahkan kepada orangtuanya. Anak belajar berdasarkan kebiasaan
orangtua sehingga segala kemampuan yang dimiliki orangtua akan
diwariskan kepada anak, seperti keterampilan yang berhubungan
dengan produksi, ekonomi, atau menyosialisasikan kehidupan
masyarakat. Sebagai pengajar selain orangtua dapat juga berasal dari
anggota keluarga yang lebih tua dan dianggap telah dewasa, yang
mampu memberikan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki
kepada anggota keluarga yang lebih muda.
2) Pendidikan di Luar Pendidikan Keluarga
Pendidikan keluarga merupakan proses awal anak melakukan
sosialisasi. Anak mengetahui tradisi atau nilai budaya yang dimiliki
masyarakat diajarkan oleh orang tertentu. Komunitas masyarakat
mendidik generasi mudanya melalui orang yang dipercaya untuk
menangani hal tersebut terutama yang berhubungan dengan
pewarisan nilai budaya yang disampaikan secara lisan, begitu juga
pendidikan keterampilan dan kepercayaan yang dianut sebagai
milik masyarakat. Dengan demikian, tanggung jawab masyarakat
berkembang sesuai dengan pelestarian nilai budaya yang dimiliki
pada generasi mudanya.
Bagaimana pendapat Anda tentang kebijakan pemerintah pada standar nilai kelulusan
UAN?
Opini 2.1
3) Pendidikan terhadap Masyarakat yang Semakin
Kompleks
Dewasa ini, kehidupan masyarakat semakin berkembang, jenis-
jenis pekerjaan mulai ditangani secara khusus oleh orang-orang
tertentu (ahli) atau keterampilan tertentu hanya dapat dimiliki
seseorang melalui hasil belajar. Setiap jenis pekerjaan mulai ditangani
oleh orang yang benar-benar dapat menjalankannya. Pendidikan
Riset
Apa manfaat yang Anda peroleh
dengan belajar di sekolah?
Soal Pengayaan
(UN SMA IPS, 2001)
Pranata yang bertujuan untuk
memenuhi kebutuhan ilmu
pengetahuan disebut ....
a. basic institution
b. kin ship institution
c. scientific institution
d. economic institution
e. education institution
Jawaban: e
Pranata adalah suatu sistem norma
khusus yang menata suatu rangkaian
tindakan, berpola mantap guna
memenuhi suatu keperluan khusus
dari manusia dalam kehidupan
masyarakat. Salah satu fungsi
pranata menurut J.L. Gillin dan S.F.
Nade adalah memenuhi keperluan
penerangan dan pendidikan manusia
supaya menjadi anggota masyarakat
yang berguna, yaitu educational
institutions.
Lembaga Sosial 49
anak diserahkan kepada lembaga pendidikan yang sesuai dengan
perkembangan masyarakat, yaitu pendidikan sekolah. Dengan
demikian, masyarakat memerlukan pendidikan sekolah untuk
menanamkan sikap, memberikan keterampilan-keterampilan yang
diperlukan guna memelihara, mengembangkan, dan menyesuaikan
lembaga-lembaga sosial yang terdapat di masyarakat sehingga
lulusan pendidikan sekolah dapat bekerja menempati lembaga yang
terdapat di masyarakat.
Kurikulumdisekolahmulaidiperhitungkansehinggaperanguru
diperlukan untuk mendidik dan mengajar di sekolah. Agar tujuan
masyarakat terpenuhi, disusun dan dipusatkan pada pengetahuan
serta pengembangan bahasa, pengetahuan umum, dan falsafah,
sebagai tambahannya diajarkan tata susila, hukum, dan agama.
4) Hubungan Pendidikan dengan Masyarakat yang Lebih
Maju
Kehidupan masyarakat menjadi sangat kompleks pada
berbagai bidang kehidupan. Setiap warga masyarakat terspesialisasi
terhadap pekerjaannya. Setiap jenis pekerjaan diserahkan kepada
ahlinya. Masyarakat tersebut menunjukkan ciri sebagai masyarakat
industri atau masyarakat modern. Pendidikan setelah pendidikan
keluarga seutuhnya diserahkan kepada lembaga pendidikan
yang sesuai dengan perkembangan masyarakat, yaitu pendidikan
sekolah. Selain itu, bermunculan pendidikan luar sekolah yang
mengajarkan keterampilan-keterampilan tertentu, seperti kursus
komputer, montir, dan bahasa. Kurikulum pada setiap jenjang yang
ada dibakukan secara nasional, sesuai dengan kebutuhan negara
berdasarkan Undang-Undang No. 2 Tahun 1989 tentang Sistem
Pendidikan Nasional.
Gambar 2.10
Pendidikan Luar Sekolah
Pendidikan luar sekolah antara lain
kursus komputer.
Sumber: Tempo, 14 Agustus 2002
Pendidikan sekolah telah menyebar dan meluas ke berbagai
pelosok tanah air sehingga pendidikan sekolah memiliki peran yang
penting dalam meningkatkan perubahan sosial ekonomi masyarakat.
Masyarakat menyadari bahwa sekolah tidak hanya sebagai sarana
untuk mendapatkan pekerjaan pada setiap lulusannya, tetapi
sekolah merupakan sarana untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.
Pendidikan sekolah membekali anak didiknya dengan pengetahuan
yang berguna agar setiap lulusannya dapat hidup mandiri terutama
pada pendidikan yang bersifat kejuruan. Adapun pendidikan umum
Jendela
Info
Pada usia 18 tahun, seorang
pemuda Amerika menghabiskan
waktunya lebih banyak menonton
televisi daripada pergi ke sekolah.
Televisi menyuguhkan program
yang lebih menarik daripada
mengerjakan pekerjaan rumah dari
sekolah. Televisi juga menyajikan
beberapa program serius, seperti
acara yang berjudul Sesame Street,
yang dirancang untuk mendidik
anak dalam bentuk film kartun.
Namun pada 1983, pemerintah
Reagan mengeluarkan kebijakan
“penghapusan peraturan” maka
Komisi Komunikasi Pemerintahan
Federal menghentikan siaran acara
anak-anak dalam bentuk film kartun
dan menggantikannya dengan
siaran-siaran yang bukan film katun.
Sumber: Sosiologi Jilid 1, 1999
50 Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XII
mengharapkan siswanya dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang
yang lebih tinggi di samping membekali dengan kemampuan atau
keterampilan dasar.
Masyarakat modern memandang pendidikan sekolah sebagai
pendidikan pokok dalam mendidik generasi penerusnya. Oleh karena
itu, fungsi sekolah dalam masyarakat modern, yaitu:
a) pengawasan (custodial care),
b) penyeleksi peran sosial (social role selection),
c) indoktrinasi (indoktrination),
d) pendidikan (education).
Pendidikan sekolah bagi pengembangan industri akan
menghasilkan beberapa hal, yaitu:
a) ilmu pengetahuan (knowledge),
b) keterampilan (skills),
c) jasa pengawasan (culstodial care),
d) sertifikasi (sertification),
e) kegiatan komunitas (community activity).
Dengandemikian,pendidikanmerupakanusahauntukmencetak,
memperoleh, dan mengembangkan sumber daya manusia yang
dibutuhkan dalam pembangunan negara.
5. Lembaga Agama
Manusia menjalani kehidupan bersama dengan manusia lain.
Manusia memerlukan adanya kerukunan sehingga diperlukan suatu
pedoman yang dapat mengaturnya. Pedoman tersebut dapat berupa
aturantertulisataupunpedomanyangberdasarkanagama-agamayang
dianut setiap warga masyarakat. Setiap agama mengatur hubungan
antarmanusia yang juga mengatur hubungan manusia dengan Tuhan
sehingga agama merupakan pedoman hidup yang kekal.
Kehidupan manusia di seluruh dunia pada umumnya
menghendaki adanya kerukunan dan kedamaian satu sama lain.
Agar penganut agama satu sama lain dapat saling menghargai, dan
saling menghormati dalam pergaulan hidup sampai akhir zaman,
di antara mereka diperlukan adanya upaya saling mengenal; serta
adanya tanggapan pikiran, sikap, dan perilaku masing-masing,
baik tentang latar belakang yang berbeda maupun antaragama dan
budaya masing-masing.
Gambar 2.11
Lembaga Agama
Agama dapat menciptakan suatu ikatan
bersama antaranggota-anggota masyarakat.
Sumber: Dokumentasi Penerbit
Lembaga Sosial 51
Sebagai sebuah lembaga sosial, agama berarti sistem keyakinan
dan praktik keagamaan yang penting dari masyarakat, yang
telah dibakukan dan dirumuskan serta dianut secara luas dan
dipandang sebagai sesuatu yang diperlukan dan benar. Asosiasi
agama merupakan kelompok orang yang terorganisasi, yang secara
bersama-sama menganut keyakinan dan menjalankan praktik suatu
agama.
Sebagaimana lembaga-lembaga lainnya, agama juga memiliki
fungsiatauperan.Peranlembagaagamadibidangsosialadalahsebagai
penentu, agama menciptakan suatu ikatan bersama, baik di antara
anggota-anggota beberapa masyarakat maupun dalam kewajiban-
kewajibansosialyangmembantumempersatukanmereka.Peranagama
sebagaisosialisasiindividuakantampaksecaranyatapadasaatindividu
tumbuh menjadi dewasa. Pada saat itu, individu memerlukan suatu
sistem nilai sebagai tuntunan umum untuk mengarahkan aktivitasnya
dalam masyarakat dan berfungsi sebagai tujuan akhir pengembangan
kepribadiannya. Pendidikan agama merupakan tanggung jawab dari
orangtua untuk mengenalkan, memberikan contoh, dan menanamkan
ajaran-ajaranmoralkepadaanak-anaknya.Agamamengajarkanbahwa
hidupadalahuntukmemperolehkeselamatansebagaitujuanutamanya.
Oleh karena itu, untuk mencapai tujuan tersebut, anak harus diajarkan
dan diberikan contoh untuk melaksanakan ibadah sesuai dengan
perintah-Nya.
Adapun fungsi lembaga keagamaan menurut Bruce J. Cohen,
yaitu:
1) bantuan terhadap pencarian identitas moral;
2) memberikanpenafsiran-penafsiranuntukmembantumemperjelas
keadaan lingkungan fisik dan sosial seseorang;
3) peningkatan kadar keramahan bergaul, kohesi sosial, dan
solidaritas kelompok.
Diskusikan dengan kelompok belajar Anda yang terdiri atas empat siswa. Bagaimana
pendapat Anda tentang munculnya aliran kepercayaan baru yang belum diakui oleh
pemerintah, misalnya aliran yang dibawa oleh Lia Eden?
Kerja Sama 2.3
• Konflik terjadi karena adanya perbedaan atau
kesalahpahaman antara individu atau kelompok
masyarakat yang satu dan individu atau kelompok
masyarakat yang lainnya.
• Konflik merupakan proses sosial yang akan terus
terjadi dalam masyarakat, baik individu atau kelompok,
dalam rangka perubahan untuk mencapai tujuan yang
diinginkan dengan cara menentang lawannya. Adapun
kekerasan merupakan gejala yang muncul sebagai
salah satu efek dari adanya proses sosial yang biasanya
ditandai oleh adanya perusakan dan perkelahian.
Rangkuman
• Indikator-indikator tersebut adalah sebagai berikut.
a. Demonstrasi (a protest demonstration)
b. Kerusuhan
c. Serangan bersenjata (armed attack)
d. Jumlah kematian
Riset
Negara kita merupakan negara
hukum. Hal tersebut ditandai dengan
hadirnya lembaga-lembaga hukum
baik yang dibentuk pemerintah
maupun berdiri secara independen.
Apakah yang Anda ketahui mengenai
lembaga hukum dan bagaimana
fungsi dan peran lembaga-lembaga
hukum yang ada?
52 Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XII
Peta Konsep
Setelahmempelajaribabini,adakahmateriyangbelumAndapahami?
Jika ada, baca kembali materi bab ini dari awal, kemudian untuk
Apa yang Belum Anda Pahami?
memantapkanbelajarAnda,kerjakanUjiKemampuanBab2.Setelah
itu,lanjutkanbelajarAndakemateriBab3.
Fungsi
1. Produksi
2. Distribusi
3. Konsumsi
Peran
Memenuhi Kebutuhan Manusia
Baik Barang atau Jasa
Fungsi
1. Memelihara Ketertiban dan Keamanan
2. Mensejahterakan dan Mengatur Proses
Politik
Peran
Melindungi Kepentingan Rakyat
dan Kesejahteraan Umum
Fungsi
Mempertahankan Sistem Nilai yang
Berlaku
dari
meliputi
meliputi
meliputi
meliputi
meliputi
terdiri
atas
terdiri
atas
Lembaga Sosial
Klasifikasi
Lembaga Sosial
1. Sudut Perkembangannya
2. Sudut Nilai
3. Sudut Penerimaan Masyarakat
4. Faktor Penyebarannya
5. Fungsi Lembaga Sosial
Peran dan Fungsi
Lembaga Sosial
Lembaga
Keluarga
Lembaga
Ekonomi
Lembaga
Politik
Lembaga
Pendidikan
Lembaga
Agama
Fungsi
1. Reproduksi
2. Afeksi
3. Sosialisasi
Peran
1. Motivasi
2. Pembentukan Kepribadian
Peran
1. Ikatan Solidaritas
2. Sosialisasi
Fungsi
1. Pencarian Identitas Moral
2. Solidaritas Kelompok
Peran
1. Mewariskan Nilai dan Budaya
2. Membentuk Kepribadian
Lembaga Sosial 53
1. Pranata sosial dapat kita artikan sebagai ....
a. sekumpulan norma yang mengatur
perilaku
b. sekumpulan anjuran yang mengatur
perilaku
c. sekumpulan larangan yang mengatur
perilaku
d. sekumpulan sanksi yang mengatur
perilaku
e. sekumpulan masyarakat
2. Agar norma dipatuhi oleh setiap anggota
masyarakat, harus melalui suatu proses
yang ....
a. disosialisasikan
b. disertai sanksi
c. dijadikan sebagai lembaga sosial
d. dipaksakan
e. diindahkan
3. Keluarga dapat terbentuk karena ....
a. suatu kelompok yang memiliki nenek
moyang yang sama
b. suatu kelompok yang disatukan oleh
perkawinan
c. pasangan perkawinan dengan tanpa
anak
d. pasangan tanpa nikah yang mempunyai
anak
e. adanya kehidupan bersama tanpa ikatan
4. Berikut ini merupakan bagian dari pranata
pendidikan, yaitu ....
a. tawar-menawar harga barang
b. membayar SPP
c. mengikuti demonstrasi
d. mengantar anak ke sekolah
e. bertempat tinggal di sekitar sekolah
5. Berikut ini bukan merupakan ciri dari pranata
sosial, yaitu ....
a. memiliki tujuan
b. pedoman berisi norma atau aturan
B. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat.
• Lembaga • Kelompok
• Norma • Pranata
• Sanksi • Regulatif
• Perkawinan • Sosialisasi
• Kekuasaan • Kelompok sosial
• Kelompok • Disorganisasi
A. Jelaskan konsep-konsep berikut.
Uji Kemampuan Bab 2
Kerjakan pada buku latihan Anda.
c. bentuknya selalu tertulis
d. memiliki peralatan budaya (gedung,
kantor)
e. adanya kehidupan organisasi
6. Lembaga-lembaga yang berkisar pada
lapangan produksi, konsumsi, dan distribusi
barang dan jasa bagi keperluan hidup
bermasyarakat disebut lembaga ....
a. keluarga d. agama
b. politik e. pendidikan
c. ekonomi
7. Proses alokasi barang dan jasa yang dihasilkan
masyarakat, selain digunakan sendiri juga
ditukar untuk melengkapi kebutuhan lainnya
disebut ....
a. produksi d. industri
b. konsumsi e. rasionalisasi
c. distribusi
8. Ketentuan-ketentuan yang mengatur dalam
menciptakan atau menghasilkan barang
dan jasa, termasuk lembaga ekonomi dalam
hal ....
a. distribusi d. regulasi
b. konsumsi e. realokasi
c. produksi
9. Berikut ini merupakan fungsi agama bagi
individu ataupun bagi masyarakat, kecuali ....
a. agama menyajikan dukungan moral dan
sarana emosional
b. agama dapat membuat segala keinginan
lekas terkabul
c. agama memberikan pedoman bagi
perilaku
d. agama memberikan rasa identitas diri,
tentang siapa dan apa manusia
e. agama merupakan keyakinan bagi
individu terhadap penciptanya
10. Fungsi konservasi dalam bidang pendidikan
antara lain adalah ....
54 Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XII
a. pelestarian nilai dan budaya
b. penilaian terhadap suatu budaya
c. memperbaiki suatu budaya
d. menciptakan budaya baru
e. reformasi unsur-unsur budaya lama
11. Contoh fungsi penting dari lembaga politik
atau pemerintahan adalah ....
a. mengatur hubungan bilateral
b. meningkatkan mutu pendidikan nasional
c. memelihara ketertiban dan melindungi
masyarakat
d. mendekatkan hubungan antara manusia
dan kekuasaan
e. mengaturpemenuhankebutuhanekonomi
rakyat
12. Pranata politik mempunyai kegiatan dalam
suatu negara yang berkaitan dengan ....
a. prosesuntukmenentukandanmelaksanakan
tujuan negara
b. mengembangkandanmemperluaswilayah
negara
c. sistem pemerintahan dan kewenangan
memerintah
d. kekuasaan dari aparat pemerintah
e. fungsi aparat keamanan dalam suatu
negara
13. Pranata tertutup biasanya dijumpai dalam
masyarakat seperti ....
a. rumah panti jompo
b. pemukiman orang baduy
c. sekte keagamaan tertentu
d. pegawai kantor catatan sipil
e. kehidupan di pasar
14. Salah satu aspek pranata budaya adalah ....
a. kebiasaan yang dibuat manusia
b. ajaran yang bersumber dari kitab suci
c. tatanan tertulis yang dijadikan pedoman
hidup sehari-hari
d. sesuatu yang biasa, yang diinginkan, dan
dianggap penting
e. tatanan yang berhubungan dengan
kegiatan manusia yang khusus
15. Seseorang bekerja, berekreasi, beristirahat,
dan melakukan kegiatan-kegiatan lainnya di
tempat yang sama menunjukkan bahwa dia
berada dalam lembaga ....
a. tamak
b. terbuka
c. tertutup
d. basic
e. regulatif
16. Bertalian dengan keluarga sebagai lembaga
sosial, dalam prosesnya melalui pernikahan
(perkawinan). Larangan perkawinan yang
dimiliki oleh semua agama dan adat istiadat
masyarakat Indonesia adalah apabila terjadi ....
a. incest
b. eksogami
c. endogami
d. homogami
e. poligini
17. Unsur-unsur yang dijumpai dalam agama
sebagai lembaga sosial adalah sebagai berikut,
kecuali ....
a. kepercayaan agama
b. umat agama
c. simbol agama
d. tujuan agama
e. praktik agama
18. Pada dasarnya lembaga sosial yang tampak
(greedy institutions) ditandai dengan adanya ....
a. kebebasan individu berpindah-pindah
b. upaya memonopoli kesetiaan individu
c. kemampuan sistem dan struktur lembaga
d. ketidakpastian aturan yang berlaku
e. sangat longgarnya pengawasan anggota
19. Fungsi manifes dari lembaga sosial adalah
fungsi yang memiliki ciri tertentu, yaitu ....
a. tidak disadari oleh seluruh masyarakat
b. disadari oleh sebagian kecil masyarakat
c. mempunyai sumbangan yang besar di
masyarakat
d. tidak mempunyai sumbangan bagi
masyarakat
e. disadari oleh keseluruhan masyarakat
20. Pemilikan simbol sendiri pada setiap lembaga
sosial dimaksudkan untuk ....
a. menandai tingkat usia lembaga sosial
b. menunjukkan adanya tata tertib lembaga
c. menandai kekhasan suatu pranata
d. menyatakan adanya ideologi tersendiri
e. menyatakan bahwa lembaga memiliki
sarana
Lembaga Sosial 55
No. Lembaga Fungsi
1
2
3
4
5
Peranan
Keluarga
Pendidikan
Ekonomi
Agama
Politik
C. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan singkat dan tepat.
Kajian Sosiologi Bab 2
Sebutkan peranan dan fungsi dari lembaga
keluarga, ekonomi, politik, pendidikan, dan
1. Jelaskan yang dimaksud dengan norma
sosial.
2. Apa yang dimaksud dengan institu-
sionalisasi?
3. Bagaimanakah awal terbentuknya lembaga
sosial?
4. Sebutkan fungsi atau kegunaan lembaga
sosial.
5. Bagaimanakah fungsi keluarga dalam
membentuk kepribadian anak?
6. Apa yang dimaksud dengan lembaga agama
dan berikan contohnya?
7. Jelaskan proses kegiatan ekonomi dalam
lembaga ekonomi.
8. Berikancontohlembagaekonomiberdasarkan
jenis kegiatannya masing-masing.
9. Apa yang dimaksud dengan lembaga politik?
10. Apa yang dimaksud dengan kekuasaan
legislatif, eksekutif, dan yudikatif dalam
lembaga politik di Indonesia?
ekonomi dengan mengisikannya pada buku
latihan. Buatlah tabel seperti contoh berikut.
56 Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XII
1. Upayautamauntukmenanggulangikenakalan
remaja adalah ....
a. menciptakan lapangan kerja yang luas
b. menciptakan sarana hiburan yang
mendidik
c. memperketat pengendalian sosial
d. mengadakan razia di sekolah dan
kendaraan umum
e. mengadakan penyuluhan secara efektif
2. Situasi yang menandai terjadinya disintegrasi
sosial sebagai akibat perubahan sosial antara
lain ....
a. sanksi berfungsi secara efektif
b. timbul kebersamaan dalam masyarakat
c. meningkatkan wibawa aparat
d. solidaritas kelompok meningkat
e. masyarakat kurang mematuhi norma
yang berlaku
3. Kemerdekaan Republik Indonesia membawa
perubahanyangmendasarbagikehidupanrakyat
Indonesia, termasuk perubahan secara ....
a. evolusi d. regress
b. revolusi e. progress
c. modernisasi
4. Berikut merupakan contoh perubahan sosial
yang bersifat progress ....
a. koran masuk desa untuk meningkatkan
informasi
b. listrik masuk desa mempermudah para
pemuda untuk begadang
c. TNI masuk desa menakut-nakuti rakyat
d. banyak keluarga memiliki pesawat tv
membuat masjid menjadi kosong
e. gotong royong semakin menurun karena
penduduk mencari pekerjaan di kota
5. Proses integrasi sosial akan baik apabila ....
a. ada homogenitas kelompok
b. adanya penggunaan berbagai ragam
bahasa
c. kepribadian setiap individu sama
d. terdapat sifat egoisme pada setiap
individu
e. norma-norma itu konsisten dan tidak
berubah-ubah
6. Contoh perubahan sosial secara cepat dan
mendasar adalah ....
a. revolusi kemerdekaan
b. mode pakaian
c. penggunaan alat telekomunikasi
A. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat.
Uji Kemampuan Semester 1
Kerjakan pada buku latihan Anda.
d. perubahan peranan wanita
e. Lembaga Musyawarah Desa
7. Perubahan pada lembaga kemasyarakatan
akan memengaruhi sistem sosialnya yang
meliputi ....
a. nilai, sikap, dan pola perilaku masyara-
katnya
b. kebutuhan, asal-usul, dan ciri fisik
masyarakat
c. keyakinan, suku bangsa, dan adat istiadat
d. kebutuhan hidup, pola perilaku, dan asal-
usul
e. norma, nilai, dan seluruh kondisi alam
lingkungan
8. Perubahan regress adalah bentuk perubahan
yang menyebabkan kemunduran kehidupan
masyarakat yang meliputi ....
a. seluruh bidang kehidupan
b. sebagai dasar bidang kehidupan
c. pola hidup dan tingkah laku warga
d. bidang pemenuhan kebutuhan
e. bidang kehidupan tertentu
9. Pemberontakan RMS muncul karena mereka
menolak bergabung dengan NKRI. Gerakan
ini dinamakan ....
a. integrasi d separatisme
b. aneksasi e. disintegrasi
c. kolonialisme
10. Masyarakat dan budaya cenderung menga-
lami perubahan serta memiliki sifat tertentu,
yaitu ....
a. labil d. evolutif
b. statis e. revolutif
c. dinamis
11. Berikut ini adalah faktor perubahan sosial
yang intern, yaitu ....
a. perubahan alam
b. peperangan
c. krisis demografi
d. akulturasi
e. kontak budaya
12. Contoh masyarakat yang mempertahankan
unsur lama karena memperoleh proses
sosialisasi sejak kecil adalah ....
a. makanan pokok
b. upacara adat perkawinan
c. tata cara beribadah
d. solidaritas kelompok
e. mode pakaian
Uji Kemampuan Semester 1 57
13. Aksi protes adalah penyampaian pernyataan
tidak setuju terhadap suatu kebijakan dengan
cara ....
a. persuasif
b. mengecam secara pedas
c. mengajak kepada kebenaran
d. berontak dengan penjarahan
e. mengalihkan situasi politik
14. Perubahan struktural yang memakan waktu
relatif cepat disebut ....
a. evolusi d. moderat
b. radikal e. reaktif
c. destruktif
15. Salah satu faktor yang menyebabkan
perubahan dalam masyarakat adalah
demografi, maksudnya adalah ....
a. tingkat pertumbuhan penduduk tinggi
b. program transmigrasi dari pemerintah
c. berkurang atau bertambahnya penduduk
d. adanya tingkat kelahiran dan kematian
e. keberhasilan pelaksanaan program KB
16. Pranata sosial dapat kita artikan sebagai ....
a. sekumpulan norma yang mengatur
perilaku
b. sekumpulan anjuran yang mengatur
perilaku
c. sekumpulan larangan yang mengatur
perilaku
d. sekumpulan sanksi yang mengatur
perilaku
e. sekumpulan masyarakat
17. Fungsi keluarga adalah ....
a. untuk menanamkan disiplin
b. sebagai tempat rekreasi umum
c. tempat penumpahan perasaan kesal
d. wadah pendidikan formal
e. wadah kesatuan masyarakat
18. Suatu masyarakat yang paling kecil, adalah ....
a. suku bangsa
b. klan
c. kelompok
d. marga
e. keluarga
19. Contoh fungsi pranata politik adalah ....
a. melakukan ekspansi ke wilayah lain
b. strategi untuk merebut kekuasaan yang
sah
c. memelihara dan mempertahankan ke-
kuasaan dengan aturan yang disepakati
d. menjalankan kekuasaan sesuai keinginan
penguasa
e. membagi kekuasaan ke dalam suatu
kekuatan yang dominan
20. Berikut ini bukan merupakan ciri dari pranata
sosial, yaitu ....
a. memiliki tujuan
b. pedoman berisi norma atau aturan
c. bentuknya selalu tertulis
d. memiliki peralatan budaya (gedung,
kantor)
e. adanya kehidupan organisasi
21. Salah satu masalah yang dihadapi masyarakat
kota adalah ....
a. kemajuan IPTEK
b. sistem pendidikan yang maju
c. Gerakan Disiplin Nasional
d. mobilitas horizontal yang tinggi
e. tingkat urbanisasi yang tinggi
22. Salah satu fungsi keluarga adalah ....
a. kerja sama ekonomi dan terciptanya
kehangatan
b. pembentukan kepribadian dan tujuan
hidup
c. pendidikan agama dan tujuan beribadah
d. mengabdi diri dan reproduksi
e. ibadah kepada Tuhan dan regenerasi
23. Fungsi pranata keluarga bagi masyarakat
adalah ....
a. transmisi kebudayaan dan sumber
inovasi sosial
b. mengajarkan peranan sosial dan integrasi
sosial
c. memelihara ketertiban dan melindungi
warga masyarakat
d. memelihara persatuan dan kesatuan
warga masyarakat
e. membentuk pola-pola kehidupan dan
tradisi masyarakat
24. Contoh situasi yang menandai terjadinya
disintegrasi sebagai akibat perubahan sosial
sebagai berikut, kecuali ....
a. pemberontakan masyarakat
b. pergolakan dalam masyarakat
c. unjuk rasa kaum buruh
d. pelanggaran nilai dan norma
e. perubahan lingkungan alam
25. Memudarnya kesatupaduan dalam organisasi
dan solidaritas antarkelompok dinamakan ....
a. perubahan sosial
b. progress
c. regress
d. disintegrasi
e. imitasi
26. Keluarga merupakan institusi sosial yang
bersifat universal dan memiliki macam-
macam fungsi yaitu, kecuali ....
a. pengawasan d. perlindungan
b. edukasi e. transportasi
c. sosialisasi
58 Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XII
27. Fungsi keluarga yang berkaitan dengan
penanaman nilai-nilai keluarga disebut ....
a. afeksi
b. proteksi
c. reproduksi
d. rekreasi
e. ekonomi
28. Dalam kehidupan bernegara, masalah yang
menyangkut politik tidak dapat dipisahkan.
Fungsi politik adalah ....
a. menjalankan kekuasaan dengan kekuatan
b. membagi kekuasaan menjadi beberapa
sistem
c. mendapatkan, memelihara, dan mem-
pertahankan kekuasaan
d. merebut kekuasaan dengan berbagai cara
dan strategi
e. cara untuk mencapai tujuan yang sudah
disepakati
B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan singkat dan tepat.
29. Berikut ini yang termasuk pranata politik
adalah ....
a. wewenang
b. demokrasi
c. kekuasaan
d. oligarki
e. partai
30. Perubahan dalam masyarakat cenderung
mengakibatkan disintegrasi sosial antara lain
disebabkan oleh ....
a. nilai-nilai baru sudah tersosialisasi sejak
kecil
b. nilai yang ada dirasakan manfaatnya bagi
masyarakat
c. nilai lama kurang berfungsi karena
terdesak oleh nilai baru
d. munculnya inovasi dan penemuan baru
sebagai solusi masalah
e. terbentuknya lembaga yang mewadahi
nilai-nilai yang ada
1. Apa yang Anda ketahui mengenai perubahan
sosial?
2. Siapakah yang mengemukakan bahwa
perubahan sosial sebagai segala perubahan
pada lembaga kemasyarakatan di dalam
suatu masyarakat yang memengaruhi sistem
sosialnya, termasuk nilai, sikap, dan pola
perilakunya?
3. Apakah yang dimaksud dengan perubahan
secara lambat dan perubahan secara cepat?
4. Sebutkan empat teori perubahan sosial.
5. Mengapa penemuan baru dan konflik dapat
memengaruhi perubahan sosial di masyarakat?
6. Apa yang dimaksud dengan perubahan yang
diakibatkan oleh lingkungan fisik?
7. Mengapa pergolakan, pemberontakan, dan
kriminalitas, menjadi dampak perubahan sosial?
8. Apa yang dimaksud dengan modernisasi?
Sebutkan gejala-gejalanya.
9. Siapakah yang mengemukakan bahwa
lembaga sosial adalah prosedur atau tata
cara yang telah diciptakan untuk mengatur
hubungan antarmanusia yang tergabung
dalam suatu kelompok di masyarakat?
10. Sebutkan sifat-sifat lembaga sosial menurut
Harsoja.
11. Sebutkan pengklasifikasian lembaga-lembaga
sosial menurut Gillin dan Gillin.
12. Apa yang Anda ketahui tentang extended
family, poligamous, endogami, dan eksogami?
13. Apakah yang dimaksud dengan lembaga
politik? Berikan contohnya.
14. Bagaimana peran dan fungsi lembaga
pendidikan dalam masyarakat?
15. Sebutkan solusi-solusi yang terbaik dari
permasalahan sosial di masyarakat, seperti
tawuran antarkampung, samen leven, dan
perjudian, serta mabuk-mabukan.
Rancangan Metode Penelitian Sosial
Anda masih ingat tentang objek kajian sosiologi? Ya, pasti
Anda sudah sangat memahaminya bahwa sosiologi mempelajari
pola-pola hubungan dalam masyarakat dan lingkungannya
serta mencari pengertian-pengertian umum secara rasional dan
empiris. Sosiologi umumnya mempelajari gejala-gejala (fenomena)
masyarakat yang normal atau teratur dalam lingkungannya.
Akan tetapi, tidak selamanya gejala-gejala itu keadaannya normal
sebagaimana yang dikehendaki masyarakat. Adakalanya gejala-
gejala sosial menunjukkan ketidaksesuaian antara yang diinginkan
dan yang terjadi sehingga menimbulkan masalah sosial. Banyak
faktor yang menjadi sumber masalah sosial di dalam masyarakat dan
lingkungannya, antara lain faktor ekonomis, biologis, psikologis, dan
kebudayaan setempat. Semua faktor itu memunculkan kekurangan-
kekurangan dalam diri manusia atau kelompok sosial.
Anda dapat menyaksikan berbagai peristiwa yang menyangkut
masalah sosial melalui tayangan berita di berbagai media massa,
atau dengan mengetahui langsung dalam lingkungan masyarakat
sekitar. Setiap hari Anda dapat melihat mulai dari masalah biasa
yang kurang mengundang keprihatinan sampai masalah yang sangat
menyentuh keprihatinan kita. Kemiskinan, kelaparan, pengangguran,
tawuran, pelacuran, kenakalan remaja, dan lain sebagainya. Berbagai
peristiwa yang menyangkut masalah sosial tidak hanya terjadi pada
saat ini, tetapi telah menjadi warisan turun temurun. Namun, saat ini
Setelah mempelajari materi Bab 3, Anda diharapkan dapat merancang metode
penelitian sosial untuk memecahkan masalah-masalah sosial dalam masyarakat
secara sederhana.
Apa Manfaat Bagiku?
Penelitian, Metode, Populasi, Sampel
Kata Kunci
Sumber: Tempo, 5 Desember 2004
Kemiskinan telah menjadi masalah sosial dan dapat dikaji
dengan metode penelitian sosial.
Bab
3
A. Pengertian Penelitian
B. Judul Penelitian
C. Masalah Penelitian
D. Tujuan dan Manfaat
Penelitian
E. Tinjauan Kepustakaan
F. Hipotesis
G. Populasi dan Sampel
H. Variabel Penelitian
I. Metode Pengumpulan Data
J. Mengolah dan Menganalisis
Data
K. Langkah-Langkah Penelitian
59
60 Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XII
mungkin lebih besar dan kompleks permasalahannya dibandingkan
dengan peristiwa yang terjadi di masa lampau. Mengapa demikian?
Dapatkah anda memberikan alasannya?
Untuk mengetahui semua itu, tentunya Anda harus peka
terhadap berbagai peristiwa yang terjadi di masyarakat. Pemecahan
masalah sosial merupakan tanggung jawab kita bersama sebagai
anggota masyarakat. Pemerintah, ilmuwan, organisasi sosial,
lembaga swadaya masyarakat, termasuk juga Anda sebagai pelajar
dapat berperan aktif dalam memecahkan masalah sosial. Partisipasi
tersebut salah satunya dapat Anda wujudkan dengan melakukan
penelitian sosial.
Istilah penelitian (research) telah banyak didefinisikan oleh para
ahli dalam bidang metodologi research. Para ahli yang dimaksud
antara lain sebagai berikut.
1. Hill Way dalam bukunya Introduction to Research mendefinisikan
penelitian sebagai suatu metode studi yang bersifat hati-hati dan
mendalam dari segala bentuk fakta yang dapat dipercaya atas
masalah tertentu guna membuat pemecahan masalah tersebut.
2. WinarnoSurachmadmendefinisikanpenelitianataupenyelidikan
sebagai kegiatan ilmiah mengumpulkan pengetahuan baru dari
sumber-sumber primer, dengan tekanan tujuan pada penemuan
prinsip-prinsip umum, serta mengadakan ramalan generalisasi
di luar sampel yang diselidiki.
3. Soetrisno Hadi mendefinisikan, penelitian sebagai usaha untuk
menemukan, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu
pengetahuan, usaha mana dilakukan dengan menggunakan
metode ilmiah.
Dari ketiga definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa penelitian
adalah suatu kegiatan ilmiah untuk menemukan, mengembangkan,
dan menguji kebenaran suatu pengetahuan atau masalah guna
mencari pemecahan terhadap masalah tersebut. Menurut Moh.
Pabundu Tika, dalam penelitian terdapat lima unsur yang perlu
diperhatikan, yaitu sebagai berikut.
1. Unsur ilmiah, adalah penggunaan ilmu pengetahuan dan
langkah-langkah penelitian sebagai metode berpikir. Langkah-
langkah penelitian yang dimaksud adalah mulai dari pernyataan
masalah, penyusunan hipotesis, pengumpulan data sampai
dengan penarikan kesimpulan dan melaporkan hasilnya.
2. Unsur penemuan, berarti berusaha mendapatkan sesuatu untuk
mengisi kekosongan atau kekurangan.
3. Unsur pengembangan, berarti memperluas dan menganalisis
lebih dalam sesuatu yang sudah ada. Dalam hal ini, seseorang
sudah pernah meneliti sesuatu objek tertentu, tetapi hasilnya
belum memuaskan sehingga hasil penelitian tersebut masih
perlu dikembangkan.
4. Unsur pengujian kebenaran, diartikan sebagai mengetes hal-hal
yang masih diragukan kebenarannya.
5. Unsur pemecahan masalah, dimaksudkan untuk membuat
pemecahan apabila dalam penelitian dijumpai berbagai
masalah.
A Pengertian Penelitian
Jendela
Info
Sejak tahun 1917, Samuel H. Prince
dari Columbia University pertama
kali menerapkan metodologi ilmu
sosial pada pemecahan bencana
besar ledakan kapal mesiu di Halifax
Harbor, Nova Scotia, kejadian
mengerikan yang membunuh 1600
orang.
Sumber: Sosiologi jilid 1, 1984
Pakar
Sosiologi
Emile Durkheim, dalam bukunya
Rules of Sociological Method yang
menggambarkan metodologi yang
ia teruskan dalam buku Suicide
yang bercerita tentang sebab-sebab
bunuh diri. Ia merencanakan desain
risetnya dan mengumpulkan data
tentang ciri-ciri orang melakukan
bunuh diri.
Emile Durkheim on this book
’Rules of Sociological Method’ that
describes the methodology. The
continued that on his book ’Suicide’
that talked about the design
research collected data about
characteristic of people that do the
suicide.
Sumber: Sociology In Our Times, 2001
Rancangan Metode Penelitian Sosial 61
Menurut Hadari Nawawi, metode penelitian adalah ilmu
yang memperbincangkan metode-metode ilmiah dalam menggali
kebenaran pengetahuan, sedangkan menurut Soetrisno Hadi, metode
penelitian adalah pelajaran yang memperbincangkan metode-
metode ilmiah untuk suatu penelitian. Dengan demikian, metode
penelitian sosial dapat diartikan sebagai pelajaran yang menjelaskan
tentang metode-metode ilmiah untuk mengkaji kebenaran dan
mengembangkan pengetahuan yang menyangkut gejala-gejala dan
masalah sosial.
Sebelum suatu penelitian sosial dilaksanakan, terlebih dahulu
dipersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan penelitian
tersebut. Rencana penelitian ini dituangkan ke dalam suatu
bentuk tulisan yang disebut rancangan penelitian atau desain
penelitian. Rancangan penelitian adalah suatu rencana tentang cara
mengumpulkan, mengolah, dan menganalisis data secara sistematis
dan terarah agar penelitian dapat dilaksanakan secara efisien dan
efektif sesuai dengan tujuannya. Rancangan penelitian merupakan
pedoman bagi seorang peneliti dalam melaksanakan penelitian agar
data dapat dikumpulkan secara efisien dan efektif, serta dapat diolah
dan dianalisis sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
Rancangan penelitian dapat diibaratkan sebagai rencana seorang
ibu rumah tangga yang ingin memasak. Ketika berangkat belanja
bahan masakan, sejak dari rumah si ibu tersebut sudah merencanakan
jenis masakan yang ingin dimasak. Berdasarkan jenis masakan
tersebut, si ibu membuat rencana antara lain bahan-bahan apa saja
yang perlu dibeli di pasar, berapa biayanya, waktu yang diperlukan,
bagaimana cara mengolahnya, serta fasilitas atau peralatan yang
diperlukan untuk mengumpulkan dan mengolah bahan tersebut
sampai menjadi suatu masakan yang diinginkan.
Seorang peneliti juga seharusnya sejak awal sudah merencanakan
objek yang akan diteliti; bagaimana cara mengumpulkan, mengolah
dan menganalisis datanya; berapa waktu dan biaya yang diperlukan;
serta fasilitas yang diperlukan agar data dapat diolah secara efisien
dan efektif sesuai tujuan penelitian. Dengan demikian, kegunaan
rancangan penelitian adalah:
1. memberi pegangan yang lebih jelas dan terarah kepada peneliti
dalam melakukan penelitiannya; dan
2. memberikan gambaran tentang masalah atau kesulitan yang
akan dihadapi.
Sama halnya dengan penelitian pada umumnya, rancangan
penelitian sosial sekurang-kurangnya mempunyai ruang lingkup
yang terdiri atas:
1. penentuan judul penelitian;
2. penentuan masalah penelitian;
3. penentuan tujuan penelitian;
4. tinjauan kepustakaan;
5. penetapan hipotesis (kalau diperlukan);
6. penentuan populasi dan sampel penelitian;
7. penentuan metode dan teknik pengumpulan data;
8. penentuan cara mengolah dan menganalisis data; dan
9. daftar pustaka.
Referensi
Sosiologi
Penelitian adalah kegiatan yang
sistematik yang dimaksudkan
untuk menambah pengetahuan
yang sudah ada dengan cara yang
dikomunikasikan dan dapat dinilai
kembali. Metode merupakan cara
yang dianjurkan untuk melaksanakan
prosedur. Metodologi adalah studi
mengenai tata cara dan teknik
penelitian.
Sumber: Metode Penelitian Survei, 1989
Jendela
Info
Pakaian merupakan suatu faktor
penting dalam interaksi. Seseorang
yang berbusana sebagai eksekutif
muda jelas mendapat perlakuan
berbeda dengan yang berpenampilan
pemulung. Karp dan Yoels
mengisahkan eksperimen L. Bickman;
seseorang berpakaian seragam
petugas keamanan memerintahkan
sesuatu dan dengan mudah diikuti
oleh para subjek eksperimen. Namun,
ketika perintah yang sama diberikan
oleh seseorang berpakaian tukang
susu atau berpakaian jas dan dasi,
ketaatan yang diperlihatkan para subjek
eksperimen relatif kurang.
Sumber: Pengantar Sosiologi , 2004
62 Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XII
Riset
Buatlah judul penelitian yang Anda
minati, serta tuliskan sisi menarik dari
judul yang Anda buat.
Terdapat dua hal yang harus diperhatikan dalam judul penelitian,
yaitu penentuan judul dan syarat pemilihan judul.
1. Penentuan Judul
Penentuan judul penelitian sangat penting karena dalam
judul tergambarkan objek dan subjek apa yang ingin diteliti, di
mana lokasinya, tujuan dan sasaran apa yang ingin dicapai. Dalam
menentukan judul penelitian, para peneliti bebas memilih sendiri
judul yang diinginkan. Meskipun demikian, tidak mustahil muncul
masalah yang kadang-kadang agak membingungkan untuk memilih
judul penelitian yang paling tepat. Untuk itu, ada beberapa petunjuk
yang perlu diperhatikan bagi seorang peneliti dalam menentukan
judul penelitian, yaitu sebagai berikut.
a. Keterjangkauan
Prinsippertamayangharusdiperhatikanialahbahwajudulataupun
objek yang akan diteliti sedapat mungkin terjangkau oleh kemampuan
peneliti. Keterjangkauan ini sangat bergantung pada beberapa faktor,
yaitu tingkat pengetahuan peneliti, waktu dan biaya yang tersedia,
kesulitan memperoleh pembimbing, serta kerja sama dengan pihak
lain. Tingkat pengetahuan yang dimiliki peneliti adalah seberapa jauh
seseorang mempunyai bekal pengetahuan yang diperoleh.
Di samping penguasaan terhadap ilmu pengetahuan, para peneliti
hendaknya memperhitungkan waktu dan biaya yang tersedia sebelum
menentukan judul penelitian. Semakin lama waktu yang diperlukan
untuk meneliti suatu subjek penelitian, semakin besar pula biaya yang
dipergunakan. Waktu yang diperlukan agar tidak terlalu lama,
dianjurkan peneliti memilih judul penelitian yang tidak terlalu luas
ruang lingkupnya. Ruang lingkup suatu penelitian yang terlalu luas
dapat berakibat terjadinya pemborosan waktu dan biaya.
Ketika melakukan penelitian, peneliti sering membutuhkan kerja
sama dengan pihak lain, terutama dalam hal pengumpulan data. Para
peneliti kadang-kadang mengalami kesulitan dalam pengumpulan
data karena pihak lain yang berwenang tidak memberikan data dan
tidak mau melakukan kerja sama dengan para peneliti. Oleh karena
itu, sebelum menentukan judul penelitian, para peneliti sebaiknya
sudah dapat memperkirakan pihak mana atau instansi-instansi mana
saja yang kelak bisa mereka ajak kerja sama untuk mendapatkan
data mengenai objek atau subjek yang rencananya akan diteliti.
Peneliti sebaiknya melakukan presurvei untuk mengetahui kondisi
subjek atau objek penelitian sebelum penelitian yang sesungguhnya
dilaksanakan. Penggalangan kerja sama dengan pihak yang
berkompeten dalam pengumpulan data akan sangat menentukan
keberhasilan suatu penelitian.
b. Ketersediaan Data
Judul penelitian yang akan dipilih sedapat mungkin tersedia
datanya. Para peneliti akan mengalami kesulitan apabila judul yang
dipilih tidak tersedia datanya. Dalam penelitian sosial, data yang
diperlukan biasanya berasal dari dua sumber, yaitu data lapangan
dan data kepustakaan atau instansi.
Data lapangan biasanya juga disebut data primer, yakni data yang
diperoleh langsung dari lapangan, baik berupa data fisik maupun data
yang bersifat sosial ekonomi. Adapun data kepustakaan berasal dari
B Judul Penelitian
Soal Pengayaan
(UN SMA IPS, 2005)
Judul penelitian “Pengaruh Narkoba
Terhadap Tingkat Perkembangan
Prestasi Belajar”. Variabel penelitian
adalah ....
a. kriminalitas dan pengaruhnya
b. prestasi belajar dan narkoba
c. pengaruh narkoba dan
perkembangan prestasi belajar
d. perilaku menyimpang dan
akibatnya
e. narkoba dan tingkat
perkembangan jiwa anak
Jawaban: c
Judul penelitian “Pengaruh Narkoba
Terhadap Tingkat Perkembangan
Prestasi Belajar”.
Variabel 1: pengaruh narkoba
Variabel 2: tingkat perkembangan
prestasi belajar
Rancangan Metode Penelitian Sosial 63
instansi atau media massa yang biasanya disebut data sekunder,
yakni data yang diperoleh, baik melalui perpustakaan maupun
melalui instansi-instansi yang berwenang. Data ini merupakan data
pendukung dari objek yang akan diteliti.
c. Arti Penting dari Judul yang Dipilih
Pemilihan judul harus dilakukan dengan cermat. Hal ini
dimaksudkan agar judul memiliki arti cukup penting untuk diteliti.
Pentingnya judul sangat bergantung pada hal-hal berikut.
1) Judulyangdipilihdapatmendukungataumemberikansumbangan
ilmupengetahuan.Ilmupengetahuankhususnyabidangsosialselalu
berkembangdariwaktukewaktu.Ilmudalampengembangannya
diperlukan ide-ide atau penemuan-penemuan baru yang dapat
dipakai sebagai dasar, hukum, atau teori-teori baru dalam bidang
pengetahuan tersebut. Oleh karena itu, pemilihan judul penelitian
sedapat mungkin dapat mendukung atau mengembangkan ilmu-
ilmu sosial.
2) Ada ketidakpuasan terhadap studi sebelumnya. Objek penelitian
bisa saja sama dengan objek sebelumnya, namun judul penelitian
baru bersifat mengembangkan penelitian yang dilakukan orang
lain sebelumnya. Artinya, karena seseorang tidak puas dengan
penelitian orang lain, peneliti berusaha meneliti dengan maksud
untuk mengembangkan penelitian sebelumnya.
3) Menarik minat untuk diselidiki. Seseorang yang memilih judul
penelitian seharusnya disesuaikan dengan minatnya, jangan
memilih judul penelitian yang bertentangan dengan minat
karena dapat menimbulkan kebosanan dan ketidakpuasan.
2. Syarat Pemilihan Judul
Ada beberapa syarat yang diperlukan dalam pemilihan judul
penelitian, antara lain sebagai berikut.
a. Judul Ditetapkan Setelah Peneliti Mengetahui
Permasalahan Pokok Objek yang Akan Diteliti
Setiap objek yang akan diteliti diperlukan pengungkapan secara
garis besar dan visual atas kemungkinan-kemungkinan permasalahan
yang ada. Misalnya, kita ingin meneliti “motivasi perpindahan
pendudukdidesaAdandesaB”.AntaradesaAdandesaBmempunyai
lokasi yang saling berdekatan, tetapi motivasi perpindahannya
saling berbeda. Penduduk desa A banyak yang pindah karena faktor
ekonomi, yakni sulit memperoleh mata pencaharian, sedangkan desa
B perpindahan penduduknya disebabkan oleh faktor politik, misalnya
mereka merasa tertekan apabila tinggal di desa tersebut. Setelah garis
besar permasalahan tersebut diketahui, baru kemudian ditentukan
judul penelitian, misalnya “Studi Perbandingan Motivasi Perpindahan
Penduduk Antara Desa A dan Desa B”.
b. Judul Penelitian Mencerminkan Keseluruhan Isi
Penulisan
Dari judul penelitian, kita dapat memperkirakan apa kegiatan
dan isi penulisan yang dibuat seorang peneliti. Misalnya dengan
judul “Studi Perbandingan Motivasi Perpindahan Penduduk
Antara Desa A dan Desa B”, kita dapat menebak bahwa peneliti
akan lebih menitikberatkan kegiatan penelitiannya pada motivasi
perpindahan penduduk, sedangkan isi penulisan akan mengarah
kepada perbandingan motivasi perpindahan penduduk Antara desa
A dan desa B.
Jendela
Info
Peneliti terkadang kurang
memperhatikan hasil sosiolog
lain yang berkecimpung dalam
bidang yang sama. Hal ini dapat
menimbulkan konflik perihal masalah
keaslian temuan yang telah dilakukan
setiap peneliti. Misalnya, Luc
Montagilier Pasteur di Paris dan
Gallo dari Institut Kesehatan AS di
Bathesda, masing-masing bersiteguh
bahwa mereka yang pertama kali
menemukan virus HIV yang menjadi
penyebab penyakit AIDS.
Sumber: Sosiologi jilid 1, 1999
Sumber: Dokumentasi Penerbit
Gambar 3.1
Perpustakaan
Perpustakaan merupakan salah satu
tempat untuk mendapatkan data.
64 Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XII
c. Judul Harus Menggunakan Kalimat Singkat dan Jelas
Setiap judul penelitian harus menggunakan kalimat singkat
dan jelas. Judul yang terlalu panjang atau bertele-tele dapat
membingungkan pembaca.
Peneliti dari awal harus memikirkan bagaimana menemukan
dan merumuskan masalah penelitian.
1. Peranan Masalah
Dalam penelitian, masalah sangat berperan untuk mengarahkan
seorang peneliti melakukan kegiatan penelitiannya. Jika tidak
merumuskanmasalah,parapenelitidapatmengalamikebingungan,baik
dalam pelaksanaan kegiatan penelitian maupun dalam penulisan.
Judul suatu penelitian sebenarnya sudah merupakan suatu
bentuk masalah. Akan tetapi, masalah yang terkandung dalam
judul tersebut masih bersifat global dan masih perlu diperinci lagi.
Bagi peneliti, semua perincian masalah dapat memperjelas apa saja
yang perlu diteliti. Dengan kata lain, semua perincian masalah akan
dapat mengarahkan seorang peneliti untuk sampai pada sasaran
yang ingin dicapai.
Ada beberapa persyaratan yang perlu diperhatikan dalam
memerinci masalah utama (judul penelitian), yaitu bahwa perincian
masalah:
a. masih berhubungan erat dengan masalah utama (judul
penelitian);
b. mendukung tujuan penelitian;
c. mengembangkan atau memperluas cara-cara menguji suatu
teori;
d. memberikan sumbangan kepada pengembangan metodologi
penelitian;
e. memanfaatkan konsep-konsep teori atau data dan teknik dari
disiplin yang bertalian; dan
f. menunjukkan variabel-variabel apa saja yang perlu diteliti.
2. Sumber Masalah Penelitian
Masalah penelitian yang baik adalah menarik bagi peneliti
sehingga memiliki tanggung jawab untuk memecahkannya. Untuk
mendapatkan masalah penelitian, perhatikan hal-hal berikut.
a. Masalah dapat diperoleh dari kehidupan sehari-hari karena
menjumpai hal-hal yang aneh atau didorong oleh keinginan
untuk meningkatkan hasil kerja dan rasa ingin tahu untuk
mengetahui atau menguji suatu teori (pendapat).
b. Masalah dapat diperoleh dari membaca buku, jurnal, koran,
majalah, atau hasil penelitian orang lain.
c. Masalah dapat diperoleh dengan cara diberi oleh orang lain,
terutama berhubungan dengan pemegang kekuasaan (otoritas)
atau guru.
C Masalah Penelitian
Apakah judul sebaiknya ditulis sebelum penelitian, setelah penelitian, atau boleh pada
kedua cara tersebut? Kemukakan pendapat Anda.
Opini 3.1
Riset
Perhatikan lingkungan di sekitar
Anda. Catatlah permasalahan-
permasalahan lingkungan Anda yang
layak untuk dilaksanakan penelitian.
Rancangan Metode Penelitian Sosial 65
d. Masalah dapat diperoleh dari hasil pengamatan peneliti secara
langsung di lapangan.
e. Masalah dapat diperoleh dari hasil diskusi dengan teman atau
seminar yang diselenggarakan oleh suatu lembaga.
Gambar 3.2
Mencari Pekerjaan
Banyaknya pencari kerja sebagai masalah
sosial.
Sumber: Tempo, 8 Februari 2004
Secara garis besar, masalah penelitian terdiri atas tiga jenis atau
bentuk, yakni sebagai berikut.
a. Masalah untuk mengetahui status dan mendeskripsikan
fenomena. Apabila peneliti bermaksud mengetahui keadaan
mengenai apa dan bagaimana, berapa banyak, sejauh mana, dan
sebagainnya, penelitiannya bersifat deskriptif yaitu menjelaskan
suatu peristiwa.
b. Masalahuntukmembandingkanduafenomenaataulebih.Dalam
melakukan perbandingan, penelitian selalu memandang dua
fenomena atau lebih, ditinjau dari persamaan dan perbedaan
yang ada, maka untuk mengungkapnya dilakukan penelitian
yang bersifat komparatif.
c. Masalah untuk mencari hubungan antara dua fenomena atau
lebih (problema korelasi). Penelitian korelasi bertujuan untuk
menemukan ada tidaknya hubungan dan apabila ada, bagaimana
erat atau tidaknya hubungan-hubungan itu.
3. Petunjuk Penentuan Masalah Penelitian
a. Merumuskan dan Membatasi Masalah Penelitian
Masalah penelitian harus dirumuskan dengan jelas dan tegas,
tetapi tidak lepas dari judul dan tujuan penelitian. Seperti dikatakan
dalam uraian sebelumnya, judul penelitian itu sendiri sebenarnya
sudah merupakan bentuk masalah yang masih terlalu umum dan
global sehingga masih perlu diperinci lebih lanjut.
Masalahperludibatasiagarpenelitidapatmembatasidiripadaapa
sajayangperludantidakperluuntukditeliti.Penelitiharusmenegaskan
bahwa ia akan meneliti masalah tertentu dan aspek tertentu yang
berhubungan dengan judul penelitian, dengan membuat pernyataan
atau pertanyaan-pertanyaan pokok yang perlu dikaji lebih lanjut.
66 Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XII
Sebagai contoh, orang dapat memakai rancangan penelitian
dengan judul “Pengaruh Pembangunan Industri terhadap
Peningkatan Urbanisasi di Kota Cikarang, Kabupaten Bekasi,
Jawa Barat”. Judul tersebut sudah tampak masalah umumnya,
yakni terjadinya urbanisasi di Kota Cikarang dan hal tersebut akan
menimbulkan berbagai masalah terhadap Pemerintah Kota Cikarang.
Untuk memperjelas masalah umum tersebut, masih perlu dibuatkan
rumusan dan pembatasan masalah lebih lanjut dengan membuat
pertanyaan-pertanyaan masalah seperti berikut.
1) UrbanisasidiKotaCikarangberasaldarigolonganmasyarakatmana
saja?
2) Apakah benar hanya pembangunan industri yang merupakan
penyebab utama terjadinya urbanisasi?
3) Apa dampak positif dan negatif urbanisasi terhadap kehidupan
sosial ekonomi penduduk dan Pemerintah Kota Cikarang?
4) Adakah cara yang paling tepat dilakukan guna mencegah
terjadinya urbanisasi?
5) Tersediakah fasilitas permukiman dalam mengantisipasi
terjadinya urbanisasi?
Dengan perumusan dan pembatasan masalah seperti itu, peneliti
akan mudah melakukan kegiatan penelitian khususnya yang
menyangkut pengumpulan data dan metode yang digunakan dalam
pengumpulan data.
b. Asumsi (Anggapan Dasar)
Asumsi adalah suatu pernyataan pokok yang dibuat dalam suatu
penelitian dan secara umum dapat diterima kebenarannya walaupun
tanpa pembuktian. Asumsi bukan merupakan teori, melainkan hanya
merupakan pernyataan (statement) yang menyangkut keadaan atau
gejala-gejalaumumyangsecarailmiahdapatdipertanggungjawabkan
kebenarannya.
Pernyataan tentang keadaan atau gejala-gejala umum yang
dibuat harus disesuaikan dengan isi atau makna yang terkandung
dalam judul penelitian. Dari judul yang menyangkut “Pengaruh
Pembangunan Industri terhadap Peningkatan Urbanisasi di Kota
Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat”, misalnya, orang dapat
membuat asumsi bahwa “urbanisasi penduduk terjadi karena
sulitnya memperoleh mata pencaharian di daerah pedesaan”.
Pernyataan ini menunjukkan secara umum orang tahu bahwa
penyebab urbanisasi adalah karena kesulitan memperoleh mata
pencaharian di pedesaan sehingga penduduk ingin mencari mata
pencaharian yang lebih layak di kota.
Contoh lain, dari judul “Pengaruh Pergaulan Remaja terhadap
Keberhasilan Studi “, orang dapat membuat suatu asumsi bahwa
faktor lingkungan dan pergaulan sangat memengaruhi prilaku
dan kepribadian seseorang, yang selanjutnya dapat memengaruhi
keberhasilan hidupnya.
c. Istilah-Istilah
Istilah-istilah, konsep-konsep, atau kata-kata yang penting dan
mengandung makna tertentu perlu diberi batasan atau definisi agar
tidak menimbulkan salah penafsiran bagi pembacanya.
Istilah-istilah, konsep-konsep, atau kata-kata penting yang
digunakan dalam penelitian atau penulisan dibuatkan batasan atau
definisi dengan cara mengutip melalui ensiklopedia, pendapat para
ahli, atau berdasarkan definisi sendiri yang dapat dipertanggung-
jawabkan. Sebagai contoh: urbanisasi adalah perpindahan penduduk
Zoom
Research
Statement
Asumsi
Rancangan Metode Penelitian Sosial 67
D Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan penelitian sangat bergantung pada judul dan masalah
penelitian. Tujuan penelitian dapat mengarahkan peneliti untuk
mencapai sasaran dan target yang ingin dicapai. Dengan kata
lain, tujuan penelitian dimaksudkan sebagai jawaban yang ingin
ditemukan dari suatu penelitian. Perumusan tujuan penelitian harus
sejalan dengan rumusan masalah penelitian. Tujuan suatu penelitian
terdiri atas tujuan utama dan tujuan sekunder.
Tujuan utama sangat erat kaitannya dengan judul dan
rumusan masalah penelitian. Sebagai contoh, dari judul “Pengaruh
Pembangunan Industri terhadap Peningkatan Urbanisasi di Kota
Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat”, kita dapat menentukan
tujuan utama penelitian, sebagai berikut.
1. Untuk meneliti dampak pembangunan industri dapat
memengaruhi peningkatan urbanisasi di Kota Cikarang.
2. Untuk meneliti dampak positif dan negatif urbanisasi terhadap
kehidupan sosial ekonomi penduduk dan pemerintah Kota
Cikarang.
3. Untuk meneliti penyediaan permukiman dalam mengantisipasi
terjadinya urbanisasi penduduk.
4. Untuk meneliti cara-cara mengatasi urbanisasi penduduk.
Keterkaitan tujuan dengan rumusan masalah penelitian jika
dibagankan adalah sebagai berikut.
Bagan 3.1
Kaitan Masalah dengan Tujuan
Penelitian
Keterkaitan masalah dengan tujuan penelitian
Riset
Setelah Anda membuat judul,
merumuskan dan membatasi
masalah, sekarang buatlah tujuan
dan manfaat penelitiannya.
Dari judul yang telah Anda buat, tuliskan masalahnya, dari mana sumber masalah dan
batasan masalah penelitian?
Opini 3.2
Seorang peneliti harus memfokuskan penelitiannya pada tujuan
utama. Tujuan sekunder suatu penelitian lebih bersifat subjektif bagi
peneliti, berarti tujuan sekunder sangat bergantung pada keinginan
pribadi seorang peneliti, antara lain:
1. ingin menerapkan ilmu sosiologi yang diperoleh selama di
SMA;
2. ingin memberi sumbang saran kepada pemerintah dalam
mengatasi pesatnya urbanisasi penduduk; dan
3. sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas mata pelajaran
Sosiologi.
dari pedesaan ke kota; masyarakat adalah sekumpulan manusia yang
saling bergaul atau saling berinteraksi secara tetap dan memiliki
kepentingan yang sama; enkulturasi yaitu proses seorang individu
mempelajari dan menyesuaikan pikiran serta sikapnya dengan adat
isiadat, sistem norma, dan peraturan-peraturan yang hidup dalam
kebudayaannya.
Berapakah persentase
peningkatan urbanisasi akibat
pembangunan industri di Kota
Cikarang?
Untuk meneliti dampak jauh
pembangunan industri dapat
memengaruhi peningkatan
urbanisasi di Kota Cikarang.
68 Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XII
Dalam pembuatan rancangan penelitian, kadang-kadang siswa
tidak membedakan antara tujuan utama dan tujuan sekunder. Mereka
hanya membuat tujuan penulisan. Cara seperti ini bisa dilakukan,
tetapi harus diatur nomor-nomor tujuannya sesuai urutan prioritas.
Siswa terkadang keliru dalam menempatkan urutan prioritas tujuan
penelitian, yaitu tujuan sekunder ditempatkan pada urutan pertama,
kedua, dan seterusnya, sedangkan tujuan utama ditempatkan pada
urutan ketiga sampai urutan terakhir.
Tujuan utama seharusnya ditempatkan pada urutan pertama,
kedua, dan seterusnya, sedangkan tujuan sekunder ditempatkan
pada urutan setelah tujuan utama sampai urutan terakhir. Misalnya,
judul penelitian “Pengaruh Tingkat Pendidikan terhadap Besarnya
Angka Pengangguran”, tujuan penelitian dapat dibuat urutan
prioritasnya sebagai berikut.
1. Untuk meneliti faktor-faktor penyebab rendahnya tingkat
pendidikan.
2. Untuk meneliti pengaruh tingkat pendidikan terhadap angka
pengangguran.
3. Untukmencaripemecahanterhadaptingkatpartisipasipendidikan
dan cara mengatasi besarnya angka pengangguran.
4. Untuk memberi sumbang saran kepada pemerintah dalam
mengatasi tingkat partisipasi pendidikan dan pengangguran.
5. Sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas mata pelajaran
Sosiologi.
Dariurutantersebut,tampakbahwatujuanutamatercantumpada
urutan 1, 2, dan 3, sedangkan tujuan sekunder pada urutan 4 dan 5.
Dengan cara seperti ini, seorang peneliti akan lebih memfokuskan
dirinya dalam melakukan penelitian pada tujuan utama.
Manfaatpenelitiandapatbersifatpraktis,misalnyamempermudah
pengambilankebijakanataukeputusan,danbersifatteoretis,misalnya
memperkaya dan mengembangkan wawasan ilmu pengetahuan.
Manfaat penelitian perlu dikemukakan agar diketahui hasil yang
hendak dicapai dari penelitian dan untuk siapa hasil penelitian
tersebut digunakan. Rumusan tentang manfaat penelitian adalah
kelanjutan dari tujuan penelitian.
Berikut ini merupakan bagan dari keterkaitan antara tujuan dan
manfaat penelitian.
Tinjauan kepustakaan juga dikenal dengan istilah studi
kepustakaan yang memiliki fungsi sebagai berikut.
1. Memperdalam pengetahuan tentang masalah yang diteliti
sehingga permasalahan dapat dikuasai dengan baik.
E Tinjauan Kepustakaan
Bagan 3.2
Kaitan Tujuan dengan Manfaat Penelitian
Keterkaitan tujuan dengan manfaat
penelitian
Untukmenelitipembangunanindustri
dapatmemengaruhipeningkatan
urbanisasi di Kota Cikarang.
Dengan diketahuinya seberapa jauh
pembangunan industri memengaruhi
peningkatan urbanisasi, penelitian
dapat dijadikan pedoman bagi usaha
mengatasi urbanisasi.
Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian
Rancangan Metode Penelitian Sosial 69
Gambar 3.3
Pengumpulan Data
Tinjauan kepustakaan dalam sebuah
penelitian, biasanya didapatkan dari
perpustakaan atau buku lain yang
membahas tema yang sama.
2. Menegaskan kerangka teoretis yang dijadikan landasan berpikir
dalam menjawab masalah penelitian yang diajukan.
3. Mempertajam konsep yang digunakan sehingga memudahkan
perumusan hipotesis.
Adapun langkah-langkah yang harus ditempuh dalam tinjauan
kepustakaan adalah sebagai berikut.
1. Mempelajari hasil yang diperoleh dari setiap sumber yang
relevan dengan penelitian yang akan dilakukan.
2. Mempelajari berbagai metode yang akan digunakan dalam
penelitian.
3. Mengumpulkan data dari sumber lain yang berhubungan
dengan masalah penelitian.
4. Mempelajari analisis deduktif dari permasalahan yang telah
diteliti atau dilakukan oleh orang lain sebelumnya.
Sumber: Dokumentasi Penerbit
F Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap suatu masalah.
Jawaban tersebut masih perlu diuji kebenarannya. Seorang peneliti
pasti akan mengamati sesuatu gejala, peristiwa, atau masalah yang
menjadi fokus perhatiannya. Sebelum mendapatkan fakta yang benar,
mereka akan membuat dugaan tentang gejala, peristiwa, atau masalah
yangmenjadititikperhatiannyatersebut.Misalnya,seseorangmeneliti
kenakalan remaja. Di dalam benak peneliti akan timbul berbagai
dugaan antara lain sebagai beikut.
1. Kenakalan remaja disebabkan oleh kurangnya perhatian orang-
tua terhadap anak mereka.
Seorang peneliti tentunya harus bersikap selektif dalam mencari
sumber-sumber bacaan. Artinya, tidak semua bahan kepustakaan
yang ada perlu ditelaah, tetapi harus mencerminkan kemutakhiran
(sumber yang digunakan harus up to date atau tidak ketinggalan
zaman), dan relevan dengan masalah yang diteliti.
70 Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XII
2. Kenakalan remaja terjadi karena pengaruh film yang bertemakan
kekerasan atau pornografi.
3. Kenakalan remaja terjadi karena pendidikan agama kurang
diperhatikan.
Semua pernyataan tersebut masih merupakan dugaan sementara
yang perlu dibuktikan kebenarannya. Untuk membuktikannya,
diperlukan data empiris atau data yang dapat diamati atau diukur.
Ada beberapa petunjuk untuk merumuskan hipotesis antara lain
sebagai berikut.
1. Hipotesis Harus Mendukung Judul, Masalah,
dan Tujuan Penelitian
Hipotesis yang baik adalah hipotesis yang searah atau
mendukung judul, masalah, dan tujuan penelitian. Apabila judul
penelitiannya adalah “Pengaruh Pembangunan Industri terhadap
Peningkatan Urbanisasi di Kota Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa
Barat”, dengan masalah dan tujuan penelitian seperti dinyatakan
dalam contoh tersebut, hipotesis dapat dibuat sebagai berikut.
a. Ada hubungan erat antara pembangunan industri dan
meningkatnya urbanisasi di Kota Cikarang, Kabupaten Bekasi.
b. Pendudukyangmelakukanurbanisasisebagianbesarmengalami
peningkatan taraf hidup, tetapi di pihak lain menimbulkan
permukiman kumuh penduduk di Kota Cikarang.
c. Ada keterkaitan antara meningkatnya urbanisasi dan
meningkatnya pembangunan perumahan di Kota Cikarang.
2. Hipotesis Harus Dapat Diuji Berdasarkan Data Empiris
Untukmengujihipotesis,orangperlumengumpulkandataempiris.
Contoh hipotesis dengan memperkirakan adanya “hubungan erat
antara pembangunan industri dan meningkatnya urbanisasi di Kota
Cikarang”. Hipotesis itu harus diuji dengan data empiris. Data yang
perlu dikumpulkan untuk menguji hipotesis tersebut antara lain:
a. jumlah industri dan tenaga kerja yang diserap dari tahun ke
tahun;
b. jumlah penduduk urban di Kota Cikarang dari tahun ke tahun;
dan
c. pertumbuhan dan kepadatan penduduk Kota Cikarang dari
tahun ke tahun.
3. Hipotesis Harus Bersifat Spesifik
Hipotesis agar bersifat spesifik, konsep-konsep yang digunakan
harus jelas dan sedapat mungkin dapat diolah secara spesifik atau
dapat digolongkan ke dalam kategori-kategori tertentu. Tiga contoh
hipotesis pada nomor 1 tersebut sudah mengarah pada hipotesis
yang bersifat spesifik.
Dalam statistik dikenal dua hipotesis, yakni hipotesis nol (H0
)
dan hipotesis alternatif (Ha
). Hipotesis nol (H) adalah hipotesis
yang menyatakan adanya kesamaan atau tidak adanya perbedaan
atau tidak ada pengaruh antara dua variabel yang dipersoalkan.
Contohnya:
a. terdapat kesamaan tingkat prestasi yang dicapai antara siswa
dan siswi dalam mata pelajaran Sosiologi di SMA X;
b. tidak ada perbedaan pendapatan penduduk sebelum dan setelah
melakukan urbanisasi di Kota Cikarang;
c. tidak ada pengaruh antara pembangunan industri dan
meningkatnya urbanisasi di Kota Cikarang.
Zoom
Hipotesis nol (H0
)
Hipotesis alternatif (Ha
)
Riset
Buatlah hipotesis dari judul dan
masalah yang telah Anda kerjakan?
Rancangan Metode Penelitian Sosial 71
Menetapkan populasi dan sampel merupakan kegiatan dalam
memilih subjek penelitan. Subjek penelitian dapat berupa benda, hal,
atau tempat data untuk penelitian yang dipermasalahkan. Di dalam
sebuah penelitian, subjek penelitian merupakan sesuatu yang sangat
netral karena pada subjek penelitian data variabel yang akan diambil
peneliti dan pada subjek penelitian dikenal populasi dan sampel.
G Populasi dan Sampel
Gambar 3.4
Pemakai Sepeda
Jumlah pemakai sepeda setiap hari sulit
ditentukan.
Sumber: Oxford Ensiklopedia Pelajar, 1995
Kebalikan dari hipotesis nol (H0
) adalah hipotesis alternatif (Ha
).
Hipotesis alternatif (Ha
) adalah suatu hipotesis yang menyatakan
ketidaksamaan, perbedaan, atau adanya pengaruh antara dua
variabel yang dipersoalkan. Contohnya:
a. tidak ada kesamaan tingkat prestasi yang dicapai antara siswa
dan siswi dalam mata pelajaran Sosiologi di SMA X;
b. terdapat perbedaan pendapatan penduduk sebelum dan setelah
melakukan urbanisasi di Kota Cikarang;
c. ada pengaruh pembangunan industri terhadap meningkatnya
urbanisasi di Kota Cikarang.
Hipotesis tersebut dapat diuji dengan metode statistik, seperti
uji t, chi kuadrat, analisis korelasi, dan sebagainya. Berdasarkan
hasil dari tes tersebut dapat ditemukan apakah hipotesis diterima
atau ditolak.
Jika dalam pengetesan hipotesis “terdapat kesamaan tingkat
prestasi yang dicapai antara siswa dan siswi dalam mata pelajaran
Geografi di SMA X” dianggap benar, orang dapat menyatakan bahwa
hipotesis nol (H0
) dapat diterima, sedangkan hipotesis alternatif (Ha
)
ditolak. Demikian pula apabila hipotesis alternatif (Ha
) diterima,
hipotesis nol (H0
) ditolak. Selanjutnya, cara pengetesan kedua
hipotesis tersebut dapat diperdalam pada pelajaran statistik.
Selain beberapa ketentuan tersebut, terdapat persyaratan lain
dalam merumuskan hipotesis, yaitu:
a. hipotesis disusun dalam kalimat berita dan bukan kalimat
tanya;
b. hipotesis harus jelas dan tidak bermakna ganda; dan
c. dirumuskan secara operasional sehingga memudahkan
pengujiannya.
72 Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XII
1. Populasi
Jikaseorangpenelitiinginmenelitisemuaelemenyangadadalam
wilayah penelitian, penelitian dilaksanakan melalui populasi. Dilihat
dari jumlahnya, populasi dapat dibedakan atas populasi terhingga,
yaitu jumlahnya dapat ditentukan, dan populasi tak terhingga yang
jumlahnya sulit untuk ditentukan. Untuk mengatasi kesulitan kedua
populasi tersebut, dengan tidak mengurangi karakteristik umum
populasi, peneliti melakukan pengambilan sampel.
Soal Pengayaan
(UN SMA IPS, 2005)
Berikut ini yang termasuk sampel
random adalah ....
a. populasi memiliki kesempatan
yang sama sebagai sampling
b. sampling diambil berdasarkan
kriteria yang sudah ditentukan
c. anggota populasi dibagi menjadi
beberapa bagian yang penting
d. setiap sampel memiliki kelompok
yang memiliki ciri tertentu
e. diambil dari jumlah seluruh
populasi
Jawaban: a
Sampel random adalah populasi
memiliki kesempatan yang sama
sebagai sampling.
Gambar 3.5
Menghitung Populasi
Untuk mengatasi kesulitan menghitung
populasi, peneliti melakukan pengambilan
sampel.
Sumber: www.twotabuiksinthebeach3zx
2. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang dipilih untuk
diteliti. Terdapat beberapa keuntungan jika orang menggunakan
sampel, yaitu sebagai berikut.
a. Subjek sampel lebih sedikit dibandingkan dengan populasi,
kerepotannya tentu berkurang.
b. Jika jumlah populasi terlalu besar, dikhawatirkan ada yang
terlewati.
c. Penelitian sampel akan lebih efisien dalam arti biaya, waktu, dan
tenaga.
d. ada kemungkinan terjadi bias apabila seluruh populasi diteliti,
karena kelelahan peneliti (petugas) sehingga kurang teliti.
e. Tidak mungkin untuk meneliti populasi yang jumlahnya banyak
dan wilayahnya luas.
Teknik pengambilan sampel merupakan teknik sampling.
Pengambilan sampel harus dilakukan agar sampel dapat
menggambarkan populasi yang sebenarnya atau representatif.
Pengambilan sampel yang ideal mempunyai sifat-sifat berikut.
a. Dapat menghasilkan gambaran yang dapat dipercaya dari
seluruh populasi.
b. Dapat menentukan ketepatan (presisi) dari hasil penelitian.
c. Sederhana, sehingga mudah dilaksanakan.
d. Dapat memberikan keterangan sebanyak-banyaknya dengan
biaya serendah-rendahnya.
Beberapa cara pengambilan sampel penelitian dapat dilakukan
sebagai berikut.
Rancangan Metode Penelitian Sosial 73
a. Sampel Random (Sampel Acak, Sampel Campur)
Dalam pelaksanaannya, pengambilan sampel random dapat
dilakukan dengan cara sebagai berikut.
1) Pengambilan Sampel dengan Cara Undian
Cara ini dapat dilakukan dengan jalan memasukkan kertas yang
telah diberi tanda atau nama-nama populasi, ditentukan jumlah
sampel yang akan diambil, kemudian dikocok dan yang keluar
terlebih dahulu maka itulah sampel. Hal ini seperti awal pembukaan
arisan.
2) Pengambilan Sampel dengan Cara Interval
Pengambilan sampel dengan cara ini berdasarkan sejumlah
angka dari nama-nama populasi, tentukan banyaknya sampel yang
akan diambil, kemudian buat rentang angka dari populasi tersebut.
Misalnya: terdapat populasi sejumlah 38 orang, sampel yang diambil
sebanyak 9 orang, maka orang nomor berapakah yang dijadikan
sampel?
Yakni: 38 : 9 = 4,5
Hasil pembagian tersebut dibuatkan untuk mendapatkan
interval, yaitu 4 atau 5.
1 6 11* 16 21 26 31* 36
2 7* 12 17 22 27* 32 37
3* 8 13 18 23* 28 33 38
4 9 14 19* 24 29 34
5 10 15* 20 25 30 35*
Tentukan nilai atau angka awal untuk melakukan sampling,
misalnya 3 maka orang yang dijadikan sampel adalah angka 3, 7,
11, 15, 19, 23, 27, 31, dan 35. Itulah nomor yang dijadikan sampel
dengan interval 4.
3) Pengambilan Sampel Random Menggunakan Kalkulator
Orang akan mendapatkan bilangan random (acak) melalui
kalkulator scientific dengan memijit tombol INV RAN (dom) sesuai
kebutuhan.
4) Pengambilan Sampel Menggunakan Tabel Random
Angka random atau random digit adalah angka-angka yang
dipilih melalui suatu mekanisme pemilihan tertentu sehingga setiap
angka 0 (nol) sampai angka 9 (sembilan) memiliki peluang yang
sama untuk dipilih.
Angka random yang ditabelkan diberi nama angka random
atau tabel bilangan random yang disusun dalam bentuk baris dan
kolom, misalnya:
Tabel yang dipunyai terdiri atas 30 baris, 50 kolom yang
disediakan dalam bentuk blok seperti berikut ini.
Baris 1 85697 73152 14511
2 07483 51453 11649
3 96283 01898 61414
. 49174 12074
. 07366 39941
Baris 30
74 Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XII
Tabel 3.1: Bilangan Random (Random Digits)
Klm 1 11111 11112 22222 22223 33333 33334 44444 44445
Brs 12345 67890 12345 67890 12345 67890 12345 67890 12345 67890
1 85967 73152 14511 85285 36009 95892 36962 67835 63314 50162
2 07483 51453 11649 86348 76431 81594 95848 36738 25014 15460
3 96283 01898 61414 83525 04231 13604 75339 11730 85423 60698
4 49174 12074 98551 37895 93547 24769 09404 76548 05393 96770
5 07366 39941 21225 93629 19574 71565 33413 56087 40875 13351
6 90474 41469 16812 81542 81652 45554 27931 93994 22375 00953
7 28599 64109 09497 76235 41383 31555 12639 00619 22909 29563
8 25254 16210 89717 65997 82667 74624 36348 44018 64732 48245
9 28785 02760 24359 99410 77319 73408 58993 61098 04393 47586
10 84725 86576 86944 93296 10081 82454 76810 52975 10324 15457
11 41059 66456 47679 66810 15941 84602 14493 65515 19251 41642
12 67434 41045 82830 47617 36932 46728 71183 36345 41404 81110
13 72766 68816 37643 19959 57550 49620 98480 25640 67257 18671
14 92079 46784 66125 49932 64451 29275 57669 66658 30818 58353
15 29187 40350 62533 73603 34075 16451 42885 03448 37390 96328
16 74220 17612 65522 80607 19184 64164 66962 82310 18163 63495
17 03786 02407 06098 92917 40434 60602 82175 04470 78754 90775
18 75085 55585 15520 27038 25471 76107 90832 10819 56797 33751
19 09161 33015 19155 11715 00551 24909 31894 37774 37953 78837
20 75707 48992 64998 87080 39333 00767 45637 12538 67439 94914
21 21333 48660 31288 00086 79889 75532 28704 62844 92337 99695
22 65626 50061 42539 14812 48895 11196 34335 60492 70650 51108
23 64380 07389 87891 76255 89604 41732 10837 66992 93183 56920
24 46479 32072 80083 63868 70930 89654 05359 47196 12452 38234
25 59847 97197 55147 76639 76971 55928 36441 95141 42333 21547
26 31416 11231 27904 57383 31852 69137 96667 14315 01007 31929
27 82066 83436 67814 21465 99605 83114 97885 71440 99622 87912
28 01850 01850 39202 18582 46214 99228 79541 78298 75404 63648
29 32315 32315 89582 87138 16165 15984 21466 63830 30475 74729
30 59388 59388 55198 80380 67067 97155 34160 63830 03527 78140
Langkah Penarikan Sampel
a. Tentukan sasaran (harus jelas karena berguna untuk membatasi
ruang lingkup dan kesimpulan populasi di akhir penelitian).
b. Tentukan ukuran populasi sasaran dengan memberi lambang
N yang disebut dengan unit sampling.
Rancangan Metode Penelitian Sosial 75
c. Sediakan daftar unit-unit sampling yang ada di dalam populasi,
misalnya saja populasi sasaran berukuran N = 120 unit sampling.
Buat kerangka sampling seperti berikut.
d. Tentukan ukuran sampel, yang dilambangkan dengan n,
misalnya: n = 10.
e. Sediakan tabel bilangan random (lihat tabel 3.1), melalui tabel
tersebut orang memilih unit-unit sampling sebanyak 10 buah dari
kerangka sampling.
f. Pilihlah angka atau bilangan yang muncul pertama kalinya. Hal
ini dapat dilakukan secara sembarang, yaitu melemparkan ujung
pensil mengenai bilangan pada baris 1 kolom 5 maka pilihlah 3
digit (tiga angka terakhir) yang kurang dari 120 dari setiap baris
pada kolom 3, 4, dan 5 kemudian diurutkan ke bawah maka akan
diperoleh bilangan:
059 pada baris ke 11 kolom 3, 4, 5
079 pada baris ke 14 kolom 3, 4, 5
085 pada baris ke 18 kolom 3, 4, 5
066 pada baris ke 27 kolom 3, 4, 5
Oleh karena hanya didapat empat buah hasil penarikan maka
dilanjutkan dengan memilih kolom 2, 3, dan 4, sehingga diperoleh
bilangan:
105 pada baris ke 11 kolom 2, 3, 4
Oleh karena diperoleh hanya satu hasil penarikan sampel maka
dilanjutkan pada kolom 1, 2, dan 3 sehingga diperoleh bilangan:
074 pada baris ke 2 kolom 1, 2, 3
037 pada baris ke 17 kolom 1, 2, 3
018 pada baris ke 28 kolom 1, 2, 3
Dari hasil penarikan pada kolom 1, 2, 3, 4, dan 5, hanya didapat
delapan buah sampel sehingga kurang dua sampel lagi. Dengan
demikian, tiap kita pindah mencarinya pada kolom 6, 7, 8, 9, dan
10 bilangan random yang dimulai pada baris pertama sampai baris
ke-30, sehingga diperoleh bilangan:
109 pada baris ke 7 kolom 8, 9, 10
045 pada baris ke 12 kolom 8, 9, 10
Dengan demikian, diperoleh 10 buah sampel atau n = 10 dari
populasi N = 120, yaitu bilangan-bilangan:
059 074
079 037
085 018
066 109
105 045
Zoom
Sampel Random
Sampel Berstrata
Sampel Wiiayah
Sampel Proporsi
Sampel Bertujuan
Sampel Kuota
Sampel Kelompok
Sampel Kembar
Tabel 3.2: Kerangka Sampling
No.
Urut Unit Nama Alamat
001 Solehudin Jl. Bangkok 36 Bandung
002 Hassanudin Jl. Semeru 24 Bandung
003 Ashadi Noor Jl. Arjuna 7 Bandung
. . .
. . .
. . .
120 Jayanegara Jl. Merdeka 109 Bandung
76 Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XII
Kesepuluh sampel tersebut kemudian dicocokkan dengan
kerangka sampling pada Tabel 3.2 maka yang terpilih itulah yang
dijadikan sampel atau responden. Itulah salah satu bentuk penarikan
sampel melalui bilangan random.
b. Sampel Berstrata
Peneliti berpendapat jika populasi terbagi atas tingkat atau
strata, pengambilan sampel tidak dapat dilakukan secara random
karena setiap strata harus diwakili. Jadi, pengambilan sampelnya
harus diambil dari setiap strata untuk mewakili sifat populasi secara
keseluruhan. Misalnya, populasi sebanyak 1560 orang, dengan
perbandingan strata A sebanyak 20%, strata B 50%, dan strata C 30%,
maka dari populasi tersebut setiap strata memiliki perbandingan
2 : 5 : 3. Apabila akan ditarik sampel, yang dipilih disesuaikan
dengan perbandingan tersebut agar setiap strata terwakili dengan
seimbang.
c. Sampel Wilayah
Sampel wilayah dilakukan jika terdapat perbedaan ciri antara
wilayah yang satu dan wilayah yang lainnya. Sampel wilayah adalah
teknik sampling yang dilakukan dengan mengambil wakil dari setiap
wilayah yang terdapat dalam populasi. Misalnya, suatu kabupaten
atau kota sebagai populasi yang memiliki beberapa kecamatan N,
akan ditarik sampel berdasarkan wilayah kecamatan sebanyak n,
dan sampel ini dapat dilanjutkan ke tingkat pemerintahan yang
lebih rendah lagi.
d. Sampel Proporsi
Sampel proporsi atau sampel imbangan adalah teknik
pengambilan sampel yang digunakan untuk menyempurnakan
penggunaan teknik sampel berstrata atau sampel wilayah. Alasannya,
adakalanya banyaknya subjek yang terdapat pada setiap wilayah
tidak sama. Oleh karena itu, untuk memperoleh sampel yang
representatif, pengambilan sampel dari setiap strata atau wilayah
ditentukan seimbang atau sebanding dengan banyaknya subjek
dalam setiap strata atau wilayah. Penarikan sampel proporsi ini sama
seperti perbandingan yang dibuat pada sampel strata. Misalnya,
akan diwawancara setiap kepala keluarga yang ada di tiga wilayah
sebanyak 500 KK, dengan perincian:
Wilayah A terdapat 150 KK
Wilayah B terdapat 250 KK
Wilayah C terdapat 100 KK +
Jumlah N = 500 KK
Perbandingan yang didapat dari ketiga wilayah tersebut
adalah
Wilayah A:
Wilayah B:
Wilayah C:
Soal Pengayaan
(UN SMA IPS, 2005)
Seorang peneliti ingin mengetahui
hasil belajar siswa Kelas XII IPS.
Peneliti mengambil siswa tersebut
secara acak untuk dijadikan sampel.
Cara pengembilan sampel tersebut
adalah ....
a. strata
b. cluster
c. kuota
d. random
e. proposisi
Jawaban: d
sampel yang diambil secara acak
adalah sampel random
Rancangan Metode Penelitian Sosial 77
Soal Pengayaan
(UN SMA IPS, 2005)
Perhatikan hubungan variabel
berikut. “Meningkatnya Kriminalitas
Disebabkan oleh Peningkatan
Pengangguran”. Dari judul tersebut,
hubungan antarvariabel adalah ....
a. positif
b. negatif
c. internal
d. eksternal
e. timbal balik
Jawaban: e
“Meningkatnya Kriminalitas
Disebabkan oleh Peningkatan
Pengangguran”. Hubungan
antarvariabel penelitian adalah
sebab-akibat atau timbal balik
(peningkatan pengangguran
mengakibatkan meningkatnya
kriminalitas).
Dengan demikian, diperoleh perbandingan untuk setiap wilayah
adalah 3 : 5 : 2, maka penarikan sampel disesuaikan dengan banyaknya
sampel n yang nantinya dihitung berdasarkan perbandingan.
e. Sampel Bertujuan
Sampel bertujuan dilakukan dengan cara mengambil subjek
bukan didasarkan atas strata, random, atau daerah, melainkan
didasarkan atas adanya tujuan tertentu. Teknik pengambilan sampel
harus memperhatikan syarat-syarat berikut.
1) Pengambilansampelharusdidasarkanatasciri-ciri,sifat-sifat,atau
karakteristik tertentu yang merupakan ciri pokok populasi.
2) Subjek yang diambil sebagai sampel benar-benar merupakan
subjek yang paling banyak mengandung ciri-ciri yang terdapat
pada populasi.
3) Penentuan karakteristik populasi dilakukan dengan cermat
melalui studi pendahuluan.
f. Sampel Kuota (Quota Sample)
Teknik kelompok sampel kuota didasarkan pada jumlah yang
sudah ditentukan. Peneliti menghubungi subjek yang memenuhi
ciri-ciri populasi. Biasanya peneliti menghubungi subjek yang mudah
ditemui dan mudah diperoleh data yang diperlukan sehingga jumlah
yang telah ditetapkan terpenuhi.
g. Sampel Kelompok (Cluster Sample)
Dalam masyarakat atau populasi yang akan diteliti seringkali
ditemui kelompok-kelompok yang bukan merupakan kelas atau
strata. Misalnya: petani, pedagang, sekolah negeri, dan sekolah
swasta. Jadi, dari setiap kelompok tersebut diambil sampelnya.
Populasi demikian termasuk yang memiliki heterogenitas dalam
ciri atau karakter.
h. Sampel Kembar (Double Sample)
Sampel kembar adalah dua buah sampel yang sekaligus diambil
oleh peneliti dengan tujuan untuk melengkapi jumlah apabila ada
data yang tidak masuk sampel pertama, atau untuk mengadakan
pengecekan terhadap kebenaran data dari sampel pertama. Sampel ini
digunakan untuk mengecek dan jumlahnya tidak begitu besar, tidak
sebesar sampel pertama.
H Variabel Penelitian
Variabelmerupakankonsepyangtidakpernahketinggalandalam
setiap penelitian. Variabel didefinisikan sebagai gejala yang bervariasi,
misalnya jenis kelamin, karena jenis kelamin mempunyai variasi:
laki-laki - perempuan; berat badan, karena berat badan ada berat
40kg, 55kg, dan sebagainya. Adapun gejala adalah objek penelitian
sehingga variabel adalah objek peneliti yang bervariasi. Pengertian
lain yang diberikan pada istilah variabel adalah konsep yang diberi
dari satu konsep. Variabel dapat dibedakan atas yang kuantitatif dan
kualitatif. Variabel kuantitatif adalah variabel yang memiliki nilai
satuan yang dapat dinyatakan dengan angka yang pasti. Misalnya:
luas kotak, umur, jumlah siswa. Adapun variabel kualitatif adalah
variabel-variabel yang tidak mempunyai nilai satuan yang pasti
(yang dinyatakan dalam angka matematis), misalnya kepandaian,
kemakmuran, kecantikan.
78 Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XII
Variabel kuantitatif diklasifikasikan menjadi variabel diskrit,
disebut juga variabel nominal atau variabel kategori, karena hanya
dapat dikategorikan atas dua kutub yang berlawanan, yakni ya
dan tidak. Misalnya, panas-dingin, atas-bawah, hadir-tidak hadir,
baik-buruk, pandai-bodoh. Angka-angka yang digunakan dalam
variabel diskrit ini untuk menghitung banyaknya atau jumlah yang
dinyatakan dalam frekuensi; dan variabel kontinum dipisahkan
menjadi tiga variabel kecil, yaitu sebagai berikut.
1. Variabel ordinal, yaitu variabel yang menunjukkan tingkat
tingkatan. Misalnya: Illa terpandai, Avita pandai, dan Ina tidak
pandai (bodoh). Dengan kata lain, variabel ordinal ini disebut
juga sebagai variabel lebih-kurang.
2. Variabel interval, yaitu variabel yang mempunyai jarak jika
dibandingkan dengan variabel lain, sedangkan jarak itu sendiri
dapatdiketahuidenganpastimelaluipengukuran.Misalnya:jarak
Sumedang–Bandung40Km,sedangkanBandung–Jakarta200Km.
Dengan demikian, jarak Bandung–Jakarta adalah 240 Km.
3. Variabel ratio, yaitu variabel perbandingan. Misalnya: umur Pak
Amat 70 tahun, sedangkan anaknya 35 tahun. Dengan demikian,
umur Pak Amat 2 kali umur anaknya.
Telah dikemukakan terdahulu bahwa variabel merupakan objek
penelitian atau yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Apabila
seseorang peneliti ingin menyelidiki tentang pengaruh metode
mengajar terhadap prestasi siswa, dalam penelitian tersebut yang
menjadi variabelnya adalah metode mengajar dan prestasi siswa.
Metode mengajar adalah variabel yang memengaruhi yang disebut
variabel penyebab atau variabel bebas (independent variable) yang
menggunakan simbol x. Adapun prestasi siswa adalah variabel akibat
yang disebut variabel tak bebas atau variabel tergantung atau variabel
terikat (dependent variable) yang menggunakan simbol y.
Variabel penelitian selalu menunjukkan adanya hubungan baik
yang sifatnya negatif ataupun positif. Hubungan antara variabel yang
sifatnya negatif, misalnya: hubungan antara pendidikan dan fertilitas
(orang yang berpendidikan tinggi cenderung memiliki anak sedikit).
Adapun hubungan yang sifatnya positif, misalnya hubungan antara
pendapatan dan kesejahteraan (orang yang berpendapatan besar
maka tingkat kesejahteraannya tinggi).
Terdapat beberapa jenis hubungan antara variabel penelitian
yaitu sebagai berikut.
1. Hubungan simetris, yaitu apabila variabel yang satu tidak
disebabkan atau dipengaruhi oleh yang lainnya.
2. Hubungan timbal balik, yaitu apabila suatu variabel dapat
memberi sebab dan juga akibat dari variabel lainnya.
3. Hubungan asimetris, yaitu satu variabel memengaruhi variabel
yang lainnya. Hubungan yang asimetris ini ada yang merupakan
hubungan asimetris dua variabel dan tiga variabel.
Membagi variabel menjadi subvariabel disebut juga kategorisasi,
yakni menjabarkan variabel menjadi kategori-kategori data yang
harus dikumpulkan oleh peneliti. Kategorisasi ini dapat diartikan
sebagai indikator variabel. Contoh kategorisasi suatu variabel
penelitian.
Variabel bebas: Variabel terikat:
Metode mengajar Prestasi siswa
Zoom
Variabel ordinal
Variabel interval
Variabel ratio
Variabel bebas
Variabel terikat
Rancangan Metode Penelitian Sosial 79
I Metode Pengumpulan Data
Subvariabel: Subvariabel:
- pendidikan guru; - nilai harian;
- pengalaman mengajar; - nilai ulangan umum;
- usia guru; - nilai tugas;
- penguasaan materi; - menjawab pertanyaan;
- pendekatan terhadap siswa; - kehadiran;
- penguasaan kelas; - perhatian di kelas;
- sistematika PBM; - kelengkapan catatan;
- evaluasi. - kritis.
Setelah menentukan latar belakang masalah, tujuan dan manfaat
penelitian,tinjauanpustaka, hipotesis,penentuansampeldanpopulasi,
tahap berikutnya adalah menentukan metode pengumpulan data.
Data terdiri atas data primer dan data sekunder. Data Primer adalah
data atau keterangan yang diperoleh peneliti secara langsung dari
sumbernya.Adapundatasekunderadalahketeranganyangdiperoleh
dari pihak kedua, baik berupa orang maupun catatan, seperti buku,
laporan, buletin, dan majalah yang sifatnya dokumentasi. Dalam
setiap penelitian, data yang dibutuhkan adalah data yang bersumber
dari subjek penelitian (populasi dan sampel) dan mencerminkan
objek penelitian (topik, judul). Adapun syarat data yang baik adalah
sebagai berikut.
1. Objektif, berarti sesuai dengan kenyataan atau apa adanya.
2. Relevan dengan masalah yang akan dipecahkan.
3. Dapat mewakili populasi atau sampel yang hendak dijelaskan.
4. Up to date, data bersifat baru atau masih berlaku.
Di dalam penelitian sosial, secara garis besar metode atau
teknik pengumpulan data yang lazim digunakan antara lain metode
kuesioner atau angket, metode wawancara, metode observasi (di-
gunakan untuk mencari data primer) dan metode dokumenter
(digunakan untuk mencari data sekunder).
Data dikumpulkan dengan metode-metode tersebut maka
diperlukan alat bantu yang kita sebut sebagai instrumen penelitian.
Adapun sumber data yang diambil sebagai subjek penelitian
dinamakan dengan responden. Perincian metode, jenis data, alat
pengumpul data, dan sumber data yang digunakan untuk setiap
metode secara ringkas dapat digambarkan sebagai berikut.
Tabel 3.3: Perincian Alat Pengumpul, Jenis, dan Sumber Data
untuk Setiap Metode Pengumpulan Data
Metode
Pengumpulan Data Jenis Data
Alat Pengumpul
Data
Sumber DataNo.
1 Kuesioner Primer Kuesioner Petani, karyawan,
(angket) (angket) pemuda
2 Wawancara Primer Pedoman Sda.
wawancara
3 Observasi Primer Check list Benda, kondisi,
situas, dll.
4 Dokumenter Sekunder Pedoman Catatan resmi,
dokumenter dokumen, grafik,
(check list) peta, dll.
80 Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XII
J Mengolah dan Menganalisis Data
Setiap masalah penelitian perlu dijawab berdasarkan data yang
sudah terkumpul. Untuk mendapatkan jawaban penelitian tersebut,
data-data yang terkumpul perlu diolah dan dianalis. Pendekatan atau
metode pengolahan dan analisis data mana yang akan digunakan
harus disesuaikan dengan topik atau masalah penelitian, tujuan
penelitian, dan hipotesis (kalau ada). Pengolahan dan analisis dapat
dilakukan secara kualitatif (khususnya naturalistik) dan dapat pula
secara kuantitatif, bergantung pada jenis data yang dikumpulkan.
Jika penelitian bersifat kuantitatif, pengolahan dan analisis data
dapat dilakukan dengan metode statistik. Adapun jika penelitian
bersifat kualitatif, maka pengolahan dan analisis datanya dilakukan
dengan cara nonstatistik. Berikut ini merupakan tabel perbedaan
antara metode kualitatif dan kuantitatif dalam penelitan.
Tabel. 3.4: Perbedaan Metode Penelitian Kualitatif dengan
Metode Penelitian Kuantitatif
Metode Kuantitatif
Desain Penelitian
- Khusus, jelas, terperinci
- Ditentukan dengan
mantap sejak awal
- Menjadi pegangan awal
langkah demi langkah
Tujuan
- Menunjukkan hubungan
antarvariabel
- Mentes atau menguji teori
- Mencari generalisasi yang
memiliki nilai prediktif
Teknik Penelitian
- Eksperimen, survei,
observasi berstruktur
- Wawancara berstruktur
Instrumen Penelitian
- Test, angket, wawancara,
skala
- Kalkulator, komputer
Data
- Kuantitatif
- Hasil pengukuran
berdasarkan variabel
yang dioperasionalkan
menggunakan instrumen
Metode Kualitatif
(Naturalistik)
Desain Penelitian
- Umum
- Fleksibel
- Berkembang, tampil
dalam proses penelitian
Tujuan
- Memperoleh pemahaman
- Mengembangkan teori
- Menggambarkan ke-
nyataan yang kompleks
Teknik Penelitian
- Observasi, partisipasi
- Wawancara terbuka
Instrumen Penelitian
- Peneliti sebagai
instrumen
- Buku catatan, tape
recorder
Data
- Deskriptif
- Dokumen pribadi,
catatan lapangan, ucapan
responden, dokumen,
dan lain-lain
Rancangan Metode Penelitian Sosial 81
Sumber: Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif, 1988
K Langkah-Langkah Penelitian
Rancangan penelitian seperti yang telah dijabarkan tersebut
merupakan bagian awal dari proses pelaksanaan penelitian yang
akan dilakukan. Ini berarti masih terdapat kegiatan-kegiatan lain
yang harus ditempuh dalam melakukan penelitian. Penelitian ilmiah
harus melalui langkah-langkah tertentu secara sistematis yang
disebut prosedur penelitian. Garis besar langkah-langkah penelitian
yang dimaksud adalah sebagai berikut.
1. Membuat Rancangan Penelitian
Peneliti menyusun rancangan penelitian atau lebih dikenal
dengan istilah proposal (usulan) penelitian merupakan langkah yang
sangat penting. Pada dasarnya proposal penelitian dapat menentukan
keberhasilan kegiatan penelitian dan merupakan rencana tertulis yang
akan diikuti dengan kegiatan nyata dalam melaksanakan penelitian.
Usulan penelitian dapat merupakan rancangan yang akan
diteliti. Hal ini dapat dibicarakan dengan bimbingan dari guru-guru
di sekolah yang memiliki pengalaman penelitian.
2. Pengumpulan Data
Penelitian atau riset adalah aktivitas ilmiah yang sistematis,
terarah, dan bertujuan. Pada proses pengumpulan data, yang perlu
diperhatikan adalah jenis data, sumber data, cara memperoleh, dan
Sampel
- Kecil
- Tidak representatif
- Purposif
Analisis
- Terus menerus sejak awal
sampai akhir penelitian
- Induktif
- Mencari pola, model, tema
Sampel
- Besar
- Representatif
- Sedapat mungkin random
Analisis
- Pada taraf akhir
pengumpulan
- Data selesai
- Deduktif
- Menggunakan statistik
Hubungan dengan
responden
- Empati, akrab
- Kedudukan setaraf
- Jangka lama
Usulan
- Singkat
- Sedikit tanpa literatur
- Pendekatan secara
umum
- Tidak ada hipotesis
- Fokus penelitian sering
ditulis setelah ada data
yang dikumpulkan dari
lapangan
Hubungan dengan responden
- Berjarak, sering tanpa
kontak langsung
- Hubungan peneliti-subjek
- Waktu singkat
Usulan
- Luas dan terperinci
- Banyak literatur yang
berhubungan dengan
masalah
- Prosedur yang spesifik
dan terperinci langkah-
langkahnya
- Hipotesis dirumuskan
dengan jelas serta ditulis
terperinci dan lengkap
sebelum terjun ke lapangan
82 Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XII
besarnya yang diperlukan. Langkah-langkah yang perlu diperhatikan
dalam proses pengumpulan data adalah sebagai berikut.
a. Seleksidata,yaknimemilihdatayangvaliddaneratberhubungan
dengan inti masalah.
b. Sumber data, yakni berusaha menemukan sumber data yang asli
untuk memperoleh data yang akurat.
c. Validitas data, yakni mencari data yang aktual sesuai dengan
masalah dan tujuan penelitian.
d. Catatan data, yakni membuat catatan lapangan secara cermat
dan saksama dengan tujuan agar data yang telah diperoleh tidak
lupa atau tercampur.
e. Koreksi, revisi, dan modifikasi data, yakni mengadakan
pengecekan terhadap data yang telah terkumpul dan mencari
kembali apabila dirasakan masih kurang.
Sumber: Tempo, 6 November 2005
3. Pengolahan Data
Mengolah data berarti menimbang, menyaring, mengatur, dan
mengklasifikasi data yang telah terkumpul. Tiga tahapan pengolahan
data, antara lain:
a. menentukan variabel yang akan ditabulasi, dengan membuat
daftar variabel sebagai inventarisasi untuk menentukan variabel
yang akan dianalisis;
b. menentukan metode tabulasi, yakni memilih cara yang paling
sesuai dengan jumlah variabel, jumlah responden, biaya, tenaga,
dan fasilitas;
c. editing, yaitu mengoreksi kesalahan-kesalahan yang terdapat
dalam data karena kekeliruan pengolahan data; dan
d. analisis data, yaitu untuk menyederhanakan data ke dalam
bentuk yang mudah dibaca dan diinterpretasi.
4. Penyusunan Laporan
Langkah terakhir dari kegiatan penelitian adalah pembuatan
laporan dalam bentuk karya tulis. Laporan ini akan berkaitan dengan
kemampuan bahasa, berpikir logis, dan berpikir runtut. Laporan yang
lengkap tidak hanya menyajikan hasil, tetapi juga proses penelitian
sebagai keseluruhan. Secara garis besar, isi laporan penelitian yaitu
sebagai berikut.
a. Pendahuluan, yaitu tentang keinginan peneliti, rumusan
masalah, hipotesis (apabila ada), tujuan dan manfaat, serta
penjelasan istilah.
Gambar 3.6
Internet
Data yang aktual dapat diperoleh salah
satunya melalui internet.
Rancangan Metode Penelitian Sosial 83
Diskusikan dengan kelompok belajar Anda yang terdiri atas empat orang. Buatlah
proposal atau rancangan penelitian. Hasilnya dikumpulkan kepada guru Anda.
Kerja Sama 3.1
Gambar 3.7
Metode Kualitatif
Metode kualitatif dapat meneliti pola asuh
bagi ibu yang bekerja.
b. Kajian pustaka, yaitu kajian tentang pertanggungjawaban ilmiah
mengenai suatu karya yang telah berhasil ditelaah.
c. Metodologi penelitian, yaitu tentang cara-cara yang dipilih
untuk memperoleh jawaban atas problematika (masalah) yang
diajukan.
d. Hasil penelitian, yaitu penyajian data yang terkumpul dan
analisis data.
e. Kesimpulan dan implikasi, yakni sajian hasil penelitian yang
sudah disinkronkan dengan setiap problematika penelitian.
f. Saran dan implikasi yaitu harapan yang diajukan peneliti kepada
berbagai pihak sebagai bahan masukan dan pertimbangan.
Untuk meningkatkan pemahaman Anda terhadap materi yang
sedang dipelajari, bacalah rangkuman berikut.
Sumber: Femina, 11–17April 2002
84 Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XII
Penelitianadalahsuatukegiatanilmiahuntukmenemukan,
mengembangkan,danmengujikebenaransuatupengetahuan
atau masalah guna mencari pemecahan terhadap masalah
tersebut. Metode penelitian sosial dapat diartikan sebagai
pelajaran yang menjelaskan tentang metode-metode ilmiah
untukmengkajikebenarandanmengembangkan pengetahuan
yang menyangkut gejala-gejala dan masalah sosial.
Terdapat lima unsur yang perlu diperhatikan, yaitu
unsur ilmiah, unsur penemuan, unsur pengembangan,unsur
pengujian kebenaran, dan unsur pemecahan masalah.
Setiap penelitian memerlukan perencanaan. Rencana
penelitian dituangkan ke dalam tulisan yang disebut rancangan
penelitian. Rancangan penelitian adalah pokok-pokok
perencanaankeseluruhanpenelitianyangtertuangdalamsuatu
kesatuan naskah secara ringkas, jelas, dan utuh.
Manfaat disusunnya rancangan penelitian antara lain
memberi pegangan yang lebih jelas dan terarah kepada peneliti
dalam melakukan penelitiannya dan memberikan gambaran
tentang masalah atau kesulitan apa yang akan dihadapi.
Sama halnya dengan penelitian pada umumnya,
rancangan penelitian sosial sekurang-kurangnya mempunyai
Rangkuman
ruang lingkup yang terdiri atas penentuan judul penelitian,
penentuan masalah penelitian, penentuan tujuan penelitian,
tinjauan kepustakaan, penetapan hipotesis (kalau diperlukan),
penentuanpopulasidansampelpenelitian,penentuanmetode
dan teknik pengumpulan data, penentuan cara mengolah dan
menganalisis data, dan daftar pustaka.
Proses penelitian dari awal sampai akhir akan melalui tiga
tahapan. Tahap pertama meliputi penentuan judul, masalah,
tujuan,tinjauankepustakaan,penetapanhipotesis,pupulasidan
sampel,metodadanteknikpengumpulandata,sertapenentuan
cara mengolah data penelitian. Tahap berikutnya adalah turun
lapangan (tempat penelitian), terutama untuk mengumpulkan
data-data. Tahap terakhir adalah pengolahan data-data yang
telah dikumpulkan untuk kemudaian dilanjutkan dengan
penulisan laporan penelitian.
Tahapan-tahapan tersebut memiliki kesinambungan
yang sangat erat, bahkan satu tahap ke tahap berikutnya
akan sangat berpengaruh, terutama pada tahap akhir (tahap
penulisan laporan penelitan). Mendekati atau tidaknya
hipotesis yang telah disusun dengan hasil akan sangat terkait
dengan proses pada tahap-tahap awal.
Rancangan Metode Penelitian Sosial 85
Peta Konsep
Penelitian
Anda telah mempelajari Bab 3 ini, adakah materi yang belum
Anda pahami? Jika ada, materi apakah yang belum Anda
pahami tersebut? Bacalah kembali materi bab ini kemudian
Refleksi Pembelajaran
diskusikan bersama teman belajarAnda untuk memantapkan
Anda dalam belajar.
Judul Penelitian
Masalah Penelitian
Tujuan dan Manfaat
Penelitian
Tinjauan Kepustakaan
Hipotesis
Variabel Penelitian
Metode Penelitian
membutuhkan Rancangan
Penelitian
meliputi
Populasi dan Sampel
Penelitian Kuantitatif
Penelitian Kualitatif
terdiri
atas
86 Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XII
1. Penyelidikan atau penelitian dilakukan
terhadap objek nyata dan peneliti langsung
melakukannya di lapangan maka penelitian
ini bersifat ….
a. imajinasi
b. subjektif
c. empirik
d. kualitatif
e. deskriptif
2. Pokokdarimasalahyangmemberikangambaran
mengenai isi penelitian disebut ….
a. rencana penelitian
b. usulan penelitian
c. pengolahan data
d. latar belakang
e. topik penelitian
3. Rancangan penelitian adalah ….
a. pokok-pokok perencanaan penelitian
yang tertuang dalam tulisan
b. persiapan penelitian yang diajukan
kepada lembaga
c. rencana penelitian untuk dipertanggung-
jawabkan pada suatu proyek penelitian
d. rencana masalah untuk diteliti
e. garis-garis besar pelaksanaan atau
langkah-langkah penelitian
4. Berikut merupakan pedoman yang perlu
diperhatikan dalam menuliskan sebuah judul,
kecuali ….
a. singkat
b. dalam satu kalimat
c. dalam kalimat berita
d. puitis
e. jelas dan mudah dipahami
5. Latarbelakangmasalahpenelitianmengandung
uraian menjelaskan ….
a. judul penelitian
b. masalah penelitian
c. alasan pemilihan masalah
d. bagaimana hasil penelitian itu
e. semua benar
B. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat.
• Research • Quota sample
• Statement • Cluster sample
• Hipotesis nol • Double sample
• Hipotesis alternatif • Independent variable
• Sampel • Devendent variable
• Populasi • Observasi
A. Jelaskan konsep-konsep berikut.
Uji Kemampuan Bab 3
Kerjakan pada buku latihan Anda.
6. Contoh rumusan-rumusan masalah yang baik
adalah ….
a. lulusan SD lebih banyak daripada lulusan
SMA
b. apakah faktor penyebab munculnya
pengangguran?
c. karena banjir, pertanian rusak berat
d. pengangguran merupakan masalah
sosial
e. apakah kenakalan remaja disebut juga
masalah sosial?
7. Keseluruhan subjek yang ada di wilayah
penelitian ialah ….
a. penduduk
b. populasi
c. produksi
d. produsen
e. peneliti
8. Wakil dari subjek penelitian yang memiliki
ciri dari subjek yaitu ….
a. satuan subjek
b. sampel
c. sarana
d. alat
e. angket
9. Memilih wakil subjek penelitian dilakukan
dengan cara yang dilakukan pada sistem
arisan, yaitu pengambilan sampel dengan
cara ….
a. purposif
b. interval
c. random
d. undian
e. proporsional
10. Pengambilan wakil populasi dilakukan
dengan cara acak dinamakan ….
a. kerangka sampling
b. random samping
c. uji sampling
Rancangan Metode Penelitian Sosial 87
d. stratified sample
e. area probability sample
11. Keseluruhan subjek penelitian terbagi atas
berbagai tingkatan sehingga pengambilan
wakilnya tidak dapat dilakukan secara acak.
Dengan demikian, pemilihan wakil dilakukan
secara ….
a. berstrata atau bertingkat
b. tetap tidak berubah
c. bersama-sama
d. rolling snowball
e. bertujuan
12. Apabila terdapat beberapa wilayah dengan
subjek penelitian yang berbeda-beda,
pengambilan wakil populasi sebaiknya ….
a. bertingkat
b. proporsional
c. acak
d. bertujuan
e. berlapis-lapis
13. Batasan konsep mengandung rumusan yang
operasional. Maksud operasional tersebut
adalah ….
a. tidak terlalu abstrak dan dapat diukur
secara empirik
b. dapat digunakan yang sesuai dengan
kebutuhan penelitian
c. mempunyai pengertian yang jelas
d. variabel penelitian, maksud, dan tujuannya
e. semua salah
14. Variabel penelitian yang baik adalah
variabel yang memiliki hubungan timbal
balik, yaitu ….
a. apabilasuatuvariabeldapatmenjadisebab
dan juga akibat dari variabel lainnya
b. tidak adanya hubungan yang jelas antara
masalah yang diteliti dan isi penelitian
c. rumusan-rumusan masalah yang jelas
mengandung tidak adanya hubungan
antara variabel bebas dan variabel terikat
d. bahwa setiap variabel dapat diukur
melalui alat ukur yang valid tidak lain
melalui statistik
e. terjadi jarak pemisah yang jelas antara
masalah yang akan diteliti dan kenyataan
15. Hasil akhir penelitian akan berbentuk ….
a. pengolahan data
b. kesimpulan
c. adanya masalah
d. populasi dan sampel
e. laporan penelitian
16. Faktor-faktor yang memengaruhi wawancara
antara lain ….
a. sumber, bahan, daftar pertanyaan,
populasi, dan tujuan
b. situasi, dana, kesempatan, dan cara
berpikir
c. daftar pertanyaan, responden, informan,
dan topik
d. pewawancara, responden, topik, dan
situasi
e. penampilan, daftar pertanyaan, tujuan
penelitian
17. Dalam menentukan topik penelitan, ada
beberapa hal yang harus diperhatikan seperti
berikut ini, kecuali ….
a. topik yang menarik minat
b. judul mampu dilaksanakan
c. mengandung kegunaan praktis dan
penting untuk diteliti
d. sesuai dengan dana yang dimiliki
e. hindari terjadinya duplikasi
18. Sampel yang dilakukan berdasarkan pada
jumlah yang sudah ditetapkan dinamakan ….
a. sampel proposional
b. sampel berstrata
c. sampel random
d. sampel cluster
e. sampel kuota
19. Tes angketdan wawancara termasukdalam ….
a. dokumen
b. prasarana
c. objek
d. instrumen
e. sumber daya
20. Seorang peneliti mencari data jumlah
penduduk dengan cara terjun langsung ke
lapangan termasuk data ….
a. sekunder
b. primer
c. lengkap
d. kuantitatif
e. kualitatif
88 Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XII
C. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan singkat dan tepat.
1. Mengapa penelitian memerlukan topik?
2. Mengapa penelitian memerlukan data?
3. Jelaskan bahwa subjek penelitian yang besar
tidak perlu diteliti semuanya, tetapi hanya
sebagian melalui wakil subjek.
4. Apabila subjek penelitian berjumlah 20 orang,
diperlukan wakil-wakil subjek sebanyak delapan
orang.Dengandemikian,siapasajayangmenjadi
wakil apabila menggunakan interval 3?
5. Ambillah daftar siswa di kelas, tariklah wakil
subjek penelitian sebanyak enam belas orang
melalui tabel bilangan random. Siapa saja
mereka?
6. Wilayah A jumlah subjeknya sebanyak 15 jiwa.
Wilayah B jumlah subjeknya sebanyak 35 jiwa.
Wilayah C jumlah subjeknya sebanyak 30 jiwa.
Hitunglah berapa jumlah wakil subjek
penelitian dari setiap wilayah.
7. Jelaskan bahwa setiap penelitian memerlukan
variabel.
8. Bagaimana cara menentukan judul penelitian?
9. Mengapa penelitian memerlukan latar
belakang masalah?
10. Jelaskan alasan bahwa hasil penelitian harus
dibuat laporannya.
Kajian Sosiologi Bab 3
Buatlah contoh tiap sampel yang telah dijelaskan
dalam materi dengan mengisikan pada buku
latihan. Buatlah seperti contoh tabel berikut ini.
No. Sampel Contoh
1
2
3
4
5
Random
Berstrata
Wilayah
Proporsi
Bertujuan
6
7
Kuota
Kelompok
Pengumpulan dan Pengolahan
Data Penelitian
Sebelumnya, di Bab 3 sudah dijelaskan rancangan metode sosial.
Proposal atau rancangan metode penelitian sosial harus terdiri atas
judul penelitian, masalah penelitian, tujuan dan manfaat, tinjauan
kepustakaan, sampai metode pengumpulan data.
Setelah rancangan penelitian disusun, langkah berikutnya adalah
pengumpulan dan analisis data. Pernahkah Anda mengumpulkan
data atau pernah berpikir dan lalu bertanya-tanya mengapa orang
perlu bersekolah, bekerja, atau makan? Kegiatan tersebut merupakan
pengumpulan data dengan cara berwawancara. Kegiatan ini adalah
kegiatan yang paling penting dalam penelitian. Ketika rencana
sudah dipersiapkan dengan mantap tetapi kegiatan pengumpulan
dan analisis data tidak dilaksanakan dengan baik maka tujuan
yang telah ditetapkan tidak tercapai dengan baik pula. Dengan kata
lain, kegiatan pengumpulan dan analisis data merupakan tahap
pelaksanaan dalam proses melakukan penelitian.
Pengumpulan dan analisis data penelitian didasarkan pada
suatu metode atau prosedur agar data yang diinginkan dapat
terkumpul secara lengkap dari lapangan. Dalam Bab 4 ini, akan
dijelaskan beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh Anda dalam
Setelah mempelajari Bab 4, Anda diharapkan dapat mempraktikkannya sekaligus
mengumpulkan dan mengolah data penelitian yang berkaitan dengan materi tersebut.
Apa Manfaat Bagiku?
Penelitian, Data, Kuantitatif, dan Kualitatif
Kata Kunci
Sumber: Tempo, 19 September 2004
Data salah satunya dapat diambil dari media massa.
Bab
4
A. Penggolongan Jenis
Penelitian
B. Pengumpulan Data
C. Pengolahan Data
89
90 Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XII
Paraahlidibidangmetodologirisetberbeda dalam menggolongkan
jenis-jenis penelitian. Penggolongan jenis penelitian sangat bergantung
pada segi penelitian tersebut ditinjau. Namun, secara umum
penggolongan jenis penelitian dapat dikelompokkan sebagai berikut.
1. Berdasarkan Cara dan Taraf Pembahasan Masalah
Berdasarkan cara dan taraf pembahasan masalah, penelitian
dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut.
a. Penelitian Deskriptif
Penelitian ini lebih mengarah pada pengungkapan suatu masalah
atau keadaan sebagaimana adanya dan mengungkapkan fakta-
fakta yang ada walaupun kadang-kadang diberikan interpretasi
atau analisis. Penelitian deskriptif perlu memanfaatkan ataupun
menciptakan konsep-konsep ilmiah, sekaligus berfungsi dalam
mengadakan suatu spesifikasi mengenai gejala-gejala fisik ataupun
sosial yang dipersoalkan. Di samping itu, penelitian ini harus
mampu merumuskan dengan tepat apa yang ingin diteliti dan teknik
penelitian apa yang tepat dipakai untuk menganalisisnya. Hasil
penelitiannya difokuskan untuk memberikan gambaran keadaan
sebenarnya dari objek yang diteliti.
b. Penelitian Inferensial
Penelitianinilebihmengarahkepadapengungkapansuatumasalah,
keadaan,ataukejadiandenganmembuatpenilaiansecaramenyeluruh,
meluas, dan mendalam dipandang dari segi ilmu tertentu. Fakta yang
ada tidak sekadar dilaporkan apa adanya, tetapi juga dianalisis untuk
mendapatkan suatu kesimpulan dan gagasan atau saran.
2. Berdasarkan Tujuan
Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai, penelitian dibedakan
menjadi tiga, yaitu sebagai berikut.
a. Penelitian Eksploratif
Penelitianbertujuanuntukmenjawabpertanyaan-pertanyaanyangtelah
dirumuskanterlebihdahuluataumengembangkanhipotesisuntukpenelitian
lanjutan. Peneliti dalam penelitian eksploratif perlu mencari hubungan
gejala-gejala sosial ataupun fisik untuk mengetahui bentuk hubungan
tersebut.Penelitiperlumemperluasdanmempertajamdasar-dasarempiris
mengenaihubungandiantaragejalasosialataugejala-gejalafisiksehingga
iabenar-benarmampumerumuskanhipotesis-hipotesisyangberartibagi
penelitian lanjutan.
Instrumen yang dapat dipakai untuk mengumpulkan data
biasanya adalah wawancara, pengamatan (observasi), dan
kepustakaan. Data yang berhubungan dengan objek penelitian
dikumpulkan sebanyak mungkin guna mendukung kesimpulan dan
menciptakan hipotesis.
A Penggolongan Jenis Penelitian
Riset
Jelaskan perbedaan antara penelitian
deskriptif dan penelitian interensial
serta berikan contohnya.
pengumpulan dan pengolahan data penelitian. Dengan demikian,
setelah mempelajari bab ini diharapkan Anda dapat melaksanakan
penelitian sosial dengan baik melalui kemampuan dalam
mengumpulkan dan mengolah data penelitian.
Pengumpulan dan Pengolahan Data Penelitian 91
b. Penelitian Uji
Tujuan penelitian ini adalah menguji satu atau beberapa hipotesis
yang telah dirumuskan terlebih dahulu. Penelitian ini didasarkan atas
suatu naskah penelitian yang mempersoalkan langkah-langkah teknis
dan metodis yang akan diambil untuk menguji hipotesis. Sampel yang
akandiambilharusbenar-benarmewakilipopulasi. Dasar yang paling
tepat untuk melakukan penelitian uji adalah eksperimen guna
mengetahui hubungan sebab akibat.
c. Penelitian Deskriptif
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan masalah atau
keadaan sebagaimana adanya atau berdasarkan fakta-fakta yang ada.
Dalam penelitian deskriptif dibutuhkan interpretasi atau analisis.
3. Berdasarkan Bentuk dan Metode Pelaksanaannya
Berdasarkanbentukdanmetodepelaksanaannya,penelitiandibagi
tiga, yaitu sebagai berikut.
a. Studi Kasus
Studikasusadalahsuatubentukpenelitianyangintensif,terintegrasi,
dan mendalam. Subjek yang diteliti terdiri atas satu unit atau satu
kesatuan unit yang dipandang sebagai kasus. Tujuan studi kasus
adalah memperkembangkan pengetahuan yang mendalam mengenai
objek yang diteliti yang berarti bahwa studi ini bersifat sebagai satu
penelitian yang eksploratif. Penelitian ini bersifat mendalam sehingga
menghasilkan gambaran peristiwa tertentu. Dalam studi kasus, ada
istilah menghasilkan gambaran longitudinal, yakni pengumpulan
dan analisis data dalam satu jangka waktu tertentu.
Kasus dapat terbatas pada satu orang, satu keluarga, atau
kelompok masyarakat pada satu lembaga, satu desa atau wilayah,
atau satu kelompok objek lainnya yang cukup terbatas, tetapi
dipandang sebagai satu kesatuan. Segala aspek dalam suatu
kasus harus mendapat perhatian sepenuhnya dari peneliti. Hal-
hal yang harus diperhatikan oleh peneliti adalah segala sesuatu
yang mempunyai arti dalam riwayat kasus, misalnya peristiwa
terjadinya, perkembangannya, dan perubahan-perubahannya.
Dengan demikian, studi kasus dapat memperlihatkan kebulatan
dan keseluruhan kasus.
Teknik umum yang digunakan dalam studi kasus adalah
observasi langsung, observasi partisipasi, dan teknik wawancara
bebas. Di samping itu, dapat pula dilakukan melalui buku harian,
surat menyurat, dan sebagainya. Meskipun demikian, wawancara
sangat memainkan peranan besar dalam studi kasus. Dua hal yang
sangat memainkan peranan penting dalam studi kasus, yakni
generalisasi dan realitas.
Studi kasus umumnya dipakai dalam rangka studi eksploratif
saja,artinyabukanmengujihipotesis,melainkanmemperkembangkan
hipotesis. Studi kasus memiliki keuntungan sebagai berikut.
1) Dapat meneliti kehidupan sosial ekonomi ataupun hal-hal yang
bersifat fisik atau eksakta secara mendalam.
2) Dapat memanfaatkan berbagai teknik pengumpulan data,
seperti observasi, wawancara, studi kepustakaan, dan alat-alat
pengumpulan data lainnya.
3) Dapat dipakai untuk menguji kebenaran suatu teori.
Jendela
Info
Erikson (1976) mengadakan
penelitian tentang akibat-akibat
bencana banjir dan pecahnya dam
tahun 1972 di Buffalo Creek, Virginia
Barat, mewawancarai yang selamat
dan membaca semua bukti yang
tercatat.
Sumber: Sosiologi jilid 1,1999
Sumber: Tempo, Januari 2002
Gambar 4.1
Tawuran Antarpelajar
Tawuran antarpelajar dapat diteliti dengan
menggunakan analisis deskriptif.
92 Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XII
Adapun kelemahan studi kasus adalah sebagai berikut.
1) Kemungkinanuntukmembuatgeneralisasisangatterbataskarena
hanya mempelajari atau meneliti aspek-aspek yang spesifik.
2) Biaya relatif lebih banyak karena memerlukan waktu lebih lama
daripada survei.
b. Survei
Pakar
Sosiologi
Karl Marx, pada 1880 menggunakan
teknik survei dengan cara mengirimkan
daftar pertanyaan ke-25.000 orang
buruh di Prancis.
In 1880, Karl Marx was used a survey
technique to send list of question back
to the twenty five thousands of labor in
France.
Sumber: Pengantar Sosiologi, 2000
Diskusikan dengan kelompok belajar Anda yang terdiri atas empat siswa. Mengapa dalam
studi kasus perlu generalisasi dan realitas?
Kerja Sama 4.1
Survei adalah suatu metode penelitian yang bertujuan untuk
mengumpulkan sejumlah besar data berupa variabel, unit, atau
individu dalam waktu yang bersamaan. Data dikumpulkan
melalui individu atau sampel fisik tertentu dengan tujuan agar
dapat menggeneralisasikan terhadap hal yang diteliti. Variabel
yang dikumpulkan dapat berupa fisik ataupun sosial. Variabel
yang bersifat fisik misalnya tanah, iklim, sedangkan yang bersifat
sosial misalnya berupa kependudukan, agama, mata pencaharian,
pendapatan penduduk.
Survei dapat dipakai untuk tujuan deskriptif dan menguji suatu
hipotesis.Selainitu,jugadapatdipakaidalampenelitianeksploratifyang
bertujuan menguji suatu hipotesis atau lebih umum lagi menjelaskan
hubungan antara variabel-variabel.
Surveiuntukpenelitiansosialkemasyarakatanbiasanyamenggunakan
teknik wawancara, kuesioner, atau angket, sedangkan untuk penelitian
fisik menggunakan observasi langsung melalui suatu sampel.
Mutu survei sangat bergantung pada hal-hal berikut.
1) Besarnya sampel yang diambil. Semakin besar sampel yang
diambil, semakin besar pula kemungkinannya untuk mewakili
suatu populasi.
2) Tingkat kepercayaan data dan informasi yang diperoleh dari
sampel atau responden. Informasi yang benar dan akurat yang
diperoleh dari responden sangat menunjang tingkat kepercayaan
suatu survei.
Keuntungan survei yaitu sebagai berikut.
1) Dilibatkan lebih banyak orang untuk mencapai generalisasi atau
kesimpulan yang dapat dipertanggungjawabkan.
2) Dapat menggunakan berbagai teknik pengumpulan data.
3) Sering tampil masalah-masalah yang sebelumnya tidak
diketahui.
4) Dapat dibenarkan atau mewakili teori tertentu.
5) Biaya lebih rendah karena waktunya lebih singkat.
Adapun kelemahan survei antara lain sebagai berikut.
1) Penelitian tidak mendalam.
2) Pendapat populasi yang disurvei antara lain dapat mengandung
unsur-unsur emosional dan politik.
3) Tidak ada jaminan bahwa angket bisa dijawab oleh responden
yang dijadikan sampel.
c. Eksperimen
Penelitian eksperimen adalah suatu metode penelitian untuk
mengadakan kegiatan percobaan guna mendapatkan sesuatu hasil.
Hasil tersebut menunjukkan hubungan sebab akibat antarvariabel.
Tujuan eksperimen adalah untuk mengetahui sebab dan akibat dari
objek yang diteliti.
Pengumpulan dan Pengolahan Data Penelitian 93
Penelitian eksperimen dapat dilakukan melalui penelitian
lapangan dan juga laboratoris. Contoh penelitian lapangan adalah
penelitian ilmu sosial pada suatu masyarakat di daerah tertentu;
dan mata pelajaran Sosiologi dengan menggunakan metode-metode
mengajar tertentu. Penelitian secara laboratoris jauh lebih mudah
dilakukan daripada penelitian eksperimen dalam ilmu-ilmu
sosial karena dalam penelitian laboratorium, orang lebih mampu
mengontrol variabel-variabel tertentu yang dapat memengaruhi
variabel lainnya.
Penelitian eksperimen dalam ilmu-ilmu sosial pada umumnya
menghadapi kesulitan dalam pelaksanaan karena banyaknya variabel
yang dapat berpengaruh terhadap variabel yang dipengaruhi.
Kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh seorang peneliti eksperimen
tidak hanya bersumber dari kesulitan mengadakan manipulasi
berbagai situasi, tetapi juga dalam penyusunan metode itu sendiri.
Misalnya, tidak adanya unit kontrol yang dapat dipakai sebagai
patokan pembanding dengan unit eksperimen.
Penelitian eksperimen dapat dilaksanakan dengan membagi
dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
Kelompok eksperimen adalah suatu kelompok yang sengaja
dipengaruhi oleh variabel tertentu, misalnya dengan menggunakan
metode baru, sedangkan kelompok kontrol adalah suatu kelompok
yangdipergunakanuntukmengujisampaidimanaterjadiperubahan-
perubahan variabel eksperimen.
Contoh gambaran kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
yakni sebagai berikut. Seorang guru ingin mengetahui seberapa jauh
tingkat prestasi pelajar SMA terhadap mata pelajaran Sosiologi. Guru
tersebut mengajar Kelas XII IPS A dengan menggunakan metode
mengajar Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA). Kelompok ini disebut
kelompok eksperimen. Di pihak lain dan dalam waktu yang hampir
bersamaan, guru tersebut mengajarkan pelajaran Sosiologi terhadap
pelajar SMA Kelas XII IPS B dengan menggunakan metode mengajar
cara biasa (sistem indoktrinasi). Kelompok ini disebut kelompok
kontrol. Setelah itu, kedua kelompok pelajar diuji guna mengetahui
seberapa jauh kelompok eksperimen berhasil mencapai prestasi
dibanding kelompok kontrol.
4. Berdasarkan Bidang yang Dipilih
Berdasarkanbidangyangakanditeliti,penelitiandapatdibagidua,
yaitu sebagai berikut.
a. Penelitian Bidang Ilmu Eksakta
Penelitianinidapatberupapenelitianilmupengetahuanalam,ilmu
kimia, matematika, biologi, dan sebagainya.
b. Penelitian Bidang Ilmu Sosial
Penelitian ini dapat berupa ilmu sejarah, sosiologi, agama, bahasa,
kependudukan, dan sebagainya.
5. Berdasarkan Pemakaiannya
Berdasarkan pemakaiannya penelitian dapat dibagi dua, yaitu
sebagai berikut.
a. Penelitian Murni
Penelitianinibersifatmengujiilmutertentudenganmenggunakan
teori tertentu. Melalui penelitian ini, diharapkan dapat diperoleh teori-
teori baru dalam bidang ilmu yang diselidiki. Hal tersebut menjadikan
penelitian murni disebut juga penelitian dasar.
Sumber: www. resman-bali.net
Gambar 4.2
Eksperimen
Melakukan eksperimen di laboratorium
94 Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XII
b. Penelitian Terpakai atau Terapan
Tujuanpenelitianiniadalahagarhasilnyadapatdipergunakanatau
diimplementasikan. Penelitian terapan diselenggarakan dalam rangka
mengatasi masalah nyata dalam kehidupan. Penelitian ini merupakan
usaha menemukan langkah perbaikan suatu aspek kehidupan yang
perlu diperbaiki. Untuk itu, peneliti berusaha menemukan masalah-
masalahataukelemahan-kelemahanyangmenjadifaktorpenghambat
terhadap subjek yang diteliti, kemudian dicari alternatif cara yang
paling tepat dan praktis untuk mengatasinya.
6. Berdasarkan Tempatnya
Berdasarkan tempatnya, penelitian dibagi menjadi tiga, yaitu sebagai
berikut.
a. Penelitian Laboratorium
Penelitian ini menggunakan alat-alat laboratorium sebagai media
penelitian.
b. Penelitian Kepustakaan
Penelitian ini menggunakan kepustakaan sebagai sumber data
penelitian. Peneliti berusaha mencari data dari berbagai literatur
yang berhubungan dengan subjek yang mereka teliti, baik melalui
perpustakaan maupun tempat lainnya.
c. Penelitian Lapangan
Penelitian ini dilakukan di lapangan dalam arti dapat berupa
wilayahtertentu(desa,kecamatan,kabupaten,dansebagainya),lembaga
atau instansi atau organisasi kemasyarakatan, serta objek-objek
alami seperti penelitian tanah, tanaman, hewan, sungai, topografi,
dan sebagainya.
Gambar 4.3
Meneliti
Meneliti kualitas tanaman terhadap tingkat
pendidikan pekerja
Sumber: ww.karantinadeptan.go.id
Jenis penelitian dapat pula diklasifikasikan berdasarkan jumlah orang yang meneliti
menjadi penelitian individual dan penelitian kelompok. Carilah oleh Anda ciri atau
karakteristik kedua jenis penelitian tersebut.
Opini 4.1
Pengumpulan dan Pengolahan Data Penelitian 95
Dalam penelitian, selalu digunakan teknik pengumpulan data
yang disesuaikan dengan tujuan penelitian. Kesesuaian data dengan
teknik bergantung pada tipe, jenis, dan kondisi penelitian. Untuk
itu, peranan alat pengumpul data sangat penting karena alat ini
digunakan sebagai pedoman atau pegangan selama pengumpulan
data itu berlangsung. Berikut ini akan dibahas mengenai penggunaan
metode dalam pengumpulan data di lapangan.
1. Teknik Angket
Angketadalahalatpengumpuldatauntukkepentinganpenelitian.
Angket digunakan dengan mengedarkan formulir yang berisi
beberapa pertanyaan kepada beberapa subjek (responden) untuk
mendapat tanggapan secara tertulis. Sebelum angket disusun harus
melalui prosedur sebagai berikut.
a. Merumuskan tujuan yang akan dicapai dengan angket.
b. Mengidentifikasi variabel sasaran angket.
c. Menjabarkan variabel menjadi subvariabel menjadi spesifik dan
tunggal.
d. Menentukan jenis data, sekaligus menentukan teknik
analisisnya.
Angket memberikan gambaran dari jawaban yang diberikan
subjek (responden), baik yang anonim (tanpa nama) maupun
yang bernama. Angket anonim memang ada kebaikannya karena
responden bebas mengemukakan pendapat. Namun, penggunaan
angket anonim mempunyai kelemahan, di antaranya:
a. sukar ditelusuri apabila ada kekurangan pengisian yang
disebabkan responden kurang memahami maksud item atau
pertanyaan dalam angket tersebut; dan
b. tidak mungkin mengadakan analisis lebih lanjut apabila peneliti
ingin memecah kelompok berdasarkan karakteristik yang
diperlukan.
Faktor-faktor yang memengaruhi perlu tidaknya angket diberi
nama antara lain:
a. tingkat kematangan responden;
b. subjektivitas item menyebabkan responden enggan memberikan
jawaban;
c. kemungkinan banyaknya pertanyaan dalam angket; dan
d. prosedur (teknik) yang akan diambil pada waktu menganalisis
data.
Untuk memperoleh angket dengan hasil mantap, dilakukan
proses uji coba. Dalam uji coba, responden diberi kesempatan untuk
memberikan saran-saran perbaikan bagi angket yang akan diedarkan.
Situasi sewaktu uji coba dilaksanakan harus sama dengan situasi
kapan penelitian yang sesungguhnya.
Terdapat empat cara pemakaian angket yang dapat dilakukan
oleh peneliti, yaitu sebagai berikut.
a. Angket digunakan dalam wawancara tatap muka dengan
responden.
b. Angket diisi sendiri oleh responden.
c. Angket dapat dilakukan dengan wawancara melalui telepon.
d. Angket diposkan dan dikembalikan oleh responden.
Sumber: Femina, 22–28 September 2005
Gambar 4.4
Pengumpulan Data
Mengumpulkan data dengan angket dapat
melalui wawancara langsung dan telepon.
B Pengumpulan Data
96 Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XII
Angketmemilikikelemahandankelebihan.Salahsatukelemahan
angket adalah jika angket yang disebarkan kepada responden sukar
kembali. Untuk mengatasi kelemahan ini, peneliti harus meyakinkan
responden bahwa bantuannya sangat diperlukan. Peneliti sebaiknya
mengirim surat kepada responden yang isinya seolah-olah yakin
bahwa angketnya akan diisi tetapi belum mempunyai waktu.
Kemudian, peneliti menyebarkan angket harus melebihi kebutuhan
atau melebihi jumlah responden yang telah ditentukan.
Berdasarkan jenis penyusunan pertanyaannya, angket dibagi
menjadi dua golongan, yakni sebagai berikut.
a. Angket Tipe Isian
Semua persoalan yang diajukan kepada responden (orang
yang dimintai keterangan), dalam bentuk pertanyaan, permintaan,
komentar terhadap suatu kejadian atau keadaan. Orang yang
dimintai keterangan (responden) diharapkan mengisi setiap jawaban
dari setiap pertanyaan yang diajukan secara bebas. Setiap pertanyaan
yang diajukan disebut items. Dengan demikian, kebebasan jawaban
dari responden disebut open end item, angketnya dinamakan open
form questionnare. Selain itu terdapat pula jenis angket dengan setiap
pertanyaan yang memerlukan jawaban terbatas disebut Supply type
item, angket ini dinamakan closed form questionnare.
Berikut ini contoh dari kedua bentuk angket tersebut, yaitu:
1) Bentuk terbuka open end item
Bagaimana pendapat Anda apabila:
a) Setiap siswa yang meninggalkan kelas sebelum pelajaran
berakhir?......................................................................................
......................................................................................................
b) Siswa yang merokok di dalam kelas? ....................................
......................................................................................................
c) Setiap siswa yang sering melakukan perkelahian dikeluarkan
dari sekolah? ......................................................................................
d) Pelajaran Sosiologi yang diberikan di Kelas XII IPS dalam
bentuk diskusi? .........................................................................
e) Setiap siswa yang masuk terlambat dikenakan hukuman,
dengan jalan membersihkan WC sekolah ? ..........................
......................................................................................................
f) Dan lain-lain ..............................................................................
Jawaban bebas dari item (pertanyaan) tersebut memungkinkan
peneliti menyelidiki perasaan, pendapat, atau latar belakang
responden secara luas.
2) Supply type closed form item
a) Apa hobi Anda? ........................................................................
......................................................................................................
b) Mata pelajaran apa yang Anda senangi ? ..............................
......................................................................................................
c) Berapa jam atau menit kemampuan Anda membaca setiap
hari? .............................................................................................
d) Mata pelajaran apa yang Anda takuti ? .................................
......................................................................................................
e) Ke mana Anda setiap malam Minggu? .................................
......................................................................................................
f) Dan lain-lain ..............................................................................
......................................................................................................
Soal Pengayaan
(UN SMA IPS, 2005)
Salah satu fungsi data bagi peneliti
adalah untuk mengambil suatu
keputusan. Hal ini karena data
berkaitan dengan ....
a. pendapat umum yang
berkembang luas di masyarakat
b. konsensus berbagai kalangan
yang didukung oleh penguasa
c. gambaran suatu keadaan yang
dapat dijadikan dasar suatu
pendapat
d. unsur pembangunan yang paling
vital dan sangat berharga
e. asumsi seseorang yang dipakai
sebagai pijakan menyatakan
suatu pendapat
Jawaban: c
Data adalah bahan mentah yang
perlu diolah sehingga menghasilkan
informasi atau keterangan, atau data
adalah kumpulan data yang berisi
informasi atau pendapat.
Pengumpulan dan Pengolahan Data Penelitian 97
Kelemahan-kelemahan angket bentuk isian adalah sebagai
berikut.
1) Responden mungkin merasa segan memberikan jawaban yang
lengkap.
2) Kemungkinan responden tidak memberikan jawaban yang
sebenarnya.
3) Apabila responden banyak, peneliti akan sukar menarik
kesimpulan dari setiap pertanyaan.
b. Angket Tipe Pilihan
Angket tipe pilihan meminta responden untuk memilih jawaban
dari setiap item (pertanyaan), baik yang berbentuk multiple choice
maupun force choice dalam bentuk ya-tidak, setuju-tidak setuju,
atau boleh-tidak boleh. Bentuk angket pilihan ganda disenangi oleh
responden karena waktu pengisian cukup singkat dan tidak banyak
memerlukan pemikiran.
Pertanyaan (item) multiple choice dan force choice dapat digunakan
untuk menyelidiki fakta-fakta objektif (fact finding) atau fakta-fakta
subjektif (pendapat, keyakinan, dll.).
Berikut ini contoh pertanyaan dalam bentuk force choice.
1) Untuk fact finding
a) Jenis kelamin ? c) Anda punya pacar ?
( ) wanita ( ) ya
( ) pria ( ) tidak
b) Anda pernah berkelahi ? d) Anda mengikuti
( ) ya bimbingan tes?
( ) tidak ( ) ya
( ) tidak
Responden cukup memberi tanda silang di depan jawaban yang
sesuai dengan dirinya.
2) Untuk menyelidiki pendapat
a) Apakah Anda merasa tenang dengan adanya perkelahian
pelajar?
( ) ya ( ) tidak
b) Apakah buku-buku di perpustakaan sekolah membantu
menambah pengetahuan?
( ) ya ( ) tidak
c) Apakah pekerjaan rumah mengganggu waktu bermain?
( ) ya ( ) tidak
d) Apakah tata tertib sangat memberatkan siswa?
( ) ya ( ) tidak
Bentuk force choice tidak hanya ya atau tidak saja, tetapi banyak
lagi bentuk-bentuk lain, tentu saja bergantung pada masalah yang
ditanyakan kepada responden.
Angket bentuk pilihan ganda (multiple choice) menyediakan
beberapa alternatif jawaban (lebih dari dua) yang harus diisi oleh
responden, misalnya:
1) Untuk fact finding
a) Tujuan Anda setelah lulus SMA?
( ) ITB
( ) PTS
( ) Unpad
( ) Kursus
b) Sejak kapan Anda senang berkelahi?
( ) TK
( ) SD
98 Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XII
( ) SMP
( ) sampai sekarang
c) Ke mana Anda apabila membolos sekolah?
( ) pulang ke rumah
( ) ke tempat keramaian
( ) ke bioskop
( ) nonton TV
d) Di mana Anda mendapatkan buku pelajaran?
( ) beli di toko
( ) pinjam kepada teman
( ) pinjam ke perpustakaan
( ) beli di loak
2) Untuk menyelidiki pendapat atau keyakinan
a) Apakah Anda akan melanjutkan kuliah ke perguruan tinggi?
( ) ya baik PTN atau PTS
( ) tidak ada biaya
( ) apabila ada biaya
( ) bergantung pada situasi nanti
b) Bagaimana pendapat Anda mengenai perkelahian pelajar?
( ) mengganggu ketertiban
( ) sebagai solidaritas dengan teman
( ) menambah keberanian
( ) membahayakan jiwa
c) Hukumanapakahyangpantasdiberikankepadayangsuka
bolos?
( ) dijemur
( ) dinasihati guru wali kelas atau guru BP
( ) dikeluarkan
( ) diperingatkan sampai tiga kali; jika masih membolos,
dikeluarkan
(d) Bagaimana pendapat Anda mengenai pacaran?
( ) menyenangkan, membantu kegiatan belajar
( ) cukup untuk mengenal sifat masing-masing
( ) dapat mengganggu konsentrasi belajar
( ) tidak baik bagi anak sekolah
Angket bentuk pilihan ganda memiliki banyak alternatif jawaban
sehingga akan memperluas dan memperdalam permasalahan.
c. Menyusun Pertanyaan
Pertanyaan (item) merupakan alat untuk memancing respons
dari orang yang dijadikan subjek penelitian. Pertanyaan yang
diajukan harus benar-benar dapat diterima oleh responden dan tidak
membingungkan sehingga perlu diperhatikan petunjuk penyusunan
pertanyaan dalam penelitian, yaitu sebagai berikut.
1) Gunakan kata-kata yang artinya tidak rangkap.
2) Susun kalimat yang sederhana dan jelas.
3) Hindari penggunaan kata-kata yang tidak ada gunanya.
4) Hindari pertanyaan-pertanyaan yang tidak ada gunanya.
5) Masukkan semua kemungkinan jawaban agar pilihan jawaban
memiliki dasar yang beralasan, tetapi hindari pengkhususan
yang tidak jelas, baik dalam pertanyaan maupun dalam
jawaban.
6) Perhatikan pertanyaan yang dimasukkan harus diterapkan pada
situasi menurut pendapat responden.
7) Hindari menanyakan pendapat responden, kecuali jika pendapat
tersebut yang akan diselidiki.
Riset
Susunlah pertanyaan minimal 10
dengan tema pendidikan.
Pengumpulan dan Pengolahan Data Penelitian 99
8) Hindari kata-kata yang terlalu kuat (mengiringi jawaban) atau
terlalu lemah (tidak merangsang). Mengiringi jawaban akan
mendorong responden keluar dari jalur masalah yang diteliti.
Kata yang terlalu lemah akan memancing respons yang tidak
memadai sehingga jawaban lebih dari satu pilihan.
9) Susun pertanyaan yang tidak memaksa responden menjawab
yang tidak sebenarnya karena takut akan adanya tekanan-tekanan
sosial.
10) Hindari membuat pertanyaan yang dapat dijawab dengan
beberapa jawaban apabila hanya satu jawaban yang
diinginkan.
11) Jika mungkin, susunlah pertanyaan yang sedemikian rupa
sehingga dapat membebaskan responden dari berpikir terlalu
kompleks.
12) Hindari kata-kata yang sentimental, seperti, cantik, jelek, buruk,
dungu, bodoh, kurang ajar, dan lain-lain, sekiranya ada kata-kata
lain yang lebih sopan dan netral.
2. Wawancara
Wawancara atau interview (tanya jawab lisan) merupakan salah
satu bagian yang terpenting setiap penelitian. Tanpa wawancara,
peneliti akan kehilangan informasi yang hanya didapat langsung
melalui wawancara dengan responden. Pewawancara memerlukan
persyaratan tertentu, yaitu keterampilan mewawancarai, motivasi
yang tinggi, tidak ragu dan tidak takut dalam menyampaikan
pertanyaan. Persyaratan itu sangat perlu karena antara pewawancara
dan responden masing-masing memiliki karakter yang berbeda dan
tentu hal ini akan menghambat kelancaran proses wawancara.
Sebelum melakukan wawancara, pewawancara perlu
mempersiapkan diri terlebih dahulu melalui latihan. Pewawancara
yang sudah berpengalaman pun perlu persiapan dan latihan. Latihan
wawancara diadakan untuk memberikan bekal keterampilan untuk
mengumpulkan data dengan hasil yang baik.
Pewawancara merupakan kunci keberhasilan perolehan data
yang diperlukan. Sikap pada waktu datang, sikap duduk, kecerahan
wajah, tutur kata, keramahan, serta keseluruhan penampilan akan
sangat berpengaruh terhadap isi jawaban responden. Oleh karena itu,
perlu adanya latihan yang intensif bagi calon pewawancara. Fungsi
pedoman wawancara adalah untuk mendapatkan hasil pencatatan
yang lebih cepat dan perolehan data yang diperlukan.
Saat proses wawancara berlangsung diperlukan situasi dan
kondisi yang menunjang dan hindari dari pengaruh eksternal yang
dapat mengganggu kelancaran wawancara. Teknik wawancara yang
perlu diperhatikan yaitu sebagai berikut.
a. Usahakan pada waktu wawancara hanya responden yang hadir
dan wawancara pun tidak membawa teman.
b. Reaksi atau jawaban pertama terhadap pertanyaan itulah
pendapat responden yang sesungguhnya.
c. Jangan tergesa-gesa menulis jawaban tidak tahu karena jawaban
tidak tahu dari responden sebenarnya dia sedang berpikir. Oleh
karena itu, pewawancara harus sabar.
d. Pada jawaban ya dan tidak, seringkali responden menambahkan
keterangan maka semua jawaban tersebut dicatat dan tulislah
komentar responden.
e. Jawaban responden harus dimengerti maksudnya sebelum
dicatat jika belum jelas sebaiknya ditanyakan lagi.
Jendela
Info
Fakta yang diperlukan terkadang
tidak tercatat, dan orang hanya
dapat mengetahuinya jika ia
menanyakannya. Ferree pada 1976
mewawancarai 135 wanita yang
mempunyai anak usia sekolah dasar,
dan melaporkan bahwa para istri
yang seluruh kegiatannya terbatas
dalam rumah tangga “kurang puas
dalam hidup” dibandingkan istri yang
bekerja di luar rumah. Akan tetapi,
dalam wawancara yang dilakukan
Wright, pada 1978 dengan jumlah
informan besar dan bersifat nasional
serta pertanyaan yang sama,
menghasilkan data yang berbeda.
Hasil wawancara menyatakan tidak
ada hubungan yang tetap antara
kepuasan hidup istri dengan keadaan
apakah mereka bekerja di luar
rumah. Kasus tersebut memberi
gambaran bahwa penelitian tunggal
jarang memberikan bukti yang cukup
sebelum diperkuat oleh penelitian
ulang.
Sumber: Sosiologi Jilid 2,1999
100 Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XII
f. Usahakan sambil menulis, tetap mendengarkan atau
berbicara.
g. Setelah selesai wawancara, periksalah pedoman wawancara
dengan teliti agar semua pertanyaan dan jawaban terkoreksi.
h. Jika menggunakan alat perekam, hendaknya meminta izin
responden.
i. Jenis kelamin yang diwawancara sebaiknya sama dengan
pewawancara.
Penggunaan wawancara sebagai teknik pengumpulan data harus
dilaksanakan dengan efektif. Artinya, dalam waktu yang sesingkat-
singkatnya dapat diperoleh data sebanyak-banyaknya. Bahasa harus
jelas dan terarah. Suasana harus tetap rileks agar data yang diperoleh
adalah data objektif yang dapat dipercaya.
Beberapa kelemahan wawancara yaitu sebagai berikut.
a. Tidak cukup efisien, memboroskan waktu, tenaga, dan biaya.
b. Bergantung kepada kesediaan, kemampuan, dan keadaan
responden.
c. Jalan dan isi wawancara sangat mudah dipengaruhi keadaan
sekitarnya yang memberikan tekanan-tekanan mengganggu.
d. Pewawancara harus yang benar-benar menguasai bahasa yang
diwawancarai.
e. Jika pendekatan sahabat-karib dilaksanakan untuk menyelidiki
masyarakat yang heterogen, diperlukan pewawancara yang
banyak. Misalnya, jika masyarakat terdiri atas beberapa
golongan yang bertentangan, satu pewawancara melayani satu
golongan.
3. Observasi
Observasi ialah studi yang disengaja dan sistematis tentang
fenomena sosial dan gejala fisik dengan jalan pengamatan dan
pencatatan. Observasi dapat dijadikan sebagai alat pengumpul data
jika memenuhi kriteria sebagai berikut.
a. Dijadikan pada pola dan tujuan penelitian yang sudah
ditetapkan.
b. Direncanakan dan dilaksanakan secara sistematis.
c. Dikaitkandandicatatsecarasistematisdenganproposisiyanglebih
umum, dan tidak karena didorong oleh rasa ingin tahu belaka.
d. Dicek dan dikontrol validitas, reliabilitas, dan ketelitiannya.
Ciri observasi sebagai teknik pengumpulan data memiliki sifat-
sifat sebagai berikut.
a. Mempunyai arah dan tujuan yang khusus.
b. Observasi ilmiah tidak dilakukan secara untung-untungan atau
sesuka hati dalam usaha mendekati situasi atau objeknya, tetapi
dilakukan secara sistematis dan berencana.
c. Observasi sifatnya kuantitatif, yaitu mencatat sejumlah peristiwa
tentang tipe-tipe tingkah laku sosial tertentu.
d. Observasi melakukan pencatatan dengan segera, secepatnya,
tidak menyandarkan diri pada kekuatan ingatan.
e. Menuntut adanya keahlian, dilakukan oleh orang terlatih untuk
tugas ini.
f. Hasil observasi dapat dicek dan dibuktikan untuk menjamin
reliabilitas dan validitasnya.
4. Dokumen dan Media Massa
Pengumpulan data dari bahan dokumen merupakan
pengumpulan data dari hasil catatan yang dilakukan pada waktu
lampau. Pengumpulan data itu dapat berupa hal-hal berikut.
Soal Pengayaan
(UN SMA IPS, 2004)
Pengamatan yang dilakukan dengan
cara melibatkan diri dalam situasi objek
yang diteliti disebut observasi ....
a. langsung
b. tidak langsung
c. tidak berstruktur
d. berstruktur
e. pastisipatif
Jawaban: e
Observasi partisipatif yaitu seorang
pengamat terlibat langsung dengan
objek yang diamati.
Pengumpulan dan Pengolahan Data Penelitian 101
a. Surat pribadi. Surat-menyurat yang telah dilakukan oleh
seseorang pada masa lampau, menggambarkan emosi, karakter,
sifat, curahan hati, dan lain-lain. Misalnya, penelitian mengenai
keadaan masyarakat Indonesia yang digambarkan dalam surat
R.A. Kartini kepada Ny. Abendanon sehingga terkumpul
dalam bukunya berjudul Habis Gelap Terbitlah Terang. Isi
surat tersebut, selain watak dan sikap R.A. Kartini mengenai
perjuangannya, juga menggambarkan tradisi dan adat istiadat
Jawa pada saat itu.
b. Catatan dan buku harian. Buku harian memuat peristiwa-
peristiwa penting yang dialami seseorang pada masanya. Dari
buku harian tokoh angkatan ‘66 dapat ditemukan peristiwa-
peristiwa yang terekam, misalnya situasi politik pada tahun 1966.
Begitu pula tokoh-tokoh lain yang membuat catatan hariannya
merupakan bahan dokumen dalam penelitian sejarah.
c. Surat resmi. Surat-surat resmi yang pernah dikeluarkan oleh
suatu lembaga merupakan bahan dokumentasi mengenai
keadaan lembaga bersangkutan atau situasi administrasi, politik,
kemasyarakatan, tradisi, hukum, dan lain-lain yang pernah
terjadi di masa lampau.
d. Memoirs. Hampir sama dengan catatan harian, tetapi tidak
menyinggung masalah-masalah pribadi. Memoirs berisi hal-hal
yang bersifat umum dari suatu catatan perjalanan. Memoirs
banyak memuat keadaan suatu masyarakat, negara, adat istiadat
dan lain-lain yang berlaku di suatu daerah, misalnya mengenai
catatan perjalanan Columbus ke Benua Amerika atau catatan
perjalanan yang ditulis oleh orang Belanda pada abad XIX
mengenai kehidupan orang Jawa.
e. Dokumen pemerintah. Dokumen yang dibuat pemerintah
merupakan suatu bahan kajian yang memiliki ketelitian yang
telah terjadi di masa lampau. Hal ini memberikan peristiwa-
peristiwa yang benar-benar telah terjadi, kemudian diarsipkan
dan disimpan sebagai suatu dokumen. Pada zaman kolonial
Belanda, banyak sekali arsip-arsip yang disimpan sebagai suatu
catatan sejarah Indonesia mengenai aktivitas pejabat pemerintah,
kegiatan militer, transaksi di bidang administrasi, dan lain-lain
sehingga dokumen pemerintah tersebut dikategorikan sebagai
berikut.
1) Missive, ialah surat-surat resmi dari para asisten residen dan
residen kepada gubernur jenderal.
2) Keputusan Pemerintah.
3) Memoranda, ialah laporan yang diucapkan pada waktu
serah terima jabatan.
4) Militair Journaal, ialah catatan harian dari kesatuan militer
yang melakukan operasi.
5) Surat kawat, telegram yang ditujukan kepada suatu lembaga-
lembaga lain.
6) Notula rapat, catatan selama rapat berlangsung dan
kesimpulan dari pelaksanaan rapat.
7) Proces verbaal dari suatu persiapan pengadilan.
Pengambilan dokumen dapat diambil dari media massa, majalah,
jurnal, dan lain-lain. Media massa dapat bersifat objektif dan subjektif
terhadap masalah sosial yang terjadi. Adanya kedua sifat tersebut
dalam media massa menimbulkan pro dan kontra di masyarakat.
Riset
Apakah Anda suka menulis buku
harian? Jika Anda rutin menulis
buku harian, suatu saat Anda dapat
belajar dengan mudah mengingat
peristiwa-peristiwa masa lalu dan
Anda belajar berkreasi dalam
menuangkan ide serta bahasa.
Jika Anda belum menulis buku
harian, mulailah dari sekarang
mencatat peristiwa-peristiwa dalam
keseharian Anda.
102 Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XII
Gambar 4.5
Pengambilan Data
Pengambilan data salah satunya dapat
dicari melalui media massa.
Sumber: Tempo, 19 September 2004
Setelah data terkumpul, secepatnya diolah agar data tersebut
memberikan gambaran mengenai masalah yang diajukan. Hasil
pengolahan data dapat menyimpulkan kebenaran-kebenaran sebagai
hasil temuan dari masalah yang ada di lapangan.
Untuk mendapatkan suatu gambaran dari data yang diolah,
perlu adanya analisis sebagai akhir dari penyilidikan. Analisis di sini
dibedakan atas dua macam, yaitu analisis kualitatif dan kuantitatif.
Perbedaan ini bergantung pada sifat data yang dikumpulkan.
Data yang bersifat monografis menggunakan analisis kualitatif,
sedangkan data yang memiliki jumlah lebih besar menggunakan
analisis kuantitatif.
C Pengolahan Data
Penggunaan fakta dalam media massa sering harus teliti
disebabkan singkatnya waktu dalam pengumpulan berita dan
mengolah informasi yang didapat wartawan maka unsur subjektif
berita muncul. Pengumpulan data melalui media massa dapat
dilakukan secara periodik. Media massa sangat berguna dalam
mencari masalah untuk bahan penelitian karena tidak sedikit berita-
berita yang berhubungan dengan masalah sosial yang terjadi di
masyarakat. Namun, peneliti perlu ketelitian dalam memilih masalah
tersebut agar terhindar dari unsur subjektivitas wartawan sehingga
kaji ulang terhadap suatu masalah perlu dilakukan. Begitu pula,
penyelidik harus netral dalam membaca setiap masalah sosial yang
terjadi dengan tidak memasukkan unsur pribadi atau golongan.
Bacalah artikel dari media massa. Jumlah artikel lebih dari satu, tetapi masih dalam
satu tema. Bandingkan artikel yang satu dengan yang lainnya. Anda diharapkan dapat
menganalisis apakah berita di media massa tersebut bersifat netral atau ada unsur-unsur
subjektivitas dari wartawan. Diskusikan dengan kelompok belajar Anda yang terdiri atas
enam orang siswa. Setiap anggota kelompok minimal membawa satu artikel yang satu
tema dengan kelompoknya.
Kerja Sama 4.2
Pengumpulan dan Pengolahan Data Penelitian 103
Analisis kuantitatif disebut juga analisis statistik, yang memiliki
proses beberapa tahap yang saling berkaitan, di antaranya:
1. tahap pengolahan data, merupakan awal dari data yang telah
dikumpulkan;
2. tahap pengorganisasian data, memilah-milah data sesuai dengan
masalah yang diajukan; dan
3. tahap temuan hasil, merupakan akibat dari analisis data
yang memberikan gambaran dari kebenaran-kebenaran di
lapangan.
Di dalam pengumpulan dan pengolahan data terdapat beberapa
prosedur agar data yang terkumpul dapat diolah sesuai dengan yang
diharapkan sehingga terbukti secara lahiriah (empirik). Pengumpulan
dan analisis data tidak begitu saja terbentuk, tetapi melalui beberapa
rangkaian kegiatan yang saling menunjang, seperti pengelompokan
data, kecenderungan data, dan hubungan antardata.
1. Pengelompokan Data
Data yang telah terkumpul dari lapangan perlu diteliti kembali
yang disebut editing. Terutama data yang dikumpulkan melalui
angket atau melalui wawancara. Adapun editing yang berasal dari
angket akan diteliti kembali, terutama yang berhubungan dengan
hal-hal sebagai berikut.
a. Lengkapnya pengisian, angket harus berisi lengkap. Setiap
pertanyaan yang ada dalam angket harus terisi, terutama untuk
angket dalam bentuk terbuka.
b. Keterbacaan tulisan, tulisan yang ada dalam angket bentuk
terbuka harus terbaca, apabila tidak atau sulit dibaca, akan terjadi
penafsiran yang salah mengenai isi pertanyaan yang diajukan.
c. Kejelasan makna jawaban, seorang pengumpul data atau
responden sebaiknya dapat menuliskan jawaban yang jelas
maknanya agar tidak salah menafsirkan maksud dari jawaban.
d. Keajegan dan kesesuaian jawaban satu sama lain, jawaban yang
ditulis dalam angket ada kesesuaian antara jawaban yang ada
dalam pertanyaan pertama dan jawaban dalam pertanyaan
selanjutnya sehingga setiap pertanyaan tidak ada kesan asal
dijawab.
e. Relevansi jawaban, bagi pengumpul data hasil wawancara harus
cermat dalam menyusun pertanyaan agar setiap jawaban ada
hubungannya dengan masalah penyelidikan. Jika data atau
jawaban tidak relevan dengan masalah yang diajukan, tentu saja
akan percuma dan tidak berharga.
f. Keseragaman satuan data, misalnya untuk data mengenai luas
maka ada keseragaman dalam satuan ukuran seperti km2 jangan
disatukan dengan ukuran yang lain seperti M2, Are, Ha, dan
lainnya. Demikian pula untuk ukuran berat, jumlah, nilai uang,
dan lain-lain.
Jika editing selesai dilakukan, dilanjutkan dengan penge-
lompokkan data yang disebut dengan koding data. Koding adalah
usaha mengelompokkan atau mengklasifikasikan jawaban-jawaban
para responden menurut macamnya. Hal ini dimaksudkan untuk
mempermudah menganalisis data dari setiap pertanyaan yang
diajukan karena kadangkala dari setiap pertanyaan terdapat jawaban-
jawaban yang sejenis sehingga perlu untuk disatukan ke dalam satu
analisis yang sama, khususnya untuk jawaban pada jenis pertanyaan
terbuka.
Soal Pengayaan
(UN SMA IPS, 2005)
Langkah-langkah dalam pengolahan
data suatu penelitian adalah ....
a. variabel, tabulasi, analisis, dan
kesimpulan
b. tabulasi, pengecekan, coding,
dan analisis
c. analisis, tabulasi, pembuatan
laporan, dan saran
d. analisis data, pengorganisasian
data, dan saran
e. persiapan, tabulasi,
pengorganisasian, dan analisis
Jawaban: a
Pengolahan data adalah usaha
yang konkret untuk membuat data
itu bermakna (Winarto Surakhmad,
1994:109). Dengan demikian, data
yang sudah terkumpul perlu diolah
menurut prosedur pengolahan data
yang baik. Langkah-langkah yang
ditempuh peneliti dari responden,
yaitu seleksi data, klasifikasi data,
tabulasi data.
104 Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XII
Datayangpalingmudahdikelompokkanyaitudatayangberasaldari
jawaban angket tertutup yang multiple choice. Jawaban yang diperoleh
dari responden selanjutnya dihitung yang disebut tallying. Misalnya,
jawaban yang diperoleh dari satu pertanyaan yang diajukan kepada
80 orang siswa maka setiap siswa akan menjawab sesuai dengan
pendapatnya. Dengan demikian, diperoleh data sebagai berikut.
Tabel 4.1: Pendapat Siswa Mengenai Perkelahian Pelajar
Kategori Tally Frekuensi (f)
Mengganggu ketertiban IIII IIII IIII IIII III 23
Sebagai solidaritas dengan teman IIII IIII IIII IIII 19
Menambah keberanian IIII IIII IIII 15
Membahayakan jiwa IIII IIII IIII II 17
Jumlah 74
Berdasarkan Tabel 4.1, diperoleh jawaban bahwa siswa sebagai
responden ternyata cenderung tidak menyetujui adanya perkelahian
pelajar. Hal ini belum menunjukkan adanya analisis dari hasil
penyelidikan karena belum seluruh jawaban dikelompokkan dan
dihitung.
2. Kecenderungan Umum Melalui Statistik Sederhana
Data yang bersifat kuantitatif dapat diolah menggunakan statistik.
Statistik secara sederhana dapat dihitung dengan mencari nilai rata-
rata (mean), modus, median, dan persen yang disebut pengukuran
tendensi sentral, yaitu pengukuran dari pusat persebaran variabel.
Pengolahan data dari statistik sederhana ini diperoleh dari
frekuensi yang dicapai pengumpulan data yang merupakan suatu
ukuran. Ukuran statistik merupakan ukuran deskriptif yang akan
memperlihatkan gejala yang terkandung dalam data sehingga akan
memperlihatkan kecenderungan dan pengelompokan data.
Dalam pengolahan data melalui statistik diperlukan beberapa
pengertian dasar sebelum mengetahui mean, medium, modus, dan
persen.
a. Pengertian Dasar
Untuk memahami dasar-dasar statistik, terlebih dahulu
diperkenalkan beberapa istilah yang diperlukan. Kadangkala
beberapa istilah ini muncul kembali walaupun sebelumnya telah
dibahas. Hal ini sengaja dengan tujuan untuk lebih paham.
1) Variabel
Variabel memiliki dua karakteristik, yaitu a) karakteristik yang
dapat memberikan sekurang-kurangnya dua klasifikasi yang berbeda;
dan b) karakteristik yang mungkin memberikan sekurang-kurangnya
dua hasil pengukuran atau perhitungan yang berbeda.
Variabel dapat dibedakan yakni sebagai berikut.
a) Variabel kualitatif
Variabel ini dapat diperoleh melalui pengamatan atau variabel
yang tidak dinyatakan dengan bilangan. Ciri variabel kualitatif adalah
sebagai berikut.
(1) Variabel kualitatif dichotomous, yaitu variabel yang hanya
diklasifikasikan menjadi dua dan tidak menunjukkan peringkat
(ordering), misalnya jawaban,
Ya - Tidak
Mudah - Sukar
Dst.....
Pengumpulan dan Pengolahan Data Penelitian 105
(2) Variabel kualitatif polychotomous, yaitu variabel kualitatif banyak
dan tidak.
b) Variabel kuantitatif
(1) Variabel kuantitatif kontinu, yaitu variabel yang dapat
dinyatakan dalam bilangan, yang mengambil setiap harga, baik
bilangan bulat maupun bilangan pecahan. Misalnya, ukuran
berat, atau ukuran tinggi.
(2) Data kontinu dapat diperoleh dari hasil pengukuran yang terus
menerus, seperti perkembangan tinggi badan anak dapat diukur
setiap tahun atau suhu badan pasien di rumah sakit senantiasa
diukur tiap waktu.
(3) Variabel kuantitatif diskrit, yaitu variabel yang keadaannya
dinyatakan dalam bilangan bulat dan selalu dilihat dari
bentuknya. Misalnya, jumlah penduduk, banyaknya binatang,
atau jumlah buku.
2) Data
Data adalah fakta (keterangan) dalam bentuk kualitatif atau
kuantitatif. Data diperoleh dari pengukuran perhitungan, ataupun
pengamatan sehingga akan muncul fakta.
3) Pengukuran
Pengukuran adalah sebuah proses kuantifikasi, di mana
orang berusaha untuk mencantumkan bilangan terhadap ciri khas
(karakteristik) tertentu berdasarkan peraturan tertentu pula.
Terdapat dua syarat dalam pengukuran, yaitu:
a) jika melakukan pengukuran, maka akan selalu memperoleh
bilangan; dan
b) penafsiran terhadap bilangan yang dicantumkan bergantung
pada aturan yang dipakai.
Hasil pengukuran akan diperoleh tingkat atau skala pengukuran.
Berdasarkan jenis variabel, akan terdapat empat jenis tingkat
pengukuran, yaitu sebagai berikut.
a) Tingkat pengukuran nominal (skala nominal), yang sebuah
bilangan hanya memiliki satu fungsi yaitu sebagai lambang
untuk membedakan. Bilangan pada tingkat pengukuran nominal
ini tidak untuk dijumlahkan, dikurangi, dikalikan, atau dibagi
sehingga pada skala ini hukum matematika tidak berlaku.
Adapun lambang matematis untuk membedakan tingkat
pengukuran nominal, misalnya:
(1) Rumah di pinggir jalan menggunakan nomor, yang
berfungsi untuk membedakan dengan rumah lain yang
memiliki nomor berbeda. Nomor rumah tidak untuk
dijadikan dasar perhitungan.
(2) Nomor urut untuk panggilan pasien yang berobat ke dokter
atau rumah sakit. Nomor ini pun tidak untuk dijadikan
bilangan yang dapat dihitung pula.
b) Tingkatpengukuranordinal(skalaordinal),padatingkatpengukuran
ini bilangan memiliki dua fungsi, yaitu sebagai lambang untuk
membedakan dan untuk memberikan peringkat (rank).
Misalnya,
(1) PeringkatpemainbulutangkisyangdibuatIBF,berartisemakin
kecil bilangan maka semakin tinggi peringkatnya.
(2) Sekolah dasar memiliki enam kelas yang berbeda (1,2,3,
4,5, dan 6), maka siswa yang berada di Kelas VI memiliki
peringkat paling tinggi. Dengan demikian, semakin besar
bilangan semakin tinggi peringkatnya.
106 Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XII
Kedudukan skala ordinal lebih tinggi dibandingkan dengan
skala nominal karena pada skala ordinal suatu bilangan semakin
kecil maka peringkatnya semakin tinggi, atau semakin besar bilangan
maka peringkatnya makin tinggi. Skala ordinal dapat mengurutkan
kualitas, tetapi tidak dapat mengurutkan jarak. Akibatnya, hukum
matematika tidak berlaku sepenuhnya apabila tidak ada persyaratan
tertentu yang menggunakan penjumlahan, pengurangan, perkalian,
atau pembagian. Lambang yang dapat digunakan pada skala ordinal
adalah <, >.
c) Tingkat pengukuran interval (skala interval) memiliki tiga fungsi,
yaitu:
(1) sebagai lambang untuk membedakan;
(2) untuk memberi peringkat (semakin besar bilangan, semakin
tinggi peringkatnya); dan
(3) memperlihatkan jarak (interval).
Ciri utama tingkat pengukuran interval, bahwa titik nol bukan
merupakan titik absolut, tetapi titik yang ditentukan oleh perjanjian.
Misalnya, skala yang terdapat pada termometer C, titik bekunya
adalah 00, sedangkan pada termometer F titik bekunya adalah 320.
Akibat dari sifat-sifat yang dimiliki skala interval maka hukum
matematika berlaku, misalnya pengukuran interval untuk ilmu
sosial, seperti:
(1) skala sikap
(2) skala minat
(3) skala partisipasi
d) Tingkat pengukuran ratio (skala ratio), dengan ciri bahwa titik
nol adalah titik absolut. Akibatnya, semua hukum matematika
menjadi berlaku.
b. Mean (Rata-Rata Hitung)
Mean disebut juga nilai rata-rata. Mean merupakan hasil bagi
antara jumlah seluruh nilai dan jumlah unit yang diamati. Misalnya,
diperoleh data 2, 3, 4, 5, 6. Dengan demikian, mean-nya adalah 20:
5 = 4.
Terdapat dua cara perhitungan, yaitu:
1) Untuk data yang tidak dikelompokkan, dengan formulasi sebagai
berikut.
Keterangan: : Mean
: Nilai data ke-1
N : banyaknya Xi
: Jumlah
Contoh: Perhatikan kelompoknilai sosiologi berikut: 4, 6, 9, 7, 8,10,3.
Jadi, mean-nya adalah
Pengumpulan dan Pengolahan Data Penelitian 107
2) Untuk data yang dikelompokkan
Untuk mencari rata-rata hitung (mean) bagi data yang sudah
dikelompokkan yaitu dengan mencari mean duga (mean assumed),
tetapi sebelumnya harus ditentukan dahulu pengelompokan
data bersangkutan dengan mencari batas kelas (interval = i).
Batas kelas (interval = i) digunakan untuk mengelompokkan
data dengan tujuan agar memudahkan pengolahan, biasanya
dari populasi (N) di atas 30, intervalnya dapat dicari sebagai
berikut.
a) Seseorang mengambil angka ganjil < 10, tetapi > 1 yaitu 3,
5, 7, 9, maka salah satu angka tersebut dapat digunakan
sebagai batas kelas (i).
b) Jika terdapat perbedaan atau selisih (range = Rg) maka dibagi
dengan angka ganjil yang diambil dan ditambah 1, maka
hasilnya harus ada di antara angka 10 dan 20, jadi
Rg = Range (selisih)
I = interval
Contoh: Hasil Ujian Akhir Sekolah yang dicapai oleh sembilan
Kelas XII IPS, dari 84 siswa (n), diperoleh nilai tertinggi 58,
sedangkan nilai terendah 15, maka selisihnya sebesar 43. Untuk
mendapatkan batas kelas yang diinginkan dapat dicari dari
beberapa kemungkinan berikut ini.
a) Apabila interval yang digunakan adalah 3 (i = 3) maka
penghitungannya adalah:
Jadi untuk i = 3 dianggap memenuhi syarat, sebab 10 < 15 < 20.
b) Jika interval yang digunakan adalah 5 (i = 5) maka
penghitungannya sama seperti sebelumnya dan didapatkan
hasil 9,6, atau 10. Jadi, untuk i = 5 dianggap memenuhi syarat
sebab 10 = 10 < 20.
c) Jika interval yang digunakan adalah 7 (i = 7) maka dengan
penghitungan yang sama diperoleh hasil 7,14 atau 7. Jadi,
untuk i = 7 dianggap tidak memenuhi syarat sebab 7 < 10.
d) Jika interval yang digunakan adalah 9 (i = 9) maka dengan
penghitungan yang sama diperoleh hasil 5,78 atau 6. Jadi
untuk i = 9 tidak memenuhi syarat karena 6 < 10.
Dengan demikian, yang dapat dijadikan interval adalah
3 dan 5. Pada bagian ini dimisalkan menggunakan salah
satunya yaitu 5.
Mean duga atau rata-rata hitung untuk data berkelompok
yang memiliki batas kelas (interval = 5) digunakan rumus:
Keterangan: : Mean satu set pengukuran
: Mean duga
: Jumlah hasil perkalian frekuensi
dan simpangan (deviasi) duga
: Banyaknya individu pengukuran
: Interval atau batas kelas
108 Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XII
Contoh:Tabel4.2untukmencarimean bagi data berkelompok
dari nilai UAS mata pelajaran Sosiologi di sembilan Kelas
XII IPS. Kemudian diambil sampel sebanyak n = 84 siswa
maka terlihat kecenderungan nilai yang didapat oleh siswa
tersebut, yaitu:
Tabel 4.2: Persebaran Frekuensi Individu ( f ) dan Simpangan
Duga (d) untuk Mendapatkan Mean ( ) dengan Mean
Duga ( )
Mean duga dihitung sebagai berikut:
Mean = 33 + (27/84) 5
= 33 + 135/84
= 34,607143 atau 34,61
Nilai 33 dapat diketahui dari batas kelas 31–35 yang merupakan
titik tengah. Dari batas kelas tersebut, diletakkan angka 0 yang
merupakan nilai yang dikodekan atau simpangan duga (d), ke atas
dari angka 0 pada tabel tersebut diletakkan angka 1, 2, 3, 4, dan 5
dengan tanda positif. Sebaliknya, ke bawah dari angka 0 diletakkan
angka 1, 2, 3, dengan tanda negatif. Selanjutnya, hasil dari simpang
duga (d) dikalikan dengan frekuensi individu (f).
Adapun keuntungan mean atau rata-rata hitung adalah sebagai
berikut.
1) Nilai rata-rata memberikan gambaran secara proporsional.
2) Nilai rata-rata digunakan secara luas dalam berbagai bidang dan
sangat mudah diartikan.
3) Pengolahan mean sangat mudah, baik yang berasal dari data
terpencar maupun yang berasal dari data berkelompok.
4) Nilai rata-rata selalu digunakan dalam statistik.
c. Modus atau Mode
Modus atau mode adalah hasil pengukuran atau angka yang
paling banyak terdapat dalam deretan angka-angka atau hasil
pengukuran. Dengan kata lain, bilangan yang paling banyak
muncul. Sebagai contoh, deretan angka-angka berikut ini dapat
dicari modusnya,
15, 17, 18, 22, 24, 25, 25, 25, 27, 28, 29
Modus dari angka-angka tersebut adalah 25 karena angka yang
paling banyak muncul. Angka tersebut merupakan modus untuk
data yang tidak berkelompok. Contoh lain untuk mencari modus
seperti berikut ini.
Kelas
(C)
Batas Kelas
(i=5)
Frekuensi
( f )
Deviasi
(d)
Perbanyakan
( f,d )
1
2
3
4
5
6
7
8
9
56 - 60
51 - 55
46 - 50
41 - 45
36 - 40
31 - 35
26 - 30
21 - 25
16 - 20
1
2
0
15
16
26
17
6
1
5
4
3
2
1
0
-1
-2
-3
5
8
0
30
16
0
-17
-12
-3
Jumlah 84
(-n)
Pengumpulan dan Pengolahan Data Penelitian 109
Seorangpenyelidikmengumpulkandatamengenailatarbelakang
pekerjaan orangtua dari 13 orang siswa SMA di Kelas XII IPS. Data
yang diperoleh dari latar belakang pekerjaan tersebut adalah:
Tabel 4.3: Latar Belakang Pekerjaan Orangtua Siswa
Jadi, modus latar belakang pekerjaan orangtua siswa adalah
sebagai Pegawai Negeri Sipil.
Bagi data yang berkelompok dengan interval sama, modus
merupakan titik dalam skala angka tersebut yang merupakan
frekuensi terbesar. Kadangkala kenyataannya dijumpai lebih dari satu
modus. Persebaran yang mempunyai satu modus disebut unimodal,
dua modus disebut bimodal, tiga modus disebut trimodal, dan lebih
dari tiga modus disebut multimodal. Untuk mendapatkan modus
pada tabel berikut ini sebagai data yang berkelompok adalah:
Kelas Batas Kelas Frekuensi
(C) (i = 5) (f)
1 56 – 60 1
2 51 – 55 2
3 46 – 50 0
4 41 – 45 15
5 36 – 40 16
6 31 – 35 26
7 26 – 30 17
8 21 – 25 6
9 16 – 20 1
Rumus yang digunakan untuk mencari modus dalam tabel
tersebut adalah:
Keterangan: 1 = Batas bawah
= frekuensi terendah
= frekuensi tertinggi
Modus dari persebaran angka di dalam Tabel 4.4 terletak pada
batas kelas 31 – 35 karena frekuensi terbanyak yaitu 26. Untuk
mencari modus seperti pada rumus tersebut dapat dilakukan
dengan beberapa langkah yaitu sebagai berikut.
1) Mencari batas kelas dari persebaran yang memiliki frekuensi
tertinggi, yaitu 31–35.
2) Cari batas bawah dari batas kelas tersebut yaitu 31.
Jenis Pekerjaan Frekuensi (f)
Pegawai Negeri Sipil 5
ABRI 2
Pedagang/Wiraswasta 2
Petani 2
Karyawan Swasta 1
Lain-lain 1
Jumlah 13
Tabel 4.4: Persebaran Frekuensi Individu (f)
untuk Mendapatkan Modus
110 Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XII
3) Frekuensi yang berdekatan dengan frekuensi tertinggi (di
atas 26 dan di bawahnya atau yang mengapit frekuensi),
yaitu 16 dan 17. Jika frekuensi yang mengapit frekuensi
tertinggi itu yang paling tinggi dinyatakan dengan f atau 16
dan frekuensi yang paling kecil dinyatakan dengan f atau
17, maka dirumuskan menjadi:
4) Hasil yang didapat kemudian dikalikan dengan interval
(i = 5), maka diperoleh: 0,48 x 5 = 2,4
5) Langkah terakhir adalah dengan menambahkan angka di
atas (2,4) dengan batas terbawah dari batas kelas (interval),
yaitu: 31 + 2,4 = 33,4.
Dengan demikian, modus persebaran dari Tabel 4.4 adalah 33,4.
d. Median
Median adalah suatu bilangan yang membagi dua nilai-nilai
atau kelompok bilangan sehingga banyaknya bilangan di bagian
yang satu sama banyaknya dengan di bagian lain. Median disebut
juga rata-rata letak.
Contoh: satu rangkaian terdiri atas 5 pengukuran (n = 5).
Pengukuran dilakukan terhadap lima orang siswa yang sering
berkelahi. Ditanyakan kepada siswa bersangkutan berapa kali
perkelahian yang pernah dilakukannya semenjak kecil sampai
sekarang sehingga didapatkan data sebagai berikut.
Tabel 4.5: Banyaknya Perkelahian yang Pernah Dilakukan Siswa
Nama Siswa Banyaknya Perkelahian
(f)
A 9
B 3
C 6
D 12
E 14
Jumlah n = 5
Jika diurutkan banyaknya perkelahian yang pernah dilakukan
maka menjadi:
14, 12, 9, 6, dan 3
Dengan demikian, median yang diperoleh adalah 9.
Semakin banyak n atau jumlah yang diukur, maka akan semakin
sulit menentukan median. Dengan demikian, median terbagi menjadi
median data tak berkelompok dan median data berkelompok.
1) Median Data tidak Berkelompok
Median data tidak berkelompok dapat dilakukan jika ukuran n
kecil. Misalnya, pengukuran dilakukan terhadap 16 orang siswa Kelas
XII IPS yang mengikuti UAS Sosiologi (n = 16) dengan jumlah soal
70 buah sehingga didapat banyaknya jumlah jawaban yang benar
dari setiap siswa, yaitu:
Pengumpulan dan Pengolahan Data Penelitian 111
Tabel 4.6: Jumlah Jawaban yang Benar UAS Sosiologi
Kelas XII IPS
Siswa Banyaknya Jawaban yang Benar
1 53
2 11
3 18
4 33
5 28
6 16
7 31
8 48
9 34
10 61
11 57
12 26
13 63
14 27
15 42
16 39
Jumlah jawaban yang benar apabila diurutkan, diperoleh deret
sebagai berikut.
63, 61, 57, 53, 48, 42, 39, 34, 33, 31, 28, 27, 26, 18, 16, dan 11
Untuk menentukan lokasi mediannya, digunakan rumus:
½ (n = 1) = Lokasi Median
Jadi, median yang diperoleh dari nilai ulangan susulan Sosiologi
adalah:
½ (16 + 1) = 8,5
atau terletak pada lokasi 8 dan 9 yang menjawab benar sebanyak 33
dan 34, median eksaknya diperoleh:
½ (33 + 34) = 33,5
2) Median Data Berkelompok
Struktur menentukan median pada data yang berkelompok sedikit
lebih rumit dibandingkan dengan menentukan median pada data tidak
berkelompok. Kedudukan tengah data berkelompok belum tentu
sesuai dengan posisi kelas di tengah-tengahpersebaran frekuensi
data. Oleh karena itu, diperlukan beberapa langkah mencari median
data berkelompok. Median duga yang berada pada kelas berfrekuensi
kumulatif , perlu tabel frekuensi kumulatif. Tabel ini digunakan
untuk mencari kuartil dan presentil.
Perhatikan dan pahami langkah-langkah mencari median untuk data berkelompok. Untuk
menantapkan belajar Anda carilah median data berkelompok dari data nilai ulangan harian
sosiologi yang lalu di kelas Anda. Kerjakan bersama kelompok belajar Anda yang terdiri
atas empat siswa.
Kerja Sama 4.3
112 Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XII
Tabel 4.7: Persebaran Frekuensi Kumulatif (Data Berkelompok)
Nilai UAS Sosiologi
Kelas Batas Kelas Frekuensi Frekuensi Kumulatif
(C) (i = 5) (f) (f)
1 56 – 60 1 84
2 51 – 55 2 83
3 46 – 50 0 81
4 41 – 45 15 81
5 36 – 40 16 66
6 31 – 35 26 50
7 26 – 30 17 24
8 21 – 25 6 7
9 16 – 20 1 1
n = 84
Langkah mencari median untuk data berkelompok:
a) bagilah jumlah frekuensi dengan 2 dari Tabel 4.7, jumlah
tersebut ialah 84 (= n);
n : 2 = 84 : 2 = 42
b) berdasarkan pengamatan pada batas kelas, di manakah 42
terletak, karena hanya ada 24 jumlah frekuensi kumulatif
yang ada di bawah interval 31–35, dan ada 50 jumlah
frekuensi kumulatif yang ada di bawah interval 41–45.
Dengan demikian, titik atau angka 42 ini harus ada pada
titik interval 31–35;
c) kurangi 42 dengan frekuensi kumulatif (f) yang ada di bawah
frekuensi kumulatif untuk interval 31–35. Menurut Tabel
4.7, bilangan tersebut adalah 24. Jadi: 42–24 = 18;
d) kalikan angka tersebut (18) dengan interval (i = 5). Jadi, 18
x 5 = 90;
e) buat pembagian dari angka 90 dengan jumlah frekuensi batas
kelas 31–35. Menurut Tabel 4.7, frekuensinya ialah 26. Jadi,
90 : 26 = 3,46;
f) tambahkan angka ini (31) dengan batas terbawah dari batas
kelas (batas bawah eksak) tersebut, dilambangkan dengan
B yaitu: ½ (30 + 31) = 30,5.
Jadi, kelas mediannya adalah: 3,46 + 30,5 = 33,96.
Lebih jelasnya, rumus dan perhitungan untuk mendapatkan
median dengan data berkelompok adalah sebagai berikut.
e. Perbandingan kedudukan Mean, Modus, dan Median
Kedudukan relatif Mean, Modus, dan Median bergantung pada
sebarannya, apakah normal atau miring. Berikut ini menggambarkan
tiga kemungkinan letak antara Mean, Modus, dan Median.
Pengumpulan dan Pengolahan Data Penelitian 113
Gambar 4.6 memperlihatkan kedudukan mean, median, dan
modus.
1) Jika persebaran pengukuran tersebut simetrik (normal) seperti
pada gambar (a), mean, median, dan modus itu identik.
Maksudnya, ketiga jenis pengukuran tersebut berada pada
kedudukan yang sama (tidak ada perbedaan nilai antara mean,
median, dan modus).
2) Jika persebaran tersebut miring pada gambar (a) dan (c), mean,
median, dan modus itu saling menjauhi.
3) Jika persebaran (distribusi) data adalah miring positif atau miring
kanan seperti pada gambar (b), dengan ciri-ciri:
a) ekor lebih panjang dari persebaran data, menuju ke kanan;
b) median mengambil tempat setengah bagian di depannya
dan setengah bagian lagi di belakangnya.
Selama ekor panjang itu menjulur ke kanan, modus masih
beradadipuncakkurvatertarikkekiridarimedian,yaknimeanyang
paling peka untuk tertarik ke persebaran nilai-nilai yang tinggi.
4) Jika persebaran data tersebut miring negatif, persebaran nilai-
nilai cenderung ke arah yang rendah.
f. Persentase
Persebaran data yang diperoleh dari alternatif jawaban dapat
dilakukan melalui persentase, yaitu rata-rata frekuensi dicari jumlah
persentasenya.
Tabel 4.8: Pendapat Siswa Mengenai Perkelahian Siswa
Berdasarkan Tabel 4.8, siswa cenderung beranggapan bahwa
perkelahian siswa dapat mengganggu ketertiban (32,50%), bersifat
solidaritas atas teman (28,75%), tetapi di antara mereka belum tentu
mengetahui latar belakang terjadinya perkelahian.
Berdasarkan Tabel 4.8, frekuensi pendapat siswa mengenai
perkelahian pelajar dibuat persentase. Hal ini sebagai cara termudah
dan paling sederhana dalam penggunaan data kuantitatif.
Gambar 4.6
Perbandingan Kedudukan Mean, Me-
dian, dan Modus
Perbandingan kedudukan mean, median,
dan modus.
(a) (b)
(c)
Kategori Frekuensi (f) %
Mengganggu ketertiban 26 (26 : 80) x 100% = 32,50
Sebagai solidaritas dengan teman 23 (23 : 80) x 100% = 28,75
Menambah keberanian 14 (14 : 80) x 100% = 17,50
Membahayakan jiwa 17 (17 : 80) x 100% = 21,25
Jumlah 80 100
(a) Persebaran simetrik (normal)
(b) Persebaran miring positif
(c) Persebaran miring negatif
114 Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XII
Pada hakikatnya, tujuan persentase yaitu untuk memperlihatkan
dengan tegas besarnya relatif antara dua angka atau lebih. Dengan
kata lain, persentase untuk memberikan gambaran secara sederhana
mengenai hubungan dua angka atau lebih. Kesederhanaan dan
ketegasan persentase diperoleh dengan dua cara, yaitu:
1) semua angka dari frekuensi disederhanakan sehingga mudah
dikalikan 100% dan dibagi dari jumlah frekuensi, dan
2) salahsatuangkayaituangkapokokharusberjumlah100sehingga
mudah dibagi. Dengan demikian, mudah pula memperoleh
besar-kecilnya angka-angka tersebut secara relatif.
3. Hubungan Berbagai Data
Variabel penelitian yang diajukan tidak berdiri sendiri, tetapi
saling berhubungan, seperti halnya antara variabel bebas dan variabel
terikat. Kedua variabel tersebut merupakan syarat minimal dari suatu
penelitian. Hubungan berbagai data melalui dua variabel atau lebih
dapat digambarkan dengan cara-cara tabulasi silang dan hubungan
antardata.
a. Tabulasi Silang
Tabulasi silang dapat digunakan untuk menganalisis pengaruh
satu variabel terhadap variabel lainnya yang diperiksa secara
serempak. Misalnya, hubungan antardua variabel dicari antara
pendapat siswa tentang perkelahian pelajar sebagai variabel bebas
dan siswa yang suka membolos sekolah sebagai variabel terikat.
Tabulasi silang adalah tabulasi sederhana, dibuat dengan jalan
memisah setiap kesatuan data dalam setiap kategori menjadi dua
atau tiga (mungkin lebih) subkesatuan. Dengan demikian, akan
diketahui jumlah kelompok responden berdasarkan kecenderungan
dalam menjawab pertanyaan penelitian dan sekaligus terperinci
secara proporsional.
Kedua variabel kesatuan data tersebut disusun berdasarkan
persentase, digambarkan pada tabel berikut.
Berdasarkan Tabel 4.9, jelas sekali hubungan antardua variabel
bahwa siswa yang suka membolos berpendapat bahwa perkelahian
pelajar sebagai solidaritas dengan teman (25%) dan menambah
keberanian(13,75%),sedangkanbagisiswayangtidaksukamembolos
berpendapat bahwa perkelahian pelajar mengganggu ketertiban
(30%) dan membahayakan jiwa (16,25%). Dengan demikian, terdapat
kecenderungan bahwa siswa yang tidak suka membolos tidak
senang berkelahi, sedangkan siswa yang suka membolos memiliki
kecenderungan terlibat dalam perkelahian pelajar.
Pendapat Siswa
Kebiasaan Siswa
Suka
Membolos
Tidak Suka
Membolos
%F
Jumlah
%F %F
Mengganggu ketertiban
Sebagai solidaritas dengan teman
Menambah keberanian
Membahayakan jiwa
Jumlah
2
20
11
4
37
2,50
25
13,75
5
46,25
25
3
3
13
43
25
3
3
13
43
26
23
14
17
80
32,50
28,75
17,50
21,25
100
Tabel 4.9: Hubungan Antara Kebiasaan Siswa terhadap Pendapat Siswa
tentang Perkelahian Pelajar
Pengumpulan dan Pengolahan Data Penelitian 115
Tabulasi silang pada Tabel 4.9 merupakan prosedur analisis ke
arah penemuan (kesan) ada tidaknya hubungan antarvariabel dalam
bentuk data persentase berdasarkan jawaban yang dipilih siswa
sebagai responden.
b. Mengukur Hubungan Antardata
Hubungan antardata melalui dua variabel dapat diukur yang
hasilnya dinyatakan dengan lambang bilangan antara 0,00 dan 1,00
atau - 1,00 digunakan untuk menarik kesimpulan, yaitu:
1) jika diperoleh hasil 0,00 berarti hubungan antarvariabel tidak
ada;
2) jika diperoleh hasil 1,00 atau - 1,00 berarti terdapat hubungan
antarvariabel.
Agar memperoleh penjelasan hasil pengukuran, digunakan data
dari Tabel 4.10, sedangkan angka yang digunakan bukan angka per-
sentasenya, melainkan berdasarkan angka hasil pilihan siswa.
Tabel 4.10: Mengukur Hubungan Siswa yang Suka Membolos
dan Siswa yang tidak Suka Membolos terhadap
Perkelahian
Siswa yang Tidak
Suka Membolos
Siswa yang Suka
MembolosPendapat Siswa
Perkelahian sebagai
solidaritas dan
menambah keberanian
Perkelahian mengganggu
ketertiban dan
membahayakan jiwa
31 (a)
6 (c)
6 (b)
37 (d)
Perhitungan mencari hubungan ini menggunakan rumus Yule’s
Q, yaitu:
Hasil perhitungan dicapai 0,94 lebih dekat ke 1,00 dibanding–
kan dengan 0,00. Jadi, kesimpulannya terdapat hubungan
antarvariabel.
116 Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XII
Jenis-jenis penelitian sangat bergantung pada segi penelitian
tersebut ditinjau. Berdasarkan cara dan taraf pembahasan
masalahpenelitiandibedakanmenjadiataspenelitiandeskriptif
dan penelitian inferensial. Dilihat dari tujuan yang ingin
dicapai, penelitian dibedakan menjadi penelitian eksploratif,
penelitian uji, dan penelitian deskriptif. Berdasarkan bentuk
dan metode pelaksanaannya, penelitian dibagi tiga, yaitu Studi
Kasus, Survei, dan Eksperimen. Penelitian juga dilakukan
pada setiap kajian ilmu, baik eksakta maupun ilmu sosial,
dengan pemakaian baik secara murni yaitu mengembangkan
ilmu pengetahuan sendiri maupun bersifat terapan. Adapun
berdasarkan tempatnya, penelitian ada yang dilakukan di
laboratorium, kepustakaan, dan lapangan.
Pengumpulan data merupakan kegiatan mencari
data di lapangan yang akan digunakan untuk menjawab
permasalahan penelitian. Dalam pengumpulan data terdapat
beberapametodeyangdigunakan,sepertiangket,wawancara,
observasi, dan dokumentasi atau kepustakaan. Setiap metode
memiliki syarat masing-masing yang bergantung pada jenis
dan sampel penelitiannya.
Pengolahan data dibedakan atas analisis kualitatif dan
analisis kuantitatif. Perbedaan ini bergantung pada sifat data
yangdikumpulkan.Datayangbersifatmonografismenggunakan
analisis kualitatif, sedangkan data yang memiliki jumlah lebih
besar menggunakan analisis kuantitatif. Statistik secara
Rangkuman
sederhanadapatdihitungdenganmencarinilairata-rata(mean),
modus, median, dan persen yang disebut pengukuran tendensi
sentral, yaitu pengukuran dari pusat persebaran variabel.
Dalam pengumpulan data penelitian, seorang peneliti
dapat melakukan empat macam cara, yaitu teknik angket,
wawancara, observasi, dan pengumpulan dokumen baik
berupa arsip-arsip maupun informasi-informasi di media
massa. Keempat cara pengumpulan tersebut tidak harus
ditempuh oleh seorang peneliti. Akan tetapi, hal tersebut
sangat berpengaruh pada kelengkapan dan kerincian data
yang pada akhirnya akan sangat berpengaruh pula pada bobot
atau kualitas dari penelitian yang dilakukan. Keempat cara
pengumpulan data tersebut memiliki sifat saling melengkapi
antara satu dan lainnya, sehingga semakin beragam cara
yang dilakukan dalam mengumpulkan data maka hal itu akan
semakin baik. Demikian pula sebaliknya.
Setelahdatadariberagamsumbermelaluicara-carayang
variatif dikumpulkan, langkah berikutnya bagi seorang peneliti
adalah melakukan klasifikasi atau pengelompokan data. Hal
tersebut penting dilakukan untuk memiliki nilai yang sama.
Upayatersebutsangatbermanfaatapabilaterjadipertentangan
antara data-data tersebut maka seorang peneliti dapat dengan
mudah menentukan data mana yang harus diperhatikan dan
datamanayangdapatdiabaikanterkaitdengantopikpenelitian
yang sedang dilakukan.
Pengumpulan dan Pengolahan Data Penelitian 117
Peta Konsep
Setelah mempelajari bab ini, adakah materi yang belumAnda
pahami? Jika ada, materi apakah yang belum Anda pahami
tersebut? Bacalah kembali materi dari awal bab dan buat
Apa yang Belum Anda Pahami?
rangkumannya. Sebelum masuk pada uji kemampuan bab,
pahami peta konsep terlebih dahulu.
diperlukan
Penelitian
Rancangan
Penelitian
Pengumpulan
dan Pengolahan
Data Penelitian
Pengumpulan
Data
Penelitian
Pengolahan
Data
Teknik Angket
Wawancara
Observasi
Dokumen dan
Media Massa
Pengelompokan
Data
Hubungan
Berbagai Data
Statistik
Sederhana
kemudian meliputi
antara
lain
terdiri
atas
118 Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XII
1. Alat pengumpul data penelitian berbentuk
daftar pertanyaan disebut ….
a. angket
b. tabulasi
c. statistik
d. wawancara
e. data silang
2. Orang sebagai subjek penelitian yang
menjawab pertanyaan dari daftar pertanyaan
yang diedarkan disebut ….
a. responden
b. populasi
c. random
d. satuan data
e. objek data
3. Setiap pertanyaan yang terdapat dalam daftar
isian dinamakan …..
a. soal
b. items
c. pilihan
d. argumen
e. alasan
4. Pertanyaan dalam daftar isian untuk
dijawab secara bebas oleh subjek penelitian
dinamakan ….
a. closed and item
b. open and item
c. supply type item
d. demand questionnare
e. simple question
5. Pertanyaan dalam daftar isian dibuat untuk
dijawab secara terbatas oleh subjek penelitian.
Daftar pertanyaannya sendiri dinamakan ….
a. open form question
b. closed form questionnare
c. questionnare
d. daftar isian
e. open form questionnare
B. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat.
• Penelitian eksploratif • Observasi
• Survei • Variabel
• Eksperimen • Mean
• Responden • Modus
• Informan • Median
• Interview • Angket
A. Jelaskan konsep-konsep berikut.
Uji Kemampuan Bab 4
Kerjakan pada buku latihan Anda.
6. Tanya jawab untuk mengumpulkan data
yang dilakukan secara lisan terhadap subjek
penelitian dinamakan ….
a. panel diskusi
b. diskusi
c. wawancara
d. pidato
e. ceramah
7. Agar menghasilkan data sesuai dengan yang
diinginkan dan tanya jawab lisan tidak keluar
jalur penelitian, diperlukan adanya ….
a. pewawancara
b. subjek penelitian
c. hasil wawancara
d. pedoman wawancara
e. pengolahan data
8. Keberhasilanpengumpulandatadengantanya
jawab secara lisan bergantung pada ….
a. alat penelitian
b. pengolahan data
c. analisis data
d. pewawancara
e. komunikasi
9. Teknik pengumpulan data dengan tanya
jawab secara lisan harus efektif, artinya ….
a. data yang terkumpul dapat diukur dan
ditarik kesimpulan
b. hasil penelitian dapat dipertanggung-
jawabkan secara ilmiah
c. banyaknya data merupakan keberhasilan
penelitian
d. pengolahan data dilaksanakan sesuai
dengan hasil tanya jawab
e. dalam waktu yang singkat diperoleh data
sebanyak-banyaknya
10. Pengamatan dan pencatatan untuk men-
dapatkan data dari gejala sosial dan psikis
dinamakan ….
Pengumpulan dan Pengolahan Data Penelitian 119
a. penelitian
b. investigasi
c. observasi
d. penelaahan
e. bedah data
11. Data yang bersifat monografis harus meng-
gunakan analisis ….
a. analisis kuantitatif
b. analisis memilih
c. analisis monografis
d. analisis statistik
e. analisis kualitatif
12. Data yang telah terkumpul dari lapangan
perlu diteliti kembali yang disebut ….
a. tallying
b. koding data
c. pengukuran tendensi sentral
d. editing
e. variabel
13. Jawaban yang ditulis dalam angket ada
kesesuaian antara jawaban yang ada dalam
pertanyaan pertama dan jawaban dalam
pertanyaan selanjutnya sehingga setiap
pertanyaan tidak ada kesan asal jawab. Dalam
editing termasuk ….
a. lengkapnya pengisian
b. keterbacaan tulisan
c. keajegan dan kesesuaian jawaban satu
sama lainnya
d. kejelasan makna jawaban, seorang
pengumpul data atau responden
e. relevansi jawaban
14. Usaha mengelompokkan atau mengklasifi-
kasikan jawaban-jawaban para responden
menurut macamnya disebut ….
a. tallying
b. koding data
c. editing
d. pengukuran tendensi sentral
e. variabel
15. Variabel yang menunjukkan adanya peringkat
yang berbeda tetapi tidak untuk dihitung,
misalnya kelas 1, kelas 2, dan kelas 3 disebut
variabel ….
a. variabel kualitatif ordinal
b. variabel kualitatif dichotomous
c. variabel kualitatif polychotomous
d. variabel kualitatif kontinu
e. variabel kualitatif diskrit
16. Variabel yang dapat dinyatakan dalam
bilangan, yang mengambil setiap harga, baik
bilangan bulat maupun bilangan pecahan
disebut ….
a. variabel kualitatif ordinal
b. variabel kualitatif dichotomous
c. variabel kualitatif polychotomous
d. variabel kualitatif kontinu
e. variabel kualitatif diskrit
17. Fakta atau keterangan dalam bentuk kualitatif
atau kuantitatif, disebut ….
a. variabel
b. pengukuran
c. data
d. mean
e. modus
18. Sebuah proses kuantitatif yang menjadikan
orang berusaha untuk mencantumkan
bilangan terhadap khas tertentu berdasarkan
peraturan tertentu pula disebut ….
a. modus
b. mean
c. pengukuran
d. data
e. variabel
19. Pengukuran yang fungsinya untuk lambang
membedakan, peringkat, dan memperhatikan
jarak disebut jenis tingkat ….
a. tingkat pengukuran nominal
b. tingkat pengukuran ordinal
c. tingkat pengukuran ratio
d. tingkat pengukuran skala ordinal
e. tingkat pengukuran interval
20. Pengukuran dilakukan terhadap lima orang
siswa Kelas XII IPS yang mengikuti UAS
Sosiologi < n = 5 > dengan jumlah soal 10 buah
sehingga didapat banyaknya jumlah jawaban
yang benar dari setiap siswa, yaitu:
Siswa Banyaknya jawaban
1 5
2 7
3 9
4 6
5 8
Apabilajumlahjawabanyangbenardiurutkan,
diperoleh deret 9, 8, 7, 6, 5.
Dengan demikian, median dari soal tersebut
adalah ….
a. median data berkelompok
b. median data tak berkelompok
c. median data bertingkat
d. median data tak bertingkat
e. median data acak
120 Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XII
C. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan singkat dan tepat.
1. Apa tujuan pengumpulan data dengan
menggunakan angket?
2. Mengapa setiap penelitian dilakukan pengum-
pulan data?
3. Mengapa perlu dilakukan uji coba terlebih
dahulu pada alat pengumpulan data?
4. Apa keuntungan yang diperoleh apabila
pengumpulan data dengan angket bentuk
pilihan ganda?
5. Mengapa pertanyaan dalam pengumpulan
data tidak boleh membingungkan?
6. Mengapa dalam tanya jawab secara lisan,
seorang pewawancara harus memperhatikan
penampilan?
7. Uraikan bahwa pengumpulan data dengan
menggunakanwawancaraharusmenggunakan
pedoman wawancara.
8. Deskripsikan bahwa observasi diperlukan
dalam pengumpulan data mengenai gejala
sosial.
9. Mengapa surat pribadi seseorang dapat
dijadikan sumber data?
10. Mengapa dalam mengumpulkan data dari
media massa, seorang peneliti harus teliti?
11. Sebutkan tiga tahap analisis kuantitatif.
12. Uraikan karakteristik variabel.
13. Sebutkan dan jelaskan empat jenis tingkatan
pengukuran.
14. Sebutkan keuntungan dari penggunaan
mean.
15. Gambarkan kedudukan mean, modus, dan
median persebaran simetrik (normal), miring
positif, miring negatif.
Kajian Sosiologi Bab 4
Berikan beberapa kelebihan dan kekurangan dari
angket terbuka dan angket tertutup. Tuliskan
No. Angket Kelebihan
1
2
Terbuka
Tertutup
Kekurangan
pada buku latihan Anda seperti contoh tabel
berikut ini.
Penulisan Laporan Penelitian
Sebelumnya, pada Bab 3 sudah dijelaskan tentang rancangan
penelitian sosial. Proposal atau rancangan penelitian terdiri atas judul
penelitian, masalah penelitian, tujuan, dan manfaat penelitian, tinjauan
pustaka, hipotesis, dan metode pengumpulan data. Pernahkah Anda
merancangmetodepenelitian?Jawabannyaya, jika Anda mengerjakan
tugas dalam Bab 3.
Dalam Bab 4, Anda telah mempelajari, mengumpulkan, dan
mengolah data penelitian. Anda pasti sudah mengerjakan tugas dan
paham materi tersebut. Pengumpulan data dapat melalui angket,
wawancara, observasi, dokumen, ataupun media massa. Adapun
pengolahandatadapatdilakukandenganmenggunakanstatistikataupun
analisisdeskriptif.Lalu,dalammateribabini,Andaakanbelajarpenulisan
laporanpenelitian.PernahkahAndamenelitisesuatudanhasilnyadicatat?
Kemudian, bagaimanakah penulisan laporan yang baik?
Penulisanlaporanmerupakantahapakhirdarisuatupenelitian dan
merupakan hasil kerja keras yang diwujudkan dalam bentuk karya
tulis ilmiah. Laporan secara utuh belum tentu langsung didapat dari
hasil penelitian maka perlu adanya bimbingan dari guru-guru mata
pelajaran yang memiliki kemampuan melakukan bimbingan karya
ilmiah bagi setiap siswa (khususnya mata pelajaran Sosiologi).
Hasil penelitian sebelum dibuat laporan secara utuh memerlukan
bimbingan penulisan agar hasilnya dapat dipertanggungjawabkan.
Laporan penelitian harus baik secara ilmiah dan dapat dipahami oleh
Setelah mempelajari materi Bab 5, Anda diharapkan dapat menyusun laporan. Anda
juga dapat melakukan penelitian serta mempraktikkannya dalam kehidupan yang
berkaitan dengan materi.
Apa Manfaat Bagiku?
Penelitian, Data, dan Laporan
Kata Kunci
Bab
5
Sumber: www.trisakti.ac.id
Kepustakaan diperlukan untuk mendukung dalam penulisan
laporan penelitian.
A. Garis Besar Laporan
B. Menyusun Hasil Penelitian
121
122 Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XII
A Garis Besar Laporan
Laporan penelitian menjadi salah satu bagian penting dalam
penelitian.Halinimenjadimutlakkarena melalui laporan ini, ilmuwan
lain dan masyarakat dapat memahami, menilai, atau mungkin
menyempurnakan hasil penelitian melalui penelitian lanjutan.
Laporan penelitian agar dapat dipahami pembaca, penulisannya
harus memperhatikan persyaratan-persyaratan tertentu. Penulisan
laporan ilmiah berbeda dengan aturan-aturan jika Anda menulis
novel atau cerita sejarah. Syarat-syarat tersebut seperti penggunaan
bahasa yang komunikatif, mengetahui untuk siapa laporan tersebut
dibuat dan ditujukan, menggambarkan langkah-langkah penelitian
yang dilakukan, serta adanya kejelasan dan kemampuan meyakinkan
para pembacanya.
Laporan penelitian sebelum diajukan sebagai hasil penelitian,
perlu dibuat kerangka laporan. Kerangka laporan berfungsi sebagai
arah dari setiap isi dan bagian laporan. Menulis laporan penelitian
diperlukan beberapa tahapan, sebagai berikut.
1. Laporan Sementara
Laporan sementara dibuat apabila data telah terkumpul, buku
penunjang telah lengkap, dan kerangka laporan telah disiapkan.
Anda mempersiapkan diri menulis laporan sementara terutama
bagian-bagian penting dari isi laporan tersebut. Hal ini dilakukan
agar setiap bagian dari penelitian disusun secara bertahap sehingga
bahan-bahan laporan tidak ditumpuk yang akibatnya menjadi malas
untuk dikerjakan.
Laporan sementara sebaiknya ditulis tidak sekaligus, tetapi secara
bertahap yang dimulai dari awal penulisan laporan. Kemudian,
meminta pembimbing untuk mengkaji dan mengoreksi sebagian
laporan yang telah disusun. Hal ini dilakukan terus menerus sampai
akhir laporan penelitian selesai.
2. Penyusunan Kerangka Laporan
Kerangkalaporandibuatkarenatidaksetiaporangdapatmenuangkan
hasil pemikirannya secara langsung dan terperinci, tetapi dibuat
dahulu garis besar laporan yang akan ditulisnya. Kerangka laporan
Riset
Buatlah kerangka laporan
berdasarkan judul yang telah Anda
buat agar rencana harus diselesaikan
sesuai dengan terget waktu.
orang lain yang membacanya. Suatu laporan penulisan yang baik
terlebih dahulu harus memiliki bahasa yang baik karena angka-angka
yang merupakan data penelitian harus dijelaskan dan disampaikan
kepada orang lain yang membacanya.
Laporan ditulis harus dengan teliti dan jelas. Laporan penelitian
merupakan kegiatan menuangkan pikiran-pikiran ke dalam kalimat
yang baik, menyusun kalimat ke dalam alinea, dan merangkaikan
alinea tersebut menjadi suatu karya ilmiah. Jika siswa menginginkan
suatu karya tulis yang baik, tentu saja tidak langsung menyelesaikan
laporan penelitian setelah selesai pengumpulan data, tetapi perlu
pula bantuan bimbingan selain dari guru pembimbing, juga dari guru
Bahasa Indonesia.
Dalam bab ini, akan dibahas tentang pembuatan laporan
penelitian dan mempresentasikan hasil penelitian. Anda diharapkan
memahami dan memiliki kemampuan untuk membuat laporan
hasil penelitian serta keterampilan dalam mempresentasikan hasil
penelitian.
Penulisan Laporan Penelitian 123
ini semacam pembuatan rencana kerja yang disusun oleh setiap
organisasi atau instansi sehingga rencana-rencana harus diselesaikan
sesuai dengan target waktu yang ditentukan.
Kerangkalaporanharusadapadasetiappenelitiankarenakerangka
inimerupakangarisbesardarilaporanyangsebenarnya. Jika hal ini lalai
dilakukan, akan menyebabkan data bertumpuk atau kurang dari yang
diharapkan. Akibatnya, penulis laporan menjadi bingung dan tidak
tahu yang harus dikerjakannya terlebih dahulu. Kerangka laporan
dibuat sebagai awal dan selesainya penelitian. Kerangka laporan
merupakan rancangan inti atau pokok laporan yang sebenarnya
dengan tujuan memudahkan menuangkan pikiran-pikiran yang
berhubungan data ke dalam bentuk tulisan.
Ada kerangka laporan untuk memudahkan penulisan. Ketika
penulisan laporan dilaksanakan kadangkala muncul ide-ide
yang menambah isi atau bentuk laporan. Ide atau gagasan yang
sebelumnya tidak diperhitungkan muncul di tengah-tengah
penulisan. Hal ini wajar terjadi karena setiap orang menginginkan
kesempurnaan dalam setiap karya yang akan dihasilkan. Bahkan,
kerangka laporan dapat mengalami perubahan.
3. Pokok-Pokok Pikiran dalam Kerangka Laporan
Kerangka laporan telah dibuat maka disusun isi yang penting
dari setiap urutan kerangka laporan tersebut. Tentu saja penuangan isi
kerangkalaporanharussesuaidenganmasalahyangdiajukan.Misalnya,
jangan sampai penelitian mengenai masalah kenakalan remaja,
ternyata banyak membahas tentang pedagang asongan di bus kota
sehingga tidak ada kesesuaian antara masalah dan isi laporan. Oleh
karena itu, isi dari laporan yang dikembangkan dari suatu kerangka
harus ada kesinambungan dari awal sampai akhir penulisan.
Pembuatan pokok-pokok pikiran merupakan penulisan garis
besar laporan. Anda ketika membuat pokok pikiran dalam kerangka
laporan Anda perlu membicarakan dengan pembimbing agar isi
tidak keluar dari jalur masalah yang ditentukan. Jika hal ini telah
diselesaikan, siswa dapat menulis laporan yang sesungguhnya,
dengan tidak menyia-nyiakan waktu yang tersedia.
4. Penggunaan Waktu
Waktu yang disediakan dalam penulisan karya tulis ilmiah,
tampaknya sangat singkat atau kurang dari satu semester. Walaupun
begitu, sebaiknya Anda mengajukan masalah penelitian yang mudah
dijangkau,yaituyangadadilingkungansekolahataupundilingkungan
sosial sekitar tempat tinggal Anda.
Pembuatan karya tulis ilmiah ini jangan sampai ditunda-tunda. Jika
ditunda dengan alasan sulit memahami masalah, ketidaktahuan akan
sumber bacaan yang berhubungan dengan masalah atau memang
malas untuk melakukan penulisan, terutama apabila penulisan karya
ilmiah ini dikerjakan secara berkelompok, jangan sampai terjadi saling
mengandalkan orang lain dalam kelompoknya. Akhirnya, waktu yang
tersedia tidak terlewati sehingga mengakibatkan laporan penelitian
tidakselesaidikerjakan.Setiapkesukarandalampenulisanpatutuntuk
diselesaikan, baik bertanya kepada siswa lain, bertanya kepada guru,
atau kepada orang lain yang memahami pembuatan penelitian.
Karya laporan penelitian sekecil apapun patut dihargai karena
karya ilmiah yang telah dihasilkan merupakan landasan pertama ke
arahkemajuandalammenghadapiperkembanganzamanyangsemakin
mutakhir.Dengandemikian,diperlukanorang-orangyangkritisdalam
menanggapi setiap masalah yang muncul dalam kehidupan.
Riset
Buatlah pokok-pokok pikiran dari
masalah anak jalanan. Pokok
pikiran tersebut dapat Anda ketahui
dengan pengamatan dan wawancara
langsung terhadap anak jalanan
maupun dengan mencari informasi di
media massa.
124 Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XII
Laporan penelitian merupakan hasil akhir dari proses penelitian
yang diwujudkan dalam bentuk karya tulis ilmiah. Baik-buruknya
suatu laporan penelitian yang dilakukan bukan merupakan masalah,
karena adanya kemauan untuk menyusun laporan penelitian adalah
langkah yang baik untuk mencapai perkembangan pemikiran
manusia.
1. Isi Laporan
Pembuatan laporan penelitian terdiri atas beberapa bab yang
terbagi menurut kerangka laporan. Hal ini menolong penulisan
karya ilmiah dan pembaca untuk mengkaji isi dari setiap laporan.
Pembagian isi laporan terdiri atas judul, kata pengantar, daftar
isi, pendahuluan, tubuh laporan, ikhtisar (abstrak), lampiran, dan
kepustakaan (daftar bacaan). Untuk lebih jelasnya, pembagian
laporan penelitian yaitu sebagai berikut.
a. Judul
Judul laporan penelitian sebaiknya ringkas, jelas, dan
menggambarkan isi laporan. Judul yang baik sekurang-kurangnya
terdiri atas dua variabel yang saling berhubungan atau terkait. Judul
dan isi harus senantiasa berkaitan karena judul yang baik akan
menarik untuk dibaca atau dikaji ulang oleh peneliti lainnya dengan
masalah yang berlainan. Judul sebaiknya disusun di saat membuat
kerangka laporan walaupun nantinya mengalami perubahan, tetapi
tidak keluar dari masalah yang diteliti.
b. Kata Pengantar
Kata pengantar merupakan keterangan dari penulis mengenai
isi laporan penelitiannya, tetapi belum secara khusus diuraikan.
Oleh karena itu, kata pengantar umumnya pendek dan singkat
yang di dalamnya tersusun mengenai judul, masalah yang dibahas,
pendukung penelitian (sponsor kalau ada) dan ucapan terima kasih
kepada yang memberikan berbagai bantuan sehingga penulisan
laporan dapat diselesaikan.
c. Daftar Isi
Daftar isi pada umumnya ditempatkan setelah kata pengantar.
Daftar isi menunjukkan bagian dari laporan yang merupakan isi
setiap bagian yang dibahas dan membantu penulis sebagai bagian dari
kerangka penulisan, serta membantu pembaca untuk melihat struktur,
urutan, dan pokok-pokok yang dibahas dalam laporan. Selain daftar
isi, kadang-kadang terdapat pula daftar tabel, grafik, daftar gambar,
diagram, atau peta yang dibuat tersendiri setelah daftar isi.
d. Pendahuluan
Bagian pertama dari laporan penelitian adalah pendahuluan,
isinya sudah menyangkut laporan secara khusus, dijelaskan
mengenai latar belakang dan perumusan masalah, ruang lingkup,
tujuan dan manfaat penulisan atau penelitian, pedoman penulisan
(metode, pengumpulan data, dan analisis data).
e. Tubuh Laporan
Tubuh laporan merupakan bagian-bagian (bab) setelah
pendahuluan yang berisi bagian pokok laporan. Setiap bab membahas
Soal Pengayaan
(UN SMA IPS, 2005)
Bagian pokok dari keseluruhan
laporan penelitian adalah ....
a. tujuan penelitian
b. hasil penelitian
c. bab pendahuluan
d. tubuh kerangka
e. kesimpulan dan saran
Jawaban: b
Bagian pokok dari keseluruhan
laporan penelitian adalah hasil
penelitian.
B Menyusun Hasil Penelitian
Penulisan Laporan Penelitian 125
dan menguraikan inti dari penelitian seperti uraian konsep atau teori
yangberhubunganmasalah,lokasipenelitiandanprosespengumpulan
data, analisis data, akhirnya kesimpulan dan saran.
f. Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan berisi bagian yang telah dibahas sebelumnya dan
merupakan inti dari hasil penelitian atau adanya temuan-temuan
selama pengumpulan dan pengolahan data. Kesimpulan sifatnya
berbeda dengan ikhtisar karena kesimpulan berfungsi sebagai hasil
penelitian atau penulisan secara keseluruhan. Pada bagian yang
sama setelah kesimpulan kadangkala terdapat saran yang ditujukan
kepada pembaca, peneliti selanjutnya, atau pihak yang berkaitan
dengan masalah.
g. Lampiran
Lampiran berisi bahan yang kurang praktis atau mengganggu
penyajian jika dimasukkan ke dalam bagian atau bab, baik terlalu
panjang maupun dapat mengganggu isi bagian atau bab yang
bersangkutan. Meskipun demikian, bahan ini dirasakan penting
untuk disajikan sehingga bahan ini memerlukan bagian tersendiri,
yaitu ditempatkan di bagian lampiran.
h. Kepustakaan
Kepustakaan disebut daftar bacaan, yaitu bagian yang
menampilkan sumber pendukung laporan, berupa buku, majalah,
surat kabar, jurnal, dokumen yang dipublikasikan (atau belum).
2. Merumuskan Kesimpulan dan Saran
Bagian akhir dari laporan penelitian adalah kesimpulan yang
merupakan hasil dari keseluruhan laporan penelitian. Sebelum
dibuat kesimpulan, terlebih dahulu penulis harus memahami isi
penelitiannya, terutama dari hasil pengolahan data dan temuan-
temuan selama pengumpulan data. Kesimpulan tidak dibuat semata-
mata bahwa penelitian selesai dilaksanakan, tetapi harus mencakup
keseluruhan penelitian sehingga penulis memberikan laporannya
secara lengkap apa adanya tanpa memasukkan unsur-unsur perasaan
pribadi berdasarkan isi dari laporan tersebut. Kesimpulan dapat
disebut juga pembahasan kualitatif dari penelitian.
Saran disajikan bersama-sama dengan kesimpulan, tetapi saran
ini sifatnya tidak wajib dan merupakan pelengkap dari penelitian.
Tidak semua penelitian dapat membahas masalah secara utuh
sehingga penulis dapat menyarankan kepada peneliti lain untuk
melanjutkan masalah yang tidak terbahas dalam laporannya. Di
samping itu, saran diberikan kepada pihak-pihak yang terkait dalam
penelitian. Pihak yang terlibat dalam penelitian bisa dari perorangan
ataupun lembaga. Hal ini bertujuan pihak yang terlibat dalam
penelitian mengkaji kembali hasil penelitian atau temuan-temuan
dalam proses pengambilan data. Jika hasil penelitian tidak sesuai
dengan yang diharapkan oleh pihak tersebut, saran dari pihak yang
terlibat dalam penelitian dapat dimasukkan dalam kolom saran
penelitian.
Kesimpulan dan saran merupakan bagian yang paling penting
dari laporan penelitian. Keduanya saling berhubungan dan berkaitan
erat sekali sehingga kesimpulan belumlah lengkap apabila tidak
ada saran. Begitu pula saran tidak akan terwujud tanpa adanya
kesimpulan. Jadi, keduanya merupakan suatu sistem yang saling
melengkapi.
Jendela
Info
Cara menulis laporan penelitian
perlu mengikuti suatu aturan yang
telah diterima di kalangan ilmuwan.
Ada dua model penulisan laporan
penelitian, yaitu model Turabian
(1973) dan model American
Psychological Association (APA)
1988. Model Turabian menggunakan
catatan kaki (footnote) untuk
menunjukkan referensi, dan
menggunakan istilah ibid, op cit, dan
loc cit.
Model APA, penulisannya lebih
praktis karena tidak menggunakan
catatan kaki. Model ini digunakan
dalam penulisan artikel untuk
jurnal-jurnal. Model APA ini, kunci
referensinya pada daftar pustaka.
Sumber: Metode Penelitian Sosial, 2004
126 Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XII
3. Menyajikan Laporan
Laporanpenelitiansebagaikaryatulisilmiahperludipertanggung-
jawabkansebagaisuatukebenaranberdasarkanmasalah-masalahyang
diajukan dalam penelitian. Pertanggungjawaban penelitian dilakukan
melalui diskusi di dalam kelas, antara siswa yang menyajikan hasil
penelitiannya dan siswa lain sebagai peserta diskusi. Jalannya diskusi
harus dibimbing oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan agar
siswa dapat diarahkan sesuai dengan isi penelitiannya yang tentu saja
sesuai dengan mata pelajaran Sosiologi.
Beberapa bentuk diskusi kelas yang sering digunakan antara
lain sebagai berikut.
a. The Social Problem Meeting
Di mana para siswa berdiskusi tentang masalah-masalah sosial?
Diskusi dilakukan oleh siswa di kelas atau di lingkungan sekolahnya.
Dalam hal ini, diharapkan setiap siswa terpanggil untuk belajar dan
bertingkah laku sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Catatlah masalah Anda. Jelaskan sebab-sebab masalah tersebut. Hasilnya
dikumpulkan kepada guru Anda. Setelah tugas ini terkumpul, guru Anda akan memilih
masalah apa yang akan didiskusikan di kelas.
Opini 5.1
Soal Pengayaan
(UN SMA IPS, 2002)
Laporan hasil penelitian siswa
sebaiknya didiskusikan di kelas agar
membawa manfaat bagi siswa seperti
hal-hal berikut, kecuali....
a. melatih siswa untuk pandai
berbicara
b. memupuk siswa untuk berani
berpendapat
c. membina siswa agar mampu
berpikir kreatif
d. memupuk rasa toleransi di antara
siswa
e. memilih siswa untuk
menggunakan pengetahuan
Jawaban: a
Laporan hasil penelitian siswa
sebaiknya didiskusikan di kelas agar
membawa manfaat bagi siswa untuk:
a. memupuk siswa agar berani
berpendapat;
b. membina siswa agar mampu
berpikir kreatif;
c. memupuk rasa toleransi di antara
siswa;
d. melatih siswa untuk pandai
berbicara;
b. The Opened Meeting
Para siswa berdiskusi mengenai masalah apa saja yang
berhubungan dengan kehidupan mereka sehari-hari.
Berdiskusilah dengan kelompok belajar Anda yang terdiri atas enam siswa. Tema diskusi
tentang kebersihan dan ketertiban kelas Anda. Selanjutnya hasil diskusi kelompok nanti
didiskusikan dalam kelas.
Kerja Sama 5.1
c. The Educational - Diagnosis Meeting
Para siswa berdiskusi mengenai pelajaran di kelas dengan
maksud saling mengoreksi pemahaman mereka atas pelajaran
yang diterimanya. Dengan demikian, setiap anggota memperoleh
pemahaman yang lebih baik.
Penyajian laporan penelitian yang dilakukan melalui diskusi
diharapkan dapat terjadi saling tukar pikiran antara yang menyajikan
dan peserta diskusi lainnya sehingga dapat mencapai titik temu atau
memecahkan persoalan yang dihadapi.
Menyajikan laporan melalui diskusi memiliki beberapa
keuntungan, antara lain:
1) mempertinggi peran perorangan dalam kelompok, baik yang
menyajikan maupun yang membahas hasil laporan, sehingga
setiap orang memiliki tanggung jawab masing-masing;
2) mempertinggi peran serta kelas secara keseluruhan; dan
3) memupuk sikap saling menghargai pendapat orang lain.
Diskusi hasil penelitian bertumpu pada siswa sebagai titik pusat
perhatian kelas sehingga setiap orang yang ada di dalam kelas
berperan dalam kegiatan diskusi. Adapun peran-peran tersebut
yaitu sebagai berikut.
Penulisan Laporan Penelitian 127
1) Kelompok penyaji terdiri atas siswa yang menyajikan laporan
penelitiannya.
2) Moderator adalah siswa yang mengatur jalannya diskusi, seperti
membuka diskusi, mempersilakan penyajian laporan penelitian,
mengatur jalannya tanya jawab, dan menutup diskusi dengan
kesimpulan hasil yang dicapai dari diskusi.
3) Notulis atau yang mencatat jalannya diskusi dan membuat
kesimpulan untuk dibacakan di akhir diskusi.
4) Guru mengawasi dan memberikan pengarahan sesuai dengan
fungsinya sebagai pembimbing dan motivator, seperti mengem-
bangkan kemampuan siswa untuk mampu bermusyawarah.
Penerapan diskusi laporan penelitian di dalam kelas yaitu
untuk menggali daya kepemimpinan siswa sehingga muncul
potensi-potensi secara perorangan ataupun kelompok yang dimiliki
siswa. Guru sebagai pembimbing dan pengarah diskusi senantiasa
meluruskan arah jalannya diskusi, baik pertanyaan yang diajukan
maupun jawaban dari pertanyaan tersebut.
Berikut ini beberapa bentuk diskusi, yaitu sebagai berikut.
a. Seminar
Diskusi kelas yang diselenggarakan dalam rangka membahas
laporan penelitian sebenarnya dan mendekati seminar, yaitu
pembahasan yang bersifat ilmiah. Pembahasannya berkisar pada
masalah kehidupan sehari-hari yang ada di lingkungan siswa sendiri.
Arti sebenarnya dari seminar adalah sebuah kegiatan pembahasan
yang mencari pedoman atau pemecahan-pemecahan masalah
tertentu. Oleh karena itu, seminar selalu diakhiri dengan kesimpulan
dan keputusan yang merupakan hasil kebulatan pendapat semua
peserta.
Gambar 5.1
Seminar
Seminar yang membahas pentingnya
hidup disiplin.
Sumber: www.geointernational.gc.ca
Seminar bertolak dari lembaran kerja yang merupakan
pembahasan teoretis mengenai persoalan pokok, dalam hal ini
membahas lembar hasil penelitian siswa.
Zoom
Moderator
Notulen
Seminar
Panel
Simposium
128 Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XII
Diskusikan dengan kelompok belajar Anda yang terdiri atas empat siswa. Buatlah bagan
perbedaan dan bagan persamaan antara seminar, panel, dan simposium.
Kerja Sama 5.2
b. Panel
Panelmerupakanbentukdiskusiyangterdiriatas beberapa orang.
Perbedaan panel dengan diskusi terletak pada cara mereka berdikusi.
Panel biasanya diselenggarakan dalam acara diskusi di televisi
sehingga pemirsa tidak turut ambil bagian dalam diskusi. Pokok
persoalan yang didiskusikan dalam panel dipilih sesuai dengan tema
yang diajukan oleh moderator atau terlebih dahulu diberitahukan
sebelum panel dilaksanakan. Panel ditujukan pada khalayak yang
mendengar atau mengikuti diskusi agar muncul rangsangan berpikir
sesuai dengan sudut pandang masing-masing.
c. Simposium
Simposium menyerupai panel karena terdiri atas beberapa
pembicara. Perbedaannya terletak pada pembahasan masalah yang
diajukan. Simposium sifatnya lebih formal, yaitu beberapa pembicara
terlebih dahulu mempersiapkan pembicaraannya tentang suatu
masalah tertentu. Pembahasan terhadap sebuah masalah ditinjau dari
berbagai sudut pandang dan disoroti dari titik tolak yang berbeda.
Simposium dapat pula diatur dengan cara lain, misalnya sebuah
aspek dari suatu persoalan ditentukan untuk disoroti secara khusus,
kemudian dibicarakan secara khusus.
Gambar 5.2
Simposium
Simposium sifatnya lebih formal, yaitu
seorang pembicara terlebih dahulu
mempersiapkan pembicaraannya.
Sumber: Pikiran Rakyat, 28 Maret 2006
Para penyajiataupembicaradalamsimposiumberasaldariberbagai
pihak yang mengikuti simposium, seperti ahli atau peserta. Mereka
dapat bertanya tentang isi masalah yang dijadikan tema simposium
atau menyanggah materi (pokok persoalan) yang dijadikan materi
simposium. Pendengar atau peserta simposium diberi kesempatan
berbicara tentang pandangannya mengenai materi simposium dan
menggantikan beberapa pertanyaan atau sanggahan setelah penyajian
dan penyanggah utama selesai berbicara.
Moderator dalam simposium tidak seaktif pada panel. Moderator
hanya mengoordinasikan sanggahan dan pertanyaan yang ditujuan
kepada penyaji.
Penulisan Laporan Penelitian 129
Laporan penelitian sebelum diajukan sebagai hasil
penelitian perlu dibuat kerangka laporan yang berfungsi
sebagai arah dari setiap isi dan bagian laporan. Untuk menulis
laporanpenelitiandiperlukanbeberapatahapan,sepertilaporan
sementara,penyusunankerangkalaporan,pokok-pokokpikiran
dalam kerangka laporan, dan penggunaan waktu.
Laporan penelitian merupakan hasil akhir dari proses
penelitian yang diwujudkan dalam bentuk karya tulis ilmiah.
Untuk menyusun laporan penelitian, perlu memperhatikan
pula isi laporan, rumusan kesimpulan dan saran, serta
penyajian laporan.
Rangkuman
Pembagian isi laporan terdiri atas judul, kata pengantar,
daftar isi, pendahuluan, tubuh laporan, ikhtisar (abstrak),
lampiran, dan kepustakaan (daftar bacaan).
Menyajikan laporan melalui diskusi dapat dilakukan
dalam bentuk seminar, panel, dan simposium melalui diskusi
dalam kelas. Banyak keuntungan yang didapatkan dari diskusi,
antara lain mempertinggi peran perorangan dalam kelompok,
baik yang menyajikan maupun yang membahas hasil laporan,
sehingga setiap orang memiliki tanggung jawab masing-
masing; mempertinggi peran serta kelas secara keseluruhan;
dan memupuk sikap saling menghargai pendapat orang lain.
Setelah mempelajari bab ini, adakah materi yang belumAnda
pahami? Jika ada, baca kembali materi dari awal bab sampai
Apa yang Belum Anda Pahami?
Peta Konsep
Penelitian
Rancangan
Penelitian
Pengumpulan dan
Pengolahan Data
Penelitian
Penulisan Laporan
Penelitian
Kata
Pengantar
Daftar
Isi
Pendahuluan Tubuh
Laporan
Kesimpulan
dan Saran
Lampiran Kepustakaan
membutuhkan
kemudian
selanjutnya
meliputi
Judul
peta konsep agarAnda lebih yakin dengan meteri. Kerjakan Uji
Kemampuan Bab dan Uji Kompetensi Semester 2.
130 Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XII
1. Hasil penulisan laporan penelitian harus
dapat dipahami dan dimengerti orang lain.
Oleh karena itu, penulisan laporan harus ….
a. lengkap sesuai dengan banyak halaman
b. dapat diuji kebenarannya secara ilmiah
c. memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi
d. menggunakan bahasa yang baik
e. jelas setiap uraian yang ditulis
2. Penulisan laporan tidak dapat dilakukan
sekaligus, tetapi ….
a. terlebih dahulu dibuat kesimpulan dan
saran
b. harus dilakukan secara bertahap dari
awal penulisan
c. menyangkut isi dan tujuan pelaporan
d. bergantungpadakecepatandankeinginan
penulis
e. penyelesaiannyamemerlukanperhitungan
matematis
3. Awal pembuatan laporan terlebih dahulu
dibuat garis-garis besar laporan sebagai
pedoman. Hal ini termasuk pada ….
a. hasil yang baik
b. penghematan pikiran
c. kerangka laporan
d. isi penelitian
e. daftar isi penulisan
4. Tujuan dibuatnya kerangka laporan adalah
untuk memudahkan ….
a. menuangkan pikiran yang berhubungan
dengan data ke dalam bentuk tulisan
b. pengetikan agar setiap kata yang dibuat
tidak menggeser isi kalimat
c. penyusunanseluruhisipenulisanlaporan
penelitian yang sempurna
d. membuat hitungan data agar dapat
ditarik kesimpulan
e. memilah-milah hasil tallying untuk
dimasukkan ke dalam koding
B. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat.
• Ikhtisar • Panel
• The Social Problem Meeting • Simposium
• The Opened Meeting • Diskusi
• The Educational - Diagnosis Meeting • Penyaji
• Moderator • Notulis
• Seminar • Sponsor
A. Jelaskan konsep-konsep berikut.
Uji Kemampuan Bab 5
Kerjakan pada buku latihan Anda.
5. Saat penulisan, isi kerangka laporan harus
sesuai dengan ….
a. lampiran yang dimasukkan
b. jenis kertas dan huruf yang digunakan
c. waktu yang telah ditetapkan
d. masalah yang diajukan
e. kemampuan bimbingan
6. Penulisan laporan penelitian merupakan suatu
langkah dalam mencapai perkembangan
pemikiran. Hal ini bergantung pada ….
a. banyaknya data yang terkumpul
b. mata pelajaran yang disampaikan
c. kemauan untuk dan menyusun laporan
d. adanya usaha bersama dalam belajar
e. membaca buku dan berdiskusi
7. Penulisan judul laporan penelitian sebaiknya ….
a. bergantung pada hasil bimbingan
b. ringkas, jelas, dan menggambarkan isi
c. ada nasihat dari teman sebagai masukan
d. terdapat gambar yang memperjelas
e. banyak menguraikan masalah
8. Kesimpulan berisi bagian-bagian inti laporan
yangdibahasdandidalamnyaterdapattemuan
selama pengumpulan dan pengolah data.
Dengan demikian, kesimpulan berfungsi
sebagai ….
a. hasil akhir penulisan
b. pelengkap laporan
c. hasil pengolahan data
d. penilaian kemampuan
e. penulisan secara keseluruhan
9. Pertanggungjawaban hasil penulisan laporan
dilakukan di kelas melalui ….
a. penilaian
b. diskusi
c. penjilidan
d. penyerahan
e. pengetikan
Penulisan Laporan Penelitian 131
10. Sifat saran di dalam laporan merupakan hal
yang sifatnya ….
a. wajib sebagai penguat laporan
b. harus dilaksanakan sebagai kewajiban
c. tidak wajib hanya sebagai pelengkap
penelitian
d. disesuaikandengankeinginandankemam-
puan penulis
e. dapat digunakan untuk kepentingan
pertanggungjawaban
11. Salah satu kesalahan yang sering terjadi dalam
penulisan laporan penelitian adalah ....
a. bahasanya sederhana
b. bahasanya tidak bersifat klise
c. arah tujuan penulisan sesuai dengan
maksud penelitian
d. kata-kata yang disusun kurang relevan
e. selalu diikuti kesimpulan dan saran
12. Saran-saran dalam laporan penelitian harus
merupakan ....
a. usulan peneliti untuk mengatasi masalah
yang tertuang dalam kesimpulan
b. usulan yang perlu dilengkapi dalam
penelitian selanjutnya
c. pengalaman peneliti di lapangan
d. usulan agar masalah penelitian itu diakui
e. semua salah
13. Penelitian terapan yang diselenggarakan
dalam rangka mengatasi masalah nyata dalam
kehidupan untuk mencari yang lebih baik
disebut ....
a. penelitian historis
b. penelitian dasar
c. applied research
d. penelitian laboratorium
e. penelitian lapangan
14. Hal yang termasuk kelemahan angket adalah
sebagai berikut, kecuali ....
a. mudah diisi oleh responden
b. susah ditindaklanjuti
c. data yang masuk mudah diolah
d. lebih besar harapan dikembalikan
e. tidak memerlukan waktu yang lama
15. Setiap tahun lulusan SMA yang diterima di
perguruan tinggi negeri hanya 15%, 55% di
perguruan tinggi swasta, yang lainnya tidak
melanjutkan studi. Pernyataan ini dinamakan ....
a. fakta
b. bukti
c. informasi
d. teori
e. data
16. 1. bersifat ilmiah, dilakukan melalui
prosedur yang sistematis
2. jujur, tidak memaksakan keinginannya
sendiri
3. bersumber dari pengetahuan dan perasaan
4. merupakan suatu proses yang berjalan
terus-menerus
Dari data tersebut yang termasuk ciri-ciri
penelitian ilmiah adalah ....
a. 1,2
b. 2,3
c. 2,4
d. 2,4
e. 3,4
17. Si pengamat tidak ikut terlibat dalam kegiatan
yang sedang diamati disebut ....
a. observasi partisipasi
b. observasi simulasi
c. observasi nonpartisipasi
d. penyebaran angket
e. penyebaran kuesioner
18. Bagian akhir dari suatu laporan penelitian
terdiri atas ....
a. diskusi kelas
b. daftar pustaka
c. kesimpulan dan saran
d. penutup dan nama penerbit
e. lampiran dan saran
19. Pendapat sementara yang masih perlu diuji
kebenarannya melalui penelitian disebut ....
a. hipotesis
b. analisis
c. sampel
d. keterangan
e. bukti
20. Daftar grafik, daftar diagram, dan daftar
gambar terdapat pada ....
a. daftar tabel
b. daftar kepustakaan
c. isi laporan
d. kritik dan saran
e. daftar lampiran
132 Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XII
Kajian Sosiologi Bab 5
Bagaimana agar laporan penelitian dapat
menarik untuk dibaca? Uraikan isi laporan yang
berpengaruh dalam menyusun hasil penelitian
C. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan singkat dan tepat.
1. Apa yang dimaksud dengan penulisan
laporan?
2. Mengapa pembuatan kerangka laporan perlu
dilakukan?
3. Bagaimana penulisan judul yang baik?
4. Mengapa harus dibuat daftar pustaka dalam
laporan?
5. Apakah perlu saran dibuat dalam laporan?
6. Apa saja keuntungan dilakukannya diskusi
setelah laporan diselesaikan?
7. Apa tujuan diselenggarakannya diskusi
sebagai pelengkap laporan?
8. Apa perbedaan antara seminar, panel, dan
simposium?
9. Apa hubungannya bagian pendahuluan
dengan isi laporan?
10. Mengapa laporan tidak boleh dari hasil karya
orang lain yang ditulis menjadi hasil karya
sendiri?
No. Isi Laporan Keterangan
1
2
3
4
5
6
7
8
Judul
Kata Pengantar
Daftar Isi
Pendahuluan
Tubuh Laporan
Kesimpulan dan Saran
Lampiran
Kepustakaan
dengan mengisikan pada buku latihan. Buatlah
tabel pada buku latihan, seperti contoh tabel
berikut.
Uji Kemampuan Semester 2 133
1. Manfaat diadakannya diskusi kelas dalam
penyajian laporan penelitian yang berkaitan
dengan sikap demokratis adalah ....
a. siswa dapat berpikir dengan cara kritis
dan inovatif
b. guru dapat memberikan arahan yang
positif kepada siswa
c. melatih siswa mampu menjadi pimpinan
yang disegani anak buahnya
d. agar siswa berani mengeluarkan pen-
dapat dengan bebas tanpa tekanan
e. melatih siswa mempraktikkan penge-
tahuan yang didapat di sekolah
2. Tujuan sosiologi adalah meningkatkan
kemampuan adaptasi manusia terhadap
lingkungan sosialnya. Hal ini dilakukan
dengan cara ....
a. mengembangkan pengetahuan objektif
tentang gejala sosial dalam masyarakat
yang dapat dimanfaatkan secara efektif
b. mempelajari sejarah perkembangan dan
penyebaran manusia dalam masyarakat
tertentu
c. mencari suatu cara yang sistematis agar
dapat berinteraksi dengan lingkungan
sekitar
d. mangadopsiseluruhkebudayaanasingdan
dijadikan sumber pengetahuan baru
e. mempelajari kebudayaan dari setiap etnis
di dunia
3. Sikap mental yang cocok dengan modernisasi
adalah ....
a. boros d. pasrah
b. kerja keras e. mengalah
c. konsumtif
4. Untuk melestarikan kesinambungan kehi-
dupan masyarakat Indonesia dalam era
globalisasi, kita harus ....
a. menuntut ilmu setinggi mungkin
b. mewujudkan kestabilan dalam masyarakat
c. melestarikan adat istiadat dan tradisi
d. mampu meningkatkan kualitas sumber
daya manusia
e. mengutamakan kepentingan pribadi dan
golongan
5. Salah satu masalah yang dihadapi masyarakat
kota adalah ....
a. kemajuan IPTEK
b. sistem pendidikan yang maju
c. Gerakan Disiplin Nasional
A. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat.
Uji Kemampuan Semester 2
Kerjakan pada buku latihan Anda.
d. mobilitas horizontal yang tinggi
e. tingkat urbanisasi yang tinggi
6. Hal yang termasuk data sekunder adalah
contoh berikut ini ....
a. Depdikbud mendapatkan informasi
jumlah penduduk dari biro statistik.
b. Ani menanyakan langsung kepada
responden tentang minat belajarnya.
c. KanwilDepdikbudmendaftarsiswaSMA
yang akan ikut ujian.
d. Dokter dan paramedis terjun langsung ke
tempat bencana alam.
e. Ali mengecek langsung informasi ke
tempat kejadian dengan teliti.
7. Untuk mengetahui besarnya frekuensi data
pada setiap kategori diperlukan ....
a. pengodean data
b. distribusi frekuensi
c. organisasi frekuensi
d. tabulasi
e. tabel frekuensi
8. Bab pendahuluan dalam penelitian antara lain
merupakan ....
a. landasan teori
b. hasil penelitian
c. landasan konsep
d. kesimpulan
e. perumusan masalah
9. Angket, tes, dan wawancara termasuk ke-
dalam ....
a. sumber data d. objek
b. dokumen e. instrumen
c. pustaka
10. Di antara manfaat dari diskusi kelas tentang
hasil penelitian yaitu ....
a. membina siswa agar dapat bekerja sama
dalam menyelesaikan masalah
b. melatih siswa agar mampu mandiri dan
tidak bergantung pada orang lain
c. agar siswa dapat menghadapi masalah-
masalah yang ada di masyarakat
d. mengajar siswa untuk dapat sejajar
dengan orang lain
e. membina siswa agar berpikir rasional dan
kreatif
11. Dalam laporan penelitian, judul sebaiknya
merupakan kalimat yang ....
a. sederhana, singkat, dan berupa kata tanya
b. jelas, tidak singkat, dan bukan kalimat
tanya
134 Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XII
c. dengan huruf kapital, jelas, dan diberi
tanda baca
d. diketik dua spasi, huruf kapital, dan ada
tanda baca
e. sederhana, tidak bertele-tele, dan penuh
kreatif
12. Tiga bagian pokok laporan adalah ....
a. kesimpulan, implikasi, dan saran
b. masalah, deskripsi, dan saran
c. latar belakang, rumusan masalah, dan isi
d. pendahuluan, isi, dan penutup
e. pendahuluan, deskripsi, dan kesimpulan
13. Contoh fungsi pranata politik berikut ini
adalah ....
a. membentuk manusia yang mampu
bertanggung jawab
b. menentukan dan melaksanakan tujuan
negara
c. mengamankan negara dari gangguan
keamanan
d. mewujudkan kehidupan sejahtera dunia
dan akhirat
e. menciptakan lapangan kerja yang sesuai
bagi rakyatnya
14. Cita-citayangharusdicapaimelaluiperubahan
atau mempertahankan sesuatu merupakan
salah satu unsur sistem sosial yang disebut ....
a. perasaan d. kaidah
b. kepercayaan e. kekuasaan
c. tujuan
15. Fungsi pranata keluarga bagi masyarakat
adalah ....
a. transmisi kebudayaan dan sumber
inovasi sosial
b. mengajarkan peranan sosial dan integrasi
sosial
c. memelihara ketertiban dan melindungi
warga masyarakat
d. memelihara persatuan dan kesatuan
warga masyarakat
e. membentuk pola-pola kehidupan dan
tradisi masyarakat
16. Modernisasi dapat terjadi pada masyarakat
desa di Indonesia karena ....
a. ingin hidup lebih baik
b. masyarakat ingin hidup lebih praktis
c. berorientasi ke depan
d. adanya perencanaan dan pengorgani-
sasian
e. percaya pada teknologi
17. Alasan terjadinya modernisasi di Indonesia
adalah ....
a. percaya diri
b. meningkatkan efisiensi kerja
c. menghargai harkat manusia lain
d. penuh perhitungan dalam bertindak
e. menjunjung tinggi keadilan
18. Jumlah pemilikan sapi di suatu peternakan
adalah berkisar antara 21 sampai 30 ekor.
Mediannya adalah ....
a. 25 d. 26,5
b. 26 e. 24,5
c. 25,5
19. Hubungan antara berbagai data dikatakan
simetris apabila ....
a. kedua variabel merupakan akibat dari
beberapa faktor
b. salah satu faktor berakibat kepada
beberapa variabel
c. semua faktor berakibat kepada semua
variabel
d. semua variabel berhubungan sebab
akibat dan timbal balik
e. kedua variabel merupakan akibat dari
suatu faktor yang sama
20. Fungsi keluarga yang berkaitan dengan
penanaman nilai-nilai keluarga disebut....
a. afeksi d. rekreasi
b. proteksi e. ekonomi
c. reproduksi
21. Dalam kehidupan bernegara, masalah yang
menyangkut politik tidak dapat dipisahkan.
Fungsi politik adalah ....
a. menjalankan kekuasaan dengan
kekuatan
b. membagi kekuasaan menjadi beberapa
sistem
c. mendapatkan, memelihara, dan mem-
pertahankan kekuasaan
d. merebut kekuasaan dengan berbagai cara
dan strategi
e. cara untuk mencapai tujuan yang sudah
disepakati
22. Kesimpulan dan keputusan merupakan hasil
kebulatan pendapat dari semua peserta.
Kegiatan tersebut merupakan contoh dari ....
a. seminar d. diskusi
b. panel e. rapat
c. simposium
23. Berikut merupakan contoh perubahan sosial
yang bersifat progress ....
a. koran masuk desa untuk meningkatkan
informasi
b. listrik masuk desa mempermudah para
pemuda untuk begadang
c. TNI masuk desa menakut-nakuti rakyat
d. banyaknya keluarga memiliki pesawat tv
menyebabkan masjid menjadi kosong
e. gotong royong semakin menurun karena
penduduk mencari pekerjaan di kota
Uji Kemampuan Semester 2 135
24. Modernisasi merupakan fase menuju indus-
trialisasi karena di dalamnya terdapat
perubahan ....
a. status d. identitas
b. fungsi e. pola pikir
c. peranan
25. Contoh sikap modern yang dimiliki masyarkat
adalah ....
a. sama dalam pendirian
b. puas terhadap keadaan
c. pasrah pada keadaan
d. ikut arus dalam kehidupan
e. kerja keras untuk mencapai hasil
26. Di samping hasil modernisasi berupa alat-alat
perlengkapan, ada juga hasil modernisasi di
bidang sikap dan nilai, di antaranya ....
a. menghargai waktu dan disiplin
b. menghargai semua tingkah laku barat
c. menolak seluruh tradisi masyarakat desa
d. menerima tradisi nenek moyang dari
bangsa barat
e. meniru mode dan kebiasaan masyarakat
Amerika
27. Apabila peneliti ingin melakukan analisis
data secara kualitatif, peneliti tidak perlu
menggunakan ....
a. angket d. kuesioner
b. statistik e. wawancara
c. observasi
28. Salah satu alasan yang dikemukakan oleh
masyarakat partilinier akan pentingnya anak
laki-laki dalam keluarga adalah ....
a. untuk menunjukkan garis keturunan
b. keamanandanketenteramandilingkungan
tempat tinggal
c. kehormatan keluarga dalam perkawinan
d. kemampuan bekerja yang lebih kuat
e. sistem pembagian kerja yang berbeda
29. Keuntungan studi kepustakaan dalam rangka
mengumpulkan data antara lain ....
a. hemat waktu, biaya, dan tenaga
b. data tersedia dan bervariasi
c. data cukup akurat dan lengkap
d. tidak perlu melakukan analisis
e. terdapat di seluruh perpustakaan
30. Kegiatan yang dilakukan peneliti setelah
mengumpulkan data di lapangan adalah ....
a. membuat pokok permasalahan
b. melakukan observasi lapangan
c. pengolahan data
d. membuat rangkuman
e. melakukan analisis data
B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan singkat dan tepat.
1. Sebutkan tiga tujuan modernisasi dalam
bidang agama.
2. Sebutkan lima kriteria untuk merumuskan
suatu masalah penelitian.
3. Jelaskan tentang fungsi-fungsi keluarga.
4. Jelaskan pengertian pembangunan.
5. Sebutkan ciri-ciri manusia modern.
6. Apa manfaat statistik dalam pengolahan
data?
7. Jelaskan persamaan antara modernisasi,
westernisasi, dan sekulerisasi.
8. Salah satu langkah yang harus ditempuh
dalam menyusun rancangan penelitian
adalah menentukan topik penelitian. Jelaskan
tahapan yang harus dilakukan dalam langkah
tersebut.
9. Apa yang dimaksud dengan median?
10. Jelaskan pengertian mean.
11. Apa yang harus ditulis dalam isi laporan?
12. Tuliskan rumusan tujuan penelitian sesuai
dengan judul penelitian yang Anda lakukan.
13. Apa yang dimaksud dengan teknik analisis
data?
14. Sebutkan jenis pranata politik.
15. Mengapa perubahan dalam masyarakat dapat
mengakibatkan disintegrasi?
136 Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XII
A. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat.
Uji Kemampuan Akhir Tahun
Kerjakan pada buku latihan Anda.
1. Contoh masyarakat yang mempertahankan
unsur lama karena memperoleh proses
sosialisasi sejak kecil adalah ....
a. makanan pokok
b. upacara adat perkawinan
c. tata cara beribadah
d. solidaritas kelompok
e. hubungan kekerabatan
2. Perubahan sosial mengakibatkan masalah
sosial yang dimulai dengan ....
a. terciptanya integrasi sosial
b. lahirnya golongan menengah
c. lahirnya disintegrasi sosial
d. berkembangnya kriminalitias
e. peledakan populasi penduduk
3. Pemberontakan RMS muncul karena mereka
menolak bergabung dengan NKRI. Gerakan
ini dinamakan ....
a. integrasi d. separatisme
b. aneksasi e. disintegrasi
c. disintegrasi
4. Masyarakatdanbudayacenderungmengalami
perubahan serta memiliki sifat tertentu, yaitu
....
a. labil d. evolutif
b. statis e. revolutif
c. dinamis
5. Contoh perubahan yang berbentuk progress
berikut ini adalah .....
a. listrik masuk desa mengakibatkan
kenakalan remaja
b. siaran televisi menyebabkan siswa malas
belajar
c. banyak wanita berpakaian sangat minim
d. penemuan komputer memperlancar
sistem informasi
e. pemakaian suatu robot menyebabkan
menjamurnya pengangguran
6. Perubahan mode pakaian dikategorikan
sebagai perubahan yang pengaruhnya serta
ruang lingkupnya kecil, karena ....
a. hanya menguntungkan kaum muda
b. hanya terjangkau oleh golongan
tertentu
c. tidak ada hubungan antara kebutuhan
politik dan hukum
d. tidak ada hubungan dengan kebutuhan
sekunder
e. perubahan tersebut hanya diciptakan
kaum pedagang dan para perancang
mode
7. Faktor-faktor yang peranannya berpengaruh
terhadap penerimaan suatu unsur baru ialah
sebagai berikut, kecuali ....
a. tidak bertentangan dengan keyakinan
masyarakat
b. sejalan dengan kemauan suatu aparat
keamanan masyarakat
c. langsung dirasakan manfaatnya oleh
masyarakat
d. sudah ada unsur yang melandasi unsur
baru
e. terbiasanya masyarakat kontak dengan
masyarakat lain
8. Aksi protes adalah penyampaian pernyataan
tidak setuju terhadap suatu kebijakan dengan
cara ....
a. persuasif
b. mengecam secara pedas
c. mengajak kepada kebenaran
d. berontak dengan penjarahan
e. mengalihkan situasi politik
9. Tindakan korupsi adalah kejahatan yang
terjadi karena .....
a. pelakunya mempunyai kebiasaan buruk
b. ada kelainan jiwa pada para pelakunya
c. pelakunya mempunyai cacat fisik
d. ada kesempatan yang dimiliki pelaku
e. pelakunya mempunyai krisis jiwa
10. Upayautamauntukmenanggulangikenakalan
remaja adalah .....
a. menciptakan lapangan kerja yang luas
b. menciptakan sarana hiburan yang
mendidik
c. memperketat pengendalian sosial
d. mengadakanraziadisekolahdankendaraan
umum
e. mengadakan penyuluhan secara efektif
11. Pranata sosial dapat kita artikan sebagai .....
a. sekumpulan norma yang mengatur
perilaku
b. sekumpulan anjuran yang mengatur
perilaku
c. sekumpulan larangan yang mengatur
perilaku
12. Lembaga-lembaga yang berkisar pada
lapangan produksi, konsumsi, dan distribusi
barang dan jasa bagi keperluan hidup
bermasyarakat disebut lembaga ....
a. keluarga d. agama
b. politik e. pendidikan
c. ekonomi
Uji Kemampuan Akhir Tahun 137
13. Proses alokasi barang dan jasa yang dihasilkan
masyarakat, selain digunakan sendiri, juga
ditukar untuk melengkapi kebutuhan lainnya
disebut ....
a. produksi d. industri
b. konsumsi e. rasionalisasi
c. distribusi
14. Ketentuan-ketentuan yang mengatur bagai-
mana menciptakan atau menghasilkan barang
dan jasa, termasuk lembaga ekonomi dalam
hal ....
a. distribusi d. regulasi
b. konsumsi e. relokasi
c. produksi
15. Seseorang bekerja, berekreasi, beristirahat,
dan melakukan kegiatan-kegiatan lainnya di
tempat yang sama menunjukkan bahwa dia
berada dalam lembaga .....
a. tamak d. basic
b. terbuka e. regulatif
c. tertutup
16. Bertalian dengan keluarga sebagai lembaga
sosial, dalam prosesnya melalui pernikahan
(perkawinan). Larangan perkawinan yang
dimiliki oleh semua agama dan adat istiadat
masyarakat Indonesia adalah apabila terjadi ....
a. incest d. homogami
b. eksogami e. poligini
c. endogami
17. Unsur-unsur yang dijumpai dalam agama
sebagai lembaga sosial adalah sebagai berikut,
kecuali ....
a. kepercayaan agama
b. umat agama
c. simbol agama
d. tujuan agama
e. praktik agama
18. Pada dasarnya lembaga sosial yang tampak
(greedy institutions) ditandai dengan adanya ....
a. kebebasan individu berpindah-pindah
b. upaya memonopoli kesetiaan individu
c. kemampuan sistem dan struktur lembaga
d. ketidakpastian aturan yang berlaku
e. sangat longgarnya pengawasan anggota
19. Fungsi manifes dari lembaga sosial adalah
fungsi yang memiliki ciri tertentu, yaitu ...
a. tidak disadari oleh seluruh masyarakat
b. disadari oleh sebagian kecil masyarakat
c. mempunyai sumbangan yang besar di
masyarakat
d. tidak mempunyai sumbangan bagi
masyarakat
e. disadari oleh keseluruhan masyarakat
20. Pemilikan simbol sendiri pada setiap lembaga
sosial dimaksudkan untuk ....
a. menandai tingkat usia lembaga sosial
b. menunjukkan adanya tata tertib lembaga
c. menandai kekhasan suatu pranata
d. menyatakan adanya ideologi tersendiri
e. menyatakan bahwa lembaga memiliki
sarana
21. Berikut merupakan contoh perubahan sosial
yang bersifat progress .....
a. koran masuk desa untuk meningkatkan
informasi
b. listrik masuk desa mempermudah para
pemuda untuk begadang
c. TNI masuk desa menakut-nakuti rakyat
d. banyak keluarga memiliki pesawat tv
membuat masjid menjadi kosong
e. gotong royong semakin menurun karena
penduduk mencari pekerjaan di kota
22. Perubahan pada lembaga kemasyarakatan
akan memengaruhi sistem sosialnya yang
meliputi ....
a. nilai, sikap, dan pola perilaku masyara-
katnya
b. kebutuhan, asal-usul, dan ciri fisik
masyarakat
c. keyakinan, suku bangsa, dan adat
istiadat
d. kebutuhan hidup, pola perilaku, dan asal-
usul
e. norma, nilai, dan seluruh kondisi alam
lingkungan
23. Perubahan regress adalah bentuk perubahan
yang menyebabkan kemunduran kehidupan
masyarakat yang meliputi ....
a. seluruh bidang kehidupan
b. sebagai dasar bidang kehidupan
c. pola hidup dan tingkah laku warga
d. bidang pemenuhan kebutuhan
e. bidang kehidupan tertentu
24. Contoh situasi yang menandai terjadinya
disintegrasi sebagai akibat perubahan sosial
sebagai berikut, kecuali ....
a. pemberontakan masyarakat
b. pergolakan dalam masyarakat
c. unjuk rasa kaum buruh
d. pelanggaran nilai dan norma
e. perubahan lingkungan alam
25. Dalam kehidupan bernegara, masalah yang
menyangkut politik tidak dapat dipisahkan.
Fungsi politik adalah ....
a. menjalankan kekuasaan dengan kekuatan
b. membagi kekuasaan menjadi beberapa
sistem
c. mendapatkan, memelihara, dan memper-
tahankan kekuasaan
138 Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XII
d. merebut kekuasaan dengan berbagai cara
dan strategi
e. cara untuk mencapai tujuan yang sudah
disepakati
26. Perubahan dalam masyarakat cenderung
mengakibatkan disintegrasi sosial antara lain
disebabkan oleh ....
a. nilai-nilai baru sudah tersosialisasi sejak
kecil
b. nilai yang ada dirasakan manfaatnya bagi
masyarakat
c. nilai lama kurang berfungsi karena
terdesak oleh nilai baru
d. munculnya inovasi dan penemuan baru
sebagai solusi masalah
e. terbentuknya lembaga yang mewadahi
nilai-nilai yang ada
27. Pengalaman bermain dapat memengaruhi
kepribadian seseorang. Anak yang bermain
dengan teman sebayanya termasuk ....
a. sosialisasi primer
b. sosialisasi sekunder
c. fungsi sosial
d. peran sosial
e. disfungsi sosial
28. Variabelpenelitianyangbaikadalahvariabelyang
memiliki hubungan timbal balik, yaitu ….
a. apabila suatu variabel dapat menjadi
sebab dan juga akibat dari variabel
lainnya
b. tidak adanya hubungan yang jelas antara
masalah yang diteliti dan isi penelitian
c. rumusan-rumusan masalah yang jelas
mengandung tidak adanya hubungan
antara variabel bebas dan variabel terikat
d. bahwa setiap variabel dapat diukur
melalui alat ukur yang valid tidak lain
melalui statistik
e. terjadi jarak pemisah yang jelas antara
masalah yang akan diteliti dan kenyataan
29. Kasus lumpur panas di Kecamatan Porong,
Kabupaten Sidoarjo layak untuk dijadikan
penelitian. Berdasarkan bentuk dan metode
penelitian yang tepat adalah penelitian ....
a. studi kasus d. deskriptif
b. survei e. eksploratif
c. murni
30. Teknik pengumpulan data dengan tanya
jawab secara lisan harus efektif, artinya ....
a. data yang terkumpul dapat diukur dan
ditarik kesimpulan
b. hasil penelitian dapat dipertanggung-
jawabkan secara ilmiah
c. banyaknya data merupakan keberhasilan
penelitian
d. pengolahan data dilaksanakan sesuai
dengan hasil tanya jawab
e. dalam waktu yang singkat diperoleh data
sebanyak-banyaknya
31. Jawaban yang ditulis dalam angket ada
kesesuaian antara jawaban yang ada dalam
pertanyaan pertama dan jawaban dalam
pertanyaan selanjutnya sehingga setiap
pertanyaan tidak ada kesan asal jawab. Dalam
editing termasuk ....
a. lengkapnya pengisian
b. keterbacaan tulisan
c. keajegan dan kesesuaian jawaban satu
sama lainnya
d. kejelasan makna jawaban, seorang
pengumpul data atau responden
e. relevansi jawaban
32. Pengukuran dilakukan terhadap lima orang
siswa Kelas XII IPS yang mengikuti UAS
Sosiologi < n = 5 > dengan jumlah soal 10 buah
sehingga didapat banyaknya jumlah jawaban
yang benar dari setiap siswa, yaitu:
Siswa Banyaknya Jawaban
1 5
2 7
3 9
4 6
5 8
Jumlah jawaban yang benar apabila diurut-
kan, maka diperoleh deret 9, 8, 7, 6, 5.
Dengan demikian, median dari soal tersebut
adalah ....
a. median data berkelompok
b. median data tak berkelompok
c. median data bertingkat
d. median data tak bertingkat
e. median data acak
33. 1. bersifat ilmiah, dilakukan melalui
prosedur yang sistematis
2. jujur, tidak memaksakan keinginannya
sendiri
3. bersumber dari pengetahuan dan perasaan
4. merupakan suatu proses yang berjalan
terus-menerus
Dari data tersebut, yang termasuk ciri-ciri
penelitian ilmiah adalah ....
a. 1,2 d. 2,4
b. 2,3 e. 3,4
c. 2,4
34. Manfaat diadakannya diskusi kelas dalam
penyajian laporan penelitian yang berkaitan
dengan sikap demokratis adalah ....
a. siswa dapat berpikir dengan cara kritis
dan inovatif
b. guru dapat memberikan arahan yang
positif kepada siswa
Uji Kemampuan Akhir Tahun 139
c. melatih siswa mampu menjadi pimpinan
yang disegani anak buahnya
d. agarsiswaberanimengeluarkanpendapat
dengan bebas tanpa tekanan
e. melatihsiswamempraktikkanpengetahuan
yang didapat di sekolah
35. Tujuan sosiologi adalah meningkatkan
kemampuan adaptasi manusia terhadap
lingkungan sosialnya. Hal ini dilakukan
dengan cara ....
a. mengembangkan pengetahuan objektif
tentang gejala sosial dalam masyarakat
yang dapat dimanfaatkan secara efektif
b. mempelajari sejarah perkembangan dan
penyebaran manusia dalam masyarakat
tertentu
c. mencari suatu cara yang sistematis agar
dapat berinteraksi dengan lingkungan
sekitar
d. mangadopsiseluruhkebudayaanasingdan
dijadikan sumber pengetahuan baru
e. mempelajari kebudayaan dari setiap etnis
di dunia
36. Untuk melestarikan kesinambungan kehi-
dupan masyarakat Indonesia dalam era
globalisasi, kita harus ....
a. menuntut ilmu setinggi mungkin
b. mewujudkan kestabilan dalam masyarakat
c. melestarikan adat istiadat dan tradisi
d. mampu meningkatkan kualitas sumber
daya manusia
e. mengutamakan kepentingan pribadi dan
golongan
37. Gunungmeletusdapatmenyebabkanperubahan
sosial. Perubahan sosial tersebut terjadi ....
a. secara cepat
b. dikehendaki
c. tidak dikehendaki
d. secara lambat
e. progress
38. Hal yang termasuk data sekunder adalah
contoh berikut ini ....
a. Depdikbud mendapatkan informasi
jumlah penduduk dari biro statistik.
b. Ani menanyakan langsung kepada
responden tentang minat belajarnya.
c. KanwilDepdikbudmendaftarsiswaSMA
yang akan ikut ujian.
d. Dokter dan paramedis terjun langsung ke
tempat bencana alam.
e. Ali mengecek langsung informasi ke
tempat kejadian dengan teliti.
39. Berikut merupakan contoh perubahan sosial
yang bersifat progress ....
a. koran masuk desa untuk meningkatkan
informasi
b. listrik masuk desa mempermudah para
pemuda untuk begadang
c. TNI masuk desa menakut-nakuti rakyat
d. banyak keluarga memiliki pesawat tv
membuat mesjid menjadi kosong
e. gotong royong semakin menurun karena
penduduk mencari pekerjaan di kota
40. Setelah perang usai, masyarakat harus kembali
membangundaerahnyadanmembenahisegala
kerusakan. Dalam keadaan ini, umumnya
masyarakatmasihlabil,merekabelummemiliki
lagi aturan-aturan bermasyarakat, sementara
aturan-aturan lama sudah sulit diterapkan.
Keadaan seperti ini merupakan pencerminan
dari keadaan ....
a. gawat
b. anomie
c. culture lage
d. integrasi
e. difusi
1. Mengapa pencurian kayu merupakan salah
satu tindakan kriminal?
2. Bagaimana ciri-ciri orang modern?
3. Apa yang dimaksud dengan institu-
sionalisasi?
4. Mengapa penelitian memerlukan latar
belakang masalah?
5. Mengapa setiap penelitian dilakukan pengum-
pulan data?
B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan singkat dan tepat.
6. Apa tujuan pengumpulan data dengan
menggunakan angket.
7. Sebutkan perbedaan antara modernisasi dan
westernisasi.
8. Kompos merupakan salah satu hasil produksi
manusia.Ceritakanlahkegunaandarikompos,
tulis di buku tugas Anda.
9. Apa yang dimaksud dengan sampel random?
10. Bedakan antara data primer dan data
sekunder.
140 Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XII
Anomie : berpudarnya nilai-nilai yang berlaku.
Cultural lag : kesenjangan waktu antara suatu perubahan atau inovasi dengan
pencapaian penyesuaian sosial budaya yang diperlukan oleh adanya
inovasi.
Demonstrasi : protes terhadap pemegang kekuasaan tanpa melalui kekerasan.
Diffusion : proses penyebaran unsur-unsur kebudayaan secara meluas sehingga
melewati batas tempat kebudayaan itu timbul (difusi).
Discovery : pengakuan terhadap adanya gejala-gejala ataupun hubungan-
hubungan yang sebelumnya tak terduga.
Disintegrasi : proses pudarnya norma-norma dan nilai-nilai dalam masyarakat
yang disebabkan karena perubahan-perubahan yang terjadi pada
lembaga-lembaga kemasyarakatan.
Empiris : suatu ajaran bahwa pengetahuan berasal dari pengalaman atau hal
nyata.
Evolusi : perubahan (pertumbuhan, perkembangan) secara berangsur-angsur
dan perlahan-lahan (sedikit demi sedikit).
Fakta : suatu yang benar-benar nyata atau benar-benar terjadi.
Hipotesis alternatif (Ha
) : hipotesis yang menyatakan ketidaksamaan, perbedaan, atau adanya
pengaruh antara dua variabel yang dipersoalkan.
Hipotesis nol (H0
) : hipotesis yang menyatakan adanya kesamaan atau tidak adanya
perbedaan atau tidak ada pengaruh antara dua variabel yang
dipersoalkan.
Hipotesis : jawaban sementara terhadap suatu masalah.
Incest : perkawinan sedarah antara kakak beradik, atau orangtua.
Innovation : 1) suatu unsur kebudayaan yang baru;
2) penerimaan tujuan-tujuan kebudayaan dengan
menyampaikan cara-cara yang telah melembaga
(inovasi).
Interaksi sosial : suatu hubungan antara dua individu atau lebih yang saling
memengaruhi, mengubah, atau memperbaiki kelakuan individu yang
lain atau sebaliknya.
Internalisasi : dasar untuk memahami sesama anggota masyarakat dan untuk
memahami dunia kehidupan sosial sebagai kenyataan sosial yang
penuh makna bagi seorang individu.
Invention : suatu penggabungan (kombinasi) baru atau kegunaan baru dari
pengetahuan yang sudah ada.
Kebudayaan : segala sesuatunya yang dipelajari melalui masyarakat dan dilakukan
oleh para anggota masyarakat.
Koding : usaha mengelompokkan atau mengklasifikasikan jawaban-jawaban
para responden menurut macamnya.
Matrilineal : garis keturunan pihak ibu.
Mean : hasil bagi antara jumlah seluruh nilai dan jumlah unit yang
diamati.
Median : suatu bilangan yang membagi dua nilai-nilai atau kelompok bilangan
sehingga banyaknya bilangan di bagian yang satu sama banyaknya
dengan bagian lain.
Senarai
Senarai 141
Metode : cara yang dianjurkan untuk melaksanakan prosedur.
Metodologi : studi mengenai tata cara dan teknik penelitian.
Modernisasi : perubahan sosial yang terarah dan didasarkan pada perencanaan.
Norma : standar perilaku, norma statistik adalah tolok ukur dari perilaku
sebenarnya; norma kebudayaan menyatakan perilaku yang
diharapkan aleh suatu kebudayaan.
Nilai : pandangan menyangkut apa yang penting dan apa yang tidak
penting.
Observasi : studi yang disengaja dan sistematis tentang fenomena sosial dan gejala
fisik dengan jalan pengamatan dan pencatatan.
Perubahan Sosial : perubahan yang menyangkut kehidupan manusia atau terkait dengan
lingkungan fisik, alam, dan sosial.
Peran : perilaku yang diharapkan dari seseorang yang memiliki suatu status
tertentu.
Pranata Sosial : suatuhimpunannormayangmengatursegalatindakanmanusiadalam
memenuhi kebutuhan pokoknya dalam kehidupan bermasyarakat.
Populasi : keseluruhan kelompok dari mana ditarik suatu sampel.
Progress : perubahansosialataubudayayangmenurutukurannilai-nilaitertentu
dipandang sebagai suatu yang baik.
Rancangan penelitian : pedoman bagi seorang peneliti dalam melaksanakan penelitian agar
data dapat dikumpulkan secara efisien dan efektif sesuai dengan
tujuannya.
Regress : perubahan sosial atau budaya yang menurut ukuran nilai-nilai
tertentu dipandang sebagai suatu yang buruk atau mengalami
kemunduran.
Riot (kerusuhan) : tindakan sekumpulan manusia yang kasar, agresif, dan merusak.
Reintegrasi : proses pembentukan kembali nilai-nilai dan norma-norma untuk
menyesuaikan diri dengan lembaga-lembaga kemasyarakatan yang
mengalami perubahan.
Revolusi : perubahan ketatanegaraan (pemerintahan atau keadaan sosial)
yang dilakukan dengan kekerasan (seperti dengan perlawanan
bersenjata).
Sampel : sebagai atau wakil populasi yang dipilih untuk diteliti.
Survei : suatu metode penelitian yang bertujuan untuk mengumpulkan
sejumlah besar data berupa variabel, unit, atau individu dalam waktu
yang bersamaan.
Stratifikasi : suatusistemperingkatstatusdalammasyarakat,prosespengembangan
atau perubahan sistem perbedaan status.
Social planning : upaya untuk mengarahkan perubahan sosial.
Variabel kualitatif : variabel-veriabel yang tidak mempunyai nilai satuan yang pasti.
Variabel kuantitatif : variabel yang memiliki nilai satuan yang dapat dinyatakan dengan
angka yang pasti.
Variabel : objek peneliti yang bervariasi.
142 Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XII
Indeks
A
Angket 78, 79, 84, 85, 90, 93, 94, 95, 96, 101, 102,
114, 116, 117, 118, 119, 129
D
Data 27, 32, 58, 60, 61, 62, 63, 64, 66, 68, 69, 71,
76, 77, 78, 79, 80, 81, 82, 84, 85, 86, 87, 88, 89,
90, 92, 93, 95, 97, 98, 100, 101, 102, 103, 104,
105, 106, 107, 108, 109, 110, 111, 112, 113,
114, 116, 117, 118, 119, 120, 121, 122, 123,
128, 129
Demonstrasi 20
Disintegrasi 15, 19, 20, 22, 30, 31, 56
F
Fungsi 2, 24, 29, 33, 35, 36, 37, 38, 39, 40, 42, 47,
46, 50, 51, 53, 54, 55, 57, 58, 68, 95, 97, 103,
104
H
Hipotesis 59, 60, 61, 68, 69, 70, 78, 79, 80, 81, 82,
84, 88, 89, 90, 119, 129
I
Ilmu 10, 12, 15, 25, 26, 46, 47, 48, 50, 58, 60, 61,
62, 63, 67, 68, 88, 91, 93, 104, 115
Ilmu pengetahuan 58
J
Judul 59, 61, 62, 63, 64, 65, 66, 67, 68, 69, 76, 78,
82, 84, 85, 86, 87, 119, 120, 121, 122, 126, 128
K
Keluarga 4, 7, 9, 11, 14, 15, 17, 24, 31, 36, 37, 38,
39, 40, 41, 42, 43, 44, 47, 48, 49, 52, 53, 54, 55,
56, 57, 75, 89
Konflik 6, 7, 10, 11, 13, 14, 20, 30, 41, 46, 53, 63
Kriminal 23
Kualitatif 76, 79, 84, 85, 87, 100, 102, 103, 114,
117, 123
Kuantitatif 76, 77, 79, 85, 87, 100, 101, 102, 103,
111, 114, 117, 118
L
Laporan 78, 81, 85, 99, 100, 119, 120, 121, 122,
123, 124, 125, 126, 128, 129
Lembaga 1, 2, 3, 4, 11, 12, 16, 17, 18, 19, 24, 27,
29, 31, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 42, 44, 45, 46, 47,
48, 49, 50, 51, 53, 54, 55, 56, 57, 59, 60, 65, 84,
89, 92, 99, 123
M
Masalah 3, 13, 22, 24, 26, 30, 34, 44, 46, 59, 60, 61,
62, 63, 64, 65, 66, 67, 68, 69, 78, 79, 80, 81, 82,
84, 85, 86, 87, 88, 89, 90, 92, 95, 97, 99, 100,
101, 115, 119, 121, 122, 123, 124, 125, 126,
128, 129
Masyarakat 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13,
14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26,
27, 28, 29, 30, 31, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40,
41, 42, 43, 44, 45, 46, 47, 48, 49, 50, 51, 52, 53,
54, 56, 57, 58, 59, 60, 65, 66, 76, 82, 89, 91, 93,
95, 98, 99, 100, 120
Median 102, 103, 108, 109, 110, 111, 116, 117, 118
Metode 25, 46, 59, 60, 61, 66, 68, 70, 77, 78, 79,
81, 82, 87, 89, 90, 91, 93, 114, 115, 119, 122,
123
Modernisasi 1, 24, 25, 26, 27, 31, 56
Modus 102, 103, 106, 107, 108, 110, 111, 116, 114,
117, 118
N
Nilai 1, 2, 3, 4, 5, 7, 10, 11, 17, 18, 19, 21, 22, 23,
29, 31, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 41, 45, 47, 48, 49,
51, 53, 56, 57, 72, 76, 78, 79, 101, 102, 104,
105, 106, 108, 109, 110, 111, 114
Norma 1, 2, 7, 13, 15, 17, 19, 22, 23, 24, 29, 31, 33,
34, 35, 37, 38, 39, 41, 46, 47, 53, 55, 56, 57, 66
O
Organisasi 1, 2, 11, 16, 18, 24, 27, 29, 46, 53, 57,
60, 92, 121
P
Penelitian 13, 26, 27, 32, 58, 59, 60, 61, 62, 63, 64,
65, 66, 67, 68, 69, 71, 72, 73, 76, 77, 78, 79, 80,
81, 82, 84, 85, 86, 87, 88, 89, 90, 91, 92, 93, 96,
Indeks 143
97, 98, 99, 100, 112, 114, 115, 116, 117, 118,
119, 120, 121, 122, 123, 124, 125, 126, 128, 129
Peran 33, 36, 39, 43, 44, 48, 49, 50, 51, 58, 124, 126
Perkawinan 10, 11, 30, 36, 37, 38, 39, 40, 41, 42,
53, 54, 56, 57
Perubahan 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14,
15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 28,
29, 30, 31, 32, 33, 37, 46, 47, 48, 49, 53, 56, 57,
58, 89, 91, 121, 122
Pranata 2, 33, 34, 35, 36, 44, 45, 46, 53, 54, 57, 58
R
Rancangan 59, 61, 65, 67, 80, 81, 82, 84, 87, 119,
121
S
Sanksi 19, 31, 35, 39, 40, 53, 56, 57
Seminar 65, 121, 124, 125, 126, 128
Simposium 121, 124, 125, 126, 128
Sosial 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15,
16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 29,
30, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40, 41, 43,
44, 45, 46, 47, 49, 50, 51, 53, 54, 55, 56, 57, 59,
60, 61, 62, 63, 64, 65, 67, 78, 82, 84, 87, 88, 89,
90, 91, 97, 98, 99, 100, 104, 109, 115, 116, 118,
119, 121, 124
Sosialisasi 30, 36, 38, 39, 40, 42, 43, 44, 47, 48, 51,
53, 56
T
Teknologi 1, 2, 5, 7, 12, 24, 25, 26, 45, 48, 58
W
Wawancara 32, 58, 78, 79, 85, 88, 89, 90, 93, 97,
98, 101, 114, 116, 118, 119
144 Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XII
A. Buku
Abdulgani, Sutarya. 1978. Menyusun dan Mengolah Test Objektif. Bandung: Tarate.
Arief. Sritua. 1979. Indonesia : Pertumbuhan Ekonomi, Disparitas Pendapatan dan Kemiskinan Massal. Jakarta:
Lembaga Studi Pembangunan.
B. Taneko, Soleman. 1990. Struktur dan Proses Sosial: Suatu Pengantar Sosiologi Pembangunan. Jakarta:
Rajawali.
Budiardjo, Miriam. 1985. Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta: Gramedia.
BSNP. 2006. Standar Isi. Jakarta: Badan Standar Nasional Pendidikan.
Cohen, Bouce J. 1992. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rhineka Cipta.
Daldjoeni, N. 1978. Seluk Beluk Masyarakat Kota: Pusparagam Sosiologi Kota. Bandung: Alumni.
Daldjoeni dan A. Suyitno. 1982. Pedesaan, Lingkungan dan Pembangunan. Bandung: Alumni.
Djamari. 1988. Agama dalam Perspektif Sosiologi. Jakarta: Depdikbud, Dikti, P2LPTK.
Goldthorpe, JE. 1992. Sosiologi Pembangunan: Kesenjangan dan pembangunan. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.
Hadi, Sutrisno. 1981. Metodologi Research. Yogyakarta: Yayasan Penerbitan Fakultas Psikologi UGM.
Hadiwigeno, Soetatwo dan Agus Pakpahan. 1993. Identifikasi Wilayah Miskin di Indonesia. Jakarta:
LP3ES.
Horton, Paul B, dan Chester L. Hunt. 1991. Sosiologi Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Horton, Paul B, dan Chester L. Hunt. 1999. Sosiologi Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Johnson, Paul Doyle. 1990. Sosiologi Klasik dan Modern. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Kahmad, Dadang. 2000. Sosiologi Agama. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Koentjaraningrat. 1964. Pengantar Antropologi, Jakarta: Universitas.
Koentjaraningrat. 1974. Kebudayaan, Mentalitet dan Pembangunan. Jakarta: Gramedia.
Koentjaraningrat. 1990. Metode-Metode Penelitian Masyarakat. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Kristiadi, J. 1984. Perkembangan Organisasi Sosial dan Partai Politik di Indonesia. Jakarta: CSIS.
Lawang, Robert M.Z. 1980. Pengantar Sosiologi. Jakarta: UT.
Lawang, Robert M.Z. 1986. Sistem Sosial Indonesia. Jakarta: Karunika - Universitas Terbuka.
Marbun, BN. 1979. Kota Masa Depan: Prospek dan Masalahnya. Jakarta: Erlangga.
Moertopo, Ali. 1975. Buruh dan Tani dalam Pembangunan Nasional. Jakarta: CSIS.
Nasikun, 1991. Sistem Sosial Indonesia. Jakarta: Rajawali.
Nasution, S. 1988. Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung: Tarsito.
Ndouk, Okt. Ovi. 1984. Pertumbuhan Demokrasi di Indonesia. Jakarta: CSIS.
Ogburn, William F, dan Meyer F. Nimmkoff. 1994. Sociology. Boston: Apfeffer and Simons International
University Edition, Touhton Mifflin Company.
Pardoyo, 1993. Sekulerisasi Dalam Polemik. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti.
Pasaribu dan Simanjuntak. 1982. Sosiologi Pembangunan. Bandung: Tarsito.
Rafi’I, Suryatna. 1983. Metode Statistik Analisis: untuk Penarikan Kesimpulan. Bandung: Bina Cipta.
Daftar Pustaka
Daftar Pustaka 145
Robert M. Mac Iver. 1937. Society: A Textbook of Sociology. New York: Farrar and Rinerhart.
Russel, Bertrand. 1992. Dampak Ilmu Pengetahuan atas Masyarakat. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Sastramihardja, Hatta. 1987. Sosiologi Pedesaan. Jakarta: Karunika-Universitas Terbuka.
Sastrodiningrat, Subagio. 1986. Sosiologi Industri. Jakarta: Karunika-Universitas Terbuka.
Sayogyo, Pudjiwati. 1985. Sosiologi Pembangunan. Jakarta: FPS IKIP Jakarta dan BKKBN.
Schoorl, J.W. 1980. Modernisasi: Pengantar Sosiologi Pembangunan Negara-Negara Sedang Berkembang.
Jakarta: Gramedia.
Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi. 1989. Metode Penelitian Survei. Jakarta: LP3ES.
Soekanto, Soerjono. 1984. Beberapa Teori Sosiologi Tentang Struktur Masyarakat. Jakarta: Rajawali.
Soekanto, Soerjono. 1986. Pengantar Sosiologi Kelompok. Bandung: Remadja Karya.
Soekanto, Soerjono. 1990. Sosiologi: Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali.
Soemardjan, Selo. 1962. Social Changes in Yogyakarta, New York: Cornell University Press.
Sudibjo. Tiga Tahap di dalam Pembangunan Demokrasi di Indonesia. Jakarta: CSIS.
Sukarna. 1981. Ideologi: Suatu Studi Ilmu Politik. Bandung: Alumni.
Sukirno, Sadono. 1983. Pengantar Teori Ekonomi Makro. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi
UI.
Sukirno, Sadono. 1985. Ekonomi Pembangunan: Proses, Masalah, dan Dasar Kebijaksanaan. Jakarta: Lembaga
Penerbit FEUI.
Sumaatmadja, Nursid. 1984. Metodologi Pengajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Bandung: Alumni.
Sunarto, Kamanto. 1993. Pengantar Sosiologi. Jakarta: FE-UI.
Surakhmad, Winarno. 1980. Pengantar Penelitian Ilmiah: Dasar, Metode, Teknik. Bandung: Tarsito.
Surakhmad, Winarno. 1983. Problematik Pembaruan Pendidikan Negara-Negara Sedang Berkembang Dewasa
Ini. Jakarta: LP3ES.
Susanto, Astrid S. 1984. Sosiologi Pembangunan. Jakarta: Bina Cipta.
Suwarsono dan Alvin Y. So. 1991. Perubahan Sosial dan Pembangunan di Indonesia. Jakarta: LP3ES.
B. Sumber Lain
Album Perjuangan Kemerdekaan, 1945-1950
Ayahbunda, September 1993
D’maestro, Januari 2005
Dokumentasi Penerbit
Femina, 11-17 April 2002
Femina, 22-29 September 2005
Femina, November 2005
Fuji Film, Agustus 2001
Higherlearning, Juli–September 2002
Kompas, Juli 2001
Kompas, Mei 2003
Pikiran Rakyat, 28 Maret 2006
Tani Kalimantan, 1991
146 Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XII
Tempo, 12 Juli 2001
Tempo, 10 November 2001
Tempo, 12–18 Agustus 2002
Tempo, 14 Agustus 2002
Tempo, 9–15 Juni 2003
Tempo, 1 Februari 2004
Tempo, 8 Februari 2004
Tempo, 15 Agustus 2004
Tempo, 29 Agustus 2004
Tempo, 19 September 2004
Tempo, 3 Oktober 2004
Tempo, 17 Oktober 2004
Tempo, 5 Desember 2004
Tempo, 6 November 2005
www.amadeo.blog.com
www.beritajakarta.com
www.geocities.com
www.geocities.com
www.imp.les.wisc.edu
www.jakartalibrary.com
www.kabblitar.go.id
www.resman-bali.net
www.semarang.go.id
www.sma-saraswati1.net.id
www.trisakti.ac.id
www.geointernational.gc.ca
www.fotosgeschichtsthemen.de
Sosiologi 3 menyelami fenomena sosial di masyarakat
Sosiologi 3 menyelami fenomena sosial di masyarakat
Sosiologi 3 menyelami fenomena sosial di masyarakat

More Related Content

DOCX
Tugas presentasi rpp
DOCX
Pengelolaan Peserta Didik
PDF
Lampiran Permendikbud Nomor 67 tahun 2013 tentang KD dan Struktur Kurikulum S...
PPTX
Peranan pendidikan dan manusia dalam pembangunan
PPTX
Teori Belajar Piaget & Bruner & Penerapannya dalam.pptx
DOCX
65 model pembelajaran dan 15 metode pembelajaran
PDF
Bab iii metode penelitian penelitian eksperimen murni
DOCX
Teori hasil belajar Menurut Para Ahli
Tugas presentasi rpp
Pengelolaan Peserta Didik
Lampiran Permendikbud Nomor 67 tahun 2013 tentang KD dan Struktur Kurikulum S...
Peranan pendidikan dan manusia dalam pembangunan
Teori Belajar Piaget & Bruner & Penerapannya dalam.pptx
65 model pembelajaran dan 15 metode pembelajaran
Bab iii metode penelitian penelitian eksperimen murni
Teori hasil belajar Menurut Para Ahli

What's hot (20)

DOCX
Surat pengantar tunjangan fungsional
DOCX
Lks perkecambahan xii
DOC
Makalah Penilaian berbasis kelas
DOCX
Makalah kisi kisi pembuatan soal
PPTX
Pengembangan Kurikulum dalam Proses Pembeajaran (KTSP vs Kurikulum 2013)
PDF
Media Pembelajaran Micro Teaching
PDF
Lagu anak anak - not angka
PPTX
penilaian acuan norma (PAN) dan penilaian acuan patokan (PAP)
PPTX
Jenis dan bentuk penilaian
PDF
Permendikbud Nomor 103 tahun 2014 tentang Pembelajaran
DOC
Angket Evaluasi Diri Guru SMP
PPTX
Kegiatan Laboratorium Lingkungan PT. Mutuagung Lestari Oleh Dwi Angga Teguh s
PDF
Peta Konsep Modul 1-6 Pembelajaran Terpadu di SD
PDF
RPP SMA Biologi Kelas XI
DOCX
Silabus IPA SD Kelas 5 Semester I
DOCX
SILABUS IPA GANJIL.docx
PDF
Contoh template danreport ljk smk
DOCX
PDF
prakarya kelas 8 smp
DOCX
Penyusunan Rencana Pembelajaran Kelas Rangakap (RPKR)
Surat pengantar tunjangan fungsional
Lks perkecambahan xii
Makalah Penilaian berbasis kelas
Makalah kisi kisi pembuatan soal
Pengembangan Kurikulum dalam Proses Pembeajaran (KTSP vs Kurikulum 2013)
Media Pembelajaran Micro Teaching
Lagu anak anak - not angka
penilaian acuan norma (PAN) dan penilaian acuan patokan (PAP)
Jenis dan bentuk penilaian
Permendikbud Nomor 103 tahun 2014 tentang Pembelajaran
Angket Evaluasi Diri Guru SMP
Kegiatan Laboratorium Lingkungan PT. Mutuagung Lestari Oleh Dwi Angga Teguh s
Peta Konsep Modul 1-6 Pembelajaran Terpadu di SD
RPP SMA Biologi Kelas XI
Silabus IPA SD Kelas 5 Semester I
SILABUS IPA GANJIL.docx
Contoh template danreport ljk smk
prakarya kelas 8 smp
Penyusunan Rencana Pembelajaran Kelas Rangakap (RPKR)
Ad

Similar to Sosiologi 3 menyelami fenomena sosial di masyarakat (20)

PDF
Sosiologi 1 menyelami fenomena sosial di masyarakat
PDF
RPP SMA Sosiologi Kelas XII
PDF
SILABUS dan SAP MATAKULIAH PERUBAHAN SOSIAL.pdf
PDF
Download Modul Ajar Sosiologi Kelas 10 Kurikulum Merdeka Terbaru 2025
DOCX
PERANGKAT PEMBELAJARAN_METI HERAWATI_2412799(1).docx
PDF
Rabu sos kd 3.1 xii_tm 1_irma
DOCX
MAKALAH KONSEP DASAR IPS KELOMPOK II.docx
DOCX
Rpp revisi 2017 sosiologi kelas 12 sma
DOCX
RPP DEEP LEARNING MAPEL SOSIOLOGI FASE F LANJUTAN (1).docx
PPTX
Pengantar Ilmu Sosial dan Budaya D3 .pptx
PPT
P. Pembelajaran IPS Kelas Rendah.ppt
DOC
Perubahan sosial
DOCX
Makalah kajian interdisiplin dan intradisiplin(sosiologi pendidikan)
DOCX
Makalah kajian interdisiplin dan intradisiplin(sosiologi pendidikan)
DOC
Rpp x 2013 2014
DOCX
Rpp sosiologi xii bab 1
PPTX
492823034-Power-Point-Sosiologi-X-1.pptx
DOCX
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER SOSIO PENDIDIKAN REVISI.docx
PDF
Modul Ajar Sosiologi Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka
PDF
Modul Ajar IPS Kelas 9 Deep Learning
Sosiologi 1 menyelami fenomena sosial di masyarakat
RPP SMA Sosiologi Kelas XII
SILABUS dan SAP MATAKULIAH PERUBAHAN SOSIAL.pdf
Download Modul Ajar Sosiologi Kelas 10 Kurikulum Merdeka Terbaru 2025
PERANGKAT PEMBELAJARAN_METI HERAWATI_2412799(1).docx
Rabu sos kd 3.1 xii_tm 1_irma
MAKALAH KONSEP DASAR IPS KELOMPOK II.docx
Rpp revisi 2017 sosiologi kelas 12 sma
RPP DEEP LEARNING MAPEL SOSIOLOGI FASE F LANJUTAN (1).docx
Pengantar Ilmu Sosial dan Budaya D3 .pptx
P. Pembelajaran IPS Kelas Rendah.ppt
Perubahan sosial
Makalah kajian interdisiplin dan intradisiplin(sosiologi pendidikan)
Makalah kajian interdisiplin dan intradisiplin(sosiologi pendidikan)
Rpp x 2013 2014
Rpp sosiologi xii bab 1
492823034-Power-Point-Sosiologi-X-1.pptx
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER SOSIO PENDIDIKAN REVISI.docx
Modul Ajar Sosiologi Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 9 Deep Learning
Ad

More from Trisna Nurdiaman (20)

PDF
kajian kesejahteraan dan keamanan penduduk di wilayah perbatasan indonesia_opt
PDF
20171023 pengumuman
PDF
(Aya) bin
PDF
Penerimaan cpns september 2017 untuk jurusan sosiologi
PPTX
Pernikahan dalam Islam
PDF
Transformasi masyarakat petani mranggen menuju masyarakat industri
PDF
Solidaritas sosial dalam mobilisasi mata pencaharian masyarakat pesisir di de...
PDF
POLA KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI DAN STRATEGI BERTAHAN MASYARAKAT SEKITAR INDUS...
PDF
Urgensi Regenerasi SDM Pertanian
PDF
Sustainable Development Goals (SDGs)
PDF
Kajian SDGs dan RPJMN Kesehatan
PDF
The elementary-forms-of-the-religious-life
PDF
Meadows - The Growth to The Limit
PDF
Pemikiran pilitik islam indonesia
PDF
Teori sosiologi kependudukan
PDF
Teori struktural fungsional - Talcot Parsons
PDF
Perkembangan Masyarakat Industri Indonesia
PPTX
Perkembangan Masyarakat Industri Indonesia
PDF
Filsafat ilmu [full pos]
PDF
Kapital buku iii karl marx [pos]
kajian kesejahteraan dan keamanan penduduk di wilayah perbatasan indonesia_opt
20171023 pengumuman
(Aya) bin
Penerimaan cpns september 2017 untuk jurusan sosiologi
Pernikahan dalam Islam
Transformasi masyarakat petani mranggen menuju masyarakat industri
Solidaritas sosial dalam mobilisasi mata pencaharian masyarakat pesisir di de...
POLA KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI DAN STRATEGI BERTAHAN MASYARAKAT SEKITAR INDUS...
Urgensi Regenerasi SDM Pertanian
Sustainable Development Goals (SDGs)
Kajian SDGs dan RPJMN Kesehatan
The elementary-forms-of-the-religious-life
Meadows - The Growth to The Limit
Pemikiran pilitik islam indonesia
Teori sosiologi kependudukan
Teori struktural fungsional - Talcot Parsons
Perkembangan Masyarakat Industri Indonesia
Perkembangan Masyarakat Industri Indonesia
Filsafat ilmu [full pos]
Kapital buku iii karl marx [pos]

Recently uploaded (20)

DOCX
Modul Ajar Deep Learning PKN Kelas 12 SMA Terbaru 2025
PPTX
Pengenalan Micosoft Word versi terbaru.pptx
PPTX
KODING DAN KECERDASAN ARTIFISIAL - ABDUL HAKIM.pptx
PDF
High Performance Leadership series Motivation
DOCX
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam Prakarya Pengelolaan Kelas 8 Terbaru 2025
DOCX
Modul Ajar Deep Learning Fisika Kelas 10 Terbaru 2025
PDF
peta konsep koding dan kecerdasan artifi
DOCX
Modul Ajar Deep Learning Prakarya Pengelolaan Kelas 8 SMP Terbaru 2025
PDF
Berpikir dengan AI - Menuju Pendidikan Karakter dan Ketahanan Bangsa di Era K...
DOCX
Modul Ajar KURIKULUM KIK XI kreativitas 1 2025.docx
DOCX
JURNAL PEMBELAJARAN MODUL 2 AKSI NYATA PERAN GURU SEBAGAI GURU TELADAN.docx
DOCX
Modul Ajar Deep Learning PKN Kelas 10 SMA Terbaru 2025
PDF
Kepemimpinan dan Ketahanan Bangsa dalam Lanskap Geopolitik Baru: Antara Fakta...
PDF
Modul 7 Kp 1 Pelatihan Pembelajaran Mendalam
DOCX
Modul Ajar Deep Learning Senbud Seni Tari Kelas 12 SMA Terbaru 2025
DOCX
Modul Ajar Deep Learning Senbud Seni Teater Kelas 12 SMA Terbaru 2025
DOCX
JURNAL PEMBELAJARAN MODUL 3 AKSI NYATA KODE ETIK GURU.docx
DOCX
LK Modul 3 - Menentukan Pengalaman Belajar.docx
DOCX
Modul Ajar Deep Learning Bahasa Inggris Kelas 11 SMA Terbaru 2025
DOCX
Modul Ajar KIK XI kewirausahaan 1 2025.docx
Modul Ajar Deep Learning PKN Kelas 12 SMA Terbaru 2025
Pengenalan Micosoft Word versi terbaru.pptx
KODING DAN KECERDASAN ARTIFISIAL - ABDUL HAKIM.pptx
High Performance Leadership series Motivation
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam Prakarya Pengelolaan Kelas 8 Terbaru 2025
Modul Ajar Deep Learning Fisika Kelas 10 Terbaru 2025
peta konsep koding dan kecerdasan artifi
Modul Ajar Deep Learning Prakarya Pengelolaan Kelas 8 SMP Terbaru 2025
Berpikir dengan AI - Menuju Pendidikan Karakter dan Ketahanan Bangsa di Era K...
Modul Ajar KURIKULUM KIK XI kreativitas 1 2025.docx
JURNAL PEMBELAJARAN MODUL 2 AKSI NYATA PERAN GURU SEBAGAI GURU TELADAN.docx
Modul Ajar Deep Learning PKN Kelas 10 SMA Terbaru 2025
Kepemimpinan dan Ketahanan Bangsa dalam Lanskap Geopolitik Baru: Antara Fakta...
Modul 7 Kp 1 Pelatihan Pembelajaran Mendalam
Modul Ajar Deep Learning Senbud Seni Tari Kelas 12 SMA Terbaru 2025
Modul Ajar Deep Learning Senbud Seni Teater Kelas 12 SMA Terbaru 2025
JURNAL PEMBELAJARAN MODUL 3 AKSI NYATA KODE ETIK GURU.docx
LK Modul 3 - Menentukan Pengalaman Belajar.docx
Modul Ajar Deep Learning Bahasa Inggris Kelas 11 SMA Terbaru 2025
Modul Ajar KIK XI kewirausahaan 1 2025.docx

Sosiologi 3 menyelami fenomena sosial di masyarakat

  • 5. iv Panduan untuk Pembaca Materi-materi pembelajaran dalam buku ini disajikan secara sistematis, komunikatif, dan integratif. Di setiap awal bab, dilengkapi gambar pembuka pelajaran, bertujuan memberikan gambaran materi pembelajaran yang akan dibahas, dan mengajarkan siswa konsep berpikir kontekstual sekaligus merangsang cara berpikir kontekstual. Selain itu, buku ini juga ditata dengan format yang menarik dan didukung dengan foto dan ilustrasi yang representatif. Penggunaan bahasa yang sederhana, sesuai dengan tingkatan kognitif siswa membuat pembaca lebih mudah memahaminya. Buku Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk SMA/ MA Kelas XII ini terdiri atas lima bab, yaitu Perubahan Sosial di Masyarakat, Lembaga Sosial, Rancangan Metode Penelitian Sosial, Pengumpulan dan Pengolahan Data Penelitian, dan Penulisan Laporan Penelitian. Buku ini dilengkapi juga dengan materi dan soal pengayaan. Berikut ini panduan membaca yang kami susun agar mempermudah Anda membaca dan memahami isi buku ini. Apa Manfaat Bagiku? (1), kegunaan umum yang harus Anda capai pada bab yang dipelajari. Kata Kunci (2), kata-kata utama yang berkaitan dengan tema dalam bab. Referensi Sosiologi (3), yaitu berupa definisi atau uraian mengenai suatu konsep sosiologi yang berkaitan dengan materi yang sedang dibahas. Jendela Info (4), yaitu pengayaan yang menjelaskan dan menginformasikan berita yang sedang berkembang di masyarakat dan info seputar dunia sosial. Riset (5), disajikan untuk melatih siswa dalam melakukan analisis dan pengamatan terhadap realitas sosial di masyarakat. Zoom (6), yaitu kata-kata baru atau hal-hal penting yang perlu diketahui siswa. Pakar Sosiologi (7) merupakan pengayaan berupa keterangan dan data tokoh sosiologi yang memberikan sumbangan pemikiran bagi kemajuan sosiologi. Pengayaan ini disajikan dalam dua bahasa (bilingual): bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Opini (8), atau pengayaan berupa tugas individu dengan melakukan analisis dan meningkatkan kemandirian. Soal Pengayaan (9), berisi soal-soal SPMB bertujuan menambah perbendaharaan pengetahuan soal sebagai bentuk latihan siswa dan persiapan dalam menghadapi Ujian Akhir Nasional.Kerja Sama (10) merupakan pengayaan yang bersifat interaktif karena perlu dilakukan diskusi kelompok dalam menyelesaikan tugas yang berkaitan dengan materi. Peta Konsep (11) merupakan pemetaan materi yang diringkas dalam bentuk hubungan antargagasan secara konseptual. Apa yang Belum Anda Pahami? (12), sebagai refleksi terhadap siswa setelah mempelajari materi pada akhir bab untuk melanjutkan pembahasan bab selanjutnya. Kajian Sosiologi (13) merupakan kegiatan untuk melaksanakan dan mengimplementasikan materi dan konsep yang telah dipelajari 2 1 3 5 6 7 8 11 10 4 13 12 9
  • 6. v Selamat, Anda telah berhasil masuk di Kelas XII Sekolah Menengah Atas Program Ilmu Pengetahuan Sosial. Buku yang sedang Anda baca ini adalah buku Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat. Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, sosiologi lahir sebagai disiplin ilmu yang senantiasa mengalami perkembangan dari waktu ke waktu. Sosiologi merupakan ilmu yang mempelajari aktivitas sosial di masyarakat, proses sosial yang terjadi, dan dampak sosial yang ditimbulkan. Seiring dengan diberlakukannya otonomi daerah, sosiologi diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan dan perkembangan suatu wilayah. Melalui kajian sosiologi, siswa diharapkan dapat mempelajari hubungan masyarakat, individu, dan interaksi sosial, nilai dan norma, serta penerapan sosiologis dalam menghadapi berbagai macam persoalan sosial. Sosiologi senantiasa memandang setiap fenomena di masyarakat dari sudut pandang hubungan-hubungannya yang dinamis. Sesuai dengan konsep pembelajaran, Anda diharapkan dapat melakukan proses pemahaman dan penelaahan sosiologi secara konstruktif, aktif, dan kreatif. Untuk memudahkan Anda dalam melakukan proses pembelajaran materi sosiologi, Anda dapat menggunakan buku Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat. Dalam buku ini, disajikan berbagai langkah kegiatan belajar mengenai materi-materi sosiologi yang dapat Anda ikuti secara bertahap sesuai dengan tingkat perkembangan kognisi siswa. Melalui buku ini, diharapkan dapat membangkitkan motivasi belajar dan kesiapan membuka diri untuk menerima segala informasi yang berkaitan dengan pembelajaran ini. Pada akhirnya, Anda harus dapat memahami manfaat belajar yang telah dilakukan. Akhirnya, semoga buku ini dapat menjadi bagian penting dalam proses belajar. Kembangkanlah daya, wawasan, dan imajinasi Anda untuk meningkatkan pemahaman Anda mengenai konsep dan kajian dalam disiplin ilmu sosiologi. Bandung, Mei 2007 Penerbit Kata Pengantar
  • 7. vi Daftar Isi Kata Sambutan iii Panduang untuk Pembaca iv Kata Pengantar v Bab 1 Perubahan Sosial di Masyarakat • 1 A. Perubahan Sosial • 2 B. Proses Perubahan Sosial • 16 C. Dampak Perubahan Sosial • 21 D. Modernisasi • 25 Rangkuman • 28 Peta Konsep • 29 Uji Kemampuan Bab 1 • 30 Bab 3 Rancangan Metode Penelitian Sosial • 59 A. Pengertian Penelitian • 60 B. Judul Penelitian • 62 C. Masalah Penelitian • 64 D. Tujuan dan Manfaat Penelitian • 67 E. Tinjauan Kepustakaan • 68 F. Hipotesis • 69 G. Populasi dan Sampel • 71 H. Variabel Penelitian • 77 I. Metode Pengumpulan Data • 79 J. Mengolah dan Menganalisis Data • 80 K. Langkah-Langkah Penelitian • 81 Rangkuman • 84 Peta Konsep • 85 Uji Kemampuan Bab 3 • 86 Bab 2 Lembaga Sosial • 33 A. Pengertian Lembaga Sosial • 34 B. Klasifikasi Lembaga Sosial • 35 C. Peran dan Fungsi Lembaga Sosial • 37 Rangkuman • 51 Peta Konsep • 52 Uji Kemampuan Bab 2 • 53 Uji Kemampuan Semester 1 • 56
  • 8. vii Bab 4 Pengumpulan dan Pengolahan Data Penelitian • 89 A. Penggolongan Jenis Penelitian • 90 B. Pengumpulan Data • 95 C. Pengolahan Data • 102 Rangkuman • 116 Peta Konsep • 117 Uji Kemampuan Bab 4 • 118 Bab 5 Penulisan Laporan Penelitian • 121 A. Garis Besar Laporan • 122 B. Menyusun Hasil Penelitian • 124 Rangkuman • 129 Peta Konsep • 129 Uji Kemampuan Bab 5 • 130 Uji Kemampuan Semester 2 • 133 Uji Kemampuan Akhir Tahun • 136 Senarai • 140 Indeks • 142 Daftar Pustaka • 144
  • 10. Perubahan Sosial di Masyarakat Apa yang dimaksud dengan perubahan? Apa dampak perubahan sosial bagi kehidupan masyarakat? Dalam bab ini, Anda akan mempelajari proses dan dampak perubahan sosial bagi kehidupan masyarakat. Anda sebagai anggota masyarakat diharapkan lebih siap dalam menghadapi segala perubahan sekaligus menjadi bagian dari perubahan tersebut. Perubahan yang dimaksud tentunya perubahan yang mengarah kepada kemajuan. Masyarakat merupakan kumpulan individu dan kelompok yang membentuk organisasi sosial yang bersifat kompleks. Dalam organisasi sosial tersebut terdapat nilai-nilai dan norma-norma sosial yang berfungsi sebagai aturan-aturan untuk bertingkah laku dan berinteraksi dalam kehidupan masyarakat. Setiap manusia selama hidupnya akan mengalami perubahan. Perubahan tersebut merupakan akibat dari adanya interaksi antarmanusia dan antarkelompok. Akibatnya, di antara mereka terjadi proses saling memengaruhi yang menyebabkan perubahan sosial. Hal ini berarti perubahan sosial tidak bisa kita hindari. Kemajuan teknologi yang amat pesat telah membawa berbagai macam pengaruh, baik dari dalam maupun dari luar. Pengaruh kemajuan teknologi begitu mudah hadir di tengah-tengah kita. Lambat laun tanpa disadari orang telah mengadopsi nilai-nilai baru tersebut. Perubahan yang terjadi di masyarakat bisa berupa perubahan nilai- nilai sosial, norma-norma yang berlaku di masyarakat, pola-pola perilaku individu dan organisasi, susunan lembaga kemasyarakatan, Perubahan, Masyarakat, Keseimbangan, Modernisasi Kata Kunci Sumber: Tempo, 12–18 Agustus 2002 Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi dapat mengakibatkan perubahan sosial di masyarakat. Bab 1 A. Perubahan Sosial B. Proses Perubahan Sosial C. Dampak Perubahan Sosial D. Modernisasi Setelah mempelajari Bab 1, Anda diharapkan dapat mengetahui proses perubahan di masyarakat dan memahami dampak perubahan sosial yang terjadi dalam masyarakat. Apa Manfaat Bagiku? 1
  • 11. 2 Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XII Perubahan sosial dapat dikatakan sebagai suatu perubahan dari gejala-gejala sosial yang ada pada masyarakat, dari yang bersifat individual sampai yang lebih kompleks. Perubahan sosial dapat dilihat dari segi terganggunya kesinambungan di antara kesatuan sosial walaupun keadaannya relatif kecil. Perubahan ini meliputi struktur, fungsi, nilai, norma, pranata, dan semua aspek yang dihasilkan dari interaksi antarmanusia, organisasi atau komunitas, termasuk perubahan dalam hal budaya. Adanya pengenalan teknologi, cara mencari nafkah, migrasi, pengenalan ide baru, dan munculnya nilai-nilai sosial baru untuk melengkapi ataupun menggantikan nilai-nilai sosial yang lama meru- pakan beberapa contoh perubahan sosial dalam aspek kehidupan. Dengan kata lain, perubahan sosial merupakan suatu perubahan menuju keadaan baru yang berbeda dari keadaan sebelumnya. 1. Pengertian Perubahan Sosial Pengertian perubahan sosial menurut para sosiolog. a. WilliamF.Ogburn(1964:),mengemukakanbahwaruanglingkup perubahan sosial meliputi unsur-unsur kebudayaan material dan immaterial, yang ditekankan pada pengaruh besar unsur-unsur kebudayaan material terhadap unsur-unsur immaterial. b. Kingsley Davis (1960: ), mengartikan perubahan sosial sebagai perubahan-perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat. Misalnya, timbulnya pengorganisasian buruh dalam masyarakat kapitalis telah menyebabkan perubahan-perubahan dalam hubungan antara buruh dan majikan yang selanjutnya menyebabkan perubahan-perubahan dalam organisasi ekonomi dan politik. c. Mac Iver (1937: 272), mengartikan bahwa perubahan sosial sebagai perubahan dalam hubungan sosial (perubahan yang dikehendaki dan perubahan yang tidak dikehendaki) atau sebagai perubahan terhadap keseimbangan (equilibrium) hubungan sosial. d. Gillin dan Gillin (1957: 279), mengartikan perubahan sosial adalah suatu variasi dari cara hidup yang telah diterima, baik karena perubahan-perubahan kondisi geografis, kebudayaan material, komposisi penduduk, dan ideologi maupun karena adanya difusi ataupun penemuan-penemuan baru dalam masyarakat. A Perubahan Sosial lapisan-lapisan atau kelas-kelas dalam masyarakat, kekuasaan, wewenang, interaksi sosial, dan masih banyak lagi. Dengan kata lain, perubahan sosial bisa meliputi perubahan organisasi sosial, status, lembaga, dan struktur sosial dalam masyarakat. Perubahan pada bidang-bidang kehidupan tertentu tidak hanya semata-mata berarti suatu kemajuan, namun dapat pula berarti kemunduran. Dengan kata lain, perubahan sosial merupakan ketidaksesuaianunsur-unsuryangsalingberbedayangadadimasyarakat sehinggamenghasilkansuatupolakehidupanyangfungsinyatidakserasi yang keadaannya lebih buruk dari sebelumnya. Jendela Info Perubahan sosial merupakan suatu wujud dinamika yang menjadi inti jiwa masyarakat. Jadi, masalah perubahan sosial telah menjadi topik yang menarik bagi banyak sosiolog modern, terutama dalam hubungannya dengan pembangunan ekonomi yang diusahakan oleh banyak masyarakat negara-negara yang memperoleh kemerdekaan politiknya setelah Perang Dunia II. Perubahan sosial itu didorong oleh rangsangan terhadap kemauan untuk bertindak. Kekuatan yang mendorong terjadinya perubahan sosial menurut Margono (dalam Taneko) bersumber pada hal-hal berikut. a. Ketidakpuasan terhadap situasi yang ada karena ada keinginan untuk situasi yang lain. b. Adanya pengetahuan tentang perbedaan antara yang ada dan yang seharusnya bisa ada. c. Adanya tekanan dari luar, seperti kompetisi, keharusan menyesuaikan diri, dan lain-lain. d. Kebutuhan dari dalam untuk mencapai efisiensi dan peningkatan, misalnya produktivitas dan lain-lain. Sumber: Pengantar Sosiologi, 2004
  • 12. Perubahan Sosial di Masyarakat 3 e. Selo Soemardjan (1962: 379), merumuskan perubahan sosial sebagai segala perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat, yang memengaruhi sistemsosialnya,termasukdidalamnyanilai-nilai,sikap,danpola perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat. Perubahan yang paling awal dapat muncul adalah adanya kebutuhan setiap individu sebagai anggota masyarakat dalam menanggapilingkungannya.Halitumengakibatkanterjadinyainteraksi sosial antarindividu, baik antarwarga masyarakat setempat maupun dengan warga masyarakat lain yang saling memengaruhi. MenurutBonner, interaksi sosial adalah suatu hubungan antara dua individu atau lebih yang saling memengaruhi, mengubah, atau memperbaiki kelakuan individu yang lain atau sebaliknya. Dalam interaksi sosial, terdapat beberapa faktor yang memengaruhi seperti imitasi, sugesti, identifikasi, dan simpati. Keempat faktor tersebut membuat individu memilih untuk melakukan interaksi sosial yang hasilnya adalah menanggapi setiap gerak kehidupan dalam masyarakat. Tanggapan anggota masyarakat tersebut terutama dalam menanggapi tradisi yang berlaku. Perubahan sosial dalam kehidupan masyarakat terjadi karena masyarakat tersebut menginginkan perubahan. Perubahan juga dapat terjadi karena adanya dorongan dari luar sehingga masyarakat secara sadar ataupun tidak akan mengikuti perubahan. Perubahan yang menyangkut kehidupan manusia atau terkait dengan lingkungan fisik, alam, dan sosial disebut perubahan sosial. Perubahan sosial cepat atau lambat senantiasa terjadi dan tidak dapat dihindari oleh siapapun. Suatu perubahan bergantung dan ditentukan oleh masyarakat itu sendiri. Perubahan dapat berarti suatu perkembangan yang sesuai dengan tujuan atau dapat juga tidak sesuai dengan yang hendak dicapai. Oleh karena itu, orang perlu mengetahui mengapa perubahan dapat terjadi dan mengapa masyarakat perlu menanggapi atau menyesuaikan dengan perubahan. 2. Wujud Perubahan Sosial Perubahan sosial dapat terjadi dalam segala bidang yang wujudnya dapat dibagi menjadi beberapa bentuk. Beberapa bentuk perubahan sosial menurut Soekanto, yaitu sebagai berikut. a. Perubahan yang Terjadi Secara Lambat dan Perubahan yang Terjadi Secara Cepat Perubahan terjadi secara lambat akan mengalami rentetan perubahan yang saling berhubungan dalam jangka waktu yang cukup lama. Perkembangan perubahan ini termasuk dalam evolusi. Perubahansecaraevolusidapatdiamatiberdasarkanbataswaktuyang telah lampau sebagai patokan atau tahap awal sampai masa sekarang yang sedang berjalan. Adapun penentuan kapan perubahan tersebut terjadi, bergantung pada orang yang bersangkutan. Perubahan sosial yang terjadi secara cepat mengubah dasar atau sendi-sendi pokok kehidupan masyarakat, perubahan itu dinamakan revolusi. Contohnya, Revolusi Industri di Eropa. Revolusi tersebut menyebabkan perubahan besar-besaran dalam proses produksi barang-barang industri. Contoh lain Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang mengubah tatanan kenegaraan dan sistem pemerintahan NKRI. Zoom Evolusi Revolusi Riset Apakah Anda pernah melakukan imitasi, tersugesti, mengidentikkan, dan bersimpati terhadap orang lain? Uraikan pengertian tersebut dan berikan contohnya.
  • 13. 4 Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XII b. Perubahan yang Pengaruhnya Kecil dan Perubahan yang Pengaruhnya Besar Perubahan yang pengaruhnya kecil adalah perubahan yang memengaruhi unsur-unsur kehidupan masyarakat. Akan tetapi, perubahan ini dianggap tidak memiliki arti yang penting dalam struktur sosial. Contohnya, perubahan mode pakaian yang tidak melanggar nilai sosial. Perubahan yang pengaruhnya besar adalah perubahan yang dapat memengaruhi lembaga-lembaga yang ada pada masyarakat. Misalnya, perubahan sistem pemerintahan yang memengaruhi tatanan kenegaraan suatu bangsa. c. Perubahan yang Dikehendaki dan Perubahan yang Tidak Dikehendaki Perubahan yang dikehendaki merupakan perubahan yang memang telah direncanakan sebelumnya terutama oleh pihak yang memiliki wewenang untuk mengeluarkan kebijaksanaan. Misalnya, penerapan program Keluarga Berencana untuk membentuk keluarga kecil yang sejahtera dan menurunkan angka pertumbuhan penduduk. Perubahan yang tidak dikehendaki umumnya beriringan dengan perubahan yang dikehendaki. Misalnya adanya pembuatan jalan baru yang melalui suatu desa maka sumber alam desa akan mudah dipasarkan ke kota. Dengan demikian, tingkat kesejahteraan penduduk desa akan meningkat. Meskipun begitu lancarnya hubungan desa dengan kota menyebabkan mudahnya penduduk desa melakukan urbanisasi dan masuknya budaya kota terutama yang bersifat negatif, seperti mode yang dipaksakan, minuman keras, VCD porno, dan keinginan penduduk desa untuk memiliki barang-barang mewah. Perubahan sosial dapat diartikan sebagai perubahan masyarakat atau perubahan ke arah kemajuan atau kemunduran suatu masyarakat, bergantung pada keadaan masyarakat yang mengalami perubahan itu sendiri. Perubahan sosial terbagi atas dua wujud sebagai berikut. 1) Perubahan dalam arti kemajuan (progress) atau menguntungkan. 2) Perubahandalamartikemunduran(regress)yaituyangmembawa pengaruh kurang menguntungkan bagi masyarakat. Jika perubahan sosial dapat bergerak ke arah suatu kemajuan, masyarakat akan berkembang. Sebaliknya, perubahan sosial juga dapat menyebabkan kehidupan masyarakat mengalami kemunduran. Kemunduran atau kemajuan suatu masyarakat disebabkan oleh Gambar 1.1 Proklamasi Proklamasi kemerdekaan Indonesia mengubah tatanan kenegaraan dan sistem pemerintahan NKRI. Sumber: Album Perjuangan Kemerdekaan 1945–1950, 1975 Riset Mengapa mode hampir setiap tahun berubah dan mode lama muncul kembali? Bagaimana analisis Anda tentang mode?
  • 14. Perubahan Sosial di Masyarakat 5 Sumber: Ayahbunda, September 1993 Gambar 1.2 Keluarga Keluarga merupakan bagian terkecil dari lingkungan masyarakat yang memiliki peran sangat penting dalam menghadapi perubahan sosial ke arah yang lebih baik (progress). Riset Berikan beberapa contoh perubahan sosial yang tidak dikehendaki pada masyarakat di sekitar tempat tinggal Anda. perubahan sosial. Jika muncul inovasi baru dengan kualitas tinggi, akan terjadi proses perubahan yang sangat cepat pada masyarakat. Sebaliknya, perubahan yang terjadi di masyarakat dapat juga seperti jalan di tempat. Misalnya keadaan masyarakat berubah, tetapi perubahan tersebut tidak meningkatkan atau menurunkan kualitas hidup mereka. Keadaan sosial yang baru dengan masuknya teknologi atau peraturan baru tidak mempunyai kualitas inovasi tinggi apabila masyarakat menganggapnya hanya mengganti keadaan yang lama. Akibatnya, proses perubahan ke arah kemajuan menjadi lambat. Hal itu disebut perubahan sirkuler (berputar-putar tanpa menimbulkan pengaruh). Jika dibiarkan tanpa adanya campur tangan pemerintah, akan sampai pada kemacetan pembangunan (stagnasi). Akibatnya, terjadi proses pelapukan kebudayaan atau peradaban masyarakat menjadi menurun. Oleh karena itu, maju mundurnya suatu masyarakat bergantung pada masyarakat itu sendiri dalam menanggapi setiap gejala perubahan yang ada di lingkungannya. Perubahan sosial ke arah kemajuan merupakan perubahan yang diinginkan oleh setiap masyarakat. Kadang-kadang perubahan sosial tidak diinginkan oleh kelompok masyarakat tertentu karena perubahan tersebut dianggap dapat mengganggu kehidupan mereka yang telah mapan. Perubahan sosial dapat pula mengakibatkan terjadinya penyimpangan-penyimpangan terhadap nilai yang ada dalammasyarakat.Dengandemikian,adabeberapafaktoryangcukup berperan dan berpengaruh terhadap diterima atau tidaknya suatu perubahan oleh masyarakat, antara lain sebagai berikut. 1) Adanya sikap terbuka dari masyarakat terhadap hal-hal yang baru. Contohnya, masyarakat tersebut mengadakan kebiasaan yang berhubungan dengan kebudayaan lain. 2) Suatu unsur baru dapat diterima oleh suatu masyarakat apabila unsur baru tersebut tidak bertentangan dengan ajaran agama yang dianut. 3) Corakstruktursosialmasyarakatmenentukanprosespenerimaan unsur kebudayaan baru. Struktur sosial yang tertutup akan sulit menerima kebudayaan baru.
  • 15. 6 Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XII Perhatikan lingkungan sosial Anda. Menurut Anda, perubahan sosial apa yang terjadi dalam masyarakat? Mengapa perubahan tersebut dapat diterima oleh masyarakat? Diskusikanlah dengan kelompok belajar Anda yang terdiri atas empat siswa. Opini 1.1 4) Unsur kebudayaan baru akan dapat diterima oleh suatu masyarakat apabila telah ada dasar unsur-unsur kebudayaan sebelumnya. 5) Unsur baru dapat diterima oleh warga masyarakat apabila telah terbukti kegunaannya. Jendela Info Spencer menerapkan konsep “yang kuat yang akan menang”. Adapun Darwin berpendapat survival of the fittest. Darwin berpandangan bahwa orang-orang yang cakap dan bergairah (energetik) akan memenangkan perjuangan hidup, sedangkan orang-orang yang malas dan lemah akan tersisih. Pandangan ini kemudian dikenal sebagai “Darwinisme sosial” dan banyak dianut oleh golongan kaya. Sumber: Sosiologi Jilid 2, 1984 3. Teori Perubahan Sosial Perubahan sosial merupakan suatu hal yang wajar dan akan terus berlangsung sepanjang manusia berinteraksi dan bersosialisasi. Perubahan sosial terjadi karena adanya perubahan unsur-unsur dalam kehidupan masyarakat, baik yang bersifat materiil maupun immaterial, sebagai cara untuk menjaga keseimbangan masyarakat dan menyesuaikan dengan perkembangan zaman yang dinamis. Misalnya, unsur-unsur geografis, biologis, ekonomis, atau kebudayaan. Para sosiolog berpendapat bahwa perubahan sosial adalah kondisi-kondisisosialprimeryangmenyebabkanterjadinyaperubahan sosial. Kondisi yang dimaksud antara lain kondisi-kondisi ekonomis, teknologis, geografis, ataupun biologis. Kondisi ini menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan pada aspek kehidupan sosial lainnya. Beberapa teori yang menjelaskan sebab-sebab terjadi perubahan sosial antara lain sebagai berikut. a. Teori Evolusi (Evolutionary Theory) Teori ini berpijak pada teori evolusi Darwin dan dipengaruhi oleh pemikiran Herbert Spencer. Tokoh yang berpengaruh pada teori ini ialah Emile Durkheim dan Ferdinand Tonnies. Durkheimberpendapatbahwaperubahankarenaevolusimemengaruhi cara pengorganisasian masyarakat, terutama yang berhubungan dengan kerja. Adapun Tonnies memandang bahwa masyarakat berubah dari masyarakat sederhana yang mempunyai hubungan yang erat dan kooperatif, menjadi tipe masyarakat besar yang memiliki hubungan yang terspesialisasi dan impersonal. Tonnies tidak yakin bahwa perubahan- perubahan tersebut selalu membawa kemajuan. Dia melihat adanya fragmentasi sosial (perpecahan dalam masyarakat), individu menjadi terasing,danlemahnyaikatansosialsebagaiakibatlangsungdariperubahan sosial budaya ke arah individualisasi dan pencarian kekuasaan. Gejala itu tampak jelas pada masyarakat perkotaan. Teori ini masih belum memuaskan banyak pihak karena tidak mampumenjelaskanjawabanterhadappertanyaanmengapamasyarakat berubah. Teori ini hanya menjelaskan proses perubahan terjadi. b. Teori Konflik (Conflict Theory) Menurut teori ini, konflik berasal dari pertentangan kelas antara kelompoktertindasdankelompokpenguasasehinggaakanmengarah pada perubahan sosial. Teori ini berpedoman pada pemikiran Karl Marx yang menyebutkan bahwa konflik kelas sosial merupakan sumberyangpalingpentingdanberpengaruhdalamsemuaperubahan
  • 16. Perubahan Sosial di Masyarakat 7 sosial. Ralf Dahrendorf berpendapat bahwa semua perubahan sosial merupakanhasildarikonflikkelasdimasyarakat.layakinbahwakonflik atau pertentangan selalu menjadi bagian dari masyarakat. Menurut pandangannya,prinsipdasarteorikonflik(konfliksosialdanperubahan sosial) selalu melekat dalam struktur masyarakat. c. Teori Fungsional (Functional Theory) Teori fungsional berusaha melacak penyebab perubahan sosial sampai pada ketidakpuasan masyarakat akan kondisi sosialnya yang secara pribadi memengaruhi mereka. Teori ini berhasil menjelaskan perubahan sosial yang tingkatnya moderat. Konsep kejutan budaya menurut William F. Ogburn berusaha menjelaskan perubahan sosial dalam kerangka fungsional. Menurutnya, meskipun unsur-unsur masyarakat saling berhubungan satu sama lain, beberapa unsurnya bisa saja berubah dengan sangat cepat, sementara unsur lainnya tidak. Ketertinggalan tersebut menjadikan kesenjangan sosial dan budaya di antara unsur-unsur yang berubah sangat cepat dan unsur yang berubah lambat. Kesenjangan ini akan menyebabkan adanya kejutan sosial dan budaya pada masyarakat. Ogburn menyebutkan perubahan teknologi biasanya lebih cepat daripadaperubahanbudayanonmaterial,sepertikepercayaan,norma, nilai-nilai yang mengatur masyarakat sehari-hari. Oleh karena itu, dia berpendapat bahwa perubahan teknologi seringkali menghasilkan kejutan budaya yang pada gilirannya akan memunculkan pola- pola perilaku yang baru meskipun terjadi konflik dengan nilai-nilai tradisional. Contohnya, ketika alat-alat kontrasepsi pertama kali diluncurkan untuk mengendalikan jumlah penduduk dalam program keluarga berencana (KB), banyak pihak menentang program tersebut karena bertentangan dengan nilai-nilai agama serta norma yang berlaku di masyarakat pada waktu itu. Meskipun demikian, lambat laun masyarakat mulai menerima program KB tersebut karena dapat bermanfaat untuk mencegah pertumbuhan penduduk yang tidak terkendali. d. Teori Siklus (Cyclical Theory) Teori ini mempunyai perspektif (sudut pandang) yang menarik dalam melihat perubahan sosial karena beranggapan bahwa perubahan sosial tidak dapat dikendalikan sepenuhnya oleh siapapun, bahkan orang-orang yang ahli sekalipun. Dalam setiap masyarakat, terdapat siklus yang harus diikutinya. Kebangkitan dan kemunduran suatu peradaban (budaya) tidak dapat dielakkan dan tidak selamanya perubahan sosial membawa kebaikan. Oswald Spengler mengemukakan teorinya bahwa setiap masyarakat berkembang melalui empat tahap perkembangan seperti pertumbuban manusia, yaitu masa kanak-kanak, remaja, dewasa, dan tua. Ia merasa bahwa masyarakat Barat telah mencapai masa kejayaannya pada masa dewasa, yaitu selama zaman pencerahan (renaissance) abad ke-15. Sejak saat itu, peradaban Barat mulai mengalami kemunduran dan menuju ke masa tua. Tidak ada yang dapat menghentikan proses tersebut, seperti yang terjadi pada peradaban Babilonia di Mesir, Yunani, dan Romawi yang terus mengalami kemunduran sampai akhirnya runtuh. Teori-teori yang berkaitan dengan arah perubahan sosial telah diringkas Moore dalam bentuk diagram-diagram sederhana, yaitu sebagai berikut. Riset Menurut Karl Marx, konflik kelas sosial merupakan sumber yang paling penting dan berpengaruh dalam semua perubahan sosial. Bagaimana tanggapan Anda terhadap pernyataan tersebut?
  • 17. 8 Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XII 4. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Perubahan Sosial Perubahan sosial yang terjadi pada masyarakat bersumber dari dalam masyarakat itu sendiri dan dapat pula dari luar. Meskipun demikian, perubahan sosial dipengaruhi oleh beberapa faktor yang berasal dari luar, tetapi masyarakatlah yang akan melaksanakan perubahan. Oleh karena itu, perubahan sosial dapat terjadi karena adanya faktor yang saling memengaruhi, baik dari masyarakat sendiri maupun dari masyarakat lain. Dengan kata lain, masyarakatlah yang menerima dan melaksanakan perubahan tersebut. Masyarakatsecarasadarmengetahuiperubahanyangterjadidalam kehidupannya. Misalnya, masuknya listrik ke pedesaan memengaruhi perkembangan industri. Kerajinan dan industri kecil akan bertambah maju karena produksi dapat dilakukan pada malam hari. Masuknya televisi ke desa mengakibatkan orang di pedesaan dapat dengan TAHAPPERADABAN PERADABAN PERADABAN WAKTU (1) Evolusi rektilinier yang sederhana WAKTU (2) Evolusi melalui tahap-tahap WAKTU (3) Evolusi yang terjadi dengan tahap kelajuan yang tidak serasi PERTUMBUHAN KEBUDAYAAN TAHAPPERADABAN TIPE-TIPE PERADABAN WAKTU (4) Evolusi menurut siklus-siklus tertentu dengan kemunduran- kemunduran jangka pendek WAKTU (5) Evolusi bercabang yang mewujudkan pertumbuhan dan kebhinekaan WAKTU (6) Siklus-siklus yang tidak mempunyai kecenderungan- kecenderungan PENEMUAN- PENEMUAN ANGKAKEMATIAN PERADABAN WAKTU (8) Pertumbuhan logistik terbalik yang tergambar dari angka kematian WAKTU (9) Pertumbuhan eksponensial yang tergambar dari penemuan-penemuan baru WAKTU (10) Primitivisme PERADABAN WAKTU (7) Pertumbuhan logistik yang digambarkan oleh populasi
  • 18. Perubahan Sosial di Masyarakat 9 Gambar 1.3 Televisi Televisi merupakan salah satu media massa yang memberikan hiburan dan informasi secara visual. mudah mendapatkan informasi dan hiburan secara visual. Masuknya listrik ke pedesaan membawa perubahan besar dalam tata kehidupan penduduk, yang meliputi peningkatan industri kecil dan industri rumah tangga, kepuasan menikmati hiburan dan informasi mengenai peristiwa terkini dari seluruh penjuru dunia. Adanya listrik masuk desa secara tidak langsung dapat juga berdampak negatif dan dapat membawa perubahan-perubahan yang justru dapat merugikan masyarakat desa itu sendiri. Misalnya, tayangan iklan komersial di televisi yang akan memengaruhi pola konsumtif dan meningkatkan daya beli penduduk desa. Sumber: www.imp.lss.wisc.edu Riset Apa saja faktor penarik dari kota selain menyediakan lapangan pekerjaan? Beberapa faktor perubahan yang bersumber dari masyarakat itu sendiri dan dari luar masyarakat atau dari masyarakat lain, antara lain sebagai berikut. a. Perubahan Kependudukan Jumlah penduduk yang terus meningkat akan menambah kebutuhan terhadap beberapa fasilitas yang mendukung kehidupan mereka. Contohnya, fasilitas pendidikan, kesehatan, atau lapangan kerja. Jika jumlah anak dalam sebuah keluarga cukup besar, hak atas warisan akan semakin berkurang karena terbagi berdasarkan jumlah anak. Oleh karena itu, pemilikan tanah di pedesaan akan semakin berkurang. Penduduk yang terus bertambah memerlukan lapangan- lapangan kerja baru sedangkan lapangan kerja utama yang ada di desa hanya berkisar pada bidang pertanian, perkebunan, dan peternakan. Desa tidak mampu menyediakan lapangan kerja baru dan sumber daya alam pedesaan yang terbatas membuat desa tidak mampu menampung tenaga kerja. Dengan demikian, banyak penduduk desa yang mengadu nasib ke kota untuk bekerja. b. Penemuan-Penemuan Baru Penemuan baru merupakan proses sosial dan kebudayaan yang terjadi dalam jangka waktu relatif cepat yang sering disebut inovasi atau innovation. Penemuan tersebut kemudian memiliki daya guna dan manfaat bagi masyarakat sehingga tata kehidupan masyarakat mengalami perubahan. Di samping inovasi terdapat pula discovery yang artinya penemuan dari unsur-unsur kebudayaan yang baru, baik berupa alat baru maupun berupa ide baru atau suatu rangkaian ciptaan-ciptaan dari warga masyarakat. Discovery merupakan pengembangan dari penemuan yang sudah ada kemudian disempurnakan. Jika hasil penyempurnaan atau pengembangan
  • 19. 10 Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XII penemuan tersebut (discovery) diakui manfaatnya oleh masyarakat, penemuan tersebut dinamakan invention. Ditemukannya mesin cetak membawa perubahan bagi masyarakat, terutama dalam hal penggandaan buku-buku ilmu pengetahuan. Hal tersebut menyebabkan masyarakat mengetahui akan kebenaran-kebenaran ilmiah dan mengetahui hal-hal yang sebelumnya tidak dikenal. Penemuan tersebut dinamakan inovasi. Akan tetapi, alat cetak tersebut sifatnya kaku karena huruf yang ada pada mesin cetak tidak dapat diubah-ubah, satu lempengan untuk satu halaman. Dengan demikian, orang berusaha menemukan alat pencetak yang hurufnya dapat diubah-ubah sesuai dengan kebutuhan agar pencetakan dapat dengan mudah diperbanyak. Hal tersebut disebut dengan discovery. Penemuan yang sudah ada tersebut dapat juga dikombinasikan dengan berbagai alat bantu agar pencetakan-pencetakan berbagai buku, surat kabar, dan lain-lain lebih mudah. Alat percetakan ini tidak hanya digunakan oleh penemunya, tetapi juga dipasarkan ke berbagai tempat atas permintaan masyarakat. Jika masyarakat telah mengetahui manfaat dari penemuan alat cetak tersebut, proses ini dinamakan invention. Zoom Inovasi Innovation Discovery Gambar 1.4 Penemuan Penemuan memiliki daya guna dan manfaat bagi masyarakat sehingga tata kehidupan masyarakat mengalami perubahan. Sumber: Dokumentasi Penerbit Jika orang mengamati perkembangan penemuan baru, tampak ada faktor-faktor pendorong yang memengaruhi masyarakat atau individu untuklebihmenyempurnakannya.Haltersebutbertujuanagarpenemuan tersebut menjadi lebih berguna dan bermanfaat dan diharapkan dapat berpengaruh terhadap bidang-bidang kehidupan yang lain. c. Pertentangan (Konflik) Pertentangan dalam masyarakat dapat menimbulkan perubahan sosial. Pertentangan dapat terjadi antara kelompok tua yang konservatif dan kelompok muda yang dinamis. Pertentangan ini sering terjadi pada masyarakat yang sedang berkembang menuju masyarakat modern yang lebih kompleks dan masyarakat tradisional. Pertentangan juga terjadi antarindividu, antarkelompok, serta antara individu dan kelompok. Misalnya, seorang yang membawa nilai- nilai baru mengenai penundaan usia perkawinan. Gagasan tersebut diutarakan pada masyarakat tradisional yang menjunjung tinggi pelaksanaan perkawinan di usia muda. Tentu saja gagasan tersebut ditentang karena tidak sesuai dengan kebiasaan masyarakat. Usaha agar masyarakat dapat menerima pemikiran tersebut memerlukan waktu yang lama. Kesadaran akan penundaan perkawinan umumnya Jendela Info Seorang Austria, S. Marcus (1875) membuat motor gas yang pertama. Tiga puluh tahun kemudian banyak pencipta lain yang menambah perbaikan pada motor tersebut sehingga terciptalah mobil yang dapat dipakai sebagai alat pengangkut oleh manusia dengan cukup praktis dan aman. Bentuk mobil semacam itu yang mendapat paten di Amerika Serikat tahun 1911. Mobil dapat diterima sampai sekarang maka mobil menjadi suatu “Invention”. Sumber: Sosiologi Suatu Pengantar, 1990
  • 20. Perubahan Sosial di Masyarakat 11 bergantung pada tingkat pendidikan di masyarakat. Jika tingkat pendidikan di masyarakat tinggi, perkawinan dilakukan setelah mencapai hal-hal tertentu tanpa memandang usia. d. Terjadinya Pemberontakan atau Revolusi dalam Masyarakat Pemberontakanyangterjadidimasyarakatdapatdiketahuimelalui pemberitaan di media massa, seperti surat kabar, radio, dan televisi akanmembawaperubahan-perubahanpolitikdinegarabersangkutan. Contohnya, pemberontakan yang terjadi di Sri langka yang dilakukan olehSukuTamilataupemberontakandiIndiayangdilakukandidaerah Kashmir. Contoh lainnya adalah pernyataan kemerdekaan secara sepihak oleh masyarakat Chechnya yang mengakibatkan pemerintah Rusia berusaha menumpas pemberontakan tersebut. e. Perubahan yang Diakibatkan oleh Lingkungan Fisik Gejala yang terjadi di lingkungan alam dapat menyebabkan perubahan sosial. Misalnya, gempa bumi terjadi di berbagai wilayah Indonesia. Gempa bumi tersebut menyebabkan masyarakat kehilangan banyak harta benda dan keluarga. Keadaan tersebut memaksa masyarakat membentuk kehidupan kembali melalui lembaga atau organisasi sosial yang baru karena kehidupan lama telah rusak atau hilang. Perubahan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat seperti perubahan mata pencaharian, perubahan keluarga, atau perubahan kekayaan. f. Peperangan Peperangan yang terjadi antara satu negara dan negara lain menyebabkan terjadinya perubahan karena kehancuran akibat perang. Contohnya, hancurnya harta benda, kehilangan anggota keluarga, atau bencana kelaparan. Negara yang kalah perang akan tunduk dengan menerima ideologi dan kebudayaan dari pihak yang memenangkan peperangan. Gambar 1.5 Peperangan Peperangan dapat menyebabkan terjadinya perubahan pada kedua belah pihak. Sumber: www.fotosgeschichtsthemen.de Sebutkan beberapa contoh konflik di Indonesia yang dapat menyebabkan perubahan sosial, baik yang bersifat progress maupun regress. Diskusikan dengan kelompok belajarAnda. Kerja Sama 1.1 Riset Di dalam keluarga pasti pernah terjadi perbedaan pendapat atau konflik. Bagaimana Anda menyikapi konflik di dalam keluarga yang terkait dengan munculnya nilai-nilai baru.
  • 21. 12 Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XII g. Pengaruh Kebudayaan Masyarakat Lain Pengaruhkebudayaandarimasyarakatlainterutamakebudayaan Barat, dapat berasal dari film, televisi, radio, surat kabar, dan media massalainnya.Kadang-kadangmediatersebutmemberikanpengaruh negatif yang tidak sesuai dengan gaya hidup masyarakat Indonesia. Akan tetapi, ada pula pengaruh luar yang positif, contohnya dalam hal pendidikan. Mereka yang menerima beasiswa belajar di luar negeri membawa pulang teori dan pandangan barat ke tanah air sehingga ilmu yang mereka dapat digunakan dan disesuaikan dengan budaya Indonesia, meski tidak menutup mata apabila ada beberapa orang yang lebih memilih untuk tetap berideologi Barat. 5. Faktor-Faktor Pendorong Terjadinya Proses Perubahan Sosial Adapun faktor-faktor pendorong terjadinya proses perubahan sosial, antara lain sebagai berikut. a. Kontak dengan Masyarakat Lain Adanya interaksi dengan masyarakat di luar masyarakatnya sendiri akan menimbulkan komunikasi yang saling memengaruhi. Hal tersebut berakibat terjadinya penyebaran atau difusi suatu gagasan atau teknologi, dari masyarakat satu ke masyarakat lain yang dilakukan secara perorangan ataupun kelompok. Penyebaran unsur-unsur kebudayaan merupakan difusi dari penemuan baru atau dapat juga dalam bentuk penyebaran informasi, teknologi, atau manfaat dari suatu lembaga masyarakat seperti KUD. Referensi Sosiologi Difusi merupakan proses penyebaran unsur-unsur kebudayaan secara meluas sehingga melewati batas tempat kebudayaan itu timbul. Sumber: Sosiologi Suatu Pengantar, 1990 Gambar 1.6 Perubahan Sosial Kontak dengan masyarakat lain dapat mendorong perubahan sosial. Sumber: D’maestro, Januari 2005 b. Difusi dalam Masyarakat Proses penyebaran suatu gagasan atau hasil dari proses (produksi) dari dalam masyarakat itu sendiri, kemudian dimanfaatkan oleh masyarakat yang bersangkutan. c. Difusi Antarmasyarakat Penyebaran unsur-unsur baru di masyarakat dapat berasal dari pengaruh masyarakat yang lain. Misalnya, adanya proyek percontohan di masyarakat petani dengan menerapkan sistem diversifikasi tanaman. Adanya sistem rotasi tanaman dengan beragam tanaman pada setiap musim berpengaruh terhadap kondisi kesuburan tanah dan hasil yang dicapai dapat melebihi hasil sebelumnya. Dengan adanya diversifikasi tanaman, harga dapat
  • 22. Perubahan Sosial di Masyarakat 13 dipertahankan sehingga memberi keuntungan bagi petani. Difusi antarmasyarakat dapat terjadi apabila proyek diversifikasi tanaman ini dicontoh oleh petani-petani dari daerah lain. d. Sistem Pendidikan yang Maju Kemajuan suatu bangsa atau masyarakat dapat dilihat dari sistem pendidikanyangdilaksanakan.Perkembanganzamanakanmembutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas yang tidak lain dipenuhi melalui bidangpendidikan.Berkembangnyapendidikanakan mendorongterjadi perubahan sosial. Pendidikan membuat seorang individu mengetahui banyak hal dan mengetahui perkembangan-perkembangan yang terjadi pada kehidupan masyarakat lain, melalui pola pikir yang maju dan terpelajar. Pendidikan dapat menyejajarkan masyarakat yang sedang berkembang dengan masyarakat yang maju. e. Sikap Masyarakat atau seorang in dividu yang memiliki keinginan untuk maju akan menghargai karya yang dihasilkan oleh masyarakat atau orang lain. Jika sikap tersebut telah tertanam dengan baik, akan mendorongmunculnyapenemuan-penemuanbaruatauberusahauntuk membuatkaryayangbermanfaatbagimasyarakat.Misalnya,pemerintah memberikanpenghargaanKalpataruterhadaporangyangberjasadalam bidang lingkungan hidup, LIPI menyelenggarakan lomba karya ilmiah remaja sebagai awal dari usaha penemuan baru di kalangan remaja, setiap pengajar di perguruan tinggi wajib melakukan penelitian sebagai perwujudandariTriDharmaPerguruanTinggi(Penelitian,Pengabdian, dan Pengajaran). Adanya penelitian dan penemuan unsur-unsur baru merupakan sikap kepedulian terhadap masyarakat dan sebagai usaha mempersiapkan dan mengisi pembangunan nasional. f. Toleransi Masyarakattidakkakudalammenghadapinorma-normasosialyang berlakudalammasyarakatitusendiri,terutamanormayangtidaktertulis. Apabila terjadi suatu perilaku yang berbeda dalam suatu masyarakat, namun tidak keluar dari persoalan yang dapat mengarah pada aspek- aspeknegatif,sepertikonfliksosial.Sikaptidakmempersoalkanperilaku tersebut merupakan bagian dari sikap toleransi terhadap orang lain. Contohnya, di perkotaan secara umum dihuni oleh warga yang sangat heterogen.Salahsatuheterogenitasnyaadalahdalambahasa.Terkadang bahasa yang digunakan antara anggota masyarakat memiliki nilai yang berbeda. Satu pihak menilainya sebagai bahasa halus dan sopan, namun pihak lain menilai sebaliknya. Di sinilah sangat dibutuhkan sikap toleransi. g. Sistem Stratifikasi Sosial Terbuka Masyarakat yang memiliki stratifikasi (lapisan) sosial terbuka memungkinkan terjadinya mobilitas (perpindahan) sosial antar- lapisan. Seseorang yang berada pada lapisan yang paling bawah dapat berpindah ke lapisan yang lebih atas apabila yang bersangkutan berusaha dan bekerja keras untuk mencapainya. h. Penduduk yang Heterogen Penduduk Indonesia yang terdiri atas berbagai suku bangsa, ras, agama,danbudayamerupakanmasyarakatheterogenataudisebutjuga masyarakatmajemuk.Jikadiantaramerekaadayangmerasalebihtinggi dibandingkan dengan yang lain, hal ini mudah memicu konflik yang dapat mengakibatkan munculnya masalah sosial atau kegoncangan masyarakat. Keadaan yang demikian berakibat terjadinya perubahan- perubahan dalam masyarakat terutama dalam rangka mencapai suatu integrasi yang dapat diterima oleh berbagai pihak. Soal Pengayaan (UN SMA IPS, 2005) Perubahan sosial hanya dapat diketahui oleh .... a. seseorang yang bercita-cita besar b. sosiolog yang menekuni bidangnya c. cendekiawan yang peduli lingkungan d. seseorang yang memiliki kemampuan e. seseorang yang sampai mengadakan penelitian Jawaban: a Perubahan biasanya dipelopori oleh para generasi muda yang memiliki pembaru. Jadi perubahan sosial haya dapat diketahui oleh seseorang yang bercita-cita maju. Bagaimana sistem pelapisan sosial di Indonesia? Apakah sistem feodal masih tampak dalam sistem pemerintahan Indonesia? Jelaskan pendapat Anda. Riset
  • 23. 14 Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XII i. Ketidakpuasan terhadap Kondisi Kehidupan Masyarakat yang tidak puas dengan keadaan sosial, akibat adanya tekanan dari pihak lain atau kekecewaan, maka masyarakat menginginkan ada perubahan agar lepas dari penderitaan yang lama. j. Orientasi ke Masa Depan Masa depan merupakan tumpuan harapan, masa sekarang merupakan masa berusaha. Masa lalu dapat menjadi pengalaman untuk memperbaiki masa sekarang sehingga hasilnya dapat dipetik dan dinikmati di kemudian hari. k. Nilai yang Menyatakan bahwa Manusia Harus Berusaha Memperbaiki Nasibnya Hidup ini tidak semata-mata ditentukan oleh yang Mahakuasa, tetapi hasil usaha yang dicapai manusia itu sendiri. Agar manusia dapat mengubahnasibnya,manusiaharusberusahauntukmencapainya.Setiap perubahan yang diinginkan dapat dicapai dengan usaha, tetapi besar kecilnya hasil bergantung pada kemampuan manusia itu sendiri. l. Disorganisasi Keluarga Kehidupan keluarga yang sering terjadi percekcokan atau konflik di antara anggotanya menyebabkan berkurangnya keharmonisan dan keutuhan rumah tangga sehingga anak menjadi korban dan mencari pelarian di luar kehidupan keluarga. Beberapa anak yang memiliki perilaku menyimpang berawal dari rasa kesal, kecewa, atau tidak puas tinggal di rumah yang kemudian melampiaskannya dalam pergaulan yang negatif. Disorganisasi atau perpecahan dalam sebuah keluarga merupakan jalan ke arah perubahan karena di antara satu sama lain sudah tidak ada lagi kecocokan. Anak yang mempunyai perilaku menyimpang berawal dari disorganisasi keluarga, bagaimana pendapat Anda? Opini 1.2 Gambar 1.8 Dunia Mode Perkembangan dunia mode (fashion) merupakan akibat dari perubahan sosial. Sumber: Femina, November 2005 Sumber: kompas, Juli 2001 Gambar 1.7 Wirausaha Manusia berwirausaha sebagai wujud memperbaiki nasibnya. m. Sikap Mudah Menerima Hal-Hal yang Baru Penemuan baru merupakan langkah menuju perubahan karena yang bersangkutan harus menyesuaikan diri dengan situasi, kondisi, ataubarangyangditerimanya.Keadaantersebutmerupakanperubahan hasil adaptasi terhadap lingkungan dan barang baru yang dimilikinya. Contohnya,seorangindividuyangselalumengikutiperkembangandunia mode atau fashion, menyebabkan yang bersangkutan harus selalu mengikuti perubahan mode dalam masyarakat.
  • 24. Perubahan Sosial di Masyarakat 15 6. Faktor-Faktor yang Menghambat Terjadinya Perubahan Sosial Dorongan terjadinya perubahan sosial senantiasa terdapat di dalam setiap kehidupan, terutama ditunjang oleh keinginan untuk berubah. Adapunfaktorpenghambatatauyangmenghalangiterjadinyaperubahan sosial antara lain sebagai berikut. a. Kurangnya Hubungan dengan Masyarakat yang Lain Akibat kurangnya hubungan dengan masyarakat luar sehingga informasi yang dapat menunjang pembangunan pada masyarakat tidak dapat diterima dengan baik. b. Perkembangan Ilmu Pengetahuan yang Terlambat Latarbelakangpendidikanmasyarakatyangrendahmenyebabkan sempitnya pola pikir seorang individu. Akibatnya, masyarakat tidak mengalami kemajuan. Perkembangan ilmu pengetahuan yang terlambat disebabkan oleh masyarakat itu sendiri karena merasa cukup dengan pengetahuan yang dimilikinya, masyarakat tidak siap menerima perubahan. c. Sikap Masyarakat yang Tradisional Sikap masyarakat ini lebih memihak masa lampau karena masa tersebut merupakan masa yang penuh kemudahan menurut beberapa kelompok. Tradisi yang berlaku sebagai warisan masa lampau tidak dapat diubah dan harus terus dilestarikan. Hal ini dapat menghambat perubahan, terutama beberapa kelompok yang konservatif dan ingin tetap bertahan dalam kepemimpinan masyarakat. d. Adat atau Kebiasaan Adat atau keyakinan masyarakat terhadap norma-norma yang berlaku turun-temurun merupakan pegangan hidup yang harus tetap berlaku dan dijalankan. Kebiasaan-kebiasaan yang turun-temurun merupakan suatu hal yang sulit diubah pada masyarakat. Masyarakat sendiri tidak mau mengubahnya karena takut terjadi bencana atau berkurangnya keberuntungan yang ada dalam kehidupan mereka. Masyarakat yang memegang teguh adat istiadat lama umumnya hidup dan bertahan pada masyarakat tradisional. Riset Sebutkan beberapa contoh mengenai sikap-sikap masyarakat Indonesia yang masih bersifat tradisional, kemudian jelaskan alasannya. e. Kepentingan-Kepentingan yang Tertanam Kuat Sekali atau Vested Interests Setiap masyarakat memiliki stratifikasi sosial masing-masing yang bergantung pada kedudukan seorang individu yang memiliki peranan dan pengaruh dalam masyarakat. Orang yang berpengaruh Gambar 1.9 Adat Adat atau keyakinan berlaku turun-temurun karena sebagai pegangan hidup bagi masyarakat yang menganutnya. Sumber: Indonesian Heritage: Religion and Ritual, 1999
  • 25. 16 Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XII B Proses Perubahan Sosial Perubahan sosial merupakan suatu proses yang selalu terjadi dalam setiap kehidupan. Suatu proses perubahan sosial dalam bidang kehidupan tertentu tidak mungkin berhenti pada satu titik karena perubahan di bidang lain akan segera mengikutinya. Hal ini disebabkan struktur lembaga-lembaga kemasyarakatan sifatnya saling terjalin. Misalnya, apabila suatu negara mengubah undang- undang atau bentuk pemerintahannya, perubahan yang kemudian terjadi tidak hanya terbatas pada lembaga-lembaga politik. Dewasa ini proses-proses perubahan sosial dapat diketahui dengan adanya ciri-ciri tertentu, antara lain sebagai berikut. Sumber: www.semarang.go.id Gambar 1.10 Organisasi Mengikuti organisasi merupakan proses perubahan dalam kepribadian dan pola pikir. Jendela Info Hakikat dan sifat manusia menurut kerangka analisis Kluckhon dan Strodtbeck (1961), bahwa hidup itu buruk dan hidup itu baik. Hidup itu buruk tetapi harus diperbaiki. Sumber: Pengantar Sosiologi, 2001 akan memiliki kedudukan tinggi. Agar kedudukannya tetap bertahan, setiap perubahan yang masuk akan ditolaknya dengan berbagai alasan. f. Rasa Takut akan Terjadinya Disintegrasi Perubahan yang terjadi dalam kehidupan dianggap mengganggu tatanan sosial yang telah berjalan. Hal tersebut disebabkan masuknya unsur perubahan dari luar yang dapat menggoyahkan pola-pola kehidupan dan pada akhirnya masyarakat tidak lagi memercayai pemimpin mereka bahkan akan meninggalkan tradisi yang telah lama dianut. g. Sikap yang Tertutup Unsur-unsur perubahan yang datangnya dari luar dianggap berbahaya. Masyarakat yang demikian umumnya masyarakat yang pernah dijajah oleh bangsa lain sehingga setiap unsur-unsur yang berbau negara penjajah akan ditolak dan dianggap tidak sesuai dengan kepribadian masyarakat pada sebuah bangsa. h. Hambatan yang Bersifat Ideologis Setiap unsur perubahan yang berhubungan dengan keper- cayaan atau keyakinan masyarakat akan ditolak karena dianggap berlawanan dengan ideologi mereka. Misalnya, masyarakat percaya bahwa pembangunan sebuah jembatan harus diadakan selamatan terlebih dahulu. Akan tetapi, perencana proyek pembangunan tidak percaya akan hal tersebut sehingga perencana akan ditolak keberadaannya oleh masyarakat. i. Hakikat Hidup Ada masyarakat yang memiliki keyakinan bahwa baik buruknya kehidupan ini ada yang mengatur. Dorongan terjadinya perubahan dan penghambat perubahan senantiasa ada di setiap masyarakat, bergantung besar kecilnya kekuatan dalam menanggapi perubahan tersebut. Apabila dorongan lebih kuat daripada hambatan perubahan sosial akan terjadi. Namun, apabila hambatan lebih kuat daripada dorongan, perubahan akan terhambat atau tidak terjadi. Setelah Anda hidup bertahun-tahun, bagaimana pandangan Anda terhadap hidup? Opini 1.3
  • 26. Perubahan Sosial di Masyarakat 17 1. Tidak ada masyarakat yang berhenti berkembang karena setiap masyarakat akan mengalami perubahan, baik yang terjadi secara lambat maupun secara cepat. 2. Perubahan yang terjadi pada lembaga kemasyarakatan tertentu akan diikuti dengan perubahan-perubahan pada lembaga- lembaga sosial lainnya. Lembaga-lembaga sosial tadi sifatnya interdependensehingga sulitsekaliuntukmengisolasiperubahan pada lembaga-lembaga sosial tertentu saja. Proses awal dan proses-proses selanjutnya merupakan suatu mata rantai. 3. Perubahan-perubahan sosial yang cepat biasanya mengakibatkan disorganisasi yang bersifat sementara karena berada di dalam proses penyesuaian diri. Disorganisasi akan diikuti oleh suatu reorganisasi yang mencakup pemantapan kaidah-kaidah dan nilai-nilai lain yang baru. 4. Perubahan-perubahan tidak dapat dibatasi pada bidang kebendaan atau bidang spiritual saja karena kedua bidang tersebut mempunyai kaitan dan timbal balik yang sangat kuat. Berdasarkanbeberapahaltersebut,proses-prosesperubahansosial yang menyangkut penyesuaian masyarakat terhadap perubahan, saluran-saluran perubahan, disorganisasi, dan reorganisasi adalah sebagai berikut. 1. Penyesuaian Masyarakat terhadap Perubahan Keserasian atau harmoni dalam masyarakat (social equilibrium) merupakan keadaan yang diinginkan setiap masyarakat. Keserasian masyarakat dimaksudkan sebagai suatu keadaan ketika lembaga- lembaga kemasyarakatan yang pokok benar-benar berfungsi dan saling mengisi. Dalam keadaan demikian, individu secara psikologis merasakan akan adanya ketenteraman karena tidak adanya pertentangan dalam norma-norma dan nilai-nilai. Setiap kali terjadi gangguan terhadap kehidupan, masyarakat dapat menolaknya atau mengubah susunan lembaga-lembaga kemasyarakatannya dengan maksud menerima unsur yang baru. Akan tetapi, kadang unsur yang baru dipaksakan masuknya oleh suatu kekuatan. Jika masyarakat tidak dapat menolaknya karena unsur baru tersebut tidak menimbulkan kegoncangan, pengaruhnya tetap ada, tetapi sifatnya dangkal dan terbatas pada bentuk luarnya. Norma-norma dan nilai-nilai sosial tidak akan terpengaruh olehnya dan dapat berfungsi secara wajar. Referensi Sosiologi Matrilineal yakni garis keturunan ke atas yang ditarik pada penghubung wanita melalui ibu (garis keturunan ibu). Sumber: Sosiologi Suatu Pangantar, 1993 Gambar 1.11 Bulog Bulog merupakan salah satu lembaga kemasyarakatan dalam bidang ekonomi. Sumber: Tempo, 1 Februari 2004
  • 27. 18 Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XII Kadang unsur-unsur baru dan lama yang bertentangan secara bersamaan memengaruhi norma-norma dan nilai-nilai yang kemudian berpengaruh pula pada warga masyarakat. Hal itu berarti ada gangguan yang terus-menerus terhadap keserasian masyarakat. Keadaan tersebut berarti bahwa ketegangan-ketegangan serta kekecewaan di antara para warga tidak mempunyai saluran pemecahan. Apabila ketidakserasian dapat dipulihkan kembali setelah terjadi suatu perubahan, keadaan tersebut dinamakan penyesuaian (adjustment). Jika sebaliknya yang terjadi, dinamakan ketidakpenyesuaian sosial (maladjustment) yang mungkin mengakibatkan terjadinya anomie. Suatuperbedaandapatdiadakanantarapenyesuaiandarilembaga- lembagakemasyarakatandanpenyesuaiandariindividuyangadadalam masyarakat tersebut. Peranan keluarga-keluarga besar atau masyarakat hukumadatsemakinberkurang.Kesatuan-kesatuankekeluargaanbesar atasdasarikatanataukesatuanwilayahtempattinggalterpecahmenjadi kesatuan-kesatuan kecil. Misalnya, dalam tradisi di Minangkabau, wanita mempunyai kedudukan penting karena garis keturunan yang matrilineal, terlihat adanya suatu kecenderungan hubungan antara anggota keluarga batih lebih erat. Hubungan antara anak-anak dan ayahnya yang semula dianggap tidak mempunyai kekuasaan apa-apa terhadapanak-anakkarenaayahdianggapsebagaiorangluar,cenderung bergeser. Pendidikan anak-anak yang sebelumnya dilakukan oleh keluarga ibu diserahkan kepada ayah. Jika seorang individu tidak ingin mengalami tekanan-tekanan psikologis, harus menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang terjadi. 2. Saluran-Saluran Perubahan Sosial Saluran-saluran perubahan sosial merupakan saluran-saluran yang dilalui oleh suatu proses perubahan. Umumnya, saluran-saluran tersebut adalah lembaga-lembaga kemasyarakatan dalam bidang pemerintahan, ekonomi, pendidikan, agama, atau rekreasi. Lembaga kemasyarakatan yang menjadi titik tolak, bergantung pada fokus kebudayaan masyarakat pada suatu masa yang tertentu. Lembaga kemasyarakatan yang pada suatu waktu mendapatkan penilaian tertinggi dari masyarakat cenderung untuk menjadi saluran utama perubahan sosial. Perubahan lembaga kemasyarakatan tersebut akan membawa akibat pada lembaga-lembaga kemasyarakatan lainnya karena lembaga-lembaga tersebut merupakan suatu sistem yang terintegrasi. Lembaga-lembaga kemasyarakatan tersebut merupakan suatu struktur apabila mencakup hubungan antara lembaga- lembaga kemasyarakatan yang mempunyai pola-pola tertentu dan keserasian tertentu. Misalnya, pada 17 Agustus 1945 saat Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia yang merupakan kali pertama terjadinya perubahan pada struktur pemerintahan dari jajahan menjadi negara yang merdeka dan berdaulat. Hal ini menjalar ke lembaga-lembaga kemasyarakatan lainnya. Misalnya, dalam bidang pendidikan, tidak ada lagi diskriminasi antara golongan-golongan, sepertipadazamanpenjajahan.Setiaporangbolehmemilihpendidikan macam apapun yang disukai. Perubahan tersebut berpengaruh pada sikap dan pola perilaku serta nilai-nilai masyarakat Indonesia. Saluran tersebut berfungsi agar sesuatu perubahan dikenal, diterima, diakui, serta dipergunakan oleh khalayak ramai, atau mengalami proses institutionalization (pelembagaan). Jika lembaga-lembaga kemasyarakatan sebagai suatu sistem sosial digambarkan, coraknya adalah sebagai berikut. Zoom Anomie Pelembagaan Penyesuaian
  • 28. Perubahan Sosial di Masyarakat 19 3. Disintegrasi dan Reintegrasi Perubahan sosial dapat mengakibatkan terjadinya proses disintegrasi atau perpecahan. Disintegrasi ini disebabkan oleh beberapa faktor. Menurut Soekanto, disintegrasi disebut juga disorganisasi, yaitu suatu proses pudarnya norma-norma dan nilai- nilai dalam masyarakat yang disebabkan perubahan-perubahan yang terjadi pada lembaga-lembaga kemasyarakatan. Proses perubahan sosial akan menyebabkan nilai dan norma masyarakat menjadi tergeser atau berubah. Dengan demikian, gejala-gejala disorganisasi dan disintegrasi pada awalnya dimulai dari hal-hal sebagai berikut. a. Tidak ada lagi kesepakatan anggota kelompok mengenai tujuan sosial yang hendak dicapai yang semula menjadi pegangan kelompok tersebut. b. Norma-norma sosial tidak lagi membantu anggota masyarakat dalam mencapai tujuan yang disepakati. c. Norma-norma dalam kelompok yang dihayati oleh setiap anggota dianggap tidak sesuai lagi. d. Sanksi sudah lemah, bahkan sudah tidak dilaksanakan secara konsekuen. Sanksi yang dikenakan pada orang yang melanggar norma dianggap sudah tidak berlaku. e. Tindakan-tindakan yang dilakukan oleh setiap warga masya- rakat sudah bertentangan dengan norma-norma yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat. Disintegrasi atau disorganisasi merupakan proses pembentukan nilai-nilai baru, baik yang akan mengurangi ikatan dalam masyarakat itu sendiri maupun integrasi masyarakat yang pada akhirnya bergantung pada keinginan masyarakat. Adanya disintegrasi dalam kehidupan bermasyarakat harus diimbangi dengan reintegrasi yang bertujuan untuk mengembalikan keadaan yang diinginkan sesuai dengan tujuan persatuan dan keutuhan masyarakat. Menurut Soekanto, reintegrasi atau reorganisasi adalah proses pembentukan kembali norma-norma dan nilai-nilai baru untuk menyesuaikan diri dengan lembaga-lembaga kemasyarakatan yang mengalami perubahan. Reintegrasi terlaksana apabila norma-norma atau nilai-nilai baru telah melembaga (institutionalized) dalam diri warga masyarakat. Pada dasarnya, setiap perubahan bisa mengakibatkan terjadinya perbedaan tanggapan atau penafsiran. Hal tersebut berakibat tidak sedikit terjadinya reaksi terhadap suatu perubahan. Jika perubahan Riset Apa yang menyebabkan terjadinya disintegrasi bangsa di Indonesia? Jelaskan jawaban Anda. Bagan 1.1 Lembaga Kemasyarakatan Lembaga-lembaga kemasyarakatan mempunyai pola-pola dan keserasian tertentu. ORGANISASI POLITIK ORGANISASI KEAGAMAAN ORGANISASI PENDIDIKAN ORGANISASI HUKUM ORGANISASI EKONOMI
  • 29. 20 Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XII Sumber: www.jakartalibrary.com tersebut dapat menumbuhkan kepentingan kesatuan nasional, masyarakat pelu diberi pemahaman tentang reintegrasi atau reorganisasi yang tepat, seperti hal-hal berikut ini. a. Menanamkan kesadaran akan pentingnya berbangsa dan bertanah air. b. Perundingan apabila terdapat pihak-pihak yang melakukan reaksi keras (pergolakan). c. Melalui saluran hukum terhadap mereka yang menyimpang. d. Menggunakan saluran militer untuk memadamkannya apabila terjadi pergolakan mengarah pada pemberontakan. Perubahan sosial ditandai dengan semakin berkembangnya tingkat pendidikan masyarakat sehingga setiap kebijaksanaan yang dikeluarkan oleh pemerintah tidak selamanya diterima masyarakat. Kadang-kadang masyarakat menolak suatu kebijaksanaan apabila dianggap merugikan atau terlalu memberatkan masyarakat. Misalnya, kenaikan harga barang yang diakibatkan oleh naiknya harga bahan bakar minyak (BBM). Penolakan dapat pula berupa protes dan demontrasi. Contohnya, demo yang dilakukan oleh karyawan di beberapa perusahaan yang menuntut kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP). Kadangkala aksi protes dan demonstrasi juga dilakukan oleh mahasiswa terhadap pemerintah seperti yang terjadi pada 1966 dan 1998. Disintegrasi sosial yang terjadi akan mempunyai kekuatan yang merongrong atau melemahkan kedudukan seseorang yang memiliki kekuasaan. Di Indonesia pernah terjadi beberapa kali konflik atau pertentangan dengan kekuasaan pemerintahan. Hal seperti itu terjadi sejak awal kemerdekaan sampai awal berdirinya Orde Baru, bahkan pada masa reformasi pasca 1998. Uraian berikut disusun berdasarkan intensitas (besar-kecilnya) pertentangan itu sendiri antara lain sebagai berikut. a. Kerusuhan (dapat juga disebut riot walaupun pengertiannya tidak tepat), ialah hampir sama dengan demonstrasi atau protes. Perbedaannya kerusuhan mengandung unsur kekerasan fisik dan biasanya diikuti dengan perusakan terhadap barang-barang, penganiayaan terhadap orang yang tidak disenangi, atau terjadi bentrokan fisik dengan pihak pengendali kerusuhan (keamanan). Kerusuhan umumnya ditandai dengan spontanitas terhadap suatu insiden atau sebagai kelanjutan dari demontrasi. Gambar 1.13 Kerusuhan Kerusuhan mengandung unsur kekerasan fisik dan biasanya diikuti dengan perusakan terhadap barang-barang. Sumber: Tempo, 3 Oktober 2004 Gambar 1.12 Demo Perubahan kebijakan pemerintah akan berakibat berubahnya lembaga-lembaga kemasyarakatan lainnya.
  • 30. Perubahan Sosial di Masyarakat 21 C Dampak Perubahan Sosial Adanya suatu perubahan dalam masyarakat akibat perubahan sosial bergantung pada keadaan masyarakat itu sendiri yang mengalami perubahan. Dengan kata lain, perubahan sosial yang terjadi tidak selamanya suatu kemajuan (progress). Bahkan, dapat pula sebagai suatu kemunduran (regress) masyarakat. Kecepatan perubahan tiap daerah berbeda-beda bergantung pada dukungan dan kesiapan masyarakat untuk berubah. Perbedaan perubahan tersebut dapat mengakibatkan munculnya kecemburuan sosial, yang harus dihindari. Terdapat beberapa tanggapan masyarakat sebagai akibat dari perubahan sosial yang menimbulkan suatu ketidakpuasan, penyimpangan masyarakat, ketinggalan, atau ketidaktahuan adanya perubahan, yaitu sebagai berikut. 1. Perubahan yang diterima masyarakat kadang-kadang tidak sesuai dengan keinginan. Hal ini karena setiap orang memiliki gagasan mengenai perubahan yang mereka anggap baik sehingga perubahan yang terjadi dapat ditafsirkan bermacam- macam, sesuai dengan nilai-nilai sosial yang mereka miliki. 2. Perubahan mengancam kepentingan pihak yang sudah mapan. Hak istimewa yang diterima dari masyarakat akan berkurang atau menghilang sehingga perubahan dianggapnya akan Riset Buatlah kliping tentang dampak perubahan sosial yang menimbulkan ketidakpuasan, penyimpangan, ketinggalan, atau ketidaktahuan adanya perubahan. Hasilnya dikumpulkan kepada guru di kelas. Gambar 1.14 Protes Protes dilakukan secara bersama-sama dengan tujuan yang bervariasi. Sumber: Tempo, 10 November 2001 b. Seranganbersenjata(armed attack), ialah suatu tindakan kekerasan yang dilakukan oleh atau untuk kepentingan suatu kelompok tertentu dengan maksud melemahkan atau bahkan menghancur- kan kekuasaan dari kelompok lain. Serangan bersenjata ditandai denganadanyapertumpahandarah,pergulatanfisik(perkelahian atau pertempuran) atau perusakan barang-barang. Serangan bersenjata terjadi pada kekerasan politik (pemberontakan), kriminalitas, atau kelanjutan dari kerusuhan. c. Kematian akibat kekerasan politik terjadi sebagai akibat dari pengendalian demonstrasi, kerusuhan atau serangan bersenjata. d. Demonstrasi, ialah protes terhadap pemegang kekuasaan tanpa melalui kekerasan. Protes dilakukan secara bersama-sama, umumnya terhadap kebijaksanaan yang dikeluarkan oleh pemerintah atau pemimpin perusahaan.
  • 31. 22 Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XII menggoncangkan berbagai aspek kehidupan. Untuk mencegah- nya, setiap perubahan harus dihindari dan ditentang karena tidak sesuai kepentingan kelompok masyarakat tertentu. 3. Perubahan dianggap sebagai suatu kemajuan sehingga setiap perubahan harus diikuti tanpa dilihat untung ruginya bagi kehidupan. Perubahan juga dianggap membawa nilai-nilai baru yang modern. 4. Ketidaktahuan pada perubahan yang terjadi. Hal ini mengabakan seseorang ketinggalan informasi tentang perkembangan dunia. 5. Masa bodoh terhadap perubahan. Hal itu disebabkan perubahan sosial yang terjadi dianggap tidak akan menimbulkan pengaruh bagi dirinya. 6. Ketidaksiapan menghadapi perubahan. Pengetahuan dan kemampuan seseorang terbatas, akibatnya ia tidak memiliki kesempatan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi. Perubahansosialmengakibatkanterjadinyamasalah-masalahsosial, sepertikejahatan,atau kenakalan remaja. Meskipun begitu, tidak setiap masalahyangterjadipadamasyarakatdisebutmasalahsosial.Menurut Merton (dalam Soekanto), suatu masalah disebut masalah sosial jika memenuhi beberapa kriteria, yaitu sebagai berikut. 1. Tidakadanyakesesuaianantaraukuran-ukurandannilai-nilaisosial dengan kenyataan-kenyataan serta tindakan-tindakan sosial. 2. Semula ada pendapat keliru yang menyatakan bahwa masalah sosial bersumber secara langsung pada kondisi-kondisi ataupun proses-proses sosial. Pendapat tersebut tidak memuaskan dan telah ditinggalkan. Hal pokok di sini bukanlah sumbernya, melainkan akibat dari gejala tersebut (baik gejala sosial maupun gejala bukan sosial) yang menyebabkan terjadinya masalah sosial. 3. Pihak-pihak yang menetapkan apakah suatu kepincangan merupakan masalah sosial atau tidak. Dalam hal ini, urutannya sangat relatif. 4. Adanya masalah-masalah sosial yang terbuka dan masalah- masalah sosial yang tertutup. Masalah sosial tersebut timbul akibat terjadinya kepincangan-kepincangan masyarakat karena tidak sesuainya tindakan-tindakan dengan norma-norma dan nilai-nilai masyarakat. Akibat hal tersebut, masyarakat tidak menyukai tindakan-tindakan yang menyimpang dan berlawanan dengan nilai-nilai yang berlaku. 5. Adanya perhatian masyarakat terhadap masalah-masalah sosial. Masalah sosial merupakan proses terjadinya ketidaksesuaian antara unsur-unsur dalam kebudayaan suatu masyarakat yang membahayakan kehidupan kelompok-kelompok sosial. Dengan kata lain, masalah sosial menyebabkan terjadinya hambatan dalam pemenuhan kebutuhan warga masyarakat. Hal itu berakibat terjadi disintegrasi sosial atau rusaknya ikatan sosial. Proses disintegrasi sebagai akibat perubahan sosial yang terjadi dalam masyarakat dapat berbentuk antara lain sebagai berikut. Bedakan masalah-masalah sosial yang manifes dan yang laten, serta berikan contohnya yang terjadi di lingkungan masyarakat Anda. Diskusikan tugas ini dengan kelompok belajar Anda yang setiap kelompok terdiri atas laki-laki dan perempuan. Kerja Sama 1.2 Zoom Vasted interest Social equilibrium Adjustment Maladjustment Sumber: Kompas, Mei 2003 Gambar 1.15 Melanggar Peraturan Melanggar peraturan merupakan salah satu contoh tindakan yang berlawanan dengan nilai.
  • 32. Perubahan Sosial di Masyarakat 23 1. Pergolakan dan Pemberontakan Proklamasi dikumandangkan sebagai pernyataan kemerdekaan Indonesia dapat diterima di berbagai daerah walaupun tidak secara bersamaan. Rakyat menyambut dan mendukungnya. Oleh karena itu, segera dibentuk suatu tatanan dan kehidupan sosial baru. Rangkaian peristiwa itu disebut revolusi. Adanya pergolakan dan pemberontakandiberbagaidaerahpascakemerdekaan,bertujuanuntuk menjatuhkankedudukanpenguasapadasaatitu,sekaligusmenyatakan ketidaksetujuan mereka terhadap ideologi pemerintah. 2. Aksi Protes dan Demonstrasi Aksi protes disebut juga unjuk rasa yang selalu terjadi dalam kehidupan manusia. Hal itu terjadi karena setiap orang memiliki pendapat dan pandangan yang mungkin berbeda. Protes dapat terjadi apabila suatu hal menimpa kepentingan individu atau kelompok secara langsung sebagai akibat dari rasa ketidakadilan akan hak yang harus diterima. Akibatnya, individu atau kelompok tersebut tidak puas dan melakukan tindakan penyelesaian. Protes merupakan aksi tanpa kekerasan yang dilakukan oleh individu atau masyarakat terhadap suatu kekuasaan. Protes dapat pula terjadi secara tidak langsung sebagai rasa solidaritas antarsesama karena kesewenang-wenangan pihak tertentu yang mengakibatkan kesengsaraan bagi orang lain. 3. Kriminalitas Perubahan sosial yang terjadi dalam kehidupan memberi peluang bagi setiap orang untuk berubah, tetapi perubahan tersebut tidak membawa setiap orang ke arah yang dicita-citakan. Hal ini berakibat terjadinya perbedaan sosial berdasarkan kekayaan, pengetahuan, perilaku, ataupun pergaulan. Perubahan sosial tersebut dapat membawa seseorang atau kelompok ke arah tindakan yang menyimpang karena dipengaruhi keinginan-keinginan yang tidak terpenuhi atau terpuaskan dalam kehidupannya. Sumber: Tempo, 3 Oktober 2004 Gambar 1.16 Pencurian Kayu Pencurian kayu ilegal merupakan salah satu tindakan kriminal. Bagaimana caranya untuk meminimalisasi kriminalitas di negara Indonesia? Diskusikanlah dalam sebuah kelompok yang terdiri atas laki-laki dan perempuan. Riset Perbuatan kriminal yang muncul di masyarakat secara khusus akan diuraikan sebagai akibat terjadinya perubahan sosial yang menimbulkan kesenjangan kehidupan atau jauhnya ketidaksamaan sosial. Akibatnya, tidak semua orang mendapat kebahagiaan yang sama. Adanya perbedaan tersebut menyebabkan setiap orang memiliki penafsiran yang berbeda-beda terhadap hak dan kewajibannya. Setiap orang harus mendapat hak disesuaikan dengan kewajiban yang dilakukan.
  • 33. 24 Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XII Adakalanyaoranginginmendapatkanhaktetapitidaksesuaidengan kewajiban yang harus dilakukan dan kesempatan untuk melakukan hal yangsalahterbuka, sedangkan pengawasan terhadap perbuatan yang salah lemah. Akibatnya, terjadi penyelewengan dan pelanggaran. Perbuatan demikian bisa terjadi karena melihat perubahan orang lain dianggap lebih baik daripada dirinya atau sebagian besar masyarakat mengalami perubahan sedangkan dirinya tidak. Oleh karena itu, timbul suatu dorongan untuk meningkatkan kemampuannya yang tidak sesuai dengan kebenaran atau norma yang berlaku dalam masyarakat. 4. Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme BangsaIndonesiayangsedangmembangunperlumemilikisistem administrasi yang bersih dan berwibawa, bebas dari segala korupsi, kolusi, dan nepotisme. Masalah korupsi menyangkut berbagai aspek sosial dan budaya maka Bung Hatta (dalam Mubyarto) mengatakan bahwa korupsi adalah masalah budaya. Apabila hal ini sudah membudaya di kalangan bangsa Indonesia atau sudah menjadi bagian dari kebudayaan bangsa akan sulit untuk diberantas. Akibatnya, hal tersebut akan menghambat proses pembangunan nasional. Untuk memberantas korupsi, tidak hanya satu atau beberapa lembaga pemerintahan saja yang harus berperan, tetapi seluruh rakyat Indonesia harus bertekad untuk menghilangkan korupsi. 5. Kenakalan Remaja Kenakalan remaja merupakan disintergasi dari keutuhan suatu masyarakat. Hal itu karena tindakan yang mereka lakukan dapat meresahkan masyarakat. Oleh karena itu, kenakalan remaja disebut sebagai masalah sosial. Munculnya kenakalan remaja merupakan gejolak kehidupan yang disebabkan adanya perubahan-perubahan sosial di masyarakat, seperti pergeseran fungsi keluarga karena kedua orangtua bekerja sehingga peranan pendidikan keluarga menjadi berkurang. Selain itu, pergeseran nilai dan norma masyarakat mengakibakan berkembangnya sifat individualisme. Juga pergeseran struktur masyarakat mengakibatkan masyarakat lebih menyerahkan setiap permasalahan kepada yang berwenang. Perubahan sosial, ekonomi, budaya, dan unsur budaya lainnya dapat mengakibatkan disintegrasi. Sumber: Higherlearning, Juli–September 2002 Referensi Sosiologi Korupsi adalah penyelewengan atau penyalahgunaan uang negara atau perusahaan untuk keuntungan pribadi atau orang lain. Kolusi adalah kerja sama rahasia untuk maksud tidak terpuji. Nepotisme merupakan kecenderungan untuk mengutamakan sanak saudara sendiri. Gambar 1.18 Kenakalan Remaja Munculnya kenakalan remaja merupakan gejolak kehidupan yang disebabkan adanya perubahan-perubahan sosial di masyarakat Sumber: Tempo, 15 Agustus 2004 Gambar 1.17 Protes Antikorupsi Protes antikorupsi merupakan salah satu wujud pengendalian sosial.
  • 34. Perubahan Sosial di Masyarakat 25 Soal Pengayaan (Ebtanas 1996) Salah satu ciri masyarakat modern antara lain .... a. menjunjung tinggi norma-norma hukum b. organisasi sosial yang bersifat kekeluargaan c. memiliki teknologi yang sederhana d. organisasi sosial berdasarkan profesi e. sangat percaya pada potensi alam Jawaban: d Ciri-ciri masyarakat modern di antaranya yaitu: a. saling percaya pada manfaat IPTEK; b. organisasi sosial berdasarkan profesi; c. tingkat pendidikan formal tinggi dan merata; d. saling memengaruhi. Sumber: Tani Kalimantan, 1991 Pengertian modernisasi pada awalnya berkembang pada abad XVIII di Eropa, ketika ditemukannya mesin uap dan mesin pemintal untuk tekstil. Dengan demikian, perkembangan tersebut merupakan landasan bagi industrialisasi di berbagai bidang kehidupan masyarakat Eropa, yaitu yang lazim dikenal dengan Revolusi Industri. Perubahan-perubahan penggunaan alat-alat industri terjadi di Inggris kemudian menyebar ke berbagai negara di Eropa. Peristiwa industrialisasi tersebut ternyata sejalan dengan Revolusi Prancis yang menentang dan menghancurkan hak-hak istimewa yang dimiliki secara turun-temurun oleh sekelompok orang (kaum feodal), dan munculnya persamaan hak setiap warga negara sehingga hal ini merupakan hal awal demokratisasi di Eropa. Dari kedua revolusi tersebut, kemajuan perekonomian melalui industrialisasi menyebabkan negara menjadi maju dan munculnya persamaan hak telah menyadarkan peranan setiap orang dalam menentukan kehidupannya. Oleh karena itu, hal tersebut dapat dikatakan sebagai awal dari modernisasi. Perkembangan modernisasi selanjutnya tidak terbatas pada industrialisasi dan demokratisasi saja, tetapi menyangkut pula berbagai bidang kehidupan lain yang saling berhubungan. Dengan demikian, kemajuan suatu bidang kehidupan akan diikuti oleh bidang-bidang kehidupan lain, yaitu: 1. kemajuan ilmu pengetahuan maka akan diikuti oleh teknologi; 2. kemajuan material atau kebendaan yang digunakan setiap manusia harusdiimbangiolehsikapmentaluntukmenyesuaikandiridengan benda yang dimilikinya; jika tidak, akan dianggap sebagai orang yang ketinggalan zaman atau ketinggalan kebudayaan. Setiap perubahan yang terjadi di masyarakat tentu saja ada sisi baik dan sisi buruknya. Hal ini bergantung pada masyarakat sendiri yang menafsirkan modern. Salah menafsirkan kata modern akan mengakibatkan perilaku masyarakat yang tidak sesuai dengan budaya atau kepribadian bangsa. Modernisasi sebagai perubahan sosial dari keadaantradisionalataupraindustrikemasyarakatindustri.Perubahan tersebut merupakan titik tolak perkembangan ke arah modernisasi. Untukmencapaimasyarakatmodern,harusmelaluitransisi(peralihan) yang akan mengubah pola kehidupan masyarakat. Gambar 1.19 Masyarakat Tradisional Masyarakat tradisional dianggap statis dan hampir tidak pernah mengalami perubahan. D Modernisasi
  • 35. 26 Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XII Riset Carilah contoh kegiatan yang berorientasi ke depan dalam kehidupan Anda. Masyarakat tradisional dianggap statis dan hampir tidak mengalami perubahan. Seperti halnya karakteristik masyarakat tradisional berorientasi pada pertanian dengan menggunakan metode yang dianggap belum berkembang. Proses perubahan ke arah lebih maju daripada sebelumnya yang ditunjang oleh sikap dan perilaku masyarakat untuk menerima perubahan-perubahan tersebut merupakan suatu proses ke arah modern yang dinamakan modernisasi. Modernisasi dapat diartikan sebagai suatu sikap pikiran yang mempunyai kecenderungan untuk mendahulukan sesuatu yang baru dari yang bersifat tradisi dan satu sikap pikiran yang hendak menyesuaikan soal-soal yang sudah menetap dan menjadi kebutuhan-kebutuhan yang baru. Dengan kata lain, modernisasi merupakan perubahan sosial yang terarah (directed change) yang didasarkan pada perencanaan (social planing). Modernisasi umumnya dihubungkan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk suatu kemajuan masyarakat secara positif, begitu pula masyarakat secara terbuka menerima perubahan-perubahan yang terjadi pada dirinya. Gambar 1.20 Bendungan Dibangunnya bendungan sebagai salah satu usaha menyongsong hari esok yang lebih baik. Misalnya, untuk irigasi, usaha perikanan, dan lain sebagainya. Sumber: Tempo, 17 Oktober 2004 Dengan demikian, ilmu pengetahuan dan teknologi dalam modernisasi memainkan peranan yang sangat penting di berbagai bidang kehidupan sehingga manusia sebagai pelaku modernisasi dituntut untuk selalu siap menerima perubahan-perubahan ke arah kemajuan yang positif. Gejala modernisasi merupakan awal terjadinya perubahan- perubahan ke arah yang diketahui. Misalnya: 1. sikap masyarakat akan pentingnya pendidikan sekolah; 2. keinginan untuk hidup lebih baik; 3. adanya usaha untuk mengejar ketinggalan dari masyarakat lain; 4. menghargai pendapat orang lain; 5. tidakmenganggap pendapat pribadi lebih baikdaripada oranglain; 6. memandang bahwa kehidupan hari esok harus lebih baik dari- pada hari ini; dan lain-lain.
  • 36. Perubahan Sosial di Masyarakat 27 Zoom Anomie Institulionalized Armed attact M. Kamal Hasan (dalam Pardoyo) menyatakan bahwa proses modernisasi Indonesia, antara lain sebagai berikut. 1. Berorientasi ke Depan Kemajuan bangsa dan negara dengan jalan memperbaiki diri guna menyongsong hari esok yang lebih baik. 2. Memiliki Sikap Dinamis dan Aktif Perbaikan diri dan kemajuan suatu negara harus dicapai dengan usaha dan kerja keras karena hal tersebut tidak akan datang sendiri tanpa adanya perjuangan. 3. Memberikan Tempat bagi Rasionalitas Segala sesuatu yang berhubungan dengan pembangunan harus diperkirakanbaikatauburuknyabagimanusiadankehidupannya, tidak dirasakan atas dasar perasaan atau pendapat pribadi. 4. Mengembangkan Suatu Sikap Terbuka terhadap Pemikiran dan Hasil Penemuan Ilmiah Pendapat atau pemikiran orang lain yang dianggap baik bagi pembangunan dapat di terima sebagai suatu masukan guna melengkapi hasil pemikiran yang telah ada. Begitu pula halnya hasil penelitian merupakan kebenaran ilmiah yang bermanfaat bagi pelaksanaan modernisasi. 5. Memberikan Prioritas kepada Hal-Hal yang Telah Dicapai Seseorang, bukan Statusnya Keberhasilan seseorang patut untuk ditiru sebagai langkah ke arah kemajuandanjanganberanggapanbahwasuatukemajuanberasaldari pendapatorangyangmemilikistatussosial terhormat di masyarakat. 6. Memberikan Perhatian yang Terbesar kepada Persoalan Langsung dengan Skala Prioritas Segala masalah yang terjadi dan dirasakan langsung oleh masyarakat yang merupakan bidang kajian seseorang merupakan suatu hal yang sangat utama dibandingkan masalah-masalah lain yang bukan bidang garapannya. 7. Melibatkan Dirinya kepada Tujuan yang Mengatasi Tujuan Golongan Tujuan yang lebih penting adalah tujuan yang lebih besar dan lebih utama dibandingkan dengan tujuan pribadi atau golongan sehingga seseorang dituntut untuk terlibat dalam segala kepentingan masyarakat dan negara. Pembangunan nasional melalui modernisasi akan melibatkan beberapa aspek kehidupan, terutama yang dapat dinikmati dan dirasakanuntukkemajuandankesejahteraanbangsaIndonesia.Adapun aspek-aspek kehidupan tersebut muncul sebagai gejala modernisasi, di antaranya meliputi bidang iptek, politik, dan ideologi, ekonomi, sosial, dan budaya. Modernisasi tidak sama dengan reformasi yang menekankan pada faktor-faktor rehabilitasi. Modernisasi bersifat preventif dan konstruktif agar proses tersebut tidak mengarah pada angan-angan, sebaiknya modernisasi harus dapat memproyeksikan kecenderungan yang ada dalam masyarakat ke arah waktu-waktu yang mendatang. Menurut Soekanto, terdapat syarat-syarat suatu modernisasi sebagai berikut. 1. Caraberpikiryangilmiah(scientificthinking)yangmelembagadalam kelas penguasa ataupun masyarakat. Hal ini menghendaki suatu sistem pendidikan dan pengajaran yang terencana dengan baik. 2. Sistem administrasi negara yang baik adalah sistem yang benar- benar mewujudkan birokrasi.
  • 37. 28 Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XII 3. Adanya sistem pengumpulan data yang baik dan teratur serta terpusatpadasuatulembagaataubadantertentu.Halinimemerlukan penelitian yang terus-menerus agar data tidak tertinggal. 4. Penciptaan iklim yang favourable dari masyarakat terhadap modernisasi dengan cara penggunaan alat-alat komunikasi massa. 5. Tingkat organisasi yang tinggi, di satu pihak berarti disiplin, sedangkan di lain pihak berarti pengurangan kemerdekaan. 6. Sentralisasi wewenang dalam pelaksanaan perencanaan sosial (social planing). Diskusikan dengan kelompok belajar Anda yang terdiri atas empat siswa. Apa perbedaan masyarakat tradisional dengan masyarakat modern dalam kehidupan sosial? Kerja Sama 1.3 Rangkuman • Perubahan sosial dapat dikatakan sebagai suatu perubahan dari gejala-gejala sosial yang ada di masyarakat, dari yang bersifat sederhana sampai yang lebih kompleks. • Perubahansosialdapatdilihatdarisegiterganggunya kesinambungan di antara kesatuan sosial walaupun keadaannya relatif kecil. • Perubahan ini meliputi struktur, fungsi, nilai, norma,lembaga,dansemuaaspekyangdihasilkan dari interaksi antarmanusia, organisasi atau komunitas, termasuk perubahan dalam hal budaya. • Wujud perubahan sosial yaitu sebagai berikut. 1. Perubahan yang terjadi secara lambat dan perubahan yang terjadi secara cepat. 2. Perubahan yang pengaruhnya kecil dan perubahan yang pengaruhnya besar. 3. Perubahan yang dikehendaki dan perubahan yang tidak dikehendaki. • Perubahan sosial terjadi dipengaruhi beragam faktor, seperti perubahan kependudukan, penemuan-penemuan baru, pertentangan (konflik), revolusi, perubahan akibat lingkungan fisik, peperangan, dan pengaruh kebudayaan masyarakat lain. • Di samping faktor-faktor yang memengaruhi perubahan sosial, terdapat pula faktor pendukung terjadinya proses perubahan sosial antara lain kontak dengan masyarakat luas, difusi, sistem pendidikan, sikap, toleransi, sistem stratifikasi sosial, heterogenitas penduduk, visi atau orientasi masadepan,dandisorganisasikeluarga,sertasikap mudah menerima hal-hal yang baru. • Perubahan sosial terjadi bukan tanpa hambatan. Terdapatberagamfaktoryangdapatmenghambat prosesperubahansosial,diantaranyakurangnya hubungan dengan masyarakat lain, sikap tradisional, adat atau kebiasaan, vested interest, sikap tertutup, dan hakikat hidup.
  • 38. Perubahan Sosial di Masyarakat 29 Peta Konsep Perubahan Sosial Wujud Perubahan Sosial Faktor yang Memengaruhi Perubahan Sosial Faktor-Faktor PendorongTerjadinya Proses Perubahan Sosial Faktor-Faktor Penghambat Terjadinya Proses Perubahan Sosial Perubahan yang terjadi secara lambat dan perubahan yang terjadi secara cepat Perubahan yang pengaruhnya kecil dan perubahan yang pengaruhnya besar Perubahan yang dikehendaki dan perubahan yang tidak dikehendaki 1. Perubahan Kependudukan 2. Penemuan-Penemuan Baru 3. Pertentangan (Konflik) 4. Pemberontakan atau Revolusi 5. Perubahan Akibat Lingkungan Fisik 6. Peperangan 7. Pengaruh Kebudayaan Masyarakat Lain 1. Kontak dengan Masyarakat Lain 2. Difusi dalam Masyarakat 3. Difusi Antarmasyarakat 4. Sistem Pendidikan yang Maju 5. Sikap 6. Toleransi 7. Sistem Stratifikasi Sosial Terbuka 8. Penduduk yang Heterogen 9. Ketidakpuasan terhadap Kondisi Kehidupan 10. Orientasi ke Masa Depan 11. Nilai yang Menyatakan bahwa Manusia Harus Berusaha Memperbaiki Nasibnya 12. Disorganisasi Keluarga 13. Sikap Mudah Menerima Hal-Hal yang Baru 1. Kurangnya Hubungan dengan Masyarakat Lain 2. Perkembangan Ilmu Pengetahuan yang Terhambat 3. Sikap Masyarakat yang Tradisional 4. Adab atau Kebiasaan 5. Vested Interests atau Kepentingan yang Tertanam Kuat Sekali 6. Rasa Takut Akan Terjadinya Disintegrasi 7. Sikap yang Tertutup 8. Hambatan yang Bersifat Ideologis 9. Hakikat Hidup Setelah mempelajari bab ini, adakah materi yang belum Anda pahami? Jika ada, materi apakah yang belum Anda pahami Apa yang Belum Anda Pahami? tersebut? Baca kembali materi dari awal bab lalu pahami peta konsepnya. meliputi antara lain antara lain antara lain antara lain
  • 39. 30 Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XII 1. Berikut ini adalah faktor perubahan sosial yang intern, yaitu .... a. perubahan alam b. peperangan c. krisis demografi d. akulturasi e. kontak budaya 2. Contoh masyarakat yang mempertahankan unsur lama karena memperoleh proses sosialisasi sejak kecil adalah .... a. makanan pokok b. upacara adat perkawinan c. tata cara beribadah d. solidaritas kelompok e. hubungan kekerabatan 3. Perubahan sosial mengakibatkan masalah sosial yang dimulai dengan .... a. terciptanya integrasi sosial b. lahirnya golongan menengah c. lahirnya disintegrasi sosial d. berkembangnya kriminalitias e. peledakan populasi penduduk 4. Pemberontakan RMS muncul karena mereka menolak bergabung dengan NKRI. Gerakan ini dinamakan .... a. integrasi b. aneksasi c. disintegrasi d. separatisme e. disintegrasi 5. Masyarakat dan budaya cenderung meng- alami perubahan serta memiliki sifat tertentu, yaitu .... a. labil b. statis c. dinamis d. evolutif e. revolutif B. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat. • Social Relationship • Regress • Anarkis • Progress • Radikal • Revolusi • Evolusi • Separatis • Konflik vertikal • Integrasi • Disintegrasi • Disorganisasi A. Jelaskan konsep-konsep berikut. Uji Kemampuan Bab 1 Kerjakan pada buku latihan Anda. 6. Contoh perubahan yang berbentuk progress berikut ini adalah .... a. listrik masuk desa mengakibatkan kenakalan remaja b. siaran televisi menyebabkan siswa malas belajar c. banyak wanita berpakaian sangat minim d. penemuan komputer memperlancar sistem informasi e. pemakaian suatu robot menyebabkan menjamurnya pengangguran 7. Perubahan mode pakaian dikategorikan sebagai perubahan yang pengaruhnya serta ruang lingkupnya kecil, karena .... a. hanya menguntungkan kaum muda b. hanya terjangkau oleh golongan tertentu c. tidak ada hubungan antara kebutuhan politik dan hukum d. tidak ada hubungan dengan kebutuhan sekunder e. perubahantersebuthanyadiciptakankaum pedagang dan para perancang mode 8. Faktor-faktor yang peranannya berpengaruh terhadap penerimaan suatu unsur baru ialah sebagai berikut, kecuali .... a. tidak bertentangan dengan keyakinan masyarakat b. sejalan dengan kemauan suatu aparat keamanan masyarakat c. langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat d. sudah ada unsur yang melandasi unsur baru e. terbiasanya masyarakat kontak dengan masyarakat lain 9. Aksi protes adalah penyampaian pernyataan tidak setuju terhadap suatu kebijakan dengan cara ....
  • 40. Perubahan Sosial di Masyarakat 31 a. persuasif b. mengecam secara pedas c. mengajak kepada kebenaran d. berontak dengan penjarahan e. mengalihkan situasi politik 10. Perubahan struktural yang memakan waktu relatif cepat disebut .... a. evolusi b. radikal c. destruktif d. moderat e. reaktif 11. Tindakan korupsi adalah kejahatan yang terjadi karena .... a. pelakunya mempunyai kebiasaan buruk b. ada kelainan jiwa pada para pelakunya c. pelakunya mempunyai cacat fisik d. ada kesempatan yang dimiliki pelaku e. pelakunya mempunyai krisis jiwa 12. Upayautamauntukmenanggulangikenakalan remaja adalah .... a. menciptakan lapangan kerja yang luas b. menciptakan sarana hiburan yang mendidik c. memperketat pengendalian sosial d. mengadakan razia di sekolah dan kendaraan umum e. mengadakan penyuluhan secara efektif 13. Situasi yang menandai terjadinya disintegrasi sosial sebagai akibat perubahan sosial antara lain .... a. sanksi berfungsi secara efektif b. timbul kebersamaan dalam masyarakat c. meningkatkan wibawa aparat d. solidaritas kelompok meningkat e. masyarakat kurang mematuhi norma yang berlaku 14. Kemerdekaan Republik Indonesia membawa perubahanyangmendasarbagikehidupanrakyat Indonesia, termasuk perubahan dengan cara .... a. evolusi b. revolusi c. modernisasi d. regress e. progress 15. Berikut merupakan contoh perubahan sosial yang bersifat progress .... a. koran masuk desa untuk meningkatkan informasi b. listrik masuk desa mempermudah para pemuda untuk begadang c. TNI masuk desa menakut-nakuti rakyat d. banyak keluarga memiliki pesawat tv membuat masjid menjadi kosong e. gotong royong semakin menurun karena penduduk mencari pekerjaan di kota 16. Proses integrasi sosial akan baik apabila .... a. ada homogenitas kelompok b. adanya penggunaan berbagai ragam bahasa c. kepribadian setiap individu sama d. terdapat sifat egoisme pada setiap individu e. norma-norma itu konsisten dan tidak berubah-ubah 17. Contoh perubahan sosial secara cepat dan mendasar adalah .... a. revolusi kemerdekaan b. mode pakaian c. penggunaan alat telekomunikasi d. perubahan peranan wanita e. Lembaga Musyawarah Desa 18. Perubahan pada lembaga kemasyarakatan akan memengaruhi sistem sosialnya yang meliputi .... a. nilai, sikap, dan pola perilaku masya- rakatnya b. kebutuhan, asal-usul, dan ciri fisik masyarakat c. keyakinan, suku bangsa, dan adat istiadat d. kebutuhan hidup, pola perilaku, dan asal-usul e. norma, nilai, dan seluruh kondisi alam lingkungan 19. Perubahan regress adalah bentuk perubahan yang menyebabkan kemunduran kehidupan masyarakat yang meliputi .... a. seluruh bidang kehidupan b. sebagai dasar bidang kehidupan c. pola hidup dan tingkah laku warga d. bidang pemenuhan kebutuhan e. bidang kehidupan tertentu 20. Salah satu faktor yang menyebabkan perubahan dalammasyarakatadalahdemografi,maksudnya adalah .... a. tingkat pertumbuhan penduduk tinggi b. program transmigrasi dari pemerintah c. berkurang atau bertambahnya penduduk d. adanya tingkat kelahiran dan kematian e. keberhasilan pelaksanaan program KB
  • 41. 32 Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XII Kajian Sosiologi Bab 1 Berikanbeberapadampakpositifdannegatifakibat dari perubahan sosial dengan mengisikannya seperti pada contoh tabel berikut ini. C. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan singkat dan tepat. 1. Sebutkan saluran-saluran perubahan sosial. 2. Bagaimana ciri-ciri orang modern? 3. Sebutkan contoh dari seseorang yang berpikir ilmiah. 4. Mengapa kita harus dinamis, aktif, dan bekerja keras? 5. Uraikan pengertian korupsi, kolusi, dan nepotisme serta berikan contohnya. 6. Apa yang menyebabkan kenakalan remaja? 7. Mengapaadaorangyangmelanggarperaturan padahal dia sudah tahu sanksi jika dia melanggarnya? 8. Sebutkanpengertianperubahansosialmenurut Mac Iver. 9. Deskripsikanperubahansosialyangdiakibatkan oleh konflik. 10. Sebutkan kepentingan yang tertanam kuat sekali dalam masyarakat Anda sehingga menghambat terjadinya perubahan sosial. No. Dampak Positif Dampak Negatif 1 2 3 4 5 6
  • 42. Lembaga Sosial Apa yang dimaksud lembaga sosial itu? Dalam bab ini, Anda akan mempelajari tentang berbagai lembaga sosial yang hidup dalam masyarakat beserta fungsi dan proses terbentuknya. Anda diharapkan mampu memahami dan mendeskripsikan berbagai lembaga sosial yang dapat menunjang kebutuhan manusia dalam kehidupan bermasyarakat. Manusia merupakan makhluk yang dinamis. Kedinamisan manusia tersebut digunakan untuk memenuhi segala kebutuhan dalam hidupnya. Meskipun kebutuhannya bersifat pribadi atau kelompok, manusia tidak bisa melepaskan diri dari kehidupan masyarakat karena manusia pada hakikatnya adalah makhluk sosial. Oleh karena itu, diperlukan sesuatu yang dapat mengatur perilaku manusia dan memenuhi kebutuhan hidup di masyarakat. Sesuatu yang dapat mengatur perilaku tersebut ialah lembaga sosial. Lembaga sosial (sosial institution) atau dapat disebut juga dengan pranata sosial adalah suatu himpunan norma yang mengatur segala tindakan manusia dalam memenuhi kebutuhan pokoknya dalam kehidupan bermasyarakat. Adapun norma adalah sejumlah ukuran atau patokan mengenai perilaku anggota masyarakat yang dijadikan pedoman dalam mengatur kehidupan bersama. Semua norma tersebut jika berkaitan dengan pengaturan terhadap suatu kebutuhan pokok dalam kehidupan masyarakat, akan berkembang menjadi suatu lembaga sosial. Setelah mempelajari materi Bab 2, diharapkan Anda paham mengenai lembaga sosial yang ada di masyarakat sehingga Anda dapat mengklasifikasikan tipe-tipe lembaga sosial dan mengerti peran serta fungsi lembaga sosial. Apa Manfaat Bagiku? Lembaga, Masyarakat, Peranan, dan Norma Kata Kunci Sumber: www.geocities.com Pendidikan merupakan salah satu lembaga sosial karena terdapat nilai dan norma yang telah diakui oleh masyarakat. Bab 2 A. Pengertian Lembaga Sosial B. Klasifikasi Lembaga Sosial C. Peran dan Fungsi Lembaga Sosial 33
  • 43. 34 Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XII Di dalam kehidupan bermasyarakat terdapat norma yang berfungsi mengatur perilaku anggota-anggotanya. Proses terbentuknya norma itu sendiriberawaldarisejumlahnilai-nilaiyangterinternalisasidalamperilaku warganya. Proses ini melalui proses yang panjang dan membutuhkan waktulama.Norma-normatersebutkemudianmembentuksistemnorma yang kita kenal sebagai pranata sosial. Proses sejumlah norma menjadi pranata sosial disebut pelembagaan atau institusionalisasi. Oleh karena itu, pranata sosial sering disebut sebagai lembaga sosial. Secaragarisbesar,munculnyalembagasosialdapatdiklasifikasikan ke dalam dua cara, yakni secara tidak terencana dan terencana. Secara tidak terencana artinya bahwa lembaga tersebut lahir secara bertahap (berangsur-angsur) dalam praktik kehidupan masyarakat. Hal ini biasanya terjadi ketika manusia dihadapkan pada masalah-masalah yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan hidupnya. Contohnya, dalam kehidupan ekonomi. Sistem barter (tukar barang) sudah dianggap tidak efisien, masyarakat menggunakan mata uang untuk mendapatkan barang yang diinginkan dengan cara membelinya dari orang lain. Adapun cara terencana yaitu lembaga sosial muncul melalui suatu perencanaan yang matang oleh seorang atau kelompok orang yang memiliki kekuasaan dan wewenang. Contohnya, untuk meningkatkan kesejahteraan petani, pemerintah membentuk Koperasi Unit Desa (KUD). Hal tersebut dilakukan agar petani dapat menampung hasil panen dan membelinya dengan harga yang menguntungkan petani. Untuk lebih jelasnya, sebaiknya Anda pahami beberapa definisi mengenai lembaga sosial dari para sosiolog berikut ini. 1. Robert Melver dan C.H. Page (Soekanto, 1990: 218), lembaga sosial adalah prosedur atau tata cara yang telah diciptakan untuk mengatur hubungan antarmanusia yang tergabung pada suatu kelompok dalam masyarakat. 2. LeopoldVonWiesedanBecker(Soekanto,1990:219),lembagasosial adalah jaringan proses hubungan antarmanusia dan antarkelompok yang berfungsi memelihara hubungan itu serta pola-polanya sesuai dengan minat dan kepentingan individu serta kelompoknya. 3. W.G. Sumner (Soekanto, 1990: 218), lembaga sosial merupakan perbuatan, cita-cita, sikap, dan perlengkapan kebudayaan yang mempunyai sikap kekal serta bertujuan memenuhi kebutuhan- kebutuhan masyarakat. Lembaga berfungsi agar ada keteraturan dan integrasi di dalam masyarakat. 4. Koentjaraningrat (1964: 113), lembaga sosial adalah suatu sistem tatakelakuandanhubunganyangberpusatkepadaaktivitasuntuk memenuhi kompleksitas kebutuhan dalam kehidupan manusia. A Pengertian Lembaga Sosial Pakar Sosiologi Talcott Parson menyatakan bahwa pranata sosial adalah kompleks peranan yang telah melembaga dalam sistem sosial. Talcott Parson said that the social infrastructure is complex and be institutionalized in social system. Sumber: Sosiologi jilid 1, 1999 Manusia mempunyai kebutuhan yang bermacam-macam dan lembaga sosiallah yang memenuhi kebutuhan individu pada masyarakat.Contohnya,manusiamembutuhkanpendidikan.Orangtua akan mendaftarkan anaknya pada sekolah yang dituju, kemudian mengikuti tes atau ujian masuk, mematuhi peraturan sekolah, membayar iuran pendidikan atau uang sekolah, mengikuti pelajaran, dan lain sebagainya. Semua hal yang berkaitan dengan pendidikan diatur pada lembaga pendidikan. Manusia membutuhkan nafkah atau penghasilan, lembaga ekonomi yang mengaturnya. Misalnya, bekerja, berdagang, atau melakukan kegiatan-kegiatan ekonomi lainnya.
  • 44. Lembaga Sosial 35 5. Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi, lembaga sosial merupakan kumpulan dari berbagai cara berperilaku (usage) yang diakui oleh anggota masyarakat sebagai sarana untuk mengatur hubungan-hubungan sosial. 6. Soerjono Soekanto, lembaga sosial atau pranata sosial adalah himpunan norma dari segala tindakan yang berkisar pada suatu kebutuhan pokok dalam kehidupan masyarakat. Dari uraian tersebut, dapat kita simpulkan bahwa lembaga sosial berkaitan dengan seperangkat norma yang saling berkaitan, bergantung, dan saling memengaruhi; seperangkat norma yang dapat dibentuk, diubah, dan dipertahankan sesuai dengan kebutuhan hidup; seperangkat norma yang mengatur hubungan antarwarga masyarakat agar dapat berjalan dengan tertib dan teratur. Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut, lembaga sosial memiliki ciri-ciri antara lain adanya tujuan, dapat digunakan dalam jangka waktu yang relatif lama, tertulis atau tidak tertulis, diambil dari nilai-nilai dan adat istiadat yang berlaku di masyarakat, adanya prasarana seperti bangunan dan lambang tertentu. Di dalam lembaga sosialakanditemukanunsurbudayadanunsurstruktural,yaituberupa normadanperanansosial.Lembagasosialdapatdikatakansebagaisuatu adatkebiasaandalamkehidupanbersamayangmempunyaisanksiyang sistematis dan dibentuk oleh kewibawaan masyarakat. Selain itu, menurut Harsoja lembaga sosial juga memiliki sifat- sifat umum, yaitu sebagai berikut. 1. Lembaga sosial berfungsi sebagai satu unit dalam sistem kebudayaan yang merupakan satu kesatuan bulat. 2. Lembaga sosial biasanya mempunyai berbagai tujuan yang jelas. 3. Lembaga sosial biasanya relatif kokoh. 4. Lembagasosialdalammelakukanfungsinyaseringmenggunakan hasil kebudayaan material. 5. Sifat karakteristik yang ada pada lembaga sosial merupakan sebuah lambang. 6. Lembaga sosial biasanya memiliki tradisi tertulis atau lisan. A.Suhandiberpendapatbahwadalamsuatusistemsosial,terdapat lembaga sosial jika memiliki beberapa syarat, yaitu sebagai berikut. 1. Harus memiliki aturan atau norma yang hidup dalam ingatan atau yang tertulis. 2. Aktivitas-aktivitas bersama tersebut harus memiliki suatu sistem hubungan yang didasarkan atas norma-norma tertentu. 3. Aktivitas-aktivitas bersama tersebut harus memiliki tujuan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan tertentu yang disadari dan dipahami oleh kelompok masyarakat yang bersangkutan. 4. Harus memiliki peralatan dan perlengkapan. Oleh karena itu, lembaga merupakan kelompok individu yang memiliki norma dan berhubungan secara langgeng, dan anggotanya memiliki fungsi untuk mendukung fungsi lembaga itu sendiri. Jendela Info Duel kehormatan adalah perkelahian satu lawan satu karena merasa atau memang sungguh-sungguh diremehkan. Duel merupakan cara yang dilembagakan bagi para kesatria abad ke-15 sampai ke-16 untuk menyelesaikan persoalan. Ketika Alexander Hamilton ditantang Aaron Burr, dia hanya mempunyai dua pilihan: melayani tantangan atau mengundurkan diri dari kehidupan umum dengan menanggung malu. Namun kini, duel sudah tidak lazim lagi diterima di masyarakat Barat ataupun di negara lain. Sumber: Sosiologi Jilid 2, 1982 Riset Berikan contoh lembaga-lembaga sosial yang ada di daerah sekitar Anda? B Klasifikasi Lembaga Sosial Tipe-tipe lembaga sosial dapat diklasifikasikan dari berbagai sudut pandang. Menurut Gillin dan Gillin lembaga sosial dapat diklasifikasikan antara lain sebagai berikut. 1. Crescive institutions dan enacted institutions yang merupakan klasifikasi dari sudut perkembangannya. Crescive institutions disebut juga lembaga-lembaga paling primer dan merupakan
  • 45. 36 Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XII lembaga yang secara tidak disengaja tumbuh dari adat istiadat masyarakat. Contohnya, hak milik, perkawinan, agama, dan seterusnya. Adapun enacted institutions dengan segaja dibentuk untukmemenuhitujuantertentu.Misalnyalembagautangpiutang, lembaga perdagangan, dan lembaga-lembaga pendidikan, yang semuanya berakar pada kebiasaan-kebiasaan dalam masyarakat. 2. Dilihat dari sudut nilai-nilai yang diterima oleh masyarakat, timbul klasifikasi lembaga sosial berdasarkan basic institutions dan subsidiary institutions. Basic institutions dianggap sebagai lembaga sosial yang sangat penting untuk memelihara dan mempertahankan tata tertib dalam masyarakat. Di dalam masyarakat Indonesia, keluarga, sekolah-sekolah, negara dan lain sebagainya dianggap sebagai basic institutions ( lembaga yang pokok). Adapun subsidiary institutions dianggap lembaga yang kurang penting. Misalnya, kegiatan-kegiatan rekreasi. Ukuran yang dipakai untuk menentukan suatu lembaga sosial penting atau tidak penting, setiap kelompok masyarakat memiliki penilaian yang berbeda. 3. Darisudutpenerimaanmasyarakat,lembagasosialdapatdibedakan menjadi social sanctioned institutions (approved) dan unsanctioned institutions. Social sanctioned institutions (approved) adalah lembaga- lembaga yang diterima oleh masyarakat. Misalnya, sekolah, atau perusahaan dagang. Adapun unsanctioned institutions merupakanlembagayangditolakkeberadaannyaolehmasyarakat walaupun kadang-kadang masyarakat itu sendiri tidak berhasil memberantasnya. Misalnya, kelompok penjahat, perampok, pemeras, atau pencoleng. 4. Perbedaan antara general institutions dan restricted institutions timbul jika klasifikasi tersebut didasarkan pada faktor penyebarannya, misal agama. Agama merupakan suatu general institutions karena hampir dikenal oleh seluruh masyarakat di dunia. Adapun agama Islam, Kristen, Buddha, Hindu, dan lainnya, merupakan restricted institutions karena dianut oleh masyarakat-masyarakat tertentu di dunia. Misalnya, agama Islam banyak dianut oleh masyarakat di Timur Tengah, dan Indonesia, Malaysia. Adapun di Amerika dan Eropa mayoritas penduduk memeluk agama Kristen. Gambar 2.1 Ragam Agama Agama Islam, Kristen, Buddha, Hindu, dan lainnya merupakan restricted institutions karena dianut oleh masyarakat-masyarakat tertentu di dunia. Sumber: Indonesian Heritage, Religion And Ritual, 1998 5. Menurut fungsinya, lembaga sosial dibedakan atas operative institutions dan regulative institutions. Operative institutions berfungsi sebagai lembaga yang menghimpun pola-pola atau tata cara yang diperlukan untuk mencapai tujuan lembaga yang Riset Mengapa dalam masyarakat perlu dibentuk lembaga dan ada klasifikasi lembaganya? Zoom Cerstive Enacted Basic Subsidiary Social sanctioned Unsanctioned General Restricted Operative Regulatif
  • 46. Lembaga Sosial 37 Setiap hal memiliki peran dan fungsinya tersendiri. Demikian pula dengan keberadaan lembaga-lembaga sosial. Peran dan fungsi lembaga sosial sangat erat dengan orientasinya. Beberapa lembaga sosial yang tumbuh dan sangat dikenal dalam kehidupan sosial adalah sebagai berikut. 1. Lembaga Keluarga Pengertian luas dari keluarga adalah kekerabatan yang dibentuk atasdasarperkawinandanhubungandarah.Kekerabatanyangberasal dari satu keturunan atau hubungan darah merupakan penelusuran leluhur seseorang, baik melalui garis ayah maupun ibu ataupun keduanya. Hubungan kekerabatan seperti ini dikenal sebagai keluarga luas(extended family) yaitu ikatan keluarga dalam satu keturunan yang terdiri atas kakek, nenek, ipar, paman, anak, cucu, dan sebagainya. Kekerabatan ini ada yang memiliki norma atau solidaritas ke dalam yang kuat sehingga ikatan kekerabatan menjadi erat sekali. Adapun kekerabatan atas dasar perkawinan merupakan proses masuknya seseorang dalam satu ikatan keluarga, baik masuk menjadi keluarga laki-laki maupun keluarga wanita atau keduanya. Pembentukan keluarga yang ideal yaitu untuk mendirikan rumah tangga (household) yang berada pada satu naungan tempat tinggal sehingga satu rumah tangga dapat terdiri atas lebih dari satu keluarga inti.Haltersebutdisebabkansulitnyamendapatkantempattinggalbagi keluargaintiatausalahsatukeluargaintisengajamelarangkeluargainti lainnya untuk berpisah. Bentuk kekerabatan seperti ini disebut sebagai keluargapoligamous,yaitubeberapakeluargaintidipimpinolehseorang kepala keluarga. Akan tetapi, umumnya satu rumah tangga hanya memiliki satu keluarga inti. Mereka yang membentuk rumah tangga akan mengatur ekonominya sendiri serta bertanggung jawab terhadap pengurusan dan pendidikan anak-anaknya. C Peran dan Fungsi Lembaga Sosial Soal Pengayaan (UN SMA IPS, 2004) Fungsi pranata keluarga yang paling alamiah adalah .... a. mendidik anak b. mewariskan budaya c. membantu masyarakat d. melanjutkan keturunan e. membahagiakan keluarga Jawaban: d Fungsi keluarga yaitu: 1. melanjutkan keturunan atau reproduksi; 2. afeksi; 3. sosialisasi; 4. ekonomi; 5. kontrol sosial; 6. proteksi. bersangkutan, seperti lembaga industrialisasi. Adapun regulative institutions bertujuan untuk mengawasi adat istiadat atau tata kelakuan yang tidak menjadi bagian mutlak lembaga itu sendiri. Suatu contoh adalah lembaga-lembaga hukum, seperti kejaksaan, atau pengadilan. Klasifikasi lembaga-lembaga sosial tersebut menunjukkan bahwa di dalam setiap masyarakat akan dijumpai bermacam-macam lembaga sosial. Setiap masyarakat mempunyai sistem nilai yang menentukan lembaga sosial manakah yang dianggap sebagai pusat dan yang dianggap berada di atas lembaga-lembaga sosial lainnya. Pada masyarakat totaliter, misalnya, negara dianggap sebagai lembaga sosial pokok yang membawahkan lembaga-lembaga lainnya seperti keluarga, hak milik, perusahaan, atau sekolah. Akan tetapi, dalam setiap masyarakat akan dijumpai pola-pola yang mengatur hubungan antarlembaga sosial tersebut. Sistem pola hubungan- hubungan tersebut lazimnya disebut institutional configuration. Masyarakat yang homogen dan tradisional mempunyai pola hubungan yang cenderung bersifat statis. Pada masyarakat yang sudah kompleks dan terbuka bagi perubahan sosial budaya, sistem tersebut sering sekali mengalami kegoncangan-kegoncangan. Hal tersebut disebabkan oleh masuknya hal-hal yang baru. Zoom Institusionalisasi Crescive Enacted Basic Subsidiary
  • 47. 38 Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XII Keluarga yang ideal dibentuk melalui perkawinan dan akan memberikan fungsi kepada setiap anggotanya. Di dalam keluarga, akan terbentuk tingkat-tingkat sepanjang hidup individu (stages a long thelifecycle),yaitumasa-masaperkembanganindividusejakmasabayi, masa penyapihan (anak yang sedang menyusu kepada ibunya), masa kanak-kanak,masapubertas,masasetelahnikah,masahamil,masatua, danseterusnya.Perkembangankehidupanyangdemikiandapatterjadi dalam kehidupan keluarga umum. Pada setiap masa perkembangan individu dalam keluarga, akan terjadi penanaman pengaruh dari lingkungansosialtempatindividuyangbersangkutanberada.Pengaruh tersebut secara langsung berasal dari orangtuanya melalui penanaman nilai-nilai budaya yang dianut atau pengaruh lingkungan pergaulan yang membentuk pribadi bersangkutan (sosialisasi). Suatu keluarga dapat terbentuk karena hal-hal berikut. a. Suatu kelompok yang memiliki nenek moyang yang sama sehingga perkawinan dapat terjadi di antara mereka yang memiliki satu keturunan, disebut endogami. b. Suatukelompokkekerabatandisatukanolehdarahatauperkawinan. Pasangan perkawinan tidak didapat dari kelompok sendiri yang berasal dari satu keturunan atau nenek moyang, tetapi pasangan hidupdiperolehdarikelompoklainsehinggadiantaraduakelompok yangberbedaterikatolehadanyaperkawinandiantaraketurunannya disebut eksogami. c. Pasangan perkawinan dengan atau tanpa anak. Suatu keluarga adakalanya tidak dapat memiliki keturunan sehingga pasangan hidup dapat mengadopsi anak orang lain sebagai anggota untuk pelengkap keluarga batih. d. Pasangan tanpa nikah yang mempunyai anak. Akibat adanya keinginan untuk melakukan hubungan suami istri di luar nikah, tidak jarang di antara mereka mempunyai anak. Di negara- negara yang menganut paham bebas (liberal), hal ini dianggap sesuatu yang lumrah. Jika pasangan hidup di luar nikah memiliki anak dan mereka dapat hidup dengan rukun tanpa adanya ikatan perkawinan disebut samen leven atau kumpul kebo. Di Indonesia, perbuatan demikian dianggap menyeleweng dari kehidupan sosial yang sekaligus melanggar nilai dan norma masyarakat, dan melanggar norma agama. e. Satu orang dapat hidup dengan beberapa orang anak. Hal ini dapat terjadi karena salah satu pasangan hidup, ayah atau ibu, berpisah yang disebabkan oleh perceraian atau salah seorang dari mereka meninggal sehingga salah seorang di antara mereka harus memelihara anaknya. Riset Bagaimana pendapat Anda terhadap seseorang yang memiliki anak tanpa menikah? Gambar 2.2 Keluarga Keluarga sebagai suatu lembaga karena setiap anggota mempunyai fungsi dan peranannya. Sumber: Dokumentasi Penerbit Zoom Endogami Eksogami
  • 48. Lembaga Sosial 39 Keluarga sebagai satuan masyarakat terkecil memiliki struktur yang khas, diikat oleh aturan-aturan yang ada di masyarakat yang umumnya secara ideal dibentuk melalui perkawinan. Oleh karena itu, setiap orang tidak dapat seenaknya dalam menentukan pilihan. Pasangan hidup yang diperoleh melalui perkawinan merupakan pasangan resmi yang diakui masyarakat sehingga setiap orang tidak dapat mengganti pasangannya hanya berdasarkan kebutuhan atau keinginan semata-mata. Jika hal ini terjadi di masyarakat, orang yang berbuat demikian akan tercela bahkan diasingkan dalam kehidupan sehari-hari karena dianggap melanggar norma dan nilai yang telah melembaga di masyarakat. Didalamkehidupankeluargadikenalkeluargainti, yaitu keluarga yang terdiri atas orangtua (ayah dan ibu) dan anak-anaknya yang belum menikah. Anak sebagai anggota dari keluarga inti dapat saja merupakan anak kandung, anak tiri, atau anak angkat. Mereka bersama-sama memelihara keutuhan rumah tangga sebagai suatu satuan sosial. Keluarga merupakan unit sosial terkecil yang terdiri atas ayah, ibu, dan anak yang di kenal sebagai keluarga inti (nuclear family). Keluarga memiliki fungsi sosial majemuk bagi terciptanya kehidupan sosial dalam masyarakat. Dalam keluarga diatur hubungan antaranggota keluarga sehingga tiap anggota mempunyai peran dan fungsi yang jelas. Contohnya, seorang ayah sebagai kepala keluarga sekaligus bertanggung jawab untuk menghidupi keluarganya; ibu sebagai pengatur, pengurus, dan pendidik anak. Keluarga inti biasanya disebut sebagai rumah tangga, yang merupakan unit terkecil dalam masyarakat sebagai tempat dan proses pergaulan hidup. Suatu keluarga inti dianggap sistem sosial karena memiliki unsur-unsur sosial yang meliputi kepercayaan, perasaan, tujuan,kaidah-kaidah,kedudukandanperanan,tingkatanataujenjang, sanksi, kekuasaan, dan fasilitas. Jika unsur-unsur tersebut diterapkan pada keluarga inti, akan dijumpai keadaan sebagai berikut. a. Adanya kepercayaan bahwa terbentuknya keluarga inti merupakan kodrat yang Maha Pencipta. b. Adanya perasaan-perasaan tertentu pada diri setiap anggota keluarga batih, yang berwujud rasa saling mencintai, saling menghargai, atau rasa saling bersaing. c. Tujuan hidup, yaitu bahwa keluarga inti merupakan suatu wadah manusia mengalami proses sosialisasi dan mendapatkan jaminan ketenteraman jiwanya. d. Setiap keluarga inti diatur oleh kaidah-kaidah yang mengatur timbal balik antaranggota-anggotanya ataupun dengan pihak- pihak luar dari keluarga yang bersangkutan. e. Keluarga inti dan anggota-anggotanya mempunyai kedudukan dan peranan tertentu dalam masyarakat. f. Anggota-anggota keluarga inti, misalnya suami dan istri sebagai ayah dan ibu, mempunyai kekuasaan yang menjadi salah satu dasar bagi pengawasan proses hubungan kekeluargaan. g. Setiap anggota keluarga inti mempunyai posisi sosial tertentu dalam hubungan kekeluargaan, kekerabatan, ataupun dengan pihak luar. Zoom Keluarga inti (nuclear family) Keluarga luas (extended family) Diskusikan dalam kelompok belajar Anda, mengenai sistem perjodohan yang masih ada pada kelompok masyarakat tertentu. Kerja Sama 2.1 Riset Bagaimana pendapat Anda jika dalam keluarga ada anggota keluarga yang tidak menjalankan perannya?
  • 49. 40 Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XII h. Lazimnya sanksi-sanksi positif ataupun negatif diterapkan dalam keluarga tersebut bagi mereka yang patuh serta mereka yang menyeleweng. i. Biasanya ada fasilitas untuk mencapai tujuan berkeluarga. Misalnya, sarana untuk mencapai proses sosialisasi. a. Perkawinan Sebelum terbentuknya keluarga, tentu saja didahului dengan adanyaperkawinandiantaracalonpasanganhidupuntukmengakhiri masa gadis bagi seorang wanita atau masa bujang bagi seorang laki- laki. Pembentukan keluarga melalui perkawinan disebut keluarga konyugal, sedangkan perkawinan adalah suatu pola sosial yang telah disetujui dan dua orang yang memiliki jenis kelamin berbeda telah bertekad untuk membentuk sebuah keluarga. Perkawinan adalah suatu transaksi yang menghasilkan suatu kontrak seseorang (pria atau wanita, korporatif atau individual, secara pribadi atau melalui wakil) memiliki hak secara terus menerus untuk menggauli seorang wanita atau pria secara sah. Hak ini memiliki prioritas bagi laki- laki atau wanita untuk melakukannya secara berkesinambungan, sampai wanita dianggap telah memenuhi syarat untuk memiliki dan melahirkan anak. Gambar 2.3 Perkawinan Perkawinan merupakan suatu pola sosial yang telah disetujui dan dua orang yang memiliki jenis kelamin berbeda. Sumber: www.amadeo.blog.com Selanjutnya, perkawinan adalah penerimaan status baru untuk siap menerima hak dan kewajiban sebagai pasangan suami istri yang sah diakui masyarakatnya dan hukum. Status baru yang diperoleh dan diumumkan biasanya melalui perayaan dengan jalan mengundang kerabat,kenalan,handaitaulan,danlain-lainyangberhubungandengan keduabelahpihak.Perkawinanberlangsungtentusajadisertaiupacara keagamaan sesuai yang dianut oleh pasangan pengantin. Mereka yang telah membentuk sebuah keluarga akan memiliki hak untuk menentukan nasibnya sendiri di kemudian hari. Pasangan hidup yang telah berumah tangga dan membentuk keluarga batih pada dasarnya memiliki fungsi sebagai berikut. 1) Unit terkecil dalam masyarakat yang mengatur hubungan seksual secara berkesinambungan yang sah secara hukum. 2) Wadah tempat berlangsungnya sosialisasi, yakni proses anggota- anggota masyarakat yang baru mendapatkan pendidikan untuk mengenal, memahami, menaati, dan menghargai kaidah-kaidah serta nilai-nilai yang berlaku. Riset Fenomena kawin siri dan kontrak di masyarakat masih mengundang kontroversi. Bagaimana analisis Anda terhadap fenomena tersebut?
  • 50. Lembaga Sosial 41 3) Unit terkecil masyarakat yang memenuhi kebutuhan-kebutuhan ekonomis. 4) Unit terkecil dalam masyarakat tempat anggota-anggotanya mendapatkan perlindungan bagi ketenteraman dan perkembangan jiwanya. Perkawinan untuk membentuk status baru yaitu rumah tangga, yang terjadi di masyarakat idealnya secara monogami, yaitu pasangan hidup antara seorang suami dan seorang istri. Akan tetapi, di masyarakat tidak menutup kemungkinan terjadi poligami, yaitu seseorang memiliki pasangan lebih dari satu. Poligami dibagi dua: poligini yaitu seorang suami memiliki pasangan lebih dari seorang istri dan poliandri yaitu seorang istri memiliki pasangan lebih dari seorang suami. Poliandri di Indonesia dilarang dilaksanakan, selain bertentangan dengan norma agama, juga status anak yang dilahirkan oleh istri tidak jelas ayahnya. Perkawinan tidak boleh dilangsungkan apabila terjadi perkawinan sumbang yang disebut incest,yaitu perkawinan sedarah antara kakak beradik, atau orangtua dengan anaknya. Larangan perkawinan sumbang ini sifatnya universal di setiap kelompok manusia karena dianggap melanggar norma yang berlaku. Secara umum, penyimpangan-penyimpangan yang terjadi di masyarakat dan tidak dibenarkan untuk dilakukan adalah sebagai berikut. 1) Hidup bersama atas dasar suka sama suka yang tidak diikat oleh tali perkawinan (kumpul kebo). 2) Adanya istri simpanan bagi laki-laki, atau suami simpanan bagi wanita. 3) Melahirkan anak di luar nikah. 4) Hubungan suami istri sebelum pernikahan atau pada masa tunangan. 5) Melakukan hubungan suami istri dengan orang lain yang bukan istri atau suaminya yang sah (perzinaan). Keutuhan keluarga adakalanya mengalami perpecahan berupa perceraian, sebagai akibat hilangnya keserasian untuk mempertahankan keutuhan keluarga. Beberapa masyarakat tertentu (berhubungan dengan agama yang dianut oleh keluarga) melarang adanya perceraian karena perkawinan merupakan anugerah yang tidak boleh dipisahkan, kecuali oleh kematian. Oleh karena itu, untuk bercerai akan mengalami kesulitan, kalaupun dapat terjadi perceraian biasanya melalui prosedur yang berbelit-belit. Akan tetapi, adapula masyarakat yang membolehkan suatu keluarga mengalami perceraian. Hal ini biasanya apabila suami istri satu sama lain bersepakat untuk mengakhiri rumah tangganya sehingga perceraian dapat dilaksanakan dan masing-masing menempuh jalan hidupnya sendiri. Persoalan akibat perceraian adalah anak dari keluarga yang bersangkutan. Mereka dapat mengikuti salah satu orangtuanya, tetapi dalam jiwa anak akan terjadi konflik batin yang dapat mengakibatkan ketidakpuasanakankehidupanyangdihadapi.Olehkarenaitu,mereka mencari penyelesaian sendiri terhadap persoalan yang dihadapinya. Tidak jarang di antara mereka terjerumus pada pergaulan negatif yang dapat merugikan diri sendiri dan merugikan lingkungan sosialnya, baik dalam bentuk penyimpangan perilaku di masyarakat maupun terjerumus dalam penyalahgunaan obat terlarang. Riset Apa dampak perceraian orangtua terhadap anak-anak? Jelaskan pendapat Anda. Jendela Info Di Jepang pada 1888 tercatat ada 300 perceraian dari 1000 perkawinan. Survei rumah tangga di masyarakat Cina dan India menunjukkan angka perceraian 3,3% sampai 5,5%. Usia perkawinan orang-orang desa rata-rata lebih lama daripada orang bangsawan karena ada syarat bahwa pasangan itu harus mempunyai lahan mereka sendiri. Sumber: Sosiologi Keluarga, 2002
  • 51. 42 Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XII b. Fungsi Keluarga Setiap kehidupan yang terjadi di masyarakat, terutama keluarga sebagai lembaga terkecil, struktur kelembagaannya akan berkembang sesuai dengan keinginan masyarakat untuk menyelesaikan tugas- tugas tertentu. Adapun tugas atau fungsi keluarga adalah sebagai berikut. 1) Fungsi Melanjutkan Keturunan atau Reproduksi Pada awal terbinanya keluarga, tentu saja banyak yang mendambakan kehadiran anak, sebagai hasil perkawinan dari hubungan suami istri yang dilakukan secara sah. 2) Fungsi Afeksi Seseorang memiliki kebutuhan dasar yang telah ditanamkan sejak dilahirkan, berupa kasih sayang, rasa cinta orangtua yang melahirkan atau yang mengasuhnya. Kebutuhan dasar yang demikian akan terus berlanjut sampai dewasa, bahkan sampai tua dan kemudian saat seblum meninggal dunia. Kebutuhan kasih sayang atau rasa cinta dapat diperoleh dari orangtuanya atau orang lain terhadap dirinya apabila yang bersangkutan turutpulamemberikankebutuhandasarkepadaoranglainsehinggaterjadi saling mengisi kebutuhan dasar. Fungsi afeksi ini dapat berupa tatapan mata, ucapan-ucapan mesra, sentuhan-sentuhan halus, yang semuanya akan merangsang anak dalam membentuk kepribadiannya. Dengan demikian, fungsi afeksi harus dimulai dari lingkungan keluarga karena orangtua langsung berhubungan terus-menerus dengan anaknya sehingga anak akan menerima komunikasi dari orangtuanya dan merasakan adanya rangsangan rasa kasih sayang yang mereka perlukan. Gambar 2.4 Kasih Sayang Kebutuhan kasih sayang atau rasa cinta dapat diperoleh dari orangtua atau orang lain terhadap diri anak. Sumber: Dokumentasi Penerbit 3) Fungsi Sosialisasi Keluarga merupakan sistem yang menyelenggarakan sosialisasi terhadapcalon-calonwargamasyarakatbaru.Seseorangyangdilahirkan di suatu keluarga akan melalui suatu proses penyerapan unsur- unsur budaya yang mengatur masyarakat bersangkutan. Calon warga masyarakat baru dipersiapkan oleh orangtuanya, kemudian oleh orang lain dan lembaga pendidikan sekolah, untuk dapat menjalankan peranan dalam kehidupan bermasyarakat, di bidang ekonomi, agama, atau politik sesuai dengan kebutuhan setiap anggota masyarakat. Keluarga merupakan tempat awal terbinanya sosialisasi Riset Kasih sayang yang berlebihan dari orangtua dapat menyebabkan anak menjadi manja. Menurut Anda kasih sayang yang baik itu seperti apa? Jelaskan dengan disertai contoh.
  • 52. Lembaga Sosial 43 bagi seseorang. Dijumpai tiga proses yang menjadi dasar hubungan antara manusia dan dunia kehidupannya sebagai lingkungan sosial (walaupun tidak selalu berurutan), yaitu sebagai berikut. a) Eksternalisasi adalah proses pembentukan pengetahuan latar belakang yang tersedia untuk dirinya serta untuk orang lain. b) Objektivasi adalah proses meneruskan pengetahuan latar belakang tersebut kepada generasi berikutnya secara objektif. c) Internalisasi adalah proses yang menjadikan kenyataan sosial yang sudah menjadi kenyataan objektif itu ditanamkan ke dalam kesadaran, terutama pada anggota masyarakat baru, dalam konteks proses sosialisasi. c. Peran Keluarga Seseorang tidak dilahirkan langsung menjadi anggota masyarakat, tetapi bagian dari anggota keluarga sebagai satuan unit masyarakat yang terkecil. Di dalam keluarga, seseorang akan mendapat pendidikan awal untuk mengenal lingkungan sosialnya, yang kemudian berpartisipasi di dalamnya. Hal itu dianggap sosialisasi primer untuk mempersiapkan anggota keluarga menjadi anggota masyarakat. Sosialisasi sekunder adalah suatu proses bagi individuuntukmengenaldanmemahamilingkungansosialnyasecara lebih luas. Hal ini merupakan awal menjadi anggota masyarakat yang disebut juga sebagai proses internalisasi. Internalisasi adalah dasar untuk memahami sesama anggota masyarakat dan untuk memahami dunia kehidupan sosial sebagai kenyataan sosial yang penuh makna bagi seorang individu. Gambar 2.5 Sosialisasi Sekunder Anak mulai mengenal dan memahami lingkungan sosialnya dengan cara bermain dengan teman sebaya. Hal tersebut merupakan contoh sosialisasi sekunder. Sumber: Dokumentasi Penerbit Proses pemahaman lingkungan sosial bagi anggota masyarakat tidak ditafsirkan secara perorangan, tetapi melihat keterlibatan setiap anggota masyarakat yang terdapat di dalamnya. Selanjutnya, seseorang akan meleburkan diri dan mengikuti kehidupan yang berlaku di tempat individu tersebut berada atau tinggal. Memahamiduniakehidupansosial dimulai dari dunia kehidupan keluarga sebagai dunia awal bagi seseorang untuk melakukan sosialisasi.Setelahyangbersangkutandewasamakaharusmemahami dunia kehidupan yang lebih luas dari dunia sebelumnya, yang turut membentuk dan memengaruhi kepribadiannya. Proses pemahaman lingkungan sosial tidak hanya terbatas pada lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat, tetapi akan meluas ke berbagai bidang kehidupan dan bergantung pada aktivitas kehidupan seseorang. Zoom Eksternalisasi Objektivasi Internalisasi
  • 53. 44 Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XII Keluarga tidak hanya berfungsi sebagai satuan sosial yang menyelenggarakan sosialisasi, tetapi juga sebagai satuan yang memberikan kepuasan emosional dan rangsangan perasaan para anggotanya. Keluarga merupakan lembaga atau pranata yang besar pengaruhnya terhadap sosialisasi anak. Kondisi demikian menyebabkan pentingnya peranan keluarga, yaitu sebagai berikut. 1) Keluargabatihmerupakankelompokkecilyanganggota-anggotanya berinteraksilangsungsecaratetapdanberkesinambungan.Dengan demikian, perkembangan anak dapat diikuti secara saksama oleh kedua orangtuanya, dan kepribadian anakpun dapat lebih mudah dibentuk dalam tahap sosialisasi primer. Perhatian yang besar orangtua terhadap anak-anaknya dapat mendorong mereka berprestasi di sekolah. 2) Orangtua yang berpandangan maju memiliki motivasi yang kuat dalam mendidik anaknya. Anak diharapkan dapat memiliki status dan peran yang baik di masyarakat. 2. Lembaga Ekonomi Cabang ekonomi adalah lembaga-lembaga yang berkisar pada lapangan produksi, distribusi, konsumsi (pemakaian) barang-barang dan jasa yang diperlukan bagi kelangsungan hidup bermasyarakat. Setiap masyarakat akan menyusun pola pemenuhan kebutuhan ekonominyayangdisebutkonsumsiataupengeluaranpendapatannya berupa makanan, pakaian, perumahan yang harus tersedia agar mereka dapat bertahan hidup. Setiap pemenuhan kebutuhan tidak selamanya dapat dihasilkan oleh masyarakat itu sendiri, adakalanya memerlukan kelompok masyarakat lain. Oleh karena itu, timbullah proses tukar-menukar barang-barang kebutuhan yang prosesnya dimulai dari sistem barter, kemudian penggunaan uang sebagai alat tukar yang sah sesuai dengan harga yang disepakati bersama. Menelaahekonomimelaluisosiologidapatdikajidenganpendekatan struktural, yakni melihat relasi atau hubungan antara subjek dan objek atau komponen-komponen yang merupakan bagian dari suatu sistem pemenuhankebutuhan.Strukturadalahpoladariberbagaisistemrelasi. Ekonomi akan melibatkan berbagai sistem yang terdapat di dalamnya, termasukhubunganantarmanusiayangterlibatdalamprosesekonomi. Dengan demikian, unsur manusia sebagai unsur sosial akan selalu terlibat dalam suatu proses produksi, distribusi, serta konsumsi barang dan jasa. Hal ini akan menjadi suatu permasalahan struktural dalam sosial-ekonomi karena perekonomian masyarakat akan melibatkan hubungan antarmanusia, baik sebagai konsumen maupun sebagai produsen, yang juga merupakan relasi sosial sehingga masalah sosial ekonomi mencakup antara lain sebagai berikut. a. Polarelasiantaramanusiasebagaisubjekdansumberkemakmuran ekonomi,sepertialatproduksi,fasilitasdarinegara,perbankan,dan kenyataansosial.Adapunmasalahstrukturaldalamekonomiakan berkisarpadabagihasil,sewa-menyewa,keuntungan,pinjamanke bank, dan lain-lain. b. Pola relasi antara manusia sebagai subjek dan hasil produksi, meliputi masalah distribusi hasil, masalah penghasilan yang didapat dengan prestasi yang dicapai. c. Polarelasiantarsubjeksebagaikomponensosialekonomisehingga merupakan mata rantai dalam sistem produksi. Dengandemikian, proses produksi, distribusi, ataupun konsumsi barang dan jasa akan selalu melibatkan subjek atau pihak lain sehingga lembaga ekonomi tidak dapat dilepaskan dari aspek-aspek pendukungnya, yaitu manusia yang terlibat di dalamnya. Sumber: Fuji Film, Agustus 2001 Gambar 2.6 Uang Uang sebagai alat tukar yang sah Riset Mengapa pemerintah menetapkan harga minimal dan harga maksimal, misalnya untuk harga beras?
  • 54. Lembaga Sosial 45 a. Produksi Produksi adalah proses yang diorganisasikan secara sosial yang di dalamnya barang dan jasa diciptakan atau dihasilkan. Pada tahap produksi,lingkunganalamdigarapdandiubaholehhasilkerjamanusia yang melibatkan segi fisik dan berbagai perangkat teknologi serta unsur-unsur sosial yang terdapat di dalamnya. Proses produksi dapat pula dilakukan secara perorangan ataupun kelompok, bergantung padatujuandarihasilproduksiataubarangyangdibutuhkansehingga akan menyangkut berbagai kepentingan. Kepentingan tersebut dapat menyangkut individu ataupun kelompok. Barang atau hasil produksi yang merupakan hasil kerja akan menembus berbagai jaringan sosial di masyarakat sehingga memiliki nilai tersendiri. b. Distribusi Manusia selalu berhubungan dengan manusia lain guna memenuhi kebutuhan akan barang dan jasa. Kebutuhan tersebut baik untuk dikonsumsi ataupun ditukar maka terbentuklah konsep distribusi, yaitu proses alokasi barang dan jasa yang diproduksi oleh masyarakat. Barang atau jasa tersebut dapat digunakan sendiri atau ditukar untuk melengkapi kebutuhan akan barang dan jasa yang tidak diperoleh di lingkungannya. c. Konsumsi Konsumsi merupakan suatu pengeluaran dari pendapatan yang diperoleh seseorang, masyarakat, atau lembaga tertentu untuk dibelanjakanterhadap barang atau hal yang dibutuhkan. Pengeluaran tersebut dapat berupa belanja rumah tangga, belanja perusahaan, belanja pemerintah, dan lain-lain yang sifatnya untuk memenuhi kebutuhan. Pemenuhan kebutuhan akan barang dan jasa dapat diperoleh dari masyarakat lain yang sengaja melakukan produksi. Lalu terjadi distribusi yang hasilnya diperoleh untuk memenuhi setiap orang, masyarakat, atau lembaga yang membutuhkannya. 3. Lembaga Politik Istilah politik adalah kegiatan manusia yang berkenaan dengan pengambilan dan pelaksanaan keputusan. Politik merupakan suatu aspekkehidupansosialyangtidakdapatdihindarkanolehsetiaporang di dalam suatu negara. Politik pada umumnya disamakan dengan penggunaan pengaruh, perjuangan kekuasaan, dan persaingan di antara individu dan kelompok atas alokasi ganjaran atau nilai-nilai di dalam masyarakat. Politik juga mencakup proses pengendalian sosial, termasuk lingkungan dan pencapaian tujuan bersama. Lembaga politik adalah suatu pola tingkah laku manusia yang sudah mapan, yang terdiri atas interaksi sosial dan tersusun di dalam suatu kerangka nilai yang sesuai. Pranata politik dibentuk berdasarkan konstitusi dokumen-dokumen dasar atau beberapa kebiasaan sehingga terbentuk struktur dan proses formal legislatif, eksekutif, adminitratif, dan hukum. Lembaga politik menentukan hasil-hasil dalam proses politik dengan penetapan batas-batas kekuasaan, yang digunakan di dalamnya dengan memengaruhi isi dan arah komunikasi politik. Mengkaji lembaga politik dapat Diskusikan dalam kelompok belajar Anda, mengenai harga barang-barang yang meningkat karena adanya distributor nakal. Kerja Sama 2.2 Sumber: www.beritajakarta.com Gambar 2.7 Daur Ulang Sampah Sampah-sampah yang dapat didaur ulang dapat menjadi produk yang bermanfaat bagi kehidupan. Riset Apakah Anda pernah memproduksi barang atau jasa? Jika pernah, barang atau jasa apa yang pernah Anda ciptakan dan jika belum, rencanakan serta praktikkan sesuatu yang bisa Anda produksi. Hal ini akan menumbuhkan jiwa wirausaha Anda.
  • 55. 46 Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XII menggunakan latar belakang sejarah dan perundang-undangan yang berlaku. Memahami sejarah perkembangan lembaga politik akan memberikan gambaran yang berguna bagi penelaahan struktur- struktur pemerintahan. Adapun perundang-undangan memberikan dasar hukum bagi tingkah laku sosial yang terjadi di masyarakat. Analisis lembaga politik sekarang ini lebih banyak difokuskan pada masalah wewenang kekuasaan dan keabsahan yang terdapat di dalamnya. Gambar 2.8 Gedung MPR/DPR Politik merupakan suatu aspek kehidupan sosial yang tidak dapat dihindari oleh setiap orang di dalam suatu negara. Sumber: Tempo, 12 Juni 2001 Lembaga politik dapat dipahami apabila kita mengenal sosiologi politik, yang artinya merupakan studi tentang pranata-pranata dan proses politik di dalam lingkungan sosial. Sosiologi politik mempelajari pengaruh gejala politik dan pengaruh aspek-aspek lain dari masyarakat. Pendekatan masyarakat secara menyeluruh (makro) berhubungan dengan dasar-dasar kekuasaan masyarakat, pengaruh adanya pertentangan (konflik) dari suatu kelas sosial tertentu dengan kelompok- kelompok lain terhadap lembaga politik, dan pengaruh timbal balik antara lembaga-lembaga politik dan perilaku stratifikasi (kelas) sosial serta kelompok. Pendekatan secara sempit terhadap masyarakat (sempit) dalam sosiologi politik dipusatkan pada pranata-pranata politik tertentu seperti organisasi sosial, yang di dalamnya termasuk tatanan sosial formal dan informal, pola-pola kepemimpinan, metode pengendalian konflik, dan hubungan dengan organisasi-organisasi lainnya. Lembaga politik memiliki fungsi untuk memelihara ketertiban dalam negeri dan menjaga keamanan luar negeri, mengusahakan kesejahteraan umum, dan mengatur proses politik. Lembaga politik bertujuan untuk menegakkan ketertiban dan keadilan dalam sebuah negara. Oleh karena itu, dalam menjalankan sebuah negara diperlukan kekuasaan dari pemerintah yang dapat melindungi kepentingan rakyat dan kesejahteraan umum dari berbagai tekanan dan rongrongan pihak yang ingin mengacaukan kehidupan masyarakat. Rakyat perlu mendapatkan rasa aman dan tenteram agar tercipta masyarakat yang adil dan makmur. Selain itu, perlu adanya kesadaran politik dari setiap warga negara. Kesadaran politik ialah apabila seluruh warga negara menyadari kepentingan negara di atas kepentingan pribadi atau golongan. Kepentingan negara tidak sama dengan kepentingan pemerintah karena negara tidak hanya dibentuk oleh pemerintah, tetapi oleh seluruh warga negara. Di sinilah pentingnya kesadaran politik, bagi negara untuk semua warga negara atau rakyat.
  • 56. Lembaga Sosial 47 4. Lembaga Pendidikan Pendidikanmulaiditerapkan sejak bayi berada dalam kandungan ibunya. Pendidikan keluarga pun mulai dilaksanakan sebagai pendidikan yang paling awal diterima dari lingkungan si bayi. Pendidikan keluarga merupakan pendidikan yang diselenggarakan setiap orang dewasa atau orangtua kepada orang lain sejak yang bersangkutan dilahirkan. Orangtua akan mengajarkan anaknya berjalan, berbicara, dan sopan-santun. Proses sosialisasi merupakan proses awal untuk mengenal lingkungan sosial, kemudian dipersiapkan untuk meneruskan nilai tradisi atau norma yang berlaku di masyarakat jika yang bersangkutan siap menerima. Penyelenggaraan pendidikan sekolah dilaksanakan melalui dua jalur, yaitu pendidikan sekolah dan luar sekolah. Pada bagian tersebut akan dikaji mengenai pendidikan sekolah untuk proses pendidikan yang dilaksanakan di sekolah melalui kegiatan belajar mengajar secara berjenjang dan berkesinambungan. Setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan. Setelah menyelesaikan pendidikan dasar, mereka berhak melanjutkan pendidikan sesuai dengan kebutuhan, baik melalui jalur pendidikan umum, kedinasan, maupun kejuruan sesuai dengan yang tercantum dalam UU No. 2 tahun 1989. Begitu pula halnya anak yang memiliki kelainan, baik fisik maupun mental, berhak mendapatkan pendidikan luar biasa. Pada prinsipnya, pendidikan hampir sama dengan proses sosialisasi terhadap anak. Selain itu, pendidikan sekolah merupakan proses sosialisasi, media tranformasi pengetahuan dasar dari setiap bidang ilmu, dan menyosialisasikan kebudayaan kepada komunitas masyarakat, terutama generasi muda, dengan tujuan mencerdaskan kehidupan bangsa. a. Fungsi Pendidikan Pendidikan memiliki fungsi mempertahankan atau melestarikan sistem nilai yang berlaku. Pendidikan juga dituntut untuk dapat berperan penuh dalam mempercepat perubahan sosial. Nilai dan budaya diwariskan kepada generasi penerus, salah satunya melalui pendidikan sekolah. Warisan nilai dan budaya yang diwariskan dapat berupa perilaku untuk membentuk kepribadian yang bertanggung jawab terhadap masa depan bangsa dengan tidak melepaskan diri dari nilai dan norma yang sesuai dengan identitas dan jati diri bangsa. Gambar 2.9 Pendidikan Pendidikan juga berperan dalam mempercepat perubahan sosial. Sumber: Dokumentasi Penerbit Jendela Info Pendidikan sekolah dilaksanakan oleh anak yang telah cukup usianya, yaitu 6 tahun berhak untuk mengikutinya dan anak yang berusia 7 tahun wajib mengikutinya. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang No. 2 tahun 1989 tentang Pendidikan Nasional, Pasal 14 ayat 1 dan ayat 2. Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun bertujuan agar setiap anak usia sekolah (6–15 tahun) wajib mengikuti pendidikan yang diselenggarakan di SD selama 6 tahun dan di SLTP selama 3 tahun. Sumber: Sosiologi Pembangunan: Kesenjangan dan Pembangunan, 1992
  • 57. 48 Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XII Pendidikan sekolah memegang peran penting dalam proses perubahandimasyarakatyaitumengembangkankehidupanmasyarakat agar lebih baik. Anak didik yang mendapat pengetahuan diharapkan dapat memacu kehidupan bangsa yang lebih baik dan menyongsong kemajuan masyarakat yang dicita-citakan. b. Perkembangan Lembaga Pendidikan Keluarga merupakan lembaga pendidikan dan sosialisasi paling awal bagi seseorang. Semakin berkembang kehidupan masyarakat, semakin penting peran lembaga yang dapat mendidik generasi mudanya untuk melanjutkan sistem nilai dan budaya yang dianut sehingga muncullah lembaga pendidikan sekolah. Pendidikan sekolah dalam masyarakat menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat itu sendiri. Demi perkembangan ilmu pengetahuan dan kemajuan teknologi, pada setiap saat kurikulum pendidikan ditinjau kembali dan disesuaikan dengan keadaan masyarakat yang terbaru agar tidak terjadi ketertinggalan kebudayaan (culture lag). Hubungan pendidikan dengan perkembangan masyarakat yaitu perkembangan pendidikan dalam masyarakat selalu mengalami perubahan.Dalamhaltersebutterdapatempattahapanperkembangan pendidikan yang meliputi hal-hal berikut. 1) Pendidikan Masyarakat Tanpa Aksara Proses belajar melalui keluarga, yakni proses pendewasaan anak diserahkan kepada orangtuanya. Anak belajar berdasarkan kebiasaan orangtua sehingga segala kemampuan yang dimiliki orangtua akan diwariskan kepada anak, seperti keterampilan yang berhubungan dengan produksi, ekonomi, atau menyosialisasikan kehidupan masyarakat. Sebagai pengajar selain orangtua dapat juga berasal dari anggota keluarga yang lebih tua dan dianggap telah dewasa, yang mampu memberikan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki kepada anggota keluarga yang lebih muda. 2) Pendidikan di Luar Pendidikan Keluarga Pendidikan keluarga merupakan proses awal anak melakukan sosialisasi. Anak mengetahui tradisi atau nilai budaya yang dimiliki masyarakat diajarkan oleh orang tertentu. Komunitas masyarakat mendidik generasi mudanya melalui orang yang dipercaya untuk menangani hal tersebut terutama yang berhubungan dengan pewarisan nilai budaya yang disampaikan secara lisan, begitu juga pendidikan keterampilan dan kepercayaan yang dianut sebagai milik masyarakat. Dengan demikian, tanggung jawab masyarakat berkembang sesuai dengan pelestarian nilai budaya yang dimiliki pada generasi mudanya. Bagaimana pendapat Anda tentang kebijakan pemerintah pada standar nilai kelulusan UAN? Opini 2.1 3) Pendidikan terhadap Masyarakat yang Semakin Kompleks Dewasa ini, kehidupan masyarakat semakin berkembang, jenis- jenis pekerjaan mulai ditangani secara khusus oleh orang-orang tertentu (ahli) atau keterampilan tertentu hanya dapat dimiliki seseorang melalui hasil belajar. Setiap jenis pekerjaan mulai ditangani oleh orang yang benar-benar dapat menjalankannya. Pendidikan Riset Apa manfaat yang Anda peroleh dengan belajar di sekolah? Soal Pengayaan (UN SMA IPS, 2001) Pranata yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan ilmu pengetahuan disebut .... a. basic institution b. kin ship institution c. scientific institution d. economic institution e. education institution Jawaban: e Pranata adalah suatu sistem norma khusus yang menata suatu rangkaian tindakan, berpola mantap guna memenuhi suatu keperluan khusus dari manusia dalam kehidupan masyarakat. Salah satu fungsi pranata menurut J.L. Gillin dan S.F. Nade adalah memenuhi keperluan penerangan dan pendidikan manusia supaya menjadi anggota masyarakat yang berguna, yaitu educational institutions.
  • 58. Lembaga Sosial 49 anak diserahkan kepada lembaga pendidikan yang sesuai dengan perkembangan masyarakat, yaitu pendidikan sekolah. Dengan demikian, masyarakat memerlukan pendidikan sekolah untuk menanamkan sikap, memberikan keterampilan-keterampilan yang diperlukan guna memelihara, mengembangkan, dan menyesuaikan lembaga-lembaga sosial yang terdapat di masyarakat sehingga lulusan pendidikan sekolah dapat bekerja menempati lembaga yang terdapat di masyarakat. Kurikulumdisekolahmulaidiperhitungkansehinggaperanguru diperlukan untuk mendidik dan mengajar di sekolah. Agar tujuan masyarakat terpenuhi, disusun dan dipusatkan pada pengetahuan serta pengembangan bahasa, pengetahuan umum, dan falsafah, sebagai tambahannya diajarkan tata susila, hukum, dan agama. 4) Hubungan Pendidikan dengan Masyarakat yang Lebih Maju Kehidupan masyarakat menjadi sangat kompleks pada berbagai bidang kehidupan. Setiap warga masyarakat terspesialisasi terhadap pekerjaannya. Setiap jenis pekerjaan diserahkan kepada ahlinya. Masyarakat tersebut menunjukkan ciri sebagai masyarakat industri atau masyarakat modern. Pendidikan setelah pendidikan keluarga seutuhnya diserahkan kepada lembaga pendidikan yang sesuai dengan perkembangan masyarakat, yaitu pendidikan sekolah. Selain itu, bermunculan pendidikan luar sekolah yang mengajarkan keterampilan-keterampilan tertentu, seperti kursus komputer, montir, dan bahasa. Kurikulum pada setiap jenjang yang ada dibakukan secara nasional, sesuai dengan kebutuhan negara berdasarkan Undang-Undang No. 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Gambar 2.10 Pendidikan Luar Sekolah Pendidikan luar sekolah antara lain kursus komputer. Sumber: Tempo, 14 Agustus 2002 Pendidikan sekolah telah menyebar dan meluas ke berbagai pelosok tanah air sehingga pendidikan sekolah memiliki peran yang penting dalam meningkatkan perubahan sosial ekonomi masyarakat. Masyarakat menyadari bahwa sekolah tidak hanya sebagai sarana untuk mendapatkan pekerjaan pada setiap lulusannya, tetapi sekolah merupakan sarana untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan sekolah membekali anak didiknya dengan pengetahuan yang berguna agar setiap lulusannya dapat hidup mandiri terutama pada pendidikan yang bersifat kejuruan. Adapun pendidikan umum Jendela Info Pada usia 18 tahun, seorang pemuda Amerika menghabiskan waktunya lebih banyak menonton televisi daripada pergi ke sekolah. Televisi menyuguhkan program yang lebih menarik daripada mengerjakan pekerjaan rumah dari sekolah. Televisi juga menyajikan beberapa program serius, seperti acara yang berjudul Sesame Street, yang dirancang untuk mendidik anak dalam bentuk film kartun. Namun pada 1983, pemerintah Reagan mengeluarkan kebijakan “penghapusan peraturan” maka Komisi Komunikasi Pemerintahan Federal menghentikan siaran acara anak-anak dalam bentuk film kartun dan menggantikannya dengan siaran-siaran yang bukan film katun. Sumber: Sosiologi Jilid 1, 1999
  • 59. 50 Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XII mengharapkan siswanya dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi di samping membekali dengan kemampuan atau keterampilan dasar. Masyarakat modern memandang pendidikan sekolah sebagai pendidikan pokok dalam mendidik generasi penerusnya. Oleh karena itu, fungsi sekolah dalam masyarakat modern, yaitu: a) pengawasan (custodial care), b) penyeleksi peran sosial (social role selection), c) indoktrinasi (indoktrination), d) pendidikan (education). Pendidikan sekolah bagi pengembangan industri akan menghasilkan beberapa hal, yaitu: a) ilmu pengetahuan (knowledge), b) keterampilan (skills), c) jasa pengawasan (culstodial care), d) sertifikasi (sertification), e) kegiatan komunitas (community activity). Dengandemikian,pendidikanmerupakanusahauntukmencetak, memperoleh, dan mengembangkan sumber daya manusia yang dibutuhkan dalam pembangunan negara. 5. Lembaga Agama Manusia menjalani kehidupan bersama dengan manusia lain. Manusia memerlukan adanya kerukunan sehingga diperlukan suatu pedoman yang dapat mengaturnya. Pedoman tersebut dapat berupa aturantertulisataupunpedomanyangberdasarkanagama-agamayang dianut setiap warga masyarakat. Setiap agama mengatur hubungan antarmanusia yang juga mengatur hubungan manusia dengan Tuhan sehingga agama merupakan pedoman hidup yang kekal. Kehidupan manusia di seluruh dunia pada umumnya menghendaki adanya kerukunan dan kedamaian satu sama lain. Agar penganut agama satu sama lain dapat saling menghargai, dan saling menghormati dalam pergaulan hidup sampai akhir zaman, di antara mereka diperlukan adanya upaya saling mengenal; serta adanya tanggapan pikiran, sikap, dan perilaku masing-masing, baik tentang latar belakang yang berbeda maupun antaragama dan budaya masing-masing. Gambar 2.11 Lembaga Agama Agama dapat menciptakan suatu ikatan bersama antaranggota-anggota masyarakat. Sumber: Dokumentasi Penerbit
  • 60. Lembaga Sosial 51 Sebagai sebuah lembaga sosial, agama berarti sistem keyakinan dan praktik keagamaan yang penting dari masyarakat, yang telah dibakukan dan dirumuskan serta dianut secara luas dan dipandang sebagai sesuatu yang diperlukan dan benar. Asosiasi agama merupakan kelompok orang yang terorganisasi, yang secara bersama-sama menganut keyakinan dan menjalankan praktik suatu agama. Sebagaimana lembaga-lembaga lainnya, agama juga memiliki fungsiatauperan.Peranlembagaagamadibidangsosialadalahsebagai penentu, agama menciptakan suatu ikatan bersama, baik di antara anggota-anggota beberapa masyarakat maupun dalam kewajiban- kewajibansosialyangmembantumempersatukanmereka.Peranagama sebagaisosialisasiindividuakantampaksecaranyatapadasaatindividu tumbuh menjadi dewasa. Pada saat itu, individu memerlukan suatu sistem nilai sebagai tuntunan umum untuk mengarahkan aktivitasnya dalam masyarakat dan berfungsi sebagai tujuan akhir pengembangan kepribadiannya. Pendidikan agama merupakan tanggung jawab dari orangtua untuk mengenalkan, memberikan contoh, dan menanamkan ajaran-ajaranmoralkepadaanak-anaknya.Agamamengajarkanbahwa hidupadalahuntukmemperolehkeselamatansebagaitujuanutamanya. Oleh karena itu, untuk mencapai tujuan tersebut, anak harus diajarkan dan diberikan contoh untuk melaksanakan ibadah sesuai dengan perintah-Nya. Adapun fungsi lembaga keagamaan menurut Bruce J. Cohen, yaitu: 1) bantuan terhadap pencarian identitas moral; 2) memberikanpenafsiran-penafsiranuntukmembantumemperjelas keadaan lingkungan fisik dan sosial seseorang; 3) peningkatan kadar keramahan bergaul, kohesi sosial, dan solidaritas kelompok. Diskusikan dengan kelompok belajar Anda yang terdiri atas empat siswa. Bagaimana pendapat Anda tentang munculnya aliran kepercayaan baru yang belum diakui oleh pemerintah, misalnya aliran yang dibawa oleh Lia Eden? Kerja Sama 2.3 • Konflik terjadi karena adanya perbedaan atau kesalahpahaman antara individu atau kelompok masyarakat yang satu dan individu atau kelompok masyarakat yang lainnya. • Konflik merupakan proses sosial yang akan terus terjadi dalam masyarakat, baik individu atau kelompok, dalam rangka perubahan untuk mencapai tujuan yang diinginkan dengan cara menentang lawannya. Adapun kekerasan merupakan gejala yang muncul sebagai salah satu efek dari adanya proses sosial yang biasanya ditandai oleh adanya perusakan dan perkelahian. Rangkuman • Indikator-indikator tersebut adalah sebagai berikut. a. Demonstrasi (a protest demonstration) b. Kerusuhan c. Serangan bersenjata (armed attack) d. Jumlah kematian Riset Negara kita merupakan negara hukum. Hal tersebut ditandai dengan hadirnya lembaga-lembaga hukum baik yang dibentuk pemerintah maupun berdiri secara independen. Apakah yang Anda ketahui mengenai lembaga hukum dan bagaimana fungsi dan peran lembaga-lembaga hukum yang ada?
  • 61. 52 Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XII Peta Konsep Setelahmempelajaribabini,adakahmateriyangbelumAndapahami? Jika ada, baca kembali materi bab ini dari awal, kemudian untuk Apa yang Belum Anda Pahami? memantapkanbelajarAnda,kerjakanUjiKemampuanBab2.Setelah itu,lanjutkanbelajarAndakemateriBab3. Fungsi 1. Produksi 2. Distribusi 3. Konsumsi Peran Memenuhi Kebutuhan Manusia Baik Barang atau Jasa Fungsi 1. Memelihara Ketertiban dan Keamanan 2. Mensejahterakan dan Mengatur Proses Politik Peran Melindungi Kepentingan Rakyat dan Kesejahteraan Umum Fungsi Mempertahankan Sistem Nilai yang Berlaku dari meliputi meliputi meliputi meliputi meliputi terdiri atas terdiri atas Lembaga Sosial Klasifikasi Lembaga Sosial 1. Sudut Perkembangannya 2. Sudut Nilai 3. Sudut Penerimaan Masyarakat 4. Faktor Penyebarannya 5. Fungsi Lembaga Sosial Peran dan Fungsi Lembaga Sosial Lembaga Keluarga Lembaga Ekonomi Lembaga Politik Lembaga Pendidikan Lembaga Agama Fungsi 1. Reproduksi 2. Afeksi 3. Sosialisasi Peran 1. Motivasi 2. Pembentukan Kepribadian Peran 1. Ikatan Solidaritas 2. Sosialisasi Fungsi 1. Pencarian Identitas Moral 2. Solidaritas Kelompok Peran 1. Mewariskan Nilai dan Budaya 2. Membentuk Kepribadian
  • 62. Lembaga Sosial 53 1. Pranata sosial dapat kita artikan sebagai .... a. sekumpulan norma yang mengatur perilaku b. sekumpulan anjuran yang mengatur perilaku c. sekumpulan larangan yang mengatur perilaku d. sekumpulan sanksi yang mengatur perilaku e. sekumpulan masyarakat 2. Agar norma dipatuhi oleh setiap anggota masyarakat, harus melalui suatu proses yang .... a. disosialisasikan b. disertai sanksi c. dijadikan sebagai lembaga sosial d. dipaksakan e. diindahkan 3. Keluarga dapat terbentuk karena .... a. suatu kelompok yang memiliki nenek moyang yang sama b. suatu kelompok yang disatukan oleh perkawinan c. pasangan perkawinan dengan tanpa anak d. pasangan tanpa nikah yang mempunyai anak e. adanya kehidupan bersama tanpa ikatan 4. Berikut ini merupakan bagian dari pranata pendidikan, yaitu .... a. tawar-menawar harga barang b. membayar SPP c. mengikuti demonstrasi d. mengantar anak ke sekolah e. bertempat tinggal di sekitar sekolah 5. Berikut ini bukan merupakan ciri dari pranata sosial, yaitu .... a. memiliki tujuan b. pedoman berisi norma atau aturan B. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat. • Lembaga • Kelompok • Norma • Pranata • Sanksi • Regulatif • Perkawinan • Sosialisasi • Kekuasaan • Kelompok sosial • Kelompok • Disorganisasi A. Jelaskan konsep-konsep berikut. Uji Kemampuan Bab 2 Kerjakan pada buku latihan Anda. c. bentuknya selalu tertulis d. memiliki peralatan budaya (gedung, kantor) e. adanya kehidupan organisasi 6. Lembaga-lembaga yang berkisar pada lapangan produksi, konsumsi, dan distribusi barang dan jasa bagi keperluan hidup bermasyarakat disebut lembaga .... a. keluarga d. agama b. politik e. pendidikan c. ekonomi 7. Proses alokasi barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat, selain digunakan sendiri juga ditukar untuk melengkapi kebutuhan lainnya disebut .... a. produksi d. industri b. konsumsi e. rasionalisasi c. distribusi 8. Ketentuan-ketentuan yang mengatur dalam menciptakan atau menghasilkan barang dan jasa, termasuk lembaga ekonomi dalam hal .... a. distribusi d. regulasi b. konsumsi e. realokasi c. produksi 9. Berikut ini merupakan fungsi agama bagi individu ataupun bagi masyarakat, kecuali .... a. agama menyajikan dukungan moral dan sarana emosional b. agama dapat membuat segala keinginan lekas terkabul c. agama memberikan pedoman bagi perilaku d. agama memberikan rasa identitas diri, tentang siapa dan apa manusia e. agama merupakan keyakinan bagi individu terhadap penciptanya 10. Fungsi konservasi dalam bidang pendidikan antara lain adalah ....
  • 63. 54 Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XII a. pelestarian nilai dan budaya b. penilaian terhadap suatu budaya c. memperbaiki suatu budaya d. menciptakan budaya baru e. reformasi unsur-unsur budaya lama 11. Contoh fungsi penting dari lembaga politik atau pemerintahan adalah .... a. mengatur hubungan bilateral b. meningkatkan mutu pendidikan nasional c. memelihara ketertiban dan melindungi masyarakat d. mendekatkan hubungan antara manusia dan kekuasaan e. mengaturpemenuhankebutuhanekonomi rakyat 12. Pranata politik mempunyai kegiatan dalam suatu negara yang berkaitan dengan .... a. prosesuntukmenentukandanmelaksanakan tujuan negara b. mengembangkandanmemperluaswilayah negara c. sistem pemerintahan dan kewenangan memerintah d. kekuasaan dari aparat pemerintah e. fungsi aparat keamanan dalam suatu negara 13. Pranata tertutup biasanya dijumpai dalam masyarakat seperti .... a. rumah panti jompo b. pemukiman orang baduy c. sekte keagamaan tertentu d. pegawai kantor catatan sipil e. kehidupan di pasar 14. Salah satu aspek pranata budaya adalah .... a. kebiasaan yang dibuat manusia b. ajaran yang bersumber dari kitab suci c. tatanan tertulis yang dijadikan pedoman hidup sehari-hari d. sesuatu yang biasa, yang diinginkan, dan dianggap penting e. tatanan yang berhubungan dengan kegiatan manusia yang khusus 15. Seseorang bekerja, berekreasi, beristirahat, dan melakukan kegiatan-kegiatan lainnya di tempat yang sama menunjukkan bahwa dia berada dalam lembaga .... a. tamak b. terbuka c. tertutup d. basic e. regulatif 16. Bertalian dengan keluarga sebagai lembaga sosial, dalam prosesnya melalui pernikahan (perkawinan). Larangan perkawinan yang dimiliki oleh semua agama dan adat istiadat masyarakat Indonesia adalah apabila terjadi .... a. incest b. eksogami c. endogami d. homogami e. poligini 17. Unsur-unsur yang dijumpai dalam agama sebagai lembaga sosial adalah sebagai berikut, kecuali .... a. kepercayaan agama b. umat agama c. simbol agama d. tujuan agama e. praktik agama 18. Pada dasarnya lembaga sosial yang tampak (greedy institutions) ditandai dengan adanya .... a. kebebasan individu berpindah-pindah b. upaya memonopoli kesetiaan individu c. kemampuan sistem dan struktur lembaga d. ketidakpastian aturan yang berlaku e. sangat longgarnya pengawasan anggota 19. Fungsi manifes dari lembaga sosial adalah fungsi yang memiliki ciri tertentu, yaitu .... a. tidak disadari oleh seluruh masyarakat b. disadari oleh sebagian kecil masyarakat c. mempunyai sumbangan yang besar di masyarakat d. tidak mempunyai sumbangan bagi masyarakat e. disadari oleh keseluruhan masyarakat 20. Pemilikan simbol sendiri pada setiap lembaga sosial dimaksudkan untuk .... a. menandai tingkat usia lembaga sosial b. menunjukkan adanya tata tertib lembaga c. menandai kekhasan suatu pranata d. menyatakan adanya ideologi tersendiri e. menyatakan bahwa lembaga memiliki sarana
  • 64. Lembaga Sosial 55 No. Lembaga Fungsi 1 2 3 4 5 Peranan Keluarga Pendidikan Ekonomi Agama Politik C. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan singkat dan tepat. Kajian Sosiologi Bab 2 Sebutkan peranan dan fungsi dari lembaga keluarga, ekonomi, politik, pendidikan, dan 1. Jelaskan yang dimaksud dengan norma sosial. 2. Apa yang dimaksud dengan institu- sionalisasi? 3. Bagaimanakah awal terbentuknya lembaga sosial? 4. Sebutkan fungsi atau kegunaan lembaga sosial. 5. Bagaimanakah fungsi keluarga dalam membentuk kepribadian anak? 6. Apa yang dimaksud dengan lembaga agama dan berikan contohnya? 7. Jelaskan proses kegiatan ekonomi dalam lembaga ekonomi. 8. Berikancontohlembagaekonomiberdasarkan jenis kegiatannya masing-masing. 9. Apa yang dimaksud dengan lembaga politik? 10. Apa yang dimaksud dengan kekuasaan legislatif, eksekutif, dan yudikatif dalam lembaga politik di Indonesia? ekonomi dengan mengisikannya pada buku latihan. Buatlah tabel seperti contoh berikut.
  • 65. 56 Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XII 1. Upayautamauntukmenanggulangikenakalan remaja adalah .... a. menciptakan lapangan kerja yang luas b. menciptakan sarana hiburan yang mendidik c. memperketat pengendalian sosial d. mengadakan razia di sekolah dan kendaraan umum e. mengadakan penyuluhan secara efektif 2. Situasi yang menandai terjadinya disintegrasi sosial sebagai akibat perubahan sosial antara lain .... a. sanksi berfungsi secara efektif b. timbul kebersamaan dalam masyarakat c. meningkatkan wibawa aparat d. solidaritas kelompok meningkat e. masyarakat kurang mematuhi norma yang berlaku 3. Kemerdekaan Republik Indonesia membawa perubahanyangmendasarbagikehidupanrakyat Indonesia, termasuk perubahan secara .... a. evolusi d. regress b. revolusi e. progress c. modernisasi 4. Berikut merupakan contoh perubahan sosial yang bersifat progress .... a. koran masuk desa untuk meningkatkan informasi b. listrik masuk desa mempermudah para pemuda untuk begadang c. TNI masuk desa menakut-nakuti rakyat d. banyak keluarga memiliki pesawat tv membuat masjid menjadi kosong e. gotong royong semakin menurun karena penduduk mencari pekerjaan di kota 5. Proses integrasi sosial akan baik apabila .... a. ada homogenitas kelompok b. adanya penggunaan berbagai ragam bahasa c. kepribadian setiap individu sama d. terdapat sifat egoisme pada setiap individu e. norma-norma itu konsisten dan tidak berubah-ubah 6. Contoh perubahan sosial secara cepat dan mendasar adalah .... a. revolusi kemerdekaan b. mode pakaian c. penggunaan alat telekomunikasi A. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat. Uji Kemampuan Semester 1 Kerjakan pada buku latihan Anda. d. perubahan peranan wanita e. Lembaga Musyawarah Desa 7. Perubahan pada lembaga kemasyarakatan akan memengaruhi sistem sosialnya yang meliputi .... a. nilai, sikap, dan pola perilaku masyara- katnya b. kebutuhan, asal-usul, dan ciri fisik masyarakat c. keyakinan, suku bangsa, dan adat istiadat d. kebutuhan hidup, pola perilaku, dan asal- usul e. norma, nilai, dan seluruh kondisi alam lingkungan 8. Perubahan regress adalah bentuk perubahan yang menyebabkan kemunduran kehidupan masyarakat yang meliputi .... a. seluruh bidang kehidupan b. sebagai dasar bidang kehidupan c. pola hidup dan tingkah laku warga d. bidang pemenuhan kebutuhan e. bidang kehidupan tertentu 9. Pemberontakan RMS muncul karena mereka menolak bergabung dengan NKRI. Gerakan ini dinamakan .... a. integrasi d separatisme b. aneksasi e. disintegrasi c. kolonialisme 10. Masyarakat dan budaya cenderung menga- lami perubahan serta memiliki sifat tertentu, yaitu .... a. labil d. evolutif b. statis e. revolutif c. dinamis 11. Berikut ini adalah faktor perubahan sosial yang intern, yaitu .... a. perubahan alam b. peperangan c. krisis demografi d. akulturasi e. kontak budaya 12. Contoh masyarakat yang mempertahankan unsur lama karena memperoleh proses sosialisasi sejak kecil adalah .... a. makanan pokok b. upacara adat perkawinan c. tata cara beribadah d. solidaritas kelompok e. mode pakaian
  • 66. Uji Kemampuan Semester 1 57 13. Aksi protes adalah penyampaian pernyataan tidak setuju terhadap suatu kebijakan dengan cara .... a. persuasif b. mengecam secara pedas c. mengajak kepada kebenaran d. berontak dengan penjarahan e. mengalihkan situasi politik 14. Perubahan struktural yang memakan waktu relatif cepat disebut .... a. evolusi d. moderat b. radikal e. reaktif c. destruktif 15. Salah satu faktor yang menyebabkan perubahan dalam masyarakat adalah demografi, maksudnya adalah .... a. tingkat pertumbuhan penduduk tinggi b. program transmigrasi dari pemerintah c. berkurang atau bertambahnya penduduk d. adanya tingkat kelahiran dan kematian e. keberhasilan pelaksanaan program KB 16. Pranata sosial dapat kita artikan sebagai .... a. sekumpulan norma yang mengatur perilaku b. sekumpulan anjuran yang mengatur perilaku c. sekumpulan larangan yang mengatur perilaku d. sekumpulan sanksi yang mengatur perilaku e. sekumpulan masyarakat 17. Fungsi keluarga adalah .... a. untuk menanamkan disiplin b. sebagai tempat rekreasi umum c. tempat penumpahan perasaan kesal d. wadah pendidikan formal e. wadah kesatuan masyarakat 18. Suatu masyarakat yang paling kecil, adalah .... a. suku bangsa b. klan c. kelompok d. marga e. keluarga 19. Contoh fungsi pranata politik adalah .... a. melakukan ekspansi ke wilayah lain b. strategi untuk merebut kekuasaan yang sah c. memelihara dan mempertahankan ke- kuasaan dengan aturan yang disepakati d. menjalankan kekuasaan sesuai keinginan penguasa e. membagi kekuasaan ke dalam suatu kekuatan yang dominan 20. Berikut ini bukan merupakan ciri dari pranata sosial, yaitu .... a. memiliki tujuan b. pedoman berisi norma atau aturan c. bentuknya selalu tertulis d. memiliki peralatan budaya (gedung, kantor) e. adanya kehidupan organisasi 21. Salah satu masalah yang dihadapi masyarakat kota adalah .... a. kemajuan IPTEK b. sistem pendidikan yang maju c. Gerakan Disiplin Nasional d. mobilitas horizontal yang tinggi e. tingkat urbanisasi yang tinggi 22. Salah satu fungsi keluarga adalah .... a. kerja sama ekonomi dan terciptanya kehangatan b. pembentukan kepribadian dan tujuan hidup c. pendidikan agama dan tujuan beribadah d. mengabdi diri dan reproduksi e. ibadah kepada Tuhan dan regenerasi 23. Fungsi pranata keluarga bagi masyarakat adalah .... a. transmisi kebudayaan dan sumber inovasi sosial b. mengajarkan peranan sosial dan integrasi sosial c. memelihara ketertiban dan melindungi warga masyarakat d. memelihara persatuan dan kesatuan warga masyarakat e. membentuk pola-pola kehidupan dan tradisi masyarakat 24. Contoh situasi yang menandai terjadinya disintegrasi sebagai akibat perubahan sosial sebagai berikut, kecuali .... a. pemberontakan masyarakat b. pergolakan dalam masyarakat c. unjuk rasa kaum buruh d. pelanggaran nilai dan norma e. perubahan lingkungan alam 25. Memudarnya kesatupaduan dalam organisasi dan solidaritas antarkelompok dinamakan .... a. perubahan sosial b. progress c. regress d. disintegrasi e. imitasi 26. Keluarga merupakan institusi sosial yang bersifat universal dan memiliki macam- macam fungsi yaitu, kecuali .... a. pengawasan d. perlindungan b. edukasi e. transportasi c. sosialisasi
  • 67. 58 Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XII 27. Fungsi keluarga yang berkaitan dengan penanaman nilai-nilai keluarga disebut .... a. afeksi b. proteksi c. reproduksi d. rekreasi e. ekonomi 28. Dalam kehidupan bernegara, masalah yang menyangkut politik tidak dapat dipisahkan. Fungsi politik adalah .... a. menjalankan kekuasaan dengan kekuatan b. membagi kekuasaan menjadi beberapa sistem c. mendapatkan, memelihara, dan mem- pertahankan kekuasaan d. merebut kekuasaan dengan berbagai cara dan strategi e. cara untuk mencapai tujuan yang sudah disepakati B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan singkat dan tepat. 29. Berikut ini yang termasuk pranata politik adalah .... a. wewenang b. demokrasi c. kekuasaan d. oligarki e. partai 30. Perubahan dalam masyarakat cenderung mengakibatkan disintegrasi sosial antara lain disebabkan oleh .... a. nilai-nilai baru sudah tersosialisasi sejak kecil b. nilai yang ada dirasakan manfaatnya bagi masyarakat c. nilai lama kurang berfungsi karena terdesak oleh nilai baru d. munculnya inovasi dan penemuan baru sebagai solusi masalah e. terbentuknya lembaga yang mewadahi nilai-nilai yang ada 1. Apa yang Anda ketahui mengenai perubahan sosial? 2. Siapakah yang mengemukakan bahwa perubahan sosial sebagai segala perubahan pada lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat yang memengaruhi sistem sosialnya, termasuk nilai, sikap, dan pola perilakunya? 3. Apakah yang dimaksud dengan perubahan secara lambat dan perubahan secara cepat? 4. Sebutkan empat teori perubahan sosial. 5. Mengapa penemuan baru dan konflik dapat memengaruhi perubahan sosial di masyarakat? 6. Apa yang dimaksud dengan perubahan yang diakibatkan oleh lingkungan fisik? 7. Mengapa pergolakan, pemberontakan, dan kriminalitas, menjadi dampak perubahan sosial? 8. Apa yang dimaksud dengan modernisasi? Sebutkan gejala-gejalanya. 9. Siapakah yang mengemukakan bahwa lembaga sosial adalah prosedur atau tata cara yang telah diciptakan untuk mengatur hubungan antarmanusia yang tergabung dalam suatu kelompok di masyarakat? 10. Sebutkan sifat-sifat lembaga sosial menurut Harsoja. 11. Sebutkan pengklasifikasian lembaga-lembaga sosial menurut Gillin dan Gillin. 12. Apa yang Anda ketahui tentang extended family, poligamous, endogami, dan eksogami? 13. Apakah yang dimaksud dengan lembaga politik? Berikan contohnya. 14. Bagaimana peran dan fungsi lembaga pendidikan dalam masyarakat? 15. Sebutkan solusi-solusi yang terbaik dari permasalahan sosial di masyarakat, seperti tawuran antarkampung, samen leven, dan perjudian, serta mabuk-mabukan.
  • 68. Rancangan Metode Penelitian Sosial Anda masih ingat tentang objek kajian sosiologi? Ya, pasti Anda sudah sangat memahaminya bahwa sosiologi mempelajari pola-pola hubungan dalam masyarakat dan lingkungannya serta mencari pengertian-pengertian umum secara rasional dan empiris. Sosiologi umumnya mempelajari gejala-gejala (fenomena) masyarakat yang normal atau teratur dalam lingkungannya. Akan tetapi, tidak selamanya gejala-gejala itu keadaannya normal sebagaimana yang dikehendaki masyarakat. Adakalanya gejala- gejala sosial menunjukkan ketidaksesuaian antara yang diinginkan dan yang terjadi sehingga menimbulkan masalah sosial. Banyak faktor yang menjadi sumber masalah sosial di dalam masyarakat dan lingkungannya, antara lain faktor ekonomis, biologis, psikologis, dan kebudayaan setempat. Semua faktor itu memunculkan kekurangan- kekurangan dalam diri manusia atau kelompok sosial. Anda dapat menyaksikan berbagai peristiwa yang menyangkut masalah sosial melalui tayangan berita di berbagai media massa, atau dengan mengetahui langsung dalam lingkungan masyarakat sekitar. Setiap hari Anda dapat melihat mulai dari masalah biasa yang kurang mengundang keprihatinan sampai masalah yang sangat menyentuh keprihatinan kita. Kemiskinan, kelaparan, pengangguran, tawuran, pelacuran, kenakalan remaja, dan lain sebagainya. Berbagai peristiwa yang menyangkut masalah sosial tidak hanya terjadi pada saat ini, tetapi telah menjadi warisan turun temurun. Namun, saat ini Setelah mempelajari materi Bab 3, Anda diharapkan dapat merancang metode penelitian sosial untuk memecahkan masalah-masalah sosial dalam masyarakat secara sederhana. Apa Manfaat Bagiku? Penelitian, Metode, Populasi, Sampel Kata Kunci Sumber: Tempo, 5 Desember 2004 Kemiskinan telah menjadi masalah sosial dan dapat dikaji dengan metode penelitian sosial. Bab 3 A. Pengertian Penelitian B. Judul Penelitian C. Masalah Penelitian D. Tujuan dan Manfaat Penelitian E. Tinjauan Kepustakaan F. Hipotesis G. Populasi dan Sampel H. Variabel Penelitian I. Metode Pengumpulan Data J. Mengolah dan Menganalisis Data K. Langkah-Langkah Penelitian 59
  • 69. 60 Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XII mungkin lebih besar dan kompleks permasalahannya dibandingkan dengan peristiwa yang terjadi di masa lampau. Mengapa demikian? Dapatkah anda memberikan alasannya? Untuk mengetahui semua itu, tentunya Anda harus peka terhadap berbagai peristiwa yang terjadi di masyarakat. Pemecahan masalah sosial merupakan tanggung jawab kita bersama sebagai anggota masyarakat. Pemerintah, ilmuwan, organisasi sosial, lembaga swadaya masyarakat, termasuk juga Anda sebagai pelajar dapat berperan aktif dalam memecahkan masalah sosial. Partisipasi tersebut salah satunya dapat Anda wujudkan dengan melakukan penelitian sosial. Istilah penelitian (research) telah banyak didefinisikan oleh para ahli dalam bidang metodologi research. Para ahli yang dimaksud antara lain sebagai berikut. 1. Hill Way dalam bukunya Introduction to Research mendefinisikan penelitian sebagai suatu metode studi yang bersifat hati-hati dan mendalam dari segala bentuk fakta yang dapat dipercaya atas masalah tertentu guna membuat pemecahan masalah tersebut. 2. WinarnoSurachmadmendefinisikanpenelitianataupenyelidikan sebagai kegiatan ilmiah mengumpulkan pengetahuan baru dari sumber-sumber primer, dengan tekanan tujuan pada penemuan prinsip-prinsip umum, serta mengadakan ramalan generalisasi di luar sampel yang diselidiki. 3. Soetrisno Hadi mendefinisikan, penelitian sebagai usaha untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu pengetahuan, usaha mana dilakukan dengan menggunakan metode ilmiah. Dari ketiga definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa penelitian adalah suatu kegiatan ilmiah untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu pengetahuan atau masalah guna mencari pemecahan terhadap masalah tersebut. Menurut Moh. Pabundu Tika, dalam penelitian terdapat lima unsur yang perlu diperhatikan, yaitu sebagai berikut. 1. Unsur ilmiah, adalah penggunaan ilmu pengetahuan dan langkah-langkah penelitian sebagai metode berpikir. Langkah- langkah penelitian yang dimaksud adalah mulai dari pernyataan masalah, penyusunan hipotesis, pengumpulan data sampai dengan penarikan kesimpulan dan melaporkan hasilnya. 2. Unsur penemuan, berarti berusaha mendapatkan sesuatu untuk mengisi kekosongan atau kekurangan. 3. Unsur pengembangan, berarti memperluas dan menganalisis lebih dalam sesuatu yang sudah ada. Dalam hal ini, seseorang sudah pernah meneliti sesuatu objek tertentu, tetapi hasilnya belum memuaskan sehingga hasil penelitian tersebut masih perlu dikembangkan. 4. Unsur pengujian kebenaran, diartikan sebagai mengetes hal-hal yang masih diragukan kebenarannya. 5. Unsur pemecahan masalah, dimaksudkan untuk membuat pemecahan apabila dalam penelitian dijumpai berbagai masalah. A Pengertian Penelitian Jendela Info Sejak tahun 1917, Samuel H. Prince dari Columbia University pertama kali menerapkan metodologi ilmu sosial pada pemecahan bencana besar ledakan kapal mesiu di Halifax Harbor, Nova Scotia, kejadian mengerikan yang membunuh 1600 orang. Sumber: Sosiologi jilid 1, 1984 Pakar Sosiologi Emile Durkheim, dalam bukunya Rules of Sociological Method yang menggambarkan metodologi yang ia teruskan dalam buku Suicide yang bercerita tentang sebab-sebab bunuh diri. Ia merencanakan desain risetnya dan mengumpulkan data tentang ciri-ciri orang melakukan bunuh diri. Emile Durkheim on this book ’Rules of Sociological Method’ that describes the methodology. The continued that on his book ’Suicide’ that talked about the design research collected data about characteristic of people that do the suicide. Sumber: Sociology In Our Times, 2001
  • 70. Rancangan Metode Penelitian Sosial 61 Menurut Hadari Nawawi, metode penelitian adalah ilmu yang memperbincangkan metode-metode ilmiah dalam menggali kebenaran pengetahuan, sedangkan menurut Soetrisno Hadi, metode penelitian adalah pelajaran yang memperbincangkan metode- metode ilmiah untuk suatu penelitian. Dengan demikian, metode penelitian sosial dapat diartikan sebagai pelajaran yang menjelaskan tentang metode-metode ilmiah untuk mengkaji kebenaran dan mengembangkan pengetahuan yang menyangkut gejala-gejala dan masalah sosial. Sebelum suatu penelitian sosial dilaksanakan, terlebih dahulu dipersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan penelitian tersebut. Rencana penelitian ini dituangkan ke dalam suatu bentuk tulisan yang disebut rancangan penelitian atau desain penelitian. Rancangan penelitian adalah suatu rencana tentang cara mengumpulkan, mengolah, dan menganalisis data secara sistematis dan terarah agar penelitian dapat dilaksanakan secara efisien dan efektif sesuai dengan tujuannya. Rancangan penelitian merupakan pedoman bagi seorang peneliti dalam melaksanakan penelitian agar data dapat dikumpulkan secara efisien dan efektif, serta dapat diolah dan dianalisis sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Rancangan penelitian dapat diibaratkan sebagai rencana seorang ibu rumah tangga yang ingin memasak. Ketika berangkat belanja bahan masakan, sejak dari rumah si ibu tersebut sudah merencanakan jenis masakan yang ingin dimasak. Berdasarkan jenis masakan tersebut, si ibu membuat rencana antara lain bahan-bahan apa saja yang perlu dibeli di pasar, berapa biayanya, waktu yang diperlukan, bagaimana cara mengolahnya, serta fasilitas atau peralatan yang diperlukan untuk mengumpulkan dan mengolah bahan tersebut sampai menjadi suatu masakan yang diinginkan. Seorang peneliti juga seharusnya sejak awal sudah merencanakan objek yang akan diteliti; bagaimana cara mengumpulkan, mengolah dan menganalisis datanya; berapa waktu dan biaya yang diperlukan; serta fasilitas yang diperlukan agar data dapat diolah secara efisien dan efektif sesuai tujuan penelitian. Dengan demikian, kegunaan rancangan penelitian adalah: 1. memberi pegangan yang lebih jelas dan terarah kepada peneliti dalam melakukan penelitiannya; dan 2. memberikan gambaran tentang masalah atau kesulitan yang akan dihadapi. Sama halnya dengan penelitian pada umumnya, rancangan penelitian sosial sekurang-kurangnya mempunyai ruang lingkup yang terdiri atas: 1. penentuan judul penelitian; 2. penentuan masalah penelitian; 3. penentuan tujuan penelitian; 4. tinjauan kepustakaan; 5. penetapan hipotesis (kalau diperlukan); 6. penentuan populasi dan sampel penelitian; 7. penentuan metode dan teknik pengumpulan data; 8. penentuan cara mengolah dan menganalisis data; dan 9. daftar pustaka. Referensi Sosiologi Penelitian adalah kegiatan yang sistematik yang dimaksudkan untuk menambah pengetahuan yang sudah ada dengan cara yang dikomunikasikan dan dapat dinilai kembali. Metode merupakan cara yang dianjurkan untuk melaksanakan prosedur. Metodologi adalah studi mengenai tata cara dan teknik penelitian. Sumber: Metode Penelitian Survei, 1989 Jendela Info Pakaian merupakan suatu faktor penting dalam interaksi. Seseorang yang berbusana sebagai eksekutif muda jelas mendapat perlakuan berbeda dengan yang berpenampilan pemulung. Karp dan Yoels mengisahkan eksperimen L. Bickman; seseorang berpakaian seragam petugas keamanan memerintahkan sesuatu dan dengan mudah diikuti oleh para subjek eksperimen. Namun, ketika perintah yang sama diberikan oleh seseorang berpakaian tukang susu atau berpakaian jas dan dasi, ketaatan yang diperlihatkan para subjek eksperimen relatif kurang. Sumber: Pengantar Sosiologi , 2004
  • 71. 62 Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XII Riset Buatlah judul penelitian yang Anda minati, serta tuliskan sisi menarik dari judul yang Anda buat. Terdapat dua hal yang harus diperhatikan dalam judul penelitian, yaitu penentuan judul dan syarat pemilihan judul. 1. Penentuan Judul Penentuan judul penelitian sangat penting karena dalam judul tergambarkan objek dan subjek apa yang ingin diteliti, di mana lokasinya, tujuan dan sasaran apa yang ingin dicapai. Dalam menentukan judul penelitian, para peneliti bebas memilih sendiri judul yang diinginkan. Meskipun demikian, tidak mustahil muncul masalah yang kadang-kadang agak membingungkan untuk memilih judul penelitian yang paling tepat. Untuk itu, ada beberapa petunjuk yang perlu diperhatikan bagi seorang peneliti dalam menentukan judul penelitian, yaitu sebagai berikut. a. Keterjangkauan Prinsippertamayangharusdiperhatikanialahbahwajudulataupun objek yang akan diteliti sedapat mungkin terjangkau oleh kemampuan peneliti. Keterjangkauan ini sangat bergantung pada beberapa faktor, yaitu tingkat pengetahuan peneliti, waktu dan biaya yang tersedia, kesulitan memperoleh pembimbing, serta kerja sama dengan pihak lain. Tingkat pengetahuan yang dimiliki peneliti adalah seberapa jauh seseorang mempunyai bekal pengetahuan yang diperoleh. Di samping penguasaan terhadap ilmu pengetahuan, para peneliti hendaknya memperhitungkan waktu dan biaya yang tersedia sebelum menentukan judul penelitian. Semakin lama waktu yang diperlukan untuk meneliti suatu subjek penelitian, semakin besar pula biaya yang dipergunakan. Waktu yang diperlukan agar tidak terlalu lama, dianjurkan peneliti memilih judul penelitian yang tidak terlalu luas ruang lingkupnya. Ruang lingkup suatu penelitian yang terlalu luas dapat berakibat terjadinya pemborosan waktu dan biaya. Ketika melakukan penelitian, peneliti sering membutuhkan kerja sama dengan pihak lain, terutama dalam hal pengumpulan data. Para peneliti kadang-kadang mengalami kesulitan dalam pengumpulan data karena pihak lain yang berwenang tidak memberikan data dan tidak mau melakukan kerja sama dengan para peneliti. Oleh karena itu, sebelum menentukan judul penelitian, para peneliti sebaiknya sudah dapat memperkirakan pihak mana atau instansi-instansi mana saja yang kelak bisa mereka ajak kerja sama untuk mendapatkan data mengenai objek atau subjek yang rencananya akan diteliti. Peneliti sebaiknya melakukan presurvei untuk mengetahui kondisi subjek atau objek penelitian sebelum penelitian yang sesungguhnya dilaksanakan. Penggalangan kerja sama dengan pihak yang berkompeten dalam pengumpulan data akan sangat menentukan keberhasilan suatu penelitian. b. Ketersediaan Data Judul penelitian yang akan dipilih sedapat mungkin tersedia datanya. Para peneliti akan mengalami kesulitan apabila judul yang dipilih tidak tersedia datanya. Dalam penelitian sosial, data yang diperlukan biasanya berasal dari dua sumber, yaitu data lapangan dan data kepustakaan atau instansi. Data lapangan biasanya juga disebut data primer, yakni data yang diperoleh langsung dari lapangan, baik berupa data fisik maupun data yang bersifat sosial ekonomi. Adapun data kepustakaan berasal dari B Judul Penelitian Soal Pengayaan (UN SMA IPS, 2005) Judul penelitian “Pengaruh Narkoba Terhadap Tingkat Perkembangan Prestasi Belajar”. Variabel penelitian adalah .... a. kriminalitas dan pengaruhnya b. prestasi belajar dan narkoba c. pengaruh narkoba dan perkembangan prestasi belajar d. perilaku menyimpang dan akibatnya e. narkoba dan tingkat perkembangan jiwa anak Jawaban: c Judul penelitian “Pengaruh Narkoba Terhadap Tingkat Perkembangan Prestasi Belajar”. Variabel 1: pengaruh narkoba Variabel 2: tingkat perkembangan prestasi belajar
  • 72. Rancangan Metode Penelitian Sosial 63 instansi atau media massa yang biasanya disebut data sekunder, yakni data yang diperoleh, baik melalui perpustakaan maupun melalui instansi-instansi yang berwenang. Data ini merupakan data pendukung dari objek yang akan diteliti. c. Arti Penting dari Judul yang Dipilih Pemilihan judul harus dilakukan dengan cermat. Hal ini dimaksudkan agar judul memiliki arti cukup penting untuk diteliti. Pentingnya judul sangat bergantung pada hal-hal berikut. 1) Judulyangdipilihdapatmendukungataumemberikansumbangan ilmupengetahuan.Ilmupengetahuankhususnyabidangsosialselalu berkembangdariwaktukewaktu.Ilmudalampengembangannya diperlukan ide-ide atau penemuan-penemuan baru yang dapat dipakai sebagai dasar, hukum, atau teori-teori baru dalam bidang pengetahuan tersebut. Oleh karena itu, pemilihan judul penelitian sedapat mungkin dapat mendukung atau mengembangkan ilmu- ilmu sosial. 2) Ada ketidakpuasan terhadap studi sebelumnya. Objek penelitian bisa saja sama dengan objek sebelumnya, namun judul penelitian baru bersifat mengembangkan penelitian yang dilakukan orang lain sebelumnya. Artinya, karena seseorang tidak puas dengan penelitian orang lain, peneliti berusaha meneliti dengan maksud untuk mengembangkan penelitian sebelumnya. 3) Menarik minat untuk diselidiki. Seseorang yang memilih judul penelitian seharusnya disesuaikan dengan minatnya, jangan memilih judul penelitian yang bertentangan dengan minat karena dapat menimbulkan kebosanan dan ketidakpuasan. 2. Syarat Pemilihan Judul Ada beberapa syarat yang diperlukan dalam pemilihan judul penelitian, antara lain sebagai berikut. a. Judul Ditetapkan Setelah Peneliti Mengetahui Permasalahan Pokok Objek yang Akan Diteliti Setiap objek yang akan diteliti diperlukan pengungkapan secara garis besar dan visual atas kemungkinan-kemungkinan permasalahan yang ada. Misalnya, kita ingin meneliti “motivasi perpindahan pendudukdidesaAdandesaB”.AntaradesaAdandesaBmempunyai lokasi yang saling berdekatan, tetapi motivasi perpindahannya saling berbeda. Penduduk desa A banyak yang pindah karena faktor ekonomi, yakni sulit memperoleh mata pencaharian, sedangkan desa B perpindahan penduduknya disebabkan oleh faktor politik, misalnya mereka merasa tertekan apabila tinggal di desa tersebut. Setelah garis besar permasalahan tersebut diketahui, baru kemudian ditentukan judul penelitian, misalnya “Studi Perbandingan Motivasi Perpindahan Penduduk Antara Desa A dan Desa B”. b. Judul Penelitian Mencerminkan Keseluruhan Isi Penulisan Dari judul penelitian, kita dapat memperkirakan apa kegiatan dan isi penulisan yang dibuat seorang peneliti. Misalnya dengan judul “Studi Perbandingan Motivasi Perpindahan Penduduk Antara Desa A dan Desa B”, kita dapat menebak bahwa peneliti akan lebih menitikberatkan kegiatan penelitiannya pada motivasi perpindahan penduduk, sedangkan isi penulisan akan mengarah kepada perbandingan motivasi perpindahan penduduk Antara desa A dan desa B. Jendela Info Peneliti terkadang kurang memperhatikan hasil sosiolog lain yang berkecimpung dalam bidang yang sama. Hal ini dapat menimbulkan konflik perihal masalah keaslian temuan yang telah dilakukan setiap peneliti. Misalnya, Luc Montagilier Pasteur di Paris dan Gallo dari Institut Kesehatan AS di Bathesda, masing-masing bersiteguh bahwa mereka yang pertama kali menemukan virus HIV yang menjadi penyebab penyakit AIDS. Sumber: Sosiologi jilid 1, 1999 Sumber: Dokumentasi Penerbit Gambar 3.1 Perpustakaan Perpustakaan merupakan salah satu tempat untuk mendapatkan data.
  • 73. 64 Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XII c. Judul Harus Menggunakan Kalimat Singkat dan Jelas Setiap judul penelitian harus menggunakan kalimat singkat dan jelas. Judul yang terlalu panjang atau bertele-tele dapat membingungkan pembaca. Peneliti dari awal harus memikirkan bagaimana menemukan dan merumuskan masalah penelitian. 1. Peranan Masalah Dalam penelitian, masalah sangat berperan untuk mengarahkan seorang peneliti melakukan kegiatan penelitiannya. Jika tidak merumuskanmasalah,parapenelitidapatmengalamikebingungan,baik dalam pelaksanaan kegiatan penelitian maupun dalam penulisan. Judul suatu penelitian sebenarnya sudah merupakan suatu bentuk masalah. Akan tetapi, masalah yang terkandung dalam judul tersebut masih bersifat global dan masih perlu diperinci lagi. Bagi peneliti, semua perincian masalah dapat memperjelas apa saja yang perlu diteliti. Dengan kata lain, semua perincian masalah akan dapat mengarahkan seorang peneliti untuk sampai pada sasaran yang ingin dicapai. Ada beberapa persyaratan yang perlu diperhatikan dalam memerinci masalah utama (judul penelitian), yaitu bahwa perincian masalah: a. masih berhubungan erat dengan masalah utama (judul penelitian); b. mendukung tujuan penelitian; c. mengembangkan atau memperluas cara-cara menguji suatu teori; d. memberikan sumbangan kepada pengembangan metodologi penelitian; e. memanfaatkan konsep-konsep teori atau data dan teknik dari disiplin yang bertalian; dan f. menunjukkan variabel-variabel apa saja yang perlu diteliti. 2. Sumber Masalah Penelitian Masalah penelitian yang baik adalah menarik bagi peneliti sehingga memiliki tanggung jawab untuk memecahkannya. Untuk mendapatkan masalah penelitian, perhatikan hal-hal berikut. a. Masalah dapat diperoleh dari kehidupan sehari-hari karena menjumpai hal-hal yang aneh atau didorong oleh keinginan untuk meningkatkan hasil kerja dan rasa ingin tahu untuk mengetahui atau menguji suatu teori (pendapat). b. Masalah dapat diperoleh dari membaca buku, jurnal, koran, majalah, atau hasil penelitian orang lain. c. Masalah dapat diperoleh dengan cara diberi oleh orang lain, terutama berhubungan dengan pemegang kekuasaan (otoritas) atau guru. C Masalah Penelitian Apakah judul sebaiknya ditulis sebelum penelitian, setelah penelitian, atau boleh pada kedua cara tersebut? Kemukakan pendapat Anda. Opini 3.1 Riset Perhatikan lingkungan di sekitar Anda. Catatlah permasalahan- permasalahan lingkungan Anda yang layak untuk dilaksanakan penelitian.
  • 74. Rancangan Metode Penelitian Sosial 65 d. Masalah dapat diperoleh dari hasil pengamatan peneliti secara langsung di lapangan. e. Masalah dapat diperoleh dari hasil diskusi dengan teman atau seminar yang diselenggarakan oleh suatu lembaga. Gambar 3.2 Mencari Pekerjaan Banyaknya pencari kerja sebagai masalah sosial. Sumber: Tempo, 8 Februari 2004 Secara garis besar, masalah penelitian terdiri atas tiga jenis atau bentuk, yakni sebagai berikut. a. Masalah untuk mengetahui status dan mendeskripsikan fenomena. Apabila peneliti bermaksud mengetahui keadaan mengenai apa dan bagaimana, berapa banyak, sejauh mana, dan sebagainnya, penelitiannya bersifat deskriptif yaitu menjelaskan suatu peristiwa. b. Masalahuntukmembandingkanduafenomenaataulebih.Dalam melakukan perbandingan, penelitian selalu memandang dua fenomena atau lebih, ditinjau dari persamaan dan perbedaan yang ada, maka untuk mengungkapnya dilakukan penelitian yang bersifat komparatif. c. Masalah untuk mencari hubungan antara dua fenomena atau lebih (problema korelasi). Penelitian korelasi bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan dan apabila ada, bagaimana erat atau tidaknya hubungan-hubungan itu. 3. Petunjuk Penentuan Masalah Penelitian a. Merumuskan dan Membatasi Masalah Penelitian Masalah penelitian harus dirumuskan dengan jelas dan tegas, tetapi tidak lepas dari judul dan tujuan penelitian. Seperti dikatakan dalam uraian sebelumnya, judul penelitian itu sendiri sebenarnya sudah merupakan bentuk masalah yang masih terlalu umum dan global sehingga masih perlu diperinci lebih lanjut. Masalahperludibatasiagarpenelitidapatmembatasidiripadaapa sajayangperludantidakperluuntukditeliti.Penelitiharusmenegaskan bahwa ia akan meneliti masalah tertentu dan aspek tertentu yang berhubungan dengan judul penelitian, dengan membuat pernyataan atau pertanyaan-pertanyaan pokok yang perlu dikaji lebih lanjut.
  • 75. 66 Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XII Sebagai contoh, orang dapat memakai rancangan penelitian dengan judul “Pengaruh Pembangunan Industri terhadap Peningkatan Urbanisasi di Kota Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat”. Judul tersebut sudah tampak masalah umumnya, yakni terjadinya urbanisasi di Kota Cikarang dan hal tersebut akan menimbulkan berbagai masalah terhadap Pemerintah Kota Cikarang. Untuk memperjelas masalah umum tersebut, masih perlu dibuatkan rumusan dan pembatasan masalah lebih lanjut dengan membuat pertanyaan-pertanyaan masalah seperti berikut. 1) UrbanisasidiKotaCikarangberasaldarigolonganmasyarakatmana saja? 2) Apakah benar hanya pembangunan industri yang merupakan penyebab utama terjadinya urbanisasi? 3) Apa dampak positif dan negatif urbanisasi terhadap kehidupan sosial ekonomi penduduk dan Pemerintah Kota Cikarang? 4) Adakah cara yang paling tepat dilakukan guna mencegah terjadinya urbanisasi? 5) Tersediakah fasilitas permukiman dalam mengantisipasi terjadinya urbanisasi? Dengan perumusan dan pembatasan masalah seperti itu, peneliti akan mudah melakukan kegiatan penelitian khususnya yang menyangkut pengumpulan data dan metode yang digunakan dalam pengumpulan data. b. Asumsi (Anggapan Dasar) Asumsi adalah suatu pernyataan pokok yang dibuat dalam suatu penelitian dan secara umum dapat diterima kebenarannya walaupun tanpa pembuktian. Asumsi bukan merupakan teori, melainkan hanya merupakan pernyataan (statement) yang menyangkut keadaan atau gejala-gejalaumumyangsecarailmiahdapatdipertanggungjawabkan kebenarannya. Pernyataan tentang keadaan atau gejala-gejala umum yang dibuat harus disesuaikan dengan isi atau makna yang terkandung dalam judul penelitian. Dari judul yang menyangkut “Pengaruh Pembangunan Industri terhadap Peningkatan Urbanisasi di Kota Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat”, misalnya, orang dapat membuat asumsi bahwa “urbanisasi penduduk terjadi karena sulitnya memperoleh mata pencaharian di daerah pedesaan”. Pernyataan ini menunjukkan secara umum orang tahu bahwa penyebab urbanisasi adalah karena kesulitan memperoleh mata pencaharian di pedesaan sehingga penduduk ingin mencari mata pencaharian yang lebih layak di kota. Contoh lain, dari judul “Pengaruh Pergaulan Remaja terhadap Keberhasilan Studi “, orang dapat membuat suatu asumsi bahwa faktor lingkungan dan pergaulan sangat memengaruhi prilaku dan kepribadian seseorang, yang selanjutnya dapat memengaruhi keberhasilan hidupnya. c. Istilah-Istilah Istilah-istilah, konsep-konsep, atau kata-kata yang penting dan mengandung makna tertentu perlu diberi batasan atau definisi agar tidak menimbulkan salah penafsiran bagi pembacanya. Istilah-istilah, konsep-konsep, atau kata-kata penting yang digunakan dalam penelitian atau penulisan dibuatkan batasan atau definisi dengan cara mengutip melalui ensiklopedia, pendapat para ahli, atau berdasarkan definisi sendiri yang dapat dipertanggung- jawabkan. Sebagai contoh: urbanisasi adalah perpindahan penduduk Zoom Research Statement Asumsi
  • 76. Rancangan Metode Penelitian Sosial 67 D Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan penelitian sangat bergantung pada judul dan masalah penelitian. Tujuan penelitian dapat mengarahkan peneliti untuk mencapai sasaran dan target yang ingin dicapai. Dengan kata lain, tujuan penelitian dimaksudkan sebagai jawaban yang ingin ditemukan dari suatu penelitian. Perumusan tujuan penelitian harus sejalan dengan rumusan masalah penelitian. Tujuan suatu penelitian terdiri atas tujuan utama dan tujuan sekunder. Tujuan utama sangat erat kaitannya dengan judul dan rumusan masalah penelitian. Sebagai contoh, dari judul “Pengaruh Pembangunan Industri terhadap Peningkatan Urbanisasi di Kota Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat”, kita dapat menentukan tujuan utama penelitian, sebagai berikut. 1. Untuk meneliti dampak pembangunan industri dapat memengaruhi peningkatan urbanisasi di Kota Cikarang. 2. Untuk meneliti dampak positif dan negatif urbanisasi terhadap kehidupan sosial ekonomi penduduk dan pemerintah Kota Cikarang. 3. Untuk meneliti penyediaan permukiman dalam mengantisipasi terjadinya urbanisasi penduduk. 4. Untuk meneliti cara-cara mengatasi urbanisasi penduduk. Keterkaitan tujuan dengan rumusan masalah penelitian jika dibagankan adalah sebagai berikut. Bagan 3.1 Kaitan Masalah dengan Tujuan Penelitian Keterkaitan masalah dengan tujuan penelitian Riset Setelah Anda membuat judul, merumuskan dan membatasi masalah, sekarang buatlah tujuan dan manfaat penelitiannya. Dari judul yang telah Anda buat, tuliskan masalahnya, dari mana sumber masalah dan batasan masalah penelitian? Opini 3.2 Seorang peneliti harus memfokuskan penelitiannya pada tujuan utama. Tujuan sekunder suatu penelitian lebih bersifat subjektif bagi peneliti, berarti tujuan sekunder sangat bergantung pada keinginan pribadi seorang peneliti, antara lain: 1. ingin menerapkan ilmu sosiologi yang diperoleh selama di SMA; 2. ingin memberi sumbang saran kepada pemerintah dalam mengatasi pesatnya urbanisasi penduduk; dan 3. sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas mata pelajaran Sosiologi. dari pedesaan ke kota; masyarakat adalah sekumpulan manusia yang saling bergaul atau saling berinteraksi secara tetap dan memiliki kepentingan yang sama; enkulturasi yaitu proses seorang individu mempelajari dan menyesuaikan pikiran serta sikapnya dengan adat isiadat, sistem norma, dan peraturan-peraturan yang hidup dalam kebudayaannya. Berapakah persentase peningkatan urbanisasi akibat pembangunan industri di Kota Cikarang? Untuk meneliti dampak jauh pembangunan industri dapat memengaruhi peningkatan urbanisasi di Kota Cikarang.
  • 77. 68 Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XII Dalam pembuatan rancangan penelitian, kadang-kadang siswa tidak membedakan antara tujuan utama dan tujuan sekunder. Mereka hanya membuat tujuan penulisan. Cara seperti ini bisa dilakukan, tetapi harus diatur nomor-nomor tujuannya sesuai urutan prioritas. Siswa terkadang keliru dalam menempatkan urutan prioritas tujuan penelitian, yaitu tujuan sekunder ditempatkan pada urutan pertama, kedua, dan seterusnya, sedangkan tujuan utama ditempatkan pada urutan ketiga sampai urutan terakhir. Tujuan utama seharusnya ditempatkan pada urutan pertama, kedua, dan seterusnya, sedangkan tujuan sekunder ditempatkan pada urutan setelah tujuan utama sampai urutan terakhir. Misalnya, judul penelitian “Pengaruh Tingkat Pendidikan terhadap Besarnya Angka Pengangguran”, tujuan penelitian dapat dibuat urutan prioritasnya sebagai berikut. 1. Untuk meneliti faktor-faktor penyebab rendahnya tingkat pendidikan. 2. Untuk meneliti pengaruh tingkat pendidikan terhadap angka pengangguran. 3. Untukmencaripemecahanterhadaptingkatpartisipasipendidikan dan cara mengatasi besarnya angka pengangguran. 4. Untuk memberi sumbang saran kepada pemerintah dalam mengatasi tingkat partisipasi pendidikan dan pengangguran. 5. Sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas mata pelajaran Sosiologi. Dariurutantersebut,tampakbahwatujuanutamatercantumpada urutan 1, 2, dan 3, sedangkan tujuan sekunder pada urutan 4 dan 5. Dengan cara seperti ini, seorang peneliti akan lebih memfokuskan dirinya dalam melakukan penelitian pada tujuan utama. Manfaatpenelitiandapatbersifatpraktis,misalnyamempermudah pengambilankebijakanataukeputusan,danbersifatteoretis,misalnya memperkaya dan mengembangkan wawasan ilmu pengetahuan. Manfaat penelitian perlu dikemukakan agar diketahui hasil yang hendak dicapai dari penelitian dan untuk siapa hasil penelitian tersebut digunakan. Rumusan tentang manfaat penelitian adalah kelanjutan dari tujuan penelitian. Berikut ini merupakan bagan dari keterkaitan antara tujuan dan manfaat penelitian. Tinjauan kepustakaan juga dikenal dengan istilah studi kepustakaan yang memiliki fungsi sebagai berikut. 1. Memperdalam pengetahuan tentang masalah yang diteliti sehingga permasalahan dapat dikuasai dengan baik. E Tinjauan Kepustakaan Bagan 3.2 Kaitan Tujuan dengan Manfaat Penelitian Keterkaitan tujuan dengan manfaat penelitian Untukmenelitipembangunanindustri dapatmemengaruhipeningkatan urbanisasi di Kota Cikarang. Dengan diketahuinya seberapa jauh pembangunan industri memengaruhi peningkatan urbanisasi, penelitian dapat dijadikan pedoman bagi usaha mengatasi urbanisasi. Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian
  • 78. Rancangan Metode Penelitian Sosial 69 Gambar 3.3 Pengumpulan Data Tinjauan kepustakaan dalam sebuah penelitian, biasanya didapatkan dari perpustakaan atau buku lain yang membahas tema yang sama. 2. Menegaskan kerangka teoretis yang dijadikan landasan berpikir dalam menjawab masalah penelitian yang diajukan. 3. Mempertajam konsep yang digunakan sehingga memudahkan perumusan hipotesis. Adapun langkah-langkah yang harus ditempuh dalam tinjauan kepustakaan adalah sebagai berikut. 1. Mempelajari hasil yang diperoleh dari setiap sumber yang relevan dengan penelitian yang akan dilakukan. 2. Mempelajari berbagai metode yang akan digunakan dalam penelitian. 3. Mengumpulkan data dari sumber lain yang berhubungan dengan masalah penelitian. 4. Mempelajari analisis deduktif dari permasalahan yang telah diteliti atau dilakukan oleh orang lain sebelumnya. Sumber: Dokumentasi Penerbit F Hipotesis Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap suatu masalah. Jawaban tersebut masih perlu diuji kebenarannya. Seorang peneliti pasti akan mengamati sesuatu gejala, peristiwa, atau masalah yang menjadi fokus perhatiannya. Sebelum mendapatkan fakta yang benar, mereka akan membuat dugaan tentang gejala, peristiwa, atau masalah yangmenjadititikperhatiannyatersebut.Misalnya,seseorangmeneliti kenakalan remaja. Di dalam benak peneliti akan timbul berbagai dugaan antara lain sebagai beikut. 1. Kenakalan remaja disebabkan oleh kurangnya perhatian orang- tua terhadap anak mereka. Seorang peneliti tentunya harus bersikap selektif dalam mencari sumber-sumber bacaan. Artinya, tidak semua bahan kepustakaan yang ada perlu ditelaah, tetapi harus mencerminkan kemutakhiran (sumber yang digunakan harus up to date atau tidak ketinggalan zaman), dan relevan dengan masalah yang diteliti.
  • 79. 70 Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XII 2. Kenakalan remaja terjadi karena pengaruh film yang bertemakan kekerasan atau pornografi. 3. Kenakalan remaja terjadi karena pendidikan agama kurang diperhatikan. Semua pernyataan tersebut masih merupakan dugaan sementara yang perlu dibuktikan kebenarannya. Untuk membuktikannya, diperlukan data empiris atau data yang dapat diamati atau diukur. Ada beberapa petunjuk untuk merumuskan hipotesis antara lain sebagai berikut. 1. Hipotesis Harus Mendukung Judul, Masalah, dan Tujuan Penelitian Hipotesis yang baik adalah hipotesis yang searah atau mendukung judul, masalah, dan tujuan penelitian. Apabila judul penelitiannya adalah “Pengaruh Pembangunan Industri terhadap Peningkatan Urbanisasi di Kota Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat”, dengan masalah dan tujuan penelitian seperti dinyatakan dalam contoh tersebut, hipotesis dapat dibuat sebagai berikut. a. Ada hubungan erat antara pembangunan industri dan meningkatnya urbanisasi di Kota Cikarang, Kabupaten Bekasi. b. Pendudukyangmelakukanurbanisasisebagianbesarmengalami peningkatan taraf hidup, tetapi di pihak lain menimbulkan permukiman kumuh penduduk di Kota Cikarang. c. Ada keterkaitan antara meningkatnya urbanisasi dan meningkatnya pembangunan perumahan di Kota Cikarang. 2. Hipotesis Harus Dapat Diuji Berdasarkan Data Empiris Untukmengujihipotesis,orangperlumengumpulkandataempiris. Contoh hipotesis dengan memperkirakan adanya “hubungan erat antara pembangunan industri dan meningkatnya urbanisasi di Kota Cikarang”. Hipotesis itu harus diuji dengan data empiris. Data yang perlu dikumpulkan untuk menguji hipotesis tersebut antara lain: a. jumlah industri dan tenaga kerja yang diserap dari tahun ke tahun; b. jumlah penduduk urban di Kota Cikarang dari tahun ke tahun; dan c. pertumbuhan dan kepadatan penduduk Kota Cikarang dari tahun ke tahun. 3. Hipotesis Harus Bersifat Spesifik Hipotesis agar bersifat spesifik, konsep-konsep yang digunakan harus jelas dan sedapat mungkin dapat diolah secara spesifik atau dapat digolongkan ke dalam kategori-kategori tertentu. Tiga contoh hipotesis pada nomor 1 tersebut sudah mengarah pada hipotesis yang bersifat spesifik. Dalam statistik dikenal dua hipotesis, yakni hipotesis nol (H0 ) dan hipotesis alternatif (Ha ). Hipotesis nol (H) adalah hipotesis yang menyatakan adanya kesamaan atau tidak adanya perbedaan atau tidak ada pengaruh antara dua variabel yang dipersoalkan. Contohnya: a. terdapat kesamaan tingkat prestasi yang dicapai antara siswa dan siswi dalam mata pelajaran Sosiologi di SMA X; b. tidak ada perbedaan pendapatan penduduk sebelum dan setelah melakukan urbanisasi di Kota Cikarang; c. tidak ada pengaruh antara pembangunan industri dan meningkatnya urbanisasi di Kota Cikarang. Zoom Hipotesis nol (H0 ) Hipotesis alternatif (Ha ) Riset Buatlah hipotesis dari judul dan masalah yang telah Anda kerjakan?
  • 80. Rancangan Metode Penelitian Sosial 71 Menetapkan populasi dan sampel merupakan kegiatan dalam memilih subjek penelitan. Subjek penelitian dapat berupa benda, hal, atau tempat data untuk penelitian yang dipermasalahkan. Di dalam sebuah penelitian, subjek penelitian merupakan sesuatu yang sangat netral karena pada subjek penelitian data variabel yang akan diambil peneliti dan pada subjek penelitian dikenal populasi dan sampel. G Populasi dan Sampel Gambar 3.4 Pemakai Sepeda Jumlah pemakai sepeda setiap hari sulit ditentukan. Sumber: Oxford Ensiklopedia Pelajar, 1995 Kebalikan dari hipotesis nol (H0 ) adalah hipotesis alternatif (Ha ). Hipotesis alternatif (Ha ) adalah suatu hipotesis yang menyatakan ketidaksamaan, perbedaan, atau adanya pengaruh antara dua variabel yang dipersoalkan. Contohnya: a. tidak ada kesamaan tingkat prestasi yang dicapai antara siswa dan siswi dalam mata pelajaran Sosiologi di SMA X; b. terdapat perbedaan pendapatan penduduk sebelum dan setelah melakukan urbanisasi di Kota Cikarang; c. ada pengaruh pembangunan industri terhadap meningkatnya urbanisasi di Kota Cikarang. Hipotesis tersebut dapat diuji dengan metode statistik, seperti uji t, chi kuadrat, analisis korelasi, dan sebagainya. Berdasarkan hasil dari tes tersebut dapat ditemukan apakah hipotesis diterima atau ditolak. Jika dalam pengetesan hipotesis “terdapat kesamaan tingkat prestasi yang dicapai antara siswa dan siswi dalam mata pelajaran Geografi di SMA X” dianggap benar, orang dapat menyatakan bahwa hipotesis nol (H0 ) dapat diterima, sedangkan hipotesis alternatif (Ha ) ditolak. Demikian pula apabila hipotesis alternatif (Ha ) diterima, hipotesis nol (H0 ) ditolak. Selanjutnya, cara pengetesan kedua hipotesis tersebut dapat diperdalam pada pelajaran statistik. Selain beberapa ketentuan tersebut, terdapat persyaratan lain dalam merumuskan hipotesis, yaitu: a. hipotesis disusun dalam kalimat berita dan bukan kalimat tanya; b. hipotesis harus jelas dan tidak bermakna ganda; dan c. dirumuskan secara operasional sehingga memudahkan pengujiannya.
  • 81. 72 Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XII 1. Populasi Jikaseorangpenelitiinginmenelitisemuaelemenyangadadalam wilayah penelitian, penelitian dilaksanakan melalui populasi. Dilihat dari jumlahnya, populasi dapat dibedakan atas populasi terhingga, yaitu jumlahnya dapat ditentukan, dan populasi tak terhingga yang jumlahnya sulit untuk ditentukan. Untuk mengatasi kesulitan kedua populasi tersebut, dengan tidak mengurangi karakteristik umum populasi, peneliti melakukan pengambilan sampel. Soal Pengayaan (UN SMA IPS, 2005) Berikut ini yang termasuk sampel random adalah .... a. populasi memiliki kesempatan yang sama sebagai sampling b. sampling diambil berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan c. anggota populasi dibagi menjadi beberapa bagian yang penting d. setiap sampel memiliki kelompok yang memiliki ciri tertentu e. diambil dari jumlah seluruh populasi Jawaban: a Sampel random adalah populasi memiliki kesempatan yang sama sebagai sampling. Gambar 3.5 Menghitung Populasi Untuk mengatasi kesulitan menghitung populasi, peneliti melakukan pengambilan sampel. Sumber: www.twotabuiksinthebeach3zx 2. Sampel Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang dipilih untuk diteliti. Terdapat beberapa keuntungan jika orang menggunakan sampel, yaitu sebagai berikut. a. Subjek sampel lebih sedikit dibandingkan dengan populasi, kerepotannya tentu berkurang. b. Jika jumlah populasi terlalu besar, dikhawatirkan ada yang terlewati. c. Penelitian sampel akan lebih efisien dalam arti biaya, waktu, dan tenaga. d. ada kemungkinan terjadi bias apabila seluruh populasi diteliti, karena kelelahan peneliti (petugas) sehingga kurang teliti. e. Tidak mungkin untuk meneliti populasi yang jumlahnya banyak dan wilayahnya luas. Teknik pengambilan sampel merupakan teknik sampling. Pengambilan sampel harus dilakukan agar sampel dapat menggambarkan populasi yang sebenarnya atau representatif. Pengambilan sampel yang ideal mempunyai sifat-sifat berikut. a. Dapat menghasilkan gambaran yang dapat dipercaya dari seluruh populasi. b. Dapat menentukan ketepatan (presisi) dari hasil penelitian. c. Sederhana, sehingga mudah dilaksanakan. d. Dapat memberikan keterangan sebanyak-banyaknya dengan biaya serendah-rendahnya. Beberapa cara pengambilan sampel penelitian dapat dilakukan sebagai berikut.
  • 82. Rancangan Metode Penelitian Sosial 73 a. Sampel Random (Sampel Acak, Sampel Campur) Dalam pelaksanaannya, pengambilan sampel random dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut. 1) Pengambilan Sampel dengan Cara Undian Cara ini dapat dilakukan dengan jalan memasukkan kertas yang telah diberi tanda atau nama-nama populasi, ditentukan jumlah sampel yang akan diambil, kemudian dikocok dan yang keluar terlebih dahulu maka itulah sampel. Hal ini seperti awal pembukaan arisan. 2) Pengambilan Sampel dengan Cara Interval Pengambilan sampel dengan cara ini berdasarkan sejumlah angka dari nama-nama populasi, tentukan banyaknya sampel yang akan diambil, kemudian buat rentang angka dari populasi tersebut. Misalnya: terdapat populasi sejumlah 38 orang, sampel yang diambil sebanyak 9 orang, maka orang nomor berapakah yang dijadikan sampel? Yakni: 38 : 9 = 4,5 Hasil pembagian tersebut dibuatkan untuk mendapatkan interval, yaitu 4 atau 5. 1 6 11* 16 21 26 31* 36 2 7* 12 17 22 27* 32 37 3* 8 13 18 23* 28 33 38 4 9 14 19* 24 29 34 5 10 15* 20 25 30 35* Tentukan nilai atau angka awal untuk melakukan sampling, misalnya 3 maka orang yang dijadikan sampel adalah angka 3, 7, 11, 15, 19, 23, 27, 31, dan 35. Itulah nomor yang dijadikan sampel dengan interval 4. 3) Pengambilan Sampel Random Menggunakan Kalkulator Orang akan mendapatkan bilangan random (acak) melalui kalkulator scientific dengan memijit tombol INV RAN (dom) sesuai kebutuhan. 4) Pengambilan Sampel Menggunakan Tabel Random Angka random atau random digit adalah angka-angka yang dipilih melalui suatu mekanisme pemilihan tertentu sehingga setiap angka 0 (nol) sampai angka 9 (sembilan) memiliki peluang yang sama untuk dipilih. Angka random yang ditabelkan diberi nama angka random atau tabel bilangan random yang disusun dalam bentuk baris dan kolom, misalnya: Tabel yang dipunyai terdiri atas 30 baris, 50 kolom yang disediakan dalam bentuk blok seperti berikut ini. Baris 1 85697 73152 14511 2 07483 51453 11649 3 96283 01898 61414 . 49174 12074 . 07366 39941 Baris 30
  • 83. 74 Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XII Tabel 3.1: Bilangan Random (Random Digits) Klm 1 11111 11112 22222 22223 33333 33334 44444 44445 Brs 12345 67890 12345 67890 12345 67890 12345 67890 12345 67890 1 85967 73152 14511 85285 36009 95892 36962 67835 63314 50162 2 07483 51453 11649 86348 76431 81594 95848 36738 25014 15460 3 96283 01898 61414 83525 04231 13604 75339 11730 85423 60698 4 49174 12074 98551 37895 93547 24769 09404 76548 05393 96770 5 07366 39941 21225 93629 19574 71565 33413 56087 40875 13351 6 90474 41469 16812 81542 81652 45554 27931 93994 22375 00953 7 28599 64109 09497 76235 41383 31555 12639 00619 22909 29563 8 25254 16210 89717 65997 82667 74624 36348 44018 64732 48245 9 28785 02760 24359 99410 77319 73408 58993 61098 04393 47586 10 84725 86576 86944 93296 10081 82454 76810 52975 10324 15457 11 41059 66456 47679 66810 15941 84602 14493 65515 19251 41642 12 67434 41045 82830 47617 36932 46728 71183 36345 41404 81110 13 72766 68816 37643 19959 57550 49620 98480 25640 67257 18671 14 92079 46784 66125 49932 64451 29275 57669 66658 30818 58353 15 29187 40350 62533 73603 34075 16451 42885 03448 37390 96328 16 74220 17612 65522 80607 19184 64164 66962 82310 18163 63495 17 03786 02407 06098 92917 40434 60602 82175 04470 78754 90775 18 75085 55585 15520 27038 25471 76107 90832 10819 56797 33751 19 09161 33015 19155 11715 00551 24909 31894 37774 37953 78837 20 75707 48992 64998 87080 39333 00767 45637 12538 67439 94914 21 21333 48660 31288 00086 79889 75532 28704 62844 92337 99695 22 65626 50061 42539 14812 48895 11196 34335 60492 70650 51108 23 64380 07389 87891 76255 89604 41732 10837 66992 93183 56920 24 46479 32072 80083 63868 70930 89654 05359 47196 12452 38234 25 59847 97197 55147 76639 76971 55928 36441 95141 42333 21547 26 31416 11231 27904 57383 31852 69137 96667 14315 01007 31929 27 82066 83436 67814 21465 99605 83114 97885 71440 99622 87912 28 01850 01850 39202 18582 46214 99228 79541 78298 75404 63648 29 32315 32315 89582 87138 16165 15984 21466 63830 30475 74729 30 59388 59388 55198 80380 67067 97155 34160 63830 03527 78140 Langkah Penarikan Sampel a. Tentukan sasaran (harus jelas karena berguna untuk membatasi ruang lingkup dan kesimpulan populasi di akhir penelitian). b. Tentukan ukuran populasi sasaran dengan memberi lambang N yang disebut dengan unit sampling.
  • 84. Rancangan Metode Penelitian Sosial 75 c. Sediakan daftar unit-unit sampling yang ada di dalam populasi, misalnya saja populasi sasaran berukuran N = 120 unit sampling. Buat kerangka sampling seperti berikut. d. Tentukan ukuran sampel, yang dilambangkan dengan n, misalnya: n = 10. e. Sediakan tabel bilangan random (lihat tabel 3.1), melalui tabel tersebut orang memilih unit-unit sampling sebanyak 10 buah dari kerangka sampling. f. Pilihlah angka atau bilangan yang muncul pertama kalinya. Hal ini dapat dilakukan secara sembarang, yaitu melemparkan ujung pensil mengenai bilangan pada baris 1 kolom 5 maka pilihlah 3 digit (tiga angka terakhir) yang kurang dari 120 dari setiap baris pada kolom 3, 4, dan 5 kemudian diurutkan ke bawah maka akan diperoleh bilangan: 059 pada baris ke 11 kolom 3, 4, 5 079 pada baris ke 14 kolom 3, 4, 5 085 pada baris ke 18 kolom 3, 4, 5 066 pada baris ke 27 kolom 3, 4, 5 Oleh karena hanya didapat empat buah hasil penarikan maka dilanjutkan dengan memilih kolom 2, 3, dan 4, sehingga diperoleh bilangan: 105 pada baris ke 11 kolom 2, 3, 4 Oleh karena diperoleh hanya satu hasil penarikan sampel maka dilanjutkan pada kolom 1, 2, dan 3 sehingga diperoleh bilangan: 074 pada baris ke 2 kolom 1, 2, 3 037 pada baris ke 17 kolom 1, 2, 3 018 pada baris ke 28 kolom 1, 2, 3 Dari hasil penarikan pada kolom 1, 2, 3, 4, dan 5, hanya didapat delapan buah sampel sehingga kurang dua sampel lagi. Dengan demikian, tiap kita pindah mencarinya pada kolom 6, 7, 8, 9, dan 10 bilangan random yang dimulai pada baris pertama sampai baris ke-30, sehingga diperoleh bilangan: 109 pada baris ke 7 kolom 8, 9, 10 045 pada baris ke 12 kolom 8, 9, 10 Dengan demikian, diperoleh 10 buah sampel atau n = 10 dari populasi N = 120, yaitu bilangan-bilangan: 059 074 079 037 085 018 066 109 105 045 Zoom Sampel Random Sampel Berstrata Sampel Wiiayah Sampel Proporsi Sampel Bertujuan Sampel Kuota Sampel Kelompok Sampel Kembar Tabel 3.2: Kerangka Sampling No. Urut Unit Nama Alamat 001 Solehudin Jl. Bangkok 36 Bandung 002 Hassanudin Jl. Semeru 24 Bandung 003 Ashadi Noor Jl. Arjuna 7 Bandung . . . . . . . . . 120 Jayanegara Jl. Merdeka 109 Bandung
  • 85. 76 Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XII Kesepuluh sampel tersebut kemudian dicocokkan dengan kerangka sampling pada Tabel 3.2 maka yang terpilih itulah yang dijadikan sampel atau responden. Itulah salah satu bentuk penarikan sampel melalui bilangan random. b. Sampel Berstrata Peneliti berpendapat jika populasi terbagi atas tingkat atau strata, pengambilan sampel tidak dapat dilakukan secara random karena setiap strata harus diwakili. Jadi, pengambilan sampelnya harus diambil dari setiap strata untuk mewakili sifat populasi secara keseluruhan. Misalnya, populasi sebanyak 1560 orang, dengan perbandingan strata A sebanyak 20%, strata B 50%, dan strata C 30%, maka dari populasi tersebut setiap strata memiliki perbandingan 2 : 5 : 3. Apabila akan ditarik sampel, yang dipilih disesuaikan dengan perbandingan tersebut agar setiap strata terwakili dengan seimbang. c. Sampel Wilayah Sampel wilayah dilakukan jika terdapat perbedaan ciri antara wilayah yang satu dan wilayah yang lainnya. Sampel wilayah adalah teknik sampling yang dilakukan dengan mengambil wakil dari setiap wilayah yang terdapat dalam populasi. Misalnya, suatu kabupaten atau kota sebagai populasi yang memiliki beberapa kecamatan N, akan ditarik sampel berdasarkan wilayah kecamatan sebanyak n, dan sampel ini dapat dilanjutkan ke tingkat pemerintahan yang lebih rendah lagi. d. Sampel Proporsi Sampel proporsi atau sampel imbangan adalah teknik pengambilan sampel yang digunakan untuk menyempurnakan penggunaan teknik sampel berstrata atau sampel wilayah. Alasannya, adakalanya banyaknya subjek yang terdapat pada setiap wilayah tidak sama. Oleh karena itu, untuk memperoleh sampel yang representatif, pengambilan sampel dari setiap strata atau wilayah ditentukan seimbang atau sebanding dengan banyaknya subjek dalam setiap strata atau wilayah. Penarikan sampel proporsi ini sama seperti perbandingan yang dibuat pada sampel strata. Misalnya, akan diwawancara setiap kepala keluarga yang ada di tiga wilayah sebanyak 500 KK, dengan perincian: Wilayah A terdapat 150 KK Wilayah B terdapat 250 KK Wilayah C terdapat 100 KK + Jumlah N = 500 KK Perbandingan yang didapat dari ketiga wilayah tersebut adalah Wilayah A: Wilayah B: Wilayah C: Soal Pengayaan (UN SMA IPS, 2005) Seorang peneliti ingin mengetahui hasil belajar siswa Kelas XII IPS. Peneliti mengambil siswa tersebut secara acak untuk dijadikan sampel. Cara pengembilan sampel tersebut adalah .... a. strata b. cluster c. kuota d. random e. proposisi Jawaban: d sampel yang diambil secara acak adalah sampel random
  • 86. Rancangan Metode Penelitian Sosial 77 Soal Pengayaan (UN SMA IPS, 2005) Perhatikan hubungan variabel berikut. “Meningkatnya Kriminalitas Disebabkan oleh Peningkatan Pengangguran”. Dari judul tersebut, hubungan antarvariabel adalah .... a. positif b. negatif c. internal d. eksternal e. timbal balik Jawaban: e “Meningkatnya Kriminalitas Disebabkan oleh Peningkatan Pengangguran”. Hubungan antarvariabel penelitian adalah sebab-akibat atau timbal balik (peningkatan pengangguran mengakibatkan meningkatnya kriminalitas). Dengan demikian, diperoleh perbandingan untuk setiap wilayah adalah 3 : 5 : 2, maka penarikan sampel disesuaikan dengan banyaknya sampel n yang nantinya dihitung berdasarkan perbandingan. e. Sampel Bertujuan Sampel bertujuan dilakukan dengan cara mengambil subjek bukan didasarkan atas strata, random, atau daerah, melainkan didasarkan atas adanya tujuan tertentu. Teknik pengambilan sampel harus memperhatikan syarat-syarat berikut. 1) Pengambilansampelharusdidasarkanatasciri-ciri,sifat-sifat,atau karakteristik tertentu yang merupakan ciri pokok populasi. 2) Subjek yang diambil sebagai sampel benar-benar merupakan subjek yang paling banyak mengandung ciri-ciri yang terdapat pada populasi. 3) Penentuan karakteristik populasi dilakukan dengan cermat melalui studi pendahuluan. f. Sampel Kuota (Quota Sample) Teknik kelompok sampel kuota didasarkan pada jumlah yang sudah ditentukan. Peneliti menghubungi subjek yang memenuhi ciri-ciri populasi. Biasanya peneliti menghubungi subjek yang mudah ditemui dan mudah diperoleh data yang diperlukan sehingga jumlah yang telah ditetapkan terpenuhi. g. Sampel Kelompok (Cluster Sample) Dalam masyarakat atau populasi yang akan diteliti seringkali ditemui kelompok-kelompok yang bukan merupakan kelas atau strata. Misalnya: petani, pedagang, sekolah negeri, dan sekolah swasta. Jadi, dari setiap kelompok tersebut diambil sampelnya. Populasi demikian termasuk yang memiliki heterogenitas dalam ciri atau karakter. h. Sampel Kembar (Double Sample) Sampel kembar adalah dua buah sampel yang sekaligus diambil oleh peneliti dengan tujuan untuk melengkapi jumlah apabila ada data yang tidak masuk sampel pertama, atau untuk mengadakan pengecekan terhadap kebenaran data dari sampel pertama. Sampel ini digunakan untuk mengecek dan jumlahnya tidak begitu besar, tidak sebesar sampel pertama. H Variabel Penelitian Variabelmerupakankonsepyangtidakpernahketinggalandalam setiap penelitian. Variabel didefinisikan sebagai gejala yang bervariasi, misalnya jenis kelamin, karena jenis kelamin mempunyai variasi: laki-laki - perempuan; berat badan, karena berat badan ada berat 40kg, 55kg, dan sebagainya. Adapun gejala adalah objek penelitian sehingga variabel adalah objek peneliti yang bervariasi. Pengertian lain yang diberikan pada istilah variabel adalah konsep yang diberi dari satu konsep. Variabel dapat dibedakan atas yang kuantitatif dan kualitatif. Variabel kuantitatif adalah variabel yang memiliki nilai satuan yang dapat dinyatakan dengan angka yang pasti. Misalnya: luas kotak, umur, jumlah siswa. Adapun variabel kualitatif adalah variabel-variabel yang tidak mempunyai nilai satuan yang pasti (yang dinyatakan dalam angka matematis), misalnya kepandaian, kemakmuran, kecantikan.
  • 87. 78 Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XII Variabel kuantitatif diklasifikasikan menjadi variabel diskrit, disebut juga variabel nominal atau variabel kategori, karena hanya dapat dikategorikan atas dua kutub yang berlawanan, yakni ya dan tidak. Misalnya, panas-dingin, atas-bawah, hadir-tidak hadir, baik-buruk, pandai-bodoh. Angka-angka yang digunakan dalam variabel diskrit ini untuk menghitung banyaknya atau jumlah yang dinyatakan dalam frekuensi; dan variabel kontinum dipisahkan menjadi tiga variabel kecil, yaitu sebagai berikut. 1. Variabel ordinal, yaitu variabel yang menunjukkan tingkat tingkatan. Misalnya: Illa terpandai, Avita pandai, dan Ina tidak pandai (bodoh). Dengan kata lain, variabel ordinal ini disebut juga sebagai variabel lebih-kurang. 2. Variabel interval, yaitu variabel yang mempunyai jarak jika dibandingkan dengan variabel lain, sedangkan jarak itu sendiri dapatdiketahuidenganpastimelaluipengukuran.Misalnya:jarak Sumedang–Bandung40Km,sedangkanBandung–Jakarta200Km. Dengan demikian, jarak Bandung–Jakarta adalah 240 Km. 3. Variabel ratio, yaitu variabel perbandingan. Misalnya: umur Pak Amat 70 tahun, sedangkan anaknya 35 tahun. Dengan demikian, umur Pak Amat 2 kali umur anaknya. Telah dikemukakan terdahulu bahwa variabel merupakan objek penelitian atau yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Apabila seseorang peneliti ingin menyelidiki tentang pengaruh metode mengajar terhadap prestasi siswa, dalam penelitian tersebut yang menjadi variabelnya adalah metode mengajar dan prestasi siswa. Metode mengajar adalah variabel yang memengaruhi yang disebut variabel penyebab atau variabel bebas (independent variable) yang menggunakan simbol x. Adapun prestasi siswa adalah variabel akibat yang disebut variabel tak bebas atau variabel tergantung atau variabel terikat (dependent variable) yang menggunakan simbol y. Variabel penelitian selalu menunjukkan adanya hubungan baik yang sifatnya negatif ataupun positif. Hubungan antara variabel yang sifatnya negatif, misalnya: hubungan antara pendidikan dan fertilitas (orang yang berpendidikan tinggi cenderung memiliki anak sedikit). Adapun hubungan yang sifatnya positif, misalnya hubungan antara pendapatan dan kesejahteraan (orang yang berpendapatan besar maka tingkat kesejahteraannya tinggi). Terdapat beberapa jenis hubungan antara variabel penelitian yaitu sebagai berikut. 1. Hubungan simetris, yaitu apabila variabel yang satu tidak disebabkan atau dipengaruhi oleh yang lainnya. 2. Hubungan timbal balik, yaitu apabila suatu variabel dapat memberi sebab dan juga akibat dari variabel lainnya. 3. Hubungan asimetris, yaitu satu variabel memengaruhi variabel yang lainnya. Hubungan yang asimetris ini ada yang merupakan hubungan asimetris dua variabel dan tiga variabel. Membagi variabel menjadi subvariabel disebut juga kategorisasi, yakni menjabarkan variabel menjadi kategori-kategori data yang harus dikumpulkan oleh peneliti. Kategorisasi ini dapat diartikan sebagai indikator variabel. Contoh kategorisasi suatu variabel penelitian. Variabel bebas: Variabel terikat: Metode mengajar Prestasi siswa Zoom Variabel ordinal Variabel interval Variabel ratio Variabel bebas Variabel terikat
  • 88. Rancangan Metode Penelitian Sosial 79 I Metode Pengumpulan Data Subvariabel: Subvariabel: - pendidikan guru; - nilai harian; - pengalaman mengajar; - nilai ulangan umum; - usia guru; - nilai tugas; - penguasaan materi; - menjawab pertanyaan; - pendekatan terhadap siswa; - kehadiran; - penguasaan kelas; - perhatian di kelas; - sistematika PBM; - kelengkapan catatan; - evaluasi. - kritis. Setelah menentukan latar belakang masalah, tujuan dan manfaat penelitian,tinjauanpustaka, hipotesis,penentuansampeldanpopulasi, tahap berikutnya adalah menentukan metode pengumpulan data. Data terdiri atas data primer dan data sekunder. Data Primer adalah data atau keterangan yang diperoleh peneliti secara langsung dari sumbernya.Adapundatasekunderadalahketeranganyangdiperoleh dari pihak kedua, baik berupa orang maupun catatan, seperti buku, laporan, buletin, dan majalah yang sifatnya dokumentasi. Dalam setiap penelitian, data yang dibutuhkan adalah data yang bersumber dari subjek penelitian (populasi dan sampel) dan mencerminkan objek penelitian (topik, judul). Adapun syarat data yang baik adalah sebagai berikut. 1. Objektif, berarti sesuai dengan kenyataan atau apa adanya. 2. Relevan dengan masalah yang akan dipecahkan. 3. Dapat mewakili populasi atau sampel yang hendak dijelaskan. 4. Up to date, data bersifat baru atau masih berlaku. Di dalam penelitian sosial, secara garis besar metode atau teknik pengumpulan data yang lazim digunakan antara lain metode kuesioner atau angket, metode wawancara, metode observasi (di- gunakan untuk mencari data primer) dan metode dokumenter (digunakan untuk mencari data sekunder). Data dikumpulkan dengan metode-metode tersebut maka diperlukan alat bantu yang kita sebut sebagai instrumen penelitian. Adapun sumber data yang diambil sebagai subjek penelitian dinamakan dengan responden. Perincian metode, jenis data, alat pengumpul data, dan sumber data yang digunakan untuk setiap metode secara ringkas dapat digambarkan sebagai berikut. Tabel 3.3: Perincian Alat Pengumpul, Jenis, dan Sumber Data untuk Setiap Metode Pengumpulan Data Metode Pengumpulan Data Jenis Data Alat Pengumpul Data Sumber DataNo. 1 Kuesioner Primer Kuesioner Petani, karyawan, (angket) (angket) pemuda 2 Wawancara Primer Pedoman Sda. wawancara 3 Observasi Primer Check list Benda, kondisi, situas, dll. 4 Dokumenter Sekunder Pedoman Catatan resmi, dokumenter dokumen, grafik, (check list) peta, dll.
  • 89. 80 Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XII J Mengolah dan Menganalisis Data Setiap masalah penelitian perlu dijawab berdasarkan data yang sudah terkumpul. Untuk mendapatkan jawaban penelitian tersebut, data-data yang terkumpul perlu diolah dan dianalis. Pendekatan atau metode pengolahan dan analisis data mana yang akan digunakan harus disesuaikan dengan topik atau masalah penelitian, tujuan penelitian, dan hipotesis (kalau ada). Pengolahan dan analisis dapat dilakukan secara kualitatif (khususnya naturalistik) dan dapat pula secara kuantitatif, bergantung pada jenis data yang dikumpulkan. Jika penelitian bersifat kuantitatif, pengolahan dan analisis data dapat dilakukan dengan metode statistik. Adapun jika penelitian bersifat kualitatif, maka pengolahan dan analisis datanya dilakukan dengan cara nonstatistik. Berikut ini merupakan tabel perbedaan antara metode kualitatif dan kuantitatif dalam penelitan. Tabel. 3.4: Perbedaan Metode Penelitian Kualitatif dengan Metode Penelitian Kuantitatif Metode Kuantitatif Desain Penelitian - Khusus, jelas, terperinci - Ditentukan dengan mantap sejak awal - Menjadi pegangan awal langkah demi langkah Tujuan - Menunjukkan hubungan antarvariabel - Mentes atau menguji teori - Mencari generalisasi yang memiliki nilai prediktif Teknik Penelitian - Eksperimen, survei, observasi berstruktur - Wawancara berstruktur Instrumen Penelitian - Test, angket, wawancara, skala - Kalkulator, komputer Data - Kuantitatif - Hasil pengukuran berdasarkan variabel yang dioperasionalkan menggunakan instrumen Metode Kualitatif (Naturalistik) Desain Penelitian - Umum - Fleksibel - Berkembang, tampil dalam proses penelitian Tujuan - Memperoleh pemahaman - Mengembangkan teori - Menggambarkan ke- nyataan yang kompleks Teknik Penelitian - Observasi, partisipasi - Wawancara terbuka Instrumen Penelitian - Peneliti sebagai instrumen - Buku catatan, tape recorder Data - Deskriptif - Dokumen pribadi, catatan lapangan, ucapan responden, dokumen, dan lain-lain
  • 90. Rancangan Metode Penelitian Sosial 81 Sumber: Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif, 1988 K Langkah-Langkah Penelitian Rancangan penelitian seperti yang telah dijabarkan tersebut merupakan bagian awal dari proses pelaksanaan penelitian yang akan dilakukan. Ini berarti masih terdapat kegiatan-kegiatan lain yang harus ditempuh dalam melakukan penelitian. Penelitian ilmiah harus melalui langkah-langkah tertentu secara sistematis yang disebut prosedur penelitian. Garis besar langkah-langkah penelitian yang dimaksud adalah sebagai berikut. 1. Membuat Rancangan Penelitian Peneliti menyusun rancangan penelitian atau lebih dikenal dengan istilah proposal (usulan) penelitian merupakan langkah yang sangat penting. Pada dasarnya proposal penelitian dapat menentukan keberhasilan kegiatan penelitian dan merupakan rencana tertulis yang akan diikuti dengan kegiatan nyata dalam melaksanakan penelitian. Usulan penelitian dapat merupakan rancangan yang akan diteliti. Hal ini dapat dibicarakan dengan bimbingan dari guru-guru di sekolah yang memiliki pengalaman penelitian. 2. Pengumpulan Data Penelitian atau riset adalah aktivitas ilmiah yang sistematis, terarah, dan bertujuan. Pada proses pengumpulan data, yang perlu diperhatikan adalah jenis data, sumber data, cara memperoleh, dan Sampel - Kecil - Tidak representatif - Purposif Analisis - Terus menerus sejak awal sampai akhir penelitian - Induktif - Mencari pola, model, tema Sampel - Besar - Representatif - Sedapat mungkin random Analisis - Pada taraf akhir pengumpulan - Data selesai - Deduktif - Menggunakan statistik Hubungan dengan responden - Empati, akrab - Kedudukan setaraf - Jangka lama Usulan - Singkat - Sedikit tanpa literatur - Pendekatan secara umum - Tidak ada hipotesis - Fokus penelitian sering ditulis setelah ada data yang dikumpulkan dari lapangan Hubungan dengan responden - Berjarak, sering tanpa kontak langsung - Hubungan peneliti-subjek - Waktu singkat Usulan - Luas dan terperinci - Banyak literatur yang berhubungan dengan masalah - Prosedur yang spesifik dan terperinci langkah- langkahnya - Hipotesis dirumuskan dengan jelas serta ditulis terperinci dan lengkap sebelum terjun ke lapangan
  • 91. 82 Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XII besarnya yang diperlukan. Langkah-langkah yang perlu diperhatikan dalam proses pengumpulan data adalah sebagai berikut. a. Seleksidata,yaknimemilihdatayangvaliddaneratberhubungan dengan inti masalah. b. Sumber data, yakni berusaha menemukan sumber data yang asli untuk memperoleh data yang akurat. c. Validitas data, yakni mencari data yang aktual sesuai dengan masalah dan tujuan penelitian. d. Catatan data, yakni membuat catatan lapangan secara cermat dan saksama dengan tujuan agar data yang telah diperoleh tidak lupa atau tercampur. e. Koreksi, revisi, dan modifikasi data, yakni mengadakan pengecekan terhadap data yang telah terkumpul dan mencari kembali apabila dirasakan masih kurang. Sumber: Tempo, 6 November 2005 3. Pengolahan Data Mengolah data berarti menimbang, menyaring, mengatur, dan mengklasifikasi data yang telah terkumpul. Tiga tahapan pengolahan data, antara lain: a. menentukan variabel yang akan ditabulasi, dengan membuat daftar variabel sebagai inventarisasi untuk menentukan variabel yang akan dianalisis; b. menentukan metode tabulasi, yakni memilih cara yang paling sesuai dengan jumlah variabel, jumlah responden, biaya, tenaga, dan fasilitas; c. editing, yaitu mengoreksi kesalahan-kesalahan yang terdapat dalam data karena kekeliruan pengolahan data; dan d. analisis data, yaitu untuk menyederhanakan data ke dalam bentuk yang mudah dibaca dan diinterpretasi. 4. Penyusunan Laporan Langkah terakhir dari kegiatan penelitian adalah pembuatan laporan dalam bentuk karya tulis. Laporan ini akan berkaitan dengan kemampuan bahasa, berpikir logis, dan berpikir runtut. Laporan yang lengkap tidak hanya menyajikan hasil, tetapi juga proses penelitian sebagai keseluruhan. Secara garis besar, isi laporan penelitian yaitu sebagai berikut. a. Pendahuluan, yaitu tentang keinginan peneliti, rumusan masalah, hipotesis (apabila ada), tujuan dan manfaat, serta penjelasan istilah. Gambar 3.6 Internet Data yang aktual dapat diperoleh salah satunya melalui internet.
  • 92. Rancangan Metode Penelitian Sosial 83 Diskusikan dengan kelompok belajar Anda yang terdiri atas empat orang. Buatlah proposal atau rancangan penelitian. Hasilnya dikumpulkan kepada guru Anda. Kerja Sama 3.1 Gambar 3.7 Metode Kualitatif Metode kualitatif dapat meneliti pola asuh bagi ibu yang bekerja. b. Kajian pustaka, yaitu kajian tentang pertanggungjawaban ilmiah mengenai suatu karya yang telah berhasil ditelaah. c. Metodologi penelitian, yaitu tentang cara-cara yang dipilih untuk memperoleh jawaban atas problematika (masalah) yang diajukan. d. Hasil penelitian, yaitu penyajian data yang terkumpul dan analisis data. e. Kesimpulan dan implikasi, yakni sajian hasil penelitian yang sudah disinkronkan dengan setiap problematika penelitian. f. Saran dan implikasi yaitu harapan yang diajukan peneliti kepada berbagai pihak sebagai bahan masukan dan pertimbangan. Untuk meningkatkan pemahaman Anda terhadap materi yang sedang dipelajari, bacalah rangkuman berikut. Sumber: Femina, 11–17April 2002
  • 93. 84 Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XII Penelitianadalahsuatukegiatanilmiahuntukmenemukan, mengembangkan,danmengujikebenaransuatupengetahuan atau masalah guna mencari pemecahan terhadap masalah tersebut. Metode penelitian sosial dapat diartikan sebagai pelajaran yang menjelaskan tentang metode-metode ilmiah untukmengkajikebenarandanmengembangkan pengetahuan yang menyangkut gejala-gejala dan masalah sosial. Terdapat lima unsur yang perlu diperhatikan, yaitu unsur ilmiah, unsur penemuan, unsur pengembangan,unsur pengujian kebenaran, dan unsur pemecahan masalah. Setiap penelitian memerlukan perencanaan. Rencana penelitian dituangkan ke dalam tulisan yang disebut rancangan penelitian. Rancangan penelitian adalah pokok-pokok perencanaankeseluruhanpenelitianyangtertuangdalamsuatu kesatuan naskah secara ringkas, jelas, dan utuh. Manfaat disusunnya rancangan penelitian antara lain memberi pegangan yang lebih jelas dan terarah kepada peneliti dalam melakukan penelitiannya dan memberikan gambaran tentang masalah atau kesulitan apa yang akan dihadapi. Sama halnya dengan penelitian pada umumnya, rancangan penelitian sosial sekurang-kurangnya mempunyai Rangkuman ruang lingkup yang terdiri atas penentuan judul penelitian, penentuan masalah penelitian, penentuan tujuan penelitian, tinjauan kepustakaan, penetapan hipotesis (kalau diperlukan), penentuanpopulasidansampelpenelitian,penentuanmetode dan teknik pengumpulan data, penentuan cara mengolah dan menganalisis data, dan daftar pustaka. Proses penelitian dari awal sampai akhir akan melalui tiga tahapan. Tahap pertama meliputi penentuan judul, masalah, tujuan,tinjauankepustakaan,penetapanhipotesis,pupulasidan sampel,metodadanteknikpengumpulandata,sertapenentuan cara mengolah data penelitian. Tahap berikutnya adalah turun lapangan (tempat penelitian), terutama untuk mengumpulkan data-data. Tahap terakhir adalah pengolahan data-data yang telah dikumpulkan untuk kemudaian dilanjutkan dengan penulisan laporan penelitian. Tahapan-tahapan tersebut memiliki kesinambungan yang sangat erat, bahkan satu tahap ke tahap berikutnya akan sangat berpengaruh, terutama pada tahap akhir (tahap penulisan laporan penelitan). Mendekati atau tidaknya hipotesis yang telah disusun dengan hasil akan sangat terkait dengan proses pada tahap-tahap awal.
  • 94. Rancangan Metode Penelitian Sosial 85 Peta Konsep Penelitian Anda telah mempelajari Bab 3 ini, adakah materi yang belum Anda pahami? Jika ada, materi apakah yang belum Anda pahami tersebut? Bacalah kembali materi bab ini kemudian Refleksi Pembelajaran diskusikan bersama teman belajarAnda untuk memantapkan Anda dalam belajar. Judul Penelitian Masalah Penelitian Tujuan dan Manfaat Penelitian Tinjauan Kepustakaan Hipotesis Variabel Penelitian Metode Penelitian membutuhkan Rancangan Penelitian meliputi Populasi dan Sampel Penelitian Kuantitatif Penelitian Kualitatif terdiri atas
  • 95. 86 Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XII 1. Penyelidikan atau penelitian dilakukan terhadap objek nyata dan peneliti langsung melakukannya di lapangan maka penelitian ini bersifat …. a. imajinasi b. subjektif c. empirik d. kualitatif e. deskriptif 2. Pokokdarimasalahyangmemberikangambaran mengenai isi penelitian disebut …. a. rencana penelitian b. usulan penelitian c. pengolahan data d. latar belakang e. topik penelitian 3. Rancangan penelitian adalah …. a. pokok-pokok perencanaan penelitian yang tertuang dalam tulisan b. persiapan penelitian yang diajukan kepada lembaga c. rencana penelitian untuk dipertanggung- jawabkan pada suatu proyek penelitian d. rencana masalah untuk diteliti e. garis-garis besar pelaksanaan atau langkah-langkah penelitian 4. Berikut merupakan pedoman yang perlu diperhatikan dalam menuliskan sebuah judul, kecuali …. a. singkat b. dalam satu kalimat c. dalam kalimat berita d. puitis e. jelas dan mudah dipahami 5. Latarbelakangmasalahpenelitianmengandung uraian menjelaskan …. a. judul penelitian b. masalah penelitian c. alasan pemilihan masalah d. bagaimana hasil penelitian itu e. semua benar B. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat. • Research • Quota sample • Statement • Cluster sample • Hipotesis nol • Double sample • Hipotesis alternatif • Independent variable • Sampel • Devendent variable • Populasi • Observasi A. Jelaskan konsep-konsep berikut. Uji Kemampuan Bab 3 Kerjakan pada buku latihan Anda. 6. Contoh rumusan-rumusan masalah yang baik adalah …. a. lulusan SD lebih banyak daripada lulusan SMA b. apakah faktor penyebab munculnya pengangguran? c. karena banjir, pertanian rusak berat d. pengangguran merupakan masalah sosial e. apakah kenakalan remaja disebut juga masalah sosial? 7. Keseluruhan subjek yang ada di wilayah penelitian ialah …. a. penduduk b. populasi c. produksi d. produsen e. peneliti 8. Wakil dari subjek penelitian yang memiliki ciri dari subjek yaitu …. a. satuan subjek b. sampel c. sarana d. alat e. angket 9. Memilih wakil subjek penelitian dilakukan dengan cara yang dilakukan pada sistem arisan, yaitu pengambilan sampel dengan cara …. a. purposif b. interval c. random d. undian e. proporsional 10. Pengambilan wakil populasi dilakukan dengan cara acak dinamakan …. a. kerangka sampling b. random samping c. uji sampling
  • 96. Rancangan Metode Penelitian Sosial 87 d. stratified sample e. area probability sample 11. Keseluruhan subjek penelitian terbagi atas berbagai tingkatan sehingga pengambilan wakilnya tidak dapat dilakukan secara acak. Dengan demikian, pemilihan wakil dilakukan secara …. a. berstrata atau bertingkat b. tetap tidak berubah c. bersama-sama d. rolling snowball e. bertujuan 12. Apabila terdapat beberapa wilayah dengan subjek penelitian yang berbeda-beda, pengambilan wakil populasi sebaiknya …. a. bertingkat b. proporsional c. acak d. bertujuan e. berlapis-lapis 13. Batasan konsep mengandung rumusan yang operasional. Maksud operasional tersebut adalah …. a. tidak terlalu abstrak dan dapat diukur secara empirik b. dapat digunakan yang sesuai dengan kebutuhan penelitian c. mempunyai pengertian yang jelas d. variabel penelitian, maksud, dan tujuannya e. semua salah 14. Variabel penelitian yang baik adalah variabel yang memiliki hubungan timbal balik, yaitu …. a. apabilasuatuvariabeldapatmenjadisebab dan juga akibat dari variabel lainnya b. tidak adanya hubungan yang jelas antara masalah yang diteliti dan isi penelitian c. rumusan-rumusan masalah yang jelas mengandung tidak adanya hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat d. bahwa setiap variabel dapat diukur melalui alat ukur yang valid tidak lain melalui statistik e. terjadi jarak pemisah yang jelas antara masalah yang akan diteliti dan kenyataan 15. Hasil akhir penelitian akan berbentuk …. a. pengolahan data b. kesimpulan c. adanya masalah d. populasi dan sampel e. laporan penelitian 16. Faktor-faktor yang memengaruhi wawancara antara lain …. a. sumber, bahan, daftar pertanyaan, populasi, dan tujuan b. situasi, dana, kesempatan, dan cara berpikir c. daftar pertanyaan, responden, informan, dan topik d. pewawancara, responden, topik, dan situasi e. penampilan, daftar pertanyaan, tujuan penelitian 17. Dalam menentukan topik penelitan, ada beberapa hal yang harus diperhatikan seperti berikut ini, kecuali …. a. topik yang menarik minat b. judul mampu dilaksanakan c. mengandung kegunaan praktis dan penting untuk diteliti d. sesuai dengan dana yang dimiliki e. hindari terjadinya duplikasi 18. Sampel yang dilakukan berdasarkan pada jumlah yang sudah ditetapkan dinamakan …. a. sampel proposional b. sampel berstrata c. sampel random d. sampel cluster e. sampel kuota 19. Tes angketdan wawancara termasukdalam …. a. dokumen b. prasarana c. objek d. instrumen e. sumber daya 20. Seorang peneliti mencari data jumlah penduduk dengan cara terjun langsung ke lapangan termasuk data …. a. sekunder b. primer c. lengkap d. kuantitatif e. kualitatif
  • 97. 88 Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XII C. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan singkat dan tepat. 1. Mengapa penelitian memerlukan topik? 2. Mengapa penelitian memerlukan data? 3. Jelaskan bahwa subjek penelitian yang besar tidak perlu diteliti semuanya, tetapi hanya sebagian melalui wakil subjek. 4. Apabila subjek penelitian berjumlah 20 orang, diperlukan wakil-wakil subjek sebanyak delapan orang.Dengandemikian,siapasajayangmenjadi wakil apabila menggunakan interval 3? 5. Ambillah daftar siswa di kelas, tariklah wakil subjek penelitian sebanyak enam belas orang melalui tabel bilangan random. Siapa saja mereka? 6. Wilayah A jumlah subjeknya sebanyak 15 jiwa. Wilayah B jumlah subjeknya sebanyak 35 jiwa. Wilayah C jumlah subjeknya sebanyak 30 jiwa. Hitunglah berapa jumlah wakil subjek penelitian dari setiap wilayah. 7. Jelaskan bahwa setiap penelitian memerlukan variabel. 8. Bagaimana cara menentukan judul penelitian? 9. Mengapa penelitian memerlukan latar belakang masalah? 10. Jelaskan alasan bahwa hasil penelitian harus dibuat laporannya. Kajian Sosiologi Bab 3 Buatlah contoh tiap sampel yang telah dijelaskan dalam materi dengan mengisikan pada buku latihan. Buatlah seperti contoh tabel berikut ini. No. Sampel Contoh 1 2 3 4 5 Random Berstrata Wilayah Proporsi Bertujuan 6 7 Kuota Kelompok
  • 98. Pengumpulan dan Pengolahan Data Penelitian Sebelumnya, di Bab 3 sudah dijelaskan rancangan metode sosial. Proposal atau rancangan metode penelitian sosial harus terdiri atas judul penelitian, masalah penelitian, tujuan dan manfaat, tinjauan kepustakaan, sampai metode pengumpulan data. Setelah rancangan penelitian disusun, langkah berikutnya adalah pengumpulan dan analisis data. Pernahkah Anda mengumpulkan data atau pernah berpikir dan lalu bertanya-tanya mengapa orang perlu bersekolah, bekerja, atau makan? Kegiatan tersebut merupakan pengumpulan data dengan cara berwawancara. Kegiatan ini adalah kegiatan yang paling penting dalam penelitian. Ketika rencana sudah dipersiapkan dengan mantap tetapi kegiatan pengumpulan dan analisis data tidak dilaksanakan dengan baik maka tujuan yang telah ditetapkan tidak tercapai dengan baik pula. Dengan kata lain, kegiatan pengumpulan dan analisis data merupakan tahap pelaksanaan dalam proses melakukan penelitian. Pengumpulan dan analisis data penelitian didasarkan pada suatu metode atau prosedur agar data yang diinginkan dapat terkumpul secara lengkap dari lapangan. Dalam Bab 4 ini, akan dijelaskan beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh Anda dalam Setelah mempelajari Bab 4, Anda diharapkan dapat mempraktikkannya sekaligus mengumpulkan dan mengolah data penelitian yang berkaitan dengan materi tersebut. Apa Manfaat Bagiku? Penelitian, Data, Kuantitatif, dan Kualitatif Kata Kunci Sumber: Tempo, 19 September 2004 Data salah satunya dapat diambil dari media massa. Bab 4 A. Penggolongan Jenis Penelitian B. Pengumpulan Data C. Pengolahan Data 89
  • 99. 90 Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XII Paraahlidibidangmetodologirisetberbeda dalam menggolongkan jenis-jenis penelitian. Penggolongan jenis penelitian sangat bergantung pada segi penelitian tersebut ditinjau. Namun, secara umum penggolongan jenis penelitian dapat dikelompokkan sebagai berikut. 1. Berdasarkan Cara dan Taraf Pembahasan Masalah Berdasarkan cara dan taraf pembahasan masalah, penelitian dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut. a. Penelitian Deskriptif Penelitian ini lebih mengarah pada pengungkapan suatu masalah atau keadaan sebagaimana adanya dan mengungkapkan fakta- fakta yang ada walaupun kadang-kadang diberikan interpretasi atau analisis. Penelitian deskriptif perlu memanfaatkan ataupun menciptakan konsep-konsep ilmiah, sekaligus berfungsi dalam mengadakan suatu spesifikasi mengenai gejala-gejala fisik ataupun sosial yang dipersoalkan. Di samping itu, penelitian ini harus mampu merumuskan dengan tepat apa yang ingin diteliti dan teknik penelitian apa yang tepat dipakai untuk menganalisisnya. Hasil penelitiannya difokuskan untuk memberikan gambaran keadaan sebenarnya dari objek yang diteliti. b. Penelitian Inferensial Penelitianinilebihmengarahkepadapengungkapansuatumasalah, keadaan,ataukejadiandenganmembuatpenilaiansecaramenyeluruh, meluas, dan mendalam dipandang dari segi ilmu tertentu. Fakta yang ada tidak sekadar dilaporkan apa adanya, tetapi juga dianalisis untuk mendapatkan suatu kesimpulan dan gagasan atau saran. 2. Berdasarkan Tujuan Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai, penelitian dibedakan menjadi tiga, yaitu sebagai berikut. a. Penelitian Eksploratif Penelitianbertujuanuntukmenjawabpertanyaan-pertanyaanyangtelah dirumuskanterlebihdahuluataumengembangkanhipotesisuntukpenelitian lanjutan. Peneliti dalam penelitian eksploratif perlu mencari hubungan gejala-gejala sosial ataupun fisik untuk mengetahui bentuk hubungan tersebut.Penelitiperlumemperluasdanmempertajamdasar-dasarempiris mengenaihubungandiantaragejalasosialataugejala-gejalafisiksehingga iabenar-benarmampumerumuskanhipotesis-hipotesisyangberartibagi penelitian lanjutan. Instrumen yang dapat dipakai untuk mengumpulkan data biasanya adalah wawancara, pengamatan (observasi), dan kepustakaan. Data yang berhubungan dengan objek penelitian dikumpulkan sebanyak mungkin guna mendukung kesimpulan dan menciptakan hipotesis. A Penggolongan Jenis Penelitian Riset Jelaskan perbedaan antara penelitian deskriptif dan penelitian interensial serta berikan contohnya. pengumpulan dan pengolahan data penelitian. Dengan demikian, setelah mempelajari bab ini diharapkan Anda dapat melaksanakan penelitian sosial dengan baik melalui kemampuan dalam mengumpulkan dan mengolah data penelitian.
  • 100. Pengumpulan dan Pengolahan Data Penelitian 91 b. Penelitian Uji Tujuan penelitian ini adalah menguji satu atau beberapa hipotesis yang telah dirumuskan terlebih dahulu. Penelitian ini didasarkan atas suatu naskah penelitian yang mempersoalkan langkah-langkah teknis dan metodis yang akan diambil untuk menguji hipotesis. Sampel yang akandiambilharusbenar-benarmewakilipopulasi. Dasar yang paling tepat untuk melakukan penelitian uji adalah eksperimen guna mengetahui hubungan sebab akibat. c. Penelitian Deskriptif Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan masalah atau keadaan sebagaimana adanya atau berdasarkan fakta-fakta yang ada. Dalam penelitian deskriptif dibutuhkan interpretasi atau analisis. 3. Berdasarkan Bentuk dan Metode Pelaksanaannya Berdasarkanbentukdanmetodepelaksanaannya,penelitiandibagi tiga, yaitu sebagai berikut. a. Studi Kasus Studikasusadalahsuatubentukpenelitianyangintensif,terintegrasi, dan mendalam. Subjek yang diteliti terdiri atas satu unit atau satu kesatuan unit yang dipandang sebagai kasus. Tujuan studi kasus adalah memperkembangkan pengetahuan yang mendalam mengenai objek yang diteliti yang berarti bahwa studi ini bersifat sebagai satu penelitian yang eksploratif. Penelitian ini bersifat mendalam sehingga menghasilkan gambaran peristiwa tertentu. Dalam studi kasus, ada istilah menghasilkan gambaran longitudinal, yakni pengumpulan dan analisis data dalam satu jangka waktu tertentu. Kasus dapat terbatas pada satu orang, satu keluarga, atau kelompok masyarakat pada satu lembaga, satu desa atau wilayah, atau satu kelompok objek lainnya yang cukup terbatas, tetapi dipandang sebagai satu kesatuan. Segala aspek dalam suatu kasus harus mendapat perhatian sepenuhnya dari peneliti. Hal- hal yang harus diperhatikan oleh peneliti adalah segala sesuatu yang mempunyai arti dalam riwayat kasus, misalnya peristiwa terjadinya, perkembangannya, dan perubahan-perubahannya. Dengan demikian, studi kasus dapat memperlihatkan kebulatan dan keseluruhan kasus. Teknik umum yang digunakan dalam studi kasus adalah observasi langsung, observasi partisipasi, dan teknik wawancara bebas. Di samping itu, dapat pula dilakukan melalui buku harian, surat menyurat, dan sebagainya. Meskipun demikian, wawancara sangat memainkan peranan besar dalam studi kasus. Dua hal yang sangat memainkan peranan penting dalam studi kasus, yakni generalisasi dan realitas. Studi kasus umumnya dipakai dalam rangka studi eksploratif saja,artinyabukanmengujihipotesis,melainkanmemperkembangkan hipotesis. Studi kasus memiliki keuntungan sebagai berikut. 1) Dapat meneliti kehidupan sosial ekonomi ataupun hal-hal yang bersifat fisik atau eksakta secara mendalam. 2) Dapat memanfaatkan berbagai teknik pengumpulan data, seperti observasi, wawancara, studi kepustakaan, dan alat-alat pengumpulan data lainnya. 3) Dapat dipakai untuk menguji kebenaran suatu teori. Jendela Info Erikson (1976) mengadakan penelitian tentang akibat-akibat bencana banjir dan pecahnya dam tahun 1972 di Buffalo Creek, Virginia Barat, mewawancarai yang selamat dan membaca semua bukti yang tercatat. Sumber: Sosiologi jilid 1,1999 Sumber: Tempo, Januari 2002 Gambar 4.1 Tawuran Antarpelajar Tawuran antarpelajar dapat diteliti dengan menggunakan analisis deskriptif.
  • 101. 92 Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XII Adapun kelemahan studi kasus adalah sebagai berikut. 1) Kemungkinanuntukmembuatgeneralisasisangatterbataskarena hanya mempelajari atau meneliti aspek-aspek yang spesifik. 2) Biaya relatif lebih banyak karena memerlukan waktu lebih lama daripada survei. b. Survei Pakar Sosiologi Karl Marx, pada 1880 menggunakan teknik survei dengan cara mengirimkan daftar pertanyaan ke-25.000 orang buruh di Prancis. In 1880, Karl Marx was used a survey technique to send list of question back to the twenty five thousands of labor in France. Sumber: Pengantar Sosiologi, 2000 Diskusikan dengan kelompok belajar Anda yang terdiri atas empat siswa. Mengapa dalam studi kasus perlu generalisasi dan realitas? Kerja Sama 4.1 Survei adalah suatu metode penelitian yang bertujuan untuk mengumpulkan sejumlah besar data berupa variabel, unit, atau individu dalam waktu yang bersamaan. Data dikumpulkan melalui individu atau sampel fisik tertentu dengan tujuan agar dapat menggeneralisasikan terhadap hal yang diteliti. Variabel yang dikumpulkan dapat berupa fisik ataupun sosial. Variabel yang bersifat fisik misalnya tanah, iklim, sedangkan yang bersifat sosial misalnya berupa kependudukan, agama, mata pencaharian, pendapatan penduduk. Survei dapat dipakai untuk tujuan deskriptif dan menguji suatu hipotesis.Selainitu,jugadapatdipakaidalampenelitianeksploratifyang bertujuan menguji suatu hipotesis atau lebih umum lagi menjelaskan hubungan antara variabel-variabel. Surveiuntukpenelitiansosialkemasyarakatanbiasanyamenggunakan teknik wawancara, kuesioner, atau angket, sedangkan untuk penelitian fisik menggunakan observasi langsung melalui suatu sampel. Mutu survei sangat bergantung pada hal-hal berikut. 1) Besarnya sampel yang diambil. Semakin besar sampel yang diambil, semakin besar pula kemungkinannya untuk mewakili suatu populasi. 2) Tingkat kepercayaan data dan informasi yang diperoleh dari sampel atau responden. Informasi yang benar dan akurat yang diperoleh dari responden sangat menunjang tingkat kepercayaan suatu survei. Keuntungan survei yaitu sebagai berikut. 1) Dilibatkan lebih banyak orang untuk mencapai generalisasi atau kesimpulan yang dapat dipertanggungjawabkan. 2) Dapat menggunakan berbagai teknik pengumpulan data. 3) Sering tampil masalah-masalah yang sebelumnya tidak diketahui. 4) Dapat dibenarkan atau mewakili teori tertentu. 5) Biaya lebih rendah karena waktunya lebih singkat. Adapun kelemahan survei antara lain sebagai berikut. 1) Penelitian tidak mendalam. 2) Pendapat populasi yang disurvei antara lain dapat mengandung unsur-unsur emosional dan politik. 3) Tidak ada jaminan bahwa angket bisa dijawab oleh responden yang dijadikan sampel. c. Eksperimen Penelitian eksperimen adalah suatu metode penelitian untuk mengadakan kegiatan percobaan guna mendapatkan sesuatu hasil. Hasil tersebut menunjukkan hubungan sebab akibat antarvariabel. Tujuan eksperimen adalah untuk mengetahui sebab dan akibat dari objek yang diteliti.
  • 102. Pengumpulan dan Pengolahan Data Penelitian 93 Penelitian eksperimen dapat dilakukan melalui penelitian lapangan dan juga laboratoris. Contoh penelitian lapangan adalah penelitian ilmu sosial pada suatu masyarakat di daerah tertentu; dan mata pelajaran Sosiologi dengan menggunakan metode-metode mengajar tertentu. Penelitian secara laboratoris jauh lebih mudah dilakukan daripada penelitian eksperimen dalam ilmu-ilmu sosial karena dalam penelitian laboratorium, orang lebih mampu mengontrol variabel-variabel tertentu yang dapat memengaruhi variabel lainnya. Penelitian eksperimen dalam ilmu-ilmu sosial pada umumnya menghadapi kesulitan dalam pelaksanaan karena banyaknya variabel yang dapat berpengaruh terhadap variabel yang dipengaruhi. Kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh seorang peneliti eksperimen tidak hanya bersumber dari kesulitan mengadakan manipulasi berbagai situasi, tetapi juga dalam penyusunan metode itu sendiri. Misalnya, tidak adanya unit kontrol yang dapat dipakai sebagai patokan pembanding dengan unit eksperimen. Penelitian eksperimen dapat dilaksanakan dengan membagi dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen adalah suatu kelompok yang sengaja dipengaruhi oleh variabel tertentu, misalnya dengan menggunakan metode baru, sedangkan kelompok kontrol adalah suatu kelompok yangdipergunakanuntukmengujisampaidimanaterjadiperubahan- perubahan variabel eksperimen. Contoh gambaran kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yakni sebagai berikut. Seorang guru ingin mengetahui seberapa jauh tingkat prestasi pelajar SMA terhadap mata pelajaran Sosiologi. Guru tersebut mengajar Kelas XII IPS A dengan menggunakan metode mengajar Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA). Kelompok ini disebut kelompok eksperimen. Di pihak lain dan dalam waktu yang hampir bersamaan, guru tersebut mengajarkan pelajaran Sosiologi terhadap pelajar SMA Kelas XII IPS B dengan menggunakan metode mengajar cara biasa (sistem indoktrinasi). Kelompok ini disebut kelompok kontrol. Setelah itu, kedua kelompok pelajar diuji guna mengetahui seberapa jauh kelompok eksperimen berhasil mencapai prestasi dibanding kelompok kontrol. 4. Berdasarkan Bidang yang Dipilih Berdasarkanbidangyangakanditeliti,penelitiandapatdibagidua, yaitu sebagai berikut. a. Penelitian Bidang Ilmu Eksakta Penelitianinidapatberupapenelitianilmupengetahuanalam,ilmu kimia, matematika, biologi, dan sebagainya. b. Penelitian Bidang Ilmu Sosial Penelitian ini dapat berupa ilmu sejarah, sosiologi, agama, bahasa, kependudukan, dan sebagainya. 5. Berdasarkan Pemakaiannya Berdasarkan pemakaiannya penelitian dapat dibagi dua, yaitu sebagai berikut. a. Penelitian Murni Penelitianinibersifatmengujiilmutertentudenganmenggunakan teori tertentu. Melalui penelitian ini, diharapkan dapat diperoleh teori- teori baru dalam bidang ilmu yang diselidiki. Hal tersebut menjadikan penelitian murni disebut juga penelitian dasar. Sumber: www. resman-bali.net Gambar 4.2 Eksperimen Melakukan eksperimen di laboratorium
  • 103. 94 Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XII b. Penelitian Terpakai atau Terapan Tujuanpenelitianiniadalahagarhasilnyadapatdipergunakanatau diimplementasikan. Penelitian terapan diselenggarakan dalam rangka mengatasi masalah nyata dalam kehidupan. Penelitian ini merupakan usaha menemukan langkah perbaikan suatu aspek kehidupan yang perlu diperbaiki. Untuk itu, peneliti berusaha menemukan masalah- masalahataukelemahan-kelemahanyangmenjadifaktorpenghambat terhadap subjek yang diteliti, kemudian dicari alternatif cara yang paling tepat dan praktis untuk mengatasinya. 6. Berdasarkan Tempatnya Berdasarkan tempatnya, penelitian dibagi menjadi tiga, yaitu sebagai berikut. a. Penelitian Laboratorium Penelitian ini menggunakan alat-alat laboratorium sebagai media penelitian. b. Penelitian Kepustakaan Penelitian ini menggunakan kepustakaan sebagai sumber data penelitian. Peneliti berusaha mencari data dari berbagai literatur yang berhubungan dengan subjek yang mereka teliti, baik melalui perpustakaan maupun tempat lainnya. c. Penelitian Lapangan Penelitian ini dilakukan di lapangan dalam arti dapat berupa wilayahtertentu(desa,kecamatan,kabupaten,dansebagainya),lembaga atau instansi atau organisasi kemasyarakatan, serta objek-objek alami seperti penelitian tanah, tanaman, hewan, sungai, topografi, dan sebagainya. Gambar 4.3 Meneliti Meneliti kualitas tanaman terhadap tingkat pendidikan pekerja Sumber: ww.karantinadeptan.go.id Jenis penelitian dapat pula diklasifikasikan berdasarkan jumlah orang yang meneliti menjadi penelitian individual dan penelitian kelompok. Carilah oleh Anda ciri atau karakteristik kedua jenis penelitian tersebut. Opini 4.1
  • 104. Pengumpulan dan Pengolahan Data Penelitian 95 Dalam penelitian, selalu digunakan teknik pengumpulan data yang disesuaikan dengan tujuan penelitian. Kesesuaian data dengan teknik bergantung pada tipe, jenis, dan kondisi penelitian. Untuk itu, peranan alat pengumpul data sangat penting karena alat ini digunakan sebagai pedoman atau pegangan selama pengumpulan data itu berlangsung. Berikut ini akan dibahas mengenai penggunaan metode dalam pengumpulan data di lapangan. 1. Teknik Angket Angketadalahalatpengumpuldatauntukkepentinganpenelitian. Angket digunakan dengan mengedarkan formulir yang berisi beberapa pertanyaan kepada beberapa subjek (responden) untuk mendapat tanggapan secara tertulis. Sebelum angket disusun harus melalui prosedur sebagai berikut. a. Merumuskan tujuan yang akan dicapai dengan angket. b. Mengidentifikasi variabel sasaran angket. c. Menjabarkan variabel menjadi subvariabel menjadi spesifik dan tunggal. d. Menentukan jenis data, sekaligus menentukan teknik analisisnya. Angket memberikan gambaran dari jawaban yang diberikan subjek (responden), baik yang anonim (tanpa nama) maupun yang bernama. Angket anonim memang ada kebaikannya karena responden bebas mengemukakan pendapat. Namun, penggunaan angket anonim mempunyai kelemahan, di antaranya: a. sukar ditelusuri apabila ada kekurangan pengisian yang disebabkan responden kurang memahami maksud item atau pertanyaan dalam angket tersebut; dan b. tidak mungkin mengadakan analisis lebih lanjut apabila peneliti ingin memecah kelompok berdasarkan karakteristik yang diperlukan. Faktor-faktor yang memengaruhi perlu tidaknya angket diberi nama antara lain: a. tingkat kematangan responden; b. subjektivitas item menyebabkan responden enggan memberikan jawaban; c. kemungkinan banyaknya pertanyaan dalam angket; dan d. prosedur (teknik) yang akan diambil pada waktu menganalisis data. Untuk memperoleh angket dengan hasil mantap, dilakukan proses uji coba. Dalam uji coba, responden diberi kesempatan untuk memberikan saran-saran perbaikan bagi angket yang akan diedarkan. Situasi sewaktu uji coba dilaksanakan harus sama dengan situasi kapan penelitian yang sesungguhnya. Terdapat empat cara pemakaian angket yang dapat dilakukan oleh peneliti, yaitu sebagai berikut. a. Angket digunakan dalam wawancara tatap muka dengan responden. b. Angket diisi sendiri oleh responden. c. Angket dapat dilakukan dengan wawancara melalui telepon. d. Angket diposkan dan dikembalikan oleh responden. Sumber: Femina, 22–28 September 2005 Gambar 4.4 Pengumpulan Data Mengumpulkan data dengan angket dapat melalui wawancara langsung dan telepon. B Pengumpulan Data
  • 105. 96 Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XII Angketmemilikikelemahandankelebihan.Salahsatukelemahan angket adalah jika angket yang disebarkan kepada responden sukar kembali. Untuk mengatasi kelemahan ini, peneliti harus meyakinkan responden bahwa bantuannya sangat diperlukan. Peneliti sebaiknya mengirim surat kepada responden yang isinya seolah-olah yakin bahwa angketnya akan diisi tetapi belum mempunyai waktu. Kemudian, peneliti menyebarkan angket harus melebihi kebutuhan atau melebihi jumlah responden yang telah ditentukan. Berdasarkan jenis penyusunan pertanyaannya, angket dibagi menjadi dua golongan, yakni sebagai berikut. a. Angket Tipe Isian Semua persoalan yang diajukan kepada responden (orang yang dimintai keterangan), dalam bentuk pertanyaan, permintaan, komentar terhadap suatu kejadian atau keadaan. Orang yang dimintai keterangan (responden) diharapkan mengisi setiap jawaban dari setiap pertanyaan yang diajukan secara bebas. Setiap pertanyaan yang diajukan disebut items. Dengan demikian, kebebasan jawaban dari responden disebut open end item, angketnya dinamakan open form questionnare. Selain itu terdapat pula jenis angket dengan setiap pertanyaan yang memerlukan jawaban terbatas disebut Supply type item, angket ini dinamakan closed form questionnare. Berikut ini contoh dari kedua bentuk angket tersebut, yaitu: 1) Bentuk terbuka open end item Bagaimana pendapat Anda apabila: a) Setiap siswa yang meninggalkan kelas sebelum pelajaran berakhir?...................................................................................... ...................................................................................................... b) Siswa yang merokok di dalam kelas? .................................... ...................................................................................................... c) Setiap siswa yang sering melakukan perkelahian dikeluarkan dari sekolah? ...................................................................................... d) Pelajaran Sosiologi yang diberikan di Kelas XII IPS dalam bentuk diskusi? ......................................................................... e) Setiap siswa yang masuk terlambat dikenakan hukuman, dengan jalan membersihkan WC sekolah ? .......................... ...................................................................................................... f) Dan lain-lain .............................................................................. Jawaban bebas dari item (pertanyaan) tersebut memungkinkan peneliti menyelidiki perasaan, pendapat, atau latar belakang responden secara luas. 2) Supply type closed form item a) Apa hobi Anda? ........................................................................ ...................................................................................................... b) Mata pelajaran apa yang Anda senangi ? .............................. ...................................................................................................... c) Berapa jam atau menit kemampuan Anda membaca setiap hari? ............................................................................................. d) Mata pelajaran apa yang Anda takuti ? ................................. ...................................................................................................... e) Ke mana Anda setiap malam Minggu? ................................. ...................................................................................................... f) Dan lain-lain .............................................................................. ...................................................................................................... Soal Pengayaan (UN SMA IPS, 2005) Salah satu fungsi data bagi peneliti adalah untuk mengambil suatu keputusan. Hal ini karena data berkaitan dengan .... a. pendapat umum yang berkembang luas di masyarakat b. konsensus berbagai kalangan yang didukung oleh penguasa c. gambaran suatu keadaan yang dapat dijadikan dasar suatu pendapat d. unsur pembangunan yang paling vital dan sangat berharga e. asumsi seseorang yang dipakai sebagai pijakan menyatakan suatu pendapat Jawaban: c Data adalah bahan mentah yang perlu diolah sehingga menghasilkan informasi atau keterangan, atau data adalah kumpulan data yang berisi informasi atau pendapat.
  • 106. Pengumpulan dan Pengolahan Data Penelitian 97 Kelemahan-kelemahan angket bentuk isian adalah sebagai berikut. 1) Responden mungkin merasa segan memberikan jawaban yang lengkap. 2) Kemungkinan responden tidak memberikan jawaban yang sebenarnya. 3) Apabila responden banyak, peneliti akan sukar menarik kesimpulan dari setiap pertanyaan. b. Angket Tipe Pilihan Angket tipe pilihan meminta responden untuk memilih jawaban dari setiap item (pertanyaan), baik yang berbentuk multiple choice maupun force choice dalam bentuk ya-tidak, setuju-tidak setuju, atau boleh-tidak boleh. Bentuk angket pilihan ganda disenangi oleh responden karena waktu pengisian cukup singkat dan tidak banyak memerlukan pemikiran. Pertanyaan (item) multiple choice dan force choice dapat digunakan untuk menyelidiki fakta-fakta objektif (fact finding) atau fakta-fakta subjektif (pendapat, keyakinan, dll.). Berikut ini contoh pertanyaan dalam bentuk force choice. 1) Untuk fact finding a) Jenis kelamin ? c) Anda punya pacar ? ( ) wanita ( ) ya ( ) pria ( ) tidak b) Anda pernah berkelahi ? d) Anda mengikuti ( ) ya bimbingan tes? ( ) tidak ( ) ya ( ) tidak Responden cukup memberi tanda silang di depan jawaban yang sesuai dengan dirinya. 2) Untuk menyelidiki pendapat a) Apakah Anda merasa tenang dengan adanya perkelahian pelajar? ( ) ya ( ) tidak b) Apakah buku-buku di perpustakaan sekolah membantu menambah pengetahuan? ( ) ya ( ) tidak c) Apakah pekerjaan rumah mengganggu waktu bermain? ( ) ya ( ) tidak d) Apakah tata tertib sangat memberatkan siswa? ( ) ya ( ) tidak Bentuk force choice tidak hanya ya atau tidak saja, tetapi banyak lagi bentuk-bentuk lain, tentu saja bergantung pada masalah yang ditanyakan kepada responden. Angket bentuk pilihan ganda (multiple choice) menyediakan beberapa alternatif jawaban (lebih dari dua) yang harus diisi oleh responden, misalnya: 1) Untuk fact finding a) Tujuan Anda setelah lulus SMA? ( ) ITB ( ) PTS ( ) Unpad ( ) Kursus b) Sejak kapan Anda senang berkelahi? ( ) TK ( ) SD
  • 107. 98 Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XII ( ) SMP ( ) sampai sekarang c) Ke mana Anda apabila membolos sekolah? ( ) pulang ke rumah ( ) ke tempat keramaian ( ) ke bioskop ( ) nonton TV d) Di mana Anda mendapatkan buku pelajaran? ( ) beli di toko ( ) pinjam kepada teman ( ) pinjam ke perpustakaan ( ) beli di loak 2) Untuk menyelidiki pendapat atau keyakinan a) Apakah Anda akan melanjutkan kuliah ke perguruan tinggi? ( ) ya baik PTN atau PTS ( ) tidak ada biaya ( ) apabila ada biaya ( ) bergantung pada situasi nanti b) Bagaimana pendapat Anda mengenai perkelahian pelajar? ( ) mengganggu ketertiban ( ) sebagai solidaritas dengan teman ( ) menambah keberanian ( ) membahayakan jiwa c) Hukumanapakahyangpantasdiberikankepadayangsuka bolos? ( ) dijemur ( ) dinasihati guru wali kelas atau guru BP ( ) dikeluarkan ( ) diperingatkan sampai tiga kali; jika masih membolos, dikeluarkan (d) Bagaimana pendapat Anda mengenai pacaran? ( ) menyenangkan, membantu kegiatan belajar ( ) cukup untuk mengenal sifat masing-masing ( ) dapat mengganggu konsentrasi belajar ( ) tidak baik bagi anak sekolah Angket bentuk pilihan ganda memiliki banyak alternatif jawaban sehingga akan memperluas dan memperdalam permasalahan. c. Menyusun Pertanyaan Pertanyaan (item) merupakan alat untuk memancing respons dari orang yang dijadikan subjek penelitian. Pertanyaan yang diajukan harus benar-benar dapat diterima oleh responden dan tidak membingungkan sehingga perlu diperhatikan petunjuk penyusunan pertanyaan dalam penelitian, yaitu sebagai berikut. 1) Gunakan kata-kata yang artinya tidak rangkap. 2) Susun kalimat yang sederhana dan jelas. 3) Hindari penggunaan kata-kata yang tidak ada gunanya. 4) Hindari pertanyaan-pertanyaan yang tidak ada gunanya. 5) Masukkan semua kemungkinan jawaban agar pilihan jawaban memiliki dasar yang beralasan, tetapi hindari pengkhususan yang tidak jelas, baik dalam pertanyaan maupun dalam jawaban. 6) Perhatikan pertanyaan yang dimasukkan harus diterapkan pada situasi menurut pendapat responden. 7) Hindari menanyakan pendapat responden, kecuali jika pendapat tersebut yang akan diselidiki. Riset Susunlah pertanyaan minimal 10 dengan tema pendidikan.
  • 108. Pengumpulan dan Pengolahan Data Penelitian 99 8) Hindari kata-kata yang terlalu kuat (mengiringi jawaban) atau terlalu lemah (tidak merangsang). Mengiringi jawaban akan mendorong responden keluar dari jalur masalah yang diteliti. Kata yang terlalu lemah akan memancing respons yang tidak memadai sehingga jawaban lebih dari satu pilihan. 9) Susun pertanyaan yang tidak memaksa responden menjawab yang tidak sebenarnya karena takut akan adanya tekanan-tekanan sosial. 10) Hindari membuat pertanyaan yang dapat dijawab dengan beberapa jawaban apabila hanya satu jawaban yang diinginkan. 11) Jika mungkin, susunlah pertanyaan yang sedemikian rupa sehingga dapat membebaskan responden dari berpikir terlalu kompleks. 12) Hindari kata-kata yang sentimental, seperti, cantik, jelek, buruk, dungu, bodoh, kurang ajar, dan lain-lain, sekiranya ada kata-kata lain yang lebih sopan dan netral. 2. Wawancara Wawancara atau interview (tanya jawab lisan) merupakan salah satu bagian yang terpenting setiap penelitian. Tanpa wawancara, peneliti akan kehilangan informasi yang hanya didapat langsung melalui wawancara dengan responden. Pewawancara memerlukan persyaratan tertentu, yaitu keterampilan mewawancarai, motivasi yang tinggi, tidak ragu dan tidak takut dalam menyampaikan pertanyaan. Persyaratan itu sangat perlu karena antara pewawancara dan responden masing-masing memiliki karakter yang berbeda dan tentu hal ini akan menghambat kelancaran proses wawancara. Sebelum melakukan wawancara, pewawancara perlu mempersiapkan diri terlebih dahulu melalui latihan. Pewawancara yang sudah berpengalaman pun perlu persiapan dan latihan. Latihan wawancara diadakan untuk memberikan bekal keterampilan untuk mengumpulkan data dengan hasil yang baik. Pewawancara merupakan kunci keberhasilan perolehan data yang diperlukan. Sikap pada waktu datang, sikap duduk, kecerahan wajah, tutur kata, keramahan, serta keseluruhan penampilan akan sangat berpengaruh terhadap isi jawaban responden. Oleh karena itu, perlu adanya latihan yang intensif bagi calon pewawancara. Fungsi pedoman wawancara adalah untuk mendapatkan hasil pencatatan yang lebih cepat dan perolehan data yang diperlukan. Saat proses wawancara berlangsung diperlukan situasi dan kondisi yang menunjang dan hindari dari pengaruh eksternal yang dapat mengganggu kelancaran wawancara. Teknik wawancara yang perlu diperhatikan yaitu sebagai berikut. a. Usahakan pada waktu wawancara hanya responden yang hadir dan wawancara pun tidak membawa teman. b. Reaksi atau jawaban pertama terhadap pertanyaan itulah pendapat responden yang sesungguhnya. c. Jangan tergesa-gesa menulis jawaban tidak tahu karena jawaban tidak tahu dari responden sebenarnya dia sedang berpikir. Oleh karena itu, pewawancara harus sabar. d. Pada jawaban ya dan tidak, seringkali responden menambahkan keterangan maka semua jawaban tersebut dicatat dan tulislah komentar responden. e. Jawaban responden harus dimengerti maksudnya sebelum dicatat jika belum jelas sebaiknya ditanyakan lagi. Jendela Info Fakta yang diperlukan terkadang tidak tercatat, dan orang hanya dapat mengetahuinya jika ia menanyakannya. Ferree pada 1976 mewawancarai 135 wanita yang mempunyai anak usia sekolah dasar, dan melaporkan bahwa para istri yang seluruh kegiatannya terbatas dalam rumah tangga “kurang puas dalam hidup” dibandingkan istri yang bekerja di luar rumah. Akan tetapi, dalam wawancara yang dilakukan Wright, pada 1978 dengan jumlah informan besar dan bersifat nasional serta pertanyaan yang sama, menghasilkan data yang berbeda. Hasil wawancara menyatakan tidak ada hubungan yang tetap antara kepuasan hidup istri dengan keadaan apakah mereka bekerja di luar rumah. Kasus tersebut memberi gambaran bahwa penelitian tunggal jarang memberikan bukti yang cukup sebelum diperkuat oleh penelitian ulang. Sumber: Sosiologi Jilid 2,1999
  • 109. 100 Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XII f. Usahakan sambil menulis, tetap mendengarkan atau berbicara. g. Setelah selesai wawancara, periksalah pedoman wawancara dengan teliti agar semua pertanyaan dan jawaban terkoreksi. h. Jika menggunakan alat perekam, hendaknya meminta izin responden. i. Jenis kelamin yang diwawancara sebaiknya sama dengan pewawancara. Penggunaan wawancara sebagai teknik pengumpulan data harus dilaksanakan dengan efektif. Artinya, dalam waktu yang sesingkat- singkatnya dapat diperoleh data sebanyak-banyaknya. Bahasa harus jelas dan terarah. Suasana harus tetap rileks agar data yang diperoleh adalah data objektif yang dapat dipercaya. Beberapa kelemahan wawancara yaitu sebagai berikut. a. Tidak cukup efisien, memboroskan waktu, tenaga, dan biaya. b. Bergantung kepada kesediaan, kemampuan, dan keadaan responden. c. Jalan dan isi wawancara sangat mudah dipengaruhi keadaan sekitarnya yang memberikan tekanan-tekanan mengganggu. d. Pewawancara harus yang benar-benar menguasai bahasa yang diwawancarai. e. Jika pendekatan sahabat-karib dilaksanakan untuk menyelidiki masyarakat yang heterogen, diperlukan pewawancara yang banyak. Misalnya, jika masyarakat terdiri atas beberapa golongan yang bertentangan, satu pewawancara melayani satu golongan. 3. Observasi Observasi ialah studi yang disengaja dan sistematis tentang fenomena sosial dan gejala fisik dengan jalan pengamatan dan pencatatan. Observasi dapat dijadikan sebagai alat pengumpul data jika memenuhi kriteria sebagai berikut. a. Dijadikan pada pola dan tujuan penelitian yang sudah ditetapkan. b. Direncanakan dan dilaksanakan secara sistematis. c. Dikaitkandandicatatsecarasistematisdenganproposisiyanglebih umum, dan tidak karena didorong oleh rasa ingin tahu belaka. d. Dicek dan dikontrol validitas, reliabilitas, dan ketelitiannya. Ciri observasi sebagai teknik pengumpulan data memiliki sifat- sifat sebagai berikut. a. Mempunyai arah dan tujuan yang khusus. b. Observasi ilmiah tidak dilakukan secara untung-untungan atau sesuka hati dalam usaha mendekati situasi atau objeknya, tetapi dilakukan secara sistematis dan berencana. c. Observasi sifatnya kuantitatif, yaitu mencatat sejumlah peristiwa tentang tipe-tipe tingkah laku sosial tertentu. d. Observasi melakukan pencatatan dengan segera, secepatnya, tidak menyandarkan diri pada kekuatan ingatan. e. Menuntut adanya keahlian, dilakukan oleh orang terlatih untuk tugas ini. f. Hasil observasi dapat dicek dan dibuktikan untuk menjamin reliabilitas dan validitasnya. 4. Dokumen dan Media Massa Pengumpulan data dari bahan dokumen merupakan pengumpulan data dari hasil catatan yang dilakukan pada waktu lampau. Pengumpulan data itu dapat berupa hal-hal berikut. Soal Pengayaan (UN SMA IPS, 2004) Pengamatan yang dilakukan dengan cara melibatkan diri dalam situasi objek yang diteliti disebut observasi .... a. langsung b. tidak langsung c. tidak berstruktur d. berstruktur e. pastisipatif Jawaban: e Observasi partisipatif yaitu seorang pengamat terlibat langsung dengan objek yang diamati.
  • 110. Pengumpulan dan Pengolahan Data Penelitian 101 a. Surat pribadi. Surat-menyurat yang telah dilakukan oleh seseorang pada masa lampau, menggambarkan emosi, karakter, sifat, curahan hati, dan lain-lain. Misalnya, penelitian mengenai keadaan masyarakat Indonesia yang digambarkan dalam surat R.A. Kartini kepada Ny. Abendanon sehingga terkumpul dalam bukunya berjudul Habis Gelap Terbitlah Terang. Isi surat tersebut, selain watak dan sikap R.A. Kartini mengenai perjuangannya, juga menggambarkan tradisi dan adat istiadat Jawa pada saat itu. b. Catatan dan buku harian. Buku harian memuat peristiwa- peristiwa penting yang dialami seseorang pada masanya. Dari buku harian tokoh angkatan ‘66 dapat ditemukan peristiwa- peristiwa yang terekam, misalnya situasi politik pada tahun 1966. Begitu pula tokoh-tokoh lain yang membuat catatan hariannya merupakan bahan dokumen dalam penelitian sejarah. c. Surat resmi. Surat-surat resmi yang pernah dikeluarkan oleh suatu lembaga merupakan bahan dokumentasi mengenai keadaan lembaga bersangkutan atau situasi administrasi, politik, kemasyarakatan, tradisi, hukum, dan lain-lain yang pernah terjadi di masa lampau. d. Memoirs. Hampir sama dengan catatan harian, tetapi tidak menyinggung masalah-masalah pribadi. Memoirs berisi hal-hal yang bersifat umum dari suatu catatan perjalanan. Memoirs banyak memuat keadaan suatu masyarakat, negara, adat istiadat dan lain-lain yang berlaku di suatu daerah, misalnya mengenai catatan perjalanan Columbus ke Benua Amerika atau catatan perjalanan yang ditulis oleh orang Belanda pada abad XIX mengenai kehidupan orang Jawa. e. Dokumen pemerintah. Dokumen yang dibuat pemerintah merupakan suatu bahan kajian yang memiliki ketelitian yang telah terjadi di masa lampau. Hal ini memberikan peristiwa- peristiwa yang benar-benar telah terjadi, kemudian diarsipkan dan disimpan sebagai suatu dokumen. Pada zaman kolonial Belanda, banyak sekali arsip-arsip yang disimpan sebagai suatu catatan sejarah Indonesia mengenai aktivitas pejabat pemerintah, kegiatan militer, transaksi di bidang administrasi, dan lain-lain sehingga dokumen pemerintah tersebut dikategorikan sebagai berikut. 1) Missive, ialah surat-surat resmi dari para asisten residen dan residen kepada gubernur jenderal. 2) Keputusan Pemerintah. 3) Memoranda, ialah laporan yang diucapkan pada waktu serah terima jabatan. 4) Militair Journaal, ialah catatan harian dari kesatuan militer yang melakukan operasi. 5) Surat kawat, telegram yang ditujukan kepada suatu lembaga- lembaga lain. 6) Notula rapat, catatan selama rapat berlangsung dan kesimpulan dari pelaksanaan rapat. 7) Proces verbaal dari suatu persiapan pengadilan. Pengambilan dokumen dapat diambil dari media massa, majalah, jurnal, dan lain-lain. Media massa dapat bersifat objektif dan subjektif terhadap masalah sosial yang terjadi. Adanya kedua sifat tersebut dalam media massa menimbulkan pro dan kontra di masyarakat. Riset Apakah Anda suka menulis buku harian? Jika Anda rutin menulis buku harian, suatu saat Anda dapat belajar dengan mudah mengingat peristiwa-peristiwa masa lalu dan Anda belajar berkreasi dalam menuangkan ide serta bahasa. Jika Anda belum menulis buku harian, mulailah dari sekarang mencatat peristiwa-peristiwa dalam keseharian Anda.
  • 111. 102 Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XII Gambar 4.5 Pengambilan Data Pengambilan data salah satunya dapat dicari melalui media massa. Sumber: Tempo, 19 September 2004 Setelah data terkumpul, secepatnya diolah agar data tersebut memberikan gambaran mengenai masalah yang diajukan. Hasil pengolahan data dapat menyimpulkan kebenaran-kebenaran sebagai hasil temuan dari masalah yang ada di lapangan. Untuk mendapatkan suatu gambaran dari data yang diolah, perlu adanya analisis sebagai akhir dari penyilidikan. Analisis di sini dibedakan atas dua macam, yaitu analisis kualitatif dan kuantitatif. Perbedaan ini bergantung pada sifat data yang dikumpulkan. Data yang bersifat monografis menggunakan analisis kualitatif, sedangkan data yang memiliki jumlah lebih besar menggunakan analisis kuantitatif. C Pengolahan Data Penggunaan fakta dalam media massa sering harus teliti disebabkan singkatnya waktu dalam pengumpulan berita dan mengolah informasi yang didapat wartawan maka unsur subjektif berita muncul. Pengumpulan data melalui media massa dapat dilakukan secara periodik. Media massa sangat berguna dalam mencari masalah untuk bahan penelitian karena tidak sedikit berita- berita yang berhubungan dengan masalah sosial yang terjadi di masyarakat. Namun, peneliti perlu ketelitian dalam memilih masalah tersebut agar terhindar dari unsur subjektivitas wartawan sehingga kaji ulang terhadap suatu masalah perlu dilakukan. Begitu pula, penyelidik harus netral dalam membaca setiap masalah sosial yang terjadi dengan tidak memasukkan unsur pribadi atau golongan. Bacalah artikel dari media massa. Jumlah artikel lebih dari satu, tetapi masih dalam satu tema. Bandingkan artikel yang satu dengan yang lainnya. Anda diharapkan dapat menganalisis apakah berita di media massa tersebut bersifat netral atau ada unsur-unsur subjektivitas dari wartawan. Diskusikan dengan kelompok belajar Anda yang terdiri atas enam orang siswa. Setiap anggota kelompok minimal membawa satu artikel yang satu tema dengan kelompoknya. Kerja Sama 4.2
  • 112. Pengumpulan dan Pengolahan Data Penelitian 103 Analisis kuantitatif disebut juga analisis statistik, yang memiliki proses beberapa tahap yang saling berkaitan, di antaranya: 1. tahap pengolahan data, merupakan awal dari data yang telah dikumpulkan; 2. tahap pengorganisasian data, memilah-milah data sesuai dengan masalah yang diajukan; dan 3. tahap temuan hasil, merupakan akibat dari analisis data yang memberikan gambaran dari kebenaran-kebenaran di lapangan. Di dalam pengumpulan dan pengolahan data terdapat beberapa prosedur agar data yang terkumpul dapat diolah sesuai dengan yang diharapkan sehingga terbukti secara lahiriah (empirik). Pengumpulan dan analisis data tidak begitu saja terbentuk, tetapi melalui beberapa rangkaian kegiatan yang saling menunjang, seperti pengelompokan data, kecenderungan data, dan hubungan antardata. 1. Pengelompokan Data Data yang telah terkumpul dari lapangan perlu diteliti kembali yang disebut editing. Terutama data yang dikumpulkan melalui angket atau melalui wawancara. Adapun editing yang berasal dari angket akan diteliti kembali, terutama yang berhubungan dengan hal-hal sebagai berikut. a. Lengkapnya pengisian, angket harus berisi lengkap. Setiap pertanyaan yang ada dalam angket harus terisi, terutama untuk angket dalam bentuk terbuka. b. Keterbacaan tulisan, tulisan yang ada dalam angket bentuk terbuka harus terbaca, apabila tidak atau sulit dibaca, akan terjadi penafsiran yang salah mengenai isi pertanyaan yang diajukan. c. Kejelasan makna jawaban, seorang pengumpul data atau responden sebaiknya dapat menuliskan jawaban yang jelas maknanya agar tidak salah menafsirkan maksud dari jawaban. d. Keajegan dan kesesuaian jawaban satu sama lain, jawaban yang ditulis dalam angket ada kesesuaian antara jawaban yang ada dalam pertanyaan pertama dan jawaban dalam pertanyaan selanjutnya sehingga setiap pertanyaan tidak ada kesan asal dijawab. e. Relevansi jawaban, bagi pengumpul data hasil wawancara harus cermat dalam menyusun pertanyaan agar setiap jawaban ada hubungannya dengan masalah penyelidikan. Jika data atau jawaban tidak relevan dengan masalah yang diajukan, tentu saja akan percuma dan tidak berharga. f. Keseragaman satuan data, misalnya untuk data mengenai luas maka ada keseragaman dalam satuan ukuran seperti km2 jangan disatukan dengan ukuran yang lain seperti M2, Are, Ha, dan lainnya. Demikian pula untuk ukuran berat, jumlah, nilai uang, dan lain-lain. Jika editing selesai dilakukan, dilanjutkan dengan penge- lompokkan data yang disebut dengan koding data. Koding adalah usaha mengelompokkan atau mengklasifikasikan jawaban-jawaban para responden menurut macamnya. Hal ini dimaksudkan untuk mempermudah menganalisis data dari setiap pertanyaan yang diajukan karena kadangkala dari setiap pertanyaan terdapat jawaban- jawaban yang sejenis sehingga perlu untuk disatukan ke dalam satu analisis yang sama, khususnya untuk jawaban pada jenis pertanyaan terbuka. Soal Pengayaan (UN SMA IPS, 2005) Langkah-langkah dalam pengolahan data suatu penelitian adalah .... a. variabel, tabulasi, analisis, dan kesimpulan b. tabulasi, pengecekan, coding, dan analisis c. analisis, tabulasi, pembuatan laporan, dan saran d. analisis data, pengorganisasian data, dan saran e. persiapan, tabulasi, pengorganisasian, dan analisis Jawaban: a Pengolahan data adalah usaha yang konkret untuk membuat data itu bermakna (Winarto Surakhmad, 1994:109). Dengan demikian, data yang sudah terkumpul perlu diolah menurut prosedur pengolahan data yang baik. Langkah-langkah yang ditempuh peneliti dari responden, yaitu seleksi data, klasifikasi data, tabulasi data.
  • 113. 104 Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XII Datayangpalingmudahdikelompokkanyaitudatayangberasaldari jawaban angket tertutup yang multiple choice. Jawaban yang diperoleh dari responden selanjutnya dihitung yang disebut tallying. Misalnya, jawaban yang diperoleh dari satu pertanyaan yang diajukan kepada 80 orang siswa maka setiap siswa akan menjawab sesuai dengan pendapatnya. Dengan demikian, diperoleh data sebagai berikut. Tabel 4.1: Pendapat Siswa Mengenai Perkelahian Pelajar Kategori Tally Frekuensi (f) Mengganggu ketertiban IIII IIII IIII IIII III 23 Sebagai solidaritas dengan teman IIII IIII IIII IIII 19 Menambah keberanian IIII IIII IIII 15 Membahayakan jiwa IIII IIII IIII II 17 Jumlah 74 Berdasarkan Tabel 4.1, diperoleh jawaban bahwa siswa sebagai responden ternyata cenderung tidak menyetujui adanya perkelahian pelajar. Hal ini belum menunjukkan adanya analisis dari hasil penyelidikan karena belum seluruh jawaban dikelompokkan dan dihitung. 2. Kecenderungan Umum Melalui Statistik Sederhana Data yang bersifat kuantitatif dapat diolah menggunakan statistik. Statistik secara sederhana dapat dihitung dengan mencari nilai rata- rata (mean), modus, median, dan persen yang disebut pengukuran tendensi sentral, yaitu pengukuran dari pusat persebaran variabel. Pengolahan data dari statistik sederhana ini diperoleh dari frekuensi yang dicapai pengumpulan data yang merupakan suatu ukuran. Ukuran statistik merupakan ukuran deskriptif yang akan memperlihatkan gejala yang terkandung dalam data sehingga akan memperlihatkan kecenderungan dan pengelompokan data. Dalam pengolahan data melalui statistik diperlukan beberapa pengertian dasar sebelum mengetahui mean, medium, modus, dan persen. a. Pengertian Dasar Untuk memahami dasar-dasar statistik, terlebih dahulu diperkenalkan beberapa istilah yang diperlukan. Kadangkala beberapa istilah ini muncul kembali walaupun sebelumnya telah dibahas. Hal ini sengaja dengan tujuan untuk lebih paham. 1) Variabel Variabel memiliki dua karakteristik, yaitu a) karakteristik yang dapat memberikan sekurang-kurangnya dua klasifikasi yang berbeda; dan b) karakteristik yang mungkin memberikan sekurang-kurangnya dua hasil pengukuran atau perhitungan yang berbeda. Variabel dapat dibedakan yakni sebagai berikut. a) Variabel kualitatif Variabel ini dapat diperoleh melalui pengamatan atau variabel yang tidak dinyatakan dengan bilangan. Ciri variabel kualitatif adalah sebagai berikut. (1) Variabel kualitatif dichotomous, yaitu variabel yang hanya diklasifikasikan menjadi dua dan tidak menunjukkan peringkat (ordering), misalnya jawaban, Ya - Tidak Mudah - Sukar Dst.....
  • 114. Pengumpulan dan Pengolahan Data Penelitian 105 (2) Variabel kualitatif polychotomous, yaitu variabel kualitatif banyak dan tidak. b) Variabel kuantitatif (1) Variabel kuantitatif kontinu, yaitu variabel yang dapat dinyatakan dalam bilangan, yang mengambil setiap harga, baik bilangan bulat maupun bilangan pecahan. Misalnya, ukuran berat, atau ukuran tinggi. (2) Data kontinu dapat diperoleh dari hasil pengukuran yang terus menerus, seperti perkembangan tinggi badan anak dapat diukur setiap tahun atau suhu badan pasien di rumah sakit senantiasa diukur tiap waktu. (3) Variabel kuantitatif diskrit, yaitu variabel yang keadaannya dinyatakan dalam bilangan bulat dan selalu dilihat dari bentuknya. Misalnya, jumlah penduduk, banyaknya binatang, atau jumlah buku. 2) Data Data adalah fakta (keterangan) dalam bentuk kualitatif atau kuantitatif. Data diperoleh dari pengukuran perhitungan, ataupun pengamatan sehingga akan muncul fakta. 3) Pengukuran Pengukuran adalah sebuah proses kuantifikasi, di mana orang berusaha untuk mencantumkan bilangan terhadap ciri khas (karakteristik) tertentu berdasarkan peraturan tertentu pula. Terdapat dua syarat dalam pengukuran, yaitu: a) jika melakukan pengukuran, maka akan selalu memperoleh bilangan; dan b) penafsiran terhadap bilangan yang dicantumkan bergantung pada aturan yang dipakai. Hasil pengukuran akan diperoleh tingkat atau skala pengukuran. Berdasarkan jenis variabel, akan terdapat empat jenis tingkat pengukuran, yaitu sebagai berikut. a) Tingkat pengukuran nominal (skala nominal), yang sebuah bilangan hanya memiliki satu fungsi yaitu sebagai lambang untuk membedakan. Bilangan pada tingkat pengukuran nominal ini tidak untuk dijumlahkan, dikurangi, dikalikan, atau dibagi sehingga pada skala ini hukum matematika tidak berlaku. Adapun lambang matematis untuk membedakan tingkat pengukuran nominal, misalnya: (1) Rumah di pinggir jalan menggunakan nomor, yang berfungsi untuk membedakan dengan rumah lain yang memiliki nomor berbeda. Nomor rumah tidak untuk dijadikan dasar perhitungan. (2) Nomor urut untuk panggilan pasien yang berobat ke dokter atau rumah sakit. Nomor ini pun tidak untuk dijadikan bilangan yang dapat dihitung pula. b) Tingkatpengukuranordinal(skalaordinal),padatingkatpengukuran ini bilangan memiliki dua fungsi, yaitu sebagai lambang untuk membedakan dan untuk memberikan peringkat (rank). Misalnya, (1) PeringkatpemainbulutangkisyangdibuatIBF,berartisemakin kecil bilangan maka semakin tinggi peringkatnya. (2) Sekolah dasar memiliki enam kelas yang berbeda (1,2,3, 4,5, dan 6), maka siswa yang berada di Kelas VI memiliki peringkat paling tinggi. Dengan demikian, semakin besar bilangan semakin tinggi peringkatnya.
  • 115. 106 Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XII Kedudukan skala ordinal lebih tinggi dibandingkan dengan skala nominal karena pada skala ordinal suatu bilangan semakin kecil maka peringkatnya semakin tinggi, atau semakin besar bilangan maka peringkatnya makin tinggi. Skala ordinal dapat mengurutkan kualitas, tetapi tidak dapat mengurutkan jarak. Akibatnya, hukum matematika tidak berlaku sepenuhnya apabila tidak ada persyaratan tertentu yang menggunakan penjumlahan, pengurangan, perkalian, atau pembagian. Lambang yang dapat digunakan pada skala ordinal adalah <, >. c) Tingkat pengukuran interval (skala interval) memiliki tiga fungsi, yaitu: (1) sebagai lambang untuk membedakan; (2) untuk memberi peringkat (semakin besar bilangan, semakin tinggi peringkatnya); dan (3) memperlihatkan jarak (interval). Ciri utama tingkat pengukuran interval, bahwa titik nol bukan merupakan titik absolut, tetapi titik yang ditentukan oleh perjanjian. Misalnya, skala yang terdapat pada termometer C, titik bekunya adalah 00, sedangkan pada termometer F titik bekunya adalah 320. Akibat dari sifat-sifat yang dimiliki skala interval maka hukum matematika berlaku, misalnya pengukuran interval untuk ilmu sosial, seperti: (1) skala sikap (2) skala minat (3) skala partisipasi d) Tingkat pengukuran ratio (skala ratio), dengan ciri bahwa titik nol adalah titik absolut. Akibatnya, semua hukum matematika menjadi berlaku. b. Mean (Rata-Rata Hitung) Mean disebut juga nilai rata-rata. Mean merupakan hasil bagi antara jumlah seluruh nilai dan jumlah unit yang diamati. Misalnya, diperoleh data 2, 3, 4, 5, 6. Dengan demikian, mean-nya adalah 20: 5 = 4. Terdapat dua cara perhitungan, yaitu: 1) Untuk data yang tidak dikelompokkan, dengan formulasi sebagai berikut. Keterangan: : Mean : Nilai data ke-1 N : banyaknya Xi : Jumlah Contoh: Perhatikan kelompoknilai sosiologi berikut: 4, 6, 9, 7, 8,10,3. Jadi, mean-nya adalah
  • 116. Pengumpulan dan Pengolahan Data Penelitian 107 2) Untuk data yang dikelompokkan Untuk mencari rata-rata hitung (mean) bagi data yang sudah dikelompokkan yaitu dengan mencari mean duga (mean assumed), tetapi sebelumnya harus ditentukan dahulu pengelompokan data bersangkutan dengan mencari batas kelas (interval = i). Batas kelas (interval = i) digunakan untuk mengelompokkan data dengan tujuan agar memudahkan pengolahan, biasanya dari populasi (N) di atas 30, intervalnya dapat dicari sebagai berikut. a) Seseorang mengambil angka ganjil < 10, tetapi > 1 yaitu 3, 5, 7, 9, maka salah satu angka tersebut dapat digunakan sebagai batas kelas (i). b) Jika terdapat perbedaan atau selisih (range = Rg) maka dibagi dengan angka ganjil yang diambil dan ditambah 1, maka hasilnya harus ada di antara angka 10 dan 20, jadi Rg = Range (selisih) I = interval Contoh: Hasil Ujian Akhir Sekolah yang dicapai oleh sembilan Kelas XII IPS, dari 84 siswa (n), diperoleh nilai tertinggi 58, sedangkan nilai terendah 15, maka selisihnya sebesar 43. Untuk mendapatkan batas kelas yang diinginkan dapat dicari dari beberapa kemungkinan berikut ini. a) Apabila interval yang digunakan adalah 3 (i = 3) maka penghitungannya adalah: Jadi untuk i = 3 dianggap memenuhi syarat, sebab 10 < 15 < 20. b) Jika interval yang digunakan adalah 5 (i = 5) maka penghitungannya sama seperti sebelumnya dan didapatkan hasil 9,6, atau 10. Jadi, untuk i = 5 dianggap memenuhi syarat sebab 10 = 10 < 20. c) Jika interval yang digunakan adalah 7 (i = 7) maka dengan penghitungan yang sama diperoleh hasil 7,14 atau 7. Jadi, untuk i = 7 dianggap tidak memenuhi syarat sebab 7 < 10. d) Jika interval yang digunakan adalah 9 (i = 9) maka dengan penghitungan yang sama diperoleh hasil 5,78 atau 6. Jadi untuk i = 9 tidak memenuhi syarat karena 6 < 10. Dengan demikian, yang dapat dijadikan interval adalah 3 dan 5. Pada bagian ini dimisalkan menggunakan salah satunya yaitu 5. Mean duga atau rata-rata hitung untuk data berkelompok yang memiliki batas kelas (interval = 5) digunakan rumus: Keterangan: : Mean satu set pengukuran : Mean duga : Jumlah hasil perkalian frekuensi dan simpangan (deviasi) duga : Banyaknya individu pengukuran : Interval atau batas kelas
  • 117. 108 Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XII Contoh:Tabel4.2untukmencarimean bagi data berkelompok dari nilai UAS mata pelajaran Sosiologi di sembilan Kelas XII IPS. Kemudian diambil sampel sebanyak n = 84 siswa maka terlihat kecenderungan nilai yang didapat oleh siswa tersebut, yaitu: Tabel 4.2: Persebaran Frekuensi Individu ( f ) dan Simpangan Duga (d) untuk Mendapatkan Mean ( ) dengan Mean Duga ( ) Mean duga dihitung sebagai berikut: Mean = 33 + (27/84) 5 = 33 + 135/84 = 34,607143 atau 34,61 Nilai 33 dapat diketahui dari batas kelas 31–35 yang merupakan titik tengah. Dari batas kelas tersebut, diletakkan angka 0 yang merupakan nilai yang dikodekan atau simpangan duga (d), ke atas dari angka 0 pada tabel tersebut diletakkan angka 1, 2, 3, 4, dan 5 dengan tanda positif. Sebaliknya, ke bawah dari angka 0 diletakkan angka 1, 2, 3, dengan tanda negatif. Selanjutnya, hasil dari simpang duga (d) dikalikan dengan frekuensi individu (f). Adapun keuntungan mean atau rata-rata hitung adalah sebagai berikut. 1) Nilai rata-rata memberikan gambaran secara proporsional. 2) Nilai rata-rata digunakan secara luas dalam berbagai bidang dan sangat mudah diartikan. 3) Pengolahan mean sangat mudah, baik yang berasal dari data terpencar maupun yang berasal dari data berkelompok. 4) Nilai rata-rata selalu digunakan dalam statistik. c. Modus atau Mode Modus atau mode adalah hasil pengukuran atau angka yang paling banyak terdapat dalam deretan angka-angka atau hasil pengukuran. Dengan kata lain, bilangan yang paling banyak muncul. Sebagai contoh, deretan angka-angka berikut ini dapat dicari modusnya, 15, 17, 18, 22, 24, 25, 25, 25, 27, 28, 29 Modus dari angka-angka tersebut adalah 25 karena angka yang paling banyak muncul. Angka tersebut merupakan modus untuk data yang tidak berkelompok. Contoh lain untuk mencari modus seperti berikut ini. Kelas (C) Batas Kelas (i=5) Frekuensi ( f ) Deviasi (d) Perbanyakan ( f,d ) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 56 - 60 51 - 55 46 - 50 41 - 45 36 - 40 31 - 35 26 - 30 21 - 25 16 - 20 1 2 0 15 16 26 17 6 1 5 4 3 2 1 0 -1 -2 -3 5 8 0 30 16 0 -17 -12 -3 Jumlah 84 (-n)
  • 118. Pengumpulan dan Pengolahan Data Penelitian 109 Seorangpenyelidikmengumpulkandatamengenailatarbelakang pekerjaan orangtua dari 13 orang siswa SMA di Kelas XII IPS. Data yang diperoleh dari latar belakang pekerjaan tersebut adalah: Tabel 4.3: Latar Belakang Pekerjaan Orangtua Siswa Jadi, modus latar belakang pekerjaan orangtua siswa adalah sebagai Pegawai Negeri Sipil. Bagi data yang berkelompok dengan interval sama, modus merupakan titik dalam skala angka tersebut yang merupakan frekuensi terbesar. Kadangkala kenyataannya dijumpai lebih dari satu modus. Persebaran yang mempunyai satu modus disebut unimodal, dua modus disebut bimodal, tiga modus disebut trimodal, dan lebih dari tiga modus disebut multimodal. Untuk mendapatkan modus pada tabel berikut ini sebagai data yang berkelompok adalah: Kelas Batas Kelas Frekuensi (C) (i = 5) (f) 1 56 – 60 1 2 51 – 55 2 3 46 – 50 0 4 41 – 45 15 5 36 – 40 16 6 31 – 35 26 7 26 – 30 17 8 21 – 25 6 9 16 – 20 1 Rumus yang digunakan untuk mencari modus dalam tabel tersebut adalah: Keterangan: 1 = Batas bawah = frekuensi terendah = frekuensi tertinggi Modus dari persebaran angka di dalam Tabel 4.4 terletak pada batas kelas 31 – 35 karena frekuensi terbanyak yaitu 26. Untuk mencari modus seperti pada rumus tersebut dapat dilakukan dengan beberapa langkah yaitu sebagai berikut. 1) Mencari batas kelas dari persebaran yang memiliki frekuensi tertinggi, yaitu 31–35. 2) Cari batas bawah dari batas kelas tersebut yaitu 31. Jenis Pekerjaan Frekuensi (f) Pegawai Negeri Sipil 5 ABRI 2 Pedagang/Wiraswasta 2 Petani 2 Karyawan Swasta 1 Lain-lain 1 Jumlah 13 Tabel 4.4: Persebaran Frekuensi Individu (f) untuk Mendapatkan Modus
  • 119. 110 Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XII 3) Frekuensi yang berdekatan dengan frekuensi tertinggi (di atas 26 dan di bawahnya atau yang mengapit frekuensi), yaitu 16 dan 17. Jika frekuensi yang mengapit frekuensi tertinggi itu yang paling tinggi dinyatakan dengan f atau 16 dan frekuensi yang paling kecil dinyatakan dengan f atau 17, maka dirumuskan menjadi: 4) Hasil yang didapat kemudian dikalikan dengan interval (i = 5), maka diperoleh: 0,48 x 5 = 2,4 5) Langkah terakhir adalah dengan menambahkan angka di atas (2,4) dengan batas terbawah dari batas kelas (interval), yaitu: 31 + 2,4 = 33,4. Dengan demikian, modus persebaran dari Tabel 4.4 adalah 33,4. d. Median Median adalah suatu bilangan yang membagi dua nilai-nilai atau kelompok bilangan sehingga banyaknya bilangan di bagian yang satu sama banyaknya dengan di bagian lain. Median disebut juga rata-rata letak. Contoh: satu rangkaian terdiri atas 5 pengukuran (n = 5). Pengukuran dilakukan terhadap lima orang siswa yang sering berkelahi. Ditanyakan kepada siswa bersangkutan berapa kali perkelahian yang pernah dilakukannya semenjak kecil sampai sekarang sehingga didapatkan data sebagai berikut. Tabel 4.5: Banyaknya Perkelahian yang Pernah Dilakukan Siswa Nama Siswa Banyaknya Perkelahian (f) A 9 B 3 C 6 D 12 E 14 Jumlah n = 5 Jika diurutkan banyaknya perkelahian yang pernah dilakukan maka menjadi: 14, 12, 9, 6, dan 3 Dengan demikian, median yang diperoleh adalah 9. Semakin banyak n atau jumlah yang diukur, maka akan semakin sulit menentukan median. Dengan demikian, median terbagi menjadi median data tak berkelompok dan median data berkelompok. 1) Median Data tidak Berkelompok Median data tidak berkelompok dapat dilakukan jika ukuran n kecil. Misalnya, pengukuran dilakukan terhadap 16 orang siswa Kelas XII IPS yang mengikuti UAS Sosiologi (n = 16) dengan jumlah soal 70 buah sehingga didapat banyaknya jumlah jawaban yang benar dari setiap siswa, yaitu:
  • 120. Pengumpulan dan Pengolahan Data Penelitian 111 Tabel 4.6: Jumlah Jawaban yang Benar UAS Sosiologi Kelas XII IPS Siswa Banyaknya Jawaban yang Benar 1 53 2 11 3 18 4 33 5 28 6 16 7 31 8 48 9 34 10 61 11 57 12 26 13 63 14 27 15 42 16 39 Jumlah jawaban yang benar apabila diurutkan, diperoleh deret sebagai berikut. 63, 61, 57, 53, 48, 42, 39, 34, 33, 31, 28, 27, 26, 18, 16, dan 11 Untuk menentukan lokasi mediannya, digunakan rumus: ½ (n = 1) = Lokasi Median Jadi, median yang diperoleh dari nilai ulangan susulan Sosiologi adalah: ½ (16 + 1) = 8,5 atau terletak pada lokasi 8 dan 9 yang menjawab benar sebanyak 33 dan 34, median eksaknya diperoleh: ½ (33 + 34) = 33,5 2) Median Data Berkelompok Struktur menentukan median pada data yang berkelompok sedikit lebih rumit dibandingkan dengan menentukan median pada data tidak berkelompok. Kedudukan tengah data berkelompok belum tentu sesuai dengan posisi kelas di tengah-tengahpersebaran frekuensi data. Oleh karena itu, diperlukan beberapa langkah mencari median data berkelompok. Median duga yang berada pada kelas berfrekuensi kumulatif , perlu tabel frekuensi kumulatif. Tabel ini digunakan untuk mencari kuartil dan presentil. Perhatikan dan pahami langkah-langkah mencari median untuk data berkelompok. Untuk menantapkan belajar Anda carilah median data berkelompok dari data nilai ulangan harian sosiologi yang lalu di kelas Anda. Kerjakan bersama kelompok belajar Anda yang terdiri atas empat siswa. Kerja Sama 4.3
  • 121. 112 Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XII Tabel 4.7: Persebaran Frekuensi Kumulatif (Data Berkelompok) Nilai UAS Sosiologi Kelas Batas Kelas Frekuensi Frekuensi Kumulatif (C) (i = 5) (f) (f) 1 56 – 60 1 84 2 51 – 55 2 83 3 46 – 50 0 81 4 41 – 45 15 81 5 36 – 40 16 66 6 31 – 35 26 50 7 26 – 30 17 24 8 21 – 25 6 7 9 16 – 20 1 1 n = 84 Langkah mencari median untuk data berkelompok: a) bagilah jumlah frekuensi dengan 2 dari Tabel 4.7, jumlah tersebut ialah 84 (= n); n : 2 = 84 : 2 = 42 b) berdasarkan pengamatan pada batas kelas, di manakah 42 terletak, karena hanya ada 24 jumlah frekuensi kumulatif yang ada di bawah interval 31–35, dan ada 50 jumlah frekuensi kumulatif yang ada di bawah interval 41–45. Dengan demikian, titik atau angka 42 ini harus ada pada titik interval 31–35; c) kurangi 42 dengan frekuensi kumulatif (f) yang ada di bawah frekuensi kumulatif untuk interval 31–35. Menurut Tabel 4.7, bilangan tersebut adalah 24. Jadi: 42–24 = 18; d) kalikan angka tersebut (18) dengan interval (i = 5). Jadi, 18 x 5 = 90; e) buat pembagian dari angka 90 dengan jumlah frekuensi batas kelas 31–35. Menurut Tabel 4.7, frekuensinya ialah 26. Jadi, 90 : 26 = 3,46; f) tambahkan angka ini (31) dengan batas terbawah dari batas kelas (batas bawah eksak) tersebut, dilambangkan dengan B yaitu: ½ (30 + 31) = 30,5. Jadi, kelas mediannya adalah: 3,46 + 30,5 = 33,96. Lebih jelasnya, rumus dan perhitungan untuk mendapatkan median dengan data berkelompok adalah sebagai berikut. e. Perbandingan kedudukan Mean, Modus, dan Median Kedudukan relatif Mean, Modus, dan Median bergantung pada sebarannya, apakah normal atau miring. Berikut ini menggambarkan tiga kemungkinan letak antara Mean, Modus, dan Median.
  • 122. Pengumpulan dan Pengolahan Data Penelitian 113 Gambar 4.6 memperlihatkan kedudukan mean, median, dan modus. 1) Jika persebaran pengukuran tersebut simetrik (normal) seperti pada gambar (a), mean, median, dan modus itu identik. Maksudnya, ketiga jenis pengukuran tersebut berada pada kedudukan yang sama (tidak ada perbedaan nilai antara mean, median, dan modus). 2) Jika persebaran tersebut miring pada gambar (a) dan (c), mean, median, dan modus itu saling menjauhi. 3) Jika persebaran (distribusi) data adalah miring positif atau miring kanan seperti pada gambar (b), dengan ciri-ciri: a) ekor lebih panjang dari persebaran data, menuju ke kanan; b) median mengambil tempat setengah bagian di depannya dan setengah bagian lagi di belakangnya. Selama ekor panjang itu menjulur ke kanan, modus masih beradadipuncakkurvatertarikkekiridarimedian,yaknimeanyang paling peka untuk tertarik ke persebaran nilai-nilai yang tinggi. 4) Jika persebaran data tersebut miring negatif, persebaran nilai- nilai cenderung ke arah yang rendah. f. Persentase Persebaran data yang diperoleh dari alternatif jawaban dapat dilakukan melalui persentase, yaitu rata-rata frekuensi dicari jumlah persentasenya. Tabel 4.8: Pendapat Siswa Mengenai Perkelahian Siswa Berdasarkan Tabel 4.8, siswa cenderung beranggapan bahwa perkelahian siswa dapat mengganggu ketertiban (32,50%), bersifat solidaritas atas teman (28,75%), tetapi di antara mereka belum tentu mengetahui latar belakang terjadinya perkelahian. Berdasarkan Tabel 4.8, frekuensi pendapat siswa mengenai perkelahian pelajar dibuat persentase. Hal ini sebagai cara termudah dan paling sederhana dalam penggunaan data kuantitatif. Gambar 4.6 Perbandingan Kedudukan Mean, Me- dian, dan Modus Perbandingan kedudukan mean, median, dan modus. (a) (b) (c) Kategori Frekuensi (f) % Mengganggu ketertiban 26 (26 : 80) x 100% = 32,50 Sebagai solidaritas dengan teman 23 (23 : 80) x 100% = 28,75 Menambah keberanian 14 (14 : 80) x 100% = 17,50 Membahayakan jiwa 17 (17 : 80) x 100% = 21,25 Jumlah 80 100 (a) Persebaran simetrik (normal) (b) Persebaran miring positif (c) Persebaran miring negatif
  • 123. 114 Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XII Pada hakikatnya, tujuan persentase yaitu untuk memperlihatkan dengan tegas besarnya relatif antara dua angka atau lebih. Dengan kata lain, persentase untuk memberikan gambaran secara sederhana mengenai hubungan dua angka atau lebih. Kesederhanaan dan ketegasan persentase diperoleh dengan dua cara, yaitu: 1) semua angka dari frekuensi disederhanakan sehingga mudah dikalikan 100% dan dibagi dari jumlah frekuensi, dan 2) salahsatuangkayaituangkapokokharusberjumlah100sehingga mudah dibagi. Dengan demikian, mudah pula memperoleh besar-kecilnya angka-angka tersebut secara relatif. 3. Hubungan Berbagai Data Variabel penelitian yang diajukan tidak berdiri sendiri, tetapi saling berhubungan, seperti halnya antara variabel bebas dan variabel terikat. Kedua variabel tersebut merupakan syarat minimal dari suatu penelitian. Hubungan berbagai data melalui dua variabel atau lebih dapat digambarkan dengan cara-cara tabulasi silang dan hubungan antardata. a. Tabulasi Silang Tabulasi silang dapat digunakan untuk menganalisis pengaruh satu variabel terhadap variabel lainnya yang diperiksa secara serempak. Misalnya, hubungan antardua variabel dicari antara pendapat siswa tentang perkelahian pelajar sebagai variabel bebas dan siswa yang suka membolos sekolah sebagai variabel terikat. Tabulasi silang adalah tabulasi sederhana, dibuat dengan jalan memisah setiap kesatuan data dalam setiap kategori menjadi dua atau tiga (mungkin lebih) subkesatuan. Dengan demikian, akan diketahui jumlah kelompok responden berdasarkan kecenderungan dalam menjawab pertanyaan penelitian dan sekaligus terperinci secara proporsional. Kedua variabel kesatuan data tersebut disusun berdasarkan persentase, digambarkan pada tabel berikut. Berdasarkan Tabel 4.9, jelas sekali hubungan antardua variabel bahwa siswa yang suka membolos berpendapat bahwa perkelahian pelajar sebagai solidaritas dengan teman (25%) dan menambah keberanian(13,75%),sedangkanbagisiswayangtidaksukamembolos berpendapat bahwa perkelahian pelajar mengganggu ketertiban (30%) dan membahayakan jiwa (16,25%). Dengan demikian, terdapat kecenderungan bahwa siswa yang tidak suka membolos tidak senang berkelahi, sedangkan siswa yang suka membolos memiliki kecenderungan terlibat dalam perkelahian pelajar. Pendapat Siswa Kebiasaan Siswa Suka Membolos Tidak Suka Membolos %F Jumlah %F %F Mengganggu ketertiban Sebagai solidaritas dengan teman Menambah keberanian Membahayakan jiwa Jumlah 2 20 11 4 37 2,50 25 13,75 5 46,25 25 3 3 13 43 25 3 3 13 43 26 23 14 17 80 32,50 28,75 17,50 21,25 100 Tabel 4.9: Hubungan Antara Kebiasaan Siswa terhadap Pendapat Siswa tentang Perkelahian Pelajar
  • 124. Pengumpulan dan Pengolahan Data Penelitian 115 Tabulasi silang pada Tabel 4.9 merupakan prosedur analisis ke arah penemuan (kesan) ada tidaknya hubungan antarvariabel dalam bentuk data persentase berdasarkan jawaban yang dipilih siswa sebagai responden. b. Mengukur Hubungan Antardata Hubungan antardata melalui dua variabel dapat diukur yang hasilnya dinyatakan dengan lambang bilangan antara 0,00 dan 1,00 atau - 1,00 digunakan untuk menarik kesimpulan, yaitu: 1) jika diperoleh hasil 0,00 berarti hubungan antarvariabel tidak ada; 2) jika diperoleh hasil 1,00 atau - 1,00 berarti terdapat hubungan antarvariabel. Agar memperoleh penjelasan hasil pengukuran, digunakan data dari Tabel 4.10, sedangkan angka yang digunakan bukan angka per- sentasenya, melainkan berdasarkan angka hasil pilihan siswa. Tabel 4.10: Mengukur Hubungan Siswa yang Suka Membolos dan Siswa yang tidak Suka Membolos terhadap Perkelahian Siswa yang Tidak Suka Membolos Siswa yang Suka MembolosPendapat Siswa Perkelahian sebagai solidaritas dan menambah keberanian Perkelahian mengganggu ketertiban dan membahayakan jiwa 31 (a) 6 (c) 6 (b) 37 (d) Perhitungan mencari hubungan ini menggunakan rumus Yule’s Q, yaitu: Hasil perhitungan dicapai 0,94 lebih dekat ke 1,00 dibanding– kan dengan 0,00. Jadi, kesimpulannya terdapat hubungan antarvariabel.
  • 125. 116 Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XII Jenis-jenis penelitian sangat bergantung pada segi penelitian tersebut ditinjau. Berdasarkan cara dan taraf pembahasan masalahpenelitiandibedakanmenjadiataspenelitiandeskriptif dan penelitian inferensial. Dilihat dari tujuan yang ingin dicapai, penelitian dibedakan menjadi penelitian eksploratif, penelitian uji, dan penelitian deskriptif. Berdasarkan bentuk dan metode pelaksanaannya, penelitian dibagi tiga, yaitu Studi Kasus, Survei, dan Eksperimen. Penelitian juga dilakukan pada setiap kajian ilmu, baik eksakta maupun ilmu sosial, dengan pemakaian baik secara murni yaitu mengembangkan ilmu pengetahuan sendiri maupun bersifat terapan. Adapun berdasarkan tempatnya, penelitian ada yang dilakukan di laboratorium, kepustakaan, dan lapangan. Pengumpulan data merupakan kegiatan mencari data di lapangan yang akan digunakan untuk menjawab permasalahan penelitian. Dalam pengumpulan data terdapat beberapametodeyangdigunakan,sepertiangket,wawancara, observasi, dan dokumentasi atau kepustakaan. Setiap metode memiliki syarat masing-masing yang bergantung pada jenis dan sampel penelitiannya. Pengolahan data dibedakan atas analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Perbedaan ini bergantung pada sifat data yangdikumpulkan.Datayangbersifatmonografismenggunakan analisis kualitatif, sedangkan data yang memiliki jumlah lebih besar menggunakan analisis kuantitatif. Statistik secara Rangkuman sederhanadapatdihitungdenganmencarinilairata-rata(mean), modus, median, dan persen yang disebut pengukuran tendensi sentral, yaitu pengukuran dari pusat persebaran variabel. Dalam pengumpulan data penelitian, seorang peneliti dapat melakukan empat macam cara, yaitu teknik angket, wawancara, observasi, dan pengumpulan dokumen baik berupa arsip-arsip maupun informasi-informasi di media massa. Keempat cara pengumpulan tersebut tidak harus ditempuh oleh seorang peneliti. Akan tetapi, hal tersebut sangat berpengaruh pada kelengkapan dan kerincian data yang pada akhirnya akan sangat berpengaruh pula pada bobot atau kualitas dari penelitian yang dilakukan. Keempat cara pengumpulan data tersebut memiliki sifat saling melengkapi antara satu dan lainnya, sehingga semakin beragam cara yang dilakukan dalam mengumpulkan data maka hal itu akan semakin baik. Demikian pula sebaliknya. Setelahdatadariberagamsumbermelaluicara-carayang variatif dikumpulkan, langkah berikutnya bagi seorang peneliti adalah melakukan klasifikasi atau pengelompokan data. Hal tersebut penting dilakukan untuk memiliki nilai yang sama. Upayatersebutsangatbermanfaatapabilaterjadipertentangan antara data-data tersebut maka seorang peneliti dapat dengan mudah menentukan data mana yang harus diperhatikan dan datamanayangdapatdiabaikanterkaitdengantopikpenelitian yang sedang dilakukan.
  • 126. Pengumpulan dan Pengolahan Data Penelitian 117 Peta Konsep Setelah mempelajari bab ini, adakah materi yang belumAnda pahami? Jika ada, materi apakah yang belum Anda pahami tersebut? Bacalah kembali materi dari awal bab dan buat Apa yang Belum Anda Pahami? rangkumannya. Sebelum masuk pada uji kemampuan bab, pahami peta konsep terlebih dahulu. diperlukan Penelitian Rancangan Penelitian Pengumpulan dan Pengolahan Data Penelitian Pengumpulan Data Penelitian Pengolahan Data Teknik Angket Wawancara Observasi Dokumen dan Media Massa Pengelompokan Data Hubungan Berbagai Data Statistik Sederhana kemudian meliputi antara lain terdiri atas
  • 127. 118 Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XII 1. Alat pengumpul data penelitian berbentuk daftar pertanyaan disebut …. a. angket b. tabulasi c. statistik d. wawancara e. data silang 2. Orang sebagai subjek penelitian yang menjawab pertanyaan dari daftar pertanyaan yang diedarkan disebut …. a. responden b. populasi c. random d. satuan data e. objek data 3. Setiap pertanyaan yang terdapat dalam daftar isian dinamakan ….. a. soal b. items c. pilihan d. argumen e. alasan 4. Pertanyaan dalam daftar isian untuk dijawab secara bebas oleh subjek penelitian dinamakan …. a. closed and item b. open and item c. supply type item d. demand questionnare e. simple question 5. Pertanyaan dalam daftar isian dibuat untuk dijawab secara terbatas oleh subjek penelitian. Daftar pertanyaannya sendiri dinamakan …. a. open form question b. closed form questionnare c. questionnare d. daftar isian e. open form questionnare B. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat. • Penelitian eksploratif • Observasi • Survei • Variabel • Eksperimen • Mean • Responden • Modus • Informan • Median • Interview • Angket A. Jelaskan konsep-konsep berikut. Uji Kemampuan Bab 4 Kerjakan pada buku latihan Anda. 6. Tanya jawab untuk mengumpulkan data yang dilakukan secara lisan terhadap subjek penelitian dinamakan …. a. panel diskusi b. diskusi c. wawancara d. pidato e. ceramah 7. Agar menghasilkan data sesuai dengan yang diinginkan dan tanya jawab lisan tidak keluar jalur penelitian, diperlukan adanya …. a. pewawancara b. subjek penelitian c. hasil wawancara d. pedoman wawancara e. pengolahan data 8. Keberhasilanpengumpulandatadengantanya jawab secara lisan bergantung pada …. a. alat penelitian b. pengolahan data c. analisis data d. pewawancara e. komunikasi 9. Teknik pengumpulan data dengan tanya jawab secara lisan harus efektif, artinya …. a. data yang terkumpul dapat diukur dan ditarik kesimpulan b. hasil penelitian dapat dipertanggung- jawabkan secara ilmiah c. banyaknya data merupakan keberhasilan penelitian d. pengolahan data dilaksanakan sesuai dengan hasil tanya jawab e. dalam waktu yang singkat diperoleh data sebanyak-banyaknya 10. Pengamatan dan pencatatan untuk men- dapatkan data dari gejala sosial dan psikis dinamakan ….
  • 128. Pengumpulan dan Pengolahan Data Penelitian 119 a. penelitian b. investigasi c. observasi d. penelaahan e. bedah data 11. Data yang bersifat monografis harus meng- gunakan analisis …. a. analisis kuantitatif b. analisis memilih c. analisis monografis d. analisis statistik e. analisis kualitatif 12. Data yang telah terkumpul dari lapangan perlu diteliti kembali yang disebut …. a. tallying b. koding data c. pengukuran tendensi sentral d. editing e. variabel 13. Jawaban yang ditulis dalam angket ada kesesuaian antara jawaban yang ada dalam pertanyaan pertama dan jawaban dalam pertanyaan selanjutnya sehingga setiap pertanyaan tidak ada kesan asal jawab. Dalam editing termasuk …. a. lengkapnya pengisian b. keterbacaan tulisan c. keajegan dan kesesuaian jawaban satu sama lainnya d. kejelasan makna jawaban, seorang pengumpul data atau responden e. relevansi jawaban 14. Usaha mengelompokkan atau mengklasifi- kasikan jawaban-jawaban para responden menurut macamnya disebut …. a. tallying b. koding data c. editing d. pengukuran tendensi sentral e. variabel 15. Variabel yang menunjukkan adanya peringkat yang berbeda tetapi tidak untuk dihitung, misalnya kelas 1, kelas 2, dan kelas 3 disebut variabel …. a. variabel kualitatif ordinal b. variabel kualitatif dichotomous c. variabel kualitatif polychotomous d. variabel kualitatif kontinu e. variabel kualitatif diskrit 16. Variabel yang dapat dinyatakan dalam bilangan, yang mengambil setiap harga, baik bilangan bulat maupun bilangan pecahan disebut …. a. variabel kualitatif ordinal b. variabel kualitatif dichotomous c. variabel kualitatif polychotomous d. variabel kualitatif kontinu e. variabel kualitatif diskrit 17. Fakta atau keterangan dalam bentuk kualitatif atau kuantitatif, disebut …. a. variabel b. pengukuran c. data d. mean e. modus 18. Sebuah proses kuantitatif yang menjadikan orang berusaha untuk mencantumkan bilangan terhadap khas tertentu berdasarkan peraturan tertentu pula disebut …. a. modus b. mean c. pengukuran d. data e. variabel 19. Pengukuran yang fungsinya untuk lambang membedakan, peringkat, dan memperhatikan jarak disebut jenis tingkat …. a. tingkat pengukuran nominal b. tingkat pengukuran ordinal c. tingkat pengukuran ratio d. tingkat pengukuran skala ordinal e. tingkat pengukuran interval 20. Pengukuran dilakukan terhadap lima orang siswa Kelas XII IPS yang mengikuti UAS Sosiologi < n = 5 > dengan jumlah soal 10 buah sehingga didapat banyaknya jumlah jawaban yang benar dari setiap siswa, yaitu: Siswa Banyaknya jawaban 1 5 2 7 3 9 4 6 5 8 Apabilajumlahjawabanyangbenardiurutkan, diperoleh deret 9, 8, 7, 6, 5. Dengan demikian, median dari soal tersebut adalah …. a. median data berkelompok b. median data tak berkelompok c. median data bertingkat d. median data tak bertingkat e. median data acak
  • 129. 120 Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XII C. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan singkat dan tepat. 1. Apa tujuan pengumpulan data dengan menggunakan angket? 2. Mengapa setiap penelitian dilakukan pengum- pulan data? 3. Mengapa perlu dilakukan uji coba terlebih dahulu pada alat pengumpulan data? 4. Apa keuntungan yang diperoleh apabila pengumpulan data dengan angket bentuk pilihan ganda? 5. Mengapa pertanyaan dalam pengumpulan data tidak boleh membingungkan? 6. Mengapa dalam tanya jawab secara lisan, seorang pewawancara harus memperhatikan penampilan? 7. Uraikan bahwa pengumpulan data dengan menggunakanwawancaraharusmenggunakan pedoman wawancara. 8. Deskripsikan bahwa observasi diperlukan dalam pengumpulan data mengenai gejala sosial. 9. Mengapa surat pribadi seseorang dapat dijadikan sumber data? 10. Mengapa dalam mengumpulkan data dari media massa, seorang peneliti harus teliti? 11. Sebutkan tiga tahap analisis kuantitatif. 12. Uraikan karakteristik variabel. 13. Sebutkan dan jelaskan empat jenis tingkatan pengukuran. 14. Sebutkan keuntungan dari penggunaan mean. 15. Gambarkan kedudukan mean, modus, dan median persebaran simetrik (normal), miring positif, miring negatif. Kajian Sosiologi Bab 4 Berikan beberapa kelebihan dan kekurangan dari angket terbuka dan angket tertutup. Tuliskan No. Angket Kelebihan 1 2 Terbuka Tertutup Kekurangan pada buku latihan Anda seperti contoh tabel berikut ini.
  • 130. Penulisan Laporan Penelitian Sebelumnya, pada Bab 3 sudah dijelaskan tentang rancangan penelitian sosial. Proposal atau rancangan penelitian terdiri atas judul penelitian, masalah penelitian, tujuan, dan manfaat penelitian, tinjauan pustaka, hipotesis, dan metode pengumpulan data. Pernahkah Anda merancangmetodepenelitian?Jawabannyaya, jika Anda mengerjakan tugas dalam Bab 3. Dalam Bab 4, Anda telah mempelajari, mengumpulkan, dan mengolah data penelitian. Anda pasti sudah mengerjakan tugas dan paham materi tersebut. Pengumpulan data dapat melalui angket, wawancara, observasi, dokumen, ataupun media massa. Adapun pengolahandatadapatdilakukandenganmenggunakanstatistikataupun analisisdeskriptif.Lalu,dalammateribabini,Andaakanbelajarpenulisan laporanpenelitian.PernahkahAndamenelitisesuatudanhasilnyadicatat? Kemudian, bagaimanakah penulisan laporan yang baik? Penulisanlaporanmerupakantahapakhirdarisuatupenelitian dan merupakan hasil kerja keras yang diwujudkan dalam bentuk karya tulis ilmiah. Laporan secara utuh belum tentu langsung didapat dari hasil penelitian maka perlu adanya bimbingan dari guru-guru mata pelajaran yang memiliki kemampuan melakukan bimbingan karya ilmiah bagi setiap siswa (khususnya mata pelajaran Sosiologi). Hasil penelitian sebelum dibuat laporan secara utuh memerlukan bimbingan penulisan agar hasilnya dapat dipertanggungjawabkan. Laporan penelitian harus baik secara ilmiah dan dapat dipahami oleh Setelah mempelajari materi Bab 5, Anda diharapkan dapat menyusun laporan. Anda juga dapat melakukan penelitian serta mempraktikkannya dalam kehidupan yang berkaitan dengan materi. Apa Manfaat Bagiku? Penelitian, Data, dan Laporan Kata Kunci Bab 5 Sumber: www.trisakti.ac.id Kepustakaan diperlukan untuk mendukung dalam penulisan laporan penelitian. A. Garis Besar Laporan B. Menyusun Hasil Penelitian 121
  • 131. 122 Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XII A Garis Besar Laporan Laporan penelitian menjadi salah satu bagian penting dalam penelitian.Halinimenjadimutlakkarena melalui laporan ini, ilmuwan lain dan masyarakat dapat memahami, menilai, atau mungkin menyempurnakan hasil penelitian melalui penelitian lanjutan. Laporan penelitian agar dapat dipahami pembaca, penulisannya harus memperhatikan persyaratan-persyaratan tertentu. Penulisan laporan ilmiah berbeda dengan aturan-aturan jika Anda menulis novel atau cerita sejarah. Syarat-syarat tersebut seperti penggunaan bahasa yang komunikatif, mengetahui untuk siapa laporan tersebut dibuat dan ditujukan, menggambarkan langkah-langkah penelitian yang dilakukan, serta adanya kejelasan dan kemampuan meyakinkan para pembacanya. Laporan penelitian sebelum diajukan sebagai hasil penelitian, perlu dibuat kerangka laporan. Kerangka laporan berfungsi sebagai arah dari setiap isi dan bagian laporan. Menulis laporan penelitian diperlukan beberapa tahapan, sebagai berikut. 1. Laporan Sementara Laporan sementara dibuat apabila data telah terkumpul, buku penunjang telah lengkap, dan kerangka laporan telah disiapkan. Anda mempersiapkan diri menulis laporan sementara terutama bagian-bagian penting dari isi laporan tersebut. Hal ini dilakukan agar setiap bagian dari penelitian disusun secara bertahap sehingga bahan-bahan laporan tidak ditumpuk yang akibatnya menjadi malas untuk dikerjakan. Laporan sementara sebaiknya ditulis tidak sekaligus, tetapi secara bertahap yang dimulai dari awal penulisan laporan. Kemudian, meminta pembimbing untuk mengkaji dan mengoreksi sebagian laporan yang telah disusun. Hal ini dilakukan terus menerus sampai akhir laporan penelitian selesai. 2. Penyusunan Kerangka Laporan Kerangkalaporandibuatkarenatidaksetiaporangdapatmenuangkan hasil pemikirannya secara langsung dan terperinci, tetapi dibuat dahulu garis besar laporan yang akan ditulisnya. Kerangka laporan Riset Buatlah kerangka laporan berdasarkan judul yang telah Anda buat agar rencana harus diselesaikan sesuai dengan terget waktu. orang lain yang membacanya. Suatu laporan penulisan yang baik terlebih dahulu harus memiliki bahasa yang baik karena angka-angka yang merupakan data penelitian harus dijelaskan dan disampaikan kepada orang lain yang membacanya. Laporan ditulis harus dengan teliti dan jelas. Laporan penelitian merupakan kegiatan menuangkan pikiran-pikiran ke dalam kalimat yang baik, menyusun kalimat ke dalam alinea, dan merangkaikan alinea tersebut menjadi suatu karya ilmiah. Jika siswa menginginkan suatu karya tulis yang baik, tentu saja tidak langsung menyelesaikan laporan penelitian setelah selesai pengumpulan data, tetapi perlu pula bantuan bimbingan selain dari guru pembimbing, juga dari guru Bahasa Indonesia. Dalam bab ini, akan dibahas tentang pembuatan laporan penelitian dan mempresentasikan hasil penelitian. Anda diharapkan memahami dan memiliki kemampuan untuk membuat laporan hasil penelitian serta keterampilan dalam mempresentasikan hasil penelitian.
  • 132. Penulisan Laporan Penelitian 123 ini semacam pembuatan rencana kerja yang disusun oleh setiap organisasi atau instansi sehingga rencana-rencana harus diselesaikan sesuai dengan target waktu yang ditentukan. Kerangkalaporanharusadapadasetiappenelitiankarenakerangka inimerupakangarisbesardarilaporanyangsebenarnya. Jika hal ini lalai dilakukan, akan menyebabkan data bertumpuk atau kurang dari yang diharapkan. Akibatnya, penulis laporan menjadi bingung dan tidak tahu yang harus dikerjakannya terlebih dahulu. Kerangka laporan dibuat sebagai awal dan selesainya penelitian. Kerangka laporan merupakan rancangan inti atau pokok laporan yang sebenarnya dengan tujuan memudahkan menuangkan pikiran-pikiran yang berhubungan data ke dalam bentuk tulisan. Ada kerangka laporan untuk memudahkan penulisan. Ketika penulisan laporan dilaksanakan kadangkala muncul ide-ide yang menambah isi atau bentuk laporan. Ide atau gagasan yang sebelumnya tidak diperhitungkan muncul di tengah-tengah penulisan. Hal ini wajar terjadi karena setiap orang menginginkan kesempurnaan dalam setiap karya yang akan dihasilkan. Bahkan, kerangka laporan dapat mengalami perubahan. 3. Pokok-Pokok Pikiran dalam Kerangka Laporan Kerangka laporan telah dibuat maka disusun isi yang penting dari setiap urutan kerangka laporan tersebut. Tentu saja penuangan isi kerangkalaporanharussesuaidenganmasalahyangdiajukan.Misalnya, jangan sampai penelitian mengenai masalah kenakalan remaja, ternyata banyak membahas tentang pedagang asongan di bus kota sehingga tidak ada kesesuaian antara masalah dan isi laporan. Oleh karena itu, isi dari laporan yang dikembangkan dari suatu kerangka harus ada kesinambungan dari awal sampai akhir penulisan. Pembuatan pokok-pokok pikiran merupakan penulisan garis besar laporan. Anda ketika membuat pokok pikiran dalam kerangka laporan Anda perlu membicarakan dengan pembimbing agar isi tidak keluar dari jalur masalah yang ditentukan. Jika hal ini telah diselesaikan, siswa dapat menulis laporan yang sesungguhnya, dengan tidak menyia-nyiakan waktu yang tersedia. 4. Penggunaan Waktu Waktu yang disediakan dalam penulisan karya tulis ilmiah, tampaknya sangat singkat atau kurang dari satu semester. Walaupun begitu, sebaiknya Anda mengajukan masalah penelitian yang mudah dijangkau,yaituyangadadilingkungansekolahataupundilingkungan sosial sekitar tempat tinggal Anda. Pembuatan karya tulis ilmiah ini jangan sampai ditunda-tunda. Jika ditunda dengan alasan sulit memahami masalah, ketidaktahuan akan sumber bacaan yang berhubungan dengan masalah atau memang malas untuk melakukan penulisan, terutama apabila penulisan karya ilmiah ini dikerjakan secara berkelompok, jangan sampai terjadi saling mengandalkan orang lain dalam kelompoknya. Akhirnya, waktu yang tersedia tidak terlewati sehingga mengakibatkan laporan penelitian tidakselesaidikerjakan.Setiapkesukarandalampenulisanpatutuntuk diselesaikan, baik bertanya kepada siswa lain, bertanya kepada guru, atau kepada orang lain yang memahami pembuatan penelitian. Karya laporan penelitian sekecil apapun patut dihargai karena karya ilmiah yang telah dihasilkan merupakan landasan pertama ke arahkemajuandalammenghadapiperkembanganzamanyangsemakin mutakhir.Dengandemikian,diperlukanorang-orangyangkritisdalam menanggapi setiap masalah yang muncul dalam kehidupan. Riset Buatlah pokok-pokok pikiran dari masalah anak jalanan. Pokok pikiran tersebut dapat Anda ketahui dengan pengamatan dan wawancara langsung terhadap anak jalanan maupun dengan mencari informasi di media massa.
  • 133. 124 Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XII Laporan penelitian merupakan hasil akhir dari proses penelitian yang diwujudkan dalam bentuk karya tulis ilmiah. Baik-buruknya suatu laporan penelitian yang dilakukan bukan merupakan masalah, karena adanya kemauan untuk menyusun laporan penelitian adalah langkah yang baik untuk mencapai perkembangan pemikiran manusia. 1. Isi Laporan Pembuatan laporan penelitian terdiri atas beberapa bab yang terbagi menurut kerangka laporan. Hal ini menolong penulisan karya ilmiah dan pembaca untuk mengkaji isi dari setiap laporan. Pembagian isi laporan terdiri atas judul, kata pengantar, daftar isi, pendahuluan, tubuh laporan, ikhtisar (abstrak), lampiran, dan kepustakaan (daftar bacaan). Untuk lebih jelasnya, pembagian laporan penelitian yaitu sebagai berikut. a. Judul Judul laporan penelitian sebaiknya ringkas, jelas, dan menggambarkan isi laporan. Judul yang baik sekurang-kurangnya terdiri atas dua variabel yang saling berhubungan atau terkait. Judul dan isi harus senantiasa berkaitan karena judul yang baik akan menarik untuk dibaca atau dikaji ulang oleh peneliti lainnya dengan masalah yang berlainan. Judul sebaiknya disusun di saat membuat kerangka laporan walaupun nantinya mengalami perubahan, tetapi tidak keluar dari masalah yang diteliti. b. Kata Pengantar Kata pengantar merupakan keterangan dari penulis mengenai isi laporan penelitiannya, tetapi belum secara khusus diuraikan. Oleh karena itu, kata pengantar umumnya pendek dan singkat yang di dalamnya tersusun mengenai judul, masalah yang dibahas, pendukung penelitian (sponsor kalau ada) dan ucapan terima kasih kepada yang memberikan berbagai bantuan sehingga penulisan laporan dapat diselesaikan. c. Daftar Isi Daftar isi pada umumnya ditempatkan setelah kata pengantar. Daftar isi menunjukkan bagian dari laporan yang merupakan isi setiap bagian yang dibahas dan membantu penulis sebagai bagian dari kerangka penulisan, serta membantu pembaca untuk melihat struktur, urutan, dan pokok-pokok yang dibahas dalam laporan. Selain daftar isi, kadang-kadang terdapat pula daftar tabel, grafik, daftar gambar, diagram, atau peta yang dibuat tersendiri setelah daftar isi. d. Pendahuluan Bagian pertama dari laporan penelitian adalah pendahuluan, isinya sudah menyangkut laporan secara khusus, dijelaskan mengenai latar belakang dan perumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat penulisan atau penelitian, pedoman penulisan (metode, pengumpulan data, dan analisis data). e. Tubuh Laporan Tubuh laporan merupakan bagian-bagian (bab) setelah pendahuluan yang berisi bagian pokok laporan. Setiap bab membahas Soal Pengayaan (UN SMA IPS, 2005) Bagian pokok dari keseluruhan laporan penelitian adalah .... a. tujuan penelitian b. hasil penelitian c. bab pendahuluan d. tubuh kerangka e. kesimpulan dan saran Jawaban: b Bagian pokok dari keseluruhan laporan penelitian adalah hasil penelitian. B Menyusun Hasil Penelitian
  • 134. Penulisan Laporan Penelitian 125 dan menguraikan inti dari penelitian seperti uraian konsep atau teori yangberhubunganmasalah,lokasipenelitiandanprosespengumpulan data, analisis data, akhirnya kesimpulan dan saran. f. Kesimpulan dan Saran Kesimpulan berisi bagian yang telah dibahas sebelumnya dan merupakan inti dari hasil penelitian atau adanya temuan-temuan selama pengumpulan dan pengolahan data. Kesimpulan sifatnya berbeda dengan ikhtisar karena kesimpulan berfungsi sebagai hasil penelitian atau penulisan secara keseluruhan. Pada bagian yang sama setelah kesimpulan kadangkala terdapat saran yang ditujukan kepada pembaca, peneliti selanjutnya, atau pihak yang berkaitan dengan masalah. g. Lampiran Lampiran berisi bahan yang kurang praktis atau mengganggu penyajian jika dimasukkan ke dalam bagian atau bab, baik terlalu panjang maupun dapat mengganggu isi bagian atau bab yang bersangkutan. Meskipun demikian, bahan ini dirasakan penting untuk disajikan sehingga bahan ini memerlukan bagian tersendiri, yaitu ditempatkan di bagian lampiran. h. Kepustakaan Kepustakaan disebut daftar bacaan, yaitu bagian yang menampilkan sumber pendukung laporan, berupa buku, majalah, surat kabar, jurnal, dokumen yang dipublikasikan (atau belum). 2. Merumuskan Kesimpulan dan Saran Bagian akhir dari laporan penelitian adalah kesimpulan yang merupakan hasil dari keseluruhan laporan penelitian. Sebelum dibuat kesimpulan, terlebih dahulu penulis harus memahami isi penelitiannya, terutama dari hasil pengolahan data dan temuan- temuan selama pengumpulan data. Kesimpulan tidak dibuat semata- mata bahwa penelitian selesai dilaksanakan, tetapi harus mencakup keseluruhan penelitian sehingga penulis memberikan laporannya secara lengkap apa adanya tanpa memasukkan unsur-unsur perasaan pribadi berdasarkan isi dari laporan tersebut. Kesimpulan dapat disebut juga pembahasan kualitatif dari penelitian. Saran disajikan bersama-sama dengan kesimpulan, tetapi saran ini sifatnya tidak wajib dan merupakan pelengkap dari penelitian. Tidak semua penelitian dapat membahas masalah secara utuh sehingga penulis dapat menyarankan kepada peneliti lain untuk melanjutkan masalah yang tidak terbahas dalam laporannya. Di samping itu, saran diberikan kepada pihak-pihak yang terkait dalam penelitian. Pihak yang terlibat dalam penelitian bisa dari perorangan ataupun lembaga. Hal ini bertujuan pihak yang terlibat dalam penelitian mengkaji kembali hasil penelitian atau temuan-temuan dalam proses pengambilan data. Jika hasil penelitian tidak sesuai dengan yang diharapkan oleh pihak tersebut, saran dari pihak yang terlibat dalam penelitian dapat dimasukkan dalam kolom saran penelitian. Kesimpulan dan saran merupakan bagian yang paling penting dari laporan penelitian. Keduanya saling berhubungan dan berkaitan erat sekali sehingga kesimpulan belumlah lengkap apabila tidak ada saran. Begitu pula saran tidak akan terwujud tanpa adanya kesimpulan. Jadi, keduanya merupakan suatu sistem yang saling melengkapi. Jendela Info Cara menulis laporan penelitian perlu mengikuti suatu aturan yang telah diterima di kalangan ilmuwan. Ada dua model penulisan laporan penelitian, yaitu model Turabian (1973) dan model American Psychological Association (APA) 1988. Model Turabian menggunakan catatan kaki (footnote) untuk menunjukkan referensi, dan menggunakan istilah ibid, op cit, dan loc cit. Model APA, penulisannya lebih praktis karena tidak menggunakan catatan kaki. Model ini digunakan dalam penulisan artikel untuk jurnal-jurnal. Model APA ini, kunci referensinya pada daftar pustaka. Sumber: Metode Penelitian Sosial, 2004
  • 135. 126 Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XII 3. Menyajikan Laporan Laporanpenelitiansebagaikaryatulisilmiahperludipertanggung- jawabkansebagaisuatukebenaranberdasarkanmasalah-masalahyang diajukan dalam penelitian. Pertanggungjawaban penelitian dilakukan melalui diskusi di dalam kelas, antara siswa yang menyajikan hasil penelitiannya dan siswa lain sebagai peserta diskusi. Jalannya diskusi harus dibimbing oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan agar siswa dapat diarahkan sesuai dengan isi penelitiannya yang tentu saja sesuai dengan mata pelajaran Sosiologi. Beberapa bentuk diskusi kelas yang sering digunakan antara lain sebagai berikut. a. The Social Problem Meeting Di mana para siswa berdiskusi tentang masalah-masalah sosial? Diskusi dilakukan oleh siswa di kelas atau di lingkungan sekolahnya. Dalam hal ini, diharapkan setiap siswa terpanggil untuk belajar dan bertingkah laku sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Catatlah masalah Anda. Jelaskan sebab-sebab masalah tersebut. Hasilnya dikumpulkan kepada guru Anda. Setelah tugas ini terkumpul, guru Anda akan memilih masalah apa yang akan didiskusikan di kelas. Opini 5.1 Soal Pengayaan (UN SMA IPS, 2002) Laporan hasil penelitian siswa sebaiknya didiskusikan di kelas agar membawa manfaat bagi siswa seperti hal-hal berikut, kecuali.... a. melatih siswa untuk pandai berbicara b. memupuk siswa untuk berani berpendapat c. membina siswa agar mampu berpikir kreatif d. memupuk rasa toleransi di antara siswa e. memilih siswa untuk menggunakan pengetahuan Jawaban: a Laporan hasil penelitian siswa sebaiknya didiskusikan di kelas agar membawa manfaat bagi siswa untuk: a. memupuk siswa agar berani berpendapat; b. membina siswa agar mampu berpikir kreatif; c. memupuk rasa toleransi di antara siswa; d. melatih siswa untuk pandai berbicara; b. The Opened Meeting Para siswa berdiskusi mengenai masalah apa saja yang berhubungan dengan kehidupan mereka sehari-hari. Berdiskusilah dengan kelompok belajar Anda yang terdiri atas enam siswa. Tema diskusi tentang kebersihan dan ketertiban kelas Anda. Selanjutnya hasil diskusi kelompok nanti didiskusikan dalam kelas. Kerja Sama 5.1 c. The Educational - Diagnosis Meeting Para siswa berdiskusi mengenai pelajaran di kelas dengan maksud saling mengoreksi pemahaman mereka atas pelajaran yang diterimanya. Dengan demikian, setiap anggota memperoleh pemahaman yang lebih baik. Penyajian laporan penelitian yang dilakukan melalui diskusi diharapkan dapat terjadi saling tukar pikiran antara yang menyajikan dan peserta diskusi lainnya sehingga dapat mencapai titik temu atau memecahkan persoalan yang dihadapi. Menyajikan laporan melalui diskusi memiliki beberapa keuntungan, antara lain: 1) mempertinggi peran perorangan dalam kelompok, baik yang menyajikan maupun yang membahas hasil laporan, sehingga setiap orang memiliki tanggung jawab masing-masing; 2) mempertinggi peran serta kelas secara keseluruhan; dan 3) memupuk sikap saling menghargai pendapat orang lain. Diskusi hasil penelitian bertumpu pada siswa sebagai titik pusat perhatian kelas sehingga setiap orang yang ada di dalam kelas berperan dalam kegiatan diskusi. Adapun peran-peran tersebut yaitu sebagai berikut.
  • 136. Penulisan Laporan Penelitian 127 1) Kelompok penyaji terdiri atas siswa yang menyajikan laporan penelitiannya. 2) Moderator adalah siswa yang mengatur jalannya diskusi, seperti membuka diskusi, mempersilakan penyajian laporan penelitian, mengatur jalannya tanya jawab, dan menutup diskusi dengan kesimpulan hasil yang dicapai dari diskusi. 3) Notulis atau yang mencatat jalannya diskusi dan membuat kesimpulan untuk dibacakan di akhir diskusi. 4) Guru mengawasi dan memberikan pengarahan sesuai dengan fungsinya sebagai pembimbing dan motivator, seperti mengem- bangkan kemampuan siswa untuk mampu bermusyawarah. Penerapan diskusi laporan penelitian di dalam kelas yaitu untuk menggali daya kepemimpinan siswa sehingga muncul potensi-potensi secara perorangan ataupun kelompok yang dimiliki siswa. Guru sebagai pembimbing dan pengarah diskusi senantiasa meluruskan arah jalannya diskusi, baik pertanyaan yang diajukan maupun jawaban dari pertanyaan tersebut. Berikut ini beberapa bentuk diskusi, yaitu sebagai berikut. a. Seminar Diskusi kelas yang diselenggarakan dalam rangka membahas laporan penelitian sebenarnya dan mendekati seminar, yaitu pembahasan yang bersifat ilmiah. Pembahasannya berkisar pada masalah kehidupan sehari-hari yang ada di lingkungan siswa sendiri. Arti sebenarnya dari seminar adalah sebuah kegiatan pembahasan yang mencari pedoman atau pemecahan-pemecahan masalah tertentu. Oleh karena itu, seminar selalu diakhiri dengan kesimpulan dan keputusan yang merupakan hasil kebulatan pendapat semua peserta. Gambar 5.1 Seminar Seminar yang membahas pentingnya hidup disiplin. Sumber: www.geointernational.gc.ca Seminar bertolak dari lembaran kerja yang merupakan pembahasan teoretis mengenai persoalan pokok, dalam hal ini membahas lembar hasil penelitian siswa. Zoom Moderator Notulen Seminar Panel Simposium
  • 137. 128 Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XII Diskusikan dengan kelompok belajar Anda yang terdiri atas empat siswa. Buatlah bagan perbedaan dan bagan persamaan antara seminar, panel, dan simposium. Kerja Sama 5.2 b. Panel Panelmerupakanbentukdiskusiyangterdiriatas beberapa orang. Perbedaan panel dengan diskusi terletak pada cara mereka berdikusi. Panel biasanya diselenggarakan dalam acara diskusi di televisi sehingga pemirsa tidak turut ambil bagian dalam diskusi. Pokok persoalan yang didiskusikan dalam panel dipilih sesuai dengan tema yang diajukan oleh moderator atau terlebih dahulu diberitahukan sebelum panel dilaksanakan. Panel ditujukan pada khalayak yang mendengar atau mengikuti diskusi agar muncul rangsangan berpikir sesuai dengan sudut pandang masing-masing. c. Simposium Simposium menyerupai panel karena terdiri atas beberapa pembicara. Perbedaannya terletak pada pembahasan masalah yang diajukan. Simposium sifatnya lebih formal, yaitu beberapa pembicara terlebih dahulu mempersiapkan pembicaraannya tentang suatu masalah tertentu. Pembahasan terhadap sebuah masalah ditinjau dari berbagai sudut pandang dan disoroti dari titik tolak yang berbeda. Simposium dapat pula diatur dengan cara lain, misalnya sebuah aspek dari suatu persoalan ditentukan untuk disoroti secara khusus, kemudian dibicarakan secara khusus. Gambar 5.2 Simposium Simposium sifatnya lebih formal, yaitu seorang pembicara terlebih dahulu mempersiapkan pembicaraannya. Sumber: Pikiran Rakyat, 28 Maret 2006 Para penyajiataupembicaradalamsimposiumberasaldariberbagai pihak yang mengikuti simposium, seperti ahli atau peserta. Mereka dapat bertanya tentang isi masalah yang dijadikan tema simposium atau menyanggah materi (pokok persoalan) yang dijadikan materi simposium. Pendengar atau peserta simposium diberi kesempatan berbicara tentang pandangannya mengenai materi simposium dan menggantikan beberapa pertanyaan atau sanggahan setelah penyajian dan penyanggah utama selesai berbicara. Moderator dalam simposium tidak seaktif pada panel. Moderator hanya mengoordinasikan sanggahan dan pertanyaan yang ditujuan kepada penyaji.
  • 138. Penulisan Laporan Penelitian 129 Laporan penelitian sebelum diajukan sebagai hasil penelitian perlu dibuat kerangka laporan yang berfungsi sebagai arah dari setiap isi dan bagian laporan. Untuk menulis laporanpenelitiandiperlukanbeberapatahapan,sepertilaporan sementara,penyusunankerangkalaporan,pokok-pokokpikiran dalam kerangka laporan, dan penggunaan waktu. Laporan penelitian merupakan hasil akhir dari proses penelitian yang diwujudkan dalam bentuk karya tulis ilmiah. Untuk menyusun laporan penelitian, perlu memperhatikan pula isi laporan, rumusan kesimpulan dan saran, serta penyajian laporan. Rangkuman Pembagian isi laporan terdiri atas judul, kata pengantar, daftar isi, pendahuluan, tubuh laporan, ikhtisar (abstrak), lampiran, dan kepustakaan (daftar bacaan). Menyajikan laporan melalui diskusi dapat dilakukan dalam bentuk seminar, panel, dan simposium melalui diskusi dalam kelas. Banyak keuntungan yang didapatkan dari diskusi, antara lain mempertinggi peran perorangan dalam kelompok, baik yang menyajikan maupun yang membahas hasil laporan, sehingga setiap orang memiliki tanggung jawab masing- masing; mempertinggi peran serta kelas secara keseluruhan; dan memupuk sikap saling menghargai pendapat orang lain. Setelah mempelajari bab ini, adakah materi yang belumAnda pahami? Jika ada, baca kembali materi dari awal bab sampai Apa yang Belum Anda Pahami? Peta Konsep Penelitian Rancangan Penelitian Pengumpulan dan Pengolahan Data Penelitian Penulisan Laporan Penelitian Kata Pengantar Daftar Isi Pendahuluan Tubuh Laporan Kesimpulan dan Saran Lampiran Kepustakaan membutuhkan kemudian selanjutnya meliputi Judul peta konsep agarAnda lebih yakin dengan meteri. Kerjakan Uji Kemampuan Bab dan Uji Kompetensi Semester 2.
  • 139. 130 Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XII 1. Hasil penulisan laporan penelitian harus dapat dipahami dan dimengerti orang lain. Oleh karena itu, penulisan laporan harus …. a. lengkap sesuai dengan banyak halaman b. dapat diuji kebenarannya secara ilmiah c. memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi d. menggunakan bahasa yang baik e. jelas setiap uraian yang ditulis 2. Penulisan laporan tidak dapat dilakukan sekaligus, tetapi …. a. terlebih dahulu dibuat kesimpulan dan saran b. harus dilakukan secara bertahap dari awal penulisan c. menyangkut isi dan tujuan pelaporan d. bergantungpadakecepatandankeinginan penulis e. penyelesaiannyamemerlukanperhitungan matematis 3. Awal pembuatan laporan terlebih dahulu dibuat garis-garis besar laporan sebagai pedoman. Hal ini termasuk pada …. a. hasil yang baik b. penghematan pikiran c. kerangka laporan d. isi penelitian e. daftar isi penulisan 4. Tujuan dibuatnya kerangka laporan adalah untuk memudahkan …. a. menuangkan pikiran yang berhubungan dengan data ke dalam bentuk tulisan b. pengetikan agar setiap kata yang dibuat tidak menggeser isi kalimat c. penyusunanseluruhisipenulisanlaporan penelitian yang sempurna d. membuat hitungan data agar dapat ditarik kesimpulan e. memilah-milah hasil tallying untuk dimasukkan ke dalam koding B. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat. • Ikhtisar • Panel • The Social Problem Meeting • Simposium • The Opened Meeting • Diskusi • The Educational - Diagnosis Meeting • Penyaji • Moderator • Notulis • Seminar • Sponsor A. Jelaskan konsep-konsep berikut. Uji Kemampuan Bab 5 Kerjakan pada buku latihan Anda. 5. Saat penulisan, isi kerangka laporan harus sesuai dengan …. a. lampiran yang dimasukkan b. jenis kertas dan huruf yang digunakan c. waktu yang telah ditetapkan d. masalah yang diajukan e. kemampuan bimbingan 6. Penulisan laporan penelitian merupakan suatu langkah dalam mencapai perkembangan pemikiran. Hal ini bergantung pada …. a. banyaknya data yang terkumpul b. mata pelajaran yang disampaikan c. kemauan untuk dan menyusun laporan d. adanya usaha bersama dalam belajar e. membaca buku dan berdiskusi 7. Penulisan judul laporan penelitian sebaiknya …. a. bergantung pada hasil bimbingan b. ringkas, jelas, dan menggambarkan isi c. ada nasihat dari teman sebagai masukan d. terdapat gambar yang memperjelas e. banyak menguraikan masalah 8. Kesimpulan berisi bagian-bagian inti laporan yangdibahasdandidalamnyaterdapattemuan selama pengumpulan dan pengolah data. Dengan demikian, kesimpulan berfungsi sebagai …. a. hasil akhir penulisan b. pelengkap laporan c. hasil pengolahan data d. penilaian kemampuan e. penulisan secara keseluruhan 9. Pertanggungjawaban hasil penulisan laporan dilakukan di kelas melalui …. a. penilaian b. diskusi c. penjilidan d. penyerahan e. pengetikan
  • 140. Penulisan Laporan Penelitian 131 10. Sifat saran di dalam laporan merupakan hal yang sifatnya …. a. wajib sebagai penguat laporan b. harus dilaksanakan sebagai kewajiban c. tidak wajib hanya sebagai pelengkap penelitian d. disesuaikandengankeinginandankemam- puan penulis e. dapat digunakan untuk kepentingan pertanggungjawaban 11. Salah satu kesalahan yang sering terjadi dalam penulisan laporan penelitian adalah .... a. bahasanya sederhana b. bahasanya tidak bersifat klise c. arah tujuan penulisan sesuai dengan maksud penelitian d. kata-kata yang disusun kurang relevan e. selalu diikuti kesimpulan dan saran 12. Saran-saran dalam laporan penelitian harus merupakan .... a. usulan peneliti untuk mengatasi masalah yang tertuang dalam kesimpulan b. usulan yang perlu dilengkapi dalam penelitian selanjutnya c. pengalaman peneliti di lapangan d. usulan agar masalah penelitian itu diakui e. semua salah 13. Penelitian terapan yang diselenggarakan dalam rangka mengatasi masalah nyata dalam kehidupan untuk mencari yang lebih baik disebut .... a. penelitian historis b. penelitian dasar c. applied research d. penelitian laboratorium e. penelitian lapangan 14. Hal yang termasuk kelemahan angket adalah sebagai berikut, kecuali .... a. mudah diisi oleh responden b. susah ditindaklanjuti c. data yang masuk mudah diolah d. lebih besar harapan dikembalikan e. tidak memerlukan waktu yang lama 15. Setiap tahun lulusan SMA yang diterima di perguruan tinggi negeri hanya 15%, 55% di perguruan tinggi swasta, yang lainnya tidak melanjutkan studi. Pernyataan ini dinamakan .... a. fakta b. bukti c. informasi d. teori e. data 16. 1. bersifat ilmiah, dilakukan melalui prosedur yang sistematis 2. jujur, tidak memaksakan keinginannya sendiri 3. bersumber dari pengetahuan dan perasaan 4. merupakan suatu proses yang berjalan terus-menerus Dari data tersebut yang termasuk ciri-ciri penelitian ilmiah adalah .... a. 1,2 b. 2,3 c. 2,4 d. 2,4 e. 3,4 17. Si pengamat tidak ikut terlibat dalam kegiatan yang sedang diamati disebut .... a. observasi partisipasi b. observasi simulasi c. observasi nonpartisipasi d. penyebaran angket e. penyebaran kuesioner 18. Bagian akhir dari suatu laporan penelitian terdiri atas .... a. diskusi kelas b. daftar pustaka c. kesimpulan dan saran d. penutup dan nama penerbit e. lampiran dan saran 19. Pendapat sementara yang masih perlu diuji kebenarannya melalui penelitian disebut .... a. hipotesis b. analisis c. sampel d. keterangan e. bukti 20. Daftar grafik, daftar diagram, dan daftar gambar terdapat pada .... a. daftar tabel b. daftar kepustakaan c. isi laporan d. kritik dan saran e. daftar lampiran
  • 141. 132 Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XII Kajian Sosiologi Bab 5 Bagaimana agar laporan penelitian dapat menarik untuk dibaca? Uraikan isi laporan yang berpengaruh dalam menyusun hasil penelitian C. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan singkat dan tepat. 1. Apa yang dimaksud dengan penulisan laporan? 2. Mengapa pembuatan kerangka laporan perlu dilakukan? 3. Bagaimana penulisan judul yang baik? 4. Mengapa harus dibuat daftar pustaka dalam laporan? 5. Apakah perlu saran dibuat dalam laporan? 6. Apa saja keuntungan dilakukannya diskusi setelah laporan diselesaikan? 7. Apa tujuan diselenggarakannya diskusi sebagai pelengkap laporan? 8. Apa perbedaan antara seminar, panel, dan simposium? 9. Apa hubungannya bagian pendahuluan dengan isi laporan? 10. Mengapa laporan tidak boleh dari hasil karya orang lain yang ditulis menjadi hasil karya sendiri? No. Isi Laporan Keterangan 1 2 3 4 5 6 7 8 Judul Kata Pengantar Daftar Isi Pendahuluan Tubuh Laporan Kesimpulan dan Saran Lampiran Kepustakaan dengan mengisikan pada buku latihan. Buatlah tabel pada buku latihan, seperti contoh tabel berikut.
  • 142. Uji Kemampuan Semester 2 133 1. Manfaat diadakannya diskusi kelas dalam penyajian laporan penelitian yang berkaitan dengan sikap demokratis adalah .... a. siswa dapat berpikir dengan cara kritis dan inovatif b. guru dapat memberikan arahan yang positif kepada siswa c. melatih siswa mampu menjadi pimpinan yang disegani anak buahnya d. agar siswa berani mengeluarkan pen- dapat dengan bebas tanpa tekanan e. melatih siswa mempraktikkan penge- tahuan yang didapat di sekolah 2. Tujuan sosiologi adalah meningkatkan kemampuan adaptasi manusia terhadap lingkungan sosialnya. Hal ini dilakukan dengan cara .... a. mengembangkan pengetahuan objektif tentang gejala sosial dalam masyarakat yang dapat dimanfaatkan secara efektif b. mempelajari sejarah perkembangan dan penyebaran manusia dalam masyarakat tertentu c. mencari suatu cara yang sistematis agar dapat berinteraksi dengan lingkungan sekitar d. mangadopsiseluruhkebudayaanasingdan dijadikan sumber pengetahuan baru e. mempelajari kebudayaan dari setiap etnis di dunia 3. Sikap mental yang cocok dengan modernisasi adalah .... a. boros d. pasrah b. kerja keras e. mengalah c. konsumtif 4. Untuk melestarikan kesinambungan kehi- dupan masyarakat Indonesia dalam era globalisasi, kita harus .... a. menuntut ilmu setinggi mungkin b. mewujudkan kestabilan dalam masyarakat c. melestarikan adat istiadat dan tradisi d. mampu meningkatkan kualitas sumber daya manusia e. mengutamakan kepentingan pribadi dan golongan 5. Salah satu masalah yang dihadapi masyarakat kota adalah .... a. kemajuan IPTEK b. sistem pendidikan yang maju c. Gerakan Disiplin Nasional A. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat. Uji Kemampuan Semester 2 Kerjakan pada buku latihan Anda. d. mobilitas horizontal yang tinggi e. tingkat urbanisasi yang tinggi 6. Hal yang termasuk data sekunder adalah contoh berikut ini .... a. Depdikbud mendapatkan informasi jumlah penduduk dari biro statistik. b. Ani menanyakan langsung kepada responden tentang minat belajarnya. c. KanwilDepdikbudmendaftarsiswaSMA yang akan ikut ujian. d. Dokter dan paramedis terjun langsung ke tempat bencana alam. e. Ali mengecek langsung informasi ke tempat kejadian dengan teliti. 7. Untuk mengetahui besarnya frekuensi data pada setiap kategori diperlukan .... a. pengodean data b. distribusi frekuensi c. organisasi frekuensi d. tabulasi e. tabel frekuensi 8. Bab pendahuluan dalam penelitian antara lain merupakan .... a. landasan teori b. hasil penelitian c. landasan konsep d. kesimpulan e. perumusan masalah 9. Angket, tes, dan wawancara termasuk ke- dalam .... a. sumber data d. objek b. dokumen e. instrumen c. pustaka 10. Di antara manfaat dari diskusi kelas tentang hasil penelitian yaitu .... a. membina siswa agar dapat bekerja sama dalam menyelesaikan masalah b. melatih siswa agar mampu mandiri dan tidak bergantung pada orang lain c. agar siswa dapat menghadapi masalah- masalah yang ada di masyarakat d. mengajar siswa untuk dapat sejajar dengan orang lain e. membina siswa agar berpikir rasional dan kreatif 11. Dalam laporan penelitian, judul sebaiknya merupakan kalimat yang .... a. sederhana, singkat, dan berupa kata tanya b. jelas, tidak singkat, dan bukan kalimat tanya
  • 143. 134 Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XII c. dengan huruf kapital, jelas, dan diberi tanda baca d. diketik dua spasi, huruf kapital, dan ada tanda baca e. sederhana, tidak bertele-tele, dan penuh kreatif 12. Tiga bagian pokok laporan adalah .... a. kesimpulan, implikasi, dan saran b. masalah, deskripsi, dan saran c. latar belakang, rumusan masalah, dan isi d. pendahuluan, isi, dan penutup e. pendahuluan, deskripsi, dan kesimpulan 13. Contoh fungsi pranata politik berikut ini adalah .... a. membentuk manusia yang mampu bertanggung jawab b. menentukan dan melaksanakan tujuan negara c. mengamankan negara dari gangguan keamanan d. mewujudkan kehidupan sejahtera dunia dan akhirat e. menciptakan lapangan kerja yang sesuai bagi rakyatnya 14. Cita-citayangharusdicapaimelaluiperubahan atau mempertahankan sesuatu merupakan salah satu unsur sistem sosial yang disebut .... a. perasaan d. kaidah b. kepercayaan e. kekuasaan c. tujuan 15. Fungsi pranata keluarga bagi masyarakat adalah .... a. transmisi kebudayaan dan sumber inovasi sosial b. mengajarkan peranan sosial dan integrasi sosial c. memelihara ketertiban dan melindungi warga masyarakat d. memelihara persatuan dan kesatuan warga masyarakat e. membentuk pola-pola kehidupan dan tradisi masyarakat 16. Modernisasi dapat terjadi pada masyarakat desa di Indonesia karena .... a. ingin hidup lebih baik b. masyarakat ingin hidup lebih praktis c. berorientasi ke depan d. adanya perencanaan dan pengorgani- sasian e. percaya pada teknologi 17. Alasan terjadinya modernisasi di Indonesia adalah .... a. percaya diri b. meningkatkan efisiensi kerja c. menghargai harkat manusia lain d. penuh perhitungan dalam bertindak e. menjunjung tinggi keadilan 18. Jumlah pemilikan sapi di suatu peternakan adalah berkisar antara 21 sampai 30 ekor. Mediannya adalah .... a. 25 d. 26,5 b. 26 e. 24,5 c. 25,5 19. Hubungan antara berbagai data dikatakan simetris apabila .... a. kedua variabel merupakan akibat dari beberapa faktor b. salah satu faktor berakibat kepada beberapa variabel c. semua faktor berakibat kepada semua variabel d. semua variabel berhubungan sebab akibat dan timbal balik e. kedua variabel merupakan akibat dari suatu faktor yang sama 20. Fungsi keluarga yang berkaitan dengan penanaman nilai-nilai keluarga disebut.... a. afeksi d. rekreasi b. proteksi e. ekonomi c. reproduksi 21. Dalam kehidupan bernegara, masalah yang menyangkut politik tidak dapat dipisahkan. Fungsi politik adalah .... a. menjalankan kekuasaan dengan kekuatan b. membagi kekuasaan menjadi beberapa sistem c. mendapatkan, memelihara, dan mem- pertahankan kekuasaan d. merebut kekuasaan dengan berbagai cara dan strategi e. cara untuk mencapai tujuan yang sudah disepakati 22. Kesimpulan dan keputusan merupakan hasil kebulatan pendapat dari semua peserta. Kegiatan tersebut merupakan contoh dari .... a. seminar d. diskusi b. panel e. rapat c. simposium 23. Berikut merupakan contoh perubahan sosial yang bersifat progress .... a. koran masuk desa untuk meningkatkan informasi b. listrik masuk desa mempermudah para pemuda untuk begadang c. TNI masuk desa menakut-nakuti rakyat d. banyaknya keluarga memiliki pesawat tv menyebabkan masjid menjadi kosong e. gotong royong semakin menurun karena penduduk mencari pekerjaan di kota
  • 144. Uji Kemampuan Semester 2 135 24. Modernisasi merupakan fase menuju indus- trialisasi karena di dalamnya terdapat perubahan .... a. status d. identitas b. fungsi e. pola pikir c. peranan 25. Contoh sikap modern yang dimiliki masyarkat adalah .... a. sama dalam pendirian b. puas terhadap keadaan c. pasrah pada keadaan d. ikut arus dalam kehidupan e. kerja keras untuk mencapai hasil 26. Di samping hasil modernisasi berupa alat-alat perlengkapan, ada juga hasil modernisasi di bidang sikap dan nilai, di antaranya .... a. menghargai waktu dan disiplin b. menghargai semua tingkah laku barat c. menolak seluruh tradisi masyarakat desa d. menerima tradisi nenek moyang dari bangsa barat e. meniru mode dan kebiasaan masyarakat Amerika 27. Apabila peneliti ingin melakukan analisis data secara kualitatif, peneliti tidak perlu menggunakan .... a. angket d. kuesioner b. statistik e. wawancara c. observasi 28. Salah satu alasan yang dikemukakan oleh masyarakat partilinier akan pentingnya anak laki-laki dalam keluarga adalah .... a. untuk menunjukkan garis keturunan b. keamanandanketenteramandilingkungan tempat tinggal c. kehormatan keluarga dalam perkawinan d. kemampuan bekerja yang lebih kuat e. sistem pembagian kerja yang berbeda 29. Keuntungan studi kepustakaan dalam rangka mengumpulkan data antara lain .... a. hemat waktu, biaya, dan tenaga b. data tersedia dan bervariasi c. data cukup akurat dan lengkap d. tidak perlu melakukan analisis e. terdapat di seluruh perpustakaan 30. Kegiatan yang dilakukan peneliti setelah mengumpulkan data di lapangan adalah .... a. membuat pokok permasalahan b. melakukan observasi lapangan c. pengolahan data d. membuat rangkuman e. melakukan analisis data B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan singkat dan tepat. 1. Sebutkan tiga tujuan modernisasi dalam bidang agama. 2. Sebutkan lima kriteria untuk merumuskan suatu masalah penelitian. 3. Jelaskan tentang fungsi-fungsi keluarga. 4. Jelaskan pengertian pembangunan. 5. Sebutkan ciri-ciri manusia modern. 6. Apa manfaat statistik dalam pengolahan data? 7. Jelaskan persamaan antara modernisasi, westernisasi, dan sekulerisasi. 8. Salah satu langkah yang harus ditempuh dalam menyusun rancangan penelitian adalah menentukan topik penelitian. Jelaskan tahapan yang harus dilakukan dalam langkah tersebut. 9. Apa yang dimaksud dengan median? 10. Jelaskan pengertian mean. 11. Apa yang harus ditulis dalam isi laporan? 12. Tuliskan rumusan tujuan penelitian sesuai dengan judul penelitian yang Anda lakukan. 13. Apa yang dimaksud dengan teknik analisis data? 14. Sebutkan jenis pranata politik. 15. Mengapa perubahan dalam masyarakat dapat mengakibatkan disintegrasi?
  • 145. 136 Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XII A. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat. Uji Kemampuan Akhir Tahun Kerjakan pada buku latihan Anda. 1. Contoh masyarakat yang mempertahankan unsur lama karena memperoleh proses sosialisasi sejak kecil adalah .... a. makanan pokok b. upacara adat perkawinan c. tata cara beribadah d. solidaritas kelompok e. hubungan kekerabatan 2. Perubahan sosial mengakibatkan masalah sosial yang dimulai dengan .... a. terciptanya integrasi sosial b. lahirnya golongan menengah c. lahirnya disintegrasi sosial d. berkembangnya kriminalitias e. peledakan populasi penduduk 3. Pemberontakan RMS muncul karena mereka menolak bergabung dengan NKRI. Gerakan ini dinamakan .... a. integrasi d. separatisme b. aneksasi e. disintegrasi c. disintegrasi 4. Masyarakatdanbudayacenderungmengalami perubahan serta memiliki sifat tertentu, yaitu .... a. labil d. evolutif b. statis e. revolutif c. dinamis 5. Contoh perubahan yang berbentuk progress berikut ini adalah ..... a. listrik masuk desa mengakibatkan kenakalan remaja b. siaran televisi menyebabkan siswa malas belajar c. banyak wanita berpakaian sangat minim d. penemuan komputer memperlancar sistem informasi e. pemakaian suatu robot menyebabkan menjamurnya pengangguran 6. Perubahan mode pakaian dikategorikan sebagai perubahan yang pengaruhnya serta ruang lingkupnya kecil, karena .... a. hanya menguntungkan kaum muda b. hanya terjangkau oleh golongan tertentu c. tidak ada hubungan antara kebutuhan politik dan hukum d. tidak ada hubungan dengan kebutuhan sekunder e. perubahan tersebut hanya diciptakan kaum pedagang dan para perancang mode 7. Faktor-faktor yang peranannya berpengaruh terhadap penerimaan suatu unsur baru ialah sebagai berikut, kecuali .... a. tidak bertentangan dengan keyakinan masyarakat b. sejalan dengan kemauan suatu aparat keamanan masyarakat c. langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat d. sudah ada unsur yang melandasi unsur baru e. terbiasanya masyarakat kontak dengan masyarakat lain 8. Aksi protes adalah penyampaian pernyataan tidak setuju terhadap suatu kebijakan dengan cara .... a. persuasif b. mengecam secara pedas c. mengajak kepada kebenaran d. berontak dengan penjarahan e. mengalihkan situasi politik 9. Tindakan korupsi adalah kejahatan yang terjadi karena ..... a. pelakunya mempunyai kebiasaan buruk b. ada kelainan jiwa pada para pelakunya c. pelakunya mempunyai cacat fisik d. ada kesempatan yang dimiliki pelaku e. pelakunya mempunyai krisis jiwa 10. Upayautamauntukmenanggulangikenakalan remaja adalah ..... a. menciptakan lapangan kerja yang luas b. menciptakan sarana hiburan yang mendidik c. memperketat pengendalian sosial d. mengadakanraziadisekolahdankendaraan umum e. mengadakan penyuluhan secara efektif 11. Pranata sosial dapat kita artikan sebagai ..... a. sekumpulan norma yang mengatur perilaku b. sekumpulan anjuran yang mengatur perilaku c. sekumpulan larangan yang mengatur perilaku 12. Lembaga-lembaga yang berkisar pada lapangan produksi, konsumsi, dan distribusi barang dan jasa bagi keperluan hidup bermasyarakat disebut lembaga .... a. keluarga d. agama b. politik e. pendidikan c. ekonomi
  • 146. Uji Kemampuan Akhir Tahun 137 13. Proses alokasi barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat, selain digunakan sendiri, juga ditukar untuk melengkapi kebutuhan lainnya disebut .... a. produksi d. industri b. konsumsi e. rasionalisasi c. distribusi 14. Ketentuan-ketentuan yang mengatur bagai- mana menciptakan atau menghasilkan barang dan jasa, termasuk lembaga ekonomi dalam hal .... a. distribusi d. regulasi b. konsumsi e. relokasi c. produksi 15. Seseorang bekerja, berekreasi, beristirahat, dan melakukan kegiatan-kegiatan lainnya di tempat yang sama menunjukkan bahwa dia berada dalam lembaga ..... a. tamak d. basic b. terbuka e. regulatif c. tertutup 16. Bertalian dengan keluarga sebagai lembaga sosial, dalam prosesnya melalui pernikahan (perkawinan). Larangan perkawinan yang dimiliki oleh semua agama dan adat istiadat masyarakat Indonesia adalah apabila terjadi .... a. incest d. homogami b. eksogami e. poligini c. endogami 17. Unsur-unsur yang dijumpai dalam agama sebagai lembaga sosial adalah sebagai berikut, kecuali .... a. kepercayaan agama b. umat agama c. simbol agama d. tujuan agama e. praktik agama 18. Pada dasarnya lembaga sosial yang tampak (greedy institutions) ditandai dengan adanya .... a. kebebasan individu berpindah-pindah b. upaya memonopoli kesetiaan individu c. kemampuan sistem dan struktur lembaga d. ketidakpastian aturan yang berlaku e. sangat longgarnya pengawasan anggota 19. Fungsi manifes dari lembaga sosial adalah fungsi yang memiliki ciri tertentu, yaitu ... a. tidak disadari oleh seluruh masyarakat b. disadari oleh sebagian kecil masyarakat c. mempunyai sumbangan yang besar di masyarakat d. tidak mempunyai sumbangan bagi masyarakat e. disadari oleh keseluruhan masyarakat 20. Pemilikan simbol sendiri pada setiap lembaga sosial dimaksudkan untuk .... a. menandai tingkat usia lembaga sosial b. menunjukkan adanya tata tertib lembaga c. menandai kekhasan suatu pranata d. menyatakan adanya ideologi tersendiri e. menyatakan bahwa lembaga memiliki sarana 21. Berikut merupakan contoh perubahan sosial yang bersifat progress ..... a. koran masuk desa untuk meningkatkan informasi b. listrik masuk desa mempermudah para pemuda untuk begadang c. TNI masuk desa menakut-nakuti rakyat d. banyak keluarga memiliki pesawat tv membuat masjid menjadi kosong e. gotong royong semakin menurun karena penduduk mencari pekerjaan di kota 22. Perubahan pada lembaga kemasyarakatan akan memengaruhi sistem sosialnya yang meliputi .... a. nilai, sikap, dan pola perilaku masyara- katnya b. kebutuhan, asal-usul, dan ciri fisik masyarakat c. keyakinan, suku bangsa, dan adat istiadat d. kebutuhan hidup, pola perilaku, dan asal- usul e. norma, nilai, dan seluruh kondisi alam lingkungan 23. Perubahan regress adalah bentuk perubahan yang menyebabkan kemunduran kehidupan masyarakat yang meliputi .... a. seluruh bidang kehidupan b. sebagai dasar bidang kehidupan c. pola hidup dan tingkah laku warga d. bidang pemenuhan kebutuhan e. bidang kehidupan tertentu 24. Contoh situasi yang menandai terjadinya disintegrasi sebagai akibat perubahan sosial sebagai berikut, kecuali .... a. pemberontakan masyarakat b. pergolakan dalam masyarakat c. unjuk rasa kaum buruh d. pelanggaran nilai dan norma e. perubahan lingkungan alam 25. Dalam kehidupan bernegara, masalah yang menyangkut politik tidak dapat dipisahkan. Fungsi politik adalah .... a. menjalankan kekuasaan dengan kekuatan b. membagi kekuasaan menjadi beberapa sistem c. mendapatkan, memelihara, dan memper- tahankan kekuasaan
  • 147. 138 Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XII d. merebut kekuasaan dengan berbagai cara dan strategi e. cara untuk mencapai tujuan yang sudah disepakati 26. Perubahan dalam masyarakat cenderung mengakibatkan disintegrasi sosial antara lain disebabkan oleh .... a. nilai-nilai baru sudah tersosialisasi sejak kecil b. nilai yang ada dirasakan manfaatnya bagi masyarakat c. nilai lama kurang berfungsi karena terdesak oleh nilai baru d. munculnya inovasi dan penemuan baru sebagai solusi masalah e. terbentuknya lembaga yang mewadahi nilai-nilai yang ada 27. Pengalaman bermain dapat memengaruhi kepribadian seseorang. Anak yang bermain dengan teman sebayanya termasuk .... a. sosialisasi primer b. sosialisasi sekunder c. fungsi sosial d. peran sosial e. disfungsi sosial 28. Variabelpenelitianyangbaikadalahvariabelyang memiliki hubungan timbal balik, yaitu …. a. apabila suatu variabel dapat menjadi sebab dan juga akibat dari variabel lainnya b. tidak adanya hubungan yang jelas antara masalah yang diteliti dan isi penelitian c. rumusan-rumusan masalah yang jelas mengandung tidak adanya hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat d. bahwa setiap variabel dapat diukur melalui alat ukur yang valid tidak lain melalui statistik e. terjadi jarak pemisah yang jelas antara masalah yang akan diteliti dan kenyataan 29. Kasus lumpur panas di Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo layak untuk dijadikan penelitian. Berdasarkan bentuk dan metode penelitian yang tepat adalah penelitian .... a. studi kasus d. deskriptif b. survei e. eksploratif c. murni 30. Teknik pengumpulan data dengan tanya jawab secara lisan harus efektif, artinya .... a. data yang terkumpul dapat diukur dan ditarik kesimpulan b. hasil penelitian dapat dipertanggung- jawabkan secara ilmiah c. banyaknya data merupakan keberhasilan penelitian d. pengolahan data dilaksanakan sesuai dengan hasil tanya jawab e. dalam waktu yang singkat diperoleh data sebanyak-banyaknya 31. Jawaban yang ditulis dalam angket ada kesesuaian antara jawaban yang ada dalam pertanyaan pertama dan jawaban dalam pertanyaan selanjutnya sehingga setiap pertanyaan tidak ada kesan asal jawab. Dalam editing termasuk .... a. lengkapnya pengisian b. keterbacaan tulisan c. keajegan dan kesesuaian jawaban satu sama lainnya d. kejelasan makna jawaban, seorang pengumpul data atau responden e. relevansi jawaban 32. Pengukuran dilakukan terhadap lima orang siswa Kelas XII IPS yang mengikuti UAS Sosiologi < n = 5 > dengan jumlah soal 10 buah sehingga didapat banyaknya jumlah jawaban yang benar dari setiap siswa, yaitu: Siswa Banyaknya Jawaban 1 5 2 7 3 9 4 6 5 8 Jumlah jawaban yang benar apabila diurut- kan, maka diperoleh deret 9, 8, 7, 6, 5. Dengan demikian, median dari soal tersebut adalah .... a. median data berkelompok b. median data tak berkelompok c. median data bertingkat d. median data tak bertingkat e. median data acak 33. 1. bersifat ilmiah, dilakukan melalui prosedur yang sistematis 2. jujur, tidak memaksakan keinginannya sendiri 3. bersumber dari pengetahuan dan perasaan 4. merupakan suatu proses yang berjalan terus-menerus Dari data tersebut, yang termasuk ciri-ciri penelitian ilmiah adalah .... a. 1,2 d. 2,4 b. 2,3 e. 3,4 c. 2,4 34. Manfaat diadakannya diskusi kelas dalam penyajian laporan penelitian yang berkaitan dengan sikap demokratis adalah .... a. siswa dapat berpikir dengan cara kritis dan inovatif b. guru dapat memberikan arahan yang positif kepada siswa
  • 148. Uji Kemampuan Akhir Tahun 139 c. melatih siswa mampu menjadi pimpinan yang disegani anak buahnya d. agarsiswaberanimengeluarkanpendapat dengan bebas tanpa tekanan e. melatihsiswamempraktikkanpengetahuan yang didapat di sekolah 35. Tujuan sosiologi adalah meningkatkan kemampuan adaptasi manusia terhadap lingkungan sosialnya. Hal ini dilakukan dengan cara .... a. mengembangkan pengetahuan objektif tentang gejala sosial dalam masyarakat yang dapat dimanfaatkan secara efektif b. mempelajari sejarah perkembangan dan penyebaran manusia dalam masyarakat tertentu c. mencari suatu cara yang sistematis agar dapat berinteraksi dengan lingkungan sekitar d. mangadopsiseluruhkebudayaanasingdan dijadikan sumber pengetahuan baru e. mempelajari kebudayaan dari setiap etnis di dunia 36. Untuk melestarikan kesinambungan kehi- dupan masyarakat Indonesia dalam era globalisasi, kita harus .... a. menuntut ilmu setinggi mungkin b. mewujudkan kestabilan dalam masyarakat c. melestarikan adat istiadat dan tradisi d. mampu meningkatkan kualitas sumber daya manusia e. mengutamakan kepentingan pribadi dan golongan 37. Gunungmeletusdapatmenyebabkanperubahan sosial. Perubahan sosial tersebut terjadi .... a. secara cepat b. dikehendaki c. tidak dikehendaki d. secara lambat e. progress 38. Hal yang termasuk data sekunder adalah contoh berikut ini .... a. Depdikbud mendapatkan informasi jumlah penduduk dari biro statistik. b. Ani menanyakan langsung kepada responden tentang minat belajarnya. c. KanwilDepdikbudmendaftarsiswaSMA yang akan ikut ujian. d. Dokter dan paramedis terjun langsung ke tempat bencana alam. e. Ali mengecek langsung informasi ke tempat kejadian dengan teliti. 39. Berikut merupakan contoh perubahan sosial yang bersifat progress .... a. koran masuk desa untuk meningkatkan informasi b. listrik masuk desa mempermudah para pemuda untuk begadang c. TNI masuk desa menakut-nakuti rakyat d. banyak keluarga memiliki pesawat tv membuat mesjid menjadi kosong e. gotong royong semakin menurun karena penduduk mencari pekerjaan di kota 40. Setelah perang usai, masyarakat harus kembali membangundaerahnyadanmembenahisegala kerusakan. Dalam keadaan ini, umumnya masyarakatmasihlabil,merekabelummemiliki lagi aturan-aturan bermasyarakat, sementara aturan-aturan lama sudah sulit diterapkan. Keadaan seperti ini merupakan pencerminan dari keadaan .... a. gawat b. anomie c. culture lage d. integrasi e. difusi 1. Mengapa pencurian kayu merupakan salah satu tindakan kriminal? 2. Bagaimana ciri-ciri orang modern? 3. Apa yang dimaksud dengan institu- sionalisasi? 4. Mengapa penelitian memerlukan latar belakang masalah? 5. Mengapa setiap penelitian dilakukan pengum- pulan data? B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan singkat dan tepat. 6. Apa tujuan pengumpulan data dengan menggunakan angket. 7. Sebutkan perbedaan antara modernisasi dan westernisasi. 8. Kompos merupakan salah satu hasil produksi manusia.Ceritakanlahkegunaandarikompos, tulis di buku tugas Anda. 9. Apa yang dimaksud dengan sampel random? 10. Bedakan antara data primer dan data sekunder.
  • 149. 140 Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XII Anomie : berpudarnya nilai-nilai yang berlaku. Cultural lag : kesenjangan waktu antara suatu perubahan atau inovasi dengan pencapaian penyesuaian sosial budaya yang diperlukan oleh adanya inovasi. Demonstrasi : protes terhadap pemegang kekuasaan tanpa melalui kekerasan. Diffusion : proses penyebaran unsur-unsur kebudayaan secara meluas sehingga melewati batas tempat kebudayaan itu timbul (difusi). Discovery : pengakuan terhadap adanya gejala-gejala ataupun hubungan- hubungan yang sebelumnya tak terduga. Disintegrasi : proses pudarnya norma-norma dan nilai-nilai dalam masyarakat yang disebabkan karena perubahan-perubahan yang terjadi pada lembaga-lembaga kemasyarakatan. Empiris : suatu ajaran bahwa pengetahuan berasal dari pengalaman atau hal nyata. Evolusi : perubahan (pertumbuhan, perkembangan) secara berangsur-angsur dan perlahan-lahan (sedikit demi sedikit). Fakta : suatu yang benar-benar nyata atau benar-benar terjadi. Hipotesis alternatif (Ha ) : hipotesis yang menyatakan ketidaksamaan, perbedaan, atau adanya pengaruh antara dua variabel yang dipersoalkan. Hipotesis nol (H0 ) : hipotesis yang menyatakan adanya kesamaan atau tidak adanya perbedaan atau tidak ada pengaruh antara dua variabel yang dipersoalkan. Hipotesis : jawaban sementara terhadap suatu masalah. Incest : perkawinan sedarah antara kakak beradik, atau orangtua. Innovation : 1) suatu unsur kebudayaan yang baru; 2) penerimaan tujuan-tujuan kebudayaan dengan menyampaikan cara-cara yang telah melembaga (inovasi). Interaksi sosial : suatu hubungan antara dua individu atau lebih yang saling memengaruhi, mengubah, atau memperbaiki kelakuan individu yang lain atau sebaliknya. Internalisasi : dasar untuk memahami sesama anggota masyarakat dan untuk memahami dunia kehidupan sosial sebagai kenyataan sosial yang penuh makna bagi seorang individu. Invention : suatu penggabungan (kombinasi) baru atau kegunaan baru dari pengetahuan yang sudah ada. Kebudayaan : segala sesuatunya yang dipelajari melalui masyarakat dan dilakukan oleh para anggota masyarakat. Koding : usaha mengelompokkan atau mengklasifikasikan jawaban-jawaban para responden menurut macamnya. Matrilineal : garis keturunan pihak ibu. Mean : hasil bagi antara jumlah seluruh nilai dan jumlah unit yang diamati. Median : suatu bilangan yang membagi dua nilai-nilai atau kelompok bilangan sehingga banyaknya bilangan di bagian yang satu sama banyaknya dengan bagian lain. Senarai
  • 150. Senarai 141 Metode : cara yang dianjurkan untuk melaksanakan prosedur. Metodologi : studi mengenai tata cara dan teknik penelitian. Modernisasi : perubahan sosial yang terarah dan didasarkan pada perencanaan. Norma : standar perilaku, norma statistik adalah tolok ukur dari perilaku sebenarnya; norma kebudayaan menyatakan perilaku yang diharapkan aleh suatu kebudayaan. Nilai : pandangan menyangkut apa yang penting dan apa yang tidak penting. Observasi : studi yang disengaja dan sistematis tentang fenomena sosial dan gejala fisik dengan jalan pengamatan dan pencatatan. Perubahan Sosial : perubahan yang menyangkut kehidupan manusia atau terkait dengan lingkungan fisik, alam, dan sosial. Peran : perilaku yang diharapkan dari seseorang yang memiliki suatu status tertentu. Pranata Sosial : suatuhimpunannormayangmengatursegalatindakanmanusiadalam memenuhi kebutuhan pokoknya dalam kehidupan bermasyarakat. Populasi : keseluruhan kelompok dari mana ditarik suatu sampel. Progress : perubahansosialataubudayayangmenurutukurannilai-nilaitertentu dipandang sebagai suatu yang baik. Rancangan penelitian : pedoman bagi seorang peneliti dalam melaksanakan penelitian agar data dapat dikumpulkan secara efisien dan efektif sesuai dengan tujuannya. Regress : perubahan sosial atau budaya yang menurut ukuran nilai-nilai tertentu dipandang sebagai suatu yang buruk atau mengalami kemunduran. Riot (kerusuhan) : tindakan sekumpulan manusia yang kasar, agresif, dan merusak. Reintegrasi : proses pembentukan kembali nilai-nilai dan norma-norma untuk menyesuaikan diri dengan lembaga-lembaga kemasyarakatan yang mengalami perubahan. Revolusi : perubahan ketatanegaraan (pemerintahan atau keadaan sosial) yang dilakukan dengan kekerasan (seperti dengan perlawanan bersenjata). Sampel : sebagai atau wakil populasi yang dipilih untuk diteliti. Survei : suatu metode penelitian yang bertujuan untuk mengumpulkan sejumlah besar data berupa variabel, unit, atau individu dalam waktu yang bersamaan. Stratifikasi : suatusistemperingkatstatusdalammasyarakat,prosespengembangan atau perubahan sistem perbedaan status. Social planning : upaya untuk mengarahkan perubahan sosial. Variabel kualitatif : variabel-veriabel yang tidak mempunyai nilai satuan yang pasti. Variabel kuantitatif : variabel yang memiliki nilai satuan yang dapat dinyatakan dengan angka yang pasti. Variabel : objek peneliti yang bervariasi.
  • 151. 142 Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XII Indeks A Angket 78, 79, 84, 85, 90, 93, 94, 95, 96, 101, 102, 114, 116, 117, 118, 119, 129 D Data 27, 32, 58, 60, 61, 62, 63, 64, 66, 68, 69, 71, 76, 77, 78, 79, 80, 81, 82, 84, 85, 86, 87, 88, 89, 90, 92, 93, 95, 97, 98, 100, 101, 102, 103, 104, 105, 106, 107, 108, 109, 110, 111, 112, 113, 114, 116, 117, 118, 119, 120, 121, 122, 123, 128, 129 Demonstrasi 20 Disintegrasi 15, 19, 20, 22, 30, 31, 56 F Fungsi 2, 24, 29, 33, 35, 36, 37, 38, 39, 40, 42, 47, 46, 50, 51, 53, 54, 55, 57, 58, 68, 95, 97, 103, 104 H Hipotesis 59, 60, 61, 68, 69, 70, 78, 79, 80, 81, 82, 84, 88, 89, 90, 119, 129 I Ilmu 10, 12, 15, 25, 26, 46, 47, 48, 50, 58, 60, 61, 62, 63, 67, 68, 88, 91, 93, 104, 115 Ilmu pengetahuan 58 J Judul 59, 61, 62, 63, 64, 65, 66, 67, 68, 69, 76, 78, 82, 84, 85, 86, 87, 119, 120, 121, 122, 126, 128 K Keluarga 4, 7, 9, 11, 14, 15, 17, 24, 31, 36, 37, 38, 39, 40, 41, 42, 43, 44, 47, 48, 49, 52, 53, 54, 55, 56, 57, 75, 89 Konflik 6, 7, 10, 11, 13, 14, 20, 30, 41, 46, 53, 63 Kriminal 23 Kualitatif 76, 79, 84, 85, 87, 100, 102, 103, 114, 117, 123 Kuantitatif 76, 77, 79, 85, 87, 100, 101, 102, 103, 111, 114, 117, 118 L Laporan 78, 81, 85, 99, 100, 119, 120, 121, 122, 123, 124, 125, 126, 128, 129 Lembaga 1, 2, 3, 4, 11, 12, 16, 17, 18, 19, 24, 27, 29, 31, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 42, 44, 45, 46, 47, 48, 49, 50, 51, 53, 54, 55, 56, 57, 59, 60, 65, 84, 89, 92, 99, 123 M Masalah 3, 13, 22, 24, 26, 30, 34, 44, 46, 59, 60, 61, 62, 63, 64, 65, 66, 67, 68, 69, 78, 79, 80, 81, 82, 84, 85, 86, 87, 88, 89, 90, 92, 95, 97, 99, 100, 101, 115, 119, 121, 122, 123, 124, 125, 126, 128, 129 Masyarakat 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40, 41, 42, 43, 44, 45, 46, 47, 48, 49, 50, 51, 52, 53, 54, 56, 57, 58, 59, 60, 65, 66, 76, 82, 89, 91, 93, 95, 98, 99, 100, 120 Median 102, 103, 108, 109, 110, 111, 116, 117, 118 Metode 25, 46, 59, 60, 61, 66, 68, 70, 77, 78, 79, 81, 82, 87, 89, 90, 91, 93, 114, 115, 119, 122, 123 Modernisasi 1, 24, 25, 26, 27, 31, 56 Modus 102, 103, 106, 107, 108, 110, 111, 116, 114, 117, 118 N Nilai 1, 2, 3, 4, 5, 7, 10, 11, 17, 18, 19, 21, 22, 23, 29, 31, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 41, 45, 47, 48, 49, 51, 53, 56, 57, 72, 76, 78, 79, 101, 102, 104, 105, 106, 108, 109, 110, 111, 114 Norma 1, 2, 7, 13, 15, 17, 19, 22, 23, 24, 29, 31, 33, 34, 35, 37, 38, 39, 41, 46, 47, 53, 55, 56, 57, 66 O Organisasi 1, 2, 11, 16, 18, 24, 27, 29, 46, 53, 57, 60, 92, 121 P Penelitian 13, 26, 27, 32, 58, 59, 60, 61, 62, 63, 64, 65, 66, 67, 68, 69, 71, 72, 73, 76, 77, 78, 79, 80, 81, 82, 84, 85, 86, 87, 88, 89, 90, 91, 92, 93, 96,
  • 152. Indeks 143 97, 98, 99, 100, 112, 114, 115, 116, 117, 118, 119, 120, 121, 122, 123, 124, 125, 126, 128, 129 Peran 33, 36, 39, 43, 44, 48, 49, 50, 51, 58, 124, 126 Perkawinan 10, 11, 30, 36, 37, 38, 39, 40, 41, 42, 53, 54, 56, 57 Perubahan 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 37, 46, 47, 48, 49, 53, 56, 57, 58, 89, 91, 121, 122 Pranata 2, 33, 34, 35, 36, 44, 45, 46, 53, 54, 57, 58 R Rancangan 59, 61, 65, 67, 80, 81, 82, 84, 87, 119, 121 S Sanksi 19, 31, 35, 39, 40, 53, 56, 57 Seminar 65, 121, 124, 125, 126, 128 Simposium 121, 124, 125, 126, 128 Sosial 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40, 41, 43, 44, 45, 46, 47, 49, 50, 51, 53, 54, 55, 56, 57, 59, 60, 61, 62, 63, 64, 65, 67, 78, 82, 84, 87, 88, 89, 90, 91, 97, 98, 99, 100, 104, 109, 115, 116, 118, 119, 121, 124 Sosialisasi 30, 36, 38, 39, 40, 42, 43, 44, 47, 48, 51, 53, 56 T Teknologi 1, 2, 5, 7, 12, 24, 25, 26, 45, 48, 58 W Wawancara 32, 58, 78, 79, 85, 88, 89, 90, 93, 97, 98, 101, 114, 116, 118, 119
  • 153. 144 Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XII A. Buku Abdulgani, Sutarya. 1978. Menyusun dan Mengolah Test Objektif. Bandung: Tarate. Arief. Sritua. 1979. Indonesia : Pertumbuhan Ekonomi, Disparitas Pendapatan dan Kemiskinan Massal. Jakarta: Lembaga Studi Pembangunan. B. Taneko, Soleman. 1990. Struktur dan Proses Sosial: Suatu Pengantar Sosiologi Pembangunan. Jakarta: Rajawali. Budiardjo, Miriam. 1985. Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta: Gramedia. BSNP. 2006. Standar Isi. Jakarta: Badan Standar Nasional Pendidikan. Cohen, Bouce J. 1992. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rhineka Cipta. Daldjoeni, N. 1978. Seluk Beluk Masyarakat Kota: Pusparagam Sosiologi Kota. Bandung: Alumni. Daldjoeni dan A. Suyitno. 1982. Pedesaan, Lingkungan dan Pembangunan. Bandung: Alumni. Djamari. 1988. Agama dalam Perspektif Sosiologi. Jakarta: Depdikbud, Dikti, P2LPTK. Goldthorpe, JE. 1992. Sosiologi Pembangunan: Kesenjangan dan pembangunan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Hadi, Sutrisno. 1981. Metodologi Research. Yogyakarta: Yayasan Penerbitan Fakultas Psikologi UGM. Hadiwigeno, Soetatwo dan Agus Pakpahan. 1993. Identifikasi Wilayah Miskin di Indonesia. Jakarta: LP3ES. Horton, Paul B, dan Chester L. Hunt. 1991. Sosiologi Jilid 2. Jakarta: Erlangga. Horton, Paul B, dan Chester L. Hunt. 1999. Sosiologi Jilid 1. Jakarta: Erlangga. Johnson, Paul Doyle. 1990. Sosiologi Klasik dan Modern. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Kahmad, Dadang. 2000. Sosiologi Agama. Bandung: Remaja Rosda Karya. Koentjaraningrat. 1964. Pengantar Antropologi, Jakarta: Universitas. Koentjaraningrat. 1974. Kebudayaan, Mentalitet dan Pembangunan. Jakarta: Gramedia. Koentjaraningrat. 1990. Metode-Metode Penelitian Masyarakat. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Kristiadi, J. 1984. Perkembangan Organisasi Sosial dan Partai Politik di Indonesia. Jakarta: CSIS. Lawang, Robert M.Z. 1980. Pengantar Sosiologi. Jakarta: UT. Lawang, Robert M.Z. 1986. Sistem Sosial Indonesia. Jakarta: Karunika - Universitas Terbuka. Marbun, BN. 1979. Kota Masa Depan: Prospek dan Masalahnya. Jakarta: Erlangga. Moertopo, Ali. 1975. Buruh dan Tani dalam Pembangunan Nasional. Jakarta: CSIS. Nasikun, 1991. Sistem Sosial Indonesia. Jakarta: Rajawali. Nasution, S. 1988. Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung: Tarsito. Ndouk, Okt. Ovi. 1984. Pertumbuhan Demokrasi di Indonesia. Jakarta: CSIS. Ogburn, William F, dan Meyer F. Nimmkoff. 1994. Sociology. Boston: Apfeffer and Simons International University Edition, Touhton Mifflin Company. Pardoyo, 1993. Sekulerisasi Dalam Polemik. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti. Pasaribu dan Simanjuntak. 1982. Sosiologi Pembangunan. Bandung: Tarsito. Rafi’I, Suryatna. 1983. Metode Statistik Analisis: untuk Penarikan Kesimpulan. Bandung: Bina Cipta. Daftar Pustaka
  • 154. Daftar Pustaka 145 Robert M. Mac Iver. 1937. Society: A Textbook of Sociology. New York: Farrar and Rinerhart. Russel, Bertrand. 1992. Dampak Ilmu Pengetahuan atas Masyarakat. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Sastramihardja, Hatta. 1987. Sosiologi Pedesaan. Jakarta: Karunika-Universitas Terbuka. Sastrodiningrat, Subagio. 1986. Sosiologi Industri. Jakarta: Karunika-Universitas Terbuka. Sayogyo, Pudjiwati. 1985. Sosiologi Pembangunan. Jakarta: FPS IKIP Jakarta dan BKKBN. Schoorl, J.W. 1980. Modernisasi: Pengantar Sosiologi Pembangunan Negara-Negara Sedang Berkembang. Jakarta: Gramedia. Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi. 1989. Metode Penelitian Survei. Jakarta: LP3ES. Soekanto, Soerjono. 1984. Beberapa Teori Sosiologi Tentang Struktur Masyarakat. Jakarta: Rajawali. Soekanto, Soerjono. 1986. Pengantar Sosiologi Kelompok. Bandung: Remadja Karya. Soekanto, Soerjono. 1990. Sosiologi: Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali. Soemardjan, Selo. 1962. Social Changes in Yogyakarta, New York: Cornell University Press. Sudibjo. Tiga Tahap di dalam Pembangunan Demokrasi di Indonesia. Jakarta: CSIS. Sukarna. 1981. Ideologi: Suatu Studi Ilmu Politik. Bandung: Alumni. Sukirno, Sadono. 1983. Pengantar Teori Ekonomi Makro. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi UI. Sukirno, Sadono. 1985. Ekonomi Pembangunan: Proses, Masalah, dan Dasar Kebijaksanaan. Jakarta: Lembaga Penerbit FEUI. Sumaatmadja, Nursid. 1984. Metodologi Pengajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Bandung: Alumni. Sunarto, Kamanto. 1993. Pengantar Sosiologi. Jakarta: FE-UI. Surakhmad, Winarno. 1980. Pengantar Penelitian Ilmiah: Dasar, Metode, Teknik. Bandung: Tarsito. Surakhmad, Winarno. 1983. Problematik Pembaruan Pendidikan Negara-Negara Sedang Berkembang Dewasa Ini. Jakarta: LP3ES. Susanto, Astrid S. 1984. Sosiologi Pembangunan. Jakarta: Bina Cipta. Suwarsono dan Alvin Y. So. 1991. Perubahan Sosial dan Pembangunan di Indonesia. Jakarta: LP3ES. B. Sumber Lain Album Perjuangan Kemerdekaan, 1945-1950 Ayahbunda, September 1993 D’maestro, Januari 2005 Dokumentasi Penerbit Femina, 11-17 April 2002 Femina, 22-29 September 2005 Femina, November 2005 Fuji Film, Agustus 2001 Higherlearning, Juli–September 2002 Kompas, Juli 2001 Kompas, Mei 2003 Pikiran Rakyat, 28 Maret 2006 Tani Kalimantan, 1991
  • 155. 146 Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XII Tempo, 12 Juli 2001 Tempo, 10 November 2001 Tempo, 12–18 Agustus 2002 Tempo, 14 Agustus 2002 Tempo, 9–15 Juni 2003 Tempo, 1 Februari 2004 Tempo, 8 Februari 2004 Tempo, 15 Agustus 2004 Tempo, 29 Agustus 2004 Tempo, 19 September 2004 Tempo, 3 Oktober 2004 Tempo, 17 Oktober 2004 Tempo, 5 Desember 2004 Tempo, 6 November 2005 www.amadeo.blog.com www.beritajakarta.com www.geocities.com www.geocities.com www.imp.les.wisc.edu www.jakartalibrary.com www.kabblitar.go.id www.resman-bali.net www.semarang.go.id www.sma-saraswati1.net.id www.trisakti.ac.id www.geointernational.gc.ca www.fotosgeschichtsthemen.de