SlideShare a Scribd company logo
2
Most read
5
Most read
16
Most read
TEKNIS BUDIDAYA TANAMAN KOPI DAN
KOMODITAS KOPI
KELOMPOK 1
Dahlia (1105102010044)
Irwan Hidayah (1105102010043)
Nurulia Dimitha (1105102010036)
Rian Ramadhana (1105102010067)
Rizki Muhammad Iqbal (1105102010027)
Sri Mulyana (1105102010026)
PENDAHULUAN
KOPI
Kopi adalah spesies
tanaman berbentuk pohon
dan termasuk dalam famili
Rubiaceae.
Genus ini memiliki sekitar
100 spesies, namun dari 100
spesies itu hanya dua yang
memiliki nilai perdagangan
penting, yaitu C.canephora
(menghasilkan kopi robusta)
dan C. arabica (menghasilka
kopi arabika).
faktor yang menentukan
keberhasilan budidaya
kopi, yaitu:
1. teknik penyediaan sarana
produksi.
2. proses produksi/budidaya.
3. teknik penanganan pascapanen
dan pengolahan (agroindustri).
4. sistem pemasarannya.
TEKNIK BUDIDAYA TANAMAN KOPI
Teknologi budidaya dan pengolahan kopi meliputi :
• Pemilihan bahan tanam kopi unggul
• Pemeliharaan
• pemangkasan tanaman dan pemberian penaung
• Pengendalian hama dan gulma
• pemupukan yang seimbang
• Pemanenan
• pengolahan kopi pasca panen
A. Persiapan Bahan Tanam
• Cara perbanyakan kopi robusta dan kopi
arabika berbeda, sehingga penggunaan bahan
tanam kopi robusta pun berbeda dengan kopi
arabika. Kopi robusta diperbanyak secara
vegetatif, sehingga bahan tanaman yang
digunakan berupa klon. Sedangkan kopi
arabika biasanya diperbanyak dengan benih
sehingga bahan tanam anjurannya berupa
varietas
B. Pembukaan Lahan
Areal yang biasa dipakai untuk perladangan kopi adalah :
1. Areal hutan sekunder bekas ladang berpindah.
 Dipilih areal hutan sekunder dengan kepemilikan jelas
 Pembongkaran pohon‐pohon, tunggul beserta perakarannya
 Pembongkaran tanaman perdu dan pembersihan gulma.
 Pembersihan lahan, kayu‐kayu ditumpuk di satu tempat di pinggir kebun.
 Pencetakan kebun secara hektaran.
 Pembuatan jalan‐jalan, jembatan beserta saluran drainase
 Pembuatan teras‐teras pada lahan yang memiliki kemiringan lebih dari 15%.
 Mengajir dan menanam tanaman penaung sementara dan penaung tetap.
 Ajir lubang tanam, jarak tanaman kopi arabika kate (Kartika 1 & Kartika 2)
1,25mx2m atau 1,5mx2m.
 Jarak tanam kopi jagur (AB 3, USDA 762 dan S 795) adalah 2 m x 2,5 m atau
m x 2,5 m.
2. Areal kebun aneka tanaman
 Pemberian tanda tanaman‐tanaman yang dipilih sebagai penaung
kopi. Dipilih jenis yang bernilai ekonomis, tajuknya mudah diatur
(tahan pangkas) dan lebih baik meneruskan cahaya diffuse. Jarak
antar tanaman 10 m x 10 m tergantung pada besarnya ukuran tajuk
(habitus) tanaman.
 Memotong perdu dan semua tanaman yang tidak dipilih.
 Kayu diusahakan untuk di tumpuk di pinggir kebun.
 Membersihkan gulma secara manual atau kimiawi.
 Ajir lubang tanam kopi, pembuatan lubang, isi lubang dan tutup
lubang sama seperti diuraikan diatas.
3. Areal semak belukar
 Pada prinsipnya sama dengan persiapan lahan dari hutan sekunder.
 Sisa‐sisa semak dapat ditumpuk dalam barisan‐barisan di dalam kebun
(model lorong = alley system). Lebar lorong yang bersih dari tumpukan
semak 1 m dan jarak antar lorong 4‐5 m.
 Ajir penaung di dalam lorong, jarak antar ajir 2‐2,5 m. dan tanam pohon
penaung
 Ajir lubang tanam kopi di dalam lorong, jarak 1,25 m untuk kopi kate, dan 2
m untuk kopi jagur.
 Pembuatan lubang tanam ukuran 60 cm x 60 cm x 60 cm. Lubang dibuat 6
(enam) bulan sebelum tanam.
 Tutup lubang tanam, 1‐3 bulan sebelum tanam bibit kopi. Dan lubang diisi
pupuk hijau dari hasil tebasan gulma.
 Selama persiapan lahan tersebut di dalam lorong dapat diusahakan beberapa
jenis tanaman semusim, jenisnya disesuaikan dengan kebutuhan
petani, peluang pasar dan iklim mikro yang ada.
C. Pembibitan
 Siapkan biji yang berkualitas dari pohon yang telah diketahui produksinya
biasanya dari penangkar benih terpercaya.
 Buat kotak atau bumbunan tanah untuk persemaian dengan tebal lapisan
pasir sekitar 5 cm.
 Buat pelindung dengan pelepah atau paranet dengan pengurangan bertahap
jika bibit telah tumbuh.
 Siram bibitan dengan rutin dengan melihat kebasahan tanah.Bibit akan
berkecambah kurang lebih 1 bulan, pilih bibit yang sehat dan lakukan
pemindahan ke polibag dengan hati2 agar akar tidak putus pada umur bibit
2 -3 bulan sejak awal pembibitan.
 Tambahkan pupuk NPK sebagai pupuk dasar (lihat tabel) hingga umur 12
bulan. Siramkan supernasa dosis 1 sendok makan per 10 liter air, ambil
250 ml per pohon dari larutan tersebut.Setelah bibit umur 4 bulan
semprotkan 2 tutup POCNASA per tangki sebulan sekali hingga umur bibit
7-9 bulan dan siap tanam.
Tabel Dosis Pupuk Untuk Bibit Kopi
Umur
(bln)
gr/m2
Urea SP-36 KCl
3 10 5 5
5 20 10 10
7 30 15 15
9 40 20 20
12 50 25 25
 Ditanami minimal satu tahun sebelum penanaman
tanaman kopi.
Syarat‐syarat Pohon Penaung:
• Memiliki perakaran yang dalam.
• Memiliki percabangan yang mudah diatur.
• Ukuran daun relatif kecil tidak mudah rontok dan
memberikan cahaya diffus.
• Termasuk leguminosa dan berumur panjang.
• Menghasilkan banyak bahan organik.
• Tidak menjadi inang hama‐penyakit kopi.
D. Penanaman Penaung Tanaman Kopi
Jenis-Jenis Penaung
1. Penaung Sementara
• tanaman penaung sementara yang banyak dipakai adalah Moghania
macrophylla (Flemingia congesta), Crotalaria spp, Tephrosia spp.
• Moghania cocok untuk tinggi tempat 700 m dpl ke bawah.
• Untuk daerah 1.000 m dpl ke atas sebaiknya dipakai Tephrosia atau
Crotalaria.
• Untuk komplek‐komplek nematoda dipakai Crotalaria.
• Naungan sementara ditanam dalam barisan dengan selang jarak 2‐4 m
atau mengikuti kontur.
2. Penaung Tetap
• Pohon penaung tetap yang banyak dipakai di Indonesia adalah lamtoro
(Leucaena spp), sengon (Albizia sp), dadap (Erythrina sp), Gliricidia dan
cemara (Casuarina).
• Lamtoro tidak berbiji dapat diperbanyak dengan cangkokan atau okulasi,
ditanam dengan jarak 2 m x 2,5 m, setelah besar secara berangsur‐angsur
dijarangkan menjadi 4 m x 5 m.
• Sengon digunakan pada daerah kering dan tinggi (1.000‐1.500) m dpl.
Ditanam dengan jarak 2 m x 2,5 m kemudian setelah besar secara
berangsur‐angsur dijarangkan menjadi 10 m x 10 m
• Cemara banyak digunakan di Irian Jaya, untuk daerah tinggi di atas 1.500
m dpl.
E. Penanaman
• Tata tanam untuk lahan dengan kemiringan tanah <15%, klon ditanam dengan
lajur sama, berseling dengan klon lain. Pergantian klon mengikuti arah timurbarat.
• Apabila kemiringan tanah >15% tiap klon diletakkan dalam satu teras, diatur
dengan jarak tanam sesuai lebar teras, untuk mengantisipasi bila dikemudian hari
dilakukan penyulaman, dan memudahkan penelusuran klon juga tidak mengubah
imbangan komposisi klon.
• Pengaturan penanaman poliklonal diatur secara sistematis, setiap klon ditanam
dalam lajur tertentu berseling dengan klon pasangan komposisi yang
dipilih, antara lain berdasarkan pada:
• Sifat daya adaptabilitas daya hasil yaitu yang mampu beradaptasi dengan baik
seperti: klon BP 42, BP 358, dan SA 237 dan toleran terhadap iklim basah seperti
klon BP 534 dan BP 936.
• Sifat berbunga yang relative serempak agar proses persarian (pembuahan) dapat
berlangsung dengan baik.
• Keseragaman ukuran biji, ukuran biji yang tidak seragam dapat menyulitkan
dalam kegiatan pemasaran.
Perlakuan Pasca Panen Komoditas Kopi
Pengolahan
Buah kopi dengan metode kering banyak
dilakukan oleh petani Indonesia karena relatif
pendek dan sederhana. Proses pengolahan
kering dilakukan dengan langsung
mengeringkan buah kopi yang baru dipanen.
Hama dan Penyakit pada Tanaman Kopi
Salah satu penyakit yang terdapat dalam
kopi adalah Fusarium. Organisme
penyebab penyakit ini biasanya masuk
melalui akar muda dan kemudian tumbuh
dan berkembang sehingga akan
mengkonduksi bagian pembuluh dari akar
dan batang.
HAMA
Kutu Tempurung
Hijau
(Coccus viridis)
a. Pengendalian dengan musuh alami
• Patogen dari kutu ini adalah cendawan
Cephalosporrium lecanii, Empusa lecanii dan
Septobasidium bogoriense, golongan parasit
Coccophagus bogoriensis, sedangkan
golongan predator yaitu Coccinella
melanophtalmus.
b. Penggunaan insektisida
• Insektida yang dianjurkan adalah
kuinalpos, karbonil dengan dosis 2 – 3 ml/ltr
air.
PENGENDALIAN
1. Penyakit Karat Daun
• Penyakit ini disebabkan oleh jamur Hemileia
vastatrix, penyakit ini menyerang daun kopi.
• Gejala : bercak berwarna kuning muda pada daun.
• Penyakit ini adalah parasit obligat yaitu hanya hidup
pada genus Coffea yang menyebar melalui sporanya
dengan perantara air hujan.
• Menginfeksi melalui stomata dengan masa inkubasi
kurang lebih tiga minggu, semakin temperatur
semakin cepat masa inkubasinya.
PENYAKIT
• Menanam tanaman kopi yang lebih
resisten.
• Mengusahakan agar tanaman tumbuh
dengan baik dan jangan dibiarkan tanaman
kopi berbuah terlalu lebat
• Disemprot dengan fungisida, bubur
bordeux, copper oksida, mankozeb dan
lain sebagainya.
PENGENDALIAN
Gulma Picisan
• Nama latin : Drymoglossum pilosellides
• Gejala : Daun – daunnya menjadi lebih kecil, cepat
menguning dan gugur sebelum waktunya.
• Dikenal sebagai tumbuhan yang menempel (epifit)
yang hidup pada dahan dan batang berbagai jenis
tanaman diantaranya tanaman kopi. Gulma ini kalau
sejak dini tanpa dikendalikan
pertumbuhannya sangat cepat bahkan mampu
menutupi seluruh permukaan dahan dan batang.
• Dampak : menyerap sari makan pada pohon inang
dan rimpang picisan yang mencapai cabang dan
batang akan mengganggu bantalan bunga dan
menghambat tumbuhnya tunas – tunas baru.
GULMA
• Melakukan pemeriksaan secara rutin ke seluruh kebun
untuk mendeteksi perkembangan gulma picisan secara
dini.
• Mencegah agar tanaman – tanaman lain di dalamnya
dan di sekitar kebun tidak ditumbuhi gulma picisan.
• Melakukan pengendalian secara dini dengan
membersihkan koloni yang baru tumbuh sebelum
membentuk spora dan jangan sampai ada rimpang
yang tertinggal.
• Apabila koloni sudah berkembang lebat biasanya sulit
dikendalikan. Dalam hal ini sebaiknya adalah
memangkas/memotong cabang, kecuali cabang yang
terlalu besar.
PENGENDALIAN
Syarat Mutu Komoditas Kopi
Untuk mendapatkan benih kopi yang baik maka perlu
diperhatikan dari:
• pemanenan Buah yang dipanen adalah yang masak kemudian
dipilih yang baik, tidak cacat dan yang besarnya normal. Jika
biji ini tidak memenuhi syarat harus disingkirkan. Semua
buah/biji kopi yang memenuhi syarat.
• Dan untuk menghindari terjadinya serangan hama bubuk atau
untuk memetikan bubuk yang mungkin ada, maka biji‐biji kopi
tersebut bisa dimasukkan dalam peti. Penyimpanan biji tidak
boleh terlalu lama, sebab jika terlalu lama daya tumbuhnya
akan menurun atau akan habis sama sekali.
teknis budidaya tanaman kopi dan komoditas kopi

More Related Content

PPTX
kopi 2.pptx
PPT
Kepemimpinan dan jiwa korsa
PPTX
Budidaya Tananaman Cabe Rawit.pptx
PPTX
Pertanian Organik (Organic Agriculture)
PPTX
537581004-MATERI-KEINDONESIAAN-MAKESTA.pptx
PPTX
Persentasi padi-1(Tanaman Pangan)
kopi 2.pptx
Kepemimpinan dan jiwa korsa
Budidaya Tananaman Cabe Rawit.pptx
Pertanian Organik (Organic Agriculture)
537581004-MATERI-KEINDONESIAAN-MAKESTA.pptx
Persentasi padi-1(Tanaman Pangan)

What's hot (20)

PDF
Penyakit Pada Tanaman Kopi dan Teknik Pengendaliannya
PPTX
Kultur teknis
PDF
Penyakit Pada Tanaman Tebu dan Teknik Pengendaliannya
PDF
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...
PDF
Laporan identifikasi benih dan kecambah
PPTX
Perbanyakan tanaman
PDF
Makalah Lidah buaya
PDF
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...
PDF
Penyakit Pada Tanaman Karet dan Teknik Pengendaliannya
DOCX
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
PPTX
Budidaya Tanaman Padi
PPTX
Pestisida nabati (ratna k. ppb 3 c)
DOCX
Laporan praktikum pembiakan vegetatif okulasi, grafting dan cangkok
PDF
Perkebunan budidaya kopi
PPT
9. produksi benih
DOCX
pembuatan larutan stok & media MS
PDF
Penyakit Pada Tanaman Kelapa Sawit dan Teknik Pengendaliannya
DOCX
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMAN
PPTX
Pemeliharaan tanaman
Penyakit Pada Tanaman Kopi dan Teknik Pengendaliannya
Kultur teknis
Penyakit Pada Tanaman Tebu dan Teknik Pengendaliannya
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...
Laporan identifikasi benih dan kecambah
Perbanyakan tanaman
Makalah Lidah buaya
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...
Penyakit Pada Tanaman Karet dan Teknik Pengendaliannya
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Budidaya Tanaman Padi
Pestisida nabati (ratna k. ppb 3 c)
Laporan praktikum pembiakan vegetatif okulasi, grafting dan cangkok
Perkebunan budidaya kopi
9. produksi benih
pembuatan larutan stok & media MS
Penyakit Pada Tanaman Kelapa Sawit dan Teknik Pengendaliannya
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMAN
Pemeliharaan tanaman
Ad

Viewers also liked (10)

PPT
Arti penting gulma
PPT
Budidaya tanaman cengkeh
PPT
Teknologi Budidaya Jagung Hibrida
PPT
Budidaya jagung
PPTX
Tahapan tahapan pengolahan tanah sawah
DOCX
Budidaya tanaman kopi
PPTX
Tanaman pangan
PPTX
[PPT] power point tentang jagung. Lengkap!!
PDF
Ubi jalar
PPTX
Budidaya tanaman ppt
Arti penting gulma
Budidaya tanaman cengkeh
Teknologi Budidaya Jagung Hibrida
Budidaya jagung
Tahapan tahapan pengolahan tanah sawah
Budidaya tanaman kopi
Tanaman pangan
[PPT] power point tentang jagung. Lengkap!!
Ubi jalar
Budidaya tanaman ppt
Ad

Similar to teknis budidaya tanaman kopi dan komoditas kopi (20)

PPT
Budidaya Kopi untuk pemula dengan berbagai jenis
DOCX
DOCX
Makalah_8 Makalah diskusi 2 kel 3
PDF
Leaflet jambu merah
PPTX
Pertemuan 11 - PTPP, budidaya tanaman kopi.pptx
DOCX
Jenis tanaman rambutan
DOCX
Jenis tanaman rambutan
PDF
Teknis budidaya pepaya
PDF
Pepaya
DOCX
Budidaya cabai
PDF
Kumis kucing
DOCX
Cara Membudidaya Sayuran Sawi
PDF
Teknis budidaya kopi
PDF
Prospek serai wangi
PDF
Teknis Bisnis Buah Apel
DOCX
Tugas prtn nilam dan tebuh
PPTX
SEMHAS OKTAVI.pptx
PDF
Teknis budidaya panili
DOCX
Budidaya tanaman talas
Budidaya Kopi untuk pemula dengan berbagai jenis
Makalah_8 Makalah diskusi 2 kel 3
Leaflet jambu merah
Pertemuan 11 - PTPP, budidaya tanaman kopi.pptx
Jenis tanaman rambutan
Jenis tanaman rambutan
Teknis budidaya pepaya
Pepaya
Budidaya cabai
Kumis kucing
Cara Membudidaya Sayuran Sawi
Teknis budidaya kopi
Prospek serai wangi
Teknis Bisnis Buah Apel
Tugas prtn nilam dan tebuh
SEMHAS OKTAVI.pptx
Teknis budidaya panili
Budidaya tanaman talas

Recently uploaded (20)

PPTX
PPT Kurikulum Berbasis Cinta tahun 2025.
DOCX
Modul Ajar Deep Learning Prakarya Kerajinan Kelas 12 SMA Terbaru 2025
DOCX
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam Senbud Seni Teater Kelas 12 Terbaru 2025
PDF
BAHASA INDONESIA KELAS 6 SD TEKS INFORMATIF
DOCX
Modul Ajar Deep Learning PAI & BP Kelas 11 SMA Terbaru 2025
DOCX
Modul Ajar Deep Learning PJOK Kelas 10 SMA Terbaru 2025
PPTX
Presentasi_Pembelajaran_Mendalam_Lengkap.pptx
DOCX
Modul Ajar Deep Learning PAI & BP Kelas 12 SMA Terbaru 2025
DOCX
Modul Ajar Deep Learning PJOK Kelas 12 SMA Terbaru 2025
PDF
Digital Statecraft Menuju Indonesia Emas 2045: Diplomasi Digital, Ketahanan N...
DOCX
Modul Ajar Deep Learning PKWU Rekayasa Kelas 12 SMA Terbaru 2025
DOCX
CONTOH RANCANGAN MODUL PROYEK KOKURIKULER SMA 1.docx
PDF
Lembar Kerja Mahasiswa Konsep Sistem Operasi
PDF
Materi Seminar AITalks: AI dan Konseling GPT
DOCX
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam Senbud Seni Musik Kelas XII Terbaru 2025
PDF
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 1 Pengantar Geografi_May.pdf
PPTX
Rancangan Kegiatan Kokurikuler SMP N 1 Karanggede
PDF
Pengenalan Undang-undang pengakap laut.pdf
DOCX
Modul Ajar Deep Learning PAI & BP Kelas 10 SMA Terbaru 2025
PDF
KASUS_INKUIRI_KOLABORATIF_KELAS_BAWAH-ISI-ARNI.pdf
PPT Kurikulum Berbasis Cinta tahun 2025.
Modul Ajar Deep Learning Prakarya Kerajinan Kelas 12 SMA Terbaru 2025
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam Senbud Seni Teater Kelas 12 Terbaru 2025
BAHASA INDONESIA KELAS 6 SD TEKS INFORMATIF
Modul Ajar Deep Learning PAI & BP Kelas 11 SMA Terbaru 2025
Modul Ajar Deep Learning PJOK Kelas 10 SMA Terbaru 2025
Presentasi_Pembelajaran_Mendalam_Lengkap.pptx
Modul Ajar Deep Learning PAI & BP Kelas 12 SMA Terbaru 2025
Modul Ajar Deep Learning PJOK Kelas 12 SMA Terbaru 2025
Digital Statecraft Menuju Indonesia Emas 2045: Diplomasi Digital, Ketahanan N...
Modul Ajar Deep Learning PKWU Rekayasa Kelas 12 SMA Terbaru 2025
CONTOH RANCANGAN MODUL PROYEK KOKURIKULER SMA 1.docx
Lembar Kerja Mahasiswa Konsep Sistem Operasi
Materi Seminar AITalks: AI dan Konseling GPT
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam Senbud Seni Musik Kelas XII Terbaru 2025
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 1 Pengantar Geografi_May.pdf
Rancangan Kegiatan Kokurikuler SMP N 1 Karanggede
Pengenalan Undang-undang pengakap laut.pdf
Modul Ajar Deep Learning PAI & BP Kelas 10 SMA Terbaru 2025
KASUS_INKUIRI_KOLABORATIF_KELAS_BAWAH-ISI-ARNI.pdf

teknis budidaya tanaman kopi dan komoditas kopi

  • 1. TEKNIS BUDIDAYA TANAMAN KOPI DAN KOMODITAS KOPI KELOMPOK 1 Dahlia (1105102010044) Irwan Hidayah (1105102010043) Nurulia Dimitha (1105102010036) Rian Ramadhana (1105102010067) Rizki Muhammad Iqbal (1105102010027) Sri Mulyana (1105102010026)
  • 2. PENDAHULUAN KOPI Kopi adalah spesies tanaman berbentuk pohon dan termasuk dalam famili Rubiaceae. Genus ini memiliki sekitar 100 spesies, namun dari 100 spesies itu hanya dua yang memiliki nilai perdagangan penting, yaitu C.canephora (menghasilkan kopi robusta) dan C. arabica (menghasilka kopi arabika). faktor yang menentukan keberhasilan budidaya kopi, yaitu: 1. teknik penyediaan sarana produksi. 2. proses produksi/budidaya. 3. teknik penanganan pascapanen dan pengolahan (agroindustri). 4. sistem pemasarannya.
  • 3. TEKNIK BUDIDAYA TANAMAN KOPI Teknologi budidaya dan pengolahan kopi meliputi : • Pemilihan bahan tanam kopi unggul • Pemeliharaan • pemangkasan tanaman dan pemberian penaung • Pengendalian hama dan gulma • pemupukan yang seimbang • Pemanenan • pengolahan kopi pasca panen
  • 4. A. Persiapan Bahan Tanam • Cara perbanyakan kopi robusta dan kopi arabika berbeda, sehingga penggunaan bahan tanam kopi robusta pun berbeda dengan kopi arabika. Kopi robusta diperbanyak secara vegetatif, sehingga bahan tanaman yang digunakan berupa klon. Sedangkan kopi arabika biasanya diperbanyak dengan benih sehingga bahan tanam anjurannya berupa varietas
  • 5. B. Pembukaan Lahan Areal yang biasa dipakai untuk perladangan kopi adalah : 1. Areal hutan sekunder bekas ladang berpindah.  Dipilih areal hutan sekunder dengan kepemilikan jelas  Pembongkaran pohon‐pohon, tunggul beserta perakarannya  Pembongkaran tanaman perdu dan pembersihan gulma.  Pembersihan lahan, kayu‐kayu ditumpuk di satu tempat di pinggir kebun.  Pencetakan kebun secara hektaran.  Pembuatan jalan‐jalan, jembatan beserta saluran drainase  Pembuatan teras‐teras pada lahan yang memiliki kemiringan lebih dari 15%.  Mengajir dan menanam tanaman penaung sementara dan penaung tetap.  Ajir lubang tanam, jarak tanaman kopi arabika kate (Kartika 1 & Kartika 2) 1,25mx2m atau 1,5mx2m.  Jarak tanam kopi jagur (AB 3, USDA 762 dan S 795) adalah 2 m x 2,5 m atau m x 2,5 m.
  • 6. 2. Areal kebun aneka tanaman  Pemberian tanda tanaman‐tanaman yang dipilih sebagai penaung kopi. Dipilih jenis yang bernilai ekonomis, tajuknya mudah diatur (tahan pangkas) dan lebih baik meneruskan cahaya diffuse. Jarak antar tanaman 10 m x 10 m tergantung pada besarnya ukuran tajuk (habitus) tanaman.  Memotong perdu dan semua tanaman yang tidak dipilih.  Kayu diusahakan untuk di tumpuk di pinggir kebun.  Membersihkan gulma secara manual atau kimiawi.  Ajir lubang tanam kopi, pembuatan lubang, isi lubang dan tutup lubang sama seperti diuraikan diatas.
  • 7. 3. Areal semak belukar  Pada prinsipnya sama dengan persiapan lahan dari hutan sekunder.  Sisa‐sisa semak dapat ditumpuk dalam barisan‐barisan di dalam kebun (model lorong = alley system). Lebar lorong yang bersih dari tumpukan semak 1 m dan jarak antar lorong 4‐5 m.  Ajir penaung di dalam lorong, jarak antar ajir 2‐2,5 m. dan tanam pohon penaung  Ajir lubang tanam kopi di dalam lorong, jarak 1,25 m untuk kopi kate, dan 2 m untuk kopi jagur.  Pembuatan lubang tanam ukuran 60 cm x 60 cm x 60 cm. Lubang dibuat 6 (enam) bulan sebelum tanam.  Tutup lubang tanam, 1‐3 bulan sebelum tanam bibit kopi. Dan lubang diisi pupuk hijau dari hasil tebasan gulma.  Selama persiapan lahan tersebut di dalam lorong dapat diusahakan beberapa jenis tanaman semusim, jenisnya disesuaikan dengan kebutuhan petani, peluang pasar dan iklim mikro yang ada.
  • 8. C. Pembibitan  Siapkan biji yang berkualitas dari pohon yang telah diketahui produksinya biasanya dari penangkar benih terpercaya.  Buat kotak atau bumbunan tanah untuk persemaian dengan tebal lapisan pasir sekitar 5 cm.  Buat pelindung dengan pelepah atau paranet dengan pengurangan bertahap jika bibit telah tumbuh.  Siram bibitan dengan rutin dengan melihat kebasahan tanah.Bibit akan berkecambah kurang lebih 1 bulan, pilih bibit yang sehat dan lakukan pemindahan ke polibag dengan hati2 agar akar tidak putus pada umur bibit 2 -3 bulan sejak awal pembibitan.  Tambahkan pupuk NPK sebagai pupuk dasar (lihat tabel) hingga umur 12 bulan. Siramkan supernasa dosis 1 sendok makan per 10 liter air, ambil 250 ml per pohon dari larutan tersebut.Setelah bibit umur 4 bulan semprotkan 2 tutup POCNASA per tangki sebulan sekali hingga umur bibit 7-9 bulan dan siap tanam.
  • 9. Tabel Dosis Pupuk Untuk Bibit Kopi Umur (bln) gr/m2 Urea SP-36 KCl 3 10 5 5 5 20 10 10 7 30 15 15 9 40 20 20 12 50 25 25
  • 10.  Ditanami minimal satu tahun sebelum penanaman tanaman kopi. Syarat‐syarat Pohon Penaung: • Memiliki perakaran yang dalam. • Memiliki percabangan yang mudah diatur. • Ukuran daun relatif kecil tidak mudah rontok dan memberikan cahaya diffus. • Termasuk leguminosa dan berumur panjang. • Menghasilkan banyak bahan organik. • Tidak menjadi inang hama‐penyakit kopi. D. Penanaman Penaung Tanaman Kopi
  • 11. Jenis-Jenis Penaung 1. Penaung Sementara • tanaman penaung sementara yang banyak dipakai adalah Moghania macrophylla (Flemingia congesta), Crotalaria spp, Tephrosia spp. • Moghania cocok untuk tinggi tempat 700 m dpl ke bawah. • Untuk daerah 1.000 m dpl ke atas sebaiknya dipakai Tephrosia atau Crotalaria. • Untuk komplek‐komplek nematoda dipakai Crotalaria. • Naungan sementara ditanam dalam barisan dengan selang jarak 2‐4 m atau mengikuti kontur.
  • 12. 2. Penaung Tetap • Pohon penaung tetap yang banyak dipakai di Indonesia adalah lamtoro (Leucaena spp), sengon (Albizia sp), dadap (Erythrina sp), Gliricidia dan cemara (Casuarina). • Lamtoro tidak berbiji dapat diperbanyak dengan cangkokan atau okulasi, ditanam dengan jarak 2 m x 2,5 m, setelah besar secara berangsur‐angsur dijarangkan menjadi 4 m x 5 m. • Sengon digunakan pada daerah kering dan tinggi (1.000‐1.500) m dpl. Ditanam dengan jarak 2 m x 2,5 m kemudian setelah besar secara berangsur‐angsur dijarangkan menjadi 10 m x 10 m • Cemara banyak digunakan di Irian Jaya, untuk daerah tinggi di atas 1.500 m dpl.
  • 13. E. Penanaman • Tata tanam untuk lahan dengan kemiringan tanah <15%, klon ditanam dengan lajur sama, berseling dengan klon lain. Pergantian klon mengikuti arah timurbarat. • Apabila kemiringan tanah >15% tiap klon diletakkan dalam satu teras, diatur dengan jarak tanam sesuai lebar teras, untuk mengantisipasi bila dikemudian hari dilakukan penyulaman, dan memudahkan penelusuran klon juga tidak mengubah imbangan komposisi klon. • Pengaturan penanaman poliklonal diatur secara sistematis, setiap klon ditanam dalam lajur tertentu berseling dengan klon pasangan komposisi yang dipilih, antara lain berdasarkan pada: • Sifat daya adaptabilitas daya hasil yaitu yang mampu beradaptasi dengan baik seperti: klon BP 42, BP 358, dan SA 237 dan toleran terhadap iklim basah seperti klon BP 534 dan BP 936. • Sifat berbunga yang relative serempak agar proses persarian (pembuahan) dapat berlangsung dengan baik. • Keseragaman ukuran biji, ukuran biji yang tidak seragam dapat menyulitkan dalam kegiatan pemasaran.
  • 14. Perlakuan Pasca Panen Komoditas Kopi Pengolahan Buah kopi dengan metode kering banyak dilakukan oleh petani Indonesia karena relatif pendek dan sederhana. Proses pengolahan kering dilakukan dengan langsung mengeringkan buah kopi yang baru dipanen.
  • 15. Hama dan Penyakit pada Tanaman Kopi Salah satu penyakit yang terdapat dalam kopi adalah Fusarium. Organisme penyebab penyakit ini biasanya masuk melalui akar muda dan kemudian tumbuh dan berkembang sehingga akan mengkonduksi bagian pembuluh dari akar dan batang.
  • 17. a. Pengendalian dengan musuh alami • Patogen dari kutu ini adalah cendawan Cephalosporrium lecanii, Empusa lecanii dan Septobasidium bogoriense, golongan parasit Coccophagus bogoriensis, sedangkan golongan predator yaitu Coccinella melanophtalmus. b. Penggunaan insektisida • Insektida yang dianjurkan adalah kuinalpos, karbonil dengan dosis 2 – 3 ml/ltr air. PENGENDALIAN
  • 18. 1. Penyakit Karat Daun • Penyakit ini disebabkan oleh jamur Hemileia vastatrix, penyakit ini menyerang daun kopi. • Gejala : bercak berwarna kuning muda pada daun. • Penyakit ini adalah parasit obligat yaitu hanya hidup pada genus Coffea yang menyebar melalui sporanya dengan perantara air hujan. • Menginfeksi melalui stomata dengan masa inkubasi kurang lebih tiga minggu, semakin temperatur semakin cepat masa inkubasinya. PENYAKIT
  • 19. • Menanam tanaman kopi yang lebih resisten. • Mengusahakan agar tanaman tumbuh dengan baik dan jangan dibiarkan tanaman kopi berbuah terlalu lebat • Disemprot dengan fungisida, bubur bordeux, copper oksida, mankozeb dan lain sebagainya. PENGENDALIAN
  • 20. Gulma Picisan • Nama latin : Drymoglossum pilosellides • Gejala : Daun – daunnya menjadi lebih kecil, cepat menguning dan gugur sebelum waktunya. • Dikenal sebagai tumbuhan yang menempel (epifit) yang hidup pada dahan dan batang berbagai jenis tanaman diantaranya tanaman kopi. Gulma ini kalau sejak dini tanpa dikendalikan pertumbuhannya sangat cepat bahkan mampu menutupi seluruh permukaan dahan dan batang. • Dampak : menyerap sari makan pada pohon inang dan rimpang picisan yang mencapai cabang dan batang akan mengganggu bantalan bunga dan menghambat tumbuhnya tunas – tunas baru. GULMA
  • 21. • Melakukan pemeriksaan secara rutin ke seluruh kebun untuk mendeteksi perkembangan gulma picisan secara dini. • Mencegah agar tanaman – tanaman lain di dalamnya dan di sekitar kebun tidak ditumbuhi gulma picisan. • Melakukan pengendalian secara dini dengan membersihkan koloni yang baru tumbuh sebelum membentuk spora dan jangan sampai ada rimpang yang tertinggal. • Apabila koloni sudah berkembang lebat biasanya sulit dikendalikan. Dalam hal ini sebaiknya adalah memangkas/memotong cabang, kecuali cabang yang terlalu besar. PENGENDALIAN
  • 22. Syarat Mutu Komoditas Kopi Untuk mendapatkan benih kopi yang baik maka perlu diperhatikan dari: • pemanenan Buah yang dipanen adalah yang masak kemudian dipilih yang baik, tidak cacat dan yang besarnya normal. Jika biji ini tidak memenuhi syarat harus disingkirkan. Semua buah/biji kopi yang memenuhi syarat. • Dan untuk menghindari terjadinya serangan hama bubuk atau untuk memetikan bubuk yang mungkin ada, maka biji‐biji kopi tersebut bisa dimasukkan dalam peti. Penyimpanan biji tidak boleh terlalu lama, sebab jika terlalu lama daya tumbuhnya akan menurun atau akan habis sama sekali.